MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

(1)

MAHKAMAH KONSTITUSI

REPUBLIK INDONESIA

---

RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 126/PHP.GUB-XIV/2016

PERKARA NOMOR 37/PHP.BUP-XIV/2016

PERKARA NOMOR 97/PHP.BUP-XIV/2016

PERKARA NOMOR 131/PHP.KOT-XIV/2016

PERIHAL

PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN GUBERNUR DAN

WAKIL GUBERNUR PROVINSI SULAWESI UTARA,

PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI DAN

WAKIL BUPATI KABUPATEN MINAHASA SELATAN,

PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI DAN

WAKIL BUPATI KABUPATEN MINAHASA UTARA,

DAN

PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN WALIKOTA DAN

WAKIL WALIKOTA KOTA TOMOHON

ACARA

MENDENGARKAN JAWABAN TERMOHON,

KETERANGAN PIHAK TERKAIT,

PEMBERI KETERANGAN, DAN PENGESAHAN BUKTI

TERMOHON DAN PIHAK TERKAIT

(II)

J A K A R T A

(2)

i MAHKAMAH KONSTITUSI

REPUBLIK INDONESIA --- RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 126/PHP.GUB-XIV/2016 PERKARA NOMOR 37/PHP.BUP-XIV/2016 PERKARA NOMOR 97/PHP.BUP-XIV/2016 PERKARA NOMOR 131/PHP.KOT-XIV/2016 PERIHAL

1. Perselisihan Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara 2. Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Minahasa Selatan 3. Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Minahasa Utara 4. Perselisihan Hasil Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Tomohon PEMOHON

1. Benny Jozua Mamoto dan David Bobihoe Akib (PERKARA NOMOR 126/PHP.GUB-XIV/2016) 2. Johny R.M. Sumual dan Annie S. Langi (PERKARA NOMOR 37/PHP.BUP-XIV/2016) 3. Sompie Singal dan Peggy Mekel (PERKARA NOMOR 97/PHP.BUP-XIV/2016) 4. Johny Runtuwene dan Vonny Jane Paat (PERKARA NOMOR 131/PHP.KOT-XIV/2016) TERMOHON

KPU Provinsi Sulawesi Utara, KPU Kabupaten Minahasa Selatan, KPU Kabupaten Minahasa Utara, dan KPU Kota Tomohon

ACARA

Mendengarkan Jawaban Termohon, Keterangan Pihak Terkait, Pemberi Keterangan, dan Pengesahan Bukti Termohon dan Pihak Terkait (II)

Rabu, 13 Januari 2015, Pukul 13.04 – 15.12 WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat

SUSUNAN PERSIDANGAN

1) Arief Hidayat (Ketua)

2) I Dewa Gede Palguna (Anggota)

3) Manahan M.P. Sitompul (Anggota)

Syukri Asyari Panitera Pengganti

(3)

ii

1. Bambang Sunaryo 2. Michael Billy Laluyan 3. Rio Denny Napitupulu

B. Termohon Perkara Nomor 126/PHP.GUB-XIV/2016:

1. Yessy Yati Momongan (KPU Provinsi Sulawesi Utara)

C. Kuasa Hukum Termohon Perkara Nomor 126/PHP.GUB-XIV/2016:

1. Edy Halomoan Gurning 2. Alfra Tamas Girsang 3. M. Fandrian Hadistiano

D. Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 126/PHP.GUB-XIV/2016:

1. Tanda Perdamaian Nasution 2. Dantje kaligis

3. Diarson Lubis 4. Ridwan Darmawan 5. Hendrik Calvein Sualang

E. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 37/PHP.BUP-XIV/2016:

1. Setli A.S. Kohdong 2. Weddy F. Ratag

F. Kuasa Hukum Termohon Perkara Nomor 37/PHP.BUP-XIV/2016:

G. Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 37/PHP.BUP-XIV/2016:

1. Pilipus Tarigan 2. Dini

3. Dantje kaligis

H. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 97/PHP.BUP-XIV/2016:

(4)

iii

I. Termohon Perkara Nomor 97/PHP.BUP-XIV/2016:

1. Fredrik Sirap (KPU Kabupaten Minahasa Utara)

J. Kuasa Hukum Termohon Perkara Nomor 97/PHP.BUP-XIV/2016:

1. Danur Suprapto 2. KH. Fernando Silalahi

K. Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 97/PHP.BUP-XIV/2016:

1. Abdul Hadi Lubis 2. Ifdal Kasim

L. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 131/PHP.KOT-XIV/2016:

1. Oktaviane Loura

M. Termohon Perkara Nomor 131/PHP.KOT-XIV/2016:

1. Beldie A. Tombeg (KPU Kota Tomohon)

N. Kuasa Hukum Termohon Perkara Nomor 131/PHP.KOT-XIV/2016:

O. Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 131/PHP.KOT-XIV/2016:

1. Jean Christine Maengkom 2. Alfian Ratu

(5)

1

1. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Bismillahirrahmaanirrahiim. Sidang dalam Perkara 37,

97/PHP.BUP/XIV/2016, 126/PHP.GUB-XIV/2016, 131/PHP.KOT-XIV/2016 kota … walikota dan gubernur. Untuk Kabupaten Minahasa Selatan, Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, dan Kota Tomohon. Dengan ini dibuka dan terbuka untuk umum.

Pemohon 37. Silakan dinyalakan.

2. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR

37/PHP.BUP-XIV/2016: SETLI A.S. KOHDONG

Ya. Hadir, Yang Mulia.

Hadir, ya. Perkara 97?

97/PHP.BUP-XIV/2016: ROMEO TUMBEL

Hadir, Yang Mulia.

Perkara Gubernur 126?

126/PHP.GUB-XIV/2016: BAMBANG SUNARYO

Hadir, Yang Mulia.

Perkara 131? Kota Tomohon.

(6)

2

131/PHP.KOT-XIV/2016: OKTAVIANE LOURA

Hadir, Yang Mulia.

Baik, terima kasih. Untuk Termohon Perkara 37?

10. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 37/PHP.BUP-XIV/2016, 126/PHP.GUB-37/PHP.BUP-XIV/2016, 131/PHP.KOT-XIV/2016: ALFRA TAMAS GIRSANG

Hadir, Yang Mulia.

11. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Perkara 97?

12. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 97/PHP.BUP-XIV/2016: DANUR SUPRAPTO

Hadir, Yang Mulia.

Perkara 126?

Hadir, Yang Mulia.

Perkara 131?

(7)

3

18. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 37/PHP.BUP-XIV/2016: DINI

Hadir, Yang Mulia.

Perkara 97, Pihak Terkait?

20. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 97/PHP.BUP-XIV/2016: IFDAL KASIM

Hadir, Yang Mulia.

Baik. Perkara 126?

22. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 26/PHP.GUB-XIV/2016: TANDA PERDAMAIAN NASUTION

Hadir, Yang Mulia.

Baik. 131, Pihak Termohon?

24. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

131/PHP.KOT-XIV/2016: ALFIAN RATU

Hadir, Yang Mulia.

Hadir. Baik, agenda kita hari ini adalah mendengar jawaban Termohon dan keterangan Pihak Terkait, tapi sebelum kita mulai kalau ada bukti yang ditambahkan bisa diserahkan dulu untuk segera kita verifikasi dan disahkan sebelum persidangan berakhir. Ada?

(8)

4

Untuk permohonan 37, 126, dan 131 tidak ada, Yang Mulia.

Tidak ada, ya, sudah, ya. Untuk yang Perkara 97?

Terima kasih, Yang Mulia. Jadi, ada penambahan bukti baru.

Silakan.

Dari Perkara 37.

Ya, silakan diambil. Untuk Pihak Terkait, ada tambahan?

32. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 37/PHP.BUP-XIV/2016: DINI

Untuk Perkara 37 tidak ada.

Tidak ada. 97?

Tidak ada, Yang Mulia.

(9)

5

Tidak ada, Yang Mulia.

Tidak ada. Perkara 131?

Belum ada, Yang Mulia.

Belum ada?

Untuk saat ini.

Tidak ada. Nanti kalau nanti, ya, sudah kelewat nanti, ya. Supaya segera bisa diverifikasi, ya. Soalnya yang lain tidak ada dia enggak mau tidak tapi belum, begitu, ya. Enggak apa-apa boleh saja tapi di anggap nanti kalau terlambat, ya, enggak usah diurusi, begitu.

Baik, sekarang saya persilakan Pihak Termohon Perkara 37 dulu. Supaya disampaikan pokok-pokoknya saja, ya. Tidak seluruhnya, yang tidak dibacakan di anggap telah dibacakan.

Baik.

Bismillahirrahmaanirrahiim. Izin, Yang Mulia.

(10)

6

Dengan hormat. Yang bertanda tangan di bawah ini.

Nama Dr. Franley N. Pangemanan S.Sos., M.Si. jabatan Ketua KPU Kabupaten Minahasa Selatan.

Dua. Dolvie J.A. Tutu, S.E., M.Si (…)

Sudah, sudah dibacakan itu.

Baik, Yang Mulia.

Ya. Jadi, untuk identitasnya sudah dianggap dibacakan. Sekarang masuk dalam eksepsi.

Baik. Izin, Yang Mulia. Dalam eksepsi.

a. Kewenangan Mahkamah Konstitusi

Pertama bahwa Judul permohonan a quo secara jelas menyatakan permohonan pembatalan dalam acara … dalam Berita Acara rekapitulasi hasil penghitungan. Namun pada selanjutnya Pemohon juga menyatakan bahwa mengajukan permohonan keberatan. Hal ini lah yang kami ajukan untuk eksepsi kewenangan Mahkamah Konstitusi karena hanya dikenal permohonan pembatalan dalam perkara ini.

Selanjutnya untuk kedudukan hukum atau legal standing Pemohon.

Pertama bahwa Kabupaten Minahasa Selatan memiliki jumlah penduduk 230.599 jiwa. Vide bukti TB-001 karenanya pengajuan perselisihan jika terdapat perbedaan selisih suara paling banyak 2%.

Bahwa berdasarkan Keputusan KPU Kabupaten Minahasa Selatan Nomor 32/KPTS/KPU-MS/XII/2015 tentang Penetapan Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil

(11)

7

Rawis perolehan suara 1.906. Ketiga Johny R.M. Sumual dan Annie S. Langi dengan perolehan suara 37.630. Maka berdasarkan ketentuan dari Pasal 158 ayat (2) Undang-Undang 8 Tahun 2015 juncto Pasal 6 ayat (2) PMK 1 Tahun 2015. Pasal 6 ayat (3) PMK Nomor 5 Tahun 2015. Maka Pemohon tidak dapat mengajukan permohonan karena telah melebihi ambang batas selisih perolehan suara, yaitu sebesar 1.672 suara (2%). Sedangkan selisih perolehan suara antara Pemohon dengan Pihak Terkait yaitu sebesar 46.169 dan/atau 55,09%. Yang mana jika kita hitung yaitu ambang batas selisih suara adalah 1.676. Selisih suara itu adalah 46.169 dengan persentase 55,09%. Maka dengan ini Termohon memohonkan kepada Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi untuk menyatakan permohonan Pemohon tidak dapat diterima.

Selanjutnya permohonan a quo tidak jelas atau obscuur libel. Bahwa Pemohon dalam permohonan a quo antara posita (...)

Tidak ... tidak usah dibacakan. Intinya saja.

Oh, ya.

Bahwa Pemohon mendalilkan permohonan a quo dengan dasar keberatan. Sedangkan pada bagian petitum Pemohon memintakan untuk menyatakan tidak sah dan membatalkan.

Ya.

Maka dari itu Termohon mengaca ... menyatakan bahwa permohonan a quo tidak jelas dan memohonkan kepada Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi untuk menyatakan permohonan a quo tidak dapat diterima.

(12)

8

Ya.

Selanjutnya dalam pokok permohonan.

Ada berapa dalil yang dijawab?

Ada (...)

Langsung saja dalil-dalilnya.

Oke.

Yang dijawab apa. Tidak perlu dibacakan secara keseluruhan.

Oke. Pertama, kita membantah terkait dengan proses pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Minahasa Selatan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(13)

9

Penjelasannya (...)

1, 2, 3, 4, dianggap telah dibacakan, ya?

Ya.

Sampai ke nomor 7 itu, ya?

