• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

19

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

5.1 Data Proyek

Sebelum dilakukan penelitian, pertama dilakukan analisis data proyek yang meliputi penjadwalan (time schedule) serta rencana anggaran biaya. Data tersebut kemudian akan dianalisis untuk mendapatkan waktu penyelesaian pekerjaan atau proyek yang lebih cepat menggunakan metode shift dan penambahan jam kerja. Asumsi material normal dan kondisi percepatan adalah sama.

Proyek yang menjadi studi kasus adalah proyek Renovasi Resimen Mako Menchandra yang berada pada komplek Akmil Magelang, Jawa Tengah. Data proyek adalah sebagai berikut :

1. Nama proyek : Pembangunan/Renovasi Sarpras Pendidikan Akademi TNI (Kantor Mako Menchandra) 2. Pemilik proyek : Kementrian Pertahanan RI

3. Pelaksana Proyek : PT. Karya Cahaya Cemerlang Indonesia 4. Lokasi Proyek : Akmil Magelang

5. Periode : 28 Agustus 2017-15 Mei 2018 6. Hari Kerja : Senin - Sabtu

7. Jam Kerja Normal : Senin – Kamis dan Sabtu (07:00-12:00 & 13:00- 16:00), Jum’at (07:00-11.30 & 13:00-16:00). 8. Jam kerja Shift : pagi (07:00-16:00), Malam (18:00-03:00) 9. Penambahan 4 jam : pagi (07:00-16:00), malam (18:00-22:00)

Untuk dapat menganalisa biaya, memakai program Microsoft Ecxel serta juga untuk mengetahui biayas proyek sesudah dan sebelum dilakukan percepatan, data data yang diperlukan dalam Microsoft excel adalah:

1. Data upah pekerja atau tenaga kerja untuk tiap tiap pekerjaan. 2. Data harga dan bahan serta material untuk setiap pekerjaan.

(2)

5.2 Daftar Harga Upah

Upah Tenaga kerja yang digunakan di dalam Proyek Renovasi Resimen Mako Menchandra, Magelang dapat dilihat pada Tabel 5. 1 berikut.

Tabel 5. 1Daftar Harga Satuan Upah Pekerjaan Harian

Uraian Harga Pekerja Rp. 65.000,00 Tukang Batu Rp. 75.000,00 Tukang Listrik Rp. 75.000,00 Tukang Besi Rp. 75.000,00 Mandor Rp. 90.000,00

(Sumber: Data Proyek)

5.3 Perhitungan Biaya Normal

Biaya normal merupakan biaya total dari tiap tiap kegiatan pekerjaan, yang diambil dari RAB yang digunakan.

Cara perhitungan dibagi menjadi dua yaitu: Biaya normal untuk bahan dan upah dan dapat dilihat pada Tabel 5. 2 berikut.

Tabel 5. 2Perhitungan dan Harga Bongkaran.

Contoh Perhitungan upah pekerjaan bongkaran koefisien didapatkan pada SNI 2013.

1. Harga tiap tiap pekerjaan : koefisien x upah =harga satuan / m Contoh : 0,07 x 65000 = Rp. 4.550,00

2. Untuk total keseluruhan pekerjaan bongkaran atap dan rangka plafond Rp.10.650,00

3. Kemudian dikalikan dengan volume pekerjaan Rp. 10.650,00 x 415,7 m2 = Rp. 4.427.205,00.

(3)

5.4 Durasi Pekerjaan

Durasi seluruh pekerjaan pada proyek Resimen Mako Menchandra dapat dilihat pada Tabel 5. 3 berikut.

Tabel 5. 3Durasi Pekerjaan

No DESKRIPSI DURASI

(HARI)

Bongkaran Plafond dan Rangka Plafond 8 Pekerjaan Bongkaran Dinding Bata 2

Bongkaran Beton 1

Bongkaran Kamar Mandi 3

Bongkaran Lantai 8

Bongkaran kusen 1

Lantai 2

Bongkaran atap dan rangka atap 15 Bongkaran plafond dan rangka plafond 7 Bongkaran dinding bata 4 Bongkaran kamar mandi 3

Bongkaran lantai 6

Pekerjaan atap dan dak beton

Pasangan gording dan nok borneo super 1 Pasangan rangka atap kaso dan reng borneo super 7 Pasangan kuda kuda baja ringan 1 Pasangan atap genteng beton 8

Membuat beton pile cap

Beton k250 1

Pembesian 4

Bekisting 1

Sloof

(4)

Lanjutan Tabel 5. 3 Durasi Pekerjaan Pembesian 6 Bekisting 1 Kolom Beton k250 1 Pembesian 5 Bekisting 2 Balok Beton k250 1 Pembesian 7 Bekisting 3 Ring balok Beton k250 1 Pembesian 2 Bekisting 1 Plat beton Beton k250 1 Pembesian 8 Bekisting 4

(Sumber : Data Proyek)

5.5 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja

5.5.1 Menentukan Kapasitas Tenaga Kerja per Hari

Kapasitas tenaga kerja per hari digunakan mencari jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pekerjaan, sebelum mendapatkan angka produktivitas dibutuhkan nilai kapasitas tenaga kerja. Kapasitas Tenaga kerja dapat dicari dengan Rumus :

Kapasitas Kerja = !"#$%&%#' !"#$%$! !"#$% 1. Kapasitas kerja per hari pada pekerjaan bongkaran Lantai

(5)

Pekerja = !!,! = 10 m/hari

2. Perhitungan indek tenaga kerja per hari pada pekerjaan bongkaran Lantai. Volume = 643,68 m2

Durasi = 8 hari

Pekerja !"#,!"!"!! = 8,046 OH

Untuk melihat hasil rekapitulasi perhitungan dapat dilihat pada lampiran.

5.5.2 Menentukan Jumlah Indeks Tenaga Kerja Per Hari

Langkah berikutnya adalah mencari jumlah tenaga kerja per hari, menggunakana rumus :

Jumlah Indeks Tenaga Kerja = !"#"$%&"$ !"#$% ! !"#$%& !"#"$%&&'!"#$%& !"#"$%&&'

Contoh perhitungan jumlah indeks tenaga kerja pada pekerjaan bongkaran kamar mandi

volume = 57,42 durasi = 3 hari

pekerja = !,!"# !",!"! ! =13,398 𝑂𝐻

untuk melihat hasil rekapitulasi dapat dilihat pada lampiran

5.5.3 Menghitung Upah per Hari Tenaga Kerja Pekerjaan Normal

Untuk menghitung upat normal perhari, menggunakan rumus sebagai berikut:

Harga upah = jumlah tenaga kerja x harga satuan pekerjaan 1. Perhitungan harga upah per hari pada pekerjaan Lantai

pekerja = 8,046 x Rp. 65.000 = Rp. 522.990,00 2. Perhitungan harga Upah per hari pada pekerjaan kusen

pekerja = 2,4 x Rp.65.000 = Rp. 156.000,00 untuk melihat hasil rekapitulasi dapat dilihat pada lampiran

(6)

5.6 Analisis Perhitungan Biaya Dan Durasi Metode Shift

Biaya upah antara shift pagi dan malam berbeda, pada pagi hari dihitung normal sedangkan pada malam hari ditambahkan sebesar 20% (wawancara dengan pelaksana proyek). Hal ini dikarenakan pada shift malam bukan dianggap lembur melainkan tenaga kerja baru yang dipekerjakan, sehingga untuk upah berbeda pada pekerja pagi hari.

Percepatan menggunakan metode shift pada Tugas akhir ini diharapkan dapat membuat pekerjaan yang dihasilkan bisa dua kali lebih besar, agar waktu pekerjaannya menjadi cepat.

Kapasitas kerja masing-masing tenaga kerja per hari diketahui dari analisis sebelumnya, durasi kerja normal 8 jam/hari. Upah kerja shift malam dinaikkan menjadi 20% dari normal pekerjaan pagi hari.

perhitungan menentukan percepatan dengan shift pada pekerjaan bongkaran atap dan rangka dapat dilihat pada perhitungan di bawah ini.

1. Kapasitas shift = kapasitas kerja / hari x 2 pekerja = 14,286x 2 = 28,572 2. Menentukan durasi kerja

Durasi pekerjaan = !"#"$%&"$ !"#$% !!!"# ! !"#$%!!"#$%& !"#"$%&&'!"#$%$!"#$%

Pekerja = !",!"# ! !!!"#,!!" = 8 hari 3. Upah dan biaya tambahan

a. Shift pagi

pekerja = Rp. 65.000,00 b. Shift malam

(20% x upah normal ) + upah normal

pekerja = (20%+Rp. 65.000,00) + Rp. 65.000,00 = Rp. 78.000,00

4. Total upah pekerja

(shift pagi + shift malam) x durasi x tenaga kerja (65.000+78.000) x 8 x 5,227 = Rp 5.843.786

(7)

Setelah menghitung upah tiap pekerjaan, maka selajunjutnya menghitung biaya tambahan ini agar pekerjaan shift dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan , jika tidak ada shift atau lembur maka biaya tersebut tidak dimasukkan.

Biaya yang dimaksudkan adalah biaya untuk pemasangan lampu penerangan agar kegiatan atau pekerjaan yang dikerjakan mendapatkan penerangan karena dilaksanakan pada waktu malam hari dan dalam durasi 70 hari. Untuk biaya dan perhitungan keseluruhan pemasangan lampu penerangan dapat dilihat pada Tabel 5. 4 berikut.

Tabel 5. 4Alat Bahan dan Jasa

Deskripsi Harga jumlah total

Lampu sorot 250-400 watt Rp 1.050.000,00 4 buah Rp 4.200.000,00 Kabel suprime Rp 967.000,00 150 m Rp 967.000,00 Steker broco Rp 9.000,00 4 buah Rp 36.000,00 Stop kontak Rp 41.000,00 4 buah Rp 164.000,00 Biaya pasang per titik Rp 75.000,00 4 titik Rp 300.000,00 Biaya listrik per Kwh Rp 1.041,00 Rp 932.736,00

Biaya Total Rp 6.599.736,00

1. Biaya untuk penerangan

Harga per Kwh x spesifikasi pemakaian x jam shift x jumlah lampu x durasi shift:

Rp 1.041,00 x 0,4 Kwh x 8 jam x 4 buah x 70 hari = Rp. 932.736,00

2. Total biaya keseluruhan

Harga lampu = Rp. 4.200.000,00 Kabel suprime = Rp. 967.000,00 Steker broco = Rp. 36.000,00 Stop kontak = Rp. 164.000,00 Biaya pasang = Rp. 300.000,00 Biaya listrik = Rp. 932.736,00

(8)

Total = Rp. 6.599.736,00

Dari hasil perhitungan menggunakan rumus metode shift dapat diketahui durasi total pekerjaan renovasi Resimen Mako Menchandra. hasil rekapitulasi durasi menggunakan metode shift dapat dilihat pada Tabel 5. 5 berikut.

Tabel 5. 5Rekapitulasi Durasi Pekerjaan Metode Shift

No DESKRIPSI DURASI

(HARI)

Bongkaran Plafond dan Rangka Plafond 4 Pekerjaan Bongkaran Dinding Bata 1 Bongkaran Beton 1 Bongkaran Kamar Mandi 2 Bongkaran Lantai 4 Bongkaran kusen 1

Lantai 2

Bongkaran atap dan rangka atap 8 Bongkaran plafond dan rangka plafond 4 Bongkaran dinding bata 1 Bongkaran kamar mandi 1 Bongkaran lantai 3

Pekerjaan atap dan dak beton

Pasangan gording dan nok borneo super 1 Pasangan rangka atap kaso dan reng borneo super 4 Pasangan kuda kuda baja ringan 1 Pasangan atap genteng beton 4

Membuat beton pile cap

Beton k250 1

Pembesian 2

Bekisting 1

Sloof

(9)

Lanjutan Tabel 5. 5 Rekapitulasi Durasi Pekerjaan Metode Shift Pembesian 3 Bekisting 1 Kolom Beton k250 1 Pembesian 3 Bekisting 1 Balok Beton k250 1 Pembesian 4 Bekisting 2 Ring balok Beton k250 1 Pembesian 1 Bekisting 1 Platbeton Beton k250 1 Pembesian 4 Bekisting 2

Dari durasi pekerjaan dengan metode shift didapatkan total biaya percepatan pada Tabel 5. 6 berikut.

Tabel 5. 6Total Biaya Percepatan Metode Shift

Biaya Percepatan Shift Rp. 161.583.900,00 Biaya Penerangan Malam Hari Rp. 6.599.736,00 Total Biaya Keseluruhan Rp. 168. 183. 636,00

(10)

5.7 Analisis Percepatan Proyek Dengan Tambah Jam Kerja

Pekerjaan normal dihitung mulai jam 07:00 – 16:00 (07:00-12:00, 13:00-16:00). Penambahan jam kerja dimulai dari jam 18:00 – 22:00. Menurut keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor KEP.102/MEN/VI/2004 Pasal 3, Pasal 7, dan Pasal 11 standar upah untuk lembur adalah :

1. Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 (jam) dalam satu (1) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 minggu.

