• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KASUS PENGOLAHAN SAMPAH di FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI KASUS PENGOLAHAN SAMPAH di FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KASUS PENGOLAHAN SAMPAH di FAKULTAS

KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA

Jekson Martiar Siahaan

Dosen Fakultas kedokteran Universitas Methodist Indonesia

Email: jekson.siahaan.sked@gmail.com

ABSTRACT

Waste means any discarded, rejected, abandoned, unwanted or surplus matter, whether or not intended for sale or for recycling, reprocessing, recovery or purification by a separate operation from that which produced the matter, one of the sources of urban waste is the university, garbages out of the university can be either organic or non-organic wastes originating from the laboratories and the campus cafeteria. The medical faculty of the Methodist University of Indonesia also contributed to processing waste that has not been good, hopefully the medical faculty to apply the principles of Reduce, Reuse, and Recycle for sewage treatment so that the campus environment more beautiful and healthy.

Keywords: Waste, Reduce, Reuse, Recycle

1. PENDAHULUAN

Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organik dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan (SNIT-13-1990-F). Sampah dapat berasal dari aktivitas manusia baik dari rumah tangga, industri, maupun kegiatan komersial. Sampah menjadi persoalan yang cukup serius bagi masyarakat terutama di wilayah perkotaan.Salah satu tempat yang berpotensi memproduksi sampah yang banyak di daerah perkotaan adalah Universitas. Kampus sebagai suatu Lembaga/Institusi yang fungsi utamanya menyelenggarakan proses pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian masyarakat, tentunya

dalam semua kegiatannya tidak terlepas dari penggunaan kertas yang cukup banyak bahkan cenderung sangat boros. Selain kertas kampus juga turut menghasilkan limbah atau sampah baik itu limbah organik maupun non organik yang berasal dari laboratorium dan kantin kampus yang menghasilkan sisa makanan/minuman. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya volume limbah/sampah.Perlunya penanganan untuk mengurangi tumpukan sampah akibat aktivitas manusia yang semakin konsumtif agar tidak menjadi vektor penyakit, polusi, banjir, bau busuk yang menganggu perkuliahaan, dan pemandangan akan terganggu (Dharmawan; Sanchez)

Fakta yang terlihat di Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia, sampah yang ada

(2)

dikumpulkan dan ditimbun di satu tempat tanpa adanya penanganan lebih lanjut sehingga menimbulkan bau dan bahkan kadangkala dibakar sehingga menimbulkan asap dan polusi di sekitar ruangan yang berdekatan dengan tempat pembakaran sampah tersebut. Limbah cairan yang berasal dari laboratorium langsung dialirkan ke saluran pembuangan air tanpa diolah terlebih dahulu, Oleh sebab itu perlu dilakukan tindakan lebih lanjut untuk menangani masalah tersebut.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Sampah dapat didefinisikan sebagai buangan yang dihasilkan dari aktivitas manusia dan hewan berupa padatan, yang dibuang karena sudah tidak berguna atau tidak dibutuhkan lagi (Tchobanoglous, et.al., 1993). Pengertian sampah menurut SK SNI T-13-1990-F adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organik dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan (SNIT-13-1990-F). Dari pengertian umum sampah diatas, dapat dilihat jika sampah merupakan salah satu bentuk polutan yang menimbulkan beberapa permasalahan (SNI-T-12-1991-03), antara lain:

1. Menurunnya nilai estetika

Sampah yang menumpuk dan dibiarkan di tempat terbuka sudah pasti bukan merupakan pemandangan yang indah, serta akan menimbulkan bau yang tidak sedap dan berkembangnya berbagai organisme patogen. Kotoran

dan sampah yang menumpuk dan tidak terurus menyebabkan rendahnya kenyamanan dan kesehatan lingkungan tersebut. Hal ini tentunya akan menyebabkan turunnya nilai estetika tempat tersebut.

