• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I Ketentuan Umum. Pasal 1 Istilah-Istilah Dalam Kode Etik :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I Ketentuan Umum. Pasal 1 Istilah-Istilah Dalam Kode Etik :"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I Ketentuan Umum Pasal 1

Istilah-Istilah Dalam Kode Etik :

1. PT. Arsyla Bangkit Mandiri (untuk selanjutnya disebut Pibi Pibo) adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha perdagangan produk, dimana sistem atau cara pemasarannya dilakukan melalui kegiatan penjualan berjenjang ( Multi Level Marketing ).

2. Mitra Usaha adalah seseorang dan / atau badan hukum Indonesia yang sudah menandatangani formulir pernyataan menjadi Mitra Usaha Pibi Pibo dan telah disetujui oleh Pibi Pibo. Mitra Usaha merupakan mitra usaha mandiri bukan perwakilan resmi, agen,karyawan, ataupun broker. Mitra Usaha membeli dan menjual produk dan layanan Pibi Pibo dengan nama dan biaya sendiri.

3. Bisnis Pibi Pibo : suatu bisnis yang diidentifikasikan dengan nomor dan perjanjian Pibi Pibo. 4. Sponsor / Upline adalah Mitra Usaha yang berada di atas Anda, bisa juga sebagai sponsor

Anda langsung.

5. Downline adalah Mitra Usaha di bawah Anda atau prospek yang Anda sponsori.

6. Website adalah alamat domain di dunia maya, yang berisi tentang aktivitas perusahaan,

Marketing Plan dan informasi seputar produk–produk Pibi Pibo.

7. Konsumen adalah pembeli akhir dari produk–produk yang dipasarkan Pibi Pibo dengan tujuan untuk dipakai sendiri dan tidak diperdagangkan.

8. Marketing Plan atau Hasil Pengembangan Usaha (disingkat HPU) adalah sistem yang digunakan dalam perhitungan komisi / bonus dan penghargaan untuk Mitra Usaha berdasarkan penjualan produk seperti yang digambarkan dalam buku pedoman bisnis dan literatur Pibi Pibo

9. Produk adalah setiap barang yang di pasarkan oleh Pibi Pibo kepada para Mitra Usaha. 10. Jaringan adalah seluruh Mitra Usaha yang berada dalam kelompok pohon Mitra Usaha yang

bersangkutan.

11. Mitra Usaha aktif adalah seorang Mitra Usaha yang status keanggotannya masih berlaku atau belum mencapai tanggal kadaluwarsa.

12. Starter Kit adalah Pedoman Usaha yang diberikan oleh Pibi Pibo kepada Mitra Usaha baru yang berisi antara lain : HPU, Kode Etik dan Peraturan Mitra Usaha, Katalog produk, Daftar Harga, Company Profile, Formulir-Formulir keanggotaan dan alat bantu lainnya. paket berisi literatur, merupakan alat bantu penjualan dan produk, serta materi lain yang diterima oleh Mitra Usaha pada saat mengajukan aplikasi awal untuk mendapatkan otorisasi sebagai Mitra Usaha. Isi Starter Kit ini akan terus dilakukan perubahan-perubahan baik pengurangan maupun penambahan sesuai kebutuhan.

13. Periode bulan berjalan adalah mulai dari tanggal 1 bulan berjalan sampai dengan tanggal akhir bulan berjalan tersebut.

14. Stockist adalah tempat dan/ atau outlet/ gerai yang ditunjuk Pibi Pibo dimana Mitra Usaha dapat membeli produk dan/ atau mengambil komisi, mengurus administrasi Mitra Usaha serta mendapatkan informasi tentang usaha Pibi Pibo.

15. Website resmi Pibi Pibo : Informasi Elektronik yang telah terdaftar atas Nama PT. Arsyla Bangkit Mandiri, sebagai sarana pengembangan Usaha, Informasi usaha, Promosi dan pendaftaran keanggotaan.

(2)

16. Nilai Bonus adalah nilai dari setiap produk yang dipergunakan sebagai dasar perhitungan Bonus seorang Mitra Usaha.

17. Formulir Pendaftaran Mitra Usaha (disingkat FPMU) adalah formulir yang harus diisi oleh setiap calon Mitra Usaha sebelum yang bersangkutan diterima menjadi anggota/ Mitra Usaha. FPMU berisi data identitas dan pernyataan yang mengatur hubungan hukum, hak dan kewajiban antara Mitra Usaha dengan Pibi Pibo.

18. Formulir Perubahan Data (disingkat FPD) adalah formulir yang harus diisi oleh Mitra Usaha karena adanya perubahan data dan/ atau keadaan diri yang bersangkutan, misalnya perubahan alamat email, rekening bank untuk pengiriman komisi, perubahan ahli waris, dll. 19. Komisi harian, adalah keuntungan retail yang didapat Mitra Usaha dari hasil penjualan

produknya.

20. Komisi bulanan adalah komisi yang diberikan tiap-tiap bulanan oleh Pibi Pibo kepada seorang Mitra Usaha yang berhak memperolehnya karena telah memenuhi ketentuan dan/ atau syarat–syarat yang ditentukan Pibi Pibo.

21. Daftar Harga adalah panduan yang berisi daftar harga pembelian dan penjualan bagi Mitra Usaha.

22. Karyawan adalah karyawan Pibi Pibo dan bukan merupakan Mitra Usaha.

23. Monopoli adalah penguasaan atas produk dan atau pemasaran produk tertentu oleh salah satu pelaku usaha atau satu jaringan pelaku usaha.

BAB II

Tentang Mitra Usaha Bagian Pertama Umum Pasal 2

1. Kesempatan untuk menjadi Mitra Usaha adalah sama untuk setiap orang dan tidak bergantung pada jenis kelamin, suku bangsa, golongan maupun agama. Seorang Mitra Usaha harus berkewarganegaraan Indonesia.

2. Seorang calon Mitra Usaha yang telah mengisi dan menandatangani FPMU berarti calon Mitra Usaha telah sepakat untuk mematuhi ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam kode etik dan peraturan Mitra Usaha ini dan HPU yang berlaku berikut dengan perubahan-perubahan yang dilakukan dari waktu ke waktu oleh Pibi Pibo.

3. Setiap Mitra Usaha harus menjaga nama baik Pibi Pibo dan segenap karyawannya serta tidak mencemarkan dan/ atau menjelekan nama baik Pibi Pibo dan/ atau Mitra Usaha lainnya. Pibi Pibo berhak mencabut keanggotaan seorang Mitra Usaha yang telah melakukan perbuatan yang nyata-nyata mengakibatkan pencemaran nama baik Pibi Pibo akibat perbuatan tersebut.

4. Pibi Pibo berhak mencabut keanggotaan seorang Mitra Usaha yang telah terbukti secara hukum terlibat tindak pidana penyalahgunaan narkoba, perjudian, pencurian, penipuan maupun perbuatan asusila.

5. Setiap Mitra Usaha berhak mensponsori calon Mitra Usaha baru diseluruh wilayah hukum Indonesia.

6. Setiap Mitra Usaha adalah berdiri sendiri, tidak termasuk dalam struktur organisasi Pibi Pibo dan tidak mempunyai ikatan jam kerja dengan Pibi Pibo sehingga tidak berhak mendapatkan

(3)

gaji atau tunjangan dari Pibi Pibo dalam bentuk apapun juga, dan Mitra Usaha juga tidak berhak menuntut Pibi Pibo untuk memberikan tunjangan seperti yang dimaksud.

7. Seorang Mitra Usaha yang telah mencapai prestasi tertentu dapat mengajukan permohonan untuk menjadi Mitra Usaha atas nama satu badan hukum yang telah mendapat pengesahan dari yang berwenang dengan syarat-syarat yang ditentukan oleh Pibi Pibo. Penentuan prestasi tertentu tersebut adalah hak mutlak dari Pibi Pibo.

8. Segala perubahan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan status Mitra Usaha harus disampaikan secara tertulis kepada Pibi Pibo dimana tanda tangan Mitra Usaha yang bersangkutan harus sama dengan tanda tangan yang terdapat pada FPMU atau Identitas terakhir yang terlampir. Apabila terdapat perbedaan tanda tangan antara yang tertera pada FPMU dengan tanda tangan pada permohonan perubahan data, Pibi Pibo berhak untuk mengabaikan permohonan tersebut.

9. Seluruh perubahan data Mitra Usaha harus disampaikan melalui Formulir Perubahan Data (FPD) yang telah ditetapkan Pibi Pibo.

Bagian Kedua

Pendaftaran Mitra Usaha Baru Pasal 3

1. Pendaftaran Mitra Usaha baru harus dilakukan ditempat yang ditunjuk Pibi Pibo yaitu kantor cabang Pibi Pibo atau Stockist dan atau melalui pendaftaran secara elektronik di website resmi. Pibi Pibo tidak dapat menerima pendaftaran Mitra Usaha baru yang dilakukan selain di tempat yang ditunjukkan oleh Perusahaan

2. Setiap permohonan (calon Mitra Usaha) harus telah dewasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku, kecuali dalam hal pewarisan dikarenakan meninggal dunia. Untuk menjadi seorang Mitra Usaha, seorang pemohon pertama-tama harus disponsori oleh salah seorang Mitra Usaha lainnya yang masih aktif dan masa keanggotaannya belum kadaluarsa.

3. Untuk mendaftar keanggotaan, setiap pemohon dikenakan biaya pendaftaran yang besarnya ditentukan secara sepihak oleh Pibi Pibo dan akan mendapatkan 1 (satu) set Starter Kit dan 1 (satu) set FPMU.

4. Untuk menjadi seorang Mitra Usaha dengan posisi BASIC MEMBER, permohonan cukup dengan melakukan pembelanjaan dengan jumlah minimal yang ditentukan oleh PibiPIbo. Pasal 4

1. Pendaftaran menjadi Mitra Usaha harus dibuat pada FPMU baik secara manual dan atau secara elektronik yang dikeluarkan oleh Pibi Pibo. Semua pertanyaan dan persyaratan dengan formulir tersebut harus di isi/ dijawab dengan jujur dan disertai persyaratan lengkap, dimana hasil nya harus disetujui dahulu oleh Pibi Pibo.

2. Calon Mitra Usaha yang telah menyerahkan dan menandatangani FPMU dapat melakukan pembelian produk, dengan konsekuensi sebagai berikut :

a. Jika permohonan yang bersangkutan DISETUJUI, maka segala pembelian produk dan pensponsoran Mitra Usaha baru yang telah dilakukan secara otomatis akan diperhitungkan dan diakui pada bulan tersebut.

(4)

b. Jika permohonan yang bersangkutan DITANGGUHKAN, maka segala pembelian produk dan pensponsoran Mitra Usaha baru yang telah dilakukan oleh yang bersangkutan secara otomatis akan diperhitungkan dan diakui setelah segala syarat-syarat kekurangannya dipenuhi.

c. Jika permohonan yang bersangkutan DITOLAK, maka segala pembelian produk dan pensponsoran Mitra Usaha baru yang telah dilakukan tidak akan diperhitungkan atau diakui. Pibi Pibo berhak untuk tidak memberitahukan alasan penolakan tersebut.

