• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kebutuhan Informasi Pengguna Perpustakaan Keliling Di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Kebutuhan Informasi Pengguna Perpustakaan Keliling Di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS KEBUTUHAN INFORMASI PENGGUNA PERPUSTAKAAN KELILING DESA KOTA PARI KECAMATAN PANTAI CERMIN

KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.sos)

dalam bidang Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Oleh

HERINA ELIASTA GINTING 120723033

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

2

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah orisinal dan belum pernah disajikan sebagai suatu tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu akan dimuat pada media publikasi lainnya.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.

Medan, Agustus 2014 Penulis

(3)

3 ABSTRAK

Ginting, Herina Eliasta, 2014. Analisis Kebutuhan Informasi Pengguna Perpustakaan Keliling Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai. Medan: Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Keliling Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai yang menetapkan lokasi penelitian di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan informasi pengguna Perpustakaan Keliling di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan alat pengumpul data kuesioner yang diperoleh dari responden. Populasi penelitian ini adalah masyarakat umum yang ada di Desa Kota Pari yang menjadi anggota perpustakaan keliling yang berjumlah 108 orang. Dalam penelitian ini tidak semua populasi dijadikan sampel, oleh sebab itu penentuan sampel menggunakan rumus slovin, dengan penetapan 10% maka diperoleh sampel sebanyak 54 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode Disproportionate Stratified Random Sampling.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Koleksi yang ada di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai masih kurang sesuai untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna, pengguna perpustakaan juga merasa kurang puas dengan koleksi yang ada di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai. Kebutuhan informasi pengguna Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai beragam, ada yang membutuhkan koleksi buku pendidikan, buku pertanian, novel, buku komputer, buku kesehatan, buku keterampilan, dan buku ekonomi. Koleksi buku ini tersedia di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai tetapi masih kurang memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai sebaiknya mendata koleksi apa saja yang dibutuhkan oleh pengguna sehingga koleksi yang ada sesuai dengan yang dibutuhkan dan masyarakat pengguna merasa puas dengan koleksi yang ada di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai. Kata Kunci: Koleksi Perpustakaan, Kebutuhan Informasi

(4)

4

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa yang maha Baik atas segala berkat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Kebutuhan Informasi Pengguna Perpustakaan Keliling Di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin”.

Penulisan skripsi ini bermanfaatuntuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis khususnya mengenai masalah yang diangkat dalam penelitian ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, untukitu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Penulis menyadari bahwa semua ini tidak ada artinya tanpa bantuan dari keluarga maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua penulis S. Ginting dan L. Sinulingga serta suami tercinta J. Bangun dan anakku tersayang Jo Errie Osel Bangun yang telah banyak memberikan doa, motivasi dan kasih sayang dalam perjuangan penulis menyelesaikan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak dalam penyelesaian skripsi ini, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Drs. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Irawati A Kahar, M.Pd, selaku ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi serta selaku Dosen Pembimbing II yang telahmemberikan saran, masukan yang berguna dalam menyelesaikan skripsi ini.

(5)

5

3. Ibu Himma Dewiyana, ST, M.Hum selaku sekretaris Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

4. Ibu Dra. Zurni Zahara, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu dalam memberikan petunjuk, pengarahan, bimbingan dan bantuan dari awal hingga selesainya skripsi ini.

5. Seluruh Staf Pengajar Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan selama dalam perkuliahan.

6. Kepada Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai yang telah memberikan ijin meneliti dan bersedia membantu penulis dalam memberikan data dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Buat kakak tersayangHevi Lisianta Ginting dan adikku Markoni Hartanta Ginting terima kasih buat doa dan motivasi yang diberikan pada penulis.

8. Buat semua teman-teman ekstensi khusus stambuk 2012 Ester Tinambunan, Belli Simanjuntak, Rinson Tarihoran, Nurina Pohan, Juliana Hasibuan, Rima Sitepu, Ika Amridayani, Rosfita Purba, Jafet Chandra, Febri Sihombing, Arianai Sinagan dan Rina Devina.

Penulis berharap dan berdoa semoga Tuhan melimpahkan kasihNya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Medan, Agustus 2014 Penulis

Herina Eliasta Ginting

(6)

6 DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 5

BAB II ... 6

KAJIAN TEORITIS ... 6

2.1 Perpustakaan Keliling ... 6

2.1.1Tujuan Perpustakaan Keliling ... 7

2.1.2 Fungsi Perpustakaan Keliling ... 9

2.1.3Koleksi Perpustakaan Keliling... 10

2.1.4Fungsi Koleksi Perpustakaan Keliling ... 12

2.1.5Pengadaan Koleksi Perpustakaan Keliling ... 13

2.1.6Kriteria Pemilihan Koleksi Perpustakaan Keliling ... 14

2.2 Kebutuhan Informasi ... 16

2.2.1Informasi ... 16

2.2.2Sumber Informasi ... 20

2.2.3Kualitas Informasi ... 21

2.2.4Kebutuhan Informasi . ... 22

2.2.5Faktor Mempengaruhi Kebutuhan Informasi ... 24

2.2.6Karakteristik Kebutuhan Informasi ... 25

BAB III ... 28

METODE PENELITIAN ... 28

3.1 Metode Penelitian ... 28

3.2 Lokasi Penelitian ... 28

3.3Populasi 28 3.4Sampel 29 3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 30

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 31

3.7 Analisis Data ... 31

BAB IV ... 33

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33

4.1 Gambaran Umum Responden ... 33

4.2 Ketersediaan Bahan Pustaka ... 34

4.3 Buku Yang Sering Dibaca ... 35

(7)

7

4.4 Pengadaan Bahan Pustaka ... 37

4.5 Buku Sebagai Sumber Informasi ... 38

4.6 Kesesuaian Koleksi dengan Kebutuhan Informasi ... 39

4.7 Koleksi Buku Terbaru ... 40

4.8 Kualitas Koleksi ... 41

4.9 Koleksi Menambah Pengetahuan/Wawasan ... 42

4.10 Kepuasan akan Koleksi ... 44

4.11 Manfaat Koleksi Meyelesaikan Pekerjaan ... 45

4.12 Koleksi yang Menyenangkan ... 46

4.13 Manfaat Koleksi untuk Kepercayaan Diri ... 47

4.14 Manfaat Koleksi untuk Berkomunikasi ... 48

4.15 Kebutuhan Hiburan ... 49

4.16 Analisis Koleksi Fiksi ... 50

BAB V... 52

KESIMPULAN DAN SARAN ... 52

5.1 Kesimpulan ... 52

5.2Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 54

KUESIONER PENELITIAN ... 57

(8)

8 DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pengguna Perpustakaan Keliling... 28

Tabel 3.2 Sampel Penelitian Berdasarkan Strata ... 29

Tabel 4.1 Gambaran Umum Responden ... 32

Tabel 4.2 Ketersediaan Bahan Pustaka ... 33

Tabel 4.3 Buku Yang Sering Dibaca ... 34

Tabel 4.4 Pengadaan Bahan Pustaka ... 36

Tabel 4.5 Buku Sebagai Sumber Informasi ... 37

Tabel 4.6 Kesesuaian Koleksi ... 38

Tabel 4.7 Koleksi Buku Terbaru ... 39

Tabel 4.8 Kualitas Koleksi ... 40

Tabel 4.9 Buku Menambah Pengetahuan/Wawasan... 42

Tabel 4.10 Kepuasan akan Koleksi... 43

Tabel 4.11 Manfaat koleksi Menyelesaikan Pekerjaan ... 44

Tabel 4.12 Manfaat Koleksi untuk Menyenangkan ... 45

Tabel 4.13 Manfaat Koleksi untuk Kepercayaan Diri ... 46

Tabel 4.14 Manfaat Koleksi untuk Berkomunikasi ... 47

Tabel 4.15 Kebutuhan Hiburan ... 48

Tabel 4.16 Analisis Koleksi Fiksi ... 49

(9)

3 ABSTRAK

Ginting, Herina Eliasta, 2014. Analisis Kebutuhan Informasi Pengguna Perpustakaan Keliling Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai. Medan: Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Keliling Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai yang menetapkan lokasi penelitian di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan informasi pengguna Perpustakaan Keliling di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan alat pengumpul data kuesioner yang diperoleh dari responden. Populasi penelitian ini adalah masyarakat umum yang ada di Desa Kota Pari yang menjadi anggota perpustakaan keliling yang berjumlah 108 orang. Dalam penelitian ini tidak semua populasi dijadikan sampel, oleh sebab itu penentuan sampel menggunakan rumus slovin, dengan penetapan 10% maka diperoleh sampel sebanyak 54 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode Disproportionate Stratified Random Sampling.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Koleksi yang ada di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai masih kurang sesuai untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna, pengguna perpustakaan juga merasa kurang puas dengan koleksi yang ada di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai. Kebutuhan informasi pengguna Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai beragam, ada yang membutuhkan koleksi buku pendidikan, buku pertanian, novel, buku komputer, buku kesehatan, buku keterampilan, dan buku ekonomi. Koleksi buku ini tersedia di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai tetapi masih kurang memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai sebaiknya mendata koleksi apa saja yang dibutuhkan oleh pengguna sehingga koleksi yang ada sesuai dengan yang dibutuhkan dan masyarakat pengguna merasa puas dengan koleksi yang ada di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai. Kata Kunci: Koleksi Perpustakaan, Kebutuhan Informasi

