• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. kepabrikan, gudang, distributor, sampai ketangan konsumen. Keuntungan SCM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. kepabrikan, gudang, distributor, sampai ketangan konsumen. Keuntungan SCM"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Supply Chain Management Definisi Supply Chain Management:

Mata rantai rantai dimana dari berbagai pemasok, kemudian masuk kepabrikan, gudang, distributor, sampai ketangan konsumen. Keuntungan SCM adalah persiapan diri dalam menghadapi persaingan bebas, di mana perusahaan kelas dunia akan bertempur di Indonesia dalam tujuan-tujuan global. Dalam manufaktur 50-80 persen biaya terkait dengan kegiatan supplay chain, sehingga jika supplay chain tidak berjalan dengan baik, organisasi tidak akan sanggup menghadapi tujuan global. ( M. Syamsul Ma’arif, 2003 hal 349 )

Ross (1998):

SCM adalah filosofi manajemen yang secara terus menerus mencari sumber-sumber fungsi bisnis yang kompeten untuk digabungkan baik dalam perusahaan maupun luar perusahaan seperti mitra bisnis yang berada satu supply chain untuk memasuki sistem supply yang berkompetitif tinggi dan memperhatikan kebutuhan pelanggan, yang

(2)

berfokus pada pengembangan solusi inovatif dan sinkronisasi aliran produk, jasa dan informasi untuk menciptakan customer value yang unik. Martin (1998):

SCM adalah jaringan organisasi yang melibatkan hubungan upstream dan downstream dalam proses dan aktif yang berbeda yang memberi nilai dalam bentuk produk dan jasa pada pelanggan.

Standard Supply Chain (1999) oleh Hau Lee:

SCM berhubungan erat dengan aliran manajemen material, informasi dan finansial dalam suatu jaringan yang terdiri dari supplier, perusahaan, distributor, dan pelanggan.

Simchi-levi et al (1999, P.l)

SCM merupakan serangkaian pendekatan yang diterapkan untuk mengintegrasikan supplier, perusahaan, gudang (warehouse) dan tempat penyimpanan lainnya secara efisien sehingga produk dihasilkan dan didistribusikan dengan kuantitas, lokasi dan waktu yang tepat untuk memperkecil biaya dan memuaskan kebutuhan pelanggan.

Definisi Manajemen logistik menurut The Council of Logistic Management di Amerika Serikat adalah:

Manajemen logistik merupakan bagian dari proses supply chain yang berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan efesiensi dan efektivitas penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi terkait dari titik permulaan (point of origin) hingga titik

(3)

konsumsi (point of consumption) dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pada pelanggan.

Manajemen Logistik merupakan salah satu aktivitas perusahaan yang tertua tetapi juga termuda. Aktivitas logistik (lokasi fasilitas, transportasi, investasi, komunikasi, dan pengusaha dan penyimpanan) telah dilaksanakan orang semenjak awal spesialisasi komersil. Tujuan logistik adalah menyampaikan barang jadi dan bermacam-macam material dalam jumlah yang tepat pada waktu dibutuhkan, dalam keadaan yang dapat dipakai, ke lokasi dimana ia dibutuhkan, dan dengan total biaya yang terendah. (Bowersox, 1987, p 13).

2.2. Pengenalan Distribusi

Distribusi memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Dengan adanya saluran distribusi yang baik dapat menjamin ketersediaan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tanpa ada distribusi produsen akan kesulitan untuk memasarkan produknya dan konsumen pun harus bersusah payah mengejar produsen untuk dapat menikmati produknya.

Saluran Distribusi adalah suatu jalur perantara pemasaran baik transportasi maupun penyimpanan suatu produk barang dan jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.

Di antara pihak produsen dan konsumen terdapat perantara pemasaran yaitu wholesaler (distributor/agen) yang melayani pembeli

(4)

retailer (peritel) dan juga retailer (peritel) yang mengecerkan produk kepada konsumen akhir.

Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. Proses distribusi tersebut pada dasarnya menciptakan akibat utilitas waktu, tempat, dan pengalihan hak milik.

Dalam menciptakan ketiga akibat tersebut, terdapat dua aspek penting yang terlibat di dalamnya yaitu :

1. Lembaga yang berfungsi sebagai saluran distribusi (Channel of

distribution/marketing channel).

