• Tidak ada hasil yang ditemukan

RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1

RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk.

I. PENDAHULUAN

Nama Perusahaan : PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Bidang Usaha : Industri dan Perdagangan Semen

Kapasitas produksi : 9,4 juta ton semen/tahun

Kantor Pusat : Gedung Utama Semen Gresik

Jl. Veteran, Gresik-Jawa Timur 61122

Lokasi Pabrik Tuban : Ds. Sumber Arum Kec. Kerek Kab. Tuban-Jawa Timur

Perwakilan : Gedung The East 18th floor

Lingkar Mega Kuningan, Jakarta 12950 Sejarah Singkat

 Semen Gresik berdiri tanggal 7 Agustus 1957, diresmikan oleh Presiden RI pertama dengan kapasitas 250.000 ton/tahun. Pada 8 Juli 1991, Semen Gresik tercatat sebagai BUMN pertama yang go public. Selanjutnya pada tahun 1995, Semen Gresik melakukan Right Issue I dengan mengakuisisi Semen Padang dan Semen Tonasa.

 Pada tahun 1998, Pemerintah melepas kepemilikan sahamnya sebesar 14% kepada Cemex S.A. de C.V. yang akhirnya pada tahun 2006, Cemex S.A. de C.V. menjual sahamnya kepada Blue Valley Holdings PTE Ltd. Selanjutnya pada 31 Maret 2010, Blue Valley menjual sahamnya kepada public sehingga komposisi terakhir kepemilikan saham menjadi Negara 51,01% dan Masyarakat 48,99%

 Sejalan dengan Visi Perseroan, pada Desember 2012 Semen Gresik mengakuisisi Thang Long Cement Joint Stock Company (TLCC) di Vietnam.

 Pada tanggal 7 Januari 2013, PT Semen Gresik (Persero) Tbk bertransformasi dengan mengganti nama korporasi menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Keunggulan-keunggulan Perseroan :

A. Perusahaan Semen dengan volume dan marketshare terbesar di Indonesia

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. adalah industri semen terbesar di Indoensia yang menguasai market share sebesar 45%.

B. Memiliki komitmen dalam menjaga Keberlanjutan Lingkungan

Perseroan sangat menyadari bahwa pencapaian kinerja finansial tidak akan efektif tanpa didukung oleh kepedulian untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Oleh sebab itu Perseroan mengambil inisiatif untuk memadukan berbagai fungsi pelestarian lingkungan hidup yang terintergrasi kedalam Visi, Misi dan Kebijakan Perusahaan.

Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan persemenan terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara Misi Perusahaan

 Memproduksi dan memperdagangkan semen dan produk terkait lainnya yang

berorientasikan kepuasa konsumen dengan menggunakan teknologi yang ramah

lingkungan.

 Mewujudkan manajemen perusahaan yang berstandar internasional dengan menjunjung tinggi etika bisnis, dan semangat kebersamaan, serta bertindak proaktif, efisien dan inovatif dalam setiap karya.

(2)

2

 Meningkatkan keunggulan bersaing dalam Industri semen domestik dan Internasional.  Memberdayakan dan mensinergikan unit-unit usaha strategik untuk meningkatkan nilai

tambah secara berkesinambungan.

 Mengembangkan komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan pemangku kepentingan (stakeholders) terutama Pemegang Saham, karyawan, dan masyarakat sekitar.

Kutipan Kebijakan Perusahaan yang memperhatikan aspek lingkungan:

 Melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi disegala bidang, ... dalam

rangka mengoptimalkan profitabilitas dan pertumbuhan usaha secara

berkesinambungan.

 Mengelola dan mengendalikan seluruh kegiatan yang dapat memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan dengan:

- selalu menaati peraturan & perundang-undangan yang berlaku;

- melakukan pengelolaan lingkungan yang lebih baik mengendalikan dampak lingkungan yang timbul, termasuk upaya penurunan emisi CO2 dan dampak pemanasan global, upaya pengurangan pencemar udara, pengurangan & pemanfaatan limbah B3, pengurangan & pemanfaatan limbah non B3, konservasi air, perlindungan keanekaragaman hayati, efisiensi energi, dan upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja;

- Secara proaktif meningkatkan komitmen terhadap masyarakat sekitar C. Penetapan Strategi yang fokus pada GCG dan Triple Bottom Line

D. Pengelolaan Lingkungan dijabarkan dalam tiga strategi utama sebagai berikut:

● Perusahaan sangat perduli terhadap dampak yang ditimbulkan akibat beroperasinya perlayan produksi dengan melakukan Upaya Pencegahan Pencemaran

● Dalam hal penghematan penggunaan sumberdaya, Perusahaan menerapkan efisiensi dan konservasi semberdaya

● Perusahaan juga ikut berpartisipasi aktif dalam hal penurunan efek pemanasan global

Pencegahan Pencemaran

Merupakan kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan pencemaran dan monitoring serta pemenuhan terhadap peraturan perundangan lingkungan

3 2 1 Penurunan Greenhouse Gas Efisiensi , Konservasi sumberdaya & Biodiversity Pencegahan Pencemaran

Dengan sumber daya manusia yang dilandasi filosofi dan dorongan untuk berprestasi, bersaing, dan bertanggung jawab, Perseroan menerapkan tiga landasan utama duania usaha (triple bottom line) agar mampu bertahan dan berkembang.

