• Tidak ada hasil yang ditemukan

jenis pondasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "jenis pondasi"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 1..11.. DDeeffiinniissii  Pondasi

 Pondasi dapat didefinisikan sebagai bagian dari suatu sistem rekayasa yangdapat didefinisikan sebagai bagian dari suatu sistem rekayasa yang meneruskan beban yang ditopang oleh pondasi dan beratnya sendiri kepada dan ke meneruskan beban yang ditopang oleh pondasi dan beratnya sendiri kepada dan ke dalam tanah dan batuan yang terletak dibawahnya. Tegangan-tegangan tanah yang dalam tanah dan batuan yang terletak dibawahnya. Tegangan-tegangan tanah yang dihasilkan kecuali pada permukaan tanah merupakan tambahan kepada beban-beban dihasilkan kecuali pada permukaan tanah merupakan tambahan kepada beban-beban yang sudah ada dalam massa tanah dari bobot sendiri bahan dan sejarah geologisnya. yang sudah ada dalam massa tanah dari bobot sendiri bahan dan sejarah geologisnya.

Sem

Semua ua konkonstrstruksuksi i yang yang dirdirencencanaanakan kan akan akan diddidukunukung g oleoleh h tantanah, ah, tertermasmasuk uk  gedung-gedung, jembatan, urukan tanah (earth fills), serta bendungan tanah, tanah gedung-gedung, jembatan, urukan tanah (earth fills), serta bendungan tanah, tanah dan batuan, dan bendungan beton, akan terdiri dari dua bagian. Bagian-bagian ini dan batuan, dan bendungan beton, akan terdiri dari dua bagian. Bagian-bagian ini adalah bangunan atas (super structure/ bangunan atas) dan elemen bangunan bawah adalah bangunan atas (super structure/ bangunan atas) dan elemen bangunan bawah (sub structure yang mengantarai bangunan atas dan tanah pendukung). Dalam hal (sub structure yang mengantarai bangunan atas dan tanah pendukung). Dalam hal urugan tanah dan bendungan, garis demarkasi atau batas pemisah antara bangunan urugan tanah dan bendungan, garis demarkasi atau batas pemisah antara bangunan atas dan bangunan bawah umumnya tidak jelas.

atas dan bangunan bawah umumnya tidak jelas.

Istilah structure atas umumnya dipakai untuk menjelaskan bagian sistem yang Istilah structure atas umumnya dipakai untuk menjelaskan bagian sistem yang direkayasa yang membawa beban kepada pondasi (struktur bawah). Istilah struktur  direkayasa yang membawa beban kepada pondasi (struktur bawah). Istilah struktur  atas mempunyai arti khusus untuk bangunan-bangunan dan jembatan-jembatan; akan atas mempunyai arti khusus untuk bangunan-bangunan dan jembatan-jembatan; akan tet

tetapiapi, , ponpondasdasi i tertersebsebut ut dapdapat at jugjuga a hanhanya ya menmenopaopang ng mesmesin-in-mesmesin, in, menmendukudukungng  peralatan industrial (pipa, menara, tangki), bertindak sebagai alas untuk papan iklan,  peralatan industrial (pipa, menara, tangki), bertindak sebagai alas untuk papan iklan,

dan sejenisnya. Karena sebab-sebab inilah maka lebih baik melukiskan suatu

dan sejenisnya. Karena sebab-sebab inilah maka lebih baik melukiskan suatu pondasi pondasi itu

itu sebagasebagai i bagian tertentu dari bagian tertentu dari sistsistem em rekayarekayasaan saan kompokomponen-komnen-komponen pendukungponen pendukung  beban yang mempunyai bidang antara (interfacing) terhadap tanah.

 beban yang mempunyai bidang antara (interfacing) terhadap tanah. Pond

Pondasi asi harharus us dipdiperherhititungkungkan an untuntuk uk dapdapat at menmenjamjamin in keskestabtabililan an bangbangunanunan terha

terhadap beratnya sendiri, beban - dap beratnya sendiri, beban - beban bangunan (beban isi beban bangunan (beban isi bangunabangunan), gaya-gayan), gaya-gaya luar seperti: tekanan angin,gempa bumi, dan lain-lain. Disamping itu, tidak boleh luar seperti: tekanan angin,gempa bumi, dan lain-lain. Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan level melebihi batas yang diijinkan. Agar kegagalan fungsi pondasi terjadi penurunan level melebihi batas yang diijinkan. Agar kegagalan fungsi pondasi dapat dihindari, maka pondasi bangunan harus diletakkan pada lapisan tanah yang dapat dihindari, maka pondasi bangunan harus diletakkan pada lapisan tanah yang cuk

cukup up kerkeras, as, padpadat, at, dan dan kuat kuat menmendukdukung ung bebbeban an bangbangunaunan n tantanpa pa menmenimbimbulkulkanan  penur

(2)

sangat penting, karena fungsinya adalah menopang bangunan diatasnya, maka proses sangat penting, karena fungsinya adalah menopang bangunan diatasnya, maka proses  pembangunannya harus memenuhi persyaratan utama sebagai berikut:

 pembangunannya harus memenuhi persyaratan utama sebagai berikut:

• Cukup kuat menahan muatan geser akibat muatan tegak ke bawah;Cukup kuat menahan muatan geser akibat muatan tegak ke bawah; •

• Dapat menyesuaikan pergerakan tanah yang tidak stabil (tanah gerak);Dapat menyesuaikan pergerakan tanah yang tidak stabil (tanah gerak); •

• Tahan terhadap pengaruh perubahan cuaca;Tahan terhadap pengaruh perubahan cuaca; •

• Tahan terhadap pengaruh bahan kimia.Tahan terhadap pengaruh bahan kimia.