7. Benar, Yang Mulia.

Baik.

Yang kedua (...)

Dengan ada buktinya, ya?

(14)

10

Baik. Sekarang yang kedua.

Termohon telah melakukan tugas dan fungsinya dalam memverifikasi persyaratan bakal calon yang (...)

Ya. Kemarin dipersoalkan verifikasinya tidak dilakukan?

Betul, Yang Mulia.

Sekarang sebetulnya sudah dilakukan dengan baik.

Lengkap dengan bukti-bukti yang kami ajukan, Yang Mulia.

Buktinya ada. He eh. 8, 9, 10, 11, sampai dengan 14 dianggap telah dibacakan, ya?

Oke.

Selanjutnya tidak ada politisasi aparatur sipil negara dalam seluruh penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2015.

(15)

11

toh? Pihak Terkait itu incumbent apa bukan?

Incumbent.

Incumbent. Jadi, mungkin tuduhannya dikatakan bisa menggerakan birokrasi. Tapi, dibantah, ya?

Ya, Yang Mulia.

Baik. Jadi, 15, 16, 17, sampai 19 itu dalil-dalil yang mengatakan bahwa tidak ada (...)

Politisasi.

Politisasi ASN atau birokrasi, ya?

(16)

12

Baik. Terus?

Selanjutnya tidak ada praktik pembagian sembako, politik uang, dan intimidasi, Yang Mulia.

Ya. Kalaupun ada itu penyelesaiannya enggak di sini, gitu toh?

Ya. Betul, Yang Mulia.

Ya. Jadi, itu 20, 21, 22, 23, 24 dianggap telah dibacakan, ya?

Baik, Yang Mulia.

Terus? Yang bawah itu silakan dibaca.

Oke.

(17)

13

Oke. Bahwa dengan ini Termohon tegaskan berdasarkan uraian-uraian bantahan atau tanggapan tersebut di atas. Jelas seluruh dalil pokok permohonan tidak terbukti bersifat terstruktur, sistematis, dan masif. Serta tidak mempengaruhi perolehan suara secara signifikan. Hal

ini didasarkan pada hasil penelitian yang berjudul Tafsir konstitusi

pelanggaran pemilukada yang bersifat sistematis, terstruktur, dan masif yang dibuat oleh Pusat Penelitian dan Pengkajian Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dan telah dimuat di jurnal Konstitusi Volume 9 Nomor 1 ... Nomor 1, Maret 2012 yang menyatakan bahwa ukuran-ukuran pelanggaran terstruktur, sistematis, dan masif telah ditetapkan dalam berbagai Putusan Mahkamah, yakni (...)

Baik. 1, 2, 3 dianggap dibacakan.

Selain itu pelanggaran terstruktur, sistematis, dan masif tersebut haruslah serius, signifikan, dan terstruktur yang berpengaruh terhadap perolehan suara pasangan calon.

Baik. Terus sekarang petitumnya?

Berdasarkan uraian sebagaimana tersebut di atas, Termohon memohonkan kepada Mahkamah Konstitusi untuk menjatuhkan Putusan sebagai berikut.

Dalam eksepsi.

a. Menerima eksepsi yang diajukan oleh Termohon. b. Menyatakan permohonan tidak dapat diterima.

Dalam pokok permohonan.

(18)

14

2. Menyatakan sah secara hukum Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilihan Umum Kabupaten Minahasa Selatan, tertanggal 18 Desember 2015.

3. Menyatakan sah secara hukum Putusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Minahasa Selatan Nomor 32/KPTS/KPU-MS/XII-2015 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2015, tertanggal 18 Desember 2015.

Atau apabila Mahkamah Konstitusi berpendapat lain,

mohonputusan yang seadil-adilnya.

Baik. Terima kasih.

Kita lanjutkan dengan keterangan Pihak Terkait.

102. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 37/PHP.BUP-XIV/2016: PILIPUS TARIGAN

Terima kasih, Yang Mulia.

Kami memberikan Pihak Terkait dalam Perkara Nomor 37 Tahun 2016. Kami mewakili Pasangan Nomor Urut 1 yang diajukan oleh Pasangan Nomor Urut 3.

Baik.

Kedudukan Pihak Terkait. Bahwa Pihak Terkait adalah pasangan calon bupati dan wakil bupati yang memenuhi syarat pada Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Minahasa Selatan (...)

Baik, jadi itu (...)

(19)

15

Ya.

Baik, terus.

Bahwa berdasarkan Keputusan KPU Kabupaten Minahasa Selatan Nomor 32 dan seterusnya, maka Pihak Terkait memperoleh suara 83.799 suara. Selisih antara Nomor Urut 1 dengan Nomor Urut 3=46.169 suara.

Ya.

Jadi dengan demikian juga, maka menurut Pihak Terkait bahwa Pemohon tidak mempunyai kualifikasi mengajukan permohonan melalui Mahkamah Konstitusi ini.

Karena persentasenya berapa selisihnya?

46.169 suara atau terkait 55%, Yang Mulia.

(20)

16

Tenggang waktunya. Bahwa sidang Panel ... Pleno untuk pemeriksaan pendahuluan pemohonan Pemohon dalam perkara a quo telah selesai dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 8 Januari 2016. Bahwa dua hari setelah hari Jumat, yaitu hari Senin, tanggal 11 dan Selasa bahwa Pihak Terkait telah mengajukan keterangan pada tanggal 12 Januari 2016.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka Pihak Terkait telah mengajukan keterangan masih dalam tenggang waktu sebagai ketentuan ... ketentuan perundang-undangan.

Ini gimana ini, kalau Pihak Terkait kapanpun mengajukan selama sudah mengajukan sebelum sidang masih boleh.

Ya, Yang Mulia.

Yang dimaksud tenggang waktu itu tenggang bagaimana tanggapan Anda terhadap tenggang waktu pengajuan permohonan.

Ya.

Ya. berarti Anda menjawab ini, ya, sudah enggak masalah itu nanti.

(21)

17

Ya.

Kalau ini enggak usah menyebut itu Anda.

Maksudnya supaya lebih jelas begitu, Yang Mulia.

Oh, sudah lebih jelas. Saya sebelum sidang dimulai sudah jelas.

