• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh kompetensi profesional dan kepribadian guru PAI terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 1 Pohjentrek dan SMPN 2 Kraton Kabupaten Pasuruan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh kompetensi profesional dan kepribadian guru PAI terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 1 Pohjentrek dan SMPN 2 Kraton Kabupaten Pasuruan"

Copied!
174
0
0

Teks penuh

(1)PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KEPRIBADIAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMPN 1 POHJENTREK DAN SMPN 2 KRATON KABUPATEN PASURUAN. TESIS. MOHAMMAD RIZQILLAH MASYKUR NIM. 16771019. PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2018.

(2) PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KEPRIBADIAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMPN 1 POHJENTREK DAN SMPN 2 KRATON KABUPATEN PASURUAN. TESIS. Diajukan kepada Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Magister Pendidikan Agama Islam. OLEH : MOHAMMAD RIZQILLAH MASYKUR NIM. 16771019. PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2018. ii.

(3) iii.

(4) iv.

(5) v.

(6) MOTTO.             Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (Q.S. Ar-Radd : 11). ‫َمنْ َج َّد َو َجد‬ Barangsiapa yang bersungguh-sungguh Dia akan mendapatkan. vi.

(7) Kerjakan apa yang engkau pikirkan Jangan kau pikirkan apa yang akan kau kerjakan PERSEMBAHAN. Karya ini aku persembahkan untuk kedua orang tuaku tersayang dan tercinta, H. Moh. Fauzi, S.Pd dan Hj. Siti Sufinah yang telah bersusah payah dan tidak kenal lelah dalam membesarkan, mendidik, dan membimbing, serta mengiringi perjuan ini dengan nasehat, do’a dan restunya. Selanjutnya, aku persembahkan untuk istriku tersayang dan tercinta Badi’ Susilawati, Amd.Keb dan juga saudaraku tercinta M. Lailul Mubarok dan Lailatul Fitria serta semua orang yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini.. vii.

(8) KATA PENGANTAR. ‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬ Puji syukur Allhamdulillah semoga tercurahkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan karunia-nya, sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis dengan judul “Pengaruh Kompetensi Profesional dan Kepribadian Guru PAI terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMPN 1 Pohjentrek dan SMPN 2 Kraton Kabupaten Pasuruan“ dengan baik semoga ada guna dan manfaatnya. Shalawat dan Salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing manusia kearah jalan kebenaran dan kebaikan. Penulisan tesis ini dimaksud untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Magister Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang dan sekaligus sebagai wujud serta partisipasi penulis dalam mengembangkan ilmu-ilmu yang penulis dapatkan selama di perkuliahan. Dengan kerendahan hati, penulis menyadari sepenuhnya akan kemampuan dan kekurangan dalam penyusunan tesis ini. Oleh karena itu, penulisan ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, saran, serta motivasi semua pihak baik langsung maupun tidak langsung dalam membantu penyusunan tesis ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya dengan ucapan jazakumullah ahsanul jaza’ kepada yang terhormat : 1. Rektor UIN Maliki Malang, Bapak Prof. Dr. H. Abdul Haris, M.Ag 2. Direktur Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. H. Mulyadi, M.Pd.I. viii.

(9) 3. Ketua dan Sekretaris Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam, Dr. H. Mohammad Asrori, M.Ag dan Dr. Muhammad Amin Nur, MA atas motivasi, arahan, kemudahan pelayanan selama studi. 4. Dosen pembimbing I, Dr. H. Nur Ali, M.Pd atas bimbingan, saran, kritik dan koreksinya dalam penulisan tesis. 5. Dosen pembimbing II, Dr. H. Rahmat Aziz, M.Si atas bimbingan, saran, kritik dan koreksinya dalam penulisan tesis. 6. Semua dosen Program Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim yang telah mencurahkan ilmu pengetahuan, wawasan dan inspirasi bagi penulis untuk meningkatkan kualitas akademik. 7. Semua staf dan tenaga kependidikan Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim yang telah banyak memberikan kemudahan-kemudahan layanan akademik dan administratif selama penulis menyelesaikan studi. 8. Kepala Sekolah SMPN 1 Pohjentrek, Ibu Hj. Tanti Rahayu, S.Pd, MM dan Kepala Sekolah SMPN 2 Kraton, Bapak Solihin, M.Pd yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian. 9. Segenap guru, staf dan siswa-siswi SMPN 1 Pohjentrek dan SMPN 2 Kraton yang telah membantu dan meluangkan waktunya untuk memberikan informasi dalam penelitian. 10. Kepada orang tua, teman, sahabat, serta keluarga yang telah banyak memberikan dukungan dan do’a. 11. Sahabat mahasiswa MPAI yang telah berjuang secara bersama-sama selama dua tahun di kelas C. Keceriaan, canda tawa, motivasi, dan pengalaman bersama kalian tak akan pernah terlupakan. 12. Semua pihak yang turut membantu dan memotivasi penulis hingga selesainya tugas akhir ini. Peneliti sendiri menyadari bahwa dalam tesis ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk dijadikan sebagai bahan perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Malang, 10 Desember 2018. ix.

(10) Penulis,. Mohammad Rizqillah Masykur NIM. 16771019 ABSTRAK. Masykur, Mohammad Rizqillah. 2018. Pengaruh Kompetensi Profesional dan Kepribadian Guru PAI terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMPN 1 Pohjentrek dan SMPN 2 Kraton Kabupaten Pasuruan. Tesis, Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam, Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing (1) Dr. H. Nur Ali, M.Pd, Pembimbing (2) Dr. H. Rahmat Aziz, M.Si Kata Kunci: Kompetensi Profesional, Kompetensi Kepribadian, Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan alat tolak ukur untuk mengetahui berhasil atau tidaknya pembelajaran. Prestasi belajar yang dimiliki oleh siswa sangatlah beragam, hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor internal maupun faktor eksternal. Salah satu faktor eksternal adalah faktor dari guru. Guru dianggap orang yang paling menentukan dalam proses pembelajaran, hal ini karena guru merupakan orang yang bersentuhan dan bertatap muka secara langsung terhadap siswa didalam kelas. Oleh karena itu guru dituntuk untuk memliki kompetensi yang baik. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kompetensi profesional guru PAI terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 1 Pohjentrek dan SMPN 2 Kraton. (2) untuk mengetahui ada dan tidaknya pengaruh kompetensi kepribadian guru PAI terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 1 Pohjentrek dan SMPN 2 Kraton. (3) untuk mengetahui ada dan tidaknya pengaruh positif signifikan kompetensi profesional dan kepribadian guru PAI secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 1 Pohjentrek dan SMPN 2 Kraton. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian korelasional. Populasi penelitian yaitu semua siswa-siswi kelas VIII SMPN 1 Pohjentrek dan SMPN 2 Kraton dan sampel penelitian menggunakan teknik simple random sampling yang terdiri dari 82 responden siswa. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda yang diawali dengan analisis uji asumsi klasik. Hasil penelitian diperoleh (1) terdapat pengaruh positif signifikan dan kuat antara kompetensi profesional guru PAI dengan prestasi belajar siswa di SMPN 1 Pohjentrek dan SMPN 2 Kraton, hal ini berdasarkan uji t dengan diperoleh nilai. x.

(11) sig 0,00 > 0,05 dengan koefisien 0,682. (2) terdapat pengaruh positif signifikan dan kuat antara kompetensi kepribadian guru PAI dengan prestasi belajar siswa di SMPN 1 Pohjentrek dan SMPN 2 Kraton, hal ini berdasarkan uji t dengan diperoleh nilai sig 0,00 > 0,05 dengan koefisien 0,759. (3) terdapat pengaruh positif signifikan secara bersama-sama antara kompetensi profesional dan kepribadian guru PAI dengan prestasi belajar siswa di SMPN 1 Pohjentrek dan SMPN 2 Kraton, hal ini berdasarkan uji F dengan diperoleh nilai sig 0,00 > 0,05 dengan sumbangan pengaruh sebesar 0,841 atau 84,1 %. ABSTRACT. Masykur, Mohammad Rizqillah. 2018. The Effects of Professional Competence and PAI Teacher's Personality on Students’ Learning Achievement at SMPN 1 Pohjentrek and SMPN 2 Kraton in Pasuruan Regency. Thesis, Postgraduate Program of Islamic Education, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Advisors: (1) Dr. H. Nur Ali, M.Pd, (2) Dr. H. Rahmat Aziz, M.Sc. Keywords:. Professional achievement.. competence,. personality. competence,. learning. Learning achievement is a standard for measuring the success or failure of learning. Students’ learning achievements are very diverse, this happens because of several factors including internal and external factors. One of the external factors is the teacher. The teacher is considered the most decisive person in the learning process, this is because the teacher is a person who interacts and meets face to face with students in the class. Therefore teacher is required to have good competencies. This research aimed at (1) determining the influence of PAI teacher’s professional competence on students’ achievement at SMPN 1 Pohjentrek and SMPN 2 Kraton. (2) Determining the influence of PAI teacher personality competencies on students’ achievement at SMPN 1 Pohjentrek and SMPN 2 Kraton. (3) Finding out positive effect on the professional competence and personality of PAI teachers on students’ achievement at SMPN 1 Pohjentrek and SMPN 2 Kraton. This correlational research used quantitative approach. The subject was all eighth grade students of SMPN 1 Pohjentrek and SMPN 2 Kraton. This research used simple random sampling technique consisting of 82 students as the respondents. Data collection techniques used questionnaires and documentation. The data analysis technique used multiple linear regression analysis which begins with the classical assumption test analysis. The results of this research revealed that (1) there was a significant and tough positive influence between the professional competencies of PAI teachers and students’ achievement at SMPN 1 Pohjentrek and SMPN 2 Kraton. This was based on the T-test with sig values 0.00> 0.05 with a coefficient of 0.682. (2). xi.

(12) ‫‪There was a significant and tough positive influence between the personality‬‬ ‫‪competencies of PAI teachers and students’ achievement at SMPN 1 Pohjentrek‬‬ ‫‪and SMPN 2 Kraton. This was based on the T-test with a sig value of 0.00> 0.05‬‬ ‫‪with a coefficient of 0.759. (3) There was a significant positive effect jointly‬‬ ‫’‪between professional competence and personality of PAI teachers with students‬‬ ‫‪achievement at SMPN 1 Pohjentrek and SMPN 2 Kraton. This was based on the‬‬ ‫‪F-test with a sig value of 0.00> 0.05 with a contribution of influence to 0.841 or‬‬ ‫‪84.1%.‬‬. ‫مستخلص البحث‬. ‫مشكور‪ ،‬حممد رزق اهلل‪ .2018 .‬أثر الكفاءة المهنية والشخصية لدى معلمي التربية اإلسالمية على إنجازات تعلم‬ ‫الطلبة في المدرسة المتوسطة العامة الحكومية ‪ 1‬فوهجينتريك والمدرسة المتوسطة العامة الحكومية ‪ 2‬كراتون‬ ‫باسوروان‪ ،‬رسالة املاجستري‪ ،‬قسم الرتبية اإلسالمية‪ ،‬كلية الدراسات العليا جبامعة موالنا مالك إبراهيم اإلسالمية احلكومية‬ ‫ماالنج‪ .‬املشرف األول‪ :‬د‪ .‬احلاج نور علي‪ ،‬املاجستري‪ .‬املشرف الثاين‪ :‬د‪ .‬احلاج رمحت عزيز‪ ،‬املاجستري‪.‬‬ ‫الكلمات الرئيسية‪ :‬الكفاءة املهنية‪ ،‬والكفاءة الشخصية‪ ،‬وإجنازات التعلم‪.‬‬ ‫اعتربت اجنازات التعلم أداة مرجعية ملعرفه مدى جناح التعلم‪ .‬واالجنازات اليت لملكها الطلبة متنوعة جدا‪ ،‬وحيدث‬ ‫ذلك بسبب آثار من بعض العوامل؛ مثل العوامل الداخلية و العوامل اخلارجية‪ .‬ومن إحدى العوامل اخلارجية هي املعلمون‪.‬‬ ‫ويعترب املعلمون أمرا هاما يف عملية التعلم‪ ،‬وذلك‪ ،‬ألهنم خخ‬. ‫يتوالل ويتواجه م الطلبة بشكل مباخر داخل الصف‪.‬‬. ‫لذلك‪ ،‬املعلمون مطالبون بامتالك الكفاءةاجليدة‪.‬‬ ‫يهدف هذا البحث إىل (‪ )1‬معرفة وجود أثر الكفاءة املهنية لدى معلمي الرتبية اإلسالمية على إجنازات تعلم‬ ‫الطلبة يف املدرسة املتوسطة العامة احلكومية ‪ 1‬فوهجينرتيك واملدرسة املتوسطة العامة احلكومية ‪ 2‬كراتون‪ )2( ،‬معرفة وجود‬ ‫أثر الكفاءة الشخصية لدى معلمي الرتبية اإلسالمية على إجنازات تعلم الطلبة يف املدرسة املتوسطة العامة احلكومية ‪1‬‬ ‫فوهجينرتيك واملدرسة املتوسطة العامة احلكومية ‪ 2‬كراتون‪،‬و(‪ )3‬معرفة وجود أثر إجيايب كبري من الكفاءة املهنية‬ ‫ووالشخصية لدى معلمي الرتبية اإلسالمية مشرتكا على إجنازات تعلم الطلبة يف املدرسة املتوسطة العامة احلكومية ‪1‬‬ ‫فوهجينرتيك واملدرسة املتوسطة العامة احلكومية ‪ 2‬كراتون‪.‬‬ ‫منهج البحث املستخد يف هذا البحث هو املنهج الكمي بنوع الدراسة االرتباطية‪ .‬يتكون جمتم البحث من‬ ‫مجي الطالب يف املستوى الثامن باملدرسة املتوسطة العامة احلكومية ‪ 1‬فوهجينرتيك واملدرسة املتوسطة العامة احلكومية ‪2‬‬ ‫كراتون‪ .‬واستخد الباحث طريقة العينات العشوائية البسيطة يف أخذ العينات‪ ،‬وتكونت من ‪ 82‬طالبا‪ .‬مت مج البيانات‬ ‫من خالل االستبانة والوثائق‪ .‬و ّأما طريقة حتليل البيانات املستخدمة فهي حتليل االحندار اخلطي املتعدد الذي يبدأبتحليل‬ ‫اختبار االفرتاض الكالسيكي‪.‬‬. ‫أظهرت نتائج هذا البحث ما يلي‪ )1( :‬وجودأثر إجيايب كبري وقوي من الكفاءة املهنية لدى معلمي الرتبية‬ ‫اإلسالمية على إجنازات تعلم الطلبة يف املدرسة املتوسطة العامة احلكومية ‪ 1‬فوهجينرتيك واملدرسة املتوسطة العامة احلكومية‬. ‫‪xii‬‬.

(13) ‫‪ 2‬كراتون‪ ،‬وأثبتت على ذلك نتيجة اختبار ت بالدرجة األمهية ‪ 0.05 > 0.00‬باملعامل ‪ )2( .0.682‬وجودأثر‬ ‫إجيابيكبري وقوي من الكفاءة الشخصية لدى معلمي الرتبية اإلسالمية على إجنازات تعلم الطلبة يف املدرسة املتوسطة العامة‬ ‫احلكومية ‪ 1‬فوهجينرتيك واملدرسة املتوسطة العامة احلكومية ‪ 2‬كراتون‪ ،‬وأثبتت على ذلك نتيجة اختبار ت بالدرجة األمهية‬ ‫‪ 0.05 > 0.00‬باملعامل ‪ )3( .0.759‬وجود أثر إجيايب كبري من الكفاءة املهنية والكفاءة الشخصية لدى معلمي‬ ‫الرتبية اإلسالميةبشكل مشرتك على إجنازات تعلم الطلبة يف املدرسة املتوسطة العامة احلكومية ‪ 1‬فوهجينرتيك واملدرسة‬ ‫املتوسطة العامة احلكومية ‪ 2‬كراتون‪ ،‬وأثبتت على ذلك نتيجة اختبار ف بالدرجة األمهية ‪ 0.05 > 0.00‬باملعامل‬ ‫‪ 0.841‬أو ‪.%84.1‬‬ ‫‪DAFTAR ISI‬‬. ‫‪HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i‬‬ ‫‪HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii‬‬ ‫‪LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ iii‬‬ ‫‪LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iv‬‬ ‫‪SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS PENELITIAN ...............................v‬‬ ‫‪MOTTO ................................................................................................................ vi‬‬ ‫‪PERSEMBAHAN ................................................................................................ vii‬‬ ‫‪KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii‬‬ ‫‪ABSTRAK ..............................................................................................................x‬‬ ‫‪DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii‬‬ ‫‪DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii‬‬ ‫‪DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii‬‬ ‫‪BAB I PENDAHULUAN‬‬ ‫‪A. Latar Belakang Masalah ................................................................................1‬‬ ‫‪B. Rumusan Masalah ..........................................................................................9‬‬ ‫‪C. Tujuan Penelitian .........................................................................................10‬‬. ‫‪xiii‬‬.