2. Aktivitas yang menyalurkan arus fisik barang (Physical

distribution).

1. Saluran Distribusi

Menurut Winardi (1989:299) yang dimaksud dengan saluran distribusi adalah sebagai berikut:

“Saluran distribusi merupakan suatu kelompok perantara yang berhubungan erat satu sama lain dan yang menyalurkan produk-produk kepada pembeli.”

Sedangkan Philip Kotler (1997:140) mengemukakan bahwa:

“Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu barang atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi.”

Saluran distribusi pada dasarnya merupakan perantara yang menjembatani antara produsen dan konsumen. Perantara tersebut dapat

(5)

digolongkan kedalam dua golongan yaitu: Pedagang perantara dan Agen perantara. Perbedaannya terletak pada aspek pemilikan serta proses negosiasi dalam pemindahan produk yang disalurkan tersebut.

2. Distribusi Fisik

Distribusi fisik merupakan aspek penting kedua dalam rangka menjadikan suatu produk tersedia bagi konsumen dalam jumlah waktu dan tempat yang tepat. Menurut Dewan Manajemen Distribusi Fisik Nasional Amerika Serikat mendefinisikan distribusi fisik sebagai berikut:

“Suatu rangkaian aktivitas yang luas mengenai pemindahan barang jadi secara efisien dari akhir batas produksi kepara konsumen, serta di dalam beberapa hal mencakup pemindahan bahan mentah dari suatu pembekal keawal batas produksi.”

2.3. Pengertian Transportasi

Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Di negara maju, mereka biasanya menggunakan kereta bawah tanah (subway) dan taksi. Penduduk disana jarang yang mempunyai kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan angkutan umum sebagai transportasi mereka.

(6)

Proses pengangkutan merupakan gerakan dari tempat asal, dari mana kegiatan dimulai ke tujuan, kemana kegiatan pengangkutan diakhiri. Dalam hubungan ini, terlihat bahwa unsur-unsur pengangkutan meliputi atas: (a) adanya muatan yang diangkut, (b) tersedia kendaraan sebagai alat angkutannya, (c) ada jalan atau jalur yang dapat dilalui, (d) adanya terminal asal dan terminal tujuan, (e) sumber daya manusia dan organisasi yang menggerakkan kegiatan transportasi tersebut.

Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat, laut, dan udara. Transportasi udara merupakan transportasi yang membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena memiliki teknologi yang lebih canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi tercepat dibandingkan dengan alat transportasi lainnya.

Transportasi darat adalah segala bentuk transportasi menggunakan jalan untuk mengangkut penumpang atau barang. Bentuk awal dari transportasi darat adalah menggunakan kuda, keledai atau bahkan manusia untuk membawa barang melewati jalan setapak. Seiring dengan berkembangkan perdagangan, jalan diratakan atau dilebarkan untuk mengakomodir aktivitas.

Transportasi laut adalah segala bentuk transportasi menggunakan jalur air atau laut untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dan alat yang digunakan adalah kapal laut, sebagai alat bantu untuk melintas diatas air laut.

Di dalam supply chain transportasi adalah perpindahan produk dari satu tempat ketempat lain di dalam supply chain. Peranan transportasi

(7)

menjadi sangat penting dengan adanya globalisasi dalam supply chain. Perkembangan e-commerce juga memainkan peranan besar dalam meningkatkan peran transportasi dalam supply chain karena kedua hal tersebut memperlebar jarak tempuh suatu produk. Keputusan-keputusan dalam transportasi akan berpengaruh terhadap keuntungan supply chain dan akan mempengaruhi keputusan-keputusan yang diambil pada inventori dan fasilitas dalam supply chain.

2.4. Pengertian DMAIC

Dalam Six Sigma Green Belt Course yang dikeluarkan oleh LGEIN dikatakan bahwa DMAIC (define, measure, analyze, improve, control), merupakan aktifitas dari Six Sigma yang mengandung pengertian:

1. Suatu pengukuran statistik

1. Memberikan informasi kepada kita seberapa bagus produk dan servis kita serta proses di dalamnya.

2. Membantu kita untuk menentukan arah dan langkah guna kepuasan konsumen secara total.

2. Suatu Improvement Tools (alat perbaikan)

Improvement tool adalah suatu tool yang lengkap yang dapat

dipergunakan dan diaplikasikan pada Designt, Manufacture, Sales,

Service, dll.