Baik, Terima kasih, Yang Mulia. Kami lanjutkan.

Baik. eksepsinya sekarang.

Mahkamah Konstitusi tidak berwenanang memeriksa dan mengadili perkara a quo. Bahwa posita Pemohon telah secara jelas menunjukan bahwa apa yang diuraikan dalam posita permohonannya adalah merupakan hal-hal yang diduga sebagai pelanggaran administratif dan pelanggaran tindak pidana pemilu dan pemilukada.

Bahwa penanganan perkara pelanggaran administratif adalah kewenangan KPU dan Bawaslu dan kemudian disebut sebagai sengketa pemilihan yang merupakan kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara.

(22)

18

Intinya ini Anda mengatakan tidak ada kewenangan karena kewenangan masing-masing telah terbagi habis oleh lembaga-lembaga yang ditentukan oleh undang-undang, ya?

Ya, Yang Mulia.

Baik. keterangan yang lengkap dianggap dibacakan.

Baik.

Sekarang legal standing Pemohon, gimana?

Pemohon tidak memiliki kedudukan hukum atau legal standing dalam perkara a quo.

Kenapa tidak punya legal standing? Karena selisihnya?

Selisih, Yang Mulia.

(23)

19

Bahwa perbedaan suara antara Pemohon dengan pasangan calon peraih suara terbanyak berdasarkan penetapan hasil perhitungan suara oleh KPU Kabupaten Minahasa Selatan sebanyak 55%.

55%, baik. Ya.

Bahwa berdasarkan perolehan suara di atas, sangatlah jelas dan nyata bahwa selisih perolehan suara Pemohon dan Pihak Terkait melebihi dari ketentuan yang ditentukan oleh undang-undang Pasal 158 ayat (2) huruf a.

Ya, itu kesimpulannya.

Ya, itu kesimpulannya, Yang Mulia.

Sekarang pokok permohonannya gimana, menurut Anda permohonan ini gimana?

Juga dalam eksepsi ada permohonan kami anggap sebagai obscuur libel, Yang Mulia. Tapi kami anggap sudah diuraikan.

Ya, obscuur libel sudah jelas karena apa itu tidak jelasnya Anda menguraikan kenapa intinya. Itu yang di bold itu?

(24)

20

Ya, Yang Mulia.

Ya, tanpa menjelaskan dan seterusnya itu, ya?

Ya, Yang Mulia.

Ya, terus.

Dalam pokok permohonan. Bahwa Pihak Terkait menolak dengan tegas dalil-dalil permohonan Pemohon.

Ya.

Bahwa Pihak Terkait menolak dengan menyatakan sangat tidak beralasan dan tidak memenuhi syarat dan unsur tuduhan terjadinya pelanggaran terstruktur, sistemik, dan masif.

Ya.

Sebagaimana dalil Pemohon dalam permohonannya yang menyatakan bahwa telah terjadi pelanggaran terstruktur, sistematis, dan masif yang dilakukan oleh Pasangan Calon Nomor Urut 1.

(25)

21

dapat mengkorelasikan dengan dalil-dalil yang dituduhkan kepada Pihak Terkait.

Baik.

Bahwa terhadap dalil Pemohon mengenai pelanggaran persyaratan pencalonan dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Selatan menurut Pihak Terkait adalah sebagai berikut.

Bahwa dalam permohonannya Pemohon menyatakan adanya ketidakwajaran penerbitan ijazah paket C yang diperoleh dan dipergunakan oleh Bupati Calon Nomor Urut 1 dan telah digunakan pada saat pencalonan bupati Tahun 2010 dan menjadi Calon Bupati Nomor Urut 1 atau (suara tidak terdengar jelas) sebagai bukti terpilih masa bakti 2010-2015.

Bahwa terhadap dalil tersebut di atas, sudah jelas bahwa Pihak Terkait adalah bupati incumbent, yang artinya dalam Pemilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Selatan Tahun 2010 adalah bupati terpilih yang memenuhi syarat administratif sesuai yang ditentukan oleh KPU Minahasa Selatan dan tidak melanggar serta memenuhi persyaratan pencalonan dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Minahasa Selatan.

Jadi intinya Anda menjawab dalil Pemohon kalau calon bupati menggunakan ijazah palsu, sehingga tidak memenuhi persyaratan (...)

Tidak mungkin di (...)

(26)

22

Ya.

Karena terutama itu sudah bupati incumbent sudah menjadi bupati tahun 2010 sampai 2015, ya. Baik, terus?

Dan mengenai masalah tersebut juga sudah pernah dilapor … sudah pernah adanya laporan polisi Nomor 192 tahun 2015 di

ditreskrimum,tanggal 20 Mei 2015 dan juga tidak terbukti (...)

Ya, itu penjelasan berikutnya dianggap dibacakan, ya.

Ya, tidak terbukti dan selanjutnya mengenai dalil politisasi birokrasi, Yang Mulia.

Ya, baik.

Bahwa terhadap dalil Pemohon dalam permohonannya yang menyatakan Pasangan Calon Nomor Urut 1 telah menyalahgunakan kekuasaan dengan melibatkan para pejabat aparatur sipil negara dalam kampanye dan telah melakukan intimidasi tekanan agar harus mendukung dan memilih Pasangan Calon Nomor Urut 1 dan bahkan Pemohon menyatakan hal tersebut sudah menjadi rahasia umum di Kabupaten Minahasa.

Bahwa terhadap dalil dugaan Pemohon tersebut di atas sudah nyata-nyata imajinatif, yaitu tidak mengandung kebenaran secara faktual dan hanya untuk mencari kesalahan-kesalahan yang dilakukan Pihak Terkait karena Pemohon dalam permohonannya tidak dapat menjelaskan

(27)

23

Jadi intinya dalil itu bersifat asumtif belaka?

Asumstif belaka. Imaginer, Yang Mulia.

Ya, sekarang berikutnya.

Tentang politisasi kepala desa atau hukum tua dan perangkat desa dan politik uang.

Bahwa dalam dalil permohonan Pemohon telah menduga Pasangan Calon Nomor Urut 1 menggunakan pengaruhnya dengan melibatkan kepala desa atau hukum tua dan perangkat desa yang ada di Minahasa Selatan sebagai tim sukses dengan menaruhkan uang dan beras kepada masyarakat di masing-masing desa dan dilakukan sebelum masa tenang dan di saat masa tenang menurut Pihak Terkait.