1

1..22.. TTeekknniik Pk Poonnddaassii Sebuta

Sebutan n perekperekayasa (engineerayasa (engineer) ) pondaspondasi i diberidiberikan kan kepada orang yang kepada orang yang karenakarena  pendidikan dan pengalamannya cukup memahiri asas-asas ilmiah dan  pendidikan dan pengalamannya cukup memahiri asas-asas ilmiah dan pertimbangan- pertimbangan kerekayasaan (sering disebut “seni”) untuk merancang suatu pondasi.  pertimbangan kerekayasaan (sering disebut “seni”) untuk merancang suatu pondasi. Persyaratan minimum untuk merancang suatu pondasi adalah sebagai berikut : Persyaratan minimum untuk merancang suatu pondasi adalah sebagai berikut :

• Tentukan lokasi tapak dan posisi dari muatan;Tentukan lokasi tapak dan posisi dari muatan; •

• Pemeriksaan fisik atas tapak tentang adanya setiap masalah geologis atauPemeriksaan fisik atas tapak tentang adanya setiap masalah geologis atau masalah-masalah lain, bukti-bukti dari kemungkinan adanya

masalah-masalah lain, bukti-bukti dari kemungkinan adanya permasalahan;permasalahan;

• Menetapkan program eksplorasi lapangan dan penyusun pengujian pelengkapMenetapkan program eksplorasi lapangan dan penyusun pengujian pelengkap la

lapapangngan an yayang ng peperlrlu u atatas as dadasasar r tetemumuanan, , sesertrta a memenynyususun un prprogograram m ujujii laboratorium;

laboratorium;

• Tentukan parameter rancangan tanah yang perlu berdasarkan pengintegrasianTentukan parameter rancangan tanah yang perlu berdasarkan pengintegrasian data uji, asas-asas ilmiah, dan pertimbangan rekayasa;

data uji, asas-asas ilmiah, dan pertimbangan rekayasa;

• Buatlah rancangan pondasi dengan menggunakan parameter-parameter tanahBuatlah rancangan pondasi dengan menggunakan parameter-parameter tanah menurut langkah keempat.

menurut langkah keempat.

1

1..33.. KKllaassiiffiikkaassi Pi Poonnddaassii

Pondasi dapat digolongkan berdasarkan dimana beban itu ditopang oleh tanah Pondasi dapat digolongkan berdasarkan dimana beban itu ditopang oleh tanah yang menghasilkan :

yang menghasilkan : a.

a. PonPondadasi si dandangkgkalal

Dinamakan sebagai alas, telapak,. Telapak tersebar atau pondasi rakit (mats). Dinamakan sebagai alas, telapak,. Telapak tersebar atau pondasi rakit (mats). Kedalaman pada umumnya D/B ≤ 1 tetapi mungkin agak lebih. Pondasi dangkal Kedalaman pada umumnya D/B ≤ 1 tetapi mungkin agak lebih. Pondasi dangkal terdiri dari pondasi telapak, cakar ayam, pondasi menerus dan lain-lain.

(3)

 b. Pondasi dalam

Tiang pancang, tembok/ tiang yang dibor, atau kaison yang dibor. Kedalaman  pada umumnya D/B ≥ 4+ dengan suatu tiang pancang. Pondasi dalam terdiri dari  pondasi sumuran, tiang dan kaison.

1.4. Persyaratan umum

Secara umum untuk merancang pondasi yang baik memerlukan beberapa hal sebagai berikut :

• Penentuan maksud pembuatan bangunan, kemungkinan pemuatan umur   pemakaian, jenis perangkaan, profil tanah, cara ko nstruksi dan biaya konstruksi

• Penentuan kebutuhan-kebutuhan pemilik 

• Pembuatan rancangannya sambil memastikan bahwa hal itu tidak menurunkan mutu lingkungan dan memakai kelonggaran keamanan yang menghasilkan suatu tingkat resiko yang dapat ditenggang oleh semua pihak baik (masyarakat,  pemilik, dan perekayasa/ engineer).

1.5. Pertimbangan tambahan

Beberapa pertimbangan tambahan secara garis besar yang mungkin harus diperhitungkan pada tapak-tapak tertentu :

• Kedalaman pondasi harus cukup untuk menghindari penjepitan bahan secara mendatar dari bawah pondasi untuk telapak-telapak dan rakit-rakit;

• Kedalaman pondasi harus di bawah zona perubahan volume musiman yang disebabkan oleh pembekuan, pelumeran dan pertumbuhan tanaman;

• Skema pondasi mungkin harus mempertimbangkan kondisi tanah yang memuai.

