• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH MINYAK BUMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH MINYAK BUMI"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Su

Sumbmber er enenergergi i yayang ng babanynyak ak didigugunanakakan n ununtutuk k mememamasasak, k, kekendndararaanaan  bermotor dan industri berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga  bermotor dan industri berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga  jenis bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga  jenis bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik, disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati.

tumbuhan dan hewan yang mati. Sis

Sisa-sa-sisa isa orgorganianisme sme itu itu menmengengendap dap di di dasdasar ar bumbumi i kemkemudiudian an ditditutuutupipi lumpur. Lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh lumpur. Lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara

tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu,itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu,  bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas.  bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas. Selain bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan bahan industri yang penting. Selain bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan bahan industri yang penting. Bah

Bahan-ban-bahaahan n atau produatau produk k yanyang g dibdibuat uat dardari i minminyak yak dan dan gas gas bubumi mi ini ini disdisebuebutt   pe

  petrotrokimkimia. ia. DewDewasa asa ini ini pulpuluhauhan n ribribu u jenjenis is bahbahan an petpetrokrokimiimia a terstersebuebut t dapdapatat digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen,  pelarut, pupuk, dan berbagai jenis obat.

 pelarut, pupuk, dan berbagai jenis obat.

1.2 Tujuan

1.2 Tujuan PenulisanPenulisan

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah: Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:

• Dapat mengetahui serta mendalami pengetahuan penulis terkait minyak Dapat mengetahui serta mendalami pengetahuan penulis terkait minyak   bumi.

 bumi. •

• Dapat mengetahui manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi kehidupanDapat mengetahui manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi kehidupan manusia.

(2)

BAB II BAB II TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Eksplorasi Energi 2.1 Eksplorasi Energi Eksp

Eksplorasi energi lorasi energi adalah suatu adalah suatu kegiakegiatan tan untuuntuk k mencarmencari,meni,mengidengidentifikastifikasi i dandan mendeskripsikan keberadaan sumber daya energi (Syaroni, 2009). Eksplorasi atau mendeskripsikan keberadaan sumber daya energi (Syaroni, 2009). Eksplorasi atau  pencarian

 pencarian miminynyak ak bubumimi memerurupapakakan n susuatatu u kakajijian an papanjnjanang g yayang ng memelilibabatktkanan  beberapa bidang kajian kebumian dan ilmu eksak. Perlu diketahui bahwa minyak   beberapa bidang kajian kebumian dan ilmu eksak. Perlu diketahui bahwa minyak  di dalam bumi bukan berupa wadah yang menyerupai danau, namum berada di di dalam bumi bukan berupa wadah yang menyerupai danau, namum berada di dalam pori-pori batuan bercampur bersama air. Dalam eksplorasi minyak bumi dalam pori-pori batuan bercampur bersama air. Dalam eksplorasi minyak bumi terdapat kajian geologi dan kajian geofisika.

terdapat kajian geologi dan kajian geofisika. Secara ilmu

Secara ilmu geologigeologi, untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan, untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan minyak bumi, maka ada beberapa kondisi yang harus ada di daerah tersebut. Jika minyak bumi, maka ada beberapa kondisi yang harus ada di daerah tersebut. Jika salah satu saja tidak ada maka daerah tersebut tidak potensial atau bahkan tidak  salah satu saja tidak ada maka daerah tersebut tidak potensial atau bahkan tidak  mengandung hidrokarbon. Kondisi itu adalah:

mengandung hidrokarbon. Kondisi itu adalah:

 Batuan Sumber (Source Rock)Batuan Sumber (Source Rock)

Yaitu batuan yang menjadi bahan baku pembentukan

Yaitu batuan yang menjadi bahan baku pembentukan hidrokarbonhidrokarbon. biasanya yang. biasanya yang   b

  berperperaeran n sesebabagagai i babatutuan an susumbmber er inini i adadalaalah h seserprpihih. . babatutuan an inini i kakaya ya akakanan k

kaanndduunnggaan n uunnssuur r aattoomm karbonkarbon ((CC) ) yyaanng g ddiiddaappaat t daarri d i ccaannggkkaanng g --cangkang

cangkangfosilfosil yang terendapkan di batuan itu. Karbon inilah yang akan menjadiyang terendapkan di batuan itu. Karbon inilah yang akan menjadi unsur utama dalam rantai penyusun ikatan kimia

unsur utama dalam rantai penyusun ikatan kimia hidrokarbonhidrokarbon..

 Tekanan dan Temperatur Tekanan dan Temperatur 

Untuk mengubah fosil tersebut menjadi

Untuk mengubah fosil tersebut menjadi hidrokarbonhidrokarbon, tekanan dan temperatur yang, tekanan dan temperatur yang tin

tinggi ggi di di perperluklukan. an. TekTekanaanan n dan dan temtemperperatuatur r ini ini akaakan n menmengubgubah ah ikaikatan tan kimkimiaia karbon yang ada dibatuan menjadi

karbon yang ada dibatuan menjadi rantai hidrokarbon.rantai hidrokarbon.

 MigrasiMigrasi

Hirdokarbon yang telah terbentuk dari proses di atas harus dapat berpindah ke Hirdokarbon yang telah terbentuk dari proses di atas harus dapat berpindah ke tempat dimana hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi. Di batuan tempat dimana hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi. Di batuan sum

(3)

karena hidrokarbon di sana tidak terakumulasi dan tidak dapat mengalir. Sehingga tahapan ini sangat penting untuk menentukan kemungkinan eksploitasi hidrokarbon tersebut.

 Reservoar 

Adalah batuan yang merupakan wadah bagi hidrokarbon untuk berkumpul dari  proses migrasinya. Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan karbonat,

karena kedua jenis batu ini memiliki pori yang cukup besar untuk tersimpannya hidrokarbon. Reservoar sangat penting karena pada batuan inilah minyak bumi di  produksi.

 Perangkap (Trap)

Sangat penting suatu reservoar di lindungi oleh batuan perangkap. tujuannya agar hidrokarbon yang ada di reservoar itu terakumulasi di tempat itu saja. Jika   perangkap ini tidak ada maka hidrokarbon dapat mengalir ketempat lain yang   berarti ke ekonomisannya akan berkurang atau tidak ekonomis sama sekali. Perangkap dalam hidrokarbon terbagi 2 yaitu  perangkap struktur dan perangkap stratigrafi. Kajian geologi merupakan kajian regional, jika secara regional tidak  memungkinkan untuk mendapat hidrokarbon maka tidak ada gunanya untuk  diteruskan. Jika semua kriteria di atas terpenuhi maka daerah tersebut kemungkinan mempunyai potensi minyak bumi atau pun gas bumi. Sedangkan untuk menentukan ekonomis atau tidaknya diperlukan kajian yang lebih lanjut yang berkaitan dengan sifat fisik batuan. Maka penelitian dilanjutkan pada langkah berikutnya.

Setelah kajian secara regional dengan menggunakan metoda geologi dilakukan, dan hasilnya mengindikasikan potensi hidrokarbon, maka tahap selanjutnya adalah tahapan kajian geofisika. Pada tahapan ini metoda khusus digunakan untuk mendapatkan data yang lebih akurat guna memastikan keberadaan hidrokarbon dan kemungkinannya untuk dapat di ekploitasi. Data-data yang dihasilkan dari pengukuran pengukuran merupakan cerminan kondisi dan sifat-sifat batuan di dalam bumi. Ini penting sekali untuk mengetahui apakan  batuan tersebut memiliki sifat - sifat sebagai batuan sumber, reservoar, dan batuan   perangkap atau hanya batuan yang tidak penting dalam artian hidrokarbon.

(4)

Metoda-metoda ini menggunakan prinsip-prinsip fisika yang digunakan sebagai aplikasi engineering.

Metoda tersebut adalah:

1. Eksplorasi seismik . Ini adalah ekplorasi yang dilakukan sebelum   pengeboran. kajiannya meliputi daerah yang luas. dari hasil kajian ini

akan didapat gambaran lapisan batuan didalam bumi.

2. Data resistiviti. Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap batuan  berpori akan di isi oleh fluida. Fluida ini bisa berupa air, minyak atau gas.

Membedakan kandungan fluida didalam batuan salah satunya dengan menggunakan sifat resistan yang ada pada fluida. Fluida air memiliki nilai resistan yang rendah dibandingkan dengan minyak, demikian pula nilai resistan minyak lebih rendah dari pada gas. dari data log kita hanya bisa membedakan resistan rendah dan resistan tinggi, bukan jenis fluida karena nilai resitan fluida berbeda beda dari tiap daerah. sebagai dasar analisa fluida perlu kita ambil sampel fluida didalam batuan daerah tersebut sebagai acuan kita dalam interpretasi jenis fluida dari data resistiviti yang kita miliki.

3. Data porositas 4. Data berat jenis

Data ini diambil dengan menggunakan alat logging dengan bantuan  bahan radioaktif yang memancarkan sinar gamma. Pantulan dari sinar ini akan menggambarkan berat jenis batuan. Dapat kita bandingkan bila pori  batuan berisi air dengan batuan berisi hidrokarbon akan mempunyai berat  jenis yang berbeda

(Anonim, 2009) 2.2 Senyawa Penyusun Minyak Bumi

Penyusun minyak bumi menurut Purba (2004) dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:

Hidrokarbon Jenuh (alkana)

(5)

• Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak), sedangkan rantai bercabang lebih sedikit

• Senyawa penyusun diantaranya: 1. Metana CH4 2. etana CH3CH3 3.  propana CH3CH2CH3 4.  butana CH3 (CH2)2CH3 5. n-heptana CH3 (CH2)5CH3 6. iso oktana CH3 – C(CH3)2CH2CH (CH3)2 Hidrokarbon Tak Jenuh (alkena)

• Dikenal dengan alkena

• Keberadaannya hanya sedikit • Senyawa penyusunnya:

1. Etena, CH2CH2

2. Propena, CH2CH CH3 3. Butena, CH2CH CH2CH3

Hidrokarbon Jenuh berantai siklik (sikloalkana) • Dikenal dengan sikloalkana atau naftena

• Keberadaannya lebih sedikit dibanding alkana • Senyawa penyusunnya :

1. Siklopropana 3. Siklopentana

2. Siklobutana 4. Siklopheksana

Hidrokarbon aromatik 

(6)

• Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikit • Senyawa penyusunannya:

1. Naftalena 3. Benzena

2. Antrasena 4. Toluena

(Purba, 2004) Senyawa Lain menurut Sari (2006):

• Keberadaannya sangat sedikit sekali

• Senyawa yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah belerang, nitrogen, oksigen dan organo logam (kecil sekali)

2.3 Fraksi Minyak Bumi

Proses pertama dalam pemrosesan minyak bumi adalah fraksionasi dari minyak  mentah dengan menggunakan proses destilasi bertingkat, adapun hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut (Wiseman, 1983):

Tabel 1. Fraksi-Fraksi Minyak Bumi Fraksi Jumlah atom C Titik Didih/ C ᵒ Kegunaan

Gas C1– C4 < 20 Sebagai bahan baku LPG dan sintesis senyawa organik  Bensin

(Gasoline)

C5– C12 40 - 180 Bahan bakar kendaraan bermotor 

Nafta C6 – C20 70 - 180 Sintesis senyawa organik, seperti cat, lilin, obat, kosmetik dan

(7)

lain-lain

Kerosin C11– C14 180 - 250 Sebagai bahan bakar pesawat udara dan kompor parafin Minyak 

solar 

C15– C17 250 - 300 Digunakan sebagai bahan bakar  diesel

Minyak  Pelumas

C16 ke atas 300 - 350 Digunakan sebagai minyak    pelumas

Parafin C20ke atas Sangat rendah

Sebagai bahan baku pembuatan lilin

2.4. Pengolahan Minyak Bumi

Proses pengolahan minyak bumi sendiri terdiri dari dua jenis proses utama, yaitu Proses Primer dan Proses Sekunder. Sebagian orang mendefinisikan Proses Primer sebagai proses fisika, sedangkan Proses Sekunder adalah proses kimia. Hal itu bisa dimengerti karena pada proses primer biasanya komponen atau fraksi minyak bumi dipisahkan berdasarkan salah satu sifat fisikanya, yaitu titik didih. Sementara pemisahan dengan cara Proses Sekunder bekerja berdasarkan sifat kimia kimia, seperti perengkahan atau pemecahan maupun konversi, dimana didalamnya terjadi proses perubahan struktur kimia minyak bumi tersebut (Nawawi, 1955).

(8)

BAB III

PEMBAHASAN

3. 1. Proses Pembentukan Minyak Bumi

Proses terbentuknya minyak bumi dijelaskan berdasarkan dua teori, yaitu (Mc Murry, 1992):

1. Teori Anorganik 

Teori Anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang menyatakan bahwa minyak bumi berasal dan reaksi kalsium karbida, CaC2 (dan reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air  menghasilkan asetilen yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.

CaCO3 + Alkali → CaC2 + HO → HC = CH → Minyak bumi

2. Teori Organik 

Teori Organik dikemukakan oleh Engker (1911) yang menyatakan  bahwa minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian secara anaerob jasad renik (mikroorganisme) dari tumbuhan laut dalam batuan  berpori.

3. 2. Eksplorasi Minyak Bumi

Langkah-langkah menemukan lokasi minyak bumi dapat dilakukan sebagai  berikut (Nawawi, 1955):

• Pertama, melihat petunjuk di permukaan bumi. Minyak bumi biasanya ditemukan di bawah permukaan yang berbentuk kubah. Lokasinya bisa di darat (yang dulunya lautan) atau di lepas pantai.

• Kedua, melakukan survei seismik  untuk menentukan struktur batuan di  bawah permukaan tersebut.

(9)

• Ketiga, melakukan pengeboran kecil untuk menentukan ada tidaknya minyak. Jika ada, maka dilakukan beberapa pengeboran untuk  memperkirakan apakah jumlah minyak bumi tersebut ekonomis untuk  diambil atau tidak.

Gambar 1. Alat berat untuk pengeboran minyak bumi

Pengeboran untuk mengambil minyak bumi (dan gas alam) di lepas pantai dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu (Nawawi, 1955) :

• Menanam jalur pipa di dasar laut dan memompa minyak (dan gas alam) ke daratan. Cara ini digunakan apabila jarak ladang minyak cukup dekat ke daratan.

• Membuat anjungan di mana minyak bumi (dan gas alam) selanjutnya dibawa oleh kapal tanker menuju daratan.

Di darat, minyak bumi (dan gas alam) dibawa ke kilang minyak (refinery) untuk  diolah.

3.3. Pengolahan Minyak Bumi

Minyak mentah (Crude oil ) yang peroleh dari pengeboran berupa cairan hitam kental yang pemanfaatannya harus diolah terlebih dahulu. Pengeboran minyak bumi di Indonesia, terdapat di pantai utara Jawa (Cepu, Wonokromo,

(10)

Cirebon), Sumatra (Aceh, Riau), Kalimantan (Tarakan, Balikpapan) dan Irian (Papua). Pengolahan minyak bumi melalui dua tahapan, diantaranya (Nawawi, 955):

3. 3. 1. Pengolahan pertama,

Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak dipisahkan menjadi komponen-komponen murni, melainkan ke dalam fraksi-fraksi, yakni kelompok-kelompok yang mempunyai kisaran titik didih tertentu. Hal ini dikarenakan jenis komponen hidrokarbon begitu banyak dan isomer-isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan. Proses distilasi bertingkat ini dapat dijelaskan sebagai berikut (Nawawi, 955) :

• Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan tinggi sampai suhu ~600 oC. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian dialirkan ke bagian bawah menara/tanur distilasi.

• Dalam menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati   pelat-pelat (tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang dilengkapi

dengan tutup gelembung (bubble cap) yang memungkinkan uap lewat. • Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin. Sebagian

uap akan mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair. Zat cair yang diperoleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi.

• Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan terkondensasi di bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa dengan titik didih rendah akan terkondensasi di bagian atas menara.

Sebagian fraksi dari menara distilasi selanjutnya dialirkan ke bagian kilang minyak lainnya untuk  proses konversi.

3. 3. 2. Pengolahan kedua,

Pada tahapan ini merupakan proses lanjutan hasil penyulingan bertingkat dengan proses sebagai berikut (Nawawi, 955):

(11)

1. Perengkahan (cracking)

Cracking atau pyirolisis merupakan proses pemecahan molekul-molekul hidrokarbon besar menjadi molekul-molekul yang lebih kecil dengan adanya  pemanasan atau katalis.

C7H15C15H30C7H15 → C7H16 + C6H12CH2 + C14H28CH2

minyak gas berat gasolin gasalin (anti knock) recycle stock dengan adanya   pemanasan yang cukup dan katalis maka hidrokarbon paraffin akan pecah

menjadi dua atau lebih fragmen dan salah satunya berupa olefin. Semua reaksi cracking adalah endotermik dan melibatkan energi yang tinggi. Proses cracking meliputi:

* Proses cracking thermis murni

Proses ini merupakan proses pemecahan molekul-molekul besar  dari zat hidrokarbon yang dilakukan pada suhu tinggi yang bekerja pada  bahan awal selama waktu tertentu.

Pada pelaksanaannya tidak mungkin mengatur produk yang dihasilkan pada suatu proses crackingi, biasanya selain menghasilkan   bensin (gasoline) juga mengandung molekul-molekul yang lebih kecil (gas) dan molekul-molekul yang lebih besar (memiliki titik didih yang lebih tinggi dari bensin).

Proses cracking dilakukan untuk menghasilkan fraksi-fraksi bensin yang berat yaitu yang mempunyai bilangan oktan yang buruk karena umunya bilangan oktan itu meningkat jika titik didihnya turun. Maka pada cracking bensin berat akan diperoleh suatu perbaikan dalam kualitas bahan  pembakarnya yang disebabkan oleh 2 hal, yaitu:

- Penurunan titik didih rata-rata - Terbentuknya alken

Oleh karena itu bilangan oktan dapat meningkat dengan sangat tinggi, misalnya dari 45-50 hingga 75-80.

(12)

Dengan adanya katalisator maka reaksi cracking dapat terjadi pada suhu yang lebih rendah. Keuntungan dari proses thermis-katalisator  adalah:

- Perbandingan antara bensin terhadap gas adalah sangat baik karena disebabkan oleh pendeknya waktu cracking pada suhu yang le bih rendah. - Bensin yang dihasilkan menunjukkan angka oktan yang lebih baik.

Dengan adanya katalisator dapat terjadi proses isomerisasi, dimana alkena-alkena dengan rantai luru dirubah menjadi hidrokarbon bercabang, selanjtnya terjadi aromatik-aromatik dalam fraksi bensin yang lebih tinggi yang juga dapat mempengaruhi bilangan oktan.

* Proses cracking dengan chlorida-aluminium (AlCl3) yang bebas air 

Bila minyak dengan kadar aromatik rendah dipanaskan dengan AlCl3 bebas air pada suhu 180-200 oC maka akan terbentuk bensin dalam keadaan dan waktu tertentu. Bahan yang tidak mengandung aromatik  (misalnya parafin murni) dengan 2 atau 5% AlCl3 dapat merubah sebagian  besar (90%) dari bahan itu menjadi bensin, bagian lain akan ditingga/ sebagai arang dalam ketel. Anehnya pada proses ini bensin yang dihasilkan tidak mengandung alkena-alkena tetapi masih memiliki  bilangan oktan yang lumayan, hal ini mungkin disebabkan kerena sebagian  besar alkena bercabang. Kerugian dari proses ini adalah :

- Mahal karena AlCl3yang dipakai akan menyublim dan mengurai. - Bahan-bahan yang dapat dikerjakan terbatas.

- Pada saat reaksi berlangsung, banyak sekali gas asam garam maka harus memakai alat-alat yang tahan korosi.

2. Ekstrasi

Pengerjaan ini didasarkan pada pembagian dari suatu bahan tertentu dalam dua bagian yang mempunyai sifat dapat larut yang berbeda.

3. Kristalisasi

Sebelum di filtrasi lilin harus dikristalisasi untuk menyesuaikan ukuran kristal dengan cooling dan stirring. Lilin yang tidak diinginkan dipindahkan dan menjadi lilin mikrokristalin yang diperdagangkan.

(13)

4. Pembersihan dari kontaminasi

3.4. Fraksi-Fraksi Minyak Bumi

Hasil pengolahan minyak bumi menjadi fraksi-fraksi yang mempunyai sifat masing-masing. Di bawah ini akan dibahas secara rinci mengenai sifat dari setiap fraksi.

3. 4. 1. Fraksi Gas

Gas alam dapat diperoleh secara terpisah maupun bersama-sama dengan minyak bumi. Gas alam sebagian besar terdiri dari alkana berantai karbon rendah yaitu antara lain metana, etana, propana, butana dan iso-butana. Gas alam dapat dipergunakan sebagai (Nawawi, 1955):

1. Bahan bakar rumah tangga atau pabrik 

Gas alam merupakan bahan bakar yang paling bersih dan praktis, tetapi gas alam mempunyai keburukan yaitu sifatnya yang tidak berbaun (bila dibandingkan dengan gas dari batubara) sehingga sering terjadi kecelakaan karena bocor. Oleh karena itu kadang-kadang gas ini diberi "bau" yaitu sedikit zat yang berbau sekali. Propana yang merupakan salah satu fraksi gas pada perusahaan biasanya digunakan sebagai :

- Mengelas paduan-paduan tembaga, alumunium dan magnesium. - Mengelas besi tuang.

- Menyolder dan mengelas solder. - Menyemprot Jogam.

- Memotong besi dengan gas karbit. - Penerangan pantai.

Butana dipakai dalam rumah tangga sebagai : - Pemanas ruangan.

- Penerangan.

- Pemakaian di dapur.

Butana mempunyai batas meledak yang lebih kecil bila dibandingkan dengan  propana.

(14)

2. Karbon hitam (Carbon Black)

Karbon hitam (Carbon black) adalah arang harus yang dibuat oleh pembakaran yang tidak sempurna. Pegunaannya antara lain sebagai (Nawawi, 1955) :

- Bahan dalam pembuatan cat, tinta cetak dan tinta Gina.

- Zat pengisi pada karet terutama dalam pembuatan ban-ban mobil dan sepeda. Karbon hitam dibuat dengan membawa nyala gas bumi ke sebuah bidang datar  yang didinginkan, arang yang terbentuk kemudian dipisahkan dari bidang ini dan dibagi berdasarkan kehalusannya. Metana yang mengandung 75% karbon akan menghasilkan 4 atau 4,5% zat penghitam dan sisanya hilang sebagai asap, zat asam arang dan sebagainya.

3. Tujuan-tujuan Sintesis

Hasil sintesis dibuat dengan oksidasi zat-zat hidrokarbon dari gas alam. Proses pembuatan lainnya, yaitu :

- Pembuatan zat cair dari metana.

- Pembuatan bensin-bensin untuk kapal terbang yang bernilai tinggi dengan cara menggandeng (alkylering) iso-butana dengan butena-butena.

3. 4. 2. Bensin

Bensin dapat dibuat dengan beberapa cara, antara lain yaitu (Nawawi, 1955) ;

1. Penyulingan langsung dari minyak bumi (bensin   straight run), dimana kualitasnya tergantung pada susunan kimia dari bahan-bahan dasar. Bila mengandung banyak aromatik-aromatik dan napthen-naphten akan menghasilkan  bensin yang tidak mengetok (anti knocking).

2. Merengkah (cracking) dari hasil-hasil minyak bumi berat, misalnya dari minyak  gas dan residu.

3. Merengkah (retor ming) bensin berat dari kualitas yang kurang baik. 4. Sintesis dari zat-zat berkarbon rendah.

Bensin biasanya digunakan sebagai : 1. Bahan bakar motor 

(15)

Sebagai bahan bakar motor ada beberapa sifat yang diperhatikan untuk  menentukan baik atau tidaknya bensin tersebut.

* Keadaan terbang (titik embun)

Gangguan yang disebabkan oleh adanya gelembung-gelembung gas didalam karburator dari sebuah motor yang disebabkan oleh adanya kadar yang terlalu tinggi dari fraksi-fraksi yang sangat ringan dalam bensin. Hal ini terutama disebabkan oleh terlalu banyaknya propana dan butana yang berasal dari bensin. Gelembung-gelembung gas yang terdapat dalam keadaan tertentu dapat menutup lubang-lubang perecik yang sempit dan pengisian bensin akan terhenti.

* Kecendrungan mengetok (knocking)

Ketika rasio tekanan dari motor relatif tinggi, pembakaran bisa menyebabkan  peletusan (peledakan) didalam sijinder, sehingga :

- Timbulnya kebisingan knock  - Kekuatan berkurang

- Menyebabkan kerusakan mesin

Hidrokarbon rantai bercabang dan aromatik sangat mengurangi kecendrungan dari bahan bakar yang menyebabkan knocking, misalnya 2,2,4 -trimetil pentane (iso-oktan) adalah anti knock fuels. Harga yang tinggi dari  bilangan oktan mengakibatkan makin baik melawan knocking. Mesin automibil

modern memerlukan bahan bakar dengan bilangan oktan antara 90 dan 100, semakin tinggi rasio penekanan (compression) maka diperlukan bilangan oktan yang tinggi pula.

Bilangan oktan dapat dinaikkan dengan menambahkan beberapa substansi, antara lain tetraetyl lead (TEL) dan tetrametyl lead (l-MI) yang ditambahkan dalam bensin dengan kuantitas yang kecil karena dikuatirkan apabila ditambahkan terlalu banyak efek timah bagi lingkungan. TEL (Pb(C2Hs)4) dibuat dari campuran timah hitam dengan natrium dan etilklorida, reaksinya :

Pb + 4Na + 4C2H5CI → Pb (C2H5)4+ 4 NaCI TEL

(16)

Damar dapat terbentuk karena adanya alkena-alkena yang mempunyai satu ikatan ganda sehingga berpotensi untuk berpolirherisasi membentuk molekul-molekul yang lebih besar. Pembentukan damar ini dipercepat oleh adanya zat asam di udara, seperti peroksiden. Kerugian yang disebabkan oleh pembentukan damar ini antara lain;

- Bahan ini dapat menempel pada beberapa tempat dalam motor, antara lain saluran-saluran gas dan pada kutub yang dapat mengakibatkan kerusakan pada motor.

- Menurunkan bilangan oktan karena hilangnya alkena-alkena dari bensin.

Pembentukan damar dapat dicegah dengan penambahan senyawa-senyawa dari tipe poliphenol dan aminophenol, seperti hidroquinon dan p-aminophen.

* Titik beku

Jika dalam bensin terdapat prosentasi yang tinggi dari aromatik-aromatik tertentu maka pada waktu pendinginan, aromatik itu akan mengkristal dari mengakibatkan tertutupnya lubang- lubang penyemprotan dalam karburator. Titik beku ini terutama dipengaruhi oleh benzen (titik beku benzen murni ± 5ºC).

* Kadar belerang

Kerugian yang disebabkan bila kadar belerang terlalu tinggi, adalah : - Memberikan bau yang tidak enak dari gas-gas yang dihasilkan.

- Mengakibatkan korosi dari bagian-bagian logam, seperti rusaknya silinder-silinder yang disebabkan oleh asam yang mengembun pada didnding silinder-silinder. - Mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap bilangan oktan.

2. Bahan Ekstraksi, Pelarut dan Pembersih

Sebelum digunakan sebaagi pengekstraksi bensin di fraksinasi dengan destilasi bertingkat menjadi fraksi yang lebih kecil. Bensin biasanya digunakan untuk mengekstraksi berbagai bahan, seperti minyak kedelai, minyak kacang tanah, minyak kelapa dan bahan-bahan alam lain. Sebagai bahan pelarut bagi karet digunakan fraksi dengan titik didih antara 80 -130°C dan 100 -130°C. Larutan karet ini biasanya digunakan untuk :

- Mencelupkan kanvas pada pembuatan ban. - Melekatkan karet.

(17)

- Perekat-perekat untuk industri sepatu.

- Larutan untuk pasta-pasta karet untuk memadatkan dan melaburkan tenunan. Bensin juga dapat digunakan sebagai bahan pembersih yaitu membersihkan secara kimia dengan cara diuapkan. Keuntungan menggunakan  bensin sebagai bahan pembersih adalah:

- Bensin memiliki titik didih rendah sehingga barang-barang yang dicuci lekas menjadi kering dan baunya cepat hilang.

- Tidak mudah terbakar di ruang terbuka. - Kualitas dari bahan wol tahan terhadap ini. 3. Bahan bakar penerangan dan pemanasan

Bensin digunakan pada lampu-lampu tambang dimana tidak terdapat tenaga listrik.

