LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN
PERIODE BULAN MEI S.D. NOVEMBER TAHUN ANGGARAN 2015
RELASI HUKUM NASIONAL DAN INTERNASIONAL DAN PRAKTEKNYA DI INDONESIA
Tahun ke 1 dari rencana 1 tahun
Dibiayai oleh Dana DIPA BLU Universitas Padjadjaran Tahun Anggaran 2015
Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Padjadjaran Nomor: 1473/UN6.A/KP/2015
Tanggal 19 Mei 2015
Atip Latipulhayat NIDN 0028076405 Susi Dwi Harijanti NIDN 0016016606 Wicaksana Dramanda NPM 110120140020
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Relasi Hukum Nasional Dan Internsional Dan Prakteknya Di Indonesia
Peneliti/Pelaksana
Nama Lengkap : Atip Latipulhayat, S.H., LL.M., Ph.D.
NIDN : 0028076405
Jabatan Fungsional : Lektor
Program Studi : Ilmu Hukum
No. HP :
Alamat Surel (e-mail) : atiphayat@gmail.com
Anggota (1)
Nama Lengkap : Susi Dwi Harijanti, S.H., LL.M., Ph.D.
NIDN : 0016016606
Perguruan Tinggi : Universitas Padjadjaran
Anggota (2)
Nama Lengkap : Wicaksana Dramanda
NPM : 110120140020
Perguruan Tinggi : Universitas Padjadjaran
Tahun Pelaksanaan : Tahun ke 1 dari rencana 1 tahun
Biaya Tahun Berjalan : Rp. 100.000.000
Biaya Keseluruhan : Rp. 100.000.000
Mengetahui,
Dekan Fakultas Hukum UNPAD
Dr. Sigid Suseno, S.H., M.Hum. NIP. 19650928 199001 1 002
Bandung, 30 November 2015
Ketua,
Atip Latipulhayat, S.H., LL.M., Ph.D. NIP. 19640728 199301 1 001
Menyetujui,
Direktur Riset dan PKM Unpad
RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan untuk membedah mengenai relasi antara hukum internasional dengan hukum nasional dan prakteknya di Indonesia. Penelitian ini dilatarbelakangi ketidakjelasan pengaturan dan nihilnya klaim konstitusional mengenai kedudukan hukum nasional terhadap hukum internasional. Selain itu, penelitian ini mencoba menjawab mengenai perkembangan pemikiran mengenai interaksi antara hukum nasional dan internasional yang secara tradisional didominasi oleh dua mazhab utama, yakni monisme dan dualisme, sekaligus menjajaki pemikiran alternatif yang dapat diterapkan di Indonesia.
Untuk mencapai tujuan penelitian di atas, penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif, yaitu penelitian terhadap asas-asas hukum serta perbandingan hukum. Spesifikasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu penelitian yang menghubungkan teori-teori hukum dan praktek pelaksanaannya terkait permasalahan yang dibahas. Metode ini memiliki tujuan untuk memberikan gambaran yang sistematis, faktual, dan akurat berkaitan objek penelitian itu sendiri. Penelitian ini juga dilengkapi dengan perbandingan dengan Malaysia dan Singapura untuk melihat relasi hukum internasional dan nasional pada tradisi hukum di masing-masing negara untuk menemukan unsur-unsur yang berpotensi di adaptasi pada tradisi hukum Indonesia.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam khazanah pemikiran mengenai relasi antara hukum internasional dan hukum nasional, teori monisme dan dualisme tetap merupakan teori yang paling representatif dalam meletakan posisi dan relasi antara hukum internasional dan hukum nasional. Kekuatan kedua teori ini terletak pada pengakuannya bahwa antara hukum internasional dan hukum nasional merupakan dua sistem yang saling berinteraksi. Monisme meletakkan relasi keduanya secara langsung melalui mekanisme inkorporasi, sedangkan dualisme secara tidak langsung yakni melalui mekanisme transformasi. Dalam praktek, penerapan hukum internasional dilakukan melalui orientasi baru yang lebih pragmatis dengan menekankan pada pokok persoalannya (subject matter) atau sampai sejauh mana ia memiliki dampak terhadap hukum nasional. Dalam hal ini, Indonesia perlu merumuskan kembali doktrin konstitusionalnya mengenai hukum internasional. Indonesia sebaiknya menggunakan pendekatan yang lebih pragmatis, yaitu pendekatan yang lebih fleksibel sesuai dengan kasus atau situasi yang dihadapi. Pertimbangan utamanya adalah bagaimana caranya agar ketentuan hukum internasional dapat dilaksanakan.
SUMMARY
This study aims to discuss the relationship between international law and national law and it’s practice in Indonesia. This research is motivated by vagueness and none constitutional claim concerning the position of national against international law. In addition, this study tries to answer regarding the development of theory about the interaction between national and international law that are traditionally dominated by two major concept, namely monism and dualism, while exploring alternative ideas that can be applied in Indonesia.
To achieve these objectives, the method used was normative approach, which is the study of the principles of law and comparative law. Specifications research used in this research is descriptive analysis, which studies linking legal theories and practices related implementation issues discussed. This method has the objective to provide a systematic overview, factual, and accurate information related to the object of research itself. This study is also equipped with a comparison with Malaysia and Singapore to see the relation of international and national law on legal traditions in each country to find elements that could potentially be adapted to Indonesia legal tradition.
The results showed that the theory of monism and dualism remains the most representative theory in laying position and the relationship between international law and national law. The second strength of this theory lies in its recognition that between international law and domestic law are two interacting systems. Monism put relations both directly through the mechanism of incorporation, whereas the dualism indirectly through the mechanism of transformation. In practice, the application of international law carried out through a new, more pragmatic orientation with emphasis on subject matter or to what extent it has an impact on national law. In this regard, Indonesia needs to reformulate the constitutional doctrine of international law. Indonesia should use a more pragmatic approach, namely a more flexible approach in accordance with the case or the situation at hand. The main consideration is how to make the provisions of international law can be implemented.
PRAKATA
Laporan ini adalah laporan akhir penelitian yang berjudul “RELASI
HUKUM INTERNASIONAL DAN HUKUM NASIONAL DAN
PRAKTEKNYA DI INDONESIA”, hasil penelitian tim peneliti Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran yang dibiayai oleh dana Penelitian Unggulan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Tahun Anggaran 2015.
Penelitian ini merupakan respon atas kebutuhan praktek di Indonesia dalam penerapan hukum internasional pada wilayah hukum nasional. Kebutuhan praktis ini lahir akibat ketidakjelasan klaim konstitusional pada Pasal 11 UUD 1945 mengenai kedudukan hukum internasional dan relasinya terhadap hukum nasional. Dalam praktek, umumnya penerapan hukum internasional dilakukan melalui transformasi ke dalam hukum nasional. Namun, praktek di pengadilan menunjukan hal berbeda dimana hakim dalam beberapa perkara merujuk langsung pada perjanjian-perjanjian internasional. Oleh karena itu, penelitian ini lahir guna memberikan alternatif pemikiran mengenai relasi hukum internasional dan hukum nasional dan prakteknya di Indonesia.
Tim peneliti berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam seluruh proses penyusunan laporan akhir penelitian ini. Ucapan terima kasih juga Tim peneliti ucapkan kepada mahasiswa-mahasiswa Fakultas Hukum Tata Negara, terutama kepada Sdr. Adnan Yazar Zulfikar dan Neneng Widasari yang telah banyak membantu mengklasifikasi bahan analisis berupa putusan-putusan Mahkamah Konstitusi dan membantu pada penyusunan laporan akhir penelitian ini.
Semoga penelitian ini dapat berguna bagi para pihak yang berkepentingan, terutama para pemerhati Hukum Internasional dan Hukum Tata Negara. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi rujukan mengenai alternatif teori atas relasi hukum nasional dan hukum internasional yang selama ini didominasi oleh dua mazhab utama, yakni monisme dan dualisme. Layaknya sebuah karya manusia, penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dikemudian hari diharapkan muncul penelitian-penelitian lanjutan untuk membangun hasil penelitian ini.
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ...
RINGKASAN ...
SUMMARY ...
PRAKATA ... i
ii
iii
iv
DAFTAR ISI ... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Luaran ... 5
BAB II TUNJAUAN PUSTAKA ... 6
A. Hukum Internasional ... 6
1. Perjanjian Internasional ... 6
a. Perjanjian Internasional Sebagai Sumber Hukum ... 9
b. Pembuatan Perjanjian Internasional ... 12
2. Hukum Kebiasaan Internasional ... 15
a. Unsur-Unsur Pembentuk Kebiasaan Internasional ... 16
c. Peranan Hukum Kebiasaan Internasional Saat Ini ... 26
3. Hubungan dan Interaksi Hukum Kebiasaan dan Perjanjian Internasional ... 28
B. Tinjauan Teoritis Relasi Hukum Internasional dan Hukum Nasional ... 30
1. Monisme ... 30
2. Dualisme ... 34
3. Harmonisasi ... 35
C. Praktek Negara-Negara ... 37
1. Malaysia ... 37
2. Singapura ... 40
D. Konsekuensi Tindakan Pelanggaran Kewajiban Internasional ... 42
1. Penghentian (Cessation) ... 43
2. Reparation ... 43
3. Restitusi (Restitution) ... 44
4. Kompensasi (Compensation) ... 45
5. Pemuasan (Satisfaction) ... 45
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ... 47
A. Tujuan Penelitian ... 47
B. Manfaat Penelitian ... 47
BAB V PEMBAHASAN ... 52
A. Dinamika Relasi Hukum Internasional dan Hukum Nasional Dalam Teori Dan Praktek ... 52
1. Dinamika Dua Teori Klasik: Monisme dan Dualisme ... 52
2. Dinamika Empiris: Perkembangan dan Praktek Relasi Hukum Internasional dan Hukum Nasional ... 53
a. Perkembangan Penerapan Hukum Internasional di Tingkat Nasional 54 b. Praktek di Malaysia dan Singapura ... 60
B. Hukum Internasional Dalam Hukum Nasional ... 70
1. Hukum Internasional dalam Tertib Hukum Nasional ... 70
2. Orientasi Baru Hubungan Hukum Internasional dan Hukum Nasional .. 71
C. Praktek Indonesia: Monisme - Dualisme atau Pragmatisme ... 72
BAB VI PENUTUP ... 78
A. Kesimpulan ... 78
B. Saran ... 79
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Relasi dan interaksi antara hukum internasional dan hukum nasional
merupakan salah satu isu penting sekaligus kontroversial dalam hukum
internasional. Sehubungan dengan hal ini Lambertus Erades mengatakan sebagai
berikut; The relation between international law and municipal law is a subject
with which many generations of lawyers have wrestled, are westling and will
continue to wrestle.1 Meskipun kedua sistem hukum ini memiliki sejumlah
perbedaan yang dapat ditelusuri baik dalam praktek maupun teori, namun
keduanya memiliki sejumlah titik persamaan, salah satu diantaranya adalah kedua
sistem hukum tersebut menjadikan negara sebagai subjek dan objek kajiannya.
Persoalan pokoknya adalah, apakah kedua sistem hukum itu merupakan satu
kesatuan (Monisme) atau merupakan dua sistem hukum yang terpisah (Dualisme)
dan bagaimana pola interaksi diantara kedua sistem hukum tersebut. Para pakar
hukum internasional berbeda pendapat dalam mendudukkan masalah ini. Begitu
juga praktek negara-negara termasuk Indonesia menunjukkan adanya keragaman
sistem dan bentuk relasi serta interaksi diantara keduanya.
Pengujian UU No. 38/2008 tentang Pengesahan Piagam ASEAN (Charter
of the Association of Southeast Asian Nations) yang diajukan oleh sejumlah LSM
(Lembaga Swadaya Masyarakat) kepada Mahkamah Konstitusi (MK) merupakan
kasus pertama yang baik langsung maupun tidak langsung membuka tabir
ketidakjelasan relasi hukum nasional dan hukum internasional dalam sistem
hukum nasional Indonesia. Berbeda dengan produk legislasi pada umumnya,
undang-undang tentang ratifikasi melahirkan beberapa persoalan hukum yang
cukup rumit, antara lain terkait dengan bentuk dari undang-undang tersebut.
Undang-undang tentang ratifikasi yang pada hakikatnya merupakan formalitas
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terhadap suatu perjanjian