• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSIDII.{G. Jati Diri Bangsa Yang Muj" ..Pelestarian Bahasa Ibu untuk Mem. Udayana UniversitY Press "E-

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSIDII.{G. Jati Diri Bangsa Yang Muj" ..Pelestarian Bahasa Ibu untuk Mem. Udayana UniversitY Press "E-"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

SEMINAR

NASIONALBAHASA

IBU

VI DALAM

RANGKA

MEMPERINGATI

HARI

BAHASA IBU

INTERNASIONAL

Bali, 22'23

Februari

2013

"E-PROSIDII.{G

..Pelestarian

Bahasa

Ibu

untuk

Mem

Jati

Diri

Bangsa Yang

Muj"

Udayana

UniversitY

Press

Program

studi

Magister

dr

Doktor Linguistik

Prograrn

Pascasarjana,

universitas

Ud-ayana

1.

(2)

PELESTARIAN BAHASA IBU

UIITUI( MEMPERIruAT

JATI DIRI

BAI\TGSA

YA}[G

IUAJEMT}K

fim

Penyunting:

E.AA

Nurhayati

Lanny LD. Koroh

I

Wbyon

Budiarta

UDAYANA UNIYERSITY

PRESS

(3)

i

Serfunr'fasiorut$a$os4I6uqI,

ws t*gubtill0rbcrtitas

Otcya

aafi

A

-

fi

$c6ttsi

2013

DATTAR

ISI

HAI-AMAN

SAMPT]L

KATA

PENGAI\TTAR

DAFTARISI

FENOMENA BAHASA IBU SEBAGAI BAHASA MINORITAS DAN PROSES

PEMBELA"IARANNYA DALAM MASYARAKAT MI'LTILINGUAL

Made Budiarsa

KARAKTERISTIK EKOLOGI BAHASA IBU.BAHASA LOKAL DAN DINAMIKA KEHIDUPANNYA (Tinjauan teftadap Beberapa Bahasa

lrkal

di NTT)

SimonSabonOla

BAHASA IBU SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER KETNDONEST,AAN DAN PENGUAT JATI DTRI BANGSA YANG L,IA.IEMI.]K DI TENGAH ARUS BI,DAYA GLOBAL

MsiaArina

Ltwdini

PERGESERAN BAIIASA DAN PERUBAI{AN KARAKTER KEIOKALAN KOMI'MTAS

REI\,IAIA

Ab&rahnmAdisqfiera

PEMBENTT'KAN DAN PELAFAI-AN KOSAKATA BARU BA}IASA MINANGKABAU: Menyalahi afau Memper*aya kaidah Morfofonemiknya?

Jt&izal

DOA Ot]R FATHER DAN INGGIH AJIN TITIANG: STUDI KASUS KOMUNIKASI LINTAS BT'DAYA RELIGI

Frans I Made Brata

KEBERTA}TANAN KOSAKATA PELAYANGAN DALAM BAHASA MUNA (SATU KAJIAN

EKOLINGUISTIK

Laode SiduMorafad

BAHASA-BAHASA DI TANAH PAPUA: KEBERADAAN DAN FTJNGSI PADA MASA LALU,

KINI DAN, AKAN DATANG

Christ

Fa*ngil

KEBERTAHANAN FONOLOGIS BAHASA }IELONG Halus Mordala

SEKILAS PERUBAHAN FONEM KOSAKATA SERAPAN BAHASA SANSKERTA DALAM BAHASA BALI: KAJIAN GENERATIF TRANSPORMASI

Ni Made &rryati

FONOLOGI BAHASA SASAK DIALEK KUTO.KUTE Mazhar

SISTEM OTOGRAFI BAHASA BT.INAK Rudolof J.Isu

FI.]NGSI

.O

DAI-AMBAHASA MINANGKABAU SUB-DIALEK TALANG, SOLOK Hermav,ati Syarif t

ii

lll I

t4

49 28 38 58 67 80

P$

w{

Inni PRd DAI Mod

Yrlti

l sESJ

tm

IWd, 'i i 90 100 108

I

T

t

A fr. R D /v A]

N

AX BI Pa KE GB

IIa

AN STl Pu,

lr3

(4)

,,,

ScncirurMdsiorut$d$as,-

I6LVI,tu

titqaistiltlryytltq""+

tui22-8

trefituri2013

1,. "

SEKILAS PERIIBAIIAN

FOI\TEM

KOSAKATA

SERAPAN

BAHASA SAI\ISKERTA

DALAMBAHASABALI:KAJIANGENERATIFTRANSPORMASI

Ni

Made Suryati

Program Studi Sastra Bali, Fakultas Sastrq Universitas Udayana

ABSTRACT

The pwpose

of

this

writing

is to find_oyt

or

to

.btow

the chonges phonemes

which

could

happen

t;

the

San;lrlfl loan iocabutary

in

the Balinese language

and

to establish the Pattern

changes-There

are-io'ihr*i^

applied, respectively

the

theory

of

Sound Change proposed by Crowley

(lgSD

and

tiiory'of

GZneratiie

Trysformatron

Two methods chosen

for

colleaig;;; ;,

methdi

of observation-snd desctiptiue-conttastiue'

For

the data analysis

*;t-

rpplkn

method

of

tanslationat equity

wtih

basic technique

of

-iirriin,

seiarated

eleient

and the contiruted teclmique of comparison and relotion'

fniii"tri*tio"

oyaanwere both informal and inlormal yethods- Sansp,1t datuwas in

i,e

irittenyor*

it

it,

the data in Balinese language

yal

takln[rom the spoken one'

