• Tidak ada hasil yang ditemukan

LHP LKPD Wakatobi TA 2012 (Buku I)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LHP LKPD Wakatobi TA 2012 (Buku I)"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)BUKU I. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2012 LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Nomor :14.A/LHP/XIX.KDR/05/2013 Tanggal : 10 Mei 2013 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PerwakilanProvinsi Sulawesi Tenggara Jl. Sao-sao No. 10, Kendari Telp. 0401-3129403, Fax 0401-3129441.

(2) DAFTAR ISI. HALAMAN DAFTAR ISI ………………………………………………………………………... i. DAFTAR TABEL………………………………………………………………….. .. ii. DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………….. iii. DAFTAR GRAFIK…………………………………………………………………. iv. DAFTAR LAMPIRAN……………………….. ........................................................ .. v LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN……….. 1. LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. NERACA…………………………………………………………………………. 3. 2. LAPORAN REALISASI ANGGARAN…………………………………………...... 5 3. LAPORAN ARUS KAS ………………………………………………………… ..... 6 4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ........................................................... 8 GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN ................................................................. 58 LAMPIRAN. BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara. i.

(3) DAFTAR TABEL. Tabel 3.a. : Komposisi Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2012. 24. Tabel 3.b. : Komposisi Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2012………………………………………………………….. 25. : Komposisi Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Tahun Anggaran 2012……………………………………………………........ 25. Tabel 3.d. : Realisasi Belanja Operasi Tahun Anggaran 2012…………………........ 25. Tabel 3.e. : Realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2012…………………........ 26. Tabel 3.f. : Realisasi Belanja Tak Terduga Tahun Anggaran 2012…………………. 26. Tabel 3.g. : Realisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2012……... 26. Tabel 3.h. : Realisasi Pengeluaran Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2012. 27. Tabel 3.c. BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara. ii.

(4) DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. : Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Wakatobi Tahun 2007 - 2011.………. BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara. iii. 15.

(5) DAFTAR GRAFIK Grafik 1. : Komposisi Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2012.…………………. BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara. iv. 24.

(6) DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Kas di Kas Daerah per 31 Desember Tahun Anggaran 2012. Lampiran 2. Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2012. Lampiran 3. Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2012. Lampiran 4.a. Daftar Piutang Pajak Tambang Galian Golongan C per 31 Desember 2012. Lampiran 4.b. Daftar Piutang Pajak Hotel per 31 Desember 2012. Lampiran 5. Daftar Piutang Pendapatan Bagi Hasil Provinsi per 31 Desember 2012. Lampiran 6. Daftar Piutang Lain-Lain per 31 Desember 2012. Lampiran 7. Daftar Persediaan per 31 Desember 2012. Lampiran 8. Belanja Dibayar Dimuka per 31 Desember 2012. Lampiran 9. Investasi Permanen Tahun 2012. Lampiran 10.a. Daftar Mutasi Aset Tetap Tanah Tahun 2012. Lampiran 10.b. Daftar Mutasi Aset Tetap Peralatan dan Mesin Tahun 2012. Lampiran 10.c. Daftar Mutasi Aset Tetap Gedung dan Bangunan Tahun 2012. Lampiran 10.d. Daftar Mutasi Aset Tetap Jalan Jaringan dan Instalasi Tahun 2012. Lampiran 10.e. Daftra Mutasi Aset Tetap-Aset Tetap Lainnya Tahun 2012. Lampiran 10.f. Daftar Mutasi Aset Tetap-Konstruksi Dalam Pengerjaan Tahun 2012. Lampiran 11. Rekapitulasi Aset tetap SKPD Tahun 2012. Lampiran 12. Rekapitulasi Aset Lain-lain Tahun 2012. Lampiran 13. Daftar Hutang PFK Kabupaten Wakatobi per 31 Desember 2012. Lampiran 14. Daftar Hutang Retensi Per 31 Desember 2012. Lampiran 15. Daftar Hutang Kepada Rekanan Per 31 Desember 2012. Lampiran 16. Rincian Belanja Langsung dan Tidak Langsung. Lampiran 17. Rekapitulasi Realisasi Anggaran Belanja Daerah untuk Keselarasan dan Keterpaduan. BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara. v.

(7) BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang -Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, BPK telah memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Wakatobi tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Arus Kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut serta Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Wakatobi. Tanggung jawab Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terletak pada pernyataan opini atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan. Kecuali terhadap hal yang diuraikan dalam paragraf berikut ini, BPK melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. Standar tersebut mengharuskan BPK merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu pemeriksaan meliputi pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Pemeriksaan juga meliputi penilaian atas penerapan prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan, yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Wakatobi, penilaian atas kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, penilaian atas keandalan sistem pengendalian intern yang berdampak material terhadap laporan keuangan, serta penilaian terhadap penyajian atas laporan keuangan secara keseluruhan. BPK yakin bahwa pemeriksaan tersebut memberikan dasar memadai untuk menyatakan opini. Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 5.1.1.a.2 atas Laporan Keuangan, Pemerintah Kabupaten Wakatobi menyajikan perkiraan Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2012 sebesar Rp994.361.829,00, diantaranya sebesar Rp442.323.674,00 merupakan saldo Kas di Bendahara Pengeluaran Tahun Anggaran 2008 s.d. 2011 yang belum dikembalikan ke Kas Daerah. Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp442.323.674,00 tersebut sudah tidak memenuhi karakteristik kas sebagaimana diatur dalam Standar Akuntansi Pemerintahan. Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 5.1.1.d.1 atas Laporan Keuangan, Pemerintah Kabupaten Wakatobi menyajikan perkiraan Aset Lainnya – Aset Lain-Lain per 31 Desember 2012 sebesar Rp29.529.833.569,00, diantaranya merupakan aset penyerahan BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara. 1.

(8) sebesar Rp21 .324.057.259,00 yang tidak dapat data yang tersedia tidak memungkinkan BPK RI . Catatan dan ditelusuri keberadaannya untuk melaksanakan prosedur pemeriksaan yang memadai untuk memperoleh keyakinan atas nilai Aset Lainnya - Aset Lain-Lain sebesar Rp2l .324.057.259,00.. dari Pemerintah Kabupaten Buton. Menurut opini BPK kecuali untuk dampak perryajian Sisa Kas. di. Bendahara. Pengeluaran Tahun Anggaran 2008 s.d 201 I sebesar Rp442.323.674,00 sebagai Kas Di Bendahara Pengeluaran dan Aset Lainnya-Aset Lain-Lain sebesar Rp2l .324.057.259,00, Laporan Keuangan yang disebut di atas, menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Wakatobi per tanggal 3l Desember 2012 dan 2Oll,dan Realisasi Anggaran, serta Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.. Untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas kewajaran laporan. keuangan tersebut, BPK juga melakukan pemeriksaan terhadap sistem pengendalian intern dan. kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan. laporan hasil pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern dan Iaporan hasil pemeriksaan atas Kepatuhan Terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan disajikan dalam laporan Nomor l4.B/LHP/XIX.KDN05120I3 dan Nomor l4.C/LHPD(IX.KDN05|20I3tanggal l0 Mei 2013,yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini.. Kendari, 10 Mei 2013 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN IK INDONESIA I Sulawesi Tenggara Pemeriksaan, '-7. r-l. .Acc., k., cFE. t. egara N . D-17 .235. BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara.

(9) NERAGA PEMERINTAH KABU PATEN WAKATOBI Per 31 Desember 2012 dan 2011 2012. CATATAN. URAIAN. 2011. ASET. 5.1.1. ASET LANCAR. 5.1.1.a. Kas Di Kas Daerah. 5.1. .a.1. 50.171 .550.967,00. Kas Di Bendahara Pengeluaran Kas Di Bendahara Penerimaan. 5.1.1.a.2. 994.361.829,00. Piulalq. lgiak. _. Piutang Dana easi Hasil P,rtrlg Lain-lain. -. Persediaan Belanja di Bayar di Muka. JUMLAH ASET LANCAR IT.IVESTRSI JANGKA PANJANG. 5l. .1. -C5.ogo.zzz.684,oo a12.ZZe.A83,OO. J €.C. 28.126.000,00. sz zca3oa.00. 5.1.1.a.4. 424.690.231.00. 972.503.316,00. 5.1.1.a.5. 3.s56.615.473,00. .a.6. 9.148.282.895,00. 5.1.1.a.7. 2.181.272.053,00. 5.1.1.a.8. 43s.557.300-0. 5.1. .1. 66.9/+0.456.748,00. =.anr,u_la,aca,oo 9.338.192.848,00 ssa.ooo,oo. -z.qqt. 0,00. 49.086.132.935,00. 5.1.1.b. lnvestasi Non Permanen. __. JuMLAHlnvestasi Non Fermanen. opo. lnvestasi Permanen Penyertaan Modal Cemerintah Daerah. 5.1.1.b.1. o.oss.ii o.eas,oo. 19.655.210.983,00. r. 19.655.21 0.983,00. 16.655.210.983,00. 19.655.210.983,00. I 6.655.210.983,00. JUMLAH lnvestasi Permanen JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG ASET TETAP. 5.1 1.c. Tanah. 5.1.1.c.1.a. 33.715.028.669,00. 32.664.538.502,00. Peralatan dan Mesin. 5.1.1.c.1.b. 240.294.432.965,32. 232.189.670.550,00. Gedung dan Bangunan. s.r.rc.i.C. 307 .447 .967.827,00. 277 .g77 .190.946,00. Jalan, Jaringan dan lnstalasi. 5.1.1.c.1.d. 436.264.497.019.00. 404.919.315.614,00. nset retap [irnnya. 5.1.1.c.1.e. Konstruksi Oatam Pengerjaan. s1r'9{--. 19.848.361 .448,00. 4'679.463569,00. 1. 8.884.1 92.949,00. zee.30-0030 0,00. 0,00. Akumulasi Penyusutan. 1.042.249.751 .497 ,32. JUMLAH ASET TETAP. 966.918.210.561,00. DANA CADANGAN Dana Cadangan. 0,00. 0,00. JUMLAH DANA CADANGAN. o,oo. 0,00. ASET LAINNYA. s.t.l.d. Aset Lain-lain. 5_1. t.d. 1. IJUMLAH ASET LAINNYA. JUMLAH ASET KEWAJIBAN. 29.529.833.569,00. 23.659.236.062,00. 29.529.833.569,00. 23.659.236.062,00. 1.158.375.252.797,32. 1.056.318.790.541,00. 5.1.2. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK. 5.1.2.1. Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK). 5.1.2.1.a. 407.068.989,00. 790.408.527,OO. Bagian Lancar Utang Jangka Panjang - Utang Pemerintah Kabupaten/Kota Pendapatan Diterima Dimuka utano Janoka Pendek Lainnva. 5.1.2.1.b. 326.616.991 .44. 326.616.991,00. 5,12Js. 0.00 4.964.175.024.17 5.697.861.004,61. 6.1 16.260.988,00. Utang Dalam Negeri-Sektor Perbankan. 0,00. 0,00. JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG. 0,00. 0,00. JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK. 0,00 7.233.286.506,00. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG. 5.697.861.004,61. JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS DANA. 5.{.3. EKUITAS DANA LANCAR. 5.1.3.1.a. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA). 5.1.3.1 .a. 50.757.084.153,00. 7.233.286.506,00. 33.1. 11. .455.536,00. Cadangan Untuk Piutang. 5.1.3.1.a. 3.1 29.588.599,00. 12.703.529.998,00. Cadangan Untuk Persediaan. 5.1.3.1.a. 2.181.272.O53.00. 2.441.858.066,00. Dana yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utano Janoka Pendek Pendapatan yang Ditangguhkan. 5.1.3.1.a. (s.290.792.015,61. 5.1.3.1.a. 29.885.654.00. Cadangan Belanja Dibayar Dimuka. 5.1.3.1.a. 435.557.300,00. JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR. 1. 61.242.595.743,39. 1a.i+i.ei.s7g,ooi 38.880.808,00. 41.852.8/16.429,00.

