• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Karya Rancangan

Gambar 3.1 Logo Lama Konveksi Inka Baby

Sumber: Konveksi Inka Baby

Konveksi Inka Baby adalah sebuah konveksi yang berfokus pada pakaian bayi yang berusia 1 sampai 3 tahun. Pakaian yang diproduksi konveksi Inka Baby adalah celana, mulai dari celana pendek hingga celana panjang yang terbuat dari bahan kain berkualitas sehingga nyaman dan tidak menimbulkan alergi pada kulit bayi yang masih sensitif.

Konveksi Inka Baby didirikan sejak tahun 2007 oleh bapak Sunarto Tansuri dan Ibu Sutinah, Konveksi Inka Baby merupakan sebuah usaha rumahan atau home industri, yaitu usaha yang mempunyai tempat produksi di sebuah rumah tinggal. Tempat produksi dari Konveksi bapak Sunarto berlokasi di Jl. Bandengan Utara 1 Rt. 09/010 Kel. Pekojan Kec. Tambora Jakarta Barat. Hingga sekarang konveksi Inka Baby memiliki 9 karyawan.

(2)

Koneveksi Inka Baby mempunyai sebuah visi dan misi dalam menjalankan usahanya, yaitu :

1. Visi

Menjadi perusahaan pakaian bayi yang mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam hingga luar negri dengan produk berkualitas, aman untuk dipakai anak dan dapat membuka lapangan pekerjaan yang luas untuk masyarakat.

2. Misi

Menciptakan produk dengan kualitas yang baik melalui budaya kerja yang bersih, disiplin dan teroganisir.

Bapak Sunarto Tansuri selaku pemilik Konveksi Inka Baby ingin membuat nama Inka Baby menjadi lebih dikenal oleh masyarakat luas, guna meningkatkan profit usahanya. Karena jumlah penjualan produk usahanya hanya mencapai setengah dari jumlah produksi yang mampu dihasilkan konveksinya dalam sebulan, yaitu berkisar antara 2000 – 3000 lusin jumlah penjualan dari 6000 lusin jumlah produksi yang mampu dihasilkan dalam sebulan. Padahal bahan kain yang beliau gunakan untuk memproduksi celana menggunakan berbagai macam bahan berkualitas, fasilitas produksi yang dimilikinya terbilang lengkap dan karyawan yang bekerja merupakan karyawan yang berpengalaman dibidang nya.

Menurut bapak Sunarto ketika penulis menanyakan informasi terkait dengan logo Inka Baby yang ada saat ini, beliau mengatakan logo dari Inka Baby yang ada saat ini kurang mewakili citra dan visi misi dari usaha yang digelutinya. Mengingat ketika dahulu beliau membuat logo pada awal usahanya berdiri, pengetahuan beliau mengenai desain dan logo sangat minim sehingga beliau hanya membuat logo tanpa mempertimbangkan visi dan misi, citra atau image, dan budaya kerja yang diterapkan beliau dalam usahanya.

(3)

Berdasarkan hal tersebut, maka perancangan ulang identitas visual konveksi Inka Baby dirasa sangat perlu. Dengan adanya perancangan ulang identitas visual ini konveksi Inka Baby akan mempunyai sebuah Graphic

Standard Manual dan logo baru yang diciptakan berdasarkan visi misi,

budaya kerja, dan bidang yang digeluti oleh Inka Baby.

Fungsi dari Graphic Standard Manual adalah sebagai pedoman untuk menarapkan identitas yang telah dibuat sehingga konsistensi desain dan penempatan logo dapat terjaga dengan baik pada berbagai media branding. Sedangkan logo baru berfungsi untuk menyampaikan berbagai informasi mengenai Inka Baby dan diharapkan dapat memberikan citra positif kepada masyarakat.

