• Tidak ada hasil yang ditemukan

Activity Based Management

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Activity Based Management"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Ringkasan Materi Kuliah Ringkasan Materi Kuliah

MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS

MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS

””

Oleh Oleh ::

Musliha Saleh

Musliha Saleh

Nur Hidayah

Nur Hidayah

Armawati

Armawati

Sophia Ririn Kali

Sophia Ririn Kali

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)

UNIVERSITAS HASANUDDIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 

MAKASSAR 

(2)

MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS

1. Manajemen Berdasarkan Aktivitas

Manajemen berdasarkan aktivitas (Activity-Based Management) merupakan suatu konsep yang mengarahkan perhatian pada konsumsi sumber  daya terhadap aktivitas yang dilakukan oleh suatu perusahaan, sehingga untuk  dapat mengetahui bagaimana suatu perusahaan menggunakan sumber  dayanya, maka terlebih dahulu haruslah dipahami mengenai aktivitas-aktivitas apa sajakah yang telah terjadi di dalam perusahaan tersebut. Aktivitas-aktivitas tersebut merupakan Aktivitas-aktivitas yang telah mengkonsumsi sumber daya melalui pengidentifikasian pemicu biayanya, dimana biaya-biaya ini timbul karena dilaksanakannya aktivitas-aktivitas tersebut.

Pengertian dan pemahaman yang baik mengenai berbagai aktivitas yang telah dilaksanakan, akan dapat memberikan pandangan yang baik  tentang bagaimana menggunakan, mengelola, dan mengendalikan sumber  daya perusahaan, dan dapat pula digunakan untuk mengetahui peluang yang ada untuk meningkatkan kinerja perusahaan serta memberi pedoman yang  baik untuk menilai kinerja tersebut dalam rangka untuk mendukung perbaikan  berkesinambungan (continous improvement).

2. Pengertian Manajemen Berdasarkan Aktivitas

Aktivitas berdasarkan manajemen merupakan pendekatan yang terintegrasi yang memfokuskan perhatian manajemen pada aktivitas yang  bertujuan untuk meningkatkan nilai yang diterima oleh pelanggan (customer 

value) dan meningkatkan laba perusahaan melalui penyediaan nilai pelanggan tersebut dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari activity-based costing system, dimana antara ABM dengan ABC saling berkaitan satu sama lain.

(3)

3. Dimensi Manajemen Berdasarkan Aktivitas

Manajemen berdasarkan aktivitas memiliki dua dimensi, yaitu sebagai  berikut:

a. Dimensi biaya (cost dimension).

Memberikan informasi biaya mengenai sumber daya, aktivitas, produk  dan pelanggan (serta biaya-biaya lain yang diperlukan), dimana biaya-biaya sumber daya dapat ditelusuri ke aktivitas-aktivitas dan kemudian biaya aktivitas tersebut dibebankan ke pelanggan. Dengan demikian dimensi ini merefleksikan kebutuhan untuk membagi sumber daya biaya (cost of  resources) terhadap aktivitas dan biaya aktivitas (cost of activities) terhadap obyek biaya (cost object), seperti pelanggan dan produk agar dapat menganalisis keputusan kritikal. Keputusan tersebut termasuk penetapan harga, pengadaan produk dan penetapan prioritas untuk usaha perbaikan.

 b. Dimensi proses (process dimension).

Memberikan informasi mengenai aktivitas apa saja yang dilaksanakan, mengapa aktivitas tersebut dilaksanakan dan seberapa baik pelaksanaannya. Dimensi ini menjelaskan mengenai akuntasi pertanggung jawaban berdasarkan aktivitas dan lebih memfokuskan pada pertanggung jawaban aktivitas bukan  pada biaya, dan menekankan pada maksimalisasi kinerja system secara

menyeluruh bukan pada kinerja secara individu. Dengan demikian dimensi ini merefleksikan kebutuhan untuk suatu kategori informasi yang baru mengenai kinerja aktivitas. Informasi ini menunjukkan apa yang menyebabkan pemicu  biaya dan bagaimana pengukuran kinerjanya.

3. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan penerapan Activity based Management

(4)

umumnya cenderung untuk menolak perubahan yang terjadi, karena  perubahan dapat merupakan ancaman untuk berbagai alasan.

Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan penerapan activity based management dalam suatu organisasi adalah sebagai berikut:

 Budaya organisasi

Budaya organisasi mencerminkan kerangka berpikir dari karyawan termasuk   perilaku, nilai, keyakinan yang dianut oleh karyawan. Budaya organisasi

menunjukkan keterlibatan, kerja sama serta partisipasi yang tinggi dari seluruh karyawan. Budaya organisasi sangatlah mendukung keberhasilan dari  penerapan ABM di suatu organisasi.

 Dukungan manajemen puncak dan komitmen

Penerapan suatu system manajemen biaya yang baru seperti ABM dan ABC membutuhkan waktu dan sumber daya, oleh karena itu dukungan dan peran serta top manajer sangatlah diperlukan untuk keberhasilan penerapannya.

 Proses perubahan

Perubahan bisa terjadi apabila diterapkannya suatu proses yang sudah dirancang untuk menghasilkan perubahan tersebut. Perbaikan dari proses yang sudah ada sangat mendukung keberhasilan penerapannya. Elemen-elemen dari  proses diantaranya adalah daftar dari aktivitas, sekumpulan tujuan, dan

tindakan lanjutan.

 Pendidikan lanjutan

Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengikuti pelatihan serta meningkatkan keahlian mereka terhadap lingkungan kerja yang cepat sangatlah penting. Keberhasilan penerapan dari program manajemen biaya yang baru membutuhkan keahlian, peran serta dan kerja sama dari karyawan suatu organisasi.

(5)

4. ABM Operasional dan ABM Strategis

Cooper dan Kaplan mengelompokkan penerapan ABM ke dalam dua kategori:

a) ABM operasional

ABM operasional meningkatkan efisiensi operasi dan tingkat penggunaan aset serta menurunkan biaya; fokusnya adalah melakukan sesuatu dengan  benar dan melakukan aktivitas dengan lebih efisien. Penerapan ABM operasional menggunakan teknik manajemen seperti aktivitas manajemen,  proses rekayasa ulang bisnis, manajemen mutu total dan pengukuran

kinerja.

 b) ABM strategis

ABM strategis berusaha meningkatkan permintaan akan aktivitas dan  profitabilitas pada efisiensi aktivitas saat ini atau efisiensi aktivitas yang telah ditingkatkan. ABM strategis berfokus pada pemilihan aktivitas yang tepat untuk operasi. Dengan menggunakan ABM strategis, perusahaan meningkatkan profitabilitas melalui pengurangan aktivitas yang tidak  menguntungkan, penghilangan aktivitas yang tidak penting dan pemilihan  pelanggan yang paling menguntungkan. Penerapan ABM strategis menggunakan teknik manajemen seperti perancangan proses, bauran lini  produk-pelanggan, hubungan dengan pemasok, hubungan dengan  pelanggan (penetapan harga, ukuran pesanan, pengiriman, pengemasan,

dsb), segmentasi pasar, dan saluran distribusi.

5. Definisi Activity

 – 

Based Management (ABM)

Activity  –  Based Management (ABM) adalah pengelolaan aktivitas

untuk meningkatkan nilai (value) yang diterima oleh pelanggan dan untuk  meningkatkan nilai tersebut tersebut.

(6)

Dengan Activity – Based Management (ABM), suatu perusahaan dapat

melakukan evaluasi biaya dan nilai (value) dan suatu aktivitas proses sehingga akan teridentifikasi peluang (akan terjadi perbaikan posisi kompetitif) dan meningkatkan efesiensi proses (prosess improvement).

Activity  –  Based Management (ABM) ini merupakan pendekatan

management yang berfokus untuk dapat;

1. Meningkatkan nilai yang diterima oleh pelanggan dari setiap aktifitas yang dilakukan

2. Menentukan aktivitas perusahaan yang merupakan aktivitas value added dan aktivitas non-value added

3. Meningkatkan value added activity dan mengurangi bahkan menghilangkan non-value added activity.

Activity – Based Management (ABM) memiliki dua tujuan yaitu :

1. Memperbaiki nilai yang diterima oleh pelanggan

2. Memperbaiki laba dengan memberikan nilai pada pelanggan

Kedua tujuan ini dapat dicapai dengan memfokuskan pada aktifitas-aktifitas yang terdapat di perusahaan.

6. Hubungan Activity - Based Management (ABM) dengan Activity - Based Costing

ABC memberikan informasi dan ABM menggunakan informasi ini dalam berbagai analisis yang di desain untuk menghasilkan perbaikan yang  berkesinambungan. Jadi setelah menerapkan Activity – Based costing (ABC),

 perusahaan kemudian melakukan Activity  –  Based Management (ABM).

Secara luas dengan menerapkan ABM ini, maka nilai yang diterima  pelanggan akan lebih bernilai untukmelihat bagaimana ABM menggunakan

(7)

G/L data

Assign Cost Resource Drive

Activity

Assign Activity Cost

Product cost and  profitabilitas Activity View Define Activityes Activity Analisi Profitability Viev Activity Measures Metodologi Dua Tahap ABM

Bagan Vertikal ( profitability view) adalah pandangan ABM yang  bertujuan untuk menyempurnakan kekurangan penelusuran biaya pada

objek-objek biaya dengan cara :

1. Sumber daya yang diperoleh dari G/L data diidentifikasikan dan sumber  daya tersebut merupakan pemicu biaya untuk menentukan biaya

2. Kemudian biaya-biaya dari sumber daya tersebut ditelusuri pada aktivitas-aktivitas apa yang akan dilakukan

3. Setelah menelusuri biaya-biaya pada aktifitasnya, maka dapat ditentukan  biaya-biaya aktivitas tersebut yang juga sebagai pemicu aktivitas. Kemudian biaya-biaya aktivitas tersebut dibebankan pada produk dan  pelanggan, sehingga dapat ditrentukan biaya produk dan keuntungan yang

diperoleh.

(8)

1. Mengidentifikasi aktivitas untuk mengetahui mengapa activity tersebut dilakukan

2. Setelah aktivitas diidentifikasikan maka dapat ditentukan aktivitas-activitas apa saja yang akan dilakukan

3. Kemudian aktivitas-aktivitas dianalisis dengan mengukur aktivitas tersebut. Hasilnya aktifitas-aktifitas tersebutdapat diklarifikasikan sebagai aktifitas yang mempunyai nilai tambah (value added activity) dan aktivitas yang tidak mempunyai nilai tambah (non-value added activity).

7. Komponen Model Activity

 – 

Based Management(ABM)

Activity  –  Based Management merupakan paying bagi perubahan

 budaya yang diperlukan untuk persaingan global. Komponen-komponen yang mendukung keberhasilalan ABM meliputi:

1. Just in Time (JIT)

Merupakan sistim produksi yang kompherensif dan sistem manajemen  persediaan dimana bahan baku dan suku cadang dibeli produksi sebanyak 

yang dibutuhkan dan pada saat yang tepat pada setiap tahap proses  produksi.

2. Perencanaan strategis

Suatu perencanaan yang menyeluruh dan terpadu yang mengkaitkan keunggulan strategi perusahaan dengna tantangan lingkungan dirancang untuk pencapaian tujjuan perusaaan melalui pelaksanaan yang tepat  perusahaan.

3. Akuntansi aktivitas

Akuntansi yang berkaitan dengan aktifitas-aktifitas di dalam operasi  perusahaan.

4. Manajemen lingkaran hidup

Melibatkan management aktifitas, mulai dari tahap pengembangan untuk  menjamin agar biaya daur hidup secara total jumlah hanya lebih rendah dibandingkan kompetitor.

(9)

5. Manajemen kinerja

Suatu kegiatan mengelola kinerja yang berorientasi kepada pandangan strategic ke masa depan sehingga kinerja tersebut dapat digunakan sebagai alat komunikasi untuk pihak-pihak yang membutuhkannya.

6. Manajemen investasi

Bagaimana seorang manager investasi mengelola uang, dimana dalam  proses ini dibutuhkan pemahaman terhadap berbagai piranti investasi, dan  berbagai strategi yang dapat digunakan untuk menyeleksi piranti tersebut. 7. Perbaikan terus menerus

Teknik manajemen dimana para manajer dan pekerja setuju terhadap  program ‘Continuous Improvement’ dalam hal kualitas dan faktor 

keberhasilan kritis. 8. Target biaya

Menentukan biaya yang diharapkan utnuk suatu produk berdasarkan harga yang kompetitif sehingga produk tersebut akan dapat memperoleh laba yang diharapkan.

9. Analisis nilai pelanggan

Suatu analisa yang dilakukan utnuk menentukan apakah suatu aktivitas memiliki nilai (value) bagi pelanggan atau tidak dengan cara melihat apa yang diperoleh pelanggan dibandingkan dengan pengorbanan untuk  memperoleh suatu produk atau jasa.

10. Branchmarking

Proses mengidentifikasi factor keberhasilan kritis (critical success factor) yang dicapai perusahaan lain atau unit lain di perusahaan dengan tujuan untuk mencapai kinerja yang baik.

Komponen-komponen tersebut digunakan untuk mengelola aktivitas-aktivitas agar dapat mengeleminasi pemborosan. Misalnya mengeleminasi  pemborosan dengan menekan persediaan (persediaan nol), mengelimanasi aktivitas-aktivitas yang tidak bermilai tambah, mengefisiensikan aktivitas

(10)

mengeleminasi pengerjaan kembali (pengerjaan kembali nol), mengurangi  setup mesin (menjadi satu), meningkatkan keterampilan karyawan.

8. Keunggulan Activity

 – 

Based Management (ABM)

Keunggulan utama Activity – Based Management (ABM) yaitu :

1. ABM mengukur efektifitas proses dan aktifitas bisnis kunci dan mengidentifikasi bagaimana proses dan aktivitas tersebut dapat diperbaiki untuk menurunkan biaya dan meningkatkan nilai (value) bagi pelanggan. 2. ABM memperbaiki fokus manajemen dengan cara mengalokasikan

sumber datanya untuk mempertahan kan keunggulan kompetitif   perusahaan.

9. Kegunaan Activity

 – 

Based Management (ABM)

Adapun sebuah perusahaan menggunakan Activity  –  Based

Management (ABM) ini dengan maksud untuk :

1. Mengurangi harga pokok dan mengoptimalkan desain produk  2. Mengurangi biaya-biaya perusahaan

Referensi

Dokumen terkait

This study aims to find translation procedures from source language (English) to target language (Indonesian) used in translating the Eclipse novel which have

[r]

diterima, dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered

Memperhatikan ketentuan-ketentuan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah terakhir dengan

yang positif antara panjang dan berat udang putih maupun. udang

Pendataan guru bersertifikat pendidik yang akan mengikuti sertifikasi untuk bidang tugas yang baru (sertifikasi kedua), sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Pendidikan dan

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul (Lembaran Daerah

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan peneliti tentang pemahaman perawat tentang penerapanRJPdipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu umur, pendidikan,