• Selain pertimbangan tentang kekuatan pemampatan (kompresi), sistem   pondasi itu harus aman terhadap pembalikan, pergeseran dan setiap  pengangkatan (mengambang);

(4)

• sistem harus aman terhadap korosi atau kemunduran (deterioration) yang disebabkan bahan-bahan berbahaya yang terdapat dalam tanah;

• sistem pondasi harus memadai untuk bertahan terhadap perubahan-perubahan   pada tapak atau geometri konstruksi di kemudian hari dan dapat mudah

dimodifikasi bila diperlukan perubahan pada struktur atas dan pembebanan;

•  pondasi harus dapat dibangun dengan memakai tenaga kerja konstruksi yang tersedia;

•  perkembangan pondasi dan tapak harus memenuhi standar-standar lingkungan setempat.

1.6. Pemilihan jenis

Jenis-jenis pondasi dan pemakaian khasnya adalah sebagai berikut :

Jenis Pondasi Pemakaian Kondisi Tanah Terapan Pondasi Dangkal (umumnya D/B ≤ 1)

Telapak Sebar, telapak dinding

Kolom-kolom individual, dinding

Setiap kondisi di mana kapasitas dukung memadai untuk beban yang diterapkan. Dapat dipakai pada lapisan tunggal; lapisan keras.(firm) diatas lapisan lunak atau lapisan lunak diatas lapisan kaku. Periksa   penurunan yang disebabkan oleh

sumber apa saja. Telapak 

Kombinasi

Dua sampai empat kolom   pada telapak dan/ atau

ruang terbatas.

Sama seperti untuk telapak sebar  tersebut diatas

Pondasi Dalam (umumnya Dp/B ≥ 4+) Tiang Pancang

Mengambang

Dalam kelompok-kelompok berdua atau lebih dan menopang suatu sungkup yang   berbidang antara dengan

kolom-kolom.

Tanah permukaan dan yang dekat   permukaan mempunyai kapasitas

dukung yang rendah dan tanah yang memenuhi syarat (competent)   berada pada tempat yang dalam

sekali. Keliling/perimeter tanah terhadap tiang pancang dapat mengembangkan tahanan kulit yang cukup untuk memikul beban-beban yang diperkirakan akan timbul. Tiang pancang

 pendukung

Sama seperti pada tiang  pancang mengambang

Tanah permukaan dan yang dekat ke permukaan tak dapat diandalkan

(5)

memenuhi syarat untuk beban titik    berada pada kedalaman praktis

(8-20m) Pilar dibor atau

kaison dibor 

Sama seperti untuk tiang   pancang; gunakan dalam

jumlah yang lebih irit/sedikit; untuk beban-  beban kolom yang lebih  besar 

Sama seperti untuk tiang pancang. Dapat mengambang atau mendukung titik (atau kombinasi). Tergantung kepada kedalaman terhadap lapisan pendukung yang memenuhi syarat

Struktur-struktur penahan Dinding penahan,

tumpuan jembatan

Penahan bahan secara  permanen

Setiap jenis tanah tetapi pada zona tertentu pada tanah urugan  biasanya berupa urugan terkendali Struktur-struktur 

bilah (bilah pancang, bilah  pancang dari kayu,

dan sebagainya)

Bersifat sementara atau

permanen untuk     penggalian, bendungan

elak terendam (marine) untuk pengerjaan sungai

Menahan segala tanah atau air. Urugan untuk sistem tepi air  (waterfront) dan bendung elak   biasanya berbutir untuk mendapat

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PONDASI TELAPAK  

Pondasi telapak adalah suatu pondasi yang mendukung bangunan secara langsung pada tanah pondasi, bilamana terdapat lapisan tanah yang cukup tebal dengan kualitas yang baik yang mampu mendukung bangunan itu pada permukaan tanah atau sedikit dibawah permukaan tanah. Jika dibawah suatu lapisan permukaan yang tipis terdapat suatu lapisan tanah yang baik, maka meskipun kualitas tanah   pondasi itu kurang baik, dalam beberapa hal kita dapat menerapkan suatu cara  perbaikan tanah pondasi.

Pondasi telapak umumnya dibangun diatas tanah pendukung pondasi dengan membuat suatu tumpuan yang bentuk dan ukurannya sesuai dengan beban bangunan dan daya dukung pondasi itu. Pondasi itu bersatu dengan yang bagian utama  bangunan sehingga merupakan suatu konstruksi yang monolit.

(7)

Gambar 1.1

2.1.1 Tanah Pendukung Dan Mekanisme Pendukung

Alas pondasi telapak terletak pada lapisan tanah pendukung yang mempunyai kualitas cukup baik. Biasanya selain lapisan batuan dasar atau kerikil, lapisan tanah  berpasir memiliki nilai N yang lebih besar dari 20. Kedua macam tanah ini memiliki ketebalan lapisan yang cukup dan dibawahnya tidak terdapat lapisan tanah yang kurang baik kualitasnya.

Mekanisme lpendukung pondasi langsung, berdasarkan pada prinsip bahwa  beban vertikal dan momen yang bekerja pada pondasi sebagian besar ditahan oleh daya dukung tanah pondasi pada dasar pondasi dan beban mendatar sebagian besar  ditahan oleh hambatan geser dari dasar pondasi. Jika pondasi itu tertanam dalam, geseran atau tekanan tanah dimuka pondasi juga ikut menahan beban, tetapi bila  pondasi tertanam dangkal daya penahan ini umumnya kecil dan tanah dimuka pondasi

kadang-kadang akan mengalami pengikisan dan pengaruh cuaca sehingga dalam  perencanaan gaya penahan ini diabaikan.

2.1.2 Dalamnya Pondasi

Dalamnya pondasi telapak yang diperlukan ditetapkan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Kemiringan dasar sungai dan sifat terkikisnya.

2. Dalamnya tanah yang menimbulkan perubahan volume.

3. Tergantung dari apa yang tertanam dibawah tanah dan bangunan didekatnya. 4. Muka air tanah.

Derajat dan besarnya ketebalan lapisan tanah pendukung.

2.1.3 Syarat Perencanaan Pondasi Telapak 

Pondasi telapak harus direncanakan sedemikian rupa sehingga keadaan-keadaan berikut ini dapat depenuhi.

1. Struktur secara keseluruhan adalah stabil dalam arah vertikal, arah mendatar  dan terhadap guling.

(8)

2. Pergeseran bangunan (besarnya penurunan, sedut kemiringan dan pergeseran mendatar) harus lebih kecil dari nilai yang diizinkan bagi bangunan bagian atas. Pada pondasi telapak biasa pergeseran ini tidak dihitung.

Bagian-bagian pondasi harus memiliki kekuatan yang diperlukan.

2.1.4 Bentuk Dan Ukuran Pondasi Tapak 

Dalam merencanakan pondasi jenis dan ukuran perlu dipertimbangkan sebelumnya, dan kelayakan dari ukuran yang telah diperkirakan ini memiliki  pengaruh besar dalam effisiensi pekerjaan perencanaan. Karena kondisi geologis dan

gaya-gaya luar berbeda-beda disetiap tempat, maka sangat sulit untuk memperkirakan  jenis pondasi yang paling tepat. Oleh karena itu semata-mata sebagai patokan untuk 

menentukan bentuk dan ukuran pondasi telapak.

2.1.5 Kestabilan Pondasi

Kestabilan Dalam Arah Vertikal

1.  Daya dukung vertikal yang diizinkan: gaya vertikal yang bekerja pada dasar   pondasi tidak boleh melebihi daya dukung tanah pondasi yang diizinkan.

2.   Daya dukung batas: daya dukung batas pondasi telapak diterapkan dari eksentrisitas dan kemiringan pembebanan, selain dari ukluran bangunan.

3.  Perhitungan daya dukung yang diizinkan berdasarkan taksiran: bila tangen sudut kemiringan beban yang bekerja pada pondsi kurang dari 0.1 dan  bangunan itu tidak terlalu penting, maka daya dukung yang diizinkan dapat

diperkirakan, pengaruh dalamnya pondasi dapat diabaikan.

Kestabilan Dalam Arah Mendatar 

1.   Daya dukung mendatar yang diizinkan: gaya mendatar yang bekerja pada dasar pondsi tidak boleh melebihi daya dukung mendatar yang diizinkan dari tanah pondasi.

2.   Daya dukung mendatarbatas: bagi jembatan jalan raya, daya dukung mendatar batas bekerja sebagai gaya penahan geser dari dasar 

(9)

 pondasi.berdasarkan hal ini, ada suatu cara untuk memperbesar gaya penahan geser dari dasar pondasi, yaitu dengan membuat rusuk pada dasar pondasi.

2.1.6 Pertimbangan Untuk Pelaksanaan Pekerjaan

Karen pada pondasi telapak beban disalurkan langsung dari dasar pondasi ketanah pondasi, maka permukaan dasar harus dibuat rata sehingga beban dapat disalurkan secara merata pula. Setelah penggalian selesai dilakukan, biasanya tanah  pondasi ditutup dengan batu pasang atau bahan hancuran yang dihasilkan oleh mesin   pemecah batu, lalu dipadatkan baik-baik. Tinggi lapisan penutup yang telah

dipadatkan ini biasanya antara 10 sampai 30 cm.

Selanjutnya untuk mempersiapkan agar besi-besi penulangan tetap pada tempatnya, serta untuk menjaga agar pondasi tepat letaknya, suatu lapisan beton setebal kira-kira 10 cm dipasang diatas pasangan batu tersebut. Pada prinsipnya,   pekerjaan konstruksi untuk pondasi telapak ini harus dilakukan dalam keadaan

kering.

