Tugas Kelompok Tugas Kelompok
MAKALAH LIMNOLOGI MAKALAH LIMNOLOGI
“COD
“CODDANDANBOD”BOD”
OLEH : OLEH : JUMARNI JUMARNI HARNIA HARNIA ABDUL ARIF ABDUL ARIF
MUH ARUM AL KADRI .S MUH ARUM AL KADRI .S
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI KENDARI
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh... Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Puji dan Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah Puji dan Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulisan makalh tentang BOD melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulisan makalh tentang BOD dan Cod dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.
dan Cod dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih sangat jauh dari Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, sehingga dengan keterbatasan dan kekurangan dalam penulisan kesempurnaan, sehingga dengan keterbatasan dan kekurangan dalam penulisan memerlukan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan memerlukan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
skripsi ini.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi yang Penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi yang membutuhkan informasi dan kajian mengenai BOD dan COD
membutuhkan informasi dan kajian mengenai BOD dan COD
Kendari,
Kendari, mei mei 20162016
Penulis Penulis
DAFTAR ISI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN JUDUL………....……… ii KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ……… iiii DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………..………. . iiiiii BAB. I .
BAB. I . PENDAHULUANPENDAHULUAN A.
A. LatarLatar Belakang………Belakang……… 11 B.
B. Rumusan Masalah………Rumusan Masalah……….. .. 11 C.
C. Tujuan………Tujuan………. . 11 BAB. II. PEMBAHASAN
BAB. II. PEMBAHASAN A.
A. Pengertian BOD dan CODPengertian BOD dan COD………..……….. 22 B.
B. Manfaat BOD dan CODManfaat BOD dan COD………..……….`……….` 22 C.
C. Faktor yang mempengaruhi COD dan BODFaktor yang mempengaruhi COD dan BOD ………..………..……….. 33 D.
D. Siklus terjadinya di alamSiklus terjadinya di alam………..……… 33 E.
E. Metode dan Alat pengukur BOD dan CODMetode dan Alat pengukur BOD dan COD ……… 44 BAB. III. PENUTUP
BAB. III. PENUTUP A. A. KesimpulanKesimpulan……….………. 66 B. B. SaranSaran………...……… 66 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN A.
A. Latar BelakangLatar Belakang
Kehidupan mikroorgaisme, seperti ikan dan hewan air lainnya, tidak lepas Kehidupan mikroorgaisme, seperti ikan dan hewan air lainnya, tidak lepas dari kandungan oksigen yang terlarut di dalam air, tidak berbeda dengan manusia dari kandungan oksigen yang terlarut di dalam air, tidak berbeda dengan manusia dan mahkluk hidup lainnya yang ada di darat, yang juga memerlukan oksigen dari dan mahkluk hidup lainnya yang ada di darat, yang juga memerlukan oksigen dari udara agar tetap bertahan. Air yang tidak mengandung oksigen tidak dapat udara agar tetap bertahan. Air yang tidak mengandung oksigen tidak dapat memberikan kehidupan bagi mikroorganisme, ikan dan hewan lainnya. Oksigen memberikan kehidupan bagi mikroorganisme, ikan dan hewan lainnya. Oksigen yang terlarut didalam air sangat penting artinya bagi kehidupan. Untuk memenuhi yang terlarut didalam air sangat penting artinya bagi kehidupan. Untuk memenuhi kehidupannya, manusia tidak hanya tergantung pada makanan yang berasal dari kehidupannya, manusia tidak hanya tergantung pada makanan yang berasal dari daratan saj, akan tetapi juga tergantung pada makanan yang berasal dari air
daratan saj, akan tetapi juga tergantung pada makanan yang berasal dari air ..
Kemajuan industry dan teknologi seringkali berdampak pula terhaap Kemajuan industry dan teknologi seringkali berdampak pula terhaap keadaan air lingkungan, baik air sungai, air laut, air danau maupun air tanah. keadaan air lingkungan, baik air sungai, air laut, air danau maupun air tanah. Dampak ini disebabkan adanya pencemaran air yang disebabkan oleh berbagai Dampak ini disebabkan adanya pencemaran air yang disebabkan oleh berbagai hal. Pada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigenya hal. Pada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigenya sangat rendah. Hal itu karena oksigen yang terlarut di dalam air diserap oleh sangat rendah. Hal itu karena oksigen yang terlarut di dalam air diserap oleh mikroorganisme untuk memecah/mendegradasi bahan buangan organic sehingga mikroorganisme untuk memecah/mendegradasi bahan buangan organic sehingga menjadi bahan yang mudah menguap (yang ditandai dengan bau busuk).
menjadi bahan yang mudah menguap (yang ditandai dengan bau busuk). B.
B. Rumusan MasalahRumusan Masalah 1.
1. Apa pengertian COD dan BODApa pengertian COD dan BOD 2.
2. Apa Manfaat COD dan BODApa Manfaat COD dan BOD 3.
3. Faktor apa yang mempengaruhi diperairanFaktor apa yang mempengaruhi diperairan 4.
4. Bagaimanah siklusnya di AlamBagaimanah siklusnya di Alam 5.
C.
C. TujuanTujuan 1.
1. Apa pengertian COD dan BODApa pengertian COD dan BOD 2.
2. Apa Manfaat COD dan BODApa Manfaat COD dan BOD 3.
3. Faktor apa yang mempengaruhi diperairanFaktor apa yang mempengaruhi diperairan 4.
4. Bagaimanah siklusnya di AlamBagaimanah siklusnya di Alam 5.
BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN A.
A. Pengertian BOD dan CODPengertian BOD dan COD BOD atau
BOD atau Biochemical Biochemical Oxygen Oxygen DemandDemand adalah suatu karakteristik yangadalah suatu karakteristik yang menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme (biasanya bakteri) untuk mengurai atau mendekomposisi bahan organik dalam (biasanya bakteri) untuk mengurai atau mendekomposisi bahan organik dalam kondisi aerobik (Umaly dan Cuvin, 1988; Metcalf & Eddy, 1991). Ditegaskan lagi kondisi aerobik (Umaly dan Cuvin, 1988; Metcalf & Eddy, 1991). Ditegaskan lagi oleh Boyd (1990), bahwa bahan organik yang terdekomposisi dalam BOD adalah oleh Boyd (1990), bahwa bahan organik yang terdekomposisi dalam BOD adalah bahan
bahan organik organik yang siayang siap p terdekomposisi terdekomposisi ((readily decomposable organic matter readily decomposable organic matter ).). Mays (1996) mengartikan BOD sebagai suatu ukuran jumlah oksigen yang Mays (1996) mengartikan BOD sebagai suatu ukuran jumlah oksigen yang digunakan oleh populasi mikroba yang terkandung dalam perairan sebagai respon digunakan oleh populasi mikroba yang terkandung dalam perairan sebagai respon terhadap masuknya bahan organik yang dapat diurai. Dari pengertianpengertian terhadap masuknya bahan organik yang dapat diurai. Dari pengertianpengertian ini dapat dikatakan bahwa walaupun nilai BOD menyatakan jumlah oksigen, ini dapat dikatakan bahwa walaupun nilai BOD menyatakan jumlah oksigen, tetapi untuk mudahnya dapat juga diartikan sebagai gambaran jumlah bahan tetapi untuk mudahnya dapat juga diartikan sebagai gambaran jumlah bahan organik mudah urai (
organik mudah urai (biodegradable organicsbiodegradable organics) yang ada di perairan) yang ada di perairan (Rosalia, 2000).