B. Kelompok Data Berkaitan Dengan Estetika Karya Rancangan

Berikut merupakan teori-teori yang digunakan perancang dalam

merancangan ulang identitas visual yang berkaitan dengan nilai

estetis:

1. Teori Corporate Identity

Kiku Obata (2001, 14) dalam buku Designing Corporate Identity, Graphic

Design as A Business Strategy mengatakan bahwa identitas perusahaan bukan

hanya menyangkut logo saja, tapi juga berkaitan dengan keseluruhan penampilan dan emosi yang ingin ditampilkan, sesuai dengan karakter dan pesannya. Kesemua elemen ini harus dapat saling melengkapi untuk mengkomunikasikan citra brand-nya.

(4)

Citra sendiri adalah tentang bagaimana kamu merasa bahwa identitas adalah mengenai siapa kamu (perusahaan). Sedangkan yang disebut dengan

Corporate Identity adalah pengekspresian dari kedua hal tersebut lewat

bentuk grafis. Sebagai pengekspresian dalam bentuk grafis, sebuah identitas perusahaan bisa diciptakan dan bisa mempengaruhi nasib perusahaan itu sendiri.

2. Teori Positioning / Pencitraan

Menurut Tjiptono Fandy dan Chandra Gregorius (2012) dalam buku Pemasaran Strategi, mengatakan bahwa Positioning atau pencitraan mudahnya dapat dikatakan sebagai upaya menempatkan persepsi tertentu di benak masyarakat. Dengan pencitraan, Anda akan lebih mudah diterima oleh khalayak sasaran Anda. Konsep dasarnya adalah mengembangkan keunikan yang ada pada diri atau produk Anda. Kembangkan keunikan tersebut sehingga menjadi menonjol.

Menurut Rose Deneve (1992) dalam buku The Designer’s Guide to Create

Corporate ID Systems, citra adalah tentang bagaimana kamu merasa, identitas

adalah mengenai siapa kamu (perusahaan). Sedangkan yang disebut dengan

Corporate Identity adalah pengekspresian dari kedua hal tersebut lewat bentuk

grafis. Sebagai pengekspresian dalam bentuk grafis, sebuah identitas perusahaan bisa diciptakan dan bisa mempengaruhi nasib perusahaan itu sendiri.

3. Teori Branding

Menurut Octaviyanti Dwi Wahyurini dan Kartika Kusuma Wardani (2014) dalam buku Brand Identities for Cities: Enhancing Graphic Designer Expertise

in City Branding Practice. Brand atau merek berasal dari kata brandr yang

artinya “to burn”, bangsa Viking memberikan tanda bakar pada hewan mereka sebagai bentuk kepemilikan hewan peliharaan, ada beberapa definisi

(5)

yang berbeda tentang brand/ merek. Brand dapat diartikan sebagai asal atau sumber dari suatu produk atau sebuah pembeda sebuah produk dari produk lainya. Karenanya pengertian brand berbeda dengan produk, produk meliputi benda-benda fisik, jasa layanan, toko eceran, bisnis online, organisasi, tempat maupun ide. Sedangkan brand, ada untuk sebuah produk, namun pada brand dapat ditambahkan dimensi yang menjadi pembeda dari produk-produk lain yang didesain untuk memenuhi kebutuhan yang sama.

Menurut Phillip Khotler dan Amstrong (2004) dalam buku dasar-dasar Pemasaran, mengatakan bahwa merk adalah suatu nama, istilah, symbol, atau desain atau kombinasi dari hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan produk atau jasa yang dihasilkan oleh penjual atau kelompok penjual dan membedakanya dari para pesaing. sebuah merek juga merupakan lebih dari sekedar produk, karena mempunyai sebuah dimensi yang menjadi diferensiasi dengan produk lain yang sejenis. Diferensiasi tersebut harus rasional dan terlihat secara nyata dengan performa suatu produk dari sebuh merek atau lebih simbolis, emosional, dan tidak kasat mata yang mewakili sebuah merek.

Berdasarkan defenisi diatas, satu merek berfungsi untuk mengidentifikasikan penjual atau perusahaan yang menghasilkan produk tertentu yang membedakanya dengan penjual atau perusahaan lain yang memiliki nilai yang berbeda yang pada setiap merek-nya. Merek/ brand dapat berbentuk logo, nama, trademark atau gabungan dari keseluruhanya merek juga dapat diartikan sebagai sebuah janji seorang penjual atau perusahaan untuk konsisten memberikan nilai, manfaat, fitur dan kinerja tertentu bagi pembelinya.

Hal ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan dan juga menjaga

image dari suatu merek. Merk (Brand) yang terbaik menyampaikan arti-arti

(6)

a. Attribut-attribut (Attributes): Suatu merk mencerminkan atribut-atribut tertentu.

b. Keuntungan (Benefits): Attribut-attribut harus diterjemahkan kedalam keuntungan-keuntungan fungsional dan emosional.

c. Nilai-nilai (Values): Merk juga menyampaikan sesuatu mengenai nilai-nilai perusahaan.

d. Pengguna (User): Merk juga menyampaikan pada konsumen produk apa yang digunakan. Jika suatu perusahaan memperlakukan merk hanya sebagai nama, maka tidak aka nada artinya.

Merk (Brand) merupakan nama, istilah, tanda simbol desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk. Merk juga dibagi dalam pengertian lainya :

a. Brand Name (Nama Merk)

Yang merupakan bagian dari yang diucapkan misalnya: Pepsodent, Zara, Massimo dutti, dll.

b. Brand Merk (Tanda Merk)

Yang merupakan sebagian dari merk yang dapat dikenali namun tidak dapat diucapkan, seperti lambang, desain huruf atau warna khusus. Misalnya : Simbol Nike, Simbol BMW, dll.

c. Trade Mark (Tanda Merk Dagang)

Yang merupakan merk atau sebagian dari merk yang dilindungi hukum karena kemampuanya untuk menghasilkan sesuatu yang istimewa. Tanda dagang ini melindungi penjual dengan hak istimewanya untuk menggunakan nama merk (tanda merk).

d. Copyright (Hak Cipta)

Yang merupakan hak istimewa yang dilindungi oleh undang-undang untuk memproduksi, menerbitkan dan menjual karya tulis, karya musik atau karya seni.

(7)

Untuk membangun sebuah ekuitas merk, diperlukan elemen- elemen sebuah brand, seperti nama dan logo yang memiliki asosiasi positif, unik serta menyenangkan untuk dikenal oleh konsumen. Elemen merk merupakan informasi visual dan verbal yang digunakan untuk mengidentifikasikan dan membedakan suatu produk atau jasa atau nama perusahaan. Elemen-elemen merk tersebut adalah nama, logo, simbol, karakter, slogan dan kemasan. Kriteria-kriteria yang sebaiknya ditetapkan untuk memilih suatu elemen merk yang baik adalah sebagai berikut :

a. Mudah dikenal dan diingat (memorability).

b. Memiliki arti yang menyenangkan, menarik, credible, sugestif dan kaya imaginasi baik visual maupun verbal (meaningfulness).

c. Harus dilindungi secara hukum (protectability).

Menurut Hermawan Kertajaya, pada bukunya “Markplus Strategy”, mengungkapkan bahwa ada dua macam cara untuk menjaga konsistensi brand, yaitu dengan cara :

a. Brand Visualization

Suatu bentuk komunikasi brand melalui bentuk visualisasi sehingga mudah dipahami dan diingat pelanggan secara cepat.

Brand Visualization termasuk dalam komunikasi brand satu arah (one way marketing). Contoh dari brand visualization adalah advertising.

b. Brand Activation

Suatu bentuk promosi brand yang dapat mendekatkan konsumen dengan brand tersebut, serta menimbulkan interaksi antara brand dengan konsumen, dalam suatu kegiatan tertentu.

Brand Activation ini termasuk dalam komunikasi brand dua arah (two way marketing). Contoh brand activation adalah event.

(8)

4. Teori Garis

Garis sebagai sekumpulan titik yang bila dideretkan maka dimensi panjangnya akan tampak menonjol dan sosoknya disebut dengan garis. Secara umum garis terdiri dari unsur-unsur titik yang juga mempunyai peran tersendiri, unsur titik bisa juga mendukung keindahan. Bentuk garis bisa bersifat lurus atau lengkung, namun keduanya mempunyai bentuk dan karakter yang berbeda. Antara garis lurus dengan garis lurus lainnya juga bisa berbeda, misalnya berbeda dalam tekanan, ketebalan dan letak. Masing-masing akan memiliki karakter tersendiri. Sifat garis yang umum dikenal yaitu lurus, lengkung dan bersudut. Dalam penggunaan, mempunyai arah seperti horisontal, vertikal, diagonal atau miring. Garispun mempunyai dimensi seperti tebal, tipis, panjang dan pendek, juga saling berhubungan dalam bentuk garis paralel atau sejajar, garis memancar atau radiasi dan garis yang saling berlawanan.

Menurut Kusmiati, R. Artini Pudjiastuti Sri, Supandar Pamudi (1999), Teori Desain Komunikasi Visual, membagi jenis – jenis garis serta kesan yang ditimbulkannya, yaitu :

Tabel 3.1 Jenis – jenis Garis dan Kesan

No Jenis Garis Keterangan

1 Garis Lurus

Garis lurus digunakan sebagai penunjuk yang disertai kualitas tertentu, misalnya: kekuatan, kebersamaan, aspirasi, stabilisasi dan lain sebagainya.

2 Garis Vertikal

Garis yang tegak lurus dimana memberi kesan kekuatan yang bergerak keatas, yaitu pada saat mata tergerak untuk melihat dari bawah ke atas memberikan kesan ketinggian yang nyata.

(9)

3 Garis Horisontal

Garis yang terletak mendatar, sejajar dengan cakrawala atau horizon, memberi kesan ketenangan serta membuat mata seolah-olah digerakkan dari arah kiri ke kanan.

4 Garis Diagonal

Dimana arah garis bisa miring ke kiri atau ke kanan untuk memberi kesan aman, gerakan, semangat, gelora serta perlawanan. Karena itu garis jenis ini biasa digunakan memberi tekanan atau emphasis.

5 Garis Lengkung

Merupakan garis lurus yang ditekuk atau dibengkokkan sehingga menyerupai suatu lengkungan, yang mampu menimbulkan kesan pada perasaan, yaitu kuat, lemah, sensitif, dan ekspresif.

Sumber : Teori Desain Komunikasi Visual, 1999

5. Teori Bentuk

Pengertian bentuk menurut Leksikon Grafika adalah macam rupa atau wujud sesuatu, seperti bundar elips, bulat segi empat dan lain sebagainya. Dari definisi tersebut dapat diuraikan bahwa bentuk merupakan wujud rupa sesuatu, biasa berupa segi empat, segi tiga, bundar, elip dsb. Pada proses perancangan logo, bentuk menempati posisi yang tidak kalah penting dibanding elemen-elemen lainnya, mengingat bentuk-bentuk geometris biasa merupakan simbol yang membawa nilai emosional tertentu. Hal tersebut biasa dipahami, karena pada bentuk atau rupa mempunyai muatan kesan yang kasat mata.

Seperti yang diungkapkan Plato, bahwa rupa atau bentuk merupakan bahasa dunia yang tidak dirintangi oleh perbedaan-perbedaan seperti terdapat dalam bahasa kata-kata. Namun teori Plato tersebut tidaklah mesti berlaku semestinya. Ada aspek lain yang mengakibatkan bahasa bentuk tidak selalu efektif. Seperti penerapan bentuk-bentuk internasional dengan target

(10)

sasaran tradisional atau sebaliknya. Dengan kata lain, bila target sasaran tidak terbiasa dengan bahasa kasat mata tradisional, pergunakan bahasa kasat mata internasional demikian pula sebaliknya

.

Adapun beberapa makna bentuk menurut Leksikon Grafika adalah: a. Lingkaran

Lingkaran tidak memiliki awalan dan tidak memiliki akhiran. Lingkaran mewakilkan kekekalan dan dalam setiap budaya biasanya mewakilkan bentuk matahari, bulan, alam semesta dan objek angkasa lainnya. Lingkaran sering digunakan untuk benda-benda yang akrab seperti roda, bola, berbagai macam buah.

Lingkaran memiliki pergerakan yang bebas. Lingkaran bisa berputar. Bayangan dan garis dapat meningkatkan rasa pergerakan dalam lingkaran. Lingkaran merupakan kurva yang anggun dan terlihat feminin. Lingkaran juga memberikan rasa hangat, menenangkan dan memberikan rasa sensualitas dan cinta. Pergerakannya memberikan energi dan kekuatan. Kelengkapannya menunjukkan ketakterbatasan, kesatuan dan harmoni.

b. Kotak dan Persegi Panjang

Kotak dan persegi panjang menunjukkan kejujuran dan stabilitas. Kotak adalah bentuk yang umum digunakan dan terpercaya. Hal ini disebabkan karena umumnya tulisan yang kita baca disusun dalam bentuk kotak dan persegi pandang, maka bentuk tersebut menjadi falimiar, aman dan nyaman.

Kotak dan persegi panjang memberikan kesesuaian, kedamaian, soliditas, keamanan dan kesetaraan. Keakraban dan stabilitasnya, bersamaan dengan sifatnya yang terlalu biasa dapat terlihat membosankan. Kotak dan persegi panjang umumnya tidak menarik perhatian, namun dapat dimiringkan untuk menambahkan twist yang tak terduga. Misalnya pada halaman web yang memiringkan gambar yang dibingkai agar terlihat menonjol.

Dalam simbol Budha, persegi di dalam lingkaran menunjukkan hubungan antara manusia dan penciptanya.

(11)

c. Segitiga

Segitiga bisa stabil jika berada di bentuk dasar dan tidak stabil ketika tidak dalam bentuk dasar. Segitiga mewakili tekanan dinamis, aksi dan agresi. Segitiga memiliki energi dan kekuatan dan dinamis stabil serta tidak stabilnya dapat menunjukkan baik konflik maupun kekuatan yang mantap. Segitiga ini seimbang dan dapat menjadi simbol untuk hukum, ilmu dan agama.

Segitiga dapat menunjukkan pergerakan berdasarkan ke mana mereka menunjuk. Segitiga dapat digunakan untuk memberikan tema yang umum seperti piramida, panah dan simbol-simbol. Secara spiritual, segitiga mewakili trinitas agama. Segitiga dapat menunjukkan penemuan diri dan wahyu.

Kekuatan segitiga menunjukkan maskulinitas. Sifat dinamisnya membuat segitiga lebih cocok untuk desain logo pada perusahaan teknologi tinggi yang berkembang daripada untuk institusi keuangan. Segitiga dapat digunakan untuk menyampaikan perkembangan, arah dan tujuan.

d. Spiral

Spiral merupakan ekspresi dari kreativitas. Umumnya ditemukan pada pola pertumbuhan alam dari banyak organisme dan menujukkan proses pertumbuhan dan evolusi. Spiral menunjukkan ide dari kesuburan, kelahiran, kematian, ekspansi dan transformasi. Spiral merupakan siklus waktu, hidup, dan musim dan merupaka bentuk umum dalam simbolisme agama dan mistik.

Spiral bergerak dalam dua arah dan menunjukkan kembalinya pada titik yang sama pada perjalanan hidup dengan tingkatan pengertian yang baru. Spiral mewakilkan kepercayaan selama perubahanm pelepasan energi dan mempertahankan fleksibilitas melalui transformasi. Spiral yang searah dengan jarum jam menunjukkan proyeksi dari intensi dan spiral yang berlawanan jarum jam menujukkan pemenuhan dari intensi. Spiral ganda dapat digunakan untuk menyimbolkan kekuatan yang berlawanan.

Penggunaan bentuk dalam desain merupakan hal yang pasti terjadi, karena tidak mungkin menciptakan sebuah desain tanpa menggunakan sekurang-kurangnya satu bentuk. Bahkan kertas yang kosong pun merupakan sebuah bentuk. Bentuk sebagai salah satu

(12)

elemen dalam desain akan membantu desainer untuk mengkomunikasikan pesan dan bukan hanya tujuan dekorasi semata.

6. Teori Semiotika

Charles Sanders Pierce (1839-1914) mengemukakan teori tentang Tanda yang disebut sebagai teori semiotik. Pierce memperkenalkan istilah semiotik dengan hubungan segitiga triadik, yaitu tanda dipilih (representamen), makna tanda (interpretant) dan objek itu sendiri.

Teori Pierce ini telah menyempurnakan teori Saussure sebelumnya, dimana objek benar-benar merepresentasikan maknanya, misalkan : sebuah sepatu akan diartikan sama oleh semua orang sebagai sepatu, padahal dipikiran setiap orang sepatu itu berbeda-beda, ada sepatu pantofel, heels, boots, dan lainnya.

Pierce memperhitungkan keambiguitasan sebuah tanda, misalkan: jika seseorang menyebutkan kata "tas", maka orang dapat melihat dari latar belakang orang yang menyampaikan pesan, ada beberapa faktor seperti gender, usia, tempat tinggal yang mempengaruhi pengertian "tas" tersebut. Pierce membuat komunikasi lebih mudah karena tidak akan terjadi kesalahpahaman dalam mengartikan sebuah objek.

Dalam objek, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan, yaitu : 1. Ikon

Ikon merupakan tanda yang memiliki kemiripan "rupa". sebagai mana yang telah ada wujud nyatanya. Penggambaran ikon ada dengan dua cara, yaitu ilustratif (sesuai bentuk aslinya) dan diagramattik (dalam bentuk penyederhanaan).

contoh : pohon, gunung, daun, tempat sampah, buku, dsb. 2. Indeks

Indeks merupakan tanda yang menunjuk kepada sebuah arti, indeks sering juga disebut sebagai "petunjuk".

(13)

3. Simbol

Simbol merupakan tanda yang bersifat mewakili sebuah hal yang lebih besar yang ada dibelakangnya. Simbol juga biasanya menunjukkan arti yang telah disepakati bersama.

contoh : logo perusahaan, simbol-simbol keagamaan (salib, bangunan mesjid, kitab suci), dsb.

7. Teori Tipografi

Tipografi adalah seni menyusun huruf–huruf sehingga dapat terbaca, tetapi masih mempunyai nilai desain. Tipografi digunakan sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata (lisan) ke dalam bentuk tulisan (visual). Fungsi bahasa visual ini adalah untuk mengkomunikasikan ide, cerita dan informasi melalui segala bentuk media, mulai dari label pakaian, tanda– tanda lalu lintas, poster, buku, surat kabar dan majalah.

Menurut James Craig jenis huruf memiliki pengertian dan makna tersendiri berdasarkan klasifikasinya, antara lain adalah :

1. Roman

Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.

2. Egyptian

Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulakn adalah kokh, kuat, kekar dan stabil.

(14)

3. Sans Serif

Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.

4. Script

Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.

5. Miscellaneous

Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.

Dalam pemilihan jenis huruf, yang senantiasa harus diperhatikan adalah karakter produk yang akan ditonjolkan dan juga karakter segmen pasarnya. Seperti misalnya pada produk minyak wangi untuk wanita jarang yang menggunakan jenis huruf Egyptian karena berkesan kuat dan keras dan biasanya mempergunakan jenis huruf Roman yang bernuansa klasik dan lembut sehingga cocok dengan karakter minyak wangi dan wanita.