2. Memberikan makanan dan minuman sekurang kurangnya 1.400 kalori apabila kerja lembur dilakukan selama 3 jam atau lebih.

3. Untuk kerja lembur pertama harus dibayar 1,5 kali upah sejam.

4. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya harus dibayar upah sebesar 2 kali lipat upah satu jam.

Contoh perhitugan pada bongkaran Lantai :

Dalam perhitungan percepatan dengan penambahan jam kerja dapat menurunkan efisiensi kerja seperti terlihat pada Gambar 5.1 berikut:

Gambar 5. 1 Indikasi Penurunan Produktivitas Karena Kerja Lembur

(Sumber : Soeharto, 1995)

Gambar 5.1 menunjukan indikasi penurunan produktivitas, bila jumlah jam per hari dan per minggu bertambah. Perhitungan penurunan produktivitas

(11)

Volume pekerjaan = 643,68 M2 Jumlah tenaga kerja = 9 orang Durasi normal = 6 hari Jam normal per hari = 8 jam Produktivitas per hari = 643,68 / 8

= 107,28 M2 per hari produktivitas per tenaga kerja = 107,28 / 9 =11,92 M2/OH produktivitas per jam = 1,341 m2/jam/orang

1. Produktivitas normal selama 4 jam = 1,341 x 4 = 5,364 m2/ Orang 2. Produktivitas lembur jam ke 1 = 1,341 / 1,1 = 1,219 m2/orang Produktivitas lembur jam ke 2 = 1,341 / 1,2 = 1,117 m2/orang Produktivitas lembur jam ke 3 = 1,341 / 1,3 = 1,031 m2/orang Produktivitas lembur jam ke 4 = 1,341 / 1,4 = 0,957 m2/orang +

4.324 m2/orang

3. Efektifitas tenaga kerja lembur = !,!,!"#!"# x 100 % = 80,61 % 4. Penurunan produktivitas = 19,38 %

Penurunan Produktivitas untuk kerja lembur ini disebabkan karena faktor kelelahan para pekerja, keterbatasan pandangan pekerja karena dilakukan pada malam hari, serta keadaan cuaca yang dingin.

Durasi = = (!!((!!!)!!!,!"#) = 6 hari.

Setelah menghitung Biaya penambahan jam kerja, karena pekerjaan

dilakukan pada malam hari, Biaya penerangan alat serta bahan akan sama dengan Metode shift, yang membedakan adalah penggunaannya. Berikut contoh

(12)

Tabel 5. 7Alat, Bahan dan Jasa

Deskripsi Harga jumlah total

Lampu sorot 250-400 watt Rp. 1.050.000,00 4 buah Rp. 4.200.000,00

Kabel suprime Rp. 967.000,00 150 m Rp. 967.000,00

Steker broco Rp.9.000,00 4 buah Rp. 36.000,00

Stop kontak Rp. 41.000,00 4 buah Rp. 164.000,00

Biaya pasang per titik Rp 75.000,00 4 titik Rp. 300.000,00

Biaya listrik per Kwh Rp 1.041,00 Rp. 732.864,00

Biaya total Rp. 6.399.864,00

1) Biaya untuk penerangan :

Harga per Kwh x spesifikasi pemakaian x jam shift x jumlah lampu x durasi shift Rp 1.041,00 x 0,4 Kwh x 4 jam x 4 buah x 110 hari = Rp. 732.864,00

2) Total biaya keseluruhan

Harga lampu = Rp. 4.200.000,00 Kabel suprime = Rp. 967.000,00 Steker broco = Rp. 36.000,00 Stop kontak = Rp. 164.000,00 Biaya pasang = Rp. 300.000,00 Biaya listrik = Rp. 732.864,00 Total = Rp. 6.399.864,00

(13)

Dari hasil perhitungan menggunakan rumus metode lembur dapat diketahui durasi total pekerjaan renovasi Resimen Mako Menchandra. Hasil rekapitulasi durasi menggunakan metode lembur dapat dilihat pada Tabel 5. 8 berikut.

