• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Medan Kota

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Medan Kota"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PKLM

A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Medan Kota

Sejarah umum dari kantor pelayanan pajak dimulai pada masa penjajahan Belanda, kantor pelayanan pajak bernama Belasting, yang kemudian setelah kemerdekaan berubah menjadi Kantor Inspeksi Keuangan kemudian berubah kembali menjadi Kantor Inspeksi Pajak dengan induk organisasinya Dirrektorat Jenderal Pajak Keuangan Republik Indonesia. Di Sumatera Utara pada tahun 1976 berdiri tiga Kantor Inspeksi Pajak, yaitu :

a. Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan b. Kantor Inspeksi Pajak Medan Utara c. Kantor Inspeksi Pajak Pematang Siantar

Pada tahun 1978 Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan dipecah menjadi dua yaitu Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan dan Kantor Inspeksi Pajak Kisaran. Untuk memudahkan pembayaran pajak dari masyarakat dan dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat maka didirikanlah Kantor Inspeksi Pajak Medan Timur (sekarang Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur dan Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota).

Untuk semakin memantapkan pelayananya kepada masyarakat didalam pelayanan pembayaran pajak, maka berdassaarkan pada Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.267/PMK.01/1989 tanggal 25 Maret 1989, diadakan perubahan secara menyeluruh pada Direktorat Jenderal Pajak yang mencakup reorganisasi Kantor Inspeksi Pajak yang diganti nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan.

(2)

Berdasarkan pada keputusan Mentri Keuangan Republik Indonesia No.Kep.758/KMK.01/1993 tertanggal 3 Agustus 1993, maka pada tanggal 1 April 1994 didirikanlah Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur.

Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur merupakan pecahan dari tiga Kantor Pelayanan Pajak, yaitu :

1) Kantor Pelayanan Pajak Medan Selatan 2) Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat 3) Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara

Dan terhitung mulai tanggal 1 April 1994, Kantor Pelayanan Pajak berubah menjadi 4 wilayah kerja, yaitu :

1) Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur 2) Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat 3) Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara 4) Kantor Pelayanan Pajak Medan Binjai

Dan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.443/PMK.01/2001 tentang “Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak” dimana Kantor Pelayanan Pajak dikantor Pelayanan Pajak di Kotamadya Medan menjadi enam wilayah kerja yaitu :

1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur, dengan ruang lingkup meliputi wilayah: a. Kecamatan Medan Timur

b. Kecamatan Medan Area c. Kecamatan Medan Tembung

(3)

d. Kecamatan Medan Perjuangan

2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat, dengan ruang lingkup meliputi wilayah: a. Kecamatan Medan Barat

b. Kecamatan Medan Sunggal c. Kecamatan Medan Petisah d. Kecamatan Medan Helvetia

3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota, dengan ruang lingkup meliputi wilayah: a. Kecamatan Medan Kota

b. Kecamatan Medan Denai c. Kecamatan Medan Johor d. Kecamatan Medan Amplas

4. Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia, dengan ruang lingkup meliputi wilayah : a. Kecamatan Medan Polonia

b. Kecamatan Medan Maimun c. Kecamatan Medan Baru d. Kecamatan Medan Tuntungan e. Kecamatan Medan Selayang

5. Kantor Pelayanan Pajak Medan Belawan, dengan ruang lingkup meliputi wilayah : a. Kecamatan Medan Belawan

b. Kecamatan Medan Marelan c. Kecamatan Medan Labuhan d. Kecamatan Medan Deli

(4)

6. Kantor Pelayanan Pajak Medan Binjai: a. Kota Binjai

Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota adalah sebagai institusi pemerintah yang mempunyai tugas pokok dalam menyelenggarakan urusan perpajakan karena pajak merupakan iuran masyarakat kepada Negara yang dapat dipaksakan guna pembangunan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota berada di Gedung Keuangan Negara I Lantai IV dan beralamatkan di jalan Diponegoro No.30 A Medan. . Adapun sejarah singkat dari Kantor Pelayanan Medan Kota adalah sebagai berikut :

1) Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota merupakan pecahan dari Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur yang berdasarkan pada :

a. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.443/KMK.01/2001 tanggal 23 Juli 2001.

b. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.58/KMK.01/2002 tanggal 26 Juli 2002.

2) Yang mengepalai Kantor Pelayanan pajak Medan Kota saat ini adalah Bapak R. Benny Kisworo

Pada tanggal 27 Mei 2008 sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata kerja Departemen keuangan Nomor 54/PMK.01/2007 dan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansin Vertikal Direktorat Jenderal Pajak sebagimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 67/PMK.01/2008 maka Kantor

(5)

Pelayanan Pajak Medan Kota berganti nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.

Sesuai dengan Peraturan Mentri Keuangan Nomor 132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jendral Pajak ,Kantor Pelayanan Pajak (KPP) diseluruh jajaran Direktorat Jendral Pajak terdiri dari 3(tiga) jenis,yaitu:

1. KPP Wajib Pajak Besar yang terdiri dari KPP Wajib Pajak Besar Dua, dan KPP Usaha Milik Negara;

2. KPP Madya yang terdiri dari KPP Penanaman Modal Asing, KPP Perusahaan Masuk Bursa, KPP Badan dan Orang Asing, KPP Madya Madya Medan, KPP Madya Palembang, KPP Madya Pekan Baru, KPP Madya Batam, KPP Madya Tangerang, KPP Madya Bekasi, KPP Madya Jakarta Pusat, KPP Madya Jakarta Barat, KPP Madya Jakarta Selatan, KPP Madya Jakarta Timur, KPP Madya Jakarta Utara, KPP Madya Bandung, KPP Mdaya Semarang, KPP Madya Surabaya, KPP Madya Sidoarjo, KPP Madya malang, KPP Madya Balik Papan, KPP Madya Denpasar, KPP Madya Makasar.

3. KPP Pratama

Beberapa karakteristik untuk setiap jenis KPP, Diantaranya dapat dijelaskan dalam table berikut ini :

(6)

Tabel Karakteristik Untuk Setiap Jenis KPP

No URAIAN KPP WP

BESAR

KPP MADYA KPP

PRATAMA Skala Wajib BUMN & WP

Besar

WP Besar Kanwil WP Menengah

1 Pajak Nasional ( regional ) Badan Badan dan OP 2 Jenis Wajib Pajak Badan

( Coeporate ) ( Corporate ) dan Ekspatriat Badan dan OP 3 Jumlah Wajib Pajak 300 – 400 200 – 500 Ribuan

4 Jenis Pajak PPh, PPN dan PTLL PPh,PPN dan PPTL PPh,PPN,PTLL ,PBB dan BPHTB

5 PPN Sentralisasi Sebtralisasi Desentralisasi 6 P2PPh Desentralisasi Desentralisasi Deseantralisasi 7 AR Fungsi Sektor Industri Sektor Industri Wilayah 8 Esktensifikasi

Jumlah

Tidak Ada Tidak Ada Jumlah

9 Eselon IV 9 (Sembilan) 9 (Sembilan) 10(Sepuluh) 10 Wilayah Kerja Nasional Regional Lokal

Sumber: Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota,2010

Pembentukan KPP Wajib Pajak Besar dan KPP Madya telah diselesaikan pada akhir tahun 2006, sedangkan KPP Pratama yang ada saat ini baru berjumlah 15 KPP Pratama, yaitu KPP Pratama dilingkungan Kanwil DJP Jakarta Pusat dan pembentukan KPP Pratama untuk seluruh Indonesia direncanakan akan diselesaikan akhir tahun 2008.

Sebagaimana lazimnya KPP yang menerapkan system administrasi perpajakan modern, KPP Pratama juga memiliki karakteristik-karakteristik : Organisasi berdasarkan

(7)

fungsi, Sistem Informasi yang terintegrasi, Sumber Daya Manusia yang kompeten, sarana kantor yang memadai, tata kerja yang transparan, Penggabungan KPP, KPPBB, Prinsip Utama Penggabungan KPP, KPPBB dan Karikpa adalah tidak menghilangkan tugas dan fungsi yang sebelumnya ada di masing-masing kantor tersebut tetapi membagi hasil seluruh tugas yang ada ke masing-masing seksi pada KPP Pratama sesuai dengan fungsinya . Seksi-seksi yang memiliki tugas dan fungsi yang sama digabung menjadi seksi yang ada di KPP Pratama.

Fungsi Keberatan (Psl.25 UU KUP dan Psl.16 UU PBB), Pengurangan / penghapusan sanksi administrasi dan pembatalan ketetapan pajak (Psl.36 UU KUP) dan penghapusan PBB (Psl. 19 UU PBB) yang sebelumnya ada di KPP dan KPPBB, seluruhnya dialihkan ke Kanwil.

Fungsi Pemeriksaan yang sebelumnya dilaksanakan oleh KPP, Karikpa dan Kanwil, dilaksanakan oleh Pejabat Fungsional Pemeriksaan, sedangkan fungsi bukti permulaan dan penyidikan yang semula dilaksanakan oleh Karikpa dan Kanwil.

(8)

B. Visi danMisi KPP Pratama Medan Kota Pernyataan Visi :

“Menjadi Institusi Pemerintah yang Menyelenggaraakan Sistem Administrasi Modern yang Efektif, Efisien, dan Dipercaya Masyarakat dengan Integritas dan Profesionalisme yang Tinggi”

Pernyataan Misi :

“Menghimpun Penerimaan Pajak Negara Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang Mampu Mewujudkan Kemandirian Pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Melalui Sistem Administrasi Perpajakan yang Efektif dan Efisien”

(9)

C. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota

Struktur organisasi adalah suatu rangkaian yang mewujudkan pola tetap dari hubungan hubungan diantara bidang kerja, namun orang mewujudkan keduduka n, wewenang dan tanggung jawab dalam sistem kerjasama. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota dikepalai oleh seorang Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang terdiri atas Sub Bagian Umum dan beberapa seksi yang dipimpin oleh masing-masing seorang kepala seksi.

Struktur Organisasi yang digunakan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota adalah struktur organisasi lini dan staf, yang dipimpin oleh seseorang Kepala kantor wilayah Direktorat Jendral Pajak Sumatera Utara , dimana seluruh pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil dibawah naungan Departemen Keuangan Negara Replubik Indonesia.

D. Deskripsi Tugas KPP Pratama Medan Kota

Kantor Pelayanan Pajak (KPP)Pratama Medan Kota membawahi 1(satu) bagian dan 6 ( enam) seksi, ditambah kelompok jabatan fungsional. Adapun bidang-bidang yang ada di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota antara lain adalah sebagai berikut:

1) Sub Bagian Umum 2) Seksi Ekstensifikasi

3) Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI) 4) Seksi Pelayanan

5) Seksi Pengawasan dan Konsultasi (WASKON I, II, III,IV ) 6) Seksi Pemeriksaan

(10)

7) Seksi Penagihan

8) Kelompok Jabatan Fungsional

Secara umum tugas masing-masing kepala seksi adalah sebagai berikut : 1. Kepala Kantor

Mengingat KPP Pratama merupakan penggabungan dari KPP, KB PBB, dan Karikpa maka Kepala KPP Pratama mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan penyuluhan, pelayanan, dan pengawaasan Wajib Pajak dibidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan Atas Barang Mewah dan Pajak tidak langsung lainnya dan Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Kepala Sub Bagian Umum

Membantu dan menunjang kelancaran tugas kepala kantor dalam mengkoordinasi tugas dan fungsi pelayanan kesekretariatan terutama dalam hal pengaturan kegiatan tata usaha dan kepegawaian, keuangan, rumah tangga serta perlengkapan.

3. Kepala Seksi Ekstensifikasi

Membantu tugas kepala kantor mengkoordinasi pelaksanaan dan penatausahaan pengamatan potensi perpajakan, peendapatan obyek dan subyek pajak, penilaian obyek pajak, dan kegiatan ekstensifikasi perpajakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(11)

4. Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Membantu tugas kepala kantor dalam mengkoordinasi pengumpulan, pengolahan data, penyajian informasi perpajakan, perekaman dokumen perpajakan, urusan tata usaha penerimaan pajak dan pengalokasian dan penatausahaan bagi hasil Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan atas Tanah dan Bangunan, pelayanan dukungan teknis komputer, pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filling dan penyiapan laporan kinerja. 5. Kepala Seksi Pelayanan

Membantu tugas kepala kantor dalam mengkoordinasikan penetapan dan penerbitan produk hokum perpajakan, penerimaan dan pengolahan surat pemberitahuan dan surat lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanaan registrasi wajib pajak, serta kerjasama perpajakan sesuai ketentuan yang berlaku.

6. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi (WASKON I,II,III,IV)

Membantu tugas kepala kantor mengkoordinasikan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wasajib Pajak (PPh. PPN, PBB, BPHTB, dan Pajak lainnya), bimbingan atau himbauan kepada Wajib Pajak dan konsutasi teknis perpajakan, penyusunan profil Wajib Pajak, analisis kinerja Wajib PAjak, rekonsilisi data Wajob Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi, dan melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan ketentuan yang berlaku. Dalam satu KPP Pratama terdapat 4 (empat) kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi yang pembagian tugasnya didasarkan pada cakupan wilayah (territorial tertentu).

(12)

7. Kepala Seksi Pemeriksaan

Membantu tugas kepala kantor mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak serta administrasi pemeriksaan, penerbitan pemeriksaan perpajakan lainnya.

8. Kepal Seksi Penagihan

Membantu tugas kepala kantor mengkoordinasikan pelaksanaan dan penatausahaan penagihan aktif, piutang pajak, penundaan dan angsuran tunggakan pajak, dan usulan penghapusan pajak serta penyimpanan dokumen-dokumen penagihan.

9. Kelompok Jabatan Fungsional

Pejabat fungsional terdiri dari Pejabat Fungsional Pemeriksaan dan Pejabat Fungsional Penilai yang bertanggungjawab secara langsung kepada kepala KPP Pratama. Dalam melaksanakan pekerjaannya, pejabat fungsional pemeriksaan berkoordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplikasi dengan Seksi Pemeriksaan sedangkan Pejabat Fungsioanal Penilai berkoordinasi dengan seksi Ekstensifikasi. Selain itu, teknologi informatika dan system informasi dimanfaatkan secara optimal. 10. Account Representative

Dalam organisasi KPP Pratam terdapa jabatan Account Representative (Staf Pendukung Pelayanan) yang berada dibawah pengawasan dan bimbingan Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi. Ikhtisar tugas Account Representative adalah sebagai berikut:

1) Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak.

(13)

3) Penyusunan Profil Wajib Pajak. 4) Analisis kinerja Wajib Pajak.

5) Rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka intensifikasi.

6) Melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan ketentuan yang berlaku. 7) Memberikan informasi perpajakan.

Pembagian tugas kinerja Account Representative dilakukan dengan membagi habis wilayah kerja seksi Pengawasan dan Konsultasi berikut seluruh pengawasan pemenuhan kewajiban perpajakannya. Untuk mempermudah pembagiannya wilayah kerja Account

Representative dapat digunakan Peta Wilayah/Blok PBB dengan memperhatikan

kesimbanagan beban kerja.

E. Nilai-nilai dan Kode Etik Pegawai Direktorat Jenderal Pajak

Dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-111/PJ/2008 tanggal 23 Juni 2008 tentang Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pajak Tahun 2008-2012 telah ditetapkan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pajak (Renstra DJP) untuk periode5 (lima) tahun terhitung mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, yang berisi visi,misi, nilai, tujuan, sasaran, strategi, program, dan indikator kinerja Direktorat Jenderal Ptajak untuk periode tersebut.

Berdasarkan Renstra DJP tersebut, visi Direktorat Jenderal Pajak adalah ”Menjadi institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi” dan misi Direktorat Jenderal Pajak adalah ”Menghimpun penerimaan pajak

(14)

negara berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara melalui sistem administrasi perpajakan yang efektif dan efisien”.

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi tersebut, DJP berpedoman kepada nilai-nilai sebagai berikut:

1. Integritas

Menjalankan tugas dan pekerjaan dengan selalu memegang teguh Kode Etik dan prinsip-prinsip moral yang diterjemahkan dengan bertindak jujur, konsisten dan menepati janji.

2. Profesionalisme

Memiliki kompetensi di bidang profesi dan menjalankan tugas dan pekerjaan sesuai dengan kompetensi, kewenangan, serta norma-norma profesi, etika dan sosial.

3. Inovasi

Memiliki pemikiran yang bersifat terobosan dan atau alternatif pemecahan masalah yang kreatif, dengan memperhatikan aturan dan norma yang berlaku 4. Teamwork

Memiliki kemampuan untuk bekerja sama dengan orang atau pihak lain, serta membangun network untuk menunjang tugas dan pekerjaan. Keempat nilai-nilai tersebut di atas menjadi nilai-nilai-nilai-nilai organisasi yang dianut oleh Direktorat Jenderal Pajak dan menjadi acuan perilaku bagi seluruh sumber daya manusia DJP dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya.Dalam

(15)

pelaksanaan tugas diharapkan seluruh jajaran DJP menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut dan mengaplikasikannya sehingga dapat diperoleh kinerja yang maksimal, dan memudahkan DJP dalam mencapai visi dan misinya. Kewajiban dan Larangan Dalam Kode Etik Pegawai DJP Kode Etik Pegawai DJP sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 1/PM.3/2007 tanggal 23 Juli 2007 tentang Kode Etik Pegawai Direktorat Jenderal Pajak adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan, yang mengikat Pegawai Direktorat Jenderal Pajak dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta dalam pergaulan hidup sehari-hari.

F. Kode Etik Pegawai Direktorat Jenderal Pajak

Berisi kewajiban dan larangan pegawai yang bertujuan untuk : a. meningkatkan disiplin Pegawai;

b. menjamin terpeliharanya tata tertib;

c. menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan iklim kerja yang kondusif;

d. menciptakan dan memelihara kondisi kerja serta perilaku yang profesional; dan e. meningkatkan citra dan kinerja Pegawai.

Kewajiban dan larangan dalam Kode Etik Pegawai DJP: 1. Setiap Pegawai mempunyai kewajiban untuk

a. menghormati agama, kepercayaan, budaya, dan adat istiadat orang lain. b. bekerja secara profesional, transparan, dan akuntabel.

(16)

d. memberikan pelayanan kepada Wajib Pajak, sesama Pegawai, atau pihak lain dalam pelaksanaan tugas dengan sebaik-baiknya

e. mentaati perintah kedinasan

f. bertanggung jawab dalam penggunaan barang inventaris milik Direktorat Jenderal Pajak

g. mentaati ketentuan jam kerja dan tata tertib kantor

h. menjadi panutan yang baik bagi masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakan

i. bersikap, berpenampilan, dan bertutur kata secara sopan. 2. Setiap Pegawai dilarang

a. bersikap diskriminatif dalam melaksanakan tugas b. menjadi anggota atau simpatisan aktif partai politik

c. menyalahgunakan kewenangan jabatan baik langsung maupun tidak langsung. d. menyalahgunakan fasilitas kantor

e. menerima segala pemberian dalam bentuk apapun, baik langsung maupun tidak langsung, dari Wajib Pajak, sesama Pegawai, atau pihak lain, yang menyebabkan Pegawai yang menerima, patut diduga memiliki kewajiban yang berkaitan dengan jabatan atau pekerjaannya.

f. menyalahgunakan data dan atau informasi perpajakan

g. melakukan perbuatan yang patut diduga dapat mengakibatkan gangguan, kerusakan dan atau perubahan data pada sistem informasi milik Direktorat Jenderal Pajak dan melakukan perbuatan tidak terpuji yang bertentangan

(17)

dengan norma kesusilaan dan dapat merusak citra serta martabat Direktorat Jenderal Pajak.

Gambar

Tabel Karakteristik Untuk Setiap Jenis KPP

Referensi

Dokumen terkait

 bassiana dan 6uga sebagai sumber nitrogen po7tensial dalam meningkatkan daya tumbuh mi7 selium %Mustaa dan Kaur, *((-. Hasil peneli7tian lain yang 6uga menggunakan

Paket komprehensif dari data toksikologi dan lingkungan untuk bahan aktif produk ini harus di submit kepada badan kesehatan lingkungan dengan perijinan yang telah di evaluasi oleh

Selanjutnya, dari peta bahaya letusan gunungapi yang telah dibuat kemudian dilakukan operasi GIS-overlay dengan peta penutup lahan yang dibuat dengan analisis dijital

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan pokok di atas yaitu: untuk mengetahui apa pesan religius yang terdapat pada foto putri hijab

18) Tata Cara Pembuatan Laporan Seksi Pengihan ke Kantor Wilayah 19) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Mengangsur Pembayaran Pajak 20) Melakukan Urusan Penatausahaan Piutang

Wilayah Sumatera Utara I terdiri dari Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat, Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia, Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota, Kantor Pelayanan Pajak Medan

Mengingat KPP Pratama merupakan penggabungan dari KPP, KPPBB, dan Karikpa maka kepala Kantor KPP Pratama mempunyai Tugas Mengkoordinasi Pelaksanaan penyuluhan, pelayanan

هزورﻣا گرزﺑ نﯾرﺗ ﮫﻏدﻏد ،ﮫﻌﻣﺎﺟ فرﺻ رظﻧ زا تﻼﮑﺷﻣ ﯽﻟﺎﻣ و ﯽﺑ ،یرﺎﮐ دﺎﯾﺗﻋا نﺎﻧاوﺟ و نﺎﻧاوﺟوﻧ ﮫﺑ داوﻣ ردﺧﻣ ﯽﻣ ،دﺷﺎﺑ عوﻧﺗ داوﻣ ﮫﭼ ﮫﺑ تروﺻ ﯽﺗﻌﻧﺻ ﺎﯾ ﯽﻌﯾﺑط و ﯽﺳرﺗﺳد نﺎﺳآ ﮫﺑ نآ