Bahwa Pihak Terkait sebagai petahana tidak pernah melakukan tindakan dalam bentuk apapun untuk mengarahkan pejabat, PNS, hukum tua untuk mendukungnya, malah di berbagai kesempatan secara lisan menyampaikan seruan kepada pejabat PNS, hukum tua untuk netral dan secara tertulis telah mengeluarkan Surat Instruksi Bupati Nomor 13 Tahun 2015, tertanggal 17 September 2015 tentang Netralitas PNS di dalam Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Selatan Tahun 2015.

(28)

24

Kesimpulannya dalil Pemohon tersebut mengada-ada dan berdasarkan asumsi belaka, sehingga harus dikesampingkan. Mengenai (...)

Ya, terus untuk yang tempat ibadah (...)

Tempat ibadah sebagai sarana politik praktis dan menurut kami juga mengada-ada, Yang Mulia.

Ya, baik. Terus petitumnya?

Selanjutnya dalam petitum, Yang Mulia. Kami sampaikan berdasarkan uraian sebagaimana tersebut di atas Pihak Terkait memohon kepada Mahkamah Konstitusi untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut.

Dalam eksepsi. Mengabulkan eksepsi Pihak Terkait. Dalam pokok perkara. Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya. Menyatakan benar dan tetap berlaku Keputusan KPU Kabupaten Minahasa Selatan Nomor 32/KPTS/KPU-MS/XII/2015 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2015 dalam Pemilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2015, tertanggal 18 Desember 2015 pukul 18.05 WITA.

Apabila Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Demikian, Yang Mulia.

Baik, terima kasih. Ada yang dipersoalkan, Yang Mulia? Cukup jelas, ya? Cukup, ya?

(29)

25

Terima kasih, Yang Mulia. Jawaban Termohon dalam Perkara 97/PHP.BUP-XIV/2016 yang dimohonkan oleh Pemohon Nomor Urut 3.

Yang bertanda tangan di bawah ini nama Fredrik Sirap. Jabatan Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Minahasa Utara.

Ya, dan seterusnya dianggap telah dibacakan.

Kemudian eksepsi.

Dalam eksepsi. Menurut Termohon, Pemohon tidak memiliki kedudukan hukum untuk mengajukan permohonan perselisihan perolehan suara hasil pemilihan calon bupati dan wakil bupati sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan Pasal 152 ayat (2) huruf a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015, tanggal 18 Maret 2015 dan Ketentuan Pasal 6 ayat (2) huruf a Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 5 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2015.

Mestinya selisihnya 2%, ya?

(30)

26

Ini di dalam hasilnya berapa persen selisihnya?

Hitungannya dari selisih 3.143 suara itu diketemukan 6,15%, Yang Mulia.

6,15%?

Ya, Yang Mulia.

6,15%, jadi tidak punya legal standing, ya?

Ya, Yang Mulia.

Baik, diteruskan. Untuk tenggang waktu enggak ada masalah, ya?

Tidak ada masalah, Yang Mulia.

(31)

27

Izin, Yang Mulia masih ada lagi tentang permohonan tidak jelas (...)

Ya, permohonannya gimana menurut Anda?

Jadi, menurut Termohon apa yang dimohonkan oleh Pemohon dalam dalil-dalil permohonannya itu dalam petitum angka 5 halaman 19 menyatakan memerintahkan KPU Kabupaten Minahasa Utara untuk melaksanakan pemungutan suara ulang. Sedangkan di dalam pokok permohonan yang dipermasalahkan adalah terkait dengan kesalahan hasil perhitungan suara yang tidak ada kaitannya dengan petitum. Sehingga menurut Termohon, hal tersebut tidak memenuhi substansi ketentuan Pasal 112 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang juncto Pasal 59 Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun 2015 tentang Pemungutan dan Perhitungan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.

Ya. Oleh karena tidak jelas itu, maka hendaknya tidak diterimanya itu, ya?

Ya, Yang Mulia.

Sekarang dalam pokok permohonan secara pokok-pokoknya saja. Dalil apa yang Anda bantah?

(32)

28

Ya. Terima kasih, Yang Mulia. Di sini yang kami bantah dari Pihak Termohon di halaman 7, Yang Mulia.

Ya.

Di sini poin D. Poin D.1 huruf a halaman 5, Pihak Termohon berpendapat bahwa apa yang didalilkan oleh Pemohon yang menyatakan jumlah penduduk Kabupaten Minahasa Utara berjumlah 218.000 adalah tidak benar karena tidak didukung oleh data yang valid yang menurut Termohon jumlah penduduk Kabupaten Minahasa Utara berdasarkan data vide bukti TN-001 itu berjumlah 215.354 jiwa.

Baik. Terus?

Izin, Yang Mulia, yang halaman 9 angka 4.

Ya.

Terkait dengan pokok permohonan (…)

(33)

29

Ya, Yang Mulia.

Sekarang halaman 9.

Angka 4, Yang Mulia.

Angka 4, ya.

Ya, di sini dalil Pemohon yang menyatakan bahwa di poin D.2 huruf c angka 1 halaman 7 yang menyatakan bahwa selisih suara Pemohon disebabkan adanya penggelembungan atau penambahan DPTb-2 sebanyak 1.125 suara, yang terjadi di 45 TPS, 24 desa, 10 kecamatan. Menurut Termohon, hal tersebut tidak benar dan mengada-ada karena Pemohon tidak dapat menyebutkan dengan jelas lokasi TPS dan desa yang dimasukkan dalil Pemohon. Di mana menurut Termohon, sesuai dengan bukti TB-001.

Ya, terus?

Yang angka 5, Yang Mulia. Terkait dengan dalil Pemohon dalam poin D.2 huruf c angka 2 halaman 7 yang menyatakan bahwa

terjadi kesalahan penjumlahan atau perhitungan rekapan C1-KWK dan DA1-KWK sebanyak 2.159 suara di 89 TPS, 44 desa, dan 10 kecamatan, yang menurut Termohon hal tersebut tidak benar karena Pemohon tidak dapat menyebutkan dengan jelas lokasi TPS dan desa yang dimaksud dan menurut Termohon dapat menjelaskan bahwa

(34)

30

proses rekapitulasi perhitungan suara di tingkat kecamatan itu sesuai dengan vide bukti TN-002.