Profit

Planet

$$$

(3)

3 Efisiensi, Konservasi Sumber Daya dan Biodiversity

Perusahaan menerapkan upaya efisiensi, konservasi sumberdaya dan biodiversity dalam kaitannya untuk menjaga kelangsungan dan ketersedian sumberdaya serta melestarikan keanekaragaman hayati dengan program, meliputi:

o Efisiensi Energi

o Efisiensi dan Konservasi air

o Pengelolaan Limbah B3 dan Non B3

o Pemanfaatan Alternative Fuel & Raw Materials (AFR) o Biodiversity

Penurunan Greenhouse Gas (GHG)

Perusahaan berpartisipasi aktif dalam upaya penurunan gas rumah kaca (GHG) untuk meminimalkan efek pemanasan global, dengan melakukan kegiatan:

o Meningkatkan produksi Blended cement.

o Penggantian bahan perusak ozone seperti: fire extinguisher, Freon, etc. dengan bahan yang lebih ramah lingkungan.

o Pemanfaatan biomass sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil. o Implementasi teknologi berbasis ramah lingkungan.

o Implementasi Clean Development Mechanism (CDM) Project, dll.

E. Memiliki Sistem Manajemen terintegrasi dan Pengelolaan Sistem Dokumen secara elektronik dengan menggunakan aplikasi “Moetoe Document Control”

Penerapan ISO 14001, ISO 9001, OHSAS, SMK3L dan ISO 17025 yang terintegrasi dan didukung oleh sistem pengendalian dokumen secara elektronik (Automation Document Control) yang bertujuan :

o Efektivitas pengendalian dokumen o Menjamin pemutakhiran dokumen

o Menjamin dokumen mampu telusur

F. Menerapkan Sistem Manajemen Inovasi terintegrasi

Sebagai upaya meningkatkan daya saing perusahaan dan menciptakan budaya Inovasi di lingkungan Perusahaan, diterapkan program-program peningkatan, yaitu:

o Incremental Innovation Program meliputi Gugus Kendali Mutu, Sistem Saran, Program 5R, Total Productive Maintenance sejak tahun 1983

o Breakthrough Innovation Program sejak tahun 2009

Pencapaian-pencapaian yang diperoleh Perusahaan :

Pencapaian yang dihasilkan dari berbagai upaya dan komitmen perusahaan di dalam pengelolaan lingkungan, tercermin dalam indikator keberhasilan berikut :

o Penghematan konsumsi energi per satuan (MJ/Ton Semen) sebesar 12% selama kurun waktu 2008-2012 3 2 1 3 2 1

(4)

4

o Penurunan Emisi CO2 per satuan (Kg CO2/Ton Semen) sebesar 5,7% selama kurun waktu 2008-2012

o Efisiensi penggunaan air per satuan (Ltr/Ton Semen) sebesar 26,5% (31%) selama kurun waktu 2007-2012

o Substitusi batubara dengan bahan menggunakan bahan bakar terbarukan sebesar 15,9% per line Pabrik selama tahun 2012.

o Pemanfaatan Limbah B3 eksternal rata-rata sebesar 7,3% (8%) per tahun sebagai bahan baku alternatif

o Keberhasilan dalam pengembangan Mangrove Center Tuban dan Lahan Pasca Tambang Ngipik sebagai kawasan keanekaragaman hayati

o Pengembangan proyek CDM Semen Gresik telah terdaftar di UNFCCC pada tanggal 25

februari 2011, saat ini dalam tahap verifikasi perolehan CER  Penghargaan bidang lingkungan

Adapun Sertifikat Sistem Manajemen Perseroan yang diperoleh dari lembaga Sertifikasi maupun Akreditasi, meliputi: Sertifikat ISO 9001, Sertifikat SML ISO 14001, Sertifikat SMK3, Sertifikat SMLab ISO 17025 dan Sertifikat OHSAS 18001.

(5)

5 II. SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

a) Status Sistem Manajemen Lingkungan

SML ISO 14001:2000 telah diterapkan dan disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen PT SGS-ICS Indonesia sejak tahun 2001 dan pada tahun 2004 telah dilakukan upgrade versi ISO 14001:2004. Sertifikat berlaku dari tanggal 7 Januari 2013 sampai dengan 14 September 2013.

b) Ruang Lingkup SML

Ruang lingkup penerapan SML meliputi seluruh proses bisnis perusahaan yang meliputi Proses produksi semen, Pabrik Pengantongan Semen, Penambangan dan Kegiatan Pelabuhan, seperti yang tercantum di dalam ruang lingkup Sertifikat ISO 14001:2004.

III. EFISIENSI ENERGI a) Status Pemakaian Energi

Status pemakaian energi di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk - Pabrik Tuban, adalah sbb:

2009 2010 2011 2012

Proses Produksi MWh 846.688 799.832 848.680 813.690

Fasilitas Pendukung MWh 22.597 18.166 16.279 24.621

MWh 869.285 817.998 864.960 838.311

Gjoule 3.129 2.945 3.114 3.018

Energi Panas Proses Produksi Gjoule 25.629 23.336 24.698 25.376

Total Energi Listrik + Panas Gjoule 28.758 26.281 27.812 28.393

Efisiensi Energi Listrik + Panas Gjoule 1.024 2.170 3.097 3.400

4% 8% 11% 12% Rasio Efisiensi Energi

Energi Unit Produksi Satuan Tahun

Energi Listrik

Total Energi Listrik

b) Additionalitas

Program yang dilakukan oleh Perseroan dalam bidang efisiensi energi adalah :

Program efisiensi energi listrik;

 Mengganti ID Fan Roller Mill 341FN4&5 dengan ID Fan yang hemat energy.  Meningkatkan operasional peralatan pada kapasitas yang maksimal

 Pemasangan filter harmoni untuk efisiensi penerimaan listrik dari PLN.

 Studi kelayakan pemanfaatan gas panas buang sebagai pembangkit listrik (WHRPG).

Program efisiensi energi panas;

 Proyek blended cement dan optimalisasi penggunaan substitusi terak.  Menutup kebocoran perlatan di proses produksi.

 Pemakaian bahan bakar alternatif Biomass dari limbah pertanian dan industri.

Proyek blended cement

Merupakan kegiatan dalam upaya penghematan energi. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

 Diperlukan upaya yang keras baik dari sisi dana maupun upaya pemasaran untuk melakukan sosialisasi kepada konsumen untuk merubah pola pikir konsumen.

(6)

6

 Diperlukan upaya penelitian dan pengendalian kualitas/mutu yang lebih serius agar kualitas yang dihasilkan bisa memenuhi kebutuhan konsumen.

Pemakaian Bahan Bakar Alternatif Biomass

 Kegiatan ini merupakan komitmen perseroan, meskipun tidak diatur dalam peraturan perundangan. Investasi yang dibutuhkan sangat besar, dengan biaya proyek sebesar 25 Milyar; IRR: 7,57% ; NPV : -4,8 Milyar (secara investasi tidak layak)

 Dampak dari pemakaian biomass dapat berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat yaitu sebagai pemasok biomass.

c) Hasil absolut efisiensi energi selama 4 tahun terakhir

No Kegiatan Efisiensi Energi Hasil Absolute Efisiensi Energi Satuan 2009 2010 2011 2012

1 Maksimalisasi penggunaan substitusi terak (produksi blended semen)

790 1.678 2.481 2.583 Gjoule 2 Pemakaian bahan bakar alternatif

Biomass dari limbah pertanian dan industri

49 105 146 152 Gjoule

3 Menutup kebocoran peralatan di proses produksi

148 315 292 304 Gjoule 4 Mengganti ID Fan Roller Mill

341FN4&5 dengan ID Fan yang hemat energy

- - 9.908 20.018 MWh

5 Meningkatkan operasional peralatan pada kapasitas maksimal

9.920 20.03 6

39.632 80.071 MWh 6 Pemasangan filter harmoni untuk

efisiensi penerimaan listrik dari PLN

0,94 0,95 0,96 0,97 Power factor

d) Intensitas pemakaian energi per produk

URAIAN SATUAN 2009 2010 2011 2012

Produksi Semen ribu ton 8.615 8.203 8.985 9.280

Batubara ribu ton 1.105 1.138 1.213 996

IDO kliter 3.368 7.521 6.613 9.036

Biomass ton - 21.641 61.356 65.234

Listrik MWh 846.688 799.832 848.680 813.690

Pemakaian energi panas GJoule 25.629 23.336 24.698 25.376

Pemakaian energi listrik GJoule 3.129 2.945 3.114 3.018

Total pemakaian energi panas & listrik GJoule 28.758 26.281 27.812 28.393

Specific Thermal Energy Consumption MJ/ton semen 2.975 2.845 2.749 2.734 Specific Electrical Energy Consumption MJ/ton semen 363 359 347 325 Total Energy Consumption MJ/ton semen 3.338 3.204 3.095 3.060

e) Posisi intensitas pemakaian energi dibanding dengan industri sejenis

Benchmarking Nasional Benchmarking Asia

(7)

7

Electrical Energy Consumption, KWh/ t cement (Benchmarking Internasional) IV. PENURUNAN EMISI

a) Status emisi yang dihasilkan

Status emisi yang dihasilkan sampai dengan tahun 2012 di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk - Pabrik Tuban, adalah :

2008 2009 2010 2011 2012

Produksi Semen 8.927.426 8.614.765 8.202.898 8.985.449 9.279.800 Beban Emisi Absolut

Partikulat kg 694.284 658.810 675.258 624.174 SO2 kg 338.325 298.426 295.437 287.823

NO2 kg 3.707.356 3.147.865 3.318.000 3.278.716

CO2 kg 6.606.492 6.662.651 6.021.066 6.691.315 6.481.192 Indeks Beban Emisi

Partikulat kg/ton semen 0,081 0,080 0,075 0,067 SO2 kg/ton semen 0,039 0,036 0,033 0,031 NO2 kg/ton semen 0,430 0,384 0,369 0,353 CO2 kg/ton semen 740 731 728 722 698 Efisiensi Beban Emisi Absolut

Partikulat kg Baseline 8.203 53.913 129.917 SO2 kg Baseline 24.609 53.913 74.238 NO2 kg Baseline 377.333 548.112 714.545 CO2 kg Baseline 77.533 98.435 161.738 389.752 508.580 817.676 1.308.452 Rasio Effisiensi Beban Emisi

Tahun Parameter Satuan

Rasio Effisiensi Beban Emisi

Partikulat Baseline 1,25% 7,98% 20,81%

SO2 Baseline 8,25% 18,25% 25,79%

NO2 Baseline 11,99% 16,52% 21,79%

CO2 Baseline 1,16% 1,63% 2,42% 6,01%

b) Additionalitas

Melakukan kegiatan pengurangan bahan pencemar udara dan pemantauan sesuai dengan peraturan yang berlaku melalui program- program berikut:

1. Pemakaian biomass sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil 2. Melakukan pengurangan bahan pencemar udara :

a. Meningkatkan operasional dan pemeliharan fasilitas penangkap debu. b. Meningkatkan pengendalian operasi untuk meminimalkan emisi gas buang. 3. Upgrade fasilitas Penangkap Debu Electrostatic Precipitator Cooler

(8)

8 Penggunaan energi terbarukan

Perusahaan melakukan konversi penggunaan energi terbarukan berupa Biomass, meliputi; sekam padi, serbuk gergaji, waste/dust tobacco, cocopeat, dll.

Proyek ini diaplikasikan di Tuban 3 sejak tahun 2008, dengan rincian sebagai berikut:

Biaya proyek : 25 Milyar IRR : 7,57 % NPV: - 4,8 Milyar

Secara ekonomis proyek tersebut TIDAK LAYAK (IRR = 7,57%; NPV = -4,8 M), namun karena tingginya komitmen manajemen terhadap lingkungan, proyek tersebut dijalankan dengan mempertimbangkan penurunan Gas Rumah Kaca dan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Proyek ini didaftarkan sebagai proyek CDM.

Proyek tersebut dikembangkan di unit Tuban 1 pada tahun 2011 dengan investasi sebesar 34 Milyar; IRR : 4,19%; NPV : - 11,2 Milyar dan telah beroperasi mulai Januari 2012.

Penambahan Electrostatic Precipitator Cooler

Hasil pengukuran konsentrasi partikulat di cerobong EP Cooler rerata 50 mg/Nm3. Dengan adanya kegiatan upgrade ini diharapkan dapat menurunkan konsentrasi partikulat berkisar 30 mg/Nm3. Sehingga penurunan emisi ke lingkungan dapat ditekan secara maksimal. c) Hasil absolut kegiatan penurunan emisi selama 4 tahun terakhir

d) Intensitas emisi yang dihasilkan Beban Emisi Partikulat :

SATUAN 2009 2010 2011 2012 Q1 2013

Produksi semen ton 8.614.765 8.202.898 8.985.449 9.279.800 2.404.454 Beban emisi partikulat

Raw Mill & Kiln kg 557.403 522.604 539.728 501.229,00 66.710,20 Cooler kg 84.488 86.260 85.206 80.650,85 25.704,81 Coal Mill kg 42.629 39.542 39.993 35.280,92 4.787,76 Finish Mill kg 9.250 9.860 9.799 6.626,00 212,34 Pac ker kg 514 544 531 387,31 109,88 Total beban e misi kg 694.284 658.810 675.258 624.174 97.525 Indeks beban e misi kg/ton se me n 0,081 0,080 0,075 0,067 0,041

URAIAN

Beban Emisi SO2

SATUAN 2009 2010 2011 2012 Q1 2013

Produksi semen ton 8.614.765 8.202.898 8.985.449 9.279.800 2.404.454 Beban emisi SO2 kg 338.325 298.426 295.437 287.823 70.710

Indeks beban emisi kg/ton semen 0,039 0,036 0,033 0,031 0,029

URAIAN

No Kegiatan Parameter Hasil Absolute Penurunan Emisi Satuan 2009 2010 2011 2012 1 Pemakaian biomass sebagai bahan bakar alternatif CO2 77.533 98.435 161.738 389.752 Kg 2 Pengendalian operasi kiln Partikulat SO2 NO2 - - - 4.922 14.765 226.400 32.348 32.348 328.867 77.950 44.543 428.727 Kg Kg Kg 3 Pengendalian Operasi dan Pemeliharaan EP Partikulat SO2 NO2 - - - 3.281 9.843 150.933 18.869 21.565 219.245 38.975 29.695 285.818 Kg Kg Kg 4 Upgrade fasilitas EP Cooler partikulat - - 2.696 12.992 Kg

(9)

9 Beban Emisi NOx

SATUAN 2009 2010 2011 2012 Q1 2013

Produksi semen ton 8.614.765 8.202.898 8.985.449 9.279.800 2.404.454 Beban emisi NO2 kg 3.707.356 3.147.865 3.318.000 3.278.716 819.317

Indeks beban emisi kg/ton semen 0,430 0,384 0,369 0,353 0,341

URAIAN

Beban Emisi CO2

UNIT 2008 2009 2010 2011 2012

Clinker production [t/yr] 7.560.175 7.665.606 6.660.966 7.617.213 7.609.436

Total cementitious products [t/yr] 8.927.426 9.096.250 8.275.732 9.265.501 9.287.802

Total heat consumption of kilns [TJ/yr] 26.544 26.437 25.825 27.927 25.947 Total plant power consumption [MWh/yr] 812.072 835.669 782.258 815.338 838.311 CO2 Emissions

CO2 from raw materials [t CO2/yr] 4.054.964 4.111.512 3.572.665 4.085.556 4.081.385

CO2 from fossil-based kiln fuels [t CO2/yr] 2.546.844 2.535.171 2.444.130 2.601.180 2.395.186

CO2 from equipment and on-site vehicles [t CO2/yr] 4.684 3.968 4.271 4.579 4.621

Absolute gross CO2 [t CO2/yr] 6.606.492 6.650.651 6.021.066 6.691.315 6.481.192

calcination component [t CO2/yr] 4.054.964 4.111.512 3.572.665 4.085.556 4.081.385

fuel component [t CO2/yr] 2.551.528 2.539.139 2.448.401 2.605.759 2.399.807

Specific gross CO2 tonne of clinker product [kg CO2/t cli] 874 868 904 878 852

Spesific gross CO2 tonne of cementitious product[kg CO2/t cem] 740 731 728 722 698

DESCRIPTION

e) Posisi intensitas emisi yang dihasilkan dibanding dengan industri sejenis

GROSS kg CO2/ ton cementitious (Nasional) GROSS kg CO2/ ton cementitious (Asia)

GROSS kg CO2/ ton cementitious (Internasional) V. 3R LIMBAH B3

a) Jumlah Limbah B3 yang dihasilkan

Total Limbah B3 yang dihasilkan dan rasio pemanfaatan 3R dengan total limbah B3 sampai dengan tahun 2012 di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk – Pabrik Tuban, adalah :

(10)

10 b) Additionalitas

Program Pengurangan dan Pemanfaatan Limbah B3 dilakukan kegiatan sbb  Meningkatkan pemeliharaan fasilitas produksi untuk mengurangi limbah B3  Pemanfaatan limbah B3 internal dan eksternal secara Co-Processing. Pemanfaatan limbah B3 eksternal secara Co-processing

Dalam upaya membantu mengatasi masalah limbah B3 industri, Perusahaan menerapkan Co-processing dengan memanfaatkan limbah B3 industri lain sebagai bahan baku dan bahan bakar alternatif.