2. Sumber Penyakit

Tumpukan sampah merupakan lingkungan yang baik untuk kehidupan dan perkembangan organisme patogen yang dapat menimbulkan dan menyebarkan berbagai jenis penyakit. 3. Salah Satu Penyebab Banjir

Sampah yang dibuang ke aliran air menimbulkan pencemaran air juga dapat menyebabkan terjadinya banjir akbibat tersumbatnya aliran air tersebut oleh sampah apabila hujan datang.

Permasalahan akibat sampah dapat diatasi dengan pengolahan sampah menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse,

dan Recycle) atau batasi sampah,guna

ulang sampah dan daur ulang sampah . Kegiatan 3R ini mampu mengurangi segala sesuatu yang dapat menimbulkan sampah, kegiatan penggunaan kembalisampah yang layak pakai untuk fungsi yang sama atau fungsi yang lain, dan kegiatan mengolah sampah untukdijadikan produk baru (Permen LH, 2012). Reduce (Pengurangan), mengurangi jumlah produk yang dipakai dapat mengurangi secara signifikan jumlah sampah, penting adanya kepedulian dalam pembatasan produk – produk yang sulit terdekomposisi seperti plastik yang memerlukan waktu dekomposisi/ penguraian dalam kurun waktu 10 – 20 tahun, puntung rokok terdekomposisi dalam waktu 1 – 5 tahun. Contoh

(3)

tindakan Reduce adalah memilih benda yang dibutuhkan bukan yang diinginkan, membeli produk yang berkualitas agar dapt dipakai dengan waktu yang lebih lama. Reuse (Penggunaan kembali) kegiatan ini sangat sederhana yakni menggunakan barang lama yang layak pakai, tindakan ini dapat menghemat pengeluaran, menghemat sumber daya, dan membuat manusia lebih kreatif dengan menggunakan barang – barang lama untuk keperluan tertentu, misalnya botol aqua untuk pot tanaman gantung, ataupun sebagai tempat pensil. Recycle (Pendaurulangan) Pengolahan benda – benda yang sudah tidak diinginkan dan tidak terpakai untuk dijadikan bahan baku pembuatan produk baru (Rahman, 2014).

3. PEMBAHASAN

Banyaknya aktifitas mahasiswa dan kegiatan proses mengajar belajar termasuk kegiatan nasional seperti

Objective Structured Clinical

Examination (OSCE) nasional akan

menambah jumlah sampah termasuk sampah medis setelah ujian OSCE Nasional. Pengolahan sampah baik sampah medis maupun non medis yang ada di Fakultas Kedokteran hanyalah berupa penimbunan dan pembakaran sedangkan kertas – Kertas ataupun koran – koran dijual oleh pegawai kebersihan. Tiap – tiap depan ruangan disediakan tempat pembuangan sampah namun tidak memisahkan sampah organik dan anorganik.

Gambar 1. Tong Sampah di depan Ruang Perkuliahan, Kantor, dan di jalan

Sampah – sampah dari pepohonan dan sampah lainnya disatukan dalam satu tempat pembuangan sampah. Setiap harinya petugas kebersihan membersihkan halaman dan ruangan kelas pada pagi hari pukul 06.00 wib dan sore hari hari pukul 16.00 wib, namun kebersihan sore dapat mundur

(4)

tergantung kegiatan akademika yang berlangsung pada hari tersebut.

Gambar2. Sampah Pepohonan

Sampah – sampah tersebut akan dikumpulkan dalam satu penampungan akhir, sampah – sampah yang ditimbun akan dibakar seminggu 2 kali setelah jam perkuliahaan selesai.

Gambar 3. Tempat Penimbunan dan Pembakaran Sampah

Walaupun belum terbukti mendatangkan permasalahan bagi warga, sampah laboratorium dalam kampus ini harus tetap menjadi perhatian serius, karena sampah – sampah hasil praktikum mahasiswa berupa sampah cair langsung dialirkan ke selokan tanpa dilakukan pengolahan limbah labotorium. Sampah laboratorium ini harusnya dapat diolah sendiri oleh Fakultas Kedokteran agar dapat menjadi contoh bagi lembaga – lembaga lain yang berdekatan dengan kampus tersebut sehingga membawa pengaruh yang baik terhadap lingkungan sekitar.