3. 4. 3. Kerosin

Pemakaian kerasin sebagai penerangan di negara-negara maju semakin  berkurang, sekarang kerasin digunakan untuk pemenasan. Pemakaian terpenting

dari kerasin antara lain(Nawawi, 1955) : 1. Minyak Lampu

Kerosin sebagai minyak lampu dihasilkan dengan jalan penyulingan langsung, sifat-sifat yang harus diperhatikan bila kerasin digunakan sebagai minyak lampu adalah :

* Warna

Kerosin dibagai dalam berbagai kelas warna: - Water spirit (tidak berwarna)

- Prime spirit - Standar spirit

Di India, pemakai di pedalaman tidak mau membeli kerosin putih karena mengira ini adalah air dan mengira hanya yang berwarna kuning atau sawo matang saja yang dapat membakar dengan baik.

* Sifat bakar 

(18)

- Jika mengandung banyak aromatik maka apinya tidak dapat dibesarkan karena apinya mulai berarang.

- Alkana-alkana memiliki nyala api yang paling baik. - Sifat bakar napthen terletak antara aromatik dan alkana. * Viskositas

Minyak dalam lampu kerasin mengalir ke sumbu karena adanya gaya kapiler  dalam saluran-saluran sempit antara serat-serat sumbu. Aliran kerosin tergantung  pada viskositas yaitu jika minyak cair kental dan lampu mempunyai tinggi-naik 

yang besar maka api akan tetap rendah dan

sumbu menjadi arang (hangus) karena kekurangan minyak. * Kadar belerang

Sama seperti kadar belerang pada bensin.

2. Bahan bakar untuk pemanasan untuk memasak  Macam-macam alat pembakar kerosin:

- Alat pembakar dengan sumbu gepeng: baunya tidak enak.

- Alat pembakar dengan sumbu bulat: mempunyai pengisian hawa yang dipusatkan.

- Alat pembakar dengan pengabutan tekan: merek dagang primus

3. Bahan bakar motor 

Motor-motor yang menggunakan kerosin sebagai bahan bakar adalah : - Alat-alat pertanian (traktor).

- Kapal perikanan.

- Pesawat penerangan listrik kecil.

Motor ini selain memiliki sebuah karburator juga mempunyai alat penguap untuk kerosin. Motor ini jalannya dimulai dengan bensin dan dilanjutkan dengan kerosin kalau alat penguap sudah cukup panas. Motor ini akan berjalan dengan  baik bila kadar aromatik didalam bensin tinggi.

4. Bahan pelart untuk bitumen

Kerosin jenis white spirit sering digunakan sebagai pelarut untuk bitumen aspal.

(19)

Bubuk serangga dibuat dari bunga Chrysant (Pyerlhrum cinerarieotollum) yang telah dikeringkan dan dihaluskan, sebagai bahan pelarut digunakan kerosin. Untuk keperluan ini kerasin harus mempunyai bau yang enak atau biasanya obat semprot itu mengandung bahan pengharum.

3. 4. 4. Minyak Gas

Minyak gas pada awalnya banyak digunakan sebagai penerangan dalam gerbong kereta api, tetapi sekarang sebagian telah diganti oleh listrik karena lebih mudah dipakai dan sedikit bahaya kebakaran jika ada kecelakaan kereta api. Minyak gas juga digunakan sebagai (Nawawi, 1955) :

- Bahan bakar untuk motor diesel.

- Pesawat-pesawat pemanasan pusat otomatis dengan nama minyak bakar untuk  keperluan rumah tangga, biasanya adalah minyak gas tanpa bagian-bagian residual. Seperti pada bensin untuk menaikkan bilangan oktan pada minyak gas maka perlu ditambahkan :

- Persenyawaan yang mengandung banyak sekali zat asam, misalnya amilnitrit dan etilnitrit. Untuk memperoleh hasil yang nyata maka persentasenya harus  besar yaitu kira-kira 5% sehingga pemakaian senyawa ini menjadi mahal.

- Persenyawaan yang penggunaannya lebih sedikit peroksida (peroxyden) dan  berbagai persenyawaan organik, dipakai 0,5% untuk menaikkan 10 atau 15 titik   bilangan oktan.

3. 4. 5. Minyak Bakar

Walaupun setiap minyak yang dibakar dapat dinamakan minyak bakar  tetapi nama ini biasanya hanya digunakan untuk bahan bakar residual dan untuk    bahan bakar sulingan. Bahan bakar residua! biasanya diperoleh dengan cara

mengentalkan minyak bumi atau merengkah minyak gas dan residu minyak tanah. Bahan bakar digunakan sebagai (Nawawi, 1955) :

- Motor diesel tipe besar.

- Minyak yang dinyalakan dengan pembakar dalam tungku masak yang digunakan untuk :

(20)

- Memproduksi uap

- Pengerjaan panas dari logam - Mencairkan hasil perindustrian

- Membakar batu, emaile, dan sebagainya.

Sifat-sifat yang harus ada pada minyak bakar adalah : * Memiliki batas viskositas tertentu

Viskositas minyak bakar terletak antara viskositas minyak gas yaitu kira-kira 4 cs = 1,30E pada 50°C dan kira-kira 550/650 cs = 75/850E pada 50°C. Minyak bakar  yang lebih encer diperlukan untuk pesawat bakar yang lebih kecil, misalnya untuk  alat pemanasan sentral otomatis dalam rumah.

* Banyaknya panas yang diberikan

Kalor pembakaran minyak bakar batasnya kira-kira 10.000 dan 10.550 cal/g. * Kadar belerang

Lebih penting pada minyak diesel daripada minyak bakar karena pada minyak  disesi belerang dapat menyebabkan kerusakan silinder dan kerosi dari sistem  buang.

* Titik beku

- Mempunyai titik beku maksimal tertentu.

- Biasanya titik beku tergantung pada perlakuan terlebih dahulu yang dikerjakan terhadap bahan. Misalnya minyak bakar sebagian terdiri dari residu cracking yang sesudah dipanaskan hingga 100 oC memiliki titik didih –21 oC, tetapi sesudah

dibiarkan untuk waktu yang lama titik beku menjadi 150 oC.

3.5. Kegunaan Minyak Bumi

3. 5. 1. Petrokimia

Minyak bumi selain sebagai bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Bahan-bahan atau   produk yang terbuat dari bahan dasarnya minyak dan gas bumi disebut   petrokimia. Bahan-bahan petrokimia dapat digolongkan: plastik, serat sintetik,

(21)

karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, berbagai jenis obat dan vitamin (Fieser, 1950).

Gambar 1. Proses Petrokimia

Proses petrokimia umumnya melalui tiga tahapan, yaitu:

1. Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia 2. Mengubah bahan dasar petrokimia menjadi produk antara, dan

3. Mengubah produk antara menjadi produk akhir yang dapat dimanfaatkan. Hampir semua produk petrokimia berasal dari tiga jenis bahan dasar yaitu:

1. Olefin (alkena-alkena)

Olefin yang terpenting adalah etena (etilina), propena (propilena), butena (butilena) dan butadiena.

CH2 = CH2 CH2 = CH – CH3

Etilena propilena

CH3 – CH = CH – CH3CH2= CH – CH = CH2

Butilena butadiena

2. Aromatika (benzena dan turunannya)

Aromatika yang terpenting adalah benzena (C6H6), totuena (C6H5CH3) dan xilena (C6H4 (CH3)2

(22)

3. Gas Sintesis

Gas sintetis disebut juga syn-gas yang merupakan campuran karbon monoksida (CO) dan hidrogen (H2). Syn-gas dibuat dari reaksi gas bumi

atau LPG melalui proses yang disebut stean reforming atau oksidasi  parsial.

Reaksi stean reforming : CH4(g) + H2O → CO(g)+ 3H2(g)

Reaksi oksidasi parsial : 2CH4(g) + O2 → 2CO(g)+ 4H2(g)

3. 5. 1. 1. Petrokimia dari Olefin

Berikut ini beberapa petrokimia dari olefin dengan bahan dasar etilena: 1. Polietilena

Polietilena adalah plastik yang paling banyak diproduksi yang digunakan sebagai kantong plastik dan plastik pembungkus/sampah.

2. PVC

PVC adalah polivinilkiorida yang merupakan plastik untuk pembuat pipa (pralon).

3. Etanol

Etanol adalah bahan yang sehari-hari kita kenal sebagai alkohol yang digunakan untuk bahan bakar atau bahan antar produk lain.

Alkohol dibuat dari etilena:

CH2 = CH2 + H2O → CH3– CH2OH

4. Etilen glikol atau Glikol

Glikol digunakan sebagai bahan anti beku dalam radiator mobil di daerah  beriklim dingin.

(23)

5. Polipropilena

Plastik polipropilena lebih kuat dibanding polietilena. Jenis plastik   polipropilena sering digunakan untuk karung plastik dan tali plastik.

6. Gliserol

Zat ini digunakan sebagai bahan kosmetik (pelembab), industri makanan dan bahan untuk membuat bahan peledak (nitrogliserin)

7. Isopropil alkohol

Zat ini digunakan sebagai bahan utama untuk produk petrokimia lainnya seperti aseton (bahan pelarut, misalnya untuk melarutkan kutek)

Petrokimia yang pembuatannya menggunakan bahan dasar butadiene adalah karet sintetik seperti SBR (styrene-butadilena-rubber) dan nylon -6,6, sedangkan yang menggunakan bahan dasar isobutilena adalah MTBE (metil tertiary butyl eter)

3. 5. 1. 2. Petrokimia dari Aromatik 

Bahan dasar aromatik yang terpenting adalah benzena, toluena, dan xilena (BTX). Bahan dasar benzena umumnya diubah menjadi stirena, kumena dan sikloheksana

1. Stirena digunakan untuk membuat karet sinetik 

2. Kumena digunakan untuk membuat fenol, selanjutnya fenol untuk  membuat perekat

3. Sikloheksana digunakan terutama untuk membuat nylon

4. Benzena digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat detergen. Bahan dasar untuk toluena dan xilena untuk membuat bahan peledak (TNT), asam tereftalat (bahan pembuat serat).

(24)

3. 5. 1. 3. Petrokimia dan gas-sinetik 

Gas sinetik merupakan campuran dari karbon monoksida dan hidrogen. Beberapa contoh petrokimia dari syn-gas sebagai berikut:

1. Amonia (NH3)

 N2(g)+ 3H2(g) → 2NH3(g)

Gas nitrogen dari udara dan gas hidrogennya dari syn-gas. Amonia digunakan untuk membuat pupuk [CO(NH2)2] urea, [(NH4)2SO4]; pupuk 

ZA dan (NH4 NO3); amonium nitrat.

2. Urea [CO(NH2)2]

CO2(g) + 2NH3(g) → NH2COH4(S)

 NH2CONH4(S) → CO(NH2)2(S) + H2O(g)

3. Metanol (CH3OH)

CO(g)+ 2H3(g) → CH3OH(g)

Sebagian besar metanol diubah menjadi formal-dehida dan sebagian digunakan untuk membuat serat dan campuran bahan bakar.

4. Formal dehida (HCHO) CH3OH(g)→ HCHO(g)+ H2(g)

Formal dehida dalam air dikenal dengan formalin yang digunakan mengawetkan preparat biologi.

3. 5. 2. Sandang

Dari bahan hidrokarbon yang bisa dimanfaatkan untuk sandang adalah PTA ( purified terephthalic acid ) yang dibuat dari para-xylene dimana bahan dasarnya adalah kerosin (minyak tanah). Dari Kerosin ini semua bahannya dibentuk  menjadi senyawa aromat, yaitu para-xylene. Bentuknya senyawa benzen (C6H6),

tetapi ada dua gugus metil pada atom C1 dan C3 dari molekul benzen tersebut

(Sari, 2006).

Para-xylene ini kemudian dioksidasi menggunakan udara menjadi PTA (lihat  peta proses petrokimia diatas). PTA yang berbentuk seperti tepung detergen ini

(25)

kemudian direaksikan dengan metanol menjadi serat poliester. Serat poli ester  inilah yang menjadi benang sintetis yang bentuknya seperti benang. Hampir  semua pakaian seragam yang adik-adik pakai mungkin terbuat dari poliester. Untuk memudahkan pengenalannya bisa dilihat dari harganya. Harga pakaian yang terbuat dari benang sintetis poliester biasanya relatif lebih murah dibandingkan pakaian yang terbuat dari bahan dasar katun, sutra atau serat alam lainnya.

Kehalusan bahan yang terbuat dari serat poliester dipengaruhi oleh zat   penambah (aditif) dalam proses pembuatan benang (saat mereaksikan PTA

dengan metanol) (Austin, 1985).

3. 5. 3. Papan

Bahan bangunan yang berasal dari hidrokarbon pada umumnya berupa plastik. Bahan dasar plastik hampir sama dengan LPG, yaitu polimer dari propilena, yaitu senyawa olefin / alkena dari rantai karbon C3. Dari bahan plastik inilah kemudian

 jadi bermacam-macam produk mulai dari atap rumah (genteng plastik), furniture,  peralatan interior rumah, bemper mobil, meja, kursi, piring, dan lain-lain (Sari,

2006).

3. 5. 4. Seni

Untuk urusan seni, terutama seni lukis, peranan utama hidrokarbon ada pada tinta /cat minyak dan pelarutnya. Mungkin adik-adik mengenal thinner yang biasa digunakan untuk mengencerkan cat. Sementara untuk urusan seni patung banyak   patung yang berbahan dasar dari plastik atau piala, dan lain-lain (Sari, 2006).

Hidrokarbon yang digunakan untuk pelarut cat terbuat dari   Low Aromatic White Spirit  atau LAWS merupakan pelarut yang dihasilkan dari Kilang PERTAMINA di Plaju dengan rentang titik didih antara 145oC – 195oC. Senyawa

hidrokarbonyang membentuk pelarut LAWS merupakan campuran dari parafin, sikloparafin, dan hidrokarbon aromatic (Nawawi, 1995).

(26)
(27)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.1.1 Eksplorasi minyak bumi dapat dilakukan dengan cara pengeboran dengan terlebih dahulu dilakukan tinjauan secara geologis.

3.1.2 Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui dua tahap yaitu tahap pertama distilasi dan tahap kedua meliputi cracking, ekstraksi, kristalisasi, dan  pembersihan dari kontaminan.

3.1.3 Kegunaan minyak bumi diantaranya sebagai bahan petrokimia, sandang,  papan, dan untuk kesenian.

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Austin, T. George. 1985. Shreves Chemical Process Industries. Mc Graw Hill Book Company

Fieser, Louis F and Mary Fieser. 1950. Organic Chemistry. Second Edition. D.C. Heatch and Company: Boston

Mc Murry, Jhon. 1992. Organic Chemistry. Third Edition. Brooks Publishing Company: California

  Nawawi, Harun. 1955. Minyak Bumi dan Hasil Minyak Bumi, Penggalian,  Pengerjaan dan Pemakaiannya. Penerbit Buku Teknik: Jakarta

Purba Michael. 2004. Kimia Untuk SMA: Jakarta. PT Erlangga

Sari, Ika Ratna S.Pd. 2006. Metode Belajar Efektif Kimia : Jawa Tengah. CV Media Karya Putra

Syaroni, Ahmad Imam. 2009. Seismik Eksplorasi. http://geodesy.its.ac.id .

diakses pada 14 November 2010

Wiseman, Peter. 1983. An Introduction to Industrial Organic Chemistry. Second Edition. Applied Science Publisher: London

Anonim. 2009. Eksplorasi Minyak Bumi. http://id.wikipedia.org diakses pada 14  November 2010

Gambar

Tabel 1. Fraksi-Fraksi Minyak Bumi Fraksi Jumlah atom C Titik Didih/Cᵒ Kegunaan
Gambar 1. Alat berat untuk pengeboran minyak bumi
Gambar 1. Proses Petrokimia

Referensi

Dokumen terkait

Hasil survei arkeologis yang dilakukan di Pulau Fordata dan Pulau Larat setidaknya memberikan gambaran bahwa kedua pulau ini dan kawasan Tanimbar bagian utara

Ayat aktif transitif ialah ayat yang mengandungi kata kerja transitif iaitu yang diikuti oleh frasa nama atau klausa komplemen sebagai objek atau unsur

Salah satu permasalahan yang muncul dalam industri grafika adalah bagaimana mengendalikan proses produksi dalam industri grafika agar diperoleh lost.. of production

Tingkat Accuracy yang semakin tinggi menunjukkan bahwa data yang ada dalam aplikasi memiliki tingkat kolektif data yang cukup tinggi untuk mengukur kedekatan

Dalam rangka sebagai upaya perbaikan kinerja agar mampu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat maka salah satunya perlu dilakukan Kaji Banding ke Puskesmas yang

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan dengan judul “Keberlanjutan dan Kontribusi Industri Kecil Kerajinan Genteng dalam Meningkatkan Kesejahteraan

Hasil kuisioner orientasi masa depan ( future orientation ) dari mahasiswa Gambar 5 menunjukkan bahwa hasil kuisioner tertinggi untuk pertanyaan nomor 4,7, yaitu total nilai 99

Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek kognitif