Sebagai bentuk komitmen, perusahaan membangun berbagai fasilitas pengelolaan limbah B3 meliputi :

o TPS Limbah B3 : Nilai Investasi 9,5 Milyar

o Fasilitas Feeding : Nilai Investasi 6,5 Milyar

o Laboratorium Limbah B3 : Nilai Investasi 6,0 Milyar

c) Hasil absolut pengurangan dan/atau pemanfaatan Limbah B3

Data absolute pengurangan limbah B3 Internal (dominan) dari kegiatan pemeliharaan fasilitas produksi adalah :

2010 2011 2012 Q1-2013

Produksi Semen ton 8.202.898 8.985.449 9.279.800 2.404.454 Hasil Limbah B3

Oli Bekas kg 220.000 239.400 227.550 50.100 Accu Bekas kg 50 1.310 4.580 -Majun Bekas kg 1.080 1.310 1.190 350 Filter Oli Bekas kg 1.110 2.120 1.920 230

(11)

11

2010 2011 2012 Q1-2013

Jenis LB3 Satuan Tahun

Indeks Hasil Limbah B3

Oli Bekas kg/ton semen 0,02682 0,02664 0,02452 0,02084 Accu Bekas kg/ton semen 0,00001 0,00015 0,00049 -Majun Bekas kg/ton semen 0,00013 0,00015 0,00013 0,00015 Filter Oli Bekas kg/ton semen 0,00014 0,00024 0,00021 0,00010

Pengurangan Limbah B3

Oli Bekas kg Baseline 1.588 21.332 14.387 Accu Bekas kg Baseline (1.255) (4.523) 15 Majun Bekas kg Baseline (127) 32 (33) Filter Oli Bekas kg Baseline (904) (664) 95

Data pemanfaatan limbah B3 Internal (dominan) untuk Co-Processing

2010 2011 2012 Q1-2013 Produksi Semen ton 8.202.898 8.985.449 9.279.800 2.404.454 3R / Pemanfaatan Limbah B3

Oli Bekas kg 215.000 210.200 254.600 41.800 Accu Bekas kg 1.320 1.360 4.580 -Majun Bekas kg 1.090 1.300 1.190 110 Filter Oli Bekas kg 1.110 2.120 1.920

-Jenis LB3 Satuan

Indeks 3R/Pemanfaatan Limbah B3

Oli Bekas kg/ton semen 0,02621 0,02339 0,02744 0,01738 Accu Bekas kg/ton semen 0,00016 0,00015 0,00049 -Majun Bekas kg/ton semen 0,00013 0,00014 0,00013 0,00005 Filter Oli Bekas kg/ton semen 0,00014 0,00024 0,00021

-Pemanfaatan Limbah B3

Oli Bekas kg Baseline 25.311 (11.374) 21.221 Accu Bekas kg Baseline 86 (3.087) 387 Majun Bekas kg Baseline (106) 43 210 Filter Oli Bekas kg Baseline (904) (664) 325

Data pemanfaatan limbah B3 Eksternal untuk Co-processing

URAIAN SATUAN 2009 2010 2011 2012

Produksi Semen Ton 8.614.765 8.202.898 8.985.449 9.279.800 Pemanfaatan Limbah

-. Copper Slag Ton 197.591 173.656 179.077 170.121 -. Fly Ash Ton 193.051 204.777 190.373 143.459 -. Gypsum Sintesis Ton 273.493 309.812 367.964 357.670

-. Bottom Ash Ton 10.560

-. Oil Sludge Ton 462 271

-. Total Limbah Ton 664.135 688.707 737.685 681.810

Indeks kg/ton semen 77,09 83,96 82,10 73,47

(12)

12 d) Intensitas Limbah B3 yang dihasilkan

Intensitas limbah B3 yang dihasilkan dibanding dengan produk (4 tahun terakhir) adalah :

2010 2011 2012 Q1-2013 Produksi Semen 8.202.898 8.985.449 9.279.800 2.404.454 Hasil Limbah B3 Oli Bekas kg 220.000 239.400 227.550 50.100 Accu Bekas kg 50 1.310 4.580 -Majun Bekas kg 1.080 1.310 1.190 350 Filter Oli Bekas kg 1.110 2.120 1.920 230

Indeks Hasil Limbah B3

Oli Bekas kg/ton semen 0,02682 0,02664 0,02452 0,02084 Accu Bekas kg/ton semen 0,00001 0,00015 0,00049 -Majun Bekas kg/ton semen 0,00013 0,00015 0,00013 0,00015 Filter Oli Bekas kg/ton semen 0,00014 0,00024 0,00021 0,00010

Jenis LB3 Satuan Tahun

e) Posisi intensitas Limbah B3 yang dihasilkan dibanding dengan industri sejenis

Nasional (kg Pemanfaatan LB3/t cement) Asia (kg Pemanfaatan LB3/t cement)

Hazardous waste consumption rate (kg/t cement) - Dunia VI. 3R LIMBAH PADAT NON B3

a) Limbah padat non B3 yang dihasilkan

Total limbah padat non B3 yang dihasilkan dan Rasio hasil 3R dengan total limbah padat di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk – Pabrik Tuban adalah :

(13)

13 b) Additionalitas

Program Pengurangan dan Pemanfaatan Limbah Padat Non B3 dengan kegiatan berikut:  Meningkatkan pemeliharaan fasilitas produksi untuk menekan kebocoran proses.  Meningkatkan pengendalian kualitas untuk mengurangi produk cacat/reject Konstribusi kepada masyarakat dalam hal pengelolaan limbah padat Non B3 sbb:

- Sampah berupa pallet kayu diserahkan kepada panti asuhan sekitar pabrik - Sampah kertas kraft bekas kantong dikelola digunakan sebagai Dana LAZIS - Tenaga kerja pengelolaan limbah padat non B3 dari masyarakat sekitar pabrik. Extended Producer Responsible

 Sampah bekas kantong semen yang pecah yang ada distributor/toko ditarik kembali dan diganti dengan kantong semen baru. Kantong zak yang rusak tersebut dikumpulkan untuk kemudian diserahkan kepada industri pembuatan eternit/asbes.