(10) URAIAT. mll. ml2. CATATAT. i,t.3.r.b. EI(IJTAE DTflA III,ESTASI. t t3r.b Dffntorbflsr Ddsm lrntelsi Jangk, Pct'ang atJ.r.b Diiwestarflcn D*em Ard T€tep D$nvscils&en ll*rn Ard Ufnye OIdrft Tsmanf i.t3.t.b. 19.855.210.eE3,m 1. 16.655.2100E3,00. ,n. m.fi6.210.56r,m. 29.529.833.56e,(x'. 23.650.?S.064.00. .012.2&.751.197. Dem Cademenl Dene yang. FEue tlsede*an Urh$t Psttboyaran. J!n*e Perlern TTl.rH EI$TAs ONTA. fr.&t.b. 0,00. 0,00. Urrrx. HVESTASI. t.oetrt+74a0a0,12. r.oo'rilt. c6r.G0qo0. E!(I.ITAS DAXA GADAilCAT. Difinreblftsr [}abn. tlrn. Cadangan. ,IJS.AH HQTTAS DATA CADAflCATI. run/ll{ HQIAS. DA,llA. ITfl.AII IGWAIBAX DAil. EKUTAS OATA. 0,00. 0,00. 0r0. 0,00. t.t6ac7'"tot.7*2,74. tJao.6asa.Bc,m. t.tll!"tttztatn,g2. t.0tetlet$.t.r,m. WangFwengl 10llel2013. ' '","..-'qPrrlwAn!og.

(11) PETETTTEN XABIfATEil WAKATOSI. I.AFORAT{ REAIJTTASI AT{GGARAil PEIIDAPATAI{ DAX BEI.AruA DAERAH. uilruK T. lt. il YAilG BEIR to{n SAFA| DE}aGAfl. CATATAil. URANil. il. OEEtFER. AIGGNR/TT zo"t2. {%}. REALISASI. 20tt. t6,17. 3.213.,108.985,m. 137,U. r.000.51$.880,00. 2.535.853.m0,00. 3.016.929.8r9,m. 118,97. 1.557.410.260,00. 7.92t.204.9(n.00. 7.921.20{.9oE.m. 100,00. 5.022.952_873.00. t l.ar. Pefltrpstm P4Fk Darelt. &74:,.l. 2.338.066.500,m. 5.t.ar, 5.t-{rJ. 6.lLrI. ml2. It.r96.o't.t6,00. PETDAPATAfl ASLI T}AERAH. Pendapffir HEilPil0*tmn t(dryaan Dffiatt fam Dloirdt*nn Ldn{*r Pendapdt Asli t}asrdr yan Satr. REALISASI. ll,',,o2. 8-1t. IHr. o il 20fl. $t.eil.32t.ott0. aet-a3t.8t7.t2t 00 r3&m.l09.00qm. PEIPAI'ATAII. PenO+atan RGfibud. 2012. {07.7{OJ4t ratt,oo N.$At82.tCo,00. 4.0i18.125.5(xt,00. l.oii.ser.sei.oo. 1(n,45. 1.804.2E3.358,00. PETEAPATAII TRATISFER. t.1.a.D. {o1,{f.firr7'.;lm. rm.3t+0t6.12t0. lot;t6. t$ttE.ca7.t*t,00. rrffipotrirmrll Pudritnr. 5.tr.b.t. 375.t4t.8a8.?t0,0. ttr.c54733.7t:lm. 101,57. 9I7.016.78it.183,00. c.t"+b.t. 19.463.m0.8(x,00. 19.840.5a8.301,00. 101,97. 2t.972.515.310,00. ttb.t. 2.780.393.938,00. 8.279.040.47400. xrl,w. 3-.t52.057.S7,00. Abm) DanaAldtasiUmwn Ilryu Alolagl Khusus. t.r.l.b.l. 308.676.985.(xxt,m. 3()8.870.985.m0.00. 100,00. 44.85t.280.mO,00. r00.00. E.7Zl.3{D.mO,00. Truder Prmrrhhh ftnef - Lrhrye. r.tr,b,. 2.J16503.m,0. 2Z6lCJe:}.m,00. 100,00. &1.6Ot1.717.320,00. 22.516.593.qn.m. 22.516.59:l.mO,m. 100,00. 8:1.8G4.7'17.320,0o. 3.0c0.08c.075,00. {2tz7tt.3ct0o. 1C7,71. 0.207.117.38{t.00. Pendepfir Bed Hesil Priek PendapfrrBagiHec kftVa. 3.050.065.67s,m. 4.18E.418.577,00. 138,92. LTNHTil PEII'APATAI. mrynn Dana. B.d Half Paj*. Dana Begi. thrt. Bukan PeF k (Sttr$er Daya. t. t lr.b.t. '14.85t.2€{r.0{r0,@. Dana Perrysuaian. r,t..,b3. TrrrhrFemrrffih Ptovhrl. YAT|G SAH. PenOap#r Uiluya. 251.809.910.000,00. 3.280.573.380,00. 24-339.776,(n. 0,m. 2.942.31'1.0m,00. 5.0$.00.000,00. 6.2a1.78it.800,s. ro2Js. G0.titt.$o,00. 5.0S.m0.m0.00. 5.241.7E2.9Xt,m. 1(r2,E8. 806.538.900,00. BEIrlr'A. rt5. rl6ltZl3.tgC-ttOI0. at0187.t32.ct2,o. 00,Ci7. 3!9.t30.78t.061,00. BEUTUAOPERASI B€Erja Pegafri Belanftr Baram. i.t.5r. tit-sr3l7.tot00. 29et6+9tt.?€+00. sl,lt. 2Gl.7t0.717.9CE,00. i.l5r.l. 199.670.,'105.857.00. 193.726.582.23a,00. 97,02. 170.731.808.560,00. 115r.2. 95.977.31E.33i!.00. E0,4{1. 75.374.906.011,00. Beh*rSdlsad. 1t.5.e.3. 5..m0.000.000.00. EebnF Hfrsh. Lt.'r.l Lll:"5. 1.d''I.a'.W,W. B€lmF Bafrnn Sosial Bo@F Bantnn. Lt.5r.8 Lt5-b. t<ananOan. 8Etrll'ArcDAL Bds{n. Mrdanlhin. Belania. Ban$rr&dnr G€dug. Bclani. Ja*en, lrigsri dm Belanja Aset Tetep. U*rtya. BEIAIU.ATAI(TERN'GA B€lenier. 4a6.0(r0.(xr0,00. 1.560.m0.0m,00. 4r,40. la.&a.121.8/i7,00. 3.S2{.50o.m0,m. 3.322.m0.m0.m. e{,05. E|7.50(r.0m,00. 7.e$.r00.315,00. 7.110.034.500,@. 80,80. 6.S08.379.500,00. ltuta.050.tct.00. fi65t.066.t2f,0. tct:l. 5.m4.52.6(n.00. 2.308.850.m0.m. a7,0t. 2_320.026.500,0O. 16.09t.5t13.08C,00. 13.520.20{.485,m. &1,00. r7.728.042.050.00. i.t5.b. 12.Ai92.O71.111.6. 37.782.022.808.m. 88,52. 15.1*.4/,2.6n,N. i.t5-b i.r.t.b Al5.c. 71.745.81E.9!r,00. 62.n5.v3.157,W. 88,8r. 72.4fi.875.217,W. 319.035.950.00. 75,17. 7.838.E64.759,00. r.ct/to0t00,00. 60,03. 3.t.6.b. Jeiugt. '1.974.815.11{.m. 92,13. t36.900.0t{3t{,00. [iiJ. B€briaTandr. 62.961.559.9(F.00. TekTedugn. srrRPlusr(DEnanl. -. 4{xl.m0.m0,00 2.76t.tGC.60.00 2.708.166.500.00. 1.63r.095.m0,00. 50.03. elr$a.ilr.fitc,001. 2t.tdt.nt.'ll?,o. 0?./81. r490.680.tt2,00 r5.elA232.r5+00. PEISNYA/T'I. at3. PEilERTAAII PEMII.YAAX DAERA}I. C.l.6.r. 3:t.0dttfi.0ti,00. 3t.908.2r5.7t8,0. st3. Penggmsr. Al.tt. 33.1. .455.f,n,00. 33.rr1.455.536,00. 100,00. Siaa Leblh PedihlrEsn AUgafratt. (siLPA). Penedmsr. KoflH. Pembsbn ndanan. 1. I. 813.r. 850.725.5m.00. 791.840.2(n,m. 93,08. 15.21{.7/9.154.00. -' '7zg-rae.ooo,oo. 5.r.C-b. a.50.000.000,00. t1$.0m.000,00. rm,oo. Penystam llo&N (hvsltast) Femshbfi [)8eras. t t.Lb. 3.mo.fixl.m0.00. 3.(xn.(xx,.(no,00. 100.00. Penrbctprrr Polok Utang. i.t.3s. 0.00. 382.387.500,m. [email protected],oo. l(xr,(Xl. 1.(n0.m0.000,00. 20JlG!195.738,0. 9Ct0. t{t6tJ7+tta,00. c0.757.G.ttt3,00. 0,m. $l.lllJaC6.fiF,00. PEIIGELI.IARAil. Pembeftn. PGHI,YAAil. DAER^H. Pl$rnnllairdr. PEISITYA/TT TETTO srEA r.EBtt. PEtIgtY Afl At*ic/rR/ril. r.t.ab. 2t.an t!r.6.00. 13fiL3tt-fm,oo. ts[.^PA tltlangi-$/angi, 10. llai. 201 3. H,PANWAI(ATOBI. ts.H U G U A.