(14) D. Manfaat Penelitian .......................................................................................10 E. Hipotesis Penelitian .....................................................................................11 F. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................12 G. Orisinalitas Penelitian ..................................................................................13 H. Definisi Operasional ....................................................................................15. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Kompetensi Profesional Guru PAI ..................................................17 1. Pengertian Kompetensi Profesional Guru ................................................17 2. Karakteristik Kompetensi Profesional Guru .............................................23 3. Pentingnya Kompetensi Profesional Guru ...............................................30 B. Konsep Kompetensi Kepribadian Guru PAI ................................................32 1. Pengertian Kompetensi Kepribadian Guru ...............................................32 2. Karakteristik Kompetensi Kepribadian Guru ...........................................34 3. Pentingnya Kompetensi Kepribadian Guru ..............................................41 C. Konsep Prestasi Belajar Siswa......................................................................42 1. Pengertian Prestasi Belajar .......................................................................42 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ..................................44 3. Indikator Prestasi Belajar ..........................................................................53 D. Pengaruh kompetensi profesional dan kompetensi kepribadian guru terhadap Prestasi Belajar ..............................................................................56 1. Pengaruh kompetensi profesional guru PAI terhadap prestasi belajar .....56 2. Pengaruh kompetensi kepribadian guru PAI terhadap prestasi belajar ....58 E. Kerangka Berfikir .........................................................................................60. xiv.

(15) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ...................................................................63 B. Jenis dan Sumber Data..................................................................................64 C. Populasi dan Sampel .....................................................................................66 D. Instrumen Penelitian .....................................................................................68 E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................70 F. Analisis Data .................................................................................................72 BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Paparan Data .................................................................................................81 1. Gambaran Umum Lokasi SMPN 1 Pohjentrek ........................................81 2. Gambaran Umum Lokasi SMPN 2 Kraton ...............................................84 B. Hasil Penelitian .............................................................................................88 1. Uji Validitas ..............................................................................................88 2. Uji Reabilitas ............................................................................................91 3. Deskripsi Data ..........................................................................................91 4. Uji Asumsi ................................................................................................96 5. Uji Hipotesis ...........................................................................................104 BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh kompetensi profesional guru PAI terhadap prestasi belajar di SMPN 1 Pohjentrek dan SMPN 2 Kraton ................................................110 B. Pengaruh kompetensi kepribadian guru PAI terhadap prestasi belajar di SMPN 1 Pohjentrek dan SMPN 2 Kraton ................................................114 C. Pengaruh kompetensi profesional dan kepribadian guru PAI terhadap prestasi belajar di SMPN 1 Pohjentrek dan SMPN 2 Kraton ...................119. xv.

(16) BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................................123 B. Implikasi Toritis..........................................................................................124 C. Saran ...........................................................................................................124 DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................126 DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................129. DAFTAR TABEL. Tabel 1.1. Penelitian terdahulu.............................................................................14. Tabel 2.1. Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Prestasi ........................................55. Tabel 3.1. Populasi dan Sampel ...........................................................................67. Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ............................................................68. Tabel 3.3. Skala Pengukuran Berdasarkan Skala Likert ......................................73. Tabel 3.4. Kriteria Koefisien Korelasi .................................................................79. Tabel 4.1. Validitas Item Soal Kompetensi Profesional Guru PAI......................89. Tabel 4.2. Validitas Item Soal Kompetensi Kepribadian Guru PAI ....................90. Tabel 4.3. Reliability Statistic Kompetensi Profesional dan Kepribadian ...........91. Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Kompetensi Profesional Guru PAI ....................92. Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Kompetensi Kepribadian Guru PAI ..................94. Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa........................................95. Tabel 4.7. Hasil Uji Normalitas Metode Kolmogorov Smirnov Z ......................97. Tabel 4.8 Hasil Uji Linieritas Variabel Kompetensi Profesional dengan Prestasi Belajar .................................................................................................98 Tabel 4.9 Hasil Uji Linieritas Variabel Kompetensi Kepribadian dengan Prestasi Belajar .................................................................................................99 Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinieritas ...............................................................101 Tabel 4.11 Hasil Durbin Watson Variabel Kompetensi Profesional .................102 Tabel 4.12 Hasil Durbin Watson Variabel Kompetensi Profesional .................102 Tabel 4.13 Hasil Uji Autokorelasi .....................................................................103 xvi.

(17) Tabel 4.14 Hasil Uji Heteroskedastisitas ...........................................................104 Tabel 4.15 Hasil Uji Hipotesis Pertama dengan teknik analisis regresi linier sederhana ........................................................................................105 Tabel 4.16 Hasil Uji Hipotesis Kedua dengan teknik analisis regresi linier sederhana ........................................................................................106 Tabel 4.17 Hasil Uji Hipotesis Ketiga dengan teknik analisis regresi linier berganda ..........................................................................................107 Tabel 4.18 Hasil Koefisien Determinasi ............................................................108. DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1 Model Konseptual Kompetensi Profesional dan Kepribadian Guru PAI terhadap Prestasi Belajar ........................................................62 Gambar 4.1. Diagram Frekuensi Kompetensi Profesional Guru PAI ..................92. Gambar 4.2. Diagram Frekuensi Kompetensi Profesional Guru PAI ..................94. Gambar 4.3. Diagram Frekuensi Prestasi Belajar Siswa .....................................96. xvii.

(18) xviii.

(19) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam membangun peradaban dan kemajuan sebuah bangsa. Dari proses pendidikan manusia akan memperoleh ilmu dan pengetahuan yang berguna untuk menghadapi tantangan sesuai dengan perkembangan zaman. Sebagaimana pendapat Uno yang menjelasakan bahwa pendidikan merupakan proses pemberdayaan terhadap peserta didik agar mampu menjadi manusia yang cerdas, mempunyai ilmu dan memiliki pengetahuan serta menjadikan manusia terdidik.1 Dengan adanya pendidikan, diharapkan mampu mencetak manusia yang cerdas, berilmu, berpengetahuan dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman serta memberikan kemanfaatan terhadap orang lain. Dalam undang-undang dijelaskan. bahwa. pendidikan nasional. berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.2. 1. Hamzah B. Uno, Profesi Pendidikan: Problema, Solusi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hlm 11 2 Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3. 1.

(20) 2. Keberhasilan dalam pendidikan sangat dipengaruhi oleh beberapa komponen-komponen yang terlibat didalamnya, salah satunya yaitu tenaga pendidik atau guru. Guru menjadi ujung tombak dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Bahkan keberadaan guru dianggap memiliki peran yang penting dalam pendidikan, sebab guru merupakan orang yang paling menentukan dalam proses pembelajaran. Maka dari itu guru dituntut untuk melaksanakan tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya. Guru merupakan komponen utama penggerak sistem pendidikan, karna gurulah yang merencanakan dan melaksanakan kebijakan, inovasi, dan gagasan pendidikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Sagala mengemukakan, bahwa kemampuan atau kompetensi guru harus memperlihatkan perilaku yang memungkinkan mereka menjalankan tugas profesional dengan cara yang paling diingini, bukan sekedar menjalankan kegiatan pendidikan yang bersifat rutinitas.3 Danim juga menambahkan bahwa guru harus memiliki derajat profesionalitas tertentu yang tercermin dari kompetensi, kemahiran, kecakapan, atau ketrampilan yang memenuhi standar mutu atau norma etik tertentu.4 Dari kedua pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa seorang guru harus menjalankan tugas dan kewajibannya berdasarkan kesadaran, kemampuan dan kompetensi yang dimilikinya.. 3. Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm.. 4. Sudarwan Danim, Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru, (Bandung: Alfabeta, 2010),. 209 hlm. 17.

(21) 3. Kompetensi guru merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru dalam menjalankan kewajiban-kewajiban yang menjadi tanggungjawabnya. Adapun kompetensi guru Agama Islam merupakan kemampuan guru Agama Islam dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara tanggungjawab di bidang pendidikan Agama Islam. Guru yang berkompeten akan melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar, sekaligus menjadi penentu dari keberhasilan proses belajar mengajar. Sebaliknya keberhasilan proses belajar mengajar tidak akan tercapai jika diserahkan kepada orang yang tidak kompeten dibidangnya. Disinilah arti pentingnya kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru. Dalam mewujudkan guru yang berkompeten, pemerintah telah menetapkan beberapa standar kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru. Berdasarkan undang-undang RI nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 10 ayat 1, guru harus memilki empat kompetensi, meliputi : kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Sedangkan dalam Peraturan Kementrian Agama RI nomor 16 tahun 2010 tentang pengelolaan pendidikan agama pada sekolah pasal 16 ayat 1, bahwa selain empat kompetensi yang disebutkan pada undang-undang tentang guru dan dosen, seorang guru agama juga diharuskan memilki satu kompetensi tambahan yaitu kompetensi kepemimpinan sehingga guru agama secara keseluruhan diharuskan memiliki lima kompetensi..

