• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SMP NEGERI 3 SUMBUL TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SMP NEGERI 3 SUMBUL TAHUN 2014"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SMP NEGERI 3 SUMBUL

TAHUN 2014

Fidrin1, Sori Muda2, Hiswani2

1Mahasiswa Departemen Epidemiologi FKM USU 2

Dosen Departemen Epidemiologi FKM USU Jl. Universitas No.21 Kampus USU Medan, 20155

Email: enifidrin@gmail.com

ABSTRACT

Menarche is the first menstrual cycle experienced by women. Ages of menarche variated, but normal in 13-14 years. The result of Health Research Association (Riskesdas) 2010 showed the average ages of menarche in Indonesia is 13 year. The purpose of this research was to determine the factor associated with the ages of menarche in female students of SMP Negeri 3 Sumbul by 2014.

This research is an observational study with cross sectional approach.. Sample was many 126 students were taken by stratified random sampling. The research instrument used was a questionnaire as well as the scales of measuring instruments and gauges. Univariate data were analyzed descriptively and bivariate data were analyzed using the chi square test with 95% CI.

The results showed the average ages of menarche is 13,67 years and the highest proportion of the ages of menarche of the respondent is normal(85,70%). The highest proportion of the responden is normal nutritional status (57,10%), mother ‘s ages of menarche is normal (84,90%), normal fisic activity (61,10%). The result of bivariate analysis, generally there is a significant association nutritional status (p = 0.024) and ages of menarche. There was no significant correlation between mother’s ages of menarche (p = 0,10), physical activity (p=0,65) and ages of menarche.

It is suggested to SMP Negeri 3 Sumbul who have early to maintain healthy lifestyle so that risk factors for degenerative diseases such as breast cancer, ovarian cancer, uterine myomas and impact young marriage can be minimized.

Keywords: Ages of menarche, nutritional status, physical activity

Pendahuluan

Setiap anak dalam perkembangannya akan mengalami perubahan fisik, psikis, sosial, dan perilaku. Perubahan fisik yang dominan terjadi selama proses ini.1 Salah satu perubahan fisik tersebut adalah proses reproduksi yang lebih dikenal dengan istilah pubertas.2 Pubertas adalah masa peralihan dari kanak-kanak menuju kedewasaan, yang terjadi karena adanya aktivasi hormon gonadotropin pada hipofisis, dan juga hormon steroid terkait seks, yang menimbulkan perubahan dan karakteristik seksual pada manusia, secara primer dan sekunder.3

Salah satu tanda seorang perempuan telah memasuki usia pubertas adalah terjadinya menarche. Menarche adalah perdarahan pertama dari uterus yang terjadi pada seorang wanita. Usia yang mendapat menarche bervariasi yaitu antara usia 10-16 tahun, tetapi rata-rata 12,5 tahun.4 Statistik menunjukkan bahwa usia menarche dipengaruhi faktor keturunan, keadaan gizi dan kesehatan umum, perbaikan pelayanan kesehatan, lingkungan masyarakat.4,5

Menarche pada usia lebih awal menyebabkan alat-alat reproduksi belum berfungsi secara optimal dan belum siap

(2)

2 mengalami perubahan-perubahan sehingga timbul nyeri ketika menstruasi. Usia menarche dini juga merupakan faktor risiko terjadinya kanker ovarium dan kanker payudara. Hal ini disebabkan karena tingkat hormon esterogen dan progesteron dapat memicu beberapa tumor yang bisa menjadi ganas.6

Penelitian yang dilakukan oleh Macsali tahun 2011 di European Community Respiratory Health Survey II menunjukkan bahwa wanita dengan menarche dini akan berisiko menderita gejala asma (Odds Ratio, 1.80; 95% CI, 1.90–2.97), asma dengan hiperreaktif bronchial (Odds Ratio, 2.79; 95% CI, 1.06–7.34) dan rata-rata menderita gejala asma yang tinggi sebesar (mean 1.58; 95% CI, 1.12–2.21). Menarche dini akan menyebabkan wanita mengalami penurunan fungsi kerja paru ketika dewasa disebabkan karena peranan metabolisme dan faktor hormonal pada kesehatan pernapasan wanita.7