Bagian Ketiga Batas Maksimal Hak Usaha Pasal 5

1. Seseorang yang sudah tidak menjadi Mitra Usaha (kadaluwarsa secara normal) dan kemudian berkeinginan kembali menjadi Mitra Usaha haruslah menunggu selama minimal 6 (enam) bulan sebelum mendaftarkan diri kembali dimana jika disetujui Pibi Pibo, yang bersangkutan akan diperlakukan sebagai Mitra Usaha baru, mendapatkan Starter Kit, nomor keanggotaan yang baru dan berposisi awal sebagai Mitra Usaha.

2. Masa tunggu 6 (enam) bulan bagi Mitra Usaha yang telah kadaluwarsa keanggotaannya tidak berlaku apabila yang bersangkutan mendaftarkan diri kembali dengan sponsor yang sama.

3. Apabila terbukti bahwa seorang Mitra Usaha aktif, kemudian mendaftarkan kembali keanggotaannya dengan menggunakan sponsor yang lain, baik karena kemauan sendiri maupun karena dipengaruhi orang lain, maka keanggotaannya yang baru akan dicabut dan seluruh jaringan dari keanggotaan yang baru tersebut, akan secara otomatis dipindahkan kepada sponsor terdahulu.

4. Pibi Pibo berhak sepenuhnya untuk tidak memindahkan seluruh jaringan kepada sponsor terdahulu, sebagaimana disebutkan dalam ayat 4 tersebut, apabila menurut pertimbangan Pibi Pibo akan membawa dampak yang kurang baik atau menimbulkan suasana yang tidak kondusif dalam jaringan tersebut.

Bagian Keempat Pewarisan Keanggotaan Pasal 6

1. Jika seorang Mitra Usaha meninggal dunia, maka keanggotannya tersebut dengan sendirinya dilimpahkan kepada pasangannya yang masih hidup, kecuali seluruh ahli waris nya membuat kesepakatan tersendiri dan mengajukan kepada perusahaan serta telah disetujui oleh pasangan tersebut. Pasangan yang masih hidup tersebut wajib menunjukan akta kematian pasangan nya dan menandatangani FPD.

2. Bagi Mitra Usaha yang belum menikah atau sudah bercerai maka keanggotaannya dapat diwariskan kepada ahli waris yang namanya tercantum dalam FPMU/ FPD.

3. Apabila terjadi sengketa oleh pihak lain perihal kewarisan ini maka Pibi Pibo akan mengikuti keputusan akhir dari pengadilan. Selama dalam proses penyelesaian sengketa tersebut

(5)

keanggotaan sebagai Mitra Usaha dapat diambil alih sementara oleh Pibi Pibo sampai mendapat keputusan hukum yang tetap.

4. Jika ternyata si penerima warisan telah menjadi Mitra Usaha, maka yang bersangkutan wajib memilih keanggotaan salah satu diantaranya, dimana yang satunya lagi dapat dihibahkan kepada orang lain.

5. Jika seorang penerima warisan belum berumur 17 (tujuh belas) tahun, maka Pibi Pibo berhak menunjuk seorang dari kerabat keluarga si penerima warisan untuk menjadi walinya sampai yang bersangkutan berumur 17 (tujuh belas) tahun.

6. Dalam hal si penerima waris juga meninggal dunia, maka Pibi Pibo akan menunjuk ahli waris terdekat sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia atau berdasarkan hasil musyawarah para ahli waris yang ada (yang dibuat dihadapan notaris).

7. Dalam hal pewarisan kenaggotaan, maka segala hadiah dan fasilitas (seperti perjalanan ke luar negeri, asuransi kecelakaan, pin, sertifikat, hadiah promo) tidak dapat dipindahkan kepada si penerima warisan, kecuali fasilitas-fasilitas umum seperti komisi bulanan. Segala fasilitas dan hadiah lainnya dapat dinikmati jika si penerima warisan mengalami kenaikan posisi ataupun memenuhi persyaratan seperti yang tercantum dalam HPU.

Pasal 7

Keanggotaan Mitra Usaha tidak dapat dialihkan dengan cara apa pun termasuk hibah maupun jual beli keanggotaan kepada pihak lain kecuali karena adanya pewarisan sebagaimana tercantum dalam Bab II pasal 8.

Bagian Kelima

Berhentinya Keanggotaan Seorang Mitra Usaha Pasal 8

1. Masa keanggotaan seorang Mitra Usaha dinyatakan berakhir apabila :

a. Telah habis masa berlaku nya dan tidak diperpanjang lagi oleh yang bersangkutan maka segala hadiah dan fasilitas yang belum dinikmatinya secara otomatis akan dianggap hangus.

b. Mitra Usaha yang bersangkutan mengundurkan diri dengan terlebih dahulu meyampaikan permohonan tertulis kepada Perusahaan dan telah disetujui oleh Pibi Pibo.

c. Dicabut keanggotaannya karena pelanggaran kode etik.

d. Dicabut keanggotaannya karena ada keputusan/ perintah dari pengadilan.

2. Apabila berakhirnya keanggotaan karena dicabut (1.c) dan/ atau karena ada putusan/ perintah dari pengadilan (1.d), maka segala fasilitas dan komisi yang belum diterima secara otomatis dinyatakan hangus.

3. Seorang Mitra Usaha yang sudah dicabut keanggotaannya, baru dapat memohon kembali menjadi Mitra Usaha setelah 6 (enam) bulan kemudian dengan pertimbangan bahwa pelanggaran yang dilakukan sebelumnya masih dapat ditolerir oleh Pibi Pibo. Mitra Usaha yang bersangkutan akan mendapat nomor keanggotaan baru dan memulai usahanya dari awal (posisi Mitra Usaha).

(6)

4. Pibi Pibo berhak sepenuh nya tanpa harus memberikan alasan untuk menolak apabila seorang Mitra Usaha yang sudah dicabut karena melanggar kode etik, bermaksud mendaftarkan diri kembali menjadi Mitra Usaha Pibi Pibo.

BAB III

Tanggung Jawab dan Kewajiban Upline Pasal 9

1. Seorang Mitra Usaha wajib menjaga perilaku yang baik dengan memberikan bimbingan, pelatihan dan penjelasan segala sesuatu hal yang berhubungan dengan usaha Pibi Pibo dengan benar, tulus dengan tidak memberikan keterangan yang menyesatkan (menipu) para downline (maupun calon downlinenya) baik dalam hal produk maupun HPU Pibi Pibo. 2. Untuk melindungi dan membangun jaringan Mitra Usaha maka seorang sponsor tidak

diperbolehkan menawarkan, membujuk, berusaha mengajak, mempengaruhi atau merebut calon Mitra Usaha baru yang sudah mempunyai sponsor lain, termasuk kepada Mitra Usaha yang keanggotaannya masih berlaku, baik yang berada dalam jaringannya maupun dalam jaringan Mitra Usaha lain untuk pindah jaringan, secara langsung maupun tidak langsung. 3. Mitra Usaha dilarang memasang iklan baik media cetak maupun melalui Internet untuk

mencari/ memperoleh calon downline baru dengan cara yang mengesankan seolah-olah memberikan suatu lowongan pekerjaan baru.

4. Apabila Mitra Usaha hendak membuat website secara elektronik sebagai sarana pengembangan usahanya, harus terlebih dahulu mengajukan permohonan dan mendaftarkan kepada Pibi Pibo. Persetujuan atau penolakan permohonan tersebut menjadi Hak Mutlak Pibi Pibo. Dan apabila dalam perkembangannya setelah disetujui oleh Perusahaan ternyata isi dari website Mitra Usaha tersebut bertentangan dengan ketentuan dan kode Etik, Pibi Pibo berhak untuk mencabut nya.

Pasal 10

Pibi Pibo akan melakukan tindakan administratif berupa himbauan, peringatan, peringatan keras maupun pencabutan terhadap pelanggaran ketentuan.

BAB IV

Penghitungan dan Pembayaran Komisi Pasal 11

1. Satu periode penjualan adalah tanggal 1 bulan berjalan sampai dengan akhir bulan berjalan tersebut sesuai dengan kalender masehi.

(7)

a. Transfer langsung ke E-Wallet

Ketentuan ini mengatur bagi Mitra Usaha yang memperoleh komisi harian, maka Pibi Pibo akan mengirimkan langsung komisi yang diterima Mitra Usaha melalui E- Wallet di Akun masing-masing. Segala biaya yang akan dibebankan oleh bank terhadap pengiriman komisi menjadi beban dan tanggung jawab Mitra Usaha yang bersangkutan, dimana biaya tersebut akan dipotong langsung dari komisi tersebut. Pibi Pibo tidak bertanggung jawab jika terjadi sesuatu terhadap komisi seseorang Mitra Usaha setelah transaksi melalui bank tersebut dilakukan.

b. Setiap Mitra Usaha, wajib memiliki rekening bank yang atas namanya sendiri atau pasangannya yang sah secara hukum.

3. Jika seorang Mitra Usaha melakukan tindakan yang merugikan Pibi Pibo dari segi materiil (sepanjang bisa dibuktikan secara hukum), maka Pibo Pibo berhak langsung memotong kerugian tersebut dari komisi yang bersangkutan ditambah denda sebesar 5% (lima persen) di atas suku bunga Bank Indonesia (SBI) sampai dengan terpenuhinya kerugian tersebut. Jika ternyata Mitra Usaha yang bersangkutan tidak melakukan pembelian atau kurang dari pembelian pribadi minimal sesuai persyaratan di HPU, maka Pibi Pibo berhak menutup dan/ atau menambah point Mitra Usaha itu tanpa Nilai Rabat dan memperhitungkannya dalam sistem perhitungan komisi. Setelah segala kerugian yang ditimbulkan Mitra Usaha tersebut diselesaikan, maka Pibi Pibo berhak untuk segera menghentikan keanggotaan yang bersangkutan.

BAB V Tentang Produk Bagian Pertama Pembelian Pasal 12

1. Pembelian produk-produk Pibi Pibo hanya dapat secara tunai (cash) atau Deposit melalui Transfer Bank ke Rekening PT. Arsyla Bangkit Mandiri dan menunjukkan bukti transfer tersebut melalui konfirmasi deposit.

2. Seorang Mitra Usaha berhak mendapatkan harga yang sama (harga Mitra Usaha) untuk setiap produk yang dibeli dari Pibi Pibo sesuai dengan daftar harga yang dikeluarkan oleh Pibi Pibo untuk masing-masing daerah.

3. Harga Mitra Usaha yang tercantum dalam daftar harga yang dikeluarkan Pibi Pibo sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

4. Pibi Pibo berhak sewaktu-waktu membatasi/ menghentikan pembelian produk seorang Mitra Usaha atau membatasi/ menghentikan persedian produk terhadap daerah tertentu jika didapati adanya indikasi kecenderungan penimbunan produk dan/ atau telah terjadi pelanggaran pada kode etik dan/ atau penyalahgunaan HPU, dimana hal ini mungkin bisa menganggu program usaha Pibi Pibo atau merugikan Mitra Usaha lainnya di daerah tersebut.

(8)

Bagian Kedua Penjualan Pasal 13

1. Setiap Mitra Usaha wajib melakukan pelayanan purna jual terhadap setiap konsumennya. 2. Mitra Usaha dilarang mencabut dan/ atau merusak dan/ atau mengganti segala label atau

stiker yang tertera pada setiap kemasan produk, brosur ataupun alat bantu jual lain nya yang dikeluarkan Pibi Pibo yang dapat menyebabkan kesalahpahaman oleh konsumen.

3. Mitra Usaha tidak boleh membuat suatu penjelasan sendiri berkenaan dengan produk-produk Pibi Pibo, selain dari yang tertulis pada label produk-produk atau pada brosur-brosur resmi yang dikeluarkan Pibi Pibo, kecuali secara resmi telah mendapat izin dari Pibi Pibo.

4. Mitra Usaha dilarang menjual produk-produk yang sudah kadaluarsa atau rusak.

5. Mitra Usaha yang hendak membuka stand pameran produk Pibi Pibo dalam suatu acara bisnis tidak diperbolehkan melakukan penjualan, kecuali telah mendapat izin secara tertulis dari Pibi Pibo untuk membuka stan pameran produk tersebut.

Pasal 14

1. Ketika seorang Mitra Usaha menjual produk (dalam keadaan bagaimanapun) tidak boleh salah dalam menjelaskan kualitas, daya guna, cara pemakaian ataupun kandungan dari produk-produk yang dipasarkan Pibi Pibo.

2. Mitra Usaha harus sopan dan tidak memaksa pada saat menawarkan produk-produk Pibi Pibo.

3. Setiap Mitra Usaha harus memberikan bon pembelian (kwitansi pembelian) kepada konsumen nya apabila diminta. Setiap bon pembelian harus mencantumkan jumlah produk, jenis produk, jumlah harga, nama, nomor kode, tanggal transaksi dan tanda tangan Mitra Usaha yang bersangkutan.

4. Pada setiap penjualan Mitra Usaha wajib memberikan penjelasan yang benar mengenai Jaminan Kepuasan Konsumen dan jika dikemudian hari konsumen tersebut menggunakan haknya sesuai jaminan tersebut, Mitra Usaha yang bersangkutan wajib melayani sebaik dan secepat mungkin sebagaimana diatur dalam Undang-undang Perlindungan Konsumen. 5. Mitra Usaha tidak berhak menjelaskan dengan mengatasnamakan Pibi Pibo berkenaan

dengan kesalahan pemakaian/konsumen dalam hal pemakaian dan/atau penggunaan produk-produk Pibi Pibo.

6. Pibi Pibo tidak bertanggung jawab jika terjadi pelanggaran pasal 14, 15, dan 16. Mitra Usaha yang melanggar hal tersebut, harus mengganti segala kerugian yang ditimbulkannya, baik kepada Pibi Pibo maupun pihak ketiga yang dirugikan, termasuk dari segi aspek hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

(9)

Bagian Ketiga Jaminan Kepuasan

Berdasarkan regulasi dari Pemerintah, maka Pibi Pibo memberikan jaminan :

1. Cooling of Period :

Mitra Usaha yang pertama kali bergabung dan atau Pembeli yang baru melakukan pembelian pertama kalinya, karena suatu alasan dapat membatalkan pembelian/kemitraan/ keanggotaannya dalam jangka waktu 10 hari sejak pertama kali bergabung/membeli. Uang akan dikembalikan 100 % setelah produk diterima dalam kondisi utuh dan layak dijual.

2. Customer Satisfaction Guarantee :

Pibi Pibo akan memberikan penggantian produk atau pengembalian uang terhadap klaim resmi perusahaan yang tidak sesuai atau mengakibatkan kontra indikasi terhadap pengguna yang disertai pembuktian medis. Customer Satisfaction Guarantee hanya berlaku 30 hari sejak tanggal pembelian dan produk yang dipakai masih bersisa minimal 80 %.

3. Buy Back Guarantee :

Bagi Mitra Usaha yang ingin berhenti melakukan kegiatan usaha , Pibi Pibo akan membeli kembali semua produk yang belum terjual dan layak jual. Pibi Pibo mengembalikan sejumlah uang setelah dipotong biaya administrasi dan nilai manfaat (bonus/komisi) yang telah didapatkan. Mitra Usaha harus melengkapi form pengembalian produk dan penghentian keanggotaan. Buy Back Guarantee hanya berlaku bagi Mitra Usaha. Besarnya uang yang dikembalikan akan dipotong payout maksimal 40 % + 10 % biaya administrasi.

BAB VI Nama dan Logo Pasal 15

1. Semua produk-produk Pibi Pibo telah didaftarkan di instansi yang berwenang baik merk, logo maupun hak ciptanya, sehingga Mitra Usaha dilarang keras memproduksi, menjual atau mengusahakan dari sumber lain produk-produk Pibi Pibo maupun alat bantu produk, seperti buku-buku, spanduk, makalah seminar, pin, sertifikat penghargaan, kartu nama maupun produk-produk lain nya yang bukan resmi dikeluarkan Pibi Pibo sebelum terlebih dahulu diizinkan secara tertulis oleh Pibi Pibo.

2. Seorang Mitra Usaha tidak boleh mengaku bahwa dia mempunyai kedudukan atau dapat mewakili Pibi Pibo dalam hal apapun, misalnya membuat ikatan kerja, menjual saham Pibi Pibo, memberikan penjelasan kepada media massa dan atau hal lain nya yang sifatnya seolah–olah mewakili Pibi Pibo.

(10)

Pasal 16

1. Pibi Pibo hanya memberikan izin kepada Mitra Usaha tertentu yang ditunjuk untuk menggunakan logo Pibi Pibo dan PT. Arsyla Bangkit Mandiri untuk keperluan pengembangan jaringan, seperti antara lain undangan, spanduk, umbul-umbul, sertifikat penghargaan maupun buku.

2. Izin sebagaimana ayat 1 (satu), diberikan dengan syarat yang bersangkutan telah mengajukan permohonan tertulis kepada Pibi Pibo dan telah mendapatkan persetujuan tertulis dari Pibi Pibo.

Pasal 17

Demi menjaga dan memelihara integritas usaha Pibi Pibo , maka bagi pihak-pihak dan termasuk Mitra Usaha di dalamnya yang dengan sengaja atau tanpa sengaja menggunakan merek dagang logo Pibi Pibo tanpa izin dari Pibi Pibo, maka atas pelanggaran tersebut Pibi Pibo tanpa peringatan terlebih dahulu berhak mencabut keanggotaan Mitra Usaha, serta dapat menempuh jalur hukum baik pidana maupun perdata.

BAB VII Kegiatan yang Dilarang Bagian Pertama Umum Pasal 18

1. Mitra Usaha, Mobile Stokist termasuk Stokis dilarang menggunakan/ memanfaatkan jaringan Pibi Pibo untuk mengadakan pelatihan-pelatihan/ acara khusus di luar bisnis Pibi Pibo dan/ atau bersifat komersial, kecuali telah mendapatkan izin secara tertulis dari Pibi Pibo.

2. Dalam menjalankan aktivitasnya, Mitra Usaha tidak diperkenankan menggunakan suatu aktivitas pertemuan Pibi Pibo untuk kepentingan lainnya yang berhubungan dengan politik atau SARA.

3. Seorang Mitra Usaha dilarang menyatakan bahwa dia ataupun Mitra Usaha lainnya mempunyai suatu daerah penjualan tertentu secara monopoli.

4. Pibi Pibi akan melakukan tindakan administratif berupa himbauan, peringatan, peringatan keras atau pencabutan keanggotaan terhadap pelanggaran ketentuan sebagaimana yang diatur dalam pasal ini.

Bagian Kedua

Bergabung dengan MLM Lain Pasal 19

1. Mitra Usaha dilarang mempengaruhi/ mengajak Mitra Usaha Pibi Pibo lainnya menjadi anggota perusahaan MLM lain atau segala jenis usaha perdagangan yang menggunakan sistem jaringan dalam bentuk apapun.

(11)

2. Mitra Usaha dilarang memasarkan produk/ jasa perusahaan MLM lain dan menjelek-jelekkan/ membandingkan produk/ jasa Pibi Pibo dengan produk/ jasa yang dipasarkan oleh perusahaan lainnya.

3. Mitra Usaha (termasuk pasangannya) apabila bekerja sebagai staf manajemen dan atau mendirikan perusahaan MLM lain atau segala jenis usaha perdagangan yang menggunakan sistem jaringan (network) dalam bentuk apapun akan dicabut keanggotaannya.

4. Pibi Pibo berhak mencabut keanggotaan Mitra Usaha tanpa peringatan terlebih dahulu terhadap pelanggaran pasal ini.

Bagian Ketiga

Penyalahgunaan Sistem HPU Pasal 20

1. Demi menjaga kelangsungan usaha Pibi Pibo serta melindungi kepentingan Mitra Usaha dalam menjalankan usahanya, maka dalam menjalankan aktivitasnya, Mitra Usaha dilarang menyalahgunakan sistem HPU yang berlaku, antara lain seperti hal-hal yang diatur berikut ini:

a. Mitra Usaha dilarang menarik dana dari Mitra Usaha atau calon Mitra Usaha dengan maksud untuk memenuhi persyaratan HPU Pibi Pibo dan atau dengan menjanjikan mendapatkan prestasi/ posisi dengan cara singkat, sehingga dimungkinkan merusak citra Pibi Pibo ataupun mengganggu keberlangsungan usaha Pibi Pibo.

b. Menarik dana dari Mitra Usaha tanpa membeli produk.

2. Pibi Pibo berhak mencabut keanggotaan Mitra Usaha tanpa peringatan terlebih dahulu terhadap pelanggaran pasal ini.

Bagian Keempat Penjualan Produk Pasal 21

1. Produk-produk Pibi Pibo tidak boleh dijual atau dipamerkan ditoko-toko, toko obat, apotek, supermarket, kios-kios, atau tempat-tempat umum lainnya yang serupa, kecuali ditempat-tempat yang ditunjuk Perusahaan .

2. Harga jual dari semua produk (harga konsumen) ditentukan oleh Perusahaan. Mitra Usaha dilarang untuk menjual produk-produk tersebut dengan harga yang lebih rendah dan/ atau harga yang lebih tinggi dari harga konsumen.

3. Pibi Pibo berhak mencabut keanggotaan Mitra Usaha tanpa peringatan terlebih dahulu terhadap pelanggaran pasal ini.

Pasal 22

1. Mitra Usaha dilarang untuk melakukan pembelanjaan produk yang melebihi kewajaran yang bertujuan untuk menimbun produk.

(12)

2. Mitra Usaha dilarang membelanjakan/ menggunakan/ menjalankan keanggotaan yang bukan atas namanya sendiri.

3. Pibi Pibo berhak mencabut keanggotaan Mitra Usaha tanpa peringatan terlebih dahulu terhadap pelanggar pasal ini.

Bagian Kelima

Melakukan Kegiatan Ekspor Impor Pasal 23

1. Mitra Usaha tidak diperkenankan melakukan kegiatan ekspor-impor segala produk dan atau produk yang dipasarkan Pibi Pibo, baik dari maupun ke negara lain, ataupun membantu pihak lain untuk melakukan hal tersebut, tanpa seizin dari Perusahaan.

2. Pibi Pibo berhak mencabut keanggotaan Mitra Usaha tanpa peringatan terlebih dahulu terhadap pelanggar pasal ini dan akan menempuh jalur hukum baik pidana maupun perdata terhadap pelanggar ketentuan ini.

BAB VIII

Perihal Pelaporan Pengaduan Pasal 24

1. Laporan pengaduan dapat diajukan oleh seorang Mitra Usaha yang berkepentingan dan merasa dirugikan oleh Mitra Usaha lainnya.

2. Laporan pengaduan harus dilaporkan secara tertulis kepada Perusahaan atau tempat-tempat yang ditunjuk oleh Perusahaan disertai dengan alasan-lasannya dan bukti-bukti yang cukup.

3. Laporan pengaduan yang dapat diajukan hanyalah yang mengenai pelanggaran terhadap peraturan dan Kode Etik Pibi Pibo.

4. Pibi Pibo menjamin kerahasiaan setiap identitas pengadu/ pelapor. Pasal 26

Investigasi:

1. Jika Perusahaan yakin akan terjadinya suatu pelanggaran dari MITRA USAHA, maka Perusahaan akan melakukan investigasi terhadap kegiatan MITRA USAHA tersebut.

2. Perusahaan bisa melakukan investigasi atas inisiatif sendiri atau pada saat menerima komplain tertulis dari MITRA USAHA yang lain.

(13)

BAB IX Sanksi Pasal 27

1. PT.Arsyla Bangkit Mandiri berhak sepenuhnya memberikan sanksi maupun melakukan peninjauan kembali atas sanksi yang dikeluarkan apabila dianggap perlu terhadap seorang yang terbukti melakukan pelanggaran kode etik maupun HPU, baik hal tersebut berdasarkan laporan pengaduan maupun hasil pemeriksaan dari pihak perusahaan.

2. Dengan pertimbangan atas berat dan ringannya sifat pelanggaran kode etik dan peraturan Mitra Usaha, pelanggaran dapat dikenakan sanksi berupa:

a. Himbauan b. Klarifikasi c. Peringatan

d. Pencabutan keanggotaan.

3. Untuk melindungi dan menjaga keterangan Mitra Usaha pada umumnya ataupun untuk menjaga keberlangsungan usaha perusahaan akibat perbuatan yang dilakukan Mitra Usaha yang melanggar kode etik ini, maka perusahaan berhak untuk memberikan sanksi berupa pemberhentian sementara untuk waktu tertentu ataupun pencabutan keaggotaan Mitra Usaha tanpa memberikan peringatan terlebih dahulu.

4. Pemberian sanksi berupa pencabutan keanggotaan Mitra Usaha dilakukan oleh pejabat di Departemen Hukum Pibi Pibo atau Direksi Pibi Pibo atau kuasa hukum yang ditunjuk Pibi Pibo, dan diberitahukan kepada yang bersangkutan dalam bentuk tertulis.

5. Nama anggota dan nomor anggota dari Mitra Usaha yang dicabut keanggotaannya akan dicantumkan dalam website resmi atau majalah Pibi Pibo maupun media informasi lainnya yang dikeluarkan resmi oleh Pibi Pibo.

6. Segala bonus hadiah yang belum diterima tidak akan diberikan kepada yang bersangkutan, dan dinyatakan hangus terhitung sejak tanggal efektif pencabutan.

Pasal 28

Pembatalan dan/atau Pemberhentian

Dengan adanya pembatalan atau pemberhentian Mitra Usaha yang disebabkan oleh apapun, maka MITRA USAHA harus:

1. Mengembalikan produk dan jasa Pibi Pibo yang dimilikinya sesuai dengan peraturan pengembalian produk;

2. Menghentikan pemakaian semua nama dagang, merek, dan hak milik intelektual; 3. Menghentikan pemakaian identitas sebagai Mitra Usaha;

4. Menghentikan keterlibatan dalam kegiatan sebagai Mitra Usaha Pasal 29

Mitra Usaha dapat melakukan keberatan atas Sanksi yang diberikan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. MITRA USAHA memberikan pernyataan resmi tertulis mengenai keberatan atas sanksi kepada perusahaan diatas materai paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah sanksi ditetapkan perusahaan;

(14)

2. MITRA USAHA memberikan kronologis dan bukti-bukti resmi yang akurat terkait sanksi yang diberikan kepada perusahaan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah sanksi ditetapkan perusahaan;

3. MITRA USAHA melakukan pertemuan dengan perusahaan menjelaskan terkait pernyataan keberatan, kronologis dan disertai bukti-bukti yang relevan;

4. MITRA USAHA wajib mematuhi keputusan yang telah diambil perusahaan berdasarkan pernyataan, kronologis dan bukti-bukti yang telah dilakukan pertemuan secara musyawarah

BAB X

Kebijakan Sosial Media

Pasal 30

Sosial media bisa membantu Anda mengembangkan bisnis. Namun, terdapat panduan dalam melakukan prospecting peluang usaha serta pelanggan. Anda dapat melakukan sharing mengenai apapun dengan cara yang relevan dan kredibel. Namun, diharapkan transparan, otentik, dan jujur dalam mengungkapkan jati diri Anda. Berikut ini ketentuan sosial media lainnya:

1. Prospecting Peluang Usaha

Prospecting (misalnya mengundang teman atau follower untuk menghubungi Anda

sehubungan dengan peluang usaha) diperbolehkan hanya jika privacy setting Anda telah diset untuk memastikan lingkungan sosial media yang tertutup (closed social media). Sebagai contoh, jika privacy setting Anda diset di Facebook hanya memungkinkan teman yang telah Anda accept untuk melihat post Anda (versus “friends of friends” atau “everyone”) Anda bisa mengundang mereka untuk menghubungi Anda jika memerlukan informasi mengenai peluang usaha. Anda harus menghubungi mereka secara pribadi untuk memberikan penjelasan lebih rinci mengenai peluang bisnis atau usaha.

2. Prospecting Pelanggan.

Ketentuan yang berlaku untuk prospecting pelanggan online juga berlaku untuk mencari pelanggan secara online. Prospecting pelanggan harus dilakukan dalam lingkungan tertutup.