(Rosalia, 2000). COD atau
COD atau Chemical Oxygen DemandChemical Oxygen Demand adalah jumlah oksigen yangadalah jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengurai seluruh bahan organik yang terkandung dalam air diperlukan untuk mengurai seluruh bahan organik yang terkandung dalam air (Boyd, 1990). Hal ini karena bahan organik yang ada sengaja diurai secara kimia (Boyd, 1990). Hal ini karena bahan organik yang ada sengaja diurai secara kimia dengan menggunakan oksidator kuat kalium bikromat pada kondisi asam dan dengan menggunakan oksidator kuat kalium bikromat pada kondisi asam dan panas
panas dengan dengan katalisator katalisator perak perak sulfat sulfat (Boyd, (Boyd, 1990; 1990; Metcalf Metcalf & & Eddy, Eddy, 1991),1991), sehingga segala macam bahan organik, baik yang mudah urai maupun yang sehingga segala macam bahan organik, baik yang mudah urai maupun yang kompleks dan sulit urai, akan teroksidasi. Dengan demikian, selisih nilai antara kompleks dan sulit urai, akan teroksidasi. Dengan demikian, selisih nilai antara COD dan BOD memberikan gambaran besarnya bahan organik yang sulit urai COD dan BOD memberikan gambaran besarnya bahan organik yang sulit urai yang ada di perairan. Bisa saja nilai BOD sama dengan COD, tetapi BOD tidak yang ada di perairan. Bisa saja nilai BOD sama dengan COD, tetapi BOD tidak
bisa lebih besar
bisa lebih besar dari COD. Jadi dari COD. Jadi COD menggambarkan jumlah total bahan COD menggambarkan jumlah total bahan organikorganik yang ada (Rosalia, 2000).
yang ada (Rosalia, 2000). B.
B. Kegunaan dan manfaat BOD dan CODKegunaan dan manfaat BOD dan COD
untuk memeriksa terjadinya cemaran bahan organik. Cara ini mengukur untuk memeriksa terjadinya cemaran bahan organik. Cara ini mengukur jumlah
jumlah dari dari molekul molekul oksigen oksigen yang yang digunakan digunakan oleh oleh bakteri bakteri untuk untuk mengoksidasimengoksidasi kandungan bahan organik di dalam air sampel.oleh karena itu, BOD sering juga kandungan bahan organik di dalam air sampel.oleh karena itu, BOD sering juga diartikan sebagai jumlah oksigen dalam sistem perairan yang dibutuhkan oleh diartikan sebagai jumlah oksigen dalam sistem perairan yang dibutuhkan oleh bakteri
bakteri aerobik aerobik untuk menguraikan untuk menguraikan / / merombak merombak bahan organik bahan organik dalam dalam air air melaluimelalui proses
proses oksidasi oksidasi biokomiawi biokomiawi secara secara dekomposisi dekomposisi aerobik. aerobik. Cara Cara ini ini hanyahanya memberikan pengukuran secara tidak langsung jumlah bahan organik yang ada, memberikan pengukuran secara tidak langsung jumlah bahan organik yang ada, tapi tidak memberikan hasil pengukuran jumlah oksigen yang digunakan selama tapi tidak memberikan hasil pengukuran jumlah oksigen yang digunakan selama penguraian
penguraian di di lingkungan lingkungan secara secara langsung. langsung. Semakin Semakin tinggi tinggi BOD BOD menunjukkanmenunjukkan semakin tinggi jumlah penurunan oksigen terlarut pada suatu sistem perairan semakin tinggi jumlah penurunan oksigen terlarut pada suatu sistem perairan (Rosalia, 2000).
(Rosalia, 2000). C.
C. Factor yang mempengarui diperairanFactor yang mempengarui diperairan Pada dasarnya
Pada dasarnya sumber pencemaran sumber pencemaran air berasal air berasal dari industri, dari industri, rumah tanggarumah tangga dan pertanian. Tanah dan air tanah mengandung sisa dari aktivitas pertanian dan pertanian. Tanah dan air tanah mengandung sisa dari aktivitas pertanian misalnya pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari misalnya pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari aktifitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam aktifitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam (Sugiharto, 1987).