Sebaliknya, menarche yang lambat juga berdampak terhadap lambatnya kematangan fisik, baik hormon maupunorgan tubuh yang dapat menyebabkan kegagalan penimbunan mineral pada tulang dan menurunkan kepadatan mineral tulang. Akibat keadaan ini resiko osteoporosis menjadi lebih besar dikemudian hari.8

Usia menarche pada wanita berbeda-beda pada semua suku bangsa. Dari beberapa penelitian yang dilakukan selama 100 tahun terakhir menunjukkan ada kecenderungan semakin cepatnya mengalami menarche. Pada tahun 1860 rata-rata anak yang mengalami menarche adalah 26 tahun 8 bulan dan pada tahun 1975 umur 12 tahun 3 bulan. Di indonesia yang merupakan daerah tropis menarche terjadi antara umur 12-16 tahun, sedangkan didaerah yang 4 musim haid pertama ini lebih lambat, bisa mencapai 17-20 tahun.9 Di Inggris rata-rata menarche pada usia 13 tahun, sedangkan pada suku Bundi di Papua Nugini menarche terjadi pada usia 18 tahun.5,10

Di Amerika Serikat tahun 2009, sekitar 95% wanita remaja mempunyai tanda-tanda pubertas dengan menarche pada umur 12 tahun dan umur rata-rata 12,5 tahun yang

diiringi dengan pertumbuhan fisik saat menarche. Di Maharashtra, India rata-rata usia menarche pada anak perempuan adalah 12,5 tahun, 24,92% menarche dini (10-11 tahun) , 64,77% menarche ideal (12-13 tahun) dan 10,30% menarche terlambat (14-15 tahun).11

Hasil riset kesehatan dasar tahun 2010 menunjukkan rata-rata usia menarche di Indonesia adalah 13 tahun dengan usia menarche termuda di bawah 9 tahun dan tertua 20 tahun.12

Survei nasional menunjukkan rata-rata usia menarche kebanyakan wanita Indonesia adalah 12,96 tahun dengan penurunan 0,145 tahun per dekade. Kebanyakan anak perempuan Indonesia mendapatkan menstruasi pertamanya pada usia 12 tahun (31,33%), 13 tahun (31,30%), dan 14 tahun (18,24%). Rata-rata usia menarche terendah berada di Yogyakarta (12,45 tahun) dan yang paling tinggi terdapat di Kupang (13,86).13

Berdasarkan penelitian Nurillah Amaliah tahun 2012, dari 13.550 responden di Indonesia sebesar 48,2 persen sudah mengalami menarche pada usia rata-rata 12,39±1,08 tahun.14

Penelitian yang dilakukan oleh Toanubun tahun 2009 terhadap 58 orang siswi SMP di Kabupaten Deli Serdang menemukan rata-rata usia menarcheadalah12,7 tahun.15

Hasil penelitian yang dilakukan Hilna Khairunisa Shaliha menunjukkan rata – rata usia menarche di Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat adalah 12,3 ± 0,95 tahun. Rata-rata tinggi badan adalah 149 ± 0,7 cm. Berat badan rata-rata sebesar 42,9 ± 0,72 kg.16

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah belum diketahui faktor – faktor yang berhubungan dengan usia menarche pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian menarche pada siswi di SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014. Tujuan khusus penelitian ini adalah:

a. Mengetahui distribusi proporsi usia menarche pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014.

