PEDAGOGIK
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
Diterbitkan Oleh:
Fakultas Agama Islam (FAI)
dan Lembaga Penelitian, Penerbitan, Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat (LP4M) Universitas Muhammadiyah Aceh
Jalan Muhammadiyah No. 91 Bathoh Lueng Bata Banda Aceh Telpn/FAX. (0651) 27569 http://ejournal.unmuha.ac.id/index.php/pedagogik
P-ISSN: 2337-7364
E-ISSN: 2622-9005
P-ISSN 2337-7364 E-ISSN 2622-9005
Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh Vol. 7, No. 2, Oktober 2020 |
i
Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran
Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh
Vol. 7, No. 2, Oktober 2020
Editor in Chief
Dr. Saiful, S.Ag., M.Ag.
Managing Editors
Muhammad Yani, M.Pd. dan Meutia Zahara, Ph.D.
Board of Editors
Hasnul Insani Djohar, Ph.D Wilda Syam Tonra, M.Pd Arief Aulia Rahman, M.Pd Ika Kana Trisnawati, M.Ed Ismail Darimi, MA
Rini Sulastri, M.Pd Restu Andrian, M.Pd Yuniarti, M.Pd
Board of Riviewers
Prof. Dr. T. Zulfikar, M.Ed
Prof. Dr. Bansu Irianto Ansari, M.Pd Dr. Muhammad Syukri, M.Ed
Dr. Ksm. Muhammad Amin Fauzi, M.Pd Akhsanul In’am, Ph.D
Dr. Sri Suyanta, M.Ag
Dr. Anton Widyanto, M.Ag., Ed.S Rita Novita, M.Pd
Mardhatillah, M.Pd
Faizal Ade Rahmahuddin Abdullah, M.Si Mursalin, M.Pd
Khairatul Ulya, M.Pd Jofrishal, M.Pd
Ahmad Nubli Gadeng, M.Pd Muhammad Taufik Hidayat, M.Pd Yan Ardian Subhan, M.Pd
Siti Safura, M.Ed
Board of Assistant
Devi Keumala, M.T dan Dedi Zumardi, S.Pd.I
Penerbit:
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh dan
Lembaga Penelitian, Penerbitan, Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat (LP4M) Email: jurnal.pedagogik@unmuha.ac.id
P-ISSN 2337-7364 E-ISSN 2622-9005
Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh Vol. 7, No. 2, Oktober 2020 |
ii
PENGANTAR EDITORIAL
Syukur kehadirat Allah Swt, karena hanya izin-Nya Jurnal Pedagogik yang sekarang berada di tangan para pembaca dapat diluncurkan. Selawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad Saw yang telah membawa ummat manusia ke jalan kebajikan dan keselamatan di dunia dan di akhirat.
Jurnal ilmiah ini diadakan untuk memfasilitasi dan mendorong lahirnya karya tulis ilmiah, berupa hasil penelitian dalam dunia pendidikan dan pembelajaran. PEDAGOGIK: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh ingin membagi pendapat dan ide dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran secara nasional maupun internasional. Keberadaan jurnal ini menjadi semakin penting untuk memacu tumbuhnya nuansa akademis di lingkungan para pendidik mulai pada tingkat rendah hingga perguruan tinggi serta bagi para peneliti pendidikan dan pembelajaran. Tetapi tidak tertutup kesempatan bagi pihak lain yang juga memiliki inisiatif untuk memaparkan hasil penelitiannya yang relevan dengan pendidikan dan pembelajaran. Pada edisi ini, Jurnal Pedagogikmenyajikan beberapa tulisan yang menganalisis isu-isu pendidikan dan pembelajaran yang bersumber dari berbagai perspektif yang meliputi pendidikan dalam konteks sains, sosial, dan bahasa; pendidikan karakter; organisasi dan manajemen pendidikan; serta strategi pembelajaran dan kurikulum. Berdasarkan tema tersebut, beberapa artikel menarik yang disajikan yaitu: EFL Teachers’ Perceptions Toward the Use of Authentic Material in Teaching Reading Comprehension oleh Wildanum Mukhalladun, Nidawati, dan Muhammad AR; Penerapan Pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis oleh Roni Sumarsaid, Lukman Ibrahim, dan Muhammad Yani; Proses Pembelajaran Matematika di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 3 Langsa di Tengah Pandemi Covid-19 oleh Nurdin dan Khairul Husna; Number Sense Peserta Didik SMK Negeri Penerbangan Aceh oleh Arhamni, Elva Wirda, dan Iklima; Nilai-Nilai Edukatif dalam Salam oleh Cut Nyak Dhin.
Selanjutnya juga ada Model Pembelajaran Group Investigation untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa oleh Muhsin dan T. Arif Munandar; Psikologi Humanistik dalam Pembelajaran PAI oleh Wahyu Hidayat; Tingkat Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis dan Kreatif Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika di Madrasah Aliyah oleh Arizal Fahmi; Students’ Ability in Writing Application Letter oleh Siti Safura, Cut Mawar Helmanda, dan Nengsi Aria Riski; Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa oleh Zikra, Qurratu Aini, dan Suwarniati.
Sesuai dengan jurnal ilmiah, publikasi Jurnal Pedagogik ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan dan sumber kajian yang relevan dan aktual serta memberikan wawasan para pembaca dalam pendidikan dan pembelajaran. Kepada penulis, tim penyunting dan penerbit serta semua pihak yang telah memberikan dukungan atas
P-ISSN 2337-7364 E-ISSN 2622-9005
Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh Vol. 7, No. 2, Oktober 2020 |
iii terbitnya Jurnal Pedagogik ini, kami sampaikan ucapan terima kasih. Semoga Allah Swt berkenan memberikan balasan yang setimpal atas usaha baik ini.
Salam,
P-ISSN 2337-7364 E-ISSN 2622-9005
Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh Vol. 7, No. 2, Oktober 2020 |
iv
DAFTAR ISI
Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran
Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh
Vol. 7, No. 2, Oktober 2020
Hal
Pengantar Editorial ii
Daftar Isi iv
Ketentuan Penulisan Naskah Jurnal Pedagogik v
EFL Teachers’ Perceptions Toward the Use of Authentic Material in Teaching Reading Comprehension
Wildanum Mukhalladun, Nidawati, dan Muhammad AR
114-127 Penerapan Pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual)
Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Roni Sumarsaid, Lukman Ibrahim, dan Muhammad Yani
128-143 Proses Pembelajaran Matematika di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 3 Langsa di
Tengah Pandemi Covid-19
Nurdin dan Khairul Husna
144-155 Number Sense Peserta Didik SMK Negeri Penerbangan Aceh
Arhamni, Elva Wirda, dan Iklima 156-164
Nilai-Nilai Edukatif dalam Salam
Cut Nyak Dhin 165-178
Model Pembelajaran Group Investigation untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa
Muhsin dan T. Arif Munandar
179-188 Psikologi Humanistik dalam Pembelajaran PAI
Wahyu Hidayat 189-205
Tingkat Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis dan Kreatif Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika di Madrasah Aliyah
Arizal Fahmi
206-216 Students’ Ability in Writing Application Letter
Siti Safura, Cut Mawar Helmanda, dan Nengsi Aria Riski 217-226
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
Zikra, Qurratu Aini, dan Suwarniati
P-ISSN 2337-7364 E-ISSN 2622-9005
Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh Vol. 7, No. 2, Oktober 2020 |
v
KETENTUAN PENULISAN NASKAH
JURNAL ILMIAH PEDAGOGIK
Setiap penulis harus memastikan naskah yang dikirim sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Jurnal Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh sebagai berikut:
A. Ketentuan Umum
1. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris
2. Naskah harus original dan belum pernah dipublikasikan atau sedang dalam proses penyerahan untuk dipublikasikan ke media lain dan tidak mengandung unsur plagiarisme.
3. Naskah dapat berupa penelitian, studi kasus, atau studi sastra dengan panjang tulisan maksimum 20 halaman kertas A4 dengan spasi 1,5 dan diketik dengan program microsoft word ukuran 12 dengan huruf Times New Roman.
4. Penulis harus mendaftar sebagai penulis dengan melakukan register secara online melalui website:http://ejournal.unmuha.ac.id/index.php/pedagogik
5. Naskah akan diterbitkan di Jurnal Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh setelah direview oleh peer reviewer.
6. Naskah harus dibuat sesuai dengan pedoman dan template penulisan. Template penulisan dapat didownload dalam Journal Template.
B. Ketentuan Khusus
1. Kerangka naskah meliputi: Judul, Nama Penulis dan Institusi, Abstrak, Pendahuluan, Metode Penelitian, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan dan Saran, dan Referensi.
2. Judul. Judul harus mencerminkan permasalahan yang dibahas dalam tulisan,
pendek, dan informatif, tetapi tidak melebihi 17 kata. Judul naskah tidak mengandung singkatan yang tidak umum.
3. Nama Penulis dan Institusi. Nama penulis ditulis tanpa titel atau gelar kesarjanaan. Nama penulis juga harus disertai dengan institusi penulis, alamat institusi, dan alamat email.
4. Abstrak. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Abstrak dibuat dalam satu paragraf dan antara 150-250 kata yang terdiri dari latar belakang, tujuan, metode penelitian (desain, subjek/sampel, instrumen, analisis data), hasil, kesimpulan, dan kata kunci (3-5 frasa).
5. Pendahuluan. Pendahuluan harus berisi (secara singkat dan berurutan) latar belakang umum dan tinjauan pustaka (state of the art) dan masalah utama penelitian. Di bagian akhir pendahuluan, tujuan/pertanyaan penelitian dan kebaruan dari penulisan naskah harus disebutkan.
6. Metode Penelitian.Metode penelitian menjelaskan jenis penelitian, populasi dan sampel atau subjek penelitian, instrumen, prosedur pelaksanaan penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data
P-ISSN 2337-7364 E-ISSN 2622-9005
Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh Vol. 7, No. 2, Oktober 2020 |
vi 7. Hasil dan Pembahasan. Bagian ini berisi tentang hasil penelitian dan
pembahasannya. Hasil yang diperoleh dari penelitian harus didukung dengan data yang memadai. Hasil penelitian dan penemuannya haruslah merupakan jawaban atau hipotesis penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya pada bagian pendahuluan. Komponen yang harus ada pada pembahasan adalah: Bagaimana hasil penelitian berhubungan dengan pertanyaan atau tujuan awal yang diuraikan dalam bagian pendahuluan (apa/bagaimana)? Apakah anda memberikan interpretasi secara ilmiah untuk setiap hasil atau temuan yang disajikan (mengapa)? Apakah hasil penelitian anda konsisten dengan apa yang telah dilaporkan? Atau apakah ada perbedaan?
8. Kesimpulan dan Saran. Kesimpulan harus menjawab tujuan penelitian dan penemuan penelitian. Ucapan penutup tidak hanya berisi pengulangan hasil dan pembahasan atau abstrak. Anda juga harus menyarankan untuk penelitian selanjutnya dengan landasan penelitian yang telah dilakukan.
9. Referensi. Referensi yang ditulis hanya memuat sumber yang dirujuk atau termasuk dalam artikel. Silakan gunakan Aplikasi Manajer Referensi seperti EndNote, Mendeley, Zotero, dan lainnya. Sumber referensi harus menyediakan 70% artikel jurnal, prosiding, atau hasil penelitian dari lima tahun terakhir. Teknik penulisan referensi menggunakan sistem mengutip standar APA (American Psychological Assosiation), serta sistem kutipan yang digunakan adalah model innote.
P-ISSN: 2337-7364 E-ISSN: 2622-9005
Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran 179 Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh
Vol. 7, No. 2, Oktober 2020
Muhsin dan T. Arif Munandar
MODEL PEMBELAJARAN
GROUP INVESTIGATION
UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
MATEMATIS SISWA
Muhsin1) dan T. Arif Munandar2)
1)2)Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Jabal Ghafur, Aceh, Indonesia
Email: muhsinbrhm4@gmail.com
Abstrak: Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang harus dimiliki siswa. Melalui kemampuan berpikir kritis siswa dapat mengorganisasi dan mengkonsolidasi berpikir matematisnya baik secara lisan maupun tulisan, disamping renegosiasi respon antar siswa akan dapat terjadi dalam proses pembelajaran. Pada akhirnya berpikir kritis dapat membawa siswa pada pemahaman yang mendalam tentang konsep matematika yang telah dipelajari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan
melalui model pembelajaran Group Investigation. Metode penelitian ini menggunakan
kuasi eksperimen dengan desain pre-test post-test control group design. Populasi adalah
seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Delima dengan penarikan sampel menggunakan
purposive sampling, maka terpilih kelas X1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X2 sebagai kelas kontrol. Terpilihnya kedua kelas tersebut karena kedua kelas tersebut mempunyai kemampuan matematika yang sama disamping itu kedua kelas tersebut diajarkan oleh guru matematika yang sama sehingga memudahkan peneliti dalam
berkoordinasi. Instrumen yang digunakan adalah tes melalui pretest dan postest.