(5)

Gambar 4. Selokan tempat pengaliran limbah cair Laboratorium

Berikut ini adalah beberapa permasalahan dan solusi mengenai pengelolaan sampah dan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di kampus Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia yaitu:

1. Penggunaan kertas yang berlebihan dalam proses pendidikan dan adaministratif, seperti:

a. Fotocopy bahan – bahan kuliah b. Tugas – tugas tutorial, jurnal

laboratorium masih menggunakan hardcopy, oleh karena masih minimnya sebagian dosen – dosen muda dan yang mampu menggunakan IT.

c. Penggunaan kertas berlebihan untuk arsip surat keluar dan masuk masih menggunakan hardcopy

d. Kertas – kertas pengumuman yang berlebihan ditempel di setiap gedung

Solusi:

a. Para dosen dan mahasiswa membiasakan diri menggunakan Softcopy dalam memahami bahan – bahan kuliah, termasuk tugas – tugas perkuliahan menggunakan softcopy yang dapat dikirim melalui email

b. Arsip surat keluar dan masuk sudah dibuat dalam bentuk softcopy dan disimpan dalam file, sebaiknya tidak diprint, kalau takut data hilang oleh karena virus sebaiknya kertas untuk hardcopy digunakan double balik

c. Pengumuman sebaiknya hanya menggunakan media Website resmi, facebook resmi Universitas Methodist Indonesia. Penggunaan kertas setelah pengumuman yang dilakukan melalui situs – situs resmi kampus, hanya akan menambah sampah.

2. Limbah Laboratorium yang langsung dibuang ke selokan yang melintasi pemukiman warga

Solusi : Walaupun limbah laboratorium tidak menyebabkan ikan – ikan yang dipelihara oleh warga sekitar di selokan tidak mati namun ada baiknya limbah laboratorium diolah dengan metode pengenceran, sebab lahan di Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia masih memadai untuk dibuatkan kolam pengeceran.

(6)

Gambar 5. Ikan warga yang dipelihara di Selokan yang dialiri limbah Laboratorium

3. Kurangnya kesadaran untuk ikut serta dalam mengurangi produksi sampah dan membuang sampah pada tempatnya dan, seperti:

a. Kebiasaan mengkonsumsi makanan/minuman menggunakan kemasan. b. Meninggalkan kemasan makanan/minuman sembarangan (meja kantin) Solusi:

a. Mengurangi penggunaan kemasan makanan yang berbahan kertas, sterofom, plastik sekali pakai dengan membawa tempat minum sendiri dan mengurangi pembelian air minum berkemasan sekali pakai.

b. Membuat peringatan yang membuat orang tersadar untuk membuang sampah pada tempatnya (membuat poster yang

menarik di spot vital Fakultas Kedokteran)

c. Memberikan penyuluhan tentang dampak langsung serta bahaya yang akan terjadi bila membuang sampah sembarangan (edukasi) d. Membuat regulasi tentang

pembuangan sampah

sembarangan.

4. Pengelolaan sampah di Fakultas Kedokteran masih bersifat konvensional, tidak terintegrasi dan tidak terkoordinasi serta menggunakan sistem "kumpul-angkut-buang" dan belum seluruhnya dilakukan pemilahan sampah.

Solusi:

a. Penyediaan tempat sampah 3 warna (jenis)

b. Pembuatan pengelolaan sampah di Fakultas Kedokteran sesuai dengan jenis sampahnya:

1. Sampah organik basah, seperti: kulit buah dan sisa sayuran. 2. Sampah organik kering,

seperti: kertas, kayu atau ranting pohon, dan dedaunan kering.

