• Tidak ada hasil yang ditemukan

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

EFEKTIFITAS METODE PLAY GROUP THERAPY ( TERAPI KELOMPOK BERMAIN) DALAM PENANGANAN PEMULIHAN STRESS PASCA TRAUMA BENCANA PADA ANAK-ANAK KORBAN

TANAH LONGSOR BANJARNEGARA

Diusulkan oleh :

1. Puji Setia Bakti 2. Satrio Nugroho 3. Vera Dwiyanti

FORUM PRB MAHASISWA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2014 PKM- P

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

1 Judul Kegiatan : EFEKTIFITAS METODE PLAY GROUP THERAPY ( TERAPI

KELOMPOK BERMAIN) DALAM PENANGANAN

PEMULIHAN STRESS PASCA TRAUMA BENCANA PADA ANAK-ANAK KORBAN TANAH LONGSOR BANJARNEGARA 2 Bidang Kegiatan : (√) PKM-P

3 Bidang Ilmu : (√) Psikologi 4. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Puji Setia Bakti

b. NIM : 1107010011

c. Jurusan : Psikologi

d. Universitas : Universitas Muhammadiyah Purwokerto e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan Tegal Mulya 5 No. 31 Dukuhwaluh

Purwokerto/ 0812 6234 6300 f. Alamat email :Pujisetiabakti@gmail.com 5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang

6. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Naibul Umam Eko Sakti S.Ag. M. Si.

b. NIDN : 0601107202

c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Soka Baru III No 47-A Rt 01/04 Kelurahan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas/0815 6553 864

7. Biaya Kegiatan Total a. Dikti : Rp. Menyetujui

Dosen Pendamping Ketua

Pelaksanaan Kegiatan (Naibul Umam Eko Sakti S.Ag. M. Si.) (Puji Setia Bakti)

NIDN. 0601107202 NIM. 1107010011

Wakil Rektor III

(Anjar Nugroho., S. Ag. M.Si) NIK.

(3)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Kejadian tanah longsor di Kabupaten Banjarnegara berlangsung sepanjang bulan Desember 2014 di beberapa Kecamatan. Kejadian longsor terbesar pada tanggal 12 Desember 2014 yang menimpa warga RT.5 RW.1 Dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar mengkibatkan 108 jiwa tertimbun. Operasi pencarian yang dilakukan selama 3 pekan berhasil menemukan 93 jiwa, sisanya tidak ditemukan karena operasi dihentikan atas permintaan keluarga korban. Namun dalam perkembangannya kembali ditemukan beberapa jenazah hingga tanggal 6 Februari 2015 total 102 korban ditemukan. Ratusan warga yang selamat diungsikan ke beberapa rumah warga terdekat. Kejadian longsor di Jemblung merupakan serangkaian kejadian yang sama di beberapa tempat antara lain di dusun Pencil desa Karangtengah kecamatan Wanayasa, dusun Wadasinatar desa Pandnasari kecamatan Wanayasa dan dusun Gunungraja desa Sijeruk kecamatan Banjarmangu.

Bencana tanah longsor di kabupaten banjarnegara bukan hanya menimbulkan kerugian secara material (fisik) namun kerugian non material (psikis). Berbagai program recovery masih terus dilakukan salah satunya oleh Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah Disaster Management Center (LPB-MDMC) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah dengan melibatkan berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam persyerikatan Muhammadiyah guna mempersiapkan masyarakat korban bencana untuk kembali melanjutkan kehidupannya secara normal. Kondisi psikis atau mental para korban teruama anak-anak harus mendapatkan perhatian khusus agar tidak terganggu. Kondisi korban bencana di pengungsian saat ini masih belum mendukung para korban bencana untuk memenuhi kebutuhan dasar maupun kebutuhan untuk

(4)

tumbuh. Kehilangan kerabat atau saudara, tempat tinggal dan ancaman kehilangan mata pencaharian dapat menimbulkan rasa tidak aman dan kecemasan pada korban bencana tanah longsor banjarnegara karena mereka harus keluar dari kehidupan sehari-hari mereka dan menyesuaikan dengan kehidupan yang baru.

Anak sebagai korban juga mengalami kondisi yang sama dengan pengungsi dewasa lainnya. Rasa cemas dan tidak aman dapat mengganggu perkembangan psikis anak-anak jika dibiarkan berlarut-larut. Oleh sebab itu, pemberian pendampingan secara intensif kepada anak untuk melupakan bahkan menghilangkan pengaruh negatif yang ada baik karena bencana longsor yang terjadi maupun karena barak/pengungsian yang saat ini tidak memadai untuk anak tumbuh dan berkembang secara optimal perlu dilakukan secara cepat dan tepat. Dalam Laporan Badan Penelitian dan Pengembangan Jawa Tengah (dalam Riana 2011), dinyatakan bahwa korban bencana seringkali secara psikologis terjangkit gangguan stres pasca trauma/bencana yang pada umumnya dalam dunia kesehatan disebut post traumatic stress disorder (PTSD).

PTSD pada umumnya dapat disembuhkan apabila segera dapat terditeksi dan mendapatkan penanganan yang tepat. Apabila tidak terdieksi dan dibiarkan tanpa penanganan, maka dapat mengakibatkan komplikasi medis maupun psikologis yang serius yang bersifat permanen yang akhirnya akan mengganggu kehidupan sosial maupun pekerjaan penderita (Flannery, 1999). Anak sebagai korban bencana yang rentan pula mengalami PTSD, perlu mendapatkan penanganan yang serius agar akibat yang ditimbulkan tidak menghambat perkembangannya. Dalam memberikan intervensi psikologis anak – anak hendaknya menggunakan pendekatan yang sesuai dengan karakeristik dan tahapan perkembangan anak-anak agar gangguan stres pasca trauma yang dialami dapat menurun. Salah satu intervensinya yaitu dengan menggunakan metode play group therapy (terapi kelompok bermain) dengan bermain anak diberi

(5)

kesempatan untuk berada dalam dunia naturalnya selain itu anak juga dapat berinteraksi dengan kelompik atau teman sebayanya melalui permainan tersebut sehingga mereka dapat saling menguatkan satu samalain. Melalui permainan anak juga dapat mengekspresikan dan mengeksplorasi diri mereka baik perasaan, pemikiran, pengalaman, maupun tingkah laku.

Program pendampingan anak telah dilakukan oleh MDMC dengan rangkaian kegiatan Sekolah Ceria, Wisata Ceria, TPQ, Menggambar, Bercerita, Latihan Drama kegiatan tersebut didukung oleh beberapa perguruan tinggi yang tergabung dalam persyerikatan Muhammadiyah seperti Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

B. PERUMUSAN MASALAH

Dari uraian di atas dapat diambil perumusan masalah sebagai berikut : “Apakah metode Play Group Therapy efektif untuk pemulihan stres pasca trauma bencana pada anak-anak korban bencana Tanah Longsor Banjarnegara ?”

C. TUJUAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas metode Play Group Therapy (Terapi Kelompok Bermain) dalam penanganan pemulihan stres pasca trauma bencana pada anak-anak korban tanah longsor Banjarnegara yang telah dilakukan oleh Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah Disaster Management Center (LPB-MDMC).

D. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Play group therapy merupakan suatu teknik konseling yang diberikan orang dewasa kepada anak-anak dengan didasari oleh konsep bermain sebagai suatu cara komunikasi anak-anak dengan orang dewasa untuk mengungkapkan ekspresinya yang sifatnya alami, maka orang dewasa menggunakan pendekatan ini untuk mengintervensi atau

(6)

mengajak dialog dengan mereka sehingga tercipta perasaan yang lebih baik dan mengembangkan kemampuan untuk mengatasi masalah. Melalui permainan anak- anak diberi kesempatan untuk berada dalam dunia naturalnya selain itu anak juga dapat berinteraksi dengan kelompik atau teman sebayanya melalui permainan tersebut sehingga mereka dapat saling menguatkan satu samalain. Melalui permainan anak juga dapat mengekspresikan dan mengeksplorasi diri mereka baik perasaan, pemikiran, pengalaman, maupun tingkah laku.

E. MANFAAT

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa : 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan yang bermanfaat terhadap penelitian di bidang psikologi pada umumnya, khususnya Psikologi Klinis.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan informasi tentang penanganan stres pasca trauma bencana bagi pemerintah dan Sebagai bahan informasi bagi Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah Disaster Management Center (LPB-MDMC) Jawa Tengah selaku penyelenggara kegiatan (non pemerintah).

(7)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PTSD (POST TRAUMATIC STRESS DISORDER)

PTSD sangat penting untuk diketahui, selain karena banyaknya kejadian “bencana” yang terjadi di Indonesia, PTSD juga dapat menyerang siapapun yang telah mengalami kejadian traumatik dengan tidak memandang usia dan jenis kelamin. Terdapat banyak pengertian PTSD, menurut Kaplan (dalam Riana, 2011), PTSD adalah sindrom kecemasan, labilitas autonomik, ketidakrentanan emosional, dan kilas balik dari pengalaman yang amat pedih itu setelah stress fisik maupun emosi yang melampaui batas ketahanan orang biasa. Roan sebagai psikiater menyatakan trauma sebagai cidera, kerusakan jaringan, luka atau shock. Menurut roan (dalam Riana, 2011 ) trauma psikis dalam psikologi diartikan sebagai kecemasan hebat dan mendadak akibat peristiwa dilingkungan seseorang yang melampaui batas kemampuannya untuk bertahan, mengatasi atau menghindar.

Diagnosis PTSD biasanya terbatas pada mereka yang pernah mengalami pengalaman traumatik. Kriteria diagnosis PTSD lainnyameliputi: (1). Kenangan yang mengganggu atau ingatan tentang kejadian pengalaman traumatik yangberulang-ulang (2). Adanya perilaku menghindar (3). Timbulnya gejala gejala berlebihan terhadap sesuatu yang mirip saat kejadian traumatik dan (4) Tetap adanya gejala tersebut minimal satu bulan. Pada umumnya penderita PTSD menderita insomnia dan mudah tersinggung serta mudah terkejut. Penderita PTSD sering menunjukkan reaksi yang berlebihan yang merupakan akibat adanya perubahan neurobiologis pada sistem syarafnya (Grinage, 2003). Penderita PTSD juga mengalami gangguan konsentrasi atau gangguanmengingat, sehingga sering mengakibatkan buruknya hubungan antar manusia, prestasi pekerjaan.

(8)

B. Play Group Therapy

Bermain digunakan sebagai terapi untuk anak-anak sebagaimana konseling digunakan sebagai terapi untuk orang-orang dewasa. Play group therapy merupakan suatu teknik konseling yang diberikan orang dewasa kepada anak-anak dengan didasari oleh konsep bermain sebagai suatu cara komunikasi anak-anak dengan orang dewasa untuk mengungkapkan ekspresinya yang sifatnya alami, maka orang dewasa menggunakan pendekatan ini untuk mengintervensi atau mengajak dialog dengan mereka sehingga tercipta perasaan yang lebih baik dan mengembangkan kemampuan untuk mengatasi masalah. Menurut Sukmaningrum (dalam Riana 2011)Terapi bermain merupakan terapi yang dalam pelaksanaan terapi menggunakan media alat-alat bermain. Setiap permainan memiliki makna simbolis yang dapat membantu terapis untuk mendeteksi sumber permasalahan anak.

C. Penerapan Play Group therapy

Penerapan Play Group therapy akan difokuskan pada kasus anak yang mengalami stress pasca trauma bencana Merapi. Anakanak yang selamat dari Bencana Tanah Longsor Banjarnegara mengalami peristiwa emosional yang menyakitkan, dimana mereka harus kehilangan salah satu atau kedua orangtuanya dan beberapa saudara atau anggota keluarga yang lain, tempat tinggal yang rusak, serta kondisi sekolah yang tidak mendukung. Shock akibat peristiwa tersebut, adanya perpindahan yang mendadak dari rumah ke tempat pengungsian yang sangat crowded, diyakini dapat berperan sebagai kondisi yang berresiko tinggi yang dapat menyakitkan secara emosional.

