Skenario 2 : Skenario 2 :
BENGKAK BENGKAK
Seorang laki-laki, umur 55 tahun berobat ke dokter dengan keluhan perut membesar Seorang laki-laki, umur 55 tahun berobat ke dokter dengan keluhan perut membesar dan tungkai bawah bengkak sejak 1 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan adanya dan tungkai bawah bengkak sejak 1 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan adanya asi
asitetes s dadan n ededemema a papada da kekedudua a tutungngkakai i babawawah. h. DoDoktkter er memenynyataatakan kan papasiesien n memengngalaalamimi kel
kelebiebihan han caircairan an tubtubuh. uh. PemPemerikeriksaan saan LabLaboraoratortorium ium : : KadKadar ar proproteitein n (al(albumbumin) in) di di daldalamam plasma darah yang rendah 2,0
plasma darah yang rendah 2,0 g/l (normal 3,5 g/l). keadaan g/l (normal 3,5 g/l). keadaan ini menunjukan adanya gangguanini menunjukan adanya gangguan tekanan koloid osmotic dan tekanan hidrostatik di dalam kapiler darah.
Sasaran Belajar Sasaran Belajar LI
LI 1.1. MeMemamahamhami i dadan n memenjnjelaelaskskan an peperprpinindadahahan n alialiraran n dadararah h dididadalam lam dadan n didiluluar ar kakapipiler ler darah
darah
1.1. Menjelaskan pengertian kapiler darah 1.1. Menjelaskan pengertian kapiler darah 1.2.
1.2. Menjelaskan struktur kapiler darahMenjelaskan struktur kapiler darah 1.3.
1.3. MenjelMenjelaskan sirkulaskan sirkulasi kapiler darahasi kapiler darah 1.4
1.4 Menjelaskan tentang hubungan Menjelaskan tentang hubungan tekanan koloid dengtekanan koloid dengan tekanan hidrostatik an tekanan hidrostatik 1.5
1.5 Menjelaskan tentang Menjelaskan tentang fungsi kapfungsi kapiler darahiler darah LI
LI 2. 2. MemahMemahami dan menjeami dan menjelaskan aspek blaskan aspek biokimiokimiawi dan fisioiawi dan fisiologi keleblogi kelebihan cairaihan cairan dalamn dalam tubuh
tubuh
2.1. Menjelaskan pengertian CES dan CIS 2.1. Menjelaskan pengertian CES dan CIS
2.2 Menjelaskan macam – macam gangguan keseimbangan CES dan CIS 2.2 Menjelaskan macam – macam gangguan keseimbangan CES dan CIS 2.3. Menjelaskan mekanisme gangguan keseimbangan CES dan CIS 2.3. Menjelaskan mekanisme gangguan keseimbangan CES dan CIS 2.4. Menjelaskan penyebab gangguan keseimbangan CES dan
2.4. Menjelaskan penyebab gangguan keseimbangan CES dan CISCIS LI 3.
LI 3. MemahMemahami dan ami dan menjemenjelaskan glaskan gangguangguan kean keseimbaseimbangan cangan cairan tiran tubuh ubuh (edma (edma dan adan asites)sites) 3.1.
3.1. Menjelaskan Menjelaskan edemaedema
3.1.1. Menjelaskan definisi edema 3.1.1. Menjelaskan definisi edema 3.1.2
3.1.2.. MenjelaMenjelaskan penyskan penyebab terjadiebab terjadinya edemnya edemaa 3.1.3. Menjelaskan klasifikasi edema
3.1.3. Menjelaskan klasifikasi edema 3.1.4. Menjelaskan manifestasi edema 3.1.4. Menjelaskan manifestasi edema 3.1.5. Menjelaskan mekanisme edema 3.1.5. Menjelaskan mekanisme edema 3.1.6. Menjelaskan penanggulangan edema 3.1.6. Menjelaskan penanggulangan edema 3.1.7. Menjelaskan pemeriksaan edema 3.1.7. Menjelaskan pemeriksaan edema 3.2.
3.2. Menjelaskan Menjelaskan asitesasites
3.2.1. Menjelaskan definisi asites 3.2.1. Menjelaskan definisi asites 3.2.2. Menjelaskan etiologi asites 3.2.2. Menjelaskan etiologi asites 3.2.3. Menjelaskan patofisiologi asites 3.2.3. Menjelaskan patofisiologi asites 3.2.4. Menjelaskan manifestasi asites 3.2.4. Menjelaskan manifestasi asites 3.2.5. Menjelaskan mekanisme asites 3.2.5. Menjelaskan mekanisme asites 3.2.6. Menjelaskan klasifikasi asites 3.2.6. Menjelaskan klasifikasi asites 3.2.7. menjelaskan pemeriksaan asites 3.2.7. menjelaskan pemeriksaan asites 3.2.8. Menjelaskan penanggulangan asites 3.2.8. Menjelaskan penanggulangan asites
LI. 1
LI. 1 MemaMemahami dan hami dan menjmenjelaskelaskan an perpperpindaindahan aliran han aliran daradarah h didaldidalam am dan diluardan diluar kapiler darah
kapiler darah..
1.1.
1.1. MenjelaskaMenjelaskan pengertian n pengertian kapiler darahkapiler darah
Kapiler adalah tempat pertukaran anatara darah dan jaringan, memiliki percabangan yang Kapiler adalah tempat pertukaran anatara darah dan jaringan, memiliki percabangan yang lua
luas s sehsehingingga ga terterjangjangkau kau ke ke semsemua ua sel. sel. KapKapileiler r mermerupaupakan kan salusaluran ran mikmikroskroskopiopik k untuntuk uk pertukaran
pertukaran nutrient nutrient dan dan zat zat sisa sisa diantara diantara darah darah dan dan jaringan. jaringan. Dindingnya Dindingnya bersifatbersifat semipermeable untuk pertukaran berbagai substansi.
semipermeable untuk pertukaran berbagai substansi. 1.2.
1.2. MenjelaskaMenjelaskan struktur kan struktur kapiler darahpiler darah Struktur Kapiler
Struktur Kapiler
•
• PaPada da rarangngkakaiaian n memesesentntririumum, , dadararah h mememamasusuki ki kakapipileler r memelalalului i ararteteririol ol dadann meninggalkan arteri melalui venula. Darah yang berasal dari arteriol akan memasuki meninggalkan arteri melalui venula. Darah yang berasal dari arteriol akan memasuki metarteriol atau arteriol terminalis dan yang mempunyai struktur pertengahan antara metarteriol atau arteriol terminalis dan yang mempunyai struktur pertengahan antara arteriol dan kapiler. Sesudah meninggalkan metarteriol , darah memasuki kapiler arteriol dan kapiler. Sesudah meninggalkan metarteriol , darah memasuki kapiler yang berukuran besar disebut saluran istimewa dan yang berukuran kecil disebut yang berukuran besar disebut saluran istimewa dan yang berukuran kecil disebut kapiler murni. Sesudah melalui kapiler, darah kembali ke dalam sistemik melalui kapiler murni. Sesudah melalui kapiler, darah kembali ke dalam sistemik melalui venula.
venula. •
• Arteriol sangat berotot dan diameternya dapat berubah beberapa kali lipat. MetarteriolArteriol sangat berotot dan diameternya dapat berubah beberapa kali lipat. Metarteriol tidak mempuny
tidak mempunyai ai lapisan otot lapisan otot yang bersambuyang bersambungan, namun ngan, namun mempmempunyaunyai i serat-seraserat-seratt otot polos yang mengelilingi pembuluh darah pada titik-titik yang bersambungan. otot polos yang mengelilingi pembuluh darah pada titik-titik yang bersambungan. •
• Pada titik dimana kapiler murni berasal dari metarteriol, serat otot polos mengelilingiPada titik dimana kapiler murni berasal dari metarteriol, serat otot polos mengelilingi kapiler yang disebut dengan Sfingter prekapiler yang dapat membuka dan menutup kapiler yang disebut dengan Sfingter prekapiler yang dapat membuka dan menutup jalan masuk ke kapiler.
jalan masuk ke kapiler. •
• Venula ukurannya jauh lebih besar daripada arteriol tapi lapisan ototnya lebih lemah.Venula ukurannya jauh lebih besar daripada arteriol tapi lapisan ototnya lebih lemah. 1.
1. KapilKapiler er daradarah h dibagdibagi i menjmenjadi adi 3 3 jenijenis s utama utama ::
1.
Bayak dijumpai pada jaringan termasuk otot paru,susundan saraf pusat dan kulit. Sitoplasma Bayak dijumpai pada jaringan termasuk otot paru,susundan saraf pusat dan kulit. Sitoplasma sel endotel menebal d tempat yang berinti dan menipis di bagian
sel endotel menebal d tempat yang berinti dan menipis di bagian lainnya.lainnya. 2.
2. KaKapipileler br berertitingngkakatt
Kapiler bertingkat dijumpai pada mukosa usus,glomerulus,ginjal dan pancreas. Sitoplasma Kapiler bertingkat dijumpai pada mukosa usus,glomerulus,ginjal dan pancreas. Sitoplasma tipis dan tempat pori-pori.
tipis dan tempat pori-pori. 3.
3. KaKapipileler r sisinunusisidadall Kapiler sinusidal
Kapiler sinusidal mempunyai garis tengahmempunyai garis tengah,lumen lebih besar ,lumen lebih besar dari normal.dari normal.
1.3.
1.3. MenjelaskaMenjelaskan sirkulasi kan sirkulasi kapiler darahpiler darah 1.
1. DefiDefinisi nisi sirksirkulasi ulasi kapikapiler ler daradarahh
Sistem sirkulasi adalah sistem transpor yang menghantarkan oksigen dan berbagai zat Sistem sirkulasi adalah sistem transpor yang menghantarkan oksigen dan berbagai zat y
yanang g didiababsosorbrbsi si dadari ri trtrakaktutus s gagaststroroininteteststinina a memenunuju ju ke ke jajariringngan an sesertrta a mmelelibibatatkakann kar
karbonbondiodioksidksida a ke ke parparu u dan dan hasihasil l metmetaboabolismlisme e lailain n menmenuju uju ke ke ginginjaljal. . SisSistem tem sirksirkulaulasisi berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi hormon serta berbagai zat lain yang berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi hormon serta berbagai zat lain yang
men
mengatugatur r funfungsi gsi sel. sel. setisetiap ap pempembulbuluh uh halhalus us yayang ng menmenghughubunbungkagkan n aneanerioriol l dan dan venvenolol membe
membentuk suatu ntuk suatu jaringjaringan an pada hampir pada hampir seluruseluruh h bagiabagian n tubutubuh. h. DindiDindingnyngnya a berkerberkerja ja sebagasebagaii membran semipermeable untuk pertukaran berbagai substansi.
membran semipermeable untuk pertukaran berbagai substansi. 2.
2. StruStruktur ktur SirkSirkulasi ulasi KapilKapiler er daradarahh Struktur dinding kapiler :
Struktur dinding kapiler :
•
• Dinding Dinding kapiler kapiler : : Satu Satu sel sel endotelendotel •
• TTeebbaal l ddiinnddiinng g kkaappiilleerr : : 00,,5 5 mmiikkrroommeetteer r •
• DDiiaammeetteer r kkaappiilleerr : : 44--9 9 mmiikkrroommeetteer r •
• pori-pori pori-pori : celah interseluler : celah interseluler •
• Banyak Banyak vesikel vesikel plasmalemal plasmalemal : : terdapat terdapat pada pada sel sel endotelendotel terbentuk pada salah satuterbentuk pada salah satu
permukaan sel dengan menyerap paket-paket plasma kecil atau cairan ekstraseluler permukaan sel dengan menyerap paket-paket plasma kecil atau cairan ekstraseluler •
• Adanya penghubung celah antar sel untuk menghubungkan kapiler bagian dalam denganAdanya penghubung celah antar sel untuk menghubungkan kapiler bagian dalam dengan bagian luar
bagian luar 3.
3. BagiaBagian fun fungsiongsional nal dari dari sirkusirkulasi:lasi: •
• Arteri berfungsi untuk mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan, dindingArteri berfungsi untuk mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan, dinding arteri kuat dan darah mengalir kuat di arteri.
arteri kuat dan darah mengalir kuat di arteri. •
• Kapiler berfungsi untuk pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit, hormon, dan bahanKapiler berfungsi untuk pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit, hormon, dan bahan lainnya antara darah dan cairan interstisial.
lainnya antara darah dan cairan interstisial. •
• Vena berfungsi untuk saluran darah dari jaringan kembali ke jantung. Dindingnya sangatVena berfungsi untuk saluran darah dari jaringan kembali ke jantung. Dindingnya sangat tipis, punya otot, dan dapat menampung darah sesuai kebutuhan.
Pori - pori kapiler pada beberapa organ mempunyai sifat khusus: Pori - pori kapiler pada beberapa organ mempunyai sifat khusus: •
• Di dalam otak yaitu sel endotel kapiler sangat rapat, jadi hanya molekul yang sangat kecilDi dalam otak yaitu sel endotel kapiler sangat rapat, jadi hanya molekul yang sangat kecil yang dapat masuk / keluar dari jaringan otak.
yang dapat masuk / keluar dari jaringan otak. •
• Di dalam hati yaitu celah antara sel endotel kapiler lebar terbuka sehingga hampir semuaDi dalam hati yaitu celah antara sel endotel kapiler lebar terbuka sehingga hampir semua zat yang larut dalam plasma dapat lewat dari darah masuk ke hati.
zat yang larut dalam plasma dapat lewat dari darah masuk ke hati. •
• Di Di daldalam am berberkas kas gloglomermeruluulus s ginginjal jal yayaitu itu terdterdapaapat t fenfenestrestra a ( ( lublubang ) ang ) yanyang g lanlangsugsungng menembus bagian tengah sel endotel sehingga banyak zat yang dapat di filtrasi melewati menembus bagian tengah sel endotel sehingga banyak zat yang dapat di filtrasi melewati glomerulus tanpa harus melewati celah di antara sel endotelia.
glomerulus tanpa harus melewati celah di antara sel endotelia.
4.
4. MekaMekanisme Penisme Pertukrtukaran Caiaran Cairan dalran dalam Kapilam Kapiler Daraer Darahh
Pertukaran zat antara darah dan jaringan melalui dinding kapiler terdiri dari 2 tahap: Pertukaran zat antara darah dan jaringan melalui dinding kapiler terdiri dari 2 tahap: •
• Difusi pasif Difusi pasif
Dinding kapiler tidak ada sistem transportasi, sehingga zat terlarut berpindah melalui Dinding kapiler tidak ada sistem transportasi, sehingga zat terlarut berpindah melalui proses difusi
proses difusi menuruni gradien konsentrasi menuruni gradien konsentrasi mereka. Gradien mereka. Gradien konsentrasi adalah konsentrasi adalah perbedaanperbedaan ko
konsnsenentrtrasi asi anantatara ra 2 2 zazat t yyang ang beberdrdamampinpingagan. n. DiDifufusi si zat zat teterlrlaruarut t teterurus s beberlarlangngsusungng independen hingga tak ada lagi perbedaan konsentrasi antara darah dan sel di sekitarnya. independen hingga tak ada lagi perbedaan konsentrasi antara darah dan sel di sekitarnya.
•
• Bulk flowBulk flow Me
Merurupapakakan n susuatatu u vovolulume me caicairaran n bebebabas s prprototeiein n yayang ng tertersarsarining g ke ke luluar ar kakapipilerler,, bercampur dengan cairan inters
bercampur dengan cairan interstisium disekitarnya, dan kemudian tisium disekitarnya, dan kemudian direabsorpsi. direabsorpsi. Bulk flowBulk flow sang
sangat at penpentinting g untuntuk uk menmengatugatur r disdistribtribusi usi CES CES antantara ara plaplasma sma dan dan caicairan ran intintersterstisiisium.um. Proses ini disebut bulk flow karena berbagai konstituen cairan berpindah bersama sama Proses ini disebut bulk flow karena berbagai konstituen cairan berpindah bersama sama sebagai satu kesatuan.
sebagai satu kesatuan. a.
a. TekTekanaanan n di di daldalam am kapkapileiler r melmelebiebihi hi tektekanaanan n dildiluar uar sehsehingingga ga caicairan ran terdterdoroorongng keluar melalui pori-pori tersebut dalam suatu proses yang disebut
keluar melalui pori-pori tersebut dalam suatu proses yang disebut ultrafiltrasiultrafiltrasi b.
b. Tekanan yang mengarah ke dalam melebihi tekanan keluar, terjadi perpindahanTekanan yang mengarah ke dalam melebihi tekanan keluar, terjadi perpindahan netto cairan dari kompartemen interstitium ke dalam kapiler melalui pori-pori, netto cairan dari kompartemen interstitium ke dalam kapiler melalui pori-pori, yang disebut dengan
yang disebut dengan reabsorpsi.reabsorpsi.
Bulk flow dipengaruhi oleh perbedaan tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik koloid Bulk flow dipengaruhi oleh perbedaan tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik koloid antara plasma dan cairan interstitium. 4 gaya yang mempengaruhi perpindahan cairan antara plasma dan cairan interstitium. 4 gaya yang mempengaruhi perpindahan cairan menembus dinding kapiler adalah :
menembus dinding kapiler adalah : 1.
2.
2. TeTekakananan on osmsmototik ik kokololoid id plplasmasmaa 3.
3. TeTekakananan hidn hidrorostastatitik cairk cairan inan interterstistititiumum 4.
4. TekTekanaanan on osmosmotik tik kolkoloid oid caircairan an intintersterstitiitiumum
2.
2. AlAliriran dan dararah dah dalalam kam kapapililerer
Mengalir secara intermiten yang mengalir dan berhenti setiap beberapa detik atau menit. Mengalir secara intermiten yang mengalir dan berhenti setiap beberapa detik atau menit. Peny
Penyebab ebab timbutimbulnya gerakan lnya gerakan ini adalah ini adalah vasomvasomotionotion, , yang berarti yang berarti kontkontraksi intermiten padaraksi intermiten pada metarteriol dan sfingter prekapiler. Faktor penting yang mempengaruhi derajat pembukaan metarteriol dan sfingter prekapiler. Faktor penting yang mempengaruhi derajat pembukaan dan pentutupan kapiler adalah konsentrasi oksigen dalam jaringan. Bila jumlah pemakaian dan pentutupan kapiler adalah konsentrasi oksigen dalam jaringan. Bila jumlah pemakaian oksigen besar, aliran darah yang intermiten akan makin sering terjadi dan lamanya waktu oksigen besar, aliran darah yang intermiten akan makin sering terjadi dan lamanya waktu aliran lebih lama sehingga dapat membawa lebih bnayak oksigen.
aliran lebih lama sehingga dapat membawa lebih bnayak oksigen.
Sistem Limfatik Sistem Limfatik
Fungsi system limfatik adalah mengembalikan cairan dan protein yang difiltrasi kapiler Fungsi system limfatik adalah mengembalikan cairan dan protein yang difiltrasi kapiler ke system sirkulasi. System limfatik didisain hanya 1 jalan, yaitu dari jaringan ke system ke system sirkulasi. System limfatik didisain hanya 1 jalan, yaitu dari jaringan ke system sirkulasi. Ujung pembuluh limf (kapiler limf) berada dekat kapiler darah. Penyumbatan sirkulasi. Ujung pembuluh limf (kapiler limf) berada dekat kapiler darah. Penyumbatan pembuluh limfa dapat menyebabkan edema
pembuluh limfa dapat menyebabkan edema •
• Jalur tambahan cairan dari ruang interstitial ke dalam darahJalur tambahan cairan dari ruang interstitial ke dalam darah •
• Dapat mengangkut protein dan zat-zat berpartikel besar keluar dari jaringan yangDapat mengangkut protein dan zat-zat berpartikel besar keluar dari jaringan yang tidak dapat dipindahkan dengan proses absorpsi langsung ke dalam kapiler
tidak dapat dipindahkan dengan proses absorpsi langsung ke dalam kapiler Kapiler Limfe dan
Kapiler Limfe dan permeabilitasnpermeabilitasnyaya •
• Cairan Cairan merembes merembes dari dari ujung ujung arteriol arteriol kapiler kapiler darah darah ke ke dalam dalam ujung ujung venavena da
dari ri kakapipileler r dadarah rah kekembmbali ali ke ke dadarah rah memelallalui ui sisistestem lm limimfatfatik ik dadan bn bukukan an memelallalauauii kapiler vena
kapiler vena •
• Cairan kembali ke limfe 2-3 liter/hariCairan kembali ke limfe 2-3 liter/hari Cairan Limfe
Cairan Limfe •
• Cairan limfe berasal dari cairan interstitial yang mengalir ke dalam sistem limfatik Cairan limfe berasal dari cairan interstitial yang mengalir ke dalam sistem limfatik •
• Cairan limfe yang masuk ke pembuluh limfe, komposisinya hampir sama denganCairan limfe yang masuk ke pembuluh limfe, komposisinya hampir sama dengan cairan interstitial.
cairan interstitial. •
• Sistem limfatik jalur utama untuk reabsorpsi zat nutrisi dari saluran cerna (terutamaSistem limfatik jalur utama untuk reabsorpsi zat nutrisi dari saluran cerna (terutama absorpsi lemak tubuh)
absorpsi lemak tubuh) Kecepatan Aliran Limfe Kecepatan Aliran Limfe 1.
1. Efek tekEfek tekanan cairaanan cairan interstin interstitial terhadtial terhadap Aliran caap Aliran cairan Limiran Limfefe
Peningkatan tekanan cairan interstitial akan berakibat pada peningkatan aliran limfe, Peningkatan tekanan cairan interstitial akan berakibat pada peningkatan aliran limfe, faktor yang mempengaruhi :
faktor yang mempengaruhi :
reabsor reabsor
a.
a. PePeniningngkakatatan ten tekakananan kan kapipileler r b.
b. Penurunan tekanan osmotik koloPenurunan tekanan osmotik koloid plasmaid plasma c.
c. PeninPeningkatagkatan tn tekanan ekanan osmoosmotik tik kolokoloid id cairan cairan interstinterstitialitial d.
d. PenPeningingkatkatan an permpermeabeabilitilitas kas kapiapiler ler
Faktor tersebut menyebabkan keseimbangan pertukaran cairan di membran kapiler Faktor tersebut menyebabkan keseimbangan pertukaran cairan di membran kapiler untuk membantu pergerakan cairan ke dalam interstitial yang meningkatkan :
untuk membantu pergerakan cairan ke dalam interstitial yang meningkatkan :
--
Volume cairan interstitial,Volume cairan interstitial,--
Tekanan cairan interstitial,Tekanan cairan interstitial,--
Aliran limfeAliran limfe 2.2. PoPompmpa Lia Limfmfee •
• KaKatutup-kp-katatup up teterdrdapapat at di di salsalururan an limlimfe fe teterdrdapapat at di di salsalururan an lilimfmfe e pepengngumumpupull tempat bermuaranya kapiler-kapiler limfe.
tempat bermuaranya kapiler-kapiler limfe.
•
• SaSaluluraran n lilimfmfe e cacairiranan, , ototot ot popololos s papada da didindndining g pepembmbululuh uh beberkrkonontrtrakaksisi
segm
segmen en pempembulbuluh uh limlimfe fe di di antantara ara katkatup up (po(pompmpa a otootomatmatis). is). CaiCairan ran di di pompompapa melalui
melalui katup katup berikutnya berikutnya ke ke dalam dalam segmen segmen pembuluh pembuluh segmen kontraksisegmen kontraksi sehingga bermuara dalam sirkulasi darah.
sehingga bermuara dalam sirkulasi darah. Peran Sistem Limfatik
Peran Sistem Limfatik Pe
Peraran sn senentrtral al dadalalam mm menengagatuturr :: 1.
1. KonsenKonsentrasi ptrasi protein rotein dalam cdalam cairan iairan interstinterstitialtial •
• Protein terus keluar dari kapiler darah lalu msuk ke dalam interstitium. JikaProtein terus keluar dari kapiler darah lalu msuk ke dalam interstitium. Jika asa protein yang bocor kembali ke sirkulasi melalui ujung-ujung vena kapiler asa protein yang bocor kembali ke sirkulasi melalui ujung-ujung vena kapiler darah
darah •
• Protein Protein berakumulasi berakumulasi di di cairan cairan interstitial interstitial peningkatan peningkatan tekanan tekanan osmotik osmotik koloid cairan interstitial
koloid cairan interstitial 2.
2. VolVolume caume cairan iiran intenterstrstitiaitiall •
• PePeniningngkakatatan n tetekakananan n ososmmototik ik kokololoid id cacairiran an inintetersrstitititial al memengnggegeseser r keseimbangan daya pada membran kapiler darah dalam membantu filtrasi keseimbangan daya pada membran kapiler darah dalam membantu filtrasi cairan ke dalam interstitium
cairan ke dalam interstitium •
• Sehingga terjadi peningkatan volume cairan interstitial dan tekanan cairanSehingga terjadi peningkatan volume cairan interstitial dan tekanan cairan interstitial
interstitial 3.
3. TekTekanaanan cairn cairan intan intersterstitiaitiall •
• MeninMeningkatngkatnya ya tekantekanan an cairan cairan interstinterstitial itial membmembuat uat terjaditerjadinya nya peninpeningkatagkatann kecepatan aliran limfe sehingga membawa keluar kelebihan volume cairan kecepatan aliran limfe sehingga membawa keluar kelebihan volume cairan interstitial dan kelebihan protein terakumulasi dalam ruang interstitial.
interstitial dan kelebihan protein terakumulasi dalam ruang interstitial. 1.4.
1.4. MenjelaskaMenjelaskan tentang hubungan tekanan koloid dengan tekanan hidrostatik n tentang hubungan tekanan koloid dengan tekanan hidrostatik
Tekanan osmotik koloid plasma / tekanan onkotik adalah gaya yang disebabkan oleh Tekanan osmotik koloid plasma / tekanan onkotik adalah gaya yang disebabkan oleh dispersi koloid protein protein plasma, tekanan ini ini mendorong pergerakan cairan kedalam dispersi koloid protein protein plasma, tekanan ini ini mendorong pergerakan cairan kedalam kapiler. Tekanan koloid plasma rata rata adalah 25 mmHg.
kapiler. Tekanan koloid plasma rata rata adalah 25 mmHg. Tekanan hidrostatik cairan in
Tekanan hidrostatik cairan interstisium adalah tekanan cairan yterstisium adalah tekanan cairan yang bekerja ang bekerja dibagian luar dibagian luar din
dindinding g kapkapileiler r oleoleh h caicairan ran intintersterstisiisium, um, tektekanaanan n ini ini menmendordorong ong caicairan ran masmasuk uk ke ke daldalamam kapiler.
kapiler.
Hukum starling : kecepatan dan arah perpindahan air dan zat terlarut antara kapiler dan Hukum starling : kecepatan dan arah perpindahan air dan zat terlarut antara kapiler dan jaringan dipengaruhi oleh tekanan hidrostatik dan osmotik m
•
• Tekanan Hidrostatik Kapiler ( Pc )Tekanan Hidrostatik Kapiler ( Pc ) Tek
Tekanaanan n caicairanran/hi/hidrodrostatstatik ik dardarah ah yayang ng bekbekerja erja padpada a bagbagian ian daldalam am dindindinding g kapkapileiler.r. Te
Tekakananan n inini i memendndororonong g caicairaran n dadari ri memembmbraran n kakapipileler r ununtutuk k mamasusuk k ke ke dadalam lam cacairairann interstisium. Secara rata rata, tekanan hidrostatik di ujung arteriol kapiler jaringan adalah 37 interstisium. Secara rata rata, tekanan hidrostatik di ujung arteriol kapiler jaringan adalah 37 mmHg dan semakin menurun menjadi
mmHg dan semakin menurun menjadi 17 mmHg di ujung venula.17 mmHg di ujung venula.
•
• Tekanan Tekanan Koloid Koloid Osmotik Osmotik Kapiler Kapiler ( ( c c ))
Disebut juga tekanan onkotik, yaitu suatu gaya akibat dispersi koloid protein protein Disebut juga tekanan onkotik, yaitu suatu gaya akibat dispersi koloid protein protein plasma.
plasma. Tekanan ini Tekanan ini mendorong gerakan mendorong gerakan cairan cairan ke ke dalam dalam kapiler. kapiler. Plasma Plasma punya konsentrasipunya konsentrasi protein
protein yang lebih yang lebih besar besar dan konsentrasi dan konsentrasi air air yang lebih yang lebih kecil kecil daripada daripada di di cairan cairan interstisium.interstisium. Pe
Perbrbededaan aan inini i memeninimbmbulkulkan an efeefek k ososmomotitik k yayang ng memendndororonong g aiair r dadari ri dadaeraerah h dedengnganan konsentrasi air tinggi di cairan interstisium ke daerah dengan air yang berkonsentrasi rendah ) konsentrasi air tinggi di cairan interstisium ke daerah dengan air yang berkonsentrasi rendah ) konsentrasi protein lebih tinggi ) dari plasma. Tekanan koloid osmotik plasma rata rata adalah konsentrasi protein lebih tinggi ) dari plasma. Tekanan koloid osmotik plasma rata rata adalah 25 mmHg.
25 mmHg.
•
• Tekanan Hidrostatik Cairan Interstisium ( Pi)Tekanan Hidrostatik Cairan Interstisium ( Pi)
Tekanan ini bekerja di bagian luar dinding kapiler oleh cairan interstisium. Tekanan Tekanan ini bekerja di bagian luar dinding kapiler oleh cairan interstisium. Tekanan ini mendorong cairan masuk ke dalam kapiler. Tekanan hidrostatik cairan interstisium ini mendorong cairan masuk ke dalam kapiler. Tekanan hidrostatik cairan interstisium dianggap 1 mmHg.
dianggap 1 mmHg.
•
• TekanTekanan Osman Osmotik otik KoloKoloid Caid Cairan iran InterstInterstisium isium ( ( i)i)
Sebagian kecil protein plasma yang bocor ke luar dinding kapiler dan masuk ke ruang Sebagian kecil protein plasma yang bocor ke luar dinding kapiler dan masuk ke ruang interstisium dalam keadaan normal akan dikembalikan ke dalam darah melalui sistem interstisium dalam keadaan normal akan dikembalikan ke dalam darah melalui sistem li
limfmfe. e. TeTetaptapi i apapababilila a prprototeiein n plplasmasma a bobococor r secsecara ara papatotolologigis, s, prprototeiein n yyang ang bobococor r menimbulkan efek osmotik yang akan mendorong perpindahan cairan keluar dari kapiler menimbulkan efek osmotik yang akan mendorong perpindahan cairan keluar dari kapiler dan masuk ke cairan interstisium.
dan masuk ke cairan interstisium.
T
Teekk. h. hiidd.. TTeekk. o. ossmmoo.. In
Intetersrstitititialal InIntetersrstitititialal Filtra
Filtrasi si sepanjsepanjang kapiler ang kapiler terjadi karena ada terjadi karena ada tenaga Starling : tenaga Starling : perbeperbedaan tekanan hidrostatidaan tekanan hidrostatik k int
intravravaskuaskuler ler dan dan intintersterstisiiisiil, l, dan dan perperbedbedaan aan tektekanaanan n kolkoloidoid-osm-osmotiotik k intintravravaskaskuleuler r dandan interstisiil. Maka aliran cairan :
interstisiil. Maka aliran cairan : K (Pc +
K (Pc +ππi) – (Pi +i) – (Pi + ππc)c) K
K = = koefisien koefisien filtrasi filtrasi kaplier kaplier
Tek. hid. Tek. hid. Tek.osmo Tek.osmo Kapiler Kapiler kapiler kapiler
Pc
Pc = = tekanan tekanan hidrostatik hidrostatik kapiler kapiler = = 37 37 mm mm HgHg Pi
Pi = = tekanan tekanan hidrostatik hidrostatik interstitial interstitial = = 17 17 mm mm HgHg π
πc c = = tekanan tekanan koloid koloid – – osmotik osmotik kapiler kapiler = = 25 25 mm mm HgHg π
πi i = = tekanan tekanan koloid koloid – – osmotik osmotik interstisiil interstisiil = = diabaikandiabaikan
•
• Jadi yang difiltrasi per hari Jadi yang difiltrasi per hari sebanysebanyak ak 24 liter/har24 liter/hari, 85% i, 85% diserap kembdiserap kembali dan ali dan 15% masuk 15% masuk
saluran limfe. saluran limfe. •
• Pada jaringan yang tidak aktif, kapiler kolaps dan aliran darah mengambil jalan pintas dariPada jaringan yang tidak aktif, kapiler kolaps dan aliran darah mengambil jalan pintas dari arteriol langsung ke venula.
arteriol langsung ke venula. 1.4
1.4 MenjelaMenjelaskan Fungskan Fungsi kapiler darahsi kapiler darah
Bekerja sebagai medium untuk penyaluran makanan, mineral, lemak, glukosa, dan asam Bekerja sebagai medium untuk penyaluran makanan, mineral, lemak, glukosa, dan asam amino ke jaringan. Juga
amino ke jaringan. Juga merupakan medium untuk mengangkat bahan buanganmerupakan medium untuk mengangkat bahan buangan
LI
LI.2 .2 MMeemamahhaami mi dadan n memennjjeelalasskakan n kkeesseieimbmbaanngagan n CECES S dadan n CCIS IS beberrdadasasarkrkanan biokimia dan fisiologi
biokimia dan fisiologi
2.1. Menjelaskan pengertian CES dan CIS 2.1. Menjelaskan pengertian CES dan CIS 1.
1. Cairan ekstraseluler (Cairan ekstraseluler (CES CES ))
A.
A. Definisi Cairan intraseluler (Definisi Cairan intraseluler (CIS CIS )) Semua cairan didalam sel secara
Semua cairan didalam sel secara keselukeseluruhan diseburuhan disebut t cairan intrasecairan intraseluler sekitar 28 luler sekitar 28 dari 42 dari 42 LL cairan tubuh ada didalam 75 triliun sel dan disebut CIS, jadi CIS merupakan 40 % dari berat cairan tubuh ada didalam 75 triliun sel dan disebut CIS, jadi CIS merupakan 40 % dari berat badan total pada orang rata-rata
badan total pada orang rata-rata B.
B. DeDefinfinisi caisi cairiran ekan ekstrstraseasell
Semua cairan dikuar sel secara keseluruhan disebut CES. Cairan ini merupakan 20 % dari Semua cairan dikuar sel secara keseluruhan disebut CES. Cairan ini merupakan 20 % dari berat
berat badan badan atau atau sekitar sekitar 14 14 L L pada pada orang orang dewasa dewasa normal normal dengan dengan berat berat badan badan 70 70 kg. kg. 22 kompartemen terbesar dari cairan ekstrasel adalah cairan intersisial yang berjumlah lebih dari 3/4 kompartemen terbesar dari cairan ekstrasel adalah cairan intersisial yang berjumlah lebih dari 3/4 bagian cairan ekstrasel dan plasma yang berjumlah hampir 1/4
bagian cairan ekstrasel dan plasma yang berjumlah hampir 1/4 atau 3 Latau 3 L
2.2. Menjelaskan macam – macam gangguan keseimbangan CES dan CIS 2.2. Menjelaskan macam – macam gangguan keseimbangan CES dan CIS
A.
A. Cairan ekstrasel terdiri dari:Cairan ekstrasel terdiri dari: •
•Cairan interstisium atau cairan antar-sel,yang berada diantara sel-selCairan interstisium atau cairan antar-sel,yang berada diantara sel-sel
•
•Cairan intra-vaskular, yang berada dalam pembuluh darah yang merupakan bagian air dariCairan intra-vaskular, yang berada dalam pembuluh darah yang merupakan bagian air dari plasma darah.
plasma darah. •
•Cairan trans-seluler, yang berada dalam rongga-rongga khusus, misalnya cairan otak (likuor Cairan trans-seluler, yang berada dalam rongga-rongga khusus, misalnya cairan otak (likuor serebrospinal), bola mata, sendi. Jumlah cairan transeluler relatif sedikit.
serebrospinal), bola mata, sendi. Jumlah cairan transeluler relatif sedikit. Cairan ekstrasel berperan sebagai :
•
• Pengatur keperluan semua sel (nutrien, oksigen, berbagai ion, trace minerals, dan regulator Pengatur keperluan semua sel (nutrien, oksigen, berbagai ion, trace minerals, dan regulator hormon/molekul)
hormon/molekul) •
• PenganPengangkut gkut COCO22, , sisisa sa memetabtabololismisme, e, babahahan n totoksksik ik atatau au babahahan n yyang ang tetelalah h memengngalaalamimi detoksifikasi dari sekitar lingkungan sel.
detoksifikasi dari sekitar lingkungan sel.
B.
B. Cairan Intraseluler terdiri dari :Cairan Intraseluler terdiri dari :
Cairan intrasel adalah cairan yang
Cairan intrasel adalah cairan yang terdapterdapat at dalam sel dalam sel tubutubuh. Cairan intrasel berperanh. Cairan intrasel berperan pada
pada proses proses perbaikan perbaikan sel.selain sel.selain itu, itu, cairan cairan intra intra sel sel juga juga berperan berperan dalam dalam prosesproses re
replplikikasasi i ddan an bbererfufunngsgsi i khkhususus us anantatararalalain in sesebbagagai ai cacaddananggan an aiair r uuntntuuk k mem
mempertpertahaahankankan n volvolumume e dan dan osmosmolaolalitalitas s caircairan an ekstekstraserasel. l. DalDalam am caicairan ran intintraserasel,l, kation utama adalah kalium, sedangkan anion utama adalah fosfat dan protein.
kation utama adalah kalium, sedangkan anion utama adalah fosfat dan protein.
ETIOLOGI KELEBIHAN VOLUME CAIRAN EKSTRASEL ETIOLOGI KELEBIHAN VOLUME CAIRAN EKSTRASEL
F
FAAKKTTOORR AAKKIIBBAATT KKOONNDDIISSI I KKLLIINNIISS Tekanan hidrostatik Tekanan hidrostatik plasma kapiler plasma kapiler meningkat meningkat
Darah yang terhambat kembali ke Darah yang terhambat kembali ke vena dapat menyebabkan
vena dapat menyebabkan peningkatan tekanan kapiler. peningkatan tekanan kapiler.
Akibatnya cairan akan banyak Akibatnya cairan akan banyak masuk kedalam masuk kedalam jaringan → edema jaringan → edema Gagal jantung Gagal jantung Gagal ginjal Gagal ginjal Obstruksi vena Obstruksi vena Kehamilan Kehamilan Tekanan osmotik Tekanan osmotik koloid plasma koloid plasma menurun menurun
Konsentrasi plasma protein Konsentrasi plasma protein berkurang → tekanan osmotik berkurang → tekanan osmotik koloid plasma menurun → air koloid plasma menurun → air berpindah dari plasma masuk ke berpindah dari plasma masuk ke
dalam jaringan → edema dalam jaringan → edema
Malnutrisi Malnutrisi Diare kronik Diare kronik Luka bakar Luka bakar Sindroma nefrotik Sindroma nefrotik Sirosis Sirosis Permeabilitas Permeabilitas kapiler meningkat kapiler meningkat
Peningkatan permeabilitas kapiler Peningkatan permeabilitas kapiler menyebabkan terjadinya
menyebabkan terjadinya kebocoran membran kapiler kebocoran membran kapiler sehingga protein dapat berpindah sehingga protein dapat berpindah dari kapiler masuk ke ruang dari kapiler masuk ke ruang interstitial interstitial Infeksi bakteri Infeksi bakteri Reaksi alergi Reaksi alergi Luka bakar Luka bakar
Penyakit ginjal akut : Penyakit ginjal akut : nefriris nefriris Retensi Natrium Retensi Natrium meningkat meningkat
Ginjal mengatur ion natrium di Ginjal mengatur ion natrium di cairan ekstrasel oleh. Fungsi cairan ekstrasel oleh. Fungsi ginjal dipengaruhi oleh aliran ginjal dipengaruhi oleh aliran darah yang masuk. Bila aliran darah yang masuk. Bila aliran darah tidak adekuat akan terjadi darah tidak adekuat akan terjadi retensi natrium dan air → edema retensi natrium dan air → edema
Gagal jantung Gagal jantung Gagal ginjal Gagal ginjal Sirosis hati Sirosis hati
Trauma (fraktur, operasi, Trauma (fraktur, operasi, luka bakar) luka bakar) Peningkatan produksi Peningkatan produksi hormon kortikoadrenal : hormon kortikoadrenal : (aldosteron, kortison, (aldosteron, kortison, hidrokortison) hidrokortison) Drainase limfatik Drainase limfatik menurun menurun
Drainase limfatik berfungsi untuk Drainase limfatik berfungsi untuk mencegah kembalinya protein ke mencegah kembalinya protein ke
Obstruksi limfatik (kanker Obstruksi limfatik (kanker sistem limfatik)
sirkulasi. Bila terjadi gangguan sirkulasi. Bila terjadi gangguan limfatik maka protein akan masuk limfatik maka protein akan masuk ke sirkulasi, akibatnya tekanan ke sirkulasi, akibatnya tekanan koloid osmotik plasma akan koloid osmotik plasma akan menurun → edema
menurun → edema
Faktor-faktor penentu terhadap terjadinya kelebihan cairan : Faktor-faktor penentu terhadap terjadinya kelebihan cairan : 1.
1. PePerurubabahahan n hehemomodidinanamimik k dadalalam m kakapipileler r yyanang g mememmunungkgkininkakan n kekeluluararnynya a cacairiranan intravaskular ke dalam jaringan interstisium
intravaskular ke dalam jaringan interstisium Hemodinamik dipengaruhi oleh :
Hemodinamik dipengaruhi oleh : •
• Permeabilitas kapiler Permeabilitas kapiler •
• Selisih tekanan hidrolik dalam kapiler dengan tekanan hidrolik dalam intersisiumSelisih tekanan hidrolik dalam kapiler dengan tekanan hidrolik dalam intersisium •
• Selisih tekanan onkotik dalam plasma dengan tekanan onktik dalam intersisium.Selisih tekanan onkotik dalam plasma dengan tekanan onktik dalam intersisium.
2.
2. ReRetetensnsi nai natrtrium ium di gdi gininjaljal Retensi natrium dipengaruhi oleh : Retensi natrium dipengaruhi oleh : •
• Sistem renin angiotensin-aldosteronSistem renin angiotensin-aldosteron •
• Aktifitas ANPAktifitas ANP •
• Aktifitas saraf simpatisAktifitas saraf simpatis •
• Osmoreseptor di hipotalamusOsmoreseptor di hipotalamus
-- EdemEdema di a di kapilekapiler terjadi bila terjadi peninr terjadi bila terjadi peningkatan permgkatan permeabiliteabilitas dinding kapias dinding kapiler yangler yang memungkinkan lebih banyak protein plasma keluar dari kapiler ke cairan intersitium di memungkinkan lebih banyak protein plasma keluar dari kapiler ke cairan intersitium di sekitarnya terjadi penurunan tekanan osmotik koloid plasma yang menurunkan tekanan sekitarnya terjadi penurunan tekanan osmotik koloid plasma yang menurunkan tekanan cairan intersitiu
cairan intersitium m yang menurunyang menurunkan kan tekantekanan an ke ke arah dalam arah dalam sementsementara ara peninpeningkatangkatan tekanan osmotik koloid cairan intersitium yang disebabkan oleh kelebihan protein di tekanan osmotik koloid cairan intersitium yang disebabkan oleh kelebihan protein di cairan intersitium meningkatkan tekanan ke arah luar edema lokal.
cairan intersitium meningkatkan tekanan ke arah luar edema lokal.
-- EdeEdema ma terterjadi di jadi di limlimfe fe bilbila a terterjadjadi i penpenyuyumbambatan tan pempembubuluh limfe luh limfe karkarena kelebena kelebihaihann cairan yang difiltrasi keluar tertahan di cairan intersisium dan tidak dapat dikembalikan cairan yang difiltrasi keluar tertahan di cairan intersisium dan tidak dapat dikembalikan ke dalam melalui sistem limfe.
ke dalam melalui sistem limfe.
Menjelaskan penyebab dan koreksi kelebihan air Menjelaskan penyebab dan koreksi kelebihan air
Kelebihan volume ECF dapat terjadi jika Na dan air tertahan dengan proporsi yang Kelebihan volume ECF dapat terjadi jika Na dan air tertahan dengan proporsi yang le
lebibih h kukuranrang g samsama a seiseiriring ng dedengngan an teterkrkumumpupulnlnya ya cacairairan n isoisototoninik k beberlrlebebihihan an di di ECECFF (hipe
(hipervolemrvolemia) ia) maka cairan maka cairan akan berpindah ke akan berpindah ke komkompartemepartemen n cairan intersitialcairan intersitial >> Edema.Edema. Kelebihan cairan volume selalu terjadi sekunder akibat peningkatan kadar Na tubuh total Kelebihan cairan volume selalu terjadi sekunder akibat peningkatan kadar Na tubuh total yang akan menyebabkan terjadinya retensi air.
yang akan menyebabkan terjadinya retensi air. -- PePenynyebebab vab vololumume ECe ECF bF bererlelebibihahan :n :
1.
1. MekMekanianisme psme pengengatuaturan yran yang ang berberubaubahh 2.
2. GaGaggal al jajantntuungng 3
3.. SSiirroosisis hs haattii 4.
5
5.. GGaaggal al ggiinnjajall -- GGeejjaalla a ::
1.
1. DiDiststenensi vsi venena jua jugugulalaririss 2.
2. PenPeningingkatkatan an tektekanaanan yn yang ang sensentraltral 3.
3. PePeniningngkakatatan ten tekakananan dan darahrah 4.
4. Denyut nadi penuhDenyut nadi penuh // kuatkuat 5.
5. EdEdemema pera perififer daer dan pen peririobobititaa 6
6.. AAssiitteessiiss 7
7.. EEffuussi pi plleueurraa 8.
8. EEdedemma pa pararu au akukutt 9.
9. PenPenambambahaahan ben berat rat badbadan san secaecara cra cepaepatt LI 3.
LI 3. Memahami dan menjelaskan gangguan keseimbangan cairan tubuh (edma danMemahami dan menjelaskan gangguan keseimbangan cairan tubuh (edma dan asites)
asites) 3.1.
3.1. Menjelaskan Menjelaskan edemaedema
3.1.1. Definisi edema 3.1.1. Definisi edema
Edem
Edema a memeruprupakaakan n suasuatu tu keakeadaadaan n dendengan akumgan akumulasulasi i caicairan di ran di jarjaringingan an intinterserstisitisium um secsecaraara berlebih akibat penambahan volume yang
berlebih akibat penambahan volume yang melebihi kapasitas penyerapan pembuluh lmelebihi kapasitas penyerapan pembuluh limfe. Akumulasiimfe. Akumulasi ca
cairiran an di di jajariringngan an ininteterstrstisiisium um dadapapat t dididedeteteksksi i sesecacara ra klklininis is sesebabagagai i susuatatu u pepembmbenengkgkakakanan.. Pembengkakan
Pembengkakan akibat akumulasi cairan ini disertai atau tanpa akibat akumulasi cairan ini disertai atau tanpa terjadi penurunan volume interjadi penurunan volume intravaskular travaskular (sirkulasi).
(sirkulasi). Penyebabnya Penyebabnya antara antara lain:lain: •
• Kegagalan jantung dalam menjalankan fungsinyaKegagalan jantung dalam menjalankan fungsinya
•
• Kegagalan ginjal dalm menjalani fungsi ekskresiKegagalan ginjal dalm menjalani fungsi ekskresi
•
• Kegagalan atau kelainan sistem pembuluh limfatik Kegagalan atau kelainan sistem pembuluh limfatik
•
• GanggGangguan uan permpermiabilitiabilitas as kapilekapiler r dan dan hipophipoproteinroteinemia emia berat yang berat yang menymenyebabkaebabkan n gangggangguanuan tekanan osmotik koloid.
tekanan osmotik koloid.
3.1
3.1.2..2. PePenyenyebabab teb terjarjadindinya eya ededemama
1.
1. Berkurangnya protein dari plasmaBerkurangnya protein dari plasma Pen
Penuruurunan nan konkonsensentrastrasi i proproteitein n plaplasma sma menmenyeyebabbabkan kan penpenuruurunan nan tektekanaanan n kolkoloidoid osmotik plasma. Penurunan tekanan ini menyebabkan filtrasi cairan berlebihan keluar dari osmotik plasma. Penurunan tekanan ini menyebabkan filtrasi cairan berlebihan keluar dari pembuluh s
pembuluh sedangkan jumlah edangkan jumlah cairan cairan yang yang direabsorbsi direabsorbsi kurang kurang dari dari normal. normal. Edema Edema karenakarena hal ini dapat terjadi melalui berbagai cara yaitu pengeluaran berlebihan protein plasma di hal ini dapat terjadi melalui berbagai cara yaitu pengeluaran berlebihan protein plasma di urin akibat penyakit ginjal, penurunan sintesis protein plasma akibat penyakit hati. Edema urin akibat penyakit ginjal, penurunan sintesis protein plasma akibat penyakit hati. Edema ya
yang ng didisebsebababkakan n ololeh eh pepenunururunanan n kokonsnsenentrtrasi asi prprototeiein n plplasmasma a dadapapat t teterjarjadi di memelallaluiui beberapa cara :
beberapa cara :
•
• gangguan hati, gangguan ginjal, malnutrisi proteingangguan hati, gangguan ginjal, malnutrisi protein •
• tekanan onkotik (OPc) menuruntekanan onkotik (OPc) menurun •
•
• penurunan penurunan sintesis sintesis protein protein plasma plasma akibat akibat penyakit penyakit hati hati ( ( hatihati mensintesis hampir semua protein plasma );
mensintesis hampir semua protein plasma ); •
• makanan yang kurang mengandung protein ;makanan yang kurang mengandung protein ; •
• atau pengeluaran protein akibat luka bakar yang luas.atau pengeluaran protein akibat luka bakar yang luas.
2.
2. Meningkatnya tekanan darah kapiler Meningkatnya tekanan darah kapiler
Tekanan darah kapiler merupakan daya untuk menginfiltrasi cairan melalui dinding Tekanan darah kapiler merupakan daya untuk menginfiltrasi cairan melalui dinding kapiler. Edema karena peningkatan tekanan darah kapiler dapat ditemukan pada :
kapiler. Edema karena peningkatan tekanan darah kapiler dapat ditemukan pada : •
• Ketika darah terbendung di vena, akan disertai dengan peningkatan tekananKetika darah terbendung di vena, akan disertai dengan peningkatan tekanan darah kapiler karena kapiler mengalirkan isinya ke vena. Akibat kegagalan darah kapiler karena kapiler mengalirkan isinya ke vena. Akibat kegagalan aliran vena
aliran vena palinpaling g sering ditemusering ditemukan pada kan pada ekstremekstremitas itas bawahbawah, , sekunsekunder akibatder akibat trombosis abstruktif, edema yang terjadi pada tungkai bawah.
trombosis abstruktif, edema yang terjadi pada tungkai bawah. •
• Edema kardial terjadi karena tekanan vena meningkat akibat sirkulasi darahEdema kardial terjadi karena tekanan vena meningkat akibat sirkulasi darah terganggu pada penderita payah jantung. Peningkatan ke arah luar dinding terganggu pada penderita payah jantung. Peningkatan ke arah luar dinding kapiler ini terutama berperan pada edema yang terjadi pada gagal jantung kapiler ini terutama berperan pada edema yang terjadi pada gagal jantung kong
kongestif. Kegagalan estif. Kegagalan jantunjantung g ini ini sering dikaitkan dengan sering dikaitkan dengan pengpengurangurangan an curahcurah jantung
jantung dan dan pengurangan pengurangan aliran aliran darah darah ginjal. ginjal. Pengurangan Pengurangan tekanan tekanan perfusiperfusi mengawali aksis renin angiotensi aldosteron yang mengakibatkan ion retensi mengawali aksis renin angiotensi aldosteron yang mengakibatkan ion retensi air natrium dan air dalam ginjal.
air natrium dan air dalam ginjal. •
• Edema postural terjadi pada orang yang terus menerus berdiri untuk waktuEdema postural terjadi pada orang yang terus menerus berdiri untuk waktu yang cukup lama maka terjadi edema pada kaki dan pergelangan kaki. Edema yang cukup lama maka terjadi edema pada kaki dan pergelangan kaki. Edema ini terjadi jika orang bergerak aktif karena aktivitas otot ikut memperlancar ini terjadi jika orang bergerak aktif karena aktivitas otot ikut memperlancar aliran dalam pembuluh.
aliran dalam pembuluh.
•
• gaggagal al janjantuntung, g, kegkegagaagalan lan pompompa pa venvena a : : parparalialisis sis otootot, t, latlatihaihan, n, penpeningingkatkatan an curcurahah
jantung jantung •
• tekanan hidrostatik (HPc) meningkattekanan hidrostatik (HPc) meningkat •
• Edema regionEdema regional juga al juga dapat terjadi dapat terjadi karena restriksi karena restriksi lokal aliran lokal aliran balik balik vena.vena.
contoh : pembengkakan di tungkai dan kaki yang pada masa kehamilan. contoh : pembengkakan di tungkai dan kaki yang pada masa kehamilan.
Ut
Utererus us memembmbesaesar r memeneknekan an vevena na yyanang g memengngalialirkrkan an dadararah h dadariri eks
ekstremtremitas itas bawbawah ah venvena a masmasuk uk ke ke ronrongga gga abdabdomomen.en. P
Pemembbeenndduunnggaan n ddaarraah h ddi i vveenna a kkaakki tei terrjajaddi edi edemema rea reggiioonnaal dil di ekstremitas bawah.
ekstremitas bawah. 3.
3. Meningkatnya permeabilitas kapiler Meningkatnya permeabilitas kapiler Apabi
Apabila la permepermeabilitaabilitas s bertambertambah bah mengamengakibatkkibatkan an proteiprotein n plasma akan plasma akan keluakeluar r daridari kap
kapileiler r sehsehingingga ga tektekanaanan n kolkoloid oid osmosmotik otik dardarah ah menmenuruurun n dan dan sebsebalialiknyknya a tektekanaanann kolo
koloid id cairan cairan intersinterstisium tisium bertambertambah. bah. KesetidKesetidakimbakimbangan angan ini ini mengmengakibatakibatkan kan edemedemaa lokal yang berkaitan dengan cedera misalnya lepuh dan alergi. Edema setempat akibat lokal yang berkaitan dengan cedera misalnya lepuh dan alergi. Edema setempat akibat bertambahnya
bertambahnya permeabilitas permeabilitas kapiler kapiler yang yang disebabkan disebabkan oleh oleh radang radang disebut disebut edemaedema inflamatoris sedangkan edema yang sering timbul dalam waktu singkat tanpa sebab inflamatoris sedangkan edema yang sering timbul dalam waktu singkat tanpa sebab y
yanang g jejelalas s seseriring ng teterjrjadadi i papada da ananggggotota a tutububuh h akakibibat at alalerergi gi didisesebubut t ededememaa angloneurotik.
•
• respon inflamasi, traumarespon inflamasi, trauma •
• peningkatan OPi dan penurunan Opc peningkatan OPi dan penurunan Opc
4.
4. Hambatan pembuluh limfatik Hambatan pembuluh limfatik •
• filariasis limfatik, sumbatan kelenjar getah beningfilariasis limfatik, sumbatan kelenjar getah bening
•
• peningkatan OPi peningkatan OPi
5.
5. Obstruksi saluran limfeObstruksi saluran limfe
Obstruksi saluran limfatik merupakan penyebab primer lain edema. Hal ini terjadi Obstruksi saluran limfatik merupakan penyebab primer lain edema. Hal ini terjadi karena kelebihan cairan yang difiltrasi keluar tertahan di cairan interstisium dan tidak karena kelebihan cairan yang difiltrasi keluar tertahan di cairan interstisium dan tidak dap
dapat at dikdikembembalikalikan an ke ke sistsistem em limlimfe. fe. AkuAkumulmulasi asi proproteitein n di di caircairan an intintersterstisiisiumum memperberat masalah melalui efek osmotiknya. Sebagai akibatnya terjadi limfedema memperberat masalah melalui efek osmotiknya. Sebagai akibatnya terjadi limfedema dan
dan biabiasansanya ya terjterjadi adi secasecara ra loklokal al dan dan mumungkngkin in karkarena ena perperadaadangangan n ataatau u obsobstrutruksiksi neo
neoplaplasmasma. . PenPenyuyumbmbatan atan limlimfe fe yayang ng leblebih ih melmeluas uas terjterjadi adi padpada a filfilariaariasis, sis, suasuatutu penyakit parasit akibat nyamuk terutama pada daerah tropis.
penyakit parasit akibat nyamuk terutama pada daerah tropis. Contoh:
Contoh:
•
• Pada sirosis hepatis dan gagal jantung kongestif Pada sirosis hepatis dan gagal jantung kongestif
•
• Penyumbatan limfe lokal :Penyumbatan limfe lokal :
Di lengan wanita yang saluran drainase limfenya dari lengan yang tersumbat Di lengan wanita yang saluran drainase limfenya dari lengan yang tersumbat ak
akibibat at pepengnganangkgkataatan n kekelelenjanjar r lilimfmfe e selselamama a pepembmbedaedahahan n ununtutuk k kakanknker er payudara.
payudara. •
• Penyumbatan limfe yang lebih meluas :Penyumbatan limfe yang lebih meluas : •
• TerTerjadi jadi padpada a filafilariariasis, sis, penpenyayakit kit parparasitasitic ic yanyang g ditditulaularkarkan n melmelalualui i nynyamuamuk k banyak
banyak dijumpai dijumpai di di daerah daerah tropis. tropis. Pada Pada penyakit, penyakit, cacing-cacing cacing-cacing filaria filaria kecilkecil menginfeksi pembuluh limfe sehingga terjadi gangguan aliran limfe.
menginfeksi pembuluh limfe sehingga terjadi gangguan aliran limfe. •
• Bagian tubuh yang Bagian tubuh yang terkenterkena, a, terutaterutama ma skrotuskrotum m dan ekstremitas, mengalamdan ekstremitas, mengalamii ed
edemema a hehebabat. t. KeKelalaininan an inini i serserining g didisebsebut ut sebsebagagai ai elelepephahantntiaiasissis, , kakarenrenaa ekstremitas yang membengkak seperti kaki gajah.
ekstremitas yang membengkak seperti kaki gajah.
6.
6. Retensi air dan NaRetensi air dan Na
Retensi natrium terjadi jika ekskresi natrium dalam urin lebih kecil daripada yang Retensi natrium terjadi jika ekskresi natrium dalam urin lebih kecil daripada yang masuk. Karena konsentrasi natrium yang tinggi akan terjadi hipertonik.
masuk. Karena konsentrasi natrium yang tinggi akan terjadi hipertonik.
•
• AktAktiviivitas tas SRASRAA A eraerat t kaikaitantannya nya dendengan gan barbaroreoresepseptor tor di di artearteri ri afeaferenren
glomerulus ginjal glomerulus ginjal
•
• Aktifitas ANP erat kaitannya dengan baroreseptor atrium jantungAktifitas ANP erat kaitannya dengan baroreseptor atrium jantung
•
Contoh : pada gagal ginjal dan sindrom nefrotik Contoh : pada gagal ginjal dan sindrom nefrotik
7.
7. PerPerubaubahan han HemHemodiodinamnamik ik daldalam am kapkapiler iler yayang ng mememunmungkigkinkankan n kelkeluaruarnynya a caicairanran intravaskuler kedalm jaringan intertisium.
intravaskuler kedalm jaringan intertisium. •
• Hemodinamik dalm kapiler dipengaruhi oleh :Hemodinamik dalm kapiler dipengaruhi oleh : •
• Permeabilitas kapiler Permeabilitas kapiler •
• Selisih tekanan hidrolik dalam kapiler dengan tekanan hidrolik dalm intertisium.Selisih tekanan hidrolik dalam kapiler dengan tekanan hidrolik dalm intertisium. •
• Selisih antara tekanan onkotik dalam plasma dengan tekanan onkotik dalamSelisih antara tekanan onkotik dalam plasma dengan tekanan onkotik dalam intertisium
intertisium
3.1.3. Menjelaskan klasifikasi edema 3.1.3. Menjelaskan klasifikasi edema
Edema dapat dibedakan menjadi : Edema dapat dibedakan menjadi :
a.
a. EdEdemema loka lokalalisaisata (ta (ededemema loka lokal)al)
Hanya tebatas pada organ/pembuluh darah tertentu. Terdiri dari : Hanya tebatas pada organ/pembuluh darah tertentu. Terdiri dari :
•
• Ekstremitas (unilateral), pada vena atau pembuluh darah limfeEkstremitas (unilateral), pada vena atau pembuluh darah limfe •
• Ekstremitas (bilateral), biasanya pada ekstremitas bawahEkstremitas (bilateral), biasanya pada ekstremitas bawah •
• Muka (facial edema)Muka (facial edema) •
• Asites (cairan di rongga peritoneal)Asites (cairan di rongga peritoneal) •
• Hidrotoraks (cairan di rongga pleura)Hidrotoraks (cairan di rongga pleura) b.
b. Edema Generalisata ( edema umum )Edema Generalisata ( edema umum )
Pembengkakan yang terjadi pada seluruh tubuh atau sebagian besar tubuh pasien. Pembengkakan yang terjadi pada seluruh tubuh atau sebagian besar tubuh pasien. Biasanya pada :
Biasanya pada : •
• Gagal jantungGagal jantung •
• Sirosis hepatisSirosis hepatis •
• Gangguan ekskresiGangguan ekskresi
Selain itu, edema juga dapat dibedakan menjadi : Selain itu, edema juga dapat dibedakan menjadi :
aa.. EEddemema a IInntataseselluuleler r
Edema yang biasa terjadi akibat depresi sistem metabolik jaringan dan tidak adanya nutrisi sel Edema yang biasa terjadi akibat depresi sistem metabolik jaringan dan tidak adanya nutrisi sel yang adekuat.
yang adekuat. .. EEddeemma a EEkkssttrraasseelluulleer r
Edem
Edema a yang biasanyyang biasanya a disebadisebabkan oleh kebocoran abnormbkan oleh kebocoran abnormal al cairacairan n dari plasma ke dari plasma ke ruanruangg interstitial dengan melintasi kapiler dan kegagalan limfatik untuk mengembalikan cairan dari interstitial dengan melintasi kapiler dan kegagalan limfatik untuk mengembalikan cairan dari interestitium ke dalam darah.
interestitium ke dalam darah.
3.1.4.
3.1.4. Menjelaskan manifeMenjelaskan manifestasi edemastasi edema HPc
•
• Bengkak, mengkilat, bila ditekan timbul cekungan dan lambat kembali sepertiBengkak, mengkilat, bila ditekan timbul cekungan dan lambat kembali seperti semula
semula •
• BeBerarat t babadadan n nanaikik, , pepenanambmbahahan an 2% 2% kekelelebibihahan n riringnganan, , pepenanambmbahahan an 5%5% kelebihan sedang, penambahan 8% kelebihan berat
kelebihan sedang, penambahan 8% kelebihan berat •
• Adanya bendungan vena di leher Adanya bendungan vena di leher •
• Pemendekan nafas dan Pemendekan nafas dan dalam, penyokodalam, penyokong darah ng darah (pulmonary).(pulmonary). •
• Perubahan mendadak pada mental dan abnormalitas tanda saraf, penahananPerubahan mendadak pada mental dan abnormalitas tanda saraf, penahanan pernapasan (pada edema cerebral yang berhubungan DKA)
pernapasan (pada edema cerebral yang berhubungan DKA)
•
• Nyeri otot yang berkaitan dengan pembengkakan Nyeri otot yang berkaitan dengan pembengkakan •
• Peningkatan Peningkatan tekanan tekanan vena vena ( ( > > 11cm 11cm O)O)
•
• Efusi pleuraEfusi pleura •
• Denyut nadi kuatDenyut nadi kuat •
• Edema perifer dan periorbitaEdema perifer dan periorbita •
• AsitesAsites
3.1.5. Menjelaskan mekanisme edema 3.1.5. Menjelaskan mekanisme edema
Me
Mekkananisisme me pepemmbebentntukukan an EDEDEMEMAA :: 1.
1. PembPembentuentukan Ekan Edema dema pada pada SindrSindrom Nom Nefrotiefrotik k •
•SindroSindrom m nefronefrotik tik adalah kelainan glomeruluadalah kelainan glomerulus s dengan karakterdengan karakteristik protenuria ( istik protenuria ( kehilakehilanganngan protein melalui urin ≥ 3,5 g/hari , hipopro
protein melalui urin ≥ 3,5 g/hari , hipoproteinemia, edema, dan hiperlipidemia.teinemia, edema, dan hiperlipidemia. •
•ProteinuriaProteinuria hipoahipoalbumin ( lbumin ( kehilakehilangan protein )ngan protein ) penurunan tekanan osmotik penurunan tekanan osmotik pindahpindah cairan dari intravaskular ke interstitium
cairan dari intravaskular ke interstitium edemaedema •
• penurunan volume darah efektif → penurunan volume darah efektif → retensi Na di ginjalretensi Na di ginjal
Gangguan fungsi ginjal Gangguan fungsi ginjal
D
Deeffeek k iinnttrrininssik ik eekkskskrreesi si PePennuurruunnaan n LLFFGG PPrrootteeiinnuurriaia natrium & air
natrium & air
Hipoalbuminemia Hipoalbuminemia
Penurunan VDAE Penurunan VDAE
Retensi natrium dan air oleh ginjal Retensi natrium dan air oleh ginjal
Ada 2 mekanisme yang menyebabkan terjadinya edema pada Sindrom Nefrotik : Ada 2 mekanisme yang menyebabkan terjadinya edema pada Sindrom Nefrotik : 1.
1. MeMekakaninismsme e unundederfrfilillilingng Terjadinya
Terjadinya edema edema akibat akibat rendahnya rendahnya kadar kadar albumin albumin serum serum rendahnya rendahnya tekanan tekanan osmotik osmotik plasma
Vo
Volumlume e dadararah h beberkrkururanang g (u(undndererfifillillingng) ) memeranrangsagsang ng sissistem tem RARAS S (r(renenin-in-anangigiototenensin sin--aldosteron) meretensi natrium dan air pada tubulus distalis.
aldosteron) meretensi natrium dan air pada tubulus distalis.
Hipotesis : menempatkan albumin dan volume plasma berperan dalam terjadinya edema. Hipotesis : menempatkan albumin dan volume plasma berperan dalam terjadinya edema.
Proteinuria Proteinuria
Hipoalbuminemia Hipoalbuminemia
Tekanan osmotik plasma Tekanan osmotik plasma
Volume plasma Volume plasma
A
ADDHH SSiisstteem m rreenniin n aannggiiootteennssiin n AANNPP
Retensi Na Retensi Na R REETTEENNSSI I AIIRA R RREETTEENNSSII EDEMA EDEMA 2.
2. MekMekananismisme e OvOvererfifilllliningg Pa
Padda a ppaasisieen n sisinnddrroom m nneeffrrootitikk teterrggaannggggu u eekkskskrresesi i NNaattrriiuum m ttuubbuulluus s ddiissttalalis is titinnggggiinynyaa volume
volume darah darah (overfilling) (overfilling) penekanan penekanan sistem sistem renin-angiotensin renin-angiotensin dan dan vasopressin.vasopressin.
Skema hipotesis overfilling : Skema hipotesis overfilling :
Defek tubulus primer Defek tubulus primer
Retensi Na Retensi Na
Volume plasma Volume plasma
A
ADDHH AAllddoosstteerroon n AANNPP
Tubulus Resisten Tubulus Resisten terhadap ANP terhadap ANP EDEMA EDEMA
2. Pembentukan Edema pada gagal jantung 2. Pembentukan Edema pada gagal jantung
•
•KeKeggagagalalan an popommpa pa jajantntunung g dadararah h teterbrbenendudunng g ddi i vvenena a vovol l ddararah ah aartrteeri ri tutururun n sisistst.. sa
sararaf f sisimmpapatitis s vavasosokokonsnstrtrikiksi si susuplplai ai dadararah h ke ke ototakak, , jajantntunung g dadan n paparu ru vovol l dadararah h giginjnjalal berkurang
berkurang ginjal akan menahan Na dan air ginjal akan menahan Na dan air •
• Gagal jantung beratGagal jantung berat hiponatremiahiponatremiaADHADHpemekatan urinpemekatan urin produksi urin berkurangproduksi urin berkurang •
•ADHADHpusat hauspusat haus pemasukan air meningkatpemasukan air meningkat M
Meekkaanniissmme e eeddeemma a ppaadda a ggaaggaal l jjaannttuunngg ::
3.
3. PembPembentuentukan Edkan Edema paema pada Siroda Sirosis Hepsis Hepatisatis •• FibFibrosrosis his hati ati lualuas das dan pn pembembentuentukan kan nodnodulul
•• FibFibrosrosis hais hati dati dan disn distortorsi strsi struktuktur paur parenrenkim hkim hatiati peningkatan tahanan sistem peningkatan tahanan sistem porta dan porta dan pintaspintas portosistemik i
portosistemik intra dan ntra dan ekstra hatiekstra hati vasodilatasivasodilatasi tahanan perifer menuruntahanan perifer menurun meningkatkanmeningkatkan tonus sistem simpatis adrenergik
tonus sistem simpatis adrenergik aktivasi sistem vasokonstriktor dan anti diuresis yaitu RAS (aktivasi sistem vasokonstriktor dan anti diuresis yaitu RAS ( retens
retensi garam ), Sari garam ), Saraf Simpaaf Simpatis tis ( penuru( penurunan kecepnan kecepatan atan filtrafiltrasi glomersi glomerulus dan meulus dan meningkningkatkanatkan reabsorpsi garam tubulus proximal ) dan ADH ( retensi
reabsorpsi garam tubulus proximal ) dan ADH ( retensi air )air )
Me
4
4.. EEddeemma a IIddiiooppaattiik k
Pada edema idiopatik ini terdapat perbedaan berat badan yang dipengaruhi oleh posisi Pada edema idiopatik ini terdapat perbedaan berat badan yang dipengaruhi oleh posisi tubuh.
tubuh. Pada posisi berdiri terjadi Pada posisi berdiri terjadi retensi natrium dan air retensi natrium dan air sehingga terjadi peningksehingga terjadi peningkatanatan berat
berat badan, badan, ini ini diduga diduga karena karena terjadi terjadi peningkatan peningkatan permeabilitas permeabilitas kapiler kapiler pada pada posisiposisi berdiri.
berdiri. Pada Pada kondisi kondisi tertentu tertentu dapat dapat disertai disertai penurunan penurunan volume volume plasma plasma yangyang kemudian mengaktivasi SRAA sehingga edema akan memberat.
kemudian mengaktivasi SRAA sehingga edema akan memberat.
5
5.. PPeennyyeebbaab b llaaiin n ((ttaappi i kkaassuussnnyya a rreellaattiivve e jjaarraanngg)) Hipoalbuminemia
Hipoalbuminemia •
• kadar albumin < 2,5 g/dLkadar albumin < 2,5 g/dL •
• tekanan ontekanan onkotik mkotik menurun → enurun → edemaedema •
• teterdrdapapat at papada da kekeadadaan aan : : dedefifisiesiensnsi i nunutrtrisi isi (te(terurutatama ma prprototeiein)n), , nenefrfrosiosiss (sindroma nefrotik), penyakit hati kronik
(sindroma nefrotik), penyakit hati kronik
Hipotiroid : merupakan mix-edema, biasanya terdapat di pre-tibial Hipotiroid : merupakan mix-edema, biasanya terdapat di pre-tibial Kehamilan
Kehamilan
Makan kembali setelah puasa Makan kembali setelah puasa
Gejala dan Tanda Gejala dan Tanda
a.
a. DistenDistensi vesi vena na juguljugularis, aris, PeninPeningkatan gkatan tekantekanan van vena ena sentralsentral b.
b. Peningkatan tekanan darah, Denyut nadi penuPeningkatan tekanan darah, Denyut nadi penuh, kuath, kuat c.
c. MelMelambambatnyatnya waktu pena waktu pengosgosongongan venan vena-va-vena tanena tangangan d.
d. EdEdemema pera perififer daer dan pern perioiorbrbititaa e.
e. AsAsiteites, s, EfEfususi i plpleueura, Edera, Edema ma paparu ru akakut ut ( ( didispspnenea, a, tatakikipnpnea, ronkea, ronki i babasah di sah di selselururuhuh lapangan paru )
lapangan paru ) f.
f. PePenanammbabahahan n beberarat t babadadan n sesecacara ra cecepapat t : : pepenanambmbahahan an 2% 2% = = kekelelebibihahan n riringnganan,, penambahna 5% = kelebihan sedang, penam
penambahna 5% = kelebihan sedang, penambahan 8% = kelebihan beratbahan 8% = kelebihan berat 3.1.5.
3.1.5. Menjelaskan PenatMenjelaskan Penatalaksanaan Edemaalaksanaan Edema PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
•
• Pengobatan pada penyakit yang mendasar.Pengobatan pada penyakit yang mendasar. Menyembuhkan penyakit yangMenyembuhkan penyakit yang
mendasari seperti asites peritonitis tuberkulosis. mendasari seperti asites peritonitis tuberkulosis.
•
• TiraTirah h BarinBaring.g. TirTirah ah BarBaring ing dapdapat at memmemperbperbaikaiki i efeefektiktifitafitas s diudiuretiretika ka padpadaa
pasien
aldosteron menurun. Dianjurkan Tirah Baring ini sedikit kakinya diangkat, selama aldosteron menurun. Dianjurkan Tirah Baring ini sedikit kakinya diangkat, selama beberapa jam
beberapa jam setelah minum diuretika.setelah minum diuretika.
•
• Diet.Diet. Diet rendah natrium antara 40-60 mEq/hari atau setara dengan <500Diet rendah natrium antara 40-60 mEq/hari atau setara dengan <500
mg/hari
mg/hari namun jika diet garam namun jika diet garam terlalu rendah akan mengganterlalu rendah akan mengganggu fungsi ginjal.ggu fungsi ginjal.
•
• TeraTerapi pi prespresenteentesis.sis. DenDengan gan menmengetgetahuahui i dasadasar r patpatofiofisiosiologlogi i dardari i proproteiteinn
(gradien nilai albumin serum) untuk mengetahui penyebabnya dengan transudat atau (gradien nilai albumin serum) untuk mengetahui penyebabnya dengan transudat atau eksudat dan menghitung sel untuk mengetahui akibat dari inflamasi
eksudat dan menghitung sel untuk mengetahui akibat dari inflamasi •
• Stoking suportif dan elevasi kakiStoking suportif dan elevasi kaki •
• Restriksi cairan <1500 ml/hariRestriksi cairan <1500 ml/hari •
• Diuretik Diuretik •
• Pada gagal jantung :Pada gagal jantung :
-- hhininddarari i ooveverdrdiuiureresisis s kakarerena na dadappat at mmenenururununkakan n cucurarah h jajanntutunng g dadann menyebabkan azotemia prerenal
menyebabkan azotemia prerenal
-- hihindndarari i didiururetetik ik yyanang g bebersrsififat at hihipopokakalelemimia a kakarerena na dadapapat t memenynyebebababkakann intoksikasi digitalis
intoksikasi digitalis •
• Pada sirosis hati :Pada sirosis hati :
-- spispironronolaolaktokton dan dapat mpat menyenyebaebabkabkan asin asidosdosis dais dan hin hiperperkalkalemiemiaa -- dadapapat pult pula dita ditamambabahkhkan dian diururetietik golk golonongagan tian tiazizidd
-- ddeepplleesi si vvoolluumme e yyaanng g bbeerlrleebbiihhaan n ddaappaat t mmeennyyebebaabbkkan an ggaaggaal l ggiinnjjalal,, hiponatremia dan alkalosis
hiponatremia dan alkalosis •
• Pada sindroma nefrotik :Pada sindroma nefrotik :
-- pempemberiberian aan albulbumin min dibdibataatasi hsi hanyanya pada pada ka kasuasus ys yang ang berberatat
•
• HinHindardari i fakfaktor tor yanyang g memmempeperburburuk ruk pepenyanyakit kit dasdasarar : : didiururesiesis s yyanangg
berlebihan
berlebihan menyebabkan menyebabkan pengurangan pengurangan volume volume plasma, plasma, hipotensi, hipotensi, perfusi perfusi yangyang inadekuat, sehingga diuretic harus diberikan dengan hati-hati
inadekuat, sehingga diuretic harus diberikan dengan hati-hati
3.1.6. Menjelaskan Pemeriksaan Edema 3.1.6. Menjelaskan Pemeriksaan Edema
Pemeriksaan Fisik pada penderita edema antara lain : Pemeriksaan Fisik pada penderita edema antara lain :
1.
1. BentuBentuk paru – pk paru – paru sepearu seperti kodorti kodok ; abdok ; abdomen cemmen cembung dbung dan sedikan sedikit teganit tegangg 2.
2. VarVarieiesis sis di di dedekakat ut usususs 3.
3. VariVariesis esis di di dekdekat tat tungungkai kai babawahwah 4.
4. EdeEdema tima timbambal karl karena hena hipoipoalbalbumumineminemiaia 5.
5. PeruPerubahbahan siran sirkulkulasi Diasi Distenstensi abdsi abdomomenen 6.
6. TimTimpapani pni padada pua puncncak asak asititeses 7
7.. FFlluuiid d wwaavvee 8.
8. ShShififtiting dng dulullnlnesesss 9
9.. PPuuddlle se siinngg 10.
10. Foto Foto thorathoraxx 11.
11. UltrasoUltrasonogranografifi 12.
12. CT CT ScaScann Pemeriksaan
•
• Penurunan serum osmolalitas : < 280 mOsm/kgPenurunan serum osmolalitas : < 280 mOsm/kg •
• Penurunan serum protein, albumin, ureum, Hb dan Penurunan serum protein, albumin, ureum, Hb dan HtHt
•
• Peningkatan tekanan vena sentral (Peningkatan tekanan vena sentral (Central Vein PressureCentral Vein Pressure))
3.2.
3.2. Menjelaskan Menjelaskan asitesasites
3.2.1. Menjelaskan definisi asites 3.2.1. Menjelaskan definisi asites
Pen
Penimbimbunaunan n caircairan an bebbebas as secasecara ra abnabnormormal al di di ronrongga gga perperitoitoneuneum m disdisebaebabkabkan n oleolehh banyak penyakit.
banyak penyakit.
3.2.2. Menjelaskan etiologi asites 3.2.2. Menjelaskan etiologi asites
Etiologi Etiologi •
• Normal peritoneum Normal peritoneum
o
o Hipertensi portal (albumin serum-asites gradien [saag]> 1,1 g / dl)Hipertensi portal (albumin serum-asites gradien [saag]> 1,1 g / dl)
GaGagagal l jajantntunung g kokongngesestitif, f, coconsnstrtricictitive ve peperirikakardrdititisis, , trtrikikususpipidd insufisiensi, sindrom Budd-Chiari
insufisiensi, sindrom Budd-Chiari
Penyakit hati, sirosis, hepatitis alkoholik, kegagalan hepatik fulminan,Penyakit hati, sirosis, hepatitis alkoholik, kegagalan hepatik fulminan, besar hepatik metastasis
besar hepatik metastasis
o
o Hipoalbuminemia (saag <1,1 g / dl)Hipoalbuminemia (saag <1,1 g / dl) Nefrotik sindrom Nefrotik sindrom
Gizi buruk dengan anasarcaGizi buruk dengan anasarca
o
o Kondisi Miscellaneous (saag <1,1 g / dl)Kondisi Miscellaneous (saag <1,1 g / dl) Pankreas asitesPankreas asites
Empedu asitesEmpedu asites
Nephrogenic asites Nephrogenic asites
Urine asitesUrine asites
Penyakit ovariumPenyakit ovarium •
• Peritoneum tidak normal (saag <1,1 g / dl)Peritoneum tidak normal (saag <1,1 g / dl)
o
o InfeksiInfeksi
Peritonitis bakteriPeritonitis bakteri Peritonitis tuberkulosisPeritonitis tuberkulosis Jamur peritonitisJamur peritonitis
peritonitis Human immunodeficiency virus (HIV)-terkait peritonitis peritonitis Human immunodeficiency virus (HIV)-terkait peritonitis
o
o Kondisi ganasKondisi ganas
Peritoneal carcinomatosisPeritoneal carcinomatosis Primer mesotheliomaPrimer mesothelioma
Pseudomyxoma peritoneiPseudomyxoma peritonei
Hepatocellular carcinomaHepatocellular carcinoma
o
o Other rare conditions Kondisi langka lainnyaOther rare conditions Kondisi langka lainnya VaskulitisVaskulitis
Peritonitis granulomatosaPeritonitis granulomatosa
Eosinofilik peritonitisEosinofilik peritonitis 3.2.3. Menjelaskan patofisiologi asites 3.2.3. Menjelaskan patofisiologi asites Patofisiologi