(Sugiharto, 1987).
Bahan organic juga dapat bereaksi dengan oksigen yang terlarut didalam air Bahan organic juga dapat bereaksi dengan oksigen yang terlarut didalam air sehingga makin sedikit sisa kandungan oksigen yang terlarut didalamnya. Bahan sehingga makin sedikit sisa kandungan oksigen yang terlarut didalamnya. Bahan buangan
tangga, bhan buangan limbah pertanian, kotoran hewan dan manusia, dan lain tangga, bhan buangan limbah pertanian, kotoran hewan dan manusia, dan lain sebagainnya
sebagainnya (Sugiharto, (Sugiharto, 1987).1987). D.
D. Siklusnya dialamSiklusnya dialam
Pemeriksaan BOD didasarkan atas reaksi oksidasi zat organis dengan Pemeriksaan BOD didasarkan atas reaksi oksidasi zat organis dengan oksigen di dalam air, dan proses tersebut berlangsung karena adanya bakteri oksigen di dalam air, dan proses tersebut berlangsung karena adanya bakteri aerob. Sebagai hasil oksidasi akan terbentukkarbon dioksida, air dan reaksi aerob. Sebagai hasil oksidasi akan terbentukkarbon dioksida, air dan reaksi oksidasi dapat dituliskan sebagai berikut :
oksidasi dapat dituliskan sebagai berikut : C
CnnHHaaOO b b N Ncc + (n + a/4 + (n + a/4 – – b/2 b/2 – – 3c/4 ) O 3c/4 ) O22 a a nCOnCO22+ ( a/2+ ( a/2 – – 3 3cc/2 )/2 )
+ H
+ H22O + cNHO + cNH33
E.
E. Metode pengukuran dan alat yang digunakanMetode pengukuran dan alat yang digunakan
Prinsip pengukuran BOD pada dasarnya cukup sederhana, yaitu mengukur Prinsip pengukuran BOD pada dasarnya cukup sederhana, yaitu mengukur kandungan oksigen terlarut awal (DO
kandungan oksigen terlarut awal (DOii) dari sampel segera setelah pengambilan) dari sampel segera setelah pengambilan contoh, kemudian mengukur kandungan oksigen terlarut pada sampel yang telah contoh, kemudian mengukur kandungan oksigen terlarut pada sampel yang telah diinkubasi selama 5 hari pada kondisi gelap dan suhu tetap (20
diinkubasi selama 5 hari pada kondisi gelap dan suhu tetap (20ooC) yang seringC) yang sering disebut dengan DO5. Selisih DO
disebut dengan DO5. Selisih DOii dan DO5 (DOdan DO5 (DOii - DO5) merupakan nilai BOD- DO5) merupakan nilai BOD yang dinyatakan dalam miligram oksigen per liter (mg/L) (Kurniawan,2004). yang dinyatakan dalam miligram oksigen per liter (mg/L) (Kurniawan,2004).
Pengukuran oksigen dapat dilakukan secara analitik dengan cara titrasi Pengukuran oksigen dapat dilakukan secara analitik dengan cara titrasi (metode Winkler, iodometri) atau dengan menggunakan alat yang disebut DO (metode Winkler, iodometri) atau dengan menggunakan alat yang disebut DO meter yang dilengkapi dengan
meter yang dilengkapi dengan probe probe khusus. Jadi pada prinsipnya dalam kondisikhusus. Jadi pada prinsipnya dalam kondisi gelap, agar tidak terjadi proses fotosintesi
gelap, agar tidak terjadi proses fotosintesis yang menghasilkan oksigen, dan dalams yang menghasilkan oksigen, dan dalam suhu yang tetap selama lima hari, diharapkan hanya terjadi proses dekomposisi suhu yang tetap selama lima hari, diharapkan hanya terjadi proses dekomposisi oleh mikroorganime, sehingga yang terjadi hanyalah penggunaan oksigen, dan oleh mikroorganime, sehingga yang terjadi hanyalah penggunaan oksigen, dan oksigen tersisa ditera sebagai DO5. Yang penting diperhatikan dalam hal ini oksigen tersisa ditera sebagai DO5. Yang penting diperhatikan dalam hal ini adalah mengupayakan agar masih ada oksigen tersisa pada pengamatan hari adalah mengupayakan agar masih ada oksigen tersisa pada pengamatan hari
kelima sehingga DO5 tidak nol. Bila DO5 nol maka nilai BOD tidak dapat kelima sehingga DO5 tidak nol. Bila DO5 nol maka nilai BOD tidak dapat ditentukan (Kurniawan,2004)..