(12) LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI. Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 20'12 dan 2011 (Dalam Rupiah) 2011. 2012. Catatan. URAIAN. No.. 5.1.7.a. 1. l. _l. 2. 1.7.a.1. 3. 5.1.7.a.1. 3.213.486.985,00. '1.7.a.1. 3.016.929.819.00. 1.s57.410.260.00. 7.923.264.908,00. 5.022.952.673,00. r. 1.600.515.869,00. 56-. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan. 5.1.7.a.1. Lain-lain PAD yang Sah. 5.1 7.a. 1. 4.041.391.391.00. i.ao+:g3.gs8,oo. 7. Transfer Pemerintah Pusat - Dana Bagi Hasil Pajak. 5.1 7.a. 1. 19.846.548.301,00. 20.972.515.316,00. I. 5.1 7.a. 1. 8.279.940.472,00. 3.425.057.867.00. I. 5.'1.7.a.'l. -Transfer Pemerinlan pusat - Oana eaii Hasil Sumber Daya Alam. 8. -. I. TransferFemerintah Fusat - oana ntoxasi franster pernerintan pusat - Oana nfofasi. 10. umum fnusus. --. 5.1 7.a. 308.676.985.000,00. 251.896.910.000,00. 1. 44.851.260.000,00. 30.722.300.000.00. 22.516.593.000,00. 83.664.747.320,00. I. 11. Transfer Pemerintah Pusat - Dana Penyesuaian. 5.1.7.a.1. 12. Transfer Pemerintah Provinsi - Pendapatan Bagi Hasil Pajak. 5.'1.7.a.1. 4.188.418.577 .00. 13. Transfer Pemerintah Propinsi - Pendapatan Bagi Hasil Retribusi. 5.1.7.a.1. 24.339.776,00. 14. Transfer Pemerintah Propinsi - Pendapatan Bagi Hasil Lainnya. 5.1.7.a.'l. 17. Pendapatan Lainnya / Bantuan Keuangan dari Provinsi. 5.1.7.a.1. 22. P-egawa-. Belanja Barang. 23. --Belanja. 24. -. 5.241.762.800,00. 866.538.900,00 4Ut.t4U.346.94J,UU. 5.1.7.a.2. 193.728.562.264,00. 170.731.808.560,00. 5.1.7.a.2. 82.951.559.906,00. 75.374.908.01 1,00. 5.1.7.a.2. Arus Kas Keluar -.-Belan1a. 29.682.485,00 2.942.544.000,00. 431.E20.921.029,O0. Jumlah Arus Kas Masuk. 18 21. 3.234.890.895,00. Bunga-. 0,00. 0,00. 5 1.7.a.2. Aelanja Subsidi-. 5.1.7.a.2. 4.974.815.114,00. 1.560.000.000,00. 26. Belanja Hibah. 5 1.7.a.2. 448.000.000.00. 14.404.121.887,00. 27. Bantuan Sosial. 5.1.7.a.2. 3.322.000.000,00. 647.500.000,00. 28. Belanja Bantuan Keuangan kepada Desa. 5.1.7.a.2. 7.140.034.500,00. 6.998.379.500,00. 29. Belanja Tidak Terduga. 5.1.7.a.2. 30. Bagi Hasil Pajak. 5-1.7.a-2. 0,00. 5i. BagiHasil Retribusi. 5.1.7.a.2. 0,00. 32. Bagi Hasil Pendapatan Lainnya. 5.1.7.a.2. 33. Jumlah Arus Kas Keluar. 25. Arus Kas Bersih dariAktivitas Operasi. 5.1.7.a.3. 35. lArus Kas dariAktivitas lnvestasi. 5.1.7.b. 36. Arus Kas Masuk. 34. .634.095.000,00. 294.199.066.784,00. 269.716.717.958,00. 137.621.854.245,00. 138.023.630.985,00. 5.1.7.b.1. 37. Pendapatan Penjualan Aset. 38. Jimlah. A-rus. 1. ias uasix. 5.1.7.b.1. (37 sld. 445.1.7.b.2. 39 lArus Kas Keluar Belanja Tanah. s.1.7.b.2. 2.366.859.000,00. 2.320.025.500,00. 41. Belanja Peralatan dan Mesin. 5.1.7.b.2. 13.520.204.485,00. 17.728.042.050.00. 42. Belanja Bangunan dan Gedung. 5.1-7.b.2. 37.782.622.896,00. 19.136.442.577 ,00. 43. Belanja Jalan, lrigasi dan Jaringan. 5.1.7.b.2. 62.279.343.497.00. 72.450.675.217.00. 44. Belanja Aset Tetap LainnYa. 5.1.7.b.2. 319.035.950,00. 7.838.864.759,00. 45. Belanja Aset Lainnya. 5-1.7.b.2. 46. Jumlah Arus Kas Keluar. 40. 116.268.06s.828,00. 47. lAiu-sxas eersin ol-rinitlvitas. 48. Aktivitas Pembiayaan lArus Xas dari. 49. t_. lnvestasi. Arus Kas Masuk. 5.1.7.b.3. 51. I PenerimaanKembaliPemberianPinjamanDaerah l-tumuierus xas nasix. (116.268.065.828,00). 119.474.050.103,00 (1'19.47 4.050.. 1. 03,00). 5.1.7.c 5 1.7.c.1. I_. 50. 0,0c. 5.1.7.c.1. 791.840.200,00. 729.483.000,00. 791.840.200,00. 729.483.000,00.

(13) 52. Aru3l(s Kefirr Feqptaa Hd (lftestasi). 53. il 55 56 57. Gfiten. URAlAil. Ho.. Pemefutah tlaerah. 6.1-7-c2. Feqembabn l(elebtran Tu{angnn Guu. t.1.7-c.2. Fenrberbn Piriman lcpada Masyafielet. E-i.7.c,2. Jtrylnlrftlnrsr(ri KC.N. ttr Afftftar PemtleYaan l(ac d AHvlb ilon lnggtdl ^ru Arus l(a larl* Aru l(s Eonlh. 5.1-7-c.3. 50. 60. Fenerinaan lGsdi Bordahara Pengeluaan Tahun lehl. at.7.d.t. Penertonaan. 61. Pendapdan yang dfarqguhkan. 62. J.ntclAnBrlce.IrrAf.. u 6E. Uang. 6-1-7-{'-,2. 67. Pengsrtbalan l(olebftan Tuniarqnn Guru. 8.1.7.d2. 68. Jttfil/rlt,. 70. Atur. -. 1.m0.m0.m0,00 (270.517.000,001. r5e.800,001. 23.38a.S.707,00. 21-170.120.906,00. 2.(F7.3S/.6'15,00. fl)l.212.964,00. Atrlsl(sKdtirr t(r Botlth da; eruiilai ron. 23.9r13.3!t9-182,00. x).w.715.134,00. ir.i.o:. t(elni. 5.1.7.d.2. 69. dgn,0ql.0m,00. F.nE. 23.90620{.t71,00. $lsa-ihs Botdillera PettgeltlatanT;huti Be*itan. 66. 1.m0.m0.0d),00. &1.7.d.2 (F,FA. tffitan. 1.5fl1.(m_(xn00. 5.tJ.d.t. iGrr-l(aol(retr---. --. 3.0(n.(n0.{n0,00. i-i.iia-r. atJ.dt. 63. 20tl. 5-r.7.d. tufiturUpn FH( Kd[a (PFK] Kiinan Uaq llasult. 5i. M2. 5.1.7-c.2. Artgg.ten. l0neilon, (Fenunnanl Berllh l(e Sdam. Perlode. 2.(b7.397.645,00 181.785.295,00. 607.147.823,00. [email protected],00. 2t 55tt.s7.005,00. 23.868.285.674,00. (661.flt6.33't,001. t.tBt.t7t.tt6:1.00. 17.tlBt.3:t3.283,00. 19.3G0.5:yr.9t5,00. 7i. SaldoAuiC l(ec tf, Bt D. 5.1.7,e. 8.O9/!,.2n.08.1,00. 13.7i,''[email protected],00. 72. SddoAtlilrl(c. 5.1.7J. 50J11-560-s67,00. 3A(n0.Zn:884,90. 73. Terdlri. 71. 1(adl l(a llaerelt. 80.t7t-66t .$7,00. 33.090.2t7.684,00. 75. l(a. 76. l(id. dari:. dl Bendeftra. Feqiluiran. Bendelua Penerlma. 99130i-S29"00. 8t2778.883,00. 28.t26.000,00. 37.738.3011,00. Waryi-Wartgi, 10 l/lei 2013 BUPAN WAKATOBI. IT.HUGUA.