The clwrges

o1pt*n"*rt

in

Saxbit

vicabuluy

in Balinese

lorywge

consists

of:

1) lenities becomes'ioiceless in the initial, middle, and end of words' There is also

pnoi"^,

voiceless

i

viabutuy

which

consists

of

d9ulle

consondnts;

2)

phonemes addition

can

also

n"pp* i"

ttn initia,

middle, anaLna of words, also the addition of /

/

phrn"*,

on the

,oiitut*y

nfi"h

consists of consonant cluster; 3)phonemes choryes con be differentiated into iocal phonemes

"i*go

and c-onsonot phoneme changes; 4) metathesis;

g

aXsiniiition;

6)'monofiongisatiin. Based on those phonemes clunges

it

wasfound 15 pdtems ofploneme changes

Kqwords:

chutge s, phonerne, Sansbit, generative

1.

Penilahuluan

Bahasa Bali (selanjutnya disingkat BB) merupakan bahasa ibu suku etris Bali yang umumrnnya berada

di

pulau Bali dan daerah kantong-kantong transmigran. Sejalan dengan kemajuan jaman' BB juga mengalami perkembangan. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya unsul-unsur, seperti bunyi' kosa

kata dan lainnya

dari

batrasa

lain

masuk

ke

dalam

BB.

Salah satunya adalah bahasa Sanskerta

(selanjutnya disingkat B S).

Bahasa Sanskerta pertama kali digunakan oleh bangsa Arya di sekitar sungai Danao kira-kira di

Utara

pegunungan Kaukasus. Entatr apa

yarg

menyebabkan penutur bahasa

ini

meninggalkan

;;;;;;

J^ro*.;uog

Batkan. seiaqiutnya mererca menvebar ke Barat dan ke Timur. Yang

- --- - +^-..aorrlr

;"Iffii;ffiffi;

bahasa yunani, Romawi, Jerman,

slavi4

i*

ui,

sebagainva

vang

termasut

rumpun bahasa Indo-Eropa; sedangkan yang

ke Timur

dalam perjatanannya

sampai

di

India

(Soetandi,2001: 1).

Di India bahasa Sanskertatumbuh dengan pesat. Pada abad

IV

di India lahir seorang ahli bahasa

dunia yang terkenal,

yaitu

Panini. Beliau pertama

kali

berhasil menyusun hukum-hukum tentang batrasa Sanskerta yang dapat membedakan sntara akar

kata

dan

katq

bagaimana cara membentuk pangkal kata dan seuagainya yang jelas Panini boleh dikatakan sebagai ahli tata bahasa Sanskerta (Soetandi,2001: 4).

Dalam perjalanannya ke Indonesia khususnya ke

Bali,

BS sangat berpengaruh sejalan dengan masuknya agama Hindu sekitar tahun 400 sebelum masehi (Soetandi, 2001:

5-7)'

Dengan

ryutTf

--- .l^t-- PR

ffi#ffiffi;il;;d";",

il;isuri,

itutah unsur-unTl BS banvak diserap dalam BB'

- l-^

-- . / .,tta1''

;ffiffi"ffiil

berupa kosakata utuh seperti:

pati

/pati/ tajalpeminph',?tn /gunl'gutu';

- r--.-^/ ^oniqdi

ilffifilffiffi;, ffi;;;

ior

^eoiaai

siwa /siwE'Dewa siwa'-

Putra /putra/ meniadi putra

/putrE/'pufra/anak';

ada juga serapan berupa afiks seperti:

{nir'}'

{dw'};

baik disertai dengan

rlt pe ko ba ka tril ko 2. dd MC Fo

(si

rnl tlelr bidl Pa,t dia

t"4

teta tert ata"l met

Q)

-

kaia

:

-(-)*

satu Ma dilG yan fonr peni Pen i aecl I IndrL I I

3.rl

I fon<l fonr 3.1 pen( aI./t Kor' I I I I

(5)

,

S*W

tr*Mtufu

Ifu

fr,

@,

f,ry**IM*

AdEorrn

tug

22 _ 23

rcht&i

2013

r

makna atau maknanya utuh- Pada kesempatan

ini

dibahas mengenai perubahan fonem

ffr*_r,:"#T::.

3::::

aemftlau^iaa.

du, p",raruruh*

yang dibahas D yaitu y.utu

(r)

(I.,

fT*.:111i

l:::.I":y.u

s:rapan BS dalam

BB?

dan

(2)

bagaimanakah kaidah_

fuia*

pcrubahan fonern tersebut? Tulisan

ini

diharapkan

a"*r

u"[#;"[;"ffiffffi

;1ffiilfli""

sezungguhnva kosakata yang dipakai

auu,

BB

banyak

-"*pL-

serapan dari

2.

