• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KECAMATAN INDRAMAYU KABUPATEN INDRAMAYU SAMPAI TAHUN 2035

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KECAMATAN INDRAMAYU KABUPATEN INDRAMAYU SAMPAI TAHUN 2035"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK

KECAMATAN INDRAMAYU KABUPATEN INDRAMAYU

SAMPAI TAHUN 2035

Oleh :

Lukman Afrianto, Dede Rohmat*), Jupri*)

Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia

Email :

Email : lukman.afrianto@yahoo.com, dederohmat64@gmail.com, jp_geografi@upi.edu

ABSTRAK

Kecamatan Indramayu merupakan daerah yang dilalui oleh Sungai Cimanuk. Sungai Cimanuk merupakan sumber air baku yang digunakan oleh PDAM untuk memenuhi kebutuhan air bersih penduduk di Kecamatan Indramayu. Air Sungai Cimanuk harus melalui proses terlebih dahulu sebelum didistribusikan ke penduduk di Kecamatan Indramayu. Debit Sungai Ciamanuk setiap bulan dalam satu tahun selalu mengalami perubahan yang signifikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara tingkat pertumbuhan penduduk dengan kebutuhan air bersih di Kecamatan Indramayu serta bagaimana upaya yang dilakukan pemerintah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan analisis pertumbuhan penduduk geometrik. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi lapangan, wawancara, analisis laboratorium kualitas air, studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukan pertumbuhan penduduk di Kecamatan Indramayu mencapai 1,12%. Hasil proyeksi kebutuhan air bersih mencapai 109,55 liter/orang/hari. Kebutuhan air bersih total penduduk Kecamatan Indramayu pada tahun 2015 mencapai 10.166.760 liter/orang/hari sedangkan pada tahun 2035 mencapai 12.703.500 liter/orang/hari. Upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah diantara adalah pembuatan waduk, pengerukan sungai, penambahan kapasitas pengolahan air PDAM dan pembuatan hutan kota.

Kata Kunci : Kebutuhan Air Bersih, Air Baku, Proyeksi Geometrik, Pertumbuhan

(2)

PROJECTION OF WATER NEEDS OF INDRAMAYU

DISTRICT POPULATION, INDRAMAYU REGENCY UNTIL

THE YEAR 2035

Lukman Afrianto, Dede Rohmat*), Jupri*)

Department of GeographyEducation, Faculty of Social SciencesEducation, Indonesian University of Education

mail: lukman.afrianto@yahoo.com, dederohmat64@gmail.com, jp_geografi@upi.edu ABSTRACT

Indramayu district is an area passed by the Cimanuk River. Cimanuk river is a raw water source used by Municipal Waterworks (PDAM) to fulfill the needs of residents in the Indramayu district. Water of Cimanuk River have to go through the process previously before it will be distributed to residents in Indramayu district. Flow rate of Cimanuk river is always significanty change every month of the year. The aims of the study is to analyze the relationship between the society growth level in Indramayu District with the necessity of clean water and the efforts done by the goverment. The method used is quantitative method with the geometric formula of population growth. Data collection in this study conducted by field observations, interviews, analysis of water quality in laboratories, literature study and documentation study. Sampling in the research was using proportional stratified random sampling technique. The result of study showed that the society growth in Indramayu District reach 1,12%. Necessity of clean water in Indramayu district reached 109.55 liters/person/day. The total of clean water needs of Indramayu district residents in 2015 reached 10.166.760 liters/person/day, while in 2035 reached 12.703.500 liters/person/day. Thus the water needs of Indramayu district residents have increased each year. The efforts should be made by the government are the manufacture of reservoirs, river dredging, the addition of water treatment capacity of Municipal Waterwors and replanting of urban forests.