3. Pengolahan sampah organik dengan Komposting

4. Pemilahan sampah yang akan dimasukkan ke dalam bank sampah dibantu oleh warga FK. UMI, terutama para cleaning service di dalam kampus.

4. PENUTUP

Sistem pengolahan sampah yang ada di Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia perlu dibenahi.

(7)

Setiap warga Fakultas Kedokteran dari jajaran Civitas Akademika tertinggi sampai ke cleaning service harus berperan aktif dalam mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan oleh Fakultas Kedokteran. Dalam pembahasan artikel ini sudah diberikan solusi – solusi dalam setiap permasalahan namun ada beberapa hal yang sangat mendasar, yang sebaiknya segera dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia seperti : penggunaan softcopy dalam aktivitas perkuliahan, mengaktifkan CBT Centre sebagai pusat ujian mahasiswa untuk mengurangi penggunaan kertas ujian, bukan hanya saat ujian nasional namun juga saat ujian blok

DAFTAR PUSTAKA

Dharmawan, Ali., Budi Prasetya, Sugeng Prijono.Studi Potensi Pengolahan Sampah di Kampus Universitas Brawijaya Secara Biologis Dengan Menggunakan Makrofauna (bekicot dan cacing tanah)[http://www.google.co.id/url ?q=http://pustakapertanianub.staff. ub.ac.id/files/2012/05/ABSTRAK. doc&sa=U&ved=0ahUKEwjNh5j8 -8TLAhUIJI4KHTBlCwwQFggeM AI&usg=AFQjCNEkshBMQ0tK2x 8o6msNBgVwhfQxaQ]. Permen LH 13 th 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle Melalui Bank Sampah[http://jdih.menlh.go.id/pdf

/ind/IND-PUU-7-2012-Permen%20LH%2013%20th%202

012%20bank%20sampah.pdf]. Rahman,Fahzy Abdul.2014. Reduce ,

Reuse , Recycle : Alternatives for Waste Management. NM State University, pp.1–4.

Sanchez, Briandie., Ruslan

Wirosoedarmo, Bambang Suharto. Financial Analysis of Paper Waste in University of Brawijaya. Jurnal Sumberdaya Alam dan

Lingkungan.

SNIT - 13 - 1990 - F tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan. Badan Standarisasi Nasional

SNI-T-12-1991-03, Tata Cara Pengelolaan Sampah di Pemukiman, Departemen Pekerjaan Umum, Bandung : Yayasan LPMB

Tchobanoglous G, Theisen H and Vigil SA. 1993. Integrated solid waste management:Engineering

principles and management issues. McGraw-Hill, New York.

Gambar

Gambar 1. Tong Sampah di depan  Ruang Perkuliahan, Kantor,  dan di jalan
Gambar 3. Tempat Penimbunan dan  Pembakaran Sampah
Gambar 4. Selokan tempat pengaliran  limbah cair Laboratorium
Gambar 5. Ikan warga yang dipelihara  di Selokan yang dialiri  limbah Laboratorium

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pada tahap pertama, dilakukan analisis regresi linier dengan memasukkan kepadatan jentik sebagai variabel dependen serta tiga variabel indipenden, yaitu curah

Kesimpulan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Program supervisi akademik disusun berdasarkan analisis kebutuhan dengan memperhatikan aspek-aspek permasalahan

Artinya hipotesis yang berbunyi “terdapat pengaruh secara simultan antara kemampuan manajerial kepala sekolah dan supervisi pembelajaran terhadap kinerja guru PAI SDN

Dalam metode CAPM Pengambilan keputusan investasi pada saham didasari atas saham efisien dan saham tidak efisien, melalui perbandingan antara tingkat

Removal of LMWC from seminal plasma by dialysis (molecular weight cut-off of 12-14 kDa) signi fi cantly decreased the level of TAC and increased the level of TBARS, which might

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini yang berjudul “ Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada