• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 6 PENUTUP. mewujudkan klub sepakbola yang profesional telah berusaha maksimal dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 6 PENUTUP. mewujudkan klub sepakbola yang profesional telah berusaha maksimal dalam"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

134 BAB 6

PENUTUP 6.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan bab dapat ditarik kesimpulan mengenai peran dari Brigata Curva Sud dalam rangka memajukan klub sepakbola PSS Sleman mewujudkan klub sepakbola yang profesional telah berusaha maksimal dalam menjalankan perannya, baik di dalam stadion maupun di luar stadion.

Peran ini dilihat dari Brigata Curva Sud menjadi pemain keduabelas bagi pemain PSS Sleman. Setiap PSS Sleman berlaga, Brigata Curva Sud selalu mendukung dan menemani dua kali sembilan puluh menit, berdiri dan benyanyi tanpa henti. Baik saat bermain di kandang, Stadion Maguwoharjo maupun saat bermain tandang di luar kota. Bahkan ke manapun klub PSS Sleman berlaga, Brigata Curva Sud selalu mengawal, tak peduli seberapa jauh jarak yang ditempuh. Saat pemain PSS Sleman berjuang sembilan puluh menit di lapangan, Brigata Curva Sud berjuang di tribun selatan dengan menampilkan segala aksinya, chant dan koreografi yang menarik menjadi ciri khasnya untuk menjatuhkan mental pemain lawan. Brigata Curva Sud melakukan ini agar sebelas pemain yang berjuang merasakan bahwa ada pemain kedua belas yang selalu menemani mereka.

Peran yang sangat vital dan mendorong terwujudnya PSS Sleman sebagai klub sepakbola profesional yaitu sebagai sumber pemasukan klub. Melalui tiket

(2)

135 yang dibeli Brigata Curva Sud setiap pertandingan, PSS Sleman mendapatkan pemasukan yang luar biasa. Kesadaran Brigata Curva Sud membeli tiket menjadi contoh bagi para penonton di tribun lain bahwa dengan membeli tiket merupakan salah satu tindakan nyata dalam membantu keuangan PSS Sleman dalam misi mewujudkan klub sepakbola profesional. Brigata Curva Sud juga turut menjadi sponsor lokal PSS Sleman dengan cara memasang adboard di stadion. Beberapa unit usaha dan komunitas yang tergabung di dalam Brigata Curva Sud setiap tahunnya selalu memberikan kontribusi kepada klub PSS Sleman dengan cara mengontrak adboard yang disediakan manajemen PSS Sleman. Selain itu bentuk

sponsorship lain adalah dengan memberikan jersey latihan kepada tim dan official

PSS Sleman setiap tahunnya, diberikan pada awal musim kompetisi dengan tujuan mendongkrak semangat latihan para pemain. Satu lagi peran Brigata Curva Sud sebagai sumber pemasukan Klub PSS Sleman yaitu di sektor merchandise. Brigata Curva Sud mempunyai merchandise original yang dikelola oleh Curva Sud Shop. Tagline Mandiri Menghidupi menjadikan unit usaha milik Brigata Curva Sud ini bisa tumbuh dan berkembang sampai sekarang. Setiap tahunnya Curva Sud Shop selalu memberikan royalti hasil penjualan merchandise original Brigata Curva Sud. Terwujudnya sinergi ini diharapkan bisa membantu PSS Sleman untuk mewujudkan klub sepakbola yang profesional. Adanya Curva Sud Shop sebagai pengelola merchandise original Brigata Curva Sud juga mampu menjadikan BCS sebagai city branding Sleman. Persebaran merchandise original dari Brigata Curva Sud yang juga di jual online ini secara tidak langsung ikut

(3)

136 mengenalkan dan mempromosikan Sleman ke seluruh daerah di Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri.

Brigata Curva Sud memainkan perannya membentuk karakter anggota untuk membeli tiket masuk Pertandingan PSS Sleman sebagai bentuk nyata turut menghidupi klub dalam rangka menjalankan roda-roda perekonomian klub. Melalui kampanye “No Ticket No Game” Brigata Curva Sud berhasil menanamkan kesadaran pentingnya membeli tiket masuk pertandingan, tidak hanya bagi anggota Brigata Curva Sud saja yang, namun seluruh penonton PSS Sleman. Berkat kampanye “No Ticket No Game” dari Brigata Curva Sud ini pendapatan tiket PSS Sleman naik secara signifikan, rata-rata pendapatan PSS Sleman melalui tiket kini kisaran 500 juta ke atas. Kampanye ini sekarang banyak diterapkan klub-klub lain di Indonesia untuk menyadarkan para penonton membeli tiket karena merupakan sumber pendapatan utama bagi klub sepakbola.

Brigata Curva Sud memainkan peran dalam memobilisasi masa yang mencapai puluhan ribu orang dengan cara forum besar yang dihadiri koordinator komunitas yang tergabung dalam Brigata Curva Sud. Setiap komunitas memiliki koordinator yang bisa mengatur dan mengendalikan anggotanya. Selain forum, Brigata Curva Sud menggunakan media internet dan media sosial dalam memobilisasi masa. Media internet seperti website bcsxpss.com digunakan untuk membuat database komunitas yang tergabung dalam Brigata Curva Sud. Kemudian media sosial seperti twitter digunakan sebagai sarana bertukar informasi secara cepat dan berjejaring antar koordinator dan anggota komunitas.

(4)

137 Selain itu ada juga Grup Whatsapp koordinator komunitas dan koordinator wilayah yang mempunyai pengaruh untuk memudahkan komunikasi dan menyelesaikan suatu masalah di daerahnya masing-masing. Masa Brigata Curva Sud yang jumlahnya mencapai puluhan ribu jika mudah dimobilisasi menjadi bekal PSS Sleman untuk mewujudkan klub sepakbola yang profesional.

Brigata Curva Sud juga mempunyai peran sebagai bahan petimbangan keputusan mengenai kebijakan klub PSS Sleman. Melalui PT. Putera Sleman Sembada yang menaungi klub PSS Sleman, setiap akan mengambil suatu keputusan selalu meminta saran dan masukan dari Brigata Curva Sud. Para kordinator lapangan Brigata Curva Sud sering kali diundang pertemuan dengan PT. Putera Sleman Sembada untuk membahas suatu hal yang berkaitan dengan kemajuan PSS Sleman, diantaranya keputusan untuk mendatangkan pemain, pemilihan pelatih, maupun mengenai harga tiket. Karena Brigata Curva Sud merupakan penyumbang keuangan terbesar dari PSS Sleman melalui pembelian tiket masuk pertandingan maka suara dan masukan dari Brigata Curva Sud sangat diperhatikan dan dibawa ke rapat pemegang saham PT. Putera Sleman Sembada sebagai bahan pertimbangan kebijakan Klub PSS Sleman.

Dengan jumlah anggota yang mencapai puluhan ribu, Brigata Curva Sud mempunyai peran sebagai daya tarik sponsor. Banyak sponsor yang tertarik untuk

mensupport PSS Sleman melihat masa dari Brigata Curva Sud yang begitu

banyak. Selama ini, pihak sponsorship tentunya juga mempertimbangkan besaran jumlah dan dukungan suporter dalam memberikan sponsor kepada sebuah klub

(5)

138 sepakbola, hal ini terkait dengan seberapa luas branding produk sponsor akan tersebar. Semakin besar dan luas jangkauan suporter sebuah klub tentunya

branding produk juga akan semakin tersebar luas. Namun karena PSS Sleman

masih berada di divisi utama yang notabenya kasta kedua Liga Sepakbola Nasional membuat sponsor mengurungkan niatnya untuk support ke PSS Sleman, ditambah lagi divisi utama dianggap tidak potensial bagi perusahaan nasional karena masih kalah jauh dengan Liga Super yang merupakan liga teratas. Tinggal bagaimana kinerja manajemen dan tim pelatih agar PSS Sleman bisa menembus kasta tertinggi, dengan begitu maka sponsor akan mengalir begitu saja karena sudah mempunyai potensi dari suporter untuk menarik sponsor.

Peran Brigata Curva Sud sebagai solidarity maker ditunjukkan ketika mereka bertandang ke Karawang saat PSS Sleman menghadapi Persita Tangerang. Kurang lebih lima ribu anggota Brigata Curva Sud yang sudah datang ke Tangerang tidak jadi masuk ke Stadion Singa Perbangsa sebagai wujud solidaritas kepada Bonek karena Persebaya tidak masuk dalam agenda pembahasan di kongres PSSI. Atas dasar solidaritas antar suporter, Brigata Curva Sud melakukan aksi boikot dengan tidak masuk ke stadion dan hanya bernyanyi menyuarakan protes di luar stadion.

Jumlah masa yang mencapai puluhan ribu orang sangat potensial sekali jika dijadikan basis kekuatan politik. Namun hal ini tidak berlaku di Brigata Curva Sud. Mereka mencoba memisahkan politik praktis dengan sepakbola, mengingat PSS Sleman sekarang sudah dikelola PT. Putera Sleman Sembada dan

(6)

139 tidak ada campur tangan pemerintah maupun tokoh politik. Brigata Curva Sud berkeinginan agar sepakbola dipisahkan dari politik, pengelolaan PSS Sleman harus dikelola secara profesional agar terwujudnya PSS Sleman menjadi klub sepakbola profesional.

6.2. SARAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka saran yang dapat diberikan adalah: 6.1. Kepada Aspek Klub PSS Sleman dalam hal ini PT. Putera Sleman Sembada 1. Menjaga hubungan baik yang sudah terjaga dengan Brigata Curva Sud 2. Menempatkan Brigata Curva Sud sebagai mitra, bukan sebagai

komoditi.

3. Membuat tiket terusan dan upgrading sistem tiket karena Brigata Curva Sud untuk modal awal klub PSS Sleman.

4. Membuat sarasehan dengan Brigata Curva Sud untuk membuat rencana dan pelaporan program, baik itu bulanan ataupun tahunan, agar Brigata Curva Sud mengetahui sejauh mana program yang dijalankan oleh PT. Putera Sleman Sembada.

5. Menambah sumber daya manusia yang ada di PT. PSS Sleman, khususnya di bagian marketing dan promosi agar pendapatan dari sponsor lebih maksimal.

6. Promosi ke Liga Super karena sudah mempunyai modal utama, yaitu Brigata Curva Sud dengan kemandiriannya.

(7)

140 6.2. Kepada Brigata Curva Sud

1. Menjalin komunikasi dan kerja sama dengan PT. Putra Sleman Sembada yang berkesinambungan.

2. Membeli saham PT. Putera Sleman Sembada agar bisa menentukan arah kebijakan klub.

3. Membuat terobosan-terobosan baru yang lebih kreatif dalam mendukung klub PSS Sleman.

4. Membuat tim marketing untuk mencari sponsor bagi Brigata Curva Sud karena mempunyai potensi yang besar.

5. Menjaga keharmonisan internal Brigata Curva Sud.

6. Membuat rencana jangka panjang yang bisa membantu klub PSS Sleman mewujudkan klub sepakbola PSS Sleman.

(8)

141 Interview Guide

A. PT.PSS

1. Bisa diceritakan secara singkat sejarah berdiri dan perjalanan PSS Sleman secara ringkas dan jelas?

2. Bisa diceritakan sejarah berdirinya PT.PSS dan perkembangannya sampai saat ini?

3. Bagaimana bentuk struktur PT.PSS?

4. Apa saja ruang lingkup kerja dari PT.PSS?

5. Bentuk kerja sama apa saja yang dilakukan PT.PSS dalam pengelolaan klub sepakbola PSS Sleman?

6. Bagaimana cara pengambilan keputusan terhadap kebijakan yang akan ditempuh PT.PSS?

7. Apakah BCS terlibat dan berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan kebijakan?

B. Manajemen PSS Sleman

1. Bagaimanakah status kedudukan dan posisi manajemen PSS Sleman?bagaimana hubungannya dengan PT.PSS?

(9)

142 3. Bagaimanakah pengelolaan pemasukan dan pengeluaran klub

PSS Sleman?

4. Apa saja sumber pemasukan klub PSS Sleman?

5. Bagaimana potensi BCS sebagai sumber pemasukan klub?

C. Pemerintah Daerah (Dinas Pendapatan Daerah)

1. Apa saja peran dan kepentingan Pemerintah Kabupaten Sleman, khususnya Dinas Pendapatan Daerah dalam perkembangan PSS Sleman?

2. Bagaimana hubungan antara pemerintah daerah dengan PT.PSS, manajemen klub PSS, dan dengan BCS?

3. Apa saja potensi yang bisa digali dari klub PSS dan BCS?

4. Seberapa besar potensi brand PSS dan BCS menjadi city

branding?

5. Bagaimana cara memaksimalkan potensi brand PSS dan BCS sebagai city branding?

D. Koordinator Brigata Curva Sud

1. Bisa dijelaskan secara singkat sejarah berdirinya BCS dan perkembangannya?

(10)

143 2. Apa tujuan dibentuknya BCS?

3. Bagaimana struktur yang ada dalam kelompok suporter BCS ini?

4. Bagaimana sistem keanggotaan BCS?

4. Apa saja bentuk dukungan dan aksi yang dilakukan BCS di dalam stadion?

5. Apa saja bentuk dukungan dan aksi yang dilakukan BCS di luar stadion?

6. Bagaimana bentuk hubungan BCS dengan PT. PSS dan Manajemen PSS?

7. Bagaimana cara mengemas agar BCS dapat menjadi daya tarik sponsor?

8. Unit usaha apa saja yang dimiliki BCS?Apa tujuan dibentuknya?

9. Bagaimana cara membentuk karakter anggota BCS?

10. Apa saja Media komunikasi yang digunakan BCS?

11. Bagaimana cara memobilisasi massa BCS di dalam dan di luar stadion?

(11)

144 12. Bagaimana cara pengambilan keputusan di BCS?

13. Bagaimana sikap BCS terhadap kepentingan politik?

E. Pengelola Unit Usaha Curva Sud Shop

1. Bisa digambarkan bagaimana sejarah dibentuknya unit usaha Curva Sud Shop?

2. Apa tujuan dibentuknya unit usaha Curva Sud Shop?

3. Bagaimana cara pengelolaan unit usaha Curva Sud Shop?

4. Bagaimana keterlibatan unit usaha Curva Sud Shop dalam mendukung PSS Sleman?

5. Bagaimana hubungan unit usaha Curva Sud Shop dengan PT. PSS dan Manajemen PSS Sleman?

6. Apa saja bentuk kerja sama yang dilakukan unit usaha Curva Sud Shop dengan PSS Sleman ?

7. Bagaimana pengelolaan merchandise PSS Sleman dan BCS oleh unit usaha Curva Sud Shop?

F. Pengelola Unit Usaha Curva Sud Ticketing

1. Bisa digambarkan bagaimana sejarah dibentuknya unit usaha Curva Sud Ticketing?

(12)

145 2. Apa tujuan dibentuknya unit usaha Curva Sud Ticketing?

3. Bagaimana keterlibatan unit usaha Curva Sud Ticketing dalam mendukung PSS Sleman?

4. Bagaimana hubungan unit usaha Curva Sud Ticketing dengan PT. PSS dan Manajemen PSS Sleman?

5. Apa saja bentuk kerja sama yang dilakukan unit usaha Curva Sud Ticketing dengan PSS Sleman?

G. Perwakilan Komunitas BCS

1. Bagaimana cara memobilisasi anggota BCS di dalam dan di luar stadion?

2. Media komunikasi apa saja yang digunakan untuk berkomunikasi dengan anggota BCS yang lain?

Referensi

Dokumen terkait

Tidak berhenti pada PTA saja, ASEAN terus membuat kesepakatan dalam bidang ekonomi demi memajukan perekonomian regional, salah satu yang paling menonjol ialah ASEAN-China FTA

Jumlah sampel 32 responden dibagi menjadi kelompok kontrol (16) dan intervensi (16), Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sample. Pada kelompok intervensi dilakukan

Bahwa semenjak dikeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Klub Sepak Bola PSS Sleman yang sebelumnya

Serta kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dalam menyelesaikan soal open-ended pada aspek berpikir orisinil ( originality ) termasuk dalam kategori sangat

Hasil yang diperoleh, mengindikasikan koefisien dari setiap variable dalam persamaan linear sumbu, misalkan koordinat pada sumbu 1 dan individu ke-I sama dengan 0.436936 suhu

Pemikiran Prof. Nurcholish Madjid, Jakarta: 2014. Gaus AF, Ahmad. Api Islam Nurcholish Madjid. Studi Agama, Perspektif Sosiologis dan Isu-Isu Kontemporer, Malang, UMM Press.

Penelitian mi bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan arang cangkang kelapa sawit sebagai bahan pengisi dalam pembuatan kompon selang karet, serta mendapatkan

Recovery Cu (II) dengan Teknik Ekstraksi Fasa Padat Menggunakan Adsorben Silika dari Abu Sekam Padi – Kitosan.. Nanang Tri Widodo 1)* , Ani Mulyasuryani 1) , Akhmad