• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAFARPA - STF Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAFARPA - STF Bandung"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MAFARPA

Mahasiswa Farmasi Pecinta alam

Tahun kepengurusan 2009 - 2010

PEDOMAN DASAR ORGANISASI

ANGGARAN DASAR (AD)

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)

GARIS – GARIS BESAR MEKANISME ORGANISME (GBMO)

GARIS – GARIS BESAR PROGRAM KERJA (GBPK)

(2)

PEDOMAN DASAR ORGANISASI

(Mahasiswa Farmasi Pecinta Alam)

MAFARPA

MUQADDIMAH

Bahwa sesungguhnya Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan alam semesta beserta isinya serta menjadikan manusia pemimpin di muka bumi.

Segala kreativitas dan inovasi yang tumbuh dalam diri mahasiswa merupakan modal utama dalam dirinya untuk terus berkembang dan maju dalam menghadapi segala tantangan di lingkungan masyarakat. Selain di bidang akademis, kreatifitas di bidang kelestarian alam merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, Karena kelestarian alam merupakan bagian dari kehidupan manusia.

Salah satu bentuk kegiatan guna terciptanya kelestarian alam adalah organisasi pencinta alam. Organisasi pecinta alam merupakan salah satu cara menaplikasikan bakat dan menyalurkan aspirasi. Apresiasi terhadapnya juga merupakan hal kecintaannya terhadap alam.

Berdasarkan hal di atas, maka didirikanlah organisasi pecinta alam sebagai sarana mengaplikasikan bakat dan menyalurkan aspirasi mahasiswa disamping berbagai sarana untuk berbagai kegiatan akademis yang akan diselenggarakan kemudian. Selanjutnya, sebagai pedoman organisasi untuk menunjang dan mempelancar pelaksanaan kegiatan organisasi pecinta alam tersebut, maka disusunlah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

ANGGARAN DASAR

(MAHASISWA FARMASI PECINTA ALAM)

MAFARPA

BAB I

NAMA, TEMPAT, DAN WAKTU Pasal 1 : Nama

Organisasi ini bernama Mahasiswa Farmasi Pecinta Alam disingkat menjadi MAFARPA.

Pasal 2 : Tempat

Organisasi MAFARPA bertempat di kampus Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Bandung dan STIKES Bhakti Kencana.

Pasal 3 : Waktu

Organisasi MAFARPA didirikan di Bandung pada hari minggu, tanggal 20mei 2001, untuk waktu yang tidak ditentukan.

BAB II AZAS DAN SIFAT

(3)

Pasal 4 : Azas

Organisasi MAFARPA berasaskan Pancasila

Pasal 5 :

Organisasi MAFARPA adalah organisasi mahasiswa yang bersifat kekeluargaan dan kebersamaan

BAB III

STATUS, FUNGSI DAN TUJUAN Pasal 6 : Status

Organisasi MAFARPA adalah organisasi unit kegiatan mahasaiswa dalam kelestarian lingkungan

Pasal 7 : Fungsi

Organisasi MAFARPA berfungsi untuk mengembangkan minat dan bakat serta pengabdian masyarakat.

Pasal 8 : Tujuan

Terciptnya mahasiawa STF Bandung yang profesiaonal, berdisiplin,tinggi dan peka terhadap lingkungan serta mampu melestarikannya bagi kesejahteraan manusia.

BAB IV KODE ETIK Pasal 9 : Kode etik

1. Kode etik organisasi MAFARPA, yang berbunyi:

a. Pecinta alam MAFARPA sadar bahwa alam sebagai anugrah Tuhan YME

b. Pecinta alam MAFARPA tanggap dan peduli terhadap kelestarian lingkungan.

c. Pecinta alam MAFARPA sehat jasmani dan rohani 2. Kode etik pecinta alam Indonesia

a. Pecinta alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan YME

b. Pecinta alam Indonesia sebagian dari masyarakat Indonesia sadar akan tanggung jawab kami kepada tuhan, bangsa dan tanah air

c. Pecinta alam Indonesia sadar bahwa pecinta alam adalah sebagai insane yang mencintai alam sebagai anugrah tuhan YME

BAB V KEAGGOTAAN Pasal 10 : Keanggotaan

Anggota organisasi MAFARPA terdiri dari: 1. Anggota Muda

(4)

3. Anggota Luar Biasa

BAB VI

PERMUSYAWARATAN Pasal 11 : Permusyawaratan

Permusyawaratan organisasi MAFARPA adalah musyawarah besar (MUBES) dan musyawarah luar biasa (MLB)

BAB VIII KEKAYAAN Pasal 12 : Kekayaan

Harta benda MAFARPA diperoleh dari : 1. Iuran anggota

2. Dana anggota kegiatan organisasi 3. Dana kemahasiswaan

4. Usaha-usaha lain yang tidak mengikat

BAB VIII

PERUBAHAN DAN PERALIHAN Pasal 13 : Perubahan

Anggaran dasar MAFARPA hanya dapat dirubah melalui MUBES dan MLB

Pasal 14 : Peralihan

Apabila organisasi MAFARPA terpaksa harus dibubarkan maka hak milik organisasi diserahkan kepada organisasi yang seazas dan setujuan yang ada di linkungan STF Bandung

BAB IX

KETENTUAN UMUM DAN PENGESAHAN Pasal 15 : Ketentuan Umum

Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran dasar akan diatur dalam anggaran rumah tangga.

