• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

7 2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Kewirausahaan

Istilah kewirausahaan ini berasal dari kata Entrepreneurship yang diapdosi dari Bahasa Perancis, Entreprende yang artinya jiwa yang bebas atau berani memutuskan untuk dirinya sendiri yang berarti melakukan (to undertake), memulai atau berusaha melakukan tindakan mengorganisir dan mengatur.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian wirausaha sama dengan wiraswasta, yaitu orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur mengatur permodalan operasinya.

Alma (2017) menjelaskan tentang perkembangan teori dan istilah entrepreneur adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Istilah Kewirausaahan menurut beberapa ahli

Asal kata entrepreneur dari bahasa Perancis berarti between taker atau go-between

Tahun 1964 Peter Drucker, seorang entrepreneur

adalah seseorang yang mampu memanfaatkan peluang

Tahun 1975 Albert Shapero, seorang yang memiliki

inisiatif, mengorganisir mekanis sosial dan ekonomi, dan menerima resiko kegagalan

Tahun 1980 Karl Vesper, seorang entrepreneur

berbeda dengan seorang ahli ekonomi, psychologist, business person, dan politicians

Tahun 1983 Gifford Pinchot, Intrapreneur adalah

seorang entrepreneur dari dalam organisasi yang sudah ada/ organisasi yang sedang berjalan

(2)

Tahun 1985 Robert Hisrich : Entrepreneur adalah merupakan proses menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengabdikan seluruh waktu dan tenaganya disertai dengan menanggung resiko keuangan, kejiwaan, sosial dan menerima balas jasa dalam bentuk uang dan kepuasan pribadinya.) Hisrich dan Peters dalam alma (2017)

Menurut Suryana (2013 : 10) entrepreneurship merupakan suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan dan mencari peluang dari masalah yang dihadapi oleh setiaporang dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut suryana (dalam Raharja dan Purbasari, 2014: 1.5) wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan mengkombinasikan sumber daya seperti keuangan, material, tenaga kerja, dan keterampilan untuk menghasilkan produk, proses produksi, bisnis, dan organisasi usaha baru.

Menurut suryana (2006) dalam Raharja dan Purbasari (2014: 1.7) di bawah ini merupakan pengertian dan definisi wirausaha menurut para ahli :

Tabel 2.2

Istilah Wirausaha Menurut Beberapa Ahli

No Nama Ahli Definisi

1 Penrose Kegiatan kewirausahaan

mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas

kewirausahaan.”

2 Israel Kirzner Wirausahawan mengenali dan

bertindak terhadap peluang pasar. Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio: Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi,

mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam

(3)

kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu

3 Raymond Wirausaha adalah orang yang

kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkanya untuk meningkatkan kesejahteraan diri masyarakat dan lingkungan.

4 Kasmir Wirausaha adalah orang yang

berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan

5 Arif F. Hadipranata Wirausaha adalah sosok

pengambil risiko yang

diperlukan untuk mengatur dan mengelola bisnis serta

menerima keuntungan financial ataupun non uang

6 Kathleen Mengemukakan bahwa

wirausaha adalah orang yang mengatur, menjalankan, dan menanggung risiko bagi pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya dalam dunia usaha.

7 Andrew J Dubrin Wirausaha adalah seseorang

yang mendirikan dan

menjalankan sebuah usaha yang inovatif (Entrepreneurship is a person who founds and operates an innovative business).

8 Robbin & Coulter Kewirausahaan adalah proses di

mana seorang individu atau kelompok individu

menggunakan upaya

terorganisir dan sarana untuk mencari peluang untuk menciptakan nilai dan tumbuh dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui inovasi dan keunikan, tidak peduli apa sumber daya yang saat ini dikendalikan.

(4)

Raharja dan Purbasari (2014) mengatakan bahwa wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan cara-cara baru untuk menggunakan sumber daya, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan pekerjaan yang disenangi masyarakat.

2.1.1.1 Prinsip Kewirausahaan

Menurut (Basrowi ; 2011.72-74) ada tiga prinsip dalam berwirausaha yaitu; 1) jangan takut gagal; 2) penuh semangat; 3) kreatif dan inovatif; 4) bertindak dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko; 5) sabar, ulet, dan tekun; 6)optimis; 7)a mbisius; 8) pantang menyerah; 9)peka terhadap pasar; 10) berbisnis dengan standar etika; 11) mandiri; 12) jujur; 13) peduli lingkungan.

2.1.1.2.Proses Kewirausahaan

Berawal dari proses mengamati dan meniru hal yang telah ada, kemudian di kembangkan sehingga terciptanya sesuatu yang baru, berbeda dan unik dari yang sudah ada sebelumnya. Proses penciptaan sesuatu yang baru dan unik ini dinamakan tahap kewurausahaan.

2.2 Perencanaan Bisnis

2.2.1. Pengertian Perencanaan Bisnis

Perencanaan bisnis merupakan dokumen tertulis yang menjelaskan rencana perusahaan/pengusaha untuk memanfaatkan peluang-peluang usaha (business opportunities) yang terdapat di lingkungan eksternal perusahaan,menjelaskan keunggulan bersaing(competitive advantage) usaha, serta menjelaskan berbagai langkah yang harus dilakukan untuk menjadikan peluang usaha tersebut menjadi suatu bentuk usaha yang nyata, sedangkan menurut Timmons dalam Septiana (2015) Perencanaan bisnis adalah bagian dari proses memindahkan presentasi kegagalan dan alat yang berguna untuk memahami potensi, risiko, dan hasil untuk kesempatan tertentu.

Maka kesimpulan dari pendapat-pendapat di atas adalah bahwa perencanaan bisnis sangat erat hubungannya dengan wirausaha, sebab

(5)

perencanaan bisnis ini dibuat agar hasil penciptaan usaha yang dibuat sedemikian rupa mendekati dengan kenyataannya, jadi perencanaan bisnis ialah dokumen tertulis yang menjelaskan tentang suatu gambaran bisnis yang sudah direncanakan dan akan dijalankan guna mendapatkan peluang untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dengan memanfaatkan peluang-peluang dan berbagai potensi yang dituangkan dalam perencanaan bisnis. Perencanaan bisnis ditujukan bukan saja untuk internal perusahaan namun dapat juga dibuat untuk eksternal perusahaan.. Bila perencanaan bisnis dibuat untuk internal perusahaan maka perencanaan bisnis tersebut bertujuan untuk membantu wirausaha dan pegawai dalam menjalankan kegiatan usaha sedangkan bila ditujukan untuk eksternal perusahaan maka perencanaan bisnis tersebut bertujuan untuk memperoleh dana maupun pinjaman.

Perencanaan bisnis tidak akan meyelesaikan suatu permasalahan, terutama masalah yang tak terduga beberapa hal penting dari perencanaan bisnis adaalah perencanaan yang berisi hasil penelitian yang rinci mengenai keadaan perusahaan di masa lalu dan sekarang, mengidentifikasi tugas dan priorotasnya, rencana kegiatan di masa yang akan datang, bertindak sebagai masukan untuk pengembangan perusahaan pada masa yang akan datang serta digunakan untuk menilai dana yang diperlukan untuk pengembangan usaha, proyeksi kembali modal dan kinerja perusahaan. Lalu perencanaan bisnis menguji tiga aspek dari sebuah organisasi:

a. Sekarang : posisi perusahaan saat ini

b. Dimana : dimana posisi yang diinginkan pemegang saham tiga atau lima tahun

c. Bagaimana : bagaimana meraih posisi yang diinginkan pemegang saham

2.2.2. Isi dan Penulisan Perencanaan Bisnis

Setelah mengumpulkan informasi yang lengkap dan akurat serta melakukan analisa kelayakan usaha maka wirausaha baru dapat menyusunnya

(6)

menjadi sebuah perencanaan bisnis. Isi perencanaan bisnis yang dikembangkan oleh Timmons mencakup:

a. Ringkasan Eksekutif

b. Lingkungan Industri dan Perusahaan, c. Analisa Pasar,

d. Keadaan Ekonomi Perusahaan, e. Perencanaan Pemasaran,

f. Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan, g. Perencanaan Operasi,

h. Tim Manajemen, i. Jadwal Kegiatan,

j. Risiko Permasalahan dan Asumsi-Asumsi, k. Perencanaan Keuangan,

l. Penawaran Perusahaan m. Lampiran.

Bentuk baku isi perencanaan bisnis tidak ada namun secara garis besar perencanaan bisnis yang disusun harus dapat memperlihatkan keadaan perusahaan, arah perusahaan, perencanaan, untuk mencapai tujuan dan memuat prosedur operasi.

2.2.3 Arah Perencanaan Bisnis

Pada tahap ini akan menjelaskan mengenai empat komponen yaitu visi dan misi, lingkungan, tujuan dan strategi serta struktur.

A. Visi dan Misi

Zimmerer dalam (Hamali ; 2016: 59) mengemukakan bahwa seorang wirausahawan harus dapat mengembangkan visi yang jelas dan menerjemahkannya menjadi pernyataan misi yang bermakna.

Pernyataan visi menitik beratkan pada semua yang terlibat dalam perencanaan bisnis, termasuk karyawan, konsumen, dan pemasok. Sehingga dapat menggambarkan nilai-nilai dan etika-etika dasar bisnis, seperti kepercayaan dan tanggung jawab sosial.

(7)

Pernyataan misi menyatakan karakter, identitas dan lingkup operasi perusahaan. Agar efektif, pernyataan misi harus menjadi bagian alamiah dari organisasi, tertanam dalam benak, kebiasaan, sikap, dan keputusan dari setiap orang dalam perusahaan tersebut setiap hari (Hamali ; 2016: 59)

B. Lingkungan

Dengan menggunakan keseluruhan perusahaan sebagai unit analisis, lingkungan bisnis dapat dilihat sebagai sekumpulan sumber daya dan lembaga yang akan mempengaruhi kinerja bisnis secara keseluruhan. Berdasarkan perspektif tersebut, lingkungan bisnis dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu lingkungan khusus dan lingkungan umum (Solihin ; 2015: 64)

a. Lingkungan Khusus 1. Pemasok

Kualitas dan harga bahan baku dapat menentukan kemampuan bersaing produk di pasaran. Kualitas dan bahan baku yang disediakan oleh pemasok sangat berpengaruh terhadap kinerja bisnis.

2. Pelanggan

Perusahaan harus mampu memenuhi kebutuhan pelanggan untuk memperoleh

keunggulan. Untuk memenuhi pelanggan perusahaan melakukan penerimanaan dan loyalitas pelanggan untuk menentukan kelangsungan bisnis dalam jangka panjang.

3. Penyalur

Saluran distribusi akan menentukan market coverage yang dapat dicapai oleh produk, juga menentukan tingkat ketersediaan produk di berbagai pasar.

4. Pesaing

Pesaing berasal dari perusahaan lain yang menyediakan produk yang sama atau yang serupa. Namun selain itu, pesaing juga dapat berasal dari perusahaan yang menyediakan produk substitusi, yaitu produk berbeda yang fungsinya dapat menggantikan produk perusahaan (Solihin ; 2015: 65)

(8)

5. Kelompok Penekan

Kelompok penekan merupakan kelompok manusia yang berbentuk lembaga kemasyarakatan dengan aktivitas atau kegiatannya memberikan tekanan kepada pihak perushaan. Dengan kata lain mempengaruhi kinerja dan kebijakan perusahaan.

6. Pemberi Kredit

Sebagai pemberi kredit, lembaga keuangan dapat membebankan bunga yang harus dibayarkan sebagai balas jasa atas pinjaman yang diberikan. Pada intinya wirausahawan yang tidak mengandalkan modal sendiri dalam membangun bisnis, umumnya wirausahawan dapat memperoleh dana dari lembaga keuangan untuk menunjang kecukupan modalnya. Dengan demikian, pemberi kredit dapat mempengaruhi keputusan perusahaan terutama dalam hal pengelolaan keuangan.

a. Lingkungan Umum

Lingkungan bisnis umum bisnis terdiri dari berbagai kekuatan atau dorongan yang akan mempengaruhi perusahaan secara umum juga mempengaruhi perusahaan tersebut untuk memperoleh sumber daya ekonomi. Pengaruh lingkungan umum tidak hanya akan dirasakan oleh satu perusahaan saja tapi akan dirasakan pula oleh perusahaan – perusahaan lainnya. Lingkungan umum perusahaan terdiri dari (Solihin ; 2015: 67-70)

a. Politik

Pemerintah menentukan pajak dan subsidi serta tarif impor mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung terhadap kompetisi lingkungan bisnis dan dapat mengurangi/memotong the nature of your business.

b. Ekonomi

Faktor-faktor penting yang mempengaruhi bisnis adalah stabilitas ekonomi, pajak, simpanan masyarakat, depresiasi, pasar tenaga kerja, pembentukan ekonomi mikro, infrastruktur politik eksternal (seperti, trade policy, strategi pengembangan eksport dan lain-lain). Tapi faktor yang perlu diperhatikan yaitu faktor yang mempengaruhi biaya produksi (harga pemasok dan kompetitor

(9)

serta fiscal pemerintah dan monetary) dan kondisi pasar produk atau jasa yang diproduksi.

c. Sosial

Pengaruh sosial untuk perusahaan adalah perberdayaan budaya, gaya hidup konsumen, dimana keduanya memiliki pengaruh terhadap permintaan produk atau servis yang diproduksi.

d. Teknologi

Kesempatan dalam teknologi termasuk ancaman dan peluang dalam bisnis. Ancaman menjadi resiko yang diambil perusahaan ketika menginvestasikan sejumlah uang untuk R&D dengan tidak adanya jaminan bahwa teknologi akan diterima. Peluang diperoleh ketika teknologi membawa perusahaan untuk bertahan dalam waktu yang lama dalam tantangan berkompetisi.

e. Legal/hukum

Beberapa isu penting yang termasuk dalam persoalan legalisasi adalah trade practices, perpajakan, pembangunan regulasi, registrasi bisnis, kebutuhan untuk pembuatan laporan ke pemerintah, obligasi, keinginan pemegang saham, pekerja, resiko kesehatan dan keselamatan.

C. Tujuan dan Strategi

Perencanaan strategi adalah pendekatan secara teratur dan pragmatis yang dapat digunakan perusahaan dalam pembuatan keputusan saat ini untuk masa depan kinerja (Hamali ; 2016: 18). Strategi antar perusahaan dalam satu industri akan berbeda degan yang lainnya, karena masing - masing perusahaan mengalami kondisi internal dan memiliki tujuan berbeda. Untuk memperoleh tujuan dan strategi harus menjawab tiga kunci pertanyaan, dibawah ini :

(10)

Tabel 2.3

Tiga Kunci Pertanyaan

Kunci pertanyaan Langkah - langkah Alat/metode 1. Dimana posisi perusahaan

sekarang Present Position Analysis  Analisa SWOT  Key success factors 2. Kemana arah yang

diinginkan

Tujuan Penentapan tujuan

3. Bagaimana cara mencapai tujuan tersebut Strategi  Penentuan strategi  Driving force analysis Sustainable Competitive advantage

Key success factors, merupakan atribut yang harus dimiliki perusahaan untuk menemukan pilihan tujuan.

 Analisa kekuatan dan kelemahan, analisis ini mengidentifikasi faktor internal yang membantu atau melatarbelakangi perusahaan dalam menemukan tujuan perusahaan.

 Analisis kesempatan dan ancaman, faktor-faktor lingkungan akan memberikan pengaruh favourably atau unfavourably pada perusahaan dalam mencari tujuannya.

Driving force analysis, menggambarkan faktor-faktor yang akan memberikan pengaruh terpenting pada kemampuan perusahaan untuk mendapatkan tujuannya dan yang mana harus merupakan faktor terpenting.

 Sustainable competitive advantage, tahap ini menggambarkan kemampuan yang dibutuhkan perusahaan untuk menjaga posisi relatif yang mendukung untuk melawan kompetitor.

(11)

 Gap analysis, perusahaan yang eksis menggunakan gap analysis untuk meninjau keinginan masa datang dengan keadaan masa sekarang terhadap tujuan bisnis. Hal ini akan membantu perusahaan untuk meninjau dan memodifikasi strategi yang dibutuhkan.

D. Struktur

Dalam struktur dibahas dua hal penting yaitu struktur legal dan struktur organisasi. Pada struktur legal, tipe-tipe struktur kepemilikan secara hukum untuk distribusi profit dari bisnis adalah sebagai berikut:

Sole proprietorship : merupakan struktur yang paling murah, bisa di bentuk dengan formalitas hukum dan kebutuhan minimum.

Partnership : beberapa grup berkumpul bersama dengan tujuan menghasilkan profit, tapi tidak berbentuk perusahaan.

Private/proprietary limited company : merupakan perusahaan swasta dimana kewajiban pemilik dan pemegang saham terbatas pada jumlah kepemilikan saham mereka.

Trust : melindungi aset perseorangan dimana bisnis seharusnya digugat untuk berbagai alasan. Trust memungkinkan profit bisnis untuk didistribusikan diantara sejumlah benefit sehingga dapat mengurangi total pajak yang harus dibayar.

Public company : merupakan perusahaan dengan kepemilikan oleh publik/masyarakat.

Struktur organisasi tidak memiliki suatu cara yang benar untuk menstruktur suatu perusahaan. Biasanya perusahaan tidak benar-benar menunjukkan satu versi struktur, tetapi lebih kepada gabungan dari beberapa versi struktur. Struktur diperoleh dari strategi dan menunjukkan framework untuk mencapai strategi tersebut. Struktur akan mengidentifikasi hubungan antara manajer dengan sumberdaya yang mendukung dan akan menentukan keputusan dan tindakan yang diambil.

(12)

2.3. Perencanaan Pemasaran

Philip Kotler (dalam saiman, 2014: 217) mendifinisikan pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain (A social and managerial process whereby individuals and group obtain what they need and want though creating and exchanging producs and value with other)

Sedangkan menurut Bygrave (dalam Alma, 2017: 178) mengatakan bahwa “The marketing plan includes a situation analysis that in large part compries a market opportunity analysis and an assessment of the existing or potential business’ strength, weakness, theats and opportunitunities in the marketplace.”

Adapun bauran pemasaran untuk pemasaran barang yang digunakan adalah 4P, yaitu (Alma; 2017: 202) :

a. Product

Produk adalah merupakan titik sentral dari kegiatan marketing semua kegiatan marketing lainnya digunakan untuk menunjang pemasaran produk. Satu hal yang perlu diingat ialah bagaimana pun hebatnya usaha pro distribusi dan harga yang baik jika tidak diikuti oleh produk yang bermutu disenangi oleh konsumen maka kegiatan marketing mix ini tidak akan berhasil. oleh sebab itu perlu diteliti produk apa yang anda pasarkan bagaimana selera konsumen masa kini perlu mendapat perhatian yang serius.

b. Price

Kebijaksanaan harga dapat dilakukan pada setiap l lembaga yaitu kebijaksanaan harga oleh produsen, grosir dan retailer Harga di sini bukan berarti harga yang murah saja ataupun harga tinggi akan tetapi yang dimaksudkan adalah harga yang tepat. Bagaimana menentukan harga yang tepat sangat tergantung kepada berbagai faktor misalnya faktor harga pokok barang, kualitas barang, daya beli masyarakat. keadaan persaingan, konsumen yang dituju dan sebagainya.

(13)

c. Place/Saluran distribusi

Sebelum produsen memasarkan produknya, maka sudah ada perencanaan tentang pola distribusi yang akan dilakukan. Di sini penting sekali perantara dan pemilihan saluran distribusinya. Perantara ini adalah sangat penting karena dalam segala hal mereka berhubungan dengan konsumen. Kita dapat bayangkan, betapa sulitnya pasaran jika tidak ada orang yang menjajakan, tidak ada toko, kios, supermarket dan sebagainya. Perantara dapat menjadi agen pembelian yang baik bagi para konsumen, dan dapat pula menjadi

Distributor ini harus dipilih secara berhati-hati, sebab dalam dunia bisnis banyak kemungkinan terjadi ketidak jujuran. Padahal sudah ditekankan bahwa bisnis yang berhasil dan bisa hidup kontinu ialah bisnis yang dijalankan atas dasar etika kejujuran, artinya berprilaku jujur dalam segala hal. d. Promotion

Antara promosi dan produk, tidak dapat dipisahkan, ini dua sejoli yang saling berangkulan untuk suksesnya pemasaran. Di sini harus ada keseimbangan, produk baik, sesuai dengan selera konsumen, dibarengi dengan teknik promosi yang tepat akan sangat membantu suksesnya usaha marketing.

Termasuk di dalam kombinasi promosi ini adalah kegiatan-kegiatan advertising, personal selling, promosi penjualan, publicity, yang kesemuanya perusahaan dipergunakan untuk penjualan.

Advertising berarti berita tentang barang dan jasa pengertian yang lebih lengkap tentang advertising ialah bentuk presentasi atau penyajian dan promosi mengenai ide, barang-barang, atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu. Dalam kegiatan ini termasuk bentuk-bentuk iklan di mass media cetak atau elektronik, papan reklame, spanduk, poster dan sebagainya.

Personal Selling adalah presentasi melalui percakapan satu atau dua orang penjual untuk tujuan melakukan penjualan. Personal Selling ini dapat terjadi di toko, di rumah-rumah atau di tempat-tempat perusahaan yang dikunjungi oleh agen-agen penjual.

(14)

Sales Promotion berarti promosi penjualan yaitu memberi dorongan kepada pembeli hanya mau membeli suatu produk dengan imbalan akan dal mendapat hadiah atau bonus tertentu. Biasanya sales promotion dilakukan pada periode tertentu. Hadiah-hadiah yang diberikan dapat dilakukan melalui undian, korting, atau jual obral. Tujuan diadakan sales promotion:

• Memperkenalkan produk baru

• Menghindarkan konsumen lari ke merek lain • Memberi penghargaan kepada pemakai yang lama • Meningkatkan daya beli lain

• Meningkatkan jumlah penjualan jangka pendek • Menarik para pembeli baru

Public Relations atau Publicity tujuan dari publicity ini ialah untuk memberikan citra yang baik dari masyarakat terhadap perusahaan. Melalui publicity dapat dibentuk pandangan baik dan mencegah berita-berita negatif terhadap perusahaan. Contoh publicity ialah mengundang para wartawan berkunjung ke perusahaan, memberikan wawancara kemudian memuat berita-berita perusahaan di surat kabar tanpa pembayaran.

2.4. Perencanaan Keuangan

Salah satu bagian penting dalam penyusunan business plan adalah penyusunan perencanaan keuangan (financial planner). Karena sering kegagalan suatu usaha disebabkan ketidak mampuan dalam mengelola dan khususnya merencanakan keungan. Perencanaan keuangan adalah suatu ilmu yang menempatkan kajian tentang keuangan dengan menempatkan berbagai atribut keuangan secara terkonsep dan sistematis baik secara jangka pendek maupun jangka panjang. (Fahmi, 2014)

Perencanaan keuangan menyeluruh mencakup semua kebutuhan keuangan yaitu: manajemen resiko, investasi, pajak.

Menurut Jogiyanto (2013:15) Investasi merupakan “penundaan konsumsi sekarang untuk di dalam produksi yang efisien selama periode waktu tertentu.

(15)

Investasi pada hakekatnya bertujuan untuk menghasilkan sejumlah uang. Investasi merupakan modal dan keuntungan dari modal yang telah ditanamkan dalam suatu periode tertentu. Apabila investor menanamkan uangnya maka ia akan mengharapkan memperoleh uang pengembalian yang lebih banyakdi masa mendatang.

Laporan pendapatan atau disebut juga laporan akuntansi, menyediakan informasi penting mengenai kinerja dan sumber keuangan perusahaan. Laporan keuangan utama adalah laporan pendapatan, neraca dan laporan arus kas. Memahami tujuan dan isi tiap laporan keuangan ini penting bagi seorang wirausaha, jika ia akan menentukan persyaratan keuangan pendirian perusahaan dan menilai implikasi keuangan bisnis.

Dalam mengevaluasi sebuah rencana investasi diperlukan kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur rencana investasi tersebut yaitu:

1. Net Present Value (NPV)

NPV digunakan untuk memperhitungkan nilai waktu uangdari semua arus kas. Arus kas dapat berupa pengeluaran atau pemasukan. Kriteria penerimaan dicapai apabila NPV sama dengan nol atau bernilai positif, yang berarti present value (PV) dari arus kas masuk sama dengan atau lebih besar dari arus kas keluar.

2. Profitability Index (PI)’

PI merupakan rasio antara PV arus kas masuk dan PV arus kas keluar. Kriteria penerimaan dicapai apabila PI sama dengan atau lebih besar dari 1, yang berarti PV arus kas masuk dengan atau lebih besar dari PV arus keluar kas.

3. Payback Period

Payback Period merupakan periode yang menunjukan berapa lama yang diperlukan bagi modal yang ditanamkan untuk kembali. Semakin pendek waktu yang diperlukan untuk pengembalian biaya investasi, maka investasi tersebut semakin menguntungkan.

(16)

2.5. Keunggulan Bersaing

Konsep keunggulan bersaing digambarkan oleh Porter dalam Sunyoto (2015) sebagai inti sari dari strategi bersaing.

Menurut Porter ada strategi bersaing yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing ada tiga, yaitu:

 Strategi inovasi, yaitu digunakan untuk mengembangkan produk atau jasa yang berbeda dari pesaing;

 Strategi penurunan biaya, yaitu menekankan pada usaha perusahaan untuk menjadi produsen dengan penawaran harga produk yang rendah;

 Strategi peningkatan mutu, yaitu lebih mengutamakan pada penawaran produk atau jasa yang lebih berkualitas, meskipun produknya sama dengan pesaing.

Keunggulan bersaing yang sudah dicapai suatu perusahaan harus dipertahankan, untuk menjadikan keunggulan bersaing tersebut menjadi keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Menurut Barney dan Wright dalam Sunyoto (2015), ada empat kondisi yang harus dipenuhi sebelum suatu sumber daya dapat disebut sebagai sumber keunggulan bersaing yang berkelanjutan:  Merupakan sumber daya perusahaan yang sangat berharga (valueable),

terutama dalam kaitannya dengan kemampuan untuk memanfaatkan kesempatan dan atau menetralisasi ancaman dari lingkungan perusahaan;  Relatif sulit untuk dikembangkan, sehingga menjadi langka di lingkungan

kompetitif;

 Sangat sulit untuk ditiru atau diimitasi;

 Tidak dapat dengan mudah digantikan/subtitute oleh produk lainnya yang signifikan.

2.6 Inovasi

Inovasi adalah produk atau jasa yang dipersepsikan oleh konsumen sebagai produk atau jasa baru. Secara sederhana, inovasi dapat diartikan sebagai terobosan yang berkaitan dengan produk-produk baru. Namun Kotler dan Keller (2017) menambahkan bahwa inovasi tidak hanya terbatas pada pengembangan produk-produk atau jasa-jasa baru. Inovasi juga termasuk pada pemikiran bisnis

(17)

baru dan proses baru. Inovasi juga dipandang sebagai mekanisme perusahaan untuk beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis. Oleh sebab itu maka perusahaan diharapkan menciptakan pemikiran-pemikiran baru, gagasan baru yang menawarkan produk inovatif serta memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan. Inovasi semakin memiliki arti penting bukan saja sebagai suatu alat untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan melainkan juga untuk unggul dalam persaingan.

Berinovasi bagi seorang wirusahawan merupakan kunci sukses. Inovasi merupakan tindakan kewirausahaan untuk meraih sukses dalam persaingan. Melalui penelitian dan pengembangan (research and development) para wirausahawan menemukan kebaruan, kegunaan dan kemudahan sebagai nilai tambah dan daya saing. (Suryana; 2013)

2.7. Analisis SWOT

Analisis SWOT menurut Rangkuti (dalam Hamali , 2016; 107) adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan kepada hubungan antar berbagai faktor internal terhadap faktor eksternal suatu organisasi.

Analisis SWOT memungkinkan organisasi untuk memformulasikan dan mengimplementasikan strategi utama sebagai tahap lanjut pelaksanaan dan tujuan organisasi. Analisis ini merupakan bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat deskripsi, di mana situasi dan kondisi ditempatkan sebagai faktor masukan, kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Analisis SWOT terbagi atas 4 komponen dasar yaitu:

a. Strengths (S), kondisi yang merupakan kekuatan yang dimiliki perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan pengaruh positif pada saat ini atau pun di masa yang akan datang.

b. Weakness (W), kondisi yang merupakan kelemahan yang dimiliki perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan pengaruh negatif pada saat ini atau pun masa yang akan datang

(18)

c. Opportunities (O), kondisi yang merupakan pekuang yang dimiliki perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan peluang pada saat ini atau pun di masa yang akan datang.

d. Threaths (T), kondisi yang merupakan ancaman yang dimiliki perusahaan atau organisasi yang bisa menghambat laju perkembang perusahaan pada saat ini atau pun di masa yang akan datang.

Metode analisis SWOT berguna untuk melihat suatu permasalahan dari empat sisi yang berbeda. Hasil analisis ini merupakan arahan untuk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, dengan mengurangi kelemahan dan menghindari ancaman (Hamali ; 2016:110)

Langkah awal analisis SWOT adalah dengan mengidentifikasi dan menuliskan faktor-faktor SWOT yang dimiliki perusahaan, dapat dilakukan analisis faktor strategi eksternal dan analisis faktor strategis interal. Analisis faktor strategis ekstrernal dan internal dilakukan dengan menyusun tabel External Strategic Factors Analysis Summary (EFAS) dan tabel Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS) yang dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

External Strategic Factors Analysis Summary (EFAS)

Analisis faktor strategis eksternal difokuskan pada kondisi yang ada dan kecenderungan yang muncul dari luar, tetapi dapat memberi pengaruh kerja organisasi. Setelah mengetahui faktor-faktor strategi eksternal, selanjutnya susun tabel faktor-faktor EFAS, dengan langkah sebgaai berikut:

Menyusun faktor-faktor masukan pada kolom pertama, yaitu faktor Opportunities dan Threats pada tabel EFA, serta faktor Strength dan Weakness pada tabel IFAS

 Memberikan bobot kepada setiap faktor masukan pada kolom kedua, bobot dinilai mulai dari 1,0 (sangat penting), sampai dengan 0,0 (tidak penting). Total bobot dari keseluruhan faktor masukan pada masing-masing tabel harus berjumlah 1,0

 Memberikan rating pada kolom ketiga untuk setiap faktor masukan berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap organisasi. Rating tersebut

(19)

ditentukan dengan skala 4 (sangat berpengaruh) sampai dengan 1 (sangat tidak berpengaruh)

 Mengalikan bobot faktor masukan pada kolom kedua dengan rating pada kolom ketiga, hasil perkalian tersebut merupakan nilai skor dari setiap faktor

 Menghitung nilai total skor pembobotan. Nilai tersebut akan digunakan untuk memetakkan posisi strategis organisasi pada Diagram Analisa SWOT.

Analisis Faktor Strategis Internal

Analisis faktor strategis internal adalah analisis yang menilai prestasi/kinerja yang merupakan faktor kekuatan dan kelemahan yang ada untuk mencapai tujuan organisasi. Seperti halnya pada Analisis Faktor Strategis Internal (IFAS) Berdasarkan perhitungan pada tabel EFAS dan IFAS, dapat diperoleh nilai skor dari masing-masing faktor Strengths,Weakness, Opportunities, Threats. Analisis Faktor Strategis Internal

Analisis faktor strategis internal adalah analisis yang menilai prestasi/kinerja yang merupakan faktor kekuatan dan kelemahan yang ada untuk mencapai tujuan organisasi. Seperti halnya pada Analisis Faktor Strategis Internal (IFAS) Berdasarkan perhitungan pada tabel EFAS dan IFAS, dapat diperoleh nilai skor dari masing-masing faktor Strengths,Weakness, Opportunities, Threats.

2.8. Kerangka Pemikiran

Bisnis menurut Suryatama (2014:2) adalah kegiatan sebuah organisasi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dengan menciptakan barang atau jasa untuk mendapatkan keuntungan dalam meningkatkan kualitas hidup mereka. Keuntungan merupakan hal yang utama dalam dunia bisnis, terutama untuk pemilik bisnis baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Bentuk keuntungan diharapkan lebih banyak dalam bentuk finansial. Besarnya keuntungan telah ditetapkan dengan target yang diinginkan, sesuai dengan batas waktunya. Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari berbagai aspek. Setiap aspek untuk dikatakan layak harus memiliki suatu standar

(20)

nilai tertentu, namun keputusan penilaian kelayakan tidak hanya dilakukan pada satu aspek saja. Penilaian untukmelakukan kelayakan harus didasarkan pada seluruh aspek yang akan dinilai nantinya karena masing-masing aspek tidak berdiri tetapi saling berkaitan.

Berikut ini merupakan kerangka pemikiran yang digunakan peneliti dalam menyusun perencanaan bisnis:

(21)

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Gagasan Usaha

ANALISIS POTENSI PROYEK Lingkungan & Keunggulan Bisnis

Layak? Perencanaan PEMASARAN Proyeksi penjualan&rinci an program pemasaran Operasi Deskripsi operasi Proses operasi SDM Struktur organiasi & rincian tugas Keuangan Cash Flow Laba

Rugi Ratio Analysis TIDAK IYA Layak? START UP TIDAK YA START UP

Gambar

Gambar 2.1   Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Kami juga akan memberikan dukungan dan pantauan kepada yang bersangkutan dalam mengikuti dan memenuhi tugas-tugas selama pelaksanaan diklat online. Demikian

Di Indonesia pelaksanaan CSR telah diatur didalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, yang diatur didalam bab V pasal 74 ayat

serangga. III Oleh sebab lubang jarum itu terlalu sempit, ibu masih terkial-kial untuk memasukkan benang tersebut. IV Jalan raya di kampung itu terdapat banyak

Pemeriksaan fungsi motorik konvensional dapat dilakukan pada anak yang kooperatif, biasanya pada usia di atas enam tahun, meski dapat dilakukan dengan baik pada anak berusia

[r]

Hasilnya didapatkan bahwa semakin besar konsentrasi yang digunakan maka polutan asap yang menyebar juga semakin banyak, demikian juga pengaruh bahan bakar yang digunakan,

Hal ini sejalan dengan pernyataan expert judment yang menyatakan bahwa Kepemimpinan Transformasional, Budaya Organisasi dan Motivasi kerja merupakan yang variabel –

Also, it is permissible to return an implicitly typed local variable to the caller, provided the method return type is the same underlying type as the implicitly typed data