3. Suatu strategi bisnis

a. Dapat membantu kita dalam meraih keuntungan pada suatu persaingan

(8)

b. Bila kita dapat memperbaiki sigma level pada proses kita, berarti kualitas produk akan lebih baik dan biaya yang tidak perlu akan berkurang dan hasilnya akan memberikan kepuasan kepada konsumen.

4. Philosophy

1. Six Sigma merupakan suatu metode untuk bekerja lebih tepat dan hingga tuntas sampai akar permasalahan yang terjadi

2. Six Sigma membuat kesalahan akan semakin berkurang dan membuat proses pengerjaan yang lebih baik.

Pengertian lain mengenai Six Sigma adalah suatu sistem yang komprehensif dan fleksibel untuk mencapai, memberi dukungan, memaksimalkan proses usaha, yang berfokus pada pemahaman akan kebutuhan pelanggan dengan menggunakan fakta, data, analisa statistik serta terus menerus memperhatikan pengaturan, perbaikan dan mengkaji ulang proses usaha. (Miranda dan Amin, 2002 h.1)

Sedangkan menurut Prof. Dr. Vincent Gasperz, Six Sigma adalah:

1. Upaya mengejar keuntungan dalam kepuasan pelanggan melalui peningkatan kualitas terus-menerus.

2. Sasaran kualitas dramatic yang memiliki kapabilitas produk dengan proses 3.4 DPMO (defect permillion opportunities) atau 99.99966 persen bebas cacat.

3. Ukuran yang mengindikasikan bagaimana baiknya suatu proses produksi industri (semakin banyak sigma semakin baik).

(9)

4. Strategi terobosan yang memungkinkan perusahaan perusahaan melakukan peningkatan luar biasa ditingkat bawah melalui proyek-proyek Six Sigma.

5. Suatu pendekatan menuju tingkat kegagalan nol (Zero Deffect

Oriented).

6. Pengendalian proses berfokus pada kapabilitas industri.

2.4.1. Keuntungan dari Penerapan DMAIC

Keuntungan dari penerapan DMAIC ini berbeda untuk tiap perusahaan yang bersangkutan, tergantung pada usaha yang dijalankannya, biasanya ada perbaikan pada hal-hal berikut:

1. Pengurangan biaya 2. Perbaikan produktifitas 3. Pertumbuhan pangsa pasar 4. Pengurangan waktu siklus 5. Retensi pelanggan

6. Pengurangan cacat 7. Perubahan budaya kerja

(10)

2.4.2. Strategi Penerapan Six Sigma

Strategi penerapan Six Sigma dibuat oleh DR. Mikel Harry dan Richard Schoeder yang disebut sebagai The Six Sigma Breaktought

Strategy. Strategi ini merupakan metode sistematis yang menggunkan

pengumpulan data dan analisis statistik untuk menentukan sumber-sumber variasi dan cara-cara menghilangkannya (Harry dan Schroeder, 2000, h 23)

Ada delapan tahapan dalam menerapkan strategi Six Sigma, yaitu Identifikasi (Recognize), Definisi (Define), Pengukuran (Measure), Analisis (analize), Perbaikan (Improve), Kontrol (Control), Standar (Standardize), dan Integrasi (integrated). (Harry dan Schoeder, 2000, h.112). Yang menjadi inti strategi ini adalah tahap pengukuran - analisis - perbaikan - kontrol. Namun seringkali dalam proyek six sigma tahap definisi dimasukkan dalam inti strategi, sehingga tahapannya menjadi Definisi – pengukuran – analisa – perbaikan - kontrol atau dalam bahasa Inggris disebut juga Define – Measure – Analyze – Improve – Control (DMAIC).

(11)

Gambar 2.1 Tahapan Proses DMAIC

Six Sigma merupakan suatu analisa proses yang teliti untuk penyelesaian masalah

1. CTQ (Critical to Quality) adalah Critical requirement tentang customer need atau persyaratan product / service yang penting (Critical) yang diinginkan pelanggan.