Pasal 16 : pengesahan

Anggaran dasar ini ditetapkan oleh musyawarah besar organisasi pecinta alam MAFARPA di kampus STF Bandung pada tanggal 20 mei 2001 pukul 13.56 WIB serta dilakukan perubahan dan ditetapkan pada tanggal dan berlaku sejak tanggal ditetapkan.

(5)

ANGGARAN RUMAH TANGGA

(MAHASISWA FARMASI PECINTA ALAM)

MAFARPA

BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 : Anggota Organisasi MAFARPA

Keanggotaan organisasi MAFARPA terdiri dari : 1. Anggota Muda

Yaitu mahasiswa STF Bandung atau STIKES Bhakti Kencana yang telah mengikuti pendidikan dan latihan dasar (DIKLATSAR) MAFARPA dan dinyatakan lulus.

2. Anggota Biasa

Yaitu anggota muda yang telah mendapatkan nomor anggota organisasi MAFARPA

3. Anggota Luar Biasa

Yaitu anggota yang telah mendapatkan number kenaggotaan organisasi MAFARPA yang telah mencapai gelar kesarjanaan atau yang pernah mengenyam pendidikan di STFB.

4. Anggota Kehormatan

Yaitu anggota diluar keorganosasian MAFARPA yang diangkat oleh pengurus karena mempunyai keahlian dan telah berjasa terhadap organisasi MAFARPA

Pasal 2 : Hak Dan Kewajiban Anggota

1. Hak anggota

• Setiap anggota berhak untuk mengeluarkan aspirasi secara lisan maupun tulisan yang dapat dipertanggungjawabkan

• Setiap anggota berhak mengikuti semua kegiatan organisasi MAFARPA

• Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih.

• Anggota muda, kehormatan dan luar biasa berhak memilih 2. Kewajiba anggota

• Membayar iuran anggota

• Berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan organisasi MAFARPA

• Menjunjung tinggi dan mempertahankan nama baik organisasi MAFARPA

• Sub a dan b tidak berlaku untuk anggota kehormatan dan luar biasa

Pasal 3 : Sangsi Dan Penghentian Anggota

1. Pemberian sangsi

• Setiap anggota dapat dikenakan sangsi apabila tidak melaksanakan kewajiban anggota.

• Anggota muda dan anggota biasa dapat dikenakan sangsi apabila tidak aktif dalam 2 kali kegiatan yang diwajibkan.

(6)

• Setiap anggota dikenakan sangsi apabila tidak memiliki slayer akibat hilang atau rusak

2. Penghentian anggota

• Anggota berhenti karena mengundurkan diri

• Anggota diberhentikan karena sangsi

• Anggota berhenti karena meninggal dunia

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI Pasal 4 : Susunan Pegurus

1. Ketua umum, sekertaris umum, dan bendahara umum. 2. Ketua dan sekertaris bidang, yaitu:

• Bidang I : Pembinaan aparat dan organisasi. a. Seksi pendidikan dan pelatihan

b. Seksi dokumentasi

• Bidang II : Alam dan Lingkungan a. Divisi tebing

b. Divisi gunung dan hutan

• Bidang III : pengabdian masyarakat a. Seksi pengabdian intra kampus b. Seksi pengabdian ekstra kampus

• Bidang IV : logisik

3. Masa jabatan kepengurusan organisasi MAFARPA adalah satu tahun sekali.

4. Ketua umum dipilih oleh MUBES atau MLB.

5. Sekertaris umum dan bendahara umum dipilih oleh ketua umum . 6. Ketua dan sekertaris bidang dipilih oleh ketua umum.

7. Pengurus organisasi MAFARPA berkewajiban memberikan laporan pertanggungjawaban pada saat mubes.

Pasal 5 : Hak Dan Kewajiban Pengurus

1. Menjalankan ketetapan-ketetapan musyawarah besar (MUBES). 2. Menampung dan menjalankan aspirasi anggota.

3. Memberikan aspirasi kepada lembaga didalam dan diluar kampus.

Pasal 6 : Reshuffle Pengurus

1. Dasar pertimbangan Reshuffle :

• Setiap pengurus yang tidak sanggup menjalankan tugasnya.

• Setiap pengurus yang selesai masa studinya.

• Permohnan mengundurkan diri dari jabatannya.

• Setiap pengurus yang dianggap telah mencemarkan nama baik organisasi.

2. Reshuffle dilaksanakan sesuai keputusan rapat pengurus.

BAB III

PERMUSYAWARATAN Pasal 7 : Musyawarah Besar (MUBES)

(7)

1. Status

• Merupakan forum tertinggi organisasi MAFARPA.

• Pengurus organisasi MAFARPA adalah penanggungjawab MUBES.

• Diadakan 1 tahun sekali. 2. Kekuasaan dan Wewenang

• Mendengarkan laporan pertanggungjawaban pengurus organisasi MAFARPA.

• Menetapkan AD, ART, GBMO, GBPK organisasi MAPARPA.

• Memilih ketua umum. 3. Tata tertib MUBES

• Peserta MUBES yang hadir adalah pengurus dan anggota organisasi MAFARPA

• Peninjau adalah undangan yang ditunjuk oleh pengurus.