TeorirMetode dan Teknik, sefta Sumber Data

Dalam tulisan

ini

diteraplcao teori perubahan Burryi yang dikemukalcan oleh

Terry Crowley

'dalail

b*u

Linguistics

series

I

an

rntrudrction

n

-ttinrrcat

Linguistics

tahun

l9g7

untuk

::S:r':"3y[-f:y1

yans lerjadi pada iosakata serapan BS dalam J wsrlt.DDi

BB;

teoriUron

i

ronaog

Generdf

Trorpormai

yang

sering

disingkat

meqiadi

t,xli

Fonologi Generaif

1

(srmanjuntak'

l\:,]^Y*"y^

untuk-mengkardahkan

fr*ort--p"*balran

bunyi ersebur Teori

ini

pertama

kali

dikembangkan oleh Noam__chomsky

a"og*

diterbitkannya sebuah buku yang berjudul syntaetic structwes pada tahun

1957. reori ini tlrus

merg.lami

perubahan. Khusus di

bidang fonologi, teori ini mulai terkenal sejak

diterbitkannyaJdil;;'iluaur

rhe

sotnd

Pattern of English oleh Chomsky dan Halle (196g).

Pada prinsipny4

ciri

teori generatif adalall

(l)

adanya

strukhr

batin dan shuktur lahir yang

dianggap mengaplikasikan bentuk dasar ke dalam

u"nt

t r**

;

(2) fonem bukanlah unit bahasa

terkecil, melainkan ciri pembeda; (3) penrbahan

bunl

tidak

nuoyu disebabkan oleh perubahan bunyi, tctapi bisa

juga

disebabkan oleh pe,mbatasan

morfe,rr

dm

katq

dar (4)

di

sanping admya kaidah

tertentq juga ada kaidah yang terurutan (schane, lg73).Berdasarkan

keempat ciri

tori

generatif di

atas' dirumuskan prinsip proses fonotogi generatf kosakata

serapan

BS

dalam

BB

dengan

(l)

memilah-milah fonem-fonem dalam kosakata BS yang

diserap daram BB yang mengalami perubahan; (2) dilakukan identifikasi terhadap

krakter

segmen dan

ciri pembeda kedua bahasa; dan (3) membuat

kaidah-kaidah perubahan fonemnya.

ciri

pembeda

juga disertai dengan

ciri

biner yakni tanda (+) dan (-) untuk menuqiukkan sifat-sifat yang berlawanan,

**t

-rvurut",

sifat itu ada atau tidak. Hanya

satu ciri tunggal yang digunakan bagi dua nama terpisah

(Hymaq

lg75:3L;pastik4 2005:15).

,*"#tfll.Tij#:*

11,4.

*ryr::

aro

"a"r"r,

."tode

simak (sudaryanro, t e B B :

2_e;

Mahsun,

207:

s2-s6).

Di

samping

it,

digunakan

jrsu;;;#?,,).iill

ffI;#'';:;

dikumpulkan melalui studi pustaka

a"Igun

menyimak

kam;

BS dengan membandingkan

kosakata yang diperoleh dalam BS yang terdapatJuga dalam kosakata BB khusus yang mengalami penrbahan fonem' Pada analis data digunakan

,Lti"

padan translasional dengan teknik dasar teknik pilah unsur penentu

dan teknik

lanjutan

teknik

hubung banding (sudaryanto,

lgg3:

13{0).

pada

tahap penyajian analisis digunakan metode

formal

dan informal dengan teknik pora

pikir

induktif

dan deduktif secara silih berganti.

sumber data

BS

berupa data

tulis

yang

diperoleh berdasarkan Kamus Bahasa sanskerta-lndonesia dan data kosakata

nn

diperoleh dari penuturBB benrpa bahasa lisan.

3.

Pembahasan

sebelum sampai pada pembahasan, terlebih dahulu diunaikan sepintas fonqm-fonem

BS dan

flm:ffn

#.'

"

itu

diiakukan

"e*

"a"

i;;*-i*r,

antara fon"m-rooem BS dengan 3'1 sekilas Fonem-Fonem Bahasa sanskerta dan Bahasa Bari

Bahasa sanskerta

memiliki

vokal

sebanyak 15 buah dengan rincian:

7

buah vokal tunggal pendek, yaitu

/4i,

u, e,

o,t,l

r;4

buah

vokal tunggal paqiang,

yaiy /a,7,fr,i/;2

vokar rangkap, yaiat

/

ei/

daa

/et/;

serta

2

buah vokar perubahan,

yaitu

ixiei'iu,,

a* ,Irrr"*"-iJ,

uru

t.,l3)

e).

(6)

hiu!{asbutttofostfut4*

tufr2-23gfireifrA

buah dengan pengelompokan sebagai

beriht

(l)Konsonan Guthrral (Kantya)

terdiri

atffw\kn,gd,

N/;(2)Palata(falavya)terdiri ataslc,ch,j,jh,il,y,g

t;

(3)Konsonanlingu4

(Murdhanya) terdiri atas / g

f,

4

41, +, r,

y';

(6) Konsonan Dental @antya)

terdiri

atas

tt f,

4

dh, n, l,

s/; (5) Konsonan l-abial (Osthya) terdiri atas /p,

p\b,

bh, m, w/; dan aspirat

/t/

(Astrq Semadi, l97t:

l-3).