(3)

3 b. Mengetahui usia rata-rata menarche

pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014.

c. Mengetahui distribusi proporsi status gizi siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014.

d. Mengetahui distribusi proposi usia menarche ibu pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014.

e. Mengetahui distribusi proporsi aktivitas fisik siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014.

f. Mengetahui hubungan antara status gizi dengan usia menarche pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014. g. Mengetahui hubungan antara usia

menarche ibu dengan usia menarche pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014.

h. Mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan usia menarche pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014. Manfaat penelitian ini adalah:

a. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan mengenai permasalahan pada ilmu kesehatan masyarakat khususnya pada bidang dismenore dan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

b. Untuk menambah wawasan mengenai permasalahan pada masyarakat yang berhubungan dengan reproduksi wanita khususnya mengenai menarche dan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

c. Memberikan informasi dan masukan kepada pihak sekolah untuk merencanakan sosialisasi yang tepat dalam memberikan penyuluhan kesehatan reproduksi terutama tentang menstruasi.

Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat observasional analitik, dengan menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SMP

Negeri 3 Sumbul. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Agustus 2014.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswi SMP Negeri 3 Sumbul, dari kelas VII – VIII yang berjumlah 187 orang. Sampel penelitian ini adalah sebagian siswi SMP Negeri 3 Sumbul yang telah menarche Perhitungan sampel dengan menggunakan rumus besar sampel dengan jumlah populasi yang diketahui.17

n = Z2 [p (1-p)] N Z2 [p (1-p)] + (N-1) E2

Dengan menggunakan rumus tersebut diketahui sampel sebanyak 126 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah (Stratified Random Sampling).18

Data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari siswi dengan menggunakan metode wawancara dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran tinggi serta berat badan siswi, sedangkan data sekunder diperoleh dari tempat dilakukannya penelitian yaitu SMP Negeri 3 Sumbul. Data univariat dianalisis secara deskriptif sedangkan data bivariat dengan chi-square 95% CI.

Hasil dan Pembahasan Analisis Univariat

Penelitian yang dilakukan terhadap 126 siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014, diperoleh proporsi usia menarche. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.1 dan 4.2

Tabel 1 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Usia Menarche di SMP Negeri 3 Sumbul Tahun 2014 Usia Menarche Frekuensi Proporsi (%) 11 3 2,4 12 15 11,9 13 14 31 49 24,6 38,9 15 28 22,2 Jumlah 126 100,0

Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa proporsi responden berdasarkan usia menarche di SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014, paling banyak pada usia 14 tahun yaitu 49 orang (38,9%).

(4)

4 Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Menarche di SMP Negeri 3 Sumbul Tahun 2014 dikategorikan Usia Menarche Frekuensi Proporsi (%) Cepat 18 14,3 Normal 108 85,7 Jumlah 126 100,0

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa proporsi responden berdasarkan usia menarche setelah dikategorikan di SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014, paling banyak usia normal (13-15 tahun) sebanyak 108 orang (85,7%) dan paling sedikit usia menarche cepat (≤12 tahun) sebanyak 18 orang (14,3%).

Tabel 3 Rata-rata Usia Menarche Responden

Variabel Mean Max Min

Usia Menarche 13,67 15 11 Berdasarkan analisa data dengan menggunakan spss, maka didapat rata-rata usia menarche siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014 adalah 13,67 tahun dengan usia terendah 11 tahun dan usia tertinggi 15 tahun. Distribusi proporsi responden berdasarkan status gizi di SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini. Tabel 4 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Status Gizi di SMP Negeri 3 Sumbul Tahun 2014

Berdasarkan tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa proporsi responden berdasarkan status gizi di SMP Negeri 3

Sumbul tahun 2014, yang paling banyak status gizi normal yaitu 79 orang (62,7%),

kemudian status gizi kurang yaitu 31 orang (24,6%), dan yang paling sedikit adalah status gizi lebih yaitu 16 orang (12,7%).

Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh. Status gizi dibagi menjadi 3 kategori yaitu ; status gizi kurang, gizi normal dan gizi lebih.19

Distribusi proporsi usia menarche ibu pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini.

Tabel 5 Distribusi Proporsi Responden

Berdasarkan Usia Menarche Ibu di SMP Negeri 3 Sumbul Tahun 2014

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa proporsi responden berdasarkan usia menarche ibu di SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014, paling banyak pada kelompok umur normal yaitu 107 orang (84,9%), selanjutnya tidak tahu yaitu 14 orang (11,1%) dan yang paling sedikit pada kelompok umur cepat yaitu 5 orang (4%).