Baik.

Dan vide bukti TB-001.

Ya. Yang berikutnya (…)

Yang berikutnya di halaman 10 angka 6, Yang Mulia. Di situ dijelaskan bahwa dalil Pemohon di poin D.2 huruf c angka 3 halaman 7 menyatakan bahwa terjadi penggelembungan atau penambahan DPTb-2. Yang menurut Termohon hal tersebut adalah tidak benar dan hanya merupakan asumsi Pemohon. Karena Pemohon tidak dapat membuktikan apakah pemilih DPTb-2 sebagaimana pada pokok permohonan memilih atau mencoblos suara … surat suara Pasangan Calon Nomor Urut 2 dan Pemohon juga tidak dapat membuktikan pengurangan jumlah suara dari Pasangan Calon Nomor Urut 3 serta pasangan calon lainnya.

Ya. Yang lain mengenai … ini dianggap … yang 7, 8, 9 dianggap dibacakan kalau begitu.

Ya, Yang Mulia.

(35)

31

Ada dilaksanakan, Yang Mulia.

Itu yang di D.3 angka 7, coba.

Siap.

Atau ini dulu, yang 10 itu. D.3 angka 6 menyatakan ada surat rekomendasi. Coba, bagaimana itu?

Ya, terkait dengan rekomendasi, Termohon berpendapat bahwasanya sudah … apa … bersifat administrasi dan tidak memengaruhi perolehan hasil perhitungan suara.

Oh.

Dan hal tersebut bukan menjadi kewenangan Mahkamah Konstitusi untuk menilainya.

Begitu. Tapi itu rekomendasi dilaksanakan, ya? berupa … bersifat administrasi itu apa, perubahan apa? Dia minta apa itu Pemohon? Mengatakan apa?

(36)

32

Terkait dengan surat Nomor 135/RPANWAS (…)

Tadi kan rekomendasinya agar memberikan sanksi pada Ketua dan Anggota PPK Kecamatan Dimembe, ya. Ini ada masalah enggak di sini?

Izin, Yang Mulia. Jadi, terhadap rekomendasi panwas ada diberikan apa ... sanksi, Yang Mulia.

Ya.

Sanksi (…)

Ini sampai ke DKPP enggak ini. Ada permasalahan sama DKPP, enggak?

Tidak sampai, Yang Mulia.

Tidak sampai. Terus yang di angka 11?

(37)

33

Ya, Yang Mulia.

Bukan tidak sampai ke pelanggaran etik, ya?

Tidak, Yang Mulia.

Baik. Sekarang yang 12. Kita sudah me ... anu ... ada protes mengenai rekapitulasi, bagaimana ini? Ada kekeliruan, keberatan dalam rekapitulasi, bagaimana menurut Pemohon … eh, menurut Termohon ?

Izin, Yang Mulia. Jadi, terkait dengan yang 12 itu sudah kami lampirkan vide bukti TM-001, Yang Mulia.

Baik. Itu ada di halaman 17 poin 23?

Ya, izin, Yang Mulia. Ini terhadap yang angka 23 itu kaitan dengan D.3 tentang pelanggaran selama penghitungan suara.

(38)

34

Pihak Termohon dalam hal ini tidak mengetahui hal tersebut. Dan Termohon juga tidak mendapatkan laporan dari Bawaslu Provinsi Sulawesi Utara maupun Bawaslu RI, Yang Mulia.

Jadi, sebetulnya tidak ada masalah, ya?

Ya, Yang Mulia.

Tidak ada pelanggaran selama pemungutan dan penghitungan suara?

Betul, Yang Mulia.

Baik. Kalau yang sebelumnya di anggap dibacakan karena berkait juga dengan apa ... yang sebelumnya, ya?

Ya, Yang Mulia.

Sekarang yang berikutnya proses rekapitulasinya juga dipersoalkan itu. Jawaban Anda mungkin di halaman apa ... di poin 25 itu, bagaimana itu? Rekapitulasinya dilaksanakan berjenjang, toh?

(39)

35

Ya, Yang Mulia.

Mulai dari TPS kemudian bagaimana ceritakan? Karena dipersoalkan.

Siap, Yang Mulia. Jadi, di sini prosesnya Termohon telah melaksanakan penyampaian pemberitahuan Formulir C6-KWK melalui KPPS dan Formulir C6-KWK itu diserahkan oleh KPPS itu 3 hari sebelum pemungutan suara, Yang Mulia.

Ya. Sekarang ini yang dipersoalkan penghitungan suaranya. Jadi, saya tanya penghitungan suara dilakukan berjenjang dari TPS, kemudian ke PPD, PPD ke PPK kemudian sampai kabupaten, ya. Ini Pemohon mempersoalkan?

Ya.

Proses rekapitulasi di tingkat kabupaten tidak mengikuti jadwal atau tahapan sesuai peraturan yang berlaku, betul enggak ini?

Izin, Yang Mulia. Menurut Termohon itu sudah dilaksanakan berdasarkan proses dan mengikuti jadwal yang ditetapkan, Yang Mulia.

(40)

36

Prosesnya dilaksanakan di tanggal 17 Desember 2015.

Itu di tingkat kabupaten, ya?

Ya, Yang Mulia. Dan berakhir tanggal 19 Desember … dan berakhir tanggal 18 Desember 2015 jam 23.59 WITA, Yang Mulia.

Ini di sini Anda menulis berakhir proses ... dan berakhir 19 Desember ...sudah masuk 19 Desember tadi pukul 01.30 pagi?

Izin, Yang Mulia.

Ya.

Itu menurut Pemohon.

Lah ya. Kalau menurut Anda, bagaimana?

Kalau menurut Termohon proses pelaksanaan rekapitulasi di tingkat kabupaten (…)

(41)

37

17, ya. Sampai 18 Desember 2015 jam 23.59.

Jam 23.59, ya. Bertempat di mana itu?

Bertempat di Hotel Sultan Raja, Yang Mulia.