(14) Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wakatobi Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan lain). CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CaLK) PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI TAHUN ANGGARAN 2012 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.1.1 Maksud Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah selama akhir periode pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi aktivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan. Penyusunan Laporan Keuangan atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Wakatobi Tahun Anggaran 2012 dimaksudkan untuk memenuhi kewajiban Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada pasal 184 UndangUndang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Permendagri 13 Tahun 2006 pasal 298 (1) tentang pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Pemerintah Kabupaten Wakatobi selaku entitas pelaporan dan mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang telah dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan: a. Akuntabilitas Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. b. Manajemen Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entititas pelaporan dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan pengelolaan dan pengendalian atas seluruh asas dalam kewajiban dan ekuitas dana pemerintah untuk kepentingan masyarakat. c. Transparansi Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-undangan. d. Keseimbangan Antargenerasi Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerimaan pemerintah pada periode pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan dan apakah generasi yang akan datang diasumsikan dapat ikut menanggung beban pengeluaran tersebut.. 8.

(15) Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wakatobi Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan lain). e.. Evaluasi Kerja Mengevaluasi kinerja entitas pelaporan, terutama dalam penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola pemerintah untuk mencapai kinerja yang direncanakan.. 1.1.2. Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Pelaporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wakatobi menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat keputusan baik keputusan ekonomi sosial maupun politik dengan: a. menyediakan informasi tentang sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya keuangan; b. menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan; c. menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai; d. menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya; e. menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek, maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman; f. menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan apakah mengalami kenaikan atau penurunan akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan. Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan menyediakan informasi mengenai pendapatan, belanja, transfer, dana cadangan, pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas dana dan arus kas Pemerintah Kabupaten Wakatobi sebagai entitas pelaporan. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wakatobi terdiri dari: a.. Laporan Realisasi Anggaran Laporan realisasi anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan pemakaian sumber daya keuangan yang dikelola informasi mengenai realisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Wakatobi, yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan. Unsur yang dicakup secara langsung oleh laporan realisasi anggaran terdiri dari pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit dan pembiayaan dari suatu entitas pelaporan yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannnya dalam satu periode pelaporan. Laporan realisasi anggaran ini berguna bagi para pengguna laporan dalam mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber-sumber daya ekonomi, akuntabilitas dan ketaatan entitas pelaporan terhadap anggaran dengan menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi serta menyediakan informasi mengenai realisasi anggaran secara menyeluruh yang berguna dalam mengevaluasi kinerja pemerintah dalam hal efisiensi dan efektivitas pengguna anggaran.. 9.

(16) Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wakatobi Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan lain). b. Neraca Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu. Setiap entitas pelaporan mengklasifikasikan asetnya dalam aset lancar dan nonlancar serta mengklasifikasikan kewajiban setiap entitas pelaporan mengelompokkan setiap pos aset dan kewajiban yang mencakup jumlahjumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu 12 bulan. Neraca menyajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya pos-pos sebagai berikut: 1) Kas dan setara kas 2) Investasi jangka pendek 3) Piutang pajak dan bukan pajak 4) Persediaan 5) Investasi jangka panjang 6) Aset tetap 7) Kewajiban jangka pendek 8) Kewajiban jangka panjang 9) Entitas dana c. Laporan Arus Kas Laporan arus kas merupakan bagian dari laporan keuangan yang menyajikan informasi kas sehubungan dengan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris yang menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir kas pemerintah daerah selama periode tertentu. Laporan arus kas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh dari aktivitas tersebut diatas terhadap posisi kas dan setara kas pemerintah daerah, serta dapat digunakan untuk mengevaluasi hubungan antar aktivitas operasi, investasi, pembiayaan dan non anggaran. d. Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk tujuan umum, dan dimaksudkan agar laporan keuangan dapat digunakan oleh pengguna atau pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk pembaca tertentu ataupun manajemen entitas pelaporan. Dalam rangka pengungkapan yang memadai dan mudah untuk dipahami, catatan atas laporan keuangan mengungkapkan hal-hal sebagai berikut sebagai berikut. 1) Mengungkapkan informasi umum tentang entitas pelaporan dan entitas akuntansi; 2) Menyajikan informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi makro; 3) Menyajikan Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target; 4) Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadiankejadian penting lainnya: 5) Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada lembar muka laporan keuangan; 6) Mengungkapkan informasi yang di haruskan oleh pernyataan standar akuntansi pemerintahan yang belum di sajikan dalam lembar muka laporan keuangan;. 10.

(17) Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wakatobi Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan lain). 7). Informasi lain yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.. 1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Pelaporan keuangan pemerintah Kabupaten Wakatobi diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur keuangan pemerintah adalah: a. Undang-Undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; b. Undang-Undang No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; c. Undang-Undang No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; d. Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; e. Undang-Undang No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah; f. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan; g. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; h. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara serta Penyampaiannya; k. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Kabupaten Wakatobi; l. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011, tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Wakatobi Tahun Anggaran 2012; m. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2012 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Wakatobi Tahun Anggaran 2012; n. Peraturan Bupati Wakatobi Nomor 7 Tahun 2011 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Wakatobi Tahun Anggaran 2012. o. Peraturan Bupati Wakatobi Nomor 5 Tahun 2012 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Wakatobi Tahun Anggaran 2012. 1.3 Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, maka sistematika isi Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wakatobi Tahun Anggaran 2012 adalah sebagai berikut:. 11.

(18) Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wakatobi Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan lain). BAB 1. Pendahuluan A. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan B. Landasan hukum penyusunan laporan keuangan C. Sistematika penyajian catatan atas laporan keuangan BAB 2. Ekonomi Makro dan Kebijakan Keuangan A. Ekonomi Makro B. Kebijakan Keuangan C. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD BAB 3. Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan A. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan B. Hambatan dan Kendala dalam Pencapaian Target yang telah Ditetapkan BAB 4. Kebijakan Akuntansi A. Entitas Pelaporan Keuangan Daerah B. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan C. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan D. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang Ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan BAB 5. Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan A. Aset B. Kewajiban C. Ekuitas Dana D. Pendapatan E. Belanja F. Pembiayaan G. Komponen-komponen Laporan Arus Kas BAB 6. Penjelasan atas Informasi Nonkeuangan BAB 7.Penutup. 12.

(19) Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wakatobi Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan lain). BAB 2 EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN KEUANGAN 2.1 Ekonomi Makro Otonomi daerah dan kebijakan fiskal merupakan suatu proses yang bersifat dinamis. Pelaksanaan otonomi daerah dan kebijakan fiskal telah berjalan lebih dari delapan tahun. Sebagai wujud nyata terhadap komitmen otonomi daerah sekaligus kemauan politik Pemerintah untuk melakukan reformasi dan demokratisasi, Pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang (UU) Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah sebagai penyempurnaan dari UU Nomor 22 Tahun 1999 dan UU Nomor 25 Tahun 1999. Penggantian UU tersebut tidak terlepas dari terbitnya tiga paket UU di bidang Keuangan Negara yaitu UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Otonomi daerah memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan di luar yang menjadi urusan Pemerintah Pusat. Daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan daerah dalam rangka memberi pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa, dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Otonomi daerah dilaksanakan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya, nyata, dan bertanggung jawab. Sebagai dampak dari kebijakan pemerintah pusat dalam melaksanakan Otonomi daerah, sangat mempengaruhi pula kebijakan suatu daerah dalam mengelola keuangan, baik yang bersumber dari PAD ataupun Dana Transfer. Timbulnya semangat baru untuk mengembangkan diri dengan menggali semua potensi daerah untuk kesejahteraan masyarakat. Dengan Pendapatan Asli Daerah yang tinggi ditambah dengan dana perimbangan dari pemerintah pusat dan penerimaan lain-lain yang sah, diakumulasikan menjadi APBD guna membiayai tugas-tugas pelayanan pemerintah daerah dan programprogram pembangunan yang direncanakan. Secara umum asumsi dasar yang digunakan dalam penyusunan APBD Perubahan Kabupaten Wakatobi Tahun Anggaran 2012, sangat dipengaruhi oleh asumsi kondisi ekonomi makro yang digunakan dalam penyusunan APBN Perubahan Tahun Anggaran 2012 serta dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi keuangan negara tahun 2012. Asumsi dimaksud adalah asumsi dasar yang digunakan dalam APBN Perubahan Tahun Anggaran 2012 yang meliputi: 1. asumsi Pertumbuhan ekonomi dalam APBN- P Tahun Anggaran 2012 sebesar 6,5 persen lebih tinggi dari APBN 2012 hanya sebesar 6,4 persen; 2. asumsi Laju inflasi dalam APBN-P Tahun Anggaran 2012 5,65 persen lebih tinggi bila dibandingkan dengan APBN Tahun Anggaran 2012 hanya mencapai 5,3 persen; 3. asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika (Rp/US$ 1) dalam APBN-P Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp8.700,00 mengalami penguatan bila dibandingkan dengan APBN Tahun Anggaran 2012 dari Rp9.250,00 ; 4. asumsi suku bunga suku bunga nasional (SBN) dalam APBN-P tahun anggaran 2012 sebesar 5,6 persen lebih rendah bila dibandingkan dengan angka APBN Tahun Anggaran 2012 sebesar 6,5 persen;. 13.