Tabel 5. 8 Rekapitulasi Durasi Proyek Lembur Selama 4 jam

No DESKRIPSI DURASI

(HARI)

Bongkaran Plafond dan Rangka Plafond 4 Pekerjaan Bongkaran Dinding Bata 1

Bongkaran Beton 1

Bongkaran Kamar Mandi 2

Bongkaran Lantai 4

Bongkaran kusen 1

Lantai 2

Bongkaran atap dan rangka atap 8 Bongkaran plafond dan rangka plafond 4 Bongkaran dinding bata 1 Bongkaran kamar mandi 1

Bongkaran lantai 3

Pekerjaan atap dan dak beton

Pasangan gording dan nok borneo super 1 Pasangan rangka atap kaso dan reng borneo super 4 Pasangan kuda kuda baja ringan 1 Pasangan atap genteng beton 4

Membuat beton pile cap

Beton k250 1

Pembesian 2

(14)

Lanjutan Tabel 5. 8 Rekapitulasi Durasi Proyek Lembur Selama 4 jam Sloof Beton k250 1 Pembesian 3 Bekisting 1 Kolom Beton k250 1 Pembesian 3 Bekisting 1 Balok Beton k250 1 Pembesian 4 Bekisting 2 Ring balok Beton k250 1 Pembesian 1 Bekisting 1 Platbeton Beton k250 1 Pembesian 4 Bekisting 2

Dari durasi pekerjaan dengan metode lembur didapatkan total biaya percepatan pada Tabel 5. 9 berikut.

Tabel 5. 9 Total Biaya Percepatan Metode Lembur Biaya Percepatan Lembur Rp. 157.216.404,00 Biaya Penerangan Malam Hari Rp. 6.399.864,00 Total Biaya Keseluruhan Rp. 163.616. 268,00

(15)

5.8 Analisis Biaya Langsung Dan Tidak Langsung

Pekerjaan normal merupakan pekerjaan yang sesuai dengan perencanaan dan data dilapangan. Menentukan koefisien biaya langsung (direct coast) bahan dan upah makan dibutuhkan data rencana anggaran biaya dari pekerjaan normal. Koefisien biaya bahan dan upah dicari untuk menghitung direct coast pekerjaan ini, sebelum menghitung biayadan bahan makan dicari dahulu biaya satuan pekerjaan.

Pada proyek Renovasi Resimen Mako Menchandra Magelang diketahui terdapat pekerjaan bongkaran dan pekerjaan kontruksi. Maka dari itu, contoh perhitungan biaya dari pekerjaan kontruksi dapat dilihat pada Tabel 5. 10 berikut.

Tabel 5. 10Harga Satuan Pekerjaan Pekerjaan Baja Ringan

Atap(Analisa 1 M2) Harga Upah Bahan Total 1,02 bh Baja Ringan @ Rp 150.000,00 Rp153.000 0,2 OH Pekerja @ Rp 65.000,00 Rp 13.000 0,1 OH Tukang Las @ Rp 75.000,00 Rp 7.500 0,06 OH Kepala Tukang @ Rp 80.000,00 Rp 4.800 0,03 OH Mandor @ Rp 90.000,00 Rp. 3.600 Normal Cost Rp 28.900 Rp153.000 Rp181.900 Harga Satuan Pekerjaan Rp181.900

Berdasarkan perhitungan harga satuan pekerjaan, pekerjaan atap baja ringan. Didapat hasil sebagai berikut :

1. Luas Pekerjaan = 37 M2

2. Biaya Bahan = Rp. 153.000,00 3. Biaya Upah = Rp.28.900,00 4. Biaya Bahan dan Upah = Rp. 181.900,00

(16)

dari perhitungan diatas maka dapat diketahui biaya langsung yang

dikeluarkan adalah Rp. 181.900,00, sehingga koefisien bahan dan koefisien upah dapat dihitung dengan cara :

1. Koefisien Bahan = Biaya Bahan / Biaya Bahan dan Upah = Rp. 153.000,00 / Rp. 181.900,00 = 0,84 2. Koefisien upah = Biaya Upah / Biaya Bahan dan Upah = Rp. 28.900,00 / 181.900,00 = 0,16

Setelah mendapat nilai koefisien bahan dan upah, pada perhitungan selanjutnya dapat dicari total normal cost bahan .

Selanjutnya adalah mencari biaya over head. Biaya over head adalah biaya yang dikeluarkan secara tidak langsung seperti listrik, Operasional dan lain lain.

