membandingkan satu individu dengan individu lain secara lebih objektif. Seorang yang memiliki potensi cukup tinggi, jika ia diberikan tes dalam bahasa asing yang tidak ia kenal, maka ia mustahil dapat mengerjakannya.
Umumnya Tes Potensi Akademik terdiri beberapa subtes :
1. Subtes verbal merupakan sub judul dari tes verbal yakni sinonim, antonim (lawan kata), analogis dan tes membaca makalah.
2. Subtes kedua adalah subtes kuantitatif atau tes number. Subtes ini terdiri dari tes seri angka, seri huruf, pemecahan masalah, aritmetik sederhana, aljabar sederhana dan trigonometri sederhana.
3. Subtes ketiga adalah tes Logika/Analitika. Subtes ini terdiri dari tes logika verbal, logika sederhana dan tes logika number.
TPA baik yang ada pada USM STAN bukanlah sesuatu yang mistik atau ia bukanlah sesuatu yang sakral yang orang lain tidak boleh mengetahui bentuk dan contoh dari soal tes tersebut. Menurut kami dalam perolehan hasil tes ini peserta tes yang mempunyai intelegensi yang tinggi mereka akan berhasil sukses secara optimal bila dia telah berlatih dengan baik. Dalam dunia sport sebagai contoh Jawara F1 Jenson Button ia tidak akan berhasil menjuarai berbagai sirkuit tahun 2009 di Qatar, Sepang di Malaysia dan Sakhir di Bahrein dengan mengalahkan Kimmi Raikonen Juara dunia 2007 dan Hamilton Juara dunia 2008. Tanpa latihan tak mungkin bisa mendominasi Lomba Jet Darat di tahun 2009. Tes Potensi Akademik sebenarnya bukanlah jenis tes yang termasuk sulit walaupun dianggap sebagai tes yang sulit bagi sebagian besar orang. Namun sesungguhnya, ada beberapa tips dan trik yang dapat membantu anda dalam menghadapi TPA ini. Antara lain adalah :
1. Berlatihlah soal-soal TPA sebanyak mungkin. Dan patuhilah batasan waktu dalam mengerjakan TPA yang ada. Ini penting untuk membiasakan diri anda bekerja cepat menyelesaikan soal-soal tersebut. Jika anda tidak mematuhi batasan waktu tersebut, anda akan terbiasa mengerjakannya dengan santai dan dalam waktu yang lama. Jika ini terjadi, maka ketika anda mengerjakan soal TPA yang sebenarnya, maka anda akan mengalami kesulitan pengaturan waktu. Latihan soal-soal TPA sebanyak-banyaknya akan membuat anda akrab dengan berbagai jenis dan model soal. Analisa anda dalam mengerjakan soal-soal
2. Dalam tes TPA, tes angka yang diberikan umumnya adalah angka-angka yang bisa dikerjakan tanpa harus menggunakan rumus-rumus matematika tertentu yang rumit. Oleh sebab itu, tak perlu anda menghafal berbagai macam rumus-rumus matematika yang rumit untuk menghadapi tes TPA, karena hal itu justru akan membebani anda saja. Yang diperlukan adalah logika berpikir terstruktur. Dengan banyak latihan soal, logika berpikir anda akan terbantu untuk semakin terstruktur sehingga memudahkan anda mengerjakan soal-soal serupa dengan cepat dan benar. 3. Saat anda mengerjakan soal-soal TPA,
kondisikan diri anda dalam keadaan konsentrasi penuh tapi rileks, tidak tegang, tidak panik. Tegang hanya akan membuat energi otak anda cepat terkuras. Panik membuat anda mengerjakan soal secara ceroboh dan terburu-buru sehingga mudah terkecoh oleh jawaban yang sekilas benar. 4. Jangan memperturutkan rasa penasaran anda
terhadap satu soal tertentu. Ini sangat berbahaya. Rasa penasaran terhadap satu soal tertentu (biasanya terjadi pada soal-soal numerik atau angka) membuat waktu anda terkuras untuk mengerjakan soal tersebut. Belum lagi energi anda juga turut berkurang secara signifikan. Ditambah lagi emosi juga akan naik, bila ternyata kemudian anda gagal menemukan jawabannya. Ingatlah bahwa setiap butir soal TPA memiliki bobot nilai yang sama. Sehingga jangan membuang-buang waktu untuk sekedar memperturutkan rasa penasaran anda tersebut.
