• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG INFEKSI MASA NIFAS DI DESA TANDAM HILIR II KECAMATAN HAMPARAN PERAK KABUPATEN DELI SERDANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG INFEKSI MASA NIFAS DI DESA TANDAM HILIR II KECAMATAN HAMPARAN PERAK KABUPATEN DELI SERDANG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG INFEKSI MASA NIFAS DI DESA TANDAM HILIR II KECAMATAN HAMPARAN PERAK

KABUPATEN DELI SERDANG Desi Handayani Lubis, SST.,M.Kes

(Dosen Prodi D3 Kebidanan Flora) Abstrak

Infeksi masa nifas merupakan semua peradangan yang disebabkan kuman yang masuk ke dalam organ genital saat persalinan dan masa nifas. Infeksi masa nifas juga merupakan infeksi bakteri pada genitalia yang terjadi setelah melahirkan, ditandai dengan kenaikan suhu sampai 38 0C atau lebih dari 2 hari dalam 10 hari pertama pasca persalinan, dengan mengecualikan 4 jam pertama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang infeksi masa nifas di Desa Tandam Hilir II Kec Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner, sampel berjumlah 21 responden, analisa yang digunakan univariate. Hasil penelitian ditemukan sebagian besar ibu hamil berpengetahuan kurang pada umur 20-35 tahun sebanyak 12 orang (63,1%), berdasarkan pendidikan sebagian besar berpengetahuan kurang pada lulus SD sebanyak 6 orang (54,4%), berdasarkan pekerjaan sebagian besar berpengetahuan kurang pada ibu yang tidak memiliki pekerjaan sebanyak 12 orang (57,1%), berdasarkan paritas sebagian besar berpengetahuan cukup pada multigravida sebanyak 6 orang (50%), berdasarkan sumber informasi sebagian besar berpengetahuan kurang pada ibu yang mendapat informasi dari orang sebanyak 12 orang (57,1%). Berdasarkan pengetahuan, umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, sumber informasi sebagian besar berpengetahuan kurang. Diharapkan agar ibu hamil lebih meningkatkan pengetahuannya tentang infeksi masa nifas dengan mencari informasi.

Kata kunci : Pengetahuan, ibu hamil, infeksi masa nifas.

PENDAHULUAN Latar Belakang

asa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berahir ketika alat-alat kandung kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu, dan merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandung pada keadaan yang normal. Wanita yang melalui periode ini disebut Puerpura.

Infeksi masa nifas merupakan semua peradangan yang disebabkan oleh kuman yang masuk ke dalam organ genital pada saat persalinan dan masa nifas. Infeksi masa nifas juga merupakan infeksi bakteri pada traktus genitalia yang terjadi setelah melahirkan, ditandai dengan kenaikan suhu sampai 38 0C atau lebih dari 2 hari dalam 10 hari pertama pasca

persalinan, dengan mengecualikan 4 jam pertama.

Infeksi nifas merupakan morbiditas dan mortalitas bagi ibu pasca bersalin. Derajat komplikasi masa nifas bervariasi. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama pasca persalinan. Menurut WHO (World Health Organization) tahun 2012, di seluruh dunia setiap menit seorang perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait dengan kehamilan, persalinan,dan nifas. Dengan kata lain, 1.400 perempuan meninggal setiap hari atau lebih dari 500.000 perempuan meninggal setiap tahun karena kehamilan, persalinan, dan nifas. 15% penyebab kematian ibu diantaranya adalah infeksi nifas yang terjadi pada masa nifas

(2)

AKI di Indonesia masih tertinggi di antara Negara ASEAN yaitu AKI di Malaysia 41 per 100.000 kelahiran hidup, Singapura 6 per 100.000, Thailand 44 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam 160 per 100.000, Filipina 170 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan data SDKI (Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia) AKI di Indonesia terus mengalami penurunan. Pada tahun 2003 AKI di Indonesia yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2004 yaitu 270 per 100.00 kelahiran hidup, tahun 2005 yaitu 262 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2006 yaitu 255 per 100.000 kelahiran hidup, dan tahun 2007 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup.

