• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK HABITAT DAN WILAYAH JELAJAH BEKANTAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KARAKTERISTIK HABITAT DAN WILAYAH JELAJAH BEKANTAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KARAKTERISTIK HABITAT DAN WILAYAH JELAJAH

BEKANTAN (Nasalis Larvatus, Wurmb) DI HUTAN

MANGROVE DESA NIPAH PANJANG

KABUPATEN KUBU RAYA

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

ANDRI GINTING

DEPARTEMEN

KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

(2)

KARAKTERISTIK HABITAT DAN WILAYAH JELAJAH BEKANTAN

(Nasalis Larvatus, Wurmb) DI HUTAN

MANGROVE DESA NIPAH PANJANG KABUPATEN KUBU RAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

ANDRI GINTING

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kehutanan pada Program Studi Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

DEPARTEMEN

KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

(3)

SUMMARY

Andri Ginting. E34104010. Habitat Characteristic And Homerange of Proboscis monkey (Nasalis Larvatus, Wurmb) In Mangrove Forest Nipah Panjang Village, Kubu Raya Resident, West Kalimantan. Under supervision of Dr. Ir. Agus Priyono Kartono, MSi, Ir. Nyoto Santoso, MS.

Bekantan is a spesies of the primates who lived at rivarian forest and mangrove forest in Kalimantan island. Bekantan was protected by law and regulation No.5 of 1990 about nature resources conservation and the ecosystem which is showed the status of bekantan. This species also included in Appendix I of CITES and was categorized as susceptible species on IUCN Red Data Book 1978. The population of bekantan has decrease drastically through habitat destruction because of that it has to do a research about habitat characteristic and homerange of bekantan at Nipah Panjang Village, Batu ampar. The information will be one of the variable to get sustainable populatin management of bekantan.

The species of vegetation and ground vegetation that using as habitat and food resources for bekantan was already calculated using plot line method with the length of the line is 100 m and width of the line is 50 m. To ,measuring the dayrange of bekantan that based on DR, RM, and NPS in radio tracking that base on GPS. It was started when the bekantan leave sleeping tree on 05.30 AM until the bekantan get into the next sleeping tree on 06.30 PM. Scope of the homerange was determined using Minimum Convex Polygon method in software Arc view. This method can connected outside coordinate points on the activities place of bekantan.

On the research site at Lalau river and Sukamaju River was identified is spesies of vegetations that used at food resources by bekantan. The species of vegetation that often consumed by bekantan are R. apiculata, R mucronata, B.

gymnorrhiza, B. parviflora and Acrostchum speciosum. Estimation homeranges

scope of group I is 13.4 ha in Lalau riverine and group II in Suka Maju riverine is 38 ha. Daily range group of bekantan in Suka Maju river is 984.9 m on the average. It is different with DR from group of bekantan at Lalau river is 756.7 m on the average. The differences of DR caused by some factors like foods abudances, human disturbing, and the rise and fall of the tides and water salinity. Bekantan using strata B on the high at 20 - 30 m for their vertical movement to activities like eating, resting, calling, moving, and also to chose the sleeping tree has influenced by the food avaibility like shoot of youg leaves and young leaves and security factor from predators attacks like monitor lizards crocodiles and mangrove snakes. The habitat of bekantan at Nipah Panjang is Mangrove rivarian forest with estimation homerange scope group of bekantan in Lalau river is 13.4 ha, value of DR is 756.7 m and RM 367.5 m on the average. The home range scope group of bekantan in Suka Maju river is 38 ha, value of DR is 984.9 m on the average and RM is 367.82 m on the average.

(4)

RINGKASAN

Andri Ginting. E34104010. Karakteristik Habitat dan Wilayah Jelajah Bekantan

(Nasalis Larvatus, Wurmb) di Hutan Mangrove Desa Nipah Panjang Kabupaten

Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat. Dibimbing oleh Dr. Ir. Agus Priyono Kartono, Msi dan Ir. Nyoto Santoso, MS.

Bekantan (Nasalis larvatus, Wurmb) merupakan satwa primata yang hidup pada habitat hutan riparian dan mangrove di Pulau Kalimantan. Bekantan telah dilindungi oleh Peraturan Perundang-undangan yang menunjukkan status bekantan yaitu UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Primata ini dimasukkan ke dalam Appendix I CITES (Convention on International Trade in Endangered Spesies of Wild Flora and

Fauna) dan dikategorikan rentan dalam IUCN (International Union for

Conservation of Nature and Natural Resources) Red Data Book tahun 1978.

Kerusakan habitat bekantan menyebabkan terjadinya penurunan populasi bekantan, untuk itu perlu dilakukan penelitian karateristik habitat dan wilayah jelajah bekantan di Desa Nipah Panjang Batu Ampar. Informasi yang diperoleh akan menjadi salah satu parameter dalam pengelolaan bekantan agar populasinya tetap lestari.

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik habitat dan wilayah jelajah bekantan berdasarkan pola pergerakan harian bekantan di hutan mangrove Desa Nipah Panjang.

Jenis tumbuhan pohon dan tumbuhan bawah sebagai habitat dan potensi pohon sumber pakan diinventarisasi dengan metode jalur berpetak dengan panjang jalur pada titik pengamatan 100 m dan lebar 20 m. Untuk mengukur jelajah harian bekantan dapat dilakukan dengan mengikuti, mengukur dan memetakan route jelajah berdasarkan DR, RM, NPS dengan penggunaan radio-tracking yang berbasis GPS (Global Positioning System) mulai pada bekantan meninggalkan lokasi tidur pada pukul 05.30 pagi sampai ke lokasi tidur selanjutnya pada pukul 18.30 sore. Luas wilayah jelajah ditentukan dengan metode Minimum Convex

Polygon yang terdapat dalam software ArcView. Metode ini menghubungkan

titik-titik koordinat terluar tempat bekantan beraktivitas.

Pada lokasi penelitian di Sungai Lalau dan Sungai Suka Maju teridentifikasi 15 spesies tumbuhan yang menjadi sumber pakan bekantan. Jenis tumbuhan yang paling sering dimakan oleh bekantan adalah R. apiculata, R mucronata, B.

gymnorrhiza, B. parviflora dan piai (Acrostchum speciosum). Luas wilayah

jelajah dugaan kelompok I adalah 13.4 ha di Sungai Lalau dan kelompok II seluas 38 ha di Sungai Suka Maju.

Pergerakan harian kelompok bekantan di Sungai Suka Maju rata-rata 984.9 m berbeda dengan DR kelompok bekantan di Sungai Lalau yaitu rata-rata 756.7 m. Perbedaan DR antara kelompok bekantan di Sungai Lalau dengan di Sungai

(5)

Suka Maju, disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kelimpahan pakan, gangguan dari aktivitas manusia dan pengaruh pasang surut dan salinitas air laut. Dalam pergerakan wilayah jelajah bekantan secara vertikal, bekantan lebih sering menggunakan strata B yaitu pada ketinggian pohon 20-30 m, untuk melakukan aktivitas harian baik untuk aktivitas makan, istirahat, bersuara, aktivitas berpindah maupun untuk pemilihan lokasi tidur, dipengaruhi oleh faktor ketersediaan pakan pucuk daun muda dan faktor keamanan dari serangan predator seperti biawak, buaya, ular mangrove. Habitat bekantan di hutan mangrove Desa Nipah Panjang adalah hutan mangrove riverine dengan luas wilayah jelajah dugaan kelompok bekantan di Sungai Lalau adalah 13.4 ha, dengan DR rata-rata 756.7 m. Kelompok bekantan di Sungai Suka Maju memiliki luas wilayah jelajah seluas 38 ha, DR rata-rata 984.9 m.

(6)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Karakteristik Habitat dan Wilayah Jelajah Bekantan di Hutan Mangrove Desa Nipah Panjang

Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat” adalah benar-benar hasil karya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan

sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun.

Bogor, Januari 2009

Andri Ginting

(7)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Karakteristik Habitat dan Wilayah Jelajah Bekantan (Nasalis

larvatus, Wurmb) di Hutan Mangrove Desa Nipah Panjang

Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat

Nama : Andri Ginting

NRP : E34104010

Menyetujui : Komisi Pembimbing Ketua

Dr. Ir. Agus Priyono Kartono, MSi NIP. 131 953 388

Anggota

Ir. Nyoto Santoso, MS NIP. 131 634 382

Mengetahui:

Dekan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor,

Dr. Ir. Hendrayanto, M.Agr NIP. 131 578 788

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “Karakteristik Habitat dan Wilayah Jelajah Bekantan di Hutan Mangrove Desa Nipah Panjang Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat” dengan baik. Skripsi merupakan salah satu syarat bagi penulis untuk mendapatkan gelar Sarjana Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini berisi tentang karakteristik habitat dan wilayah jelajah bekantan di hutan mangrove Desa Nipah Panjang Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat, dengan tujuan untuk menentukan karakteristik habitat bekantan didesa Nipah Panjang dan luasan wilayah jelajah bekantan berdasarkan pola pergerakan harian bekantan. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menunjang kegiatan pengelolaan dan pelestarian satwa bekantan di desa Nipah Panjang.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Agus Priyono Kartono, MSi dan Ir. Nyoto Santoso, MS selaku dosen pembimbing atas bimbingan, kesabaran, motivasi dan waktu untuk memberikan pengarahan dan penjelasan berkaitan dengan penelitian ini. Penulis juga ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada:

1. Keluargaku tercinta: bapakku Pelin Ginting dan mamaku Rospita Lumban

Tobing, k’ Elita, k’Amel, k’Ester, serta adikku Alm. Dewi Kartika Tuhan memberkati kita semua.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Fauzi Febrianto, MS, sebagai dosen penguji dari

Departemen Hasil Hutan

3. Ibu Ir. T. M. Oemijati R., MS, sebagai dosen penguji dari Departemen

Silvikultur.

4. Pak Muctar beserta keluarga, Pak Njang, Pak Usu, Pak’Ye, Pak Ray, Pak

Faisal dan Sobar. Terima kasih atas bantuan, masukan, pikiran, informasi yang sangat penting selama kegiatan.

5. Teman-teman KSH ’41 untuk kebersamaan selama 4 (empat) tahun ini. Kita

emang beda...!!!

6. Pak Dones, Ungko, Toa, Hery, Manda, Bety dan semua pihak yang pernah

(9)

7. Juga untuk Team PKLP dan penelitian di TN Baluran (Zulfan, Heru, Ivan, Kety, Wawa, dan Linda). Terima kasih untuk kerjasamanya selama dilapangan.

8. Teman-teman di Uni Konservasi Fauna (UKF) IPB, IC under ground

9. Saudara-saudariku di PF Kehutanan, PMK, khususnya Bataker’s

KSH’41(Sangkot, Betet, Lambok, Melinch, Ines, Fredy, Putera, Kety, ”Ocin, Edu,Rini”) dan Bataker’s di Fahutan thanx buat segalanya.

10. Buat dosen-dosen dan pegawai-pegawai di DKSHE, yang telah banyak

membantu.

11. Penghuni Sakura (b’David, b’Mike, b’Imron, b’Franky, Tongam, Ronald, Aji,

Benny, Dian, Nick, Putera, Dion dan Boy).

12. Special thanks to Hana untuk kasih sayang, motivasi n waktu yg slalu ada

untukku dan trims buat teman-teman horti’ers (nenkQ, rintO, Novi, Nika,

etc...)

Semoga karya ini bermanfaat bagi dunia pengetahuan, terutama bagi pelestarian satwa bekantan di Hutan Mangrove Desa Nipah Panjang.

Bogor, Januari 2009

Penulis

(10)

RIWAYAT HIDUP

Andri Ginting, dilahirkan di Tarutung pada tanggal 06 September 1986 sebagai anak keempat dari lima bersaudara pasangan Bapak Pelin Ginting dan Ibu Rospita Lumban Tobing.

Pada tahun 1992-1998 penulis menempuh pendidikan dasar di SDN 173144 Silangkitang, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SLTP Santa Maria Tarutung pada tahun 1998-2001. Setelah itu, penulis memasuki jenjang pendidikan menengah atas di SMU Negeri 1 Sei Bingai Langkat dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis melanjutkan pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Fakultas Kehutanan Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).

Selama menuntut ilmu di IPB, penulis aktif dalam Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (HIMAKOVA) khususnya Kelompok Pemerhati Flora (KPF), Persatuan Mahasiswa Kristen IPB (PMK) dan Uni Konservasi Fauna IPB. Bersama HIMAKOVA, penulis pernah mengikuti kegiatan Studi Konservasi Lingkungan di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Sulawesi Selatan tahun 2007. Pada periode 2006-2007 menjabat sebagai Ketua PMK Fakultas Kehutanan IPB.

Penulis melakukan kegiatan Praktek Pengenalan dan Pengelolaan Hutan (P3H) di CA Kamojang, CA Leuweung Sancang dan Perum Perhutani KPH Tasikmalaya pada tahun 2006. Pada tahun 2007, penulis melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapang Profesi (PKLP) di TN Baluran, Jawa Timur. Untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan IPB, penulis melakukan penelitian skripsi dengan judul Karateristik Habitat dan Wilayah Jelajah Bekantan (Nasalis

larvatus, Wurmb) di Hutan Mangrove Desa Nipah Panjang Kabupaten Kubu Raya

Kalimantan Barat dibawah bimbingan Dr. Ir. Agus Priyono Kartono, Msi dan Ir. Nyoto Santoso, MS.

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur yang terkait dengan proses pencucian bijih timah menggunakan shaking table serta melakukan pengumpulan data

 Untuk mengetahui hasil uji coba yang dilakukan pada logam aluminium dan timah, tungku pengecoran logam non ferro (aluminium (AI) dan timah) dengan kapasitas 30 kg

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif linear yang signifikan antara disposisi berpikir kritis terhadap hasil belajar

Pengujian meliputi performa yaitu throughtput, delay, dan packet loss dengan menggunakan aplikasi wireshark untuk melakukan capture paket data yang selanjutnya akan

Analisis hubungan asupan energi dan protein dengan kekuatan genggam berkorelasi positif ditunjukkan hubungan asupan energi dengan kekuatan genggam r=0,118 dan

Beberapa hal yang dapat menjelaskan jumlah komponen SM tidak ada hubungan dengan derajat perlemakan hati secara USG kemungkinan disebabkan antara lain: 1) SM adalah suatu

Merasa tidak berarti karena penyakit saya semua. orang

Apakah pembelajaran matakuliah CAD pada kelas yang diberi perlakuan dengan penilaian portofolio (penilaian berdasarkan langkah kerja penyelesaian job pada matakuliah