(20) Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wakatobi Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan lain). 5. Harga minyak mentah indonesia (Indonesia Crude Price) dalam APBN-P Tahun Anggaran 2012 sebesar US$95 perbarel lebih tinggi bila dibandingkan APBN 2012 sebesar US$80 per-barel; 6. Lifting minyak (MBCD) APBN-P TA 2012 US$ 945 perbarel per hari lebih rendah bila dibandingkan APBN 2012 sebesar US$970; 7. Persentase angka pengangguran terbuka sebesar 7,41 persen dari angkatan kerja; 8. Persentase penduduk miskin sebesar 11,5 – 12,5 persen pada tahun 2012. 9. Defisit APBN Perubahan 2012 sebesar 2,05 persen dari PDB; 2.1.1. Laju Inflasi Laju inflasi Kabupaten Wakatobi pada tahun 2007 sebesar 5,86 persen meningkat menjadi 5,90 persen pada tahun 2008. Pada tahun 2009 laju inflasi di Kabupaten Wakatobi sebesar 7,73 persen dan pada tahun 2010 menurun secara dratis hanya mencapai angka 2,64 persen dan pada tahun 2011 diperkirakan akan mengalami peningkatan yaitu kisaran 6,8 – 7,0 persen lebih tinggi bila dibandingkan dengan angka inflasi Indonesia 5,65 (APBN-P 2011) dan Sulawesi Tenggara pada tahun 2011. Peningkatan tersebut, terutama dipicu oleh (a) Rencana pemerintah pusat untuk menaikkan tarif dasar listrik yang akan berimplikasi terhadap kenaikan harga jual barang (produk) sembilan bahan pokok, (b) Tata letak Kabupaten Wakatobi pada daerah kepulauan dengan asumsi semua kebutuhan barang industri/pabrik didatangkan dari daerah lain ; (c) Apresiasi dampak kenaikan harga kebutuhan pokok sandang dan pangan ; (d) Pengaruh kenaikan tarif dan biaya transportasi udara dan laut; (e) Lemahnya daya beli masyarakat; (f) Peningkatan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana dasar dan penunjang, baik yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Wakatobi, pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, maupun yang dilaksanakan oleh pihak lainnya. Kondisi tersebut, sedikit banyak memicu kenaikan harga bahan-bahan bangunan di daerah ini.. 2.1.2. Pertumbuhan Ekonomi Perkembangan dan kondisi ekonomi makro Kabupaten Wakatobi selama kurun waktu lima tahun terakhir (2007 – 2011) menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan, antara lain ditandai dengan Laju pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2007 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wakatobi sebesar 6,09 persen dan mengalami peningkatan sampai mencapai angka 10,44 persen tahun 2011. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wakatobi Dalam kurun waktu lima tahun (2007-2011), sangat signifikan yakni mengalami peningkatan sebesar 4,35 persen. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Wakatobi tahun 2007-2011 dapat terlihat pada gambar 1 di bawah ini :. 14.

(21) Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wakatobi Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan lain) Gambar 1. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Wakatobi Tahun 2007-2011. Sumber : Kerjasama Bappeda dan BPS Kabupaten Wakatobi: 2007-2011 diolah. Sektor – sektor yang dominan dan berperanan besar dalam menunjang laju. pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wakatobi tahun 2011 yaitu: sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 15,50 persen. Kontribusi sektor ini mengalami peningkatan jika di bandingkan dengan tahun 2007 yakni hanya sebesar 10,53 persen. Sektor yang memberikan kontribusi yang besar setelah sektor perdagangan hotel dan restoran yakni sektor pengangkutan dan komunikasi yang memberikan kontribusi sebesar 14,64 persen tahun 2011. Sektor ini selama tahun 2007-2011 kontribusinya meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang hanya memberikan kontribusi sebesar 4,95 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wakatobi. Sektor ke-3 yang berperan besar terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten wakatobi tahun 2011 yakni sektor industri pengolahan yang memberikan kontribusi sebesar 11,89 persen pada tahun 2011. Sedangkan sektor lain yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wakatobi pada tahun 2011 di bawah 11 persen yakni sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan sebesar 10,77 persen; sektor pertambangan dan penggalian berkontribusi sebesar 9,71 persen; Sedangkan sektor bangunan memberikan kontribusi sebesar 9.58 persen; sektor jasa memberikan kontribusi sebesar 8,49 persen; sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 8,45 persen serta sektor listrik, gas dan air bersih memberikan kontribusi sebesar 7,64 persen. 2.1.3. Struktur Ekonomi Wilayah Apabila dilihat dari sisi struktur perekonomian Kabupaten Wakatobi sampai dengan tahun 2011, maka sektor yang paling berperan terhadap pembentukan total PDRB Kabupaten Wakatobi masih didominasi oleh sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan (urutan Pertama) sebesar 40.85 persen, lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2007 mencapai 49,98 persen. Penurunan ini disebabkan menurunnya peranan dari sub sektor tanaman pangan dan subsektor peternakan dan meningkatnya distribusi sektor lain dalam pembentukan PDRB Kabupaten Wakatobi. Kemudian sektor kedua yang berperan dominan dalam struktur perekonomian Kabupaten Wakatobi pada tahun 2010 yakni sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 21.78 persen, lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2007 hanya sebesar 15,07 persen. Peningkatan sektor perdagangan, hotel dan restoran disebabkan karena daya beli masyarakat semakin baik dan. 15.

(22) Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wakatobi Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan lain). bertambahnya jumlah penghuni hotel dan restoran dalam mengikuti berbagai kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Wakatobi umumnya, khususnya pada sektor pariwisata. Sektor ketiga yang berperan domiman dalam struktur perekonomian Kabupaten Wakatobi pada tahun 2011 yakni sektor jasa- jasa sebesar 16,88 persen, lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2007 yakni sebesar 16,11 persen. Kemudian sektor keempat yang berperan dominan terhadap struktur perekonomian Kabupaten Wakatobi pada tahun 2011 yakni sektor keuangan, persewaan bangunan dan jasa perusahaan sebesar 5.75 persen, lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang hanya sebesar 6,33 persen. Sektor kelima yang berperan domiman terhadap struktur perekonomian Kabupaten Wakatobi pada tahun 2011 yakni sektor Konstruksi/Bangunan sebesar 5.30 persen, lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2007 hanya sebesar 3,75 persen. Sektor keenam yang berperan domiman terhadap struktur perekonomian Kabupaten Wakatobi pada tahun 2011 yakni sektor pertambangan dan penggalian sebesar 3.37 persen, lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2007 hanya sebesar 2,73 persen. Kemudian sektor ketujuh yang berperan domiman terhadap struktur perekonomian Kabupaten Wakatobi pada tahun 2011 yakni sektor industri pengolahan sebesar 2,86 persen, menurun bila dibandingkan dengan tahun 2007 sebesar 2,91 persen. Sektor kedelapan yang berperan dominan terhadap struktur perekonomian Kabupaten Wakatobi pada tahun 2011 yakni sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 2,43 persen, lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2011 hanya sebesar 2,30 persen. Sektor kesembilan yang berperan terhadap struktur perekonomian Kabupaten Wakatobi pada tahun 2011 yakni sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 0,78 persen, lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2007 hanya sebesar 0,83 persen. 2.1.4. Pertumbuhan PDRB Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Wakatobi Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) selama tahun 2007-2011 mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 Nilai PDRB (ADHB) Kabupaten Wakatobi sebesar Rp539.450.000.000,00 dan mengalami peningkatan sampai mencapai angka Rp1.090.400.000.000,00 pada tahun 2011. Hal ini menunjukkan bahwa PDRB Kabupaten Wakatobi selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan sebesar Rp550.950.000.000,00. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Wakatobi Atas Dasar Harga Konstan mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 Nilai PDRB (ADHK) Kabupaten Wakatobi sebesar Rp205.740.000.000,00. Pada Tahun 2011 Nilai PDRB (ADHK) Kabupaten Wakatobi mengalami peningkatan sampai mencapai angka Rp308.680.000.000,00 atau mengalami peningkatan Rp102.290.000.000,00 atau sebesar 50,03% jika dibanding dengan tahun 2007.. 2.1.5. PDRB Perkapita Apabila dilihat dari sisi pendapatan (PDRB) perkapita Kabupaten Wakatobi Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) semakin membaik dari tahun ke tahun. Hal ini terlihat trend perkembangannya PDRB perkapita Kabupaten Wakatobi tahun. 16.

(23) Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wakatobi Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan lain). 2007-2011. Pada Tahun 2007 PDRB perkapita Kabupaten Wakatobi sebesar Rp5.350.000 pertahun. Sedangkan pada tahun 2009 PDRB perkapita Kabupaten Wakatobi mengalami peningkatan sebesar Rp1.600.000,00 dari Rp7.220.000,00 tahun 2008 menjadi Rp8.820.000,00 juta tahun 2009. Sedangkan tahun 2011 PDRB perkapita Kabupaten Wakatobi meningkat lagi sampai mencapai angka Rp11.500.000,00. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan PDRB perkapita Kabupaten Wakatobi selama lima tahun terakhir (2007-2011) mengalami peningkatan yang sangat signifikan yakni Rp6.150.000,00. 2.1.6. Tingkat Kemiskinan Selain kondisi ekonomi Makro Kabupaten Wakatobi yang mengalami perbaikan selama tahun 2007-2011. Tingkat kemiskinan yang ada di Kabupaten Wakatobi juga mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2007 persentase angka kemiskinan di Kabupaten Wakatobi sebesar 24,51 persen dan mengalami penurunan pada tahun 2008 sampai mencapai angka 22,53 persen. Pada tahun 2009 juga mengalami penurunan sehingga mencapai angka 20,44 persen. Pada tahun 2011 persentase angka kemiskinan di Kabupaten Wakatobi mampu ditekan sampai dengan 17,43 persen. Jika dilihat perkembangan angka kemiskinan selama lima tahun terakhir, persentase angka kemiskinan di Kabupaten Wakatobi dapat diturunkan sebesar 7,08 persen.. 2.1.7. Lain-lain Asumsi Pada tahun 2010 dan tahun 2011 terjadi kenaikan gaji PNS masing-masing sebesar 10 persen serta gaji ke-13. Dalam konteks perekonomian daerah, kenaikan gaji PNS biasanya akan memicu inflasi. Take home pay PNS akan mengalami peningkatan yang signifikan dan berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan dan pendapatan perkapita secara keseluruhan. Nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar diasumsikan pada posisi Rp9.300,00. Asumsi ini penting karena berpengaruh terhadap pendapatan dari perdagangan luar daerah secara netto Kabupaten Wakatobi. Hal ini juga berpengaruh terhadap distribusi barang terutama barang-barang yang berbahan baku dari luar daerah yang selanjutnya dapat berpengaruh pada Pendapatan Domestik Regional Bruto Kabupaten Wakatobi. Asumsi dasar sebagaimana yang telah diuraikan tetap memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: a. Adanya resesi ekonomi global, mengakibatkan penurunan permintaan terhadap komoditi eksport, utamanya pada negara-negara tujuan eksport komoditi tambang, perikanan dan perkebunan yang berdampak terhadap perekonomian nasional, sehingga menimbulkan dampak yang kurang baik pada perekonomian Kabupaten Wakatobi. b. Menurunnya fungsi intermediasi perbankan karena kebijakan moneter yang ketat. Akibatnya pertumbuhan kredit untuk tujuan konsumsi dan investasi akan menurun.. 17.