 Semen yang reject karena sak pecah atau kualitas tidak memenuhi pasar, ditarik kembali untuk di daur ulang dalam proses produksi.

c) Hasil absolut pengurangan dan/atau pemanfaatan limbah padat non B3

No Kegiatan

Jenis limbah padat non

B3

Hasil Absolute Tahun

Satuan

2010 2011 2012 2013

1 Meningkatkan pengendalian

kualitas untuk mengurangi produk cacat/reject Reject material 1.164 2.224 4.276 6.266 Ton 2 Meningkatkan pemeliharaan

fasilitas produksi untuk menekan kebocoran proses produksi Reject material 1.746 3.336 6.415 9.399 Ton

d) Intensitas limbah padat non B3

Kriteria Satuan

2009 2010 2011 2012

Produksi Semen ton 8.614.765 8.202.898 8.985.449 9.279.800

Total Limbah Padat non B3 ton 37.165 32.600 31.109 27.505

Indeks Limbah Padat non B3

kg/ton

semen 4,31 3,97 3,46 2,96

Tahun

(14)

14

Non Hazardous waste consumption rate (kg/t cement) Non Hazardous waste consumption rate (kg/t cement) Benchmarking Nasional Benchmarking Asia

Non Hazardous waste consumption rate (kg/t cement) (Benchmarking Internasional) VII. KONSERVASI AIR & PENURUNAN BEBAN PENCEMARAN AIR

1. Konservasi Air

a) Jumlah air yang digunakan PT Semen Indoensuia (Persero) Tbk – Pabrik Tuban, mencakup air yang digunakan untuk produksi dan non produksi

Satuan

2009 2010 2011 2012 Produksi Semen ton 8.614.765 8.202.898 8.985.449 9.279.800

Sumber Air Sumur kliter 702.491 620.022 564.607 490.000

Recycle Air kliter 628.690 757.610 772.987 876.290

Total Sumber Air kliter 1.331.181 1.377.632 1.337.594 1.366.290

Pemakaian Cooling kliter 18.491 13.776 13.376 18.997

Sanitasi kliter 1.312.690 1.363.856 1.324.218 1.347.293

Total Pemakaian Air kliter 1.331.181 1.377.632 1.337.594 1.366.290

Rasio recycle Air % 47% 55% 58% 64%

Data Konservasi Air

Tahun

b) Additionalitas

Program konservasi air dilakukan dengan berbagai kegiatan berikut:  Meningkatkan pemeliharaan fasilitas air untuk mengurangi kebocoran

 Meningkatkan pemanfaatan air buangan dari proses pendinginan mesin dan sanitasi (recycle)

 Meningkatkan pemanfaatan air dari bozem tambang tanah liat.

 Pemanfaatan tampungan air di bozem untuk pengairan sawah milik masyarakat sekitar

Konstribusi konservasi air terhadap masyarakat sekitar adalah sebagai berikut:  Pemanfaatan air sebagai pengairan sawah & ladang di sekitar area pabrik.  Bantuan air bersih untuk kebutuhan pokok masyarakat sekitar Pabrik

(15)

15 c) Hasil absolut 3R/Recycle air selama 4 tahun

No Kegiatan Hasil Absolute Tahun Satuan

2009 2010 2011 2012

1 Meningkatkan pemeliharaan fasilitas air untuk mengurangi kebocoran

251.476 303.044 309.195 350.516 Kliter

2 Meningkatkan pemanfaatan air

buangan dari proses pendinginan mesin dan sanitasi

220.042 265.164 270.545 306.702 Kliter

3 Meningkatkan pemanfaatan air dari

bozem tambang tanah liat

94.304 113.642 115.948 131.444 Kliter

4 Pemanfaatan tampungan air hujan di bozem untuk pengairan persawahan milik masyarakat sekitar

62.869 75.761 77.299 87.629 Kliter

d) Intensitas air yang digunakan selama 4 tahun terakhir

Satuan

2009 2010 2011 2012

Produksi Semen ton 8.614.765 8.202.898 8.985.449 9.279.800 Sumber Air Sumur kliter 702.491 620.022 564.607 490.000 Recycle Air kliter 628.690 757.610 772.987 876.290 Total Sumber Air kliter 1.331.181 1.377.632 1.337.594 1.366.290 Pemakaian Cooling kliter 18.491 13.776 13.376 18.997 Sanitasi kliter 1.312.690 1.363.856 1.324.218 1.347.293 Total Pemakaian Air kliter 1.331.181 1.377.632 1.337.594 1.366.290 Indeks Pemakaian Air ton/ton semen 0,15 0,17 0,15 0,15

Data Konservasi Air

Tahun

e) Posisi intensitas konservasi air dibanding dengan perusahaan sejenis

Water Consumption (m3/t cement) (Nasional) Water Consumption (m3/t cement) (Asia)

(16)

16 2. Penurunan Beban Pencemaran Air

Kegiatan proses produksi semen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk – Pabrik Tuban merupakan proses kering. Sehingga dalam kegiatan tersebut tidak menghasilkan limbah cair dan beban pencemaran air.

VIII. PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI a) Additionalitas

Program Pengelolaan dan Pengembangan Keanekaragaman Hayati dilakukan melalui berbagai kegiatan berikut :

o Melakukan penghijauan area pabrik & sekitar pabrik (green belt & green barrier) o Pengelolaan waduk bekas galian tambang tanah liat untuk keramba ikan

o Melakukan reklamasi lahan bekas tambang batu kapur dan tanah liat o Pengembangan hutan mangrove

o Pengembangan kawasan bekas tambang Ngipik

Perusahaan melakukan pengembangan keanekaragaman hayati di tiga lokasi, yaitu : 1) Pengembangan Mangrove Center di Tuban

Bekerjasama dengan Bapak LSM Mangrove Center Tuban dan BLH Kabupaten Tuban 2) Pengelolaan Lahan Pasca Tambang Ngipik di Gresik

Bekerjasama dengan SGF (Semen Gresik Foundation) dan Balai Penelitian Tanaman Tembakau & Serat Kementerian Pertanian.

3) Pengelolaan Green Belt, Green Barrier dan rekalamasi lahan pasca tambang di Tuban o Bekerjasama dengan BP2KP Kab. Tuban dan Perhutani Unit II Jawa Timur o Bekerjasama dengan Unibraw Malang jurusan Pertanian dan Peternakan

o Melibatkan masyarakat sekitar pada saat pelaksanaan penanaman Green Belt, Green Barrier dan rekalamasi lahan pasca tambang

Sebagai pengakuan atas upaya dan komitmen Perusahaan dalam kegiatan perlindungan Keanekaragaman Hayati, kawasan perlindungan Keanekaragaman Hayati yang dikembangkan bersama institusi/masyarakat mendapatkan penghargaan Kalpataru tahun 2011 untuk pengembang Mangrove Center Tuban dan nominasi Kehati Award 2012 untuk Pusat Pengembangan Lingkungan Hidup di kawasan pasca tambang Ngipik. Green Belt, Green Barrier & rekalamasi lahan pasca tambang di Tuban

Pengelolaan lahan tambang dilakukan dengan mengacu pada dokumen Amdal RKL-RPL dalam upaya menjaga dan mengembalikan fungsi lingkungan hidup tetap terpelihara. Perusahaan melakukan kegiatan penanaman pohon di area green belt dan green barrier yang pelaksanaannya melibatkan masyarakat sekitar sebagai petani penggarap.

(17)

17

Lahan pasca tambang dikelola dengan melakukan reklamasi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pada tahun 2011, Perusahaan telah melakukan reklamasi lahan pasca tambang batu kapur seluas 23,15 hektar di area Glory Hole.

Kontribusi terhadap masyarakat sekitar sebagai berikut:

o Sebagai sarana pembelajaran masyarakat sekitar khususnya para generasi muda

o Menumbuhkan geliat ekonomi masyarakat dengan munculnya para pedagang di Area Mangrove Center Tuban dan Lahan Pasca Tambang Ngipik

o Memberi peluang kerja pada masyarakat sekitar sebagai tenaga kerja yang mengelola kawasan keanekaragaman hayati

o Sebagai laboratorium lingkungan hidup untuk sarana pembelajaran lingkungan bagi para pelajar

b) Kegiatan perlindungan keanekaragaman hayati

No Kegiatan Hasil Absolute Tahun Satuan 2010 2011 2012 2013

1 Pengembangan flora Mangrove Center di Tuban -. Mangrove -. Non Mangrove -. Cover crop 2 15 6 2 17 6 2 19 8 3 21 11 Keanekaragaman jenis/spesies Pengembangan fauna (avifauna)

Mangrove Center di Tuban

2 2 3 10 Keanekaragaman

jenis/spesies 2 Pengelolaan flora di lahan pasca

tambang Ngipik sisi Barat -. Pohon -. Cover crop 22 10 25 11 28 11 23 26 Keanekaragaman jenis/spesies Pengelolaan fauna di lahan pasca

tambang Ngipik sisi Barat -. Avifauna -. Non-avifauna 3 5 4 5 4 6 13 25 Keanekaragaman jenis/spesies 3 Pengelolaan flora di lahan pasca

tambang Ngipik sisi Timur -. Pohon -. Cover crop 20 7 23 8 28 11 23 28 Keanekaragaman jenis/spesies Pengelolaan fauna di lahan pasca

tambang Ngipik sisi Timur -. Avifauna -. Non-avifauna 3 5 4 5 4 6 20 26 Keanekaragaman jenis/spesies

Data pelaksanaan perlindungan keanekaragaman hayati :

(18)

18 IX. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

a) Additionalitas

Kegiatan pemberdayaan masyarakat terbagi dalam dua program sebagai berikut:

o Program Pembinaan Usaha kecil meliputi pemberdayaan potensi usaha masyarakat untuk peningkatqan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan

o Program Bina Lingkungan meliputi pembinaan pemberdayaan masyarakat melalui pemberian bantuan sarana umum, keagamaan, pendidikan, kesejahteraan sosial, kesehatan dan bantuan lainnya untuk pembangunan infrastruktur

Perusahaan memiliki rancana strategis lima tahunan (2011-2015) dan rencana tahunan yang disusun berdasarkan hasil social mapping dan melibatkan masyarakat/pemerintah

melalui Musrenbangda (Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah) dan

Musrengbangdes (Musyawarah Rencana Pembangunan Desa) termasuk juga didalam proses evaluasi pelaksanaannya.

Indikator Keberhasilan Program Pemberdayaan Masyarakat

1. Kesesuaian rencana pelaksanaan dan realisasi waktu pelaksanaan minimal 85% tepat waktu.

2. Kesesuaian rencana anggaran dengan realisasi anggaran minimal 95%.

3. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perusahaan, minimal 60% masyarakat menyatakan puas.