Keywords: Necessity of Clean Water, Raw Water, Geometric Projections, Population Growth

(3)

PENDAHULUAN

Air merupakan unsur yang terpenting dalam kehidupan sehari-hari. Air merupakan zat material atau unsur terpenting untuk semua bentuk kehidupan. Manusia dan semua makhluk hidup lainnya sangat membutuhkan air. Air merupakan material yang membuat kehidupan di bumi. Menurut dokter dan ahli kesehatan, manusia mengkonsumsi air minimal 2 liter per hari dan maksimum yaitu 7% dari berat badan. Kodoatie (2012: 35)

Oleh karena itu air merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi makhluk hidup. Manusia akan mampu menahan lapar selama beberapa hari namun tidak dalam menahan haus. Kebutuhan akan air semakin lama semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Selain itu penurunan kualitas air juga semakin meningkat karena berbagai macam aktivitas manusia.

Kabupeten Indramayu Secara geografis terletak di dataran rendah dengan topografi datar. Lokasinya yang terletak pada 0-3 mdpl menyebabkan suhu udara rata-rata harian relatif tinggi yaitu sekitar 29-32˚C . Suhu udara yang relatif tinggi mengakibatkan tingkat penguapan yang terjadi di Kabupaten Indramayu cukup tinggi. Akibatnya jika musim kemarau air

yang ada di permukaan akan mudah menguap sehinngga masyarakat akan sulit mendapatkan air.

Pada umumnya bentukan lahan di Kabupaten Indramayu berwujud dataran aluvial. Dataran aluvial terjadi karena proses sedimentasi Ci Manuk yang membawa hasil erosi dari daerah hulu. Hasil erosi ini terendapkan di daerah hilir selama bertahun-tahun sehingga terjadilah dataran aluvial di Kabupaten Indramayu. Tanah aluvial tersusun oleh bahan-bahan yang bebutir halus seperti lempung dan pasir. Tingkat kelulusan pada tanah aluvial mulai dari sedang hingga rendah sehingga air akan mudah jenuh dan akan mengalami banjir jika musim penghujan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Indramayu merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Indramayu. Luas wilayah Kecamatan Indramayu yaitu 4.393 Ha terdiri dari 18 Desa/Kelurahan, yaitu Desa Telukagung, Desa Plumbon, Desa Dukuh, Desa Pekandangan Jaya, Desa Pekandangan, Desa Karangsong, Desa Pabean Udik, Desa Tambak, Kelurahan Singaraja, Kelurahan Singajaya, Kelurahan Bojongsari, Kelurahan Kepandean, Kelurahan Karangmalang, Kelurahan Karanganyar, Kelurahan Lemahmekar,

(4)

Kelurahan Lemahabang, Kelurahan Margadadi, Kelurahan Paoman. Penduduk terpadat terdapat di Kelurahan Lemahmekar sebesar 9.792 jiwa/Km2, sedangkan penduduk terendah berada di Kelurahan Singaraja sebesar 979 jiwa/Km2. Lokasi Kecamatan Indramayu yang secara langsung berbatasan dengan laut Jawa mengakibatkan pengaruh intrusi air laut cukup tinggi sehingga rasa air tanah menjadi asin. Penduduk di daerah perkotaan sudah tidak bisa lagi memanfaatkan air tanah karena jumlah penduduk yang begitu besar. Pada umumnya penduduk di daerah perkotaan bertempat tinggal di komplek perumahan, biasa nya kontraktor perumahan menyediakan air bersih dengan menggunakan saluran langganan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Pada saat ini kondisi air tanah yang masih bisa di manfaatkan oleh penduduk di Kecamatan Indramayu hanya sebagian kecil yaitu di daerah yang dekat dengan daerah aliran Ci Manuk. Jika kita lihat peta hidrogeologi Kecamatan Indramayu seluruh daerah nya mengalami penggaraman air tanah dangkal maupun dalam dengan kadar Cl (klorida) melebihi 600 mg/l.

