-- Early onset sepsis (EOS), timbul dalam 3 hari pEarly onset sepsis (EOS), timbul dalam 3 hari p ertama berupaertama berupa gangguan multisistem dengan gejala pernapasan yang
gangguan multisistem dengan gejala pernapasan yang menonjol;
menonjol;
-- Ditandai dengan awitan tiDitandai dengan awitan tiba-tiba dan ba-tiba dan cepat berkembacepat berkembangng menjadi syok sepstik dengan mortalitas tinggi.
menjadi syok sepstik dengan mortalitas tinggi.
-- Late onset sepsis (LOS), timbul setelah umur 3 hari, lebihLate onset sepsis (LOS), timbul setelah umur 3 hari, lebih sering diatas 1
sering diatas 1 minggu. Pada sepsis awitan lambat, biasanyaminggu. Pada sepsis awitan lambat, biasanya ditemukan fokus infeksi dan disertai
ditemukan fokus infeksi dan disertai dengan meningitis.dengan meningitis. -- Sepsis nosokomial, ditemukan pada bayi risiko tSepsis nosokomial, ditemukan pada bayi risiko t inggi yanginggi yang
dirawat, berhubungan dengan monitor invasif dan berbagai dirawat, berhubungan dengan monitor invasif dan berbagai teknik yang digunakan diruang rawat intensif.
teknik yang digunakan diruang rawat intensif. Tujuan
Tujuan 1.1. Memahami sepsis neonatorumMemahami sepsis neonatorum penyebab utama kesakitan dan penyebab utama kesakitan dan
kematian bayi di i
kematian bayi di indonesia.ndonesia. 2.
2. Tata laksana yang tepat pada sepsis Tata laksana yang tepat pada sepsis neonatorumneonatorum Kebijakan
Kebijakan 1.1. Mengenali bayi yang memiliki risiko lebih besar terkena sepsisMengenali bayi yang memiliki risiko lebih besar terkena sepsis 2.
2. AnamnesisAnamnesis identifikasi faktor resiko dan gejala sepsis identifikasi faktor resiko dan gejala sepsis
3.
3. Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik mengenali berbagai tanda sepsis mengenali berbagai tanda sepsis
4.
4. Menduga bakteri patogen penyebab sepsisMenduga bakteri patogen penyebab sepsis 5.
5. MenggunakMenggunakan uji an uji laboratorium yang tepatlaboratorium yang tepat diagnosis sepsis, diagnosis sepsis,
memanfaatkan pemeriksaan kultur
memanfaatkan pemeriksaan kultur identifikasi organisme yang identifikasi organisme yang
dicurigai dicurigai 6.
6. Memutuskan perawatan spesifik yang sesuai dan mendukung.Memutuskan perawatan spesifik yang sesuai dan mendukung. Prosedur
Prosedur Kecurigaan besar sepsisKecurigaan besar sepsis 1.
1. AntibiotikAntibiotik
Antibiotik awal diberikan ampisilin
Antibiotik awal diberikan ampisilin dan gentamisin. Bila organismedan gentamisin. Bila organisme tidak dapat ditemukan dan
tidak dapat ditemukan dan bayi tetap menunjukan tanda infeksi bayi tetap menunjukan tanda infeksi sesudahsesudah 48 jam, ganti
48 jam, ganti ampisilin dan beri ampisilin dan beri ceftazidimceftazidime, sedangkan gentamisine, sedangkan gentamisin tetap dilanjutkan. Pada sepsis nosokomial, pemberian anti
tetap dilanjutkan. Pada sepsis nosokomial, pemberian anti biotikbiotik disesuaikan denga pola kuman setempat. Jika disertai dengan disesuaikan denga pola kuman setempat. Jika disertai dengan menginitis, terapi antibiotik diberikan dengan dosis
menginitis, terapi antibiotik diberikan dengan dosis meningitis selamameningitis selama 14 hari untuk
14 hari untuk kuman Gram positif dan 21 hari untkuman Gram positif dan 21 hari untuk kuman Gramuk kuman Gram negatif. Lanjutan terapi dilakukan berdasarkan hasil kultur
negatif. Lanjutan terapi dilakukan berdasarkan hasil kultur dandan sensitifitas, gejala klinis, dan
RSK RSK LINDIMARA LINDIMARA WAINGAPU WAINGAPU SPO SPO PELAYANAN PELAYANAN INTENSIF INTENSIF NEONATUS NEONATUS No. Dokume
No. Dokumen n No. RevisiNo. Revisi 00 00 Halaman Halaman 2/5 2/5 Prosedur
Prosedur (misalnya CRP)(misalnya CRP) 2.
2. RespirasiRespirasi
Menjaga potensi jalan napas dan pemberian oksigen untuk mencegah Menjaga potensi jalan napas dan pemberian oksigen untuk mencegah hipoksia. Pada kasus tertentu mungkin dibutuhkan
hipoksia. Pada kasus tertentu mungkin dibutuhkan ventilator mekanik.ventilator mekanik. 3.
3. Kardio vaskulerKardio vaskuler
Pasang jalur IV dan beri cairan dengan dosis rumatan serta lakukan Pasang jalur IV dan beri cairan dengan dosis rumatan serta lakukan pemantaua
pemantauan tekanan dan tekanan darah ( bila tersrah ( bila tersedia fasilitas ) daedia fasilitas ) dan perfusi jaringn perfusi jaringanan untuk mendeteksi dini adanya syok. Pada
untuk mendeteksi dini adanya syok. Pada gangguan perfusi dapatgangguan perfusi dapat diberikan volume ekspander ( NaCI fisiologis,
diberikan volume ekspander ( NaCI fisiologis, darah atau albumin,darah atau albumin, tergantung kebutuhan) sebanya
tergantung kebutuhan) sebanyak 10 k 10 ml/kgBB dalam waktu setengahml/kgBB dalam waktu setengah jam, dapat d
jam, dapat diulang 1-2x. Janaiulang 1-2x. Janagan lupa untuk mgan lupa untuk melakukan moelakukan monitornitor
keseimbangan cairan. Pada beberapa keadaan mungkin diperlukan keseimbangan cairan. Pada beberapa keadaan mungkin diperlukan obat-obat inotropik seperti
obat inotropik seperti dopamdopamin atau in atau dobutamin.dobutamin. 4.
4. HematologiHematologi
Transfusi komponen jika diperlukan, atasi kelainan yang mendasari. Transfusi komponen jika diperlukan, atasi kelainan yang mendasari. 5.
5. Tunjangan nutrisi adekuatTunjangan nutrisi adekuat 6.
6. Manajemen khususManajemen khusus
-- Pengibatan terhadap tanda khusus lain atau Pengibatan terhadap tanda khusus lain atau penyakit penyertapenyakit penyerta serta komplikasi yang terjadi (misal:
serta komplikasi yang terjadi (misal: kejang, ganguankejang, ganguan metabolik, hematologi, respirasi, gastroin testinal,
metabolik, hematologi, respirasi, gastroin testinal, kardiokardio respirasi, hiperbilirubin)
respirasi, hiperbilirubin)
-- Pada kasus tertentu Pada kasus tertentu dibutuhkan imunoterapi dengan dibutuhkan imunoterapi dengan pembepemberianrian imunoglobulin, antibodimonoklonal atau tranfusi tukar (bila imunoglobulin, antibodimonoklonal atau tranfusi tukar (bila fasilitas
fasilitas kemungkkemungkinan)inan)
-- Transfusi tukar diberikan jika tidak Transfusi tukar diberikan jika tidak terdapat perbaikan klinisterdapat perbaikan klinis dan laboratorium setelah pemberian antibiotik adekuat. dan laboratorium setelah pemberian antibiotik adekuat.
RSK
RSK
LINDIMAR
LINDIMAR
A
A
WAINGAPU
WAINGAPU
SEPSIS NEONATAL
SEPSIS NEONATAL
SPO
SPO
PELAYANAN
PELAYANAN
INTENSIF
INTENSIF
NEONATUS
NEONATUS
No. Dokumen
No. Dokumen
No. Revisi No. Revisi 00 00 Halaman Halaman 3/5 3/5Prosedur
RSK
RSK
LINDIMARA
LINDIMARA
WAINGAPU
WAINGAPU
SEPSIS NEONATAL
SEPSIS NEONATAL
SPO
SPO
PELAYANAN
PELAYANAN
INTENSIF
INTENSIF
NEONATUS
NEONATUS
No. Dokumen
No. Dokumen
No. Revisi No. Revisi 00 00 Halaman Halaman 4/5 4/5Prosedur
Prosedur
Faktor
Faktor resiko
resiko sepsis
sepsis neonatorum
neonatorum
Faktor resiko mayor
Faktor resiko mayor
Ketuban pecah > 24 jam
Ketuban pecah > 24 jam
Ibu demam saat intrapartum suhu > 38
Ibu demam saat intrapartum suhu > 38
C
C
Korioamnionitis
Korioamnionitis
Denyut jantung janin menetap > 160x/menit
Denyut jantung janin menetap > 160x/menit
Ketuban berbau
Ketuban berbau
Faktor resiko minor
Faktor resiko minor
Ketuban pecah >12 jam
Ketuban pecah >12 jam
Ibu demam saat intrapartum suhu > 37,5
Ibu demam saat intrapartum suhu > 37,5
C
C
Nilai apgar rendah ( menit ke -1 < 5, menit ke-5 < 7)
Nilai apgar rendah ( menit ke -1 < 5, menit ke-5 < 7)
Bayi berat lahir sangat rendah ( BBLSR) < 1500 gram
Bayi berat lahir sangat rendah ( BBLSR) < 1500 gram
Usia gestasi <37 minggu
Usia gestasi <37 minggu
Kehamilan ganda
Kehamilan ganda
Keputihan yang tidak diobati*
Keputihan yang tidak diobati*
Infeksi saluran kemih (ISK)/tersangka ISK yang tidak diobati
Infeksi saluran kemih (ISK)/tersangka ISK yang tidak diobati
Manifestasi klinis sepsis neonatorum
Manifestasi klinis sepsis neonatorum
SSP
SSP
Letargi,
Letargi, reflex
reflex hisap
hisap buruk,
buruk, limp,
limp,
tidak dapat dibangunkan, poor or
tidak dapat dibangunkan, poor or
high pitch cry, iritabel, kejang
high pitch cry, iritabel, kejang
Kardiovaskuler
Kardiovaskuler
Pucat,
Pucat, sionosis,
sionosis, dingin,
dingin, clummy
clummy
sk
sk in, denyut jantung ≥
in, denyut jantung ≥
180x/menit, waktu pengisian
180x/menit, waktu pengisian
kembali kapiler > 3 detik
kembali kapiler > 3 detik
Kulit
Kulit
Ruam,
Ruam, purpora
purpora pustula,
pustula, iritabilitas
iritabilitas
suhu
suhu
Metabolik
Metabolik
Intoleransi
Intoleransi glukosa
glukosa
RSK
RSK
LINDIMARA
LINDIMARA
WAINGAPU
WAINGAPU
SEPSIS NEONATAL
SEPSIS NEONATAL
SPO
SPO
PELAYANAN
PELAYANAN
INTENSIF
INTENSIF
NEONATUS
NEONATUS
No. Dokumen
No. Dokumen
No. Revisi No. Revisi 00 00 Halaman Halaman 5/5 5/5Prosedur
Prosedur
PERJALANAN PENYAKIT INFEKSI PADA NEONATUS
PERJALANAN PENYAKIT INFEKSI PADA NEONATUS
Bila ditemukan 2 atau lebih keadaan : Bila ditemukan 2 atau lebih keadaan :
Laju napas > 60x/m dengan/tanpa retraksi dan Laju napas > 60x/m dengan/tanpa retraksi dan desatulasi O2
desatulasi O2
Suhu tubuh tidak stabil (<36
Suhu tubuh tidak stabil (<36C atau > 37,5C atau > 37,5C)C)
Waktu pengisiankapiler > 3 detik Waktu pengisiankapiler > 3 detik Hitung leokosit < 4000x 10
Hitung leokosit < 4000x 1099/Latau > 34000 x 10/Latau > 34000 x 1099/L/L CRP > 10 mg/dl
CRP > 10 mg/dl IL
IL – – 6 atau IL 6 atau IL – – 8 > 70pg/ml 8 > 70pg/ml 16 S rRNA gene PCR : positif 16 S rRNA gene PCR : positif
SIRSSIRS
Terdapat 1atau lebih kriteria SIRS disertai dengan Terdapat 1atau lebih kriteria SIRS disertai dengan gejala klinis infeksi
gejala klinis infeksi
SEPSISSEPSIS Sepsis disertai dipotenai dan disfungsi organ tunggal
Sepsis disertai dipotenai dan disfungsi organ tunggal SEPSIS BERATSEPSIS BERAT Sepsis berat disertai hipotenai dan kebutuhan
Sepsis berat disertai hipotenai dan kebutuhan resusitasi cairan dan obat-obat inotropik resusitasi cairan dan obat-obat inotropik
SYOK SEPTIKSYOK SEPTIK Terdapat disfungsi multi organ meskipun telah
Terdapat disfungsi multi organ meskipun telah mendapatkan pengobatan optimal
mendapatkan pengobatan optimal
AINDROM DISFUNGSIAINDROM DISFUNGSI MULTI ORGAN