• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL E-JOURNAL. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) SAFARIAH NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ARTIKEL E-JOURNAL. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) SAFARIAH NIM"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TUNJUK AJAR MELAYU

DALAM NASKAH CERITA MAKYONG WAK PRAMBUN DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

ARTIKEL E-JOURNAL

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

SAFARIAH NIM 120388201016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Safariah. 2016. Analisis Tunjuk Ajar Melayu dalam Naskah Cerita Makyong ”Wak Prambun” dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahasa Indonesia kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Tanjungpinang. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Dosen Pembimbing I: Dra. Hj. Isnaini Leo Shanty, M.Pd. Dosen Pembimbing II: Drs. Said Barakbah Ali, MM.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan nilai-nilai tunjuk ajar Melayu yang terdapat dalam naskah cerita Makyong Wak Prambun dan implementasinya ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Teknik penelitian adalah teknik literatur/ tinjauan pustaka. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik studi pustaka, teknik dokumentasi dan teknik catat.

Berdasarkan hasil penelitian, naskah cerita Wak Prambun terdiri dari 408 dialog, 85 dialog di antaranya mengandung butir tunjuk ajar Melayu, dan 320 dialog tidak mengandung butir tunjuk ajar Melayu. Tunjuk ajar Melayu yang dominan dalam naskah cerita Makyong tersebut ialah ketaatan kepada pemimpin, berjumlah 12 dialog. Sedangkan butir tunjuk ajar yang paling sedikit ialah; Ikhlas dan rela berkorban, sifat pemaaf dan pemurah, serta hidup sederhana, masing-masing 1 dialog. Hal ini sesuai dengan tema cerita istana sentris dan kesetiaan seorang hamba kepada raja.

ABSTRACT

Safariah. 2016. Analysis of Malay Upbringings Guidance in Makyong Script “Wak Prambun” and Bahasa Indonesia Subject for Eleventh Grade Lesson Plan in Senior High School 6 Tanjungpinang. Skripsi. Bahasa dan Sastra Indonesia Department. Faculty of Teaching and Education. Raja Ali Haji Maritime University. Supervisor I: Dra. Hj. Isnaini Leo Shanty, M.Pd. Supervisor II: Drs. Said Barakbah Ali,MM.

This study aims to determine and describe the values that are taught in Malay that are found in Makyong script Wak Prambun and its implementation into the lesson plan (RPP). This study uses a qualitative approach with descriptive method while the technique used is the literature/literature review. The data collection techniques used in this study are literature review, documentation, and note taking.

According to the result, the Wak Prambun script consists of 408 dialogues, 85 among the dialogues contain some Malay upbringing guidance while 320 of them are not. The dominant Malay upbringing guidance in the Makyong script is obedience to leader, amounted to 12 dialogues. While the least upbringing guidance appear in the script are sincerity and willing to sacrifice, forgiveness and generosity, and leading a simple life, each with 1 dialog. This is consistent with the theme of the story which is palace centric and loyalty of a servant to the king.

(5)

1. Pendahuluan

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak saja menyebabkan retasnya batas-batas antar negara, tapi juga memicu berbagai macam perubahan yang mengakibatkan pergeseran nilai-nilai budaya dalam kehidupan masyarakat, Dengan pergeseran itu kehidupan tradisional semakin jauh dilupakan bahkan ditinggalkan masyarakatnya sendiri.

Tunjuk ajar Melayu memuat nilai-nilai luhur yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Orang Melayu mewariskan tunjuk ajarnya melalui kegiatan-kegiatan yang erat kaitannya dengan kehidupan. Makyong adalah seni teater tradisional masyarakat Melayu yang di dalamnya memuat unsur drama, tari, dan nyanyian. Makyong yang lambat laun semakin jarang dipentaskan ini juga sarat akan tunjuk ajar Melayu. Mengingat pentingnya sumbangsih Makyong, maka perlu diadakan pembaharuan demi menjaga keberlangsungannya selain dari menuliskan dialog-dialog lisan menjadi tulisan dalam bentuk naskah, yaitu melalui pendidikan di sekolah.

Hal ini akan bersinggungan langsung dengan generasi muda yang diharapkan dapat mewarisi nilai-nilai tunjuk ajar Melayu dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini perlu dilakukan karena satu di antara beberapa tugas pendidikan dalam mempertahankan nilai-nilai budaya yang masuk ke Indonesia adalah mengenalkan kebudayaan tradisi yang dimiliki Indonesia.

Tunjuk ajar Melayu yang dikaji dalam naskah satu diantara beberapa cerita Makyong ini diharapkan dapat menjadi wadah pembelajaran yang baik bagi siswa dan secara otomatis generasi muda dapat turut serta melestarikan kesenian tradisi yang sarat akan nilai-nilai luhur ini.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Menurut Suryabrata (2010:75-76) penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian. Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif karena penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh jawaban yang terkait dengan pendapat, tanggapan atau

(6)

persepsi seseorang sehingga pembahasannya harus secara deskriptif atau menggunakan uraian kata-kata.

Penelitian ini menggunakan teknik literatur/ tinjauan pustaka. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik studi pustaka, teknik dokumentasi dan teknik catat. Penelitian memanfaatkan dokumen padat isi sebagai objek penelitiannya menggunakan teknik yang paling umum yaitu teknik analisis isi/ content analysis/ kajian isi. Menurut Guba dan Lincoln (Moleong, 2011: 220), mendefinisikan kajian isi sebagai teknik penelitian untuk keperluan mendeskripsikan secara objektif, sistematis, dan kuantitatif tentang manifestasi komunikasi.

3. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, dalam naskah cerita Makyong Wak Prambun, dari 29 butir tunjuk ajar Melayu 19 butir di antaranya terkandung dalam dialog-dialog yang ada pada naskah cerita tersebut. Naskah cerita Makyong Wak Prambun terdiri dari 408 dialog, 85 dialog di antaranya mengandung butir tunjuk ajar Melayu, dan 320 dialog tidak mengandung butir tunjuk ajar Melayu. Sembilan belas butir tunjuk ajar Melayu itu di antaranya ialah; Ketaatan kepada pemimpin, 12 dialog, Persatuan, gotong-royong dan tenggang rasa, 4 dialog, keadilan dan kebenaran, 4 dialog, ikhlas dan rela berkorban, 1 dialog, bertanam budi dan membalas budi, 2 dialog, rassa tanggungjawab, 6 dialog, kasih sayang, 5 dialog, Hak dan milik, 1 dialog, musyawarah dan mufakat, 9 dialog, keberanian, 2 dialog, kejujuran, 10 dialog, sifat rendah hati, 6 dialog, bersangka baik, 4 dialog, keterbukaan, 3 dialog, sifat pemaaf dan pemurah, 1 dialog, sifat amanah, 6 dialog, memanfaatkan waktu, 7 dialog, mensyukuri nikmat Allah SWT, 2 dialog dan butir hidup sederhana, 1 dialog.

Sembilan belas tunjuk ajar Melayu tersebut di atas dapat ditemukan dalam dialog-dialog antara Cik Wang dengan Wak Prambun, Awang Pengasuh, Tok Penghulu Pekan, Putri Nang Kanom serta kehidupan rakyat istana di pekan pesara dan di dalam hutan.

4. Simpulan dan Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, dalam naskah cerita Makyong Wak Prambun, dari 29 butir tunjuk ajar Melayu 19 butir di antaranya terkandung dalam dialog-dialog yang ada pada naskah cerita tersebut. Naskah cerita Makyong Wak Prambun terdiri dari 408 dialog, 85

(7)

dialog di antaranya mengandung butir tunjuk ajar Melayu, dan 320 dialog tidak mengandung butir tunjuk ajar Melayu. Sembilan belas butir tunjuk ajar Melayu itu di antaranya ialah; Ketaatan kepada pemimpin, 12 dialog, Persatuan, gotong-royong dan tenggang rasa, 4 dialog, keadilan dan kebenaran, 4 dialog, ikhlas dan rela berkorban, 1 dialog, bertanam budi dan membalas budi, 2 dialog, rassa tanggungjawab, 6 dialog, kasih sayang, 5 dialog, Hak dan milik, 1 dialog, musyawarah dan mufakat, 9 dialog, keberanian, 2 dialog, kejujuran, 10 dialog, sifat rendah hati, 6 dialog, bersangka baik, 4 dialog, keterbukaan, 3 dialog, sifat pemaaf dan pemurah, 1 dialog, sifat amanah, 6 dialog, memanfaatkan waktu, 7 dialog, mensyukuri nikmat Allah SWT, 2 dialog dan butir hidup sederhhana, 1 dialog.

Berdasarkan hasil analisis di atas, maka tunjuk ajar Melayu yang dominan ialah ketaatan kepada pemimpin, berjumlah 12 dialog. Sedangkan butir tunjuk ajar yang paling sedikit ialah; Ikhlas dan rela berkorban, sifat pemaaf dan pemurah, serta hidup sederhana, masing-masing 1 dialog. Hasil analisis berupa tunjuk ajar Melayu yang terdapat dalam naskah cerita Makyong Wak Prambun dapat dijadikan sebagai bahan Rencana Pelaksanaan Pemelajaran di SMA yang berbasis KTSP. Peneliti merekomendasikan untuk menambah literatur mengenai cerita-cerita pementasan Makyong, penelitian selanjutnya dapat mengkaji aspek yang lain, penerapan tunjuk ajar Melayu dalam kehidupan sehari-hari serta pendidikan di sekolah yang memanfaatkan potensi daerah demi meningkatkan kepedulian generasi muda terhadap budayanya sendiri.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama

Alfirafindra, Raja. 2003. “Seni Pertunjukan Melayu bermuara di Provinsi Kepri” (dalam Menuju Masyarakat Sejahtera, Yogyakarta: Taju`ssalatin Press)

Esram, Juramadi. 2010. Konsepsi Raja Ali Haji tentang Pemerintahan (Filsafat Politik Melayu). Tanjungpinang: CV. Milaz Grafika

Depdikbud. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Effendy, Tenas. 2006. Tunjuk Ajar Melayu. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa

Endraswara, Suwardi. 2011. Metode Pembelajaran Drama (Apresiasi, Ekspresi, dan Pengkajian). Jakarta: PT. BUKU SERU

Jamari, Rakib. 2014. Tunjuk Ajar Melayu, Tentang Etika Kerukunan Umat Beragama (www.misterrakib.blogspot.com, diakses 15 Juni 2016)

Lumi, Annisa Fhismawati. 2011.” Citra dan Peranan Perempuan dalam Kumpulan Cerpen Sihir Perempuan Karya Intan Paramaditha dan Rencana Pelaksanaan Pemelajarannya di SMA” . Skripsi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang (Belum diterbitkan)

Malik dan Febriyandi Febby. 2013. Direktori Potensi Seni dan Budaya Melayu. Depok: Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau

Malik, Abdul. 2015. Akhlak Mulia;Tinjauan Sastra (dan) Agama. Batam: CV. Rizki Fatur Cemerlang

Malik. Abdul. 2014. Kehalusan Budi Memartabatkan Jati Diri. Tanjungpinang: Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Tanjungpinang

Malik, Abdul. 2012. Menjemput Tuah Menjunjung Marwah. Depok: PT Komodo Books Malik, Abdul. 2009. Memelihara Warisan yang Agung. Yogyakarta: Akar Indonesia

Moleong, Lexy. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT REMAJA ROSDA KARYA

Mulyasa, E. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Nainggolan, Kasiro A. 2011. “Studi Deskriptif Pertunjukan Mak Yong Cerita Putri Ratna Oleh Sinar Budaya Grup Medan”. Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan (Belum diterbitkan).

(9)

Pudentia. 2015. Membangkitkan Batang Terendam (www.academia.edu.com diakses 20-05-2015 08:34 WIB)

Raja Ali Haji. 2012. Tsamarat al-Muhimmah. Penyunting Abdul Malik. Tanjungpinang: Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Tanjungpinang

Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Suboh, Rosdeen. 2010. “Semiotik dalam Sastera Melayu:Kajian terhadap Cerita Dewa Muda” (dalam Filosofi Dunia Melayu, Tanjungpinang: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, hlm.489-490)

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, R&D. Bandung: Alfhabeta Suryabrata, Sumadi. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers

Suseno, Amiruddin dan Teja Al-Habd. “Butang Emas” Warisan Budaya Melayu Kepulauan Riau. Tanjungpinang: Yayasan Pusaka Bunda

Susilowati, Susi. 2013. “Analisis Tunjuk Ajar Melayu dalam Syair Khadammuddin Karya Aisyah Sulaiman”. Skripsi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Kepulauan Riau (Belum diterbitkan)

Taum, Yoseph Yapi. 2011. Studi Sastra Lisan: Sejarah, Teori, Metode, dan Pendekatan Disertai Contoh Penerapannya. Yogyakarta: LAMALERA

Wati, Lidia. 2015. “Analisis Tunjuk Ajar Melayu Dalam Syair Abdussaman Suntingan Teks Mu’jizah dan Muhammad Jaruki”. Skripsi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Kepulauan Riau (Belum diterbitkan).

Widyahening, Evy Tri, dkk. 2012. Kajian Drama: Teori & Implementasi. Surakarta: Yuma Pressindo

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jenis dan dosis pupuk bokashi terhadap pertumbuhan dan hasil kacang panjang ( Vigna sinensis L.). Hasil penelitian : 1)

Selanjutnya denyut ini dijungkirkan (menjadi logika 1) oleh N8 dan dipakai untuk mengaktifkan jalan masuk STROBE dari pencacah digit, sehingga denyut-denyut dari isyarat akan diukur

The reason for adding the confirmation early disaster warning messages method in the dissemination process is to provide up-to-date official information about the

[r]

Wisma Bakrie 1 Wisma Bakrie 2 Bakrie Tower * Lifestyle Center * Aston Rasuna Residence * Pasar Festival.. Elite

Sekarang bahwa api telah kembali ke tanah, Ramsey dapat meng-upgrade tanah, Ramsey dapat meng-upgrade perangkat Anda, tetapi hanya jika Anda memiliki dana dan bijih yang

menyatakan bahwa pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa khawatir dan takut jika pada proses hemodialisa terjadi hal-hal diluar dugaan yang

Pe nelitian berjudul “ Kajian Bentuk dan Makna Verba Berprefiks ber- dalam Cerpen Karya Siswa di SMP Negeri 2 Purwokerto Tahun Pelajaran 2014-2015 ” bertujuan untuk