5. Sering-seringlah membaca koran, terutama di bagian kolom-kolom editorial untuk menambah wawasan Anda dalam sub tes berjenis TMM (Tes Memahami Makalah).
1. KEMAMPUAN VERBAL
Kosakata
Kosakata ditujukan untuk mengukur tingkat kewaspadaan dan kecermatan terhadap suatu indikasi yang sama/mirip, sekaligus mengukur wawasannya, dan mengukur kemampuan dalam melihat kebenaran secara terbalik. Kemampuan ini biasanya dimiliki secara rata-rata oleh peserta ujian.
Jika ANDA ingin menambah perbendaharaan kata yang belum anda ketahui, sering-seringlah untuk membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Orang yang mengenali banyak kata biasanya adalah orang yang rajin membaca, terutama kata-kata yang berasal dari serapan bahasa asing dan kata-kata dari disiplin ilmu yang beragam. Tips yang kami berikan berdasarkan pengalaman mengerjakan soal-soal TPA, berfungsi untuk meminimalkan kesalahan. Bagaimanapun juga, tidak mungkin kami dapat dengan instan mengubah seseorang menjadi cerdas dengan paham berbagai jenis kata.
Berikut ini kami sajikan daftar
KATA yang sering muncul pada Tes
Verbal TPA:
KATA ARTI
Abrasi Pengikisan
Absolut Mutlak, pasti begitu Adaptasi Penyesuaian
Addendum Lampiran Adopsi Pengangkatan,
pemungutan, pemakaian Afeksi Kasih sayang
Afiks Imbuhan
Akselerasi Percepatan
Amatir Pemula, bukan profesional Aptitude Bakat, kecerdasan,
ketangkasan Aristokrat Kaum bangsawan Artifact Benda-benda arkeologi Asimilasi Percampuran, penyatuan Asumsi Anggapan
Attitude Sikap Citra Gambaran
Daur Siklus
Deforestasi Penggundulan hutan Deskriptif Bersifat menggambarkan
sesuatu Dikotomi Dibagi dua Dinamis Bergerak
Edifikasi Sikap dan tauladan Eksodus Berpindah
Ekstrem Diluar keumuman, sangat amat
Ekuator Katulistiwa
Ekuivalen Setara, sama dengan, padanan
Epilog Kata penutupan, bagian akhir
Equlibirium Keseimbangan,
kesetimbangan
Era Jaman, masa
Evokasi Penggugah rasa
Evolusi Perubahan yang terjadi dalam waktu lama Floating mass Massa mengambang Friksi Perpecahan
Herbivora Pemakan tumbuhan Hewani Berasal dari hewan Higienis Berdasarkan standar
kesehatan Hipotesis Dugaan awal
Iintuisi Bisikan hati, gerak hati Imitasi Tiruan, tidak asli
Imun Kebal
Injeksi Suntikan Inovasi Penemuan baru Insinuasi Sindiran
Insomnia Penyakit tak bisa tidur Intermediari Penengah, perantara Intermezzo Selingan
Interpretasi Penafsiran, penerjemahan Iterasi Perulangan
Karnivora Pemakan daging Kasual Non resmi, sederhana
Kedap Rapat
Kisi-kisi Terali
Kolaborasi Gabungan, kerjasama Kolateral Jaminan
Kolega Teman sejawat, rekan kerja
Komprehensif Menyeluruh, lengkap, meliputi banyak hal Krematorium Perawatan jenazah Kronologi Urutan waktu peristiwa Life cycle Daur hidup
Moderat Sedang-sedang
Monogami Perkawinan dengan satu Moratorium Penangguhan, penundaan Mutilasi Pemotongan
Nabati Berasal dari tumbuhan Naif Lugu, tak dibuat-buat Naratif Bersifat menceritakan atau
mengkisahkan Out of date Kuno, sudah lama,
kadaluwarsa
Parsial Sebagian, berpihak, berat sebelah
Parsimoni Hemat, irit Partisan Berpihak
Pedagogi Ilmu tentang cara mendidik Persuasi Ajakan, bujukan
Polar Kutub
Poligon Bersegi banyak
Prefiks Awalan (imbuhan di awal kata)
Prematur Dini
Privasi Rahasia pribadi, keleluasaan pribadi Progresi Kemajuan
Proletar Rakyat jelata
Prolog Kata pendahuluan, bagian awal atau perkenalan Prosedur Tata cara
Proteksi Perlindungan Rabat Potongan, diskon
Rancu Kacau
Reboisasi Penghijauan Relatif Tergantung kondisi,
tergantung pembandingnya Remisi Pengampunan, pemaafan,
pemotongan hukuman Residu Sisa
Revolusi Perubahan yang terjadi dalam waktu singkat
Rigid Kaku
Segmentasi Pembagian, penggolongan Sekuler Duniawi, Faham
meminggirkan agama Skeptis Ragu-ragu
Sporadis Sesekali, jarang-jarang, tidak terus menerus Stagnasi Kemacetan, kemandegan Statis Diam, tidak bergerak Suffiks Akhiran (imbuhan di akhir
kata) Tanur Perapian Temperamen Perangai, watak Transendental Abstrak
Up to date Baru, selalu diperbarui Vegetasi Tumbuh-tumbuhan Veteran Kawakan, sangat
berpengalaman Wahana Sarana transportasi
Sinonim
Sinonim (persamaan) merupakan bagian dari tes kemampuan verbal. Yang ditujukan untuk
mengukur tingkat kewaspadaan dan kecermatan terhadap suatu indikasi yang sama/ mirip, sekaligus mengukur wawasannya dan mengukur kemampuan dalam melihat kebenaran secara terbalik.
Soal dari tes persamaan kata ini meminta anda untuk mencari satu kata yang setara atau sama atau serupa maknanya dengan makna kata tertentu yang diminta.
Contoh: 1. BONAFIDE A. terpercaya B. kuat C. Bertahan D. senior E. pemain lama Jawaban: A
BONAFIDE merupakan kata serapan dari bahasa asing yang artinya terpercaya. 2. KLEPTOFOBIA A. Pencurian B. takut kecurian C. penyakit mencuri D. pencuri E. kecurian Jawaban: B
KLEPTOFOBIA merupakan kata serapan dari bahasa asing yang artinya takut kecurian.
Jika ada kata yang berakhiran FOBIA berarti suatu ketakutan yang berlebihan. Jadi jawaban yang paling tepat untuk soal di atas adalah B (takut kecurian). Jawaban D (penyakit mencuri) adalah salah karena penyakit mencuri disebut KLEPTOMANIA.
TIPS dan TRIK:
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan kami dalam mengikuti ujian – ujian TPA soal – soal jenis ini (sinonim) 53 % adalah kata serapan dari bahasa asing dan bahasa daerah, 17 % merupakan istilah – istilah pada dunia teknik, kedokteran, sains pertanian dll dan sisanya adalah istilah – istilah yang sering kita dengar sehari – hari.
Soal sinonim dari kata serapan dapat diidentifikasi dengan cara jangan memilih
jawaban yang memiliki kemiripan bunyi, baik di awal atau akhir suku kata.
Untuk bisa menjawab soal jenis ini dengan benar, ANDA harus banyak membaca. Terutama Kamus Besar Bahasa Indonesia. Atau paling tidak ANDA dapat menguasai 4
(empat) bagian jenis soal sinonim dalam buku ini
Antonim
Kemampuan verbal Antonim (lawan kata) ditujukan untuk mampu melihat kebenaran secara terbalik, sekaligus melihat wawasan seseorang. Yang dimaksud kebenaran secara terbalik, bahwa seseorang mengetahui sesuatunya benar atau salah tidak hanya secara fenomenologis, tetapi dapat juga secara dialektis.
Contoh : 1. ABSURD ><
A. Membingungkan B. Bermakna ganda
C. Tidak masuk akal D. Masuk akal
E. Terhubung JAWABAN : D
ABSURD merupakan kata serapan dari bahasa asing yang artinya tidak masuk akal.
Jika ada kata yang berawalan AB = tidak, misalnya ABNORMAL = tidak normal. Jadi jawaban yang paling tepat untuk soal diatas adalah E (masuk akal). Jawaban B (tidak masuk akal) adalah sinonim,berarti antonimnya adalah masuk akal.