(22) 4. Dari kelima bentuk kompetensi ditas, kompetensi profesional dan kepribadian guru dianggap memiliki peran yang cukup sentral dalam proses pembelajaran. Kompetensi profesional guru merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam yang harus dikuasai oleh guru yang menaungi materi kurikulum serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuan. Disinilah guru di tuntut untuk melakukan proses belajar belajar mengajar dengan baik sesuai dengan bidang keilmuannya. Kompetensi profesional yang dimiliki oleh seorang guru sangat menentukan terhadap keberhasilan proses belajar siswa. Hasil belajar atau prestasi belajar siswa tidak hanya ditentukan oleh sekolah, pola, struktur dan isi kurikulum, akan tetapi sebagian besar juga ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing mereka. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Hamalik, bahwa guru yang berkompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelas, sehingga siswa bisa belajar dengan optimal.5 Juga menurut Surya, kompetensi guru baik tentang subjek materi, mengenai siswa, maupun mengenai proses belajar mengajar secara keseluruhan dapat menentukan hasil belajar siswa.6 Sedangkan kompetensi kepribadian guru berkaitan dengan kecakapan, kemampuan, kekuasaan, kewenangan yang dimiliki oleh guru dalam. 5. Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Kompetensi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 36 6 Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan, Kemampuan Dasar Guru Dalam proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994), hlm. 4.

(23) 5. kepribadiannya. Misalnya memiliki sikap tanggungjawab, jujur, disiplin dan pribadi-pribadi baik yang lain. Kepribadian yang dimiliki oleh guru merupakan faktor yang yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan, karena guru sering dijadikan tokoh teladan bagi siswa, bahkan menjadi tokoh indentifikasi diri.7 Oleh karena itu guru seharusnya memiliki perilaku atau kemampuan yang memadai dalam mengembangkan pribadi siswanya secara utuh. Dalam proses pembelajaran kompetensi kepribadian guru juga dapat mempengaruhi minat belajar peserta didik terhadap pelajaran yang diberikan oleh guru yang akan berdampak pada hasil belajar siswa. Peserta didik akan merasa senang mengikuti pembelajaran jika gurunya menyenangkan. Suasana menyenangkan yang dirasakan oleh peserta didik akan memperlancar proses pembelajaran, hal tersebut memberi andil yang sangat besar terhadap tercapainya. tujuan pembelajaran pada khususnya,. dan. keberhasilan. pendidikan pada umumnya. Oleh karena itu, menumbuhkan minat peserta didik. dalam. pembelajaran adalah suatu keputusan yang sangat penting dan tepat. Minat dan bakat peserta didik akan tumbuh manakala guru yang membimbingnya memiliki kepribadian yang baik menyenangkan dan berwibawa, guru merupakan tempat curhat siswa dari berbagai permasalahan yang dihadapi siswa baik di dalam kelas maupun diluar kelas, bahkan permasalahan siswa di dalam keluargapun atau di masyarakat guru seharusnya mempu memberikan. 7. Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan, Kemampuan Dasar Guru Dalam proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994), hlm. 1.

(24) 6. solusi.8. Disinilah. pentingnya. kepribadian. guru. dalam. menentukan. keberhasilan proses belajar mengajar. Pada faktanya di lapangan, masih banyak ditemukan beberapa guru yang masih belum memiliki kompetensi yang baik. Salah satu kompetensi yang perlu disoroti adalah kompetensi profesional dan kompetensi kepribadian yang dimiliki oleh seorang guru. Banyak keluhan dari masyarakat, terutama orangtua dan siswa mengenai sosok atau figur guru yang belum mencerminkan pribadi yang pantas untuk dijadikan teladan. Bahkan sampai sekarang, masih banyak terjadi tindak kekerasan yang dilakukan oleh oknum guru terhadap siswa. Sebagaimana kasus kekerasan yang terjadi pada akhir bulan Agustus, dunia pendidikan dihebohkan dengan adanya video yang berisi kekerasan seorang guru terhadap siswa di salah satu sekolah Negeri di Magetan Jawa Tengah. Dalam video yang belangsung 21 detik tersebut, tampak seorang guru menampar siswanya dengan memakai sepatu di dalam kelas. Kekekerasan itu dilakukan ketika sedang dalam proses belajar mengajar dan disaksikan pula oleh semua siswa yang berada di kelas. Perbuatan ini dilakukan oleh seorang guru lantaran ia jengkel kepada siswa tersebut yang selalu berbuat onar dalam kelas.9 Kasus tersebut tidak seharusnya terjadi, karna sikap dan perilaku guru seperti inilah yang akan menghambat siswa dalam mengoptimalkan bakat dan potensi yang dimilikinya. 8. Alimin, Analisis Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam SMP di Tarakan, (Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Volume 3 No. 1 Januari 2015) 9 News Detik, 2018, Viral, Guru Pukul Murid Dengan Sepatu Di Magetan, https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4185611/viral-guru-pukul-murid-dengan-sepatu-dimagetan. Diakses 31 Agustus 2018.

(25) 7. Adapun hasil uji kompetensi guru (UKG) Nasional tahun 2015 yang diikuti oleh hampir tiga juta guru menunjukkan bahwa nilai rata-rata UKG Nasional adalah 53,02 masih lebih rendah dari standar nilai rata-rata yang ditargetkan oleh pemerintah yaitu 55. Selain itu nilai rata-rata kompetensi profesional 54,77 dan nilai rata-rata kompetensi pedagogik 48,98.10 Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi guru di Indonesia masih sangat rendah. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kompetensi guru di Indonesia masih sangat rendah. Seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Imam Subkhan dalam jurnalnya yang menjelaskan bahwa kompetensi guru di Kota Banjarmasin masih belum mencapai standar, karna hasil evaluasi kompetensi guru rata-rata 44,82. Bahkan nilai UKG di Kota Banjarmasin prosentasi guru yang lulus hanya 10 % dengan memeperoleh nilai tertinggi 87 dan terendah 22 dari seratus soal yang diujikan selama 120 menit. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi guru di Kota Banjarmasin masih sangat memerlukan perubahan dalam peningkatan kompetensinya. Penelitian yang lain yang dilakukan oleh Andi Irwand Benard menjelaskan tentang kompetensi guru Geografi di Kabupaten Semarang yang dilakukan terhadap 13 guru. Hanya dua guru yang dikatakan berkompeten dengan mendapatkan skor 80 %, delapan guru dikategorikan cukup berkompeten dengan mendapatkan skor 60 %, sedangkan tiga guru dikategorikan kurang berkompeten dengan mendapatkan skor 40 %. 11 Guru 10. News Oke Zone. 2015, Rata-Rata Nilai UKG di Bawah Standar, https://news.okezone.com/read/2015/12/30/65/1277618/rata-rata-nilai-ukg-di-bawah-standar Diakses 05 Oktober 2018 11 Andi Irwan Benard, Analisis Evaluasi Kompetensi Profesionalisme Guru Geografi SMA Negeri di Kabupaten Semarang, (Jurnal Of Education Reseach and Evaluation, Juni 2013).

(26) 8. yang dikategorikan kurang berkompeten disebabkan karna guru hanya sebatas menguasai materi pelajaran dan standar kompetensi serta kompetensi dasar saja. Namun pada tataran praktek mengajar guru belum mampu mengembangkan materi secara kreatif dan inovatif. Selain itu guru juga tidak memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan maksimal. Maka sudah waktunya peningkatan kompetensi guru terus dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat yang selalu berkembang sesuai perubahan zaman khususnya di bidang pendidikan. Karna bagaimanapun juga guru sangat. besar. pengaruhnya. dalam. menentukan. kualitas. atau. hasil. pembelajaran. Melihat kenyataan diatas, profesi guru sangatlah tidak mudah, diperlukan. adanya. kompetensi-kompetensi. yang. memadai. dalam. mengahadapi kemajuan dunia pendidikan di era berkembangnya teknologi zaman modern. Tugas dan tanggungjawab guru jauh lebih luas dan komplek. Mengingat guru merupakan profesi yang fungsinya sebagai sumber penyedia pengetahuan bagi peserta didik. Oleh karena itu seorang guru memiliki peranan penuh dalam memberikan pengetahuan dan ketrampilan terhadap peserta didik. Salah satu keberhasilan guru dalam mengajar ditentukan oleh keberhasilan peserta didiknya dalam studi yang berupa hasil atau prestasi belajar.12 Berdasarkan permasalahan diatas, penulis tertarik untuk melakukan analisis lebih lanjut terhadap pengaruh kompetensi profesional dan. 12. Ali Muhson, Meningkatkan Profesionalisme Guru Sebuah Harapan,, (Jurnal Pendidikan dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, Volume 2 No. 1 Agustus 2014).