ditentukan (Kurniawan,2004)..
Secara rinci metode pengukuran BOD diuraikan dalam referensi mengenai Secara rinci metode pengukuran BOD diuraikan dalam referensi mengenai analisis air lainnya. Karena melibatkan mikroorganisme (bakteri) sebagai pengurai analisis air lainnya. Karena melibatkan mikroorganisme (bakteri) sebagai pengurai bahan
bahan organik, organik, maka maka analisis analisis BOD BOD memang cukup memang cukup memerlukan memerlukan waktu. waktu. OksidasiOksidasi biokimia adalah proses yang lambat. Dalam waktu 20 hari, oksidasi bahan organik biokimia adalah proses yang lambat. Dalam waktu 20 hari, oksidasi bahan organik
karbon mencapai 95
karbon mencapai 95 – – 99 %, dan dalam waktu 5 hari sekitar 60 99 %, dan dalam waktu 5 hari sekitar 60 – – 70 % bahan 70 % bahan organik telah terdekomposisi (Metcalf & Eddy, 1991). Lima hari inkubasi adalah organik telah terdekomposisi (Metcalf & Eddy, 1991). Lima hari inkubasi adalah kesepakatan umum dalam penentuan BOD. Bisa saja BOD ditentukan dengan kesepakatan umum dalam penentuan BOD. Bisa saja BOD ditentukan dengan menggunakan waktu inkubasi yang berbeda, asalkan dengan menyebutkan lama menggunakan waktu inkubasi yang berbeda, asalkan dengan menyebutkan lama waktu tersebut dalam nilai yang dilaporkan (misal BOD7, BOD10) agar tidak waktu tersebut dalam nilai yang dilaporkan (misal BOD7, BOD10) agar tidak salah dalam interpretasi atau memperbandingkan. Temperatur 20
salah dalam interpretasi atau memperbandingkan. Temperatur 20ooC dalamC dalam inkubasi juga merupakan temperatur standard. Temperatur 20
inkubasi juga merupakan temperatur standard. Temperatur 20ooC adalah nilai rata-C adalah nilai rata-rata temperatur sungai beraliran lambat di daerah beriklim sedang (Agnes & rata temperatur sungai beraliran lambat di daerah beriklim sedang (Agnes & Az
Az iziz ahah ,2,2 0000 5) diman5) dimana teora teori BOD ii BOD ini beni berasarasal.l.
