BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
I.
I. LALATTAAR BR BELAELAKANKANGG
Kolik renal adalah nyeri yang disebabkan oleh obstruksi akut di ginjal, pelvis renal Kolik renal adalah nyeri yang disebabkan oleh obstruksi akut di ginjal, pelvis renal atau ureter oleh batu. Nyeri ini timbul akibat peregangan, hiperperistaltis, dan spasme otot atau ureter oleh batu. Nyeri ini timbul akibat peregangan, hiperperistaltis, dan spasme otot polos pada sistem pelviokalises
polos pada sistem pelviokalises ginjal dan ureter ginjal dan ureter sebagai usaha untuk mengatasi sebagai usaha untuk mengatasi obstruksi.obstruksi. Istilah kolik sebenarnya mengacu kepada sifat nyeri yang hilang timbul (
Istilah kolik sebenarnya mengacu kepada sifat nyeri yang hilang timbul (intermittenintermitten) dan) dan bergelombang
bergelombang seperti seperti pada pada kolik kolik bilie bilie dan dan kolik kolik intestinal, intestinal, namun namun pada pada kolik kolik renal renal nyerinyeri biasanya
biasanya bersifat bersifat konstan. Nkonstan. Nyeri dirasyeri dirasakan akan didi flank flank areaarea yaitu daerah sudut kostovertebra yaitu daerah sudut kostovertebra kemudian dapat menjalar ke dinding depan abdomen, ke regio inguinal, hingga kedaerah kemudian dapat menjalar ke dinding depan abdomen, ke regio inguinal, hingga kedaerah kemaluan. Nyeri muncul tiba-tiba dan bisa sangat berat sehingga digambarkan sebagai kemaluan. Nyeri muncul tiba-tiba dan bisa sangat berat sehingga digambarkan sebagai nyeri terberat yang dirasakan manusia seumur hidup. Kolik renal sering disertai mual dan nyeri terberat yang dirasakan manusia seumur hidup. Kolik renal sering disertai mual dan muntah, hematuria dan demam, bila disertai infeksi.
muntah, hematuria dan demam, bila disertai infeksi.
i !"#, pasien dengan kolik renal memegang andil dalam $ juta kunjungan ke i !"#, pasien dengan kolik renal memegang andil dalam $ juta kunjungan ke emergensi setiap tahun dan $ dari $%%% pasien kolik renal dira&at inap. isalah satu emergensi setiap tahun dan $ dari $%%% pasien kolik renal dira&at inap. isalah satu ru
rumamah h sasakikit t di di ItaItalilia, a, kokolilik k rerenanal l di di didiagagnonosisis s papada da $' $' kakasusus s $$,*,*' ' didianantartarananyyaa merupakan kasus rekuren rasio pria-&anita sebesar $,+-$. Insidennya lebih tinggi pada merupakan kasus rekuren rasio pria-&anita sebesar $,+-$. Insidennya lebih tinggi pada usia hingga ++ tahun. i Indonesia belum ada data epidemiologis tentang pasien yang usia hingga ++ tahun. i Indonesia belum ada data epidemiologis tentang pasien yang datang dengan keluhan kolik renal, namun angka kejadian batu ginjal sebagai penyebab datang dengan keluhan kolik renal, namun angka kejadian batu ginjal sebagai penyebab kolik renal, pada tahun %%* berdasarkan data yang dikumpulkan dari rumah sakit di kolik renal, pada tahun %%* berdasarkan data yang dikumpulkan dari rumah sakit di seluruh Indonesia adalah sebesar .** kasus baru, dengan jumlah kunjungan sebesar seluruh Indonesia adalah sebesar .** kasus baru, dengan jumlah kunjungan sebesar /.00 orang. "edangkan jumlah pasien yang dira&at adalah
/.00 orang. "edangkan jumlah pasien yang dira&at adalah sebesar $0.%$/ orang, dengansebesar $0.%$/ orang, dengan kematian adalah sebesar / orang.
kematian adalah sebesar / orang. 1
1aakkttoor r yyaang ng mmeennyyebebababkkaan n ttererjajaddiinnyya a kkoolliik k rreennaal l aaddaallaah h bbaattu u ggiinnjajall (( Nephrolithiasis Nephrolithiasis). 2atu ginjal umumnya tanpa gejala kecuali batu tersebut sudah berada di). 2atu ginjal umumnya tanpa gejala kecuali batu tersebut sudah berada di kaliks, pelvis renal, atau ureter.
kaliks, pelvis renal, atau ureter. Nephrolithia Nephrolithiasissis (batu kemih, batu saluran kemih dan batu (batu kemih, batu saluran kemih dan batu ginjal) mempengaruhi sejumlah besar pasien di #merika "erikat. $' populasi di negara ginjal) mempengaruhi sejumlah besar pasien di #merika "erikat. $' populasi di negara te
tersrsebebut ut atatau au sesekikitatar r %.%.%%%%% % papasisien en memengngalalamami i nynyereri i yyanang g luluar ar bibiasasa a akakibibatat Nephrolithia
3e
3emamahahamaman n tetentntanang g epepididememioiolologi gi sasangngat at pepentntining g ununtutuk k memelalakukukakan n upupayayaa pencegahan
pencegahan yang yang efektif. efektif. Kejadian Kejadian pembentukan pembentukan batu batu ginjal ginjal paling paling tinggi tinggi diantara diantara orangorang kulit putih antara usia % dan *% tahun. Kejadian batu ginjal pada pria adalah kali kulit putih antara usia % dan *% tahun. Kejadian batu ginjal pada pria adalah kali ke
kejajadidian an papada da &a&aninita ta dadan n %%' ' dadari ri sesemmua ua papasisien en yyanang g memengngalalamami i pepengngalalamamanan kek
kekambambuhauhan n gejgejala ala batbatu u ginginjal jal daldalam am &ak&aktu tu samsampai pai $% $% tahtahun. un. "el"elanjanjutnutnyaya, , paspasienien dengan ri&ayat batu ginjal memiliki insiden kali lipat lebih tinggi dari pembentukan dengan ri&ayat batu ginjal memiliki insiden kali lipat lebih tinggi dari pembentukan batu
batu dibandingkan dengan dibandingkan dengan pasien pasien tanpa tanpa ri&ayat ri&ayat keluarga darikeluarga dari Nephrolithiasis Nephrolithiasis. 4imur laut. 4imur laut te
tengnggagara, ra, dadan n babarat rat dadaya ya &i&ilaylayah ah di di ##memerikrika a serserikikat at mememimililiki ki ininsidsiden en tetertrtininggggii Nephrolithia
Nephrolithiasissis cuaca panas dan status hidrasi telah terhubung ke peningkatan frekuensi cuaca panas dan status hidrasi telah terhubung ke peningkatan frekuensi pembentukan batu, musim panas dikedua utara
pembentukan batu, musim panas dikedua utara dan belahan selatan dan belahan selatan telah dikaitkan dengantelah dikaitkan dengan lebih insidensi
lebih insidensi Nephrolithiasis Nephrolithiasis. "inar matahari yang meningkatkan produksi vitamin dan. "inar matahari yang meningkatkan produksi vitamin dan penyerapan
penyerapan kalsium, kalsium, juga juga terkait terkait dengan dengan pembentukanpembentukan Nephrolithiasis Nephrolithiasis. "alah satu faktor . "alah satu faktor resiko terjadinya kolik renal akibat
resiko terjadinya kolik renal akibat Nephrolith Nephrolithiasisiasis adalah pekerjaan. 5leh karena itu perluadalah pekerjaan. 5leh karena itu perlu diketahui bagaimana pencegahan dan penanganan renal kolik yang terjadi pada pekerja. diketahui bagaimana pencegahan dan penanganan renal kolik yang terjadi pada pekerja.
II.
II. TUJUAN TUJUAN PENULISANPENULISAN 1.
1. TTuujuajuan n UmuUmumm
6engetahui gambaran secara umum tentang penyakit kolik renal. 6engetahui gambaran secara umum tentang penyakit kolik renal. 2.
2. TTuujuajuan Khun Khusussus a.
a. 6en6engetgetahuahui apa itu ki apa itu koliolik renak renall b.
b. 6engetahui apa saja penyebab terjadinya kolik renal6engetahui apa saja penyebab terjadinya kolik renal c.
c. 6enge6engetahui btahui bagimanagimana manifa manifestasi darestasi dari kolii kolik renalk renal d.
d. 6enge6engetahui gtahui gagaimaagaimana kolik na kolik renal birenal bisa terjadsa terjadii e.
e. 6enge6engetahui apa satahui apa saja penangja penanganan untanan untuk menuk mengatasi kolgatasi kolik renalik renal f.
f. 6enge6engetahui bagatahui bagaimana asuhimana asuhan kepera&an kepera&atan yanatan yang dilakukg dilakukan untuk penan untuk penderita koliderita kolik k renal
3e
3emamahahamaman n tetentntanang g epepididememioiolologi gi sasangngat at pepentntining g ununtutuk k memelalakukukakan n upupayayaa pencegahan
pencegahan yang yang efektif. efektif. Kejadian Kejadian pembentukan pembentukan batu batu ginjal ginjal paling paling tinggi tinggi diantara diantara orangorang kulit putih antara usia % dan *% tahun. Kejadian batu ginjal pada pria adalah kali kulit putih antara usia % dan *% tahun. Kejadian batu ginjal pada pria adalah kali ke
kejajadidian an papada da &a&aninita ta dadan n %%' ' dadari ri sesemmua ua papasisien en yyanang g memengngalalamami i pepengngalalamamanan kek
kekambambuhauhan n gejgejala ala batbatu u ginginjal jal daldalam am &ak&aktu tu samsampai pai $% $% tahtahun. un. "el"elanjanjutnutnyaya, , paspasienien dengan ri&ayat batu ginjal memiliki insiden kali lipat lebih tinggi dari pembentukan dengan ri&ayat batu ginjal memiliki insiden kali lipat lebih tinggi dari pembentukan batu
batu dibandingkan dengan dibandingkan dengan pasien pasien tanpa tanpa ri&ayat ri&ayat keluarga darikeluarga dari Nephrolithiasis Nephrolithiasis. 4imur laut. 4imur laut te
tengnggagara, ra, dadan n babarat rat dadaya ya &i&ilaylayah ah di di ##memerikrika a serserikikat at mememimililiki ki ininsidsiden en tetertrtininggggii Nephrolithia
Nephrolithiasissis cuaca panas dan status hidrasi telah terhubung ke peningkatan frekuensi cuaca panas dan status hidrasi telah terhubung ke peningkatan frekuensi pembentukan batu, musim panas dikedua utara
pembentukan batu, musim panas dikedua utara dan belahan selatan dan belahan selatan telah dikaitkan dengantelah dikaitkan dengan lebih insidensi
lebih insidensi Nephrolithiasis Nephrolithiasis. "inar matahari yang meningkatkan produksi vitamin dan. "inar matahari yang meningkatkan produksi vitamin dan penyerapan
penyerapan kalsium, kalsium, juga juga terkait terkait dengan dengan pembentukanpembentukan Nephrolithiasis Nephrolithiasis. "alah satu faktor . "alah satu faktor resiko terjadinya kolik renal akibat
resiko terjadinya kolik renal akibat Nephrolith Nephrolithiasisiasis adalah pekerjaan. 5leh karena itu perluadalah pekerjaan. 5leh karena itu perlu diketahui bagaimana pencegahan dan penanganan renal kolik yang terjadi pada pekerja. diketahui bagaimana pencegahan dan penanganan renal kolik yang terjadi pada pekerja.
II.
II. TUJUAN TUJUAN PENULISANPENULISAN 1.
1. TTuujuajuan n UmuUmumm
6engetahui gambaran secara umum tentang penyakit kolik renal. 6engetahui gambaran secara umum tentang penyakit kolik renal. 2.
2. TTuujuajuan Khun Khusussus a.
a. 6en6engetgetahuahui apa itu ki apa itu koliolik renak renall b.
b. 6engetahui apa saja penyebab terjadinya kolik renal6engetahui apa saja penyebab terjadinya kolik renal c.
c. 6enge6engetahui btahui bagimanagimana manifa manifestasi darestasi dari kolii kolik renalk renal d.
d. 6enge6engetahui gtahui gagaimaagaimana kolik na kolik renal birenal bisa terjadsa terjadii e.
e. 6enge6engetahui apa satahui apa saja penangja penanganan untanan untuk menuk mengatasi kolgatasi kolik renalik renal f.
f. 6enge6engetahui bagatahui bagaimana asuhimana asuhan kepera&an kepera&atan yanatan yang dilakukg dilakukan untuk penan untuk penderita koliderita kolik k renal
IIIIII.. RRUUMMUUSSAAN N MMAASSAALLAAHH $.
$. #pa y#pa yang dimang dimaksud deaksud dengan kngan kolik renolik renal7al7 .
. #pa saja p#pa saja penyenyebab terjaebab terjadinydinya kolik rena kolik renal7al7 .
. 2agim2agimana manana manifestasi difestasi dari koari kolik renlik renal7al7 +.
+. 2agaim2agaimana koana kolik renlik renal bisa al bisa terjaditerjadi77 .
. #pa saja pen#pa saja penangananganan untuk man untuk mengataengatasi kolik rensi kolik renal7al7 *.
BAB II
PEMBAHASAN
I. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN A. Pene!"#an
"istem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjdinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari 8at-8at yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap 8at-8at yang masih dipergunakan oleh tubuh. 9at-8at yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dlam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). B. Susunan S#s"em Pe!$em#han
"istem perkemihan terdiri dari: a) dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin, b) dua ureter yang memba&a urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih), c) satu vesika urinaria (;!), tempat urin dikumpulkan, dan d) satu urethra, urin dikeluarkan dari vesika urinaria.
%. G#nja& 'Ren(
<injal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra thorakalis ke $ sampai vertebra lumbalis ke-. 2entuk ginjal seperti biji kacang. <injal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, karena adanya lobus hepatis de=ter yang besar.
D. Funs# #nja&
1ungsi ginjal adalah
$. 6emegang peranan penting dalam pengeluaran 8at-8at toksis atau racun, . 6empertahankan suasana keseimbangan cairan,
. 6empertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, dan
+. 6engeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein ureum, kreatinin dan amoniak.
E. Fas)#a Rena&#s
1ascia renalis terdiri dari $. 1ascia (fascia renalis)
. >aringan lemak peri renal, dan
. Kapsula yang sebenarnya (kapsula fibrosa), meliputi dan melekat dengan erat pada permukaan luar ginjal
F. S"!u$"u! G#nja&
"etiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa, terdapat corte= renalis di bagian luar, yang ber&arna cokelat gelap, dan medulla renalis di bagian dalam yang ber&arna cokelat lebih terang dibandingkan corte=. 2agian medulla berbentuk kerucut yang disebut pyramides renalis, puncak kerucut tadi menghadap
?ilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu masuknya pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus.. 3elvis renalis berbentuk corong
yang menerima urin yang diproduksi ginjal. 4erbagi menjadi dua atau tiga calices renalis majores yang masing-masing akan bercabang menjadi dua atau tiga calices renalis minores.
"truktur halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang merupakan unit fungsional ginjal. iperkirakan ada $ juta nefron dalam setiap ginjal. Nefron terdiri dari : <lomerulus, tubulus pro=imal, ansa henle, tubulus distal dan tubulus urinarius.
G. U!e"e!
4erdiri dari saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika urinaria. 3anjangnya @ -% cm, dengan penampang %, cm. !reter sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis.
Aapisan dinding ureter terdiri dari:
$. inding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa) . Aapisan tengah lapisan otot polos
. Aapisan sebelah dalam lapisan mukosa
Aapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltic yang mendorong urin masuk ke dalam kandung kemih.
H. *es#$a U!#na!#a 'Kan+un Kem#h(
;esika urinaria bekerja sebagai penampung urin. 5rgan ini berbentuk seperti buah pir (kendi). letaknya d belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul. ;esika
urinaria dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet.
inding kandung kemih terdiri dari: $. Aapisan sebelah luar (peritoneum) . 4unika muskularis (lapisan berotot) . 4unika submukosa
I. U!e"!a
6erupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang berfungsi menyalurkan air kemih ke luar.
3ada laki-laki panjangnya kira-kira $,-$*, cm, terdiri dari: $. !rethra pars 3rostatica
. !rethra pars membranosa ( terdapat spinchter urethra e=terna) . !rethra pars spongiosa.
!rethra pada &anita panjangnya kira-kira ,-*, cm (4aylor), - cm (Ae&is). "phincter urethra terletak di sebelah atas vagina (antara clitoris dan vagina) dan urethra disini hanya sebagai saluran ekskresi.
inding urethra terdiri dari lapisan:
$. Aapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari ;esika urinaria. 6engandung jaringan elastis dan otot polos. "phincter urethra menjaga agar urethra tetap tertutup.
. Aapisan submukosa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan saraf. . Aapisan mukosa.
J. U!#n 'A#! Kem#h(
"ifat fisis air kemih, terdiri dari:
$. >umlah ekskresi dalam + jam @ $.%% cc tergantung dari pemasukan (intake) cairan dan faktor lainnya.
. Barna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
. Barna, kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-obatan dan sebagainya. +. 2au, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
. 2erat jenis $,%$-$,%%.
*. Ceaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung dari pada diet (sayur menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam).
K,m-,s#s# a#! $em#h, terdiri dari:
$. #ir kemih terdiri dari kira-kira 0' air.
. 9at-8at sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea, amoniak dan kreatinin.
. Dlektrolit, natrium, kalsium, N?, bikarbonat, fospat dan sulfat. +. 3agmen (bilirubin dan urobilin).
. 4oksin. *. ?ormon.
K. P!,ses Pemen"u$an U!#n 1. P!,ses F#&"!as#
4erjadi penyerapan darah, yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein. Eairan yang tersaring ditampung oleh simpai bo&men yang terdiri dari
glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke tubulus ginjal. cairan yang di saring disebut filtrate gromerulus.
2. P!,ses Reas,!s#
3ada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glikosa, sodium, klorida, fospat dan beberapa ion bikarbonat. 3rosesnya terjadi secara pasif (obligator reabsorbsi) di tubulus pro=imal. sedangkan pada tubulus distal terjadi kembali penyerapan sodium dan ion bikarbonat bila diperlukan tubuh. 3enyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi fakultatif) dan sisanya dialirkan pada papilla renalis. /. P!,ses se$!es#.
"isa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke papilla renalis selanjutnya diteruskan ke luar.
L. M#$"u!#s#
6ikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin. 6ikturisi melibatkan tahap utama, yaitu:
$. Kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada dindingnya meningkat melampaui nilai ambang batas (?al ini terjadi bila telah tertimbun $%-% ml urin), keadaan ini akan mencetuskan tahap ke .
. #danya refleks saraf (disebut refleks mikturisi) yang akan mengosongkan kandung kemih.
3usat saraf miksi berada pada otak dan spinal cord (tulang belakang) "ebagian besar pengosongan di luar kendali tetapi pengontrolan dapat di pelajari FlatihG. "istem
saraf simpatis : impuls menghambat ;esika !rinaria dan gerak spinchter interna, sehingga otot detrusor rela= dan spinchter interna konstriksi. "istem saraf parasimpatis: impuls menyebabkan otot detrusor berkontriksi, sebaliknya spinchter relaksasi terjadi 6IK4!CI"I (normal: tidak nyeri).
Eiri-Eiri !rin Normal
$. Cata-rata dalam satu hari $- liter, tapi berbeda-beda sesuai dengan jumlah cairan yang masuk.
. 2aunya tajam
+. Ceaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan p? rata-rata *.
M. Pen+a!ahan
<injal mendapatkan darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan arteria renalis, arteri ini berpasangan kiri dan kanan. #rteri renalis bercabang menjadi arteria interlobularis kemudian menjadi arteri akuarta. #rteri interlobularis yang berada di tepi ginjal bercabang menjadi arteriolae aferen glomerulus yang masuk ke gromerulus. Kapiler darah yang meninggalkan gromerulus disebut arteriolae eferen gromerulus yang kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena cava inferior.
N. Pe!sa!a0an G#nja&
<injal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis(vasomotor). "araf ini berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal.
II. BATU SALURAN KEMIH A. De0#n#s#
2atu di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. 2atu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih).3roses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis).
2atu saluran kemih adalah adanya batu di traktus urinarius. (ginjal, ureter, atau kandung kemih, uretra) yang membentuk kristal kalsium, oksalat, fosfat, kalsium urat, asam urat dan magnesium.(2runner H "uddath,%%). 2atu saluran kemih atau !rolithiasis adalah adanya batu di dalam saluran kemih. (Auckman dan "orensen)
ari dua definisi tersebut diatas saya mengambil kesimpulan bah&a batu saluran kemih adalah adanya batu di dalam saluran perkemihan yang meliputi ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra.
B. E"#,&,#
3enyebab terbentuknya batu saluran kemih sampai saat ini belum diketahui pasti, tetapi ada beberapa faktor predisposisi terjadinya batu pada saluran kemih yaitu:
$. Infeksi
Infeksi saluran kencing dapat menyebabkan nekrosis jaringan ginjal dan akan menjadi inti pembentukan batu saluran kemih . Infeksi bakteri akan memecah ureum dan membentuk amonium yang akan mengubah p? urine menjadi alkali.
. "tasis dan 5bstruksi urine
#danya obstruksi dan stasis urine akan mempermudah pembentukan batu saluran kemih.
. Cas
3ada daerah tertentu angka kejadian batu saluran kemih lebih tinggi dari pada daerah lain, aerah seperti di #frika "elatan hampir tidak dijumpai penyakit batu saluran kemih.
+. Keturunan . #ir minum
6emperbanyak diuresis dengan cara banyak minum air akan mengurangi kemungkinan terbentuknya batu ,sedangkan kurang minum menyebabkan kadar semua substansi dalam urine meningkat
*. 3ekerjaan
3ekerja keras yang banyak bergerak mengurangi kemungkinan terbentuknya batu daripada pekerja yang lebih banyak duduk.
. "uhu
4empat yang bersuhu panas menyebabkan banyak mengeluarkan keringat sedangkan asupan air kurang dan tingginya kadar mineral dalam air minum meningkatkan insiden batu saluran kemih
/. 6akanan
6asyarakat yang banyak mengkonsumsi protein he&ani angka morbiditasbatu saluran kemih berkurang. 3enduduk yang vegetarian yang kurang makan putih telur lebih sering menderita batu saluran kemih ( buli-buli dan !rethra ).
%. Pa",0#s#s#,&,#
6ekanisme terbentuknya batu pada saluran kemih atau dikenal dengan urolithiasis belum diketahui secara pasti. Namun demikian ada beberapa faktor predisposisi terjadinya batu antara lain: peningkatan konsentrasi larutan urin akibat dari
intake cairan yang kurang serta peningkatan bahan-bahan organik akibat infeksi saluran kemih atau statis urin menjadikan sarang untuk pembentukan batu.
"upersaturasi elemen urin seperti kalsium, fosfat dan faktor lain yang mendukung terjadinya batu meliputi: p? urin yang berubah menjadi asam, jumlah casiran urin. 6asalah-masalah dengan metabolisme purin mempengaruhi pembentukan batu asam urat. p? urin juga mendukung pembentukan batu. 2atu asam urat dan cyscine dapat mengendap dalam urin yang alkalin, sedangkan batu o=alat tidak dipengaruhi oleh p? urin.
Imobilisasi yang lama akan menyebabkan gerakan kalsium menuju tulang akan terhambat. 3eningkatan serum kalsium akan menambah cairan yang akan diekskresikan. >ika cairan masuk tidak adekuat maka penumpukan atau pengendapan semakin bertambah dan pengendapan ini makin kompleks sehingga terjadi batu. 2atu yang terbentuk dalam saluran kemih sangat bervariasi. #da batu yang kecil, ada yang besar. 2atu yang kecil dapat lekuar le&at urin dan akan menimbulkan rasa nyeri, trauma pada saluran kemih dan akan tampak darah dalam urin sedangkan batu yang besar dapat menyebabkan obstruksi saluran kemih yang menimbulkan dilatasi struktur,
akibat dari dilatasi akan terjadi refluks urin dan akan menimbulkan terjadinya hidronefrosis karena dilatasi ginjal. Kerusakan pada srtuktur ginjal yang lama akan mengakibatkan kerusakan-kerusakan pada organ dalam ginjal sehingga terjadi gagal ginjal kronis karena ginjal tidak mampu melakukan fungsinya secara normal, yang mengakibatkan terjadinya penyakit gagal ginjal kronik yang dapat menyebabkan kematian.
D. Tan+a Dan Geja&a
6anifestasi klinis adanya batu dalam traktus urinarius tergantung pada adanya obstruksi, infeksi dan edema.
$. Ketika batu menghambat aliran urin, terjadi obstruksi piala ginjal serta ureter proksimal.
a. Infeksi pielonefritis dan sintesis disertai menggigil, demam dan disuria, dapat terjadi iritasi batu yang terus menerus. 2eberapa batu menyebabkan sedikit gejala, namun secara perlahan merusak unit fungsional (nefron) ginjal.
b. Nyeri hebat dan ketidaknyamanan. . 2atu di ginjal
a. Nyeri dalam dan terus menerus di area kontovertebral b. ?ematuri
c. Nyeri berasal dari area renal menyebar secara anterior dan pada &anita nyeri keba&ah mendekati kandung kemih sedangkan pada pria mendekati testis.
d. 6ual dan muntah e. iare
. 2atu di ureter
a. Nyeri menyebar kepaha dan genitalia
b. Casa ingin berkemih namun hanya sedikit urin yang keluar c. ?ematuri akibat abrasi batu
d. 2iasanya batu keluar secara spontan dengan diameter batu %, $ cm. +. 2atu di kandung kemih
a. 2iasanya menimbulkan gejala iritasi dan berhubungan dengan infeksi traktus urinarius dan hematuri
b. >ika batu menimbulkan obstruksi pada leher kandung kemih akan terjadi retensi urin.
E. Te,!# Te!en"u$na Ba"u $. 4eori Intimatriks
4erbentuknya 2"K. memerlukan adanya substansi organik sebagai inti ."ubstansi ini terdiri dari mukopolisakarida dan mukoproptein # yang mempermudah kristalisasi dan agregasi substansi pembentukan batu.
. 4eori "upersaturasi
4erjadi kejenuhan substansi pembentuk batu dalam urine seperti sistin, santin, asam urat, kalsium oksalat akan mempermudah terbentuknya batu.
. 4eori 3resipitasi-Kristaliasi
3erubahan p? urine akan mempengaruhi solubilitas substasi dalam urine .!rine yang bersifat asam akan mengendap sistin,santin,asam dan garam urat,urine alkali akan mengendap garam-garam fosfat.
+. 4eori 2erkurangnya faktor penghambat
2erkurangnya faktor penghambat seperti peptid fosfat, pirofosfatpolifosfat, sitrat magnesium, asam mukopolisakarida akan mempermudah terbentuknya batu saluran kemih.
F. Peme!#$saan D#an,s"#$ $. !rinalisa
Barna mungkin kuning ,coklat gelap,berdarah,secara umum menunjukan "6, "3, kristal ( sistin,asam urat,kalsium oksalat), p? asam (meningkatkan sistin dan batu asam urat) alkali ( meningkatkan magnesium, fosfat amonium, atau batu kalsium fosfat), urine + jam :kreatinin, asam urat kalsium, fosfat, oksalat, atau sistin mungkin meningkat), kultur urine menunjukan I"K, 2!NJkreatinin serum dan urine abnormal (tinggi pada serumJrendah pada urine) sekunder terhadap tingginya batu obstruktif pada ginjal menyebabkan iskemiaJnekrosis.
. arah lengkap: ?b,?t,abnormal bila psien dehidrasi berat atau polisitemia.
. ?ormon 3aratyroid mungkin meningkat bila ada gagal ginjal. 34? merangsang reabsobsi kalsium dari tulang, meningkatkan sirkulasi serum dan kalsium urine.
+. 1oto Contgen menunjukan adanya kalkuli atau perubahan anatomik pada area ginjal dan sepanjang ureter.
. I;3: memberikan konfirmasi cepat urolithiasis seperti penyebab nyeri, abdominal atau panggul.6enunjukan abnormalitas pada struktur anatomik (distensi ureter). *. "istoureterokopivisualiasi kandung kemih dan ureter dapat menunjukan batu atau
efek obstruksi.
. !"< ginjal: untuk menentukan perubahan obstruksi,dan lokasi batu.
G. The!a- +an Pena"a&a$sanaan Me+#$ $. 4ujuan:
a. 6enghilangkan obstruksi b. 6engobati infeksi
c. 6encegah terjadinya gagal ginjal
d. 6engurangi kemungkinan terjadinya rekurensi (terulang kembali) . 5perasi dilakukan jika :
a. "udah terjadi stasisJbendungan
b. 4ergantung letak dan besarnya batu, batu dalam pelvis dengan bendungan positif harus dilakukan operasi.
. 4herapi
a. #nalgesik untuk mengatasi nyeri b. #llopurinol untuk batu asam urat
c. #ntibiotik untuk mengatasi infeksi +. iet
iet atau pengaturan makanan sesuai jenis batu yang ditemukan. a. 2atu kalsium oksalat
6akanan yang harus dikurangi adalah jenis makanan yang mengandung kalsium oksalat seperti: bayam, daun sledri, kacang-kacangngan, kopi, coklat sedangkan
untuk kalsium fosfat mengurangi makanan yang mengandung tinggi kalsium seperti ikan laut, kerang, daging, sarden, keju dan sari buah.
b. 2atu struvite makanan yang perlu dikurangi adalah keju, telur, susu dan daging. c. 2atu cystin makanan yang perlu dikurangi antara lain sari buah, susu, kentang. d. #njurkan konsumsi air putih kurang lebih -+ literJhari serta olah raga secara
teratur. H. K,m-&#$as# $. 5bstruksi . Eolic renal . ?idronephrosis +. <agal ginjal . 3erdarahan
*. 3ada laki-laki dapat terjadi impoten
I. Asuhan Ke-e!aa"an 1. Pen$aj#an
a. 3ola persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan $) Ci&ayat penyakit ginjal akut dan kronik
) Ci&ayat infeksi saluran kemih ) 3ajanan lingkungan: 8at-8at kimia +) Keturunan
) #lkoholik, merokok
*) !ntuk pasien &anita: jumlah dan tipe persalinan ("E, forseps, penggunaan kontrasepsi)
b. 3ola nutrisi metabolik $) 6ual, muntah
) emam
) iet tinggi purin oksalat atau fosfat +) Kebiasaan mengkonsumsi air minum
) istensi abdominal, penurunan bising usus *) #lkoholik
c. 3ola eliminasi
$) 3erubahan pola eliminasi: urin pekat, penurunan output ) ?ematuri
) Casa terbakar, dorongan berkemih +) Ci&ayat obstruksi
) 3enurunan hantaran urin, kandung kemih. d. 3ola aktivitas dan latihan
$) 3ekerjaan (banyak duduk) ) Keterbatasan aktivitas ) <aya hidup (olah raga) e. 3ola tidur dan istirahat
$) emam, menggigil
) <angguan tidur akibat rasa nyeri f. 3ola persepsi kognitif
$) Nyeri: nyeri yang khas adalah nyeri akut tidak hilang dengan posisi atau tindakan lain, nyeri tekan pada area ginjal pada palpasi.
) 3engetahuan tentang terjadinya pembentukan batu ) 3enanganan tanda dan gejala yang muncul
g. 3ola reproduksi dan seksual
Keluhan dalam aktivitas seksual sehubungan dengan adanya nyeri pada saluran kemih.
h. 3ola persepsi dan konsep diri
$) 3erubahan gaya hidup karena penyakit ) Eemas terhadap penyakit yang diderita
i. 3ola mekanisme copying dan toleransi terhadap stress $) #dakah pasien tampak cemas
) 2agaimana mengatasi masalah yang timbul
2. D#an,sa $e-e!aa"an
iagnosa Kepera&atan yang mungkin muncul adalah : a. Nyeri berhubungan dengan iritasi pada saluran kemih
b. 3erubahan pola eliminasi: urine berhubungan dengan obstruksi karena batu. c. Cisiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah d. Ketidakefektifan management regiment terapeutik tentang pera&atan post operasi
dan pencegahan berhubungan dengan kurangnya pengetahuanJ informasi
/. Ren)ana T#n+a$an Ke-e!aa"an
a. Nyeri berhubungan dengan adanya iritasi pada saluran kemih ?asil yang diharapkan:
$) 3asien bebas dari rasa nyeri
) 3asien tampak rileks, bisa tidur dan istirahat Intervensi :
$) Kaji karakteristik nyeri ( lokasi, lama, intensitas dan radiasi) Casional: membantu mengevaluasi perkembangan dari obstruksi. ) 5bservasi tanda-tanda vital, tensi, nadi, cemas
) >elaskan penyebab rasa nyeri
Casional: mengurangi kecemasan pasien. +) Eiptakan lingkungan yang nyaman
Casional: meningkatkan relaksasi, menurunkan tegangan otot. ) 2antu untuk mengalihkan rasa nyeri: teknik napas dalam.
Casional: meningkatkan relaksasi dan mengurangi nyeri. *) 2eri kompres hangat pada punggung
Casional: mengurangi ketegangan otot.
) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik Casional: analgetik menghilangkan rasa nyeri.
b. 3erubahan pola elminasi: urine berhubungan dengan inflamasi, obstruksi karena batu.
?asil yang diharapkan :
$) 3ola eliminasi urine dan output dalam batas normal
) 4idak menunjukkan tanda-tanda obstruksi (tidak ada rasa sakit saat berkemih, pengeluaran urin lancar).
Intervensi :
$) 6onitor intake dan output.
Casional : menginformasikan fungsi ginjal.
) #njurkan untuk meningkatkan cairan per oral + liter per hari.
Casional: mempermudah pengeluaran batu, mencegah terjadinya pengendapan.
) Kaji karakteristik urine
Casional: adanya darah merupakan indikasi meningkatnya obstruksiJiritasi ureter.
+) Kaji pola 2ak normal pasien, catat kelainnya.
Casional: batu dapat menyebabkan rangsangan mervus yang menyebabkan sensasi untuk buang air kecil
c. Cisiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah. ?asil yang diharapkan:
$) Keseimbangan cairan adekuat ) 4urgor kulit baik
Intervensi:
$) 6onitor intake dan output
Casional: membandingkan secara aktual dan mengantisipasi output yang dapat dijadikan tanda adanya renal stasis.
) 2erikan intake cairan + liter per hari.
Casional: menjaga keseimbangan cairan untuk homeostasis. ) 6onitor tanda-tanda vital, turgor kulit, membran mukosa.
Casional: dapat menunjukkan tanda-tanda dehidrasi. +) 2erikan cairan intra vena sesuai intruksi dokter.
Casioanal: menjaga keseimbangan cairan bila intake per oral kurang. ) 2ila perlu berikan obat anti enemik.
Casional: mengurangi mual dan muntah.
d. Ketidakefektifan management regiment terapeutik tentang pera&atan post operasi dan pencegahan berhubungan dengan kurangnya pengetahuanJ informasi.
?asil yang diharapkan:
$) 3asien mengungkapkan proses penyakit, faktor-faktor penyebab ) 3asien dapat berpartisipasi dalam pera&atan.
Intervensi:
$) Kaji pengetahuan pasienJtanyakan proses sakit dan harapan pasien.
Casional: mengetahui tingkat pengetahuan pasien dan memimih cara untuk komunikasi yang tepat.
) >elaskan pentingnya peningkatan cairan per oral + liter per hari. Casional: dapat mengurangi stasis urine dan mencagah terjadinya batu. ) >elaskan dan anjurkan pasien untuk melakukan aktivitas secara teratur
Casional: kurang aktivitas mempengaruhi terjadinya batu. +) Identifikasi tanda-tanda nyeri, hematuri, oliguria
Casional: mendeteksi secara dini, komplikasi yang serius dan berulangnya penyakit.
) >elaskan prosedur pengobatan dan perubahan gaya hidup
Casional: membantu pasien merasakan, mengontrol melalui apa yang terjadi dengan dirinya.
III. %OLI% RENAL
A. De0#n#s#
Kolik renal adalah nyeri yang disebabkan oleh obstruksi akut di ginjal, pelvis renal atau ureter oleh batu. Nyeri ini timbul akibat peregangan, hiperperitalsis, dan spasme otot polos pada sistem pelviokalises ginjal dan ureter sebagai usaha untuk mengatasi obstruksi. Istilah kolik sebetulnya mengacu kepada sifat nyeri yang hilang timbul (intermittent ) dan bergelombang seperti pada kolik bilier dan kolik intestinal namun pada kolik renal nyeri biasanya konstan. Nyeri dirasakan di flank area yaitu daerah sudut kostovertebra kemudian dapat menjalar ke dinding depan abdomen, ke regio inguinal, hingga ke daerah kemaluan. Nyeri muncul tiba-tiba dan bisa sangat berat sehingga digambarkan sebagai nyeri terberat yang dirasakan manusia seumur
hidup. Kolik renal sering disertai mual dan muntah, hematuria, dan demam, bila disertai infeksi.
B. E"#,&,#
1aktor yang menyebabkan terjadinya kolik renal adalah batu ginjal (nephrolithiasis). 2atu ginjal umumnya tanpa gejala kecuali batu tersebut sudah berada di kaliks, pelvis renal, atau ureter. 3embentukan batu ginjal diduga berhubungan dengan gangguan aliran urin, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan-keadaan lain yang belum terungkap (idiopatik). "ecara epidemiologis terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu ginjal pada seseorang yaitu faktor
intrinsik dan faktor ekstrinsik. 1aktor intrinsik, yaitu faktor yang berasal dari tubuh manusia itu sendiri, terdiri dari faktor genetik, keturunan, usia, ras dan jenis kelamin. 1aktor ekstrinsik, yaitu faktor yang berasal dari lingkungan sekitar, antara lain adalah faktor geografi, iklim, asupan air, diet dan pekerjaan.
%. Pa",0#s#,&,#
2atu-batu bisa menyebabkan sakit perut yang akut, ginjal dan punggung. 3asien merasa resah karena sakit. 4erdapat kebimbangan dan pembakaran sensasi selama hajat dan kadang-kadang pasien ada darah dalam air seni. "akit ini juga dikenal sebagai renal colic.
"akit perut dari organ ginjal (renal colic) biasanya hadir karena sakit perut tiba-tiba mulai akut, berselang perut mulas, sakit lambung (di samping tubuh, antara tulang rusuk dan hip terakhir) yang dapat menyebar ke arah ba&ah perut atau selangkangan paha. ?al ini sering dikaitkan dengan mual dan muntah-muntah. Ini insiden yang
menahun sekitar $* per $%.%%% orang dan masa insiden -'. Cenal colic, bersama dengan haematuria, merupakan gejala klasik dari urolithiasis, yang harus dipertimbangkan sebagai diagnosa diferensial. Namun ada ketentuan lainnya yang memiliki gejala yang bisa meniru ginjal karena sakit perut urolithiasis. "alah satu contohnya adalah perdarahan di dalam ginjal yang dapat menghasilkan gumpalan, sementara yang tersangkut di saluran kencing. Aainnya adalah kehamilan ectopic, tetapi ini biasanya akan dapat dijelaskan oleh ultrasound imaging. 3asien dengan abdominal aortic gondok nadi dapat juga memiliki gejala yang mirip renal colic karena urolithiasis. 3asien dengan gangguan usus akut juga hadir dengan menyerupai renal colic, tetapi tidak seperti dengan urolithiasis itu tidak berkaitan dengan haematuria. "elain itu, seseorang yang memakai narkoba berpotensi untuk mengidap renal colic.
D. Man#0es"as# K&#n#s
$. Nyeri hebat pada daerah abdomen . 6ual dan muntah
. Kelemahan
E. Pena"a&a$sanaan Me+#s
4ips iet Cenal Eolic 6akan makanan kaya vitamin #. ?indari makanan kaya o=alate seperti kacang-kacangan, lobak, arbei, seledri, cokelat, anggur, cabe hijau, bayam, stra&berries, summer suash, dan teh. 6akan apel dan semangka. Kurangi jumlah makanan kaya kalsium-susu, keju, m entega, susu dan makanan lainnya.
F. K,nse- Ke-e!aa"an 1. Pen$aj#an
a. 3engkajian 3rimer 3engkajian #, 2, E, 1) Airway
a) >alan napas bersih
b) 4idak terdengar adanya bunyi napas ronchi c) 4idak ada jejas badan daerah dada
2) Breathing
a) 3eningkatan frekunsi napas b) Napas dangkal
c) istress pernapasan : pernapasan cuping hidung, takipneu, retraksi d) 6enggunakan otot-otot pernapasan
e) Kesulitan bernapas : sianosis 3) Circulation
3enurunan curah jantung : gelisah, letargi, takikardia 4) Disaility
Kesadaran : Eompomentis
#nalisa ata
Da"a Penea Masa&ah
$. 3eningkatan frekunsi napas . Napas dangkal
. istress pernapasan : pernapasan cuping hidung,
takipneu, retraksi
+. 6enggunakan otot-otot pernapasan
. Kesulitan bernapas: sianosis
Kelainan pada ginjal L
#danya gangguan
keseimbangan asam basa L
6enyebabkan darah menjadi asam (asidosis)
L
Kompensasi tubuh dengan cara napas yang dalam dan
cepat untuk mengeluarkan asam di dalam darah
L "esak
L
<angguan pola napas
<angguan pola napas
D#an,sa 1 P,&a na-as "a$ e0e$"#0 Intervensi $. 4erapi oksigen
. 3emberian oksigen kecepatan rendah : masker venturi atau nasal prong
. ;entilator mekanik dengan tekanan jalan nafas positif kontinu (E3#3) atau 3DD3
+. Inhalasi nebuli8er
*. 3engobatan : 2rokodilator, "teroid
D#an,sa 2 Penu!unan )u!ah jan"un Intervensi $. Kaji J pantau tekanan darah
. 3alpasi nadi radial, catat frekuensi dan ketraturan, auskultasi nadi apical, catat frekuensiJirama dan adanya bunyi jantung ekstra
. 2erikan istrahat psikologi dengan lingkungan tenang membantu pasien hindari situasi stress
b. 3engkajian "ekunder $) 3engumpulan ata
a) #ktivitas J Istrahat
<ejala : Klien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas 4anda : Klien nampak lemah
b) 6akanan dan Eairan
<ejala : Klien mengatakan merasa mual dan muntah 4anda : Klien nampak mual dan muntah
c) Nyeri dan Kenyamanan
<ejala : Klien mengatakan nyeri pada perut
4anda : Nampak ekspresi &ajah meringis, nyeri tekan pada daerah abdomen.
ata "ubyektif
a) Klien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas b) Klien mengatakan merasa mual dan muntah
c) Klien mengatakan nyeri pada perut ata 5byektif
a) Klien nampak lemah
b) Klien Nampak mual dan muntah
c) Nampak ekspresi &ajah meringis, nyeri tekan pada daerah abdomen
) #nalisa ata
Da"a Penea Masa&ah
$. Klien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas . Klien nampak lemah
Intake nutrisi tidak adeuat L
Dnergi dalam tubuh berkurang
L
Kompenbsasi tubuh menggunakan energi cadangan dalam tubuh
L
Kelemahan otot
Intoleransi aktivitas
$. Klien mengatakan nyeri pada perut
. Nampak ekspresi &ajah meringis, nyeri tekan pada daerah abdomen
1actor penyebab L
3enakanan pada saraf saraf di ginjal
L
6erangsang pengeluaran 8at pirogen bradikinin, serotonin dan
progtaglandin L
Impuls di sampai ke ""3 bagian korteks serebri
L 4halamus
L
Nyeri dipersepsikan
%. Ren)ana Ke-e!aa"an
$. Nyeri berhubungan dengan retensi urin
!u"uan "angka pan"ang # "etelah diberi askep selama beberapa hari gangguan nyaman nyeri klien teratasi
!u"uan "angka pen$ek # "etelah diberi askep selama beberapa hari nyeri klien berangsur angsur dapat berkurang dengan kriteria :
a. Klien melaporkan tidak nyeri lagi b. Dkspresi &ajah tidak meringis %nter&ensi
a. Kaji skala nyeri, frekuensi, dan lokasi nyeri
R J 6engetahui derajat nyeri, dan lokasi yang dirasakan sehingga memudahkan dalam menentukan tindakan selanjutnya
b. #tur posisi klien senyaman mungkin
R3 3osisi yang nyaman membantu mengurangi rasa nyeri yang muncul c. #jarkan klien tehnik relaksasi dan tehnik distraksi
R3 engan tehnik menarik napas dalam dan mengeluarkan serta mengajak klien untuk berbincang membantu mengalihkan stimulus nyeri yang dirasakan
R3 Aingkungan yang tentang dapat membuat klien dapat beristrahat yang cukup sehingga mengurangi itensitas nyeri
e. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgetik
R3 6embantu mengurangi rasa nyeri dengan menekan pusat nyeri
. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
!u"uan "angka pan"ang # "etelah dilakukan tindakan kepera&atan masalan intoleransi aktivitas teratasi
!u"uan "angka pen$ek # "etelah dilakukan tindakan kepera&atan secara bertahap klien mampu beraktivitas secara mandiri dengan kriteria :
a. Klien dapat memenuhi kebutuhan secara mandiri b. Klien dapat ikut serta dalam proses pengobatan %nter&ensi
a. 3antau kemampuan klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari
R3 !ntuk mengetahui tindakan apa yang dapat dilakukan oleh klien sehingga pera&at mudah dalam mengambil keputusan selanjutnya
b. 2antu klien dalam melakukan pemeuhan kebutuhan sehari-hari R3 6embantu klien memenuhi aktivitas sehari hari
c. #njurkan klien untuk ikut serta dalam tindakan pemulihan kesehatan klien
R3 engan partisipasi keluarga klien dapat merasakan bah&a keluarga memberi support dalam pemulihan kesehatan
BAB III
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Kolik renal adalah nyeri yang disebabkan oleh obstruksi akut diginjal, pelvis renal atau ureter oleh batu. "alah satu faktor resiko terjadinya batu ginjal dan menyebabkan kolik renal adalah pekerjaan. 3ekerjaan yang banyak duduk, terpapar suhu panas, dan terpapar 8at to=ic seperti kadmium telah terbukti memicu terbentuknya batu ginjal.
Cenal colic, bersama dengan haematuria, merupakan gejala klasik dari urolithiasis, yang harus dipertimbangkan sebagai diagnosa diferensial. Namun ada ketentuan lainnya yang memiliki gejala yang bisa meniru ginjal karena sakit perut urolithiasis. "alah satu contohnya adalah perdarahan di dalam ginjal yang dapat menghasilkan gumpalan, sementara yang tersangkut di saluran kencing. Aainnya adalah kehamilan ectopic, tetapi ini biasanya akan dapat dijelaskan oleh ultrasound imaging. 3asien dengan abdominal aortic gondok nadi dapat juga memiliki gejala yang mirip renal colic karena urolithiasis. 3asien dengan gangguan usus akut juga hadir dengan menyerupai renal colic, tetapi tidak seperti dengan urolithiasis itu tidak berkaitan dengan haematuria. "elain itu, seseorang yang memakai narkoba berpotensi untuk mengidap renal colic.
DAFTAR PUSTAKA
$. 2runner H "uddarth (%%). 'eperawatan (e$ikal Be$ah e$isi * &olume 2 D<E.>akartta.