• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. siswa (LKS) berbasis problem based learning (PBL) pada kompetensi statistika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. siswa (LKS) berbasis problem based learning (PBL) pada kompetensi statistika"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

72 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatan siswa (LKS) berbasis problem based learning (PBL) pada kompetensi statistika untuk siswa SMP kelas VII ini menggunakan model pengembangan ADDIE. RPP dan LKS yang dikembangkan telah melalui tahap analisis (analysis), perencanaan (design), pengembangan (development), implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation). Penjelasan tahapan-tahapan tersebut lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut.

1. Tahap Analysis (Analisis)

a. Hasil Analisis Karakater dan kebutuhan Siswa SMP Kelas VII

Perkembangan kognitif siswa SMP kelas VII berada pada tahap operasional formal (lebih dari 11 tahun). Setiap individu tentunya berbeda daya dan kemampuannya dalam menafsirkan dan memahami informasi yang diberikan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan guru matematika, siswa kelas VII.5 di SMPN 5 Yogyakarta memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) siswa sudah terbiasa dengan perangkat pembelajaran matematika yang menampilkan banyak kalkulasi (hitungan) daripada bacaan matematika tentang petunjuk dan langkah-langkah matematika dalam menemukan suatu konsep matematika

(2)

73

2) siswa kurang suka dengan perangkat pembelajaran matematika yang menampilkan banyak bacaan matematika tentang petunjuk dan langkah-langkah matematika dalam menemukan suatu konsep matematika

3) siswa sudah terbiasa dengan formula yang sudah disiapkan untuk menyelesaikan soal-soal

4) siswa lebih suka diberi kesempatan untuk mengeksplorasi ide dan pengetahuan mereka

Berdasarkan hal tersebut, maka pengembangan perangkat pembelajaran matematika dengan menggunakan RPP dan LKS dalam proses pembelajaran matematika sesuai untuk diujicobakan pada siswa kelas VII.5 SMPN 5 Yogyakarta.

b. Hasil Analisis kurikulum

Pada tahun 2013, Indonesia mulai memberikan perubahan pada kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah yaitu dengan adanya penerapan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 diterapkan hanya pada beberapa sekolah pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 setiap sekolah sudah menerapkan Kurikulum 2013. Namun, pada tahun 2015 - 2016, beberapa sekolah mengalami kesulitan ketika menggunakan Kurikulum 2013, sehingga Kurikulum 2013 ditunda pelaksanaannya pada beberapa sekolah dan beberapa sekolah kembali pada kurikulum 2006. Namun demikian, masih terdapat beberapa sekolah yang tetap menerapkan Kurikulum 2013 dan SMPN 5 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah yang masih menggunakan kurikulum 2013 untuk pembelajaran di kelas VII.

(3)

74

Pada kurikulum 2013, statistika diajarkan pada kelas VII semester genap. Kompetensi statistika terdiri atas dua kompetensi dasar (KD), yaitu:

1) Memahami konsep perbandingan dan menggunakan bahasa perbandingan dalam mendeskripsikan hubungan dua besaran.

2) Menggunakan konsep perbandingan untuk menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan tabel dan grafik.

Selanjutnya, KD tersebut dijabarkan menjadi beberapa indikator. Tabel berikut merupakan tabel KD dan indikator dari kompetensi statistika yang akan digunakan.

Tabel 11. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Kompetensi Statistika

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

Memahami konsep perbandingan dan menggunakan bahasa perbandingan dalam mendeskripsikan hubungan dua besaran.

Menyelesaikan permasalahan dalam menemukan konsep data

Menyelesaikan permasalahan dalam melakukan pengumpulan data

Menyelesaikan permasalahan dalam melakukan pengolahan data

Menggunakan konsep perbandingan untuk menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan tabel dan grafik.

Menyelesaikan permasalahan dalam melakukan penyajian data

Berdasarkan pada analisis kompetensi tersebut, maka proses pembuatan perangkat pembelajaran memerlukan beberapa referensi. Buku yang dijadikan sebagai referensi yaitu buku Matematika Untuk Siswa SMP/Mts Kelas VII

(4)

75

Kurikulum 2013, tepatnya pada Bab Statistika (halaman 321-342). Alasan pemilihan buku tersebut adalah:

(1) Buku tersebut berisi materi statistika yang dapat dijadikan dasar penyusunan materi dalam perangkat pembelajaran (RPP dan LKS).

(2) Buku tersebut merupakan buku yang penyusunan materi dan isinya sesuai dengan Kurikulum 2013.

c. Hasil Analisis Teknologi dan Situasi Sekolah (Lingkungan)

Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis problem based learning (PBL) pada kompetensi statistika untuk SMP kelas VII ini diimplementasikan pada kelas VII.5 SMPN 5 Yogyakarta. Analisis teknologi dan situasi sekolah dilakukan dengan cara mengamati langsung proses pembelajaran di kelas dan melakukan tanya jawab dengan salah satu guru matematika. Analisis situasi selanjutnya lebih spesifik kepada penggunaan dan pemanfaatan fasilitas.Pembelajaran matematika akan lebih menarik bagi siswa dan membantu siswa salah satunya dengan bantuan internet. Internet digunakan sebagai tambahan referensi untuk mencari informasi secara mandiri saat pembelajaran. Siswa juga lebih tertarik dengan media pembelajaran seperti LKS yang tidak terlalu banyak menampilkan bacaan matematika tentang petunjuk dan langkah-langkah matematika dalam menemukan suatu konsep matematika, tetapi menampilkan banyak angka-angka atau hitungan, sebab siswa sudah mengenali karakter matematika yang akrab dengan angka dan kalkulasi.

(5)

76 d. Hasil Analisis Tugas (Task analysis)

RPP dan LKS dikembangkan berdasarkan SK dan KD yang terdapat dalam Kurikulum 2013 matematika SMP. Analisis tugas ini memberikan gambaran secara keseluruhan kompetensi statistika yang akan disampaikan oleh siswa. Standar kompetensi pada kompetensi statistika yang akan disampaikan adalah menggunakan konsep statistika dalam pemecahan masalah. Sedangkan, Kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa dalam mempelajari kompetensi statistika adalah memahami konsep data, pengumpulan data, pengolahan data dan penyajian data.

Berdasarkan SK dan KD yang sudah diterapkan oleh Standar Isi Kurikulum 2013, kemudian kompetensi statistika dirinci sebagai pedoman materi untuk LKS yang dikembangkan. Keseluruhan materi yang akan disampaikan di dalam LKS yaitu konsep data (menemukan konsep data melalui suatu masalah yang diberikan sehingga menemukan perbedaan data dan datum sehingga siswa akan memahami konsep data); konsep pengumpulan data (mengenal apa saja metode pengumpulan data, kemudian memahami dan menganalisa metode mana yang cocok dan sesuai untuk digunakan dalam menyelesaikan suatu masalah); konsep pengolahan data (menemukan konsep dan menghitung nilai rata-rata (mean), median (nilai tengah) dan modus dari suatu data); konsep penyajian data (menemukan konsep dan menyajikan data dalam tabel, diagrambatang, diagram lingkaran, dan grafik garis). Materi-materi tersebut akan menjadi penyusun LKS dengan pendekatan problem based learning (PBL) yang lebih menekankan siswa untuk melakukan diskusi untuk mendapatkan suatu konsep.

(6)

77 e. Hasil Analisis Konsep (Concept analysis)

Analisis konsep didasarkan pada materi yang sudah dirinci dalam analisis tugas. Materi yang sudah dirinci dalam analisis tugas kemudian dihubungkan sesuai dengan KD yang sudah diterapkan dalam Kurikulum 2013 yang kemudian disusun dalam suatu peta konsep. Peta konsep untuk kompetensi statistika adalah sebagai berikut.

Bagan III. Materi pada Kompetensi Statistika

f. Perumusan tujuan pembelajaran (Specifying instructional objectives) Tahap ini merupakan tahap perumusan tujuan pembelajaran berdasarkan Kompetensi dasar dari hasil analisis tugas dan analisis konsep.

Materi pada Kompetensi Statistika

Data Pengumpulan Data

Pengolahan Data  Definisi Data  Definisi Datum  Perbedaan data dan datum  Metode Wawancara  Metode Angket  Metode Observasi Penyajian Data  Tabel  Diagram Batang  Diagram Lingkaran  Grafik Garis  Mean  Median  Modus

(7)

78

Tujuan pembelajaran yang menjadi acuan dalam pembuatan RPP dan LKS yang dikembangkan adalah

1) Siswa dapat menemukan serta menentukan perbedaan konsep data dan datum Melalui hal ini, perangkat pembelajaran matematika yang diinginkan untuk dikembangkan adalah RPP dan LKS yang mengandung langkah-langkah siswa untuk menemukan konsep dan solusi atas masalah-masalah yang disajikan, dalam hal ini yaitu peneliti menyajikan ilustrasi masalah “gambar serta nama tujuh orang yang pernah menjabat sebagai Presiden NKRI” dan kemudian siswa memilih satu gambar saja dari gambar serta nama tujuh orang yang pernah menjabat sebagai Presiden NKRI. Melalui langkah-langkah ini, siswa diharapkan dapat menemukan konsep data dan datum, serta dapat menentukan perbedaan di antara keduanya, dari masalah-masalah yang disajikan, baik dengan berdiskusi maupun individu. Hal-hal tersebut tercantum dalam RPP 1 dan LKS 1 yang terlampir. Pada LKS 1 ini, siswa menginginkan perangkat pembelajaran yang menampilkan ilustrasi masalah yang selalu bercerita tentang dunia matematika, dan tidak memiliki banyak bacaan atau narasi di dalamnya.

2) Siswa dapat menemukan konsep pengumpulan data dengan metode wawancara, angket dan observasi serta menentukan metode yang paling tepat dan sesuai dengan suatu masalah dalam melakukan pengumpulan data

Melalui hal ini, perangkat pembelajaran yang diinginkan untuk dikembangkan adalah RPP dan LKS yang mengandung langkah-langkah untuk menemukan konsep pengumpulan data dengan wawancara, angket, dan observasi melalui masalah-masalah yang diberikan. Kemudian, siswa diharapkan dapat

(8)

79

menentukan metode pengumpulan data yang paling tepat dan sesuai untuk digunakan dalam pengumpulan suatu data. Hal ini tercantum dalam RPP 1 dan LKS 2 yang berisi beberapa ilustrasi masalah, antara lain “mengumpulkan data tentang nilai UN Matematika mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) angkatan 2015”, “mengumpulkan data tentang tingkat kekebalan tubuh siswa siswi di salah satu SMP”, serta “mengumpulkan data tentang perubahan suara dari burung jalak kecil hingga burung jalak dewasa”.

Perangkat pembelajaran matematika yang dikembangkan melalui hal-hal tersebut bertujuan agar meningkatkan motivasi siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan luar sekolahnya, melalui ilustrasi-ilustrasi masalah yang diberikan, sehingga siswa dapat menemukan konsep pengumpulan data dengan metode wawancara, angket, maupun observasi, sehingga siswa mampu menyesuaikan metode pengumpulan data yang digunakan dengan tipe masalah yang serupa atau sejenis.

Selain itu, perangkat pembelajaran yang dikembangkan pun diharapkan dapat memperkenalkan lebih akrab kepada siswa tentang tipe atau jenis data serta jenis metode pengumpulan datanya. Dari LKS 2 ini, siswa menginginkan perangkat pembelajaran yang tidak memiliki banyak bacaan atau narasi di dalamnya, yang lebih banyak menampilkan perhitungan di dalamnya.

(9)

80

3) Siswa dapat menemukan konsep pengolahan data seperti mean, median dan modus serta menghitung nilai mean, median dan modus dari suatu data. Melalui hal ini, perangkat pembelajaran matematika yang diinginkan untuk dikembangkan adalah suatu perangkat yang mengandung langkah-langkah PBL, sehingga siswa dapat menemukan konsep pengolahan data yaitu mean, median dan modus serta melakukan kalkulasi untuk menentukan nilai dari ketiganya. Hal ini berawal dari ilustrasi-ilustrasi masalah yang diberikan kepada siswa, kemudian siswa mendiskusikan langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Ilustrasi masalah-masalah yang diberikan tercantum dalam RPP 1 dan LKS 3 yang terlampir. Ilustrasi masalah dalam LKS 3 ini membahas beberapa hal antara lain, tentang “kisah persahabatan yang membawa roti dan membagai rata rotinya agar semua sahabatnya mendapat bagian yang sama banyak”, “progress proporsi berat badan seorang atlet”, “laporan keuangan pedapatan hasil usaha pencucian motor”, dan “banyaknya pengunjung yang membeli bunga di suatu taman bunga”. Dari hal ini, siswa menginginkan LKS yang menampilkan formula secara instan dan hanya melakukan kalkulasi saja, tetapi melalui LKS 3 ini, siswa dapat belajar dan berlatih hal baru untuk menemukan suatu konsep pembelajaran. 4) Siswa dapat menemukan konsep penyajian data dengan tabel, diagram

batang, diagram lingkaran, dan grafik garis, serta membuat tampilan penyajian datanya dengan tabel, diagram batang, diagram lingkaran, dan grafik garis, kemudian menentukan penyajian data yang paling tepat dan sesuai dengan suatu data yang disajikan.

(10)

81

Melalui hal ini, perangkat pembelajaran yang diinginkan untuk dikembangkan adalah yang berisi langkah-langkah PBL dengan tujuan siswa tidak menutup mata ketika bertemu dengan masalah yang berkaitan dengan statistika. Sehingga, dalam hal ini, diharapkan siswa dapat menemukan konsep penyajian data dengan tabel, diagram batang, diagram lingkaran, dan grafik garis, kemudian mampu membuat penyajian datanya dalam tabel, diagram batang, diagram lingkaran dan grafik garis. Ilustrasi masalah-masalah yang diberikan yaitu membahas tentang beberapa hal, antara lain “6 orang pahlawan nasional dan usianya dalam penyajian data dengan tabel”, “durasi belajar siswa SMP kelas VII dalam penyajian data dengan diagram batang”, “hasil polling pengunjung yang menggemari telepon genggam dalam penyajian data dengan diagram lingkaran”, dan “KMS berat badan seorang bayi selama lima bulan dalam penyajian data dengan grafik garis”. Hal-hal tersebut tercantum dalam RPP 2 dan LKS 4 yang terlampir. Dari hal ini, siswa sudah mulai terbiasa dan menikmati LKS yang disajikan, tetapi siswa menginginkan LKS yang tidak banyak bacaan atau narasi di dalamnya.

2. Tahap Design (Perancangan)

Tahap selanjutnya dalam penelitian ini adalah (design). Tahap ini merupakan tahapan merancang perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS berbasis problem based learning (PBL) pada kompetensi statistika untuk SMP kelas VII. Pada tahapan ini juga dilakukan penyusunan kerangka RPP dan LKS secara keseluruhan. Pada tahapan desain ini, kegiatan yang dilakukan oleh peneliti yaitu:

(11)

82

a. Mengumpulkan referensi dan gambar-gambar yang relevan dengan materi yang ada pada kompetensi statistika yang akan digunakan dalam menyusun RPP dan LKS. Beberapa referensi yang digunakan dalam menyusun RPP dan LKS ini yaitu:

1) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Matematika Untuk SMP/Mts Kelas VII. Jakarta: Depdiknas

2) Nanang Budi Nugroho. (2014). Pengembangan RPP dan LKS Berbasis Problem Based Learning Pada Materi Himpunan Untuk Siswa SMP Kelas VII

b. Menyusun rancangan RPP dan LKS berbasis problem based learning(PBL) Salah satu instrumen yang digunakan pada pembelajaran statistika untuk kelas VII adalah menggunakan RPP. Dalam proses mendesain RPP pada penelitian ini merupakan RPP yang berbasis pada pendekatan problem based learning (PBL) yang mengacu pada Kurikulum 2013. Terdapat langkah-langkah problem based learning (PBL) secara tertulis yang telah disesuaikan dengan tujuan pembelajaran pada Kurikulum 2013. Langkah-langkah tersebut adalah orientasi yang didalamnya meliputi Identifying problem; Setting goal and making plan; Identifying learning issues; Learning knowledge; Applying knowledge; Assessing and reflecting.

1) Rancangan RPP berbasis problem based learning(PBL)

RPP mengacu pada standar proses. Pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan menggunakan pendekatan problem based learning(PBL). RPP yang dirancang dalam penelitian ini terdiri dari 2 RPP yaitu:

(12)

83 a) RPP 1

RPP ini berisi materi dan langkah-langkah siswa untuk menemukan konsep data, pengumpulan data dan pengolahan data.

b) RPP 2

RPP ini berisi materi mengenai materi dan langkah-langkah siswa untuk menemukan konsep penyajian data.

Rancangan struktur isi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan adalah

(1) Identitas meliputi nama sekolah, mata pelajaran, kelas, semester, kompetensi, alokasi waktu, pertemuan ke-, dan tahun pelajaran;

Gambar 1. Identitas RPP

(2) Standar kompetensi disesuaikan dengan standar isi Kurikulum 2013; (3) Kompetensi dasar disesuaikan dengan standar isi Kurikulum 2013;

(13)

84

(4) Indikator pembelajaran merupakan penjabaran dari kompetensi dasar;

Gambar 3. Indikator Pembelajaran (5) Tujuan pembelajaran disesuaikan dengan indikator;

Gambar 4. Tujuan Pembelajaran

(6) Materi pembelajaran merupakan rangkuman materi yang akan dipelajari sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan;

(7) Pendekatan pembelajaran menggunakan pendekatan problem based learning (PBL);

Gambar 5. Pendekatan Pembelajaran

(8) Langkah-langkah pembelajaran yang mencerminkan problem based learning (PBL);

(14)

85

(a) Kegiatan pendahuluan, berisi: orientasi, apersepsi, dan motivasi sesuai materi pada kompetensi statistika;

Gambar 6. Kegiatan Pendahuluan RPP

(b) Kegiatan inti merupakan penjabaran dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa yang memuat Identifying problem; Setting goal and making plan; Identifying learning issues; Learning knowledge; Applying knowledge; Assessing and reflecting;

(15)

86

(c) Kegiatan penutup berisi umpan balik, kesimpulan, penilaian hasil belajar dan informasi pertemuan selanjutnya;

Gambar 8. Kegiatan Penutup

(9) Media/sumber belajar merupakan komponen yang digunakan sebagai sumber dalam pembelajaran;

Gambar 9. Sumber Belajar

(10) Penilaian hasil belajar, berisi: bentuk instrumen dan contoh instrumen yang digunakan untuk mengukur tujuan pembelajaran;

(16)

87

(11) Pedoman penskoran, berisi kunci jawaban dan pedoman yang mendasari penilaian hasil belajar.

Gambar 11. Pedoman Penskoran

2) Rancangan LKS dengan pendekatan problem based learning(PBL)

LKS merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang dalam hal ini menjadi media bagi siswa untuk menemukan konsep-konsep yang ada pada kompetensi statistika. LKS ini didesain sesuai dengan pendekatan pembelajaran yang digunakan yaitu problem based learning (PBL). LKS ini mengajak siswa untuk membudayakan kebiasaan membaca dan memahami informasi atau petunjuk yang diberikan. LKS ini berorientasi pada eksplorasi kreativitas dan buah pikiran siswa berdasarkan alur yang telah digambarkan agar siswa dapat menemukan konsep pengetahuan pada kompetensi statistika.

LKS yang dirancang adalah LKS dengan pendekatan problem based learning(PBL) dalam materi pada kompetensi statistika yang memperhatikan

(17)

88

kelayakan isi, kesesuaian penyajian dengan pendekatan pembelajaran, kesesuaian syarat didaktik, kesesuaian syarat konstruksi dan kesesuaian syarat teknis. LKS yang dirancang dalam penelitian ini terdiri dari 4 LKS.

a) Menyusun peta kebutuhan LKS

Pada tahap desain ini dilakukan kembali penyusunan dari penyesuaian kembali peta kebutuhan LKS berdasarkan SK, KD dan indikator yang telah ditetapkan.

b) Menentukan judul LKS

Judul dari setiap LKS ditentukan oleh Kompetensi dasar, indikator-indikator, dan materi pokok yang diajarkan.

c) Penulisan LKS

Penulisan rancangan LKS disesuaikan dengan syarat-syarat penulisan LKS yang telah ditetapkan. LKS yang disusun juga disesuaikan dengan pendekatan problem based learning (PBL). Berikut ini adalah uraian materi pada setiap LKS.

(18)

89

Gambar 12. Materi LKS 3) Merancang instrumen penilaian penelitian

a) Merancang lembar penilaian RPP dan LKS

Instrumen penilaian RPP dan LKS yaitu berupa lembar penilaian RPP dan LKS. Instrumen ini akan digunakan peneliti agar dosen ahli dan guru matematika dapat memberikan penilaian terhadap RPP dan LKS yang dikembangkan. Bentuk lembar penilaian RPP dan LKS yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket berstruktur dan angket tidak berstruktur. Angket berstruktur menggunakan skala Likert dengan skala 1, 2, 3, 4, dan 5 yang terdiri dari sangat kurang, kurang, cukup, baik, dan sangat baik. Sedangkan, angket tidak berstruktur digunakan agar validator memberikan saran terkait produk sebagai dasar pelaksanaan revisi.

Aspek penilaian dari lembar penilaian RPP ini meliputi: aspek identitas RPP, ketepatan alokasi waktu, rumusan indikator/tujuan pembelajaran, pemilihan materi, pemilihan pendekatan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, pemilihan

(19)

90

media/sumber belajar dan penilaian hasil belajar. Aspek penilaian dalam lembar penilaian LKS meliputi aspek kelayakan isi, kesesuaian penyajian dengan pendekatan pembelajaran, kesesuaian model pembelajaran, kesesuaian syarat didaktik, kesesuaian syarat konstruksi (kebahasaan) dan kesesuaian syarat teknis (kegrafikaan). Rincian aspek dan jumlah butir penilaian berada pada lembar kisi – kisi penilaian kevalidan RPP dan LKS disajikan secara berturut-turut pada Lampiran 4.3 dan 4.5.

b) Merancang lembar angket respon guru dan siswa

Instrumen penilaian angketrespon yaitu berupa lembar angket respon guru dan siswa. Instrumen ini akan digunakan peneliti agar guru matematika dan siswa dapat memberikan penilaian terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan.Bentuk angket yang digunakan adalah angket berstruktur yang menggunakan skala Likert dengan skala 4, 3, 2, dan 1 yang terdiri dari sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju untuk pernyataan positif. Sedangkan Skala Likert dengan skala 4, 3, 2, dan 1 yang terdiri dari sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, dan sangat setuju untuk pernyataan negatif.Rincian aspek dan jumlah butir penilaian berada pada lembar kisi – kisi angketrespon guru dan siswa secara berturut-turut disajikan pada Lampiran 4.7 dan 4.9.

c) Merancang lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran

Instrumen penilaian observasiyaitu berupa lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Instrumen ini akan digunakan peneliti agar observer dapat memberikan penilaian terhadap keterlaksanaan pembelajaran melalui perangkat pembelajaran yang dikembangkan.Instrumen penilaian yang telah disusun

(20)

91

kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk selanjutnya divalidasi oleh dosen ahli.

Validasi instrumen penilaian ini dilakukan oleh Ibu Nila Mareta Murdiyani, S. Pd. M. Sc. selaku validator. Butir-butir instrumen yang tidak valid direvisi sesuai saran validator. Instrumen penilaian yang telah valid digunakan untuk menilai keterlaksanaan pembelajaran melalui perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan.Rincian aspek dan jumlah butir penilaian berada pada lembar kisi – kisi observasi keterlaksanaan pembelajaran disajikan pada Lampiran 4.1.

d) Merancang tes hasil belajar

Perancangan soal-soal dalam tes hasil belajar mengacu pada bentuk soal uraian atau essay. Hal ini bertujuan agar siswa lebih leluasa dalam mengembangkan jawaban yang akan disajikan berdasarkan konsep-konsep statistika yang telah dipelajari. Selain itu, guru dapat menilai pemahaman siswa terhadap konsep statistika yang telah dipelajari. Rincian aspek dan jumlah butir penilaian berada pada lembar kisi – kisi tes hasil belajar disajikan pada Lampiran 2.3 dan 2.4.

3. Tahap Development (Pengembangan) A. Hasil Pengembangan

Hasil dari tahap pengembangan adalah sebagai berikut. a. Hasil Pengembangan Instrumen Penelitian

1) Instrumen Penilaian RPP dan LKS

Instrumen penilaian RPP dan LKS yang telah disusun kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk selanjutnya divalidasi oleh

(21)

92

dosen ahli. Hal ini bertujuan agar instrumen yang digunakan untuk penelitian adalah instrumen yang valid (dapat mengukur apa yang akan diukur) sehingga layak untuk digunakan dalam penelitian. Validasi instrumen penilaian RPP dilakukan oleh Ibu Nila Mareta Murdiyani, S. Pd. M. Sc. selaku validator. Instrumen penilaian RPP dan LKS secara berturut-turut disajikan pada Lampiran 4.4 dan 4.6

2) Angket Respon Guru dan Siswa terhadap kepraktisan

Instrumen penilaian berupa angket respon guru dan siswa yang telah disusun kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk selanjutnya divalidasi oleh dosen ahli. Hal ini bertujuan agar instrumen yang digunakan untuk penelitian adalah instrumen yang valid (dapat mengukur apa yang akan diukur) sehingga layak untuk digunakan dalam penelitian. Validasi instrumen penilaian ini dilakukan oleh Ibu Nila Mareta Murdiyani, S. Pd. M. Sc. selaku validator. Berdasarkan hasil validasi oleh dosen ahli, maka ada redaksi kalimat yang harus direvisi pada bagian lembar penilaian berupa angket respon siswa yaitu pada penulisan materi lingkaran, yang seharusnya ditulis sebagai materi statistika. Instrumen penilaian berupa angket respon guru dan siswa secara berturut-turut disajikan pada Lampiran 4.8 dan 4.10.

3) Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Instrumen penilaian berupa lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran yang telah disusun kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk selanjutnya divalidasi oleh dosen ahli. Hal ini bertujuan agar instrumen yang digunakan untuk penelitian adalah instrumen yang valid (dapat mengukur apa

(22)

93

yang akan diukur) sehingga layak untuk digunakan dalam penelitian. Validasi instrumen penilaian ini dilakukan oleh Ibu Nila Mareta Murdiyani, S. Pd. M. Sc. selaku validator. Instrumen penilaian berupa lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran disajikan pada Lampiran 4.2.

4) Tes Hasil Belajar

Instrumen penilaian berupa tes hasil belajar yang telah disusun kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk selanjutnya divalidasi oleh dosen ahli. Hal ini bertujuan agar instrumen yang digunakan untuk penelitian adalah instrumen yang valid (dapat mengukur apa yang akan diukur) sehingga layak untuk digunakan dalam penelitian. Validasi instrumen penilaian ini dilakukan oleh Ibu Nila Mareta Murdiyani, S. Pd. M. Sc. selaku validator. Berdasarkan hasil validasi oleh dosen ahli, maka ada beberapa previsi yang terdapat pada tes hasil belajar, yaitu konteks masalah pada soal nomor 1, redaksi pertanyaan pada soal nomor 1, kemungkinan jawaban siswa pada soal nomor 2, dan jenis data serta redaksi pertanyaan pada soal nomor 4. Instrumen penilaian berupa lembar validasi tes hasil belajar disajikan pada Lampiran 2.3 dan 2.4. b. Hasil Pengembangan Perangkat Pembelajaran

1) Hasil Pengembangan RPP

Dalam penelitian pengembangan ini digunakan 2 RPP yang seluruhnya mengacu pada standar proses, kedua RPP tersebut terlampir. Di dalam RPP yang dikembangkan menggunakan langkah-langkah problem based learning sebagai pendekatan pembelajarannya. Hal ini sebagai berikut.

(23)

94 a) Identifying problem

Siswa secara individu maupun berkelompok mengidentifikasi masalah-masalah yang diberikan. Hal ini bertujuan agar siswa mampu menemukan informasi-informasi yang disajikan oleh masalah, output yang diharapkan dari masalah yang diberikan, serta memahami hal-hal yang menjadi permasalahan di dalam masalah yang disajikan. Tampak misalnya dalam kegiatan Identifying problem, “Guru meminta siswa membaca dengan seksama permasalahan pada LKS. Siswa bekerja secara berkelompok (4 orang). Siswa diminta untuk mengidentifikasi masalah yang diberikan pada LKS”.

Gambar 13. Identifying Problem b) Setting goal and making plan

Siswa mendiskusikan langkah-langkah apa saja yang sekiranya dapat mereka lakukan untuk menyelesaikan masalah. Hal ini dimaksudkan agar siswa mulai memunculkan gambaran bagaimana langkah-langkah yang sekiranya dapat mereka lakukan agar dapat menemukan konsep statistika atau solusi dari permasalahan yang diberikan.

(24)

95

Tampak misalnya dalam kegiatan Setting goal and making plan, “Siswa mengerjakan LKS sesuai dengan instruksi yang disajikan pada LKS. Siswa diperbolehkan bertanya jika menemukan kesulitan”.

Gambar 14. Setting goal and making plan c) Identifying Learning Issues

Siswa mengumpulkan informasi dari referensi lainnya yang dapat mereka jangkau seperti internet atau buku pegangan siswa. Hal ini bertujuan untuk mendukung kerja siswa agar lebih mudah dalam menemukan konsep statistika dan memahaminya. Tampak misalnya dalam kegiatan Identifying Learning Issues, “Guru mengarahkan siswa untuk mencari informasi dari internet atau buku berdasarkan poin-poin yang telah diinstruksikan dalam LKS. Siswa menulis informasi yang didapat sesuai langkah-langkah pada LKS”.

(25)

96

Gambar 15. Identifying learning issues d) Learning Knowledge

Siswa mendiskusikan segala informasi yang telah berhasil mereka kumpulkan agar dapat memahami lebih baik tentang konsep statistika. Tampak misalnya dalam kegiatan Learning Knowledge, “siswa mengerjakan LKS sesuai dengan langkah-langkah pada LKS. Siswa akan dapat menemukan penyelesaian dari masalah yang diberikan”.

Gambar 16. Learning knowledge e) Applying Knowledge

Siswa mengerjakan LKS sesuai dengan langkah-langkah yang telah mereka rencanakan pada kegiatan-kegiatan sebelumnya. Pada tahap ini siswa akan menemukan solusi dari permasalahan yang diberikan dan konsep statistika. “Siswa mengerjakan LKS sampai tuntas. Siswa menyimpulkan konsep statistika yang telah mereka dapatkan berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan”.

(26)

97

Gambar 17. Applying knowledge f) Assessing and Reflecting

Siswa secara individu mengerjakan tugas rumah dan kuis singkat di kelas. Hal ini bertujuan agar guru dapat mengetahui pemahaman siswa tentang konsep statistika yang diajarkan, serta menghindari miskonsepsi siswa tentang kompetensi statistika yang dipelajari.

(27)

98 2) Hasil Pengembangan LKS

Rancangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang dikembangkan memuat beberapa komponen antara lain:

a) Sampul LKS

Sampul LKS berisi judul LKS, identitas siswa, gambar pendukung, dan kalimat-kalimat motivasi.

Gambar 19. Cover LKS

(28)

99 b) Kata Pengantar

Kata pengantar berisi tentang gambaran LKS secara umum serta harapan peneliti melalui LKS yang dikembangkan, dan penjelasan tentang pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam LKS tersebut.

Gambar 21. Kata Pengantar c) Lembar Kompetensi Dasar

Lembar Kompetensi Dasar berisi indikator pembeljaaran yang ingin dicapai serta tujuan pembelajaran yang diharapkan.

(29)

100

Gambar 22. Kompetensi Dasar d) Bagian Isi

Materi dijabarkan berdasarkan masing-masing judul pada setiap LKS sesuai indikator yang telah dirumuskan pada tahap analisis kurikulum. Penyusunan materi dilakukan dengan cara mencari permasalahan yang relevan dengan materi dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan yang relevan dengan materi kemudian disajikan dalam bentuk aktivitas siswa berdasarkan referensi yang telah dikumpulkan baik dari buku maupun sumber internet.

Dalam LKS ini siswa diarahkan untuk dapat menemukan konsep statistika yang dipelajari berdasar hasil pemikiran sendiri ataupun bertukar ide dengan teman yang lain, sehingga aktivitas siswa sangat dituntut dalam pembelajaran. Aktivitas siswa disusun berdasarkan langkah-langkah dari probem based learning. Hal ini sebagai berikut.

(30)

101

(1) Kegiatan pembelajaran diawali dengan permasalahan yang menantang bagi siswa. Permasalahan yang ada merupakan masalah yang dekat dengan kehidupan sehari-hari dan memberikan tantangan bagi siswa. Selain itu, masalah yang disajikan mengarahkan siswa agar menghidupkan budaya gemar membaca dan tidak malas berpikir serta tanggap dalam bertindak. (2) Siswa mengidentifikasi permasalahan dalam LKS sehingga siswa dituntut

untuk merencanakan langkah-langkah penyelesaian masalahnya. Hal itu dilakukan siswa secara berkelompok. Selain itu, siswa juga diberi latihan secara individu sebagai tugas rumah dan kuis singkat di kelas agar siswa lebih mantap dan percaya diri dalam menyelesaikan masalah yang mereka temui berkaitan konsep statistika.

(3) Permasalahan yang disajikan dalam LKS mengembangkan komunikasi, penalaran dan berpikir kritis siswa. Selain itu, siswa diajak untuk bersikap mandiri, mampu dalam team-work dan berani dalam menentukan langkah-langkah dalam menyelesaikan suatu masalah, serta siswa diajak untuk mampu memanfaatkan teknologi dengan cara yang baik dan bermanfaat. Hal-hal tersebut dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa ketika mengerjakan LKS.

(4) Permasalahan dalam LKS dilengkapi dengan langkah-langkah dan instruksi sebagai penuntun siswa menemukan konsep statistika. Pada setiap akhir pokok bahasan terdapat latihan soal yang harus diselesaikan siswa secara individu. soal latihan disesuaikan dengan indikator pembelajaran.

(31)

Soal-102

soal ini juga diggunakan untuk mengukur pemahaman siswa setelah belajar menggunakan LKS.

B. Validasi Ahli

RPP dan LKS yang telah disetujui oleh dosen pembimbing kemudian divalidasi oleh validator yaitu dosen ahli. Validasi ahli yaitu penilaian RPP dan LKS menggunakan instrumen penilaian RPP dan LKS berupa angket untuk dosen ahli. Dosen ahli adalah seoarang ahli akademik yang berlatar belakang S2. Validasi RPP dan LKS oleh ahli dalam penelitian dilakukan oleh dua orang dosen ahli yaitu Ibu Nila Mareta Murdiyani, S. Pd. M. Sc. dan Ibu Fitriana Yuli Saptanningtyas, M. Si. Penilaian RPP mencakup aspek identitas RPP, ketepatan alokasi waktu, rumusan indikator/tujuan pembelajaran, pemilihan materi, pemilihan pendekatan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, pemilihan media/ sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Sedangkan penilaian LKS meliputi aspek kelayakan isi, kesesuaian model pembelajaran, kesesuaian syarat didaktik, kesesuaian syarat konstruksi (kebahasaan), dan kesesuaian syarat teknis (kegrafikaan).

(32)

103

Dari hasil validasi didapatkan penilaian produk dan saran atau masukan sebagai acuan untuk merevisi RPP dan LKS yang dikembangkan.

1) Penilaian RPP dan LKS

Hasil penilaian RPP oleh para validator disajikan pada tabel berikut. Tabel 12. Hasil Analisis RPP

No Aspek yang Dinilai Rata- Rata

Penilaian dari Validator Rata – rata tiap Aspek Klasifikasi 1 2

1. Identitas RPP 5 4 4,5 Sangat Baik

2. Ketepatan Alokasi Waktu 3 4 3,5 Baik

3. Perumusan Tujuan/indikator Pembelajaran

4,7 3,667 4,184 Baik

4. Materi ajar 4 4 4 Baik

5. Pemilihan Model Pembelajaran yang digunakan

4 4,333 4,167 Baik

6. Kegiatan pembelajaran dengan Model Problem Based Learning

3,9 4,167 4,034 Baik

7. Pemilihan Sumber belajar 4 4 4 Baik

8. Penilaian Hasil Belajar 4 5 4,5 Sangat Baik

Rata-rata Keseluruhan 4,11 Baik

Penilaian ahli terhadap RPP yang dikembangkan menunjukkan skor rata-rata 4,11. Berdasarkan pedomanklasifikasi penilaian perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan RPP masuk dalam kategori baik.

(33)

104

Tabel 13. Hasil Analisis LKS

No Aspek yang Dinilai Rata- Rata

Penilaian dari Validator Rata – rata tiap Aspek Klasifikasi 1 2

1. Kesesuaian LKS dengan Syarat Konstruktif

4 4 4 Baik

2. Kesesuaian LKS dengan Model Problem based learning

3,8 4 3,9 Baik

3. Kualitas isi materi LKS 3,8 4 3,9 Baik

4. Kesesuaian LKS dengan syarat didaktif 4,17 4 4,085 Baik 5. Kesesuaian LKS dengan syarat teknis 4,33 4 4,165 Baik

Rata-rata Keseluruhan 4,01 Baik

Penilaian ahli terhadap LKS yang dikembangkan menunjukkan skor rata-rata 4,01. Berdasarkan pedoman penskoran klasifikasi peilaian perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan, LKS yang dikembangkan memenuhi kriteria baik.Klasfikasi RPP yang memenuhi kriteria sangat baik dan klasifikasi LKS yang memenuhi kriteria baik menunjukkan bahwa RPP dan LKS memenuhi kualifikasi valid. Dengan demikian RPP dan LKS yang telah dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran di sekolah.

C. Revisi

Pada tahap ini dilakukan revisi untuk menyempurnakan RPP dan LKS sesuai dengan masukan dan saran dari validator. Revisi dilakukan dengan memperbaiki konten ataupun tampilan dari produk. Berikut ini adalah uraian kegiatan revisi yang dilakukan oleh peneliti.

(34)

105 1) Revisi RPP

a) Perbaiki alokasi waktu

Validator menyarankan bahwa penulisan alokasi waktu di bagian identitas RPP tidak sinkron dengan alokasi waktu ketika menjelaskan di bagian tujuan pembelajaran.

Gambar 23. Revisi Alokasi Waktu b) Perbaiki kunci jawaban

Validator menyarankan bahwa kunci jawaban latihan soal pada RPP perlu diperbaiki di bagian kebahasaannya yaitu antara menggunakan kalimat “memilih metode pengumpulan data sesuai dengan keinginan siswa” dengan “memilih metode pengumpulan data yang paling tepat menurut siswa berdasarkan masalah yang diberikan”. Validator mengatakan bahwa menggunakan kalimat memilih metode pengumpulan data yang paling tepat menurut siswa adalah yang lebih valid daripada sebelumnya.

(35)

106

c) Motivasi dijelaskan dengan rinci sehingga siswa tahu pentingnya belajar materi ini

Validator menyarankan bahwa motivasi yang ditampilkan pada RPP bagian kegiatan pendahuluan perlu dijelaskan secara lebih rinci agar siswa lebih memahami manfaat dan pentingnya belajar statistika. Motivasi tidak ditulis secara umum saja tetapi dikaitkan lebih banyak ke kehidupan sehari-hari dengan hal-hal yang akrab dan dekat dengan siswa serta dengan bahasa yang sederhana agar siswa mudah menerima dan mengaitkannya.

Gambar 25. Revisi Pendahuluan

d) Istilah-istilah baru untuk siswa SMP perlu diberi penjelasan

Validator menyarankan bahwa istilah-istilah baru dalam metode pengumpulan data seperti wawancara, angket dan observasi perlu diberi penjelasan lebih di dalam LKS agar siswa dapat mengaitkan istilah-istilah tersebut dengan konsep statistika yang dipelajari.

(36)

107

e) Penggunaan waktu hanya 2x pertemuan terhitung banyak yang dikerjakan siswa

Validator menyarankan bahwa pertemuan yang tertulis 2x di RPP terlalu singkat untuk kompetensi statistika, sehingga dikhawatirkan akan banyak yang siswa kerjakan selama satu kali pertemuan.

Gambar 27. Revisi jam pelajaran 2) Revisi LKS

a) Memperbaiki kesalahan penulisan dalam LKS

(37)

108 b) Memperlebar tempat untuk jawaban siswa

Gambar 29. Revisi space jawaban siswa c) Memperbaiki konsep tentang grafik garis

(38)

109

d) Memperbaiki istilah “jumlah” dan “banyaknya”

Gambar 31. Revisi istilah “jumlah” dan “banyaknya” e) Memperbaiki instruksi dan petunjuk pengerjaannya

(39)

110

f) Tabel Bunga data numerik tidak ada keterangan satuannya

Gambar 33. Revisi data numerik g) Font dan spasi disesuaikan agar mudah dibaca

(40)

111

h) Istilah-istilah baru untuk anak SMP seperti angket, observasi perlu diperhatikan

Gambar 35. Revisi istilah baru 3) Revisi Tes hasil belajar

a) Memperbaiki konteks masalah yang digunakan pada soal nomor 1

(41)

112

b) Memperbaiki redaksi pertayaan pada soal nomor 1

Gambar 37. Revisi redaksi pertanyaan

c) Menyiapkan beberapa kemungkinan jawaban siswa pada soal nomor 2

(42)

113

d) Pada soal nomor 4, ditambahkan satu jenis data lagi dan memperbaiki redaksi pertanyaan

Gambar 39. Revisi redaksi pertanyaan 4) Revisi Angket Respon

Penulisan materi lingkaran seharusnya ditulis materi statistika.

Gambar 40. Revisi penulisan 4. Tahap Implementasi (Implementation)

Implementasi dalam penelitian ini merupakan proses uji coba perangkat pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran matematika dengan kompetensi statistika. Implementasi dilakukan dengan menggunakan objek penelitian yang dikembangkan serta instrumen-instrumen pembantu yang mendukung terlaksananya penelitian, seperti RPP, LKS, dan soal Tes hasil belajar. Implementasi dilakukan dalam uji coba pada siswa SMPN 5 Yogyakarta kelas VII.5 yang berjumlah 32 siswa. Persiapan-persiapan yang dilakukan peneliti di

(43)

114

kelas telah peneliti jalani sebelum melaksanakan penelitian, seperti berkonsultasi dengan dosen pembimbing, merevisi perangkat-perangkat penelitian yang telah divalidasi oleh validator, berdiskusi dengan guru mata pelajaran matematika, dan melakukan observasi masuk kelas untuk mengetahui kondisi dan gambaran pembelajaran di kelas VII.5 SMPN 5 Yogyakarta.

Proses uji coba dilaksanakan secara berkelompok (4 orang) dan individu dengan RPP dan LKS yang telah didesain. Uji coba dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2016 sampai dengan 24 mei 2016 sebanyak 3 kali pertemuan. Jadwal pertemuan uji coba perangkat pembelajaran dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 14. Jadwal Pertemuan Uji Coba Perangkat Pembelajaran

Hari/Tanggal Sub Materi yang Dipelajari Kegiatan Selasa, 3 Mei 2016  Konsep Data  Pengumpulan Data  Pengolahan Data  Diskusi kelompok mengerjakan LKS  Mengerjakan tugas rumah secara individu Selasa, 17 Mei 2016

 Penyajian Data  Mengerjakan LKS

secara berkelompok  Mengerjakan latihan tertulis secara individu Selasa, 24 mei 2016  Pelaksanaan Tes hasil belajar  Menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang disajikan dalam Tes hasil belajar sebanyak 4 soal uraian atau essay secara individu.

(44)

115

Peran guru dalam pembelajaran matematika menggunakan perangkat pembelajaran matematika adalah sebagai pendamping dan pembimbing. Setiap akhir pembelajaran siswa bersama guru menyimpulkan konsep Statistika yang telah dipelajari. Kegiatan tersebut dilakukan untuk memeriksa pemahaman siswa mengenai konsep Statistika yang benar. Guru sebagai fasilitator mendampingi dan membimbing siswa dalam proses pembelajaran untuk menghindari siswa miskonsepsi yang kontinyu. Selain itu, siswa diberikan tugas rumah dan kuis singkat agar guru lebih yakin bahwa siswa telah memahami dengan benar tentang konsep statistika yang telah dipelajari.

Pada pembelajaran matematika menggunakan perangkat pembelajaran matematika yang dikembangkan dijelaskan pada tabel berikut. Persentasi didapatkan menggunakan pedoman penilaian keterlaksanaan pembelajaran.

Tabel 15. Hasil Analisis Data Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Tanggal Materi Persentasi Kriteria

3 Mei 2016  Konsep Data  Pengumpulan

Data

 Pengolahan Data

100% Sangat baik

17 mei 2016  Penyajian Data 100% Sangat baik

Rata-rata 100% Sangat baik

Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran selama proses pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran matematika yang telah dikembangkan menunjukkan persentasi keterlaksanaan rata-rata 100%. Berdasarkan pedoman kualifikasi keterlaksanaan pembelajaran yang telah dikembangkan, pelaksanaan pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran matematika yang telah dikembangkan memenuhi kriteria sangat baik dan memenuhi syarat kepraktisan.

(45)

116

Terdapat beberapa catatan dan saran pada lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran sebagai berikut.

Pada pertemuan pertama, kegiatan penelitian ini, diawali dengan apersepsi pada kegiatan pedahuluan, kemudian siswa diminta untuk mengelompok sebanyak 4 orang. Siswa dibagikan LKS 1, 2, dan 3. Guru meminta siswa untuk membaca dengan seksama setiap langkah dan instruksi yang disajikan pada LKS. Siswa diperbolehkan bertanya jika mengalami kesulitan. Siswa bisa menggunakan refereni apapun termasuk internet untuk mencari informasi tambahan berkaitan statistika yang dipelajari. Banyak siswa yang antusias dengan pembelajaran matematika menggunakan LKS ini. Ada beberapa siswa yang bertanya dan bingung dengan hubungan antara gambar-gambar yang berkaitan dengan kehidupan sehar-hari dengan matematika, serta ada beberapa siswa yang berkomentar tentang banyaknya bacaan atau teks dalam matematika, sebab mereka terbiasa bertemu dengan angka-angka dan berhitung saja tentang matematika.

Pada pertemuan kedua, kendala yang ditemukan adalah siswa merasa malas untuk membaca, sehingga guru perlu memberikan motivasi lebih untuk menstimulus siswa mengerjakan LKS. Selain itu, banyak siswa yang semakin semangat mengerjakan LKS. Siswa lebih pandai dalam menentukan langkah untuk mengerjakan LKS 4 pada pertemuan kedua ini. Banyak siswa yang bertanya mengarah pada tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Deskripsi keaktifan siswa pada dua pertemuan ini yaitu siswa pada dua pertemuan mengerjakan LKS dan berdiskusi dengan sangat aktif, hal ini dapat

(46)

117

dilihat dari semangat dan hasil kerja siswa ketika di kelas dan diberikan tugas rumah. Siswa aktif bertanya dan mencari informasi mengenai konsep-konsep statistika berdasarkan langkah-langkah dan petunjuk yang diberikan pada LKS.

Berikut adalah beberapa gambar kegiatan penelitian yang berlangsung di kelas,

Gambar 41. Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh guru berdasarkan

langkah-langkah yang telah dituliskan dalam RPP, guru juga memberitahukan bahwa pada pembelajaran statistika ini akan dibersamai oleh Mbak Wulandari, dari awal hingga ujian kompetensi statistika.

(47)

118

Gambar 42. Siswa melakukan Identifying Problems and Learning Issues Kegiatan tersebut berupa siswa secara berkelompok mengidentifikasi masalah yang disajikan pada LKS, mulai dari informasi apa yang diberikan oleh masalah yang disajikan, serta apa yang diinginkan oleh masalah tersebut.

(48)

119

Dalam kegiatan ini, siswa menyusun langkah-langkah apa saja yang akan mereka lakukan berdasarkan petunjuk dan instruksi yang diberikan pada LKS untuk menemukan solusi dari permasalahan yang disajikan pada LKS.

Gambar 44. Kegiatan Learning Knowledge

Pada kegiatan ini, siswa mengumpulkan informasi yang didapat dari referensi internet, buku, maupun bertanya, berkaitan hal-hal yang dibutuhkan dalam langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang disajikan.

(49)

120

Gambar 45. Kegiatan Applying Knowledge

Pada kegiatan ini, siswa mengaplikasikan langkah-langkah yang telah mereka lakukan pada tahap-tahap sebelumnya. Pada kegiatan ini, siswa sudah menemukan solusi dari permasalahan yang disajikan.

Gambar 46. Kegiatan Assessing and Reflecting

Pada kegiatan ini, siswa melakukan evaluasi dan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan, dengan menyimpulkan konsep yang mereka dapatkan.

(50)

121 5. Tahap Evaluasi (Evaluation)

Tahap yang dilakukan selanjutnya adalah tahap evaluasi. Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan adalah:

1) Penyebaran lembar Angket Respon Guru dan Siswa

Evaluasi diperoleh dari data yang berupa angket penilaian oleh guru dan respon dari siswa. Tabel berturut-turut di bawah ini merupakan hasil penilaian media ditinjau dari aspek kualitas isi dan tujuan, aspek instruksional, dan teknis oleh guru.

Tabel 16. Hasil Analisis Angket Respon Guru No Aspek Penilaian Rata-rata

Penilaian

Klasifikasi

1 Kemudahan 3,2 Praktis

2 Kemanfaatan 3 Praktis

Rata-rata Keseluruhan 3,1 Praktis

Respon guru terhadap perangkat pembelajaran yang telah digunakan dalam pembelajaran menunjukkan skor rata-rata 3,1. Berdasarkan pedoman klasifikasi penilaian perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan, respon guru terhadap proses pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan memenuhi kriteria baik.

Tabel 17. Hasil Analisis Angket Respon Siswa No Aspek Penilaian

Rata-rata Penilaian

Klasifikasi

1 Kemudahan 3 Praktis

2 Kemanfaatan 3 Praktis

(51)

122

Respon siswa terhadap perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan dalam pembelajaran menunjukkan skor rata-rata. Berdasarkan pedoman klasifikasi penilaian perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan, respon siswa terhadap proses pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan memenuhi kriteria baik.

Jadi, ditinjau dari aspek kualitas isi dan tujuan, aspek kualitas instruksional, dan aspek kualitas teknis perangkat pembelajaran matematika yang dikembangkan peneliti termasuk dalam kriteria baik dengan total skor rata-rata 3,1. Evaluasi yang diperoleh dapat dilihat melalui hasil angket respon guru di atas.

Evaluasi perangkat pembelajaran yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa setelah menggunakan perangkat pembelajaran matematika dengan mengerjakan soal Tes hasil belajar dan hasil angket respon siswa. Nilai akhir siswa diperoleh dari 100% penilaian tes hasil belajar. Ketuntasan berdasarkan KKM mata pelajaran matematika di SMPN 5 Yogyakarta adalah 80. Sehingga dapat disebut tuntas apabila siswa mendapat nilai . Hasil tes belajar siswa disajikan pada tabel berikut. Berdasarkan hasil tabel tersebut dapat diketahui bahwa seluruh siswa tuntas yaitu berjumlah 32 siswa. Selain itu, terdapat 3 siswa yang mendapatkan klasifikasi baik, dan 29 siswa mendapat klasifikasi sangat baik.

Berdasarkan data tes hasil belajar siswa kelas VII.5, rata-rata nilai dari prestasi hasil belajar matematika siswa adalah 93,5 (terletak pada interval X 85) dengan klasifikasi sangat baik dan persentasi ketuntasan siswa sebesar 100% dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 100.

(52)

123

Hal ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran yang efektif.

B. Pembahasan

Pada penelitian ini dilakukan pengembangan perangkat pembelajaran matematika pada kompetensi statistika menggunakan pendekatan problem based learningditinjau dari prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VII. Pengembangan perangkat pembelajaran statistika menggunakan pendekatan problem based learning ini dikembangkan melalui 5 tahapan pengembangan yaitu analisis (analysis), perencanaan (design), pengembangan (development), pelaksanaan (implementation), dan evaluasi (evaluation). Deskripsi hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya memaparkan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran dan hasil yang diperoleh. Hasil dari pengembangan berupa produk akhir telah diuji kevalidan, kepraktisan, dan keefektifannya. Beberapa hal yang menjadi temuan dalam penelitian pengembangan perangkat pembelajaran kompetensi statistika menggunakan pendekatan problem based learningditinjau dari prestasi belajar matematika siswa adalah sebagai berikut.

1) Kevalidan Perangkat Pembelajaran

Pada tahap pendefinisian dilakukan analisis karakter dan kebutuhan siswa, analisis kurikulum, analisis teknologi dan situasi sekolah (lingkungan), analisis tugas, analisis konsep, dan perumusan tujuan pembelajaran. Dari tahap ini didapatkan kesimpulan bahwa perlu dikembangkan RPP dan LKS denganpendekatan tertentu sehingga dapat membuat siswa aktif dan mandiri

(53)

124

dalam menemukan suatu konsep. Dengan adanya hal tersebut, dipilih pendekatan pembelajaran Problem Based Learning (PBL). PBL akan mengarahkan siswa secara mandiri dan aktif melalui kegiatan diskusi untuk menemukan konsep tertentu.

Dengan berusaha memecahkan permasalahan-permasalahan secara mandiri, diharapkan siswa akan mampu mendapatkan pengetahuannya secara lebih bermakna. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Trianto Ibnu Badar Al-Tabany (2009: 91) yaitu suatu konsekuensi logis, bahwa dengan memecahkan masalah secara mandiri melalui pengalaman-pengalamannya, siswa akan menggunakan pengalaman pemecahan masalah tersebut untuk memecahkan masalah yang serupa, hal ini dikarenakan pengalaman memberikan suatu makna tersendiri bagi seorang siswa. Pada tahap perencanaan dilakukan pengumpulan referensi untuk menyusun RPP dan LKS kompetensi statistika, menyusun rancangan RPP dan LKS, dan menyusun instrumen penilaian produk. Referensi materi dan gambar untuk merancang produk disesuaikan dengan materi statistika SMP kelas VII.

Rancangan RPP memuat kegiatan yang telah disesuaikan dengan pendekatan PBL yaitu: siswa melakukan kegiatan inti yang meliputi Identifying problem; Setting goal and making plan; Identifying learning issues; Learning knowledge; Applying knowledge; Assessing and reflecting;, guru berperan sebagai pendamping dan pembimbing selama proses pembelajaran. Sedangkan rancangan LKS dengan pendekatan PBL memuat beberapa instruksi dan langkah-langkah yang mengarahkan siswa untuk membaca dengan seksama agar memahami

(54)

125

masalah, mengidentifikasi dan menganalisa masalah, berdiskusi, menyusun hipotesis, dan melakukan penyelesaian masalah.Instrumen penilaian RPP dan LKS yang digunakan untuk menilai produk divalidasi oleh dosen ahli. Setelah divalidasi, didapatkan instrumen penilaian produk yang valid. Instrumen penilaian produk meliputi lembar penilaian RPP dan LKS oleh dosen ahli, serta lembar penilaian siswa.

Selanjutnya, RPP dan LKS yang telah disusun kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk mendapatkan saran dan masukan untuk perbaikan RPP dan LKS. RPP dan LKS yang dikonsultasikan pada dosen pembimbing diperbaiki sesuai saran yang diberikan, kemudian divalidasi oleh dua dosen ahli. Dari hasil validasi RPP dan LKS didapatkan saran sebagai acuan revisi untuk perbaikan produk. Saran yang diterima peneliti antara lain sebagai berikut. a) Saran untuk Produk RPP

(1) Alokasi waktu yang dituliskan pada bagian identitas RPP dan tujuan pembelajaran harus sama atau sinkron. Alokasi waktu yang direncanakan di RPP dengan hanya dua pertemuan saja sebaiknya dipertimbangkan lagi agar tujuan pembelajaran dan indikator pembelajaran yang ingin dicapai dapat terpenuhi.

(2) Redaksi di kunci jawaban dipilih dengan bahasa yang lebih tepat yaitu di bagian bahasa antara “memilih metode pengumpulan data sesuai dengan keinginanmu” atau “memilih metode pengumpulan data yang paling tepat menurutmu berdasarkan masalah yang diberikan”.

(55)

126

(3) Motivasi yang diberikan kepada siswa sebaiknya lebih rinci agar siswa dapat lebih mudah memahami pentingnya belajar statistika.

(4) Istilah-istilah baru pada pengumpulan data seperti metode wawancara, angket dan observasi sebaiknya diberikan penjelasan di LKS, agar siswa dapat memahami kaitan istilah-istilah baru tersebut dengan statistika yang mereka pelajari serta menambah pengetahuan baru bagi siswa.

b) Saran untuk Produk LKS

(1) Memperbaiki penulisan dalam LKS

Beberapa bagian dalam LKS, font dan spasi di bagian yang banyak bacaannya harus lebih dieprhatikan agar siswa lebih mudah membaca. Selain itu penulisan keterangan pada tabel bunga data numerik harus diberikan. Penulisan istilah-istilah baru juga harus ditampilkan agar siswa tidak kesulitan memahami istilah-istilah baru seperti angket dan observasi.

(2) Memperjelas instruksi dan petunjuk pengerjaannya

Redaksi yang digunakan dalam menuliskan instruksi atau petunjuk dalam LKS sebaiknya menggunakan bahasa yang lebih sederhana dan lebih jelas agar siswa dapat memahami dan mengikuti petunjuk dengan baik.

(3) Memperlebar space untuk jawaban siswa

Space untuk jawaban siswa sebaiknya disediakan lebih lebar agar siswa dapat lebih luas menuangkan ide dan pikirannya dalam LKS.

(4) Memperbaiki konsep tentang grafik garis

(56)

127

Selain saran untuk revisi RPP dan LKS, validator juga memberikan penilaian produk RPP dan LKS. Penilaian ini bertujuan untuk menilai kevalidan produk. Dalam penelitian ini, nilai kelayakan produk berdasarkan aspek kevalidan ditentukan dengan minimum berada pada kriteria cukup baik. Produk berupa perangkat pembelajaran matematika yang telah dikembangkan memenuhi kriteria valid berdasarkan hasil penilaian oleh dua dosen ahli. Masing-masing komponen perangkat pembelajaran yaitu RPP dan LKS telah mencapai kriteria baik.

Berdasarkan penilaian pada RPP diperoleh skor rata-rata 4,11 dari skor maksimal 4 dari skor maksimal 5 dengan klasifikasi baik. Hal ini menunjukkan bahwa RPP yang dikembangkan telah sesuai dengan prinsip pengembangan RPP seperti yang tercantum pada Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013. Sedangkan penilaian pada LKS diperoleh skor rata-rata 4,01 dari skor maksimal 5 dengan klasifikasi baik. Kesimpulan dari validator menyatakan bahwa RPP dan LKS layak diuji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.

2) Kepraktisan Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang dihasilkan telah memenuhi kriteria praktis berdasarkan respon yang diberikan oleh guru dan siswa serta hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Secara umum, tanggapan guru terhadap perangkat pembelajaran yang telah digunakan dalam pembelajaran adalah baik dan tanggapan siswa adalah baik. Berdasarkan respon yang diberikan oleh guru diperoleh skor rata-rata 3,1 dari skor maksimal 4 dengan klasifikasi baik. Sedangkan berdasarkan respon yang diberikan oleh siswa diperoleh rata-rata 3 dari skor maksimal 4 dengan klasifikasi baik. Sementara itu pelaksanaan proses

(57)

128

pembelajaran yang diamati juga menunjukkan hasil yang sangat baik. Hal ini berarti bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan praktis.

3) Keefektifan Perangkat Pembelajaran

Berdasarkan hasil uji coba lapangan, perangkat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning(PBL) yang dihasilkan telah memenuhi kriteria efektif. Secara umum persentasi ketuntasan siswa dalam tes yang dilakukan pada akhir pertemuan adalah 100% dengan kategori sangat baik. Siswa harus belajar matematika dengan pemahaman, secara aktif membangun pengetahuan yang baru dengan pengalaman dan pengetahuan yang sudah dimilikinya (NCTM, 2000: 19). Siswa menemukan konsep yang dipelajarinya dengan melakukan berbagai aktivitas dan secara aktif membangun pengetahuannya mengenai konsep tersebut sehingga siswa lebih memahami konsep yang dipelajarinya dan mampu mengembangkan kemampuannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Trianto Ibnu Badar Al-Tabany (2014: 19) yang menyatakan bahwa pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang mengacu pada kurikulum atau pengetahuan apa yang diinginkan siswa, bagaimana cara yang efektif untuk mendapatkannya, serta menyediakan ruang siswa untuk menciptakan pengalamannya dan mengaplikasikan pengetahuannya.

Berdasarkan hasil tes belajar diperoleh nilai rata-rata 93,5 dari skor maksimal 100 dengan klasifikasi sangat baik. Ketercapaian hasil belajar menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan mampu meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP.Dari tiga aspek penilaian RPP dan LKS di atas, yaitu aspek kevalidan, aspek kepraktisan, dan aspek keefektifan, ketiganya

(58)

129

berada di atas batas minimum penilaian. Berdasarkan hasil tersebut, penelitian ini menyimpulkan bahwa perangkat pembelajaran dengan pendekatan problem based learning layak untuk digunakan.

Hal ini sejalan dengan teori menurut Trianto Ibnu Badar Al-Tabany (2014: 202), suatu model pembelajaran dikatakan baik jika memenuhi kriteria sebagai berikut: Pertama, valid. Valid terkait dengan dua hal, yaitu (1) sesuatu yang dikembangkan berdasarkan pada rasional teoretis yang kuat; (2) terdapat konsistensi internal. Kedua, praktis. Sesuatu dikatakan praktis jika: (1) para ahli dan praktisi menyatakan bahwa apa yang dikembangkan dapat diimplementasikan. (2) kenyataan menunjukkan bahwa yang dikembangkan dapat diterapkan. Ketiga, efektif. Parameter keefektifan dapat dilihat dari: (1) ahli dan praktisi menyatakan efektif pada apa yang dikembangkan, (2) secara operasional memberikan hasil yang sesuai dengan harapan.

C. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil yang diperoleh, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut.

1) Waktu penelitian yang direncanakan dalam RPP 1 adalah sebanyak 3 jam pelajaran (120 menit), tetapi realita di lapangan hanya 2 jam pelajaran (80 menit). Hal ini bermula dari jadwal sekolah yang bergeser sehingga mempengaruhi waktu penelitian yang telah dijadwalkan.

2) Kurangnya waktu untuk menumbuhkan minat siswa dalam membaca petunjuk dan langkah-langkah matematika untuk menemukan suatu konsep

(59)

130

pengetahuan matematika, sebab ada beberapa siswa yang tidak suka membaca berkaitan hal-hal tersebut.

3) Ada beberapa siswa yang sudah merasa malas di awal ketika bertemu dengan masalah-masalah matematika, karena persepsi awal mereka yang menganggap bahwa masalah-masalah matematika pasti sulit diselesaikan. Hal ini terjadi salah satunya disebabkan oleh faktor pengalaman yang mereka miliki.

Gambar

Tabel 11. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Kompetensi  Statistika
Gambar 1. Identitas RPP
Gambar 3. Indikator Pembelajaran  (5)  Tujuan pembelajaran disesuaikan dengan indikator;
Gambar 6. Kegiatan Pendahuluan RPP
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

NOTIS: Pemilihan sarung tangan spesifik untuk aplikasi khas dan tempoh penggunaan di tempat kerja perlu mengambil kira semua faktor relevan tempat kerja tetapi tidak terhad

Yang berarti bahwa korelasi antara variabel ini adalah korelasi positif dan dilhat dari tabel intepretasi koefisien korelasi menunjukan bahwa variabel X (Iklan)

Selama berdiskusi, baik pembawa acara maupun narasumber se- cara visual nonverbal masing-masing berupa- ya menunjukkan eksistensinya di dalam layar untuk menyajikan perbincangan

Temuan tersebut sesuai dengan hasil penelitian kualitatif Heurer dan Lauscah (2006) yang menemukan tema penyebab diabetes bahwa enam dari 12 partisipan tidak tahu

Salah satu dari ajaran yang (diyakini oleh Muhammad bin Abdul Wahab, adalah mengkufurkan Salah satu dari ajaran yang (diyakini oleh Muhammad bin Abdul Wahab, adalah mengkufurkan

Dengan mengacu pada beberapa sumber, melanjutkan penelitian yang telah dilakukan oleh saudara Cahyo Utomo dan penelitian Vinit Grewal, maka penelitian ini

Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan pada bidang geofisika, geologi dan geokimia di Gedongsongo lereng selatan Gunung Ungaran, didapatkan bahwa daerah tersebut

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah