• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 133 A TAHUN 2014 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 133 A TAHUN 2014 TENTANG"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN

SEKRETARIS JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 133 A TAHUN 2014

TENTANG

PEDOMAN KAJIAN

DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIS JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang

:

a. bahwa pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Perwakilan Daerah

Republik Indonesia dapat dioptimalkan dengan dukungan

administrasi dan keahlian;

b. bahwa dukungan administrasi dan keahlian sebagaimana

dimaksud pada huruf a merupakan salah satu tugas pokok

Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik

Indonesia yang dilakukan melalui kegiatan penyusunan kajian;

c. bahwa penyusunan kajian sebagaimana dimaksud pada huruf b,

harus memenuhi syarat keandalan dan kesahihan metode kajian,

ketertiban administrasi, kerahasiaan, akuntabilitas, hak kekayaan

intelektual dan keluasan publikasi;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a, huruf b dan huruf c perlu menetapkan Keputusan

Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik

Indonesia tentang Pedoman Kajian di Lingkungan Sekretariat

Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.

Mengingat

: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003

tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004

tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis

Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan

Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

DEWAN PERWAKILAN DAERAH SEKRETARIAT JENDERAL

(2)

(Lembaran Negara Nomor 123 Tahun 2009, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 5043);

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011

tentang

Pembentukan

Peraturan

Perundang-Undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2005

tentang Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik

Indonesia.

Memperhatikan

: 1. Keputusan Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik

Indonesia Nomor 20/ Dewan Perwakilan Daerah Republik

Indonesia/I/2009-2010 tentang Rencana Strategis Dewan

Perwakilan Daerah Republik Indonesia 2010-2014;

2. Peraturan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Daerah

Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah

Republik Indonesia;

3. Peraturan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Daerah

Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kantor Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia

di Provinsi;

4. Peraturan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Daerah

Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012 tentang Perubahan

Pertama Peraturan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan

Daerah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Dewan

Perwakilan Daerah Republik Indonesia.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan

: KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN PERWAKILAN

DAERAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEDOMAN KAJIAN DI

LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN

DAERAH REPUBLIK INDONESIA

PERTAMA

: Menetapkan Pedoman Kajian di Lingkungan Sekretariat Jenderal

Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia sebagaimana

terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

Keputusan ini.

KEDUA

: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan

apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan, akan diadakan

perbaikan sebagaimana mestinya.

(3)

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth. :

1. Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia;

2. Pimpinan Alat Kelengkapan Dewan Perwakilan Daerah Republik

Indonesia;

3. Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik

Indonesia;

4. Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan;

5. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta III;

6. Para Kepala Biro/Kepala Pusat Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan

Daerah Republik Indonesia;

7. Inspektur Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik

Indonesia;

8. Kepala Bagian Perbendaharaan dan Perjalanan Dinas.

PETIKAN Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan

untuk diketahui dan digunakan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 3 Februari 2014

---

SEKRETARIS JENDERAL,

Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto

NIP. 195711251983031001

(4)

LAMPIRAN I

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH NOMOR: 133 A TAHUN 2014

TENTANG

PEDOMAN KAJIAN DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

I. KETENTUAN UMUM

A. Dalam Keputusan Sekretaris Jenderal ini yang dimaksud dengan:

1. Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, selanjutnya disingkat DPD RI adalah Dewan Perwakilan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, selanjutnya disingkat Setjen DPD adalah unit organisasi DPD RI yang mempunyai tugas menyelenggarakan dukungan teknis, administratif dan keahlian kepada DPD RI;

3. Kajian adalah kegiatan kajian, penelitian, analisis, pengamatan, dan telaah yang dilakukan dengan metode tertentu untuk menghasilkan berbagai bentuk naskah kajian sebagai rujukan kebijakan (policy brief) yang diatur dalam keputusan ini;

4. Peneliti adalah seseorang yang memiliki kualifikasi peneliti yang berasal dari lembaga penelitian pemerintah, perguruan tinggi, lembaga penelitian non pemerintah dan pejabat fungsional peneliti pada Sekretariat Jenderal DPD RI yang mengajukan proposal kajian dan atau yang ditetapkan sebagai pelaksana kajian;

5. Kerjasama kajian adalah kerjasama antara Sekretariat Jenderal DPD RI dengan mitra kajian yang terdiri dari peneliti, lembaga penelitian pemerintah, perguruan tinggi dan lembaga penelitian non pemerintah untuk melakukan kajian;

6. Pakar/narasumber adalah seseorang yang memiliki kualifikasi akademik, kompetensi dan/atau pengalaman di bidangnya;

7. Pakar/narasumber dapat berasal dari lingkungan Seketariat Jenderal DPD RI, yaitu pejabat dan peneliti fungsional, staf ahli alat kelengkapan dan/atau staf ahli anggota DPD RI, dan dari lembaga penelitian pemerintah, perguruan tinggi, lembaga penelitian non pemerintah lainnya.

II. JENIS KAJIAN

A. Jenis kajian Setjen DPD RI terbagi dalam kajian berdasarkan bidang, daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA), Satuan Kerja (Satker), program/pejabat pembuat komitmen (PPK), produk akhir, satuan pengguna manfaat, dan berdasarkan sifat dan media publikasi.

B. Jenis kajian berdasarkan bidang meliputi kajian yang dilakukan dalam rangka mendukung dan memperlancar pelaksanaan tugas dan fungsi Komite I, Komite II, Komite III, Komite IV, dan/atau Panitia Perancang Undang-Undang.

C. Jenis kajian berdasarkan Satuan Kerja:

1.

Satuan Kerja DPD RI;

2.

Satuan Kerja Setjen DPD RI.

D. Jenis Kajian berdasarkan Program/Pejabat Pembuat Komitmen: 1. Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam Sistem Demokrasi; 2. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas;

3. Program Peningkatan dan Prasarana Aparatur DPD RI. E. Jenis kajian berdasarkan produk akhir meliputi:

(5)

1. Anotasi Peraturan Perundang-undangan; 2. Kopendium Hukum dan Perundang-undangan; 3. Sistem Informasi Database Pembangunan Daerah; 4. Kajian Kerangka Ekonomi Makro;

5. Kajian Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Nota Keuangan; 6. Kajian Isu Strategis Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah;

7. Kajian Klarifikasi;

8. Kajian Issue Strategis Kedaerahan meliputi Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan.

F. Jenis kajian berdasarkan satuan pengguna manfaat meliputi: 1. Pimpinan DPD;

2. Pimpinan dan anggota alat kelengkapan DPD RI lainnya; 3. Sekretaris Jenderal/Wakil Sekretaris Jenderal DPD RI;

4. Kepala Biro dan Pusat di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI;

5. Staf ahli pada Sekretariat Jenderal DPD RI, pada alat kelengkapan dan pada anggota DPD RI;

6. Masyarakat dan Daerah.

G. Jenis kajian berdasarkan sifat dan media publikasi meliputi:

1. Kajian yang tidak dipublikasikan dan/atau yang dipublikasikan secara terbatas yang meliputi: a) informasi yang dapat membahayakan negara;

b) informasi yang berkaitan dengan kepentingan perlindungan usaha dari persaingan usaha tidak sehat;

c) informasi yang berkaitan dengan hak-hak pribadi;

d) informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan; dan/atau

e) Informasi publik yang diminta belum dikuasai atau didokumentasikan.

2. Kajian yang dipublikasikan di Jurnal Bhineka Tunggal Ika atau jurnal lain yang diterbitkan oleh DPD RI, temasuk laman DPD RI;

3. Kajian yang dipublikasikan pada jurnal nasional terakreditasi LIPI dan/atau DIKTI tercetak; 4. Kajian yang dipublikasikan pada jurnal internasional yang terindeks di laman Thomson ISI

Knowledge dan/atau Scopus SJR Journal Ranking dan/atau Microsoft academic search dan jurnal yang tingkat kehandalan akademiknya tidak dipertanyakan (non-questionable

journals).

H. Jenis kajian

1. Jenis kajian meliputi:

a. Kajian jangka panjang terdiri dari: 1) kajian utama;

2) kajian madya; dan 3) kajian muda. b. Kajian jangka pendek; c. Kajian jangka singkat.

2. Jenis kajian berdasarkan lama waktu pelaksanaan meliputi: a. Kajian jangka panjang dalam waktu 1 (satu) tahun anggaran; b. Kajian jangka pendek dalam waktu paling lama 2 (dua) bulan;

c. Kajian jangka singkat dilaksanakan dalam waktu paling lama 1 (satu) bulan. I. Kajian jangka panjang sebagai dimaksud pada huruf H 1a terdiri dari:

1. Kajian utama sebagaimana dimaksud pada huruf H 1a 1) adalah kajian yang didukung dengan paket belanja operasional lainnya paling tinggi 100 (seratus) juta rupiah;

2. Kajian madya sebagaimana dimaksud pada huruf H 1a 2) adalah kajian yang didukung dengan paket belanja operasional lainnya paling tinggi 60 (enam puluh) juta rupiah;

3. Kajian muda sebagaimana dimaksud pada huruf H 1a 3) adalah kajian yang didukung dengan paket belanja operasional lainnya paling tinggi 40 (empat puluh) juta rupiah.

(6)

J. Kajian jangka pendek sebagaimana dimaksud pada huruf H 1b adalah kajian yang didukung dengan belanja operasional lainnya paling tinggi 25 (dua puluh lima) juta rupiah.

K. Kajian jangka singkat sebagaimana dimaksud pada huruf H 1c adalah kajian yang didukung dengan belanja operasional lainnya paling tinggi 10 (sepuluh) juta.

III. ASAS UMUM KAJIAN

A. Asas manfaat hasil kajian meliputi:

1. Hasil kajian harus memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi pelaksanaan tugas DPD di bidang legislasi, pengawasan dan anggaran;

2. Hasil kajian mampu memperlihatkan unsur keterpaduan/kerja sama antar peneliti dalam disiplin ilmu yang saling melengkapi dan saling mendukung;

3. Hasil kajian harus memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi pelaksanaan tugas Sekretariat Jenderal DPD RI dalam rangka memberikan dukungan keahlian dan administrasi kepada DPD RI; 4. Hasil kajian harus memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi pelaksanaan tugas staf ahli di

lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI dalam rangka memberikan dukungan keahlian;

5. Hasil kajian harus memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi pelaksanaan tugas Staf Ahli Alat Kelengkapan DPD RI dalam rangka memberikan dukungan keahlian;

6. Hasil kajian harus memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi pelaksanaan tugas staf ahli bagi masing-masing anggota DPD RI dalam rangka memberikan dukungan keahlian.

B. Asas Pembentukan Pengetahuan

1. Asas pembentukan pengetahuan meliputi:

a. Pengetahuan yang dihasilkan dari kajian diutamakan berupa pengetahuan berbasis pengalaman (experience-based knowledge);

b. Pengetahuan yang dihasilkan dari kajian diutamakan berasal dari intervensi serba sistem (systems interventions) baik yang sifatnya metodologi tunggal maupun yang sifatnya metodologi jamak (multimethodology);

c. Pengetahuan yang dihasilkan meliputi kajian kebijakan (policy research), evaluasi kebijakan (policy evaluation), kajian latar belakang kebijakan (policy background paper), serta analisis legal (legal analysis);

d. Pengetahuan yang dihasilkan diutamakan dalam kategori pemecahan masalah terkait tugas DPD RI dalam bidang legislasi, pengawasan dan anggaran.

2. Asas pembentukan pengetahuan sebagaimana dimaksud pada huruf B 1a untuk mendukung asas manfaat hasil kajian sebagaimana dimaksud dalam huruf A.

IV. KAJIAN JANGKA PANJANG A. Metode Kajian

1. Metode kajian meliputi seluruh metodologi yang berlaku dalam intervensi serba sistem (systems interventions) dan analisis legal yang memiliki kualifikasi sesuai dengan standar metodologi tersebut.

