• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERCEPATAN PENYERAPAN ANGGARAN (SP4A) PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERCEPATAN PENYERAPAN ANGGARAN (SP4A) PROVINSI KALIMANTAN TENGAH"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PERCEPATAN PENYERAPAN ANGGARAN

(SP4A)

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2014

(3)

- A. Teras Narang, SH

(Gubernur Kalimantan Tengah)

- Ir. H. Achmad Diran

(Wakil Gubernur Kalimantan Tengah)

Ketua:

Siun Jarias, SH.,MH

(Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah)

Wakil Ketua:

Ir. Syahrin Daulay., M.Eng.Sc.

(Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda)

Anggota:

- Ir. Herson, Dipl.I.S.,M.Sc - H. Darliansjah

- Masrun Asyirofi - Lukman

- Thomas S. Binti - Emi Puji Hastuti

(4)

KATA PENGANTAR

Tulisan yang berjudul “Sistem Perencanaan dan Pengendalian Percepatan Penyerapan Anggaran (SP4A) Provinsi Kalimantan Tengah” dimaksudkan sebagai pedoman dan petunjuk bagi semua stakeholders dalam pengelolaan anggaran khususnya terkait dengan penyerapan anggaran baik APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota maupun APBN. Adapun tujuannya adalah untuk memastikan bahwa realisasi penyerapan anggaran untuk semua sumber dana dapat tercapai sebagaimana yang direncanakan yakni 20%, 50%, 85% dan 100% masing-masing untuk triwulan I, triwulan II, triwulan III dan 15 November tahun berjalan.

Secara garis besar sistem ini terdiri dari dua bagian yakni: perencanaan dan persiapan serta pelaksanaan penyerapan anggaran. Perencanaan dan persiapan meliputi: penyusunan dan pengesahan dokumen perencanaan dan penganggaran (RKPD, KUA-PPAS, APBD dan DPA-SKPD), dokumen tender, gambar teknis/rencana, RAB, penetapan pejabat pengelola anggaran, penyusunan rencana umum pengadaan barang/jasa, pelaksanaan tender yang dilaksanakan pada tahun N-1. Selanjutnya kegiatan pelaksanaan penyerapan anggaran terdiri dari: penetapan Perda APBD Tahun N, pelaksanaan penandatanganan kontrak secara kolektif, penetapan target penyerapan anggaran, penyusunan dan pengesahan rencana aksi SKPD tentang penyerapan anggaran sesuai target, pelaksanaan rencana aksi, pelaksanaan pra rapim dan rapim. Dalam bagian kedua ini juga menguraikan kegiatan pengendalian yang terdiri dari: monitoring, evaluasi pelaporan, dan tindak lanjut evaluasi.

Kami menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna sehingga saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak akan diterima dengan senang hati dalam rangka perbaikan selanjutnya.

(5)

Akhir kata, kami berharap semoga uraian singkat ini bermanfaat bagi kita sekalian dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat menuju Indonesia Hebat.

Palangka Raya, Mei 2014

Gubernur Kalimantan Tengah,

(6)

DAFTAR ISI

Hal.

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... iii Daftar Lampiran

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang ... 1

B. Maksud dan Tujuan ... 2 C. Sistem Perencanaan dan Pengendalian

Percepatan Penyerapan Anggaran Provinsi

Kalimantan Tengah ... 3

D. Sistematika Penyajian ... 5 Bab II. Perencanaan dan Persiapan Percepatan Penyerapan

Anggaran

A. Umum ... 6

B. Trend Infl asi di Kalimantan Tengah ... 6

C. Penyusunan dan Pengesahan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran ... 8 Bab III. Pelaksanaan Penyerapan Anggaran

A. Umum ... ... 10 B. Penandatanganan kontrak secara kolektif ... 10 C. Penyusunan dan Pengesahan Rencana Aksi ... 11 D. Pelaksanaan Rencana Aksi, Pra Rapim dan Rapim .... 12 E. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan ... 14

(7)

Bab IV. Penutup

A. Kesimpulan ... 15 B. Saran ... 16 LAMPIRAN - LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Aksi Percepatan Penyerapan Anggaran ... 18 Lampiran 2. Jadwal Rapim Percepatan Penyerapan Anggaran ... 19 Lampiran 3. Contoh Bahan Rapim ... 20

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu permasalahan dalam pelaksanaan anggaran

belanja pemerintah baik nasional, provinsi, maupun kabupaten/ kota adalah rendahnya realisasi belanja pada awal-awal tahun dan umumnya selalu menumpuk di akhir-akhir tahun anggaran. Hal ini terlihat dari evaluasi yang dilakukan dalam beberapa tahun sebelum tahun 2012. Akibatnya adalah anggaran yang sudah tersedia di awal tahun dan merupakan hak masyarakat untuk menikmatinya melalui belanja pemerintah terpaksa tidak bisa dilaksanakan dan cenderung dibelanjakan di akhir-akhir tahun. Padahal andai kata realisasi belanja dapat dilaksanakan di awal-awal tahun maka geliat dan pertumbuhan ekonomi telah terjadi di awal tahun dan hal ini akan berdampak positif melalui penciptaan lapangan kerja, pengurangan angka kemiskinan dan pengangguran dan lain-lain.

Dari hasil kajian diketahui bahwa salah satu permasalahan rendahnya realisasi penyerapan anggaran adalah karena kurang matangnya perencanaan yakni penyusunan dan pengesahan dokumen perencanaan dan penganggaran (RKPD, KUA-PPAS dan APBD), dokumen lelang dan sebagainya. Menyadari hal tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah sejak beberapa tahun terakhir telah melaksanakan serangkaian perencanaan dan persiapan berupa percepatan penyusunan, pembahasan dan pengesahan seluruh dokumen terkait sehingga proses lelang dapat dilaksanakan pada akhir tahun N-1 atau paling lambat pada awal tahun N. Dengan demikian target penyerapan anggaran dapat dicapai sebagaimana yang telah direncanakan yakni 20% pada triwulan I, 50% pada triwulan II, 85% pada triwulan III dan 100% pada tanggal 15 November tahun berjalan (tahun N).

(9)

Untuk melaksanakan rencana tersebut di atas, perlu ditetapkan suatu sistem perencanaan dan pengendalian percepatan penyerapan anggaran (SP4A) Provinsi Kalimantan Tengah yang berfungsi sebagai acuan dan panduan bagi seluruh stakeholders. Sistem ini berlaku bagi semua sumber dana yakni: APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota dan APBN. Dengan sistem ini diharapkan realisasi penyerapan anggaran akan dapat dipercepat sebagaimana yang ditargetkan dalam rangka percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Mengingat proses belanja pemerintah berada pada bagian hilir dari suatu rangkaian proses perencanaan dan penganggaran, maka perlu dilakukan persiapan yang terencana, bertahap, matang serta konsisten mulai dari bagian hulu sampai ke hilir. Beberapa persiapan

yang harus dilaksanakan antara lain adalah percepatan

penyusunan dan penetapan dokumen perencanaan dan penganggaran mulai dari RKPD, KUA-PPAS, dan APBD. Disamping itu, persiapan pengadaan barang/jasa pemerintah juga dilaksanakan sedini mungkin yakni proses lelang dilaksanakan segera setelah ditandatanganinya kesepakatan bersama antara kepala daerah (Gubernur/Bupati/Walikota se Kalimantan Tengah dan DPRD terkait tentang RAPBD. Dalam rangka percepatan proses lelang, juga dilakukan kegiatan penandatanganan kontrak secara kolektif pada Lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten/Kota se Kalimantan Tengah. Disamping itu, telah ada kebijakan bahwa pekerjaan desain dan gambar dilaksanakan pada tahun N-1, sehingga kegiatan tender untuk pekerjaan fi sik sudah bisa dilaksanakan pada akhir tahun N-1 atau paling lambat pada awal tahun N.

B. Maksud dan Tujuan

Tulisan ini dimaksudkan sebagai pedoman dan petunjuk

(10)

terkait dengan penyerapan anggaran baik APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota dan APBN. Adapun tujuannya adalah untuk memastikan bahwa realisasi penyerapan angaran dapat tercapai sebagaimana yang direncanakan yakni 20%, 50%, 85% dan 100% masing-masing pada triwulan I, triwulan II, triwulan III dan 15 November tahun berjalan.

C. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Percepatan Penyerapan Anggaran (SP4A) Provinsi Kalimantan Tengah

Seperti telah dijelaskan di atas, agar penyerapan anggaran dapat terealisasi sesuai rencana, perlu dibuat sistem pengelolaan anggaran khususnya penyerapan anggaran secara terencana, terstruktur, dan tersistem yang mudah dipahami dan dapat diaplikasikan yang disebut sistem perencanaan dan pengendalian percepatan penyerapan anggaran (SP4A). Secara garis besar sistem ini terdiri dari dua bagian yakni: perencanaan dan persiapan serta pelaksanaan penyerapan anggaran.

Perencanaan dan persiapan terdiri dari: penyusunan dan pengesahan dokumen perencanaan dan penganggaran (RKPD, KUA-PPAS, APBD dan DPA-SKPD), dokumen tender, gambar rencana dan RAB, penetapan pejabat pengelola anggaran, penyusunan rencana umum pengadaan barang/jasa, pelaksanaan tender dimana kegiatan ini harus dilaksanakan pada tahun N-1. Selanjutnya kegiatan pelaksanaan terdiri dari: penetapan Perda APBD Tahun N, pelaksanaan penandatanganan kontrak secara kolektif, penetapan target penyerapan anggaran, penyusunan dan pengesahan rencana aksi SKPD tentang penyerapan anggaran sesuai target, pelaksanaan DIPA/DPA SKPD, dan pelaksanaan pra rapim dan rapim. Pada bagian kedua ini juga akan menguraikan kegiatan pengendalian terdiri dari: monitoring, evaluasi pelaporan, dan tindak lanjut. Untuk lebih jelasnya uraian di atas, disajikan dalam bentuk bagan alir seperti ditunjukkan pada gambar 1.1 di bawah ini.

(11)
(12)

D. Sistematika Penyajian

Secara garis besar buku ini disusun dengan sistematika

penyajian sebagai berikut:

Pada Bab I dijelaskan tentang latar belakang, maksud

dan tujuan , sistem perencanaan dan pengendalian percepatan penyerapan anggaran Provinsi Kalimantan Tengah serta Sistematika penyajian. Bab II berisi tentang Perencanaan dan Persiapan Percepatan Penyerapan Anggaran, Penyusunan dan Pengesahan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran, serta Proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Selanjutnya pada Bab III dalam buku ini dijelaskan

tentang Pelaksanaan Percepatan Penyerapan Anggaran, yang terdiri dari Penandatanganan Kontrak Secara Kolektif, Penyusunan dan Pengesahan Rencana Aksi, Pelaksanaan Rencana Aksi, Pra Rapim dan Rapim. Kemudian pada bab ini juga dijabarkan tentang pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan. Selanjutnya Kesimpulan dan Saran dituangkan dalam Bab IV pada Buku ini.

(13)

BAB

II

PERENCANAAN DAN PERSIAPAN

PERCEPATAN PENYERAPAN ANGGARAN

A. Umum

Kalau pada Bab I telah dijelaskan latar belakang, maksud dan tujuan, sistem perencanaan dan pengendalian percepatan penyerapan anggaran (SP4A) dan sistematika penyajian, maka pada Bab ini akan diuraikan rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan dalam proses perencanaan dan persiapan dalam rangka percepatan penyerapan anggaran. Adapun rangkaian kegiatan dimaksud terdiri dari: penyusunan dan pengesahan dokumen perencanaan dan penganggaran yakni RKPD, KUA-PPAS, APBD dan DPA-SKPD, dokumen lelang termasuk gambar rencana dan RAB, penetapan pejabat pengelola anggaran, penyusunan rencana umum pengadaan barang/jasa dan pelaksanaan proses tender.

B. Penyusunan dan Pengesahan Dokumen Perencanaan dan Penganganggaran

Pada dasarnya kegiatan belanja anggaran merupakan

kegiatan di bagian hilir dalam siklus perencanaan dan penganggaran dan keberhasilannya sangat tergantung pada beberapa kegiatan di bagian hulu yakni penyusunan dan pengesahan beberapa dokumen baik dokumen perencanaan maupun dokumen penganggaran dimana dokumen-dokumen tersebut harus diselesaikan pada tahun N-1. Adapun dokumen-dokumen dimaksud sebagai berikut:

1. Dokumen RKPD.

Dokumen RKPD Tahun N harus disusun sedemikian rupa dan ditetapkan melalui peraturan kepala daerah paling lambat akhir bulan Mei tahun N-1.

(14)

2. Nota Kesepakatan Bersama antara kepala daerah (Gubernur/ Bupati/Walikota) dan Pimpinan DPRD tentang KUA-PPAS. Nota kesepakatan bersama ini harus disusun, dibahas dan disepakati antara kepala daerah dengan DPRD sedemikian rupa dan Nota Kesepakatan Bersama Tahun N tersebut harus ditandatangani bersama oleh para pihak paling lambat akhir bulan Juli tahun N-1.

3. Pengajuan RAPBD Tahun N kepada Kementerian Dalam Negeri.

RAPBD Provinsi Tahun N harus disusun dan dibahas sesuai ketentuan dan harus diajukan kepada Kementerian Dalam Negeri untuk dievaluasi paling lambat pada pertengahan bulan November tahun N-1. Sedangkan untuk kabupaten/kota diajukan kepada Gubernur untuk dievaluasi dengan jadwal waktu yang sama.

4. Perda Tentang APBD tahun N

Peraturan Daerah tentang APBD Tahun N harus ditetapkan paling lambat pertengahan bulan Desember tahun N-1 dengan beberapa ketentuan sebagai berikut:

a. Seluruh dokumen perencanaan dan pengganggaran setelah mendapatkan legalitas harus diunggah pada website www. kaltengprov.go.id untuk provinsi sedangkan bagi kabupaten/ kota sesuai website masing-masing.

b. Penyerahan DPA-SKPD harus dilaksanakan paling lambat minggu ke-3 Desember Tahun N-1 dari Gubernur kepada SKPD Provinsi dan dari Bupati/Walikota kepada SKPD Kabupaten/Kota

c. Penetapan SK Pengguna Anggaran, Kuasa Pengguna Anggaran, Bendahara Penerimaan, Bendahara Pengeluaran, Pengurus Barang, Penyimpan Barang dengan keputusan Kepala Daerah (Gubernur/Bupati/Walikota) paling lambat minggu ke-3 bulan Desember Tahun N-1.

(15)

d. Penetapan SK Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan Panitia Pengadaan Barang/Jasa oleh Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran pada minggu ke-4 bulan Desember Tahun N-1

C. Proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Proses pengadaan ini merupakan kegiatan lanjutan

dari proses sebelumnya sehingga harus direncanakan secara baik. Proses tender tidak mungkin bisa dilakukan tanpa adanya kesepakatan bersama antara kepala daerah dengan DPRD tentang RAPBD sebagaimana dijelaskan di atas. Juga proses lelang hanya dapat dilakukan apabila telah tersedia dokumen pendukung seperti dokumen tender, gambar teknis/rencana, RAB yang diadakan pada tahun N-1 atau N-2.

Berikut adalah beberapa petunjuk yang harus dilakukan

dalam proses tender sebagai berikut:

1. Proses pengadaan barang/jasa pemerintah dimulai sejak ditandatanganinya kesepakatan bersama antara kepala daerah (Gubernur/Bupati/Walikota) dan DPRD tentang Rancangan APBD Tahun N.

2. Dalam rangka transparansi proses pengadaan barang/jasa pemerintah, seluruh SKPD harus menyampaikan Rencana Umum Pengadaan (RUP) secara online dan diumumkan melalui website sirup.lkpp.go.id pada aplikasi Sistem RUP (SiRUP) Online.

3. Untuk mempercepat proses pengadaan barang/jasa pemerintah perlu dijadwalkan penandatanganan kontrak secara kolektif pada minggu ke-4 Januari Tahun N. Kegiatan ini juga dinilai sangat penting dalam rangka open government karena akan diliput oleh media dan berbagai pihak secara terbuka dan transparan tanpa bisa ditutup-tutupi.

(16)

4. Seluruh SKPD Provinsi wajib melaksanakan pelelangan 100% secara elektronik (e-tendering dan e-purchasing) berdasarkan ketentuan Pasal 106 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2013 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2013, termasuk melaksanakan penunjukan/penetapan pemenang lelang dan tanda tangan kontrak.

(17)

BAB III

PELAKSANAAN PERCEPATAN

PENYERAPAN ANGGARAN

A. Umum

Pada Bab III ini akan dijelaskan berbagai kegiatan yang

terkait dengan pelaksanaan percepatan penyerapan anggaran yakni: penetapan target penyerapan anggaran, penetapan Perda APBD Tahun N, pelaksanaan penandatanganan kontrak secara kolektif, penyusunan dan pengesahan rencana aksi SKPD tentang penyerapan anggaran sesuai target, pelaksanaan DIPA/DPA SKPD yang merupakan implementasi rencana aksi, dan pelaksanaan pra rapim dan rapim. Juga pada bagian ini akan dijelaskan pelaksanaan review baik terhadap rencana aksi maupun pelaksanaannya. Disamping itu juga akan diuraikan tentang monitoring evaluasi dan pelaporan serta tindak lanjutnya.

B. Penandatanganan Kontrak Secara Kolektif

Salah satu kegiatan awal dalam rangkaian kegiatan

proses pelaksanaan anggaran adalah proses lelang dimana seperti diuraikan di depan, kegiatan lelang sudah dapat dilaksanakan setelah kesepakatan bersama antara kepala daerah (Gubernur/Bupati/ Walikota) dengan DPRD tentang RAPBD Tahun N ditandatangani oleh para pihak. Kegiatan ini harus sudah dilaksanakan pada minggu ke-2 November tahun N-1. Akhir dari kegiatan proses lelang adalah penetapan dan penunjukan pemenang lelang oleh pejabat yang berwenang dan segera dilanjutkan dengan penandatanganan kontrak oleh para pihak.

Ada kebiasaan yang kurang baik pada sebagian pejabat

(18)

dalam beberapa hal termasuk dalam proses lelang ini. Untuk itu perlu dijadwalkan penandatanganan kontrak secara kolektif yang dipusatkan di suatu tempat pertemuan umum dan dihadiri oleh semua pihak terkait. Untuk lingkup provinsi hal ini telah dilaksanakan sejak tahun 2012 sampai sekarang. Untuk tahun 2013 acara penandatanganan kontrak oleh para pihak secara kolektif ini dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2013 bertempat di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalimantan Tengah sedangkan untuk pelaksanaan anggaran tahun 2014 acara dimaksud dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2014 juga di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalimantan Tengah yang disiarkan secara langsung melalui video conference ke seluruh 14 kabupaten/kota se Kalimantan Tengah. Acara penandatanganan kontrak secara kolektif yang dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2014 terdiri dari 213 paket kontrak dari 30 SKPD, dengan total pagu mencapai Rp. 209,66 Miliar dan total nilai kontrak sebesar Rp. 206,10 Miliar. Acara dimaksud dipimpin oleh Gubernur Kalimantan Tengah dan dihadiri oleh seluruh Bupati/Walikota se-Kalimantan Tengah, sedangkan Wakil Bupati/Wakil Walikota beserta seluruh SKPD Kabupaten/Kota berada di Kantor Bupati/Walikota masing-masing dan menyaksikan acara ini secara langsung dengan dukungan fasilitas video teleconference. Acara ini juga dihadiri oleh pejabat dari UKP4, BPKP Pusat, LKPP dan pejabat terkait lainnya.

C. Penetapan Target dan Penyusunan Rencana Aksi

Seperti telah dijelaskan di atas, salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan anggaran khususnya pelaksanaan belanja pemerintah baik nasional, provinsi maupun kabupaten/ kota adalah rendahnya penyerapan anggaran pada awal-awal tahun anggaran dan umumnya selalu menumpuk di akhir tahun anggaran. Akibatnya adalah hak-hak masyarakat yang seharusnya sudah bisa dinikmati di awal-awal tahun melalui realisasi program/kegiatan terpaksa tidak bisa dilaksanakan dan harus menunggu pada akhir-akhir tahun anggaran. Untuk mengantisipasi hal ini salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah penetapan target secara rasional

(19)

tentang penyerapan anggaran per triwulan. Angka-angka ini akan dijadikan acuan dalam melaksanakan evaluasi penyerapan anggaran. Untuk provinsi Kalimantan Tengah telah disepakati oleh semua stakeholders bahwa target penyerapan anggaran adalah 20%, 50%, 85% dan 100% pada triwulan I, triwulan II, triwulan III dan tanggal 15 November tahun berjalan.

Selanjutnya berdasarkan target tersebut, masing-masing

SKPD membuat rencana aksi triwulanan, bulanan, dan mingguan mengacu kepada target penyerapan anggaran tersebut, yakni 20% pada triwulan I, 50% pada triwulan II, 85% pada triwulan III, dan 100% pada 15 November Tahun N. Contoh rencana aksi disajikan pada lampiran 1.

Seterusnya berdasarkan rencana aksi tersebut di atas

dilakukan monitoring baik mingguan, bulanan, dan triwulanan. Monitoring mingguan atau dwi mingguan dilaksanakan oleh pejabat penghubung Teppa dengan pejabat eselon III yang membidangi pengendalian pada SKPD masing-masing.

D. Pelaksanaan Rencana Aksi, Pra Rapim dan Rapim

Setelah rencana aksi disepakati oleh semua stakeholder, selanjutnya masing-masing SKPD melaksanakan rangkaian kegiatan sesuai DPA/DIPA. Salah satu informasi yang sangat penting dalam rencana aksi adalah besarnya target penyerapan anggaran setiap minggu oleh masing-masing SKPD dalam persen. Dengan demikian apabila masing-masing SKPD mampu mewujudkan target tersebut maka diharapkan target provinsi juga akan dapat terealisasi dengan baik. Namun sebaliknya apabila salah satu atau beberapa SKPD tidak mampu merealisasikan target tersebut maka otomatis target provinsi juga pasti tidak akan terealisasi. Dalam kondisi demikian maka SKPD yang tidak mencapai target tersebut harus merevisi target pada minggu berikut dengan melaksanakan carry over sebesar target yang tidak tercapai tersebut ke minggu berikut sehingga target pada minggu berjalan dapat tercapai dengan baik, demikian

(20)

seterusnya sampai dengan minggu keempat pada bulan berjalan. Selanjutnya adalah pelaksanaan Rapim yang dipimpin oleh kepala daerah dan wakil kepala daerah. Rapim dilaksanakan pada awal bulan berikut yang diikuti oleh kepala SKPD lingkup provinsi (tidak diwakilkan), Bupati/Walikota serta pejabat penghubung baik provinsi maupun kabupaten/kota. Jadwal pelaksanaan rapim bulanan selama setahun pada tahun N harus ditetapkan di akhir tahun N-1 untuk menjadi acuan bagi semua stakeholders. Bahan rapim berupa informasi tentang progres penyerapan keuangan dan fi sik untuk belanja langsung dan belanja tidak langsung serta gabungan keduanya pada masing-masing SKPD dan total pemerintah provinsi. Disamping itu informasi tentang permasalahan dan kendala/ hambatan serta alternatif pemecahan masalah dalam pelaksanaan rencana aksi pada masing-masing SKPD juga disampaikan pada rapim ini. Juga yang tidak kalah pentingnya dalam acara rapim ini adalah informasi tentang rencana tindak lanjut rapim berupa langkah-langkah yang harus dilakukan terutama bagi SKPD yang mengalami/ menemui permasalahan dan kendala dalam pelaksanaannya.

Untuk tahun 2014 dan seterusnya, pelaksanaan rapim

provinsi disinergikan dengan pelaksanaan rapim kabupaten/kota yakni dengan mengikutsertakan Bupati/Walikota dan pejabat penghubung kabupaten/kota se Kalimantan Tengah. Dengan demikian pada rapim juga dibahas progres penyerapan keuangan dan fi sik serta permasalahan dan kendala/hambatan pada kegiatan yang bersumber dari dana APBD Kabupaten/Kota.

Bahan/materi untuk rapim disiapkan pada rapat pra rapim yang dilaksanakan sebelum pelaksanaan rapim. Rapat pra rapim dipimpin oleh Pejabat Penghubung Provinsi baik untuk lingkup provinsi maupun untuk lingkup kabupaten/kota se Kalimantan Tengah. Pra rapim untuk lingkup provinsi dihadiri oleh pejabat setingkat eselon III yang membidangi pengendalian pada masing-masing SKPD sedangkan untuk lingkup kabupaten/kota dihadiri oleh pejabat penghubung kabupaten/kota se Kalimantan Tengah. Contoh bahan rapim disajikan pada lampiran 3.

(21)

E. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Kegiatan monitoring dalam rangka evaluasi sangat penting dalam siklus pelaksanaan proyek untuk meyakinkan bahwa realisasi penyerapan anggaran telah sesuai dengan rencana. Apabila dari hasil monitoring telah sesuai atau bahkan telah melebihi rencana maka hal ini harus dipertahankan bahkan ditingkatkan dan untuk itu perlu dibuatkan rencana aksinya. Namun apabila dari hasil monitoring diketahui bahwa terjadi deviasi minus maka perlu dilakukan upaya-upaya percepatan sehingga periode laporan berikutnya sudah kembali normal atau bahkan melebihi target.

Monitoring dilaksanakan melalui rapat-rapat dengan

semua pihak terkait baik mingguan maupun bulanan. Adapun hal-hal yang dimonitor pada rapat-rapat tersebut adalah proses pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah, realisasi fi sik dan keuangan, permasalahan dan kendala, serta alternatif solusi bagi pemecahan masalah pada masing-masing SKPD dan kabupaten/ kota.

Kegiatan pelaporan dilakukan setelah pelaksanaan

rapim bulanan. Pelaporan hasil rapim yang meliputi realisasi fi sik dan keuangan, permasalahan dan kendala, serta alternatif solusi pemecahan masalah dilaporkan oleh TEPPA Provinsi kepada TEPPA Pusat di UKP-PPP sesuai format yang telah ditetapkan. Laporan dilaksanakan secara periodik setiap bulan.

(22)

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian tersebut di atas, dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Penyerapan anggaran belanja pemerintah baik nasional, provinsi maupun kabupaten/kota pada beberapa tahun terakhir sebelum tahun 2012 cenderung menumpuk di akhir tahun meskipun anggarannya telah tersedia di awal tahun. Hal ini merugikan masyarakat karena anggaran yang sudah tersedia tersebut tidak segera dapat dimanfaatkan dan dinikmati oleh masyarakat melalui pelaksanaan berbagai program dan kegiatan.

2. Khusus pada Kabupaten/Kota salah satu permasalahannya adalah terlambatnya pengesahan dokumen perencanaan dan penganggaran serta keterlambatan dalam proses lelang. Sedangkan bagi pemerintah provinsi salah satu permasalahannya adalah masih ada beberapa SKPD yang implementasi rencana aksinya mengalami kendala/hambatan. Untuk itu terhadap berbagai permasalahan tersebut harus dicarikan solusinya sehingga penyerapan anggaran terealisasi sebagaimana yang telah direncanakan.

3. Telah disepakati bahwa target penyerapan anggaran adalah: 20%, 50%, 85% dan 100% masing-masing untuk triwulan I, triwulan II, triwulan III dan 15 November tahun berjalan.

4. Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas serta dalam rangka pencapaian target penyerapan anggaran, ditetapkan suatu sistem perencanaan dan pengendalian percepatan penyerapan anggaran (SP4A) Provinsi Kalimantan Tengah yang berfungsi sebagai acuan dan panduan bagi seluruh stakeholders.

(23)

Secara garis besar sistem ini terdiri dari dua bagian yakni: perencanaan dan persiapan, serta pelaksanaan percepatan penyerapan anggaran termasuk monitoring, evaluasi dan pelaporan.

5. Beberapa kegiatan dalam perencanaan dan persiapan terdiri dari: penyusunan dan pengesahan dokumen perencanaan dan penganggaran, dokumen tender, gambar teknis/rencana, RAB, penetapan pejabat pengelola anggaran, penyusunan rencana umum pengadaan barang/jasa, pelaksanaan tender dimana kegiatan ini harus dilaksanakan pada tahun N-1. Adapun kegiatan pelaksanaan percepatan penyerapan anggaran terdiri dari: penetapan Perda APBD Tahun N, pelaksanaan penandatanganan kontrak secara kolektif, penetapan target penyerapan anggaran, penyusunan dan pengesahan rencana aksi SKPD sesuai target, pelaksanaan rencana aksi, pelaksanaan pra rapim dan rapim. Kegiatan pengendalian yang terdiri dari: monitoring, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjutnya juga diuraikan dalam bagian kedua ini.

B. Saran

Agar hasil dari sistem perencanaan dan pengendalian

percepatan penyerapan anggaran (SP4A) ini dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna kiranya perlu dilaksanakan hal-hal sebagai berikut:

1. Mengingat pelaksanaan belanja pemerintah dilaksanakan di bagian hilir dari siklus pelaksanaan anggaran, maka kiranya perlu dilakukan perencanaan dan persiapan yang matang mulai dari penyiapan dokumen perencanaan dan penganggaran sampai dengan pelaksanaan proses lelang.

2. Perlu komitmen dan konsistensi yang tinggi dari semua pihak terkait dalam proses pengelolaan anggaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut evaluasi.

(24)

3. Salah satu titik krusial dalam pelaksanaan sistem ini adalah penempatan SDM secara tepat dan berkesinambungan untuk kurun waktu tertentu. Mutasi SDM kiranya perlu diperhatikan dalam kesinambungan sistem dan program secara keseluruhan. 4. Kiranya perlu lebih dipahami oleh semua pihak terkait

tentang tupoksi gubernur selaku kordinator perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di wilayah provinsi termasuk dalam pengelolaan anggaran.

(25)

m p ir an 1 : u n an : I / II / III / IV * *) P D ... (R p. ) % (R p. ) % (R p. ) % (R p. ) % (R p. ) % (2 ) (3) (4 ) (5) (6 ) (7) (8 ) (9) (10) (7 +8 +9 +1 0) (1 2) angan: Kep al a S KP D ... se su ai ka n dengan T ahun A nggar an se su ai kan dengan T riw ul an y ang di lapor ka n JU ML AH K UMU LA TI F (1 ) M ar et / Jun i / Se pt / Des **) Re nc an a Ser apa n per B ul an R E N C A N A A K SI PER C EPA T A N PEN Y E R A PA N A N G G A R A N B E L A N JA L A N G SU N G A P B D T A . 2 0.... * ) Ko de Uru sa n/ Bi da ng Uru sa n Pe m er in tah an Dae rah Dan Pr og ra m / K eg iat an Indi ka to r K iner ja Pr og ra m / K eg iat an Re nc an a T ahun 2014 Ke te ra ng an Lo ka si Tar ge t Ca pa ia n Kin er ja Pa gu Indi ka tif (R p. ) Jan / A pr il / Jul i / Okt * ) Fe b / M ei / A gst / N ov **) Ca pa ia n s/ d Tr iw ul an I TO TA L S /D Tr iw ul an .... **)

(26)

No Kegiatan Tanggal Pelaksanaan

1 Rapim Januari 2014 07-Jan-14

2 Rapim Februari 2014 05-Feb-14

3 Rapim Maret 2014 05-Mar-14

4 Rapim April 2014 07-Apr-14

5 Rapim Mei 2014 06-Mei-14

6 Rapim Juni 2014 05-Jun-14

7 Rapim Juli 2014 07-Jul-14

8 Rapim Agustus 2014 05-Agu-14

9 Rapim September 2014 05-Sep-14

10 Rapim Oktober 2014 06-Okt-14

11 Rapim November 2014 05-Nov-14

12 Rapim Desember 2014 05-Des-14

Lampiran 2 :

JADWAL RAPIM

(27)

LAMPIRAN 3 a

CONTOH BAHAN RAPIM

@ba ppe da pr ovinsi ka lt en g 2014@ H 82 1. 624, 16 6 8, 85 2592 112, 94 8506 385, 06 12726 358, 84 3 28 ,3 3 684 542, 68 54 186, 32 808 5 ,6 4 1105 68, 51 4099 227, 47 5317 425 3 9, 59 INNYA -55 5 2, 07 8 5 ,1 6 50 282 5 ,6 0 4 0 ,0 3 11 0 ,3 6 3 ,1 4 631 881, 14 NSI 59 2 5, 23 64 6 ,4 7 5 1 ,8 9 167, 97 89 1 3, 28 9 3 ,3 5 85 154, 08 6353 344, 59 23 3 03 ,1 0 393 390, 30 32 1 1, 29 387 4 4, 33 1474 41, 05 4311 Pkt Rp M NG -172 9 3, 84 9 Pkt Rp M Pkt Rp M Pkt Rp M Pkt Rp M Pkt Rp M Pkt Rp M S PENGA DA AN LU / S U / L T PM L / L S / S S PKL PL SW AT IN SW AG RA M TOTA L E d is i :

RESUM

E

A

P

BD T

A

.2014

SU M B ER DA N A (R p. M )

A.

2

A

P

BD :

Rp

. 3,

218.

91 M

47 SKPD

BTL : Rp. 1, 520. 01 M BL : Rp. 1, 698. 90 M BL NON PEG : Rp. 1, 624. 16 M 279. 61 M / 37 Pkt 285. 01 M / 254 Pkt 128. 92 M / 27 Pkt 27. 88 M / 406 Pkt 4. 95 M / 308 Pkt 19. 05 M / 593 Pkt LU/ S U/ LT PM L/ LS/ S S PKL PL SW ATI N SW AGRAM 48. 71 M / 45 Pkt 257. 67 M / 430 Pkt 57. 39 M / 27 Pkt 40. 96 M / 402 Pkt 107. 99 M / 2284 Pkt 366. 01 M / 7913 Pkt LU/ S U/ LT PM L/ LS/ S S PKL PL SW ATI N SW AGRAM DA U/ RE G U LE R DA K La inny a 3,105.62 73.08 40.20 3/ 3/ 2014 0: 00 BTL PEGAW AI BTL PPKD P E G A W A I (5 .2 .1 )

BARANG & JASA (

5. 2. 2) M O D A L (5 .2 .3 ) Rp. 413. 48 M 1, 106. 526 M / 9 Pkt Rp. 74. 59 M Rp. 876. 11/ 11101 Rp. 748, 20/ 1625

(28)

LAMPIRAN 3 b

CONTOH BAHAN RAPIM

BL P ER JE NI S PENGAD AAN LU / SU / L T PML / LS / SS PKL P L JUMLAH PKT KONTRAKTU A L Pk t R p M Pk t Rp M P kt Rp M P kt Rp M P kt Rp M R A N G 0-172 93,84 9 11,29 387 44,33 568 149,46 N ST R U K SI 23 303,10 393 390,30 32 167,97 89 13,28 537 874,65 N SU LT A N SI 59 25,23 64 6,47 5 1 ,89 282 5,60 410 39,19 SA LAI NNY A 0 -55 52,07 8 5 ,16 50 5,64 113 62,87 82 328,33 684 542,68 54 186,32 808 68,85 1.628 1.126,17

PKT

K

O

NTRAKTU

AL

D

A

LAM

APBD PR

O

V.

KAL

TENG

TA

. 2014

(29)

Ur aian Jan Feb Mar A pr Mei Jun Jul A gt Sep O kt No v D es R enc ana Ke u ( % ) 41 0 2 0 30 40 50 60 70 85 90 93 98 R enc ana Fis (%) 51 2 2 0 32 42 50 60 70 85 95 98 100 LAMPIRAN 3 c

(30)

LAMPIRAN 3 d

CONTOH BAHAN RAPIM

PA

GU BL

(Rp.M)

TA

R

G

ET BULAN APRIL

2014

TA

R

G

ET

S

/D

MEI

2014

TA

R

G

ET S/D

JUNI

2014

(Rp.M)

%

(Rp.M)

%

(Rp.M)

%

616.316

3

5,92

753.686

44,36

897.523

52,82

(31)

LAMPIRAN 3 e

(32)

LAMPIRAN 3 f

(33)

LAMPIRAN 3 g

(34)

PERINGKAT

REALISASI

KEU

(BL) PROV.

KALTENG

APBD 2014

PER

SKPD

S.D 30 APRIL

2014= 28.96

%

(TARGET 30 APRIL

2014 :

30 %)

1

A. >

30

% :

20 SKPD

POL PP , DIS TANAK, DISHUBK O MINF O , DISNAKER TR AS, ARPUSDOK, DISL UTKAN , R O ADPEM, DISPERIND A G, DINSOS, R O HUMASR O ,D ISPEND A , R SUD , KPID , DISK OP UKM, DIS TAMBEN, B A PPED A , BPMDP , PU , DISPORA , KE SB ANGPOL

2

B.

27

3

0 % :

6

SKPD

DISBUDP AR, DISBUN, R O HUK U M, SETW AN, R O PEMERINT AHAN, BPBD

3

C

. 24

2

7

% : 6

SKPD

DISHUT , R O KE SRA , BPP A KB ,D ISDIK, R O ASET , BPMPD

4

D.

21

2

4 % : 6

SKPD

BKPP , DINKE S, K O R P RI, PER W AKILAN, R O EK ONOMI, BKPKP

5

E.

< 21

% : 6

SKPD

R O O R GANIS A SI, BLH, INSPEKT O R A T, R O KEU , R O UMUM, B A NDIKLA T LAMPIRAN 3 h

(35)

REALISASI KEU (BL

+ BTL)

PROV.

KALTENG APBD 2014 PER

SKPD S.D 30 APRIL 201 4 : 28.50 % (TARGET 30 APRIL 2014 : 30 %)

1

A. >

30

% :16 SKPD

DIS TANAK, DISHUBK O MINFO , POL PP ,R O ADPEM, ARPUSDOK, R O HUMAS, DISNAKER TR A NS, DISL UTKAN, KPID , DISPERIND A G, DINSOS, DISPORA , PU , DISK OP UKM, DIS TAMBEN, B A PPED A

2

B.

27

3

0 % :

11

SKPD

R SUD , KE SB ANGPOL , R O HUK U M, BPMDP , DISBUDP AR, DISBUN, R O KEU , SET W AN, BPBD , R O PEMERINT AHAN, DISHUT

3

C

. 24

2

7

% : 10

SKPD

BPP A KB , R O KE SRA , K O R P RI, DISPEND A , BPMPD , DISDIK, BKPP , DINKE S, R O ASET , BKPKP

4

D.

21

2

4 % : 4

SKPD

PER W AKILAN, INSPEKT O R A T, BLH, R O EK ONOMI

5

E.

< 21

% : 3

SKPD

RO OR GANIS A SI, R O UMUM, B A NDIKLA T LAMPIRAN 3 i

(36)

PA G U D A N A PROSES PENG AD AA N SUD A H B EL UM PENGAD AAN JUMLAH Y A N G SUD A H PENGAD AAN SUD A H KO N TR A K BEL U M KO N TR A K SUD A H PHO B EL UM PHO R P. M PKT R P. PKT RP .M PKT RP .M PKT RP .M PKT R P. M PKT RP .M 1.126,17 1118 961,544 1074 881,168 44 80,38 426 162,289 648 718,880 510 164,625 JUMLAH PKT KONTRAKTU A L Pk t R p M Bar an g 568 149,46 K ons truk si 537 874,65 K onsult asi 410 39,19 Jasa Lainn ya 113 62,87 Ju mlah 1.628 1.126,17 LAMPIRAN 3 j

(37)

Referensi

Dokumen terkait

10. Rencana Keija dan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat RKA-SKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program, kegiatan dan anggaran SKPD... Belanja Tidak

4.13 Rencana Kerja dan Anggaran :Dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan suatu Kementerian Negara/Lembaga/SKPD yang merupakan penjabaran dari

Proposal yang dibuat oleh KPB antara lain terdiri dari dokumen Penyiapan Masyarakat dan dokumen Perencanaan Teknis yang dihasilkan dari kegiatan perencanaan teknis

Kebiasaan yang dijadikan habituasi dalam kegiatan kokurikuler yaitu tujuh kompetensi yang meliputi; kompetensi iman dan takwa, kompetensi ilmu pengetahuan dan

1) Sales memberikan daftar orderan dari pelanggan kepada bagian gudang. 2) Bagian gudang akan mengecek ketersediaan barang yang diminta, jika barang tidak ada maka

Dokumen Proposal / Perencanaan Teknis Pembangunan tahap I (gambar rencana, RAB dan Jadwal) yang diverifikasi oleh konsultan pendamping.. Surat Perjanjian

Rencana Kerja dan Anggaran Dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan suatu Kementerian Negara/Lembaga/SKPD yang merupakan penjabaran dari Rencana

Penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran OPD tersusunnya dokumen perencanaan dan penganggaran dinas 1 kegiatan 50.000.000 Penyusunan dokumen perencanaan dan