Berdasarkan teori yang dikemukakan Frisch and Robert bahwa salah satu pengaruh menarche adalah faktor genetik. Sepasang anak kembar mendapatkan menstruasi pertama hanya berbeda 2 atau 3 bulan. Ibu dan anak perempuan memiliki korelasi umur menarche yang berdekatan dibandingkan dua wanita yang tidak memiliki hubungan.20

Distribusi proporsi aktivitas fisik pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini:

Tabel 6 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Aktivitas Fisik di SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014

Berdasarkan tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa proporsi responden

Usia Menarche Ibu Frekuensi Proporsi (%) Cepat 5 4 Normal 107 84,9 Tidak tahu 14 11,1 Jumlah 126 100,0

Status Gizi Frekuensi Proporsi (%)

Kurang 38 30,2

Normal 72 57,1

Lebih 16 12,7

Jumlah 126 100,0

Aktivitas Fisik Frekuensi Proporsi (%)

Ringan 37 29,4

Sedang 77 61,1

Berat 12 9,5

(5)

5 berdasarkan aktivitas fisik di SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014, yang paling banyak adalah aktivitas fisik sedang yaitu 77 orang (61,1%), kemudian aktivitas fisik sedang yaitu 12 orang (29,4) dan yang paling sedikit adalah aktivitas fisik berat yaitu 12 orang (9,5%).

Aktivitas fisik yang kurang akan mempercepat terjadinya menarche.21 Penurunan usia menarche yang terjadi saat ini sangat berkaitan dengan aktifitas fisik. Penelitian di Iran yang menunjukkan penurunan usia menarche dibandingkan usia menarche ibu sebesar 3-4 bulan. Penurunan tersebut dikarenakan sejak usia 10,8 tahun melakukan latihan dengan rata-rata waktu 6,5 jam (aktifitas ringan dan sedang).22

Analisis Bivariat

Hubungan Status Gizi dengan Usia Menarche pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 7

Tabel 7 Tabulasi Silang Hubungan Status Gizi dengan Usia Menarche pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014 Statu s Gizi Cepat Normal Jumla h χ2 /p RP (95% CI) f % f % f % Kura ng 3 7,9 35 92,1 38 100 13,2 / 0,00 1 0,71 (0,20-2,52) Norm al 8 11,1 64 88,9 72 100 3,94 (1,67-9,28) Lebih 7 43,8 9 56,2 16 100

Berdasarkan tabel 7 diatas dapat diketahui hasil tabulasi silang antara status gizi dengan usia menarche pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014 yang menunjukkan pada status gizi kurang 3 orang (7,9%) mengalami menarche pada usia cepat sedangkan 35 orang (92,1%) pada usia lambat. Pada status gizi normal 8 orang (11,1%) mengalami usia menarche pada usia cepat sedangkan 64 orang (88,9%) pada usia normal. Pada status gizi lebih 7 orang (43,8%) mengalami usia menarche pada usia cepat sedangkan 9 orang (56,2%) pada usia normal.

Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh nilai p = 0,001, hal ini berarti ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan usia menarche pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014.

Kejadian menarche cepat pada siswi dengan status gizi kurang dibandingkan dengan siswi yang berstatus gizi normal memiliki RP sebesar 0,71 dengan 95% CI (0,20-2,52). Yang berarti siswi dengan status gizi kurang kemungkinan berisiko mengalami menarche cepat 0,71 kali lebih besar daripada siswi dengan status gizi normal.

Kejadian menarche cepat pada siswi dengan status gizi lebih dengan siswi yang berstatus gizi normal memiliki RP sebesar 3,94 dengan 95% CI (1,67-9,28). Artinya siswi dengan status gizi lebih memiliki kemungkinan resiko 3,94 kali lebih besar mengalami menarche cepat dibandingkan dengan siswi yang berstatus gizi normal.

Hal ini sesuai dengan penelitian Sylvia tahun 2012 pada remaja putri di SMP Negeri 22 Bandar Lampung dengan desain penelitian cross sectional dan menggunakan uji chi square diperoleh dan nilai p yang didapatkan adalah 0,000. Hal ini berarti p < 0,05, maka ini menunjukkan bahwa adanya hubungan bermakna yang signifikan antara status gizi dengan usia menarche.23

Hasil penelitian Sarah pada tahun 2012 pada Siswi SD dan SMP di Kota Manado berdasarkan hasil uji X2 (pearson Chi Square) diperoleh nilai X2 = 68,742 dengan p = 0,000. Hasil ini menyatakan terdapat hubungan yang sangat bermakna antara IMT dan usia menarche (p < 0,01).24

Hubungan Usia Menarche ibu dengan Usia Menarche pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 8 Tabel 8 Tabulasi Silang Hubungan Usia Menarche ibu dengan Usia

Menarche pada Siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014

(6)

6

Usia M Ibu

Cepat Normal Jumlah χ2

/p RP (95% CI) p f % f % f % Cepat 3 60 2 40 5 100 9, 24 / 0, 10 4,59 (1,93-10,91) 0,004 Normal 14 13,1 93 86,9 75 100 Tidak tahu 1 7,1 13 92,9 14 100 -

Berdasarkan tabel.7 dapat dilihat bahwa proporsi usia menarche cepat tertinggi pada usia menarche ibu cepat yaitu 60% dan yang terendah pada usia menarche ibu tidak tahu sebesar 7,1%. Proporsi usia menarche normal tertinggi pada usia menarche ibu tidak tahu yaitu 92,9% dan terendah pada usia menarche ibu cepat yaitu 40%.

Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh nilai p = 0,10, hal ini berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara usia menarche ibu dengan usia menarche pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014.

Hal ini sejalan dengan penelitian Karis Amalia tahun 2012 pada remaja putri di SMPN 155 Jakarta. Berdasarkan uji statistik chi-square didapatkan nilai p = 0,459 (p> 0,05) maka secara statistik tidak terdapat hubungan antara usia menarche responden dengan usia menarche ibu.20

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Putri pada tahun 2009 menyatakan bahwa terdapat hubungan genetik (usia menstruasi pertama ibu) dengan usia menarche pada anak.25

Hubungan Aktivitas Fisikdengan Usia Menarche pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 9

Tabel 9 Tabulasi Silang Hubungan Aktivitas Fisik dengan Usia Menarche pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul Tahun 2014 Aktivita

s Fisik

Cepat Normal Jumlah χ2

/ p RP (95% CI) f % f % f % Ringan 9 24,3 28 75,7 37 100 5, 50 / 0, 65 2,00 (0,87-4,62) Sedang 9 11,7 68 88,3 77 100 - Berat 0 0 12 100 12 100

Berdasarkan tabel 9 di atas dapat diketahui hasil tabulasi silang antara aktivitas fisik dan usia menarche pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014. Pada aktivitas fisik ringan 9 orang (24,3%) mengalami menarche pada usia cepat sedangkan 28 orang (75,7%) mengalami menarche pada usia normal. Pada aktivitas fisik sedang 9 orang (11,7%) mengalami menarche pada usia cepat sedangkan 68 orang (88,3%) mengalami menarche pada usia normal. Pada aktivitas fisik berat 12 orang (100%) mengalami menarche pada usia normal.

Kejadian menarche cepat pada siswi dengan aktivitas fisik kurang dibandingkan dengan siswi dengan aktivitas fisik sedang memiliki RP sebesar 2,00 dengan 95% CI (0,87-4,62). Sedangkan kejadian menarche cepat pada siswi dengan aktivitas fisik kurang dibandingkan dengan siswi dengan aktivitas fisik berat memiliki RP sebesar 0,00.

Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh nilai p = 0,65, hal ini berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan usia menarche pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014.

Aktivitas fisik yang kurang akan mempercepat terjadinya menarche.21 Ada hubungan yang bermakna antara aktifitas fisik berat dengan lambatnya remaja putri memperoleh menarche ± 5 bulan.22

Dan hal ini sejalan dengan penelitian Anggita Brilian tahun 2012 pada 71 siswi SMPN 3 Candi Sidoarjo yang menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara aktifitas fisik dan usia menarche (p = 0,116).26

Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan

a. Distribusi proporsi usia menarche pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014 adalah usia menarche cepat sebesar 14,30%, usia menarche normal sebesar 85,7%

b. Usia rata-rata menarche pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014 adalah

(7)

7 13,67 tahun dengan usia menarche terendah 11 tahun dan tertinggi 15 tahun. c. Proporsi status gizi siswi SMP Negeri 3

Sumbul tahun 2014 tertinggi yaitu status gizi normal sebesar 57,1%.

d. Proposi usia menarche ibu pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014 tertinggi yaitu usia menarche ibu normal sebesar 84,9%.

e. Proporsi aktivitas fisik siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014 tertinggi yaitu aktivitas fisik sedang sebesar 61,1%. f. Terdapat hubungan yang bermakna

antara status gizi dengan usia menarche pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2015 (p=0,001 ; χ2=13,20).

g. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia menarche ibu dengan usia menarche pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014 (p=0,10 ; χ2=9,24) h. Tidak terdapat hubungan yang bermakna

antara aktivitas fisik dengan usia menarche pada siswi SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014 (p=0,65 ; χ2=5,50).

2. Saran

a. Diharapkan kepada pihak sekolah agar dapat memberikan penyuluhan kepada siswi tentang masalah kesehatan reproduksi khususnya tentang menstruasi. b. Diharapkan kepada siswi SMP Negeri 3 Sumbul yang mengalami menarche cepat untuk menjaga pola hidup sehat sehingga faktor resiko penyakit kanker payudara, kanker ovarium, mioma uteri dan dampak nikah muda bisa diperkecil.

c. Diharapkan kepada pihak pertelevisian untuk mengurangi iklan anak yang mengkonsumsi makanan yang tidak sehat yang mampu mempercepat usia menarche anak.

Daftar Pustaka

1. Pulungan, 2010. Pubertas dan

Gangguannya Buku Ajar

Endokrinologi Anak. Edisi pertama. UKK Endokrinologi Anak dan Remaja IDAI : Jakarta.

2. Greenspan FS, Gardner DG, 2006. Basic and Clinical Endocrinology. McGraw Hill : New York

3. Wiknjosastro, Hanifa, 2007. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta

4. Ramaiah. 2006, Gangguan Menstruasi. Yogyakarta : Digiosa Media.

5. Notoadmodjo,Soekidjo, 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rineka Cipta : Jakarta

6. Helm, C. W. 2010. Ovarian Cyst. Louisville: University of Louisville. from: http://www.emedicine.com

7. Macsali, F., et al., 2011. Early Age at Menarche, Lung Function, and Adult Asthma. American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine. 183 8–14. http://www.atsjournals.org/ doi/full/10.1164/rccm.200912-1886OC 8. Chiang, J.W. 2008. Premalignant Lesions

of the Endometrium. Stanford University School of Medicine. Available from http://www.emedicine.com

9. Manuaba, Ida Dkk 2010. Buku Ajar Penuntun Kuliah Ginekologi. Trans Info Media : Jakarta.

10.Andrews,Gilly, 2010. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita. Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta 11.Rokade, SA, Mane, AK, 2009, A Study

Of Age At Menarche, The Secular Trend And Factors Associated With It. The Internet Journal of Biological Anthropology. 2009 Volume 3 Number 2; http://www. ispub.com

12.Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar 2010. Kementrian Kesehatan RI : Jakarta

13.Batubara JR, Age at menarche in indonesian girls: a national survey.Department of Pediatrics, Faculty of Medicine, University of Indonesia. 14.Amaliah, Nurillah, 2012. Status tinngi

badan pendek berisiko terhadap keterlambatan usia menarche pada perempuan remaja usia 10-15 tahun. Penelitian Gizi Makan 2012

15.Toanubun,Yosia Ana,2008. Hubungan Indeks Massa Tubuh terhadap Usia Menarche pada Siswi SMP Negeri 2 Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung

(8)

8 Morawa Kabupaten Deli Serdag tahun 2008. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran. Universitas Sumatera Utara 16.Khairunisa, Hilna, 2010. Hubungan

Indeks Masa Tubuh dengan Usia Menarche pada Remaja Putri di Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

17. Eriyanto,2007. Teknik Sampling Analisis Opini Publik. PT Pelangi Aksara :Yogyakarta.

18. Budiarto,E,2001. Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.

19. Almatsier, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Penerbit Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

20.Amalia, Karis, 2010. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche pada Remaja Putri di SMPN 155 Jakarta. Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

21.Kliegman,Behrman Arvian,2000. Ilmu Kesehatan Anak edisi 15. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.

22.Matodang, Junita Ira. 2003. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Menarche Pada Sisiwi Kelas 4, 5 dan 6 SD Tarakanita 5 Rawamangun, Jakarta Timur. Skripsi.

23.Sylvia, V. 2012. Hubungan antara Status Gizi dengan Usia Menarche Pada Remaja Putri di SMP Negeri 22 Bandar Lampung. Skripsi. Universitas Lampung : Lampung.

24. Sarah, dkk, 2012. Hubungan Antara IMT dengan Usia Menarche pada Siswi SD dan SMP di Kota Manado. Skripsi. Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.

25. Putri, 2009. Hubungan antara Status Gizi, Status Menarche Ibu, Media Massa, Aktivitas Olahraga dengan Status Menarche Siswi di SMP Islam Al-Azhar Rawamangun, Jakarta Timur tahun 2009. Skripsi.Universitas Indonesia Depok.

26. Brilian, Anggita. 2012. Hubungan

Aktifitas Fisik dan Persentase Lemak Tubuh dengan Usia Menarche pada Siswi SMPN 3 Candi Sidoarjo. Skripsi. Universitas Brawijaya : Malang

Gambar

Tabel  4 Distribusi Proporsi Responden                 Berdasarkan Status Gizi di SMP                  Negeri 3 Sumbul Tahun 2014
Tabel 7  Tabulasi  Silang  Hubungan  Status  Gizi  dengan  Usia  Menarche  pada  siswi  SMP  Negeri 3 Sumbul tahun 2014
Tabel 9  Tabulasi  Silang  Hubungan  Aktivitas  Fisik  dengan  Usia   Menarche  pada  siswi  SMP  Negeri 3 Sumbul Tahun 2014

Referensi

Dokumen terkait

Iz provedene ankete i istraživanja koja su navedena u prijašnjim poglavljima da se zaključiti da mladi ljudi sve manje i manje čitaju tiskane novine, dok je korištenost

Masalah yang ada saat ini adalah bagaimana cara untuk mengefisiensikan sumber air yang ada.Sebuah negara yang kelebihan sumber daya air akan melakukan ekspor pada

digabungkan dalam tingkat diskonto pada metode DCF, dimana risiko atas ketidakpastian suatu proyek akan diaplikasikan ke sumber parameter yang menyebabkan

Apart from the design of the joint-free compliant ring actuator, the other challenges faced in this study include electrical isolation of the SMA wires from the metal used in the

Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek ekstrak metanol daun seledri sebagai insektisida terhadap nyamuk., dilakukan dengan cara di semprotkan pada nyamuk yang berada

Burung Kepodang cukup dikenal dalam budaya Jawa, khususnya Jawa Tengah, selain hanya karena Burung Kepodang merupakan fauna identitas provinsi Jawa Tengah, Burung Kepodang juga

Rapat Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Ditjen Pengelolaan Utang di Gedung Frans Seda Lantai I Jl Dr Wahidin Raya No.1 Jakarta Pusat, telah dilaksanakan Rapat

KATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan judul ―Analisis