• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATIUS 613

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MATIUS 613"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

MATIUS 6:13,

LEPASKANLAH KAMI DARI

PADA YANG JAHAT

1. LEPASKANLAH KAMI DARI PADA YANG JAHAT? 1.1. Berbagai Permohonan

1.2. Lepaskanlah Kami 1.3. Dari Pada yang Jahat

1.4. Lepaskanlah Kami Dari Ikatan si Iblis!!

2. BEBERAPA KASUS KELEPASAN DARI KETERIKATAN 2.1. Perempuan Bungkuk 18-tahun

2.2. Ibu Pendeta Mp dengan roh-ketakutan 2.3. Kopral Pn dengan Ilmu Kebalnya 2.4. Bapak Id dengan roh-zinah 2.5. Nona Er dengan roh-pesona

2.6. Hamba Tuhan Qx dengan 'Arwah Leluhur'nya 3. BERBAGAI KETERIKATAN OLEH KUASA IBLIS 3.1. Keterikatan yang Diwarisi

3.2. Keterikatan pada Kebiasaan Buruk 3.3. Keterikatan pada Dosa

3.4. Keterikatan pada Kuasa-kuasa Iblis 3.5. Tingkat-tingkat Keterikatan

3.6. Gejala-gejala Keterikatan dengan Kuasa Iblis 4. JIKA IKATAN TIDAK DILEPASKAN

4.1. Tidak Ikut dalam Kerajaan Sorga, di Dunia ini 4.2. Tidak Ikut dalam Kehidupan Kekal, Bersama Yesus 5. TUHAN YESUS, BEBASKAN SAYA DARI SETAN-SETAN INI!

5.1. Menyusun Daftar Dosa 5.2. Doa Pendahuluan

5.3. Doa Pernyataan Ingin Dilepaskan 5.4. Doa-doa Permohonan Ampun

5.5. Doa Pemutusan Ikatan Warisan Leluhur

5.6. Doa Penyangkalan Ikatan/Persekutuan dengan Iblis 5.7. Doa Pemeriksaan Diri

5.8. Doa Ucapan Syukur dan Undangan 5.9. Bila Mengalami Gangguan

5.10. Keterikatan Oleh Kebiasaan Buruk 6. P E N U T U P

LAMPIRAN-1: Berbagai Cara Pelanggaran Hukum Tuhan LAMPIRAN-2: Kuasa Gelap dan Keterlibatan Manusia LAMPIRAN-3: Putuskan Ikatan-rohani dengan Leluhur! 1. LEPASKANLAH KAMI DARI PADA YANG JAHAT? Saya yakin pembaca yang mengaku diri orang Kristen sudah pernah menyebutkan potongan-kalimat di atas, entah

berapa ratus kali; boleh jadi ribuan kali! Dapatkah anda mengingat-ingat, kapan dan di mana anda mengucapkannya ...?

Potongan-kalimat tadi adalah bagian dari Doa Bapa Kami, yang diajarkan oleh Tuhan Yesus, memenuhi permintaan murid-muridNya agar diajar berdoa <Mat.6:9-13>, sebagai berikut:

<9> Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah namaMu, <10> Datanglah

KerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga. <11> Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, <12> dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; <13> dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat, [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan

(2)

kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]

Suatu doa yang sederhana, namun sangat efektif, kalau saja yang berdoa mengerti apa yang dimintanya! Kita

mengetahui suatu permintaan hanya layak dikabulkan bilamana yang meminta itu mengerti apa yang dimintanya. Bukankah permintaan agar dicarikan jodoh, yang diajukan seorang anak berusia lima tahun akan ditolak oleh

orangtuanya, bahkan akan menjadi bahan tertawaan? Begitu pula halnya kita, di dalam meminta kepada Bapa Sorgawi, perlu kita memahami sungguh apa yang kita minta, agar tidak menjadi tertawaan Iblis! Sadarkah anda berapa ribu kali kita sudah dicemooh Iblis karena mengajukan

permohonan yang tidak dimengerti? 1.1. BERBAGAI PERMOHONAN

Marilah kita telaah, ada berapa macam permohonan yang diajarkan Yesus untuk kita minta di dalam Doa Bapa kami, demi pemenuhan kebutuhan manusiawi kita:

* ...berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya;

* ...dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga

mengampuni orang yang bersalah kepada kami;

* ...dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, * ...tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat,

Ada empat macam permohonan untuk kepentingan manusia di dalam doa yang diajarkan Tuhan Yesus ini. Tiga

permintaan yang pertama tidak sulit dimengerti manfaatnya; makanan memang sangat dibutuhkan untuk menyambung kehidupan tubuh kita.

Kesalahan yang tidak diampuni akan membangkitkan siksaan batin bagi kita di dunia ini, diikuti oleh kehilangan kehidupan kekal yang dijanjikan oleh Tuhan Yesus.

Pencobaan dapat dirasakan akibat buruknya, teristimewa oleh pembaca yang berusia dewasa.

Tetapi pernyataan "lepaskanlah kami dari pada yang jahat" tidak mudah dimengerti dan memerlukan renungan khusus! Sebagian umat Kristen yang ditanyai pengertiannya akan arti potongan-kalimat ini, akhirnya harus mengakui kekurang-pengertiannya! Bilamana anda tergolong yang kurang mengerti, sebaiknya anda melanjutkan membaca, dengan tenang, lambat-lambat; kebahagiaan hidup anda di masa depan sangat boleh jadi ditentukan oleh pemahaman anda akan isi buku ini!

1.2. ...LEPASKANLAH KAMI...

Kata 'lepaskan' memberi kita kesan tentang adanya 'keterikatan'. Dua macam keterikatan dapat kita amati: yakni terikat oleh benda yang terlihat atau terikat oleh sesuatu yang tidak terlihat oleh mata! Ikatan jenis yang pertama dapat dilepaskan dengan mudah; tidak memerlukan pertolongan Tuhan, seyogyanya tidak perlu Tuhan Yesus memasukkannya ke dalam Doa Bapa kami.

Yang menimbulkan masalah adalah keterikatan kepada sesuatu yang tidak terlihat; umumnya perlu bantuan orang lain untuk mengerti hal itu, jangankan melepaskannya! Berbagai hal yang tak terlihat yang mengikat orang, yakni kebiasaan-buruk <Mrk.7:21-23; Gal.5: 19-21>, dosa <Yoh.8:34> dan berbagai bentuk kuasa Iblis <Luk.13: 10-17; Yeh.13:17-18> akan diuraikan dalam Bab-3.

1.2.1. Menyadari Keterikatan Yang Tidak Terlihat. Keadaan terikat oleh 'sesuatu' yang tidak terlihat mempu nyai dua kemungkinan; keterikatan itu disadari oleh yang bersangkutan, atau: tidak disadarinya. Kalau orang itu menyadari keterikatannya masalahnya tidak terlalu berat, karena ia dapat berdoa secara khusus meminta bantuan Tuhan Yesus untuk melepaskannya, cukup dengan mengakui dan menunjukkan keterikatannya, menyatakan tidak mau lagi terikat kepada hal itu, serta mengikatkan diri kepada Yesus Kristus Juruselamatnya, untuk selama-lamanya. Doa semacam ini pasti dikabulkan Tuhan Yesus, karena Ia sendiri

(3)

yang bersabda <Mat.12:37>: "...Karena menurut ucapanmu

engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum..."

1.2.2. Tidak Menyadari Adanya Keterikatan.

Keadaan terikat oleh 'sesuatu yang tidak kelihatan', yang tidak disadari oleh yang bersangkutan, menimbulkan masalah yang jauh lebih sulit. Adakalanya ybs. bukan sekedar tidak menginsyafi keterikatannya, seringkali ia bahkan menganggap bahwa dirinya lebih bebas atau lebih beres dari orang di sekelilingnya. Maka tawaran bantuan pembebasan mungkin dianggap penghinaan bagi dirinya. Coba anda renungkan Yoh.8:30-36, khususnya ay.-33.

Perhatikanlah kesombongan orang-orang Yahudi dalam menghadapi Yesus: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?"

Kalimat-kalimat dengan keangkuhan serupa banyak pula terdengar di masa kini: "Bapak saya Pendeta, saya tidak

memerlukan pelayanan anda,"; atau berbunyi: "Kakek saya menjabat Guru Huria; kami semua beres-beres saja,"

ataupun "Saya sudah menjadi anggota Gereja.... dan sudah

Kristen," dll.

1.3. ...DARI PADA YANG JAHAT...

Telah ditinjau di atas tentang kemungkinan keterikatan yang perlu kita mintakan kelepasannya dari Tuhan Yesus, sesuai dengan pernyataan di dalam Doa Bapa kami! Kelepasan dari keterikatan oleh sesuatu yang dapat dilihat tidak mutlak memerlukan campur-tangan Tuhan Yesus. Nah, yang perlu dimintakan campur tangan Tuhan Yesus adalah kelepasan "dari pada yang jahat".

1.3.1. ...kelepasan dari orang-orang jahat...? Nah, apakah 'yang jahat' harus diartikan 'orang-orang jahat'? Bila demikian halnya, maka permohonan tadi berarti:

"...tetapi lepaskanlah kami dari orang-orang jahat..."

Namun pengertian ini rasanya kurang cocok, karena tidak

setiap hari, dan tidak setiap orang, terikat kepada orang-orang jahat; padahal Doa Bapa kami adalah doa yang setiap hari dipanjatkan, oleh setiap orang Kristen.

1.3.2. ...dari perbuatan(-perbuatan) jahat...?

Bagaimana kalau 'yang jahat' diartikan dengan 'perbuatan-jahat'? Maka arti permohonan tadi menjadi:

"...tetapi lepaskanlah kami dari perbuatan-perbuatan jahat..."

Pengertian ini juga kurang 'kena', bagi kedua jenis kemungkinan:

* 'dilepaskan dari perbuatan jahat orang lain'; ini kurang 'kena' karena perbuatan jahat orang lain terhadap kita adalah urusan 'sekali-pukul', tidak bersifat mengikat, jadi tidak memerlukan 'kelepasan', cukup sekedar dihindarkan! * dilepaskan dari perbuatan-jahat kita sendiri'? Lebih tidak masuk akal lagi!

Jika demikian halnya, pengertian yang bagaimanakah yang dimaksudkan oleh Yesus, waktu Ia mengajar ber-Doa Bapa kami?

1.3.3. ...dari si jahat...?

Begitu sulit memastikan makna yang dimaksudkan oleh Tuhan Yesus. Oleh sebab itu marilah kita memeriksa ayat yang sama <Mat.6:13> dari sumber lain. Alkitab berbahasa Inggris (The New King James Version) merekam potongan kalimat ini sebagai:

"But deliver us from the evil one."

Ternyata ada satu kata-kunci yang tidak terdapat dalam terjemahan berbahasa Indonesia! Kata 'one'! Jelas sekali kata ini menunjuk kepada 'satu' pribadi, satu pribadi yang jahat! Jadi tidak salah lagi, yang dimaksud Yesus dalam Doa Bapa kami ini adalah pribadi si Jahat, tegasnya si Iblis atau

(4)

Lucifer!

Alkitab jelas menunjukkan betapa Iblis selalu berusaha membunuh Yesus; baik dengan kuasa alam ataupun dengan menggerakkan orang-orang Yahudi. Iblis juga berupaya merusak pekerjaan penyelamatan oleh Yesus bagi setiap manusia! Menarik manusia agar meninggalkan TUHAN. Menjerat dan menyeret manusia ke dalam kuasa Iblis! 1.4. LEPASKANLAH KAMI DARI IKATAN SI IBLIS !! Jelaslah sekarang arti sebagian dari Doa Bapa kami yang hampir setiap hari kita ucapkan itu. Penting sekali kita minta kelepasan dari ikatan-ikatan ciptaan Iblis. Ikatan-ikatan yang mengakibatkan kita tidak merdeka lagi, bahkan

menjadi hamba Iblis! Yesus sendiri yang menyatakan hal ini pada waktu membebaskan seorang perempuan bungkuk, satu kasus yang akan kita tinjau dalam Bab-2.

Alkitab sendiri yang mengajarkan bahwa persekutuan dengan hamba Iblis hanyalah mengakibatkan jiwa anda ditangkap (terikat) untuk diserahkan oleh hamba Iblis itu kepada 'boss' mereka, si Iblis, yang selanjutnya

menghasilkan kebinasaan bagi diri anda sendiri. Bacalah Yeh.13:17-18 berikut:

<17> "Engkau anak manusia, tujukanlah mukamu kepada kaum perempuan bangsamu yang bernubuat sesuka hatinya saja dan bernubuatlah melawan mereka. <18> Katakanlah: Beginilah firman Tuhan: Celakalah dukun-dukun

perempuan, yang mengikatkan tali-tali azimat pada

semua pergelangan dan mengena kan selubung pada

kepala semua orang, tua atau muda, untuk menangkap jiwa orang...

Saudara, satu kali saja anda pernah berdukun, maka jiwamu sudah ditangkap oleh Iblis! Begitu pengajaran Alkitab. Maka anda dianjurkan untuk membaca terus buku ini untuk memeriksa, kalau-kalau jiwa anda sudah ditangkap oleh Iblis, siap ke neraka! Demi kepentingan anda sendiri,

ikutilah petunjuk-petunjuk di dalam buku ini supaya anda dibebaskan oleh Tuhan Yesus!

Pembebasan dilakukan oleh kuasa Yesus Kristus, seperti dinyatakanNya dalam Yoh.8: <34> Kata Yesus kepada

mereka: "Aku berkata kepadamu,sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa. <35> Dan hamba tidak tetap tinggal di dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal di dalam rumah. <36> Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka."

Setelah dibebaskan dari ikatan-ikatan Iblis, barulah dapat dilakukan pengikatan diri kepada Tuhan Yesus, ikatan persenyawaan yang dimaksudkan oleh Yesus dalam Yoh.15:1-5:

<1> "Akulah pokok anggur yang benar dan BapaKulah pengusaha nya. <2> Setiap ranting padaKu yang tidak berbuah, dipotong Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkanNya, supaya ia lebih banyak berbuah. <3> Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. <4> Tinggallah di dalam Aku dan Aku di

dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari

dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. <5> Akulah pokok anggur dan

kamu lah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di

dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. <6>

Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang

keluar seperti ranting dan menjadi kering kemudian

dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu

dibakar.

Jelas sekali kehendak Tuhan Yesus ini dikemukakan kepada anda. Maka cara satu-satunya untuk anda dapat menjadi 'ranting' pada 'pokok-anggur Yesus', yakni bersenyawa dengan Tuhan Yesus, anda harus mengalami pembebasan dari ikatan-ikatan Iblis! Lalu mengikatkan diri kepada Yesus.

(5)

Berbagai kasus dalam Bab-2 menunjukkan betapa pentingnya pembebasan umat dari ikatan-ikatan Iblis.

--<0>--2. BEBERAPA KASUS KELEPASAN DARI KETERIKATAN Untuk menggambarkan kepada pembaca betapa pentingnya kelepasan dari kuasa-kuasa Iblis, Bab ini akan menyajikan beberapa contoh keterikatan kepada Iblis dan kelepasan manusia oleh pertolongan kuasa Yesus. Karena keterbatasan ruangan, hanya contoh-contoh yang sederhana yang dimuat. Sementara itu, sesungguhnya ada kasus-kasus yang

ekstrim, kadangkala begitu ekstrimnya sehingga mengambil waktu pelayanan sampai 6-minggu, diserta kejijikan yang memuakkan dan kekejian yang membuat bulu roma berdiri. Contoh pertama adalah pembebasan yang dilakukan oleh Yesus sendiri, sedangkan kasus lainnya dilakukan dengan kuasa Yesus oleh hambaNya pada masa kini. Ya, pada masa kini!

2.1. PEREMPUAN BUNGKUK 18-TAHUN

Injil Lukas <13:10-17> merekam peristiwa tentang seorang ibu yang bungkuk selama 18 tahun karena dirasuk setan; ikatan Iblis yang ia sendiri tidak menyadarinya. Silahkan anda membacanya:

<10> Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat. <11> Di situ ada seorang perem puan yang sudah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak. <12> Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah

sembuh." <13> Lalu Ia meletakkan tanganNya atas

perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Tuhan. <14> Tetapi kepala rumah

ibadat gusar kare na Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, lalu ia berkata kepada orang banyak: "Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat." <15> Tetapi Tuhan menjawab dia, kataNya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman? <16> Bukan kah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?"...

Pembaca yang dikasihi Tuhan Yesus, biasanya Yesus hanya menolong orang yang sudah lebih dahulu meminta tolong kepadaNya, namun kali ini Yesus yang mengambil prakarsa menolong perempuan itu, tanpa diminta; Yesus

melepaskannya dari ikatan Iblis. Bersamaan dengan itu, si ibu tegak kembali dari bungkuknya! Maka dapatlah dicatat beberapa hal penting dari peristiwa ini:

a. Ibu itu benar-benar terikat oleh Iblis selama 18-tahun, di nyatakan oleh Yesus sendiri;

b. Ikatan Iblis atau sakit-rohani (dirasuk roh-jahat) dapat berakibat sakit-jasmani pada orang yang terasuk itu; c. Seseorang dapat terikat atau diperhamba Iblis tanpa sadar akan kemalangan yang menimpanya itu;

d. Yesus, terdorong oleh belas kasihan, berprakarsa

menolong Ibu yang harus dilepaskan dari ikatan Iblis; maka seyogyanyalah hamba-hamba Tuhan masa kini, yang

mengerti urusan, melakukan hal yang serupa terhadap berjuta-juta umat Kristiani ataupun bukan yang masih terikat kuasa-gelap!

e. Kelepasan dari kuasa Iblis umumnya membawa

kesembuhan dari penyakit jasmani yang dibawa oleh kuasa Iblis itu!

2.2. IBU PENDETA Mp DENGAN ROH KETAKUTAN Sejak tahun 1960, saya telah mengenal ibu Mp, isteri

(6)

seorang pendeta. Pada tahun itu, saya, yang belum paham tentang kuasa-kuasa kegelapan dan pelayanan-pelepasan, sudah melihat sesuatu yang khas mengenai ibu Mp. Ada kesan ketakutan terpancar dari wajahnya. Kesan ini selalu terpancar, dalam keadaan bagaimanapun juga. Sampai dengan tahun 1987, pelayanan ibu Mp berupa, tidak lebih dari, persekutuan ibu-ibu jemaat serta paduan suara di gereja yang digembalakan suaminya.

Oleh pengaturan Tuhan, pada tahun 1987 ibu Mp sempat berbincang-bincang dengan saya, sampai kepada riwayat masa kecilnya yang ternyata menjelaskan asal-usul pancaran wajah-ketakutan itu. Begini ceritera ibu Mp: "Sewaktu saya gadis kecil, saya pernah mengikut kakak ber main-main dalam sebuah kampung yang kosong, tak

berpenghuni. Penduduknya mengosongkan kampung itu karena terus-menerus mendapat gangguan setan. Pada suatu saat saya lihat kakak saya berlari ke luar kampung, meninggalkan saya sendirian. Dengan sangat ketakutan saya segera berlari meninggalkan kampung itu, mengejar kakak saya. Namun dipinggir kampung itu saya tersandung, jatuh ke tanah, dan pingsan (sampai di sini, penulis beroleh hikmat: inilah saatnya roh-ketakutan merasuk diri ibu Mp). Saya merasa seperti dalam mimpi, rebah ter baring, ketika seorang laki-laki berbaju putih mengulurkan tangannya, menarik saya berdiri. Saat itu sadarlah saya dari pingsanku." (Bagi penulis, laki-laki itu berarti penolong, seorang dukun; hal ini dibenarkan oleh ibu Mp).

Terpujilah Tuhan Yesus, terbongkarnya rahasia keterikatan ini (persembunyian roh-ketakutan dalam diri ibu Mp) memungkinkan ibu Mp beroleh pelayanan-pelepasan pada saat itu juga. Saya menuntun ibu Mp menyangkali jasa-Iblis yang diterimanya dari dukun pada waktu pengsannya, lalu demi nama Yesus, roh-ketakutan yang dari Iblis itu

<2Tim.1:7> diusir pergi, demikian juga setan-perdukunan yang diidapnya!

Hasilnya luar biasa! Kebebasan dari ikatan Iblis membuat ibu

Mp mampu melakukan pelayanan yang jauh lebih tajam dari yang sudah-sudah, tidak lagi sekedar ikut paduan suara! Dan dari peristiwa ini, beberapa pelajaran dapat diambil: a. roh-jahat dapat merasuk ke dalam diri orang Kristen; b. roh-jahat dapat merasuk, kalau seseorang membuka diri (atau terbuka terhadap sifat atau kebiasaan tertentu); dalam kasus ini: karena dapat dirangsang untuk ketakutan hebat, si ibu dapat dirasuk oleh roh-ketakutan;

c. roh-jahat dapat bercokol terus dalam diri manusia (untuk puluhan tahun lamanya), sampai yang bersangkutan,

dengan kesadaran penuh, mengusirnya ke luar, dalam nama Yesus!

ikatan Iblis meng-kerdil-kan rohani! 2.3. KOPRAL Pn DENGAN ILMU KEBALNYA Perang di Timor-Timur berlangsung cukup lama dan

pertempuran-pertempuran yang terjadi memang keji. Kopral Pn sangat risau akan keselamatannya sewaktu beroleh tugas operasi ke Tim-TIm. Oleh sebab itu, sebelum berangkat operasi, kopral Pn menyempatkan diri pergi 'menghadap' seorang dukun, minta 'penjagaan-diri'. Ia diberi seutas ikat-pinggang oleh dukun itu, untuk dikenakan di dalam

pakaiannya. Kalau terjadi pertempuran, Pn cukup

memegang ikat-pinggang itu dengan tangan kiri (dari luar bajunya), mengangkatnya sedikit lalu melepaskannya kembali.

Kopral Pn sungguh merasakan perlindungan ikat-pinggang itu, karena setiap kali digunakan, teman-teman seregunya 'kehilangan' dia. Seusai pertempuran, teman seregunya selalu menanyai dia, ke mana saja ia hilang selama

pertempuran!? Rupanya kopral Pn benar-benar hilang dari pandangan mata kawan seregunya selama pertempuran! Seusai tugas operasi, kembali ke daerah aman, Kopral Pn merasa tidak memerlukan jasa ikat-pinggang itu lagi. Ia membuang ikat-pinggang itu, begitu saja, karena tidak

(7)

mengerti urusan ikatan kuasa Iblis. Beberapa bulan kemudian, ia mulai merasakan sesak di bagian dadanya. Begitu sesaknya pernapasannya, sehingga ia harus megap-megap mengambil napas, seperti mau mati rasanya. Namun setiap kali berobat, dokter tidak dapat membantu dia; tidak ditemukan kelainan apapun juga. Sebaliknya, bilamana dibawa ke dukun pijit atau sinshe, Kopral Pn selalu tertolong, kendati untuk waktu yang singkat saja. Empat atau lima hari kemudian, rasa sesak itu kambuh lagi, pergi lagi ke dukun, lalu keluar uang lima ribu rupiah, begitu berulang-ulang, sampai ia beroleh pertolongan kuasa Yesus. Kopral Pn dituntun memanjatkan doa pertobatan dari dosa-dosa di masa lalu, karena beberapa kali mengunjungi dukun dan tempat-tempat keramat untuk beroleh kekebalan. Seusai pertobatan, ia dituntun mengucapkan doa-penyangkalan persekutuan dengan Iblis, serta pemutusan ikatan-ikatan Iblis. Dengan mengandalkan kuasa Yesus, dari dalam dirinya dikeluarkan duabelas setan, enam yang

merasuk di daerah pinggangnya dan enam lainnya di tangan kirinya, yakni di bagian-bagian tubuh yang selalu

bersentuhan dengan ikat-pinggang (yakni kuasa Iblis!) itu. Terpujilan Tuhan Yesus, seusai pelayanan-pelepasan, ia tidak pernah lagi terganggu sesak-napas, dan tidak perlu lagi menghabiskan gajinya untuk berobat ke dukun. Beberapa pokok pengertian dapat ditarik dari kasus ini: a. Iblis menginginkan korbannya morat-marit secara ekonomi serta (teristimewa) secara rohani;

b. ikatan Iblis (semacam kontrak atau perjanjian; bersifat gaib), tidak batal atau putus oleh pembuangan, pembakaran ataupun penghancuran benda-Iblis (ikat-pinggang, jimat, benda bertuah, dsb.). Kontrak yang bersifat gaib ini hanya mungkin dibatalkan secara gaib oleh kuasa Yesus, setelah doa-doa penyangkalan dipanjatkan!

c. Iblis tidak mau melepaskan korbannya dengan begitu saja; Iblis menciptakan ketergantungan (-baru) kepada kuasa Iblis (melalui dukun pijit, sinshe, dll.);

d. hanya kuasa Yesus yang dapat memutuskan ikatan Iblis,

setelah pengakuan dosa dan penyangkalan persekutuan dengan Iblis.

2.4. BAPAK Id DENGAN ROH ZINAH

Dengan ekonomi yang lumayan, bapak Id dapat

melampiaskan seleranya dari waktu-ke-waktu 'jajan' di luaran, namun pernah ketahuan isterinya, sehingga menimbulkan percekcokan hebat. Dengan sekuat tenaga, bapak Id berusaha mengendalikan hawa-nafsunya, tanpa hasil yang berarti. Ia mengerti, dirinya sudah berada di bawah kendali roh-zinah. Dalam konsultasi ditemukan bahwa hawa-nafsu ini berakar pada kebiasaan membaca bacaan cabul sewaktu masih di S.L.A., yang segera dilanjutkan dengan kehidupan sex bebas.

Kecabulan ini (dan semacamnya) menciptakan keterikatan pada roh-zinah, keterikatan mana dilipat-gandakan lagi setelah bapak Id menggunakan obat-obat dukun untuk memperhebat ke'jantan'annya! Tentu saja, kuasa Iblis dari perdukunan mendorong bapak Id untuk menguji

ke'jantan'annya terhadap setiap wanita yang dapat

diraihnya. Dan karena hawa-nafsu-berat ini bersumber dari kuasa-gaib, mana dapat lagi dikendalikan dengan cara-cara yang 'rasionil'!? Rangsangan (setan) hawa-nafsu ini baru dapat diatasi setelah bapak Id dilayani oleh seorang hamba Tuhan. Dengan kuasa Yesus, roh-zinah yang menunggangi bapak Id dihardik pergi untuk selama-lamanya, dan bapak Id dibebaskan dari perzinahan!

Dalam kesaksiannya, bapak Id menyatakan: "Sebelum ditolong oleh Tuhan Yesus, setiap kali saya melihat tempat maksiat yang baru dibuka, pasti saya catat alamatnya dan minggu berikutnya saya kunjungi untuk mengenyam 'service' di sana, sambil menguji ke'jantan'an saya. Tetapi setelah ditolong oleh Tuhan Yesus, roh-zinah diusir ke luar, dalam tempo yang singkat saya sudah kehilangan minat untuk mengunjungi tempat maksiat. Menyusul kemudian, saya menjadi jijik untuk melakukan pekerjaan maksiat! Saya

(8)

benar-benar menjadi seperti orang yang baru dilahirkan, dalam kesucian! Bahkan isteri saya menjadi lebih sayang kepada saya, dibandingkan dengan kasih sayangnya sewaktu baru menikah!"

Beberapa pokok pengertian baru dapat ditarik dari kasus ini: a. Di balik kebiasaan buruk yang teramati oleh manusia, sering kali bersembunyi kuasa Iblis yang mengendalikan perilaku, selera, serta kebiasaan dari manusia yang diperhambanya. Selain roh-roh ytsb. tadi, dari berbagai pengalaman dapat dicatat peranan roh-judi, roh-narkotik, dusta, pero kok, alkohol, homosex, roh-dendam, roh-pemalas, roh- silat (dan bela diri lainnya), setan robot (video Jepang), roh-kepedihan (dari luka batin), dsb.

b. Semua kebiasaan buruk yang sudah berbentuk perhambaan kuasa Iblis, dapat dihapuskan oleh kuasa Yesus, melalui pelayanan- pelepasan oleh hamba Tuhan yang sudah diurapiNya! Bilamana kebiasaan buruk itu tidak dilatar-belakangi kuasa-kegelapan, (hanya karena sifat manusiawinya), ybs. perlu bermohon kepada Tuhan Yesus, supaya sifat pribadinya dirobah oleh kuasa Yesus,

meninggalkan sifat-sifat manusia-lamanya. 2.5. NONA Er DENGAN ROH-PESONA

Nona Er ini keturunan orang berilmu dan dialah 'bibit-unggul' di tengah keluarganya. Ia mempunyai sifat nekat dan tidak ragu menempuh berbagai risiko! Sebelum beroleh pewarisan ilmu-keturunan, ia telah belajar 'Ilmu Pancasona' dari

seorang Baduy (Banten), tanpa sepengetahuan ayahnya, yang berilmu tinggi itu. Nona Er hanya memerlukan waktu satu bulan untuk menguasai Ilmu Pancasona, sementara murid lainnya menghabiskan waktu tiga bulan! Di belakang hari baru terungkap bahwa ilmu itu dimanfaatkan untuk menyelundupkan narkotik. Para petugas dibuat terpesona oleh kuasa Iblis dalam ilmu itu, membiarkan Nona Er beserta barang selundupannya lolos dari pengawasan.

Namun, Nona Er tidak insyaf bahwa ilmu itu sudah

mencekamnya dalam-dalam; roh-pesona itu dari waktu ke waktu dapat mengambil-alih kendali atau kesadaran pribadinya. Begitulah, pada suatu tengah malam, kami ditelpon (dari jarak l.k. 25 km.) oleh Paman, tempat Nona Er menginap. Bibinya memberitahu bahwa Nona Er keluyuran tengah malam sambil menggoda pria-pria sepanjang jalan (seperti perempuan nakal), lalu lolos dari pengejaran. Kami merasa prihatin dan mendukung dengan berdoa. Demi nama Yesus, campur tangan Roh Kudus diundang untuk

mengambil-alih kendali dari roh-jahat itu serta membimbing Nona Er ke tempat yang aman.

Sekitar satu jam kemudian, datanglah informasi telpon yang memberitahu bahwa Nona Er sudah 'mendarat', aman di rumah bekas gurunya (semasa S.D.), yang kemudian mengkhabarkan hal itu kepada Pamannya. Pujilah Tuhan, di belakang hari Nona Er dibebaskan oleh kuasa Yesus dari roh-pesona, lalu memberi dirinya dibaptis.

CATATAN:

(1) Nona Er beruntung, walaupun sempat dikuasai roh-pesona, ia belum sempat terseret ke dalam perzinahan; (2) Hal yang serupa dapat dialami oleh setiap wanita yang 'me ngenakan' susuk (untuk kecantikan), sebab susuk adalah alat Iblis untuk mem'pesona' pria-pria mata keranjang. Pada gilirannya, pria-pria itu akan memancing dan menyeret si wanita ke dalam perzinahan! WASPADALAH! Pokok-pengertian baru, yang cukup penting, dapat ditarik dari kasus Nona Er ini:

a. Selaku 'bibit-unggul', yang telah mewarisi keterikatan Iblis dari leluhur, Nona Er dapat belajar ilmu-gaib jauh lebih cepat dibandingkan orang yang bukan 'bibit-unggul';

b. Keterikatan yang dalam, memungkinkan Iblis mengambil-alih pengendalian anda, boleh jadi berakhir dengan kegilaan, yang secara medis tidak tersembuhkan.

(9)

2.6. HAMBA TUHAN Qx DENGAN 'ARWAH-LELUHUR'NYA

Hamba Tuhan ini berpendidikan Sarjana Muda Theologia dan sudah beroleh pentahbisan kependetaannya. Mulanya dia aktif melayani-mimbar, dan merasa berbahagia, dipakai Tuhan untuk pelayanan demikian. Kelanjutannya, ia mulai dipakai Tuhan untuk melakukan pelayanan-pelepasan.

Dengan senang hati pelayanan bentuk baru ini dilakukannya, sekalian mempraktekkan pelajaran dari sekolahnya dahulu. Di dalam pelayanan baru ini sadarlah pemuda Qx bahwa pelayanan-pelepasan menuntut sesuatu yang lebih dari sekedar ijazah sekolah, dan lebih dari pentahbisan

kependetaan, karena suatu ketika, satu setan yang merasuk seorang 'pasien'nya mengancam: "Awas, dalam tempo 3-bulan ia (pemuda Qx) akan mati!"

Seorang hamba Tuhan lain menyampaikan hal ini kepada pemuda Qx serta mengajak ia memeriksa masa lalunya, kalau-kalau masih ada hal-hal yang belum

dipertobatkannya. Hamba Tuhan ini mengingatkan pemuda Qx bahwa pelayanan-pelepasan menuntut kekudusan yang mutlak dari pelakunya! Pemuda Qx ini sudah sekian kali dilayani oleh beberapa hamba Tuhan, di antaranya ada dua kali pelayanan-pelepasan, sehingga harga dirinya

tersinggung. Dia membungkam untuk beberapa lama, sampai kemudian, setelah melalui beberapa minggu dalam pergumulan, barulah ia terbuka, mengakui pernah

melakukan hubungan-kelamin dengan kakak-kandungnya (incest). Ia tidak merasa bersalah di dalam hal itu, karena terjadi semasa remaja, diprakarsai kakaknya, dalam

kekurang-pengertian serta sama sekali tidak menikmatinya. Namun Iblis mendakwa dia juga!

Segera hamba Tuhan yang kedua ini membuka Alkitab dan menunjuk kepada Imamat 20:17, yang jelas-jelas

mengancam perbuatan incest dengan hukuman mati! Tidak heran, setan pada diri 'pasien'nya rupanya sudah bermaksud mendakwakan di hadapan TUHAN hukuman mati bagi

pemuda Qx. Tentu Iblis akan berdalih bahwa eksekusi

hukuman mati itu sudah tertunda puluhan tahun; tidak layak ditunda lagi!

Hamba Tuhan yang kedua ini beroleh hikmat: karena kekejian itu terjadi semasa pemuda Qx masih di bawah umur, boleh jadi hal itu terjadi di bawah pengendalian setan pula! Dari mana lagi datangnya pengendalian atas remaja itu, kalau bukan dari ikatan warisan leluhur? Maka hamba Tuhan yang kedua ini tidak mau menempuh risiko, ia segera menuntun pemuda Qx berdoa menyatakan pemutusan ikatan warisan, permohonan ampun untuk dosa 'incest' serta pengusiran roh-roh zinah!

Begitu doa selesai dipanjatkan, hamba Tuhan kedua ini menumpangkan tangannya ke atas kepala Qx, dengan kuasa Yesus mengusir roh-zinah dari diri Qx, berikut roh-jahat yang berpura-pura sebagai leluhur, serta semua roh-najis lainnya! Pada saat itulah pemuda Qx menjeluak-jeluak (seperti orang muntah) dan di atas atap terdengar bunyi kepak sayap burung besar, sangat keras, seolah-olah terbang meninggalkan tempat itu. Belakangan pemuda Qx menerangkan bahwa leluhurnya memang memiliki ilmu terbang, dari malaikat Iblis yang tampil seperti sejenis burung besar.

Pemuda Qx dibebaskan oleh kuasa Yesus dari ikatan warisan leluhur dan roh-roh jahat yang bersembunyi di balik ilmu itu. Selama sekian tahun pelayanannya sebagai pengkhotbah, roh-roh jahat itu berhasil menyembunyikan dirinya, tanpa yang bersangkutan menyadarinya! Hasil pelayanan-pelepasan ini jelas sekali; di dalam pelayanan-pelayanan-pelepasan yang kemudian diberikannya, pemuda Qx menjadi jauh lebih efektif; dengan perkataan lain: setan-setan menjadi lebih segan kepadanya dibanding dengan waktu-waktu yang silam.

Pengertian baru yang diperoleh dari kasus ini: a. Baptisan, sidi, pentahbisan-kependetaan ataupun

(10)

pelayanan yang panjang, tidak menghapuskan dosa

seseorang. Pengakuan dosa dan permohonan ampun kepada Tuhan Yesus <1Yoh.1:9>, itu lah yang dapat mematahkan dakwaan Iblis. (Lihat, Daud tidak berusaha menutup-nutupi dosa perzinahannya dengan Bethseba <2Sam.11:-->, maka Daud beroleh pengampunan, dan pemulihan).

b. Begitu pula keterikatan dengan Iblis tidak dapat luntur oleh waktu atau oleh jabatan kependetaan. Ikatan Iblis harus di sangkali dan kuasanya dihancurkan & disingkirkan oleh kuasa Yesus, barulah orang yang bersangkutan bebas. Pemuda Qx sela mat melewati jangkawaktu 3-bulan yang diultimatum setan itu.

c. Pelaku pelayanan-pelepasan dituntut memelihara kekudusan! Kalau tidak, setan yang diperanginya dapat mendakwa dia di hadapan TUHAN (seperti terhadap Ayub, lih. Ayub.ps.1) untuk menggagalkan pelayanannya atau untuk menghancurkan hamba Tuhan itu. Dalam pelayanan mimbar, manusia yang dikhotbahi tidak mengetahui apa-apa dibalik topeng si pengkhotbah, sehingga tidak ada risiko didakwa atau dihancurkan setan!

--<0>--3. BERBAGAI KETERIKATAN OLEH KUASA IBLIS Pada bagian-bagian terdahulu telah dipaparkan beberapa kasus keterikatan orang-orang dengan Iblis dan kuasanya. Dalam Bab ini disajikan penjabaran tentang jenis dan kadar keterikatan, demi kelengkapan pengertian. Tentu saja berdasarkan Alkitab.

Penggalian dan pengkajian firman Tuhan menunjukkan ada empat golongan utama keterikatan kepada Iblis dan/atau kuasanya, masing-masing terbagi atas kadar yang berbeda pula. Maka cara-cara penanggulangannya berbeda juga. Ikutilah pasal demi pasal.

3.1. KETERIKATAN YANG DIWARISI

Jenis keterikatan ini adalah yang pertama sekali menyentuh seseorang. Keterikatan jenis ini mengenai setiap orang! Terjadinya di luar kehendak yang bersangkutan (perlu diingatkan, kita bukan sedang membicarakan 'dosa',

melainkan 'keterikatan'!) dan dapat terbentuk sejak di dalam kandungan, bahkan boleh jadi dibawa sejak terbentuknya janin. Beberapa pengajaran Alkitab dikutip di bawah ini untuk direnungkan.

KELUARAN 20:5 berbicara tentang ancaman TUHAN terhadap mereka yang menyembah ilah-lain:

"...membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku." Dapatlah dimengerti bahwa

keterikatan kepada Iblis (bukan: dosa) dalam diri orang-orang yang menyembah ilah-lain akan diwariskan kepada anak-cucu mereka, sampai kepada keturunan yang keempat! Jadinya seperti urusan perbudakan di zaman dahulukala: keturunan seorang budak akan menjadi budak dari tuan yang sama. Sebagai misal, keturunan seorang dukun, ahli sihir, atau paranormal, mereka yang

mengikatkan diri kepada kuasa Iblis (menjadi hamba Iblis), akan mewariskan juga perhambaan itu kepada

keturunannya.

ULANGAN 28:18-59 mengancam mereka yang tidak setia kepada TUHAN dengan kutuk: "Terkutuklah buah

kandunganmu..." Jadi (ikatan) kutuk akan mengenai

keturunan dari orang yang tidak setia kepada TUHAN, walaupun keturunannya tidak berdosa, tidak tahu menahu! MAZMUR 58:4; Sejak lahir orang-orang fasik telah

menyimpang, sejak dari kandungan pendusta-pendusta telah sesat. Sejak dari kandungan, orang-orang sudah sesat;

belum berdusta, tetapi sudah mengidap roh-perangsang dusta yang dibawa dari kandungan! Lihatlah, seorang anak berusia 3-4 tahun, tanpa diajar sudah pandai berdusta, bukan? Tidak bisa lain, tentunya dirangsang oleh roh-dusta

(11)

yang diidapnya. Pada Yoh.8:43-44 Yesus menyatakan bahwa

"...Iblislah bapa segala dusta."; Kesimpulannya: bukan

TUHAN atau orangtuanya yang mengajar anak itu berdusta, melainkan Iblis!

RATAPAN 5:7; "Bapak-bapak kami berbuat dosa, mereka

tidak ada lagi, dan kami yang menanggung kedurjanaan mereka," menjelaskan lagi tentang pewarisan efek-dosa

dan/atau pewarisan kedurjanaan.

Banyak saudara-saudara umat Kristiani yang skeptis, menyatakan bahwa pewarisan perhambaan-dosa atau ikatan-Iblis ini hanya terjadi pada zaman Perjanjian Lama, tidak berlaku lagi pada masa kini. "Yesus, Juruselamat, telah

membebaskan kita dari hal-hal itu!" demikian kilah mereka.

Jawaban atas dalih mereka disajikan pada dua kutipan dari Perjanjian Baru, sebagai berikut.

YOHANES 9:2 merekam pertanyaan murid-murid Yesus:

"Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" Pertanyaan ini

memberi gambaran tentang keyakinan para murid akan adanya pewarisan ikatan-dosa atau sekurang-kurangnya pewarisan-penderitaan akibat dosa leluhur. Kalau pewarisan itu tidak ada, tentunya Tuhan Yesus sudah menyanggahnya secara khusus.

WAHYU 2:23; "Dan anak-anaknya akan Kumatikan..." menyatakan bahwa anak-anak dari mereka yang berzinah(-rohani) dengan wanita Izebel, yang mengaku Nabiah

<ay.20-23>, terancam kematian! Padahal mereka tidak melakukan dosa apa-apa!

*** DOSA DOSA LELUHUR terbukti mewariskan kepada kita perhambaan-dosa (Perhambaannya! Bukan dosa) dan/atau penderitaan hidup. Tidak heran begitu banyak penderitaan dialami oleh manusia, tanpa mengerti mengapa dia

menderita, padahal dia tidak merasa berbuat dosa, tidak bersalah, berusaha hidup jujur, dsb., dsb.!

Bagi pembaca yang masih saja ragu mengenai

ikatan-warisan dari leluhur itu, inilah bacaan yang terakhir saya mau sajikan. Kalau anda masih belum percaya juga, masih mengeraskan hati, silahkan hidup terus di bawah kutuk akibat dosa-dosa leluhur:

HOSEA 4: <12> UmatKu bertanya kepada pohonnya, dan tongkatnya akan memberitahu kepadanya (perdukunan,

sihir, penyembahan berhala! Pen.) sebab roh-perzinahan

(mengakibatkan perzinahan; penyembahan berhala adalah

perzinahan-rohani, menyembah ilah-lain! Pen.) menyesatkan

mereka, dan mereka berzinah (zinah-rohani; pen.) meninggalkan Tuhan mereka. <13> Mereka

mempersembahkan korban di puncak gunung-gunung dan membakar korban di atas bukit-bukit, di bawah pohon besar dan pohon hawar dan pohon rimbun, sebab naungannya baik. Itulah sebab nya anak-anakmu perempuan berzinah dan menantu-menantumu perempuan bersundal (Sebab

apa? Sebab roh-perzinahan itu diwariskan kepada keturunan! Pen.).

Pembaca yang kekasih, bukankah kini saatnya anda dibebaskan dari berbagai ikatan atau perhambaan warisan itu?

3.2. KETERIKATAN PADA KEBIASAAN BURUK

Seperti dinyatakan dalam Mz.51:7, manusia dikandung dan diperanakkan di dalam dosa. Jadi mudahlah dimengerti mengapa banyak orang berasa nyaman saja berkecimpung dan berkubang di dalam dosa, yakni bila Roh Kudus tidak campur tangan. Tanpa pertolongan Tuhan Yesus, kita cenderung mengulang-ulang perilaku dosa kita, sehingga semakin lama semakin dalam terjerumus.

Berbeda dengan peristiwa kejatuhan Hawa dan Adam ke dalam dosa, yang terjadi dengan 'sekali-pukul', maka pada zaman sesudahnya, manusia telah memiliki akal-budi (dari buah pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat, yang dimakan Hawa dan Adam, Kej.2:16-17), sehingga dosa tidak lagi terjadi begitu saja. Kebiasaan berdosa tidak terbentuk

(12)

secara tiba-tiba, melainkan didahului oleh kebiasaan buruk. Selanjutnya kebiasaan buruk itu akan semakin kuat dan merangsang terciptanya dosa dan perhambaan dosa. Dalam Gal.5:19-21, Rasul Paulus menjabarkan bagi kita berbagai kebiasaan buruk, sebagian belum tergolong kepada dosa, namun akan menjerumuskan ke dalam dosa. Dapatlah dianggap bahwa kebiasaan buruk adalah bibit dosa. Berikut ini adalah daftar berbagai kebiasaan buruk itu, serta dosa yang mungkin ditimbulkannya.

* percabulan / 'porno', membawa kepada perzinahan (Hukum-VII);

* kecemaran, menuntun untuk berbuat cemar (kebiasaan Iblis, dia dijuluki Beelzebul, raja segala lalat <Mrk.3:20-30>);

* hawa nafsu; karena ada beraneka-ragam hawa nafsu, maka dosa yang diperanakkannya juga beragam-ragam: (melawan orang tua, membunuh, berzinah, dsb.);

* penyembahan berhala: menduakan TUHAN;

* sihir: menyaingi (mujizat) TUHAN, membangkitkan cemburuNya!

* perseteruan: membawa kepada perkelahian atau

peperangan, di sertai dengan perasaan ke-mahakuasa-an; * perselisihan, akar dari perseteruan dan peperangan; * iri-hati, menuntun kepada pelanggaran Hk-X, -VIII, dll.; * amarah, membawa kepada percederaan, selanjutnya pembunuhan (Hk-VI), <Mz.37:8; Mat.5:21-22>; * kepentingan diri-sendiri, akan membawa kepada

keserakahan, perampasan, penipuan dan kejahatan lainnya; * percederaan (atau melukai), dilanjutkan dengan

pembunuhan;

* roh-pemecah, memancing pertengkaran, perkelahian, ataupun peperangan <membangkangi Mat.5:9>;

* kedengkian, cenderung membuat orang merusak milik orang lain;

* kemabukan, jelas-jelas melenyapkan pengendalian diri, sehingga mudah dikendalikan oleh Iblis untuk berbuat jahat; * pesta-pora, dekat sekali dengan hawa-nafsu.

Sebagai tambahan, ada beberapa kebiasaan buruk yang cukup berbahaya, namun belum didaftar oleh Rasul Paulus: * Permainan-judi, membawa kepada berbagai kejahatan (ramalan, pemanfaatan ilmu-gaib, kecurangan, dan kejahatan lainnya);

* Permainan-kartu, dengan atau tanpa uang taruhan, merangsang sikap rohani senang meramal, ingin menang sendiri, menyia- nyiakan waktu (pemberian Tuhan), serta penyia-nyiaan berkat lainnya;

* Merokok, suatu perhambaan yang sangat halus, padahal ancaman nya hebat. Ingat, tidak ada dokter yang

menghalalkan rokok bagi pasiennya. <Renungkan Ayub 20:12-18>.

* Narkotik, hasil tanah, yang sudah terkutuk karena dosa Hawa dan Adam <Kej.3:17>; bukankah narkotik atau ganja dihasilkan dari 'semak-duri' dan 'rumput-duri' (-kiasan; <Kej.3:18>) di atas tanah itu? Keterlibatan dengan narkotik atau ganja hampir pasti mencelakakan orang!

3.3. KETERIKATAN PADA DOSA

Pengulangan perbuatan dosa yang terus-menerus

memperketat perhambaan-dosa atas diri seseorang. Hal ini juga merupakan manifestasi keterikatan seseorang akan kuasa Iblis! Keterikatan kepada dosa memang sejalan dengan keterikatan kepada kuasa Iblis, karena di dalam menjalankan rencananya (mengajak, menipu, menarik sebanyak mungkin manusia menjauhi TUHAN) Iblis

memanfaatkan berbagai ketentuan atau peraturan TUHAN di dalam Alkitab. Dengan membujuk manusia agar melanggar salah satu Hukum TUHAN saja, maka Iblis mencapai berhasil (satu jiwa binasa) dalam usahanya.

Dari pembahasan di atas jelaslah, bahwa untuk memperoleh kembali hubungan (persekutuan) yang erat dengan Tuhan Penciptanya, seorang yang telah terjerumus ke dalam kebiasaan berdosa memerlukan pembebasan dari keterikatannya (kepada dosa dan Iblis). Pembebasan ini

(13)

tidak mungkin dilakukan oleh manusia, betapapun kudusnya dia, karena kuasa Iblis jauh melebihi kemampuan manusia! Hanya kuasa Yesus (yakni Roh Kudus) yang dapat

membebaskan orang itu <Yoh.8:34-36>, yakni kalau yang bersangkutan memintanya, dengan mengandalkan imannya kepada Yesus, Juruselamatnya.

3.4. KETERIKATAN PADA KUASA-KUASA IBLIS Ini adalah jenis keterikatan yang paling berat. Seorang pendosa masih mungkin merasakan bahwa perbuatan (dosa-)nya adalah suatu pelanggaran. Tetapi seorang yang terikat ketat kepada Iblis, seringkali tidak dapat lagi merasakan kesalahan yang telah diperbuatnya. Pengetahuan akan yang baik dan yang jahat, yang diwarisi dari Hawa dan Adam, telah pupus dari dirinya!

Dalam keterikatan ketat dengan Iblis, seseorang mungkin merasakan dirinya sebagai orang yang tidak berdosa.

Bahkan mungkin, ia merasakan dirinya sedang memerankan salah satu dari tiga peranan yang mulia berikut:

3.4.1. Peranan Sebagai 'Yang-MahaKuasa'

Golongan ini merasa dirinya sebagai 'Yang-Mahakuasa'; ia merasa berhak melakukan penghakiman atas diri orang lain, sampai kepada pelaksanaan hukumannya. Sebagai contoh, dukun golongan tertentu, kalau dibayar cukup, dengan ringan-tangan mau saja membunuh seseorang (dengan 'santet', guna-guna, 'teluh') yang menyakiti hati pasiennya. Sabda Tuhan Yesus tentang "jangan menghakimi,"

<Mat.7:1-3> tidak dikenalnya, dan kalaupun diberitahu, tidak akan diperdulikannya!

3.4.2. Peranan Sebagai 'Juruselamat'

Pribadi dari golongan ini gemar menolong orang (misalnya mengobati orang sakit; meniru Tuhan Yesus), bahkan

menasihati pasiennya agar berdoa menurut agama si pasien. Tetapi dia tidak akan mampu menolong pasien yang sudah lebih dahulu berdoa, menyatakan hanya mau menerima

pertolongan dari kuasa Yesus! Tidak mampu mereka menolong pasien yang secara rohani menolak pertolongan dari sumber lain selain dari Tuhan Yesus! Sikap rohani demikianlah yang membongkari rahasia kuasa dari berbagai dukun, mengungkapkan bahwa kuasa dukun yang 'baik' tadi sesungguhnya tidak berasal dari Tuhan (Yesus), tetapi dari juruselamat-tiruan, yakni Iblis. Alkitab memerintahkan agar kita menguji roh-roh yang kita hadapi <1Yoh.4:1>.

3.4.3. Peranan Sebagai 'Pembimbing' Atau 'Pelindung' Banyak dukun, 'orang-tua', 'orang-pintar' ataupun

paranormal yang mengambil peranan 'penolong' atau 'pembimbing', yakni memberi nasihat, petunjuk, tuntunan bertindak, dsb., bagi setiap masalah yang dihadapi para pasiennya. Sesungguhnya ini hanyalah tiruan peranan Roh Penolong atau Roh Kudus yang dijanjikan Tuhan Yesus <Yoh.14:15-17>. Karena ke'baik'an para dukun ini, akibatnya banyak orang tertipu, karena mengira kemampuan mereka berasal dari Tuhan, atau setidak-tidaknya dikaruniakan Tuhan. Peranan 'penolong' atau 'pelindung' seringkali dilakukan oleh para dukun yang memasang 'penjagaan' di rumah orang atau dalam diri seseorang (kekebalan, perlindungan oleh roh-pendamping, pesona, pekasih, dsb.)

*** Karena ketiga golongan dukun tadi tidak insyaf bahwa sesungguhnya mereka telah diperhamba Iblis (sementara mereka menyangka dirinya sedang melakukan missi-kemanusiaan atau kebaikan), maka sungguh sulit untuk menyadarkan mereka! Hanya karya Roh Kudus yang

mungkin menyadarkan mereka dan mengembalikan mereka kepada persekutuan yang erat dengan TUHAN.

Sesungguhnya mereka perlu didoakan secara sungguh-sungguh selama waktu yang cukup panjang. Lebih banyak yang mendoakan, lebih baik.

(14)

Keterikatan seseorang dengan kuasa Iblis dinyatakan

dengan pelbagai istilah oleh hamba-hamba Tuhan. Sebagian menggunakan istilah 'jembatan', ada istilah 'ikatan', 'kerak-dosa', atau lainnya. Istilah yang paling tepat dirasakan adalah 'jalur-komunikasi' dan 'jalur-kendali'. Penggunaan istilah ini berangkat dari kenyataan bahwa hubungan antara Iblis dengan manusia dapat berupa 'komunikasi' ataupun 'pengendalian-langsung'. Dengan 'komunikasi', Iblis dapat menyampaikan sesuatu pesan dari alam-gaib kepada manusia (sekutunya), sedangkan bentuk 'pengendalian' telah memungkinkan Iblis mendikte perilaku seseorang (budaknya)! Jalur yang masih tipislah yang membentuk 'jalur-komunikasi'; jika jalurnya sudah tebal, jadilah itu 'jalur-kendali'.

Uraian pada sisa Bab ini bersifat sangat empiris, berangkat dari pengalaman dan pengamatan, sehingga perbedaan pendapat dari pembaca akan diterima dengan hati terbuka. Tingkat-tingkat keterikatan itu disajikan dari yang ringan menuju yang berat.

3.5.1. Berdiri Bulu-roma.

Dapat dikatakan setiap orang pernah merasakannya! Umumnya terjadi dalam kehadiran kuasa Iblis. Inilah jalur-komunikasi yang paling tipis, yang menyadarkan kita akan hadirnya roh <Ayub 4:15>. Mungkin jalur ini tercipta bersamaan dengan ikatan-warisan. Karena manusia dilahirkan dalam dosa <Mz.51:7>.

3.5.2. Bermimpi-mimpi.

Analisa sederhana tentang sumber mimpi menunjukkan bahwa mimpi mungkin bersumber dari TUHAN, atau dari dalam diri manusia, atau dari Iblis. Kalau Iblis dapat menghubungi seseorang melalui mimpi, ini pertanda jalur-komunikasi yang agak tebal. Untuk membedakan sumber mimpi, gunakanlah pengajaran Yesus <Mat. 7:17>:

"Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedangkan pohon yang tidak baik menghasilkan

buah yang tidak baik." Jadi mimpi yang bukan dari TUHAN

tidak akan menghasilkan buah(-buah) yang baik, tidak memberikan manfaat bagi Kerajaan Sorga, antara-lain: perasaan-gelisah, kebingungan, ketakutan ataupun

rangsangan untuk berbuat hal yang mendukakan hati Tuhan. 3.5.3. Dengar-dengaran Akan Suara Gaib.

Suara yang terdengar oleh kita, namun tidak terdengar oleh orang lain, mungkin bersumber dari TUHAN, tetapi mungkin pula dari Iblis. Pemeriksaannya juga memanfaatkan

pengajaran Yesus tadi. Suara-suara yang tidak berasal dari Tuhan tidak akan bermanfaat bagi kerajaan Sorga. Bila suara-suara itu berasal dari Iblis, dapatlah disimpulkan bahwa jalur-komunikasi sudah lebih tebal lagi. Dikatakan demikian, karena seseorang mungkin disiksa oleh Iblis melalui suara demikian! Diperdengarkannya suara-suara demikian secara terus-menerus, sedikit-banyak dapat mempengaruhi tingkah laku korban. Ini berlaku juga bagi kasus berikut.

3.5.4. Melihat Benda(-benda) Gaib.

Lihat uraian pada 3.5.3. Orang yang kurang pengertian mengira bahwa kemampuan ini adalah karunia dari TUHAN. Bahwa datangnya dari Iblis ditunjukkan oleh berbagai kejadian, di mana seorang pengemudi mobil melihat 'orang' menyeberang, lalu banting-stir, hanya untuk berakibat kecelakaan bagi dirinya sendiri serta penumpang lainnya. Si 'penyeberang' itu menghilang!

3.5.5. Emosi Tak Terkendali Untuk Sesaat.

Dalam tingkatan ini jalur komunikasi telah berubah menjadi jalur kendali oleh setan atas diri korban, kendati untuk waktu yang singkat. Seringkali pengendalian atas emosi diambil-alih oleh setan, sehingga korban tidak mampu mengendalikan berbagai emosi: takut, gelisah, panik, murka, dengki, kejam, jorok, cabul, bernafsu, dll. Setelah setan mengendurkan pengendaliannya, seringkali si korban merasakan seolah-olah bukan dia yang tadi marah atau berperilaku buruk itu (memperkosa, membacok orang,

(15)

dsb.). Acap kali keadaan ini disertai sekresi berlebihan dari berbagai kelenjar tubuh manusia (keringat, air-liur, muntah, air-mata, buang-air, buang-angin, dsb.).

3.5.6. Kepribadian Yang Diambil Alih.

Bilamana jalur-kendali sudah tebal, satu aspek atau selu ruh kepribadian si korban dapat dikendalikan sepenuhnya oleh setan. Inilah keadaan yang dikenal dengan istilah (Psikologi) 'kepribadian-rangkap' (split-personality, schizoprenia). Oleh karena pengambil-alihan kepribadian ini dapat dilakukan oleh pelbagai setan (yang merasuk melalui berbagai persekutuan dengan Iblis di masa lalu), maka mungkin terjadi seseorang 'memiliki' 6-macam pribadi (pengalaman pelayanan penulis), sampai-sampai 22-pribadi (pengalaman ahli Psikologi). Pengambil-alihan kepribadian ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk berikut:

* Satu aspek kepribadian diambil alih untuk selamanya, misalnya kasus-kasus homosex, sadist, masochist,

kleptomania dan berba gai phobia. Walaupun banyak ahli Psikologi menyerah, tidak mampu menanggulangi kasus-kasus demikian, hamba Tuhan yang diurapiNya dapat mengundang campur-tangan kuasa Yesus untuk menyembuhkan pasien semacam itu;

* Seluruh kepribadian diambil-alih, untuk waktu yang

singkat. Dapat terjadi untuk beberapa menit, atau beberapa

jam, ber ulangkali, seperti kasus seorang gadis dengan 6-kepribadian yang disinggung di atas. Penyembuhan terjadi oleh kuasa Yesus dan hanya memakan waktu 40-hari pelayanan. Sekedar perbanding an, Rumah Sakit Jiwa akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk merawat pasien demikian, itupun tanpa dijamin sembuh!

* Seluruh kepribadian diambil-alih untuk selamanya (gila). Ini sudah diluar kemampuan penanganan disiplin

ilmu Psikologi. Campur tangan kuasa Yesus, yang

disalurkanNya melalui orang- orang (di sekitarnya) yang mengasihi pasien secara konsisten mungkin menyembuhkan

pasien semacam ini.

3.6. GEJALA-GEJALA KETERIKATAN DENGAN KUASA IBLIS

Berikut ini diberikan suatu daftar yang memuat berbagai gejala yang menandai keterlibatan seseorang dengan kuasa-kegelapan. Perlu diingat bahwa munculnya gejala ini tidak memastikan bahwa ybs. terlibat kuasa-kegelapan. Jadi janganlah tanda-tanda ini digunakan untuk menghakimi orang lain sesuka hati <Mat.7:1-2>.

* tatapan mata liar, tidak tetap atau tidak mampu menatap kawan berbicaranya;

* untuk berdoa, membaca Alkitab, mengikuti kebaktian, selalu merasa malas atau merasa terganggu, benci atau tidak mampu;

* sering tertidur waktu menyimak khotbah, waktu berdoa ataupun sementara membaca Alkitab;

* kalau berdoa, doanya cenderung terputar (sebab terbiasa meng ucapkan mantera) atau tidak pernah mengucapkan nama Yesus;

* menganut berbagai pantangan-makanan, tentang pakaian, tentang waktu ataupun berbagai tindakan;

* menganut berbagai takhyul, sering ketakutan, khawatir; * emosinya seringkali tidak terkendali;

* biasa melakukan berbagai tindakan yang tidak masuk akal, boleh jadi tindakan itu kelihatan rasionil, tetapi tindakan sia-sia;

* mengenakan berbagai benda/perhiasan/pakaian yang amat disukai, namun tidak mampu menerangkan mengapa benda itu disukai.

Bila anda tergolong kepada pribadi semacam ini, tidak ada salahnya anda melakukan penelitian pribadi. Tiada ruginya, mengingat dua pertimbangan berikut:

** bilamana anda memanjatkan doa-pelepasan, padahal sesungguhnya anda tidak memerlukannya, tidak ada

(16)

ruginya. Tuhan tidak akan marah, karena kekeliruan itu terjadi di luar pengetahuan anda. Bukankah berdoa memohon sesuatu tidak menghabiskan biaya?

** Kalau ternyata anda memang membutuhkan pelepasan, maka Tuhan akan mengabulkannya, anda akan

dilepaskanNya dan anda beroleh masa depan yang cerah, bebas dari perhambaan Iblis.

--<O>--4. JIKA IKATAN TIDAK DILEPASKAN

Dari uraian-uraian di atas jelaslah akibatnya bila ikatan Iblis tidak dilepaskan. Yang bersangkutan akan terus-menerus diperhamba kebiasaan buruk, dilanjutkan oleh perhambaan dosa, dan akhirnya diperhamba oleh Iblis untuk selamanya. Dua pasal berikut menerangkan akibat-akibat perhambaan itu.

4.1. TIDAK IKUT DALAM KERAJAAN SORGA, DI DUNIA INI

20-abad yang lalu Yesus sudah menyatakan kepada murid-muridNya bahwa "Kerajaan Tuhan ada di antara kamu" <Luk.17:21>. Hal ini berarti bahwa Kerajaan Sorga, pada masa kinipun sudah berada di tengah-tengah kita, pengikut Yesus. Dalam Luk.11:20, tentang Kerajaan Sorga, Yesus menyatakan pula: "Tetapi jika Aku mengusir setan dengan

kuasa Tuhan, maka sesungguhnya Kerajaan Tuhan sudah datang kepadamu."

Jadi jelaslah, kalau di dalam diri kita masih terdapat kuasa-kuasa Iblis, Kerajaan Sorga tidak akan datang kepada kita. Dengan perkataan lain: seseorang yang belum bebas dari ikatan kuasa-Iblis, jangan harap dapat mengenyam hidup, kelimpahan <Yoh.10:10> dan damai sejahtera

<Yoh.14:27> di dalam Kerajaan Sorga.

Untuk dapat mengenyam kebahagiaan tadi, satu-satunya cara adalah: kita harus bersenyawa dengan Raja dari Kerajaan itu, yakni Tuhan Yesus <Yoh.15:1-6, lihat Bab-1 kembali>! Tidak cukup sekedar dibaptis (versi abad-XX, yang tidak sama dengan baptisan versi abad-I) dan ikut sidi atau pendalaman Alkitabpun! Persenyawaan dengan Yesus harus didahului oleh pembebasan dari ikatan-ikatan Iblis, pembersihan dari dosa, maupun dari roh-roh-najis. Di sinilah pentingnya penghayatan arti potongan kalimat

"...lepaskanlah kami dari pada si Jahat" dari Doa Bapa kami!

Setelah melalui proses tadi, barulah kita layak menjadi warga Kerajaan Sorga, dan beroleh semua hak-hak warga-Kerajaan, tentu saja sambil memenuhi semua kewajiban warga-Kerajaan itu!

4.2. TIDAK IKUT DALAM KEHIDUPAN KEKAL, BERSAMA YESUS

Bagi mereka yang tidak mau dilepaskan dari ikatan-ikatan Iblis, berlaku penghakiman yang telah dicanangkan oleh Yesus di dalam Yoh.3:18-21:

<18> Barangsiapa percaya kepadaNya (kepada Yesus;

pen.), ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia

telah ber ada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Bapa. <19> Dan inilah hukuman itu: Terang (yakni: Yesus Kristus; pen.) telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan (Iblis; pen.) dari pada terang (Kristus; pen.), sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. <20> Sebab

barangsiapa berbuat jahat, membenci terang (membenci

Kristus; pen.) dan tidak datang kepada terang itu, supaya

perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; <21> tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang ke pada terang (Kristus; pen.), supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Tuhan."

(17)

Yang tidak mau datang kepada Yesus Kristus, tidak

menyelesaikan dosa-dosa dan persekutuannya dengan Iblis, tidak mungkin bersekutu dengan Terang itu di dalam

Kerajaan Sorga! Persekutuan mereka adalah dengan (kuasa-) kegelapan, selama-lamanya. Yang mereka peroleh dari Iblis: kekacauan, kegelisahan, kesulitan dan penderitaan. Periksalah kehidupan pribadi anda sekeluarga, apakah sudah beroleh bagian dalam Kerajaan Sorga di dunia ini, ataukah masih di bawah gocohan Iblis yang tak berkeputusan? Saudara pembaca yang dikasihi Tuhan Yesus,

bilamana anda ingin mengenyam kehidupan bahagia di dalam Kerajaan Sorga, lalu memutuskan untuk minta dilepaskan dari ikatan-ikatan Iblis (sesuai dengan

pengajaran Yesus dalam Doa Bapa kami), Bab berikut akan menuntun anda melakukannya. Urut-urutan tindakannya: * berdoalah, nyatakan keinginan anda yang sungguh-sungguh hendak dibebaskan dari ikatan Iblis oleh kuasa Yesus;

* panjatkan doa permohonan ampun atas dosa-dosa anda di masa lalu serta pernyataan pertobatan anda dari semua dosa;

* berdoa, mohon dilepaskan dari ikatan-Iblis warisan dari lelu hur yang terbentuk oleh dosa dan kekejian leluhur; * berdoa menyangkali semua persekutuan dengan Iblis di masa lalu, lalu menggunakan kuasa Yesus memutuskan ikatan-ikatan Iblis yang terbentuk di dalam diri anda; * mengucapkan terimakasih kepada Tuhan Yesus untuk pengampunan dosa dan pembebasan dari berbagai ikatan Iblis;

* berdoa, mengundang Tuhan Yesus bersama Roh Kudus untuk me masuki diri anda, menjadi Raja di dalam

kehidupan anda, mengu asai seluruh kehidupan, merobah perangai pendosa anda menjadi berperilaku yang berkenan di hadapan TUHAN!

--<O>--5. TUHAN YESUS, BEBASKAN SAYA DARI SETAN-SETAN INI !

Pembaca yang kekasih,

Bab ini memberi tuntunan bertindak bagi mereka yang telah mengambil keputusan untuk hidup bebas dari gocohan Iblis. Tentu saja, untuk benar-benar bebas dan beroleh semua berkat dari Kerajaan Sorga, anda perlu menunjukkan tekad (daya-kemauan) yang bulat untuk bertarung melawan kuasa Iblis yang berusaha menekan dan memperlemah keputusan anda itu! Bertahanlah <1Ptr.5:6-10> untuk sementara; bersama Yesus pasti anda meraih kemenangan atas Iblis! 5.1. MENYUSUN DAFTAR DOSA

Dengan berpedoman pada 10-Hukum Tuhan (Lampiran-I), telusurilah pelanggaran-pelanggaran yang pernah anda lakukan di masa lalu. Sebaiknya anda mulai dengan Hukum-X, terus sampai ke Hukum-III. Untuk setiap Hukum, anda ingat-ingat banyaknya pelanggaran yang telah terjadi, serta terakhir kalinya anda lakukan. Sebagai contoh, mungkin Daftar-Dosa anda akan tampil sebagai berikut:

DAFTAR PELANGGARAN HUKUM TUHAN (DOSA) oleh ( n a m a : . . . )

HUKUM BANYAKNYAPELANGGARAN PELANGGARANTERAKHIR X sering kali kemarin-dulu IX seringkali minggu lalu VIII lima kali 6 tahun yang lalu

(18)

VI ... ... dst.

Lanjutkanlah dengan daftar dosa kedua, yang bersifat perzinahan-rohani <Yes.57:6-13>, pelanggaran Hukum-I dan -II. Dosa bersekutu dengan kuasa-kegelapan tidak sama dengan Daftar di atas, melainkan berdasarkan persekutuan-demi-persekutuan, karena bagi setiap persekutuan

terbentuk satu ikatan yang berbeda dari ikatan hasil persekutuan lainnya. Dengan demikian doa-doa

pemutusannya harus dilakukan ikatan demi satu-ikatan.

Saudara, khusus mengenai Daftar-Persekutuan dengan Iblis ini anda perlu berlaku sangat teliti, jangan sampai ada yang tertinggal; berbahaya. Iblis akan memanfaatkan jalur-komunikasi atau jalur-kendali yang tertinggal secara

kencang, bahkan mungkin membawa kawan atau roh-jahat lainnya <Mat.12:43-45>. Jadi, susunlah daftar ini selengkap mungkin dengan berpedoman Lampiran-2.

PERSEKUTUAN DENGAN IBLIS ( n a m a : . . . . . . . )

TANGGAL/THN JENISPELANGGARAN NAMASAYA NAMADUKUN Mei '83 Diobati dengansekapur sirih Anton pakSantos 1974 Mandi air jampi(kekebalan) Sunarjo KyaiWedus 1976 Sesajen di kuburanSyech Siti Jenar

(lancar jodoh) Sunarjo pak Bedul dst... ... ... ...

Bila Lampiran-2 menyarankan anda untuk mencari pelayanan secara bertatap-muka, sebaiknya anda minta bantuan hamba Tuhan yang sudah biasa melakukan pelayanan-pelepasan. Temuilah hamba Tuhan yang anda pilih, katakan kepadanya bahwa anda minta pelayanan-pelepasan. Jika ia tidak mengerti istilah ini, carilah hamba Tuhan yang lain, jangan membuang waktu sia-sia, jangan berusaha menjelaskannya kepadanya; sangat mungkin hamba Tuhan ini sendiri memerlukan pelayanan-pelepasan! Anda boleh berhubungan dengan Wisma Gembala, jika tidak beroleh hamba Tuhan yang berkompeten.

5.2. DOA PENDAHULUAN

Perlu diinsyafi bahwa pekerjaan yang akan berlangsung (doa anda dan Karya Roh Kudus) sangat dibenci Iblis. Iblis akan berusaha sedapat mungkin membatalkan pembebasan diri anda! Untuk menjamin berlangsungnya pekerjaan ini dengan baik, anda perlu memilih waktu yang tenang, bebas dari berbagai gangguan, serta anda berada dalam tingkat kesadaran yang cukup. Yang pertama adalah meminta dukungan Roh Kudus dalam pekerjaan ini. Jangan ragu-ragu meminta Roh Kudus; Injil menjanjikan bahwa Roh Kudus diberikan secara tidak terbatas <Yoh.3:34>. Dengan kuasa Yesus inilah, roh-roh jahat yang mungkin mengganggu pekerjaan ini disingkirkan dari diri anda serta dari ruangan sekitar anda. Di bawah ini contoh dari Doa Pendahuluan yang anda dapat penjatkan:

*************** DOA PERSIAPAN

"Bapa Sorgawi Yang Mahapengasih, saya, ... (nama) menyeru Engkau di dalam nama Yesus Kristus, Jurusela matku; saya mau melakukan suatu pekerjaan yang pasti berkenan di hatiMu, namun sangat dibenci oleh Iblis, si Jahat. Oleh sebab itu, agar Iblis tidak dapat menghalangi pekerjaan ini, sekarang saya bermohon di dalam nama Yesus, agar Roh Kudus bekerja di dalam diriku, menguasai sepenuhnya keberadaan saya, bahkan menguasai seluruh alam di sekitar saya, sehingga pekerjaan ini berlangsung

(19)

bebas dari gangguan Iblis.

Demi nama Yesus, oleh kuasa Roh Kudus, semua kuasa-kuasa kegelapan, bahkan malaikat-malaikat Iblis harus menyingkir dari tempat ini, sebab saya hanya mau

bersekutu dengan Yesus Kristus, Juruselamat saya pribadi. Terimakasih, ya Bapa Sor gawi, saya tahu Engkau sudah mengabulkan permohonan saya, karena saya panjatkan di dalam nama Yesus Kristus, AMIN.*****

Saudaraku, jika anda mampu menyelesaikan bagian ini dengan baik; artinya anda tidak mengalami salah satu gangguan: pening-kepala, muak, mau muntah, mau pingsan, muncul bayang-bayang aneh, jantung berdebar hebat, dsb., bersyukurlah, anda dapat melanjutkan ke bagian yang berikut. Namun bila anda terganggu hebat, mengertilah, Iblis tidak suka pekerjaan itu, dan ia punya jalur yang kuat sehingga masih mampu mengganggu anda! Dalam keadaan ini anda harus memilih di antara dua

kemungkinan: dengan tekad kuat mengulangi berdoa, sampai gangguan itu hilang, ataupun menundanya dan mencari dukungan dari seorang hamba Tuhan. Tergantung tekad anda, keputusan ini berada di tangan anda!

5.3. DOA PERNYATAAN INGIN DILEPASKAN

Sekarang anda memasuki babak-awal dari pembebasan diri anda, dengan bermohon bantuan Tuhan Yesus agar

membebaskan anda dari ikatan-ikatan Iblis. Contoh doa berikut dapat anda panjatkan, atau anda dapat menyusun doa itu sendiri, asal sama tujuannya:

*************** DOA MOHON PELEPASAN

Bapa Sorgawi Yang Mahapengasih, saya ... (nama) adalah orang yang berlelah, hidup saya penuh dosa, dan saya ingin memperbaiki hubungan saya dengan Tuhan Yesus, Penebus manusia dari segala dosa. Sayapun

mengenal diriku, yang ter kena ikatan-iktan Iblis serta tidak mampu melepaskan diri sendiri. Saya memerlukan

pertolongan Tuhan Yesus, kiranya Yesus Kristus

mengampuni dosa-dosa yang akan saya pertobat kan. Kiranya Tuhan Yesus membebaskan saya dari ikatan kebi asaan buruk, ikatan dosa, maupun ikatan Iblis lainnya. Bapa, saya muak dengan persekutuan bersama Iblis di masa laluku. Saya ingin dibebaskan, Bapa; saya ingin beroleh persenyawaan yang erat dengan Tuhan Yesus, Juruselamat saya pribadi! Kabulkanlah permohonan saya ini, ya Bapa, saya memanjatkannya di dalam nama Yesus Kristus, Tuhanku, AMIN. ***************

5.4. DOA-DOA PERMOHONAN AMPUN

Doa-doa permohonan ampun dipanjatkan bagi pelanggaran-pelanggaran Hukum Tuhan ke-III s.d. ke-X. Pelanggaran Hukum-I dan -II didoakan secara khusus (pada Pasal-5.6.). Permohonan ampun atas dosa-dosa ini dilakukan secara satu doa bagi satu Hukum yang dilanggar. Di bawah ini diberikan contoh doa untuk pelanggaran Hukum-V dan -VII. Bagi pelanggaran Hukum-hukum lainnya, penulis yakin anda mampu menyusun sendiri doanya. Tuliskanlah di atas selembar kertas dan ucapkanlah di dalam sikap doa yang sungguh-sungguh.

*************** DOA PERMOHONAN AMPUN (HUKUM-V)

Bapa Sorgawi Yang mahamulia, saat ini saya menyesali dosa- dosa saya. Saya pernah melawan orangtua dan menyakiti hati mereka. Saya malu untuk dosa itu, ya Bapa, karena itu adalah pertanda saya tidak tahu membalas budi. Di dalam nama Yesus Kristus, saya bermohon ampun atas dosa-dosaku itu. Kiranya darah Yesus yang tercurah di Golgota menyucikan diriku dari dosa-dosaku itu. Demi nama Yesus, saya usir roh-pembangkang dari dalam diriku, enyah! Saya tidak mau lagi dirangsang untuk melakukan

pembangkangan, terhadap siapapun juga! Saya tahu, ya TUHAN, Engkau mengabulkan permohonanku itu, yang saya panjatkan di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan

(20)

Khusus bagi pelanggaran Hukum-V ini, kalau orangtua yang anda sakiti hatinya itu masih hidup, perlukanlah meminta ampun kepada beliau, baik secara bertatap-muka, boleh juga secara menulis surat, kalau beliau berada di tempat jauh.

*************** DOA PERMOHONAN AMPUN (HUKUM-VII)

Bapa Yang Mahapengasih, saya menyesal dan malu karena telah beberapa kali melakukan perzinahan, pelanggaran Hukum TUHAN yang ke-7. Saya menyesalinya, Bapa, karena pelanggaran ini telah menajiskan tubuh saya sendiri, Bait TUHAN, yang se harusnya saya pelihara kesuciannya. Di dalam nama Yesus, saya mohon ampun atas dosa-dosaku. Demi nama Yesus, saya mengusir roh-zinah, enyah dari diriku. Kuasa roh zinah dihancurkan dan saya dibebaskan dari kebiasaan najis itu, oleh kuasa Yesus. Darah Yesus yang tercurah di Golgota kiranya menyucikan diri ku dari setiap kecemaran, agar saya layak bersenyawa dengan Yesus Kristus, Juruselamat saya pribadi. Terimakasih Bapa, untuk pengabulan doa-doa saya ini, yang saya panjatkan di dalam nama Yesus, AMIN.

Begitulah saudara, anda menyusun satu doa untuk satu Hukum yang anda langgar. Jangan lupakan pengusiran roh-roh najis berikut:

* Hukum-X: usir roh-ambisi, hancurkan kuasa(pengaruh)nya dengan nama Yesus.

* Hukum-IX: usir roh-pemfitnah, roh-penipu, roh-dusta, yang mana saja yang anda rasakan pengaruhnya; hancurkan kuasanya dalam nama Yesus.

* Hukum-VIII: usir pencuri, perampok,

roh-kleptomania, yang anda rasakan rangsangannya; hancurkan kuasanya dengan nama Yesus Kristus!

* Hukum-VII: usir zinah, homosex, lesbian, roh-zinah-hewan, roh-zinah-tangan (onani), roh-zinah-mata (mata- keranjang), mana-mana yang anda rasakan

rangsangannya di dalam diri anda; hancurkan kuasa roh-roh

najis itu di dalam nama Yesus Kristus.

* Hukum-VI: usir roh-pembunuh, roh-pencedera, dll., yang anda rasakan rangsangannya; hancurkan kuasa roh najis itu dengan nama Yesus Kristus.

* Hukum-IV: usir roh-najis yang membuat malas berbakti, roh- pemberontakan; hancurkan kuasanya dengan nama Yesus.

* Hukum-III: usir roh-hujat, roh-pencemooh; hancurkan kuasanya dalam nama Yesus.

Saudara yang kekasih, susunlah doa mohon-ampun itu dan panjatkanlah dengan tekun. Ketahuilah, Bapa Sorgawi mengabulkan doa-doa anda dan mengampuni anda, seperti yang janjiNya pada 1Yoh.1:9; Jika kita mengaku dosa kita,

maka Ia adalah setia dan adil, sehingga ia akan

mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Aminkanlah janji Tuhan ini, panjatkanlah doa-doa anda, maka berkat yang luar biasa akan anda terima dalam hidup anda.

5.5. DOA PEMUTUSAN IKATAN WARISAN LELUHUR Dalam doa ini nyatakanlah dengan tegas keinginan anda untuk bersenyawa dengan Yesus Kristus, Juruselamat kita. Demi tercapainya hal yang berkenan di hati Bapa ini,

perlulah ikatan-warisan yang diwariskan akibat dosa leluhur diputuskan oleh kuasa Yesus Kristus. Begitu pula ikatan rohani dengan leluhur perlu dibatalkan, sebab sebagian besar mereka adalah penyembah berhala, punya ikatan rohani dengan Iblis. Maka sisa ikatan dengan orangtua adalah sekedar ikatan darah (kedagingan) saja, ikatan semarga, dan ikatan sosial lainnya, tetapi tidak ikatan rohani. Ikatan rohani para pengikut Yesus hanyalah dengan Yesus Kristus saja, 'pokok anggur yang benar' itu!

*************** DOA PEMUTUSAN IKATAN WARISAN Bapa Sorgawi Yang Mahapengasih, di dalam nama Yesus saya nyatakan keinginan saya untuk bersekutu dengan erat, bahkan bersenyawa dengan Yesus Kristus, Juruselamat saya. Namun ada hal yang menghambat: yakni ikatan

(21)

dengan Iblis warisan dari leluhur saya, akibat dosa dan kekejian yang telah mereka lakukan. Oleh sebab itu, dalam nama Yesus saya mohon ikatan Iblis warisan itu Tuhan putuskan, tulah dan kutuk yang mung kin menimpa hidupku dibatalkan, kasih Yesus sajalah yang menjadi milikku. Sejalan dengan hal itu, ikatan-rohani saya dengan semua lelu hurku pada saat ini juga saya batalkan, tidak berlaku lagi. Demi nama Yesus pula, semua roh-najis-warisan harus enyah dari diriku; saya tidak mau dirangsang untuk bersifat seburuk leluhur saya. Bahkan semua malaikat-Iblis yang dahulu men sponsori leluhurku, yang memberi kesaktian kepada leluhurku, harus enyah dari kehidupanku. Aku tidak ingin kesaktian dari malaikat-Iblis, perlindungan Yesus Kristus cukup bagiku. Tidak ada lagi ikatan-rohani dengan Iblis, tidak juga dengan malaikat-malaikat-Iblis, tidak juga dengan hamba-hamba Iblis, bahkan tidak, dengan semua manusia, sehingga murnilah ikatan- rohaniku hanya kepada Yesus Kristus, Juruselamatku, AMIN.****

Pembaca yang kekasih,

bilamana doa di atas tidak dapat anda selesaikan dengan mulus (oleh gangguan gaib), maka sebaiknya anda

mengulangi dengan Doa-doa pada Pasal-5.2., 5.3., dan 5.5., sehingga benar-benar tidak terganggu lagi. Barulah anda melanjutkan ke bagian berikut.

5.6. DOA PENYANGKALAN IKATAN/PERSEKUTUAN DENGAN IBLIS

Biasanya, penyangkalan-penyangkalan atas persekutuan dengan Iblis di masa lalu adalah bagian yang paling berat. Sebagian orang gagal melakukannya sendiri, karena Iblis tidak suka hal ini dilakukan. Iblis akan memanfaatkan setiap jalur yang tersedia, untuk mengganggu anda dan

membatalkan doa-doa anda, supaya ikatan Iblis itu tidak diputuskan. Tergantung dalamnya keterikatan anda, mungkin saja anda dibuat tidak sadar, dibuat bisu ataupun pening kepala sementara berdoa. Bila demikian halnya, cara

yang dianjurkan di sini adalah dengan menuliskan lebih dahulu doa yang akan anda panjatkan. Secara menulis, Iblis sulit mengacaukan anda. Kalaupun Iblis berhasil mengacau, anda dapat melanjutkan doa-tertulis itu pada kesempatan berikutnya, sehingga akhirnya lengkap dan tinggal

menanda-tangani atau mengucapkannya saja! Karena setiap kali menerima jasa, atau mengadakan perjanjian ataupun bersekutu dengan Iblis, berakibat terbentuknya satu ikatan baru, maka untuk pembebasan yang sempurna, haruslah dipanjatkan satu doa untuk satu ikatan. Berikut ini diberikan beberapa contoh

doa-penyangkalan untuk setiap keterlibatan yang tercantum dalam Tabel terdahulu (Pasal-5.1.). Setiap doa mengandung unsur-unsur:

* menyesali dan malu, pernah bersekutu dengan Iblis; * mohon ampun untuk dosa, atau pelanggaran, atau kekejian yang terjadi, serta menyatakan tidak ingin mengulanginya;

* demi nama Yesus Kristus, membatalkan dan menyangkali perjanji an, atau jasa, atau persekutuan dengan Iblis di masa lalu;

* demi nama Yesus, mengusir pergi roh-najis yang merasuk diri ybs. melalui urusan itu.

*************** DOA PENYANGKALAN/PEMBATALAN. Bapa Sorgawi Yang Mahapengasih, dengan rasa malu yang men dalam, saya menyesal pernah diobati oleh seorang dukun ber nama pak Santos; pada waktu itu saya mengaku bernama Anton. Dukun itu memberi saya sekapur sirih untuk saya kunyah. Saya mengerti sekarang, itu adalah

persekutuan dengan Iblis, oleh sebab itu, ampunilah dosaku itu, demi nama Yesus Kristus. Kiranya darah Yesus yang kudus menyucikan diriku dari perse kutuan yang telah terjadi dengan Iblis.

Izinkanlah saya sekarang menggunakan kuasa Yesus. Demi nama Yesus Kristus, saya usir roh-roh najis yang telah merasuk diriku melalui jamahan dukun itu. Enyah kalian roh-roh najis, tinggalkan diriku selama-lamanya. Saya tidak mau

Referensi

Dokumen terkait

Program sekolah yang mendukung dalam terlaksananya kegiatan pembelajaran Al-Qur’an adalah adannya kelas hafalan Juz ‘Amma untuk mempermudah dalam belajar membaca,

46 Itu juga sebabnya mengapa kata ”jilbab” yang lebih sering digunakan dalam karya tulis ini untuk menggambarkan apa yang dilarang oleh pihak sekolah serta diperjuangkan

Berdasarkan hasil dari penelitian menggunakan penelitian terdahulu, dapat disimpulkan juga bahwa hipotesis pertama yaitu merger dan akuisisi mendorong rasio

こと にき らめ き てま いりたり けれ は人く.. いとま申 さむと おも ひなり て

Sekitar 85% trisomi 13 berhubungan dengan non-disjunction miosis maternal, dapat pula terjadi akibat translokasi genetik. Terdapat 3 tipe pada trisomi 13 yaitu tipe klasik,

Ukur tgangan pada kabel warna ungu terhadap Ground (kabel warna hitam), ukur dengan menggunakan avometer , jika ada tegangan 5 volt yang terbaca pada.. avometer , berarti sudah

Moewardi Surakarta bahwasannya pemberian ketiga modalitas tersebut sangat berpengaruh terhadap kondisi osteoarthritis sendi lutut yaitu dapat membantu mencegah dan