• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMANDIRIAN BELAJAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMANDIRIAN BELAJAR"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KEMANDIRIAN BELAJAR KEMANDIRIAN BELAJAR A.

A. Pengertian kemandirian belajarPengertian kemandirian belajar

1.

1. PePengengerr tian kemandiritian kemandiri an an 

(Subliyanto),(kamus besar bahasa indonesia (1996:625)), kemandirian diartikan sebagai keadaan (Subliyanto),(kamus besar bahasa indonesia (1996:625)), kemandirian diartikan sebagai keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung kepada orang lain.

dapat berdiri sendiri tanpa bergantung kepada orang lain. (Subliyanto.2011.

(Subliyanto.2011.KemandirianBelajarKemandirianBelajar..http://subliyanto.blogspot.com/2011/05/kemandirian- http://subliyanto.blogspot.com/2011/05/kemandirian-belajar.html 

belajar.html ..(28/10/2012 ,10.00 PM)).(28/10/2012 ,10.00 PM)).

(Subliyanto),(Mungin Eddy Wibwo (1992:69)) kemandirian diartikan sebagai tingkat (Subliyanto),(Mungin Eddy Wibwo (1992:69)) kemandirian diartikan sebagai tingkat  perkembangan

 perkembangan seseorang seseorang dimana dimana ia ia mampu mampu berdiri berdiri sendiri sendiri dan dan mengandalkan mengandalkan kemampuankemampuan dirinya sendiri dalam melakukan berbagai kegiatan dan menyelesaikan berbagai masalah yang dirinya sendiri dalam melakukan berbagai kegiatan dan menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi.

dihadapi.

(Subliyanto.2011.

(Subliyanto.2011.KemandirianBelajarKemandirianBelajar..http://subliyanto.blogspot.com/2011/05/kemandirian- http://subliyanto.blogspot.com/2011/05/kemandirian-belajar.html 

belajar.html ..(28/10/2012 ,10.00 PM)).(28/10/2012 ,10.00 PM)).

(subliyanto),(Hasan Basri (1994:53)) mengatakan bahwa kemandirian adalah keadaan seseorang (subliyanto),(Hasan Basri (1994:53)) mengatakan bahwa kemandirian adalah keadaan seseorang dalam kehidupannya mampu memutuskan atau mengerjakan sesuatu tanpa bantuanoranglain. dalam kehidupannya mampu memutuskan atau mengerjakan sesuatu tanpa bantuanoranglain. (Subliyanto.2011.

(Subliyanto.2011.KemandirianBelajarKemandirianBelajar..http://subliyanto.blogspot.com/2011/05/kemandirian- http://subliyanto.blogspot.com/2011/05/kemandirian-belajar.html 

belajar.html ..(28/10/2012 ,10.00 PM)).(28/10/2012 ,10.00 PM)).

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kemandirian adalah kemampuan seseorang Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kemandirian adalah kemampuan seseorang (siswa) dalam mewujudkan kehendak atau keinginannya secara nyata tanpa bergantung dengan (siswa) dalam mewujudkan kehendak atau keinginannya secara nyata tanpa bergantung dengan orang lain, dalam hal ini siswa mampu melakukan belajar sendiri, dapat menetukan belajar yang orang lain, dalam hal ini siswa mampu melakukan belajar sendiri, dapat menetukan belajar yang efektif , dan mampu melakukan aktifitas belajar secara mandiri.

efektif , dan mampu melakukan aktifitas belajar secara mandiri. 2.

2. PePengertingerti an belajar an belajar 

(subliyanto),(Slamet),belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk  (subliyanto),(Slamet),belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk  memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari  pengalaman

 pengalaman individu individu itu itu sendiri sendiri dalam dalam interaksi interaksi individu individu dengan dengan lingkungannya. lingkungannya. SedangkanSedangkan Moeslichatoen mengemukakan bahwa belajar dapat diartikan sebagai proses yang memuat Moeslichatoen mengemukakan bahwa belajar dapat diartikan sebagai proses yang memuat terjadinya proses belajar dan perubahan itu sendidri dihasilakan dari usaha dalam proses terjadinya proses belajar dan perubahan itu sendidri dihasilakan dari usaha dalam proses  belajar.(AbdulHadis,2008:60).

 belajar.(AbdulHadis,2008:60). (Subliyanto.2011

(Subliyanto.2011.KemandirianBelajar.KemandirianBelajar..http://subliyanto.blogspot.com/2011/05/kemandirian- http://subliyanto.blogspot.com/2011/05/kemandirian-belajar.html 

belajar.html ..(28/10/2012,10.00PM)).(28/10/2012,10.00PM)).

(Subliyanto),(Hilgrd & Blower ( dalam Hamalik, 2004 : 45 )) mengatakan belajar adalah (Subliyanto),(Hilgrd & Blower ( dalam Hamalik, 2004 : 45 )) mengatakan belajar adalah  perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas , praktek dan pengalaman

 perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas , praktek dan pengalaman.. (Subliyanto.2011.

(Subliyanto.2011.KemandirianBelajarKemandirianBelajar..http://subliyanto.blogspot.com/2011/05/kemandirian- http://subliyanto.blogspot.com/2011/05/kemandirian-belajar.html 

belajar.html ..(28/10/2012,10.00PM)).(28/10/2012,10.00PM)).

3.

3. PePengertingerti an Kean Kemandirmandir ian beian belajlaj ar ar 

(Subliyanto),(Hendra Surya (2003:114)), Belajar mandiri adalah proses menggerakan kekuatan (Subliyanto),(Hendra Surya (2003:114)), Belajar mandiri adalah proses menggerakan kekuatan atau dorongan dari dalam diri individu yang belajar untuk menggerakan potensi dirinya atau dorongan dari dalam diri individu yang belajar untuk menggerakan potensi dirinya mempelajari objek belajar tanpa ada tekanan atau pengaruh asing di luar dirinya. Dengan mempelajari objek belajar tanpa ada tekanan atau pengaruh asing di luar dirinya. Dengan demikian belajar mandiri lebih mengarah pada pembentukan kemandirian dalam cara-carabelajar. demikian belajar mandiri lebih mengarah pada pembentukan kemandirian dalam cara-carabelajar. (Subliyanto.2011.

(Subliyanto.2011.KemandirianBelajarKemandirianBelajar..http://subliyanto.blogspot.com/2011/05/kemandirian- http://subliyanto.blogspot.com/2011/05/kemandirian-belajar.html 

belajar.html ..(28/10/2012,10.00PM)).(28/10/2012,10.00PM)).

Dari pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar adalah aktivitas Dari pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar adalah aktivitas

(2)

 belajar yang didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan tanggung jawab sendiri tanpa  bantuan orang lain serta mampu mempertanggung jawabkan tindakannya. Siswa dikatakan telah mampu belajar secara mandiri apabila ia telah mampu melakukan tugas belajar tanpa ketergantungan dengan orang lain.

B. Ciri

 – 

ciri kemandirian belajar

(USU Institutional Respository),menurut Thoha (1996), ada beberapa ciri

 – 

ciri dari kemandirian  belajar :

a. Mampu berfikir secara kritis,creative dan inovatif   b. Tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain.

c. Tidak lari atau menghindari masalah.

d. Memecahkan masalah dengan berfikir secara mendalam.

e. Apabila menjumpai masalah dipecahkan sendiri tanpa meminta bantuan orang lalin. f. Tidak merasa rendah diri apabila berbeda dengan orang lain.

g. Berusaha bekerja dengan penuh ketekunan dan kedisiplinan. h. Bertanggung jawab atas tindakannya.

(USU Institutional Respository.2011.Kemandirian Belajar .http://respository .usu.ac. id/  bitstream/ 123456789/30170/4/chapter% 2011.pdf ).(16/11/2012 ,5.52 PM)

C. Sumber-sumber sistem belajar mandiri

(USU Institutional Respository), menurut Brockett dan Hiemstra (1991),ada berbagai sumber   pembelajaran yang termasuk dalam belajar mandiri :

a. Sumber mediasi (mediated Resources) 

Sumber mediasi seperti jurnal,majalah dan modul

 – 

modul belajar. b. Sumber In dividu(I ndividual 

Merupakan sumber yang berasal dari individu itu sendiri, seperti dari individu itu sendiri ataupun kepribadian personal.

c. Sumber dari gru p ataupun agen (Agency or Grou p Resour ces)  Sumber dari grup seperti perpustakaan, museum dan g aleri

 – 

galeri. d. Sumber dar i mentor (M entored Resour ces) 

Sumber ini seperti partner dalam belajar, teman sebaya, dan sebagainya.

(USU Institutional Respository.2011.Kemandirian Belajar .http://respository.usu.ac id/  bitstream/123456789/30170/4/chapter%2011.pdf ).(16/11/2012 ,5.52 PM) D. Dimensi

 – 

dimensi kemandirian belajar

(USU Institutional Respository ) Menurut Candy (1991) kemandirian belajar memiliki empat dimensi, yaitu :

a. Otonomi pri badi (personal autonomy) 

Dimensi otonomi pribadi menunjukkan karakteristik individual dari orang yang mampu belajar  mandiri. Individu yang memiliki kemandirian adalah individu yang bebas dari tekanan baik  eksternal maupun internal, memiliki sekumpulan nilai-nilai dan kepercayaan pribadi yang memberikan konsistensi dalam kehidupannya. Hal ini berarti orang tersebut mampu membuat rencana atau tujuan hidup, bebas dalam membuat pilihan, menggunakan kapasitas dirinya untuk  refleksi secara rasional, mempunyai kekuatan kemauan, berdisiplin diri dan melihat dirinya sendiri sebagai orang yang mandiri.

b. M anajemen dir i dalam belaj ar (self -management in learni ng) 

Dimensi manajemen diri menjelaskan adanya kemauan dan kapasitas dalam diri seseorang untuk  mengelola dirinya. Kapasitas tersebut ditunjukkan dengan adanya keterampilan atau kompetensi dalam diri orang yang mandiri.

(3)

Dimensi meraih kebebasan dalam belajar menggambarkan tentang adanya kebutuhan individu untuk memperoleh kesempatan belajar. Dimensi ini menjelaskan bahwa orang dewasa memiliki kebutuhan untuk meningkatkan diri melalui belajar berbagai hal dalam kehidupan. Kendali /  penguasaan pebelajar terhadap pembelajaran (learner-control of instruction). Dimensi kontrol  pebelajar terhadap pembelajaran, menjelaskan tentang peran siswa pada situasi belajar formal yang melibatkan cara mengorganisasi tujuan pembelajaran. Penjelasan dimensi ini dihubungkan dengan hal-hal yang dianggap menjadi porsi pengawasan guru, yaitu pengorganisasian tujuan  belajar, materi belajar, kecepatan belajar, langkah-langkah belajar, metodologi belajar serta

evaluasi belajar.

(USU Institutional Respository.2011.Kemandirian Belajar .http://respository.usu.ac id/  bitstream/123456789/30170/4/chapter%2011.pdf ).(16/11/2012 ,5.52 PM)

E. Tujuan Kemandirian Belajar

(USU Institutional Respository )Menurut Baumgartner (2003), ada 3 tujuan utama dari belajar  secara mandiri.Tujuan tersebut terdiri dari :

a. Meningkatkan kemampuan dari pelajar untuk menjadi siswa yang dapat belajar secara mandiri.  b. Mengembangkan system belajar tranformasional sebagai komponen utama dalam kemandirian

 belajar.

c. Mengarahkan pembelajaran emansipatoris dan perilaku sosial sebagai bagian intergral dari kemandirian belajar.

(USU Institutional Respository.2011.Kemandirian Belajar .http://respository.usu.ac id/  bitstream/123456789/30170/4/chapter%2011.pdf ).(16/11/2012 ,5.52 PM)

F. Bentuk dari memandirian belajar

(USU Institutional Respository )Menurut Valente (2005), ada tiga bentuk kemandirian belajar. Bentuk 

 – 

bentuk kemandirian belajar adalah :

a. Linear 

Pada tahap ini, menurut Tough dan Knowles (1971), siswa belajar dengan membuat tahap

 – 

tahap untuk meraih tujuan dari pembelajaran secara mandiri. Pelajar memilih apa yang akan mereka  pelajari, dimana mereka akan belajar dan bagaimana proses pembelajaran akan terjadi. Tahap  pertama adalah memutuskan pengetahuan dan ketrampilan yang akan dipelajari, dan memutuskan aktifitas spesifik, metode, sumber, atau peralatan yang akan digunakan dalam belajar. Setelah keputusan pertama dilakukan, pelajar memutuskan dimana mereka akan melakukan proses  pembelajaran, mengatur waktu dan target, dan bagaimana memulai belajar. Ketika proses  pembelajaran dimulai, pelajar berhati

 – 

hati dalam menganalisis proses untuk melihat faktor 

 – 

faktor seperti mengadaptasi ruangan untuk pembelajaran yang efektif, tahap penyesuain juga  penting dan melihat sumber yang dibutuhkan untuk belajar. Menurut Knowles (1975), karakteristik dari proses kemandirian belajar dapat dilihat dari enam tahap seperti mengatur  tempat atau lingkungan, mendiagnosa kebutuhan dalam belajar, melihat tujuan pembelajaran, mengidentifikasi sumber materi untuk belajar, memilih dan mengimplementasikan strategi  belajar dan mengevaluasi hasil belajar.

b. Interaktif 

Di dalam bentuk interaktif, terdapat beberapa faktor pembentuk seperti kesempatan dalam menemukan lingkungan yang tepat, karakteristik kepribadian dari pelajar, proses kognitif, dan kontek belajar seperti interaksi kolektif dalam membentuk kemandirian belajar.

c. Instruksional 

Adanya instruktor dari lingkungan formal digunakan dalam model kemandirian belajar ini yang  berarti mengintegrasikan metode kemandirian belajar ke dalam program dan aktifitas

 – 

aktifitas. Pada model ini, terdapat kontrol pembelajaran dan adanya kemandirian dalam lingkungan formal. (USU Institutional Respository.2011.Kemandirian Belajar .http://respository.usu.ac id/  bitstream/123456789/30170/4/chapter%2011.pdf ).(16/11/2012 ,5.52 PM)

(4)

G. Karakteristik kemandirian belajar

(USU Institutional Respository ) Menurut Brockett & Hiemstra, (1991); Candy, (1991); Gibbons, (2002), beberapa karakteristik yang dihubungkan dengan kemandirian belajar pada siswa adalah

a. I ndependence 

Siswa yang belajar secara mandiri bertanggung jawab secara mandiri terhadap analisa, rencana,  pelaksanaan dan mengevaluasi sendiri aktivitas pembelajarannya.

b. Self M anagement 

Siswa yang belajar secara mandiri dapat mengidentifikasikan apa yang mereka butuhkan selama  proses pembelajaran, mengatur tujuan belajar, mengontrol waktu mereka sendiri dan berusaha

untuk belajar dan membuat ataupun mengatur feedback dari pekerjaan mereka. c. Desir e for learn in g 

Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran dan mendapatkan pengetahuan, siswa yang belajar  secara mandiri harus memiliki motivasi yang kuat.Untuk mencapai hasil belajar yang terbaik,  pelajar menggunakan sumber pembelajaran dari lingkungan eksternal dan menggunakan strategi  belajar yang memungkinkan yang terjadi selama proses pembelajaran

(USU Institutional Respository.2011.Kemandirian Belajar .http://respository.usu.ac id/  bitstream/123456789/30170/4/chapter%2011.pdf ).(16/11/2012 ,5.52 PM)

H. Faktor

 – 

faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar

(USU Institutional Respository ) Menurut Basri (1994:54) kemandirian belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

a. F aktor yang ter dapat di dalam dir in ya sendi ri (fak tor endogen) 

Faktor endogen (internal) adalah semua pengaruh yang bersumber dari dalam dirinya sendiri, seperti keadaan keturunan dan konstitusi tubuhnya sejak dilahirkan dengan segala perlengkapan yang melekat padanya. Segala sesuatu yang dibawa sejak lahir adalah merupakan bekal dasar   bagi pertumbuhan dan perkembangan individu selanjutnya. Bermacam-macam sifat dasar dari

ayah dan ibu mungkin akan didapatkan didalam diri seseorang, seperti bakat, potensi intelektual dan potensi pertumbuhan tubuhnya, serta jenis kelamin.

 b. F aktor-faktor yang terdapat di luar diri nya (faktor eksogen) .

Faktor eksogen (eksternal) adalah semua keadaan atau pengaruh yang berasal dari luar dirinya, sering pula dinamakan dengan faktor lingkungan. Lingkungan kehidupan yang dihadapi individu sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang, baik dalam segi negatif maupun  positif. Lingkungan keluarga dan masyarakat yang baik terutama dalam bidang nilai dan

kebiasaan-kebiasaan hidup akan membentuk kepribadian, termasuk pula dalam hal kemandiriannya.

(USU Institutional Respository.2011.Kemandirian Belajar .http://respository.usu.ac id/  bitstream/123456789/30170/4/chapter%2011.pdf ).(16/11/2012 ,5.52 PM)

I. Faktor

 – 

faktor yang menghalangi kemandirian belajar

(USU Institutional Respository ) menurut Cross (1977) ada beberapa faktor yang menghalangi aktifitas pengorganisasian belajar atau kemandirian belajar. Hal itu terdiri dari :

a. F aktor situasional 

Faktor situasional yang dapat menghalangi belajar secara mandiri adalah situasi lingkungan yang terjadi, seperti kurangnya waktu dalam tanggung jawab di rumah, masalah transportasi, kurangnya kepedulian terhadap anak.

(5)

b. F aktor Di spositi onal 

Faktor dispositional seperti kurangnya kepercayaan diri, perasaan bosan dengan belajar. c. F aktor I nstitusional.

Faktor institusional yang dapat menghalangi seperti jadwal yang tidak nyaman, lokasi yang membatasi siswa

(USU Institutional Respository.2011.Kemandirian Belajar .http://respository.usu.ac id/  bitstream/123456789/30170/4/chapter%2011.pdf).(16/11/2012 ,5.52 PM)

Referensi

Dokumen terkait

berfikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme,memperbesar perhatian siswa,meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar siswa, oleh karena itu

Menyusun kubus menyerupai stupa, digunakan untuk , mengenalkan warna mengenalkan jumlah motorik halus konsentrasi Harga Rp.45.000,- Menara Balok Digunakan untuk :

Pada pemeriksaan fisik Nampak adanya bengkak yang berat pada kaki kanan yang tertendangd. Selain itu juga ditemukan kaki kesemutan, paralisis, dan tidak adanya

Berkaitan dengan peranan theaflavin dalam ekstrak teh hitam terhadap penurunan ekspresi PPARγ pada kultur preadiposit ini perlu penelitian lanjut untuk mengungkap mekanisme

V. M.Endang M.Endang Sri Sri Purwadmi Ra Purwadmi Ra hayu hayu.. ODHA Stigma & diskriminasi SOSIAL Proses penerimaan PSIKO Infeksi  oportunistik BIO.. STIGMA . * Suatu

Keempat risk level tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor seperti jenis kegiatan yang dilakukan untuk memproduksi sebuah link berbeda-beda, menggunakan mesin atau alat yang

Untuk masa belajar pada tahun pertama dalam kehidupan peserta didik, Freud menyebutkan sebagai masa oral (mulut), karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan

Gambar 4.56 Hasil Test Case 15 “ Mengetahui respon sistem ketika data sisa pengiriman ditambahkan ” – Form Lihat Transaksi untuk Bagian Admin. A.6 Uji Coba Proses Input