• Pinpinan siding berbentuk presidium terdiri atas 3 orang dipilih dari peserta sidang.

• Peserta siding memiliki hak bicara dan satu hak suara.

• Peninjau hanya memiliki hak bicara.

• Keputusan diambil dengan jalan musyawarah untuk mufakat, dan apabila mufakat tidak berhasil, maka keputusan dambil dari suara terbanyak.

Pasal 8 : Musyawarah Luar Biasa (MLB)

1. Status

• Merupakan forum tertinggi organisasi MAFARPA apabila diperlukan.

• Anggota luar biasa organisasi MAFARPA adalah penanggung jawab MLB.

• Diadakan bila dinaggap perlu atau atas persetujuan sekurang-kurangnya setengah lebih satu dari peserta MLB.

2. Kekuasaan dan Wewenang

• Anggota MLB berhak Mendengarkan laporan pertanggungjawaban pengurus organisasi MAFARPA

• Menetapkan AD, ART, GBMO, GBPK organisasi MAPARPA.

• Memilih ketua umum. 3. Tata tertib MLB

• Peserta MLB adalah pengurus dan anggota organisasi MAFARPA.

• Peninjau adalah undangan yang ditunjuk oleh pengurus.

• Pimpinan sidang berbentuk presidium terdiri atas 3 orang dipilih dari peserta sidang.

• Peserta sidang memiliki hak bicara dan satu hak suara.

• Peninjau hanya memiliki hak bicara.

• Keputusan diambil dengan jalan musyawarah untuk mufakat, dan apabila mufakat tidak berhasil, maka keputusan dambil dari suara terbanyak.

BAB IV ATRIBUT Pasal 9 : Slayer

(8)

1. Anggota organisasi MAFARPA dilengkapi dengan slayer dan berlambangkan MAFARPA terdiri dari :

a. Slayer anggota muda, biasa, dan luar biasa berwarna orange. b. Slayer anggota kehormatan berwarna kuning.

c. Slayer berbentuk segitiga sama kaki

2. Slayer dipakai dalam acara-acara organisasi MAFARPA baik intern maupun ekstern dan upacara nasional.

3. Penempatan diletakkan dileher, kecuali dalam kegiatan petualangan atau penjelajahan.

Pasal 10 : Bendera

1. Bendera organisasi

a. Bendera organisasi MAFARPA berwarna orange dan berlambangkan MAFARPA.

b. Bendera organisasi dipakai dalam acara resmi. c. Bendera organisasi berbentuk bujur sangkar. 2. Bendera lapangan

a. Bendera lapangan berwarna orange dan berlambangkan MAFARPA.

b. Bendera lapangan dipakai dalam acara penjelajahan. c. Bendera lapangan berbentuk segitiga sama kaki.

Pasal 11 : Seragam

Seragam organisasi MAFARPA sperti yang tercantum dalam lampiran ini.

Pasal 12 : Lambang, Stempel, Kartu anggota, dan Lagu MAFARPA

Lambang, Stempel, kartu anggota dan Lagu (Mars dan Hymne) adalah seperti yang tercantum dalam lampiran ART ini.

BAB V PERUBAHAN Pasal 13 : Perubahan

1. Perubahan ART organisasi MAFARPA hanya dapat dilakukan oleh MUBES atau MLB.

2. Keputusan ART baru dianggap sah apabila disetujui sekurang-kurangnya setengah lebih satu dari suara yang sah.

BAB VI PENUTUP Pasal 14 : Pengesahan

1. Hal-hal yang belum dimuat dalam ART ditetapkan dalam garis-garis besar mekanisme organisasi (GBMO).

2. ART ini ditetapkan oleh mubes di kampus STF Bandung, pada tanggal 27 Mei 2001 pukul 16.15. serta dilakukan perubahan oleh MUBES pada tanggal 10 Juli 2008 pukul 19.02 WIB. Serta dilakukan perubahan oleh MUBES pada tanggal 8 November 2009 pukul 03.03 WIB. Dan berlaku sejak tanggal ditetapkan.

(9)

GARIS-GARIS BESAR MEKANISME ORGANISASI

(Mahasiswa Farmasi Pecinta Alam)

MAFARPA

BAB I PENDAHULUAN

Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan bersama. Oleh karena itu organisasi harus berdaya guna sesuai mekanisme organisasi yang ada.

Garis-Garis Besar Meanisme Organisasi (GBMO) sebagai penuntun bagi aparat organisasi dalam melaksanakan tugas-tugas keorganisasiannya perlu dirumuskan dan di taati bersama.