Beberapa gejala yang menonjol yang terjadi pada anak paska trauma berdasar hasil pengamatan anak-anak di kamp pengungsian menunjukkan bahwa mereka takut berpisah dari orang tua, berteriak-teriak, trembling, whimpering, excessive clinging, mengalami gangguan tidur, nightmares, ketakutan yang irrasional, dan sakit perut tanpa

(9)

didasari kondisi medis (Strachan dan Bloem, 2005). Menurut Ammerman & Hersen (dalam Riana, 2011) gangguan stres pasca trauma pada anak selain berpengaruh terhadap kondisi emosi, juga mengandung resiko yang berhubungan dengan masalah psikososial, gangguan belajar, dan hambatan perkembangan.

(10)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tahap Pelaksanaan Penelitian 1. Tahap Awal

Pada tahap ini kegiatan penelitian difokuskan pada penyusunan guide interview dan lembar cheklist observasi serta melakukan survey awal sebelum pelaksanaan penelitian.

2. Tahap pelaksanaan penelitian a) Observasi

Pada tahap ini dimulai pelaksanaan penelitian dengan melakukan observasi secara berkala kepada subjek penelitian dengan menggunakan cheklist observasi perilaku.

b) Wawancara

Wawancara dilakukan kepada anak/subjek penelitian dan orangtua/rang terdekat subjek untuk mendapatkan informasi secara langsung tentang perkembangan psikologis anak sebelum dilakukannya intervensi dan setelah dilakukannya intervensi. 3. Tahap ahir penelitian

Pada tahap ini data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara akan dianalisis guna mendapatkan hasil dari penelitian/untuk mengetahui efektif atau tidaknya metode Play Group Therapy yang dilakukan oleh Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah Disaster Management Center (LPB--MDMC).

B. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Observasi dilakukan dengan cara cheklist perilaku yang ditunjukan oleh anak- anak korban bencana. Wawancara dilakukan kepada anak

(11)

sebagai informan primer dan orang tua anak/orang terdekat anak sebagai informan sekunder.

2. Analisis Data

Metode analisis data adalah pengolahan data yang berasal dari data yang yang telah diperoleh dari berbagai sumber yang telah terkumpul dengan menggunakan metode tertentu sehingga dapat dipakai untuk menarik kesimpulan. Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah menggunakan teknik analisis visual data grafik (Visual Analisis of Grafic Data)., di mana pada analisis ini akan dibandingkan antara data sebelum dilakukan intervensi (pretest) dan setelah diberikan intervensi (posttest).

(12)

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN A. ANGGARAN BIAYA

NO ACTIVITIES UNIT FREQUENCY UNIT PRICE TOTAL

1 RAPAT PENYUSUNAN INSTRUMEN

1 Konsumsi makan siang 3 orang 2 hari Rp 15.000 Rp 90.000

2 Transport tim penyusun 3 orang 2 hari Rp 25.000 Rp 150.000

3 Fotocopy 6 lembar 3 set Rp 200 Rp 3.600

Sub Total 1 Rp 243.600

2 SURVEY LAPANGAN

1 Transport enumerator 5 orang 7 hari Rp 25.000 Rp 875.000

2 Konsumsi enumerator 5 orang 7 hari Rp 75.000 Rp 2.625.000

3 Foto copy lembar survey 3 lembar 35 orang Rp 150 Rp 15.750

Sub Total 2 Rp

3.515.750 3 INPUT, ANALISA DAN PLENO HASIL SURVEY

1 Transport petugas input data 2 orang 5 hari Rp 25.000 Rp 250.000 2 Transport petugas analisa data 1 orang 5 hari Rp 20.000 Rp 100.000 3 Konsumsi petugas input data 2 orang 5 hari Rp 10.000 Rp 100.000

(13)

4 Konsumsi petugas analisa data 1 orang 5 hari Rp 10.000 Rp 50.000

5 Fotocopy hasil 5 lembar 3 set Rp 150 Rp 2.250

Sub Total 3 Rp 502.250

4 DUKUNGAN PERALATAN TIM

1 ATK 1 unit 1 kali Rp

200.000 Rp 200.000

2 Komunikasi 3 orang 7 hari Rp 10.000 Rp 210.000

Sub Total 4 Rp

410.000

5 PEMBUATAN LAPORAN PENELITIAN

1 Konsumsi tim penyusun 3 orang 1 hari Rp 15.000 Rp 45.000

2 Transport tim penyusun 3 orang 1 hari Rp 20.000 Rp 60.000

3 Fotocopy dan penjilidan 1 bh 3 jilid 100.000Rp Rp 300.000

Sub Total 4 Rp 405.000 REKAPITULASI Sub total 1 Rp 243.600 Sub total 2 Rp 3.515.750 Sub total 3 Rp 502.250 Sub total 4 Rp 410.000

(14)

Sub total 5 Rp 405.000 Rp

5.076.600 A. JADWAL KEGIATAN

NO Jenis Kegiatan Waktu Kegiatan

Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3

M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4

1. Rapat Kordinasi

2. Penyusunan Instrumen Penelitian 3. Survey Lapangan

4. Observasi 5. Wawancara

6. Input Data hasil Observasi dan Wawancara

7. Penyusunan Laporan Hasil Penelitian

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Flannery, R.B. (1999) Psychological trauma and post traumatic stress Disorder: a.review,International Journal of Emergency Mental Health. 1 (2) p 77 – 82

Mashar R. 2011. Konseling Pada Anak Yang Mengalami Stress Pasca Bencana Merapi Melalui Play Group Therapy. Tesis. Universitas Muhammadiyah Magelang.

Roan ,W., 2003. “Melupakan Kenangan Menghapus Trauma” dalam Intisari, Desember, http://www.jagajaga.com/anIjakTerkini. php? ida= 65234, diakses 4 Mei 2005

(16)

LAMPIRAN

NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK 1. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Puji Setia Bakti

b. NIM : 1107010011

c. Fakultas/Program Studi : psikologi

d. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Purwokerto e. Nomor Seluler : 0812 6234 6300

f. E-mail :pujisetiabakti@gmail.com g. Waktu untuk kegiatan PKM : 3 Bulan

2. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Satrio Nugroho

b. NIM : 1107010002

c. Fakultas/Program Studi : Psikologi

d. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Purwokerto e. Nomor Seluler : 081802654085

f. E-mail :satrionugroho@yahoo.co.id e. Waktu untuk kegiatan PKM : 3 Bulan

a. Nama Lengkap : Vera Dwiyanti

b. NIM : 1107010053

c. Fakultas/Program Studi : Psikologi

d. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

e. Nomor Seluler : 082225490999

f. E-mail :veraveravera21@rocketmail.com e. Waktu untuk kegiatan PKM : 3 Bulan

(17)

NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING

1. Nama Lengkap dan Gelar : Naibul Umam Eko Sakti S.Ag. M. Si.

2. NIDN : 0601107202

3. Fakultas/Program Studi : Fakultas Agama Islam/Hukum Ekonomi Syari’ah 4. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

5. Bidang Keahlian : Sosiologi 6. Nomor Seluler : 0815 6553 864

7. Alamat : Jl. Soka Baru III No 47-A Rt 01/04 Kelurahan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas 8. Waktu untuk kegiatan PKM : 3 Bulan

Referensi

Dokumen terkait

Penulisan skripsi yang berjudul Pengaruh Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional dan Leverage Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur di BEI

Perencanaan agregat dibuat untuk menyesuaikan kemampuan produksi dalam menghadapi permintaan pasar yang tidak pasti dengan mengoptimumkan penggunaan tenaga kerja dan

Sehingga untuk mengatasi hal tersebut diusulkan mengganti denominator dengan nilai tengah (mid-point) antara kedua titik. Sehingga timbullah konsep arc elasticity

Mengeksplorasi manfaat penerapan teknologi yang memungkinkan di seluruh kota untuk lebih memahami bagaimana penerapan teknologi itu dapat mempengaruhi kualitas hidup di Bandung,

Eksitasi serat otot rangka oleh neuron motoriknya menimbulkan kontraksi melalui serangkaian proses yang menyebabkan filamen-filamen tipis bergeser saling mendekat satu sama

Mendengar cerita – cerita yang di alami oleh pendengar banyak sekali hikmah yang dapat di rasakan yang pertama, pendengar dapat di bagi menjadi tiga, yaitu pendengar yang

Mengetahui efektivitas terapi desensitisasi sistematik dengan dzikir dalam menurunkan kecemasan pada penderita fobia kucing ( aiulurophobia )..