Sultan Raja, ya, baik. Dan waktu itu semuanya ditandatangani?

Para Pihak saksi pasangan calon itu menandatangani termasuk dari panwas.

Ya. Tapi Ada keberatan dari pasangan calon lain?

Tidak ada, Yang Mulia. Berdasarkan vide bukti TG-004, Yang Mulia.

(42)

38

Ya, Yang Mulia.

Baik. Terus mengenai pemberitaan itu jadi masalah enggak di sana?

Izin, Yang Mulia. Menurut Termohon, terkait dengan masalah perbuatan tercela itu, Pihak Termohon mengajukan bukti TA-001, Yang Mulia.

Ya. Apa itu?

Itu Surat Keterangan Catatan Kepolisian yang menerangkan bahwa bakal Calon Bupati atas nama Vonnie Anneke Panambunan (…)

Tidak ada masalah?

Tidak ada catatan pernah melakukan perbuatan tercela.

(43)

39

Petitum. Berdasarkan uraian sebagaimana tersebut di atas, Termohon memohon kepada Mahkamah Konstitusi untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut.

Dalam eksepsi. Mengabulkan eksepsi Termohon. Yang kedua, menyatakan permohonan Pemohon tidak dapat diterima.

Sedangkan dalam pokok perkara.

1. Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya.

2. Menyatakan benar dan tetap berlaku Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Minahasa Utara Nomor 43/Kpts/KPU-KAB/023.43627/Pilbup/2015 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Utara Tahun 2015 tanggal 18 Desember 2015, jam 23.59 WITA.

3. Menetapkan perolehan suara hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2015 yang benar adalah sebagai berikut.

Nomor Urut 1, Pasangan Petrus Johanes Luntungan, B.A. dan Dr. Ir. Adolf Lucky Longdong, M.Ed. perolehan suara sebanyak 4.220 suara.

Nomor Urut 2, Vonny Anneke Panambunan dan Ir. Joppy

Lengkong perolehan suara sebanyak 51.030 suara.

Nomor Urut 3 Drs. Sompie S.F. Singal, M.BA. dan Dr. Peggy Mekel, S.E., M.A., perolehan suara sebanyak 47.887 suara.

Nomor Urut 4, Yulisa Baramuli dan Ir. Patris Mario Tamengkel, perolehan suara 18.157 suara.

Jumlah suara 121.294 suara.

Atau apabila Mahkamah berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.

Baik. Terima kasih Pihak Termohon.

Sekarang berikutnya silakan Pihak Terkait. Sama dipokok-pokoknya saja, Pak Ifdal.

(44)

40

Sebelumnya kami ... sebelum kami membacakan pokok-pokok masalahnya, kami ingin mengaju ... mengajukan beberapa koreksi redaksional.

Ya. Silakan.

Pertama di halaman 4.

Ya.

Poin 2, halaman ... halaman 4.

Ya.

Terkait dengan perolehan selisih suara yang kita koreksi adalah 6,15%.

308 itu salah, ya?

Ya.

(45)

41

Ya. 15.

Baik. Terus?

Kemudian di halaman 6 (...)

Sama, ya? Di halaman 5 juga itu.

Ya. Di halaman 5 juga.

Ya. Halaman 5. Terus halaman 6 juga?

Kemudian 6 juga. 6 ini di poin 5. Tertulis Termohon, seharusnya Pemohon.

Bahwa dalam uraian permohonannya Termohon. Ini Pemohon, ya?

(46)

42

Ya. Terus?

Demikian koreksi redaksional (...)

Baik. Silakan.

Kami membacakan jawaban dari Pihak Terkait.

Ya. Pokok (...)

Yang bertanda tangan di bawah ini. Dianggap sudah dibaca saja, Yang Mulia.

Ya.

Satu. Dalam eksepsi. Pertama berkenaan dengan Kewenangan Mahkamah Konstitusi bahwa berdasarkan Ketentuan Pasal 5 ... 157 ayat (3) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang Perkara Perselisihan Penetapan Perolehan Suara Hasil Pemilihan Diperiksa dan Diadili oleh Mahkamah Konstitusi Sampai Dibentuknya Badan Peradilan Khusus.

Nah, berdasarkan pada ketentuan pasal ini, maka kewenangan Mahkamah Konstitusi terbatas pada perselisihan penetapan perolehan suara hasil pemilihan. Di luar pokok materi ini, Mahkamah jelas tidak

(47)

43

Baik.

Kemudian, berkaitan dengan kedudukan hukum, legal standing Pemohon. Bahwa berdasarkan Ketentuan Pasal 158 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota pada poin angka 2 huruf a juncto PMK Nomor 5 Tahun 2015, Pasal 6 angka 2 dan 3 menyatakan. Dianggap sudah dibaca.

Ya.

Kami ingin menyatakan bahwa berdasarkan penetapan rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara oleh Termohon tersebut di atas, maka persentase perbedaan perolehan suara antara Pemohon dengan pasangan calon peraih suara terbanyak, Pihak Terkait adalah sebesar 6,15% yang melebihi Ketentuan Pasal 158 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 juncto PMK Nomor 5 Tahun 2015, Pasal 6 angka 2 dan 3.

Baik. Sekarang di (...)

Dengan demikian, permohonan Pemohon tidak memenuhi persyaratan formil, yaitu Pemohon tidak memiliki kedudukan hukum.

(48)

44

Sebagaimana ditentukan dalam ketentuan pasal tersebut.

Ya.

Berikutnya adalah Pihak Terkait juga mengatakan permohonan Pemohon tidak jelas atau obscuur libel.

Ya.

Pokoknya ... pada pokoknya, dalam tanggapan ini kami menyatakan bahwa apa yang disampaikan oleh Pemohon tidak jelas menguraikan fakta dengan lengkap, begitu juga terkait dengan petitumnya juga tidak terang dan pasti. Sehingga mengakibatkan tidak jelasnya permohonan ini. Dengan alasan-alasan yang kami sampaikan pada poin 1, 2, 3 (...)

Sampai 6 itu, ya?

4 dan 5.

