• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gardu Induk + Transmisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gardu Induk + Transmisi"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Instalasi

Instalasi Transmisi dan Transmisi dan Gardu Induk Gardu Induk ( Instalasi Penyaluran ( Instalasi Penyaluran ))

Instalasi Penyaluran berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik : Instalasi Penyaluran berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik :

-- Dari Pusat pembangkit ke Gardu IndukDari Pusat pembangkit ke Gardu Induk

-- Dari Pusat Pembangkit ke Konsumen tegangan tinggiDari Pusat Pembangkit ke Konsumen tegangan tinggi -- Dari Gardu induk ke gardu indukDari Gardu induk ke gardu induk

-- Dari Gardu Induk ke konsumen tegangan tinggiDari Gardu Induk ke konsumen tegangan tinggi

Sedangkan media penyalurannya bisa melalui kawat yang berupa Sedangkan media penyalurannya bisa melalui kawat yang berupa saluran udara (Transmisi) dan melalui kabel yang berupa saluran kabel saluran udara (Transmisi) dan melalui kabel yang berupa saluran kabel bawah tanah (Underground cable) dan saluran kabel bawah laut bawah tanah (Underground cable) dan saluran kabel bawah laut (Submarine Cable).

(Submarine Cable).

Instalasi penyaluran terdiri dari : Instalasi penyaluran terdiri dari :

-- Saluran Transmisi (SUTT / SUTET)Saluran Transmisi (SUTT / SUTET) -- Gardu induk (GI / GITET)Gardu induk (GI / GITET)

-- Pengatur BebanPengatur Beban

1.

1. Saluran Saluran TransmisiTransmisi

Saluran transmisi adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk Saluran transmisi adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari pusat pembangkit ke gardu induk,dari gardu menyalurkan tenaga listrik dari pusat pembangkit ke gardu induk,dari gardu induk ke gardu induk dan dari gardu induk ke konsumen tegangan tinggi.

induk ke gardu induk dan dari gardu induk ke konsumen tegangan tinggi. Sistem tegangan saluran transmisi yang berlaku di PLN ,yaitu :

Sistem tegangan saluran transmisi yang berlaku di PLN ,yaitu :

Untuk tegangan 30 kV,70 kV dan 150 kV disebut Saluran Udara Tegangan Untuk tegangan 30 kV,70 kV dan 150 kV disebut Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT).

Tinggi (SUTT).

Untuk tegangan 500 kV disebut Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi Untuk tegangan 500 kV disebut Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).

(SUTET).

Peralatan SUTT / SUTETI terdiri dari : Peralatan SUTT / SUTETI terdiri dari :

-- Tower / tiang transmisiTower / tiang transmisi

-- Kawat Tanah (Ground Wire)Kawat Tanah (Ground Wire)

(2)

-- IsolatorIsolator

-- Spacer (Perentang)Spacer (Perentang)

-- Damper (Peredam)Damper (Peredam)

-- Tanduk api (Arching Horn) untuk menghilangkan sambaran petirTanduk api (Arching Horn) untuk menghilangkan sambaran petir

Gambar 6 dan 7 dibawah ini menunjukkan contoh SUTETI 500 kV dan SUTT Gambar 6 dan 7 dibawah ini menunjukkan contoh SUTETI 500 kV dan SUTT 150 kV.

150 kV.

Gambar 6 Gambar 6

SUTET

SUTETI 500 kI 500 k V,jenis Latice TowerV,jenis Latice Tower

SUTT 150 kV,jenis Lattice Tower SUTT 150 kV,jenis Lattice Tower SUTT 150 kV,jenis Steel Pole

(3)

2. Gardu Induk (GI)

2.1. Pengertian / fungsi gardu induk :

Gardu induk adalah : suatu instalasi listrik yang berfungsi untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik melalui sistem Tegangan Ekstra Tinggi (TET), Tegangan Tinggi (TT) Dan Tegangan Menengah (TM).

Tenaga listrik yang diterima / disalurkan berasal dari pusat-pusat pembangkit tenaga listrik ataupun dari gardu induk lain.

2.1.2 Klasifikasi gardu induk

Berdasarkan Tegangannya :

GI Transmisi

GI Distribusi

Berdasarkan Penempatan peralatannya:

GI pasangan dalam (in door substation)

GI pasangan luar (out door substation)

GI sebagian pasangan luar (combined out door substation)

GI pasangan bawah tanah (under ground substation)

GI sebagian pasangan bawah tanah (semi under ground substation)

GI mobil (mobile substation)

Berdasarkan Isolasi Yang Dipakai

GI isolasi udara

GI isolasi gas (GIS)

2.1.3 Peralatan Utama Gardu Induk a. Trafnsformator (Trafo)

- Trafo Tenaga (Trafo Daya)

- Trafo Instrumen (Pengukuran) :

Trafo Arus (CT)

(4)

b. Pemutus Tenaga ( PMT / CB ) c. Pemisah (PMS / DS )

d. Busbar (REL DAYA) e. Isolator

f. Lightning Arrester (LA) g. Reaktor (XL)

h. Static Capasitor (SC)

i. Peralatan Sistem Pentanahan

  j. Peralatan Komunikasi (PLC / JWOTS)

Contoh salah satu peralatan Gardu Induk (Trafo Tenaga) adalah seperti gambar 8 dibawah ini

(5)

Sedangkan gambar 9 dibawah ini menunjukkan instalasi / peralatan suatu Gardu Induk dalam bentuk singgle line diagram.

Gambar 9 keterangan gambar :

1. Lightning Arrester (LA)

(6)

3. Pms Tanah Penghantar I 150 KV 4. PMS Penghantar (PMS LINE) I 150 KV 5. Trafo Arus (CT) 6. PMT (CB) 150 KV Penghantar I 7. PMS REL 150 KV Penghantar I 8. REL (BUSBAR) 150 KV 9. PMS REL 150 KV Trafo I 10. PMT 150 KV TRAFO I

11. Trafo Arus (CT) Sisi 150 KV Trafo I

12. Trafo Tenaga 150/20 KV, 30 MVA

13. Netral Grounding Resistance (NGR)

14. Trafo Arus (CT) SISI 20 KV TRAFO I

15. PMT 20 KV TRAFO I

16. PMS REL 20 KV TRAFO I

17. Trafo Tegangan (PT) REL 150 KV

18. REL (BUSBAR) 20 KV

19. PMS REL 20 KV Penyulang I

20. PMT 20 KV Penyulang I

21. Trafo Arus (CT) Penyulang I

22. PMS Kabel Penyulang I

23. PMS Tanah Penyulang I

24. PMS Rel Trafo PS (Pemakaian Sendiri)

25. PMT 20 KV Trafo PS

26. Trafo Arus (CT) Trafo PS.

27. Trafo PS. 20 KV / 380 KV

1.3.2.2. Single Line Diagram (Bagan Kutub Tunggal Gardu Induk)

Adalah suatu diagram listrik pada gardu induk yang menunjukkan peralatan terpasang dan hubungan rangkaian dari gardu induk tersebut.

(7)

Gambar 10 dibawah ini menunjukkan singgle line diagram suatu gardu induk II 1600 A LA I KONSUMEN REL 150 KV 1000/5-5 A II 1250 A LA BOGOR WT.800 A 150/0.1/√3kV LA II 150/0.1/√3kV 1600 A 1600 A 2500 A 1250 A 150/0.1/√3kV 1000/5-5 A 1000/5-5 A 2000/5-5 A 2500 A 600/5-5 A 600/5-5 A I REL 20 kV

TRAFO III 60 MVA 150/20 kV

TRAFO II 60 MVA 150/20 kV

I

Gambar 10

1.3.2.3. Sistem hubungan rangkaian (sistem busbar) di gardu induk a. Single busbar ( Rel Tunggal) :

Rel tunggal

(8)

Rel tunggal dengan pmt dan pms bagian

b. Double busbar ( Rel Ganda) :

Rel ganda standar

Rel ganda dengan sistem 1,5 CB

Rel ganda dengan sistem 2 CB

Rel ganda dengan sistem 4 bagian (menggunakan bus section)

Gambar 11 s/d 18 menunjukkan contoh-contoh hubungan rangkaian / sistem Busbar di Gardu Induk

(9)

Gambar 12

Gambar 13

Gambar 14

(10)

Gambar 16

Gambar 17

(11)

2.1.4 Gardu Induk GIS (Gas Insulated Switchgear)

Adalah gardu induk yang menggunakan gas untuk mengisolasi bagian -bagian bertegangan antara fasa maupun dengan badan / tanah.

Umumnya Gardu Induk Ini Menggunakan Gas SF6 (SF6 Gas Insulated Switchgear Equipment)

Gambar 19 dan 20 dibawah ini menunjukkan Gardu Induk GIS, sedangkan gambar 21 menunjukkan Gardu Induk Konvensional (Open Type)

(12)
(13)

Gambar 21

2.1.5 Keuntungan Menggunakan GIS Dibanding Dengan GI Konvensional a. Hemat ruang

b. Keandalan tinggi

c. Hemat pengawasan dan perawatan d. Enviromental harmony

e. Reduksi waktu instalasi f. Keamanan

Kerugian :

Biaya / harga relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan GI konvensional

3. Instalasi Distribusi

Adalah suatu instalasi tenaga listrik yang melayani distribusi tenaga listrik mulai dari sistem penyaluran sampai ke konsumen.

Peralatan yang terdapat pada instalasi distribusi terdiri dari :

(14)

- Pusat pengatur distribusi (distribution controll centre/ DCC), saat ini di

lingkungan jawa bali disebut Area Pengatur Distribusi (APD)

- Jaringan tegangan menengah ( SUTM & SKTM)

- Gardu Distribusi

- Jaringan Tegangan Rendah (SUTR & SKTR)

- Sambungan Pelayanan Tegangan Rendah (Sampel TR)

- Alat Pengukur dan Pembatas (APP)

3.1 Gardu Induk sisi 20 kV

Gardu Induk sisi 20 kV merupakan ”hulu” dari sistem Distribusi. Pada GI sisi 20 kV terjadi penurunan tegangan dari 150 kV ke 20 kV atau dari 70 kV ke 20 kV. Pada GI 20 kV juga terjadi penyaluran tenaga listrik dari sistem penyaluran ke sistem distribusi.

Peralatan listrik yang terdapat pada GI sisi 20 kV adalah sebagai berikut :

- PMT (CB) untuk penyulang-penyulang - PMS (DS) - Rel / Busbar - Kubikel - Trafo Arus (CT) - Trafo Tegangan (PT) - Panel Kontrol

- Meter-meter (Amper Meter, KWH Meter, KVARH Meter, Volt Meter)

- Rele-rele proteksi (OCR &GFR)

- Lampu-lampu / indikator / anounciator

(15)

Contoh instalasi/peralatan GI 20 kV dapat dilihat pada gambar 22 dan 23

Gambar 22

(16)

SINGLE LINE DIAGRAM GARDU INDUK 20 kV

Gambar 23

3.2 Pusat Pengatur Distribusi

Ditempat ini dilakukan pengaturan dan pengendalian operasi sistem distribusi (Penyulang-penyulang 20 kV) dari Gardu Induk yang dilaksanakan oleh Dispatcher.

Unit kerja PLN yang menangani kegiatan tersebut di lingkungan jawa bali disebut unit Area Pengatur Distribusi (PLN APD).

PLN APD juga menangani pekerjaan pengoperasian dan pemeliharaan instalasi GI 20 kV.

(17)

3.3 Jaringan Tegangan Menengah (JTM)

Jaringan Tegangan Menengah terdiri dari Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) dan Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM). Fungsi dari JTM adalah menyalurkan tenaga listrik mulai dari GI Sisi 20kV sampai ke gardu induk distribusi.

Gambar 24 dibawah ini menunjukkan contoh suatu Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM).

Gambar 24

3.4 Gardu Hubung

Berfungsi sebagai pengumpul, pembagi dan penyalur tenaga listrik ke gardu-gardu lain (gardu-gardu distribusi) dan sebagai perlengkapan manuver untuk jaringan spindle.

(18)

Pada kondisi normal semua penyulang disuplai dari gardu induk, tapi pada kondisi tertentu disuplai dari gardu hubung melalui penyulang expres dari GI tersebut atau dari GI lain.

3.5 Gardu Distribusi

Berfungsi untuk membagi, menyalurkan tenaga listrik dan menurunkan tegangan dari sistem tegangan menengah (20 kV ) ke sistem tegangan rendah (380-220 Volt) untuk melayani konsumen tegangan rendah.

- Jenis-jenis gardu distribusi terdiri ; - Gardu tiang / Gardu Portal

- Gardu tembok / Gardu Beton - Gardu Cantol

- Gardu Kios

Gambar 25 s/d 33 dibawah ini menunjukan contoh gardu beton, gardu tiang, dan gardu cantol.

(19)

GARDU BETON (GARDU TEMBOK)

(20)

KUBIKEL DALAM GARDU BETON

INSTALASI GARDU BETON

Gambar 26

(21)

GARDU TIANG (GARDU PORTAL)

SINGLE LINE DIAGRAM GARDU BETON

Gambar 28

(22)

GARDU TIANG (GARDU PORTAL)

Gambar 30

TRAFO DISTRIBUSI PADA GARDU TIANG

(23)

SINGLE LINE DIAGRAM GARDU TIANG(GARDU PORT

Gambar 32

SUTM DAN GARDU CANTOL

(24)

3.6 Jaringan Tegangan Rendah (JTR)

Jaringan Tegangan Rendah (JTR) terdiri dari Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) dan Saluran Kabel Tegangan Rendah (SKTR), yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi ke konsumen.

3.7 Sambungan Pelanggan Tegangan Rendah (Sampel TR)

Merupakan sarana penghubung antara jaringan tegangan rendah dengan rumah pelanggan, tepatnya menghubungkan / menyambungkan antara tiang listrik dengan APP yang terpasang dipelanggan.

3.8 Alat Pengukur dan Pembatas (APP)

Berfungsi untuk mengukur dan membatasi pemakai daya (energi listrik) sesuai dengan kontrak dalam transaksi jual beli tenaga listrik.

Peralatan pengukur terdiri dari : 1. Meter KWH

2. Meter KVARH

3. Trafo arus dan trafo tegangan Peralatan pembatas terdiri dari : 1. MCB

2. Pelebur (kawat lebur, NH Fuse) 3. Rele

4. Alat bantu / Time Switch

Gambar 34 dan 35 dibawah ini Menunjukan peralatan APP dan AMR (Automatic Meter Reading)

(25)

ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS (APP)

Gambar 34

AUTOMATIC METER READING (AMR)

Gambar

Gambar 6 dan 7 dibawah ini menunjukkan contoh SUTETI 500 kV dan SUTTGambar 6 dan 7 dibawah ini menunjukkan contoh SUTETI 500 kV dan SUTT 150 kV.
Gambar 9 keterangan gambar :
Gambar 10 dibawah ini menunjukkan singgle line diagram suatu gardu induk II 1600 A LA I KONSUMENREL 150 KV1000/5-5  A II 1250 ALABOGORWT.800 A150/0.1/√3kVLAII150/0.1/√3kV1600 A1600 A2500 A 1250 A150/0.1/√3kV1000/5-5 A1000/5-5  A2000/5-5 A2500 A600/5-5  A 6
Gambar 11 s/d 18 menunjukkan contoh-contoh hubungan rangkaian / sistem Busbar di Gardu Induk
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang menggunakan suatu alat uji sistem AC dengan penambahan tabung water heater dengan metode pengumpulan data yang bertujuan

Saat membuat file presentasi baru, secara otomatis akan tersedia sebuah slide dan Layout yang dimiliki oleh slide tersebut. Untuk memilih bentuk Layout yang lain.

[r]

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, hidayah, dan karuniaNya, shalawat dan salam juga penulis tujukan pada junjungan kita Nabi

kenyataannya > a > juga dapat dihasilkan pada juga dapat dihasilkan pada campuran yang kurus karena campuran yang kurus karena pembakaran tidak merata karena distribusi

Cara diatas adalah sebagian dari determinan matriks 3×3 metode operasi baris Cara diatas adalah sebagian dari determinan matriks 3×3 metode operasi baris elementer (OBE)

Untuk anda yang memiliki komputer lama, anda pertama-tama harus mencek BIOS anda apakah dapat menangani harddisk dengan kapasitas besar khususnya harddisk yang berukuran diatas 8.4

1. Dari segi cybernetic control pada bagian non financial measurement systems perlu dilakukan perbaikan berupa melakukan pengukuran kinerja secara seimbang yaitu pengukuran