• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSYARATAN EKSPOR HEWAN AKUATIK KE UNI EROPA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERSYARATAN EKSPOR HEWAN AKUATIK KE UNI EROPA"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

PERSYARATAN EKSPOR

HEWAN AKUATIK KE

UNI EROPA

Pusat Karantina Ikan

PERSYARATAN EKSPOR

HEWAN AKUATIK KE

UNI EROPA

Pusat Karantina Ikan

PERSYARATAN EKSPOR

HEWAN AKUATIK KE

UNI EROPA

Pusat Karantina Ikan

PERSYARATAN EKSPOR

HEWAN AKUATIK KE

UNI EROPA

Pusat Karantina Ikan

PERSYARATAN EKSPOR

HEWAN AKUATIK KE

UNI EROPA

Pusat Karantina Ikan

PERSYARATAN EKSPOR

HEWAN AKUATIK KE

UNI EROPA

Pusat Karantina Ikan

PERSYARATAN EKSPOR

HEWAN AKUATIK KE

UNI EROPA

Pusat Karantina Ikan

PERSYARATAN EKSPOR

HEWAN AKUATIK KE

UNI EROPA

Pusat Karantina Ikan

PERSYARATAN EKSPOR

HEWAN AKUATIK KE

UNI EROPA

Pusat Karantina Ikan

BKIPM

(2)

PERSYARATAN EKSPOR

HEWAN AKUATIK

KE UNI EROPA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN

KEAMANAN HASIL PERIKANAN

PUSAT KARANTINA IKAN

(3)

PERSYARATAN EKSPOR

HEWAN AKUATIK

UNI EROPA

Penyusun :

Budi Sugianti

Laila Lafi

Yeni Anggraeni

Nuah Japet

Adang Supardan

Diterbitkan Oleh:

Pusat Karantina Ikan

Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan

Keamanan Hasil Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan

Jalan Medan Merdeka Timur No. 16

Gedung Mina Bahari II Lantai 6 Jakarta Pusat 10110

Telp. (021) 3513277, Fax. (021) 3513275

(4)

Persyaratan Ekspor Hewan Akuatik ke Uni Eropa i

KATA PENGANTAR

Buku Persyaratan Ekspor Hewan Akuatik ke Uni Eropa ini disusun untuk memberikan informasi mengenai persyaratan yang harus dipenuhi agar dapat melakukan ekspor hewan akuatik ke Uni Eropa. Diharapkan buku ini dapat dijadikan pedoman dalam melakukan ekspor hewan akuatik ke Uni Eropa, sehingga kegiatan ekspor dapat berjalan dengan lancar.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan buku ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Jakarta, Maret 2014

(5)
(6)

Persyaratan Ekspor Hewan Akuatik ke Uni Eropa iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR --- i

DAFTAR ISI --- iii

I. PENDAHULUAN --- 1

II. TUJUAN --- 2

III. UMUM --- 2

IV. KETENTUAN NEGARA UNI EROPA SESUAI OFFICIAL JOURNAL OF THE EUROPEAN UNION - 2011 --- 8

V. PERSYARATAN UNTUK IMPOR (EU 1252 2008) - 9 A. Hewan Akuakultur yang ditujukan sebagai Open Ornamental Facilities --- 9

B. Ikan Hias yang ditujukan sebagai Closed Ornamental Facilities --- 9

C. Hewan Akuakultur dan Produk-Produknya yang ditujukan untuk Konsumsi Manusia --- 11

D. Transportasi Hewan Akuakultur --- 14

E. Persyaratan untuk Pelepasan Hewan Akuakultur dan Produk-Produknya --- 15

VI. PERSYARATAN UNTUK TRANSIT --- 15

A. Transit dan Penyimpanan --- 15

B. Pengurangan untuk Transit melalui Latvia, Lithuania dan Polandia --- 16

VII. KETENTUAN LAINNYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGIRIMAN --- 17

(7)

Persyaratan Ekspor Hewan Akuatik ke Uni Eropa iv

VIII. PERSYARATAN PELABELAN --- 18 A. Pelabelan dan Persyaratan Kemasan untuk Live

Bivalve Molluska --- 15 B. Pelabelan dan Persyaratan Kemasan untuk Ikan

(8)

I. PENDAHULUAN

Adanya dampak globalisasi perdagangan dunia, khususnya untuk ikan dan produk perikanan lainnya, mengakibatkan semakin terbukanya pangsa pasar yang luas bagi komoditi negara-negara di dunia termasuk komoditi perikanan Indonesia. Indonesia memiliki peluang yang cukup besar untuk dapat melakukan ekspor ke negara mitra dagang secara optimal, sepanjang Indonesia dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh masing-masing negara serta meningkatkan daya saing terhadap komoditi dari negara lain. Masing-masing negara yang menjadi tujuan ekspor komoditi perikanan Indonesia memiliki tingkat perlindungan

(Appropriate Level Of Protection atau ALOP) yang

berbeda-beda. Negara-negara tersebut juga dapat menetapkan sejumlah persyaratan impor yang cukup ketat yang harus dipenuhi baik oleh otoritas kompeten maupun unit usaha budidaya (establishment) negara pengekspor.

Berdasarkan hal tersebut, untuk dapat melakukan ekspor ke Uni Eropa, komoditas perikanan Indonesia harus dapat memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan oleh masing-masing negara khususnya terkait jaminan kesehatan ikan. Hal ini dapat tercapai apabila masing-masing komponen, yaitu: otoritas kompeten dan pelaku establishment, memiliki pengetahuan yang memadai dan pemahaman yang baik terhadap persyaratan ekspor ikan dan produk perikanan ke negara mitra.

(9)

II. TUJUAN

Tujuan penyusunan buku ini adalah untuk memberikan informasi mengenai persyaratan ekspor hewan akuatik ke Uni Eropa.

III. UMUM

Negara-negara berikut adalah negara anggota Uni Eropa: Austria, Belgia, Bulgaria, Siprus, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis (termasuk Guyana, Martinique, Guadeloupe dan Réunion), Jerman, Yunani, Hungaria, Irlandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Malta, Belanda, Polandia, Portugal, Rumania, Slovakia, Slovenia, Spanyol (termasuk Andorra dan Canary Islands), Swedia, dan Inggris. Sementara Norwegia dan Islandia bukan merupakan Negara Anggota Uni Eropa, namun telah mengadopsi persyaratan Uni Eropa dan tunduk pada persyaratan yang tercantum di bawah ini.

Sebagian Peraturan Uni Eropa :

 Peraturan EC No 178/2002 dari Parlemen dan Dewan Eropa tanggal 28 Januari 2002 meletakkan prinsip-prinsip umum dan persyaratan hukum tentang makanan, mendirikan Otoritas Keamanan Makanan Eropa dan meletakkan prosedur dalam hal keamanan pangan;

 Peraturan EC No 852/2004 dari Parlemen dan Dewan Eropa tanggal 29 April 2004 tentang kebersihan bahan makanan;

(10)

 Peraturan EC No 853/2004 dari Parlemen dan Dewan Eropa tanggal 29 April 2004 menetapkan aturan khusus tentang kebersihan untuk makanan yang berasal dari hewan;

 Peraturan EC No 854/2004 dari Parlemen dan Dewan Eropa tanggal 29 April 2004 menetapkan aturan khusus untuk organisasi resmi pengendalian produk yang berasal dari hewan untuk konsumsi manusia;

 Peraturan EC No 2073/2005 dari 15 November 2005 kriteria mikrobiologi untuk bahan makanan;

 Peraturan EC No 1881/2006 menetapkan tingkat maksimum untuk kontaminan tertentu dalam bahan makanan;

 Peraturan EC No 1664/2006 dari 6 November 2006 mengubah Peraturan EC No 2074/2005 dalam hal melaksanakan langkah-langkah untuk produk-produk tertentu yang berasal dari hewan untuk konsumsi manusia dan membatalkan langkah-langkah pelaksanaan tertentu.

Uni Eropa sejauh ini merupakan importir terbesar ikan, makanan laut, dan produk perikanan lainnya. Aturan impor untuk produk ini diselaraskan, artinya bahwa peraturan yang sama berlaku di semua negara Uni Eropa. Bagi negara-negara non-Uni Eropa, Komisi Eropa dijadikan sebagai mitra negosiasi yang menjelaskan kondisi impor dan persyaratan sertifikasi.

(11)

Direktorat Jenderal Komisi Eropa untuk Kesehatan dan Konsumen (SANCO) bertanggung jawab atas keamanan pangan di Uni Eropa. Aturan impor untuk produk perikanan termasuk kerang (moluska) diterapkan untuk menjamin bahwa semua impor telah memenuhi standar tinggi yang sama dengan produk dari negara anggota Uni Eropa, yang berkaitan dengan kebersihan, keselamatan konsumen dan jika relevan, juga dipergunakan untuk status kesehatan hewan.

Untuk memastikan bahwa impor dapat berlangsung dengan lancar dan efisien, negara-negara yang tertarik untuk berbisnis harus memahami prinsip-prinsip dasar dan filosofi UU Makanan Eropa, yang merupakan dasar bagi peraturan impor di negara Uni Eropa.

 Prinsip Hukum Makanan Eropa

Hukum makanan Uni Eropa menerapkan prinsip manajemen mutu dan proses kontrol yang berorientasi di seluruh rantai makanan, mulai dari kapal penangkap ikan atau perikanan budidaya hingga sampai ke konsumen. Untuk menerapkan prinsip-prinsip terkait, Food and

Veterinary dari Komisi Eropa sedang melakukan misi di

semua negara pengekspor.

 Aturan umum untuk Perikanan

Ekspor produk perikanan ke Uni Eropa harus mematuhi peraturan dan melalui proses sertifikasi resmi yang didasarkan pada pengakuan dari pihak yang berwenang dari negara non - Uni Eropa oleh Komisi Eropa. Pengakuan secara formal dari pihak yang berwenang

(12)

merupakan prasyarat bagi negara untuk memenuhi persyaratan dan kewenangan untuk melakukan ekspor ke Uni Eropa. Otoritas publik dengan kekuasaan legalnya harus memastikan pemeriksaan dan kontrol pada seluruh rantai produksi yang mencakup semua aspek yang relevan, mulai dari kebersihan, kesehatan, sampai dalam kasus produk budidaya termasuk juga kesehatan hewan. Semua negosiasi bilateral dan dialog terkait lainnya tentang impor produk perikanan harus dilakukan oleh otoritas nasional yang kompeten. Semua pihak lain yang berkepentingan dan perusahaan swasta yang ingin melakukan ekspor ke Uni Eropa harus menghubungi otoritas yang berwenang dan berkomunikasi dengan Uni Eropa terlebih dahulu.

 Spesifikasi Elemen Kunci

Untuk semua jenis produk perikanan, negara asal harus berada pada daftar negara-negara yang memenuhi syarat untuk produk yang relevan. Kriteria kelayakan adalah: 1. Negara-negara pengekspor harus memiliki otoritas

yang berwenang dan bertanggung jawab untuk melakukan kontrol resmi di seluruh rantai produksi; 2. Ikan hidup, telur, dan gamet yang ditujukan untuk

budidaya dan kerang moluska hidup harus memenuhi standar kesehatan hewan yang relevan;

3. Pemerintah nasional harus menjamin persyaratan terkait kebersihan dan kesehatan. Undang-undang kesehatan mengandung persyaratan tertentu pada

(13)

struktur kapal, tempat pendaratan, perusahaan pengolahan, proses operasional, sampai pada tahap penyimpanan. Ketentuan ini bertujuan untuk memastikan standar mutu yang tinggi dan mencegah kontaminasi dari produk selama proses;

4. Kondisi khusus diperlakukan untuk impor dalam keadaan hidup atau sudah diproses seperti bivalvia dan moluska (misalnya mussels and clams), echinodermata (misalnya bulu babi) atau gastropoda laut (misalnya siput laut dan keong). Impor ini hanya diizinkan jika mereka datang dari daerah produksi yang disetujui dan sudah terdaftar sebelumnya. Pihak yang memiliki kewenangan nasional dari negara-negara pengekspor diminta untuk memberikan jaminan pada klasifikasi produk ini dan dilakukan pemantauan ketat pada zona produksi untuk menghindari kontaminasi dengan biotoxins laut tertentu yang dapat menyebabkan keracunan kerang. 5. Untuk produk-produk akuakultur harus mempunyai

rencana pengontrolan pada logam berat, kontaminan, residu pestisida dan obat-obatan hewan untuk memastikan kepatuhan pada persyaratan Uni Eropa. 6. Pejabat yang berwenang dari negara penekspor harus

membuat sebuah rencana kontrol yang sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh Uni Eropa dan disampaikan kepada Komisi Eropa untuk persetujuan awal dan

(14)

perpanjangan tahunan impor perikanan ke negara Uni Eropa.

7. Impor hanya diijinkan dari kapal dan perusahaan (misalnya pabrik pengolahan, freezer atau

coldstorage) yang telah diperiksa oleh pejabat yang

berwenang dari negara pengekspor dan harus memenuhi persyaratan Uni Eropa. Daftar perusahaan yang disetujui tersebut dikelola oleh Komisi Eropa dan dipublikasikan di situsnya.

8. Inspeksi oleh Kantor Komisi Food and Veterinary diperlukan untuk menegaskan kepatuhan terhadap persyaratan di atas. Misi inspeksi tersebut adalah dasar untuk membangun kepercayaan antara Komisi UE dan pihak yang berwenang dari negara pengekspor.

 Inspeksi perbatasan

Impor produk perikanan dari negara-negara non-Uni Eropa harus disetujui oleh Border Inspection Post yang merupakan kewenangan dokter hewan resmi jika ingin masuk ke Uni Eropa.

Setiap pengiriman dikenakan pemeriksaan dokumen, pemeriksaan identitas dan jika perlu dilakukan pemeriksaan fisik. Frekuensi pemeriksaan fisik bergantung pada keterangan risiko produk dan juga hasil pemeriksaan sebelumnya.

Pengiriman yang ternyata tidak sesuai dengan Undang-Undang Community European Union (EU) akan

(15)

dihancurkan, atau dalam kondisi tertentu, dikirimkan kembali dalam waktu 60 hari.

IV. KETENTUAN NEGARA UNI EROPA SESUAI OFFICIAL JOURNAL OF THE EUROPEAN UNION - 2011

1. Ikan/moluska/krustacea yang dikirim tidak menunjukkan tanda-tanda klinis serangan jenis penyakit yang dipersyaratkan dalam kurun waktu 72 jam (sampai sebelum dikirim);

2. Ikan yang dikirim bukan jenis yang dilarang, karena terjadi kematian dengan penyebab yang tidak diketahui;

3. Ikan yang dikirim tidak direncanakan untuk dimusnahkan atau dimatikan untuk eradikasi penyakit;

4. Disamping ikan yang yang masuk ke dalam kelompok

susceptible spesies terdapat jenis-jenis ikan yang dapat

menjadi inang perantara/vektor, bagi penyebaran penyakit tersebut;

5. Ikan hias akuatik dikemas dengan kondisi kualitas air yang tidak merusak status kesehatan ikan tersebut; 6. Melakukan tindakan sesuai ketentuan yang

dipersyaratkan baik terhadap media pembawa yang rentan (suceptible), maupun vektor;

7. Wadah transportasi yang digunakan harus bersih dan didisenfeksi, diberi label dengan tulisan yang jelas dengan informasi yang relevan.

(16)

V. PERSYARATAN UNTUK EKSPOR KE UNI EROPA (EU 1252 2008)

A. Hewan Akuakultur yang ditujukan untuk Usaha Perikanan dan Fasilitas Hias Terbuka

1. Hanya dapat diekspor ke Uni Eropa dari negara-negara ketiga, wilayah, zona atau kompartemen yang tercantum dalam Lampiran I.

2 . Harus memenuhi persyaratan diantaranya:

a. harus disertai dengan sertifikat kesehatan hewan sesuai dengan model yang ditetapkan dalam Lampiran II poin A dan penjelasan dalam Lampiran III.

b. memenuhi persyaratan kesehatan hewan yang ditetapkan dalam model sertifikat dan penjelasan, sebagaimana dimaksud dalam butir (a).

B. Ikan Hias yang ditujukan sebagai Closed Ornamental Facilities

1. Spesies Ikan hias yang rentan terhadap satu atau lebih penyakit yang tercantum dalam Directive 2008/53/EC dan merupakan bagian dari closed ornamental facilities hanya dapat diekspor ke Uni Eropa dari negara-negara ketiga, wilayah, zona atau kompartemen yang tercantum dalam Lampiran I.

2. Closed ornamental facilities termasuk diantaranya adalah

(17)

dari hasil penangkapan alami dan dalam budidayanya telah dilengkapi dengan sistem pengelolaan limbah yang bertujuan untuk mengurangi risiko transmisi penyakit ke perairan alami.

3. Spesies ikan hias yang tidak rentan terhadap salah satu penyakit yang tercantum dalam Directive 2008/53/EC, termasuk di dalamnya moluska dan krustasea hias, ditujukan sebagai closed ornamental facilities, hanya dapat diekspor ke Uni Eropa dari negara ketiga atau wilayah:

a. adalah anggota dari Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (OIE), atau

b. tercantum dalam Lampiran I dan memiliki perjanjian formal dengan OIE untuk secara teratur menyampaikan informasi mengenai status kesehatan hewan mereka kepada anggota organisasi tersebut. 4. Pengiriman hewan akuatik sebagaimana dimaksud dalam

ayat 1 dan 2 harus:

a. disertai dengan sertifikat kesehatan hewan sesuai dengan model yang ditetapkan dalam Lampiran II butir B dan penjelasan dalam Lampiran III,dan

b. memenuhi persyaratan kesehatan hewan yang ditetapkan dalam model sertifikat dan penjelasan, sebagaimana dimaksud dalam butir (a).

(18)

C. Hewan Akuakultur dan Produk-Produknya ditujukan untuk Konsumsi Manusia

1. Budidaya hewan akuatik dan produk-produknya yang ditujukan untuk konsumsi manusia hanya dapat diekspor ke Uni Eropa dari negara-negara ketiga, wilayah, zona atau kompartemen yang termasuk dalam daftar yang disusun sesuai dengan Pasal 11 (1) Peraturan (EC) No 854/2004 .

2. Kiriman dari hewan dan produk-produk sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus:

a. disertai dengan sertifikat kesehatan hewan sesuai dengan model yang relevan sebagaimana yang ditetapkan dalam Lampiran VI (EC) No 2074/2005, dan

b. memenuhi persyaratan kesehatan hewan dan catatan yang ditetapkan dalam model sertifikat serta persyaratan yang ada, sebagaimana dimaksud dalam butir (a).

Berdasarkan Commision Directive 2008 53 EC, daftar penyakit dan spesies yang rentan dan disyaratkan oleh Uni Eropa dapat dilihat pada tabel 1 berikut.

(19)

Tabel 1. Daftar Penyakit dan Spesies yang Rentan dan Disyaratkan oleh Uni Eropa (sesuai Commission

Directive 2008 53 EC)

EXOTIC DISEASES

DISEASE SUSCEPTIBLE SPECIES

FISH

Epizootic haematopoietic necrosis

Rainbow trout (Oncorhynchus

mykiss) dan Redfin perch (Perca fluviatilis)

Epizootic ulcerative syndrome Genera: Catla, Channa, Labeo, Mastacembelus, Mugil, Puntius dan Trichogaster

MOLLUSCS

Infection with Bonamia exitiosa Australian mud oyster (Ostrea angasi) dan Chilean flat oyster (O. chilensis)

Infection with Perkinsus marinus Pacific oyster (Crassostrea gigas) dan Eastern oyster (C. virginica)

Infection with Microcytos mackini Pacific oyster (Crassostrea gigas), Eastern oyster (C.

virginica), Olympia flat oyster (Ostrea conchaphila), dan

European flat oyster (O. edulis)

CRUSTACEANS

Taura syndrome Gulf white shrimp (Penaeus setiferus), Pacific blue shrimp (P.

stylirostris), and Pacific white

shrimp (P. vannamei)

Yellowhead disease Gulf brown shrimp (Penaeus aztecus), Gulf pink shrimp (P.

duorarum), Kuruma prawn (P.

japonicus), black tiger shrimp (P.

monodon), Gulf white shrimp (P.

setiferus), Pacific blue shrimp (P.

stylirostris), and Pacific white

(20)

NON-EXOTIC DISEASES

DISEASE SUSCEPTIBLE SPECIES

FISH

Viral haemorrhagic septicaemia

(VHS)

Herring (Clupea spp.), whitefish

(Coregonus sp.), pike (Esox lucius), haddock

(Gadusaeglefinus), Pacific cod (G. macrocephalus), Atlantic cod (G. morhua), Pacific salmon (Oncorhynchus spp.) rainbow

trout (O. mykiss), rockling (Onos

mustelus), brown trout (Salmo trutta), turbot (Scophthalmus maximus), sprat

(Sprattussprattus) and grayling (Thymallus thymallus)

Infectious haematopoietic necrosis (IHN)

Chum salmon (Oncorhynchus

keta), coho salmon (O. kisutch),

Masou salmon (O. masou),

rainbow atau steelhead trout (O.

mykiss), sockeye salmon (O.

nerka), pink salmon (O. rhodurus)

chinook salmon (O.tshawytscha),

dan Atlantic salmon (Salmo salar)

Koi herpes virus (KHV) disease Common carp dan koi carp (Cyprinus carpio)

Infectious salmon anaemia (ISA) Rainbow trout (Oncorhynchus mykiss), Atlantic salmon (Salmo salar), dan brown dan sea trout (S. trutta)

MOLLUSCS

Infection with Marteilia refringens Australian mud oyster (Ostrea angasi), Chilean flat oyster (O.

chilensis), European flat oyster (O. edulis), Argentinian oyster (O.

puelchana), blue mussel (Mytilus edulis) and Mediterranean mussel (M. galloprovincialis)

(21)

DISEASE SUSCEPTIBLE SPECIES

Infection with Bonamia ostreae Australian mud oyster (Ostrea angasi), Chilean flat oyster (O.

chilensis), Olympia flat oyster (O.

conchaphila), Asiatic oyster (O.

denselammellosa), European flat

oyster (O. edulis), dan

Argentinian oyster (O. puelchana)

CRUSTACEANS

White spot disease Semua decapod crustaceans (order Decapoda)

D. Transportasi Hewan Akuakultur

1. Hewan akuakultur yang akan diekspor ke Uni Eropa tidak diangkut dalam kondisi yang dapat mengubah status kesehatannya. Secara khusus, tidak diangkut dalam air yang sama atau micro-container dari status kesehatan yang lebih rendah, atau yang tidak dimaksudkan untuk ekspor ke Uni Eropa.

2. Selama transportasi ke Uni Eropa, hewan akuakultur tidak dibongkar dari wadah dan air di mana mereka diangkut. 3. Pengiriman hewan akuakultur yang diangkut melalui laut

ke perbatasan Uni Eropa, addendum untuk transportasi hewan akuakultur hidup melalui laut, diselesaikan sesuai dengan model yang ditetapkan dalam Butir D Lampiran IV, dan dilampirkan sertifikat kesehatan hewan yang relevan.

(22)

E. Persyaratan untuk Pelepasan Hewan Akuakultur dan Produk-Produknya

1. Hewan Akuakultur dan produk-produknya yang diekspor ke Uni Eropa dan dimaksudkan untuk konsumsi manusia harus ditangani dengan tepat untuk menghindari kontaminasi perairan alami di Uni Eropa

2. Hewan Akuakultur yang diekspor ke Uni Eropa tidak akan dilepaskan ke alam liar, kecuali disahkan oleh pejabat yang berwenang di tempat tujuan .

Pihak berwenang hanya dapat memberikan otorisasi di mana pelepasan tidak membahayakan status kesehatan hewan air di tempat pelepasan dan harus memastikan bahwa langkah-langkah mitigasi risiko yang diambil sudah tepat .

3. Air bekas transportasi dari kiriman barang harus ditangani dengan tepat untuk menghindari kontaminasi perairan alami.

VI. PERSYARATAN UNTUK TRANSIT A. Transit dan penyimpanan

Kiriman hewan hidup Akuakultur dan telur ikan yang ditujukan untuk negara ketiga, baik oleh angkutan atau melalui

Community, atau setelah penyimpanan, harus memenuhi

persyaratan yang ditetapkan dalam Bab IV. Sertifikat yang menyertainya harus menggunakan kata-kata 'untuk transit melalui EC'. Kiriman juga harus disertai dengan sertifikat yang diperlukan oleh tujuan negara ketiga.

(23)

Namun, jika kiriman dimaksudkan untuk konsumsi manusia, mereka harus dilengkapi dengan sertifikat kesehatan hewan diselesaikan sesuai dengan model yang ditetapkan dalam Bagian C dari Lampiran II dan penjelasan dalam Lampiran III.

B. Pengurangan untuk Transit melalui Latvia, Lithuania dan Polandia

1. Transit melalui jalan darat atau dengan kereta api antara pos-pos pemeriksaan perbatasan di Latvia, Lithuania dan Polandia yang tercantum dalam Lampiran Keputusan Komisi 2001/881/EC, kiriman datang dari dan untuk Rusia, secara langsung atau melalui negara ketiga lainnya, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. pengiriman tersebut disegel dengan segel yang telah

memiliki serial nomor yang berasal dari dokter hewan resmi di perbatasan pos pemeriksaan masuk;

b. dokumen yang menyertai pengiriman tersebut, sebagaimana diatur dalam Pasal 7 Directive 97/78/EC, yang dicap dengan kata-kata 'Hanya untuk transit ke Rusia melalui EC' pada setiap halaman oleh inspektur resmi di perbatasan inspeksi pasca masuk;

c. persyaratan prosedural yang diatur dalam Pasal 11 dari Petunjuk 97/78/EC dipatuhi, dan

2. Audit reguler dilakukan oleh pejabat yang berwenang untuk memastikan bahwa jumlah kiriman, sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, dan jumlah produk saat

(24)

meninggalkan Community sesuai dengan jumlah dan kuantitas memasuki Community.

VII. KETENTUAN LAINNYA YANG BERHUBUNGAN

DENGAN PENGIRIMAN

 HC yang akan dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dari negara asal mengikuti model yang sudah ditetapkan dalam ketentuan peraturan dalam COMMISION

REGULATION (EU) No. 346/2010

 Mengikuti ketentuan khusus untuk jenis-jenis ikan non eksotik, maupun eksotik, dan untuk konsumsi manusia sesuai persyaratan negara tujuan yang telah disepakati,

Health certificate maupun surat keterangan yang

menjelaskan tempat asal dan cara budidaya ikan/ moluska/krustasea yang akan dikirim

 Setiap lembar sertifikat maupun surat keterangan lainnya menggunakn kertas khusus, asli merupakan satu bagian utuh yang tidak terpisah-pisah bernomor halaman, yang diberi stempel, dan ditandatangani inspektur pada setiap lembarannya

Health Certificate maupun surat keterangan

menggunakan bahasa resmi yang dimengerti oleh kedua negara, atau bisa menggunakan bahasa negara pengekspor yang diberi terjemahan

Health Certificate harus diselesaikan dan ditandatangani

oleh inspektur resmi tidak lebih dari 72 jam sebelum pemuatan kiriman, atau tidak lebih dari 24 jam untuk ikan

(25)

budidaya dan diperiksa dalam waktu 24 sebelum jam loading. Pejabat yang berwenang dari negara asal harus memastikan bahwa prinsip-prinsip sertifikasi setara dengan yang diatur dalam Petunjuk 96/93/EC diikuti

Health Certificate yang dikeluarkan untuk ikan hidup

(budidaya) berlaku selama 10 hari dari tanggal penerbitan. Untuk transportasi dengan kapal laut, waktu validitas diperpanjang pada saat perjalanan di laut. Untuk itu, deklarasi asli dari master kapal dibuat sesuai dengan addendum, disusun sesuai dengan model yang ditetapkan, serta dilampirkan dengan health certificate.

VIII. Persyaratan Pelabelan

A. Pelabelan dan Persyaratan Kemasan untuk Live Bivalve Moluska

Semua paket pengiriman moluska hidup harus diberi label sehingga pusat pengiriman asli/asal dapat diidentifikasi setiap saat selama transportasi dan distribusi hingga penjualan eceran . Informasi berikut harus ditampilkan secara permanen dan dibaca :

• negara pengirim,

• spesies kerang moluska (nama umum dan nama ilmiah), • nomor registrasi,

• tanggal packing, terdiri dari setidaknya hari dan bulan. Label harus mencakup informasi lain yang berlaku untuk semua produk ikan. Informasi ini dapat dicetak pada bahan pembungkus atau diletakkan pada label yang terpisah yang

(26)

kemudian ditempelkan ke bahan pembungkus atau dimasukkan ke dalam pembungkus. Label perekat diri tidak boleh digunakan, kecuali mereka tidak dilepas. Semua jenis label hanya untuk sekali penggunaan dan tidak dapat dialihkan.

Label harus tahan lama, tahan air, serta informasi yang disajikan harus dapat dibaca dalam karakter yang mudah dipahami dan tidak dapat dihapus. Moluska hidup harus dibungkus dalam kondisi yang telah memenuhi persyaratan kebersihan.

Bahan pembungkus atau wadah harus:

 tidak merusak karakteristik organoleptik dari moluska hidup,

 tidak menularkan zat berbahaya bagi kesehatan manusia melalui moluska hidup,

 cukup kuat untuk memberikan perlindungan yang memadai terhadap molluska hidup,

Tiram harus dibungkus dengan shell cekung ke bawah. Semua pembungkus dari moluska hidup harus disegel, dan tetap disegel dari pusat pengiriman sampai diterima oleh konsumen atau pengecer. Semua produk tersebut harus diberi label yang jelas dengan pernyataan: moluska live untuk konsumsi manusia langsung, tidak akan dilepaskan di perairan

Community. Semua produk tersebut harus dikemas dalam

kemasan dengan ukuran yang cocok untuk penjualan eceran ke restoran atau langsung ke konsumen.

(27)

Negara-negara anggota lain mungkin memiliki persyaratan tambahan. Eksportir harus menghubungi pembeli mereka untuk menentukan apakah ada persyaratan tambahan khusus dari negara tujuan yang diterapkan untuk moluska, echinodermata, tunicates atau gastropoda laut hidup.

B. Pelabelan dan Persyaratan Kemasan untuk Ikan dan Produk Lainnya

Paket dan kontainer untuk semua produk perikanan yang diekspor ke Uni Eropa harus diberi label.

Informasi ini harus berada dalam jarak dekat, mudah dipahami dan ditandai di tempat yang mencolok sedemikian rupa agar mudah terlihat, terbaca jelas dan tidak dapat idihapus, serta informasinya harus jelas. Untuk semua produk yang akan diekspor ke Uni Eropa, bahan yang digunakan untuk menampung dan melindungi produk harus disertai dengan nomor dan nama negara tujuan.

(28)

Lampiran I. Daftar negara-negara ketiga, wilayah, zona atau kompartemen

Country/territory Aqualculture Species Zone/Compartement

ISO-code Name Fish Molluscs Crustaceans Code Description AU Australia X (A)

BR Brazil X (B)

CA Canada X CA 0 (C) Whole territory

CA 1 (D) British Columbia CA 2 (D) Alberta CA 3 (D) Saskatchewan CA 4 (D) Manitoba CA 5 (D) New Brunswick CA 6 (D) Nova Scotia CA 7 (D) Prince Edward Island CA 8 (D) Newfoundland and Labrador CA 9 (D) Yukon CA 10(D) Northwest Territories CA 11(D) Nunavut

CL Chile X (A) Whole country

CN China X (B) Whole country

CO Colombia X (B) Whole country

CG Congo X (B) Whole country

CK Cook Island

X (F) X (F) X (F) Whole country

HR Croatia X (A) Whole country

HK Hongkong X (B) Whole country

ID Indonesia X (A) Whole country

IL Israel X (A) Whole country

JM Jamaica X (A) Whole country

JP Japan X (B) Whole country

KI Kiribita X (F) X (F) X (F) Whole country

(29)

Country/territory Aqualculture Species Zone/Compartement

ISO-code Name Fish Molluscs Crustaceans Code Description MH Marshall Island X (F) X (F) X (F) Whole country MK (E) The former Yugoslav Republic of Macedonia X (B) Whole country MY Malaysia X (B) Peninsular, Western Malaysia NR Nauru X (F) X (F) X (F) Whole country

NU Niue X (F) X (F) X (F) Whole country

NZ New Zealand X (A) Whole country PF French Polynesia X (F) X (F) X (F) Whole country PG Papua New Guinea X (F) X (F) X (F) Whole country PN Pitcairn Island X (F) X (F) X (F) Whole country

PW Palau X (F) X (F) X (F) Whole country

RU Russia X (A) Whole country

SB Solomon Island

X (F) X (F) X (F) Whole country

SG Singapore X (B) Whole country

ZA South Africa

X (A) Whole country

TW Taiwan X (B) Whole country

TH Thailand X (A) Whole country

TR Turkey X (A) Whole country

TK Tokelau X (F) X (F) X (F) Whole country

TO Tonga X (F) X (F) X (F) Whole country

TV Tuvalu X (F) X (F) X (F) Whole country

US United Stated (G) X X US 0 (C) Whole country X US 1 (D) Whole country, except the following

(30)

Country/territory Aqualculture Species Zone/Compartement

ISO-code Name Fish Molluscs Crustaceans Code Description states: New York, Ohio, Illinois, Michigan, Indiana, Wisconsin, Minnesota and Pennsylvania X US 2 Humboldt Bay (California) US 3 Netarts Bay (Oregon) US 4 Wilapa Bay, Totten Inlet, Oakland Bay, Quilcence Bay and Dabob Bay (Washington) US 5 NELHA (Hawaii) WF Wallis and Futuna X (F) X (F) X (F) Whole country

WS Samoa X (F) X (F) X (F) Whole country

(A) Apply to all fish species

(B) Apply only to Cyprinidae

(C) Apply not to fish species susceptible to or vector species for viral

haemorrhagic septicaemia according to Part II of Annex IV to Directive 2006/88/EC

(D) Apply only to fish species susceptible to or vector species for viral

haemorrhagic septicaemia according to Part II of Annex IV to Directive 2006/88/EC

(E) Provisional code that does not prejudice in any way the definitive

denomination for this country, which will be agreed following the conclusion of the negotiations currently taking place on this subject at the United Nations

(F) Apply only to imports of ornamental fish which are not of susceptible

species to any of the diseases listed in Part II of Annex IV to Directive 2006/88/EC, and ornamental molluscs and ornamental crustaceans, intended for closed ornamental facilities

(G) For the purposes of this Regulation United States includes Puerto Rico,

U.S. Virgin Islands, American Samoa, Guam and Northern Mariana Islands

(31)

Lampiran II. Contoh Sertifikat Kesehatan Akuakultur yang ditujukan Untuk Ekspor ke Uni Eropa

A. Untuk Usaha Perikanan yang termasuk Open Ornamental Facilities

Veterinari certificate to EU I.1 Consignor I.2 Certificate reference No I.2.a.

Name I.3 Central competent authority

Address I.4 Local competent authority

Tel

I.5 Consignee I.6

Name Address Tel. I.7 Countr of origin ISO code I.8 Region of Origin ISO code I.9 Country of destination ISO code I.10 Region of destination ISO code

I.11 Place of origin I.12

Name Approval number

Address

I.13 Place of loading I.14 Date of departure Time of departure

Address Approval

number

I.15 Means of Transport I.16 Entry BIP in EU Aeroplane Road vehicle Railway

wagon

Road vehicle Other I.17 No of CITES Identification

Documentary references

I.18 Description of commodity I.19 Commodity code (HS code) I.20 Quantity

I.21 I.22 Number of package

I.23 Identification of container/seal number I.24 I.25 Commodities certified for

Breeding Quanrantine Relaying Other Pets Circus/exhibition

I.26 I.27 For Import or admission into EU

I.28 Identification of the commodities

Species Quantity

(32)

COUNTRY

Aquaculture animals for farming, relaying, put and take fisheries and open ornamental facilities II. Health information II.a. Sertificate reference no II.b.

II.1. General requirements

P a rt I I: S e rt if ic a ti o n

I. I, the undersigned official inspector, hereby certify that the aquaculture animals referred to in Part I of this certificate

II.1.1. have been inspected within 72 hours of loading, and showed no clinical signs of disease; II.1.2. are not subject to any prohibitions due to unresolved increased mortality;

II.1.3. are not intended for destruction or slaughter for the eridication of disease; and

II.1.4. originate from aquaculture farms which are all under the supervision of the competent authority; II.1.5. (1) in the cast of mollucs, were subject to an individual visual check of each part of the

consigment, and no mollucs species other than those specified in part I of the certificate were detected].

II.2. (1) (2) (3) [Requirements for species susceptible to Epizootic haematopoietic necrosis (EHN)

Bonamia exitiosa, Perkinsus marinus, Mykrocytos mackini, Taura syndrome and/or Yellowhead disease

I, the undersigned official inspector, hereby certify that the aquaculture animal reffered to above: either (1) (5) [originated from a from a country/territory, zone or compartment declared free from

(1)[EHN] (1)[Bonamia exitiosa] (1)[Perkinsus marinus] (1)[Mikrocytos mackini] (1)[Taura

syndrome] (1)[Yellowhead disease] in accordance with Chapter VII of Council Directive

2006/88/EC or the relevant OIE Standard by the competent authority of the country of origin, and

(i) where the relevant disease(s) is (are) notifiable to the competent authority and reports of suspicion of infection of the relevant disease(s) must be immediately investigated by the competent authority,

(ii) all introduction of species susceptible to the relevant disease(s) come from an area declared free of the disease(s), and

(iii) species susceptible to the relevant disease(s) are not vaccinated against the relevant disease(s)];

or (1) (3) (5) [in the case of wild aquatic animal, have been subject to quarantine in

accordance with Decision 2008/946/EC]].

II.3. (1) (7) [Requirements for vector species to Epizootic haematopoietic necrosis (EHN), Bonamia exitiosa, Perkinsus marinus, Mikrocytos mackini, Taura syndrome and/or Yellowhead disease

I, the undersign official inspector, hereby sertify that the aquaculture animal referred to above which are to be regarded as posible vektors to (1)[EHN] (1)[Bonamia exitiosa] (1)[Perkinsus marinus]

(1)[Mikrocytos mackini] (1)[Taura syndrome] (1)[Yellowhead disease] as they are of species listed in

Column 2 and fulfil the conditions set out in Column 3 of the table in Annex I to Regulation (EC) No 1251/2008:

(i) where the relevant disease(s) is (are) notifiable to the competent authority and reports of suspicion of infection of the relevant disease(s) must be immediately investigated by the competent authority,

(ii) all introduction of species susceptible to the relevant disease(s) come from an area declared free of the disease(s), and

(iii) species susceptible to the relevant disease(s) are not vaccinated against the relevant disease(s)];

(33)

COUNTRY

Aquaculture animals for farming, relaying, put and take fisheries and open ornamental facilities II. Health information II.a. Sertificate reference no II.b.

II.4. (1)(2)(3)[Requirements for species susceptible to Viral haemorrhagic septicaemia (VHS), Infectious haematopoietic necrosis (IHN), Infectious salmon anaemia (ISA), Koi herpes virus (KHV), Marteilia refringens, Bonamia ostreae, and/or White spot disease

I, the undersigned official inspector, hereby certify that the aquaculture animals referred to above: P a rt I I: S e rt if ic a ti o n

either (1)(5)[originate from a country/territory, zone or compartment declared free from (1)[EHN]

(1)

[Bonamia exitiosa] (1)[Perkinsus marinus] (1)[Mikrocytos mackini] (1)[Taura syndrome]

(1)

[Yellowhead disease] in accordance with Chapter VII of Council Directive 2006/88/EC or the relevant OIE Standard by the competent authority of the country of origin, and

(i) where the relevant disease(s) is (are) notifiable to the competent authority and reports of suspicion of infection of the relevant disease(s) must be immediately investigated by the competent authority,

(ii) all introduction of species susceptible to the relevant disease(s) come from an area declared free of the disease(s), and

(iii) species susceptible to the relevant disease(s) are not vaccinated against the relevant disease(s)];

or (1)(3)(6)[in the case of wild aquatic animals, have been subject to quarantine in accordance with

Decision 2008/946/EC.]]

II.5. (1)(2)(3)[Requirements for species susceptible to Viral haemorrhagic septicaemia (VHS), Infectious haematopoietic necrosis (IHN), Infectious salmon anaemia (ISA), Koi herpes virus (KHV), Marteilia refringens, Bonamia ostreae, and/or White spot disease

I, the undersigned official inspector, hereby certify that the aquaculture animals referred to above:

either 1)(6)[originate from a country/territory, zone or compartment declared free from

(1) [VHS] (1) [IHN] (1) [ISA] (1) [KHV] (1) [Marteilia refringens] (1) [Bonamia ostreae] (1) [White spot disease] in accordance with Chapter VII of Directive 2006/88/EC or the relevant OIE Standard by the competent authority of the country of origin, and (i) where the relevant disease(s) is (are) notifiable to the competent authority and reports of suspicion of infection of the relevant disease(s) must be immediately investigated by the competent authority,

(ii) all introduction of species susceptible to the relevant disease(s) come from an area declared free of the disease(s), and

(iii) species susceptible to the relevant disease(s) are not vaccinated against the relevant disease(s)]

or 1)(6)[have been subject to quarantine in accordance with Decision 2008/946/EC.]]

II.6. Transport and labelling requirements

I, the undersigned official inspector, hereby certify that:

II.6.1. The aquaculture animals referred to above are placed under conditions, including with a water quality, that do not alter their health status;

II.6.2. The transport container or well boat prior to loading is clean and disinfected or previously unused; and

(34)

COUNTRY

Aquaculture animals for farming, relaying, put and take fisheries and open ornamental facilities II. Health information II.a. Sertificate reference no II.b.

II.6.3. the consignment is identified by a legible label on the exterior of the container, or when transported by well boat, in the ship's manifest, with the relevant information referred to in boxes I.7 to I.13 of Part I of this certificate, and the following statement:

either (1)["(1)[Wild] (1)[Fish] (1)[Molluscs] (1)[Crustaceans] intended for farming in the European Union "] or (1) [" (1) [Wild] (1)

[Molluscs] intended for relaying in the European Union”],

or (1)["(1)[Wild] (1)[Fish] (1)[Molluscs] (1)[Crustaceans] intended for put and take fisheries in the European Union”]

or (1)["Ornamental (1)[fish] (1)[molluscs] (1)[crustaceans] intended for open ornamental facilities in the European Union”]

or (1)(3) [" (1) [Wild] (1) [Fish] (1) [Molluscs] (1)

[Crustaceans] intended for quarantine in the European Union”].

II.7. (1)(7)[Requirements for species susceptible to Spring vireamia of carp (SVC), Bacterial kidney disease (BKD), Infectious pancreatic necrosis virus (IPN) and Infection with

Gyrodactylus salaris (GS)

I, the undersigned official inspector, hereby certify that the aquaculture animals referred to above,

either (1)[originate from a country/territory or part thereof:

(a) where(1)[SVC] (1)[GS] (1)[BKD] (1)[IPN] is (are) are notifiable to the competent authority and reports of suspicion of infection of the relevant disease(s) must be immediately investigated by the competent authority,

(b) where all aquaculture animals of species susceptible to the relevant disease(s) introduced into that country/territory or part thereof comply with the requirements set out in II.7 of this certificate,

(c) where species susceptible to the relevant disease(s) are not vaccinated against the relevant disease(s), and

(d) either (1)[which, in the case of (1)[IPN] (1)[BKD], complies with requirements for disease freedom equivalent to those laid down in Chapter VII of Directive 2006/88/EC.]

and/or (1)[which, in the case of (1)[SVC] (1)[GS], complies with requirements for disease freedom laid down in the relevant OIE Standard.]

and/or

(1)

[which, in the case of

(1) [SVC] (1) [IPN] (1) [BKD], comprises one individual farm which under the supervision of the competent authority: (i) has been emptied, cleansed and disinfected, and fallowed in at least 6 weeks,

(ii) has been restocked with animals from areas certified free from the relevant disease by the competent authority.]]

and/or (1)[in the case of wild aquatic animals susceptible to (1)[SVC] (1)[IPN] (1)[BKD], have been subject to quarantine under conditions at least equivalent to those laid down in Decision 2008/946/EC.]

and/or (1)[in the case consignments for which GS requirements apply, have been held, immediately prior to export, in water with a salinity of at least 25 parts per

(35)

COUNTRY

Aquaculture animals for farming, relaying, put and take fisheries and open ornamental facilities II. Health information II.a. Sertificate reference no II.b.

thousand for a continuous period of at least 14 days and no other live aquatic animals of the species susceptible to GS have been introduced during that period.]

and/or (1)[in the case of eyed fish eggs for which GS requirements apply, have been disinfected by a method demonstrated to be effective against GS.]]

Notes Part I:

– Box I. 19: Use the appropriate Harmonised System (HS) codes of the World Customs Organisation of the following headings: 0301, 0306, 0307, 0308 or 0511.

– Box I. 20 and I. 28: As regards quantity, give the total number in kg, except for the ornamental fish.

– Box I.25: Use the option "Breeding" if intended for farming, "Relaying" if intended for relaying, "Pets" for ornamental aquatic animals intended for pet shops or similar businesses for further sale, "Circus/exhibition" for ornamental aquatic animals intended for exhibition aquaria or similar businesses not for further sale, "Quarantine" if the aquaculture animals are intended for a quarantine facility, and "Other" if intended for put and take fisheries.

Part II:

(1) Keep as appropriate.

(2) Parts II.2 and II.4 of this certificate only applies to species susceptible to one or more of the diseases referred to in the heading of the point concerned. Susceptible species are listed in Part II of Annex IV to Directive 2006/88/EC.

(3) Consignments of wild aquatic animals may be imported regardless of the requirements in Parts II.2 and II.4 of this certificate if they are intended for a quarantine facility complying with the requirements laid down in Decision 2008/946/EC.

(4) Parts II.3 and II.5 of this certificate only applies to vector species to one or more of the diseases referred to in the heading of the point concerned. Possible vector species and the conditions, under which consignments of such species are to be considered vector species, are listed in Annex I to Regulation (EC) No 1251/2008. Consignments of possible vector species may be imported regardless of the requirements in Parts II.3 and II.5 if the conditions set out in Column 4 of the table in Annex I to Regulation (EC) No 1251/2008 are not fulfilled or they are intended for a quarantine facility complying with the requirements laid down in Decision 2008/946/EC.

(5) To be authorised into the Union one of these statements must be kept if the consignments contain susceptible or vector species to EHN, Bonamia exitiosa, Perkinsus marinus, Mikrocytos mackini, Taura syndrome and/or Yellowhead disease.

(6) To be authorised into a Member State, zone or compartment declared free from VHS, IHN, ISA, KHV, Marteilia refringens, Bonamia ostreae, or Whitespot disease or with a surveillance or eradication programme drawn up in accordance with Article 44 (1) or (2) of Directive 2006/88/EC, one of these statements must be kept if the consignment contain susceptible or vector species to the disease(s) for which disease freedom or programme(s) apply(ies). Data on the disease status of each farm and mollusc farming area in the Union are accessible at http://ec.europa.eu/food/animal/liveanimals/aquaculture/index_en.htm

(7) Part II.7 of this certificate only applies to consignments intended for a Member State or part thereof which is regarded as disease-free, or for which an programme is approved by Decision

(36)

COUNTRY

Aquaculture animals for farming, relaying, put and take fisheries and open ornamental facilities II. Health information II.a. Sertificate reference no II.b.

2010/221/EU as regards SVC, BKD, IPN or GS, and the consignment comprises species listed in Part C of Annex II as susceptible to the disease(s) for which the disease-free status or programme(s) apply(ies).

Part II.7 also applies to consignments of fish of any species originating from waters where species listed in Part C of Annex II as species susceptible to infection with GS, are present, where those consignments are intended for a Member State or part thereof listed in Annex I to Decision 2010/221/EU as free of GS.

Consignments of wild aquatic animals for which SVC, IPN and/or BKD related requirements are applicable, may be imported regardless of the requirements in Part II.7 of this certificate if they are intended for a quarantine facility complying with the requirements laid down in Decision 2008/946/EC.

- The colour of the stamp and signature must be different to that of the other particulars in the certificate.

Official inspector

Name (in capital letters): Qualification and title:

Date: Signature:

(37)

B. Untuk Usaha Perikanan Hias yang ditujukan sebagai Closed Ornamental Facilities

(38)
(39)
(40)
(41)

C. Hewan Akuakultur dan Produk-Produknya yang ditujukan untuk Konsumsi Manusia

(42)
(43)

C. Adendum untuk Transportasi Hewan Akuakultur yang Diangkut Melalui Laut

(44)
(45)

Gambar

Tabel 1.  Daftar  Penyakit  dan  Spesies  yang  Rentan  dan  Disyaratkan  oleh  Uni  Eropa  (sesuai  Commission  Directive 2008 53 EC)

Referensi

Dokumen terkait

terkandung didalam cerita.. Keterangan : Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa yang hadir berjumlah 21 orang siswa, maka persentase yang didapat dari banyaknya

Sedangkan pada urat kalsit memiliki nilai (Th), (Tm) serta salinitas relatif paling kecil dari semua tipe urat yang ditemukan dilokasi penelitian (urat generasi ke5 3), merupakan

The study was performed by cross-sectional method that used diabetes quality of life clinical trial questionnaire (DQLCTQ) to identify difference of health related quality of

Salah satu model Penerapan e-voting untuk pemilihan kepala daerah di Indonesia terbagi dalam 2 tahap, yaitu tahap penyiapan Data Pemilih Tetap yang dilakukan oleh KPU Daerah

Hasil dari penelitian ini adalah sebuah model knowledge management system e-learning menggunakan aplikasi moodle yang dapat diusulkan dan diterapkan pada

Crankshaft position sensor mesin common-rail EFI-diesel meng-output sinyal Ne yang sama dengan yang dioutput oleh engine speed sensor pada. mesin

Dalam pelaksanaan praktik pembelajaran, terlebih dahulu dilakukan observasi proses pembelajaran di lokasi SMA Negeri 2 Klaten. Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa memiliki

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah harus berbasis kinerja, maka