• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kak Fasilitasi Penyusunan Master Plan Sistem Persampahan Dan Revitalisasi Ded Persampahan Kota Pangkalpinang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kak Fasilitasi Penyusunan Master Plan Sistem Persampahan Dan Revitalisasi Ded Persampahan Kota Pangkalpinang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

K

K

E

E

R

R

A

A

N

N

G

G

K

K

A

A

A

A

C

C

U

U

A

A

N

N

K

K

E

E

R

R

J

J

A

A

(

(

K

K

A

A

K

K

)

)

F

F

A

A

S

S

I

I

L

L

I

I

T

T

A

A

S

S

I

I

P

P

E

E

N

N

Y

Y

U

U

S

S

U

U

N

N

A

A

N

N

M

M

A

A

S

S

T

T

E

E

R

R

P

P

L

L

A

A

N

N

S

S

I

I

S

S

T

T

E

E

M

M

P

P

E

E

R

R

S

S

A

A

M

M

P

P

A

A

H

H

A

A

N

N

D

D

A

A

N

N

R

R

E

E

V

V

I

I

T

T

A

A

L

L

I

I

S

S

A

A

S

S

I

I

D

D

E

E

D

D

P

P

E

E

R

R

S

S

A

A

M

M

P

P

A

A

H

H

A

A

N

N

K

K

O

O

T

T

A

A

P

P

A

A

N

N

G

G

K

K

A

A

L

L

P

P

I

I

N

N

A

A

N

N

G

G

1. LATAR BELAKANG a. Dasar Hukum

• UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

• Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

• Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum yang didalamnya berisi tentang penanganan sampah yang memadai perlu dilakukan untuk perlindungan air baku air minum.

• Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal

• Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 33 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pengelolaan Sampah

• Permen PU 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan sebagai salah satu pedoman penyehatan lingkungan permukiman (sebagaimana diamanatkan Peraturan Pemerintah No.16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah).

b. Gambaran Umum

Menurunnya kualitas pengelolaan sampah secara signifikan umumnya mulai terjadi sejak krisis ekonomi yang berkepanjangan menimpa seluruh kota di Indonesia. Hal tersebut berdampak pada penurunan kinerja sarana dan prasarana persampahan terutama kualitas TPA serta menurunnya kapasitas pembiayaan dan retribusi. Buruknya kinerja pengelolaan sampah mengakibatkan permasalahan yang serius yang perlu segera ditangani.

Pangkalpinang sebagai ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan sebagai kota yang sedang berkembang telah menghadapi banyak masalah dalam pengelolaan sampahnya. Permasalahan pengelolaan persampahan di Kota

(2)

Pangkalpinang muncul dari berbagai aspek yaitu aspek teknis operasional, keuangan, manajemen, dan sosio kultural. Perhatian yang tinggi dari pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terhadap pengelolaan persampahan, dalam pelaksanaannya sampai dengan saat ini belum dapat mengejar percepatan penambahan jumlah penduduk dan beragamnya perkembangan kehidupan kota. Akibat dari semakin bertambahnya jumlah penduduk perkotaan dan berkembangnya berbagai macam kegiatan ekonomi di Kota Pangkalpinang menimbulkan bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik sampah yang semakin banyak dan beragam. Peningkatan volume dan jenis sampah tersebut jika tidak segera diantisipasi dengan perencanaan pengelolaan sampah yang baik dikhawatirkan akan menimbulkan dampak lingkungan yang kurang baik, seperti pencemaran, gangguan kesehatan, dan kebakaran. Umumnya sampah yang dihasilkan untuk daerah perkotaan di Indonesia terdiri dari 60 % sampah organik dan 40 % sampah anorganik. Sampai saat ini banyak daerah belum memiliki sistem pengolahan sampah secara terpadu. Sistem pengolahan sampah yang berjalan selama ini hanya mengolah sampah menjadi pupuk kompos padat dan sanitary landfill di lokasi TPA. Pengelolaan sampah merupakan sistem yang terkait dengan dengan banyak pihak, mulai dari penghasil sampah (seperti rumah tangga, pasar, institusi, industri, dan lain-lain), pengelola (kontraktor), pembuat peraturan, sektor informal, maupun masyarakat yang terkena dampak pengelolaan sampah tersebut sehingga penyelesaiannyapun membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan keterlibatan semua pihak yang terkait. Guna terselenggaranya pengelolaan prasarana dan sarana persampahan yang baik dan terencana diperlukan suatu perencana yang sistematis dan integratif, untuk itu Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Tahun Anggaran 2014 menyelenggarakan jasa konsultasi ”Fasilitasi Penyusunan Master Plan Sistem

Persampahan Dan Revitalisasi DED Persampahan Kota Pangkalpinang”. Kegiatan

ini nantinya menjadi pegangan Pemerintah Kota Pangkalpinang dalam penyusunan suatu strategi yang tepat untuk pembangunan prasarana dan sarana persampahan sehingga dapat beroperasi dengan optimum dan bermanfaat bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta dapat mewujudkan suatu pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

2. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

2.1. Maksud

Maksud dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk membuat suatu arahan yang terencana bagi segenap pelaku dalam pengelolaan persampahan dengan menerapkan prinsip-prinsip perencanaan (teknis operasional, kelembagaan,

(3)

pengaturan dan pembiayaan) dan peran serta masyarakat untuk meningkatkan kinerja pengelolaan persampahan.

2.2. Tujuan

Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah menyusun suatu konsep strategi pengelolaan prasarana dan sarana persampahan dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan akan terciptanya peningkatan kesehatan masyarakat dan perbaikan kualitas lingkungan hidup.

2.3. Sasaran

Sasaran dilakukan dalam kegiatan ini yaitu :

• Tersusunnya dokumen Master Plan dan DED Persampahan Kota Pangkalpinang. • Terlaksananya pengelolaan sampah di Kota Pangkalpinang sesuai dengan Master

Plan dan DED yang disusun.

3. LOKASI STUDI

Lokasi studi meliputi wilayah Kota Pangkalpinang.

4. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan Teknis, Satker Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

5. SUMBER PENDANAAN

Kegiatan ini didanai oleh APBN yang dialokasikan pada DIPA Tahun Anggaran 2014 Satuan Kerja Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman dengan nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah).

6. RUANG LINGKUP KEGIATAN

Sesuai dengan maksud dan tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan kegiatan ini, maka ruang lingkup yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

(1) Identifikasi Kondisi Pengelolaan Persampahan di Kota Pangkalpinang

Hal ini untuk melihat kembali kondisi faktual yang sekarang berjalan dalam hal pengelolaan persampahan di Kota Pangkalpinang dari berbagai Aspek antara lain:

- Aspek Kelembagaan - Aspek Regulasi

(4)

- Aspek Teknis dan Operasional - Aspek Partisipasi Masyarakat

(2) Inventarisasi Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan di Kota Pangkalpinang

Pada lingkup ini diharapkan konsultan dapat meng-inventarisir sarana dan prasarana eksisting yang dimiliki oleh Dinas Kebersihan Kota Pangkalpinang, baik dari tahapan di Pemilahan, Pengumpulan, Pengangkutan, Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah yang dimiliki oleh Dinas Kebersihan Kota Pangkalpinang.

(3) Membuat dan memetakan pola penanganan eksisting berikut ketersediaan sarana dan prasarana di tiap wilayah Kota Pangkalpinang, dengan melihat RTRW Kota Pangkalpinang,

(4) Mengkaji secara khusus tentang kondisi, kuantitas, komposisi dan karakteristik sampah saat ini di seluruh wilayah Kota Pangkalpinang.

(5) Menganalisa timbulan dan karakteristik sampah harus mempertimbangkan mobilitas penduduk (siang-malam) dan perubahan musim.

(6) Menyusun Standar Pelayanan Pemilahan dan Pengumpulan Sampah

Konsultan diharapkan dapat merekomendasikan kriteria dan standar pelayanan pemilahan dan pengumpulan sampah termasuk konsep desain dari modifikasi/perbaikan disain tempat pemilahan sampah, dan sarana pengumpul sampah yang memasukkan konsep pemilahan sampah secara praktis mulai dari sumber.

(7) Menyusun sistem pelayanan pengangkutan dari sumber dan atau tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir.

(8) Mengkaji aspek kelembagaan yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari pengelolaan persampahan.

(9) Mengkaji aspek regulasi yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari pengelolaan persampahan

(10) Mengkaji aspek pendanaan yang meliputi perkiraan biaya kegiatan pengelolaan sampah jangka pendek (tahunan), jangka menengah (lima tahunan) dan jangka panjang

(11) Mengkaji aspek partisipasi masyarakat sesuai yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

(12) Membuat skala prioritas program pengelolaan sampah di Kota Pangkalpinang. Cakupan terakhir dari kegiatan ini adalah membuat usulan program secara

(5)

berkesinambungan, dengan menggunakan skala prioritas untuk masing-masing unit yang ada di Dinas Kebersihan Kota Pangkalpinang, berikut tahapan pelaksanaan program tersebut.

(13) Menyusun Perencanaan TPA khususnya merevitalisasi TPA Bacang, yang meliputi :

- Melakukan survey topografi pada lokasi TPA dan menyajikannya dalam bentuk peta teresterial skala 1 : 1000 yang dilengkapi dengan garis kontur interval 1,0 meter, gambar potongan memanjang dan melintang lahan eksisting dengan skala horizontal 1 : 1000 dan skala vertikal 1 : 100, bench mark dan tanda koordinat yang dipasang di lapangan. Peta topografi dimaksud diharapkan dapat menggambarkan situasi detail kemiringan atau keadaan tinggi rendah permukaan tanah yang disajikan dalam bentuk garis kontur, dapat menggambarkan luasan lahan yang telah digunakan dan tinggi timbunan sampah eksisting, dapat menggambarkan batas area yang ada dalam posisi planimetris yang benar, serta memuat semua detail alam maupun detail bangunan yang ada.

- Data kondisi tanah dilakukan dengan melakukan bor geoteknik, uji sondir dan pemeriksaan laboratorium terhadap contoh tanah. Bor geoteknik dilakukan pada 5 (lima) titik dengan kedalaman maksimum 6 meter. Data sondir (Dutch Cone Penetration Test) diperoleh melalui pengujian di lapangan. Pemeriksaan grain size analysis di laboratorium terhadap disturb dan undisturb sample sebanyak 5 (lima) buah setiap titik.

- Mengumpulkan data dan informasi hidrogeologis dan geoteknis yang meliputi :

• Air tanah di daerah lokasi TPA : kedalaman rata-rata, arah aliran, kualitas dan penggunaannya.

• Badan air yang berbatasan langsung dengan lokasi TPA : perkiraan debit, arah aliran, sifat dan pemanfaatannya.

• Data klimatogis : presipitasi, evaporasi, temperatur dan arah angin. - Merencanakan konsep dan strategi penanganan untuk lahan yang telah

termanfaatkan atau telah digunakan sebagai tempat penimbunan dan penanganan terhadap timbunan sampah yang telah ada.

- Memproyeksikan timbulan sampah per hari yang masuk ke TPA, menghitung secara terperinci kapasitas tampung dan umur lahan, perkiraan volume leachate, dampak dan desain penanganannya.

(6)

- Memberikan gambaran mengenai kemungkinan sistem pengolahan untuk meminimasi sampah sesuai dengan karakteristik sampah di wilayah Selindung dan Konhin

- Menyiapkan kriteria desain perencanaan detail TPA.

- Membuat perencanaan detail TPA berdasarkan peta topografi situasi dan penyelidikan tanah, serta memaksimalkan sarana dan prasarana yang sudah ada, meliputi : site plan, lahan penimbunan sampah berikut dukungannya seperti orientasi penyiapan lahan, lapisan dasar pelindung TPA, jalan masuk, jalan kerja dan jalan operasional sekitar lahan, sarana pengumpul dan pengolah leachate, sarana pengumpul gas, lapisan tanah penutup, alat berat, pos jaga, genset, pagar keliling, drainase dan lain-lain untuk kebutuhan sampai 5 tahun mendatang

- Menyusun spesifikasi teknis sarana dan prasarana pengelolaan sampah di TPA.

- Menyusun rencana anggaran biaya (RAB) untuk investasi pembangunan sarana dan prasarana TPA serta operasional dan pemeliharaannya, disertai dengan analisa biaya satuan atas dasar metoda kerja dan tenaga kerja yang digunakan.

- Menyiapkan laporan perencanaan, perhitungan disain, gambar rencana / bestek, RAB, BoQ dan kelengkapan Dokumen Tender.

7. HASIL YANG DIHARAPKAN

Hasil yang diharapkan dari kegiatan “Fasilitasi Penyusunan Master Plan Sistem

Persampahan Dan Revitalisasi DED Persampahan Kota Pangkalpinang” ini yaitu

tersedianya dokumen Master Plan dan DED Persampahan Kota Pangkalpinang khususnya melakukan revitalisasi TPA Bacang untuk mendukung upaya penanggulangan masalah persampahan di Kota Pangkalpinang secara terpadu melalui sistem penanganan yang lebih up to date dan efisien, serta tidak rentan terhadap kelumpuhan sistem, mengaplikasikan sistem secara terintegrasi, dukungan publik dan penggunaan teknologi tepat guna yang berwawasan lingkungan.

8. KEBUTUHAN TENAGA AHLI

Tenaga ahli yang dibutuhkan untuk mengerjakan kegiatan ini :

1. Team Leader : Sarjana Teknik Penyehatan / Lingkungan (memiliki Sertifikasi Keahlian Madya) yang berpengalaman minimum 10 tahun di bidang master plan untuk urban

(7)

development program serta berpengalaman sebagai Team Leader.

2. Ahli Persampahan : Sarjana (S1) Teknik Penyehatan / Lingkungan (memiliki sertifikasi keahlian), yang berpengalaman minimum 8 tahun di bidang manajemen persampahan.

3. Ahli Teknik Sipil : Sarjana (S1) Teknik Sipil (memiliki sertifikasi keahlian), dengan pengalaman minimal 8 tahun di bidangnya

4. Ahli Perencanaan

Kota : Sarjana (S1) Teknik Planologi (memiliki sertifikasi keahlian), berpengalaman minimum 8 tahun di bidang perencanaan pembangunan

5. Ahli Ekonomi

Pembangunan : Sarjana (S1) Ekonomi Pembangunan, berpengalaman minimum 8 tahun di bidangnya

6. Ahli Keuangan /

Finansial : Sarjana (S1) Akuntansi/Manajemen, berpengalaman minimum 8 tahun di bidang ekonomi mikro dan investasi 7. Ahli Regualsi : Sarjana (S1) Hukum, dengan pengalaman minimum 8

tahun di bidangnya 8. Ahli Institusi dan

Kelembagaan : Sarjana (S1) Ilmu Administrasi / Administrasi Negara, berpengalaman minimum 8 tahun berpengalaman di bidang Kelembagaan

9. Ahli Sosial Ekonomi

dan Budaya : Sarjana (S1) Ilmu Sosial dan Politik / Sosiologi, berpengalaman minimum 8 tahun di bidangnya

10. Ahli Geodesi : Sarjana (S1) Geodesi (memiliki sertifikasi keahlian), dengan pengalaman kerja minimal 8 tahun dalam bidang survey topografi, pengukuran topografi dan pemetaan. 11. Ahli Mekanikal &

Elektrikal : Sarjana (S1) Teknik Elektro/Mesin (memiliki sertifikasi keahlian), dengan pengalaman minimal 8 tahun di bidangnya.

12. Cost Estimator : Sarjana (S1) Teknik Sipil (memiliki sertifikasi keahlian), yang berpengalaman di bidangnya minimum 8 tahun. Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan berlangsung secara efektif dan efisien, kelima tenaga ahli akan didukung oleh beberapa tenaga penunjang, yaitu : 4 (empat) Orang Surveyor, 1 (satu) Orang Sekretaris / Tenaga Administrasi, 1 (satu) Orang Operator Komputer dan 1 (satu) Orang Juru Gambar (Drafter).

(8)

Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan waktu pelaksanaan maksimum 7 (Tujuh) bulan hari kerja terhitung setelah dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja.

No. Jenis Kegiatan/Laporan Bulan Ke-

1 2 3 4 5 6 7

1. Laporan Pendahuluan (Inception report) 2. Laporan Antara (Interim Report)

3. Konsep Laporan Akhir (Draft Final Report) Laporan Akhir (Final Report)

4. Diskusi/Koordinasi

10. PELAPORAN

Dalam kegiatan ini diwajibkan membuat pelaporan sebagai berikut : (1) Laporan Pendahuluan (Inception Report)

Laporan Pendahuluan berisi rencana kerja, metodologi pelaksanaan pekerjaan, struktur organisasi pelaksana proyek dan jadwal penugasan personil. Laporan Pendahuluan diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah kontrak kerja ditandatangani sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar. Laporan Pendahuluan tersebut selanjutnya dipresentasikan kepada Pemberi Tugas.

(2) Laporan Antara (Interim Report)

Laporan Antara diserahkan paling lambat 4 (empat) bulan sejak SPMK dan diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar. Laporan ini memuat hasil survei data wilayah, baik data primer maupun data sekunder, seperti : jenis, volume, sumber, timbunan dan pengelolaan sampah, kondisi fisik, sosial, ekonomi, lingkungan kawasan, pembiayaan, dan inventarisasi teknologi pengolahan sampah. Selain itu laporan ini berisikan tentang permasalahan dan potensi, kajian dan analisis pelaksanaan/penerapan pengelolaan sampah di TPA di Kota Pangkalpinang.

(3) Konsep Laporan Akhir (Draft Final Report)

Laporan ini diserahkan paling lambat 6 (enam) bulan sejak SPMK sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar. Laporan ini berisikan keseluruhan kegiatan sejak dari awal sampai akhir studi, analisis dan evaluasi akhir, alternatif pola pengelolaan sampah dan rekomendasi untuk keberlanjutan program. Selain itu analisis kebutuhan pengelolaan TPA di masing-masing lokasi terkait, serta konsep manajemen pengelolaan di masing-masing TPA. Konsep Laporan Akhir tersebut selanjutnya dipresentasikan kepada Pemberi Tugas untuk memperoleh masukan, saran dan perbaikan serta persetujuan.

(9)

Laporan ini merupakan perbaikan dan penyempurnaan dari Konsep Laporan Akhir setelah sebelumnya yang telah didiskusikan bersama dengan Tim Teknis dan Pemilik Proyek. Laporan Akhir disampaikan selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) bulan setelah SPMK sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.

Pangkalpinang, 1 Nopember 2013 Satker Pengembangan Kinerja Pengelolaan

Penyehatan Lingkungan Permukiman Provinsi Bangka Belitung

( Subantoro, ST., MT. )

Referensi

Dokumen terkait

Monitoring terhadap pemberian pinjaman/pembiayaan kepada KUMKM dan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan LPDB-KUMKM lainnya.. Evaluasi terhadap pelaksanaan program dan

JAKARTA Pemerintah memutuskan untuk meningkatkan alokasi batasmaksimal pengucuran nilaikredit usaha rakyat (KUR)bagi usaha mikro yang semula maksimal Rp5 juta menjadi Rp20 juta.

Program Susu Untuk Anak Sekolah di Provinsi Jawa Barat bisa segera direalisasi karena GKSI memang telah siap dengan fasilitas pabrik dan bahan baku susu dari koperasi peternak sapi

Indikator soal : Disajikan sebuah surat yang sama, siswa dapat menentukan jawaban informasi tersirat dari teks tersebut dengan tepat.. will call his friend after getting

merupakan salah satu cara untuk menjadikan manusia yang berkualitas baik jasmani maupun rohani. Untuk mencapai tujuan tersebut tentu bukan hal yang mudah, menjadikan manusia

Alhamdulillah irrobbil ‘alamiin segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Jadi, dalam upaya mencapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien, guru yang tepat guna dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Metode adalah suatu cara

[r]