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perpustakaan tidak hanya berfungsi sebagai sarana tempat mengumpulkan, mengolah dan menyebarluaskan serta melestarikan bahan pustaka saja tetapi juga berfungsi sebagai penyedia informasi bagi yang membutuhkan. Perpustakaan adalah sumbernya informasi. Seiring dengan kemajuan teknologi yang pesat dan meningkatnya kebutuhan informasi, pada umumnya masyarakat haus akan informasi yang akurat, tepat dan cepat, baik cetak maupun elektronik. Oleh sebab itu dalam memilih sumber informasi perpustakaan harus mampu mengidentifikasi dan menentukan kebutuhan informasi pengguna yang dilayani. Perpustakaan memiliki sejarah yang berbeda-beda, hal ini disebabkan karena perpustakaan memiliki tujuan, organisasi induk, anggota serta kegiatan yang berlainan. Sehingga timbul berbagai jenis perpustakaan yaitu perpustakaan nasional, perpustakaan umum, perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan sekolah dan perpustakaan khusus. Dari berbagai jenis perpustakaan ini masing-masing memiliki fungsi, tujuan, koleksi serta pengguna perpustakaan yang berbeda-beda sehingga kebutuhan informasi yang diperlukan juga berbeda-beda.

(11)

2

dengan masyarakat. Perpustakaan keliling memiliki beberapa ciri, di antaranya bergerak, ada pengguna, ada bahan pustaka, memberikan jasa, tidak terjangkau dan menggunakan kendaraan.

Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Serdang Bedagai (yang selanjutnya disebut KANPAD Sergai) merupakan salah satu bentuk fasilitas umum yang dikelola pemerintah Serdang Bedagai untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat Serdang Bedagai. Untuk memaksimalkan pelayanan di Perpustakaan KANPAD Sergai maka perpustakaan dilengkapi dengan satu unit mobil perpustakaan keliling dan memiliki tiga orang pegawai yang merupakan perpanjangan tangan dari Perpustakaan KANPAD Sergai yaitu untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat yang jauh dari Perpustakaan KANPAD Sergai.

(12)

3

kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan status sosialnya sehingga kebutuhan informasi yang dibutuhkan juga beraneka ragam.

Dalam penelitian ini penulis menentukan tempat yang akan dijadikan obyek penelitian yaitu Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin. Adapun jumlah penduduk di desa ini sebanyak 6.225 orang. Di desa ini masyarakatnya sangat beraneka ragam ada kelompok petani, peternak, nelayan, PNS, Pelajar, Pengerajin tangan, ibu rumah tangga dan masih banyak lagi sehingga kebutuhan informasi yang diperlukan juga berbeda-beda.

Perpustakaan keliling KANPAD Sergai memiliki koleksi sebanyak 230 judul dan 1.150 eksemplar yang terdiri dari koleksi fiksi dan non fiksi. Dari hasil pengamatan penulis koleksi yang ada di perpustakaan keliling mencakup semua disiplin ilmu tetapi yang paling dominan adalah koleksi buku pendidikan. Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui koleksi buku yang ada di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai terdiri dari buku pendidikan sebanyak 50%, buku cerita/novel sebanyak 20%, buku pertanian dan peternakan sebanyak 15%, buku agama sebanyak 5%, buku, buku kesehatan sebanyak 5%, dan buku keterampilan sebanyak 5%. Selain itu koleksi yang ada di perpustkaan keliling mayoritas up to date dilihat dari judul, tahun terbit dan kondisi fisik buku.

(13)

4

mengakibatkan koleksi yang dimiliki kurang sesuai dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna masyarakat Desa Kota Pari sebagai objek penelitian.

Oleh karena itu perlu diadakan analisis kebutuhan informasi untuk mengidentifikasi sumber informasi apa yang dibutuhkan oleh pengguna Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai dan untuk mengetahui apakah koleksi yang ada sekarang sudah relevan dengan kebutuhan informasi pengguna Perpustakaan Keliling yang ada di Desa Kota Pari.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisi Kebutuhan Informasi Pengguna Perpustakaan Keliling di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah dari penelitian ini yaitu : “Kebutuhan informasi apa saja yang dibutuhkan pengguna Perpustakaan Keliling di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai?”.

1.3Tujuan Penelitian

(14)

5 1.4Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:

1. Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan pelayanan perpustakaan keliling melalui penyediaan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Pustakawan

Agar dapat mengetahui informasi apa yang dibutuhkan pengguna Perpustakaan Keliling yang ada di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin.

3. Peneliti berikutnya

Dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan kebutuhan informasi pengguna perpustakaan keliling.

4. Penulis

Sebagai masukan untuk mengetahui kebutuhan informasi pengguna Perpustakaan Keliling di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai.

1.5Ruang Lingkup Penelitian

(15)

6 BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Perpustakaan Keliling

Salah satu fungsi perpustakaan adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Perpustakaan merupakan salah satu sarana yang tepat untuk meningkatkan kemajuan masyarakat baik itu yang di kota dan di desa. Perpustakaan keliling merupakan salah satu jenis pelayanan perpustakaan yang dimiliki di perpustakaan umum. “Dalam bahasa inggris disebut mobile library (perpustakaan yang bergerak) karena jenis perpustakaan ini mampu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya” Rakib (2012, 2).

Perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang berpindah-pindah dari

satu tempat ketempat yang lainnya dengan maksud untuk mempercepat

penyebaran informasi kepada masyarakat dengan cara mendatangi penggunanya

di tempat pemukiman penduduk, sekolah serta kantor kelurahan. Dalam

memberikan pelayanan, perpustakaan keliling menggunakan kendaraan baik itu

kendaraan beroda dua maupun beroda empat, baik itu di darat dan di air. Menurut

Ali (2006, 108), “Perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang bergerak

(mobile library) dengan membawa bahan pustaka seperti buku, majalah, koran

dan bahan pustaka lainnya untuk melayani masyarakat dari suatu tempat ke

tempat lain yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan umum Kotamadya

(16)

7

Sedangkan menurut Yusup (2009, 471), ” Perpustakaan keliling berbentuk mobil yang berisi buku-buku atau koleksi bahan bacaan lainnya yang dikelola secara khusus untuk tujuan melayani sekelompok anggota masyarakat yang secara teknis tidak terjangkau oleh sistem pelayanan perpustakaan umum terdekat”.

Selain pengertian di atas, Sutarno (2006, 43) menyatakan bahwa: “Perpustakaan keliling merupakan perluasan layanan (ekstensi) dari perpustakaan umum kabupaten/kota. Perpustakaan tersebut memberikan layanan dengan cara mengunjungi tempat tinggal atau tempat kegiatan masyarakat, dengan jadwal tertentu dan bekerja sama dengan masyarakat”.

Perpustakaan keliling sebagai layanan perluasan dari perpustakaan umum/menetap memiliki kelebihan-kelebihan seperti yang termuat dalam TheAustralian Librarian’s Manual dalam (Nilasari, 2009: 13) antara lain:

a. Sifatnya yang fleksibel karena dapat berpindah-pindah b. Menyediakan layanan perpustakaan secara lebih informal c. Menyediakan pergantian koleksi secara tetap

d. Menghubungkan pemakai dengan layanan perpustakaan menetap secara terus-menerus

e. Memungkinkan pemakai menerima layanan profesional dari perpustakaan wilayahnya

f. Secara aktif mempromosikan layanan perpustakaan karena selalu kelihatan berkeliling di masyarakat.

(17)

8 2.1.1 Tujuan Perpustakaan Keliling

Adapaun tujuan dari penyelenggaraan perpustakaan keliling adalah:

1. Meratakan layanan informasi dan bacaan kepada masyarakat sampai ke daerah terpencil yang belum/tidak memungkinkan adanya perpustakaan permanen;

2. Membantu perpustakaan umum dalam mengembangkan pendidikan nonformal kepada publik luas;

3. Memperkenalkan buku-buku dan bahan pustaka lainnya kepada publik; 4. Memperkenalkan jasa perpustakaan kepada publik;

5. Meningkatkan minat baca dan mengembangkan cinta buku pada masyarakat; dan

6. Mengadakan kerja sama dengan lembaga masyarakat sosial, pendidikan, dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kemampuan intelektual dan kultural masyarakat. Rakib (2013).

Sedangkan Kriswanto (2010) menyatakan tujuan penyelenggaraan perpustakaan keliling adalah:

1. Membiasakan masyarakat untuk membaca, dan terutama menciptakan sikap bahwa sekarang, buku termasuk kebutuhan dasar dari setiap keluarga. Siapa pun yang bertanggung jawab terhadap keluarga tidak boleh memandang rumahnya sebagai kandang di mana ia hanya perlu menyediakan air dan nasi serta bereproduksi; sebaliknya, ia harus memandang keluarga sebagai sebuah unit manusia yang juga sangat membutuhkan makanan intelektual dan semua anggota keluarga harus memikirkan untuk memenuhi kebutuhan ini.

2. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran rakyat serta melatih mereka, terutama kaum muda, baik secara intelektual, spiritual, maupun emosional menurut usia dan tingkat pendidikan yang berbeda-beda.

3. Mengatasi kelemahan-kelemahan spiritual dan intelektual yang diakibatkan oleh tidak adanya kemampuan finansial dalam membeli bahan bacaan terutama buku yang dibutuhkan. Mencegah kemiskinan ekonomi agar tidak mengakibatkan kemiskinan intelektual.

4. Mengatasi penyakit minat baca yang telah parah diderita oleh masyarakat menuju berkembangnya masyarakat membaca (reading society)

5. Mempercepat berkembangnya literasi informasi di masyarakat. Serta mengeliminasi terjadinya kesenjangan intelektual yang diakibatkan oleh kesenjangan informasi.

(18)

9

pengetahuan masyarakat dengan cara membaca, sehingga masyarakat akan lebih cerdas dan kreatif.

2.1.2 Fungsi Perpustakaan Keliling

Perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang melayani masyarakat yang lokasinya jauh dari perpustakaan umum. Perpustakaan keliling mempunyai tugas sebagai perluasan layanan perpustakaan umum untuk mengumpulkan, memilih, dan menyajikan karya-karya manusia kepada masyarakat yang tidak terlayani oleh perpustakaan umum yang mempunyai fungsi:

1. Melayani masyarakat yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan menetap, karena di lokasi tersebut belum terdapat gedung perpustakaan. 2. Melayani masyarakat yang oleh situasi dan kondisi tertentu tidak dapat

datang atau mencapai perpustakaan menetap, misalnya karena sedang di rawat di rumah sakit, menjalani hukuman di lembaga pemasyarakatan, berada di panti asuhanatau rumah jompo dan lain sebagainya.

3. Mempromosikan layanan perpustakaan umum kepada masyarakat yang belum pernah mengenal perpustakaan.

4. Memberikan layanan yang bersifat sementara sampai di tempat tersebut didirikan gedung perpustakaan umum menetap.

5. Sebagai sarana untuk membantu menemukan lokasi yang paling tepat untuk membangun perpustakaan menetap, atau perpustakaan umum yang akan direncanakan untuk dibangun.

6. Menggantikan fungsi pepustakaan menetap apabila situasi tertentu memungkinkan didirikan perpustakaan menetap ditempat tersebut.

7. Melakukan tugas-tugas kepustakawan, seperti: mendata/membuat koleksi secara berkala, satu sampai dua bulan sekali, agar pengunjung tidak bosan dan membuat laporan kegiatan baik bulanan, tribulanan dan tahunan. (Ali 2006, 108).

Sedangkan Teo (2007) menyatakan bahwa, “Fungsi utama dari perpustakaan keliling adalah mendekatkan informasi kepada masyarakat desa, karena mereka belum mampu memperoleh informasi secara mandiri. Dengan kata lain, hakekat keberadaan perpustakaan keliling adalah pelayanan bagi pembaca. Apa pun bentuk operasionalnya, yang penting bahan bacaan dapat dimanfaatkan dan dirasakan oleh publik pembaca”.

Menurut Anwar (2001, 52), fungsi perpustakaan keliling adalah:

(19)

10

2. Melayani masyarakat yang oleh situasi dan kondisi tertentu tidak dapat atau mencapai perpustakaan menetap.

3. Mempromosikan koleksi dan layanan perpustakaan kepada masyarakat. 4. Menyediakan koleksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat

penggunaannya serta memberikan waktu layanan yang benar-benar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat penggunanya

.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan keliling berfungsi untuk memberikan/meratakan layanan informasi baik itu berupa buku, majalah, koran dan bahan pustaka lainnya kepada masyarakat sampai ke daerah terpencil yang belum memiliki perpustakaan permanen serta mengenalkan perpustakaan kepada masyarakat dan meningkatkan minat baca.

2.1.3 Koleksi Perpustakaan Keliling

Pengertian koleksi menurut Sutarno (2008, 105), “adalah sejumlah buku atau bahan lain mengenai satu subyek atau merupakan satu jenis yang dihimpun oleh seseorang atau satu badan.”

Sedangkan menurut Hermawan (2006, 17), “Koleksi adalah inti sebuah perpustakaan dan menentukan keberhasilan layanan. Koleksi bukan dilihat dari jumlah eksemplarnya saja, tetapi lebih kepada kualitas isi, jumlah judul, dan kemutakhirannya (up to date).

Menurut UU No. 43 tahun 2007 pasal 1 ayat 2, “Koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan karya rekaman dalam bentuk berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun diolah dan dilayankan”.

(20)

11

melalui perencanaan yang matang karena, kualitas dan kuantitas bahan informasi sangat mempengaruhi minat pemakai dalam pemanfaatan jasa perpustakaan.

Pada dasarnya bahan pustaka atau koleksi perpustakaan keliling yang dapat dilayankan kepada pemakai jasa perpustakaan keliling dapat dikelompokkan kedalam tiga katagori yaitu:

1. Bahan pustaka yang tercetak

Yang termasuk kelompok ini antara lain adalah: buku, surat kabar, majalah, buletin, pamflet dan sejenisnya. Khusus untuk buku dapat dikelompokkan ke dalam buku sirkulasi, yaitu buku buku yang dipinjamkan kepada anggota perpustakaan untuk dibawa pulang, dan buku referensi, yaitu buku yang digunakan hanya di perpustakaan menetap saja sebagai acuan, misalnya: ensiklopedi, kamus, direktori, alamanak, indeks, bibliografi, buku tahunan, buku pedoman/panduan/petunjuk/lembaga. 2. Bahan pustaka terekam

Yang termasuk kelompok ini antara lain adalah; slide, kaset audio, kaset video, film strip, compact disc, video compact disc, film dan sejenisnya. Untuk perpustakaan keliling yang telah berkembang bahkan sudah memiliki bahan pustaka yang terekam dalam bentuk mikro (microform) seperti: microfilm dan microfish.

3. Bahan pustaka yang tidak tercetak maupun tidak terekam

Mengingat perpustakaan keliling melayani segala lapisan masyarakat termasuk anak-anak, maka sebaiknya perpustakaan keliling menyediakan koleksi berupa: kumpulan mainan anak-anak, nintendo, tetris, manik-manik, balok-balok dan lain-lain yang dapat meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak. Koleksi ini dapat merupakan sumber belajar yang sangat penting bagi anak-anak yang tidak sempat belajar di rumah maupun di sekolah. (Ali 2006, 109-10).

Dalam penyediaan koleksi tidak ada suatu ketentuan tentang jumlah koleksi yang harus dibawa oleh mobil Perpustakaan Keliling. Hal ini tergantung pada situasi dan kondisi daerah setempat. Mengenai jumlah koleksi erat hubungannya dengan jumlah penduduk yang dilayaninya.

(21)

12

Pendapat Eastwood di atas dapat diartikan bahwa setiap tahun perpustakaan keliling harus menambah koleksi buku lebih kurang sebanyak 250 eksemplar per 1000 penduduk.

Selain teori di atas, ada juga teori yang menyatakan bahwa: “Perpustakaan keliling yang baik minimal memiliki koleksi 2500 jilid atau 1000 judul”. Koleksi perpustakaan setiap tahun diusahakan untuk ditambah agar pemakai tidak terasa bosan karena tidak ada judul-judul baru.(panduan penyelenggaraan perpustakaan keliling, 1992: 11).

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa tidak ada peraturan yang pasti mengenai jumlah koleksi yang harus dimiliki oleh perpustakaan keliling. Koleksi perpustakaan keliling tidak tergantung pada banyak jumlah koleksinya saja tetapi harus sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna. Jika koleksi yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan pengguna maka penggunjung perpustakaan keliling akan meningkat sehingga fungsi dari penyelenggaraan perpustakaan keliling akan terlaksana dengan baik.