Berdasarkan data tahun 2013 yang di peroleh dari PDAM Tirta Darma Ayu penduduk di Kecamatan Indramayu yang menggunakan langganan PDAM sekitar 18.540 langganan dan terdapat 19 keran umum yang tersebar di Kecamatan Indramayu. Satu keran umum mampu memasok kebutuhan air bersih sekitar 100 penduduk. Jika jumlah rumah tangga di Kecamatan Indramayu sekitar 32.706 rumah tangga, maka jumlah pelanggan PDAM hampir 60%. Penduduk yang menggunakan air tanah sebagai pasokan air bersih nya hanya 40%.

PDAM Tirta Darma Ayu memperoleh air baku untuk air bersih berasal dari Ci Manuk. Kecamatan Indramayu yang di lalui oleh Ci Manuk menjadi kelebihan tersendiri akan sumber daya air. Berdasarkan rata-rata debit Ci Manuk tahun 2012 yang di peroleh dari PSDA Jabar yaitu sekitar 35,6 M3/detik atau 35.600 liter/detik. Jika dilihat dari angka tersebut jumlah pasokan air yang ada sangat besar. Seharusnya penduduk di Kecamatan Indramayu tidak ada yang mengalami kesulitan air bersih.

Kualitas dan kuantitas Ci Manuk tiap tahun nya selalu mengalami perubahan. Kualitas Ci Manuk tidak sebaik seperti

(5)

sungai-sungai yang terdapat di daerah pegunungan. Kualitas air Ci Manuk yang selalu membawa sedimentasi hasil erosi dari daerah hulu harus melalui pengolahan terlebuh dahulu dalam memanfaatkan Ci Manuk sehingga peran PDAM sangatlah penting dalam mengelola air Ci Manuk menjadi air bersih.

Masalah penyediaan air bersih saat ini menjadi permasalahan yang sangat serius. Kebutuhan air bersih tiap tahun mengalami peningkatan sedangkan ketersediaan air bersih sangat terbatas jumlahnya. Pemenuhan kebutuhan air bersih harus memperhatikan ketersediaan air yang ada di Kecamatan Indramayu. Oleh karena itu tuntutan tersebut tidak dapat dihindari tetapi harus di prediksi dan direncanakan sebaik mungkin dalam pemanfaatannya dan pengelolaannya. Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah yang dibuat untuk menjawab permasalahan tersebut adalah berapa proyeksi jumlah penduduk dan kebutuhan air bersih di Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu pada tahun 2035 serta bagaimana upaya penyediaan kebutuhan air bersih di Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu. Berkaitan dengan rumusan masalah diatas maka judul yang diambil

penulis yaitu “Proyeksi Penduduk Terhadap Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu Sampai Tahun 2035”.

METODE

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, sedangkan analisis data yang digunakan yaitu kuantitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk memproyeksikan data pertumbuhan penduduk dengan kebutuhan air.

Populasi wilayah dalam penelitian ini adalah wilayah administratif Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu yang terdiri dari 18 Desa/Kelurahan. Populasi penduduk dalam penelitian ini mencakup seluruh penduduk di Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu pada tahun 2012 yaitu sebesar 109.252 jiwa (BPS Kabupaten Indramayu). Karena populasi mempunyai unsur yang tidak homogen maka teknik pengambilan sampel masing-masing daerah tersebut menggunakan teknik proportional stratified random sampling dengan menggunakan proporsi jumlah pelanggan dan rumah tangga. Pengambilan sampel dilakukan dengan menentukan range dari rumah tangga, maka didapatkan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Adapun teknik

(6)

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi lapangan, wawancara, dan studi dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis pertumbuhan penduduk, analisis persentase, analisis tabel silang (crosstabulation).