Profil kesehatan Indonesia tahun 2012 menyebutkan bahwa AKI tahun 2012 sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan AKI tahun 2002 yaitu sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup target Millenium Development Goalds (MDGs) AKI di Indonesia tahun 2015 harus mencapai 125 per 100.000 kelahiran hidup.

Infeksi nifas dapat di sebabkan oleh masuknya organisme kedalam organ kandungan maupun kuman dari luar yang sering menyebabkan infeksi. Berdasarkan masuknya kuman kedalam organ kandungan terbagi menjadi ektogen (kuman datang dari luar), Autogen (kuman dari tempat lain), dan Endogen (kuman dari jalan lahir sendiri). Selain itu, infeksi dapat disebabkan oleh Streptococcus Haemolyticus Aerobic, Staphylococcus Aerus, Escharia Coli, dan Clostridium Welchi. (2)

Meskipun infeksi pascapartum terbanyak adalah endometritis, yang jauh lebih umum terjadi setelah persalinan SC dari pada perlahiran pervaginam, adanya laserasi atau trauma jaringan dalam saluran genitalia dapat terkena infeksi setelah melahirkan. Selain itu, juga terdapat penyebaran infeksi yang berasal dari infeksi lokal dan menyebar melalui jalur sirkulasi vena dan limfatik sehingga mengakibatkan infeksi bakteri ditempat yang lebih jauh. Area perluasan infeksi nifas meliputi selulitis panggul, salpingitis, ooforotis, peritonitis, tromboflebitis panggul, dan (femora, dan bakteremia).(5)

Tempat yang baik sebagai tempat tumbuhnya kuman adalah di daerah bekas insersio (pelekatan) plasenta. Insersio plasenta merupakan sebuah luka dengan diameter 4 cm, permukaan tidak rata, berbenjol - benjol karena banyaknya vena yang ditutupi oleh thrombus. Selain itu kuman dapat masuk melalui serviks, vulva, vagina, dan perineum. Infeksi nifas dapat terjadi karena manipulasi penolong yang tidak steril atau pemeriksaan dalam berulang-ulang, alat-alat tidak steril/ cuci hama, infeksi droplet, sarung tangan dan alat-alat yang terkontaminasi, infeksi nosokomial rumah sakit, infeksi intrapartum, dan hubungan seksual ahir kehamilan yang menyebabkan ketuban pecah dini.

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

(3)

Populasi dan Sampel Populasi

Populasi dalam penelitian ini didapat dari rekam medik dari tanggal 28 Februari s/d 14 Mei seluruh jumlah ibu hamil yang berada di Dusun I – V Desa Paluh manan Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang sebanyak 21 orang.

Sampel

Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah total populasi. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Paluh manan Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang.

Waktu

Waktu penelitian ini dilakukan sejak tanggal 28 Februari s/d 30 Juni .

PEMBAHASAN

Pengetahuan ibu hamil tentang infeksi masa nifas.

Hasil penelitian penelitian ibu hamil tentang infeksi masa nifas dari 21 responden sebagian besar berpengetahuan kurang sebanyak 12 orang (57,14%) dan sebagian kecil berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (4,76%).

Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pendengaran ini terjadi melalui panca indra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori dimana pengetahuan ibu hamil tentang infeksi masa nifas sebagian besar berpengetahuan kurang, hal ini disebabkan karena sebagian besar ibu hamil memiliki pendidikan lulus SD. Hal ini juga bisa disebabkan oleh banyaknya jumlah ibu hamil yang berpengetahuan kurang pada umur 20-35 tahun, selain itu kurangnya informasi yang didapat ibu juga mempengauhi pengetahuan ibu.

Pengetahuan ibu hamil tentang infeksi masa nifas berdasarkan umur.