(24) Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wakatobi Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan lain). 2.2. Kebijakan Keuangan Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Wakatobi mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku, yakni Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2011, tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Wakatobi Tahun Anggaran 2012, Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Wakatobi Tahun Anggaran 2012, Peraturan Bupati Wakatobi Nomor 07 Tahun 2011 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Wakatobi Tahun Anggaran 2012, Peraturan Bupati Wakatobi Nomor 11 Tahun 2012 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Wakatobi Tahun Anggaran 2012, dimulai dengan penganggaran APBD, penatausahaan dan pelaksanaan APBD, sampai dengan pelaporan dan pertanggungjawaban APBD. Substansi dari tujuan utama penganggaran meliputi (1) stabilitas fiskal, (2) alokasi sumber daya sesuai prioritas dan (3) pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien. Stabilitas fiskal yang baik dan penerapan sistem perencanaan dan penganggaran dengan persepektif jangka menengah dan jangka pendek, merupakan kunci bagi kepastian pendanaan kegiatan pemerintah daerah, dalam kondisi dimana dana yang tersedia sangat terbatas sedangkan kebutuhannya begitu besar. Alokasi sumber daya sesuai prioritas, perlu dibatasi dengan indikasi pagu yang realistis agar tekanan pengeluaran/pembelanjaan tidak mengganggu pencapaian tujuan fiskal. Dengan penetapan pagu indikatif pada tahap awal sebelum dimulai penganggaran, para pelaku anggaran dapat menentukan kebijakan dan prioritas anggaran, termasuk keputusan mengenai “trade-off” antara keputusan yang telah diambil di masa lalu dan yang akan diambil pada masa yang akan datang. Dengan tercapainya 2 (dua) tujuan, yaitu stabilitas fiskal dan alokasi sumber daya sesuai prioritas, maka tujuan yang ketiga yakni pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien juga akan dapat dicapai. Sejalan dengan kemampuan keuangan daerah, maka Pemerintah Kabupaten Wakatobi dalam rangka mendorong pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan menjalankan arah dan kebijakan keuangan daerah yang meliputi Kebijakan Pendapatan Daerah, Kebijakan Belanja Daerah dan Kebijakan Pembiayaan Daerah sebagai berikut : 2.2.1. Kebijakan Pendapatan Daerah Untuk meningkatkan pendapatan daerah maka dirumuskan arah dan kebijakan yang bersifat umum yang diuraikan sebagai berikut: a. Menetapkan regulasi baru berupa Perda dan Peraturan Pelaksanaanya, meningkatnya pendapatan daerah yang diarahkan pada upaya-upaya penggalian sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah baik yang bersumber dari sektor Pariwisata dan perikanan, maupun sumber Pendapatan Asli Daerah lainnya.. 18.

(25) Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wakatobi Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan lain). b. Kebijakan umum pendapatan yang akan ditempuh dalam rangka meningkatkan Pendapatan Daerah pada Tahun 2012 adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan penerimaan sumber-sumber pendapatan asli daerah, antara lain melalui peningkatan pengawasan dan penyempurnaan sistem dan mekanisme pengelolaannya. 2. Optimalisasi pengelolaan sumber daya alam khususnya di bidang perikanan dan kelautan serta pariwisata melalui kerjasama dan sumbangan pihak ketiga. 3. Optimalisasi pengelolaan aset daerah melalui penataan kelembagaan daerah. 4. Peningkatan koordinasi dengan Pemerintah Pusat terkait dengan perolehan Dana Perimbangan seperti DAU, DAK dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Adapun strategi yang ditempuh didalam meningkatkan pendapatan daerah dilakukan melalui optimalisasi pendapatan daerah dengan tetap memperhatikan kemampuan sosial ekonomi masyarakat. Bertitik tolak dari proporsi Pendapatan Daerah yang terbesar diperoleh dari Dana Perimbangan maka prioritas Pendapatan Daerah dititik beratkan pada menjalin kerja sama yang harmonis, berkesinambungan dan terprogram dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat dengan tidak mengabaikan upayaupaya yang dilakukan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Peningkatan dan penggalian sumber – sumber Pendapatan Asli Daerah baik melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi sangat diperlukan sebab peningkatan realisasi Pendapatan Asli Daerah merupakan salah satu indikator keberhasilan Pemerintah Daerah dan pada saat yang sama mencerminkan perkembangan ekonomi dan kesadaran masyarakat sekaligus merupakan wujud partisipasi masyarakat didalam proses penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan. 2.2.2. Kebijakan Belanja Daerah. Belanja daerah merupakan unsur pengeluaran uang kas dalam suatu periode tahun anggaran tertentu yang menjadi beban belanja daerah. Untuk mendapatkan manfaat yang besar bagi kepentingan masyarakat dan daerah atas pengelolaan belanja daerah maka perlu dirumuskan kebijakan umum Anggaran dimaksud yaitu: a. dalam rangka pelaksanaan penyelengaraan kegiatan urusan dan kewenangan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Wakatobi serta guna menyelaraskan program dan kegiatan, maka kebijakan belanja daerah didasarkan pada urusan Pemerintahan yang terdiri atas belanja urusan wajib dan belanja urusan pilihan, yang diuraikan menurut program dan kegiatan serta disesuaikan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah; b. bahwa klasifikasi belanja menurut urusan Pemerintahan yang penanganannya dalam bagian tertentu atau bidang tertentu dapat dilaksanakan bersama antara Pemerintah dengan Pemerintah daerah yang ditetapkan berdasarkan ketentuan Undang-Undang dan dijabarkan dalam bentuk program yang diklasifikasikan menurut urusan wajib dan pilihan;. 19.

(26) Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wakatobi Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan lain). c. bahwa untuk menyesuaikan dengan urusan pemerintah daerah, maka kebijakan belanja disusun berdasarkan urusan pemerintahan dan organisasi, perincian jenis belanja. d. bahwa dalam pengelolaan keuangan yang diwujudkan dalam bentuk belanja, maka belanja dikelompokkan dalam belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang tidak terkait langsung dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah dialokasikan untuk membiayai pengeluaran daerah dalam rangka membiayai gaji pegawai negeri sipil, subsidi, bantuan sosial, bantuan keuangan kepada pemerintah desa dan belanja tak terduga, sedangkan belanja langsung adalah belanja yang dialokasikan untuk membiayai pengeluaranpengeluaran daerah dalam rangka memenuhi kepentingan masyarakat yang manfaatnya secara langsung dirasakan atau dinikmati oleh masyarakat. Belanja daerah pada Tahun Anggaran 2012 setelah perubahan, diarahkan untuk mendanai program dan kegiatan prioritas pada beberapa urusan pemerintahan daerah, baik urusan wajib maupun urusan pilihan yang meliputi belanja tidak langsung dan belanja langsung. Khusus belanja pada urusan pendidikan pada tahun anggaran 2012 telah dialokasikan dana untuk rehabilitasi, pembangunan gedung kantor dan sekolah. Selain prioritas sebagaimana disebutkan di atas maka pendanaan untuk Program Perak, Subsidi Penerbangan, peningkatan pelayanan Bandara Matahora, dan mengefektifkan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara juga merupakan prioritas pembangunan daerah dalam alokasi perubahan anggaran tahun ini. Terkait dengan program Perak, maka difokuskan pada upaya pendampingan kelompok-kelompok usaha bersama (KUBE) agar bekerja profesional, kreatif, dan manajemen keuangan yang terpadu. Untuk subsidi penerbangan akan difokuskan pada kebijakan penambahan belanja mengingat laju penumpang setiap kali penerbangan dari hari ke hari cukup meningkat. Berdasarkan atas adanya perubahan-perubahan sebagaimana telah dikemukakan maka belanja yang dilakukan oleh masing-masing Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) pada urusan wajib dan pilihan pada dasarnya mengalami perubahan. Secara umum, program dan kegiatan di setiap SKPD yang berubah alokasi pendanaannya dapat diuraikan dibawah ini: a. Urusan pendidikan, melalui Dinas Pendidikan Nasional akan memfokuskan kebijakan belanjanya pada program-program yang berubah yakni program pendidikan anak usia dini, program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun pada kegiatan pembangunan/rehabilitasi fisik sekolah, penyediaan sarana pendidikan dan sarana perpustakaan (DAK+Pendamping), program pendidikan menengah kegiatan penyediaan bantuan operasional manajemen mutu dan program hari-hari besar kegiatan peringatan hari aksara nasional serta program pendidikan nonformal yang difokuskan pada pembangunan rumah pintar di Desa Sama Bahari Kecamatan Kaledupa. Selain itu, UPTD, SMA/SMK, dan SMP se-Kabupaten Wakatobi terfokus pada pengembangan peralatan dan perlengkapan kantor melalui program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, misalnya pengadaan komputer dan lain sebagainya. b. Urusan kesehatan melalui Dinas Kesehatan dan RSUD difokuskan pada program peningkatan sarana dan prasarana aparatur melalui kegiatan. 20.