Bahasa Bali memiliki fonem-fonem yang lebih sederhana. Fonem vokalnya berjumlah 6 buah,

yaifir/ i, u, e,

o,E,

al dengan distribusi lengkap, kecuali bunyr /a/ tidak memiliki dishibusi pada akhir

kata. Fonem konsonannya berjumlah lS buah dengan rincian:

(l)

I{ambat eksplosif terdiri atas /p, b, g

d,

b'g;

(2)

Afrikatif terdiri atas /c,

j/;

(3) Frikatif terdiri atas /q h/ ; (a) nasal terdiri atas /m, n, il, N/;

(5)

t

ateral

N;

(6) Getar

lrl

;

dan (7) Semi

vokal

Av,

yl

Disfibusi

fonem konsonan sebagian besar

lengkap, kecuali fonem

lhl

tidak terdapat ada awal

kat4

fonem lc,

j,

fil

dan semi vokal

fn, y/

tidak

memiliki distribusi pada akir kata (Granoka, Ida Wayan Oka, dkk., 1996:64-76).

3.2

Perubahan Fonem Kosakata Serapan Bahasa Sanskerta dalam Bahasa

Bali

dan

Kaidah-kaidahnya

'

Berdasarkan data yang

bertasil

dikumpulkan, dapat disajikan beberapa penrbahan fonem

kosakata serapan BS dalam BB sebagai berikut

l)

Lenisi

Lenisi adalah pelemahan bunyi. Pelemalran sebuah bunyi dapat juga mengakibatkan hilangnya sebuah bunyi. Proseo penglrilangan s€buah

hmyi

juga disebtrt dengan istilah pelesapan (Crowley, 1987:26). Pelesapan bunyi dapat terjadi pada awal kata (afe,resis), tengah kata (apokope), dan di akhir kata (sinkop). Kosakata serapan BS dalam BB berupa pelesapan tidak banyak ditemukan. Hal itu dapat

dirinci sebagai beril$t.

(1)Aferesis

Aferesis adalah penanggalan bunyi atau kata pada awal ujaran (Kridalaksana,lgE2:2). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:11) dinyatakan bahwa aferesis adalah penanggalan huruf awal

atau suku kata. Untuk pelesapan fonem di awal kata hanya ditemukan satu kata. Hal itu dapat dilihat padadata(a) berikut

ini.

,

(a)

homsa

/luNsa/

-;angsa

/alrlsE/'angsa'

Data (a) menunjutkan adaiya pelesapan fonem /h/. Kaidah pelesrym fonem tersobut adalah

sebagai

berikut.

'

&!

[KFl]:

Kaidah pelesapan /h/

[-sil

]

-@

t#

-

f+sil

l

[+'eoal I

[-.*rJ

KF

1 meuyatakan batrwa

fonJ.

ftl

dengan

ciri

[-si!

+rend] mengalami pelesapan pada awal

kata sebelum vakal lal dengan

ciri

[+51, +rend].

@

Apokope

Apokope adalah proses pemenggalan satu bunyi atau lebih dari ujung kata (Crowley, 1987:

29;band.Kridalaksana, 1982: l3);. Menurut

KBBI

(2005:

6l)

apokope adalah hilangnya sebuah bunyi atau lebih pada akhir sebuah l<ata.Datayang ditemukan disajikan berikut ini.

(rVisarga

d/

seharusnya titilnya b€rada di bawah

/h/

dan diucaplon seperti frnem

h/;

@sl /q:m/ sebagai

anusvara seharusnya di atasnya memakai titik dibaca seperti

N/

(Astra Semadi 1978: 6).

(b) tejas

/tejas

/

tejo

/tejE/

'kecemerlangan, kemuliaan, keindahan'

rdjot

hajan/

--->

raja/rajEl

'peminpin'

dengan [+sil, +l

(3)

Sir T kata set sebelur

(4)

Pr kata. P yang d beberal

(7)

Data

(b)

menunjukkan adanya pelesapan konsonan

/s/

dan

/n/.

Dengan demikian, kaidah

plesapannya dapat dinrmuskan sebagai berikut.

KF2]:

Kaidahpelesapan fonem

tsl

dantn/

((+*t )

Jffill-,/

t:",]--1rffi:li

L[*lJ

tkhir b, t, , N/; resar r&e

rL

EN rya El, hir )at

fhdwtsitas

ilf,oy,q

fufr

22 _ 23

t\cinai

ZOl3

KF 2 menyatakan bahwa fonem /s/ dengan

ciri

[+an! +korn, +strid, -bers1 dan konson

an

tn!

dengan

ciri

[+nas,

+an!

+korn] mengalami pelesapan pada akhir kata setelah

uot*t

trt

dengan

ciri

[+sil, +rend].

(3)

Sinkope

Sinkope adalah proses hilangnya bunyr atau hunrf

di

tengatr kata

(Crowl ey,

l9g7:30;

band. Kridalaksana' 1982: 154; Kamus Besar Bahasa Indonesi4 2005: lo72). Berikut

disqiikan dua buah d^t^.

(c) Suha

/guho

_f

/gw/ga-U

,goa, sirlha

/siNha/

-+

singa /siNE/,singa,

Data (c) menuqiukkan adanya pelesapan fonem

lhl

di

tengah. Kaidah pelesapannya sebagai

KF

3]: Kaidah pelesapan fonem

ft/

[:.]*/fffiL

r

(4)

Pelesapan Konsonan Rangkap

,

Pelesapan konsonan rangkap adalah adanya pelesapan

salah satu konsonan rangkap. Fonem ,

ITg

dilesapkan kemungkinan konsonan rdngkap yang

di

o.p*

atau

di

belakang. Berikut disajikan

beberapa contoh.