3. Privacy Setting

Situs sosial media memungkinkan Anda untuk mengatur privacy setting untuk mengontrol siapa yang bisa melihat foto, profil, update Anda, dan siapa yang bisa follow Anda. Berbagai situs seperti Twitter dan Facebook pada umumnya digunakan untuk berbagai sepenggal informasi. Pada saat berpartisipasi dalam forum terbuka, mengikuti ketentuan Pibi Pibo akan membantu memproteksi reputasi Pibi Pibo dan reputasi pribadi. Anda dapat memasukkan alamat website pribadi dalam profil, tetapi jika Anda berbagi informasi mengenai Pibi PIbo atau mengarah ke pertanyaan lebih lanjut mengenai penjualan produk atau peluang bisnis, gunakan fungsi Direct Message.

4. MITRA USAHA tidak diperbolehkan untuk membuat website atau blog dengan menggunakan nama produk atau nama perusahaan sebagai salah satu unsur nama web/blog MITRA USAHA.

5. Cross-lining

Jika Anda menemui MITRA USAHA dari garis sponsorisasi yang berbeda, kami menyarankan Anda untuk meminta bantuan upline. Jangan gunakan sosial media untuk berdebat, terlibat dalam diskusi berkepanjangan. Anda dapat mengirim pesan langsung ke MITRA USAHA yang

(15)

bersangkutan. Meskipun Anda berbeda garis sponsorisasi, Anda sama-sama berkeinginan untuk sukses dalam bisnis Pibi Pibo.

BAB XI

Ketentuan Perpajakan Pasal 31

Perusahaan akan mengikuti ketentuan Perpajakan yang berlaku di Indonesia antara lain :

1. Perusahaan akan melakukan pemotongan pajak atas bonus/komisi Mitra Usaha sesuai ketentuan Perpajakan dan akan memberikan bukti potong PPH21 kepada Mitra Usaha 2. Mitra Usaha wajib memberikan Nomor NPWP Pribadi ke Perusahaan serta melaporkan pajak

PPH21 yang telah dilaporkan oleh Perusahaan ke kantor Pajak.

3. Segala perpajakan dari seorang Mitra Usaha manjadi beban dan tanggung jawab seorang Mitra Usaha yang bersangkutan dan tidak ada sangkut pautnya dengan Pibi Pibo.

BAB XII

Penyelesaian Perselisihan Pasal 32

1. Apabila terjadi perselisihan antara Mitra Usaha dan Pibi Pibo mengenai pelaksanaan Peraturan dan Kode Etik ataupun kebijakan lain yang dikeluarkan oleh Pibi Pibo kepada Mitra Usaha, maka perselisihan tersebut akan diselesaikan sesuai dengan prosedur-prosedur hukum.

2. Segala biaya yang dikeluarkan yang timbul dalam perselisihan tersebut akan ditanggung oleh masing-masing pihak.

BAB XIII Penutup Pasal 33

1. Kode etik dan Peraturan Mitra Usaha ini berlaku di wilayah Indonesia terhitung sejak tanggal 01 Oktober 2017 sampai dengan adanya perubahan atau pembaruan selanjutnya.

2. Jika sepanjang berlakunya Kode Etik dan Peraturan Mitra Usaha ini terdapat perubahan/ kebijakan yang dilakukan Pibi Pibo, maka perubahan tersebut akan disampaikan melalui website atau majalah resmi Pibi Pibo atau diumumkan melalui kantor cabang atau Stockist setempat dan akan disosialisasikan terlebih dahulu selama 1 bulan sebelum diberlakukan. 3. Dengan diberlakukannya Kode Etik dan Peraturan Mitra Usaha ini, maka Kode Etik dan

(16)

4. Pibi Pibo berhak untuk mengambil kebijakan sendiri terhadap hal-hal yang belum diatur dalam Kode Etik dan Peraturan Mitra Usaha ini.

5. Pibi Pibo berhak sepenuh nya untuk melakukan perubahan baik penambahan, pengurangan, maupun pembaharuan terhadap Kode Etik dan Peraturan Mitra Usaha maupun HPU dari waktu ke waktu demi menjaga kelangsungan usaha Pibi Pibo.

6. Dalam hal perubahan/ penambahan/ pembaharuan kode etik, maka sebelum diberlakukan akan disosialisasikan terlebih dahulu paling sedikit 1 bulan

Referensi

Dokumen terkait

Penetapan sanksi organisasi berupa skorsing dikenakan terhadap personalia Pimpinan karena melakukan tindakan dan atau pelanggaran berat, sesuai kriteria yang

Ada empat elemen kunci untuk mendukung strategi efektif untuk refleksi yang bermakna: kesinambungan dan konektivitas dalam proses yang reflektif pada pengalaman belajar dan

Peserta PLPG harus membawa referensi, data yang relevan dengan bidang keahlian masing-masing, dan membawa Laptop yang akan digunakan untuk menyusun perangkat pembelajaran

Dalam skala yang lebih kecil sebagai bagian (sub unit) desa dikenal banjar baik adat maupun dinas. Pengertian Banjar kaitannya dengan desa adat di Bali adalah kelompok

Peran pemimpin dalam penilaian kinerja jika diterapkan dalam tatanan nyata akan memberikan dampak pada peningkatan motivasi karyawan dan meningkatkan pertumbuhan, karena

Dari semua hasil aktivitas fagosistosis yang diperoleh dari penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa faktor dosis dengan taraf A3 (50 mg/ml ekstrak) merupakan faktor dosis

Penelitian ini menerima Hipotesis 4 yang diajukan yaitu UTAUT berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas e-government dikota Palembang, sehingga dapat

Penempatan outlet pada lokasi tersebut dilakukan karena debit sungai yang dianalisis diharuskan berada pada lokasi pengambilan air, sehingga data debit sungai dapat dibandingkan