2.2 PONDASI MENERUS

Pondasi menerus merupakan pondasi gabungan menerus untuk menahan kolom-kolom yang dibebani dengan berat, khususnya apabila kolom tersebut ditumpu oleh lapisan tanah yang dsya dukungnya relatif kecil dan tidak seragam (Gambar 2.1). Apabila jarak antara kolom-kolom tersebut relatif jauh dan slab pondasi sangat kaku, maka penurunan pada setiap bagian dari pondasi pada dasarnya akan sama. Dengan demikian momen-mimen dan gaya geser yang terdapat pada pondasi dapat diperoleh dengan menggunakan analisis balok menerus berbalik. Sedangkan apabila pondasi relatif fleksibel dan jarak antar kolomnya besar maka penurunan yang terjadi tidak  lagi seragam dan linier. Untuk kasus ini, momen-momen dan gaya-gaya pondasi didapat dengan menggunakan teori balok diatas pondasi elastis.

(10)
(11)

BAB III

JENIS-JENIS PONDASI DALAM

3.1 PONDASI TIANG

Pondasi tiang adalah suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan jalan menyerap lendutan. Pondasi tiang dibuat menjadi satu kesatuan yang monolit dengan menyatukan pangkal tiang pancang yang terdapat dibawah konstruksi dengan tumpuan pondasi.

3.1.1 Penggolongan Dan Penggunaan Pondasi Tiang

Pondasi tiang digolongkan berdasarkan kualitas materialnya, cara  pelaksanaan, pemakaian bahan-bahan dan sebagainya. Pemakaian tiang pancang telah dikenal sejak dahulu dan walaupan akhir-akhir ini banyak kesulitan yang diakibatkan oleh segi konstruksi yang tidak murni lagi, diharapkan dengan cara yang sama dan menyeluruh dapat memberikan rasa aman sebagai suatu tiang pondasi.

(12)

Berikut ini adalah salah satu cara pemancangan tiang yang disebut sebagai cara-cara penimbunan tiang. Cara pengeborannya yaitu dengan membor tanah sebelumnya, lalu tiang dimasukkan kedalamnya dan ditimbuni tanah kembali; cara  pengeboran pada sumbu tiang dimana tiang ditanamkan dengan mengeluarkan tanah

dari bagian dalam tiang; cara pemancangan dengan tekanan, dimana tiang dipancangkan kedalam tanah dengan memberikan tekanan pada tiang.

Cara pengeboran tiang ditempat adalah suatu cara dimana tiang dicetak  menurut lubang pada tanah yang berbentuk seperti tiang, kemudian kedalam lubang ini dituangkan adukan beton. Cara pengeboran tanah yang biasa dilakukan adalah dinding lubang pegeboran tidak diberi perlindungan sama sekali. Ada pula suatu cara   pegeboran dengan menggunakan alat pembor yang berputar bolak balik, tetapi

dinding lubang dijaga agar tidak runtuh dengan pemakai tekanan hidrostatis.

Selanjutnya, ada cara PIP yang baru-baru ini diperkenalkan, yaitu dengan alat   pembor yang dapat menyingkirkan tanah, sekaligus sambil menuangkan adukan  beton, dan dinding lubang dijaga supaya tidak runtuh sehingga adukan tersebut akan  berbentuk 0tiang setelah ia mengeras. Cara MIP adalah suatu cara dimana suatu tanah  pondasi dicampur dengan adukan beton agar membentuk suatu tiang didalam tanah.

Ada berbagai cara pada konstruksi tiang ini, seperti apa yang diterangkan diatas, tetapi jelas ada pula hambatan-hambatan atau pembatasan dalam pemakaian dan macam tiang yang akan dipergunakan. Hambatan-hambatan itu terutama disebabkan oleh kondisi tanah pondasi yaitu kedalaman dan taebal lapisan  pendukung. Akhir-akhir ini kondisi lingkungan juga begiti mempengaruhi sehingga suara, getaram dan pengaruh bangunan yang berdekatan menjadi faktor yang sangat  penting dalam pemilihan konstruksi tiang yang akan dipakai sebelum memperkirakan

ekonomis dari pondsi tersebut.

Berikut ini diperlihatkan keuntungan dan kerugian tiang pancang dibandingkan dengan tiang yang akan dicor ditempat.

Keuntungan:

 Karena tiang dibuat dipabrik dan pemeriksan kualitas ketat, hasilnya lebih dapat diandalkan. Lebih-lebih karena pemeriksaan dapat dilakukan setiap saat.

(13)

 Kecepatan pemancangan besar terutama untuk tiang baja, bahkan walaupun lapisan antara cukup keras masih dapat ditembus sehingga pemancangan kelapisan pendukung dapat dilakukan.

 Persediaan yang cukup banyak dipabrik sehingga mudah memperoleh tiang ini kecuali jika diperlukan tiang dengan ukuran khusus. Disamping itu, bahkan untuk   pekerjaan pemancangan yang kecil biayanya cukup rendah.

 Daya dukung dapat diperkirakan berdasarkan rumus tiang pancang sehingga mempermudah pengawasan pekerjaan konstruksi.

 Cara penumbukan sangat cocok untuk mempertahankan daya dukung vertikal.

Kerugian:

 Karena dalam pelaksanaannya menimbulkan getaran dan kegaduhan maka pada daerah yang berpenduduk padat dikota dan desa akan menimbulkan masalah disekitarnya.

 Untuk tiang yang panjang diperlukan persiapan penyambungan. Bila pekerjaan  penyambungan tidak baik akibatnya sangat merugikan.

 Bila pekerjaan tidak dilaksanakan dengan baik tiang cepat hancur.

 Bila pemancangan tak dapat dihentikan pada kedalaman yang telah ditentukan maka diperlukan perbaikan khusus.

 Karena tempat penampungan dilapangan dalam banyak hal mutlak diperlukan, maka harus disediakan tempat yang cukup luas.

 Untuk tiang-tiang beton, tiang-tiang dengan diameter yang besar, akan berat dan sulit dalam pengangkutan atau pemasangannya. Lebih lanjut diperlukan juga mesin pemancang yang besar.

Untuk tiang-tiang pipa baja diperlukan tiang yang tahan korosi.

3.1.2 Dasar-dasar Perencanaan

Pada tiang umunyan gaya longitudinal (gaya tekan pemancangan maupun gaya tariknya) dan gaya orthogonal terhadap batang (gaya horizontal pada batang tegak) dan momen lentur yang bekerja pada ujung tiang. Pondasi tiang harus

(14)

direncanakan sedemikian rupa sehingga daya dukung tanah pondasi , tegangan pada tiang dan pergeseran kepala tiang akan lebih kecil dari batas-batas yang diizinkan. Gaya luar yang bekerja pada kepala tiang seperti berat sendiri bangunan diatasnya,  beban hidup, tekanan tanah, tekanan air dan gaya luar yang bekerja langsung pada

tubuh tiang seperti berat sendiri tiang dan gaya gesekan negatif pada tubuh tiang dalam arah vertikal dan gaya mendatar dan gaya mendatar akibat getaran ketika tiang tersebut melentur dalam arah mendatar.

Sebaliknya, bagi beban yang disalurkan dari tiang pondasi ketanah pondasi sama sekali tidak menimbulkan masalah, bila beban untuk kedua arah yaitu vertikal dan horizontal akan diperhitungkan. Dalam hal ini umumnya perencanaan dibuat   berdasarkan anggapan bahwa beban-beban tersebut semuanya didukung oleh ting. Pada waktu melakukan perencanaan umumnya diperkirakan pengaturan tiangnya terlebih dahulu. Dalam hal ini, jarak minimum untuk tiang biasanya diambil 2.5 kali daari diameter tiang. Waktu menentukan susunan tiang ini dibuat seperti yang telah disebutkan diatas, agar mampu menahan beban tetap selama mungkin. Hal ini juga  berguna untuk mencegah berbagai kesulitan misalnya perbedaan penurunan yang tak 

terduga

Sebagai tambahan, hal-hal semacam ini selayaknya diperhatikan benar-benar; tiang-tiang yang berbeda kualitas bahannya atau tiang yang memiliki diameter   berbeda tidak boleh dipakai untuk pondasi yang sama; tiang diagonal dipakai pada

tanah pondasi, jika diperkirakan akan terjadi penurunan akibat pemampatan. Tiang yang dipakai untuk kepala jembatan pada lapisan tanah lembek menderita beban eksentris tak bergeraksehingga harus direncanakan dengan teliti. Hal-hal yang seperti itulah yang harus diperhitungkan dalam perencanaan.

3.2PONDASI KAISON

Kaison adalah suatu pondasi yang terletak pada lapisan pendukung yang terbenam kedalam tanah karena beratnya sendiri dan dengan mengeluarkan tanah galian dari dasar bangunan bulat yang terbuat dari beton bertulang. Jenis ini dibedakan antara kaison terbuka dan kaison tekanan.

(15)

3.2.1 Kaison Terbuka

Kaison terbuka dibuat berdasarkan prosedur yang diperlihatkan pada gambar  2.1. mula-mula bagian yang tajam dibuat dipermukaan tanah(dalam beberapa hal,   pada sisinya). Ketika pengerjaan tubuh beton sedah mendekati penyelesaian,   penggalian didalam kaison dimulai. Selama penggalian, kaison mulai terbenam. Kemudian ketika bagian atas dari tubuh kaison terbenam dan mendekati dasar   pondasi, unit kaison yang lain mulai disambungkan. Kemudian penggalian didalam

kaison dan penambahan tubuh kaison diulangi sampai kaison berpijak pada kedalaman yang direncanakan. Akhirnya lantai beton dasar dikerjakan, kemudian   bahan-bahan (tanah dan pasir) pada kaison diisikan lalu lantai beton penutup diselesaikan. Untuk cara penggalian, umumnya dilakukan penggalian secara basah dengan menggunakan keranjang clamshell yang dipasang pada ujung kawat mesin derek.

Karena beton lantai dasar pada umunya terletak dibawah muka air, dipakai cara penggetaran dengan membuat pipa-pipa getar atau cara pemakaian beton  pracetak untuk membuat beton.

(16)

3.2.2 Kaison Tekanan

Kaison tekanan dibuat berdasarkan prosedur seperti yang diperlihatkan pada gambar 2.2. konstruksi tubuh kaison sama dengan kaison terbuka, tetapi dalam cara ini dipakai ruang kerja yang kedap udara dengan memasang langit-langit setinggi 1.8 m sampai 2.0 meter dari sisi kaison. Kemudian didalam ruang kerja dimasukkan udara bertekanan sama besardengan tekanan air tanah, untuk mencegah air  membanjiri ruangtersebut sehingga penggalian didalam ruang tersebut dapat dilakukan baik dengan tenaga manusia maupun mesin. Corong dan pintu udara dipakai untuk jalan keluar/ masuk para pekerja, jaga sebagai tempat pengeluaran tanah galian dan pasir. Untuk kaison besar dipakai dua buah pintu udara, satu untuk    jalan masuk/keluar pekerja dan lainnya untuk tempat pengeluaran tanah maupun  pasir. Pintu untuk tempat keluar pekerja ini disebut pintu manusia dan pintu untuk 

mengeluarkan tanah dan pasir ini disebut pintu bahan.

(17)

Untuk kaison tekanan, jika penurunan tidak terjadi lagi, walaupun masih  berada didalam waktu penurunan, akibat gaya geser permukaan pada tubuh kaison ataupun tekanan udara pada ruang kerja, beban penurunan lebih mudah dapat disesuaikan bila dibandingkan dengan kaison terbuka, yaitu dengan meletakkan   beban (terutama air) pada langit-langit pelat. Bila penurunan telah mencapai kedalaman yang dikehendaki, kedalam ruang kerja dituangkan beton setelah kekuatan  pendukung tanah diperiksa berdasarkan suatu cara.

3.2.3 Pemakaian Pondasi Kaison

Kaison dipakai sebagai pondasi bangunan yang besar, bila cara pemotongan terbuka tidak dapat dipakai akibat adanya air yang naik atau endapan pada dasar   pondasi dan lain-lain,dan disamping itu bila daya dukung (vertikal atau mendatar)

tidak mencukupi dalam pondasi tiang atau bila penurunan dan atau getaran memegang peranan dalam penilaian pemakaian.

3.2.4 Perbandingan Antara Kaison terbuka Dengan Kaison Tekanan Bagi kaison terbuka maupun kaison tekanan, pemilihan jenis kaison yang akan dipergunakan seringkali menimbulkan perdebatan sengit, namun kedua jenis ini   juga memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Oleh karena itu,

keputusan akhir untuk menentukan jenis kaison yang dipakai harus didasarkan pada  penyelidikan yang seksama terhadap kondisi lingkungan pada waktu melaksanakan  pekerjaan.

Perbedaan antara kaison terbuka dengan kaison tekanan: 1. Lingkungan, suara

• Kaison terbuka:

- Karena gangguan pada tanah disekelilingnya besar, akibat penggalian selama  pelaksanaan pembenaman dilakukan. Memberikan pengaruh kepada bangunan

(18)

- Selain suara derek, tidak ada suara lain yang mengganggu, kesuali dimalam hari.

- Kaison tertekan:

- Dengan pengawasan yang ketat pada waktu pelaksanaan, maka pengaruh terhadap bangunan tetangga dapat berkurang.

- Karena getaran yang besar dan suara kompresor, demikian pula dengan suara yang keluar dasi ketel, maka pemakaian didaerah perkotaan dibatasi, kecuali telah diadakan langkah-langkah keamanan sebelumnya.

- Bila terdapat sumur disekitar daerah konstruksi, tekanan udara dapar  merembes kesumur, sehingga diperlukan survei terlebih dahulu dan kontrol menyeluruh terhadap aliran udara.

2. Pemeriksaan jadwal kerja; - Kaison terbuka:

- Karena beberapa hal pembenaman tidak berlangsung seperti yang diharapkan, maka waktu pelakasnaan harus diberi kelonggaran sekucupnya.

• Kaison tertekan:

- Karena pembebanan langsung, hampir sesuai yang diharapakan, maka pada waktu pelaksanaan mudah diperkirakan sebelumnya.

3.  Management pegawai; - Kaison terbuka:

- Selain pada kasus dimana terdapat masalah bekerja didalam kaison, management pegawai dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti  pekerjaan-pekerjaan lain dibawah permuaak tanah.

• Kaison tertekan:

- Karena pekerjaan dilakukan dibawah tekanan yang tinggi, maka pengaturan tenaga kerja harus diperhatikan, khususnya yang menyangkut undang-undang. - Bila tekanan atmosfir dibawah kaison menurun, timbul beberapa kerugian

(19)

selama 24 jam. Akibatnya, tenaga kerja harus banyak dan mereka memerlukan fasilitas akomodasi.

4.  Penggalian untuk penenggelaman; - Kaison terbuka:

- Pada prinsipnya dilakukan penggalian secara basah dibawah air. Tetapi sulit  pula menghindarkan hambatan yang muncul selama penggalian, juga bahaya

yang bisa terjadi.

- Ada beberapa hal dimana selama penggalian kaison, tanah digali jauh dibawah bagian bawah sisi, hal tersebut menimbulkan kemiringan yang besar  dan pergeseran kaison. Sebab itu setelah kaison diletakkan, hampir tak  mungkin mengkoreksi kemiringan lagi.

- Kadar gangguan disekitar tanah pondasi sangat besar selama pembeneman  berlangsung.

- Andaikata kondisinya cukup memuaskan, dapat diharapkan penenggelaman yang lebih dalam dari pada kaison tekanan.

• Kaison tertekan:

- Karena pekerjaan dilakukan oleh tenaga manusia dengan udara bertekanan, hasil pekerjaan dapat menjadi sangat teliti.

- Hambatan bisa dihindari dengan mudah dan koreksi terhadap kemiringan bisa dilakukan pula.

- Karena mempergunakan tekanan udara, diperlukan berbagai peralatan tambahan lainnya.

- Keadaan penggalian terbatas (kedalaman air sampai 30 m).

5.  Beban penenggelaman; - Kaison terbuka:

- Karena beban penenggelaman harus dipasang pada kepala mahkota kaison, daerah penggalian menjadi sempit karena beban pendukung ini. Hal tersebut mempengaruhi hasil penggalian sebagai tambahan, pengulangan pembebanan

(20)

dan tanpa pembebanan mempengaruhi biaya dan waktu pembuatan konstruksi.

- Sebagai tambahan tentang masalah beban ini, dipakai alat untuk mengurangi geseran pada tanah sekelilingnya. Tetapi hal ini dapat mengganggu tanah disekitarnya walaupun masih tergantung pula pada cara penggunaannya.

- Bila beban dipasang, kaison berada dalam keadaan paling berat yang menyebabkan kaison menjadi miring.

• Kaison tertekan:

- Karena beban dapat dibebankan pada rongga diatas ruang kerja dan air atau tanah dan pasir dapat dipergunakan, tak ada pengaruh langsung yang timbul  pada saat penggalian.

- Akibat gravitasi, bagian kaison yang paling bawah umumnya tidak menjadi miring.

6.  Penetapan dasar pondasi;

- Kaison terbuka:

- Penetapan dasar pondasi biasanya dilakukan dibawah air. Akibat adanya kesulitan-kesulitan yang cukup besar dan lebih-lebih karena cara pemeriksaan kekuatan pendukung tanah ini tidak cukup bisa diandalkan, maka hasil  pemeriksaan ini tidak bias dipercaya secara mutlak.

• Kaison tertekan:

- Berhubung penetapan dasar pondasi setelah pemasangan kaison mudah dilakukan, hasilnya lebih dapat dipercaya. Misalnya dengan pemeriksaan pelat   pendukung. Bila kekuatan tanah pendukung tidak cukup, dapat diperbesar 

dengan memperluas galin dasar.

7.  Alas dasar beton;

- Kaison terbuka:

- Bila dasar pondasi terganggu dan lumpur yang meluap tidak dapat disingkirkan semuanya pada saat penyelesaian penggalian, mungkin dapat

(21)

menimbulakn penenggelaman tahap kedua, bahkan setelah alas dasar beton selesai dicor.

- Bila diperlukan drainase pada bagian dasar kaison, maka setelah meletakkan alas dasar beton perlu dilakukan pemeriksaan apakah alas dasar beton akan hancur akibat tekanan air.

• Kaison tertekan:

- Secara praktis pengecoran semua beton didalam ruang kerja dapat dilakukan. Bila tajadi rongga, maka dapat diisi dengan adukan encer.

(22)

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

 Joseph E. Bowles. 1997. Analisis dan Desain Pondasi, edisi keempat. Terjemahan Pantur Silaban, Ph.D. Erlangga, Jakarta .

 Sosrodarsono, Kazuto Nakazawa. 2000. mekanika tanah dan teknik pondasi. PT Pradnya Paramita, Jakarta Indonesia

Gambar

Gambar Pondasi Tiang

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Script pada mata pelajaran Matematika

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) ternak ruminansia, khususnya ruminansia kecil, memiliki dukungan sumberdaya wilayah yang memadai untuk pengembangan

Tapi realitanya yang lain sudah lebih dulu naik, misalnya HPP sudah naik, maka kalau sekarang HET pupuk juga naik sepadan dengan itu tidak akan memberatkan petani.. Sebenarnya,

Menurut statusnya, jalan dikelompokkan menjadi jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kabupaten/kota. 1) Jalan nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam

1). Setiap awal pembelajaran, peserta didik harus membaca teks yang tersedia di buku teks pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti kelas VIII. Peserta didik dapat

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Modul Fotovoltaik Silikon Kristalin yang beredar dan telah memiliki sertifikat IEC 61215 sebelum Peraturan Menteri

Sedangkan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1983 tentang Zona

75% dari siswa dinyatakan sangat baik, dan Siswa kelas VIII-A SMP Negeri 2 Mayang memberikan respon positif terhadap penggunaan Handout fisika berbasis cultural