(d)

bauara

/battta/

batoatbEtoil,batara,

uttama/uttama/

utona/utamE/ lrtama, urpaffi

/utpatti/

upeti

/tpEti/

pajak, yuddho

OuadU

--+

irra"

OuaA.p"i*e,

Data (d) menunjukkan adanya pelesapan salah satu konsonan rangkap

hd\

ditengah-tengah

kata. Pelesapannya dapat

dikaidrhk*

(8)

!*i*

W*l*t

gfr*

ru

Vt,

ak

.cin$Ailiith*n**a:r

OdE22-23

tFcfitudiALl3

KF

al: Kaidah pelesapan fonem konsonan rangfup

lS

dh/

ftant

\

f+ant

f

htx

ll;m

I -

,@,

2@

bi-'.Jty,J

fonem

rfl*ffiffi":f,'-

fonem konsonan hambat tt,

{t

ditesapkan apabla benrrutan

dengan

2)

PenambahanFonem

Penambahan fonem juga dapat teriadi

di

awal kata (protesis),

di

tengah kata (efentesis), di

#ilme-*

dan di antarakonsonan rangkap bempa votat

(anaptitsir).'r""-purv

diuraitmn

{r;

r-tol"

hotesis

adatah penambahan

vokal-atau koasonan pada awar kata, untuk memudahkan lafal

(crowley'

1987: 34; band. Kamus Besar

Bahasa Indonesa, 200g: g00). Berikut

disajikan dua buah

contohyang ditemukan.

(e)

stri

/stri/

>

istri

/istri/,watit^,

stdna/sta:na/

--+

istana/istou/.istana,

o*affirtffif"ffi#:*'*ambahan

vokal /v pada awal kata. Penambarran vokar

/i/

dapat

[KF 5]: Kaidah penambahan yokal

til

@

Epentesis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 305), epentesis adalah

penyisipan bunyi atau

huruf ke dalam kata terutama kata serapan tanpa mengubah arti untuk menyesuaikan

sistem fonologis

bahasa peminjam. Beberapa contoh

ditampirkan berikut ini.

(f

dknsa

/a:ka:sa/

+

ottgkasa /aNkasE/,udara,

**' ,y:^r*-,

I

dsti

/maNsi/ 'kotoran-rampu yang bahan bakarnya minyak,

racana/racotal

>,

rencana/rEncanE/.perencanaan,.

Data

(o'

ketiganya menunjukkan

adanya penambahan konsonan nasal di tengah-tengah kata.

Kaidah penambahan fonemnya adalah sebagai

U"ril*t.

[KF 6]: penambahan Konsonan Nasal /n,

Nl

@n

[**]

,

/

f.,,

l_[-,i,')

frrendJ

Lo*J

KF 6 menyatakan bahwa penambahan konsonan nasal dengan

ciri

[+nas] di tengah kata sesudah

vokal /a/ dengan ciri [+sil, +rend] seberum konsonan

rr,

s, c/dengan ciri

[-sir, _son]. /E/ d vokal berikr I dan kor /

{

den.

(4) ra

1 (Kamus

-

6-urih. Data (h) sebagai [KF 8]: I (

KFSme

vokal /a/ 3) Perul Ko vokal ma satu buah

(I)

Peru Pe

(

94

(9)

t.

KFTm

konsonan lensan ciri dan konsor I yl dengan

sffidt{asiorutoafrasa 16nfi,

ws

Lingu**iNthfrueriw

otcya

wfi

22

-

zJ

tflchrui

zol7

Aneptiksis

:..

Anaptilcsis adalah penyisipan

vokal

pendek

di

antara

dua

konsonan

atau

lebih

untuk ocnyed€rhanakan strul$ur suku kata (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008: 44). Berikut disqiikan

tigahnlt

contoh' (g;)

proda/prada/

---+

perodo/pEradb/ sloka

/sloka/

-1'

selolea /sElokfi/.seloka,

y;i

/Wt/

*

resihEsi/'pndeta/pnyah'

DaJa (g) menunjukkan bahwa dua data pertama menunjukkan adanya penlsipan vokal pendek

.

IEJ di antara dua konsonan rangfuap, tetapi data

G)

yang

temkhir

menunjukkan adanya penyisipan vokal pendek

l$l

di

antara vokal dan konsonan. Dengan demikian kaidah penlsipan vokal lBl sebagai berikut'

[Kf

ft

Kaidah Penambahan

Yokal/El

@

>'

[**

menyatakan: vokal l4A

dengmcili

it-lat,

+aprokl

(4)

Paragog

Yang dimaksud dengan paragog adalah penambahan huruf atau bunyi pada akhir sebuah kata (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008: 82S). Kosakata s€napan BS dalam BB hanya ditemukan satu

buah.

(h)

gqia/gqia/

gqiah/gqiaU'gajat,

Data (h) menunjukkan adanya penamhanan fonem konsonan /tr/. Dengan demikian, kaidatrnya adalah

sebagai berikut.

[Kf

8]: Kaidah Penrnbahan Konsonan

lhl

@+

t*,1

/

ff:Ll-

-KF

8 menyatakan bahwa penambahan konsonan

ft/

dengan

ciri

[-sil, +rend] pada akhir kata setelah

vokail lal dengan

ciri

[+si1, +rend].

3)

PerubahanFonem

Kosakata serapao BS dalam

BB

sesungguhnya kaya akan penrbahan baik penrbahan fonem vokal maupun perubahan konsonan Namun pada kesempatan

ini

hanya ditampilkan masing-masing

satu buah perubahan vokal maupun konsonan. Berikut disajikan uraian masing-masing.