8. Teori Warna

Menurut Maitiland Graves, Color Fundamentals, McGraw-Hill Book Company. Inc, New York, 1952, hal 80, memberi kesimpulannya tentang warna, yaitu :

1. Warna panas atau hangat adalah keluarga kuning, jingga dan merah. Sifatnya adalah positif, agresif, aktif dan merangsang.

2. Warna dingin atau sejuk adalah keluarga hijau, biru dan ungu. Sifatnya adalah negatif, mundur, tenang, tersisih dan aman.

(15)

3. Warna yang disukai mempunyai ukuran sebagai berikut: merah, biru, ungu, hijau dan kuning.

4. Warna merah lebih populer untuk wanita dan warna biru lebih untuk pria.

5. Warna murni dan hangat disukai untuk ruangan sempit, sementara warna gelap dan warna pastel disukai untuk ruangan luas.

Adapun makna warna yang dikemukakan Maitiland Graves dari segi psikolog berdasarkan jenis warna masing – masing, adalah :

Tabel 3.2 Makna Warna dari Segi Psikolog

Warna Respon Psikologis Catatan

Merah

Power, energi, kehangatan, cinta, nafsu, agresi, bahaya

Merah dikombinasikan dengan hijau, maka akan menjadi simbol Natal. Merah jika

dikombinasikan dengan putih, akan mempunyai arti ‘bahagia’ di budaya oriental.

Biru

Kepercayaan, koservatif, keamanan, teknologi, kebersihan, keteraturan, ketengangan, perasaan yang mendalam, konsentrasi, cerdas, perasa, integratif, bijaksana,

bertahan, keras kepala, bangga diri, berpendirian tetap, kesetiaan, pengabdian, ketulusan, kesejukan, air, laut,awan,langit, harmoni, konservatif, percaya diri, penyembuhan, ningrat, tidak

Banyak digunakan sebagai warna pada logo Bank di Amerika Serikat untuk memberikan kesan 'kepercayaan'

(16)

bersalah, adil, berfikir,konsisten, kesedihan, kedinginan, depresi, penurunan vitalitas, basi, keraguan.

Hijau

Alami,sehat, keberuntungan, pembaharuan.

Di Cina dan Perancis, kemasan dengan warna hijau tidak begitu mendapat sambutan. Tetapi di Timur Tengah, warna hijau sangat disukai.

Kuning

Optimis, harapan, filosofi, ketidak jujuran, pengecut (untuk budaya Barat), pengkhianatan, berubah- ubah, gembira, santai, spontan, eksentrik, tol eran,investigatif, menonjol, tidak percaya, Hindu, sinar matahari, emas, kekayaan, keberuntungan, kehidupan,

penipuan, kebohongan, resiko,sakit.

Kuning adalah warna keramat dalam agama Hindu.

Ungu Spiritual, misteri, kebangsawanan, transformasi, kekasaran,

keangkuhan

Warna ungu sangat jarang ditemui di alam.

Oranye

Energi, keseimbangan, dan kehangantan, semangat, segar, ceria, ekonomis, jeruk, asam, musim gugur, meminta dan mencari perhatian.

Menekankan sebuah produk yang tidak mahal

(17)

kenyamanan, daya tahan. Amerika sering memakai warna coklat dan sangat sukses, tetapi di

Kolumbia, warna coklat untuk kemasan kurang begitu membawa hasil. Abu-Abu

Intelek, masa depan (seperti warna milenium), kesederhanaan,

kesedihan.

Warna abu abu adalah warna yang paling gampang/ mudah dilihat oleh mata.

Putih

Kesucian, kebersihan, ketepatan, ketidak bersalahan, steril, kematian.

Di Amerika, putih melambangkan perkawinan (gaun pengantin berwarna putih), tapi di banyak budaya Timur (terutama India dan Cina), warna putih melambangkan kematian.

Hitam

Power, seksualitas, kecanggihan, kematian, misteri, ketakutan, kesedihan, keanggunan

Melambangkan

kematian dan kesedihan di budaya Barat. Sebagai warna kemasan, hitam melambangakan keanggunan (elegance), kemakmuran (wealth) dan kecanggihan

(sopiscated)

(18)

C.

Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Teknis Produk Rancangan

Desain logo dan Graphic Standard Manual yang dibuat, ditata

berdasarkan teori dan prinsip desain. Penggunaan warna pastel dan

juga elemen bentuk yang luwes dimaksudkan untuk menyampainkan

pesan kepada para konsumen bahwa produk pakaian bayi yang

dihasilkan oleh Inka Baby berkualitas, aman bagi kulit bayi yang masih

sensitive, nyaman digunakan dll. Meskipun penggunaan warna dan

elemen bentuk yang terkesan halus dan lembut tetapi penyampaian

arti dari visi misi, budaya kerja dan informasi lain terkait perusahaan

Inka Baby tetap tersaji dalam desain logo baru yang dibuat.

Graphic Standard Manual dibuat seperti buku pada umumnya,

penggunaan warna pada desain layout gsm masih mengadaptasi

warna dari logo Inka Baby. Desain layout terbilang simpel dan memiliki

kesan ceria, yang bisa dilihat dari pemanfaatan ruang kosong dan

penggunaan elemen foto anak – anak kecil yang sedang bermain, serta

penggunaan font pada gsm dengan gaya anak kecil. Sehingga untuk

siapapun yang membaca gsm tersebut diharapkan dapat merasakan

semangat kerja perusahaan Inka Baby.

Material dari Graphic Standard Manual menggunakan kertas Art

Carton 260 gr untuk membuat cover, kertas Art Cartoon 160 gr untuk

isi halaman. Laminating doff digunakan supaya desain sederhana yang

ada pada gsm terlihat menjadi lebih menarik dan elegan.

(19)

D.

Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Ekonomi Karya Rancangan

Perancang memilih tempat salah satu tempat cetak digital printing

yang terkenal didaerah Bendungan Hilir, karena tempat tersebut

memilki mesin cetak Indigo, dimana mesin cetak tersebut memiliki

kemampuan menghasilkan warna lebih baik. Harga yang ditawarkan

tempat tersebut terbilang murah, jika dibandingkan dengan

pesaing-pesaing dilokasi yang sama.

Gambar

Gambar 3.1 Logo Lama Konveksi Inka Baby  Sumber: Konveksi Inka Baby
Tabel 3.1 Jenis – jenis Garis dan Kesan
Tabel 3.2 Makna Warna dari Segi Psikolog

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, nilai peluang seorang mahasiswa lulusan baru untuk dapat memperoleh pekerjaan pun telah dapat ditentukan, yaitu dengan.. menggunakan

Keterkaitan antara teori perilaku dengan variabel penelitian ini mengenai pengaruh Kepercayaan dan Kualitas Informasi terhadap Keputusan Pembelian konsumen marketplace

Validasi: - Diisi jenis periode laporan sebanyak 1 digit sesuai sandi di atas.. - Selain sandi di atas

Semakin berat aktivitas tubuh , semakin cepat curah jantung karena adanya vasodilatasi di otot rangka dan jantung serta vasokontriksi di arteriol pada organ-organ tersebut

Menurut Ibu Masnona, S,Pd.MM bahwasannya peranan guru pendidikan agama islam (PAI) dalam kegiatan pembelajaran guru pendidikan agama islam (PAI) dituntut agar

Oleh karena tidak terjadi lagi pertambahan ukuran panjang dan lebar anak daun, maka pengambilan sampel untuk parameter luas daun, kerapatan stomata dan analisa

Bila ditinjau dari keberadaan kontribusi masing-masing prediktor terhadap variabel keterampilan menulis teks tanggapan deskriptif, maka variabel penguasaan kosakata

Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana penerapan metode Exponentially Weighted Moving Average (EWMA) dan metode semi varians (SV) dalam perhitungan