2. Analisis legal sebagaimana dimaksud pada angka IV A1 dilakukan melalui metode yuridis normatif dan metode yuridis empiris/penelitian sosio legal.

3. Metode kajian sebagaimana dimaksud pada angka IV A1 dan angka IV A2 dimaksud untuk menjamin terwujudnya asas manfaat hasil kajian sebagaimana dimaksud dalam III A dan asas pembentukan pengetahuan sebagaimana dimaksud dalam angka III B.

4. Metode kajian sebagaimana dimaksud dalam angka IV A1 dan angka IV A3 dilakukan untuk analisis situasi dunia nyata saat ini (current realworld situation), untuk analisis studi perbandingan (comparative study), dan/atau analisis kurun waktu sejarah (historical time series analysis);

5. Analisis studi perbandingan sebagaimana dimaksud pada angka IV A4 dilakukan melalui perbandingan institusional dalam negeri dan/atau perbandingan institusional internasional.

B. Metode kajian sebagaimana dimaksud dalam angka IV A dilakukan melalui:

1. Tahap pengumpulan data, baik data primer maupun data sekunder yang memenuhi standar kualifikasi dalam riset kualitatif;

(7)

3. Tahap pembahasan dan hasil pengolahan data yang memenuhi standar kualifikasi dalam riset kualitatif;

4. Tahap pengambilan kesimpulan dan perumusan rekomendasi dengan kualifikasi dalam riset kualitatif.

C. Metode Yuridis Normatif

1. Metode yuridis normatif ditujukan untuk mengetahui:

a. landasan atau dasar hukum pengaturan suatu masalah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan praktik pelaksanaannya yang dilihat dari peraturan kebijakan, keputusan dan tindakan pejabat atau Organ Pemerintah maupun pemerintah daerah lainnya yang terkait dengan masalah penelitian; dan

b. landasan teoritis, landasan filosofis dan landasan politis suatu masalah yang diatur.

2. Metode yuridis normatif dilakukan melalui studi pustaka yang menelaah data sekunder berupa bahan hukum;

3. Bahan hukum sebagaimana dimaksud pada angka IV C2 meliputi:

a. Bahan hukum primer meliputi peraturan perundang-undangan, putusan pengadilan, perjanjian, kontrak, atau dokumen hukum lainnya;

b. Bahan hukum sekunder meliputi pendapat ahli, literatur, hasil penelitian terdahulu, dan lainnya; dan

c. Bahan hukum tertier berupa kamus dan ensiklopedi.

4. Metode yuridis normatif sebagaimana dimaksud pada angka IV C2 dilengkapi dengan wawancara, diskusi (focused-group discussion), dan/atau rapat dengar pendapat.

D. Metode Yuridis Empiris

1. Metode yuridis empiris dilakukan dengan melakukan penelitian yang diawali dengan penelitian normatif sebagaimana dimaksud pada angka IV C yang dilanjutkan dengan observasi dan penyebarluasan kuesioner.

2. Observasi dan penyebarluasan kuesioner sebagaimana dimaksud pada angka IV D1 dilakukan secara mendalam untuk mendapatkan data faktor non hukum yang terkait dan berpengaruh terhadap peraturan perundang-undangan yang diteliti.

E. Pengumpulan Data

1. Pengumpulan data sebagaimana dimaksud pada angka IV B1 dilakukan dengan teknik-teknik yang memenuhi standar kualifikasi dalam riset kualitatif seperti wawancara individual, wawancara kelompok, diskusi kelompok terfokus (focused-group discussion), pertemuan informal dan studi dokumen.

2. Pengumpulan data sebagaimana dimaksud pada angka IV E1 dilakukan untuk memenuhi keandalan dan kesahihan data baik yang sifatnya emic maupun etic.

3. Keandalan (reliabilitas, reliability) sebagaimana dimaksud pada angka IV E2 dengan memperhatikan konsistensi dan kestabilan data atau temuan.

4. Kesahihan (validitas, validity) sebagaimana dimaksud pada angka IV E2 dengan memperhatikan kesesuaian antara objek penelitian dengan data yang dilaporkan.

5. Kesahihan data sebagaimana dimaksud pada angka IV E4 dilakukan melalui triangulasi data yang memenuhi kualifikasi dalam riset kualitatif.

F. Pengolahan Data

1. Pengolahan data sebagaimana dimaksud pada angka IV D dilakukan dengan:

a. Teknik pemaparan data (data display), dan reduksi data (data reduction) yang memenuhi kualifikasi dalam riset kualitatif;

b. Konstruksi tipe ideal sebagaimana dimaksud dalam Metodologi Weberian (Weberian

Methodology) dan atau analisis logika dalam Metodologi Serba Sistem Lunak (Soft Systems Methodology);

c. Perangkat lunak NVIVO, perisalah rapat/wawancara dan atau perangkat lunak lainnya. 2. Metodologi Weberian dan/atau analisis logika dalam Metodologi Serba Sistem Lunak sebagaimana

dimaksud pada angka IV F 1b diwujudkan dalam model konseptual.

3. Pengumpulan dan pengolahan data sebagaimana dimaksud pada angka IV E dan angka IV F dalam rangka memenuhi asas rekoverabilitas (recoverability) kajian.

(8)

G. Pengambilan Kesimpulan dan Perumusan Rekomendasi

1. Pengambilan kesimpulan dan perumusan rekomendasi dengan kualifikasi sebagaimana dimaksud pada angka IV B4 dilakukan melalui tahap komparasi antara model konseptual (conceptual model) yang telah dibuat pada tahap sebelumnya dengan data lapangan sesuai topik kajian (problematical

situation).

2. Kesimpulan dan rekomendasi sebagaimana dimaksud pada angka IV G1 dirumuskan sedemikian rupa sehingga diperoleh perbaikan, penyempurnaan atau perubahan yang secara sistem dapat dilakukan (arguably and systematically desirable) dan secara budaya dapat diterima (culturally

feasible).

3. Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada angka IV G2 disusun dengan mempertimbangkan perbaikan, penyempurnaan atau perubahan yang terkait dengan struktur, proses, atau sikap.

H. Pelatihan dan Pendampingan Metode Kajian

1. Dalam rangka penguasaan metode kajian sebagaimana dimaksud pada angka IV B dilakukan pelatihan dan pendampingan kepada peneliti, anggota peneliti dan pakar/narasumber.

2. Pendampingan sebagaimana dimaksud pada angka IV H1 dilakukan pada tahap penyusunan proposal, penilaian proposal, penilaian laporan tengah masa (midterm report), penilaian laporan akhir masa (final report), dan tahap publikasi sebagaimana dimaksud pada angka II G.

3. Dalam rangka transisi pelaksanaan metode kajian sebagaimana dimaksud pada angka IV B diterapkan metode kajian kualitatif dan/atau metode campuran (mixed method) dengan pengendalian kualitas yang memadai.

I. Kesesuaian topik kajian dengan kebutuhan DPD RI

1. Penjaminan mutu kajian dilakukan dengan mengukur kesesuaian topik kajian dengan kebutuhan DPD RI.

2. Penjaminan mutu sebagaimana dimaksud pada angka IV I1 dilakukan pada tahap penyusunan proposal, penilaian proposal, penilaian laporan tengah masa (midterm report), penilaian laporan akhir masa (final report), dan pada tahap publikasi.

3. Penjaminan mutu pada tahap penyusunan proposal dilakukan dengan cara mewajibkan peneliti untuk melakukan konsultasi dan/atau wawancara pendahuluan kepada Alat Kelengkapan DPD RI Anggota DPD RI dan/atau Sekretariat Jenderal DPD RI;

4. Penjaminan mutu pada tahap penilaian proposal dilakukan dengan cara pengawasan oleh pakar/narasumber;

5. Penjaminan mutu pada tahap penilaian laporan tengah masa (midreport) dilakukan dengan cara cara pengawasan oleh pakar/ narasumber;

6. Penjaminan mutu pada tahap penilaian laporan akhir masa (final report) dilakukan dengan cara pengawasan oleh pakar/ narasumber.

7. Penjaminan mutu pada tahap publikasi dilakukan melalui telaah (peer review) oleh mitra bestari (blind reviewer) pada media publikasi sebagaimana dimaksud pada angka II G.

J. Keandalan dan Kesahihan Metode Kajian

1. Penjaminan mutu kajian dilakukan dengan penilaian keandalan dan kesahihan metode kajian. 2. Penjaminan mutu sebagaimana dimaksud pada angka IV J1 dilakukan pada tahap penyusunan

proposal, penilaian proposal, penilaian laporan tengah masa (midterm report), penilaian laporan akhir masa (final report), dan pada tahap publikasi sebagaimana dimaksud pada angka IIG. 3. Penjaminan mutu pada tahap penyusunan proposal dilakukan oleh peneliti dengan cara

merumuskan metode kajian sesuai dengan ketentuan sebagimana dimaksud pada angka IV I3. 4. Penjaminan mutu pada tahap penilaian proposal sebagaimana di maksud pada angka IV I4

dilakukan dalam sidang penilaian substansi proposal;

5. Penjaminan mutu melalui monitoring dilakukan empat tahap, yaitu penilaian proposal, penilaian laporan tengah masa (midterm report), penilaian laporan akhir masa (final report), dan pada tahap publikasi sebagaimana dimaksud pada angka IIG.

6. Penjaminan mutu melalui monitoring laporan tengah masa (midterm report) sebagaimana dimaksud pada angka IV J5 dilakukan dalam sidang laporan tengah masa.

7. Sidang laporan tengah masa (midterm report) sebagaimana dimaksud pada angka IV J6, dihadiri oleh peneliti, Pejabat Pembuat Komitmen atau pejabat yang mewakili, pejabat terkait dan pakar narasumber;

(9)

8. Pejabat terkait sebagaimana dimaksud pada angka IV J7 terdiri dari pejabat dari satuan dan luar satuan pejabat pembuat komitmen yang bersangkutan.

9. Penjaminan mutu melalui monitoring laporan akhir masa (final report) sebagaimana dimaksud pada angka IV J5 dilakukan dalam sidang laporan akhir masa;

10. Sidang laporan akhir masa (final report) sebagaimana dimaksud pada angka IV J9, dihadiri oleh peneliti, Pejabat Pembuat Komitmen atau pejabat yang mewakili, pejabat terkait dan pakar/narasumber;

11. Pejabat terkait sebagaimana dimaksud pada angka IV J10, terdiri dari pejabat dari satuan dan luar satuan pejabat pembuat komitmen yang bersangkutan.

12. Penjaminan mutu melalui keandalan publikasi dilakukan dengan cara mewajibkan peneliti melakukan publikasi berdasarkan sifat dan media publikasi hasil kajiannya sebagaimana dimaksud pada angka IIG.

K. Pengajuan Proposal

1. Pengajuan proposal disampaikan oleh peneliti lembaga mitra kajian. 2. Pengajuan proposal disertakan surat persetujuan dari lembaga mitra kajian.

3. Pengajuan proposal sebagaimana dimaksud pada angka IV K1 dan pada angka IV K2 dilakukan secara langsung (off line) dan/atau secara tidak langsung (on line).

L. Pilihan Judul

1. Pilihan judul kajian mempertimbangkan kesesuaian topik kajian dengan kebutuhan DPD RI. 2. Dalam rangka menjamin kesesuaian topik kajian dengan kebutuhan DPD RI sebagaimana

dimaksud pada angka IV L1, peneliti terlebih dahulu melakukan konsultasi dan/atau wawancara pendahuluan kepada alat kelengkapan DPD RI, anggota DPD RI dan Sekretariat Jenderal DPD RI. 3. Konsultasi dan/atau wawancara pendahuluan sebagaimana dimaksud pada angka IV L2 dilakukan

untuk menjamin terpenuhinya asas manfaat hasil kajian.

4. Format konsultasi dan/atau wawancara pendahuluan sebagaimana dimaksud pada angka IV L2 dalam formulir 1 lampiran 2.

M. Format Proposal

1. Format proposal meliputi: a. Halaman judul; b. Abstrak;

c. Latar Belakang, termasuk di dalamnya Pertanyaan Kajian dan Tujuan Kajian; d. Studi Literatur;

e. Metode Kajian;

f. Tempat dan Jadwal Kajian; g. Daftar Pustaka;

h. Analisis kesesuaian antara tujuan dengan tugas DPD RI; i. Rancangan Anggaran Biaya;

j. Biodata peneliti

k. Profil lembaga mitra kajian.

N. Format Rincian Anggaran Belanja (RAB)

1. Format Rancangan Anggaran Biaya meliputi: a. Honorarium peneliti;

b. Belanja bahan habis pakai; c. Belanja perjalanan; d. Belanja lain-lain.

2. Honorarium sebagaimana dimaksud pada angka IV N1a setinggi-tingginya 30%, yang meliputi belanja untuk honor peneliti utama, peneliti anggota, pembantu peneliti, sekretariat, dan koordinator lapangan.

3. Belanja bahan habis pakai sebagaimana dimaksud pada angka IV N1b setinggi-tingginya 60%, yang meliputi belanja untuk keperluan sehari-hari seperti alat tulis kantor, buku pustaka, pulsa komunikasi, souvenir dan biaya nara sumber.

(10)

4. Belanja prjalanan sebagaimana dimaksud pada angka IV N1c setinggi-tingginya 30%, yang meliputi biaya untuk perjalanan ke lokasi riset yang secara langsung berkaitan dengan objek riset, seminar dan sosialisasi/promosi.

5. Dalam hal kajian perbandingan internasional, belanja perjalanan sebagaimana dimaksud pada angka IV N 4 belanja perjalanan dapat melebihi 30%.

6. Dalam hal belanja perjalanan yang melebihi 30% sebagaimana dimaksud pada angka IV N 5 dapat dilakukan untuk maksimal 2 (dua) orang peneliti.

7. Belanja lain-lain sebagaimana dimaksud pada angka IV N1d setinggi-tingginya 20%, yang meliputi belanja untuk jamuan rapat, pencetakan laporan, operational lembaga mitra dan operasional pendukung pelaksanaan kajian.

8. Operational lembaga mitra sebagaimana dimaksud pada angka IV N7 setinggi-tingginya 5%.

O. Seleksi Proposal 1. Seleksi Adminstratif

a. Seleksi administratif terhadap proposal dilakukan untuk meneliti kelengkapan persyaratan administrasi;

b. Seleksi administratif sebagaimana dimaksudkan pada angka IV O1a dilakukan oleh Biro dan Pusat;

c. Hasil seleksi dituangkan dalam Berita Acara Seleksi Administratif.

2. Format penilaian seleksi administratif terhadap proposal sebagaimana terlampir pada Formulir 2 Lampiran 2.

3. Seleksi Substantif dan Metodologi.

Seleksi substantif dan metodologi dilakukan dalam sidang penilaian proposal yang dihadiri oleh Pejabat Pembuat Komitmen, pejabat terkait dan pakar/narasumber.

4. Format penilaian seleksi substantif dan metodologi terhadap proposal sebagaimana terlampir pada Formulir 3 Lampiran 2.

5. Penetapan Proposal Terpilih

a. Proposal yang telah lolos seleksi administratif dan seleksi substansi dan metodologi ditetapkan sebagai proposal terpilih.

b. Penetapan proposal terpilih sebagaimana dimaksud pada angka IV O5a ditetapkan dengan Keputusan Sekretaris Jenderal DPD RI.

P. Penandatangan Kontrak 1. Kontrak

a. Penandatanganan kontrak penelitian dilakukan oleh peneliti dengan Kepala Biro atau Kepala Pusat atas nama Sekretaris Jenderal DPD RI;

b. Format kontrak sebagaimana dimaksud pada angka IV P1a terlampir dalam Formulir 4 Lampiran 2.

2. Pakta Integritas sebelum Kontrak

a. Pakta integritas sebelum kontrak ditandatangani antara Peneliti dengan Kepala Biro atau Kepala Pusat;

b. Pakta integritas sebagaimana dimaksud pada angka IV P2a diketahui oleh Sekretaris Jenderal DPD RI;

c. Format Pakta integritas sebagaimana dimaksud pada angka IV P2a dan b terlampir dalam Formulir 5 Lampiran 2

Q. Riset Lapangan

1. Pelaksanaan Riset Lapangan

a. Pelaksanaan riset lapangan harus mentaati proposal yang telah disetujui.;

b. Dalam hal peneliti melakukan pelaksanaan riset lapangan yang berbeda dengan pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada angka IV Q1a peneliti melaporkan perubahan tersebut berikut alasannya pada laporan tengah masa (midterm report);

c. Perubahan yang dimaksud pada angka IV Q1b termasuk perubahan peruntukan anggaran sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka IV N.

2. Fasilitasi Riset Lapangan

Dalam rangka kelancaran pelaksanaan riset lapangan, peneliti memperoleh fasilitasi berupa perijinan yang diperlukan kepada instansi terkait dan fasilitasi lainnya.

(11)

R. Pelaporan Tengah Masa (midterm report)

1. Pelaporan tengah masa terdiri dari laporan sementara tahap pengumpulan data, pengelolaan dan pengolahan data serta penggunaan anggaran.

2. Pelaporan tengah masa dilakukan dengan cara off-line dan on-line.

3. Pelaporan tengah masa secara offline dihadiri Kepala Biro/Kepala Pusat Sekretariat Jenderal DPD RI yang bersangkutan dan dihadiri oleh staf yang mewakili Biro/Pusat Sekretariat Jenderal DPD RI terkait serta pakar/narasumber.