Biaya Overhead = Rp.17.000.000,00 (Data Proyek) Overhead per hari = Rp. 17.000.000,00 / 30

= Rp. 566.666,67 Overhead durasi normal = Rp. 566.666,67 x 125 = Rp. 70.833.333,75

5.8.1 Biaya Langsung (direct cost)

1) Metode shift

= biaya langsung + biaya langsung shift

= Rp. 551.837.897 + Rp. 52.262.530,00 = Rp. 604.100.427,00

2) Metode lembur

= biaya langsung + biaya langsung penambahan jam kerja = Rp. 551.837.897 + Rp. 54.294.898

= Rp. 606.132.795,00

5.8.2 Biaya Tidak Langsung (Inderect Cost)

1) Metode shift

= Durasi x overhead per hari = 70 hari x Rp. 566.666,67

(17)

= Rp. 39.666.666,9 2) Metode lembur

= Durasi x overhead per hari = 110 hari x Rp. 566.666,67 = Rp. 62.333.333,7

5.8.3 Total Biaya Proyek Normal dan Percepatan

1. Pekerjaan Normal

= direct cost + indirect cost

= Rp. 551.837.897 + Rp. 70.833.333,75 = Rp. 622.671.230,8

2. Metode shift

= direct cost + indirect cost

= Rp. 604.100.427,00 + Rp. 39.666.666,9 = Rp. 643.767.093,9

3. Metode lembur

= direct cost + indirect cost

= Rp. Rp. 606.132.795,00 + Rp. 62.333.333,7 = Rp. 668.466.128,7

5.9 Rekapitulasi Waktu dan Biaya Proyek

Beriku adalah Tabel 5. 11 tentang perbandingan antara normal dan metode shift. Normal dan metode lembur, pekerjaan Renovasi Resimen Mako

Menchandra, Magelang.

Tabel 5. 11 Rekapitulasi waktu dan biaya normal dan percepatan Kegiatan Durasi Biaya

Proyek normal 125 hari Rp. 622.671.230,8 Shift 70 hari Rp. 643.767.093,9 4 jam kerja 110 hari Rp. 668.466.128,7

(18)

5.10 Pembahasan

5.10.1 Proyek Normal

Pada saat dilakukan penelitian, proyek renovasi Resimen Mako Menchandra tidak semua pekerjaan atau kegiatan dilakukan shift ataupun lembur. Perusahaan hanya memiliki Rencana Angaran Biaya, Time shcedule dan kurva S. Semua kegiatan dijadwalkan kemudian dilakukan urutan logis kegiatan menggunakan MS project. Hasil keseluruhan total waktu Proyek Normal adalah 125 hari dan total biaya Rp. 622.671.230,8. Berikut adalah hasil dari microsoft project dari proyek renovasi resimen mako menchandra :

Gambar 5. 2 Jadwal Kegiatan Proyek Normal

(19)

Dari Gambar 5.2 dan Gambar 5.3 dapat diketahui urutan logis atau hubungan pekerjaan renovasi Mako Menchandra,Magelang. Pekerjaan dimulai dari bongkaran lantai 2 berlanjut kelantai 1 dan pekerjaan pemasangan atap dan dak beton.

Gambar 5. 4 Bar Chart Proyek Normal

(20)

Pada gambar 5.4 dan gambar 5.5 adalah penjelasan tentang Bar chart

pekerjaan lantai 2, lantai1 dan pekerjaan atap dak beton.

Gambar 5. 6 Network Diagram Proyek Normal

Gambar 5. 7 Network Diagram Proyek Normal

Pada gambar 5.6 dan gambar 5.7 menjelaskan tentang network diagram dimulai dari pekerjan bongkaran lantai 2, lantai 1 sampai pekerjaan atap dan dak beton.

(21)

5.10.2 Perbandingan Normal dan Metode Shift

percepatan durasi metode shift ini diperoleh waktu penyelesaian proyek denga durasi jam shift untuk pagi dari jam 07:00 – 16:00 ditambah jam shift untuk malam dari jam 18:00 -03:00. Selisih durasi yang dikeluarkan selama lembur 4 jam ini adalah 55 hari dari waktu normal. Biaya yang dikeluarkan juga mengalami selisih Rp. 137.016.969,1 dari pada proyek normal. Namun akibat adanya penambahan jam kerja ini atau lembur menyebabkan biaya biaya yang lain diluar upah tenaga kerja yaitu seperti biaya operasional lapangan dan manajemen proyek sebesar Rp. 6.599.736,00 penambahan biaya akibat kerja shift ini karena pekerjaan dilakukan pada malam hari sehingga membutuhkan biaya operasional (penerangan pada malam hari) agar membantu para pekerja dalam keterbatasan pandangan pada malam hari.

Dampak atau pengaruh dari perubahan waktu dan biaya sebelum dilakukan percepatan shift dibandingka dengan ketika proyek dipercepat dengan shift adalah naiknya biaya langsung, dan sebaliknya karena dilakukan percepatan maka biaya tidak langsung menjadi turun.

Dampak lingkungan juga perlu diperhatikan apabila menggunakan metode

shift, dikarenakan kerja dilakukan pada malam hari dan akan mengganggu

ketenangan warga atau lingkungan sekitar atau mengganggu pekerjaan yang lainnya. Sebagai contoh penanganan yang dilakukan adalah memberikan sosialisai kepada warga sekitar atas gangguan yang ditimbulkan, Resiko kekurangan bahan perlu diantisipasi dengan cara perhitungan volume material dan pengkontrolan stok material. Sebab, keterbatasan bahan tidak mudah didapatkan ketika malam hari.

Tabel 5. 12 Normal dan Shift

Kegiatan Durasi Biaya

Proyek normal 125 hari Rp. 622.671.230,8 Shift 70 hari Rp. 643.767.093,9

(22)

Dari tabel diatas yang merekap perbaandingan antara proyek normal dan shift. Pada grafik dibawah ini menjelaskan tentang diagram perbandingan durasi dan juga biaya :

Gambar 5. 8 Perbandingan Durasi Pekerjaan

Gambar 5.8 menjelaskan tentang selisih pekerjaan normal dan pekerjaan shift, bahwa pada perbandingan durasi normal dan shift terdapat selisih durasi mencapai 55 hari lebih cepat dengan presentase sebesar 44%.

0 20 40 60 80 100 120 140 normal shift

PERBANDINGAN DURASI

HARI

(23)

Gambar 5. 9 Perbandingan Harga Pekerjaan

Gambar 5.9 menjelaskan tentang perbandinga selisih harga pekerjaan antara pekerjaan normal dan pekerjaan shift, dimana pekerjaan shift memiliki selisih sebesar Rp. 21.095.863,00.

5.10.3 Perbandingan Normal dan Lembur

percepatan durasi metode lembur ini diperoleh waktu penyelesaian proyek denga durasi jam lembur dari jam 07:00 – 16:00 ditambah jam lebur selama 4 jam dari jam 18:00 -22:00. Selisih durasi yang dikeluarkan selama lembur 4 jam ini adalah 15 hari dari waktu normal. Biaya yang dikeluarkan juga mengalami selisih Rp. 155.116.271,2 dari pada proyek normal. Namun akibat adanya penambahan jam kerja ini atau lembur menyebabkan biaya biaya yang lain diluar upah tenaga kerja yaitu seperti biaya operasional lapangan dan manajemen proyek sebesar Rp. 6.399.864,00 penambahan biaya akibat kerja lembur ini karena pekerjaan dilakukan pada malam hari sehingga membutuhkan biaya operasional (penerangan pada malam hari) agar membantu para pekerja dalam keterbatasan pandangan pada malam hari.

Rp610.000.000 Rp615.000.000 Rp620.000.000 Rp625.000.000 Rp630.000.000 Rp635.000.000 Rp640.000.000 Rp645.000.000 Rp650.000.000 normal shift

PERBANDINGAN HARGA

HARGA

(24)

Dampak atau pengaruh dari perubahan waktu dan biaya sebelum dilakukan percepatan lembur dibandingka dengan ketika proyek dipercepat dengan jam lembur adalah naiknya biaya langsung, dan sebaliknya karena dilakukan percepatan maka biaya tidak langsung menjadi turun.

Dampak lingkungan juga perlu diperhatikan apabila menggunakan metode lembur, dikarenakan kerja dilakukan pada malam hari dan akan mengganggu ketenangan warga atau lingkungan sekitar atau mengganggu pekerjaan yang lainnya. Sebagai contoh penanganan yang dilakukan adalah memberikan sosialisai kepada warga sekitar atas gangguan yang ditimbulkan, Resiko kekurangan bahan perlu diantisipasi dengan cara perhitungan volume material dan pengkontrolan stok material. Sebab, keterbatasan bahan tidak mudah didapatkan ketika malam hari. Didalam peraturan pemerintah bahwa para pekerja juga perlu diberikan konsumsi atau makanan.

Tabel 5. 13 Normal dan Lembur

Kegiatan Durasi Biaya

Proyek normal 125 hari Rp. 622.671.230,8 Lembur 110 hari Rp. 668.466.128,7

(25)

Gambar 5. 10 Perbandingan Durasi Pekerjaan

Gambar 5.10 menjelaskan tentang perbedaan selisih antara pekerjaan normal dengan pekerjaan lembur yang memiliki selisih durasi 15 hari lebih cepat dengan presentase 12%.

Gambar 5. 11 Perbandingan Harga Pekerjaan

100 105 110 115 120 125 130 normal lembur

PERBANDINGAN DURASI

HARI Rp590.000.000 Rp600.000.000 Rp610.000.000 Rp620.000.000 Rp630.000.000 Rp640.000.000 Rp650.000.000 Rp660.000.000 Rp670.000.000 Rp680.000.000 normal lembur

PERBANDINGAN HARGA

HARGA

(26)

Gambar 5.11 dapat disimpulkan bahwa perbandingan harga pekerjaan lembur lebih mahal daripada pekerjaan normal. Mendapatkan selisih sebesar Rp.45.794.898,00.

5.11 Kelebihan dan Kekurangan metode shift dan Lembur

Berdasarkan hasil dari pembahasan diatas, penulis dapat menyimpulkan ketika proyek mengalami keterlambatan, maka penulis menyarankan agar menggunakan Metode shift, Tentu dilihat dari segi waktu dan biayanya.

kelebihan dan kekurangan Metode Shift dan Penambahan jam kerja selama 4 jam, yaitu :

Kelebihan Metode percepatan shift dan penambahan jam kerja 1. Proyek akan selesai dengan cepat

2. Produktivitas kemungkinan akan kecil mengalami penurunan dikarenakan pekerja tidak bekerja secara bersamaan.

3. Terhindar dari kekurangan waktu (over time).

Kekurangannya :

1. Perusaahaan akan mengeluarkan uang lebih untuk biaya upah. 2. Upah diluar kerja Normal lebih tinggi.

3. Pekerjaan yang dilakukan malam hari tidak akan seoptimal pagi hari. 4. Resiko kecelakaan kerja juga akan meningkat.

Gambar

Tabel 5. 1 Daftar Harga Satuan Upah Pekerjaan Harian
Tabel 5. 3 Durasi Pekerjaan
Tabel 5. 4 Alat Bahan dan Jasa
Tabel 5. 6 Total Biaya Percepatan Metode Shift
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah membuat permainan yang dapat membuat pemain berhenti menatap layar untuk menggambar sebuah benda yang kemudian difoto dan

Mi yang diperoleh dilakukan pengujian mutu mi kering meliputi nilai gizi yaitu kadar air, protein dan kadar abu tidak larut dalam asam sesuai SNI 8217:2015 [12]; pengujian

Pasokan daya listrik pada sistem distribusi primer (20 kV) pada gardu-gardu distribusi didapat dari sistem penyaluran 150 kV melalui trafo tenaga yang berfungsi sebagai trafo

Bahwa dalam rangka untuk memberikan kesempatan kepada lulusan S1 guna melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi, maka dipandang perlu Program Pascasarjana STAIN

Pasal 324, Setiap Awak Kapal yang tidak melakukan pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran lingkungan yang bersumber dari kapal sebagaimana

1. Fitur Daftar mahasiswa, fitur ini berfungsi untuk mengolah data Mahasiswa. Fitur Daftar dosen, fitur ini berfungsi untuk mengolah data Dosen. Fitur Operasi, fitur

Konsentrasi oksigen yang diberikan lebih tinggi dari kateter atau kanula nasal, sistem humidifikasi dapat ditingkatkan melalui pemilihan sungkup berlubang besar, dapat digunakan

Hukuman maksimal yang bisa dijatuhkan adalah pidana penjara paling lama tujuh tahun dan/atau denda paling banyak 5 milyar rupiah.” Jelas rancangan undang-undang ini kelihatannya