Dari hasil penelitian diketahui pengetahuan ibu hamil tentang infeksi masa nifas berdasarkan umur sebagian besar berpengetahuan kurang pada umur 20-35 tahun sebanyak 12 orang (63,15%) dan tidak terdapat berpengetahuan baik dan kurang pada umur <20 tahun, >35 tahun.

Menurut Notoatmodjo (2003) umur adalah lamanya waktu hidup seseorang (sejak di lahirkan atau di adakan). Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dan berfikir akan lebih baik pula pengetahuannya. Namun pengetahuan seseorang tidak selalu berpatokan pada umur bukan penentu tingginya pengetahuan seseorang,

(4)

tapi pengetahuan itu bisa juga di dapat dari wawasan dan tingkat keingintahuan seseorang itu tinggi.

Hasil penelitian sesuai dengan teori menurut Notoadmojo (2003), yang mengatakan umur bukan penentu tingginya pengetahuan seseorang tapi pengetahuan bisa di dapat dari wawasan dan tingkat keingintahuan seseorang itu tinggi. Hal ini dapat di lihat dari sebagian besar ibu berpengetahuan kurang pada umur 20-35 tahun.

Pengetahuan ibu hamil tentang infeksi masa nifas berdasarkan pendidikan.

Dari hasil penelitian di ketahui pengetahuan ibu hamil tentang infeksi masa nifas berdasarkan pendidikan sebagian besar berpengetahuan kurang pada pendidikan lulus SD sebanyak 6 orang (54,54%) dan tidak terdapat berpengetahuan baik pada pendidikan lulus SLTP dan lulus SLTA. Menurut Notoatmodjo (2003), seseorang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi umumnya daya penalarannya akan lebih baik dan mampu melihat pengembangan tentang hal-hal yang dialaminya. Sehinga semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik pengetahuannya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Notoatmodjo yang mengatakan semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin baik pula pengetahuannya. Hal ini dilihat dari sebagian besar jumlah ibu berpengetahuan kurang pada pendidikan SD

Pengetahuan ibu hamil tentang infeksi masa nifas berdasarkan paritas.

Hasil penelitian pengetahuan ibu hamil tentang infeksi masa nifas berdasarka paritas sebagian besar berpengetahuan cukup pada multigrvida yaitu sebanyak 6 orang (50%) dan tidak terdapat berpengetahuan baik pada primigravida dan scundigravida, serta tidak terdapat berpengetahuan cukup pada scundigravida.

Menurut Nursalam dan Pariani (2004), paritas merupakan jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang mampu hidup di luar rahim. Paritas sangat berpengaruh sekali terhadap penerimaan seseorang terhadap pengetahuan, dimana semakin banyak pengalaman seseorang maka semakin baik pula pengetahuannya.

Hasil penelitian sesuai dengan teori menurut Nursalam dan Pariani (2004), yang mengatakan bahwa semakin banyak pengalaman seseorang maka semakin baik pula pengetahuannya. Hal ini dapat dilihat dari ibu yang berparitas multigravida memiliki pengetahuan cukup.

Pengetahuan ibu hamil tentang infeksi masa nifas berdasarkan sumber informasi.

Hasil penelitian pengetahuan ibu hamil tentang infeksi masa nifas berdasarkan sumber informasi secara keseluruhan ibu hamil mendapatkan informasi dari orang sebagian besar berpengetahuan kurang sebanyak 12 orang (57,14%) dan sebagian kecil berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (4,67%).

Menurut Notoatmodjo (2003), sumber informasi adalah pengetahuan yang di peroleh dengan membaca buku dan penelitian orang lain maupun pengalaman langsung di lapangan.

(5)

Bila seseorang banyak memperoleh informasi, maka ia cenderung mempunyai pengetahuan yang lebih luas.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori menurut Notoatmodjo (2003), hal ini dapat di lihat dari keseluruhan ibu hamil mendapatkan informasi dari orang sebagian besar berpengetahuan kurang.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Pengetahuan ibu hamil tentang infeksi masa nifas berpengetahuan kurang.

2. Pengetahuan ibu hamil tentang infeksi masa nifas berdasarkan umur sebagian besar berpengetahuan kurang pada umur 20-35 tahun.