Organisasi PA MAFARPA sebagai salah satu organisasi ekstrakulikuler yang tidak lepas dari kelembagaan STF Bandung. Maka secara yuridis, konstitusional dalam memina organisasinya harus mampu melaksanakan programnya, dengan memperhatikan:

1. Landasan idiil (Pancasila).

2. Landasan Konstitusional (AD, ART, GBMO, GBPK MAFARPA). 3. Landasan Strategis (Tujuan MAFARPA)

4. Landasan Kurtular (Kebhinekaan dalam nilai serta persamman persepsi mengenai pentingnya pelestarian alam).

Untuk itulah organisasi PA MAFARPA menetapkan GBMO sebagai berikut : I. PENDAHULUAN

II. KEANGGOTAAN

III. STRUKTUR ORGANISASI IV. PENUTUP

BAB II KEANGGOTAAN A. MEKANISME PENERIMAAN ANGGOTA

1. Anggota Muda

a. Calon anggota mengajukan permohonan secara tertulis kepada pengurus atau mengisi formulir DIKLATSAR.

b. Mengikuti Pra-DIKLATSAR yang diselenggarakan panitia.

c. Calon anggota yang telah mengikuti DIKLATSAR dan dinyatakan lulus tanpa syarat, maka statusnya dinyatakn sebagai anggota muda dan berhak mendapat slayer dengan criteria kelulusan sebagai berikut :

i. Calon anggota dinyatakan lulus tanpa syarat, apabila :

• Mengikuti kegatan DIKLATSAR sebanyak 90% - 100%

(10)

i. Calon anggota dinyatakan bersyarat, apabila :

• Mengikuti kegatan DIKLATSAR sebanyak 60% - 89%

• Melanggar tata tertib maximal 5 kali

• Sebagai sangsi untuk mendapatkan predikat lulus tanpa syarat maka DIKLATSAR diperpanjang dengan memperoleh tugas – tugas khusus dari panitia atau pengurus MAFARPA.

i. Calon aggota dinyatakan lulus tertunda, apabila :

• Diketahui tidak terdaftar di panitia.

• Mengikuti kegiatan kurang dari 60%

• Melanggar tata tertib lebih dari 5 kali

• Calon anggota yang dinyatakan lulus tertunda, maka calon anggota tersebut gagal menjadi anggota MAFARPA, dan mengikuti DIKLATSAR berikutnya.

i. Prosentase kelulusan

• Materi kelas adalah 30%

• Materi lapangan adalah 70%

1. Anggota Biasa

a. Calon anggota biasa adalah calon anggota yang telah dinyatakan sebagai anggota muda.

b. Mengikuti masa bimbingan (MABIM) yang diselenggarakan oleh panitia.

c. Calon anggota yang telah membuat laporan perjalanan MABIM dan dinyatakan lulus, maka statusnya dinyatakan sebagai anggota biasa dan berhak mendapatkan Kartu Tanda Anggota (KTA)

1. Anggota kehormatan

a. Anggota kehormatan adalah calon anggota yang diangkat oleh pengurus karena telah berjasa terhadap organisasi.

b. Calon anggota yang telah ditetapkan sesuai keputusan rapat pengurus sebagai anggota kehormatan, maka statusnya dinyatakan sabagai anggota kehormatan dan berhak mendapat slayer anggota kehormatan.

2. Anggota Luar Biasa

a. Calon anggota luar biasa adalah calon anggota biasa yang telah menyelesaikan masa studinya atau yang pernah mengenyam pendidikan di STFB/STIKES.

b. Calon anggota yang dinyatakan sebagai anggota luar biasa sesuai keputusan rapat pengurus, maka statusnya dinyatakan sebagai anggota luar biasa.

(11)

1. Surat peringatan 1 (sp1)

a. Anggota muda dan anggota biasa yang tidak melaksanakan kewajiban anggota.

b. Anggota muda dan biasa yang tidak aktif dalam 2 kali kegiatan rapat.

c. Sp1 berlaku sejak dikeluarkannya.

2. Surat peringatan 2 (sp2)

a. Jika dalam tenggang waktu setelah dikeluarkannya sp1, anggota muda dan biasa melakukan pelanggaran yang sama.

b. Sp2 berlaku sejak dikeluarkannya.

3. Sanksi – sanksi

a. Setiap anggota yang tidak memiliki slayer akibat hilang/rusak. b. Anggota diwajibkan menerima sanksi yang ditentukan oleh

pengurus.

c. Anggota yang telah menerima sanksi berhak mendapatkan slayer kembali.

4. Penghentian anggota

a. Jika dalam tenggang waktu setelah dikeluarkannya sp2 anggota muda dan biasa tidak melakukan perubahan atau melakukan pelanggaran yang sama.

b. Setiap anggota yang merusak atau mencemarkan nama baik organisasi.

c. Penghentian anggota dilakukan sesuai keputusan rapat pengurus.

B. MEKANISME IURAN ANGGOTA 1. Iuran pokok

a. Setiap anggota diwajibkan membayar iuran pokok satu kali selama menjadi anggota MAFARPA.

b. Besarnya iuran pokok Rp. 75.000.

c. Pembayaran iuran pokok dilaksanakan melalui bendahara umum.

2. Iuran wajib

a. Setiap anggota diwajibkan membayar iuran wajib setiap bula sebesar Rp. 5000 (lima ribu rupiah)

b. Pembayaran iuran wajib dilaksanakan setiap bulannya melalui bendahara umum.

BAB III

(12)

A. MEKANISME KERJA PENGURUS 1. Ketua Umum

a. Pemegang kebijakan umum.

b. Pimpinan dan penganggung jawab tertinggi organisasi.

c. Memberikan rekomendasi untuk kegiatan atau pihak yang memerlukan.

d. Meminta pertanggung jawaban kepada semua bidang.

e. Mengkoordinir, membina, mengevaluasi, dan mengawasi kegiatan demi kelancaran organisasi.

f. Mendatangani surat – surat organisasi secara umum baik kedalam maupun keluar.