Untuk daerah tropik seperti Indonesia, bisa jadi temperatur inkubasi ini Untuk daerah tropik seperti Indonesia, bisa jadi temperatur inkubasi ini tidaklah tepat. Temperatur perairan tropik umumnya berkisar antara 25
tidaklah tepat. Temperatur perairan tropik umumnya berkisar antara 25 – – 3030ooC,C, dengan temperatur inkubasi yang relatif lebih rendah bisa jadi aktivitas bakteri dengan temperatur inkubasi yang relatif lebih rendah bisa jadi aktivitas bakteri pengurai
pengurai juga juga lebih lebih rendah rendah dan dan tidak tidak optimal optimal sebagaimana sebagaimana yang yang diharapkan. diharapkan. IniIni adalah salah satu kelemahan lain BOD selain waktu penentuan yang lama adalah salah satu kelemahan lain BOD selain waktu penentuan yang lama tersebut. Metode pengukuran COD sedikit lebih kompleks, karena menggunakan tersebut. Metode pengukuran COD sedikit lebih kompleks, karena menggunakan peralatan
peralatan khususkhusus refluxreflux, penggunaan asam pekat, pemanasan, dan titrasi (Agnes, penggunaan asam pekat, pemanasan, dan titrasi (Agnes & Azizah,2005). Peralatan
Pada prinsipnya pengukuran COD adalah penambahan sejumlah tertentu Pada prinsipnya pengukuran COD adalah penambahan sejumlah tertentu kalium bikromat (K
kalium bikromat (K 22Cr Cr 22OO77) sebagai oksidator pada sampel (dengan volume) sebagai oksidator pada sampel (dengan volume
diketahui) yang telah ditambahkan asam pekat dan katalis perak sulfat, kemudian diketahui) yang telah ditambahkan asam pekat dan katalis perak sulfat, kemudian dipanaskan selama beberapa waktu. Selanjutnya, kelebihan kalium bikromat dipanaskan selama beberapa waktu. Selanjutnya, kelebihan kalium bikromat ditera dengan cara titrasi. Dengan demikian kalium bikromat yang terpakai untuk ditera dengan cara titrasi. Dengan demikian kalium bikromat yang terpakai untuk oksidasi bahan organik dalam sampel dapat dihitung dan nilai COD dapat oksidasi bahan organik dalam sampel dapat dihitung dan nilai COD dapat ditentukan. Kelemahannya, senyawa kompleks anorganik yang ada di perairan ditentukan. Kelemahannya, senyawa kompleks anorganik yang ada di perairan yang dapat teroksidasi juga ikut dalam reaksi (De Santo, 1978), sehingga dalam yang dapat teroksidasi juga ikut dalam reaksi (De Santo, 1978), sehingga dalam
kasus-kasus-kasus tertentu nilai COD mungkin sedikit „kasus tertentu nilai COD mungkin sedikit „over estimateover estimate‟ untuk gambaran‟ untuk gambaran kandungan bahan organik. Bilamana nilai BOD baru dapat diketahui setelah kandungan bahan organik. Bilamana nilai BOD baru dapat diketahui setelah waktu inkubasi lima hari, maka nilai COD dapat segera diketahui setelah satu atau waktu inkubasi lima hari, maka nilai COD dapat segera diketahui setelah satu atau dua jam. Walaupun jumlah total bahan organik dapat diketahui melalui COD dua jam. Walaupun jumlah total bahan organik dapat diketahui melalui COD dengan waktu penentuan yang lebih cepat, nilai BOD masih tetap diperlukan. dengan waktu penentuan yang lebih cepat, nilai BOD masih tetap diperlukan. Dengan mengetahui nilai BOD, akan diketahui proporsi jumlah bahan organik Dengan mengetahui nilai BOD, akan diketahui proporsi jumlah bahan organik yang mudah urai (
yang mudah urai (biodegradablebiodegradable), dan ini akan memberikan gambaran jumlah), dan ini akan memberikan gambaran jumlah oksigen yang akan terpakai untuk dekomposisi di perairan dalam sepekan (5 hari) oksigen yang akan terpakai untuk dekomposisi di perairan dalam sepekan (5 hari) mendatang. Lalu dengan memperbandingkan nilai BOD terhadap COD juga akan mendatang. Lalu dengan memperbandingkan nilai BOD terhadap COD juga akan diketahui seberapa besar jumlah bahan-bahan organik yang lebih persisten yang diketahui seberapa besar jumlah bahan-bahan organik yang lebih persisten yang ad
ada a di di peperairairaran n (Agn(Agn es es & A& A zizi zaza h,h, 2020 0505 ).).
Gambar 1. Alat Pengukur BOD dan COD Gambar 1. Alat Pengukur BOD dan COD
BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP A. A. kesimpulankesimpulan
Dari penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan antara lain : Dari penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan antara lain : 1.
1. BOD singkatan dariBOD singkatan dari Biological Oxygen Demand Biological Oxygen Demand , atau kebutuhan oksigen, atau kebutuhan oksigen b
biioolloogigi s s uuntnt uuk k mmeemmeeccaah h bbaahhaan n bubu aannggaan n ddiiddaallaam m aaiir r oolleehh mikroorganisme.
mikroorganisme. 2.
2. COD, singkatan dariCOD, singkatan dari Chemical Oxygen DemandChemical Oxygen Demand , , atau atau kebutuhankebutuhan oksigen kimia untuk reaksi oksidasi terhadap bahan buangan di oksigen kimia untuk reaksi oksidasi terhadap bahan buangan di dalam air.
dalam air. 3.
3. Kegunaan dari COD dan BOD adalaah untuk mengukur bahanKegunaan dari COD dan BOD adalaah untuk mengukur bahan cemaran yang terjadi di dalam perairan.
cemaran yang terjadi di dalam perairan. 4.
4. Pengukuran oksigen dapat dilakukan secara analitik dengan cara titrasi (metodePengukuran oksigen dapat dilakukan secara analitik dengan cara titrasi (metode Winkler, iodometri) atau dengan menggunakan alat yang disebut DO meter Winkler, iodometri) atau dengan menggunakan alat yang disebut DO meter yang dilengkapi dengan
yang dilengkapi dengan probe probe khusus.khusus. B.
B. SaranSaran
Penulis menyarankan dalam menganalisis zat pencemar apabila nilai BOD dan COD Penulis menyarankan dalam menganalisis zat pencemar apabila nilai BOD dan COD suatu perairan masih normal atau memenuhi baku mutu, belum dapat disimpulkan bahea tidak suatu perairan masih normal atau memenuhi baku mutu, belum dapat disimpulkan bahea tidak terjadi pencemaran, bila pencemaran kunci lainnya tidak diketahui, karena bila parameter lainnya terjadi pencemaran, bila pencemaran kunci lainnya tidak diketahui, karena bila parameter lainnya telah meningkat dan melebihi baku mutu, maka berarti ada
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
A.R Agnes & Azizah R. 2005. Perbedaan kadar BOD, COD, TSS dan, A.R Agnes & Azizah R. 2005. Perbedaan kadar BOD, COD, TSS dan, MPN Coliform Pada Air Limbah Sebelum dan Sesudah MPN Coliform Pada Air Limbah Sebelum dan Sesudah Pe
Pe ngongo lala haha n n di di RSRS dUdU D ND N gangan juju k. k. UnUniviverersitsitas as InIndodonenesiasia, , JakJakarartata Kurniawan, Hanny, 2004, “Penurunan BOD dan COD Limbah Pabrik Kertas Kurniawan, Hanny, 2004, “Penurunan BOD dan COD Limbah Pabrik Kertas
Dengan
Dengan Flok Flok Al(OH) Al(OH) Dari Hasil Dari Hasil Recovery Recovery Menggunakan Menggunakan H3“H3“,, UPN UPN
“VETERAN”
“VETERAN” Jawa Jawa Timur Timur
Rosalia, 2000, “Ektivitas Pengolahan Kimiawi Limbah Pabrik Lynine dengan Rosalia, 2000, “Ektivitas Pengolahan Kimiawi Limbah Pabrik Lynine dengan
Proses Koagulasi
Proses Koagulasi dan Flokulasi”dan Flokulasi”,, UPN “VETRAN” Jawa Timur.UPN “VETRAN” Jawa Timur. Sugiharto, 1987, “Dasar
Sugiharto, 1987, “Dasar --dasar Pengolahan Air Limbah”,dasar Pengolahan Air Limbah”, Universitas Indonesia,Universitas Indonesia, Jakarta.