(1)

PerubahanFonem Vokal

Perubatran fonem vokal dapat

diielaskan

data berikut

(i)

sdgoa

/sa:gwa/

----+

segua /sEguE/,la.ut,

sfurya/su:nya/

---'

smia/sm{E/'kosong,

sarira

/sari:ra/

--+

swira

/swirE/'badan'

)l

dengan

ciri [-sit

-son] muncul di antara vokal ts/ muncu

if

+son, -t konsonan kal

lEl

i

[-sil,'

dan ko

'lEl

j

-b€rs

ldl

I

[

-r""

I

l-sil

1

1ffil

t

*rtt"p

, fonemlE

+sti4

-*

l-{[

ua konsonan n samping itu, fo

lan ciri [-sil, +s

l

rp

lp, sl

lEl

juea 'b€rs)

-sil l

:")

'-lat )

3*nJ

di

antara

sl.

Di sa /dengan

(Gd

JF,

lf,"

L13I

>ul di -nasl.

mHd

(10)

SanhurMasioutctu$as r6a

W,

fiPs

tingnsti&&fuersitas

O[aya

rnfi

zz

-

23

tFehui

2013

Ketiga data

(i)

di

atas menunjukkan adanya dua perubahan vokal, yaitu perubatran vokal dari

vokal panjang menjadi vokal pendek dan perubahan vokal /a/ menjadi vokal /E/. Dengan demikiaq

kaidah perubahan vokal data (i) dapat dibuat dua bualU sebagai berikut. KF 9: Kaidah Perubahan

Vokal

Panjang mer1|adi Vokal pendek

f+sl

')

_,

f

p-j

]

/ uu

[-sl]

[*n*jJ*L' ')/

KF 9 menyatakan batrwa vokal panjang berubah menjadi vokal pendek pada posisi tengah kata

sesudah dan sebelum konsonan dengan ciri [-sil].

KF

1 0: Kaidah Perubatran V okal t at menkadi Vokal lEl

[i:i.]--..*

[*,*

)

I

i:;]

-r_lu

KF

10

bahwa vokal /a/ dengan

ciri

[+sil, +rend] b€rubah menjadi vokal

/U

pada

pada posisi akhir kata sesudah konsonan dan tengah kata sesudah dan sebelum konsonan

@

Perubahan Fonem Konsonaa

Perubahan konsonan

juga

ditampilkan satu buatr perubahan,

yaitu

perubahan konsonan beraspirat meqiadi konsonan tidak beraspirar Berikut disajikan datanya

(t)

adhi

/aii/

a

ctdi/adi/'adik.pertama'

dt

on

o

dtrma/ -+

do-na

/drmE/'kebnaran;

madhu/matu/

+

madu/madu/'mada'

Ketiga

data

0)

menunjukkan adanya perubahan konsonan. Kaidahnya dapat digambarkan sebagai berikut.

KF

I 1: Kaidah Perubahan Konsonan /dY menjadi Konsonan /d/

5)Di

tidakt

or

nafu)

vo&dl

(+ant

f

l+tr-

I

l+r"n

I

[**'J

KF

t

I

menyatakan bahwa konsonan /dY dengan

ciri

[+ant +kor& bers, +berp] berubah meqiadi konsonan /d/ dengan

ciri

[-bersp] pada posisi awal kata sebelum vokal dan

di

tengah kata sesudah dan

sebelum vokal.

4)

Metatesis

Metatesis adalah suahr perhrkaran tempat segmen dalasr satrr

buah

morfem yang tidak menimbulkan perubahan arti (Crowley, 1987:

34).Itu

berarti dua buah segmen dalam satu morfem dapat dipertukarkan tempafirya. Metatesis dapat terjadi antarvokal, antarkonsonan, dan antar vokal dan

konsonan. Kosakata serapan BS dalam BB, ditemukan satu buah metatesis yaitu metatesis antarvokal dan konsonan. Uraiannya disajikan b€rikut ini.

(k)

staru/stany'

satru/satru/'musuh'.

Data

(i)

menunjukkan adanya pertukaran tempat konsonan

ltt

dengw votal lat. Kaidahnya dapat digambarkan sebagai berikut.

(11)

s*

odee$itasodayfid,(tu822-23

tFc6fl4fi2013

1KF l2): Kaidah Pertukaran Konsonan

ltl

denganyokal lat

rt24

5

g

Disimilasi

Yang dimaksud dengan disimitasi adalah perubatran burryi dari yang sudah sesuai menjadi tidak sesuai (crowley, 1987:47).Beberapa contoh disajikan berikut ini.

(l)

sqiiafi/sqiida/

+seejato/sngaU

benjatal sajjana

hqijou/

sujou

hajotV,.sarjana'

janma

/joma/ +

jatma

/jatmV

ataujerma

/jErnE/

brang,

Data

$

menunju**an adanya penrbatran konsonan tjt yarypada mulanya sudah sesuai dengan

konsonan

/j/

di belakangnya pada

2

data@ awal belubah meqiadi konsonan /nasal

tnt

daD ht.Data(1)

terakhir menu4iukkan adanya perubahan konsonan yang mulanya sudah sesuai sama-sama nasal ln ml,

lnasia;l /n/-nya berubah menjadi konsonan /l/. Kaidahnya dapat digagbartcan menjadi sebagai berikut.