2. Untuk memenuhinya CTQ tersebut harus diterjemahkan kedalam rencana tindakan berikut:

1. Apa Kriteria penting / spesifikasi pruduk / jasa yang harus dibuat (Critical to Product / Service) dan atau

(12)

2. Parameter proses apa saja yang harus dikendalikan (Critical to Process)

2.4.3. Aplikasi DMAIC

Gambar 2.2 Aplikasi Six Sigma

Quality assurance pada process Manufakur 1. Improvement terhadap masalah yang

serius

2. Real Time Monitoring System (CTQ Control System)

Jaminan terhadap kelengkapan Desain pada tahap pengembangan produk

Manufacturing

Process

(13)

1. Pemilihan CTQ untuk memenuhi kebutuhan konsumen

2. Keputusan dalam hal toleransi

3. Jaminan terhadap analisis kapabilitas dari CTQ

Maximizing for sales & SVC 1. Improvement cycle time dan akurasi 2. Improvement Cost

Gambar 2.3 Aplikasi Six Sigma

2.4.4. Perbandingan dengan Alat lain Perbaikan pada proses

Gambar 2.4 Perbandingan Six Sigma dengan Alat Lain (GreenBelt, LGEIN hl.12)

(14)

2.4.5. Filosofi DMAIC ”Do it right the first time” ”Toward zero defect” ”Culture of enterprise”

1. Kelangsungan Perusahaan bergantung pada kemajuan bisnis 2. Perusahaan bertambah besar berdasarkan kepuasan pelanggan 3. Kepuasan pelanggan ditetukan oleh Quality, Price, dan Delivery 4. Quality, Price, dan Delivery dikontrol oleh process capability 5. Process capability tergantung dari variasi

6. Variasi proses menentukan kenaikan defect, cost, dan cycle time

7. Untuk mengurangi variasi, kita harus mengaplikasikan pengetahuan yang benar

8. Untuk mengaplikasikan pengetahuan yang benar langkah pertama dengan cara mengukur

9. Dengan mengukur permasalahan, kita akan mendapat pengetahuan yang benar.

2.4.6. Bahasa DMAIC CTQ

Definisi

1. CTQ adalah critical requirement tentang customer need atau persyaratan produk / service yang penting (critical) yang diinginkan pelanggan.

(15)

2. Pernyataan konsumen merupakan CTQ untuk suatu produk, servis, dan proses.

3. Kebanyakan CTQ berasal dari konsumen, namun bisa juga dari resiko ekonomi, dan peraturan.

4. Pengertian umum dari kontol CTQ adalah pemilihan faktor yang terpenting bagi konsumen

Alat – alat analisa (Typical Tools) 1. Survey konsumen

2. Interview

3. Data complaint system 4. Peta kebutuhan konsumen

5. Quality Function Deployment (QFD) 6. Quick Market Intelligence

7. Logic tree 8. Pareto diagram

2.4.7. Tools dalam DMAIC

1. Diagram sebab – akibat

Diagram sebab-akibat, yang terkenal dengan istilah lain diagram tulang ikan (fish-bone diagram) dikenalkan pertama kali oleh Prof. Kouru Ishikawa ( Tokyo University ) pada tahun 1943.

Selain diagram sebab-akibat sering juga disebut diagram Ishikawa untuk menghormati nama dari penemunya. Diagram ini berguna untuk menganalisa faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan di dalam

(16)

menentukan karakteristik kualitas output kerja. Disamping itu juga untuk mencari penyebab yang sesungguhnya dari suatu masalah.

Untuk mencari faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan kualitas hasil kerja, maka orang akan selalu mendapatkan bahwa ada 5 faktor penyebab utama yang signifikan yang perlu diperhatikan yaitu:

1) Manusia ( Man )

2) Metode Kerja ( Work-Method )

3) Mesin atau Peralatan Kerja ( Machine / Equipment ) 4) Bahan Baku ( Raw Materials )

5) Lingkungan Kerja ( Work Environment )

(17)

2. Pareto diagram

Diagram ini pertama kali dikenalkan oleh seorang ahli ekonomi dari Italia bernama Vilfredo Pareto (1848-1923). Diagram pareto dibuat untuk menentukan masalah atau penyebab yang merupakan kunci dalam penyelesaian masalah dan sebagai bahan perbandingan terhadap keseluruhan proses. Dengan mengetahui penyebab-penyebab yang dominan yang seharusnya pertama kali diatasi, maka kita akan dapat menentukan prioritas perbaikan. Perbaikan atau tindakan koreksi pada faktor penyebab yang dominan ini akan membawa akibat atau pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan penyelesaian penyebab yang tidak berarti. Prinsip pareto adalah ”sedikit tetapi penting, banyak tetapi remeh”.

Kegunaan dari diagram pereto adalah:

1. Menunjukkan persoalan utama yang dominan dan perlu segera diatasi

2. Menyatakan perbandingan masing-masing persoalan yang ada dan komulatif secara keseluruhan.

3. Menunjukkan tingkat perbaikan setelah tindakan koreksi dilakukan pada daerah yang terbatas

4. Menunjukkan perbandingan masing-masing persoalan sebelum dan sesudah dilakukan perbaikan.

(18)

Gambar 2.6 Diagram Pareto

2.4.8. Metodologi DMAIC

Seperti disebutkan sebelumnya, Six Sigma adalah suatu metode yang sangat terstruktur, DMAIC terdiri dari lima tahapan yaitu: Define,

Analyze, Improve, Control. Selain itu kesuksesan implementasi Six

Sigma ditentukan oleh kehadiran seorang atau lebih fasilitator yang memahami manajemen dan penggunaan statistik; fasilitator ini disebut dengan Black Belt. Namun yang terpenting di atas semua itu adalah team pelaksana, yang sebaiknya terdiri dari anggota yang berasal dari berbagai tim/departemen yang saling terkait (cross-functional team).

Setiap tahap mempunyai bagian-bagian yang mesti dilaksanakan ataupun mempunyai jenis-jenis konsep statistik yang bisa dipakai, walaupun sebenarnya untuk penggunaan statistik bisa cukup fleksibel,

(19)

berikut adalah tahapan yang dilakukan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:

1. Define

Merupakan tahap awal untuk perbaikan proses untuk mencapai tujuan. Aktivitas utama dalam tahap Define adalah menemukan CTQ “critical to analysis” yaitu sebuah fokus permasalahan yang menjadi hal dasar yang paling penting untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

2. Measure

Aktivitasnya adalah melakukan pengukuran terhadap kondisi suatu proses yang sedang diamati. Hal ini pertama yang dilakukan untuk menentukan karakteristik kualitas. Salah satu tujuan juga agar dapat diketahui perubahan performance yang terjadi sebelum dan sesudah dilakukannya perbaikan.

3. Analyse

Aktivitas utama dalam proses ini adalah memilih faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap CTQ “Critical To Quality” dalam hal ini akan dianalisa masalah apa yang paling kritis untuk ditangani.

4. Impove

Aktivitas utama dalam proses ini adalah membuat ide-ide perbaikan terhadap faktor-faktor yang telah ditentukan dalam analisis. Diharapkan dengan perbaikan terhadap faktor kritis

(20)

dapat meningkatkan performa suatu proses yang pada akhirnya terhadap kepuasan konsumen.

5. Control

Aktivitas utama pada proses ini adalah menjaga dan mempertahankan hasil ide-ide perbaikan.

Referensi

Dokumen terkait

0ndonesia lokasi yang strategis untuk bisnis anda, pemilihan lokasi merupakan salah satu hal yang penting dalam mengoperasikan bisnis anda. PT *urabaya 0ndustrial Estate 1ungkut

· (6) Mekan:isme penyelesaian pagu minus sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b dalam wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berbeda, huruf

Alhamdulillah dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan karuanianya penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum dengan judul “Pelaksanaan

dan sederhana/konvensional. Jika kita membandingkan segmentasi awal dengan  persepsi  yang  ditangkap  oleh  nasabah  yaitu  “sederhana  atau  konvensional”, 

• Ikan cakalang yang ditangkap oleh nelayan di perairan sekitar Manokwari merupakan kelompok ikan berukuran kecil (berukuran kurang dari 30 cm) yang mampu

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana penguasaan siswa terhadap kosa kata bahasa Inggris pada instruksi-instruksi komputer di SMK Muhammadiyah 3

Hasil penelitian ini menunjukan kedisiplinan mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dalam melaksanakan shalat lima waktu tahun angkatan 2012 dengan kategori

Hasil pengujian menunjukkan nilai F sebesar 9,262 dan nilai signifi kansi sebesar 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen yaitu kelima dimensi