2. Sekertaris Umum

a. Mewakili ketua umum apabila berhalangan, setelah mendapat surat mandat dari ketua umum.

b. Pemegang kebijakan umum dalam bidang administrasi. c. Bertanggung jawab kepada ketua umum.

d. Merencanakan, membina, dan mengembangkan tata tertib administrasi dan mekanisme kesekertariatan.

e. Mengadakan inventaris kekayaan organisasi

f. Bersam ketua umum mendampingi rapat – rapat dan mendatangani surat – surat secara umum baik kedalam maupun keluar.

3. Bendahara Umum

a. Pemegang kebijakan umum dalam bidang keuangan b. Bertanggung jawab kepada ketua umum.

c. Merencanakan, membina, dan mengembangkan tata tertib administrasi dan mekanisme keungan organisasi.

d. Bertanggung jawab terhadap pengalian, pengelolaan, dan pendayagunaan serta ketertiban keuangan.

e. Bersama ketua umum mendampingi rapat –rapat dan mendatangani surat – surat yang berhubungan dengan keuangan.

4. Ketua Bidang I

a. Pemegang kebijakan umum dalam bidang pengkaderan, pembinaan dan pengembangan anggota serta pengembangan aparat organisasi.

b. Bertanggung jawab kepada ketua umum.

c. Merencanakan, membina, dan mengembangkan teknik – teknik daripada keorganisasian yang meliputi logistik dan jurnalistik. d. Memimpin dan mengawasi kegiatan serta kedisiplinan dari

para anggotanya.

e. Menandatangani surat –surat yang berhubungan dengan bidangnya.

f. Sebagai penanggung jawab kinerja seksi Diklat dan dokumentasi.

5. Ketua Bidang II

a. Pemegang kebijakan umum dalam bidang kelestarian alam dan lingkungan hidup.

(13)

b. Bertanggung jawab kepada ketua umum.

c. Merencanakan, membina, dan mengembangkan teknik – teknik daripada materi pecinta alam.

d. Memimpin dan mengawasi kegiatan serta kedisiplinan dari para angotanya.

e. Mempersiapkan kepanitiaan masa bimbingan (MABIM) dengan dbantu bidang yang lainnya.

f. Menandatangani surat –surat yang berhubungan dengan bidangnya.

g. Sebagai penanggung jawab kinerja divisi tebing serta divisis gunung dan hutan.

6. Ketua bidang III

a. Pemegang kebijakan umum dalam bidang pengabdian masyarakat.

b. Bertanggung jawab kepada ketua umum.

c. Mengadakan komunikasi dan kerjasama dengan organisasi lain, baik dilingkungan kampus maupun diluar kampus.

d. Merencanakan, membina, dan mengembangkan kegiatan pengabdian baik dilingkungan kampus maupun diluar kampus. e. Memimpin dan mengawasi kegiatan serta kedisiplinan dari

para angotanya.

f. Mencari dan menetapkan daerah untuk melaksanakan kegiatan BAKSOS.

g. Mempersiapkan kepanitiaan bakti sosial (BAKSOS) dengan dibantu oleh bidang lainnya.

h. Menandatangani surat –surat yang berhubungan dengan bidangnya.

i. Sebagai penanggung jawab kinerja seksi PIK dan seksi PEK.

7. Ketua Bidang IV

a. Pemegang kebijakan umum dalam bidang logistik b. Bertanggung jawab kepada ketua umum.

c. Merencanakan, menyediakan, dan merawatperalatan organisasi.

d. Menandatangani surat –surat yang berhubungan dengan bidangnya.

e. Sebagai penanggung jawab semua peralatan organisasi.

8. Sekertaris Bidang

a. Membantu kabid dalam hal kesekertariatan pada bidangnya masing – masing.

b. Bertanggung jawab kepada kabidnya

c. Bersama kabid mendatangani surat – surat yang berubungan dengna bidangnya.

(14)

9. Seksi Dan Divisi

a. Bertanggung jawab kepada kabidnya.

b. Menyeleksi, mendidik, serta mengembangkan potensi anggota dalam minat dan bakat.

c. Berpartisipasi aktif dalam menjalankan program kerja bidangnya masing – masing.

A. MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. Rapat Harian

a. Rapat harian dilaksanakan 2 minggu sekali yaitu pada hari yang ditentukan.

b. Rapat harian dihadiri oleh pengurus dan anggota organisasi. c. Penyelenggara rapat harian adalah pengurus organisasi. d. Fungsi dan wewenang :

• Mendengarkan laporan kegiatan/pertanggungjawaban para ketua bidang.

• Mendengarkan masukan dan pertanyaan dari anggota.

• Menyelesaikan permasalahan dan mengambil keputusan.

2. Rapat Anggota

a. Rapat anggota dikondisikan sesuai keutuhan. b. Rapat anggota dihadiri oleh pengurus.

c. Penyelenggara rapat anggota adalah pengurus organisasi. d. Fungsi dan wewenang :

• Mendengarkan informasi tentang berbagai aspek perkembangan organisasi

• Mengevaluasi tentang perkembangan intern dan ekstern organisasi serta dampaknya terhadap perkembangan organisasi.