2.1.4 Fungsi Koleksi Perpustakaan Keliling

Koleksi perpustakaan atau yang sering juga disebut dengan bahan pustaka merupakan unsur pokok yang harus dimiliki perpustakaan. Koleksi memiliki peranan yang sangat penting dalam memajukan pelayanan perpustakaan keliling. Menurut Siregar (2002, 3), fungsi dari koleksi perpustakaan adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Pendidikan yaitu menunjang program pendidikan dan pengajaran bagi masyarakat umum, kelompok, lembaga yang membutuhkan.

2. Fungsi Penelitian yaitu menunjang penelitian yang dilakukan oleh masyarakat/pengguna.

(22)

13

4. Fungsi Umum yaitu dimana perpustakaan menjadi pusat informasi bagi masyarakat, fungsi ini berhubungan dengan pengabdian kepada masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil budaya manusia lainnya.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa koleksi perpustakaan memiliki banyak fungsi baik untuk memajukan pendidikan, penelitian serta sebagai referensi dalam melakukan pencarian informasi.

2.1.5 Pengadaan Koleksi Perpustakaan Keliling

Pada dasarnya pengadaan koleksi perpustakaan keliling sama dengan pengadaan koleksi perpustakaan umum. Menurut Sutarno (2006 58), “pengadaan koleksi perpustakaan dilakukan dengan cara: membeli/melanggan, tukar menukar, penerbitan, penggandaan, dan memperolehnya secara gratis dari lembaga lain yang memiliki koleksi tertentu dan ingin mengembangkannya”.

Menurut Darmono (2001, 57), metode pengadaan koleksi perpustakaan adalah:

1. Pembelian, untuk meringankan biaya pembelian, kita bisa melakukan pembelian di bursa buku-buku bekas atau menelusuri pameran-pameran buku karena pameran buku biasanya memberikan diskon besar-besaran, kesempatan seperti ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi pengelola perpustakaan.

2. Tukar-menukar, kita bisa melakukan kerja sama dengan perpustakaan yang lain dengan tukar-menukar koleksi dengan cara peminjaman jangka panjang. Sehingga pemustaka bisa memanfaatkan koleksi dari perpustakaan yang lain.

3. Hadiah, untuk mendapatkan buku secara cuma-cuma/ hadiah, maka perpustakaan dan pustakawan harus pro aktif bekerja sama dalam mencari unit kerja atau instansi atau LSM mana yang dapat menghadiahkan buku-bukunya bagi keperluan perpustakaan. Pendekatan ini sangat diperlukan, karena dengan adanya permohonan yang resmi dari pejabat perpustakaan akan memudahkan proses pustakawan dalam memperoleh buku-buku yang di perlukan perpustakaan secara cuma-cuma. 4. Sumbangan, perpustakaan dan pustakawan harus pro aktif mencari

(23)

14

5. Kerjasama, kita bisa mendapatkan bahan pustaka dengan melakukan kerjasama, misalnya dengan penerbit dan penulis dengan mendapatkan harga buku-buku yang serendah-rendahnya dengan kualitas yang sama dengan buku yang bagus dan mahal.

6. Terbitan Sendiri, metode pengadaan koleksi yang terakhir adalah dengan memproduksi sendiri koleksi perpustakaan. Contoh kongkrit dari metode pengadaan ini antara lain adalah kliping atau karya tulis yang dihasilkan oleh pustakawan, siswa dan guru yang kemudian dihimpun menjadi koleksi perpustakaan.

Sedangkan Sutarno (2006, 177) menyatakan bahwa metode pengadaan koleksi perpustakaan dapat dilakukan dengan cara:

1. Pembelian baik langsung maupun melalui pihak ketiga 2. Melakukan tukar menukar

3. Mendapatkan bantuan/sumbangan

4. Menggandakan seperti membuat foto kopi, membuat duplikasi, membuat CD, dan lain sebagainya

5. Menerbitkan, termasuk didalamnya membuat klipping koran

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pengadaan koleksi perpustakaan keliling tidak diperoleh hanya dengan pembelian saja tetapi bisa juga dari sumbangan, terbitan sendiri ataupun kerjasama dengan lembaga lain. Apapun cara yang dilakukan dalam pengadaan koleksi perpustakaan keliling yang terpenting adalah harus selektif dalam pemilihan koleksi.

2.1.6 Kriteria Pemilihan Koleksi Perpustakaan Keliling

Layanan perpustakaan keliling akan menarik perhatian pengunjung apabila bahan-bahan koleksi yang disajikan sesuai kebutuhan dan memenuhi selera pengunjung/pemakai jasa perpustakaan keliling. Untuk memilih bahan pustaka perpustakaan keliling, perlu diperhatikan kriteria pemilihan koleksi sebagai berikut:

(24)

15

2. Tahun terbit koleksi dipilih yang paling baru, atau paling tidak satu atau dua tahun terakhir dan berupayakan edisi terbaru.

3. Usahakanlah agar penulis/pengarang buku tersebut cukup terkenal sehingga menjadi daya tarik bagi pengunjung/pemakai jasa perpustakaan keliling.

4. Isi bahan pustaka tidak mengandung “sara” propaganda politik, mengkritik, menentang dan memberi tafsiran yang salah sehingga menimbulkan perpecahan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

5. Isi bahan pustaka tidak mengandung ajaran ekstrim kiri seperti komunisme, marxisme, lenimisme, maupun ajaran komunis lainnya.

6. Isi bahan pustaka juga tidak mengandung ajaran ekstrim kanan.

7. Isi bahan pustaka tidak melanggar norma-norma moral (susila, etika), norma agama keindahan (estetika) yang berlaku dan hidup di Indonesia umumnya.

8. Isi bahan pustaka tidak mengetengahkan sadisme dan kekerasan yang berlawanan dengan asa perikemanusia-an yang berlaku di Indonesia dan dunia Internasional.

9. Isi bahan pustaka tidak dilarang oleh Kejaksaan Agung RI.

10.Isi bahan pustaka benar-benar bersifat ilmiah dan penghibur sehingga setelah pengunjung membaca dan pulang dia merasa nyaman dan mendapat sesuatu yang bermanfaat bagi diri dan lingkungannya.

11.Isi bahan pustaka berguna bagi masyarakat dan dapat menunjang pembangunan nasional.

12.Fisik bahan pustaka mencerminkan desain dan tifografi yang baik, kertas dan penjilidan yang baik, serta huruf, gambar dan ilustrasinya menarik.(Ali 2006, 110).

Sedangkan menurut Ibid (11), kriteria pemilihan koleksi yang harus

diperhatikan yaitu:

a. Sesuai dengan kebutuhan penggunanya baik secara nyata maupun secara potensial. Kebutuhan dapat dilihat dari kuesioner yang dibagiakan kepada penggunannya sewaktu berkunjung ke perpustakaan keliling.

b. Tahun terbit koleksi dipilih yang paling akhir, sebaiknya dua tahun terakhir.

c. Diupayakan agar penulis atau pengarang buku tersebut cukup terkenal sehingga menjadi daya tarik bagi penggunjung.

d. Isi bukan tidak melanggar normal-normal moral (susila dan etika), normal agama, norma estetika yang berlaku dan hidup di Indonesia.

e. Isi bahan pustaka benar-benar bersifat ilmiah dan bermanfaat bagi pengembangan kecerdasan dan budaya masyarakat.

f. Fisik buku mencerminkan disain dan tipografi yang baik, kertas dan penjilidan yang baik serta huruf, gambar dan ilustrasinya menarik.

(25)

16

sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan keliling. Selain itu harus diperhatikan juga mengenai isi dari bahan pustaka harus sesuai dengan norma-norma yang ada di Indonesia, bersifat ilmiah dan menghibur. Agar koleksi yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan pengguna maka sebaiknya di data kebutuhan informasi seperti apa yang dibutuhkan dengan cara menyebarkan angket atau kuesioner kepada pengunjung perpustakaan keliling.

2.2 Kebutuhan Informasi

Kebutuhan akan informasi tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Selama hidup manusia membutuhkan bermacam-macam kebutuhan. Seperti: makanan, pakaian, perumahan, pendidikan,dan kesehatan. Begitu juga informasi yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Tidak ada seorang pun yang tidak membutuhkan informasi. Kebutuhan informasi seseorang sangat berbeda-beda

sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

2.2.1 Informasi

Manusia tidak bisa dipisahkan dari informasi. Kata informasi adalah istilah umum yang dapat digunakan di semua bidang, masalah dan pristiwa. Semua orang, baik itu petani, pegawai, siswa, mahasiswa, orang tua, anak-anak dan yang lainnya dalam masyarakat membutuhkan informasi. Informasi berawal dari data yang telah diproses sehingga memiliki makna yang lebih berarti dan bermanfaat bagi penggunanya.