[<F l3]:

Kaidah Penrbahan Konsonan d/ meqiadi tar/

dnln/

menjadi

lt!

atau

lll

rdHryl

r:

l

il-{

ill

d

,))

nas mt (on rt mt iofl ers al frna

h*

trto

Itat

Fanr

l*,

[u",

FrUt

lft

'6)

Monoftongisasi

Monoftongisasi adalah penggabungan diftong (dua buah vokal yang memiliki satu hembusan

nafas) menjadi satu buah vokal tungga. Monoftongisasi dalam BS dapat

terjadi dengan melebur kedua vokal menjadi satu atau salah satu vokal dilesapkan. Beberapa contoh disqiil<2n berikut ini.

(m)vaidya

fuaidya/

widya h,idya/ 'berpengalaman dalam ilmu pengetahuan' vaisyd

ntaigya:/

--+

wesya

fiiesyE/

aryadho

/au$ada/

--+

urao

moaU

.pengobatan,.

Data

(k)

pertama dan kedua menunjukkan adanya diftong

/ail

berubah menjadi

lit

pada data

pertama dan

lel

pada data kedua; sedangkan pada data terakhir, diftong

/aul

berubah menjadi lu/. Dengan demikian, kaidah data (k) akan digambarkan menjadi

dua kaidah berikut.

[KF

t4]: Kaidah Monoftongisasi Dftong /ai/ menjadi

/i/

afi.u/e/

FI

rsil tioe

)

I

'{ffit\l-'b"tJ

-

KF

13 menyatakan bahwa

diftong

lai/

dengan

ciri

[+si1, +rend] dan [+sil,

+tin&

_bel] dapat berubah menjadi vokal

/i/

dengan

ciri

[+sil, +ting, -bel] atau menjadi /e/ dengan oiri [+sit; -ring, -bel]

pada posisi awal kata sebelum konsonan dengan

ciri

(12)

S ernirr4r Wasinat $dfraid

I

6u,Ji,

gb

Odvcttitas

A&1ary

tufi

22

-

23 ge6fl4ri ZOl3

[KF

l5]:

Kaidah Monoftongisasi Diftong laut menjadi tut

_

t_si[

H^l-l,T:,rfT*:.$3::,r

tu

o::u3

"T"t*'l!

trldt

dan

[+sil,

+tins

+bel]

bergabung

meqiadi vokal lut dengan ciri [+sil, +tin& +bel] pada posisi awal kata sebelum

kd;;;"g;G:

siu.

4.

Simpulan

Berdasarkan uraian pada bagian 3. Maka dapat dibuat simpulan sebagai berikut.

1) Perubahan fonem kosatcata serapan BS dalam BB dapat tedadi berupa

(l)

lenisi yang terdiri atas

pelesapan bunyi pada awal, tengah, dan akhir

katq

serta

adanyapelesapan fonem pada kosakah yang mengandung konsonan rangkap; (2) penambahan fonem juga dapat

terjadi pada awal, tengalq

dan

alfiir

kata, serta penmbahm fone,m /E/ dryu kosakatayang nebgurdung guggs tonsonmf

lr;

Perubahan

fonem

dapat dibedakan menjadi penrbahan

fonem

vokal

dan

perubahan fonem

konsonan; (4) Metatesisi; (5) Disimilasi;

(e

monoftongisasi.

2)

Ada lima belas kaidah penrbahan fone,rn yang dibahas dalam tulisan

ini;

yaitu

(l)

KF

l:

Kaidah

Pelesapam Fonem

lW

di

akhit;

(2)

Kf

2:

Pelesapan Fonem

/s,l/

di

awal;

(3)

KF 3:

Kaidah Pelesapan Fonem /h/ di tengah; (4)

I(F

4: Kaidatr Pelesapan Konsonan Rangtcap di tengah;

(,

Kr

5: Kaidah Penembahan Volcal

lil

di

awalKatq

(O

KF 6: Kaidah penambaht

Kooroo*

Nasal /n,

N/

do

tengah k'ata;

(7)

KF

7:

Kaidah Penambahan Konsonan

N

di

akhi;

(E)

KF

g:

Kaidah Penambahan

vokal

/E/

wda

Gugus Konsonan;

(9) KF

9:

Kaiilah perubahan Volcal paqiang menjadi vokal pendek; (10)

KF l0:

Perubahan vo}cll tat menjadi vol<al

lEl

(ll)

KF

ll:

Kaidah

Perubahan Konsonan bemspirat merfadi tidak beraspfuat;

(12)KF

12: Kaidah pertukaran Fnem /U

dengan

lal;

(13)

KF

13: Kaidah Perubatran Konsonan

ljt

menjadi ln,rl dut

tnt

menjadi

lltt

atau N;

(14)

KF

14: Kaidah Monoftongisasi

Diftong lai/

menjadi

ltit

atau

tet;

dan (15)

Kf

15: Kaidah

Monoftongisasi Diftong laut menjadi

N

DaftarPustaka

Alwi'

Hasan

dkk..

2005

-

Kamas

Bess

Bahosa

Indonesiu

Edisi

Ketiga-

Jakarta: Departernen

pendidikan Nasional, Balai pustaka

Astrq

I

Gde Semadi.. 1978. ?cngantar Bahasa Sanskerta

Jilid

I'.