4. Pakar/narasumber sebagaimana yang dimaksud pada angka IV R3 dimaksud kan untuk menjamin keandalan substantif dan metode kajian.

5. Hasil sidang tengah masa dituangkan dalam Berita Acara Sidang Tengah Masa.

S. Pelaporan Akhir Masa

1. Pelaporan akhir masa secara offline dihadiri oleh Kepala Biro/Kepala Pusat Sekretariat Jenderal DPD RI yang bersangkutan dan dihadiri oleh staf yang mewakili Biro/Pusat Sekretariat Jenderal DPD RI yang terkait serta Pakar.

2. Pakar sebagaimana yang dimaksud pada angka IV S1 dimaksudkan untuk menjamin keandalan substantif dan metode kajian.

3. Pelaporan akhir masa terdiri dari format laporan unpublished dan format artikel ilmiah sebagaimana dimaksud pada angka II G.

4. Format laporan unpublished sebagaimana yang dimaksud pada angka IV S3 sebagaimana terlampir pada Formulir 6 Lampiran 2 (monograf).

5. Format artikel ilmiah mengikuti gaya selikung (instructions for author) sebagaimana yang dimaksud pada angka IIG.

6. Hasil sidang akhir masa dituangkan dalam Berita Acara Sidang Akhir Masa. 7. Pelaporan akhir masa berupa:

a. Empat eksemplar laporan hasil riset; b. Dua eksemplar laporan keuangan riset;

c. Empat eksemplar log book/buku catatan harian riset; d. Empat eksemplar laporan format artikel ilmiah; e. Berita acara serah terima hasil riset;

f. Bukti pendaftaran naskah (submission) di jurnal; g. Powerpoint bahan presentasi;

h. Soft copy laporan hasil riset.

V. KAJIAN JANGKA PENDEK A. Umum

Kajian pendek didahului oleh permintaan Alat Kelengkapan, penugasan dari Sekretaris Jenderal/Wakil Sekretaris Jenderal, atau pengusulan dari Kepala Biro, Kepala Pusat atau Inspektur di lingkungan Sekretaris Jenderal.

B. Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Pengumpulan dan pengolahan data sesuai dengan metode kajian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 dilaksanakan secara lebih sederhana

2. Sederhana sebagaimana dimaksud pada angka V B1 meliputi pengambilan data lapangan termasuk luar kota secara terbatas dan sejauh mungkin bertumpu pada data sekunder yang andal dan shahih yang memenuhi kualifikasi dalam riset kualitatif.

C. Penjaminan Mutu melalui Monitoring

Penjaminan mutu melalui monitoring dilakukan secara internal di lingkungan Sekretariat Jenderal serta pakar terkait yang diperlukan.

(12)

VI. KAJIAN JANGKA SINGKAT A. Umum

Kajian singkat didahului oleh penugasan dari Sekretaris Jenderal/Wakil Sekretaris Jenderal atau pengusulan dari Kepala Biro/Pusat Sekretariat Jenderal atau Inspektorat Jenderal

B. Metode Kajian

1. Pengumpulan dan pengolahan data sesuai dengan metode kajian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 dilaksanakan secara lebih sederhana

2. Sederhana sebagaimana dimaksud pada angka VI B1 meliputi jumlah informan yang terbatas, tidak memerlukan pengambilan data lapangan ke luar kota dan sejauh mungkin bertumpu pada data sekunder yang andal dan shahih yang memenuhi kualifikasi dalam riset kualitatif.

C. Penjaminan Mutu melalui Monitoring

Penjaminan mutu melalui monitoring dilakukan secara internal di lingkungan Sekretariat Jenderal serta pakar terkait yang diperlukan.

VII. PENDANAAN DAN PENGANGGARAN

Pendanaan kajian dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Sekretariat Jenderal DPD RI.

VIII. KEBERLANJUTAN KAJIAN

Kerja sama tidak terpengaruh oleh adanya pergantian pimpinan pada pejabat DPD dan lembaga mitra sepanjang kerjasama tersebut tidak terkait aspek pendanaan.

IX. RAPAT KEAHLIAN

1. Rapat keahlian (kologium) dilaksanakan pada saat laporan tengah masa (midterm report) dan penilaian laporan akhir masa (final report);

2. Rapat keahlian sebagaimana dimaksud pada angka IX 1 terdiri dari seksi rapat pagi dan seksi rapat siang.

X. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

1. Kekayaan intelektual terdiri atas Hak Paten, Hak Cipta, dan bentuk-bentuk kekayaan intelektual lainnya

2. Semua kekayaan intelektual yang merupakan hasil kajian menjadi hak milik DPD RI.

3. Hak Atas Kekayaan Intektual dari hasil riset dalam bentuk paten menjadi milik DPD RI yang akan dituangkan dalam kontrak antara peneliti dan Sekretariat Jenderal DPD RI

4. Kontrak tersebut tidak menghilangkan hak periset sebagai inventor untuk mendapatkan hak royalti dan/atau lisensi apabila dikomersialisasikan dikemudian hari.

XI. SANKSI

Peneliti yang tidak menyampaikan laporan pertanggungjawaban secara lengkap dan sah baik laporan tengah masa (mid term report), laporan akhir masa (final report), dan pada tahap publikasi sebagaimana dimaksud pada angka II G, maka harus bertanggungjawab secara formil dan materil terhadap seluruh dana yang telah diterima.

(13)

XII. PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Dalam hal kerja sama kajian antara Sekjen DPD RI dengan lembaga mitra terjadi perselisihan, diselesaikan sesuai kesepakatan penyelesaian perselisihan yang diatur dalam perjanjian kerja sama.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 3 Pebruari 2014

SEKRETARIS JENDERAL DPD RI,

Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto NIP. 195711251983031001

(14)

Lampiran II

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH

NOMOR: 133 A TAHUN 2014

TENTANG

PEDOMAN KAJIAN DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH

REPUBLIK INDONESIA

Formulir 1

PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

:

NIP

:

Pangkat/Golongan :

Jabatan Fungsional :

Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul:

yang diusulkan dalam skema (tulis skema penelitian) untuk tahun anggaran bersifat original dan

belum pernah dibiayai oleh lembaga/sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia

dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya

penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Kota, tanggal-bulan-tahun

Kota, tanggal-bulan-tahun

Mengetahui, Yang menyatakan,

Kepala Pusat/Biro

Cap dan tanda tangan Tanda tangan

Materai 6000

(…………...) (Nama Lengkap )

NIP. NIP/NIK

(15)

Formulir 2

FORMULIR DESK EVALUASI PROPOSAL

Judul Penelitian

: ...

...

Bidang Unggulan Penelitian

: ...

Topik Unggulan

: ...

Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap

b. NIP

c. Jabatan Fungsional

:

:

:

:

...

...

...

Anggota Peneliti

: ... orang

Lama Penelitian Keseluruhan

: ...tahun

Biaya Penelitian Tahun ke-1

a. Dana dari internal

Penelitian

b. Dana dari Institusi lain

c. Diusulkan ke DPD

d. Direkomendasikan

:

:

:

:

:

Rp...

Rp...

Rp... / in kind:...

Rp...

Rp...

Keterangan :

Skor : 1, 2, 3, 5, 6, 7 (1 = Buruk; 2 = Sangat kurang; 3 = Kurang; 5 = Cukup; 6 = Baik; 7 = Sangat baik);

Nilai = Bobot x Skor

Komentar Penilai:

...

...

Kota, tanggal-bulan-tahun

Kota, tanggal-bulan-tahun

Mengetahui, Penilai,

Kepala Pusat/Biro

Cap dan tanda tangan Tanda tangan

No Kreteria Penilaian

Bobot

(%)

Skor Nilai

1. Keterkaitan antara proposal penelitian dengan RIP

15

2. Rekam jejak (track record) tim peneliti

20

3. Dukungan dana (in cash/in kind) dari internal perguruan tinggi atau mitra

lainnya

20

4. Keutuhan peta jalan (peta jalan) penelitian

15

5. Potensi tercapainya luaran:

a. Produk/proses teknologi

b. Publikasi, HKI, buku ajar, teknologi tepat guna, model/kebijakan,

rekayasa sosial, dll

c. Pengkajian, pengembangan dan penerapan ipetks-sosbud

30

JUMLAH

100

(16)

Formulir 3

FORMULIR EVALUASI PEMBAHASAN PROPOSAL PENELITIAN UGGULAN

Judul Penelitian

: ...

...

Bidang Penelitian

: ...

Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap

b. NIP

c. Jabatan Fungsional

:

:

:

:

...

...

...

Anggota Peneliti

: ... orang

Lama Penelitian Keseluruhan

: ...

Biaya Penelitian Tahun ke-1

a. Dana dari internal

b. Dana dari Institusi lain

c. Diusulkan ke DPD

d. Direkomendasikan

:

:

:

:

:

Rp...

Rp...

Rp... / in kind:...

Rp...

Rp...

No Kreteria Penilaian

Bobot (%) Skor Nilai

1. Kemampuan presntasi dan penguasaan materi penelitian

15

2. Kesesuaian usulan dengan bidang unggulan dalam Penelitian

15

3. Keutuhan peta jalan dan manfaat penelitian

20

4. Potensi tercapainya luaran:

a. Produk/proses teknologi

b. Publikasi, HKI, buku ajar, teknologi tepat guna, model/kebijakan,

rekayasa sosial, dll

c. Pengkajian, pengembangan dan penerapan iptek-sosbud

30

5. Kelayakan (rekam jejak tim peneliti, dukungan dana dari institusi/mitra,

jadwal pelaksanaan, usulan pembiayaan)

20

Jumlah

100

Keterangan :

Skor : 1, 2, 3, 5, 6, 7 (1 = Buruk; 2 = Sangat kurang; 3 = Kurang; 5 = Cukup; 6 = Baik; 7 = Sangat baik);

Nilai = Bobot x Skor

Komentar Penilai:

...

...

Kota, tanggal-bulan-tahun

Kota, tanggal-bulan-tahun

Mengetahui, Penilai,

Kepala Pusat/Biro

Cap dan tanda tangan Tanda tangan

(…………...) (Nama Lengkap )

NIP.

(17)

Formulir 4

BARANG MONITORING DAN EVALUASI LAPANGAN PENELITIAN

Judul Penelitian

: ...

Peneliti Utama

: ...

NIP/NIK

: ...

Tahun Pelaksanaan Penelitian : Tahun ke ... dari rencana ... tahun yang diusulkan

Biaya tahun berjalan

: Rp. ...

Biaya yang diusulkan ke DPD : Rp. ...

Biaya yang disetujui DPD

: Rp. ...

1 Capaian penelitian

<25%

25-50%

51-75%

>75%

25

2 Publikasi ilmiah

Draft

Submitted Accepted Published

25

Internasional

Nasional

Terakreditasi

3 Sebagai pemakalah dalam

pertemuan ilmiah

Draft

Terdaftar

Sudah

Dilaksanakan

10

Internasional

Nasional

Lokal

4 Hak Atas Kekayaan Intelektual

(HKI): paten, paten sederhana,

hak cipta, merek dagang,

rahasia, dagang, desain produk

industri, indikasi geografi,

perlindungan topografi sirkuit

terpadu

Draft

Terdaftar

Granted

10

5 Produk/Model/Prototype/Desain

/

Karya seni/Rekayasa Sosial

Draft

Produk

Penerapan

25

6 Buku Ajar

Draft

Editing

Sudah Terbit

5

Jumlah

100

Komentar Penilai:

...

...

Kota, tanggal-bulan-tahun

Kota, tanggal-bulan-tahun

Mengetahui, Penilai,

Kepala Pusat/Biro

Cap dan tanda tangan Tanda tangan

(…………...) (Nama Lengkap )

NIP.