(26)

17

kabar atau berita tentang sesuatu”. Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer (2002, 567). Informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, atau pengalaman. Sedangkan Ginting (2010, 5) menyatakan, “Informasi adalah fakta, kesimpulan, ide-ide serta karya intelektual yang telah dikomunikasikan secara formal maupun non formal”.

Menurut Reitz dalam Hasugian (2011, 90) mendefenisikan, informasi (information), “Data presented in readily comprehensible form to which meaning has been attributed within a context fot its use”. In a more dynamic sense, the message conveyed by the use of a medium of communication or expression. More concretely, all the facts, consclutions, ideas, and creative works of the human intellect and imagination that have been communicated, formally or informally, inany form. Defenisi ini menyatakan bahwa informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang mudah dimengerti yang maknanya dianggap disebabkan dalam konteks penggunaannya. Dalam arti yang dinamis informasi adalah pesan yang disampaikan melalui komunikasi atau ekspresi yang sederhana. Selanjutnya dalam arti yang lebih nyata, bahwa informasi adalah seluruh fakta, kesimpulan, ide-ide, dan karya kreatif intelektual dan imajinasi yang telah dikomunikasikan baik formal maupun informal.

Pendapat yang berbeda diungkapkan oleh Yusup (2009, 348) bahwa, “Informasi tidak sama dengan fakta atau kebenaran. Informasi memang dapat mengurangi ketidakpastian, namun sekaligus dapat menambah kebingungan. Informasi harus bermakna bagi seseorang, meskipun tidak nyata adanya”.

(27)

18

penelitian ini penulis menetepkan informasi adalah bahan pustaka yang ada di perpustakaan keliling.

Selain memiliki pengertian, informasi juga memiliki sifat. Menurut Machlup dalam Yulianah (2009), sifat informasi adalah:

1. Informasi tidak dihabiskan dalam penggunaanya. Maksudnya sebanyak apapun informasi yang digunakan, maka informasi tidak akan pernah berkurang ataupun habis.

2. Informasi dapat dibagi oleh beberapa orang dan dapat digunakan secara bersama-sama tanpa merugikan siapapun.

3. Informasi merupakan sumber-sumber demokratis yang bisa digunakan, baik oleh orang miskin maupun orang kaya secara sama tergantung pada kemampuannya menerima.

4. Informasi bersifat dinamis, tumbuh dan berkelanjutan.

Dalam kehidupan sehari-hari informasi dapat ditemukan dalam bentuk: 1. Berita: peristiwa, perihal

2. Data: statistik, perkembangan

3. Literatur: buku, majalah, rekaman peristiwa dan karangan ilmiah.

Menurut Sumardjan dalam Hermawan (2006, 2) informasi dalam bahan pustaka dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu:

1. Informasi konsumtif (consumtive information) ialah informasi yang berguna secara konsumtif yang dapat dinikmati secara langsung oleh pengguna, karena sifat-sifat informasi yang terkandung dalam informasi itu sendiri, misalnya karya fiksi, cerpen, lagu, film, berita dan sebagainya. Informasi konsumtif ini kadangkala tanpa harus diolah lagi, yang tersedia sudah siap saji atau siap pakai, tanpa memerlukan pengolahan lagi.

2. Informasi modal (capital information) ialah informasi yang diperlukan untuk proses produksi untuk menyiapkan sesuatu hasil. Informasi modal masih berupa bahan baku yang memerlukan pengolahan. Dalam dunia penelitian banyak informasi yang tersedia berupa fakta dan data yang memerlukan pengolahan dan analisis.

(28)

19

informasi konsumtif adalah buku, baik itu buku fiksi dan non fiksi, lagu, film, berita dan sebagainya.

Menurut Darmawan (2001) menjelaskan 6 ciri dari informasi yang bisa memberikan makna bagi pengguna, diantaranya:

1. Amount of Information (Kuantitas Informasi), dalam arti bahwa informasi

yang diolah oleh suatu prosedur pengolahan informasi mampu memenuhi kebutuhan banyaknya informasi.

2. Quality of Information (Kualitas Informasi), dalam arti bahwa informasi

yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan kua litas informasi.

3. Recency of Information (Informasi Aktual), dalam arti bahwa informasi

yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi baru.

4. Relevance of Information (Informasi yang relevan atau sesuai), dalam arti

bahwa informasi yang oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.

5. Accuracy of Information ( Ketepatan Informasi), dalam arti bahwa

informasi yang oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi

6. Autehnticity of Information ( Kebenaran Informasi), dalam arti bahwa

informasi yang dikelola oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi yang benar.

Informasi dikatakan bermakna apabila memiliki kuantitas, kualitas, informasinya aktual, harus memiliki kebenaran informasi dan ketepatan informasi.

2.2.2 Sumber Informasi

Sumber informasi merupakan media yang digunakan untuk mendapatkan informasi. Sumber informasi bisa seperti manusia, media (buku, majalah, surat kabar dan website) dan lembaga informasi mempunyai ciri-ciri yaitu:

1. Dapat dilihat, dibaca dan dipelajari 2. Diteliti, dikaji dan dianalisis

3. Dimanfaatkan dan dikembangkan didalam kegiatan-kegiatan pendidikan, 4. penelitian, laboratorium,

(29)

20

Menurut Bouzza dan Evan dalam Astuti (2008, 11) bahwa “sumber informasi terdiri dari sumber informasi formal dan informal. Yang termasuk sumber informasi formal adalah buku, majalah, koran, internet, TV dan radio. Sedangkan yang termasuk sumber informasi informal adalah dosen, rekan seprofesi dan teman”.

Sedangkan menurut Yusup (2009, 16), “bahwa sumber informasi itu ada dimana-mana, di pasar, sekolah, rumah, lembaga-lembaga suatu organisasi komersial, buku-buku, majalah, surat kabar, perpustakaan, dan tempat-tempat lainnya”.

Perpustakaan adalah lembaga yang mengelola berbagai sumber informasi informal. Sumber informasi di perpustakaan terdiri dari berbagai jenis, seperti monograf, rekaman suara, gambar bergerak, peta, lukisan, dan lain sebagainya. Mengunjungi perpustakaan merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

2.2.3 Kualitas Informasi

Dalam abad ini, informasi yang dihasilkan jumlahnya sangat banyak. Setiap hari banyak buku, artikel jurnal, laporan dan dokumen lainnya yang dihasilkan di seluruh dunia. Banyaknya informasi yang dihasilkan menuntut perpustakaan keliling harus selektif dalam memilih kualitas informasi yang akan diberikan. Menurut James O’Brien dalam Romatua (2011, 18), ada tiga dimensi kua litas informasi yaitu:

(30)

21

a. Currency atau up to date. Informasi yang disampaikan tepat waktu. Informasi yang disediakan dengan cepat akan memuaskan pengguna dan mendukung pengambilan keputusan.

b. Timeliness Tersedia kapan saja disaat pengguna membutuhkan informasi. Artinya informasi tersedia kapan pun pengguna menginginkannya.

c. Frequency yang berarti informasi tersedia dalam periode waktu tertentu.

2.Content Dimension (dimensi konten informasi)

a. Accuracy, jelas bahwa informasi yang tersedia akurat, bebas dari kesalahan sehingga tidak menjerumuskan pengguna dan berakibat salah dalam mengambil keputusan

b. Relevance, informasi yang tersedia sesuai dengan kebutuhan pengguna. Jangan sampai informasi yang tersedia tidak dibutuhkan pengguna.

c. Conciseness, dimaksudkan bahwa informasi yang disajikan diperlukan oleh pengguna, misalnya informasi perkiraan cuaca, pengguna membutuhkan informasi tentang suhu sekarang berapa, akan hujan atau tidak, berapa kecepatan angin.

3.Form Dimension (dimensi bentuk informasi)

a. Kalau bentuk informasi adalah cara bagaimana informasi tersebut sampai ke pengguna. Media apa yang sebaiknya digunakan. Sedangkan Chavoas (2012), kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya, lengkap dan relevan.

1. Akurasi

Informasi yang dihasilkan benar-benar akurat, data yang dimasukkan dan proses yang digunakan didalam sistem harus benar sesuai dengan kenyataan atau proses harus sesuai dengan perumusan-perumusan yang sesai.

2. Relevansi

Informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi, data yang digunakan untuk diproses seharusnya ada hubungannya dengan masalahnya sehingga informasi yang diberikan bisa sesuai dengan masalah yang dihadapai.

