• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I Pendahuluan. Visi dan Misi BKPM & PPT Provinsi Sumatera Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I Pendahuluan. Visi dan Misi BKPM & PPT Provinsi Sumatera Barat"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

1

1.1 Informasi Umum

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencana Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat, sebagaimana telah diubah tiga kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat. BKPM dan PPT Provinsi Sumatera Barat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi. Dalam menyelenggarakan sebagaimana dimaksud, BKPM dan PPT Provinsi Sumatera Barat mempunyai fungsi :

1. Perumusan Kebijakan Teknis dibidang Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi;

2. Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan provinsi dibidang koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi;

3. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi;

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan. Visi dan Misi BKPM & PPT Provinsi Sumatera Barat

Visi merupakan gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah. Visi juga merupakan suatu keadaan yang ingin diwujudkan SKPD pada akhir periode Renstra SKPD sesuai dengan tugas fungsi SKPD sejalan dengan pernyataan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam RPJMD.

BAB I

(2)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

2 Visi BKPM – PPTP Tahun 2010 - 2015 dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi serta harapan-harapan (impian) yang ingin dicapai oleh BKPM & PPT Provinsi Sumatera Barat dengan rumusan visi sebagai berikut :

Menjadikan Sumatera Barat Sebagai Daerah Tujuan Investasi yang Lebih Mudah dan Menarik Pada Tahun 2015

Menjadikan Provinsi Sumatera Barat sebagai tujuan investasi yang mudah dan menarik pada Tahun 2015, harus didukung dengan kebijakan yang mendorong masuknya investasi serta adanya upaya-upaya pemerintah daerah untuk peluang investasi yang akan dipromosikan harus diupayakan, baik kesiapan sumber daya atau potensi dan sarana prasarana daerah. Untuk mewujudkan visi BKPM & PPT Provinsi Sumatera Barat ditetapkan misi yang merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan oleh instansi pemerintah sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan, misi juga merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan sesuai dengan tugas fungsi dalam rangka mewujudkan visi SKPD, misi yang telah ditetapkan adalah :

- Menciptakan iklim penanaman modal yang lebih kondusif;

- Meningkatkan efektifitas promosi dan kerjasama penanaman modal;

- Meningkatkan pemanfaatan potensi sumberdaya sebagai peluang penanaman modal.

Misi yang telah ditetapkan di atas merupakan prioritas yang harus dicapai untuk pencapaian visi BKPM & PPT Provinsi Sumatera Barat terutama dalam peningkatan investasi dan pemberian pelayanan yang prima kepada calon investor. Pencapaian misi tersebut ditindaklanjuti pula dengan membuat peraturan daerah dan kebijakan yang jelas untuk medukung dan menarik investor untuk berinvestasi di Sumatera Barat. Dalam menarik minat investor untuk investor untuk berinvestasi diperlukan pula informasi dan data yang akurat yang didukung oleh promosi yang tepat sasaran serta dilakukannya kerjasama investasi dengan para investor baik didalam maupun luar negeri serta kerjasama dengan provinsi tetangga dan negara lain.

Mendukung semua kegiatan investasi, optimalisasi tugas dan fungsi BKPM & PPT Provinsi Sumatera Barat serta penguatan kelembagaan perlu dilakukan segera serta peran organisasi akan lebih terlihat dengan jelas sebagai badan koordinasi. Peningkatan SDM terus dilakukan karena

(3)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

3 tuntutan pelayanan yang baik oleh dunia usaha semakin kuat dan untuk itu kesiapan aparat baik yang menyangkut ilmu pengetahun dan keterampilan perlu ditingkatkan melalui pelatihan– pelatihan maupun dengan mengikuti pemagangan di BKPM RI dan lembaga terkait.

1.2 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Reformasi manajemen keuangan negara, ditandai dengan diluncurkannya satu paket perundang-undangan bidang keuangan negara yakni UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara membawa implikasi diperlukannya sistem pengelolaan keuangan negara yang transparan dan akuntabel. Kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara harus dilaksanakan dengan tertib, terkendali, efisien dan efektif.

Upaya konkrit mewujudkan akuntabilitas dan transparansi dilingkungan pemerintah, mengharuskan setiap pengelola keuangan negara menyampaikan laporan pertanggung jawaban pengelolaan keuangan dengan cakupan yang lebih luas dan tepat waktu. Laporan harus disajikan dalam bentuk Laporan Keuangan yang disusun berdasarkan proses akuntansi dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Seiring hal tersebut, Laporan Keuangan Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat disusun dimaksudkan sebagai bentuk pertanggung jawaban atas pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2015. Sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, Laporan Keuangan yang disusun, meliputi :

1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) 2. Neraca

3. Laporan Operasional (LO) 4. Catatan atas Laporan Keuangan. 5. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)

Laporan keuangan disusun bertujuan menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial maupun politik dengan :

(4)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

4 - Menyediakan informasi mengenai penerimaan dan pembiayaan dalam periode berjalan.

- Menyediakan informasi mengenai cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya telah sesuai dengan anggaran yang ditetapkan.

- Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan pemerintah daerah serta hasil-hasil yang telah dicapai.

- Menyediakan informasi mengenai bagaimana pemerintah daerah mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.

- Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi pemerintah daerah berkaitan dengan sumber penerimaannya.

- Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan akibat kegiatan yang dilakukan dalam satu periode pelaporan.

Dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD berupa Laporan Keuangan ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berpedoman kepada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan untuk penerapannya mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri No 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah. Selanjutnya mengacu kepada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 238/PMK-05/2011 tentang Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintah maka disusunlah Kebijakan Akuntansi, Sistem Akuntansi dan Bagan Akun Standar Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yaitu:

 Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2014 tentang Penyusutan Barang Milik Daerah berupa Aset Tetap sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 81 Tahun 2015 tanggal 31 Desember 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2014.

 Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi, Sistem Akuntansi dan Bagan Akun Standar Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 82 Tahun 2015 tanggal 31 Desember 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2014.

Dalam penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan penjabaran realisasi APBD TA 2015, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman

(5)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

5 Pengelolaan Keuangan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Guna mengurangi perbedaan struktur akun pendapatan dan belanja pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah maka dalam proses penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan dilakukan langkah pemetaan atau konversi. Konversi dilakukan dengan cara menelusuri kembali (trace back) pos-pos Laporan keuangan menurut Permendagri Nomor 13/2006 dengan pos-pos Laporan Keuangan menurut SAP.

1.3 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

Landasan hukum yang mendasari penyusunan Laporan Keuangan tahun 2015 adalah seperangkat ketentuan perundang-undangan berikut :

 Undang-Undang Dasar Republik Indonsia 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar 1945.

 Undang-Undang Nomor 61 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau Jo Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1979.

 Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum , sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012

 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan

 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

 Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

(6)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

6

 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

 Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

 Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2012 tentang Hibah

 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah

 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah;

 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.

 Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2014 tentang Penyusutan Barang Milik Daerah berupa Aset Tetap sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 81 Tahun 2015 tanggal 31 Desember 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2014.

 Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi, Sistem Akuntansi dan Bagan Akun Standar Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 82 Tahun 2015 tanggal 31 Desember 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2014.

1.4 Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Catatan atas Laporan Keuangan dan Laporan Perubahan Ekuitas. Catatan atas Laporan Keuangan mencakup informasi tentang Kebijakan Akuntansi yang dipergunakan dan informasi lain yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta informasi lainnya yang diperlukan.

(7)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

7 BAB. I. PENDAHULUAN

1.1 Informasi Umum

1.2 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.3 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1.4 Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan

BAB.II. EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

2.1 Ekonomi Makro 2.2 Kebijakan Keuangan

2.3 Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD

BAB.III. IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN 3.1. Ikhtisar Realisasi pencapaian Target Kinerja Keuangan 3.2. Pendapatan

3.3. Belanja

3.4. Hambatan dan Kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan

BAB.IV. KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah 4.2. Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

4.3. Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintah Daerah

BAB V. PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN 5.1. Penjelasan Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

5.1.1. Pendapatan LRA 5.1.2. Belanja 5.2. Penjelasan Neraca 5.2.1. Aset 5.2.2. Kewajiban 5.2.3. Ekuitas Dana

(8)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

8 5.3. Penjelasan Laporan Operasional (LO)

5.3.1. Pendapatan LO 5.3.2. Beban

5.4. Penjelasan Laporan Perubahan Ekuitas

5.5. Pengungkapan atas Pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas.

BAB VI. PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN 6.1. Tugas Pokok dan Fungsi

6.2. Struktur Organisasi

6.3. Aspek Strategis BKPM & PPT Provinsi Sumatera Barat BAB VII. PENUTUP

7.1 Kesimpulan 7.2 Saran

(9)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

9

2.1 Ekonomi Makro

2.1 Ekonomi Makro

Visi pemerintah daerah provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015 di dalam RPJM Daerah Provinsi Sumatera Barat adalah : “Terwujudnya Masyarakat Sumatera Barat Madani yang adil, Sejahtera dan Bermartabat”. Misi pembangunan jangka menengah daerah Provinsi Sumatera Barat, adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan tata kehidupan yang harmonis, agamais, beradat, dan berbudaya berdasarkan falsafah “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”;

2. Mewujudkan tata-pemerintahan yang baik, bersih, dan profesional;

3. Mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman, dan berkualitas tinggi;

4. Mewujudkan ekonomi masyarakat yang tangguh, produktif, berbasis kerakyatan, berdaya saing regonal dan global;

5. Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Tujuan yang hendak dicapai pada misi 2 yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BKPM dan PPT Provinsi Sumatera Barat adalah terwujudnya pelayanan publik yang prima. Adapun sasarannya adalah meningkatnya kualitas pelayanan satu pintu dan meningkatnya kapasitas sumberdaya manusia pelayanan satu pintu.

Tujuan yang hendak dicapai oleh pemerintah daerah dari misi 4 yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BKPM dan PPT Provinsi Sumatera Barat adalah berkembangnya industri olahan, perdagangan, UMKMK dan iklim investasi. Dalam meningkatkan iklim investasi, diperlukan arah kebijakan sebagai berikut :

1. Mengembangkan pemberian insentif bagi para investor. 2. Meningkatkan informasi peluang investasi bagi calon investor

3. Mengembangkan pelayanan satu pintu yang prima dalam penanaman modal.

BAB II

Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan serta

Pencapaian Target Kinerja APBD

(10)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

10 Dalam Rencana Kerja BKPM & PPT Sumatera Barat Tahun 2015, tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan tugas dan fungsi BKPM & PPT Sumatera Barat, dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun kedepan adalah:

1. Meningkatkan koordinasi, pelayanan, pembinaan dan pengendalian penanaman modal serta perumusan kebijakan yang mendukung investasi.

2. Meningkatkan pelaksanaan promosi dan kerjasama investasi yang efektif.

3. Meningkatkan analisa potensi sumber daya dan penyediaan data dan informasi penanaman modal yang akurat.

Tujuan yang akan dicapai tersebut dijabarkan dalam sasaran yang akan dicapai BKPM dan PPT Sumatera Barat dalam tahun 2015, adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya Investasi di Sumatera Barat :

 Jumlah persetujuan investasi sebanyak 24 persetujuan pada Tahun 2015.

 Jumlah realisasi PMDN sebesar 700 milyar rupiah dan realisasi PMA sebesar 25 juta US$ pada Tahun 2015.

2. Jumlah investor yang menanamkan modalnya di Sumatera Barat sebanyak 33 calon investor pada Tahun 2015 dan jumlah kesepakatan investasi sebanyak 2 MoU pada tahun 2015.

3. Tersedianya analisa potensi sumberdaya sebanyak 2 kajian pada Tahun 2015 serta data dan informasi penanaman modal yang akurat.

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran BKPM dan PPT Sumatera Barat Tahun 2015 telah disusun Rencana Kerja dalam bentuk program dan kegiatan yang dituangkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA) Tahun 2015.

2.2 Kebijakan Keuangan

Kebijakan keuangan BKPM dan PPT Provinsi Sumatera Barat dalam mengelola APBD tahun anggaran 2015 adalah meningkatkan efisiensi dan efektivitas belanja daerah. Kebijakan di bidang pengeluaran ditempuh dengan menentukan prioritas dan rasionalitas belanja baik belanja operasi maupun modal melalui penghematan yang diiringi dengan rasionalisasi anggaran. Namun demikian, efisiensi yang dilaksanakan tidak mengurangi kinerja yang ditargetkan pada masing-masing progam

(11)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

11 dan kegiatan walaupun ada perubahan pada fisik barang jasa dan bangunan dalam DPPA 2015. Adapun garis besar kebijakan umum dalam aspek belanja daerah adalah sebagai berikut:

 Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan anggaran.

 Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengalokasian belanja daerah dengan prioritas utama kepada program dan kegiatan yang memberikan dampak besar kepada masyarakat dan investor baik dalam maupun luar negeri.

 Meningkatkan perencanaan dan pengawasan pelaksanaan belanja daerah.

 Meningkatkan pengelolaan keuangan yang dilaksanakan dalam suatu sistim yang terintegrasi serta mewujudkan pengelolaan yang transparansi serta efektifitas dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat.

2.3 Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD

Penyusunan anggaran BKPM dan PPT Tahun 2015, ditempuh pendekatan budget is a plan, a plan is budget, dimana rencana kerja dan anggaran disusun secara terintegrasi. Alokasi anggaran disesuaikan dengan indikator hasil yang akan dicapai. Program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam satu tahun anggaran telah diformulasikan dengan jelas dan dilengkapi dengan indikator kinerja.

Adapun pencapaian target kinerja program dan kegiatan BKPM dan PPT Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 adalah sebagai berikut:

A. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Pada program ini telah disusun dan dilaksanakan 12 (dua belas) kegiatan, dengan indikator pencapaian target kinerja kegiatannya sebagai berikut :

1. Terselenggaranya surat menyurat Badan selama satu tahun.

2. Terpenuhinya kebutuhan komunikasi, sumber daya air dan listrik kantor selama satu tahun. 3. Tersedianya jasa kebersihan kantor selama satu tahun.

4. Tersedianya alat tulis Badan untuk satu tahun.

5. Tersedianya barang catakan dan penggandaan Badan untuk satu tahun. 6. Tersedianya Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor. 7. Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor sebanyak 5 (lima) unit.

(12)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

12 8. Tersedianya bahan bacaan dan Peraturan Perundang-undangan 4 (empat) surat kabar lokal

dan 1 (satu) surat kabar nasional selama satu tahun.

9. Terwujudnya penyediaan makanan dan minuman rapat kantor selama satu tahun.

10. Terlaksananya Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke luar daerah dan dalam daerah sebanyak 81 kali selama satu tahun.

11. Terlaksananya pengamanan kantor selama 12 (dua belas) bulan 12. Terlaksananya wirid dan senam bagi aparatur 13 kali dan 44 kali. B. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Pada program ini telah disusun dan dilaksanakan 7 (tujuh) kegiatan, dengan indikator pencapaian target kinerja kegiatannya sebagai berikut:

1. Tersedianya meubeleur kantor sebanyak 4 (empat) unit.

2. Terlaksananya penambahan komputer dan jaringan komputerisasi sebanyak 3 (tiga) unit. 3. Terlaksanannya pemeliharaan rutin/berkala Gedung Kantor

4. Terpeliharanya Kendaraan dinas Operasional untuk 4 (empat) unit roda empat dan 2 (dua) unit roda dua selama satu tahun.

5. Terlaksananya Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan perlengkapan kantor sebanyak 5 (lima) jenis peralatan dan perlengkapan gedung kantor.

6. Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala meubeleur sebanyak 11 (sebelas) unit.

7. Terlaksananya pengelolaan, pengawasan dan pengendalian asset SKPD selama satu tahun. 8. Terlaksananya Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor.

C. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Pada program ini telah disusun dan dilaksanakan kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas beserta kelengkapannya. Indikator pencapaian target kinerjanya: tersedianya pakaian dinas beserta perlengkapannya sebanyak 49 stel.

D. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Program ini dimaksudkan untuk menciptakan Aparatur yang siap untuk menciptakan kinerja yang tepat guna dan hasil guna setelah mengikuti berbagai Pelatihan baik didalam Propinsi maupun diluar Propinsi untuk 21 (dua puluh satu) Aparatur tahun ini.

(13)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

13 E. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Pada program ini telah disusun dan dilaksanakan 4 (empat) kegiatan, dengan indikator pencapaian target kinerja kegiatannya sebagai berikut:

1. Tersedianya Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD sebanyak 3 (tiga) jenis laporan.

2. Terlaksananya Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran SKPD 3 jenis laporan selama satu tahun.

3. Terlaksananya monitoring dan Evaluasi Program dan Kegiatan SKPD pada 19 Kabupaten/kota selama satu tahun dan tersedianya buku laporan monitoring program kegiatan sebanyak 5 buku.

4. Terlaksananya penatausahaan Keuangan SKPD selama satu tahun.

5. Tersedianya Rancangan Rencana dan Strategi SKPD sebanyak 1 (satu) rancangan. F. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Pada program ini telah disusun dan dilaksanakan 7 (tujuh) kegiatan, dengan indikator pencapaian target kinerja kegiatannya sebagai berikut:

1. Terlaksananya keikutsertaan BKPM dan PPT Provinsi Sumatera Barat pada berbagai promosi investasi yang dilaksanakan di Batam, Medan, Jakarta, Jogjakarta, Surabaya dan Bandung sebanyak 9 kali.

2. Terlaksananya Gelar Potensi Daerah dan Temu Usaha untuk 67 orang calon investor diikuti 4 kabupaten/kota yang dilaksanakan BKPM dan PPT Provinsi Sumatera Barat yang diadakan di Jakarta.

3. Terlaksananya koordinasi promosi dan misi investasi dengan terfasilitasinya 6 calon investor dalam dan luar negeri. Pertemuan Koordinasi promosi dengan calon investor dengan dunia usaha dalam 10 (sepuluh) kali pertemuan dengan calon investor.

4. Tersedianya bahan 5 jenis materi promosi untuk calon investor sebanyak 200 buku profil investasi berbahasa inggris, 300 buah tas promosi, 500 buah map investasi, 2 buah Banner dan 50 buah souvenir eksklusif.

5. Terlaksananya peningkatan kerjasama investasi 2 kali pertemuan antara pelaku usaha dengan perusahaan diikuti masing-masing 20 pelaku usaha setiap pertemuan.

6. Terlaksananya kesepakatan kerjasama strategis antara usaha besar dengan UMKMK sebanyak 2 kesepakatan.

(14)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

14 7. Tersebarnya informasi Penanaman Modal Sumatera Barat pada masyarakat dan dunia

usaha melalui media elektronik TV Nasional 1 kali dan TV lokal 5 kali dan media cetak 7 kali.

G. Program Penyiapan Potensi Sumber Daya Daerah

Pada program ini telah disusun dan dilaksanakan 2 (dua) kegiatan, dengan indikator target kinerja kegiatannya sebagai berikut :

1.Tersedianya 100 buku Feasibility Study Proyek Investasi Sektor Industri. 2. Tersedianya 200 buku Feasibility Study Proyek Investasi Sektor Pariwisata. H. Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

Pada program ini telah disusun dan dilaksanakan 13 (tiga belas) kegiatan, dengan indikator pencapaian target kinerja kegiatannya sebagai berikut :

1. Terlaksanannya efektifitas dan efisiensi Pelayanan Perizinan melalui PTSP dengan terbitnya perizinan penanaman modal sebanyak 500 perizinan/non perizinan, 5 sektor dan 1 laporan.

2. Terlaksanya fasilitasi pemecahan masalah Penanaman Modal yang dihadapi perusahaan PMA/PMDN di Sumatera Barat sebanyak 4 PMA/PMDN bermasalah dalam 4 kali pertemuan dan 1 (satu) kali pertemuan Bimbingan Teknis Penyelesaian Permasalahan Investasi untuk 50 orang aparatur Kabupaten/kota dan Provinsi Sumatera Barat.

3. Terciptanya Harmonisasi Perencanaan dan Kebijakan, Promosi Perizinan dan Pengendalian Penanaman Modal Provinsi, Regional dan Nasional dengan lahirnya masing-masing 3 rumusan rekomendasi dengan diikuti 80 orang.

4. Dimanfaatkannya buku data perkembangan realisasi investasi fasilitas dan non fasilitas di Sumatera Barat bagi pengambil kebijakan dan dunia usaha sebanyak 100 buku.

5. Tersedianya System Informasi Spasial Penanaman Modal dalam data spasial dasar dan tematik terbaru sebanyak 1 unit dan peta investasi sebanyak 150 lembar.

6. Terciptanya peningkatan penyampaian LKPM oleh Perusahaan PMA/PMDN dan pelaksanaan kegiatan investasi sesuai dengan ketentuan berlaku sebanyak 22 perusahaan PMA/PMDN pada 15 kabupaten/kota.

(15)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

15 7. Terciptanya pemahaman aparatur provinsi dan kabupaten/kota dunia usaha dan tokoh

masyarakat tentang kebijakan dibidang penanaman modal sebanyak 140 orang 2 kali pertemuan.

8. Terlaksananya peningkatan pemahaman 60 orang peserta terkait pengendalian dan pelaksanaan penanaman modal.

9. Terlaksananya sertifikasi Sistem Manajemen Mutu SNI ISO pada BKPM dan PPT Provinsi Sumatera Barat.

10. Terciptanya koordinasi penyelenggara PTSP se-Sumatera dan PTSP Kabupaten/Kota di Sumatera Barat dengan terlaksananya kegiatan Forum PTSP Regional Sumatera diikuti 65 orang dan Forum PTSP Kabupaten/Kota se-Smatera Barat diikuti 58 orang.

11. Terciptanya pemahaman aparatur penanaman modal Provinsi dan Kabupaten/kota tentang SPIPISE sebanyak 50 orang.

12. Terciptanya pemahaman aparatur terkait penanaman modal sebanyak 50 orang aparatur provinsi dan Kabupaten/kota.

(16)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

16 1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

Dalam Tahun Anggaran 2015, Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat merencanakan Belanja sebesar Rp8.727.573.040,00 yang bersumber dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD Perubahan), yang direncanakan untuk membiayai:

 Belanja Pegawai Rp. 4.178.620.740,00

 Belanja Barang dan Jasa Rp. 4.124.502.300,00

 Belanja Modal Rp. 424.450.000,00

Capaian kinerja keuangan dalam pelaksanaan dan pengelolaan APBD tahun 2015 dapat diuraikan sebagai berikut :

Total realisasi belanja BKPM dan PPT Sumatera Barat dalam tahun anggaran 2015 tercatat sebesar Rp. 8.234.683.310,00. Jumlah tersebut mencapai 94,35% dari jumlah yang dianggarkan sebesar Rp. 8.727.573.040,00. Meskipun realisasi seluruh komponen belanja daerah berada dibawah anggaran namun sudah memenuhi prinsip 3E. Realisasi belanja pegawai sebesar Rp.4.035.250.675,00 atau 96,57%, belanja barang dan jasa sebesar Rp.3.783.397.416,00 atau 91,73% dan belanja modal sebesar Rp.416.035.219,00 atau 98,02% dari jumlah anggarannya.

2. Pendapatan

Dari hasil pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2015 diperoleh realisasi Pendapatan BKPM dan PPT Provinsi Sumatera Barat sebesar Rp 768.982.800,00. Pendapatan ini dari realisasi retribusi daerah yang dikelola oleh BKPM dan PPT yang terdiri dari Retribusi Izin Perikanan sebesar Rp.9.727.000,00 dan Retribusi Perpanjangan Izin Memperkerjakan Tenaga Asing (IMTA) sebesar Rp.759.255.800,00. BKPM dan PPT Provinsi Sumatera Barat menganggarkan pendapatan yang bersumber dari penerimaan retribusi daerah mulai tahun 2015 ini sebesar Rp.509.500.000,00 dengan rincian Retribusi Izin Perikanan sebesar Rp.9.500.000,00 dan Retribusi Perpanjangan Izin Memperkerjakan Tenaga Asing sebesar Rp.500.000.000,00

BAB III

(17)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

17 3. Belanja Daerah

Sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, penyajian belanja dan pengeluaran dalam Laporan Keuangan dikelompokkan menjadi belanja operasi dan belanja modal yang dapat diuraikan sbb:

Seluruh realisasi belanja BKPM dan PPT Sumatera Barat pada tahun 2015 mencapai 94.35% dari yang dianggarkan. Realisasi belanja tiap program dan kegiatan telah mencapai target kinerja yang ditetapkan. Pencapaian realisasi keuangan atas program dan kegiatan yang telah dialokasikan dalam DPA dan DPPA BKPM dan PPT tahun 2015 adalah sebagai berikut:

A. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Anggaran sebesar Rp. 679.020.000,00 dan realisasi Rp.655.260.689,00. Pada umumnya pelaksanaan kegiatan pada program ini telah efisien dan efektif, hal ini dapat dilihat dari realisasi belanja 96,50%, hanya beberapa kegiatan yang tidak tercapai targetnya dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat

Anggaran Rp. 21.665.000,00 dan realisasi Rp.20.962.547,00 atau sebesar 96.76%. Kegiatan Jasa Penyediaan Surat Menyurat dimaksudkan untuk mendukung operasional kantor dalam pelayanan jasa surat menyurat. Seluruh kebutuhan akan penyelesaian surat menyurat kantor selama tahun 2015 dan penyusunan beberapa laporan berbagai kegiatan rutin serta surat dinas lainnya dapat terpenuhi.

URAIAN ANGGARAN REALISASI % LEBIH/KURANG B BELANJA 8.727.573.040.00 8.234,683.310,00 94,35 492.889.730,00 I BELANJA OPERASI 8.303.123.040,00 7.818.648.091,00 94,17 484.474.949,00 1 Belanja Pegawai 4.178.620.740,00 4.035.250.675,00 96,57 143.370.065,00 2 Belanja Barang 4.124.502.300,00 3.783.397.416,00 91.73 341.104.884,00 II BELANJA MODAL 424.450.000,00 416.035.219,00 98,02 8.414.781,00 1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 74.450.000,00 72.321.819,00 97,14 2.128.181,00 2 Belanja Modal Gedung

(18)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

18 2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

Anggaran Rp. 155.400.000,00 dan realisasi Rp.137.139.946.,00 atau sebesar 88,25%. Kegiatan ini dimaksudkan agar sarana komunikasi, sumber daya air, listrik dan internet kantor dapat digunakan untuk mendukung aktifitas kantor. Kegiatan ini berjalan sesuai dengan target kinerja yang ditetapkan dengan terpenuhinya pembayaran jasa komunikasi telepon, listrik dan internet kantor selama tahun 2015.

3. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

Anggaran Rp. 82.000.000,00 dan realisasi Rp.81.999.500,00 atau sebesar 100%. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendukung operasional kantor meliputi penyediaan jasa pelayanan kebersihan kantor dan lingkungan kantor. Selama Tahun 2015 penyediaan jasa pelayanan kebersihan kantor dapat terwujud pada kantor BKPM dan PPT .Sumatera Barat

4. Penyediaan Alat Tulis Kantor

Anggaran Rp. 32.000.000,00 dan realisasi Rp.31.962.100,00 atau sebesar 99,89%. Penyediaan alat tulis kantor selama tahun anggaran 2015 dapat dilaksanakan, bahkan menyisakan persediaan untuk tahun anggaran berikutnya.

5. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

Anggaran Rp. 21.000.000,00 dan realisasi Rp.20.380.000,00 atau sebesar 97,05%. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan selama tahun anggaran 2015 beberapa macam dapat dilaksanakan, dan menyisakan persediaan untuk digunakan tahun anggaran berikutnya.

6. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

Anggaran Rp. 6.500.000,00 dan realisasi Rp.6.498.000,00 atau sebesar 99,97 %. Penyediaan komponen installasi listrik/penerangan bangunan kantor selama tahun anggaran 2015 dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan dan target yang ditetapkan.

7. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

Anggaran Rp. 43.000.000,00 dan realisasi Rp.40.735.000,00 atau sebesar 94,74%. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor selama tahun anggaran 2015 terdiri dari 1 (satu) unit filling kabinet, 4 (empat) unit AC dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan target yang ditetapkan.

8. Penyediaan Bahan bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

Anggaran Rp. 13.200.000,00 dan realisasi Rp.13.180.000,00 atau sebesar 99,85%. Dari kegiatan ini dapat disediakan bacaan berupa surat kabar/koran harian lokal sebanyak 4 (empat) macam dan koran.

(19)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

19 9. Penyediaan Makanan dan Minuman

Anggaran Rp. 29.995.000,00 dan realisasi Rp.29.975.000,00 atau sebesar 99,94 %. Penyediaan makanan dan minuman rapat selama tahun 2015 dapat disediakan. Penyediaan makanan dan minuman rapat pelaksanaannya sesuai dengan agenda rapat yang dilaksanakan dan disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.

10. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar dan Dalam Daerah

Anggaran Rp. 199.740.000,00 dan realisasi Rp.199.058.596,00 atau sebesar 99,66 %. Selama tahun anggaran 2015 BKPM dan PPT mengikuti rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar dan dalam daerah sesuai undangan serta event kegiatan sesuai dengan aturan yang berlaku. 11. Penyediaan Jasa Pengaman Kantor

Anggaran Rp 59.120.000,00 dengan realisasi Rp.59.120.000,00 atau sebesar 100 %. Kegiatan Penyediaan Jasa Pengaman Kantor terlaksana sesuai target kinerja yang ditetapkan yaitu pembayaran jasa, penyediaan pakaian kerja dan makan minum petugas pengaman kantor.

12. Penyediaan Jasa Pembinaan Fisik dan Mental Aparatur

Anggaran Rp. 15.400.000,00 dan realisasi Rp.14.250.000,00 atau sebesar 92,54%. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendukung peningkatan fisik dan mental Aparatur dengan menyediakan jasa instruktur senam dan jasa penceramah agama bagi aparatur BKPM dan PPT agar dapat mengikuti senam pagi dan wirid pengajian agama di kantor setiap minggu. Pada kegiatan ini tidak terpenuhi target kinerja yang ditetapkan yaitu pelaksanaan senam pagi dan wirid pengajian bagi aparatur di kantor yang direncanakan sebanyak 13 kali dan 51 kali.

B. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Anggaran sebesar Rp. 547.300.000,00 dan realisasi Rp.532.680.919,00. Pada umumnya pelaksanaan kegiatan pada program ini telah efisien dan efektif, hal ini dapat dilihat dari realisasi belanja 97,33% hanya beberapa kegiatan yang tidak tercapai targetnya, dengan rincian masing-masing kegiatan sebagai berikut:

1. Pengadaan Meubeleur

Anggaran Rp. 20.000.000,00 dan realisasi Rp.19.000.000,00 atau 95%. Kegiatan ini terlaksana sesuai target kinerja ditetapkan yaitu untuk pembelian/pengadaan meubeleur 2 (dua) unit rak buku dan 2 (dua) unit lemari buku dari kayu sesuai dengan kebutuhan Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumbar.

(20)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

20 2. Pengadaan Komputer dan Jaringan Komputerisasi

Anggaran Rp. 17.000.000,00 dan realisasi Rp. 16.671.819,00 atau sebesar 98,07%. Kegiatan ini terlaksana sesuai target kinerja ditetapkan dengan telah dilaksanakan pengadaan/pembelian 1 (satu) unit komputer Notebook, 1 (satu) unit komputer PC, dan 1(satu) unit monitor komputer.

3. Pemeliharaan Rutin/berkala Gedung Kantor

Anggaran Rp. 50.000.000,00 dan realisasi Rp.49.790.000,00 atau sebesar 99,58%. Telah dilaksanakan pemeliharaan gedung kantor sesuai dengan kebutuhan dan anggaran tersedia. 4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional.

Anggaran Rp. 70.000.000,00 dan realisasi Rp.63.495.700,00 atau sebesar 90,71 %. Pemeliharaan kendaraan dinas operasional tahun 2015 dapat dipenuhi sesuai dengan target terpeliharanya sebanyak 4 (empat) unit kendaraan roda empat dan 2 unit kendaraan roda 2. Realisasi keuangan kegiatan pemeliharaan dilakukan sesuai kebutuhan dan jumlah kendaraan dinas pada Tahun 2015.

5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor

Anggaran Rp. 9.500.000,00 dan realisasi Rp.9.499.000,00 atau sebesar 99,99%. Pemeliharaan peralatan dan perlengkapan kantor yang telah dilaksanakan pada tahun 2015 antara lain adalah pemeliharaan dan perbaikan AC, komputer, printer dan gorden sesuai dengan target yang ditetapkan.

6. Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubeleur.

Anggaran Rp5.800.000,00 dan realisasi Rp.5.800.000,00 atau sebesar 100%. Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala meubeleur dialokasikan untuk 11 unit meubeleur kantor yang memerlukan pemeliharaan.

7. Pengelolaan, Pengawasan dan Pengendalian Aset SKPD

Anggaran Rp25.000.000,00 dan realisasi Rp.24.711.000,00 atau sebesar 98,84 %. Kegiatan pengelolaan, pengawasan dan pengendalian aset SKPD telah terlaksana sesuai target kinerja ditetapkan, sebagian besar merupakan belanja pegawai / honorarium pengelola aset SKPD. 8. Rehab Sedang / Berat Gedung Kantor

Anggaran Rp.350.000.000,00 terealisasi sebesar Rp.343.713.400,00 atau 98,21%. Kegiatan Rehab Sedang/Berat gedung kantor dilaksanakan sesuai target kinerja ditetapkan yaitu rehab ruangan dan atap sehingga termanfaatkannya ruangan untuk pelayanan terpadu satu pintu sesuai standar pelayanan publik.

(21)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

21 C. Program Peningkatan disiplin Aparatur

Anggaran sebesar Rp. 26.450.000,00 dan realisasi Rp.26.450.000,00 atau sebesar 100%, pelaksanaannya telah efisien dan efektif dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

1. Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapan Sipil Harian (PSH)

Anggaran Rp. 26.450.000,00 dan realisasi Rp.26.450.000,00 atau sebesar 100%. Telah dilaksanakan pengadaan pakaian dinas sebanyak 49 stel sesuai dengan target kinerja yakni sesuai dengan jumlah pegawai yang ada.

D. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Anggaran sebesar Rp. 139.382.000,00 dan realisasi Rp.138.745.900,00 atau sebesar 99,55%, pelaksanaannya telah efisien dan efektif, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

1. Kegiatan Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan.

Anggaran Rp139.382.000,00 dan realisasi Rp.138.745.900,00 atau sebesar 99,55 %. Telah diikutsertakannya sebanyak 21 orang pejabat/staf keluar provinsi dalam rangka pelatihan serta Bimbingan Teknis yang diadakan oleh BKPM, serta Instansi terkait lainya.

F. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan

Anggaran sebesar Rp. 333.496.200,00 dan realisasi Rp.313.425.450,00 atau sebesar 93,99%, pelaksanaannya telah efisien dan efektif dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Iktisar Realisasi Kinerja SKPD

Anggaran Rp.7.800.000,00 dengan realisasi Rp.7.800.000,00 atau sebesar 100 %. Kegiatan ini telah terlaksana dengan realisasi output sesuai target, yaitu tersusunnya 4 (empat) macam laporan sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 10 eksamplar, Bahan LKPJ Kepala Daerah dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) 12 eksamplar, serta Laporan Keuangan SKPD 6 eksamplar selama satu tahun.

2. Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran SKPD

Anggaran Rp56.047.400,00 dan realisasi Rp.48.153.600,00 atau sebesar 85,92%. Kegiatan Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran SKPD menyediakan dana untuk proses penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD dengan output tersedianya dokumen penganggaran SKPD selama 1 (satu) tahun. Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan realisasi pembuatan Renja SKPD 8 buku, RKA 20 , DPA 10 dan DPPA 10 eksamplar.

(22)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

22 3. Monitoring dan Evaluasi Program dan Kegiatan SKPD

Anggaran Rp 41.840.000,00 dan realisasi sebesar Rp.38.965.650,00 atau sebesar 93,13%. Kegiatan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan SKPD telah dilaksanakan dengan tersedianya buku laporan pemantauan dan penilaian terhadap pelaksanaan program /kegiatan BKPM dan PPT 2015.

4. Penatausahaan Keuangan SKPD

Anggaran Rp. 161.461.000,00 dan realisasi sebesar Rp.159.925.000,00 atau 99,05 %. Telah terlaksananya penatausahaan keuangan untuk tahun 2015. Kegiatan ini sebagian besar merupakan penyediaan honor pengelola keuangan SKPD seperti Honor PA, KPA, PPK, PPTK dan Bendahara Pengeluaran dan telah dibayar honor dimaksud sesuai dengan Peraturan Gubernur tentang Standar Biaya Tahun 2015.

5. Penyusunan Rencana dan Strategi SKPD

Anggaran Rp 66.347.800,00 dan realisasi sebesar Rp.58.581.200,00 atau sebesar 88,30%. Kegiatan Penyusunan Rencana dan Strategi SKPD dimaksudkan untuk menghasilkan dokumen perencanaan BKPM dan PPT periode 5 tahun. Kegiatan dilaksanakan sesuai target kinerja ditetapkan dengan output 1 (satu) dokumen Rencana dan Strategi SKPD BKPM dan PPT Tahun 2016-2020 dan terlaksananya workshop Renstra SKPD yang dihadiri 38 perserta aparatur Penanaman Modal Kabupaten/Kota dan Provinsi Sumatera Barat dari 50 orang yang direncanakan.

E Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Anggaran sebesar Rp. 997.685.000,00 dan realisasi Rp.936.469.262,00. Pelaksanaan kegiatan pada program ini sudah memenuhi efisiensi dan efektifitas, hal ini dapat dilihat dari realisasi belanja sebesar 93,86% dan pada umumnya target kinerja dapat tercapai, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

1. Promosi Investasi

Anggaran sebesar Rp. 412.658.600,00 dengan realisasi sebesar Rp.360.998.313,00 atau sebesar 87,49 %. Maksud dan tujuan diadakan promosi investasi adalah agar potensi dan peluang investasi Sumatera Barat dapat dikenal oleh dunia usaha/investor sehingga menjadikan Sumatera Barat sebagai tujuan investasi, untuk menarik minat dari calon investor yang ingin berinvestasi di Sumatera Barat dan membangun citra positif yang dapat menimbulkan kepercayaan investor terhadap Sumatera Barat sebagai daerah tujuan investasi yang

(23)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

23 menguntungkan. Kegiatan ini terlaksana sesuai dengan target kinerja kegiatan meliputi promosi investasi ke dalam dan luar negeri dengan mengikuti beberapa event promosi investasi di dalam negeri dengan anggaran yang ditetapkan, yaitu: Pameran Produk Unggulan, Perdagangan dan Investasi (Batam PPI) di Mega Mall Batam, Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) dan Regional Investment Forum (RIF) Tahun 2015 di Medan, Indo Water 2015 Expo dan Forum di JCC Jakarta, Pameran Peluang Investasi Produk Unggulan Indonesia 2015 (Invesda Expo 2015) di Jogjakarta, Launching Apkasi Internastional Trade and Investment Summit (AITIS 2015) Jakarta, Trade, Tourism, and Investment Seminar di Jakarta, Wonderful Indonesia Pesona Ranah Minang di Jogjakarta, Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition 2015 di Surabaya, dan Jabar TIT ( Trade, Investmen, Tourisme di Bandung. 2. Gelar Potensi dan Temu Usaha

Anggaran sebesar Rp.87.810.500,00 dengan realisasi sebesar Rp,76.988.700,00 atau sebesar 87,68%. Maksud dan tujuan kegiatan adalah untuk memfasilitasi daerah 4 Kabupaten/kota untuk pengembangan ekonomi daerah dan investasi melalui sektor Pariwisata, Energi, Industri Hilir dan Infrastruktur dan untuk menarik minat calon investor baik nasional maupun internasional untuk berinvestasi di Sumatera Barat. Kegiatan ini terlaksana sesuai target kinerja yang telah ditetapkan yaitu terlaksananya pertemuan gelar potensi dan temu usaha dengan calon investor difasilitasi oleh BKPM dan PPT Provinsi Sumatera Barat dengan mengikutsertakan Kabupaten/kota untuk mempromosikan peluang investasi di daerah yang berlangsung di Jakarta, diilkuti oleh 65 orang.

3. Koordinasi Promosi dan Misi Investasi dengan Dunia Usaha

Anggaran sebesar Rp.70.000.000,00 dengan realisasi anggaran sebesar Rp.59.600.765,00 atau sebesar 85,15 %. Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk mengkoordinasikan rencana promosi dan hasil promosi Sumatera Barat secara terintegrasi baik yang dilakukan oleh provinsi maupun kabupaten/kota. Target kegiatan ini terlaksana yaitu jumlah calon investor yang difasilitasi sebanyak 6 calon investor baik dalam maupun luar negeri dengan jumlah peserta yang mengikuti pertemuan koordinasi promosi investasi sebanyak 150 orang dari yang ditargetkan sebanyak 60 peserta. Sedangkan koordinasi/pertemuan bidang promosi yang diikuti sebanyak 10 kali pertemuan dari 6 kali yang ditargetkan dan terlaksananya koordinasi promosi investasi dan penjajakan dengan 7 (tujuh) kabupaten / kota.

(24)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

24 4. Pembuatan Materi Promosi Investasi

Anggaran sebesar Rp. 170.500.000,00 dan realisasi sebesar Rp.166.636.186,00 atau 97,74 %. Kegiatan Pembuatan Materi Promosi Investasi dimaksudkan agar bahan informasi tentang potensi dan peluang investasi Sumatera Barat tersedia lengkap dengan data terkini dan cukup untuk keperluan promosi agar pengguna atau calon investor tahu apa yang menjadi peluang untuk berinvestasi di Sumatera Barat dan menyediakan bahan penunjang pelaksanaan promosi investasi. Pelaksanaan kegiatan ini tahun 2015 sesuai target kinerja yang telah ditetapkan yaitu 3 bahan materi promosi yaitu buku profil investasi berbahasa inggeris,tas promosi, map investasi banner dan souvenir eksklusif.

5. Peningkatan Kerjasama Investasi dengan Lembaga Terkait dan Dunia Usaha

Anggaran sebesar Rp.39.006.000,00 terealisasi sebesar Rp.32.986.700,00 atau 84,57%. Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk mempersiapkan Sumatera Barat sedemikian rupa sehingga mampu menjadi wadah bagi pertumbuhan dan perkembangan investasi dan memasarkannya kepada dunia luar secara strategis, sistematis dan efisien dan menarik investor khususnya investor asing, untuk melakukan kegiatan penanaman modal di Sumatera Barat. Kegiatan ini terlaksana sesuai target kinerja yang ditetapkan dengan terselenggaranya pertemuan kerjasama Investasi investasi antara pelaku usaha dengan perusahaan sebanyak 2 kali pertemuan di Kab. Solok dan Kota Payakumbuh masing-masing peserta 20 orang.

6. Peningkatan kerjasama strategis antar Usaha Besar dengan UMKMK.

Anggaran sebesar Rp.39.700.000,00 direalisasikan sebesar Rp.35.258.800,00 atau 88,82%. Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah agar terlaksananya kemitraan usaha di daerah antara UMKMK dengan pengusaha ditingkat kabupaten/kota, provinsi maupun nasional. Kegiatan terlaksana sesuai target kinerja yaitu terselenggaranya MOU di Kota Sawah bekerjasama dengan BPMD-PTSP Kota Sawah Lunto dengan peserta 40 orang dari UMKMK potensial kota Payakumbuh dengan PT. Semen Padang. Hasil kegiatan terdapat 23 (dua puluh tiga) kesepakatan kerjasama/kemitraan antara UMKMK dengan Usaha Besar dari 2 MOU yang ditargetkan.

(25)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

25 7. Publikasi dan Sosialisasi Informasi Penanaman Modal.

Anggaran sebesar Rp.74.440.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp.73.574.400 atau sebesar 98,84%. Maksud dan tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk memberitahukan perkembangan penanaman modal Sumatera Barat kepada masyarakat luas melalui media cetak dan media elektronik. Kegiatan ini dilaksanakan sesuai target kinerja yaitu dilaksanakan penyebaran informasi kegiatan dan perkembangan penanaman modal melalui media cetak 7 kali dan media elektronik 5 kali baik pada TVRI Nasional maupun TV lokal.Hasil kegiatan ini adalah meningkatnya informasi penanaman modal Provinsi Sumatera Barat kepada masyarakat dan dunia usaha sebanyak 12 (dua belas) kali.

F. Program Penyiapan Potensi Sumber Daya Daerah

Anggaran sebesar Rp.582.886.850,00 dan realisasi Rp.535.622.450,00. Pelaksanaan 2 kegiatan pada program ini sudah memenuhi efisiensi dan efektifitas, hal ini dapat dilihat dari realisasi belanja sebesar 91,90 %, sementara target kinerja dapat tercapai. Adapun rincian kegiatan sebagai berikut : 1. Penyusunan Feasibility Study Proyek Investasi Sektor Pariwisata di Sumatera Barat

Anggaran Rp.294.740.750,00 dan realisasi sebesar Rp.263.272.900,00 atau sebesar 89,33%. Kegiatan Penyusunan Feasibility Study Proyek Investasi Sektor Pariwisata di Sumatera Barat dimaksudkan untuk memberikan informasi peluang investasi di sektor pariwisata, sedangkan tujuannya agar tersusun suatu dokumen telaahan ekonomi di sektor pariwisata sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan promosi investasi. Kegiatan terlaksana sesuai target kinerja dengan tersedianya buku FS Proyek Investasi Sektor Pariwisata di Sumatera Barat sebanyak 200 buku untuk ditawarkan kepada calon investor.

2. Penyusunan Feasibility Study Proyek Investasi Sektor Industri di Sumatera Barat

Anggaran Rp.288.146.100,00 dan realisasi sebesar Rp.272.349.550,00 atau sebesar 94,52%. Kegiatan Penyusunan Feasibility Study Proyek Investasi Sektor Industri di Sumatera Barat dimaksudkan untuk memberikan informasi peluang investasi di sektor industri, sedangkan tujuannya agar tersusun suatu dokumen telaahan ekonomi di sektor industri pakan ikan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan promosi investasi. Kegiatan terlaksana sesuai target kinerja dengan tersedianya buku FS Proyek Investasi Sektor industri di Sumatera Barat sebanyak 100 buku untuk ditawarkan kepada calon investor.

(26)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

26 G. Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

Anggaran sebesar Rp. 1.346.292.150,00 dan realisasi Rp.1.191.193.363,00. Sebelas kegiatan pada program ini sudah terlaksana dan memenuhi efisiensi dan efektifitas, hal ini dapat dilihat dari realisasi belanja sebesar 88,48%, target kinerja dapat tercapai. Adapun rincian kegiatan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Anggaran Rp. 376.346.600,00 dan realisasi sebesar Rp.360.765.950,00 atau sebesar 95,86%. Kegiatan ini mendukung penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu untuk pelayanan penerbitan perizinan penanaman modal dan non perizinan sektor. Hal ini telah berjalan dengan baik setelah adanya Struktuk Organisasi dan Tata Kerja dengan terbitnya Perda dan Pergub Tentang PTSP yang bertujuan untuk pelayanan Perizinan Penanaman Modal di Sumatera Barat. Target kinerja jumlah perizinan yang diterbitkan sebanyak 500 Perizinan/Non Perizinan terealisasi 685 izin / Non Perizinan dengan rincian 665 izin dan 20 rekomendasi. untuk 15 sektor dari 5 sektor yang direncanakan.

2. Penyelesaian Permasalahan Investasi.

Anggaran Rp. 104.900.000,00 dan realisasi sebesar Rp.81.626.700,00 atau sebesar 77,82%. Kegiatan bertujuan untuk menyelesaikan berbagai Permasalahan yang terjadi pada Perusahaan Baik PMA maupun PMDN dilingkungan Provinsi Sumatera Barat. Ditetapkan target kinerja output kegiatan 4 perusahaan PMA/PMDN untuk diselesaikan permasalahanya dan 4 kali rapat terealisasi sebanyak 6 perusahaan PMA/PMDN untuk difasilitasi permasalahannya. Disamping itu ditargetkan 1 kali Bimtek Penyelesaian Permasalahan Investasi untuk 50 orang dari Kabupaten / kota dan provinsi terlaksana sesuai target.

3. Konsolidasi Perencanaan dan Pelaksanaan Penanaman Modal Propinsi Sumatera Barat

Anggaran Rp. 120.799.750,00 dan realisasi sebesar Rp.86.253.513,00 atau sebesar 71,41%. Kegiatan bertujuan untuk memperoleh rumusan permasalahan Investasi dan pemecahan masalahnya dengan terciptanya berbagai perumusan tentang permasalahan investasi di Sumatera Barat disertai pemecahan masalahnya baik ditingkat Provinsi maupun Nasional. Kegiatan Konsolidasi Perencanaan PM ini telah dilakukan sesuai dengan target kinerja, yaitu penyelenggaraan pertemuan Konsolidasi Perencanaan dan Pelaksanaan Penanaman Modal dengan peserta 80 orang perangkat daerah Kabupaten/Kota dan Bappeda se- Sumatera Barat di

(27)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

27 Bukittinggi. Disamping itu telah diikuti Rapat Koordinasi Perencanaan dan Pelaksanaan Penanaman Modal Nasional (KP3MN) di Surabaya. Dari pelaksanaan kegiatan diperoleh masing-masing 3 rumusan rekomendasi terkait permasalahan/kendala di bidang perencanaan dan kebijakan, promosi, perizinan dan pengendalian penanaman modal di tingkat Provinsi Sumatera Barat dan Nasional.

4. Penyusunan Buku Data Perkembangan Penanaman Modal Sumatera Barat .

Anggaran Rp. 99.817.000,00 dan realisasi sebesar Rp.94.381.850,00 atau sebesar 94,56%. Kegiatan bertujuan menyediakan data dan informasi tentang penanaman modal yang up to date serta informatif bagi pengguna sebagai dasar untuk perencanaan, pengembangan, pengendalian dan penyusunan kebijakan daaerah mengenai penanaman modal. Kegiatan telah berjalan dengan baik dengan adanya Pembuatan dan pencetakan buku data perkembangan Investasi Sumatera Barat Tahun 2014/2015 sebanyak 100 examplar.

5. Updating Informasi Spasial Penanaman Modal.

Anggaran Rp. 100.000.000,00 dan realisasi sebesar Rp.96.858.000,00, atau sebesar 96,86%. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan untuk mendorong pengembangan dan penyempurnaan penyelenggaraan sistem informasi spasial penanaman modal. Kegiatan telah berjalan sesuai dengan target yaitu tersedianya data spasial dasar dan tematik yang terbaru sebanyak 1 unit dan perbanyakan peta investasi sebanyak 150 lembar sehingga diharapkan dapat meningkatkan penyediaan sistem informasi spasial penanaman modal.

6. Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal.

Anggaran Rp. 105.319.000,00 dan realisasi sebesar Rp.88.691.500,00 atau sebesar 84,22 %. Kegiatan pengawasan pelaksanaan penanaman modal dilakukan guna mencegah dan mengurangi terjadinya penyimpangan terhadap ketentuan pelaksanaan Penanaman Modal dan penggunaan fasilitas penanaman modal. Hasil kegiatan telah dilakukan kunjungan ke 22 perusahaan PMA/PMDN; meliputi pengawasan dan pembinaan terhadap 12 perusahaan dan pembuatan BAP Penerbitan dan Pencabutan izin prinsip/SP terhadap 10 (sepuluh) perusahaan baik PMA maupun PMDN yang ada di Wilayah Operasional Sumatera Barat.

(28)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

28 7. Sosialisasi Kebijakan Penanaman Modal

Anggaran Rp.80.514.500,00 dan realisasi sebesar Rp.64.151.200,00 atau sebesar 79,68%. Kegiatan terlaksana sesuai target kinerja dengan diselenggarakannya 2 (dua) kali pertemuan sosialisasi tentang kebijakan dibidang penanaman modal yang dilaksanakan di Kab. Solok dan Kab. Sijunjung total peserta sebanyak 136 orang aparatur provinsi dan kabupaten/kota dunia usaha dan tokoh masyarakat

8. Bimbingan dan Penyuluhan Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal

Anggaran Rp20.734.500,00 dan realisasi sebesar Rp.15.224.500,00 atau sebesar 73,43 %. Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan dan meningkatkan pemahaman terhadap pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal Perusahaan PMA/PMDN dilingkungan Provinsi Sumatera Barat kepada perusahaan PMA/PMDN. Kegiatan ini telah dillaksanakan sesuai dengan target kinerja dengan mengundang peserta sosialisasi sebanyak 60 (enam puluh) orang pelaku usaha pemanfaat jasa pelayanan PTSP dari perusahaan PMA/PMDN dilingkungan Provinsi Sumatera Barat.

9. Forum PTSP

Anggaran Rp.81.085.950,00 realisasi sebesar Rp.61.570.950,00 atau sebesar 75,94%. Maksud dan tujuan kegiatan terlaksananya Pertemuan Forum Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Regional Tahun 2015 dan Forum PTSP Se-Sumatera Barat Tahun 2015, bertujuan untuk mewujudkan komitmen bersama antara pemerintah provinsi dilingkup regional Sumatera, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan pemerintah daerah Kabupaten/kota dalam rangka mendorong untuk menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif di wilayah Regional Sumatera dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui penyelenggaraan PTSP yang merupakan lembaga penyelenggara pelayanan perizinan dan non perizinan terpadu yang menjadi urusan Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota. Target kinerja kegiatan tercapai dengan terlaksananya Pertemuan Forum PTSP Regional dan Forum PTSP se-Sumatera Barat. Jumlah Peserta yang mengikuti Forum dalam rangka penyelenggaraan PTSP di Regional Wilayah Sumatera dengan jumlah 58 Orang dan Jumlah Peserta yang mengikuti Forum dalam rangka penguatan kelembagaan dan pembinaan PTSP se Sumatera Barat dengan jumlah 65 Orang.

(29)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

29 10. Pelatihan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE).

Anggaran Rp.50.257.800,00 realisasi sebesar Rp.49.303.200,00 atau sebesar 98,10%. Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan dan meningkatkan pemahaman terhadap Aplikasi Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) yang digunakan untuk penerbitan perizinan penanaman modal. Kegiatan ini telah dillaksanakan sesuai dengan target kinerja dengan mengundang peserta sosialisasi sebanyak 50 orang (lima puluh) orang aparatur penanaman modal dan perizinan Kabupaten / Kota dan Provinsi dilingkungan Provinsi Sumatera Barat.

11. Pelatihan Teknis Penanaman Modal

Anggaran Rp.72.193.000,00 realisasi sebesar Rp.70.477.000,00 atau sebesar 97,63%. Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan dan meningkatkan pemahaman terhadap teknis Perencanaan, Pelaksanaan, Pengendalian Penanaman Modal untuk aparatur penanaman modal Kabupaten/Kota dan Provinsi di lingkungan Prov. Sumatera Barat. Kegiatan ini telah dillaksanakan sesuai dengan target kinerja dengan mengundang peserta sosialisasi sebanyak 50 (lima puluh) orang dilaksanakan di Bukittinggi.

12. Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu SNI ISO

Anggaran Rp.134.324.050,00 realisasi sebesar Rp.121.889.000,00 atau sebesar 90,75%. Maksud dan tujuan kegiatan meningkatnya kualitas pelayanan Satu Pintu dan Realisasi Investasi. Target kinerja kegiatan tercapai dengan terlaksananya sertifikasi Manajemen Mutu SNI ISO 9001;2008 dan terwujudnya sistem operasional pelayanan perizinan PTSP Sumatera Barat sesuai standar.

4. Hambatan dan Kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.

Pada dasarnya, dalam pencapaian target yang telah ditetapkan pada anggaran tahun 2015 ini boleh dikatakan hampir tidak ada hambatan dan kendala, dari target yang telah ditetapkan hanya 7.68 % keuangan yang tidak terealisasi. Pada umumnya hal ini disebabkan karena adanya efisiensi penggunaan anggaran dan ada beberapa kegiatan yang tidak tercapai targetnya tetapi sasaran dari kegiatan tersebut tercapai. Kegiatan-kegiatan yang realisasinya dibawah 90%, sebagai berikut :

(30)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

30 a) Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik.

Anggaran Rp. 155.400.000,00 dan realisasi Rp.137.139.946.,00 atau sebesar 88,25%. Kegiatan ini dimaksudkan agar sarana komunikasi, sumber daya air, listrik dan internet kantor tersedia untuk mendukung aktifitas kantor. Kegiatan ini berjalan sesuai dengan target kinerja yang ditetapkan dengan terpenuhinya pembayaran jasa komunikasi telepon, listrik dan internet kantor selama tahun 2015. Realisasi keuangan sebesar 88,21 % disebabkan efesiensi pemakaian energi listrik dan telepon kantor dibandingkan tahun lalu.

b) Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran SKPD

Anggaran Rp56.047.400,00 dan realisasi Rp.48.153.600,00 atau sebesar 85,92%. Kegiatan Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran SKPD menyediakan dana untuk proses penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD dengan output tersedianya dokumen penganggaran SKPD selama 1 (satu) tahun. Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan realisasi fisik 100 % yaitu pembuatan Renja SKPD 8 buku, RKA 20, DPA 10 dan DPPA 10 eksamplar. Realisasi keuangan dibawah 90% disebabkan efisiensi penggunaan anggaran perjalanan dinas luar daerah.

c) Penyusunan Rencana dan Strategi SKPD

Anggaran Rp 66.347.800,00 dan realisasi sebesar Rp.58.581.200,00 atau sebesar 88,30%. Kegiatan

Penyusunan Rencana dan Strategi SKPD dimaksudkan untuk menghasilkan dokumen perencanaan BKPM dan PPT periode 5 tahun. Kegiatan dilaksanakan sesuai target kinerja ditetapkan dengan output 1 (satu) dokumen Rencana dan Strategi SKPD BKPM dan PPT Tahun 2016-2020 dan terlaksananya workshop Renstra SKPD. Realisasi keuangan dibawah 90% disebabkan efisiensi penggunaan anggaran belanja bahan pakai habis dan perjalanan dinas dalam daerah.

d) Promosi Investasi

Anggaran sebesar Rp. 412.658.600,00 dengan realisasi sebesar Rp.360.998.313,00 atau sebesar 87,49 %. Realisasi fisik kegiatan tercapai 100%. Kegiatan ini terlaksana sesuai dengan target kinerja kegiatan meliputi promosi investasi di dalam negeri. Realisasi keuangan dibawah 90% disebabkan kegiatan promosi investasi ke Singapura tidak dapat dilaksanakan karena izin berangkat keluar negeri dari Kementerian Dalam Negeri tidak keluar.

(31)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

31 e) Gelar Potensi dan Temu Usaha

Anggaran sebesar Rp.87.810.500,00 dengan realisasi sebesar Rp,76.988.700,00 atau sebesar 87,68%. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100% dan kegiatan ini terlaksana sesuai target kinerja yang telah ditetapkan yaitu terlaksananya pertemuan gelar potensi dan temu usaha dengan calon investor difasilitasi oleh BKPM dan PPT Provinsi Sumatera Barat dengan mengikutsertakan Kabupaten/Kota untuk mempromosikan peluang investasi di daerah yang berpotensi. Realisasi keuangan dibawah 90 % disebabkan efisiensi penggunaan anggaran antara lain dari biaya makan minum /paket meeting acara pertemuan GPTU di Hotel Balairung, Jakarta.

f) Peningkatan Kerjasama Investasi dengan Lembaga Terkait atau Dunia Usaha

Anggaran sebesar Rp.39.006.000,00 terealisasi sebesar Rp.32.986.700,00 atau 84,57%. Realsasi fisik kegiatan mencapai 100%. Kegiatan ini terlaksana sesuai target kinerja yang ditetapkan dengan terselenggaranya pertemuan kerjasama Investasi investasi antara pelaku usaha dengan perusahaan di Kab. Solok dan Kota Payakumbuh. Realisasi keuangan dibawah 90% merupakan efisiensi penggunaaan anggaran biaya Bahan Bakar Minyak dan Belanja makan minum rapat kegiatan dan belanja perjalanan dinas luar daerah (sisa tiket dan penginapan).

g) Peningkatan kerjasama strategis antar Usaha Besar dengan UMKMK

Anggaran sebesar Rp.39.006.000,00 direalisasikan sebesar Rp.32.986.700,00 atau 84,57%. Realisasi fisik kegiatan 100% dengan terlaksananya kemitraan usaha di daerah antara UMKMK dengan pengusaha ditingkat kabupaten/kota, provinsi maupun nasional. Kegiatan terlaksana sesuai target kinerja yaitu terselenggaranya MOU di Kota Sawahlunto dan Kota Payakumbuh dengan peserta 40 orang dari UMKMK potensial dengan PT.Semen Padang. Realisasi keuangan dibawah 90% disebabkan efisiensi penggunaan anggaran Belanja Bahan Bakar Minyak (BBM) kegiatan dan belanja perjalanan dinas.

h) Penyusunan Feasibility Study Proyek Investasi Sektor Pariwisata di Sumatera Barat

Anggaran Rp.294.740.750,00 dan realisasi sebesar Rp.263.272.900,00 atau sebesar 89,32%. Kegiatan terlaksana sesuai target kinerja dengan tersedianya buku FS Proyek Investasi Sektor Pariwisata di Sumatera Barat sebanyak 200 buku untuk ditawarkan kepada calon investor. Realisasi keuangan dibawah 90% disebabkan efisiensi penggunaan anggaran belanja barang dan jasa, yaitu sisa belanja jasa lembaga pendidikan yang melaksanakan kegiatan penyusunan FS.

(32)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

32 i) Penyelesaian Permasalahan Investasi

Anggaran Rp. 104.900.000,00 dan realisasi sebesar Rp.81.626.700,00 atau sebesar 77,82%. Realisasi fisik kegiatan tercapai 100% dan target kinerja tercapai sesuai yang dilaksanakan. Realisasi keuangan dibawah 90 % disebabkan efisiensi penggunaan anggaran belanja barang dan jasa, antara lain belanja akomodasi perjalanan dinas luar daerah dan tidak ada pembahasan di daerah sehinga belanja perjalanan dinas dalam daerah untuk pembahasan di daerah tidak dapat dicairkan.

j) Konsolidasi Perencanaan dan Pelaksanaan Penanaman Modal Provinsi Sumatera Barat

Anggaran Rp.120.799.750,00 dan realisasi sebesar Rp.86.253.513,00 atau sebesar 71,40%. Kegiatan Konsolidasi Perencanaan PM ini telah dilakukan sesuai dengan target kinerja dan fisik kegiatan tercapai 100% dan tidak ada hambatan dalam pelaksanaan kegiatan, realisasi keuangan dibawah 90 % disebabkan rendahnya realisasi penggunaan anggaran belanja perjalanan dinas dalam daerah karena tidak ada undangan terkait perencanaan penanaman modal ke kabupaten / kota dan menghadiri undangan terkait perencanaan penanaman modal ke pusat dari 5 OK yang dicadangkan terealisasi 3 OK dan sisa tiket perjalanan dinas luar daerah.

k) Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal

Anggaran Rp. 105.319.000,00 dan realisasi sebesar Rp.88.691.500,00 atau sebesar 84,22 %. Kegiatan pengawasan pelaksanaan penanaman modal dilakukan guna mencegah dan mengurangi terjadinya penyimpangan terhadap ketentuan pelaksanaan Penanaman Modal dan penggunaan fasilitas penanaman modal. Realisasi fisik kegiatan tercapai 100 % sesuai target. Realisasi keuangan dibawah 90 % disebabkan efisiensi penggunaan anggaran belanja perjalanan dinas luar daerah (sisa tiket dan penginapan) dan belanja perjalanan dinas dalam daerah karena perubahan jumlah personil yang dibolehkan mengikuti perjalanan dinas.

l) Sosialisasi Kebijakan Penanaman Modal

Anggaran Rp.80.514.500,00 dan realisasi sebesar Rp.64.151.200,00 atau sebesar 79,68%. Kegiatan terlaksana sesuai target kinerja dengan diselenggarakannya 2 (dua) kali pertemuan sosialisasi tentang kebijakan dibidang penanaman modal yang dilaksanakan di Kab. Solok dan Kab. Sijunjung total peserta sebanyak 136 orang aparatur provinsi dan kabupaten/kota dunia usaha dan tokoh masyarakat. Realisasi keuangan dibawah 90 % disebabkan efisiensi penggunaan anggaran belanja

(33)

Badan Koordinasi Penanaman Modal & Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat

33 belanja perjalanan dinas dalam daerah karena undangan dari daerah terkait kegiatan sosialisasi tidak sesuai yang direncanakan dan sisa belanja makan minum kegiatan.

m) Bimbingan dan Penyuluhan Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman

Anggaran Rp20.734.500,00 dan realisasi sebesar Rp.15.224.500,00 atau sebesar 73,43 %. Kegiatan ini tercapai realisasi fisiknya 100% dan telah dillaksanakan sesuai dengan target kinerja. Realisasi keuangan dibawah 90 % disebabkan efisiensi penggunaan anggaran belanja perjalanan dinas luar daerah, antara lain belanja transportasi dan akoodasi narasumber dari pusat tidak dapat direalisasikan karena menggunakan dana sendiri.

n) Forum PTSP

Anggaran Rp.81.085.950,00 realisasi sebesar Rp.61.570.950,00 atau sebesar 75,94%. Target kinerja kegiatan tercapai dengan terlaksananya Pertemuan Forum PTSP Regional dan Forum PTSP se-Sumatera Barat. Realisasi keuangan dibawah 90% disebabkan efisiensi penggunaan anggaran belanja BBM dan biaya transportasi narasumber dari pusat (BKPM RI dan Kemendagri) tidak direalisasikan karena memakai biaya instansi sendiri dan dan sisa honor narasumber pusat dan daerah yang tidak hadir.

Gambar

Tabel di atas dapat disajikan dalam diagram berikut
Tabel di atas dapat juga disajikan dalam diagram berikut :

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan rincian evaluasi kinerja kegiatan yang telah dilaksanakan dengan mendasarkan pada sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran serta

Contohnya saja, saat peneliti menunjuk angka satu (1) lalu menanyakan kembali kepada anak angka berapa yang telah peneliti tunjuk, maka anak menjawab (i)

Keselarasan Visi Misi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Sumatera Selatan dengan Visi Misi Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dalam sasaran pembangunan

Berdasarkan evaluasi kinerja kegiatan yang telah dilaksanakan dengan mendasarkan pada sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran

Kebakaran yang paling sering terjadi pada kendaraan otomotif adalah diawali oleh kebakaran bahan bakar bensin, karena bensin akan langsung menyala bila terkena percikan bunga api

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Cimahi yang merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah daerah yang sesuai dengan fungsi tugas yang diberikan oleh

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non- exclusive Royalti-Free

Setiap butir soal yang digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi peserta didik dalam penelitian ini memiliki subkonsep masing-masing, yaitu soal nomor 1 dan 2 adalah