(27) 9. kepribadian guru PAI terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 1 Pohjentrek dan SMPN 2 Kraton Kabupaten Pasuruan. Berdasarkan hasil observasi awal dari penulis, kedua sekolah ini sudah memiliki guru PAI yang cukup berkompeten seperti mengajarkan materi sesuai dengan bidang keilmuannya, administrasi guru yang sangat lengkap, penguasaan dan pengelolaan pembelajaran. yang. cukup. baik. serta. adanya. pemanfaatan. media. pembelajaran. Disamping itu guru PAI di kedua sekolah ini juga memiliki kepribadian yang cukup baik, hal ini dapat terlihat dari kedisiplinan dalam mengajar, sabar dalam menghadapi siswa, tanggungjawab terhadap tugas dan mampu menjadi teladan bagi siswa. Selain itu kedua lembaga ini juga memiliki standar nilai yang cukup baik dan nilai hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PAI terbilang cukup baik, mengingat kedua sekolah ini termasuk kategori sekolah standar nasional (SSN). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh kompetensi profesional guru PAI terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 1 Pohjentrek dan SMPN 2 Kraton Kabupaten Pasuruan ? 2. Apakah ada pengaruh kompetensi kepribadian guru PAI terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 1 Pohjentrek dan SMPN 2 Kraton Kabupaten Pasuruan ?.

(28) 10. 3. Apakah. ada. pengaruh. kompetensi. professional. dan. kompetensi. kerpibadian guru PAI terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 1 Pohjentrek dan SMPN 2 Kraton Kabupaten Pasuruan ? C. Tujuan Penelitian Merujuk pada latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh kompetensi professional guru PAI terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 1 Pohjentrek dan SMPN 2 Kraton Kabupaten Pasuruan. 2. Untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh kompetensi kepribadian guru PAI terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 1 Pohjentrek dan SMPN 2 Kraton Kabupaten Pasuruan. 3. Untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh kompetensi professional dan kompetensi kepribadian guru PAI terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 1 Pohjentrek dan SMPN 2 Kraton Kabupaten Pasuruan. D. Manfaat Penelitian 1. Secara Toritis a. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi kajian dan. pengembangan. kepribadian guru.. teori. tentang. kompetensi. profesional. dan.

(29) 11. b. Sebagai tambahan khazanah keilmuan di bidang pendidikan Islam, khusunya. pembahasan. mengenai. kompetensi. profesional. dan. kepribadian guru dan prestasi belajar. 2. Secara Praktis Adapun manfaat praktik dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Bagi para pemimpin lembaga sekolah penelitian ini dapat dijadikan sumbangan teoritis dan praktik khusunya dalam pengambilan kebijakan dengan memperhatikan peningkatan kompetensi guru dalam bidang pendidikan agama Islam. b. Bagi para guru dan pendidik, hasil penelitian ini dapat dijadikan landasan teoritis dan juga referensi dalam melakukan pembelajaran serta menjadi masukan untuk lebih meningkatkan kompetensinya dalam pengajaran. c. Bagi para peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam melakukan penelitian lebih lanjut, khususnya dalam bidang pendidikan agama Islam. E. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah pernyataan dugaan (conjectural) tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.13 Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, 13. Fred N. Kerlinger, Asas-Asas Penelitian Behavioral, (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2006), hlm. 30.

(30) 12. karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Hipotesis juga dapat dikatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. 14 Suatu hipotesis akan diterima kalau bahan-bahan penyelidikan membenarkan pernyataan yang telah dibuat. Dan akan ditolak atau tidak diterima apabila kenyataan menyangkalnya.15 Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Diduga ada pengaruh yang signifikan antara kompetensi profesional guru PAI terhadap prestasi belajar siswa. 2. Diduga ada pengaruh yang signifikan antara kompetensi kepribadian guru PAI terhadap prestasi belajar siswa. 3. Diduga ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari kompetensi professional dan kompetensi kepribadian guru PAI terhadap prestasi belajar siswa. F. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian bertujuan agar pembahasan lebih fokus dan menghindari adanya persepsi lain. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel. Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Variabel kompetensi profesional guru PAI (X1), dalam penjabaran variabel ini mengacu terhadap pendapat E. Mulyasa dan Permenag No 16 Tahun 2010 yang menjelaskan bahwa kompetensi profesional meliputi: 14. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2014), hlm. 64 15 Sutrisno Hadi, Statistik, (Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2015), hlm. 224.

(31) 13. penguasaan bahan ajar, mengelola program pembelajaran, memahami karakteristik siswa, memilki kemampuan mengelola dan menggunakan media dan sumber belajar, memilki kemampuan melakukan evaluasi atau penilaian serta memahami dan memanfaatkan hasil penelitian. 2. Variabel kompetensi kepribadian guru PAI (X2), dalam penjabaran variabel ini mengacu terhadap Permenag No 16 Tahun 2010 yang menjelaskan bahwa kompetensi kepribadian guru PAI meliputi : bertindak sesuai dengan norma dan kebudayaan nasional Indonesia, berpenampilan yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan, berpenampilan yang mantab, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, memiliki etos kerja, tanggungjawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri serta menghormati terhadap kode etik profesi guru. 3. Variabel prestasi belajar siswa (Y), dalam penjabaran variabel ini berdasarkan pendapat Benjamin S. Bloom yang menjelaskan bahwa prestasi belajar terdiri dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Adapun dalam penelitian ini hasil prestasi belajar siswa diambilkan dari hasil penilaian tengah semester. G. Orisinalitas Penelitian Orisinalitas penelitian yang dilakukan oleh peneliti dimulai dari pencarian penelitian terdahulu maupun jurnal penelitian. Orisinalitas penelitian ini menjelaskan perbedaan dan persamaan bidang kajian yang diteliti antara peneliti dengan peneliti-peneliti sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya pengulangan kajian terhadap hal yang sama. Oleh karna itu, peneliti menyajikan data yang ada dengan uraian.

(32) 14. yang disertai dengan tabel agar lebih mudah dalam mengidentifikasinya. Berikut beberapa hasil penelitian yang relevan diantaranya: Tabel 1.1 : Penelitian terdahulu No. Nama Peneliti, Judul dan Tahun Penelitian. Persamaan. Perbedaan. Orisinalitas Penelitian. Penelitian ini fokus pada pengaruh kompetensi profesional dan kompetensi kepribadian guru PAI terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 1 Pohjentrek dan SMPN 2 Kraton.. 1.. Feralys Novauli M. Sama-sama mengkaji “Kompetensi Guru tentang Dalam Peningkatan kompetensi Prestasi Belajar Pada guru SMP Negeri Dalam Kota Banda Aceh”, Jurnal Administrasi Pendidikan Vol. 3 No. 01 Februari 2015. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. 2.. Sitoresmi Arineng Tiyas. Sama-sama mengkaji tentang prestasi siswa. Fokus penelitiannya lebih kepada pengaruh perhatian orang tua dan motivasi belajar. Sama-sama mengkaji tentang kepribadian guru PAI. Fokus penelitiannya lebih kepada perilaku religius siswa. Pengaruh Perhatian Orangtua dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran Matematika Di SDI Surya Buana Malang, (Tesis,2017) 3.. Ria Astika, “Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru PAI dan Budaya Religius Sekolah.

(33) 15. terhadap Perilaku Religius Siswa di SMA Negeri Se Kota Banda Aceh”,(Tesis,2016) 4.. Tri Astutik Suharini, “Pengaruh Kompetensi Profesional dan Pedagogik Guru PAI terhadap Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar di SMAN 1 Cerme Gresik”,(Tesis,2016). Sama-sama mengkaji tentang kompetensi profesional guru PAI. Fokus penelitiannya lebih kepada motivasi belajar dan prestasi belajar.. Dari beberapa kajian penelitian terdahulu diatas, maka dapat dikemukakan bahwa semua penelitian tersebut sama-sama meneliti tentang kompetensi guru, namun dalam penelitian ini lebih memfokuskan pada kompetensi profesional dan kompetensi kepribadian guru PAI terhadap hasil belajar siswa di SMPN 1 Pohjentrek dan SMPN 2 Kraton Kabupaten Pasuruan. H. Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian merupakan penjelasan serta uraian dari istilah yang terdapat dalam judul penelitian.16 Uraian pada definisi operasional ini sangat berguna dalam mengikuti alur penelitian dan laporan penelitian. Sehingga penelitian menjadi lebih fokus dan terarah, tidak terjadi salah persepsi dan bias serta memudahkan dalam mengikuti pembahasannya.. 16. Wahidmurni, Menulis Proposal dan Penelitian Lapangan, Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, (Malang: PPs UIN Malang, 2008), hlm. 17.