2. CANGGIH >< A. Sederhana B. Kuno C. Produk lama D. Mapan E. Hebat JAWABAN : A
CANGGIH antonimnya adalah A (sederhana) Carilah dari jawaban 2 (dua) kata yang memiliki arti
berlawanan
, biasanya salah satunya adalah jawaban untuk soal tersebutTIPS dan TRIK :
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan kami dalam mengikuti ujian – ujian TPA, soal – soal jenis ini (antonim) tidak lebih dari 12% adalah kata serapan dari bahasa asing dan bahasa daerah, 27 % merupakan istilah – istilah pada dunia teknik, kedokteran, sains pertanian
dll, dan sisanya adalah istilah – istilah yang sering kita dengar sehari – hari.
Hati-Hati! Pada saat mengerjakan soal ANTONIM, jangan sampai anda berpikir bahwa anda sedang mencari SINONIM/ PERSAMAANNYA. Ini sering terjadi pada peserta ujian. Dimana ketika di tengah-tengah tes, ia tidak sadar telah mencari jawaban yang merupakan sinonimnya, bukan lawan katanya. Apalagi biasanya soal Sinonim dan Antonim berdekatan waktu pengerjaannya.
Untuk kata-kata serapan dengan menggunakan kata latin/ilmiah, utamakan memilih jawaban yang mirip dengan soal.
Amati pilihan jawaban, carilah dua jawaban yang berlawanan! Seringkali jawaban soal ANTONIM berada pada salah satu dari 2 kata yang berlawanan tersebut.
Untuk bisa menjawab soal jenis ini dengan benar ANDA harus banyak membaca. Terutama Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Atau paling tidak ANDA dapat menguasai 4 (empat) bagian jenis soal sinonim dalam buku ini
Analogi
Analogi verbal ditujukan untuk melihat pemahaman Anda terhadap hubungan antar kata. Dampak positifnya adalah kemampuan memahami permasalahan.
Jenis soal dalam tes ini meminta anda untuk mengidentifikasi atau mencari kesetaraan atau padanan hubungan antar kata yang diberikan. Kesetaraan hubungan ini harus anda analisa secara cermat untuk mendapatkan jawaban yang tepat.
Contoh :
1. REKTOR : KEPALA SEKOLAH = DOSEN : A. bendaharawan B. guru C. mahasiswa D. wali E. murid JAWABAN : B
REKTOR : KEPALA SEKOLAH (rektor pimpinan tertinggi di universitas,kepala sekolah pimpinan di sekolah)
DOSEN : GURU (dosen pengajar di universitas, guru pengajar di sekolah)
2. TAPE : RAGI
A. Antiseptik : Iodium B. Pasta gigi : Flour
C. Kuman : Penicilin D. Minuman : Soda E. Obat : Aspirin JAWABAN : A
TAPE : RAGI (tape mengandung ragi)
ANTISEPTIK : IODIUM (antiseptik mengandung iodium)
TIPS dan TRIK :
Yang perlu ANDA perhatikan dalam menghadapi soal jenis ini adalah menemukan kata kunci atau hubungan KHUSUS/UNIK dari dua atau lebih kata yang diberikan.
Semakin KHUSUS atau SPESIFIK, maka akan semakin mudah untuk menemukan hubungan yang paling sesuai.
Jika hubungan bersifat terlalu umum, maka alternatif jawaban biasanya masih sulit untuk ditentukan yang paling tepat.
Jika telah menemukan hubungan kata tetapi masih bingung, maka buatlah kata-kata tersebut menjadi sebuah kalimat dengan menggunakan hubungan analogi yang ada. Hubungan kata harus mempunyai urutan yang
sejalan/searah dengan soal.
Misalnya: PENA : TINTA : KERTAS = urutannya alat : bahan : medium, maka yang paling tepat adalah KUAS : CAT : TEMBOK
2. KEMAMPUAN KUANTITATIF
Numerik Aritmetik (Hitungan)
Soal jenis ini sebenarnya cukup sederhana. Karena hanya merupakan hitungan dasar. Namun, soal-soal aritmetik dalam tes TPA seringkali menyajikan angka-angka yang alot alias kurang enak dihitung. Oleh karena itu, bagi mereka yang tidak teliti, umumnya akan mudah terpeleset hasil hitungannya. Contoh : 1.
32 2 3 15 2 = A. 3 1 8 D. 9 4 9 B. 3 1 9 E. 3 2 8 C. 9 5 9 Jawaban : C
49 3 30
=
86
9
9
4
90
= 9 5 92. Jika p = 2 dan q = 3 serta r = p2 + 2pq + q2. Berapakah : pqr? A. 150 D. 75 B. 25 6 E. 50 C. 6 Jawaban : A r = 4 + 2 x 2 x 3 + 9 = 4 +12+9 = 25 pqr = 2 x 3 x 25 = 150
Beberapa angka Numerik yang ANDA perlu menghafalknnya ...! 1. 3 1= 0,333 = 33,33 %` 2. 3 2= 0,667 = 66,67 % 3. 2 1= 0,50 = 50 % 4. 4 3= 0,75 = 75 % 5. 5 1= 0,20 = 20 % 6. 5 2= 0,40 = 40 % 7. 5 3= 0,60 = 60 % 8. 5 4= 0,80 = 80 % 9. 6 1= 0,1667 = 16,67 % 10. 8 3= 0,375 = 37,5 11. 8 5= 0,625 = 62,5 % 12. 8 7 = 0,875 = 87,5 % 13. 12 5 = 0,4167 = 41,67 14. 12 7 = 0,5833 = 58,33 % 15. 12 11= 0,9167 = 91,67% 16. 16 1 = 0,0625 = 6,25 % 17. 16 3 = 0,1875 = 18,75% 18. 16 5 = 0,3125 = 31,25% 19. 16 7 = 0,4375 = 43,75 %
20. 16 9 = 0,5625 = 56,25 % 21. 16 11= 0,6875 = 68,75 % 22. 16 13 = 0,8125 = 81,25 % 23. 16 15 = 0,9375 = 93,75 % 24. 256 2 128 2 64 2 32 2 16 2 8 2 4 2 8 7 6 5 4 3 2 6561 3 2187 3 729 3 243 3 81 3 27 3 9 3 8 7 6 5 4 3 2 65536 4 16384 4 4096 4 1024 4 256 4 64 4 16 4 8 7 6 5 4 3 2 390625 5 78125 5 15625 5 3125 5 625 5 125 5 25 5 8 7 6 5 4 3 2 25. 3 ! = 6 ::: 4 ! =24 ::: 5 ! = 120 26. 6 ! = 720 ::: 7 ! =5040 27. 8 ! = 40320 ::: 9 ! = 362880
Ingat beberapa ATURAN DASAR dalam Aritmatika!
a. Urutan operasi yang didahulukan adalah sbb: Tanda kurung
Pangkat/ akar Kali/ bagi Tambah/ kurang
b. Penjumlahan/ pengurangan pecahan harus dengan menyamakan penyebut terlebih dahulu. Misal: 24 19 24 ) 3 ( 5 24 4 8 5 6 1
c. Pembagian dengan pecahan adalah sama dengan dikalikan dengan kebalikan dari pecahan pengali (pembilang dan penyebut dibalik). Misal: 3 1 12 x 4 1 12 1 : 4 1
d. Dalam mencari hasil akhir anda TIDAK HARUS menemukan secara teliti/ detail. Sebagian besar jawaban bisa dicari dengan cara mencari nilai pendekatan. Carilah pendekatan ke bilangan yang bulat atau lebih mudah dihitung! Jadi jangan mempersulit diri!
e. Mencari nilai pendekatan juga bisa anda lakukan dengan melihat ekor bilangan (angka pada posisi paling akhir dari hasil
perhitungan).
Seri Angka
Untuk mengerjakan tes numerik seri angka ini, peserta harus mampu menganalisa deret
urutan
paling logis dan konsisten dari angka - angka yang diberikan. Terkadang seolah ada dua jawaban yang memungkinkan. Namun demikian, sesungguhnya hanya ada satu pilihan jawaban yang benar.
Seri Huruf
Tes seri huruf ini prinsipnya adalah sama dengan tes seri angka. Peserta diminta untuk mencari deret urutan huruf selanjutnya dari deretan huruf yang ada. Untuk mendapatkan jawaban, seorang peserta memang haruslah jeli dan banyak berlatih untuk mempertajam daya analisa dan kejeliannya.
UNTUK MENGERJAKAN SOAL-SOAL TIPE INI : SEBAIKNYA ADA MENULIS HURUF ALFABET DI KERTAS SOAL SEPERTI INI :
A – B – C – D – E – F – G – H – I – J – K
– L – M – N – O - P – Q – R – S – T- U –
V – W – X – Y – Z
Angka Dalam Cerita
Dalam tes ini, peserta diminta untuk menjawab pertanyaan mengenai angka-angka yang dimasukkan dalam sebuah cerita. Peserta harus mampu menganalisa nilai angka secara tepat.