3. Ketepatanwaktu

Informasi yang dihasilkan tepat waktu, kalau saat ini kita membutuhkan suatu informasi maka informasi yang kita butuhkan itulah yang kita dapatkan. Informasi tidak datang waktu yang dah lewat atau sebelumnya.

a. Kelengkapan

Informasi yang dihasilkan lengkap, informasi yang dihasilkan harus lengkap jadi tidak ada kekurangan sedikitpun tentang informasi yang dicari.

(31)

22

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa informasi dikatakan berkualitas apabila informasi yang ada sesuai dengan kebutuhan pengguna.

2.2.4 Kebutuhan Informasi .

Kebutuhan berasal dari kata butuh yang artinya sesuatu yang harus dipenuhi sehingga memberikan kepuasan bagi yang membutuhkan. Manusia adalah mahluk yang kompleks yang memiliki banyak kebutuhan untuk melangsungkan kehidupannya. Pada dasarnya, manusia berusaha dan bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan.

Menurut Saepudin (2009), “Kebutuhan yang dihadapi orang tidak akan berkurang sepanjang hidupnya, begitu juga masalah-masalah yang menyertainya karena pada dasarnya yang disebut masalah adalah kebutuhan yang menduduki prioritas tinggi. Terjadinya kebutuhan itu jika terdapat kesenjangan antara harapan dan kenyataan, antara yang seharusnya dengan kondisi nyata sekarang. Sebenarnya, timbulnya suatu kebutuhan itu juga dari adanya informasi yang datang menerpa orang yang bersangkutan”.

Belkin dalam Ishak (2006, 91) menyatakan bahwa kebutuhan informasi terjadi ketika seseorang menyadari adanya kekurangan dalam tingkat pengetahuannya tentang situasi atau topik tertentu dan berkeinginan mengatasi kekurangan tersebut. Menurut Krech, Crutchfield, dan Ballachey dalam Yusup (2009, 336) menjelaskan bahwa “karena adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah-masalah sosial maka seseorang termotivasi untuk mencari pengetahuan bagaimana caranya dapat memecahkan masalah tersebut”.

Prawati dalam Ishak (2003, 92) menyatakan bahwa untuk mengidentifikasi kebutuhan informasi dapat dilakukan dengan:

1. Current approach, yaitu memperhatikan kebutuhan pengguna akan informasi mutakhir.

2. Everyday approach, yaitu kebutuhan pengguna akan informasi yang diperlukan sehari-hari.

(32)

23

4. Catching-up approach, yaitu kebutuhan pengguna akan informasi yang cepat dan singkat.

Menurut Katz, Gurevitch, dan Haas dalam (Yusup 2010, 82-83) kebutuhan informasi terdiri dari:

1. Kebutuhan kognitif

Kebutuhan ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memperkuat atau menambah informasi, pengetahuan, dan pemahaman seseorang akan lingkungannya. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat seseorang untuk memahami dan menguasai lingkungannya. Hal ini memang benar bahwa orang menurut pandangan psikologi kognitif mempunyai kecenderungan untuk mengerti dan menguasai lingkungannya. Di samping itu, kebutuhan ini juga dapat memberikan kepuasan atas hasrat keingintahuan dan penyelidikan seseorang.

2. Kebutuhan afektif

Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan estetis, hal yang dapat menyenangkan, dan pengalaman-pengalaman emosional. Berbagai media, baik media cetak maupun elektronik, sering dijadikan alat untuk mengejar kesenangan dan hiburan. Orang membeli radio, televisi, menonton film, dan membaca buku-buku bacaan ringan dengan tujuan untuk mencari hiburan.

3. Kebutuhan integrasi personal (personal integrative needs)

Kebutuhan ini sering dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individu. Kebutuhan-kebutuhan ini berasal dari hasrat seseorang untuk mencari harga diri.

4. Kebutuhan integrasi sosial (social integrative needs)

Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan hubungan dengan keluarga, teman dan orang lain di dunia. Kebutuhan ini didasari oleh hasrat seseorang untuk bergabung atau berkelompok dengan orang lain.

5. Kebutuhan berkhayal (escapist needs)

Kebutuhan ini dikaitkan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan ketegangan, dan hasrat untuk mencari hiburan atau pengalihan (diversion).

(33)

24

2.2.5 Faktor Mempengaruhi Kebutuhan Informasi

Perpustakaan Keliling sebagai salah satu sarana penyedia informasi harus mengetahui kebutuhan informasi seperti yang dibutuhkan penggunanya. Beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi pengguna adalah menurut Nicholas dalam Ishak (2006, 93), faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi pemakai adalah :

1. Jenis pekerjaan

2. Personalitas, yaitu aspek psikologi dari pencari informasi yang meliputi ketepatan, ketekunan mencari informasi, pencarian secara sistematis, motivasi dan kemauan menerima informasi dari teman, kolega dan atasan 3. Waktu

4. Akses, yaitu menelusur informasi secara internal (di dalam organisasi) atau eksternal (di luar organisasi)

5. Sumber daya teknologi yang digunakan untuk mencari informasi”.

Sedangkanmenurut Sulistiyo Basuki (2004: 396) kebutuhan informasi ditentukan oleh:

1. Kisaran informasi yang tersedia;

2. Penggunaan informasi yang akan digunakan;

3. Latar belakang, motivasi, orientasi profesional, dan karakteristik masing-masing pemakai;

4. Sistem sosial, ekonomi, dan politik tempat pemakai berada; dan 5. Konsekuensi penggunaan informasi

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi adalah pekerjaan, personalitas yaitu aspek psikologis pencari informasi, waktu, menelusur informasi secara internal, sumber daya teknologi. Banyak faktor yang mempengaruhi kebutuhan akan informasi seseorang yaitu kebutuhan individu seperti kebutuhan psikologis, peran sosial seperti peran kerja dan peran tingkat kinerja individu, dan faktor lingkungan seperti lingkungan kerja, sosial budaya, politik, ekonomi.

2.2.6 Karakteristik Kebutuhan Informasi

(34)

25

1. Demografis seseorang, seperti tingkat pendidikan atau usia. Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin banyak kebutuhan informasinya. 2. Konteks, misalnya kebutuhan khusus, kebutuhan internal atau eksternal.

Kebutuhan khusus misalnya kebutuhan tentang pekerjaan seseorang atau kebutuhan seorang siswa tentang pelajaran dan tugas-tugas sekolah.

3. Frekuensi, misalnya apakah kebutuhan informasi itu berulang atau baru. Pengguna informasi tentunya akan memilih informasi yang terbaru daripada informasi lama dan berulang.

4. Kemungkinan, misalnya apakah kebutuhan informasi tersebut dapat diramalkan atau tidak terduga. Jika kebutuhan informasi seseorang muncul dengan tiba-tiba atau tidak terduga, misalnya terjadi ketika seseorang mencari informasi tentang pelajaran sekolah dan tiba-tiba muncul dalam benaknya untuk mencari informasi lain yang berhubungan dengan pelajaran tersebut, maka orang tersebut akan mencari dan menemukan informasi tersebut.

5. Kepentingan, misalnya kebutuhan informasi dilihat dari tingkat urgensinya. Apabila informasi yang dibutuhkan sangat penting maka orang yang membutuhkan informasi tersebut akan berusaha mencari dan menemukan informasi tersebut.

6. Kerumitan, misalnya kebutuhan informasi tersebut mudah atau sulit untuk dipecahkan.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa kebutuhan informasi memiliki enam karakteristik seperti tingkat pendidikan atau usia, pekerjaan, frekuensi dan kepentingan akan informasi tersebut. Karakteristik inilah yang menunjukkan wujud dari kebutuhan informasi.

Sedangkan menurut Nicholas (2000) ada sebelas karakteristik kebutuhan informasi yang dapat menunjukkan wujud dari kebutuhan informasi tersebut, yaitu :

1. Subjectatau pokok masalah yang ada dalam informasi merupakan hal yang paling mudah untuk dilihat. Dalam menguraikan pokok masalah dalam kebutuhan informasi ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan, yaitu : Beberapa banyak pokok masalah yang terkandung dalam informasi, seberapa jauh kedalam pokok masalahnya, dan apakah terdapat masalah dalam menetukan subjek yang lebih rinci.

2. Pengguna informasi memiliki fungsi yang berbeda dalam memanfaatkan

setiap informasi yang didapatkannya.Pada dasarnya pengguna membutuhkan informasi dengan tujuan untuk memenuhi lima fungsi pokok, yaitu : fungsi temuan, fungsi aktualisasi informasi, fungsi penelitian, fungsi penyegaran dan fungsi pendorong

(35)

26

Sifat informasi yang dimaksudkan seperti informasi berubah pada periode tertentu, informasi juga akan merubah pemikiran orang.

4. Tingkat Intelektual (Intellectual Level)

Tingkat intelektual orang berbeda-beda, inilah salah satu hal yang menyebabkan bahwa kebutuhan informasi setiap orang juga berbeda. Dalam pemahaman setiap informasi yang diterima, pengguna juga memerlukan tingkat intelektualitas.

5. Titik Pandang (View Point)

Informasi dalam setiap bidang dilihat dengan titik pandang atau view point yang berbeda. Oleh karena itu untuk memudahkannya dibuat kategori berdasarkan pada pemikiran dan bidangnya masing-masing.

6. Kuantitas (Quantity)

Setiap pengguna informasi tentu membutuhkan jumlah informasi yang berbeda dalam memenuhi kebutuhan informasi. Jumlah informasi ditentukan oleh setiap individu artinya, setiap pengguna mampu untuk menentukan batasan informasinya masing-masing.

7. Kualitas (Quality)

Untuk dapat melakukan pemilihan kebutuhan informasi berdasarkan kualitas secara tepat, sangat diperlukan pemahaman yang mendalam terhadap penggunaan informasi.

8. Batas Waktu Pengiriman (Date)

Informasi pada setiap disiplin ilmu yang ada akan memiliki umur penyimpanan berkas informasi yang berbeda – beda.

9. Kecepatan pengiriman (Speed of Delivery)

Kecepatan pengiriman merupakan salah satu hal yang mempengarui kualitas informasi. Jika waktu pengiriman lama, maka informasi yang datang juga lama ini akan mengakibatkan sulit untuk mengambil keputusan.

10.Tempat Asal Publikasi (Place)

Bagi pengguna informasi tempat asal publikasi merupakan faktor yang dapat membantu dalam mencari pokok permasalahan.

11.Pemrosesan dan Pengemasan (Processing and packaging)

(36)

27 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan, menggambarkan dan mengumpulkan. Menurut Rochaety (2007, 17) penelitian deskriptif merupakan “penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkannya dengan variabel lain”.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Keliling Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai yang menetapkan lokasi penelitian di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin.

3.3 Populasi

Di dalam melakukan penelitian terdapat populasi sebagai objek yang akan diteliti. Menurut (Rochaety 2007, 63), “populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu”. Penulis menetapkan populasi dalam penelitian ini dengan tujuan untuk mempermudah dalam mendapatkan hasil yang ingin dicapai.

(37)

28

Tabel 3.1 Pengguna Perpustakaan Keliling Kabupaten Serdang Bedagai

Sumber: Perpustakaan Keliling KANPAD Serdang Bedagai

3.4 Sampel

Sampel merupakan bagaian dari populasi yang dijadikan wakil objek atau subjek penelitian. Mengingat jumlah populasi penelitian yang besar maka penulis membatasi jumlah populasi untuk dijadikan sampel. Menurut (Rochaety 2007, 64), “sampel adalah sebagian dari unit – unit populasi yang diperoleh melalui sampling tertentu”.

Untuk menghitung ukuran banyaknya sampel penelitian menggunakan rumus Slovin. Adapun rumus Slovin yaitu:

n = N

1+Ne²

dimana

n : ukuran sampel N : ukuran populasi

e : taraf kesalahan sebesar 10%

No Pengguna berdasarkan pekerjaan Jumlah

1 Pelajar 63

2 Mahasiswa 5

3 Umum 40

(38)

29 n = 108

1+108(0,1)² n = 108 2,08

n = 51,92 dibulatkan menjadi 52 n = 52 orang

Karena populasi berstrata tetapi kurang proporsional maka teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Disproportionate StratifiedRandom Sampling. Menurut (Sugiono 2009, 121), Disproportionate Stratified RandomSampling adalah, “penarikan sampel dimana populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata tetapi kurang proporsional”. Sehingga dapat diketahui jumlah sampel untuk masing-masing strata adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Sampel Penelitian Berdasarkan Strata

No Pengguna Sub

Populasi

Sampel Jumlah

1 Pelajar 63 63 x 52 30

108

2 Mahasiswa 5 5 5

3 Umum 40 40 x 52 19

108

Total 108 Total 54

3.5 Teknik Pengumpulan Data

(39)

30

1. Kuesioner, yaitu mengumpulkan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden yang menggunakan perpustakaan keliling di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin.

2. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data melalui berbagai bahan pustaka seperti buku, jurnal, majalah, laporan tahunan dan dokumen lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3.6 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner.

2. Data Sekunder, yaitu data yang mendukung data primer yang bersumber dari buku, jurnal, majalah, internet, laporan tahunan dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.

3.7 Analisis Data

Semua data yang berasal dari kuesioner diolah sehingga menghasilkan deskripsi jawaban yang akan dipersentasekan. Data yang terkumpul dari kuesioner dianalisis dengan metode deskriptif. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Menelaah data secara keseluruhan yang diperoleh dari kuesioner

2. Menghimpun data yang akan diolah. Data dikelompokkan berdasarkan katagori jawaban.

(40)

31 P = f x 100%

n

keterangan:

P = persentase

F = Jumlah jawaban yang diperoleh n = Jumlah responden

Untuk menafsirkan besar persentase yang diperoleh dari tabulasi data, penulis menggunakan metode penafsiran Arikunto (2002, 246) dengan rincian sebagai berikut:

0% : Tidak satupun dari responden 1 – 25% : Sebagian kecil dari responden 26 – 49% : Hampir setengah dari responden 50% : Setengah dari responden

(41)

32 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas data dari hasil penyebaran kuesioner kepada responden penelitian yang dilakukan di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai.

4.1 Gambaran Umum Responden

Pengguna Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai bersifat heterogen yaitu semua masyarakat yang ada di Desa Kota Pari. Adapun jumlah sampel dari pengguna Perpustakaan Keliling di desa ini yaitu:

Tabel 4.1 Gambaran Umum Responden

No Pengguna Jumlah Persentase

1 Pelajar 30 55,55%

2 Mahasiswa 5 9,25%

3 Umum 19 35,18%

Total 54 100%

(42)

33 4.2 Ketersediaan Bahan Pustaka

Untuk mengetahui apakah koleksi buku yang dibutuhkan tersedia di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai maka dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini:

Tabel 4.2 Ketersediaan Bahan Pustaka

No Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

1

A Tersedia 23 42,59

B Kurang tersedia 28 51,85 C Tidak tersedia 3 5,55

Jumlah 54 100%

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas dapat diketahui sebanyak 28 dari 54 yaitu sekitar (51,85%) responden menjawab bahwa buku yang dibutuhkan kurang tersedia di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai. Sedangkan yang menjawab tersedia ada sebanyak 23 responden (42,59%), dan 3 responden (5,55%) menjawab buku yang dibutuhkan tidak tersedia di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai.

(43)

34

dari judul, tahun terbit tetapi masyarakat Desa Kota Pari merasa buku yang mereka butuhkan masih kurang tersedia di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai. Sebaiknya pengguna perpustakaan keliling dapat dilibatkan dalam pengadaan koleksi buku-buku apa saja yang dibutuhkan.

4.3 Buku Yang Sering Dibaca

Untuk mengetahui buku apa saja yangsering dibaca pengguna Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai dapat dilihat pada Tabel 4.3 di bawah ini:

Tabel 4.3 Buku Yang Sering Dibaca

No Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

2

a Buku Pendidikan 23 42,59 b Buku Pertanian 11 20,37

C Buku Fiksi 16 29,62

D Buku Lainnya: 1.Komputer 2.Memasak

2 2

3,70 3,70

Jumlah 54 100%

(44)

35

(45)

36 4.4 Pengadaan Bahan Pustaka

Untuk mengetahui buku apa saja yangperlu di tambah di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai dapat dilihat pada Tabel 4.4 di bawah ini

Tabel 4.4 Pengadaan Bahan Pustaka

No Pilihan Jawaban Jawaban Responden

F %

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dapat diketahui sebanyak 21 responden (38,88%) menjawab buku fiksi (novel) merupakan buku yang perlu ditambah. Sedangkan 14 responden (25,92%) menjawab buku pendidikan, 11 responden (20,37%) menjawab buku pertanian. Dan 9 responden (14,81%) menjawab buku lainnya (buku komputer, buku keterampilan, buku ekonomi dan buku kesehatan).

(46)

37

KANPAD Sergai masih perlu ditambah terutama buku fiksi. Koleksi Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai sebanyak 20% adalah koleksi fiksi tetapi masyarakat Desa Kota Pari kurang puas dengan koleksi yang dimiliki. Selain koleksi fiksi buku yang perlu ditambah adalah buku pertanian, kesehatan dan keterampilan, jumlah buku ini di perpustakaan keliling masih kurang memadai sehingga perlu untuk ditambah.

4.5 Buku Sebagai Sumber Informasi

Untuk mengetahui apakah koleksi buku di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai adalah salah satu sumber informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini:

Tabel 4.5 Buku Sebagai Sumber Informasi

No Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

4

a Setuju 41 75,92

b Kurang setuju 12 22,22 c Tidak setuju 1 1,85

Jumlah 54 100%

(47)

38

Dari data di atas dapat diketahui sebagian besar dari responden menyatakan setuju buku sebagai salah satu sumber informasi, sebagian kecil dari responden menyatakan kurang setuju dan tidak setuju. Koleksi buku yang ada di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai merupakan sumber informasi bagi pengguna Perpustakaan Keliling Desa Kota Pari.

4.6 Kesesuaian Koleksi dengan Kebutuhan Informasi

Untuk mengetahui apakah koleksi buku di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai sudah sesuai dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna dapat dilihat pada Tabel 4.6 di bawah ini:

Tabel 4.6 Kesesuaian Koleksi

No Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

5

a Sesuai 18 33,33

b Kurang sesuai 33 61,11 c Tidak sesuai 3 5,55

Jumlah 54 100%

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas dapat diketahui sebanyak 33 responden Sergai kurang sesuai untuk memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan. Sedangkan 18 responden (33,33%) menjawab sesuai dan 3 responden (5,55%) menjawab tidak sesuai.

(48)

39

sesuai, hampir setengah dari responden menyatakan sesuai dan sebagian kecil menyatakan tidak sesuai. Koleksi yang ada di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai sudah bervariasi tetapi kurang sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna di Desa Kota Pari, oleh karena itu pihak perpustakaan harus selektif dalam memilih koleksi yang akan dilayankan sehingga sesuai dengan yang dibutuhkan pengguna Perpustakaan Keliling di Desa Kota Pari.

4.7 Koleksi Buku Terbaru

Untuk mengetahui apakah pengguna membutuhkan koleksi buku terbaru di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai dapat dilihat pada Tabel 4.7 di bawah ini:

Tabel 4.7 Koleksi Buku Terbaru

No Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

6

a Membutuhkan 53 98,14

b Kurang membutuhkan 1 1,85 c Tidak membutuhkan 0 0

Jumlah 54 100%

(49)

40

Dari data di atas dapat diketahui hampir seluruhnya dari responden menyatakan membutuhkan koleksi buku terbaru di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai, sebagian kecil dari responden menyatakan kurang membutuhkan dan tidak satupun dari responden yang tidak membutuhkan koleksi buku terbaru. Masyarakat Desa Kota Pari membutuhkan koleksi buku terbaru untuk memenuhi informasi yang mereka butuhkan baik itu koleksi fiksi dan non fiksi. Untuk itu sebaiknya Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai menyediakan koleksi buku terbaru yang sesuai dengan informasi yang dibutuhkan sehingga masyarakat Desa Kota Pari mengetahui informasi terbaru.

4.8 Kualitas Koleksi

Untuk mengetahui apakah koleksi yang ada di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai berkualitas atau tidak dapat dilihat dari Tabel 4.8 di bawah ini:

Tabel 4.8 Kualitas Koleksi

No Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

7

a Setuju 17 31,48

b Kurang setuju 32 59,25

c Tidak setuju 5 9,25

Jumlah 54 100%

(50)

41

Sergai berkualitas, dan 5 responden (9,25%) menjawab koleksi yang ada di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai tidak berkualitas.

Dari data di atas dapat diketahui sebagian besar dari responden menyatakan kurang setuju koleksi yang ada di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai berkualitas, hampir setengah dari responden menyatakan setuju koleksi di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai berkualitas dan sebagian kecil dari responden menyatakan tidak setuju. Walaupun koleksi yang ada di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai sudah bervariasi tetapi masyarakat Desa Kota Pari mayoritas (sekitar 59,25%) menyatakan kurang setuju koleksi yang ada di perpustakaan keliling berkualitas karena informasi yang dibutuhkan tidak tersedia, tetapi sekitar 31,48% menyatakan koleksi yang ada di perpustakaan keliling berkualitas karena informasi yang dibutuhkan tersedia di perpustakaan keliling. Oleh sebab itu Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai harus lebih selektif dalam pengadaan koleksi sehingga koleksinya lebih berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan informasi masyarakat Desa Kota Pari.

4.9 Koleksi Menambah Pengetahuan/Wawasan

(51)

42

Tabel 4.9 Buku Menambah Pengetahuan/Wawasan

No Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

8

a Setuju 32 59,25

B Kurang setuju 21 38,88

c Tidak setuju 1 1,85

Jumlah 54 100%

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas dapat diketahui sebanyak 32 dari 54 yaitu sekitar (59,25%) responden menjawab setuju buku yang ada di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai dapat menambah pengetahuan/wawasan. Sedangkan 21 responden (38,88%) menjawab kurang setuju , dan 1 responden (1,85) menjawab tidak setuju.

(52)

43 4.10 Kepuasan akan Koleksi

Untuk mengetahui apakah pengguna sudah merasa puas dengan ketersediaan koleksi yang ada di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai dapat dilihat pada Tabel 4.10 di bawah ini:

Tabel 4.10 Kepuasan akan Koleksi

No Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

9

a Puas 14 25,92

B Kurang Puas 39 72,22

c Tidak Puas 1 1,85

Jumlah 54 100%

Berdasarkan Tabel 4.10 di atas dapat diketahui sebanyak 39 dari 54 yaitu sekitar (72,22%) responden menjawab kurang puas dengan koleksi yang ada di Perpustakaan keliling KANPAD Sergai. Sedangkan 14 responden (25,92%) menjawab puas, dan 1 responden (1,85%) menjawa tidak puas.

(53)

44

masyarakat Desa Kota Pari merasa puas dengan ketersediaan koleksi di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai.

4.11 Manfaat Koleksi Meyelesaikan Pekerjaan

Untuk mengetahui apakah koleksi yang ada di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai bermanfaat dalam membantu menyelesaikan pekerjaan pengguna dapat dilihat pada Tabel 4.11 di bawah ini:

Tabel 4.11 Manfaat koleksi Menyelesaikan Pekerjaan

Berdasarkan Tabel 4.11 di atas dapat diketahui sebanyak 29 dari 54 yaitu sekitar (53,70%) responden menjawab kurang setuju bahwa koleksi yang ada di Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai dapat membantu dalam menyelesaikan pekerjaan yang diminati. Sedangkan 20 responden (37,03%) menjawab setuju, dan 5 responden (9,25%) menjawab tidak setuju.

Dari data di atas dapat diketahui sebagian besar dari responden menyatakan kurang setuju koleksi Perpustakaan Keliling KANPAD Sergai bermanfaat membantu menyelesaikan pekerjaan, hampir setengah dari responden menyatakan setuju dan sebagian kecil dari responden menyatakan tidak setuju. Masyarakat Desa Kota Pari kurang setuju koleksi yang ada diperpustakaan

No Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

10

a Setuju 20 37,03

B Kurang setuju 29 53,70

c Tidak setuju 5 9,25

Gambar

Tabel 3.1 Pengguna Perpustakaan Keliling Kabupaten Serdang Bedagai
Tabel 3.2 Sampel Penelitian Berdasarkan Strata
Tabel 4.1 Gambaran Umum Responden
Tabel 4.2 Ketersediaan Bahan Pustaka
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Diskriminator Kelayakan Kredit Modal Kerja Bagi UKM Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk8. Skripsi ini

Hal ini disebabkan oleh karena daun ruku-ruku memiliki manfaat sebagai penambah nafsu makan sehingga tingkat konsumsi tikus sawah lebih banyak pada perlakuan P1yaitu 40 %

Review Penataan Transportasi Lokal (Tatralok) Bab III IKP pasal 39 ayat 39.1 huruf b yaitu Adanya. permintaan tertulis dari PPK untuk penghentian proses lelang yang dikarenakan

JALAN ASIA AFRIKA NOMOR 114 BANDUNG KOTAK POS 1160 Telepon (022)

Apabila ada sanggahan dari penyedia barang/jasa, agar disampaikan kepada Panitia Pengadaan Jasa Konstruksi Pembangunan Rumah Dinas Kantor Wilayah DJBC Banten ,

Finally, by setting self efficacy as an intervening variable between job autonomy and work outcomes (performance, satisfaction and job stress), this research is going to explain the

[r]

Arifin, Khoirul, Pengaruh Model Pembelajaran Pembelajaran berbasis masalah Terhadap Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Materi Lingkaran Siswa Kelas VIII di SMP Negeri