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Indramayu

Pertumbuhan penduduk merupakan perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu di bandingkan dengan waktu sebelum nya. Kebutuhan air domestik adalah kebutuhan air yang dapat dihitung berdasarkan jumlah penduduk yang ada di daerah tersebut. Faktor utama yang menentukan adalah pertumbuhan penduduk Zulkipli. Dkk. (2011, hlm. 89). Dalam kebutuhan air domestik hal yang paling berpengaruh dalam kebutuhan air adalah laju pertumbuhan penduduk Kodoatie, J. R. dan Sjarief (2008: 174). Perhitungan proyeksi jumlah penduduk dilakukan untuk memprediksi kebutuhan air di masa yang akan datang Halim, F. Dkk. (2013, hlm. 444). Oleh karena itu untuk menghitung kebutuhan air penduduk harus mencari

angka pertumbuhan penduduk di Kecamatan Indramayu. Angka pertumbuhan penduduk (r) menunjukan rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun pada waktu tertentu dan biasanya dinyatakan dalam bentuk persen. Sebelum menentukan proyeksi jumlah penduduk di masa yang akan datang, menentukan pertumbuhan penduduk sangatlah penting. Pada penelitian ini, rumus yang digunakan untuk menetukkan pertumbuhan penduduk yaitu eksponensial. Rumus pertumbuhan penduduk eksponensial banyak digunakan dalam menentukan pertumbuhan penduduk dalam suatu Wilayah karena dapat digunakan untuk menentukan angka pertumbuhan penduduk berlipat ganda pada tahun ke n.

Pertumbuhan penduduk eksponensial adalah pertumbuhan penduduk secara terus-menerus (continous) dengan angka pertumbuhan (rate) yang konstan. Artinya tiap satuan waktu pertumbuhan penduduk akan lebih besar lagi. Menurut Lembaga Demografi FE UI (1981: 251) rumus pertumbuhan penduduk eksponensial adalah sebagai berikut:

Pn = Po em atau ...(1)

Pt = Po ert ... (2)

(7)

Pn atau Pt = Jumlah penduduk pada tahun n

atau t

Po = Jumlah penduduk pada tahu

awal

r = Angka pertumbuhan penduduk n atau t = Waktu dalam tahun

e = Bilangan pokok dari sistem logaritma natural yang besarnya sama dengan 2,7182818

Untuk mengetahui jumlah penduduk yang akan datang harus diketahui jumlah penduduk saat ini. Berdasarkan data BPS tahun 2005, jumlah penduduk Kecamatan Indramayu sebanyak 101.028 jiwa, sedangkan jumlah penduduk pada tahun 2012 bertambah menjadi 109.252 jiwa, artinya dalam waktu 7 tahun jumlah penduduk bertambah 8.224 jiwa. Dari data tersebut dapat dihitung angka pertumbuhan penduduk Kecamatan Indramayu, yaitu sebagai berikut:

Penduduk tahun 2012 sebesar 109.252 Penduduk tahun 2005 sebesar101.028 Selisih tahun = 7 Pn = Po ern atau Pt = Po eert 𝑃𝑡 𝑃𝑜 = e rt Log 𝑃𝑡 𝑃𝑜 = rt log e r = 𝑙𝑜𝑔 𝑝𝑡 𝑝𝑜 𝑡 log 𝑒 109.252 101.028 = 2,7182818 rt Log109.252 101.028 = rt log 2,7182818 Log 1,0814031754 = r.7 0,4342944774 0,03339876405 = r.7 X 3,0400613418 r = 0,03339876405 3,0400613418 = 0,0109862138 = 1,09%

Hasil perhitungan diatas menunjukan bahwa angka pertumbuhan penduduk di Kecamatan Indramayu dengan metode eksponensial antara tahun 2005 – 2012 adalah 1,23% per tahun. Artinya setiap tahun antara 2005 dengan tahun 2012 jumlah penduduk Kecamatan Indramayu bertambah sebesar 1,23%.

a) Pertumbuhan Penduduk Geometrik

Pn = P0 (1+r)n ...(3)

Keterangan:

Pn = Jumlah penduduk pada tahun n

Po = Jumlah penduduk pada awal tahun

r = Angka pertumbuhan penduduk n = Jangka waktu dalam tahun log (1+r) = log 𝑃𝑛−𝑙𝑜𝑔𝑃𝑜 𝑛 109.252 = 101.028 (1+r)n = log 109.252 –log 101.028 7 = 5,038429396 – 5,0044417556 7 0,004855377 = log (1+r) 1+r = Antilog 0,004855377

(8)

r = 1,011242648 – 1 = 1,12%

b) Secara Empiris

Pada penelitian ini telah di ketahui jumlah penduduk Kecamatan Indramayu dari tahun 2005 sampai 2012. Pada tahun 2005 jumlah penduduk Kecamatan Indramayu sebesar 101.028 jiwa sedangkan pada tahun 2012 jumlah penduduk Kecamatan Indramayu mencapai 109.252 jiwa. Kenaikan penduduk dari tahun 2005 sampai 2012 adalah 8.224 jiwa. Untuk lebih jelas nya dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Angka Pertumbuhan Penduduk Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan gambar 1 dapat diketahui angka pertumbuhan penduduk di Kecamatan Indramayu pada tahun 2005-2006 sebesar 0,68%. Angka pertumbuhan penduduk pada tahun 2006-2007 sebesar 0,48%. Angka pertumbuhan penduduk pada tahun 2007-2008 sebesar 0,98%. Angka pertumbuhan penduduk pada tahun 2008-2009 sebesar 0,72%. Angka pertumbuhan penduduk pada tahun 2009-2010 sebesar 2,58%. Angka pertumbuhan

penduduk pada tahun 2010-2011 sebesar 0,45% dan angka pertumbuhan penduduk pada tahun 2011-2012 sebesar 1,95%. Angka pertumbuhan penduduk tertinggi terjadi pada tahun 2009-2010 yaitu sebesar 2,58%. Hasil dari rata-rata pertumbuhan penduduk sebesar 1,12%, sehingga angka pertumbuhan penduduk di Kecamatan Indramayu secara empiris adalah 1,12%.

2. Kebutuhan Air Bersih Penduduk Di Kecamatan Indramayu Pada Tahun 2035

Sumber-sumber air yang ada di bumi terdapat empat sumber yaitu air hujan, air tanah, mata air, air permukaan Andriani, D. (2009, hlm 13). Sumber air utama yang dapat dimanfaatkan di Kecamatan Indramayu yaitu air permukaan. Air permukaan yang ada di Kecamatan Indramayu bersumber dari Ci Manuk. Air Ci Manuk jika musim kemarau akan mengalami penurunan debit yang signifikan. Air Ci Manuk digunakan PDAM sebagai air baku. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 16 Tahun 2005 bahwa yang dimaksud dengan air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku adalah air yang berasal dari sumber air

1,9% 0,45% 2,5% 0,72% 0,98% 0,48% 0,68% 2012 2011 2010 2009 2008

(9)

permukaan Joko, T (2010, hlm 53). Oleh karena itu proyeksi kebutuhan air bersih ke di Kecamatan Indramayu sangat penting. Berikut ini merupakan data mengenai rata-rata kebutuhan air per keluarga.

Gambar 2. Kebutuhan Air Per Keluarga Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan gambar 2 rata-rata kebutuhan air responden per keluarga untuk air minum sebanyak 8,8 liter atau sebesar 2 %. Kebutuhan air untuk masak sebanyak 9,3 liter atau sebesar 2,1 %.

Kebutuhan air untuk mencuci sebanyak 91,7 liter atau sebesar 20,9 %. Kebutuhan air untuk keperluan toilet sebanyak 44,1 liter atau sebesar 10 %. Kebutuhan air untuk mandi sebesar 238,1 liter atau sebesar 54,3 %. Kebutuhan air untuk menyiram sebanyak 16,9 liter atau sebesar 3,8 %. Kebutuhan air lainnya sebanyak 29,3 liter atau sebesar 6,7 %.