(34) 16. Ada beberapa istilah yang perlu dijabarkan dalam judul penelitian ini yaitu : 1. Kompetensi Profesional Guru Kompetensi professional guru yaitu kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang keguruan yang harus dimiliki oleh guru, sehingga guru dapat membimbing siswa dalam mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan dalam standar nasional pendidikan. Kompetensi profesional guru berupa penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam yang harus dikuasai oleh guru yang menaungi materi kurikulum serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuan. 2. Kompetensi Kepribadian Guru Kompetensi. kerpibadian. guru. yaitu. kecakapan,. kemampuan,. kekuasaan, kewenangan yang dimilki oleh guru dalam ruang lingkup pendidikan yang semua itu terorganisir dalam suatu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dan bersifat dinamis serta khas (berbeda dengan orang lain). 3. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar17. Hasil belajar bisa berupa dalam ranah afektif, kognitif dan psikomotorik. Namun peneliti lebih fokus terhadap hasil raport penilaian tengah semester dalam memperoleh data mengenai prestasi belajar siswa. 17. Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha Nasional, 2012), hlm. 216.

(35) BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Kompetensi Profesional Guru PAI 1. Pengertian Kompetensi Profesional Guru PAI Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kompetensi dapat diartikan suatu kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan (memutuskan sesuatu). Menurut McLeod yang dikutip oleh Suyanto dan Asep, kompetensi diartikan sebagai perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan.18 Sementara itu, Piet dan Ida Sahertian mengatakan bahwa kompetensi adalah kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang bersifat kognitif, afektif, dan performen. Lebih spesifik, menurut Uzer Usman, kompetensi merupakan suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun yang kuantitatif.19 Makna kompetensi ini dapat digunakan dalam dua konteks, yakni : pertama, sebagai indicator kemampuan yang menunjukkan kepada perbuatan yang diamati. Kedua, sebagai konsep yang mencakup aspek-aspek kognitif, afektif dan perbuatan serta tahap-tahap pelaksanaannya secara utuh. Pada dasarnya kompetensi merupakan gambaran tentang apa yang dapat dilakukan oleh seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan, serta apa yang wujud atau tampak dari pekerjaan tersebut yang dapat terlihat. Agar dapat melakukan suatu pekerjaan, seseorang harus memiliki 18. Suyanto dan Asep, Menjadi Guru Profesional, (Jakarta: Esensi, 2013), hlm. 1 Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1991), hlm. 1. 19. 17.

(36) 18. kemampuan dalam bentuk pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang sesuai dengan bidang pekerjannnya. Sedangkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 1, Ayat 10, dijelaskan bahwa “Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dan dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya”.20 Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan, bahwa kompetensi guru adalah gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan seorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya, baik berupa kegiatan, berperilaku maupun hasil yang dapat ditunjukkan dalam proses belajar mengajar. Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, emosional dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran. yang. mendidik,. pengembangan. pribadi,. dan. profesionalisme.21 Untuk mengukur kompetensi tenaga pendidik atau guru dalam melaksanakan 20. profesinya,. pemerintah. telah. menetapkan. standar. Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen E Mulyasa, Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 28 21.

(37) 19. kompetensi melalui Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang kualifikasi akademik dan kompetensi guru. Kompentensi yang harus yang harus dimiliki oleh tenaga guru antara lain: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Sementara itu dalam Peraturan Kementrian Agama Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan Agama Pada Sekolah, dijelaskan bahwa guru agama harus memiliki lima kompetensi, diantaranya empat kompetensi yang telah disebutkan diatas ditambah dengan satu kompetensi yaitu kompetensi kepemimpinan.22 Profesional merupakan serangkaian keahlian yang dipersyaratkan untuk melakukan suatu pekerjaan yang dilakukan secara efisien dan efektif dengan tingkat keahlihan dan ketrampilan yang tinggi dalam rangka untuk mencapai tujuan pekerjaan yang diinginkan secara totalitas dan maksimal. Jabatan profesional berbeda dengan jenis pekerjaan yang menuntut dan dapat dipenuhi lewat pembiasaan dalam melakukan ketrampilan tertentu. Menurut Moh. Ali dalam Kusnandar23, pekerjaan profesional memerlukan persyaratan khusus, yaitu : a. Menuntut adanya ketrampilan berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam. b. Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya. c. Menuntut adanya tingkat pendidikan yang memadai.. 22 23. Permenag No 16 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan Pada Sekolah Agama Kusnandar, Guru Profesional, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 47.

(38) 20. d. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakannya. e. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan. Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.24 Bekerja dengan secara teliti dan totalitas merupakan salah satu ciri dari sikap profesional. Begitu juga dalam Al Qur’an, mengajarkan kita agar bekerja dengan sungguh-sungguh, baik dan maksimal. Dalam Al Qur’an surat al An’am ayat 135 disebutkan :.  . . .  .     . . . .        Artinya : Katakanlah: "Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, Sesungguhnya akupun berbuat (pula). kelak kamu akan mengetahui, siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik di dunia ini. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan mendapatkan keberuntungan (QS. Al An’am : 135)25. Jamal Ma’mur Asmani, 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional, (Yogyakarta: Diva Press, 2009), hlm. 42 25 Departemen Agama, Al Qur’an dan Terjemahan, (Bandung,2004),hlm 145. 24.

(39) 21. Sebagaimana keterangan ayat Al Qur’an diatas, bahwa seorang guru atau tenaga pendidik harus melakukan pekerjaan sesuai dengan kemampuannya. Selain itu guru juga harus memiliki kompetensi profesional dan mengerahkan segala kemampuan yang dimilikinya dalam proses pembelajaran. Sedangkan dalam Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 28 ayat 3 butir c dijelaskan bahwa kompetensi profesional guru adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan peserta didik memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan dalam standar nasional pendidikan.26 Guru yang profesional itu dapat dilihat melalui pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode. Selain itu ditunjukkan melalui tanggungjawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya. Guru yang profesional hendaknya juga mampu melaksanakan tanggungjawab sebagai guru kepada peserta didik, orang tua, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya. Selain itu guru profesional adalah guru yang mengajar pada mata pelajaran yang menjadi keahliannya dengan mempunyai kompetensi ilmu yang memadai dan mendalam, mempunyai semangat tinggi dalam mengembangkan keilmuannya yang akan melahirkan beberapa kreativitas serta mampu menarik perhatian dan berperilaku yang menjadi tauladan. 26. Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional Pedoman Kinerja, Kualifikasi & Kompetensi Guru, (Yogyakarta: Arruz Media, 2003), hlm. 118.

(40) 22. bagi masyarakat, sehingga pada akhirnya guru mampu menjadi pioneer perubahan di tengah masyarakat. Dalam pandangan Islam, profesional khususnya dalam bidang pendidikan merupakan kondisi seseorang yang betul-betul memiliki kualitas keilmuan dan keinginan yang memadai dalam rangka untuk menunjang tugas jabatan profesinya, sebagaimana Hadist yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW :. ْ:‫للاُْ َعلَي ِْهْ َْوْ َسلَّ َْم‬ ْ ْ‫صلَّى‬ ْ ْ‫ل‬ ُْ ‫لْ َرسُو‬ َْ ‫ْقَا‬:ْ‫للاُْعَن ْهُْقَا َل‬ ْ ْ‫ي‬ َْ ‫ض‬ َ ِْ‫للا‬ ِ ‫عَنْْأَبِيْهُ َْرْي َْرْ ْةَْ َر‬ ْ‫ْإِ َذا‬:‫لْللاِ؟ْقَا َل‬ َْ ‫ضا َعتُهَاْيَا َرسُو‬ ِْ ‫ضيِّ َع‬ ُ ‫إِ َذا‬ َ ِ‫ْ َكيفَْْإ‬:‫تْاألَ َمانَ ْةُْفَانتَ ِظ ِرالسَّا َع ْةَْقَا َل‬ َ‫ىْ َغي ِْرْأَهلِ ِْهْفَانتَ ِظ ِْرالسَّاْ َع ْة‬ َْ ‫أُسنِدَاألَم ُْرْإِل‬ Artinya : Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda: “Apabila amanah telah dihilangkan, maka tunggulah masa. (kehancurannya).. Seseorang. bertanya:. “Wahai. Rasulullah, pada mana penghilang amanah itu ?“ Rasulullah SAW bersabda: “Apabila suatu urusan diberikan kepada bukan ahlinya, maka tunggulah masa (kehancurannya)”. (HR. Imam Bukhori)27. Sesuai dengan penjelasan Hadits diatas, bahwa seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran harus mempunyai ilmu yang sesuai dengan keahlian yang dimilikinya, sehingga proses belajar mengajar akan tercipta dengan baik dan para peserta didik juga dapat memperoleh ilmu yang disampaikan oleh guru dengan baik pula. Sebaliknya jika guru dalam melaksanakan proses pembelajaran tidak memiliki ilmu dan keahlian yang 27. Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismail al bukhari al jafi, Shahih Bukhari, Jilid I,(Beirut-Libanon: Darul Fikr, 1994), hlm 24..

(41) 23. sesuai dengan kemampuannya, maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik. Dari berbagai pengertian diatas, maka yang dimaksud dengan kompetensi profesional guru PAI adalah kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang keguruan yang harus dimiliki oleh guru pendidikan agama islam, sehingga guru dapat membimbing siswa dalam mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan dalam standar nasional pendidikan. Kompetensi profesional guru berupa penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam yang harus dikuasai oleh guru yang menaungi materi kurikulum serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuan. 2. Karakteristik Kompetensi Profesional Guru PAI Menurut pendapat E Mulyasa28 guru yang mempunyai kompetensi profesional memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Guru menguasai bahan ajar Menguasai materi pelajaran atau bahan ajar menjadi indicator pertama dan utama. Menguasai dapat diartikan sebagai memahami, menjelaskan, dan memahamkan secara detail materi pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik. Dengan luasnya ilmu yang di miliki oleh guru, maka bahan ajar yang disampaikan akan menjadi mudah tersampaikan dan cepat dipahami oleh peserta didik. Oleh karna itu penguasaan bahan ajar sangatlah menentukan keberhasilan belajar.Disamping itu dalam menguasai bahan ajar, guru harus 28. 178. E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), hlm..

(42) 24. mampu menyesuaikan dengan kurikulum yang ada, sesuai dengan bidangnya. Baik berupa bahan ajar pokok, bahan ajar pengayaan, dan bahan ajar penunjang untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien. Guru juga harus mampu merumuskan, menjabarkan serta mengorganisasikan bahan ajar secara sistematis, relevan dengan tujuan intruksional khusus yang selaras dengan perkembangan mental siswa, tuntutan perkembangan ilmu secara teknologi dengan memperhatikan fasilitas yang ada dalam sekolah maupun yang ada diluar sekolah.29 b. Guru mampu mengelola program pengajaran Guru berperan sebagai learning agent, yang mendorong, membantu, dan mengerahkan siswa untuk mengalami proses pembelajaran sesuai dengan bakat, minat, potensi, perkembangan fisik dan psikologinya. Dalam hal ini dibutuhkan sosok guru yang mampu memahami peserta didik dengan baik sehingga mampu melayani siswa dengan kebutuhan dan karakteristiknya.30 Dalam proses belajar mengajar guru harus memberikan kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk membangun gagasan dan pemahamannya secara baik dan benar. Guru juga harus menciptakan suasana yang baik dengan memotivasi dan melibatkan siswa secara aktif baik dalam bentuk memahami, mengamati, mengkomunikasikan, menanyakan, menjelaskan serta melakukan 29 30. Siti Asdiqoh, Etika Profesi Keguruan, (Yogyakarta: Trust Media Publising, 2013), hlm. 30 Kusnandar, Guru Profesional, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 22.

(43) 25. sesuatu pengalaman tertentu yang dikembangkan dalam suatu mata pelajaran. Guru juga diharapkan menguasai hal-hal yang terkait dengan proses pembelajaran berupa pendekatan sitem pembelajaran, asas-asas pembelajaran, metode pembelajaran yang beraneka ragam, model pembelajaran yang bervariasi, strategi dan teknik pembelajaran serta mampu mengggunakan media dan sumber pembelajaran secara mendalam.. Komponen-komponen. pembelajaran. tersebut. dapat. digunakan sesuai dengan kondisi dan situasi mengajar yang dihadapi. Berkaitan. dengan. kemampuan. guru. dalam. mengelola. pembelajaran, Allah SWT memerintahkan manusia untuk berdakwah dengan berbagai macam metode. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surat An Nahl ayat 125 :. . . .  .  . . . .           . . .    Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan.

(44) 26. Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.(QS. An-Nahl : 125).31 Berdasarkan ayat Al Qur’an diatas, seorang guru harus menggunakan cara-cara yang baik dalam melakukan proses pembelajaran, melalui penggunaan metode-metode yang baik disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan, sehingga peserta didik dengan mudah memahami dan mendapatkan ilmu yang telah diajarkan dengan baik. Ini merupakan upaya pencapaian tujuan pembelajaran yang diinginkan. c. Guru memahami karakteristik peserta didik Karakteristik siswa merupakan keseluruhan kelakuan dan kemampuan yang ada pada peserta didik sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan sosialnya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya. Menurut Sardiman ada tiga hal yang harus di perhatikan dalam karakteristik peserta didik32 : 1) Karakteristik atau keadaan yang berkenaan dengan kemampuan awal, seperti misalnya kemampuan intelektual, kemampuan berfikir, mengucapkan hal-hal yang berkaitan dengan aspek psikomotorik, dan lain-lain 2) Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosial peserta didik.. 31 32. 120. Departemen Agama, Al Qur’an dan Terjemahan, (Bandung,2004),hlm 325. Sardiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm..

(45) 27. 3) Karakteristik. yang berkenaan dengan perbedaan-perbedaan. kepribadian seperti sikap, perasaan, minat dan lain-lain. Pemahaman. guru. terhadap. karakteristik. peserta. didik. sangatlah penting dalam interaksi belajar mengajar. Informasi mengenai karakteristik peserta didik sangat berguna dalam memilih dan menentukan pola-pola pembelajaran yang lebih baik, sehingga dapat menjamin kemudahan bagi setiap peserta didik dalam belajar. Guru akan dapat mengorganisasikan materi pelajaran, memilih dan menentukan metode yang lebih tepat, sehingga akan terjadi proses interaksi belajar mengajar yang optimal. Dengan adanya pemahaman guru terhadap masing-masing karakteristik peserta didik, seorang guru akan lebih mudah mengetahui kelebihan atau kelemahan peserta didik. Sehingga guru lebih mudah dalam menciptakan proses pembelajaran yang maksimal dan menyenangkan bagi peserta didik. d. Guru mampu mengelola kelas dan menggunakan media atau sumber belajar Pengelolaan kelas yang baik oleh guru akan menciptakan keberhasilan dalam proses pembelajaran. Kendala-kendala dalam pengelolaan kelas tidak semestinya terjadi. Kalau pun itu terjadi, guru harus bertanggungjawab untuk meminimalisir kejadian tersebut. Banyak orang memahami pengelolaan kelas sebagai cara untuk mendesaian atau mengatur tata ruang kelas yang berhubungan dengan sarana misalnya meja, kursi, lemari dan alat-alat pebelajaran. Padahal.

(46) 28. pengelolaan kelas adalah bagaimana cara guru merencanakan, mengatur, dan melakukan berbagai kegiatan di kelas sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dan berhasil dengan baik. Menurut Suyanto dan Asep,33 pengelolaan kelas adalah yang dilakukan guru untuk mengkondisikan kelas dengan mengoptimalkan berbagai sumber (potensi pada diri guru, sarana, dan lingkungan belajar di kelas) yang ditujukan agar proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan dengan perencanaan dan tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan pengelolaan media dan sumber belajar adalah ketrampilan guru dalam menggunakan alat-alat yang mendukung terhadap proses pembelajaran. Banyak media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran berupa alat peraga, teks, gambar, audio, audio visual, simulasi dan lain-lain.34 Sumber belajar dapat berupa buku-buku yang mendukung, fasilitas-fasilitas sekolah, perpusatakaan, laboratorium, lingkungan dan lain-lain. e. Guru mampu melakukan penilaian Penilaian merupakan suatu proses atau kegiatan sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusankeputusan berdasarkan criteria dan pertimbangan tertentu. Seorang guru harus mampu melakukan penilaian dalam proses belajar mengajar, karena dengan adanya penilaian guru dapat 33. Suyanto dan Asep, Menjadi Guru Profesional, (Jakarta: Esensi, 2013), hlm. 102 Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha Nasional, 2012), hlm. 93 34.

(47) 29. mengetahui. keberhasilan. pencapaian. tujuan. pembelajaran,. penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran yang disampaikan serta ketepatan atau keefektifan metode mengajar yang digunakan dalam pembelajaran. Lebih lanjut Zaenal Arifin35 menjelaskan bahwa penilaian bukan hanya sebagai cara yang digunakan untuk menilai hasil belajar semata, namun penilaian harus dipandang sebagai salah satu factor terpenting dalam menentukan keberhasilan proses dan hasil belajar. Melalui kegiatan penilaian dapat memberikan informasi kepada guru untuk meningkatkan kemampuan mengajarnya dan membantu peserta didik untuk mencapai perkembangan belajarnya secara optimal. Dalam melakukan suatu penilaian guru harus mampu memahami cara-cara atau teknik-teknik penilaian yang sesuai dengan materi pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik. Bisa penilaian itu berupa pemberian post tes, menilai kegiatan praktek, dan memberikan penugasan atau tugas rumah ketika pembelajaran sudah berakhir. f. Guru mampu memahami dan memanfaatkan hasil penelitian Hal lain yang juga harus dimilki oleh guru yaitu memahami dan memanfaatkan hasil penelitian, terutama yang berhubungan dengan pendidikan dan pembelajaran. Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh guru dari hasil penelitian ilmiah diantaranya yaitu memberikan tambahan wawasan yang beguna untuk memecahkan. 35. Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 5.

(48) 30. beberapa permasalahan, baik itu masalah yang dialami oleh guru sendiri, peserta didik, sistem pembelajaran, atau bahkan manajemen sekolah. Disamping itu, dengan adanya pemahaman dan pemanfaatan hasil penelitian, guru juga diharapkan mampu meningkatakan kualitas kinerjanya dalam melaksanakan suatu rancangan atau program. Dari hasil penelitian, guru menjadi lebih mantap dan yakin dalam melaksanakan program-program pembelajaran serta membantu guru dalam menentukan kebijakan atau keputusan yang akan diambil dalam menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh guru. 3. Pentingnya Kompetensi Profesional Guru Dalam dunia pendidikan, guru merupakan seorang pengajar, pendidik, pembimbing, pelatih, pelaksana dan pengembang kurikulum yang dituntut untuk mewujudkan kondisi dan suasana kondusif, misalkan suasana pembelajaran yang aktif, menyenangkan, menarik, memberi rasa aman dan memberi kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk berfikir secara aktif, kreatif dan inovatif dalam mengeksplorasi dan mengelaborasi kemampuan yang dimilikinya. Guru yang profesional merupakan faktor penentu dalam menciptakan proses pendidikan yang berkualitas. Untuk dapat menjadi guru profesional mereka harus mampu menemukan jati diri dan mengaktualisasikan diri sesuai dengan kemampuan dan kaidah-kaidah guru yang profesional. Seiring dengan rendahnya kualitas pendidikan saat ini yang ditengarai karna guru yang kurang profesional. Untuk itu guru diharapkan bukan.

(49) 31. sekedar. melaksanakan. profesinya,. namun. guru. harus. memiliki. kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan dalam melaksanakan tugasnya. Proses belajar mengajar dan hasil belajar peserta didik bukan hanya saja ditentukan oleh sekolah dan kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar juga ditentukan oleh kompetensi yang dimiliki oleh guru yang mengajar dan membimbingnya. Karna guru yang memiliki kompetensi yang baik akan sangat mampu menciptakan pembelajaran. yang aktif dan. menyenangkan dalam kelas. Menurut Sanusi yang dikutip Rusman, menyebutkan ada enam asumsi yang menjadi landasan pentingnya profesionalisasi dalam pendidikan yaitu: a. Subjek pendidikan adalah manusia. yang memiliki. kemauan,. pengetahuan, emosi dan perasaan dan dapat dikembangkan sesuai dengan potensinya, sementara itu pendidikan dilandasi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang menghargai mertabat manusia. b. Pendidikan dilakukan secara intesional, yakni secara sadar bertujuan, maka pendidikan menjadi nromatif yang diikat oleh norma-norma dan nilai-nilai yang baik secara universal, nasional, maupun local, yang merupakan acuan para pendidik, peserta didik, dan pengelola pendidikan. c. Teori-teori. pendidikan. merupakan. kerangka. hipotesisi. dalam. menjawab permasalahan pendidikan. d. Pendidikan bertolak dari asumsi pokok tentang manusia, yakni manusia mempunyai potensi yang baik untuk berkembang. Oleh sebab.

(50) 32. itu, pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi unggul tersebut e. Inti pendidikan terjadi pada prosesnya, yakni situasi di mana terjadi dialog antara peserta didik dengan pendidik yang memungkinkan peserta didik tumbuh ke arah yang dikehendaki oleh pendidik agar selaras dengan nilai-nilai yang di junjung tinggi masyarakat. f. Seringnya terjadi dilema antara tujuan utama pendidikan, yaitu menjadikan manusia sebagai manusia yang baik (dimensi intrinsic) dengan misi instrumental, yakni yang merupakan alat untuk perubahan atau mencapai sesuatu.36 B. Konsep Kompetensi Kepribadian Guru PAI 1. Pengertian Kompetensi Kepribadian Guru PAI Pengertian kompetensi sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 1, Ayat 10, adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya”. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dari orang lain atau bangsa lain. Kata kepribadian atau personality dalam bahasa Inggris, berasal dari bahasa Yunani “per” dan “sonare” yang. 36. Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta: PT RajaGrafindo Perkasa, 2013), hlm. 20.

(51) 33. berarti topeng, tetapi juga berasal dari kata “personae” yang berarti pemain sandiwara, yaitu orang yang memakai topeng tersebut.37 Dalam arti sederhana, kepribadian berarti sifat hakiki individu yang tercermin pada sikap dan perbuatannya yang membedakan dirinya dengan orang lain. Dalam tinjauan psikologis, kepribadian adalah susunan atau kesatuan antara aspek perilaku mental (pikiran, perasaan dan sebagainya) dengan aspek perilaku behavioral (perbuatan nyata). Aspek-aspek ini berhubungan secara fungsional dalam diri seorang individu, sehingga membuatnya bertingkah laku secara khas dan tetap.38 Menurut Ngainun Naim yang dimaksud kepribadian adalah suatu totalitas psikofisis yang meliputi sifat-sifat pribadi yang khas dan unik dari individu yang melekat pada diri orang yang bersangkutan karena berhadapan dengan lingkungan.39 Sedangkan dalam Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 28 ayat 3 butir b dijelaskan bahwa kompetensi kepribadian guru adalah kemampuan seorang guru dalam memiliki kepribadian yang baik mulai dari kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa serta guru harus bisa menjadi teladan bagi peserta didiknya juga berakhlak mulia. Pandangan masyarakat terhadap citra guru yang artinya wajib untuk digugu (dipatuhi) dan ditiru (diteladani) tidak diragukan lagi dan tampaknya masyarakat menempatkan guru pada tempat terhormat dalam 37. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 136 38 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 225 39 Ngainum Naim, Menjadi Guru Inspiratif, (Jogjakarta: Pustaka Belajar, 2009), hlm. 5.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menunju pembelajaran sastra berperspektif jender, paling tidak ada tiga komponen yang harus diperhatikan, yaitu kurikulum, materi yang disampaikan atau diproduksi oleh

Ditambahkan air kedalam molasses dengan perbandingan air dengan molases 1 : 5 kemudian aduk hingga merata.. Histogram konsumsi ransum kelinci (g/ekor/hari)

Dengan menggunakan supercharger, maka didapat performansi sebagai berikut: Daya tertinggi terjadi pada Akra Sol yaitu sebesar 4,396kW, torsi maksimum pada pembebanan 4.5kg

PTFI bekerjasama dengan para mitra dalam berinvestasi di infrastruktur air bersih berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Papua khususnya pemilik tanah

Cara menyusun langkah-langkah perencanaan promosi Marketing public relations Paguyuban Jokororo dalam Mempromosikan Kabupaten Malang sebagai tujuan wisata 58 B..

Semua data yang saya isi dan cantumkan dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum.Apabila dikemudian hari

Hasil rendeman trimiristin yang diperoleh cukup sedang, tidak terlalu banyak ataupun tidak terlalu sedikit yaitu 26,49%, hal ini mungkin disebabkan bentuk serbuk

Dampak paling besar dari hasil pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi dalam siklus penjualan dan penerimaan kas adalah terhadap konfirmasi piutang