(27) Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wakatobi Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan lain). pengadaan/pembangunan gedung, penyediaan sarana dan prasarana Puskesmas/Pustu dan RSUD, kemudian kegiatan peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan dan yang terpenting adalah penunjangan operasional puskesmas/pustu/poskesdes se-Kabupaten Wakatobi. c. Urusan pekerjaan umum hanya terfokus pada pemeliharaan jalan serta upaya monitoring dan evaluasi keproyekkan yang sementara berjalan. d. Urusan penataan ruang terfokus pada program perencanaan tata ruang yakni program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan melalui kegiatan Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan persampahan dan kerja sama pengelolaan sampah. Selanjutnya, urusan perhubungan terfokus pada program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan serta program pengendalian dan pengamanan lalu lintas. e. Urusan lingkungan hidup diarahkan secara prioritas pada program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, pengendalian, pencemaran dan pengrusakan lingkungan hidup serta perlindungan dan konservasi sumber daya alam. f. Urusan sosial diarahkan pada program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja dan pembinaan keluarga miskin di pedesaan. Sedangkan urusan koperasi dan UMKM diarahkan secara prioritas pada program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri yaitu pada kegiatan pengembangan pasar lelang daerah. g. Urusan pemberdayaan masyarakat desa melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Program Pengembangan Kecamatan (PNPM-PP) cost berupa Pemberian Bantuan Dana Sharing (PNPM - PP). h. Urusan energi dan sumber daya mineral melalui Dinas Pekerjaan Umum, Pertambangan dan Energi memfokuskan pada program peningkatan pembangunan jalan dan jembatan serta pada program pembangunan infrastruktur perdesaan. i. Urusan pariwisata melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata diutamakan pada program pengembangan pemasaran pariwisata melalui kegiatan pengembangan sarana prasarana promosi pariwisata Wakatobi. Sementara itu, urusan perikanan dan kelautan menfokuskan programnya pada program pengembangan perikanan tangkap, program bina usaha dan pemasaran produk dan komoditas unggulan serta pada program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumber daya kelautan. 2.2.3. Kebijakan Pembiayaan Daerah. Kebijakan penerimaan pembiayaan dalam APBD Perubahan Kabupaten Wakatobi Tahun Anggaran 2012 yakni Rp33.962.181.036,00. Adapun kebijakan penerimaan pembiayaan tersebut diarahkan untuk: a. menampung Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun 2011 untuk membiayai kegiatan pembangunan yang akan dilanjutkan pada Tahun Anggaran 2012; dan b. penerimaan Kembali Pemberian pinjaman daerah.. 21.

(28) Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wakatobi Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan lain). Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Kabupaten Wakatobi Tahun Anggaran 2012 yakni Rp4.500.000.000,00 yang diarahkan pada: a. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah untuk meningkatkan penyediaan modal secara bertahap; b. Pengalokasian Pemberian Pinjaman Daerah. 2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD TA. 2012 Anggaran 2012 (Rp). Realisasi 2012 (Rp). 423.263.617.323,00. 431.820.921.029,00. 8.557.303.706,00. Pendapatan Asli Daerah. 16.820.309.908,00. 18.195.073.103,00. 1.374.763.195,00. Pendapatan Pajak Daerah. 2.338.066.500,00. 3.213.486.985,00. 875.420.485,00. Pendapatan Retribusi Daerah. 2.535.853.000,00. 3.016.929.819,00. 481.076.819,00. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan. 7.923.264.908,00. 7.923.264.908,00. -. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah. 4.023.125.500,00. 4.041.391.391,00. 18.265.891,00. Pendapatan Transfer. 401.347.307.415,00. 408.384.085.126,00. 7.036.777.711,00. Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan. 375.771.648.740,00. 381.654.733.773,00. 5.883.085.033,00. 19.463.009.804,00. 19.846.548.301,00. 383.538.497,00. 2.780.393.936,00. 8.279.940.472,00. 5.499.546.536,00. Dana Alokasi Umum. 308.676.985.000,00. 308.676.985.000,00. -. Dana Alokasi Khusus. 44.851.260.000,00. 44.851.260.000,00. -. Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya. 22.516.593.000,00. 22.516.593.000,00. -. Dana Penyesuaian. 22.516.593.000,00. 22.516.593.000,00. -. Transfer Pemerintah Provinsi. 3.059.065.675,00. 4.212.758.353,00. 1.153.692.678,00. Pendapatan Bagi Hasil Pajak. 3.059.065.675,00. 4.188.418.577,00. 1.129.352.902,00. -. 24.339.776,00. 24.339.776,00. Lain-Lain Pendapatan Yang Sah. 5.096.000.000,00. 5.241.762.800,00. 145.762.800,00. Pendapatan Lainnya. 5.096.000.000,00. 5.241.762.800,00. 145.762.800,00. Belanja. 452.725.798.359,00. 410.467.132.612,00. (42.258.665.747,00). Belanja Operasi. 313.997.617.505,00. 292.564.971.784,00. (21.432.645.721,00). Belanja Pegawai. 199.670.405.857,00. 193.728.562.264,00. (5.941.843.593,00). Belanja Barang. 95.977.318.333,00. 82.951.559.906,00. (13.025.758.427,00). Belanja Subsidi. 5.400.000.000,00. 4.974.815.114,00. (425.184.886,00). Belanja Hibah. 1.082.225.000,00. 448.000.000,00. (634.225.000,00). Belanja Bantuan Sosial. 3.924.500.000,00. 3.322.000.000,00. (602.500.000,00). Belanja Bantuan Keuangan. 7.943.168.315,00. 7.140.034.500,00. (803.133.815,00). Belanja Modal. 135.960.014.354,00. 116.268.065.828,00. (19.691.948.526,00). Belanja Tanah. 5.034.577.600,00. 2.366.859.000,00. (2.667.718.600,00). Belanja Peralatan dan Mesin. 16.094.543.686,00. 13.520.204.485,00. (2.574.339.201,00). Belanja Bangunan dan Gedung. 42.682.074.114,00. 37.782.622.896,00. (4.899.451.218,00). Uraian Pendapatan. Dana Bagi Hasil Pajak Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam). Pendapatan Bagi Hasil Lainnya. Lebih/Kurang (Rp). 22.

(29) Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wakatobi Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan lain) Uraian Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan. Anggaran 2012 (Rp). Realisasi 2012 (Rp). Lebih/Kurang (Rp). 71.745.818.954,00. 62.279.343.497,00. (9.466.475.457,00). 403.000.000,00. 319.035.950,00. (83.964.050,00). Belanja Tak Terduga. 2.768.166.500,00. 1.634.095.000,00. (1.134.071.500,00). Belanja Tak Terduga. 2.768.166.500,00. 1.634.095.000,00. (1.134.071.500,00). (29.462.181.036,00). 21.353.788.417,00. 50.815.969.453,00. Penerimaan Pembiayaan Daerah. 33.962.181.036,00. 33.903.295.736,00. (58.885.300,00). Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA). 33.111.455.536,00. 33.111.455.536,00. -. 850.725.500,00. 791.840.200,00. (58.885.300,00). Pengeluaran Pembiayaan Daerah. 4.500.000.000,00. 4.500.000.000,00. -. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah. 3.000.000.000,00. 3.000.000.000,00. -. -. -. -. 1.500.000.000,00. 1.500.000.000,00. -. 29.462.181.036,00. 29.403.295.736,00. (58.885.300,00). -. 50.757.084.153,00. 50.757.084.153,00. Belanja Aset Tetap Lainnya. Surplus / (Defisit) Pembiayaan. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah. Pembayaran Pokok Utang Pemberian Pinjaman Daerah Pembiayaan Netto Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA). -. 23.

(30) Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wakatobi Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan lain). BAB 3 IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN 3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Anggaran Kinerja Keuangan Secara Umum a. Realisasi Pendapatan Daerah Sumber Pendapatan Pemerintah Kabupaten Wakatobi pada tahun 2012 terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer dan Lain-Lain Pendapatan yang Sah. Pada tahun anggaran 2012 jumlah anggaran pendapatan adalah sebesar Rp423.263.617.323,00 sedangkan realisasinya mencapai Rp431.820.921.029,00 atau menunjukkan kinerja sebesar 102,02% dari yang dianggarkan. Pendapatan Asli Daerah memberikan kontribusi sebesar Rp18.195.073.103,00 atau 4,21% dibandingkan penerimaan pendapatan tahun 2012. Pendapatan Transfer memberikan kontribusi sebesar Rp408.384.085.126,00 atau sebesar 94,57% dibandingkan total penerimaan 2012. Lain-lain Pendapatan yang Sah memberikan kontribusi sebesar Rp5.241.762.800,00 atau 1,21% dari penerimaan 2012.. Komposisi Pendapatan Daerah 1,21%. 4,21%. Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Transfer. 94,57% Lain-Lain Pendapatan Yang Syah. Grafik 1 Komposisi Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2012 Sumber Data : Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kab. Wakatobi Tahun 2012. Adapun gambaran komposisi realisasi pendapatan Tahun Anggaran 2012 disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.a Komposisi Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun anggaran 2012 Uraian. Anggaran 2012. Realisasi 2012. Selisih Lebih / Kurang. Pendapatan Asli Daerah. 16.820.309.908,00. 18.195.073.103,00. 1.374.763.195,00. Pendapatan Pajak Daerah. 2.338.066.500,00. 3.213.486.985,00. 875.420.485,00. Pendapatan Retribusi Daerah. 2.535.853.000,00. 3.016.929.819,00. 481.076.819,00. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan. 7.923.264.908,00. 7.923.264.908,00. -. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah. 4.023.125.500,00. 4.041.391.391,00. 18.265.891,00. 24.