(49)

45

Nah, berdasarkan alasan-alasan yang tertulis di sini, kami … kami ingin menyampaikan bahwa permohonan Pemohon yang menyatakan telah terjadi penyimpangan dan pelanggaran terhadap asas-asas pemilihan umum, bebas, jujur, dan rahasia yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif yang dilakukan oleh Termohon Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Nomor Urutan 2 dan Tim Suksesnya, sehingga secara signifikan telah mempengaruhi perolehan suara pada Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Minahasa Utara 2015 harus dinyatakan obscuur libel dan tidak dapat diterima karena bersifat asumtif.

Kemudian, kami masuk pada pokok permohonan. Bahwa terhadap dalil permohonan pada pokok permohonan, sebagaimana di dalilkan Pemohon dalam poin D2 mengenai kesalahan hasil perhitungan suara menurut Pihak Terkait adalah sebagai berikut.

Bahwa dalam perhitungan suara yang diajukan oleh Pemohon Pasangan Calon Nomor Urut 2 memperoleh 47 … 47.750 suara, Pasangan Nomor Urut 3 Drs. Sompie S.F. Singal memperoleh 47.887 suara. Sehingga ada selisih suara sebesar 137 suara. Hal ini menurut Termohon terjadi karena penggelembungan dan seterusnya.

Dalam tanggapan kami terhadap dalil yang diajukan oleh Pemohon, Pemohon mengasumsikan bila jumlah suara yang berasal dari DPTB 2 sebanyak 1.125 suara di 45 TPS, 24 desa, 10 kecamatan dan kesalahan perhitungan dari C1-KWK dan DA1-KWK sebanyak 2.155 di 89 TPS, 4 desa, 10 kecamatan, yaitu sebanyak 3.280 suara, semuanya merupakan suara yang mencoblos dan menjadi suara Pihak Terkait. Pemohon lupa bahwa jumlah pasangan calon pasangan Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2015 adalah berjumlah empat pasangan calon, yang bisa saja dari suara DPD 2 tersebut pencoblosan Pasangan Nomor Urut 1 atau Pasangan Nomor Urut 4 atau Pasangan Nomor Urut 3 ini tidak.

Bahwa Pemohon tidak menyebutkan secara jelas dan rinci di mana terjadinya penggelembungan penambahan DPTB 2 sebanyak 1.125 suara di 45 TPS, 25 desa … 24 desa, 10 kecamatan, sebagaimana didalilkan dalam permohonan.

Bahwa terjadi kesalahan penjumlahan perhitungan rekapan C1-KWK dan ND dan DA1-C1-KWK sebanyak 2.155 … 2.155 di 89 TPS, 44 desa, 10 kecamatan juga tidak disebutkan secara rinci, jelas, dan akurat oleh Pemohon, terjadi di TPS mana, desa mana, dan kecamatan mana kesalahan penjumlahan yang terjadi tersebut.

Bahwa dari Berita Acara rekapitulasi hasil pemilihan presiden … hasil perhitungan perolehan suara di tingkat kecamatan dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2015, model DA-KWK sertifikat

(50)

46

rekap hasil dan rincian perhitungan perolehan suara dari setiap desa/kelurahan di tingkat kecamatan dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2015 model DA1-KWK serta sertifikat hasil perhitungan perolehan suara di tempat pemungutan suara. Dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2015, model C1-KWK di semua TPS di Kecamatan Airmadidi di kecamatan (…)

Ya, dianggap dibacakan itu.

Dianggap dibacakan.

Jadi, tidak pernah ada permasalahan, tidak ada komplain, ya?

Tidak ada komplain.

Baik.

Dengan demikian tidak ada … oke.

Itu vide bukti PT-003 itu, ya?

(51)

47

Bahwa dalil terhadap dalil per … per … Pemohon dalam pokok permohonan, sebagaimana didalilkan Pemohon dalam poin D.3 angka 6 mengenai pelanggaran yang dilakukan oleh Pihak Terkait, menurut Pihak Terkait adalah sebagai berikut.

Bahwa dalil permohonan Pemohon pada poin di atas merupakan pelanggaran yang bersifat administratif karena ketua dan anggota PPK Kecamatan Dimembe telah melakukan kesalahan penjumlahan, sehingga terdapat selisih suara dalam daftar jumlah DPTB 2 dengan yang menggunakan hak suara dan tindakan ketua dan anggota PPK tersebut belum berlanjut pada tindak pidana yang harus diusut dan ditindaklanjuti oleh tim penegak hukum terpadu (Gakkumdu) Kabupaten Minahasa Utara yang berwenang mengusut dugaan tindak pidana pemilukada terlebih Pasangan Calon Nomor Urut 3 dan tim suksesnya tidak melakukan pelaporan adanya tindak pidana dalam kasus kesalahan penjumlahan, sehingga terdapat selisih suara dalam jumlah DPTB 2 dengan menggunakan hak suara tersebut ke Gakkumdu.

Baik, sekarang yang c itu?

Yang c. Bahwa terhadap dalil Pemohon dalam pokok permohonan, sebagaimana didalilkan Pemohon dalam poin D3 angka 7 mengenai pelanggaran yang dilakukan oleh Pihak Terkait (...)

Ini pelanggaran mengenai apa yang didalilkan … ditolak ini? Mestinya ini juga (...)

(52)

48

Ya, semua rekomendasi itu tidak bernilai sebagai pelanggaran hukum, tapi hanya bernilai administratif, ya?

Ya.

Baik, sekarang d?

D, ya, Pak?

Ya.

Bahwa terhadap dalil permohonan dalam pokok permohonan, sebagaimana didalilkan Pemohon dalam poin D3 angka 8 mengenai adanya keberatan, baik lisan maupun tertulis yang dimuat dalam Form Model DB2-KWK tentang catatan kejadian khusus menurut Pihak Terkait adalah sebagai berikut.

Bahwa adanya keberatan, baik lisan maupun tertulis yang dimuat dalam Form Model DB2-KWK tentang catatan kejadian khusus yang didalilkan Pemohon terkait proses pencoblosan pemilih dan pemilihan bupati (...)

Jadi, itu intinya tidak ada masalah dan (...)

(53)

49

ya?

Ya.

Baik.

Kita lampirkan pada bukti (...)

Bukti PT-6, ya?

Bukti PT-6, 7. Ya.

Terus kemudian yang di bawahnya itu yang nomor 2 juga sama, ya?

Ya.