4. Jumlah UMKM mitra binaan meningkat 10% per tahun.

5. Jumlah tenaga kerja terserap minimal meningkat 10% per tahun.

6. Peningkatan omzet UKM mintra binaan mengalami peningkatan minimal 2% selama setahun. 107% 99% 96,55% 100,00% 99% 100% 102% 97% 98,25% 96,94% 99% 95%

PROGRAM KEMITRAAN PENDIDIKAN KESEHATAN SARANA/PRASARANA PELESTARIAN ALAM KEAGAMAAN

REALISASI PROGRAM PKBL

Performance Financial

Kehati di Kawasan Bekas Tambang Ngipik Sisi Barat

Kehati di Kawasan Bekas Tambang Ngipik Sisi Timur

(19)

19

Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Program Pemberdayaan Masyarakat

MERAK URAK KEREK JENU ` TUBAN

100 100 100 100 93 90 89 90 82 89 90 85 84 90 87 80 75 80 80 80 80 70 63 70 69 70 69 70 60 60 60 60 50 50 50 50 40 37 40 31 40 31 40 30 25 30 30 30 20 20 18 20 15 16 20 20 13 10 11 10 11 10 10 7 0 0 0 0

PUAS TIDAK PUAS

2009 2010 2011

2009 2010 2011 2009 2010 2011 2009 2010 2011

Keberhasilan Program Kemitraan Mandiri

Keterangan 2011 2012 % kenaikan

Jumlah Mitra Binaan 9.762 13.641 39,74%

Serapan Tenaga Kerja 20.578 25.110 22,02%

Omzet 635.01 juta 745.43 juta 17,39%

Perusahaan mengembangkan komunitas

kewirausahaan melalui program Wirausaha Muda Kokoh yang diperuntukkan pada warga sekitar untuk memandirikan dirinya sendiri dan menularkan ketrampilan kepada kelompok masyarakat lainnya.

Perusahaan telah mendapat berbagai sertifikat penghargaan yang terkait dengan ComDev sebagai bentuk partisipasi dalam pembangunan daerah, yaitu:

1. Generasi Kokoh Bakti Pemuda Negeri dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Oktober 2009)

2. Penghargaan Pemberdayaan Tukang bidang Konstruksi dari Departemen Pekerjaan Umum (Desember 2009)

(20)

20

3. Penunjang Olah Raga Jawa Timur 2009 dari PWI Cabang Jawa Timur (Maret 2010)

4. Penghargaan Pendukung Penghijauan Lingkungan kanan kiri ruas jalan di Provinsi Jatim, dari Gubernur Jatim (November, 2011)

5. Penghargaan Pendukung Penghijauan Lingkunan kanan kiri ruas jalan di Provinsi Jatim dari Gubernur Jatim (November 2011)

6. Anugerah Peduli Pendidikan Untuk Kategori Perusahaan dari Kemendikbud (Desember 2011)

7. Certificate of Recognition (COR) dari Menteri Koperasi dan UKM RI (Maret 2012) b) Hasil dan dana kegiatan pemberdayaan masyarakat

 Hasil dan dana pemberdayaan masyarakat per tahun

 Hasil dan dana pemberdayaan masyarakat berdasarkan kegiatan

1. Bantuan Bencana Alam 28,75 595,72 347 1.049 2. Bantuan Pendidikan & Pelatihan 17.256 97% 21.364 99% 7.011 94% 51.165 97% 3. Bantuan Peningkatan Kesehatan 181 98% 2.572 97% 1.926 98% 2.659 99% 4. Bantuan Sarana & Prasarana Umum 3.063 97% 2.447 100% 2.912 97% 25.756 97% 5. Bantuan Keagamaan 5.632 95% 8.493 100% 5.760 96% 9.422 95% 6. Bantuan Pelestarian Alam 146 96% 1.766 99% 2.324 95% 6.467 99% 7. Program Kemitraan 64.330 98% 111.415 107% 115.794 99% 33.810 100% D A N A % K E B E R H A S IL A N D A N A % K E B E R H A S IL A N D A N A % K E B E R H A S IL A N D A N A % K E B E R H A S IL A N PROGRAM 2010 2011 2012 2013 upto Juli

Referensi

Dokumen terkait

Wawancara terfokus kepada pertanyaan: (1) mengapa dukuh tersebut secara fisik terisolir dalam arti tidak menunjukkan adanya pembangunan yang berarti dibanding dengan

Akuntabilitas berpengaruh terhadap kepercayaan nasabah deposito Kepercayaan merupakan komponen penting untuk menjaga hubungan yang berkalanjutan antara semua pihak yang

Kebangkrutan dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan sebagai suatu keadaan atau situasi dalam hal ini perusahaan gagal atau tidak mampu lagi memenuhi kewajiban-

Untuk menjawab permasalahan tersebut, PTPSE-BPPT telah melakukan ujicoba produksi biogas skala mikro-kecil (digester 2 m 3 ) dan memanfaatkan biogas tersebut

1) Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Siswa harus bisa mendapatkan sebanyak

Di tengah tantangan perlambatan ekonomi domestik tahun ini yang berakibat pada melambatnya pertumbuhan perbankan, kinerja Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) hingga Mei kemarin

PERTAMA : Menetapkan Daftar Nomor dan Nama Pendaftar yang dinyatakan DITERIMA sebagai Calon Peserta Didik Baru MAN YOGYAKARTA III dan santri asrama Mutasyirul

Se­ telah melalui proses pemikiran panjang, di dalam film karakter utamanya menemukan jawabannya: “cinta bisa kedaluwarsa, tapi orang yang paling tepat untuk kita akan terus ada