(31) Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wakatobi Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan lain) Tabel 3.b Komposisi Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat TA 2012 Uraian. Anggaran 2012. Realisasi 2012. Selisih Lebih / Kurang. Pendapatan Transfer. 401.347.307.415,00. 408.384.085.126,00. 7.036.777.711,00. Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan. 375.771.648.740,00. 381.654.733.773,00. 5.883.085.033,00. 19.463.009.804,00. 19.846.548.301,00. 383.538.497,00. 2.780.393.936,00. 8.279.940.472,00. 5.499.546.536,00. Dana Alokasi Umum. 308.676.985.000,00. 308.676.985.000,00. -. Dana Alokasi Khusus. 44.851.260.000,00. 44.851.260.000,00. -. Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya. 22.516.593.000,00. 22.516.593.000,00. -. Dana Penyesuaian. 22.516.593.000,00. 22.516.593.000,00. -. Transfer Pemerintah Provinsi. 3.059.065.675,00. 4.212.758.353,00. 1.153.692.678,00. Pendapatan Bagi Hasil Pajak. 3.059.065.675,00. 4.188.418.577,00. 1.129.352.902,00. -. 24.339.776,00. 24.339.776,00. Dana Bagi Hasil Pajak Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam). Pendapatan Bagi Hasil Lainnya. Tabel 3.c Komposisi Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah TA 2012 Jenis Pendapatan. Pagu Anggaran Setelah Perubahan. Realisasi. Lebih / Kurang. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah. 5.096.000.000,00. 5.241.762.800,00. 145.762.800,00. Bantuan Keuangan Dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya. 5.096.000.000,00. 4.826.437.800,00. (269.562.200,00). Bantuan Keuangan Dari Provinsi. 5.096.000.000,00. 4.826.437.800,00. (269.562.200,00). Pendapatan lainnya. -. 415.325.000,00. 415.325.000,00. Pendapatan Lainnya. -. 415.325.000,00. 415.325.000,00. b. Realisasi Belanja Daerah Realisasi belanja daerah Kab. Wakatobi Tahun Anggaran 2012 seluruhnya berjumlah Rp410.467.132.612,00 atau 90,67 % dari total anggaran belanja yang dialokasikan ke dalam APBD sebesar Rp 452.725.798.359,00. Untuk lebih jelas mengenai gambaran realisasi belanja daerah tahun anggaran 2012 adalah sebagai berikut : 1. Belanja Operasi Realisasi belanja operasi sampai dengan akhir tahun 2012 adalah sebesar Rp292.564.971.784,00 atau 93,17% dari total anggaran sebesar Rp313.997.617.505,00. Belanja operasi tersebut disajikan dalam tabel berikut : Tabel 3.d Realisasi Belanja Operasi Tahun Anggaran 2012 Uraian. Anggaran 2012. Realisasi 2012. Selisih Lebih / Kurang. Belanja Operasi. 313.997.617.505,00. 292.564.971.784,00. (21.432.645.721,00). Belanja Pegawai. 199.670.405.857,00. 193.728.562.264,00. (5.941.843.593,00). Belanja Barang. 95.977.318.333,00. 82.951.559.906,00. (13.025.758.427,00). Belanja Subsidi. 5.400.000.000,00. 4.974.815.114,00. (425.184.886,00). Belanja Hibah. 1.082.225.000,00. 448.000.000,00. (634.225.000,00). Belanja Bantuan Sosial. 3.924.500.000,00. 3.322.000.000,00. (602.500.000,00). Belanja Bantuan Keuangan. 7.943.168.315,00. 7.140.034.500,00. (803.133.815,00). 25.

(32) Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wakatobi Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan lain). 2. Belanja Modal Realisasi belanja modal sampai dengan akhir tahun 2012 adalah sebesar Rp116.268.065.828,00 atau 85,52% dari total anggaran sebesar Rp135.960.014.354,00 rincian belanja modal tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 3.e Realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2012 Uraian. Anggaran 2012. Realisasi 2012. Selisih Lebih / Kurang. Belanja Modal. 135.960.014.354,00. 116.268.065.828,00. (19.691.948.526,00). Belanja Tanah. 5.034.577.600,00. 2.366.859.000,00. (2.667.718.600,00). Belanja Peralatan dan Mesin. 16.094.543.686,00. 13.520.204.485,00. (2.574.339.201,00). Belanja Bangunan dan Gedung. 42.682.074.114,00. 37.782.622.896,00. (4.899.451.218,00). Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan. 71.745.818.954,00. 62.279.343.497,00. (9.466.475.457,00). 403.000.000,00. 319.035.950,00. (83.964.050,00). Belanja Aset Tetap Lainnya. 3. Belanja Tak Terduga Realisasi belanja tak terduga sampai akhir tahun 2012 adalah sebesar Rp1.634.095.000,00 atau 59,03% dari total anggaran sebesar Rp2.768.166.500,00 Tabel 3.f Realisasi Belanja Tak Terduga Tahun Anggaran 2012 Uraian. Anggaran 2012. Realisasi 2012. Selisih Lebih / Kurang. Belanja Tak Terduga. 2.768.166.500,00. 1.634.095.000,00. (1.134.071.500,00). Belanja Tak Terduga. 2.768.166.500,00. 1.634.095.000,00. (1.134.071.500,00). c. Pembiayaan Realisasi pembiayaan sampai dengan akhir tahun 2012 adalah sebagai berikut : 1. Penerimaan Pembiayaan Daerah Realisasi penerimaan pembiayaan daerah adalah sebesar Rp33.903.295.736,00 atau 99,83% dari total anggaran sebesar Rp33.962.181.036,00. Tabel 3.g Realisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah tahun anggaran 2012 Uraian. Anggaran 2012. Realisasi 2012. Penerimaan Pembiayaan Daerah. 33.962.181.036,00. 33.903.295.736,00. Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA). 33.111.455.536,00. 33.111.455.536,00. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah. Selisih Lebih / Kurang (58.885.300,00). 850.725.500,00. 791.840.200,00. (58.885.300,00). 2. Pengeluaran Pembiayaan Daerah Realisasi pengeluaran pembiayaan daerah adalah sebesar Rp4.500.000.000,00 atau 100,00% dari total anggaran sebesar Rp4.500.000.000,00. 26.

(33) Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wakatobi Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan lain) Tabel 3.h. Realisasi Pengeluaran Pembiayaan Daerah tahun anggaran 2012 Uraian. Realisasi 2012. Selisih Lebih / Kurang. Pengeluaran Pembiayaan Daerah. 4.500.000.000,00. 4.500.000.000,00. 0,00. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah. 3.000.000.000,00. 3.000.000.000,00. 0,00. Pembayaran Pokok Utang Pemberian Pinjaman Daerah. 3.2. Anggaran 2012. 1.500.000.000,00. 1.500.000.000,00. 0,00 0,00. Hambatan dan Kendala dalam Pencapaian Anggaran yang Telah Ditetapkan a. Pendapatan Meskipun secara keseluruhan Realisasi Pendapatan Daerah telah melampaui target yang telah ditetapkan namun masih terdapat potensi pendapatan yang belum optimal pencapaian kinerjanya. Beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi terkait dengan hal ini antara lain: 1. rendahnya potensi pendapatan akibat dari lemahnya infrastruktur sarana dan prasarana umum sumber Pendapatan Asli Daerah; 2. tingginya tingkat kebutuhan daerah (fiscal need) yang tidak sebanding dengan kapasitas fiskal (fiscal capacity) yang dimiliki daerah; 3. metode menghitung potensi Pendapatan Asli Daerah yang kurang efektif; 4. belum sepenuhnya optimal dalam pengelolaan BUMD. Beberapa strategi dan prioritas yang perlu dilakukan Pemerintah Kabupaten Wakatobi untuk memperbaiki sistem pengumpulan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah agar mampu meningkatkan pendapatan daerah antara lain: 1. penyederhanaan sistem dan prosedur administrasi pemungutan pajak dan retribusi daerah; 2. meningkatkan ketaatan wajib pajak dan pembayaran retribusi daerah; 3. menigkatkan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan Pendapatan Asli Daerah dengan peningkatan kualitas, kemudahan, ketepatan dan kecepatan pelayanan; 4. mendorong berkembangnya BUMD dan sektor swasta; dan 5. mendorong perkembangan dan peningkatan ekonomi lokal masyarakat Kabupaten Wakatobi sehingga menumbuhkan peran partisipatif dan kesadaran masyarakat dalam ikut membangun Kabupaten Wakatobi, salah satunya dengan membayar pajak dan retribusi daerah yang telah menjadi tanggung jawabnya. b. Belanja Beberapa permasalahan kinerja pengelolaan belanja daerah adalah: 1. terbatasnya kemampuan APBD dan bergantung pada dana perimbangan sehingga kemampuan belanja pun terbatas; 2. belum terkoordinasinya beberapa kegiatan yang menjadi prioritas dalam rangka mewujudkan visi dan misi daerah; 3. terbatasnya daya dukung pembangunan daerah; dan 4. perencanaan anggaran berbasis kinerja yang belum sempurna. Strategi dan prioritas APBD dalam perencanaan anggaran daerah termasuk kategori perumusan kebijakan anggaran yang disusun berdasarkan arah kebijakan APBD.. 27.

Gambar

Gambar 1.  Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Wakatobi Tahun 2007-2011
Grafik 1  Komposisi Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2012
Tabel 3.c Komposisi Realisasi Lain-Lain Pendapatan  Daerah Yang Sah TA 2012  Jenis Pendapatan  Pagu Anggaran
Tabel 3.e  Realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2012
+2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul “Analisis Tingkat Efisiensi Antara Bank Umum Syariah Dengan Bank Umum

Efisiensi tataniga dapat diukur menggunakan beberapa indikator meliputi saluran tataniaga yang terbentuk, fungsi-fungsi tataniaga yang dijalankan, struktur dan perilaku

Sedangkan pariwisata kedokteran ( medical tourism ) merupakan salah satu bentuk pariwisata kesehatan, yaitu aktivitas perjalanan wisata ke negara lain dengan tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah gelling agent semi sintetik HPMC yang optimum secara fisik dan kimia pada konsentrasi 15% menimbulkan iritasi pada kulit

Adanya ketentuan tersebut, maka terhadap tunggakan pembiayaan pada Bank BPR Mustaqim Sukamakmur pihak bank sebagai pemberi pembiayaan akan melakukan upaya penyelesaian tunggakan

Syukur Alhamdulilah Kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan segala Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH UKURAN

trilogi adalah suatu kesuksesan mainstream, jadi saya menganggap bahwa Anda telah melihat setidaknya satu angsuran atau mengetahui sesuatu tentang The Matrix.Namun

Define Problems, dalam pemberitaan pada Kompas.com ini, pendefinisian masalahnya adalah pernyataan Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Ni’am Sholeh