Kebutuhan air bersih total penduduk Kecamatan Indramayu dari tahun 2015 sampai tahun 2035 mengalami kenaikan.

Standar kebutuhan menggunakan acuan dari Ditjen Cipta Karya yaitu 90 liter/orang/hari. Berdasarkan hasil analisis maka kebutuhan air bersih total pada tahun 2035 mencapai 12.703.500 liter/orang/hari.

3. Upaya Penyediaan Kebutuhan Air Bersih Penduduk

Sumber daya air pada masa yang akan datang akan menjadi konflik Arsyad, S dan Rustiadi, E. (2012: 94). Oleh karena itu dalam penyediaan air bersih harus sebaik mungkin agar kedepannya tidak menjadi masalah. Masalah penyediaan air akan semakin kompleks jika penduduk di suatu daerah sangat tinggi. Angka pertumbuhan yang tinggi akan menyebabkan angka kebutuhan air bersih semakin meningkat. Meningkat nya kebutuhan air harus disertai dengan upaya pemenuhan nya. Berikut ini adalah upaya yang dilakukan oleh penduduk dan pemerintah.

Gambar 2. Kebutuhan Air Per Keluarga Sumber: Hasil Penelitian, 2015

2% 2,1% 20,9% 10% 54,3% 3,8% 6,7% Minum Masak Mencuci Toilet Mandi 57% 19% 1% 4% 6% 13% Langganan PDAM Keran umum

Mengambil air dari waduk Mengambil air dari sungai Membeli air

(10)

Berdasarkan gambar 3 tentang upaya penyediaan kebutuhan air bersih terdapat 6 upaya penyediaan air bersih yang dilakukan oleh penduduk. Upaya pertama yaitu ikut berlangganan PDAM berjumlah 57 orang atau sebesar 57 %.

Upaya terbanyak kedua yang dilakukan penduduk yaitu dengan mengambil dari keran umum, sumber air keran umum berasal dari suplai PDAM yang di distribusikan menggunakan mobil. Masing-masing kapasitas keran umum kurang lebih 100 liter. Upaya ketiga adalah mengambil air dari waduk bojongsari berjumlah 1 orang atau hanya 1 % saja. Upaya keempat adalah mengambil air dari sungai. Pada upaya ketiga terdapat 4 orang yang mengambil air dari sungai. Upaya kelima adalah membeli air berjumlah 6 orang atau sebesr 6 %. Upaya keenam adalah minta ke tetangga berjumlah 13 orang. upaya yang dilakukan pemerintah daerah adalah membuat daerah resapan air seperti membuat hutan kota di sekitar bantaran Ci Manuk. Pembuatan hutan kota tersebut bertujuan agar ketika musim penghujan tiba air dapat di tampung oleh akar pohon sehingga jika musim kemarau tiba maka Ci Manuk masih memiliki cadangan air. Salah satu lokasi pembuatan

hutan kota terletak di Kelurahan Bojongsari. Selain itu Pembangunan waduk Jatigede akan berfungsi untuk mendistribusikan air ke Kabupaten disekitarnya seperti Kabupten Indramayu.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan penduduk di Kecamatan Indramayu sebesar 1,12 %. Maka berdasarkan penjelasan diatas kenaikan jumlah penduduk setiap tahunnya akan mengakibatkan kenaikan jumlah kebutuhan air. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan air bersih di Kecamatan Indramayu pada tahun 2035 sebesar 12.703.500 liter/hari. Daya IPA PDAM saat ini sebesar 150 liter/detik atau PDAM mampu mensuplai air sebesar 12.960.000 liter/hari. Data kehilangan rata-rata air pada tahun 2014 sebesar 23,61% atau sebesar 3.059.856 liter sehingga potensi air yang di miliki PDAM masih tersisa 9.900.144 liter/hari. Jika melihat kebutuhan air bersih pada tahun 2035 maka kebutuhan air bersih akan defisit sebesar -2.803.356 liter/hari. Maka PDAM Tirta Darma Ayu harus memperbesar IPA dengan kapasitas 150 liter/detik menjadi 200 liter/detik. Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam

(11)

rangka memenuhi kebutuhan air bersih diantaranya seperti menutup bendungan karet yang berlokasi di Desa Rambatan Kulon Kecamatan Lohbener. Pembuatan Waduk Bojongsari pada tahun 2004 telah berdampak positif saat ini karena dapat berfungsi sebagai penampungan air di dan

sebagai sumber pengambilan air baku untuk PDAM. Pemerintah pusat juga berperan dalam menjaga kondisi air baku yang berasal dari Ci Manuk. Salah satu caranya adalah dengan membangun waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang. dan Cirebon.

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku

Andriani, Dini. (2009). Kebutuhan dan pemenuhan air bersih bagi rumah tangga di Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Skripsi Departemen Pendidikan Geografi FPIPS-UPI, Bandung: tidak diterbitkan.

Arsyad, S. dan Rustiadi, E. (penyunting) (2012) Penyelamatan tanah air dan lingkungan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Joko, T. (2010). Unit air baku dalam sistem penyediaan air minum. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kodoatie-J, R. (2012). Tata ruang air tanah. Yogyakarta: Andi

Kodoatie-J, R. dan Sjarief. (2008). Pengelolaan sumber daya air terpadu. Yogyakarta: Andi.

Lembaga Demografi. (1981). Dasar-Dasar Demografi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Sugiyono. (2013). Metode penelitian

pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumber Dokumen

Badan Pusat Statistik Kabupaten Indramayu. 2013. Kecamatan dalam angka.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Indramayu. 2011. Kabupaten Indramayu Dalam Angka.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Indramayu. 2006. Kabupaten Indramayu Dalam Angka.

PDAM Kabupaten Indramayu Tirta Darma Ayu. (2010). Data.

PSDA Provinsi Jawabarat. (2012). Data.

Sumber Jurnal

Halim, F., Jasin, M. I., Kawet, L., et al. (2013). Pengembangan Sistem Pentediaan Air Bersih. Sipil Statik, Vol 1. Hlm: 444.

Wardhana, I. W., Budihardjo, M. A., Adhesti, S., et al. (2013). Kajian Sistem Penyediaan Air Bersih Sub Sistem Bribin Kabupaten Gunung Kidul. Presipitas, Vol. 10. Hlm: 20. Zulkipli., Soetopo, W., Prasetijo, H., et al.

(2012) Analisa Neraca Air Permukaan DAS Renggung Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Irigasi Dan Domestik

(12)

Penduduk Kabupaten Lombok Tengah. Teknik Pengairan, Vol 3. Hlm 89.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian meunujukkan bahwa padat tebar yang berbeda berpengaruh signifikan pada tingkat kelangsungan hidup dan laju pertumbuhhan harian ikan BCF, akan

Tabel Input-Output digunakan untuk melihat peranan bidang kelautan yaitu sektor perikanan, sektor pertambangan laut, sektor pariwisata bahari dalam pembentukan

[r]

Ha: diduga ada pengaruh sinetron Anak Jalanan terhadap perubahan perilaku agresif remaja SMP Muhammadiyah 6 Surabaya. Hø: diduga tidak ada pengaruh sinetron Anak Jalanan

Dari 2 ( dua ) penyedia barang/ jasa yang m em asukkan penaw aran, hanya ada sat u yang dinyat akan lulus evaluasi adm inist rasi.. (t am pak pada t abel dibaw

Lensa yang digunakan berukuran jauh lebih besar daripada luas permukaan detektor, sehingga dapat menangkap lebih banyak cahaya (dibandingkan jika tidak menggunakan lensa).

Pada bahan gelas yang digunakan dalam serat optik, indeks bias n berubah sesuai dengan panjang gelombang.. Demikian juga kecepatan gelombang juga berubah sesuai

[r]