Pengolahan data dilakukan menggunakan SPSS 16.0. Hasil pengolahan data diperoleh
bahwa p-value = 0,001, karena p-value < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan
demikian hasil penelitian yang diperoleh adalah model pembelajaran Group
Investigation (GI) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Kritis Matematis, Model Pembelajaran Group
Investigation.
Abstract: The ability to think critically is an ability that students must have. Through critical thinking skills students can organize and consolidate their mathematical thinking both orally and in writing, in addition to renegotiating responses between students will occur in the learning process. The purpose of this study was to determine the improvement of students' mathematical critical thinking skills taught through the Group Investigation learning model. This research is a quasi-experimental research design with pre-test post-test control group design. The population was all students of class X SMA
Negeri 2 Delima. The sample was drawn using purposive sampling, so class X1 was
selected as the experimental class and class X2 as the control class. The two classes
were chosen because the two classes had the same mathematical abilities besides that the two classes were taught by the same mathematics teacher, making it easier for researchers to coordinate. The instruments used were pretest and posttest. Data processing was performed using SPSS 16.0. The results of data processing showed that
p-value = 0.001, because the p-value <0.05, H0 is rejected and H1 is accepted. Thus it
can be concluded that the Group Investigation (GI) learning model can improve students' mathematical critical thinking skills.
P-ISSN: 2337-7364 E-ISSN: 2622-9005
Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran 180 Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh
Vol. 7, No. 2, Oktober 2020
Muhsin dan T. Arif Munandar
A. PENDAHULUAN
Salah satu kemampuan matematika yang harus dimiliki siswa menurut kurikulum 2013 adalah kemampuan berpikir kritis (Kemendikbud, 2014). Melalui berpikir kritis siswa dapat mengorganisasi dan mengkonsolidasi berpikir matematisnya baik secara lisan maupun tulisan, disamping renegosiasi respon antar siswa akan dapat terjadi dalam proses pembelajaran. Pada akhirnya berpikir kritis dapat membawa siswa pada pemahaman yang mendalam tentang konsep matematika yang telah dipelajari.
Berpikir kritis merupakan salah satu aspek penting dalam proses pembelajaran, namun kemampuan ini belum dapat dikembangkan secara optimal. Hal ini disebabkan karena kemampuan berpikir kritis tidak dibiasakan sejak usia dini. Maulana (2017) menyatakan salah satu alasan mengenai perlunya mengembangkan kemampuan berpikir kritis yaitu tuntutan zaman yang menghendaki setiap individu untuk mencari, memilih, dan menggunakan informasi untuk kehidupannya. Jumaisyaroh, Napitupulu, dan Hasratuddin (2015) juga menyatakan perlunya menanamkan kebiasaan berpikir kritis matematis bagi pelajar agar mereka dapat bersikap rasional untuk mencermati berbagai persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari
Hasil studi lain juga menyebutkan bahwa perhatian pada upaya meningkatkan kemampuan berpikir matematika siswa masih jarang dikembangkan. Rohaeti (2008: 4) mengungkapkan bahwa rendahnya kemampuan berpikir kritis disebabkan upaya pengembangan kemampuan berpikir kritis di sekolah jarang dilakukan. Rendahnya kemampuan berpikir kritis matematis siswa juga dapat dilihat dari hasil jawaban siswa dalam mengerjakan soal-soal matematika di sekolah yang masih belum memuaskan. Utomo dan Ruijter (Suparno, 2000: 31) menyatakan bahwa pada latihan pemecahan masalah ternyata hanya sebagian kecil siswa yang dapat mengerjakannya dengan baik, sebagian besar tidak tahu apa yang harus dikerjakan. Setelah diberi tahu, mereka masih juga tidak dapat menyelesaikan soal-soal tersebut, sehingga guru menerangkan seluruh penyelesaiannya.
Materi matematika dan keterampilan berpikir kritis merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, karena materi matematika dipahami melalui berpikir kritis, dan berpikir kritis dilatih melalui belajar matematika. Proses berpikir dapat dilihat dari penyelesaian masalah yang dilakukan siswa. Mason, Burton, dan Stacey (2010)
P-ISSN: 2337-7364 E-ISSN: 2622-9005
Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran 181 Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh
Vol. 7, No. 2, Oktober 2020
Muhsin dan T. Arif Munandar
generalizing (menggeneralisasi), conjecturing (menduga), dan convincing
(meyakinkan).
Kemampuan berpikir kritis merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan modern, karena dapat membuat manusia menjadi lebih terbuka dan mudah menyesuaikan dengan berbagai situasi dan permasalahan. Johnson (2006:21) mengemukakan bahwa kemampuan berpikir kritis memungkinkan siswa untuk mempelajari masalah secara sistematis, menghadapi berbagai tantangan dengan cara terorganisasi, merumuskan pertanyaan inovatif, dan merancang permasalahan yang dipandang relatif baru.
Adapun indikator kemampuan berpikir kritis menurut Sumarmo (2012) adalah sebagai berikut: (1) memfokuskan diri pada pertanyaan, (2) menganalisis dan mengklarifikasi pertanyaan, jawaban, dan argumen, (3) mempertimbangkan sumber yang terpercaya, (4) mengamati dan menganalisis deduksi, (5) menginduksi dan menganalisis induksi, (6) merumuskan eksplanatori, (7) kesimpulan dan hipotesis, (8) menarik pertimbangan yang bernilai, (9) menetapkan suatu aksi, dan (10) berinteraksi dengan orang lain
Rendahnya kemampuan berpikir kritis salah satunya disebabkan penerapan strategi pembelajaran yang tidak sesuai (Santoso, 2013:159). Berdasarkan hasil temuan di SMAN 2 Delima yang peneliti lakukan sebelum penelitian ditemukan bahwa siswa masih sangat terikat dengan contoh-contoh penyelesaian yang diberikan guru, ketika ada soal yang berbeda dari contoh, siswa tidak mampu lagi menyelesaiakan soal tersebut. Hal ini dikarenakan pembelajaran di kelas masih berpusat pada guru (satu arah). Selain itu belajar matematika adalah kegiatan yang abstrak, sehingga menuntut para guru harus teliti dalam menggunakan metode, model maupun pendekatan dalam pembelajaran matematika (Mawaddah dan Authary, 2020). Oleh karena itu diperlukan suatu strategi pembelajaran yang mampu meningkatkan berpikir kritis siswa. Salah satu alternatif strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk mendorong siswa berpikir
kritis adalah dengan penerapan model pembelajaran Group Investigation (GI). Hasil
penelitian yang dilakukan Pramukantoro, Pradhana, dan Viryan (2013) ditemukan
bahwa dengan penerapan model pembelajaran Group Investigation (GI) dapat
P-ISSN: 2337-7364 E-ISSN: 2622-9005
Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran 182 Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh
Vol. 7, No. 2, Oktober 2020
Muhsin dan T. Arif Munandar
Model pembelajaran Group Investigation merupakan model pembelajaran
kooperatif yang melibatkan kelompok kecil dimana siswa menggunakan inquiri kooperatif, perencanaan, proyek, diskusi kelompok dan kemudian dipersentasikan di depan kelas”. Peserta didik dituntut untuk memiliki kemampuan yang baik dalam
berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok (group process skills).
Langkah-langkah pembelajaran Group Investigation yaitu: 1) mengidentifikasi topik
dan mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok 2) merencanakan tugas-tugas belajar 3) melaksanakan investigasi 4) menyiapkan laporan akhir 5) mempersentasikan laporan akhir, dan 6) evaluasi (Pramukantoro, Pradhana, dan Viryan, 2013: 662).
Adaun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan melalui model pembelajaran
Group Investigation lebih baik daripada siswa yang belajar selain model pembelajaran
Group Investigation.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen karena peneliti melakukan pemberian perlakuan terhadap sampel penelitian untuk selanjutnya ingin diketahui pengaruh dari perlakuan tersebut. Perlakuan yang diberikan adalah model
pembelajaran Group Investigatioan (GI) pada kelas eksperimen dan pembelajaran
konvensional pada kelas kontrol. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah adalah Pretest-Posttest Control Group Design (Arikunto, 2007).
Penelitian ini dilakukan di SMAN 2 Delima. Adapun populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas X SMAN 2 Delima dengan penarikan sampel menggunakan
purposive sampling, kemudian terpilihlah kelas X1 sebagai kelas eksperimen dan kelas
X2 sebagai kelas kontrol. Terpilihnya kedua kelas tersebut dengan pertimbangan karena
kedua kelas tersebut mempunyai kemampuan awal matematika yang sama disamping itu kedua kelas tersebut diajarkan oleh guru matematika yang sama sehingga memudahkan peneliti dalam berkoordinasi.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan tes. Tes terdiri dari tes awal (pretest) dan tes akhir (postest). Tes awal
dilakukan sebelum diberikan perlakuan dan tes akhir diberikan setelah kedua kelas diberikan perlakuan dalam proses pembelajaran. Kelas eksperimen diberikan perlakuan
P-ISSN: 2337-7364 E-ISSN: 2622-9005
Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran 183 Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh
Vol. 7, No. 2, Oktober 2020
Muhsin dan T. Arif Munandar
kontrol diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran selain model
pembelajaran Group Investigation (GI) yaitu pembelajaran konvensional.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif berupa hasil tes kemampuan berikir kritis matematis siswa.
Pengolahan data dilakukan dengan bantuan software SPSS versi 16.0 dan Microsoft
Excel 2010. Adapun langkah-langkah analisis data yang dilakukan adalah: (1)
menghitung statistik deskriptif skor pretest, postest, dan n-gain yang meliputi skor
minimum, skor maksimum, rata-rata dan simpangan baku; (2) menghitung besarnya
peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa menggunakan nilai gain
ternormalisasi; (3) melakukan uji normalitas pada skor pretes dan n-gain ternormalisasi untuk tiap kelas; (4) menguji varians. Pengujian varians antara kelompok eksperimen dan kontrol dilakukan untuk mengetahui apakah varians kedua kelas sama atau berbeda;
(5) melakukan uji kesamaan dua rata-rata pada data skor pretest kedua kelas; (6)
melakukan uji perbedaan dua rata-rata untuk skor gain ternormalisasi pada kelas eksperimen dan kontrol; (7) jika kedua rata-rata skor berdistribusi normal dan homogen
maka uji statistik yang digunakan adalah Uji-t; (8) jika data berdistribusi normal tetapi
tidak homogen maka uji statistik yang digunakan adalah Uji-t’; dan (9) apabila data
tidak berdistribusi normal, maka uji statistik yang digunakan adalah dengan pengujian non-parametrik, yaitu Uji Mann-Whitney
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis data terhadap peningkatan kemampuan berpikir matematis siswa
melalui model pembelajaran Group Investigation (GI) dimulai dengan melakukan
terlebih dahulu uji normalitas sebaran data dan homogenitas varians. Jika data memenuhi syarat normalitas dan homogenitas, maka menggunakan Uji-t, sedangkan
jika data normal tapi tidak homogen menggunakan Uji-t’, dan untuk data yang tidak
memenuhi syarat normalitas, menggunakan uji non parametrik yaitu menggunakan Uji Mann-Whitney. Uji normalitas kemampuan berpikir kritis matematis siswa terhadap nilai pretest serta nilai n-gain pada kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Uji Normalitas Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa
Uji Normalitas (α) Nilai Signifikansi Keterangan
P-ISSN: 2337-7364 E-ISSN: 2622-9005
Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran 184 Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh
Vol. 7, No. 2, Oktober 2020
Muhsin dan T. Arif Munandar
Pretest Kontrol 0,05 0,458 Berdistribusi Normal
N-gain Eksperimen 0,05 0,281 Berdistribusi Normal
N-gain Kontrol 0,05 0,828 Berdistribusi Normal
Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi memberikan nilai lebih besar dari taraf signifikansi α = 0,05, hal ini dapat disimpulkan bahwa semua data berdistribusi normal sehingga dalam pengujian hipotesis dapat digunakan pengujian dengan uji parametrik.
Selanjutnya dilakukan uji homogenitas varians yang bertujuan untuk melihat ada tidaknya perbedaan varians dari masing-masing sebaran. Hasil uji homogenitas varians disajikan pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Uji Homogenitas Varians Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa
Uji Sig.
Pretest 0,554
N-Gain 0,916
Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa varians skor pretest dan N-Gain kemampuan
berpikir kritis matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing
adalah nilai sig. = 0,554 dan 0,916. Dengan mengambil nilai signifikansi α = 0,05
karena nilai sig. = 0,554 dan 0,916 > 0,05 = α maka memberi kesimpulan bahwa varians
kemamampuan berpikir kritis matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah homogen.
Setelah diketahui bahwa data skor pretest, postestdan gain kelas eksperimen dan
kelas kontrol berasal dari varians yang homogen, kemudian dilanjutkan dengan uji
kesamaan rata-rata pretest dengan menggunakan uji-t, menggunakan Compare Mean
Independent Samples Test signifikansi = 0,05. Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan awal kelas yang
memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran group investigation dan
kelompok yang memperoleh pembelajaran konvensional. Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut:
H0 : 1 = 2 H1 : 1≠ 2 Keterangan:
1 : Rata-rata pretestkemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas eksperimen
P-ISSN: 2337-7364 E-ISSN: 2622-9005
Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran 185 Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh
Vol. 7, No. 2, Oktober 2020
Muhsin dan T. Arif Munandar
Rangkuman uji kesamaan rata-rata skor pretes kemampuan berpikir kritis
matematis siswa disajikan pada Tabel 3 berikut.
Tabel 3. Uji Kesamaan Rata-Rata Skor Pretes Kemampuan Bepikir Kritis Matematis Siswa
Aspek Kemampuan
Kelas Asymp. Sig
(2-tailed) Kesimpulan Keterangan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Eksperimen 0.849 H0 Diterima Tidak Terdapat Perbedaan Kontrol
Kriteria pengujian ialah tolak H0 jika Sig.(2-tailed) output SPSS < 12𝛼, maka dari
Tabel 3 diperoleh nilai Sig. 0,849 > 0,025. Akibatnya hipotesis H0 diterima dan H1
ditolak. Ini memberi kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaaan yang signifikan antara kemampuan awal kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Setelah kedua kelas diketahui mempunyai kemampuan awal yang sama, selanjutnya dilakukan uji perbedaan dua rata-rata yang bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa dengan model
pembelajaran group investigation lebih baik daripada siswa dengan pembelajaran
konvensional. Uji perbedaan rata-rata postes menggunakan uji-t, dengan Compare
Mean Independent Samples Test pada signifikansi = 0,05. Adapun hipotesis yang
diuji adalah “peningkatan kemandirian belajar siswa yang memperoleh pembelajaran
dengan model pembelajaran group investigation lebih baik daripada siswa yang
memperoleh pembelajaran konvensional”.
Bentuk hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut: H0 : 𝜇1 = 𝜇2
H1 : 𝜇1 > 𝜇2 Keterangan:
𝜇1 : Rata-rata postest kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas eksperimen
𝜇2 : Rata-rata postestkemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas kontrol
Perhitungannya uji-t untuk dua sampel bebas (Independent sampe t-test)
menggunakan SPSS 16. Pengujian hipotesis H0 dan tandingannya H1 dengan uji satu
arah pada taraf signifikansi = 0,05. Kriteria pengujian adalah tolak H0 jika
Asymp.Sig.(1-tailed) < . Hasil uji perbedaan rata-rata Gain-Ternormalisasi
kemampuan berpikir kritis matematis siswa dapat dilihat pada rangkuman hasil perhitungan yang ditunjukkan pada Tabel 4 di bawah ini.
P-ISSN: 2337-7364 E-ISSN: 2622-9005
Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran 186 Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh
Vol. 7, No. 2, Oktober 2020
Muhsin dan T. Arif Munandar
Tabel 4. Uji Perbedaan Rata-Rata Gain-Ternormalisasi Kemampuan Berpikir Kritis
Matematis Siswa
Aspek Kemampuan Kelas
N-Gain Asymp. Sig (2-tailed) Asymp. Sig (1-tailed) Kesimpulan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Eksperimen 0.66 0.002 0.001 H0 Ditolak Kontrol 0.50
Berdasarkan Tabel 4 diperoleh nilai Asymp.Sig (1-tailed) < α (0,05), maka H0
ditolak, sehingga H1 diterima. Ini memberi kesimpulan bahwa peningkatan kemampuan
berpikir kritis matematis siswa dengan model pembelajaran group investigation lebih
baik daripada dengan pembelajaran konvensional.
Berdasarkan analisis data hasil penelitian, diketahui bahwa pembelajaran model
pembelajaran group investigation mempunyai pengaruh terhadap peningkatan
kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
perbedaan rerata skor n-gain kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diperoleh
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah proses pembelajaran.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, peningkatan kemampuan berpikir
kritis matematis siswa yang mendapat model pembelajaran group investigation lebih
baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional. Hasil temuan ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Agus, 2019) yang menyatakan bahwa pendekatan konstekstual efektif ditinjau dari kemampuan berpikir kritis, prestasi belajar dan self-efficacy matematika siswa SMP. Begitu juga dengan pendapat (Setyaningsih, 2018) bahwa pembelajaran matematika dengan PBL seting kolaboratif kelompok, efektif ditinjau dari prestasi belajar aljabar, kemampuan berpikir kritis dan kecemasan siswa.
D. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang memperoleh
pembelajaran model pembelajaran group investigation lebih baik daripada siswa yang
memperoleh pembelajaran konvensional. Adapun saran yang dapat disampikan yaitu
pembelajaran dengan model pembelajaran group investihation hendaknya dapat
dijadikan alternatif model pembelajaran di sekolah terutama untuk meningkatkan kemamapuan berpikir kritis matematis siswa dan bagi peneliti berikutnya agar menelaah
P-ISSN: 2337-7364 E-ISSN: 2622-9005
Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran 187 Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh
Vol. 7, No. 2, Oktober 2020
Muhsin dan T. Arif Munandar
pengaruh penerapan model pembelajaran group investigation terhadap kemampuan
matematis lainnya.
E. REFERENSI
Agus, I. (2019). Efektifitas Guided Discovery Menggunakan Pendekatan Kontekstual
Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis, Prestasi dan Self-Efficacy. Jurnal
Riset Pendidikan Matematika, 6(2), 120-132.
Arikunto, S. (2007). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan: Edisi Revisi. Jakarta: Bumi
Aksara
Jumaisyaroh, T., Napitupulu, E., & Hasratuddin, H. (2015). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa SMP Melalui
Pembelajaran berbasis Masalah. Kreano: Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif,
5(2), 157-169.
Johnson, E. B. (2006). Contextual Teaching & Learning: what it is and why it’s here to
stay. Translated by Setiawan, I. Bandung: MLC.
Kemendikbud. (2014). Permendikbud Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Implementasi
Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
Maulana, M. (2017). Konsep Dasar Matematika dan Pengembangan Kemampuan
Berpikir Kritis-Kreatif. Sumedang: UPI Sumedang Press.
Mason, J., Burton, L., & Stacey, K. (2010). Thinking Mathematically. London: Pearson
Education.
Mawaddah, S. & Authary, N. (2020). Respon Siswa Terhadap Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Division (STAD) pada
Materi Aritmatika Sosial. Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan
Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh, 7(1), 106-113
Pramukantoro, Pradhana, dan Viryan, G. (2013). Perbedan Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Group Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar
Digital. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro,2(2), 661-668.
Rohaeti, E. (2008). Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Metode Improve
untuk Meningkatkan Pemahaman dan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa SLTP. Unpublished Thesis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Setyaningsih, D.T., & Abadi, M.A. (2018). Keefektifan PBL Seting Kolaboratif
Ditinjau dari Prestasi Belajar Aljabar, Kemampuan Berpikir Kritis, dan
Kecemasan Siswa. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 5(2) 190-200
Sumarmo, U. (2012). Kemampuan Disposisi Berpikir Logis, Kritis dan Kreatif Matematika (Eksperimen terhadap Siswa SMA Menggunakan Pembelajaran
Berbasis Masalah dan Strategi Think Talk Write). Jurnal Pengajaran MIPA,
P-ISSN: 2337-7364 E-ISSN: 2622-9005
Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran 188 Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh
Vol. 7, No. 2, Oktober 2020
Muhsin dan T. Arif Munandar
Santoso, F.G.I. (2013). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Motivasi
Berprestasi Belajar Matematika Siswa.Jurnal FMIPA, 1(2), 157-169
PEDAGOGIK
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
Diterbitkan Oleh:
Fakultas Agama Islam (FAI)
dan Lembaga Penelitian, Penerbitan, Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat (LP4M) Universitas Muhammadiyah Aceh
Jalan Muhammadiyah No. 91 Bathoh Lueng Bata Banda Aceh Telpn/FAX. (0651) 27569 http://ejournal.unmuha.ac.id/index.php/pedagogik