(18)

Keterangan :

Skor : 1, 2, 4, 5 (1 = kurang, 2 = cukup, 4 = baik, 5 = sangat baik)

1.

Capaian penelitian : Skor 5 = > 75 %, 4 = 51-75 %, 2= 25-50 %, 1 = < 25 %

2.

Publikasi ilmiah dalam jurnal internasional/nasional terakreditasi:

Skor 5 = published/accepted, 4 = submitted, 2 = draft/belum ada

3.

Pemakalah pada pertemuan ilmiah internasional;/nasional:

Skor 5 = sudah dilaksanakan/terdaftar, 4 = draft, 2 = belum ada

Untuk pertemuan ilmiah lokal: Skor 2 = sudah dilaksanakan, 2= belum ada

4.

HKI : Skor 5 = granted/terdaftar, 4 = draft, 2 = belum/tidak ada

5.

Produk/Model/Prototype/Desain/Karya seni/ Rekayasa Sosial

Skor 5 = penerapan/ produk, 2 = draft/belum ada

6.

Buku Ajar: Skor 5 = sudah terbit/proses editing, 4= draft, 2 belum/tidak ada

7.

Mohon disertakan barang bukti dari luaran dimaksud.

(19)

Formulir 5

FORMULIR EVALUASI KELAYAKAN DAN MONEV

Judul Penelitian

: ...

...

Bidang Unggulan Penelitian

: ...

Topik Unggulan Penelitian

: ...

Peneliti Utama

: ...

a. Nama Lengkap

: ...

b. NIP

: ...

c. Jabatan Fungsional

: ...

Waktu Penelitian

: Tahun ke ... dari rencana ... tahun

Biaya disetujui tahun berjalan dari DPD : Rp. ...

Biaya tahun berikutnya diusulkan DPD : Rp. ...

Biaya yang direkomendasikan

: Rp. ...

Biaya tahun berikutnya dari internal

: Rp. ...

No Kreteria Penilaian

Bobot (%) Skor Nilai

1. Kesesuaian capaian penelitian dibandingkan dengan target tahunan

dan bidang/topik unggulan Penelitian

25

2. Produk/proses teknologi unggulan yang telah dicapai

Jenis produk/proses teknologi unggulan

25

3. Realisasi luaran lainnya:

a. Publikasi ilmiah (jurnal internasional/nasional terakreditasi/lokal)

b. Seminar ilmiah (internasional/nasional)

c. Teknologi tepat guna, rumusan kebijakan publik, model

pembelajaraan/pemberdayaan masyarakat, rekayasa sosial-ekonomi,

dan lain-lain

d. HKI, Buku Ajar

25

4. Kelayakan pendanaan penelitian tahun berikutnya*:

Prospek keberlanjutan penelitian

25

Jumlah

100

Keterangan :

Skor : 1, 2, 3, 5, 6, 7 (1 = Buruk; 2 = Sangat kurang; 3 = Kurang; 5 = Cukup; 6 = Baik; 7 = Sangat baik);

Nilai = Bobot x Skor

Saran dan Komentar:

...

...

Kota, tanggal-bulan-tahun

Pembahas I, Pembahas II,

Tanda tangan Tanda tangan

( Nama Lengkap ) ( Nama Lengkap )

Kota, tanggal-bulan-tahun

Mengetahui,

Yang menyatakan,

Kepala Pusat/Biro

Cap dan tanda tangan

(…………...)

(20)

Formulir 6

PAKTA INTEGRITAS

Saya, ….(nama pembuat pernyataan), …..(jabatan), menyatakan sebagai berikut :

1.

Berperan secara pro aktif dalam upaya pencegahan dan pemberantasan Korupsi, Kolusi

dan Nepotisme serta tidak melibatkan diri dalam perbuatan tercela;

2.

Tidak meminta atau menerima pemberian secara langsung atau tidak langsung berupa

suap, hadiah, bantuan, atau bentuk lainnya yang tidak sesuai dengan ketentuan yang

berlaku;

3.

Bersikap transparan, jujur, obyektif, dan akuntabel dalam melaksanakan tugas;

4.

Menghindari pertentangan kepentingan (conflict of interest) dalam pelaksanaan tugas;

5.

Memberi contoh dalam kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku

dalam melaksanakan tugas, terutama kepada karyawan yang berada di bawah

pengawasan saya dan sesama pegawai di lingkungan kerja saya secara konsisten;

6.

Akan menyampaikan informasi penyimpangan integritas di ….. (nama instansi/unit kerja)

serta turut menjaga kerahasiaan saksi atas pelanggaran peraturan yang dilaporkannya;

7.

Bila saya melanggar hal-hal tersebut di atas, saya siap menghadapi konsekuensinya.

Kota, tanggal-bulan-tahun

Menyetujui,

Peneliti,

Tanda tangan

Tanda tangan

( Nama Lengkap )

(Nama Lengkap Kuasa Pembuat Komitmen)

Mengetahui,

SEKRETARIS JENDERAL,

Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto

NIP. 195711251983031001

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Jadi sistem pakar Æ kepakaran ditransfer dari seorang pakar (atau sumber kepakaran yang lain) ke komputer, pengetahuan yang ada disimpan dalam komputer, dan pengguna

Apakah inflasi, suku bunga dan nilai tukar (kurs) secara berganda berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perusahaan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu membentuk organisasi jaringan dokumentasi dan informasi hukum di lingkungan Sekretariat Jenderal

(3) Komite Penilaian Proposal Penelitian dan/atau Reviewer Proposal Penelitian melakukan penilaian terhadap Proposal Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor : 23/DPR RI/IV/1999-2000 tentang Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia terhadap 12

Dari hasil perencanaan Turbin pada Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga mikrohidro di beberapa lokasi terpasang PLTMh di Sumatera Barat kapasitasnya masih kecil dari

Dengan adanya ekonomi kreatif, banyak industri-industri kreatif yang bemunculan, salah satunya adalah jasa desain grafis. Dunia desain grafis menjadi salah satu penopang