Denpasar: Lembaga penelitian Dokumentasi dan pubtil.,si Fakurtas sasha universitas

lldayma.-dkk. 1984. Kamus Kecil Sanskerta-Indonesia- Denpasar: Proyek Peningkatan pendidikan

Pemda Tk. I Bali.

Crowley, Terry- 1987. Lingui.srics serues

t

st

Intro&rction

to

Historical Linguiptics. Suva

Fiii:

The

-

Universrty of PapuaNew Guinea Press and The Institute

ofthe

South-pacific.

Granok4 Ida Wayan

oka

dkk.

t995.

Tan

bahua Baku bahasa

Bali.

Denpaxr: pemerintah propinsi Daerah

TingkatlBali

Iyt"t,

Larry

M..

1975. Plononogt Theory

md

Analysis" United State of America: Copyright Kridalaksana,I{arimurti. 1D8f,. Kamw

Lingtistik

Jakarta:

pr

Gramedia.

Pastika,

I

Wayan. 2005- Fonologi Bahasa Bali; Sebwh pendelatan Sebwh pendekaran Generatif Tr ansp ormasi. Kuta-Bali : larasan.

Schane, Sanford.

A.

1973. Generdive Phonolog. hentice Halle: Englewood Ciffis, New Jersey.

Simanjuntah Dr- Mangantar. 1990. Teori

Fih;Distingtif

dolun

Foiotogi

Cenerat1

palemioga

dmt Penerapannya Jakarta: Radar Jaya

Offset.

'

'r-Sudaryanto.l988. Metode. Linguisti. Bagian Kedua.Metode dan Aneko Tefuik pengumpulan

Dda

Yogyakarta: Gajah Mada University press.

1993- Metode dan Aneka Tebtik Anatisis Batwsa.Yogyal<arta: Duta

Wacana Univenity

Press.

I :

(13)

Offi

t)tqorrq

tufi

ZZ _ 23

gebfiNi

zotl

soetaodi. 2001.

Dnkoou

Tata Bahasa s,.*tcrta.surabaya:

para*ita-***r}*#f'

Dr'

Tjok"

Rri.l99s.

petai*m

iiiaiS*r"*"ito

Tatwppertama

surabaya:

surada

MJ*,

Drs- I Made. 2006

._perqiw*t

Bahou

fuukstasurabaya:

paracnita

winaati,

sA&,

Ni

Putu. 2004.

paryatm Daso

aar

rii,s,

pr.aiis

ua;

s*rk""

de,

Hw

Devmagol

Suraboye paramlta

rhs

rta

ph, (3) _Gm tah lah KF

t4

,ah urg lah

Itl

IU; lah l I l l I i i leN ian .an he nsi an ta rty

(14)

Seminar

Nasional

Bahasa

Ibu

diseleng-;;;;k*

oleh

rroifiarn

Magister'

dan

fioktor

LingUi$tik,

-

Prograrn

Pasc,aseir-j*",

Uol

r*t*itut

Udayana'

denga'B

tu-ffi

mengidentifikasi,

menginventarisasi,

Ju"

*.rrrltukun

kembali

permasalahan

bahasa-bahasa

ibu

di

Nusantara

serta

menggagas

solusi-solusi

alternatif

mela-i"i-_ p.rigembangan,

pelelitian,

pernber-iuyuin,

-

dun ievitalisasi

bahasa-bahasa-teisebut.

Buku

ini

berisi

makalah-makalatr

,""g

disajikan

di

dalam

Seminar

Nasional

bufutu

fUu

Vt

yang diadakan

tanggal2?-.23.

Februari

2Ol3

.Mafahh-makalah

yang

disaj

ikan

pada

seminar tahun

ini

mengangka!1ejuryl1h

bahasa

Nusantara,

seperti

bahasa

Minangkabau'

Srrrrau,

Jawa,

Bali,

Madura, Sasak,

Bugis'

Sabu'

Bunak, Dawan,

Sumba,

Kui,

Tana'

Mungt,

Marind,

dan

lain-lain.

ISBN

a?8-hBe-"??b-ah-5

Referensi

Dokumen terkait

Temuan negatif palsu dapat ditemukan pada pemeriksaan radiologis ketika letak obstruksi berada di proksimal usus halus dan ketika lumen usus dipenuhi oleh cairan

Demikian juga pada umur 16 bulan perlakuan pupuk kandang 2 kg dan bokashi 2 kg tidak berbeda nyata terhadap persentase tumbuh tanaman, tetapi kedua perlakuan tersebut berbeda

Ketiga transisi tersebut sesuai dengan transisi serapan resonansi aras metastabil 1s dan ketiga transisi ini tetap tampil paling dominan meskipun untuk arus lucutan dan

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ostroff (2012) mengemukakan bahwa kepuasan kerja mempunyai hubungan yang signifikan dengan kinerja,

Dari perhitungan maju dan mundur terdapat 5 kegiatan kritis yaitu suatu kegiatan dengan Tabel Float nya = 0 dan ini berarti kegiatan tersebut harus dilakukan dan

Uji Chi-square terhadap nisbah kelamin ikan lemeduk di Sungai Belumai Kabupaten Deli serdang Provinsi Sumatera

Banyaknya berita yang beredar tentang salah satu kubu capres atau cawapres membuat sulitnya pengidentifikasian suatu penyedia layanan berita memiliki sentimen

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan desain bodi mobil urban yang memiliki karakteristik aerodinamika yang baik dengan CD kurang dari 0,25.. Bodi mobil urban