3. Pengetahuan ibu hamil tentang infeksi masa nifas berdasarkan pendidikan sebagian besar berpengetahuan kurang pada pendidikan SD.

4. Pengetahuan ibu hamil tentang infeksi masa nifas berdasarkan paritas sebagian besar berpengetahuan cukup pada multigravida.

5. Pengetahuan ibu hamil tentang infeksi masa nifas berdasarkan sumber informasi secara keseluruhan ibu hamil mendapatkan informasi dari orang sebagian besar berpengetahuan kurang.

Saran

1. Diharapkan seluruh ibu hamil agar lebih meningkatkan lagi informasi tentang infeksi masa nifas dengan pemahaman yang lebih tinggi dari pemahaman yang sebelumnya. 2. Diharapkan kepada ibu hamil agar aktif mencari informasi tentang infeksi masa nifas

seperti mengikuti penyuluhan, membaca buku, majalah maupun menonton televisi mengenai infeksi masa nifas.

3. Diharapkan kepada ibu hamil yang berpendidikan SD agar lebih meningkatkan pengetahuannya tentang infeksi masa nifas dengan mengikuti pendidikan non formal seperti seminar dan penyuluhan.

4. Diharapkan kepada ibu scundigravida untuk lebih giat mencari informasi tentang infeksi masa nifas dengan mengikuti pendidikan non formal seperti mengikuti seminar maupun penyuluhan.

5. Diharapkan agar ibu hamil tetap menambah pengetahuannya melalui media agar pengetahuan yang di peroleh ibu semakin bertambah.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini Y. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Rihama; 2014 Sari Puspa dan Rimandini Dewi. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Jakarta: TIM; 2014.

(6)

Skripsi. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Perawatan. http://www. diskusiskripsi.com/2010/11/pengaruh-pendidikan-kesehatan-perawatan .html.

http://muhammadyaniishak.blogspot.co.id/2014/09/proposal-dan-kti-kebidanan-judul_3.html

Sulistyawati A. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta: Andi; 2009. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2011

Notoatmodjo S. Metodologi Paenelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta; 2005.

Rukiyah Yeyeh Ai dan Yuliyanti Lia. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Jakarta: Trans Info Media; 2009.

Martadisoebrata, Wirakusumah dan Effendi. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. Bandung: EGC; 2012

WHO, Bakti Husada, IBI. Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta; 3013

Wawan A dan M Dewi. Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Prilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika; 2010.

Sarwono J. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2006.

Hidayat Alimun Aziz. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data.Surabaya: Salemba Medika; 2007

S Suyanto dan S Ummi. Riset Kebidanan Metodologi dan Aplikasi. Bandar Lampung: Mitra Cendekia; 2008.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah faktor seperti jumlah pendapatan, tingkat pendidikan, dan jumlah frekuensi pengangkutan berpengaruh terhadap kesediaan membayar

Hal-hal yang diujikan terhadap “Sistem Client- Server Loket tol dan aplikasi smartcard sebagai kartu tol berlangganan” ini antara lain : pengujian dengan

The book will be of interest to anyone researching or working with Roma, Gypsies and Travellers, not only academics but also those working in policy (health, education,

Walaupun persetujuan isteri atau isteri-isteri merupakan syarat bagi suami untuk dapat melakukan poligami, tetapi pelaksanaannya tidak terlalu mutlak, dalam

Aljazair mempunyai peran lain yaitu sebuah suksesi seluruh orang-orang yang masuk ke Aljazair: kepala negara atau pemerintah, menteri luar negeri, menteri

menggunakan model khusus, siswa dibagi menjadi delapan kelompok, mereka diberi berita yang berjudul Konflik Ahok vs FPI Dikhawatirkan memunculkan sentimen SARA,

Pada Tabel 3, hasil statistik secara pair- wise comparison antara kelompok jalan kaki in- tensitas sedang dengan kontrol menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penurunan kadar

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang telah melimpahksn kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis