• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 6 sampai 18 Juni Analisis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 6 sampai 18 Juni Analisis"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian dan analisa data terhadap hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 6 sampai 18 Juni 2011. Analisis data penelitian dilakukan secara deskriptif.

A. Deskripsi dan Analisis Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah (TKPM).

Tes Kemampuan Pemecahan Masalah (TKPM) diikuti oleh 34 siswa. Tes ini untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Dari data TKPM dianalisis dengan menggunakan rubrik penilaian padal tabel 3.1. Data hasil TKPM secara singkat dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Hasil TKPM

No Siswa Skor

ACHMAD ABDUL LATIF 70

ACHMAD BUDI SANTOSO 40

ALI ROSIDIN 65

ANGGI AYU PUTRI 35

ANGGI LUKITA DEWI 70

DIMAS ANJAYA 45

DONI AMELDA 20

ELIS TRININGSIH 70

FINDA YUVIASARI 70

GUGUT PRASETYO 40

HARI ADI GUNAWAN 70

HASAN NIDHOM 65

(2)

IDA PORWATI 80

IVA MUNADHIFAH 40

JAUFA NASRULLOH 95

LILIANI DUWI PRASTIKA 45

MUHAMMAD ARI WAHYUTI 20

M. ZAINURI 85

MEGA FIFIN AGUSTIN 70

MOHAMAD SHOLEH 40

MOHAMMAD SYAMSUDIN 70

MUHAMMAD ABDUL JABBAR HENDRIAWAN 30

MUHAMMAD KHOIRUL HUDA 75

NUR LAILI MUKARROMAH 70

PINGKI ANDRIANI 30

RIMA NUR DIANA 70

RUSMAN ARDIYANTO 20

SITI ISNENI 75

SITI KHOLIYAH 85

SITI ROSIDAH 70

ZAKIYATUT DAROJAH 60

PUPUT EVI SAPUTRI 70

KRISNA WAHYU SADEWO 30

Dari hasil TKPM dianalisis. Hasil analisis disajikan pada tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2

Analisis TKPM.

Skor Tingkatan Frekuensi Prosentase (%)

0 – 24 0 ( Tidak Memuaskan ) 3 8,82

25 – 49 1 ( Kurang Memuaskan ) 10 29,41

50 – 74 2 (Memuaskan ) 18 52,94

75 - 100 3 ( Sangat Memuaskan ) 3 8,82

Pada tabel 4.2 menunjukan bahwa dikelas VII SMP YPM Mojowarno terdapat 3 siswa pada tingkat 0 atau sebanyak 8,82 %. Terdapat 10 siswa pada

(3)

tingkat 1 atau sebanyak 29,41 %. Terdapat 18 siswa pada tingkat 2 atau sebanyak 52,94 %. Terdapat 3 siswa pada tingkat 3 atau sebanyak 8,82 %. Jika prosentase banyaknya siswa yang berada pada tingkatan memuaskan dan sangat memuaskan dijumlah, maka akan memperoleh hasil sebanyak 61,76 %. Sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, maka kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VII SMP YPM Mojowarno dikatakan baik.

B. Deskripsi dan Analisis Hasil Tes Tingkat Berpikir Kreatif

Tes berpikir kreatif (TBK) dipilih 6 siswa, yang diikuti oleh JN, ALD, ZD, MFA, GP dan MS. Hasil tes tersebut kemudian dilihat aspek berpikir kreatif yang terpenuhi dan ditentukan dugaan tingkat berpikir kreatif. Untuk mengetahui keabsahan dari hasil TBK tersebut dilakukan triangulasi dengan wawancara. Wawancara dilakukan untuk mengetahui kesesuaian dengan jawab TBK.

Contoh hasil jawaban dari siswa JN.

Pak Sentot mempunyai kayu sepanjang 20 meter. Pak Sentot berencana membuat kerangka papan dari kayu tersebut yang berbentuk persegipanjang. Jika Pak Sentot berencana membuat kerangka papan dengan perbandingan ukuran sisinya 2 : 1 dan kayu yang dipergunakan kurang dari 20 meter.

a. Tentukan panjang dan lebar kerangka papan yang bisa dibuat Pak Sentot?.

b. Sebutkan dua kemungkinan lain ukuran panjang dan lebar kerangka papan yang bisa dibuat Pak Sentot?.

c. Perhatikan salah satu kemungkinan panjang dan lebar yang telah kamu peroleh, tunjukan dua cara yang berbeda untuk mendapatkan panjang dan lebar kerangka papan tersebut itu!

(4)

y d H y p J l b p B y m Has yang beraga dalam meme Hal ini ditu yaitu meng panjang dan JN dapat me lebar perseg berbeda satu point 3), s Berdasarkan yaitu kefasih Dug menyelesaik sil TBK JN am dan ben ecahkan ma unjukan deng gunakan jaw n lebar perse enggunakan gipanjang ya u sama lain sehingga JN n hasil TBK han, fleksibil gaan tingka kan suatu ma N dapat dike ar (point 1 salah. JN d gan jawaban waban deng egipanjang y cara yang b aitu menggun dalam menc N memenu disimpulkan litas dan keb at berpikir asalah denga Ha etahui bahw dan point 2 dalam meme n tugas JN gan pertidak yang tidak berbeda-bed nakan cara cari keliling uhi fleksibil n bahwa JN baruan. kreatif JN an lebih dar Gambar 4 sil TBK Sis wa JN mamp 2), sehingga ecahkan mas yang mamp ksamaan da “biasa” di da dalam me menebak da g persegipanj litas dalam memenuhi N adalah t i satu altern 4.1 wa JN pu menyebu a JN memen salah memen pu membuat alam menen ajarkan di k encari ukuran an dua perba jang (point m memecah tiga aspek b tingkat 4 y natif jawaban utkan jawab nuhi kefasih nuhi kebarua t jawaban la ntukan ukur kelas (point 2 n panjang d andingan ya 1, point 2 d kan masala berpikir krea yaitu mam n maupun ca ban han an. ain ran 2). dan ang dan ah. atif mpu ara

(5)

p m m h J l m J b ” penyelesaian menyelesaik metode : w hasilnya seb JN dapat me P : S y m JN 1 : A P : A JN 2 : m P : C JN 3 : Y P : C JN 4 : ( Has lebar perse menentukan JN 1 “ada”. beragam jaw ”Misalkan k n yang berb kan dengan j wawancara d bagai berikut enyebutkan u Sekarang ad yang perba meter? Ada. Apa? (menebak), meter, misal Coba cari jaw Ya. Coba buat la (langsung m sil TBK JN egipanjang y n ukuran pan Pernyataan waban yang kelilingnya Hasil beda-beda d awaban yan dan hasil tul

t: ukuran panja da tidak ukur andingannya Misalkan ke lkan keliling waban yang agi. engerjakan diketahui ba yang berag njang dan le tersebut me benar. Pern 18 berarti Ga Jawaban W dengan lanc g baru, sehin lisan) denga

ang dan leba ran sisi kera a 2 : 1 dan elilingnya 18 gnya 12 berar lain yang be soal) seperti ahwa JN ma gam dan b ebar persegip enunjukan ba nyataan ini panjang 6 ambar 4.2 Wawancara car (fasih), ngga dilakuk an hasil wa ar persegipan angka papan membutuhk 8 berarti pan rti panjang 4 erbeda? i pada gamb ampu menen benar. Hasil panjang diny ahwa JN ma diperkuat meter dan Siswa JN 4 fleksibel da kan triangula awancara me njang. berbentuk p kan kayu k njang 6 met 4 meter dan l ar dibawah i ntukan ukura l wawancar yatakan dala ampu dalam dengan per lebar 3 me 4 an dapat ju asi (triangula endalam ya persegipanja kurang dari

ter dan lebar lebar 2 mete ini. an panjang d ra JN dala am pernyata m menyebutk rnyataan JN eter, misalk uga asi ang ang 20 r 3 er dan am aan kan N 2 kan

(6)

k d k m l d p m p m J kelilingnya dan petikan keduanya d memperkuat Has lebar perseg dinyatakan pada pernya menunjukan panjang dan memperkuat JN dapat me P : S c p JN 5 : A P : A JN 6 : P P : S JN 7 : ( P : A JN 8 : A 12 berarti pa n wawancar dalam meny t simpulan b sil TBK JN gipanjang y dalam perny ataan JN 4 n bahwa terd n lebar pers t simpulan b enentukan uk Sekarang mi cara meneb persegipanja Ada Apa? Pakai perban Seperti apa i (langsung m Ada cara yan Ada (langsun Hasil anjang 4 me ra diatas m yebutkan ja bahwa JN me diketahui b yang tidak yataan JN 3 . Berdasark dapat kesesu egipanjang bahwa JN me kuran panjan isalkan akan bak diatas, ang tersebut? ndingan itu?. Coba bu embuat cara ng lain? ng membuat Jawaban W

eter dan leba menunjukan awaban yan emenuhi kef bahwa JN m “biasa” dia 3 yaitu “Ya” kan hasil T aian antara k yang tidak emenuhi keb ng dan lebar n mencari ke adakah c ?. uat? a seperti dib t cara disamp Gambar 4 Wawancara ar 2 meter ”. bahwa ter ng beragam fasihan dalam mampu menja ajarkan dike ” dan diperk TBK dan p keduanya da “biasa” diaj baruan dalam persegipanj eliling perseg cara lain awah ini) mpingnya) 4.3 Siswa JN 7 . Berdasark rdapat kese m dan ben m menyelesa awab ukuran elas. Hasil w kuat dengan petikan waw alam menyeb ajarkan di ke m memecahk ang dengan gipanjang 18 untuk men dan JN 8 kan hasil TB esuaian anta nar. Hasil i aikan masala n panjang d wawancara J n bukti tertu wancara diat butkan ukur elas. Hasil kan masalah. berbagai car 8 meter, sela ncari kelili BK ara ini ah. dan JN ulis tas ran ini . ra. ain ing

(7)

l u p d t p w m i m Has lebar perseg ukuran panj pernyataan J dan pernyat tersebut m persegipanja wawancara menentukan ini memperk masalah. Ber ketiga kom dalam mem kreatif kee masalah de berbeda-be jawaban ya Con sil TBK JN gipanjang de

jang dan leb JN 5 “Ada taan JN 7 d menunjukan ang dengan diatas menu n ukuran pan kuat simpul rdasar hasil mponen prod mecahkan m empat atau engan lebih eda dengan l ang baru. ntoh jawaban diketahui b engan berbag bar persegip ” diperkuat dan JN 8 ya JN mamp n berbagai unjukan bah njang dan le lan bahwa J TBK dan duk berpikir k masalah. Berd TBK 4 (san dari satu al lancar (fasih n tugas dari G Hasil T ahwa JN ma gai cara. Ha panjang den t dengan per ang ditunjuk pu menent cara. Berd hwa terdapa ebar persegip JN memenu wawancara kreatif, yaitu dasar ciri ter

ngat kreatif lternatif jaw h), fleksibel d ALD sebagi ambar 4.4 TBK Siswa A ampu menen asil wawanca ngan berbaga rnyataan JN kan dengan tukan ukur dasarkan at kesesuaian panjang den uhi fleksibili a disimpulka u kefasihan, rsebut JN be f) yaitu mam aban maupu dan dapat ju i berikut. LD ntukan ukura ara JN dalam ai cara diny N 6 “Pakai p bukti tertul ran panjang hasil TBK n antara ke ngan berbaga itas dalam m an bahwa J fleksibilitas erada pada ti mpu menyel un cara peny uga menyele an panjang d m menentuk yatakan dala perbandingan is. Pernyata g dan leb dan petik duanya dala ai cara. Ha menyelesaik JN memenu s dan kebaru ingkat berpik lesaikan sua yelesaian ya esaikan deng dan kan am n”, aan bar kan am asil kan uhi uan kir atu ang gan

(8)

Hasil TBK ALD dapat diketahui bahwa ALD hanya mampu menyebutkan satu jawaban (point 1), sehingga ALD tidak memenuhi kefasihan dalam memecahkan masalah. ALD dalam memecahkan masalah tidak memenuhi kebaruan karena tidak dapat menyebutkan jawaban yang tidak “biasa” diajarkan dikelas. Hal ini ditunjukan dengan jawaban tugas ALD yang hanya menuliskan rumus (point 2). ALD juga tidak dapat menggunakan cara yang berbeda-beda dalam mencari keliling persegipanjang. Hal iniditunjukan dengan hanya mampu menyebutkan satu cara saja yaitu dengan menebak (point 1), sehingga ALD tidak memenuhi fleksibilitas dalam memecahkan masalah. Berdasarkan hasil TBK disimpulkan bahwa ALD tidak memenuhi tiga aspek berpikir kreatif.

Hasil analisis TBK ALD diduga berada pada tingkat 0 (kurang kreatif) yaitu tidak mampu membuat alternatif jawaban maupun cara penyelesaian yang berbeda dengan lancar (fasih) dan fleksibel, sehingga dilakukan triangulasi (triangulasi metode : wawancara dan hasil tulisan) dengan hasil wawancara mendalam yang hasilnya sebagai berikut:

P : Kalau yang pertama ini bagaimana, kok dalam jawabanmu nomor satu untuk ukurannya 4 untuk panjang dan 2 untuk lebarnya ini gimana? ALD 1 : Ya dicoba.

P : Dicoba gimana?

ALD 2 : Dengan menggunakan rumus yang hasilnya kurang dari 20 (20 adalah keliling persegi panjang dari soal yang diketahui)

P : Coba gunakan rumus itu untuk mencari jawaban yang lain? ALD 3 : Ya itu 4 dan 2 kelilingnya sama dengan 12 ...Gimana ya? P : Coba pakai rumus itu, temukan jawaban lain yang berbeda? ALD 4 : Kalau ini tidak perlu pakai rumus, tapi di cek.

P : Kalau tidak pakai rumus apa bisa kemudian mencari kemungkinan ukuran sisi persegipanjang yang berbeda dengan jawabanmu?

(9)

P : Terus selain jawaban kamu ada tidak jawaban lain? ALD 6 : Tidak ada

P : Misalkan saya punya keliling 12, bagaimana menunjukan cara yang berbeda dalam menentukan ukuran sisi persegipanjang?

ALD 7 : Biasanya dengan cara coba-coba itu ...kalau yang lain kurang mengerti Kesalahan yang dialami oleh ALD dalam petikan wawancara yaitu penyelesaian suatu masalah yang disebabkan karena konsep yang terkait dengan masalah tersebut (dalam hal ini rumus keliling ) tidak dipahami dengan benar. Seperti ditunjuk pada hasil pekerjaan dan petikan wawancara dengan ALD diatas.

Hasil TBK ALD diketahui bahwa ALD hanya mampu menggunakan satu cara dalam menentukan ukuran panjang dan lebar persegipanjang yaitu dengan cara coba-coba atau menebak. Hasil wawancara ALD yang terkait dengan menggunakan berbagai cara dalam menentukan ukuran panjang dan lebar persegipanjang yaitu pernyataan ALD 1 “Ya dicoba”, pernyataan ALD 2 “Dengan menggunakan rumus yang hasilnya kurang dari 20” dan perrnyataan ALD 7 ” Biasanya dengan cara coba-coba itu ...kalau yang lain kurang mengerti”. Dari tiga pernyataan tersebut berarti bahwa ALD dalam menentukan ukuran panjang dan lebar persegipanjang hanya menggunakan cara coba-coba atau menebak. Berdasarkan hasil TBK dan hasil wawancara diatas menunjukan bahwa terdapat kesesuaian antara keduanya yaitu tidak bisa mengunakan berbagai cara untuk mencari ukuran panjang dan lebar persegipanjang. Hasil ini memperkuat simpulan bahwa ALD tidak memenuhi aspek fleksibilitas dalam menyelesaikan masalah.

Hasil TBK ALD diketahui bahwa ALD hanya menyebutkan satu jawaban benar dan tidak dapat menyebutkan satu jawaban baru yang tidak “biasa” diajarkan di

(10)

k s p p A d B k b m d t t a f kelas. Hasil satu jawaban pernyataan A pernyataan A ALD 4 “Ka dapat meny Berdasarkan kesesuaian a benar dan memperkuat dalam meny Be tidak memen tersebut AL alternatif jaw fleksibel. Con l wawancara n ukuran sis ALD 3 “Ya ALD 5 “Gim alau ini tidak yebutkan sa n hasil TBK antara kedua satu jawab t simpulan b yelesaikan m erdasar hasil nuhi aspek LD berada d waban maup ntoh jawaban a ALD menu si panjang da itu 4 dan 2 mana ya...?”, k perlu paka atu jawaban K dan hasil anya yaitu tid an baru ya bahwa ALD masalah. TBK dan w berpikir kre di tingkat 0 pun cara pen

n tugas dari Hasi unjukan bahw an lebar pers kelilingnya ,dan pernyat ai rumus, ta n baru yang wawancara dak bisa men ang tidak “ D tidak mem wawancara d eatif dalam m 0 (tidak kre nyelesaian ya ZD. Gambar 4.5 il TBK Sisw wa ALD ha segipanjang. sama denga taan ALD 6 api di cek.” g tidak “bi a diatas men nyebutkan ja “biasa” diaj menuhi aspek di atas maka menyelesaik eatif) karena ang berbeda 5 wa ZD anya mampu . Hal ini ditu an 12 ...Gim “Tidak ada berarti bahw iasa” diberik nunjukan ba awaban yang jarkan dikel k kefasihan disimpulkan kan masalah. a tidak mam dengan lanc u menyebutk unjukan dala mana ya?” d a”. Pernyata wa ALD tid kan di kela ahwa terdap g beragam d las. Hasil dan kebaru n bahwa AL . Berdasar c mpu membu car (fasih) d kan am dan aan dak as. pat dan ini uan LD ciri uat dan

(11)

Dari hasil TBK ZD dapat diketahui bahwa ZD mampu menyebutkan jawaban yang beragam dan benar (point 1, point 2 dan point 3), sehingga ZD memenuhi kefasihan dalam memecahkan masalah. ZD dalam memecahkan masalah tidak memenuhi kebaruan. Hal ini ditunjukan dengan tidak terdapat jawaban yang tidak “biasa” diajarkan di kelas. ZD juga tidak dapat menggunakan cara yang berbeda-beda dalam mencari keliling persegipanjang. Hal ini ditunjukan dengan satu cara saja yaitu dengan menebak (point 3), sehingga ZD tidak memenuhi fleksibilitas dalam memecahkan masalah. Berdasarkan hasil TBK disimpulkan bahwa ZD memenuhi satu aspek berpikir kreatif yaitu kefasihan.

Hasil analisis TBK ZD diduga memenuhi tingkat 1 (kurang kreatif) yaitu mampu membuat satu jawaban yang berbeda dari kebiasaan umum meskipun tidak dengan fleksibel atau tidak mampu menunjukkan berbagai cara penyelesaian yang berbeda dengan fasih meskipun jawaban yang dihasilkan tidak baru, sehingga dilakukan triangulasi (triangulasi metode : wawancara dan hasil tulisan) dengan hasil wawancara mendalam yang hasilnya sebagai berikut:

P : Sekarang ada tidak ukuran sisi kerangka papan berbentuk persegipanjang yang perbandingannya 2 : 1 dan membutuhkan kayu kurang dari 20 meter? ZD 1 : Ada.

P : Apa?

ZD 2 : (dengan menebak). Misalkan kelilingnya 15 berarti panjang 5 meter dan lebar 2,5 meter. Misalkan kelilingnya 12 berarti panjang 4 meter dan lebar 2 meter dst.

P : Oke..itu kan semuanya pakai sama dengan. ...Adakah jawaban yang lain? coba jawabannya pakai tidak sama dengan?

ZD 3 : Ya..Cuma jawaban saya itu. P : Masak tidak ada yang lain.

(12)

Hasil TBK ZD menunjukan bahwa ZD mampu menyebutkan jawaban yang beragam dan benar. Hasil wawancara menunjukan bahwa ZD mampu pula dalam menyebutkan jawaban yang beragam dan benar. Hal ini ditunjukan dengan pernyataan ZD 1 “Ada” dan pernyataan ZD 2 “Misalkan kelilingnya 15 berarti panjang 5 meter dan lebar 2,5 meter. Misalkan kelilingnya 12 berarti panjang 4 meter dan lebar 2 meter dst”. Berdasarkan hasil TBK dan hasil wawancara diatas menunjukan bahwa terdapat kesesuaian antara keduanya dalam menyebutkan jawaban yang beragam dan benar. Hasil ini memperkuat simpulan bahwa ZD memenuhi aspek kefasihan.

Hasil TBK menunjukan ZD tidak mampu menyebutkan satu jawaban baru yang tidak “biasa” diajarkan di kelas. Pernyataan hasil wawancara yang menyatakan ZD tidak mampu menyebutkan satu jawaban baru yang tidak “biasa” diajarkan di kelas ditujukan pada pernyataan ZD 3 “Ya..Cuma jawaban saya itu” dan pernyataan ZD 4 “Iya, kalo dikelas diajarkan seperti itu jawabannya.”. Berdasarkan hasil TBK dan hasil wawancara diatas menunjukan bahwa yaitu tidak bisa menyebutkan satu jawaban baru yang tidak “biasa” diajarkan dikelas. Hasil ini memperkuat simpulan bahwa ZD tidak memenuhi kebaruan dalam memecahkan masalah.

ZD dapat menentukan ukuran panjang dan lebar persegipanjang tidak dengan fleksibel.

P : Sekarang misalkan akan mencari keliling persegipanjang 15 meter, selain cara menebak diatas dan diperoleh jawaban diatas, adakah cara lain untuk mencari keliling persegipanjang tersebut?.

ZD 5 : Ya cuma cara menebak itu aja

P : Apa tidak bisa diperoleh dengan menggunakan rumus? ZD 6 : Kalau pakai rumus hasilnya cuma satu jawaban saja.

(13)

P : Berarti hanya cara coba-coba dalam mencari jawaban, tidak ada cara lain? ZD 7 : Ya tidak.

Hasil TBK ZD menunjukan bahwa ZD hanya menggunakan satu cara dalam menentukan ukuran panjang dan lebar persegipanjang. Hasil wawancara berupa pernyataan ZD 5” Ya cuma cara menebak itu aja” dan pernyataan ZD 6 “Kalau pakai rumus hasilnya cuma satu jawaban saja”. Kemudian dipertegas dengan pernyataan ZD 7 “ Ya tidak” yang menunjukan bahwa ZD tidak dapat menggunakan cara lain yang berbeda selain menebak dalam mencari panjang dan lebar persegipanjang. Berdasarkan hasil TBK dan hasil wawancara diatas menunjukan bahwa terdapat kesesuaian antara keduanya yaitu tidak dapat menggunakan berbagai cara dalam mencari panjang dan lebar persegipanjang. Hasil ini memperkuat simpulan bahwa ZD tidak memenuhi fleksibilitas dalam menyelesaikan masalah.

Berdasar hasil tugas tertulis dan wawancara disimpulkan bahwa ZD memenuhi satu komponen produk berpikir kreatif yaitu kefasihan dalam memecahkan masalah. Berdasar ciri tersebut ZD berada dalam tingkat 1 (kurang kreatif) karena tidak mampu membuat jawaban yang berbeda (baru), meskipun jawaban/masalah yang dibuat beragam (fasih) dan cara penyelesaian yang dibuat tidak fleksibel.

(14)

j d m n k m ( m Con Dar jawaban yan dalam mem menyelesaik nya. Berdas kreatif yaitu Has menunjukka (triangulasi mendalam y P : MFA 1 : P : MFA 2 : P : MFA 3 : ntoh hasil TB ri TBK MFA ng beragam mecahkan ma kannya. Hal sarkan hasil u kefasihan. sil analisis M an jawaban metode : yang hasilnya : Sekarang persegipa kurang da : Ada. : Apa? Ini jawab Apa saja itu : Ya.... Mis meter. M meter. Po BK MFA. A dapat dik m dan benar asalah. Un ini ditunjuk TBK disimp MFA diduga yang berag wawancara a sebagai be g ada tida anjang yang ari 20 meter? ban kemungk u? salkan kelili Misalkan keli okoknya keli G Hasil T ketahui bahw (point 2), ntuk kebarua kan dengan t pulkan bahw a memenuhi gam dan be a dan hasil rikut: ak ukuran g perbandin ? kinan. ingnya 15 b ilingnya 12 ilingnya kura Gambar 4.6 TBK Siswa M wa MFA han sehingga M an dan kefa tidak adanya wa MFA mem i tingkat 1 y enar, sehing l tulisan) d sisi kera ngannya 2 : berarti panja berarti panj ang dari 20 MFA nya mampu MFA memen asihan, MFA a jawaban pa menuhi satu yaitu Siswa gga dilakuk dengan has angka papa 1 dan memb ang 5 meter jang 4 mete u menyebutk nuhi kefasih A tidak dap ada hasil TB aspek berpik hanya mam kan triangula il wawanca an berbent butuhkan ka dan lebar 2 er dan lebar kan han pat BK kir mpu asi ara tuk ayu 2,5 r 2

(15)

P : Oke betul, jadi semuanya pakai sama dengan. ...kemudian adakah jawaban yang berbeda dari jawabanmu misalkan pakai tidak sama dengan?

MFA 4 : Ya gak ada...seperti itu yang dipelajari di kelas.

P : Oke...misalkan saya punya kelilingnya 12, bisa tidak menunjukan berbagai cara selain cara kamu diatas?.

MFA 5 : Kurang tahu pak, paling gampang dengan caraku tadi.

Hasil TBK MFA menunjukan bahwa MFA mampu menyebutkan jawaban yang beragam dan benar. Hasil wawancara MFA menunjukan jawaban yang beragam dan benar. Hal ini ditunjukan dengan pernyataan MFA 1 “Ada” , pernyataan MFA 2 “Ini jawaban kemungkinan” dan pernyataan MFA 3 “Ya.... Misalkan kelilingnya 15 berarti panjang 5 meter dan lebar 2,5 meter. Misalkan kelilingnya 12 berarti panjang 4 meter dan lebar 2 meter. Pokoknya kelilingnya kurang dari 20”. Berdasarkan hasil TBK dan wawancara diatas menunjukan bahwa terdapat kesesuaian antara keduanya yaitu mampu menyebutkan jawaban yang beragam dan benar. Hasil ini memperkuat simpulan bahwa MFA memenuhi kefasihan dalam memecahkan masalah.

Hasil TBK MFA menunjukan bahwa MFA tidak mampu menyebutkan jawaban baru yang tidak “biasa” diajarkan dikelas. Hasil wawancara MFA menunjukan bahwa MFA mampu pula dalam menyebutkan jawaban baru yang tidak “biasa” diajarkan dikelas. Hal ini ditunjukan dalam pernyataan MFA 4 “Ya gak ada...seperti itu yang dipelajari di kelas “. Berdasarkan hasil TBK dan wawancara diatas menunjukan bahwa terdapat kesesuaian antara keduanya yaitu tidak mampu menyebutkan jawaban baru yang tidak “biasa” diajarkan dikelas. Hasil ini memperkuat simpulan bahwa MFA tidak memenuhi aspek kebaruan dalam memecahkan masalah.

(16)

y p d B k s m m m m t y p m Has yang berbe persegipanja dengan pern Berdasarkan kesesuaian a sebelumnya memperkuat memecahkan Ber memenuhi s masalah. Be tidak mamp yang dibuat Con Dar persegipanja memenuhi ti sil TBK MF eda dari ang. Hasil nyataan MFA n hasil TB antara kedua untuk men t simpulan n masalah. rdasar hasil atu kompon erdasar ciri t pu membuat beragam (fa ntoh TBK G ri TBK GP ang (point iga aspek be FA menunjuk sebelumnya wawancara A 5 “Kurang BK dan wa anya yaitu tid

ncari ukuran bahwa MF tugas tertu en produk b tersebut MF t jawaban y asih) dan car GP sebagai be P dapat di 1). Dengan erpikir kreati G Hasil kan bahwa M a untuk m juga menu g tahu pak, awancara d dak mampu n panjang FA tidak m ulis dan w erpikir kreat FA berada p yang berbed ra penyelesai erikut. iketahui bah demikian if. Gambar 4.8 l TBK Siswa MFA tidak m mencari uku unjukan dem paling gamp diatas menu menggunak dan lebar p memenuhi as awancara d tif yaitu kefa pada tingkat a (baru), m ian yang dib

hwa GP h dapat disim 8 a GP mampu meng uran panjan mikian. Hal pang dengan unjukan ba kan cara yan persegipanja spek fleksib disimpulkan asihan dalam 1 (kurang k meskipun jaw buat tidak fle

hanya menu mpulkan bah ggunakan ca ng dan leb ini ditunjuk n caraku tad ahwa terdap g berbeda d ang. Hasil bilitas dala bahwa MF m memecahk kreatif) kare waban/masal eksibel. uliskan rum hwa GP tid ara bar kan di”. pat ari ini am FA kan ena lah mus dak

(17)

Hasil analisis TBK tertulis GP diduga berada pada tingkat 0 (tidak kreatif) yaitu siswa tidak mampu membuat alternatif jawaban maupun cara penyelesaian yang berbeda dengan lancar (fasih) dan fleksibel, sehingga dilakukan triangulasi (triangulasi metode : wawancara dan hasil tulisan) dengan hasil wawancara mendalam yang hasilnya sebagai berikut:

P : Sekarang ada tidak ukuran sisi kerangka papan berbentuk persegipanjang yang perbandingannya 2 : 1 dan membutuhkan kayu kurang dari 20 meter? GP 1 : Itu dengan rumus persegipanjang.

P : Itukan caranya...Gimana itu? GP 2 : Ya rumus itu

P : Coba gunakan rumus itu untuk mencari ukuran panjang dan lebar persegipanjang. Coba tuliskan?

GP 3 : Gimana ya...masalahnya kurang dari, gak seperti diajarkan dikelas.

P : Gini aja..misalkan saya punya keliling persegipanjang 18 berarti ukuran panjang nya 6 dan lebar nya 3. Coba gimana caranya untuk menentukan hasil tersebut?

GP 4 : Gimana ya...tidak bisa.

P : Gunakan rumus tadi, atau dengan cara menebak seperti pelajaran lalu? GP 5 : Gimana ya...?.

P : Masak lupa? GP 6 : Ya...gak bisa

Kesalahan yang dialami oleh GP dalam petikan wawancara yaitu penyelesaian suatu masalah yang disebabkan karena konsep yang terkait dengan masalah tersebut (dalam hal ini rumus keliling ) tidak dipahami dengan benar. Seperti ditunjukan pada hasil pekerjaan dan petikan wawancara dengan GP diatas.

Hasil TBK GP diketahui bahwa GP tidak mampu menjawab pertanyaan tersebut. Hasil wawancara GP yang menunjukan demikian yaitu tidak mampu membuat satu jawaban yang benar. GP merasa kebingungan dalam menentukan

(18)

ukuran panjang dan lebar persegipanjang. Hal ini bisa dilihat dari pernyataan GP 1 “Itu dengan rumus persegipanjang”, pernyataan GP 2 “Ya rumus itu” . Kemudian diperkuat dengan bukti tulisan dan pernyataan GP 3 “Gimana ya...masalahnya kurang dari, gak seperti diajarkan dikelas.”. Dengan pernyataan tersebut menunjukan bahwa GP tidak mampu menjawab pertanyaan dengan satupun jawaban yang benar. Berdasarkan hasil TBK dan wawancara diatas menunjukan bahwa terdapat kesesuaian antara keduanya yaitu tidak bisa menyebutkan jawaban yang beragam dan benar dan satu jawaban yang berbeda yang tidak “biasa” diberikan dikelas. Hasil ini memperkuat simpulan bahwa GP tidak memenuhi aspek kefasihan dan kebaruan dalam menyelesaikan masalah.

Hasil TBK GP diketahui bahwa GP tidak mampu membuat cara yang berbeda dengan sebelumnya. Hasil wawancara GP menunjukan bahwa GP tidak mampu membuat cara untuk menentukan ukuran sisi panjang dan lebar persegipanjang. Hal ini ditunjukan pernyataan GP 4 “Gimana ya...tidak bisa” dan pernyataan GP 5 “Gimana ya...?” kemudian dipertegas dengan pernyataan GP 5 “Ya...gak bisa”. Pernyataan tersebut menunujukan bahwa GP dalam tidak dapat menunjukan cara dalam menentukan ukuran panjang dan lebar persegipanjang mengalami kesulitan. Berdasarkan hasil TBK dan wawancara diatas menunjukan bahwa terdapat kesesuaian antara keduanya yaitu tidak bisa menggunakan berbagai cara untuk menetukan ukuran panjang dan lebar persegipanjang. Hasil ini memperkuat simpulan bahwa GP tidak memenuhi aspek fleksibilitas dalam menyelesaikan masalah.

(19)

b B m ( p b m l w s Be bahwa GP Berdasar cir membuat alt (fasih) dan f Con Dar persegipanja bahwa MS t Has mampu mem lancar (fasih wawancara sebagai berik P : S y m MS 1 : B P : C MS 2 : G P : I erdasar hasil tidak meme ri tersebut G ternatif jawa fleksibel. ntoh hasil T ri TBK M ang tanpa a idak memen sil analisis T mbuat altern h) dan flek dan hasil t kut: Sekarang ad yang perba meter? Berarti panja Coba sebutk Gimana ya... Iya betul pan

tes tertulis d enuhi aspek GP berada d aban maupu TBK MS. S dapat di ada penyele nuhi tiga asp TBK MS did atif jawaban ksibel, sehin tulisan) den da tidak ukur andingannya angnya dua k kan jawabann .. njangnya dua Gamb Hasil TBK dan petikan berpikir kr di tingkat 0 un cara peny iketahui bah esaiannya. D ek berpikir k duga memenu n maupun ca ngga dilakuk ngan hasil w

ran sisi kera a 2 : 1 dan kali lebarnya nya! a kali lebarn bar 4. 9 K Siswa MS wawancara reatif dalam 0 (tidak krea yelesaian yan hwa MS h Dengan dem kreatif. uhi tingkat 0 ara penyeles kan triangul wawancara angka papan membutuhk a . nya..sebutkan di atas mak m menyelesa atif) karena ng berbeda hanya menu mikian dapa 0 (tidak krea aian yang be lasi (triangu mendalam y berbentuk p kan kayu k n! ka disimpulk aikan masala tidak mam dengan lanc uliskan rum t disimpulk

atif) yaitu tid erbeda deng ulasi metode yang hasiln persegipanja kurang dari kan ah. mpu car mus kan dak gan e : nya ang 20

(20)

MS 3 : Ya.... gimana gak bisa

P : Coba cari pakai cara seperti pertemuan lalu atau dengan rumus keliling persegipanjang?.

MS 4 : 10 dan 5.

P : Gimana caranya menentukan? MS 5 : Salah ya...nggak tahu.

P : Salah, kalau ukurannya begitu kelilingnya lebihdari duapuluh?.Coba rumusnya dulu?

MS 6 : Bingung....sulit.

Hasil tugas MS diketahui bahwa MS tidak mampu membuat jawaban yang beragam dan benar. MS juga tidak dapat menyebutkan satu jawaban baru yang tidak “biasa” diajarkan di kelas. Hasil wawancara MS menunjukan bahwa MS tidak mampu menyebutkan jawaban yang bergam dan benar serta satu jawaban yang berbeda yang tidak “biasa” dikerjakan dikelas. Hal ini ditunjukan dalam pernyataan MS 1 “Berarti panjangnya dua kali lebarnya” dan pernyataan MS 2 “Gimana ya...?” kemudian dipertegas dengan pernyataan MS 3 “Ya.... gimana gak bisa” yang berarti MS mengalami kesulitan dalam menyebutkan jawaban yang beragam dan satu jawaban yang berbeda (baru). Berdasarkan hasil TBK dan wawancara diatas menunjukan bahwa terdapat kesesuaian antar keduanya yaitu tidak bisa membuat jawaban yang beragam dan benar serta satu jawaban baru yang tidak “biasa” diajarkan di kelas. Hasil ini memperkuat simpulan bahwa MS tidak memenuhi aspek kefasihan dan kebaruan dalam menyelesaikan masalah.

Hasil tugas MS menunjukan bahwa MS tidak mampu menyebutkan berbagai cara untuk menentukan ukuran panjang dan lebar persegipanjang. Hasil wawancara juga menunjukan demikian. Hal ini ditunjukan dengan pernyataan MS 5 “Salah ya?...nggak tahu.” dan pernyataan MS 6 “Bingung....sulit.”. Berdasarkan hasil TBK

(21)

dengan petikan wawancara diatas menunjukan bahwa terdapat kesesuaian antara keduanya yaitu tidak mampu menyebutkan berbagai cara untuk menentukan ukuran panjang dan lebar persegipanjang. Hasil ini memperkuat simpulan bahwa MS tidak memenuhi aspek fleksibilitas dalam memecahkan masalah.

Berdasar hasil tugas tertulis dan wawancara disimpulkan bahwa MS tidak memenuhi aspek berpikir kreatif. Berdasar ciri tersebut MS berada pada tingkat 0 (tidak kreatif) karena tidak mampu membuat alternatif jawaban maupun cara penyelesaian yang berbeda dengan lancar (fasih) dan fleksibel.

Jadi dari hasil analisis TBK maupun wawancara diatas dapat dikatakan bahwa terdapat kemampuan berpikir kreatif siswa SMP YPM Mojowarno setelah diajarkan pembelajaran matematika humanistik dengan pemecahan masalah tipe ”What’s another way?”. Hal ini ditunjukan dengan terdapat siswa yang memenuhi berpikir kreatif tingkat 4 (sangat kreatif), 1 (cukup kreatif) dan 0 (tidak kreatif) dalam memecahkan masalah baik secara tes tertulis maupun dengan wawancara.

C. Deskripsi dan Analisis Hasil Angket.

Angket diberikan pada siswa setelah diadakan pembelajaran matematika humanistik dengan pemecahan masalah tipe “What’s another way?”. Angket ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran matematika humanistik dengan pemecahan masalah tipe “What’s another way?”.

(22)

Data hasil angket respon siswa dikumpulkan dalam tabel 4.7 berikut. Tabel 4.3

Hasil Respon Siswa.

No Pernyataan Prosentase ( % ) SS S KS TS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Dalam mengikuti pelajaran, saya bebas melakukan kesalahan dan dapat belajar dari kesalahan tanpa takut untuk berbuat salah. Dalam mengikuti pelajaran ini, saya bebas mengeluarkan pendapat.

Dalam mengerjakan soal, saya bebas menggunakan cara yang saya senangi. Saya senang mengikuti pelajaran dengan suasana yang tidak kaku.

Setelah membaca soal, saya menyatakannya kembali dengan bahasa yang mudah saya mengerti.

Saya selalu membuat rencana penyelesaian dalam mengerjakan soal yang diberikan dan menjalankan rencana tersebut.

Setelah menemukan jawaban, saya mengoreksi kembali langkah-langkah yang telah saya lakukan.

Setelah mengerjakan soal, saya akan mengerjakan soal itu lagi dengan menggunakan cara lain.

Saya senang mengerjakan soal dengan banyak cara setelah mengikuti cara belajar ini.

Saya senang mendiskusikan cara lain dengan teman-teman sehingga saya punya banyak cara penyelesaian.

58,82 52,94 61,76 50 58,82 47,05 55,88 44,11 50 44,11 29,41 35,29 26,47 29,41 20,58 29,41 26,47 20,58 23,52 29,41 11,76 11,76 11,76 20,58 20,58 23,52 17,64 35,29 26,47 26,47 - - - - - - - - - -

Keterangan : SS = Sangat Setuju; S = Setuju; KS = Kurang Setuju; TS = Tidak Setuju.

Pernyataan 1 mendapat respon positif karena sebanyak 58,82 % siswa menyatakan sangat setuju dan 29,41 % menyatakan setuju. Sedangkan 11,76 %

(23)

siswa menyatakan kurang setuju dan tidak ada siswa yang menyatakan tidak setuju. Hal ini berarti pada saat pembelajaran, siswa bebas melakukan kesalahan dan dapat belajar dari kesalahan tanpa takut untuk berbuat salah.

Pernyataan 2 mendapat respon positif karena sebanyak 52,94 % siswa menyatakan sangat setuju dan 32,29 % menyatakan setuju. Sedangkan 11,76 % siswa menyatakan kurang setuju dan tidak ada siswa yang menyatakan tida setuju. Hal ini berarti pada saat pembelajaran siswa bebas mengeluarkan pendapat.

Pernyataan 3 mendapat respon positif karena sebanyak 61,76 % siswa menyatakan sangat setuju dan 26,47 % menyatakan setuju. Sedangkan 11,76 % siswa menyatakan kurang setuju dan tidak ada siswa yang menyatakan tidak setuju. Hal ini berarti pada saat pembelajaran siswa bebas menggunakan cara yang saya senangi.

Pernyataan 4 mendapat respon positif karena sebanyak 50 % siswa menyatakan sangat setuju dan 29,41 % menyatakan setuju. Sedangkan 20,58 % siswa menyatakan kurang setuju dan tidak ada siswa yang menyatakan tidak setuju. Hal ini berarti pada saat pembelajaran siswa senang mengikuti pelajaran dengan suasana yang tidak kaku.

Pernyataan 5 mendapat respon positif karena sebanyak 58,82 % siswa menyatakan sangat setuju dan 20,58 % menyatakan setuju. Sedangkan 20,58 % siswa menyatakan kurang setuju dan tidak ada siswa yang menyatakan tidak setuju. Hal ini berarti pada saat pembelajaran siswa menyatakanya kembali dengan bahasa yang mudah saya mengerti.

(24)

Pernyataan 6 mendapat respon positif karena sebanyak 47,05 % siswa menyatakan sangat setuju dan 29,47 % menyatakan setuju. Sedangkan 23,52 % siswa menyatakan kurang setuju dan tidak ada siswa yang menyatakan tidak setuju. Hal ini berarti pada saat pembelajaran siswa selalu membuat rencana penyelesaian dalam mengerjakan soal yang diberikan dan menjalankan rencana tersebut.

Pernyataan 7 mendapat respon positif karena sebanyak 55,88 % siswa menyatakan sangat setuju dan 26,47% menyatakan setuju. Sedangkan 17,64 % siswa menyatakan kurang setuju dan tidak ada siswa yang menyatakan tidak setuju. Hal ini berarti pada saat pembelajaran siswa mengoreksi kembali langkah-langkah yang telah saya lakukan.

Pernyataan 8 mendapat respon positif karena sebanyak 44,11 % siswa menyatakan sangat setuju dan 20,58 % menyatakan setuju. Sedangkan 35,29 % siswa menyatakan kurang setuju dan tidak ada siswa yang menyatakan tidak setuju. Hal ini berarti pada saat pembelajaran siswa akan mengerjakan soal itu lagi dengan menggunakan cara lain.

Pernyataan 9 mendapat respon positif karena sebanyak 50 % siswa menyatakan sangat setuju dan 20,58 % menyatakan setuju. Sedangkan 26,47 % siswa menyatakan kurang setuju dan tidak ada siswa yang menyatakan tidak setuju. Hal ini berarti pada saat pembelajaran siswa senang mengerjakan soal dengan banyak cara setelah mengikuti cara belajar ini

Pernyataan 10 mendapat respon positif karena sebanyak 44,11 % siswa menyatakan sangat setuju dan 29,41 % menyatakan setuju. Sedangkan 26,41 %

(25)

siswa menyatakan kurang setuju dan tidak ada siswa yang menyatakan tidak setuju. Hal ini berarti pada saat pembelajaran siswa senang mendiskusikan cara lain dengan teman-teman sehingga saya punya banyak cara penyelesaian.

Pernyataan 1 berdasarkan pendapat dari Susilo yang menjelaskan bahwa ciri-ciri manusiawi matematika hanya dapat dialami dan diapresiasi oleh para siswa kalau mereka mempelajari matematika itu dengan manusiawi, yaitu dengan membangun sendiri pemahaman akan unsur-unsur matematika1. Hasil angket menunjukkan bahwa siswa memberikan respon yang positif terhadap pernyataan 1. Hal berarti bahwa penelitian ini sesuai dengan teori di atas.

Pernyataan 2, 3, dan 4 berdasarkan pendapat dari Munandar yang menjelaskan bahwa perkembangan optimal dari kemampuan berpikir kreatif berhubungan dengan cara mengajar dalam suasana non-otoriter. Belajar atas prakarsa sendiri dapat berkembang jika guru menaruh kepercayaan terhadap kemampuan anak untuk berpikir dan berani mengemukakan gagasan baru2. Hasil angket menunjukkan bahwa siswa memberikan respon yang positif terhadap pernyataan 2, 3 dan 4. Hal ini mengindikasikan bahwa penelitian ini sesuai dengan teori di atas, dan hasilnya yaitu peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa.

Pernyataan 5, 6 dan 7 berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah dari Polya yaitu memahami masalah , membuat rencana atau cara menyelesaikan ,

1

Susilo dalam Sumaji dkk, “Pendidikan sains yang humanistik”, (Yogyakarta : Kanisius, 1998), h. 235.

2

(26)

menjalankan rencana, melihat kembali apa yang telah dilakukan dari kita3. Siswa memberikan respon yang positif terhadap pernyataan 5, 6 dan 7. hal ini menunjukkan bahwa siswa telah melakukan langkah-langkah pemecahan masalah dalam menyelesaikan soal. Pada data hasil TKPM dapat dilihat bahwa 58,82%. siswa sudah melakukan langkah-langkah pemecahan masalah.

Pernyataan 8, 9 dan 10 berdasarkan pendapat dari Krulik dan Rudnick yang menjelaskan bahwa salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif yaitu guru memperluas masalah di luar jawaban dengan cara meminta siswa untuk mencari cara lain, selain cara yang telah digunakan4. Siswa memberikan respon yang positif terhadap pernyataan 8, 9 dan 10. Hal ini juga ditunjukkan oleh siswa dalam mengerjakan soal dengan lebih dari satu cara. Dapat juga dikatakan bahwa penelitian ini sesuai dengan pendapat diatas.

Secara keseluruhan persentase setiap pernyataan menunjukkan bahwa lebih dari 50% siswa merespon dalam kategori sangat setuju dan setuju sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran matematika humanistik dengan pemecahan masalah tipe “What’s another way?”.

3

Polya dalam Purwanita, “ Penerapan pemecahan masalah dengan pendekatan What’s another ways?

untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa di SMPN 1 Sidoarjo pada pokok bahasan balok, Skripsi, (Surabaya : Perpustakaan UNESA, 2008), h. 10

4

Gambar

Tabel 4.3  Hasil Respon Siswa.

Referensi

Dokumen terkait

Pada bayi yang lebih besar dan anak balita, pneumonia sering disebabkan oleh infeksi Streptokokkus pneumonia, Haemophilus influenza tipe B, dan Staphylococcus aureus, sedangkan

Zeorin, senyawa yang diisolasi dari Aegle marmelos Correa, mampu menunjukkan efek penghambatan terhadap pelepasan mediator sel mast yaitu enzim -hexosaminidase dengan

4,7,8 berdasarkan kuesioner responden paling banyak memiliki lama menyirih 6-10 tahun sebanyak 17 orang (40,4%).Berdasarkan uji korelasi menggunakan chi-square test,

Lebih lanjut Garofalo menilai beberapa kategori yang mereka konsepsikan lebih relevan dengan "khawatir tentang pencurian (worry about theft)" daripada "takut

Faktor yang menyebabkan mahasiswa PPL mengalami kesulitan saat melaksanakan ouyou renshuu adalah maha- siswa PPL memberikan masukan dan ungkapan baru yang bisa digunakan

mengangsur malah digunakan untuk keperluan lainnya. Hubungan Pekerjaan Nasabah dan Pembiayaan Bermasalah dengan Akad Ijarah Multijasa di Bank Syariah Kotabumi. Dalam

Pembelajaran sosial klasik menyatakan bahwa orang-orang belajar perilaku sosial yang sesuai dengan mengobservasi dan mengimitasi model yang mereka lakukan dengan melihat orang

Rekening Khusus, selanjutnya disebut Reksus adalah rekening yang dibuka oleh Menteri Keuangan pada Bank Indonesia atau Bank, yang menampung sementara dana pinjaman dalam