3. Rapat Pengurus

a. Rapat pengurus dilondisikan sesuai kebutuhan.

b. Rapat pengurus dihadiri oleh pengurus organisasi MAFARPA c. Penyelenggaraan rapat pengurus adalah ketua umum dan

sekertaris umum. d. Fungsi dan wewenang :

(15)

• Mendengarkan informasi tentang berbagai aspek perkembangan organisasi.

• Mengevaluasi tentang perkembangan intern dan ekstern organisasi serta dampaknya terhadap perkembangan organisasi.

4. Rapat Bidang

a. Rapat bidang dikondisikan sesuai kebutuhan.

b. Rapat bidang dihadiri oleh kabid, sekbid, para seksi/divisi.

A. MEKANISME PENYELENGGARAAN KEPANITIAAN a. Pra-persiapan Pelaksanaan Kegiatan

i. Rapat Pengurus

i. Menentukan komposisi kepanitiaan. ii. Menentukan waktu dan tempat kegiatan iii. Menyususn estimasi biaya.

ii. Ketua dan sekertaris panitia menyampaikan struktur kepanitiaan kepada sekertaris umum untuk disahkan oleh ketua umum.

iii. Sekertaris panitia menyelesaikan tugas pembuatan proposal dan segala bentuk persuratan/kesekertariatan.

iv.Ketua umum dan bendahara menyelesaikan biaya yang dibutuhkan.

b. Persiapan Pelaksanaan Kegiatan

i. Rapat Panitia I

i. Pembacaan SK dan struktur kepanitiaan oleh sekertaris umum.

ii. Pembagian dan pemecahan masalah. ii. Rapat Panitia II

i. Laporan masing – masing seksi/koordinator ii. Pembahasan kerja selanjutnya.

iii. Evaluasi dan penyelesaian masalah.

c. Struktur Kepanitiaan

i. Ketua Panitia

i. Koordinator seluruh panitia dan kegiatan. ii. Memiliki wewenang dan kebijakan teknis. iii. Bertanggung jawab atas kelancaran teknis. iv. Membuat laporan akhir kegiatan.

ii. Sekertaris Panitia

i. Menyelesaikan admiistrasi kepanitiaan.

ii. Membuat dan mengarsipkan surat kepanitiaan. iii. Mengambil kebijakan teknis.

iv. Membuat laporan akhir kegiatan. iii. Bendahara Panitia

i. Mengambil kebijakan keuangan. ii. Membuat alokasi dana.

(16)

iii. Membuat rancana pemasukan keuangan.

iv. Membuat laporan pertanggung jawaban keuangan. iv.Seksi – Seksi / Koordinator

i. Dikondisikan.

B. PEDOMAN ORGANISASI

a. Semua surat yang dikeluarkan menggunakan koden bidang, kode objek, kode organisasi, kode bulan, dan kode tahun.

i. Kode bidang

• S : Sekertaris Umum

• A : Sekertaris Bidang I

• B : Sekertaris Bidang II

• C : Sekertaris Bidang III

• L : Logistik i. Kode objek

• 1 : Intern

• 2 : Akademik

• 3 : Organisasi Kampus

• 4 : Organisasi Luar Kampus

• 5 : Pemerintah, Departemen, Lembaga, dan Perusahaan ii. Kode Organisasi

Semua surat menggunakan kode organisasi yaitu : MFPA iii. Kode Bulan dan Tahun

Semua surat menggunakan kode bulan (2 angka), dan kode tahun (4 angka) dikeluarkannya surat

Contoh : no/S-1/MFPA/09/2010

b. Surat keputusan, surat mandat, surat tugas, dan surat jalan hanya dikeluarkan oleh sekertaris umum, setelah kode bidang. Dengan kode:

i. SK : Surat Keputusan ii. SM : Surat Mandat iii. ST : Surat Tugas iv.SJ : Surat Jalan

v. SP : Surat Peringatan

Contoh : No/S-1/SK/MFPA/05/2010

c. Khusus untuk Sertifikat, Piagam Penghargaan dan yang sejenisnya, dikeluarkan dengan menggunakan kode nol (0), setelah kode bidang.

Contoh : No/B-1/0/MFPA/05/2010

d. Semua surat yang dikeluarkan kepanitiaan menggunakan kode P-..., Setelah kode bidang.

Contoh : Contoh : No/S-1/P-Eksp/MFPA/05/2010

e. Khusus untuk nomor anggota menggunakan kode organisasi, kode tahun (2 angka), kode bulan (2 angka), kode nomor anggota (3 angka), dan kode angkatan.

(17)

BAB IV PENUTUP

Garis-garis besar mekanisme organisasi (GBMO) MAFARPA ini ditetapkan di kampus STF Bandung, pada tanggal 04 desember 2005, pukul 02.59. serta dilakukan perubahan oleh MUBES dan ditetapkan pada tanggal 10 juli 2008 pukul 19.43. serta dilakukan perubahan oleh MUBES dan ditatapkan pada tanggal 8 november 2009 pukul 06.01. dan berlaku sejak tanggal ditetapkan.

GARIS – GARIS BESAR PROGRAM KEGIATAN

(Mahasiswa Farmasi Pecinta Alam)

MAFARPA

BAB I PENDAHULUAN

Garis – garis besar program kerja (GBPK) MAFARPA STF Bandung dan Stikes bhakti kencana, merupakan susunan program – program kegiatan organisasi dalam garis – garis besar yang di susun secara komprehensif, integral, dan bersedimentasi masa depan sebagai tekad seluruh anggota untuk menuju kkehidupan kemahasiswaan yang dinamis, demokratis dan penuh semangat dedikasi yang pada dasarnya merupakan kerangka umum program kerja MAFARPA.

Program kerja MAFARPA merupan realisasi atau perwujudan untuk mencapai tujuan MAFARPA dan tujuan itu akan tercapai manakala ditunjang oleh struktur kepengurusan yang efektif, penataan organisasi dan administrasi yang teratur, serta system komunikasi dan keanggotaan yang baik.

GBPK ini disusun dengan maksud untuk menentukan arah yang jelas, terperinci dan terencana bagi setiap kegiatan sebagai usaha kongkrit mewujudkan tujuan MAFARPABandung, yaitu terciptanya mahasiswa farmasi dan stikes bandung yang mempu meningkatkan proesionalisme organisasi dan peka terhadap masalah linkungan hidup serta mempu melestarikannya bagi kesejahteraan manusia.

(18)

BAB II

KERANGKA UMUM PROGRM KERJA MAFARPA A. Landasan ide

1. Meningat bahwa setiap program harus merupakan langkah –langkah konkrit untuk mencapai tujuan jangka panjang, maka program kerja MAFARPA harus merupakan peningkatan dan program yang berkesinambungan pada periode sebelumnya.

2. Untuk semakin menegaskan identitas pecinta alam, maka setiap kerja harus lebih mewujudkan suasana aktivitas yang mengacu pada doktrin daripada kode etik pecinta alam Indonesia.

3. Harus dicari doktrin kegiatan untuk menumbuhkan sikap berani, kritis, jujur, memiliki komitmen niali dan sosial yang kuat. Bahkan faktor ini harus dijadikan sasaran utama dari seluruh kegiatan MAFARPA.

B. Arah dan tujuan kegiatan

1. Meningkatakan kuaitas MAFARPA.

2. Meningkatkan konsolidasi kader serta kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai pengurus dan anggota MAFARPA.

3. Terciptanya mekanisme kerja yang sehat, dinamis dan mengoptimalkan semua bagian dari organisasi.

C. Kebijakan umum

1. Bahwa setiap kegiatan yang dilaksanakan harus bermanfaat bagi seluruh anggota dengan penu tangguang jawab.

2. Stabilitas organisasi yang dinamis merupakan modal bagi setiap kegiatan. Maka setiap aspirasi yang berkembang harus mendapatkan tempat yang layak untuk dipertimbangkan.

3. Peningktan kesempatan anggota untuk berpartisipasi merupan penunjang keberhasilan kegiatan.

D. Bentuk kegiatan

1. Bidang I (pembinaan aparat dan organisasi)

a. Penyediaan informasi dibidang aparatur dan seputat organisasi. b. Mengadakan program diklatsar/ pengadaan LDKM

2. Bidang II (alam dan linkungan) a. Mangadakan latihan climbing.

b. Mengadakan ekspedisi alam/ kegiatan etualangan bagi seluruh civitas mahasiswa STFB/ Stikes Bhakti kencana.

3. Bidang III (pengabdian masyarakat)

a. Bakti sosial di lingkungan ampus dan diluar kampus.

b. Penyelenggaraan konsolidasi antar organisasi kampus dan luar kampus.

4. Bidang Logistik

(19)

E. Sasaran kegiatan

1. Sasaran Kegiatan Jangka Pendek

a. Bidang I (pembinaan aparat dan organisasi)

• Membentuk anggota yang berkualitas dan mampu mengaplikasikan pedonam dasar.

• Meningkatkan kualitas pengurus yang memiliki keahlian – keahlian dalam bidangnya masing – masing.

b. Bidang II (alam dan lingkungan)

• Meningkatkan profesionalisme dan pertisipasi aktif dalam bidang kealaman sesuai dengan aturan – aturan yang berlaku.

• Mengadakan berbagai ekspedisi alam.

• Menumbuhkan kepekaan terhadap masalah lingkungan hidup. c. Bidang III (pengabdian masyarakat)

• Meningkatkan dan mengembangkan kerjasama yang baik dengan organisasi – organisasi lain, terutama organisasi yang seprofesi.

• Menciptakan lingkungan kampus yang bersih, indah, asri, alami, dan hijau.

d. Bidang logistik

• Peningkatan kualitas pemeliharaan alat.

• Perencanaan pengadaan alat.

1. Sasaran Kegiatan Jangka Panjang

a. Terciptanya anggota MAFARPA yang berintelektual tinggi, mempunyai semangat pengabdian, terampil dalam bidang kealaman serta berwawasan lingkungan.

b. Terciptanya lingkungan kampus STFB dan Stikes Bhakti kencana yang Ideal yakni bersih, indah, asri, alami, dan hijau.

B. Pelaksanaan

Pelaksanaan kerangka umum program kegiatan MAFARPA ini dilaksanakan oleh pengurus MAFARPA dan setiap pelaksanaan program herus senantiasa memperhatikan aspirasi setiap anggota sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

BAB III PENUTUP

Demikianlah GBPK MAFARPA ini disusun untuk dijadikan dasar dan pedoman bagi penyelenggaraan kegiatan. Keberhaslan pelaksanaan program tersebut amat tergantung pada sifat dan semangat pengabdian serta kesadaran anggota MAFARPA. Ditetapkan oleh MUBES dikampus STFB pada tanggal 8 november 2009 dan berlaku sejak tanggal ditetapkan.

(20)

LAMPIRAN

I. PENJELASAN ANGGARAN DASAR (AD)

Pasal 1..., sudah jelas Pasal 2..., sudah jelas Pasal 3..., sudah jelas Pasal 4..., sudah jelas Pasal 5..., sifat

Untuk dapat memahami kekeluargaan di MAFARPA maka perlu memehami dahulu arti daripada hakekat MAFARPA.

HAKEKAT MAFARPA

1. Manusia berani, jujur, dan bertanggung jawab. 2. Family yang sabar dan riang gembira.

3. Peka terhadap kelestarian alam dan rela menolong sesama manusia. 4. Aktif dan bekerjasama

Pasal 6..., sudah jelas Pasal 7..., sudah jelas Pasal 8..., tujuan

Untuk mencapai tujuan daripada MAFARPA ini perlu ditunjang dengan sumber daya manusianya, melalui pendidikan dan latihan dasar dari materi pecinta alam yang meliputi :

1. Pengealan organisasi dan hakeket pecinta alam.

• Outdoor activities 2. Tali temali

3. Persiapan perjalanan

• Peralatan, makanan, dan kesehatan perjalanan.

• Tehnik packing

4. Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)

• Gangguan umum dan setempat

• Tehnik penghentian pendarahan

• Pemindahan korban

• PPGD

• PPDL 5. Pioneering 6. Survival

• Zoology dan botani praktis 7. Mountenering

• Tehnik ascending

• Tehnik rappelling

• Tehnik penyebrangan 8. Jurnalistik

• Tehnik penulisan laporan perjalanan 9. Eksplorer search and rescue (E-SAR)

Pasal 9..., sudah jelas Pasal 10...., sudah jelas Pasal 11...., sudah jelas

(21)

Pasal 12...., sudah jelas Pasal 13...., sudah jelas Pasal 14...., sudah jelas

I. PENJELASAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)

Pasal 1..., sudah jelas Pasal 2..., sudah jelas Pasal 3..., sudah jelas Pasal 4..., sudah jelas Pasal 5..., sudah jelas Pasal 6..., sudah jelas Pasal 7..., sudah jelas Pasal 8..., sudah jelas Pasal 9..., Slayer

Slayer anggota muda, biasa, dan luar biasa berbentuk segitiga samakaki, berwarna orange berlambangkan MAFARPA, dengan ukuran :

90 cm

90 cm

90 cm Pasal 10..., Bendera

Bendera organisasi berbentuk bujur sangkar, berwarna orange dan berlambangkan MAFARPA dengan ukuran :

90 cm

90 cm 90 cm

Bendera lapangan berbentuk segitiga samakaki, berwarna orange dan berlambangkan MAFARPA, dengan ukuran :

90 cm

60 cm

(22)

Seragam organisasi MAFARPA adalah kemeja berwarna hitam dan berlogokan MAFARPA.

Pasal 12..., lambang, stempel, KTA, dan lagu MAFARPA

• Lambang MAFARPA • Lagu hymne • Lagu mars HYMNE MAFARPA Intro : C D G F G C D G D

Berangkat dari keteguhan hati G D G Menantang rimba belantara C D G Mengenali alam raya

G D G

Mendekatkan hati pada yang kuasa C D G Reff : berangkat dari keteguhan jiwa

C D GF G Membangun istana keteduhan C D G Dibawah panji kesuksesan C D G F G MAFARPA tetap jaya C D G

Menggali pengetahuan alam raya G D G Membangkitkan semangat jiwa C D G Pentang menyerah wujudkan harapan C G C G Mehasiswa farmasi pecinta alam

C D G Back to reff

Referensi

Dokumen terkait

Jika anda ingin merubah Port yang digunakan kita bisa konfigurasi di file sshd_config, caranya masuk ke folder cd /etc/ssh lalu ketikkan nano sshd_config atau

dengan memberikan sentuhan hal unik pada bukti fisik dapat membuat konsumen merasa nyaman. Berdasarkan hal ini, diduga adanya hubungan antara bukti fisik yang

Dari penelitian yang pernah dilakukan oleh (Sagita et al., 2014) didapatkan hasil bahwa Teknologi akuaponik terbukti mampu berhasil memproduksi ikan secara optimal pada lahan

tumbuhan kelapa sawit (Elaeis gueneensis Jacq.).CPO diesktraksi dari bagian mesokarp buah sawit secara mekasnis dan fisika di pabrik kelapa sawit (PKS).Banyaknya

Sedangkan keunggulan strategi bisnis dalam memenangkan kompetisi yang dapat diperoleh adalah komunikasi global dalam bisnis menjadi benar-benar hidup, lebih cepat, murah, dan

Semua data hasil penelitian ini merupakan hak sepenuhnya dari Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih, Galang dan sumber informasi yang digunakan dalam skripsi ini

Dari analisis dan pembahasan hasil penelitian tindakan kelas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan model active learning tipe Think-Pair-Share pada mata

variabel kapasitas sumberdaya manusia dan pemanfaatan teknologi informasi sebesar 49,9%, sedangkan sisanya sebesar 50,1% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model.