Contoh :
1. Bambang meninggalkan kota A pukul 06:15 dan sampai di kota B pukul 09:45. Jika dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan rata-rata 60km/jam dan dia beristirahat satu jam untuk makan, berapa km jarak A ke B :
A. 100 km D. 175 km B. 150 km E. 135 km C. 90 km Jawaban : B waktu = 09.45 - 06.15 = 03.30 = 3,5 jam S= V x t = 60 km/ jam x 3,5 jam = 150 km
2. Jika seseorang berjalan menempuh jarak 2/5km dalam 5 menit, berapa kecepatan rata-rata perjalanan orang tersebut dalam 1 jam?
A. 4 km D. 4,2 km
B. 0,4 km E. 4,8 km C. 2,4 km
Jawaban : E
Jarak= 2/5 km, waktu= 5 menit= 1/12 jam
Jadi kecepatan= jarak/waktu= 2/5 km/ jam / 1/12 jam = 2/5 km/jam x 12/1 jam = 24/ 5 = 4, 8 km
3. KEMAMPUAN PENALARAN
Logika Analitik
Kemampuan Penalaran Analitik ditujukan untuk mengukur kemampuan membaca, mencerna, menganalisis dan menarik kesimpulan logis dan metodis terhadap informasi yang diberikan.
TIPS dan TRIK :
Banyaklah berlatih tipe soal ini
Gunakan logika ANDA , jangan memakai perasaan
Ketika mengerjakan soal ini, jangan hanya dibayangkan, tetapi tulislah atau corat – coretlah dalam soal atau digambar, sesuai kebutuhan.
Contoh :
1. Di sebuah pasar, harga daging lokal mahal dari harga beras, harga beras lebih mahal dari harga sayur-mayur dan daging impor adalah yang paling mahal. Jika demikian dapat disimpulkan ....
A. Sayur-mayur lebih mahal dari daging lokal
B. Daging lokal lebih mahal dari daging impor
C. Daging impor lebih mahal dari daging lokal
D. Beras lebih mahal dari daging impor Jawaban : C
Untuk menjawab soal – soal yang menggunakan urutan atau mencari mana yang LEBIH dibanding yang lain, ANDA dapat menggunakan diagram seperti berikut :
Sehingga dapat disimpulkan bahwa : Daging impor lebih mahal dari daging lokal
2. Tiga tim pendaki gunung harus dibentuk dengan masing-masing tim terdiri dari tiga orang. A harus berada dalam satu tim dengan D, B tidak boleh setim dengan G atau C, C tidak boleh dipisahkan dengan I, E dan H harus berada dalam tim yang sama dengan B, sedangkan F harus dipisahkan dengan A untuk tiap tim yang dapat dibentuk adalah... A. A – D - G ; B – I - H ; C- E- F
B. A- I- F ; B - E- N ; C- D- F C. A- D- G ; B – E - H ; C- I- F D. A- D- I ; B- E- H ; C- G- F Jawaban : C
Buatlah tabel untuk tiga team Team 1 Team 2 Team 3
A B C
D E F
G H I
Jadi tiap tim yang dapat dibentuk adalah: A- D- G ; B – E - H ; C- I- F
Penalaran Logis
Kemampuan Penalaran Logis ditujukan untuk mengukur dan mengevaluasi kemampuan berpikir logis, yaitu mencari kebenaran sesuai dengan fakta serta silogisme. Dalam hal ini, sesuai dengan informasi yang ada/diberikan. Dalam dunia kerja sangat diperlukan kemampuan tersebut, khususnya menghendaki adanya aktifitas yang mengutamakan kecakapan dalam berpikir logis dan metodis.
TIPS dan TRIKS:
Dalam soal-soal SILOGISME sering dijumpai kata-kata sementara atau semua. Jika anda menemui kata: Sementara/ sebagian/ beberapa/ ada/ mungkin semua, maka artinya adalah TIDAK SEMUANYA atau MINIMAL SATU ANGGOTA.
Kalimat yang salah, berarti yang benar adalah INGKARAN atau lawannya. Lawan SEMUA adalah BEBERAPA/ SEMENTARA/SEBAGIAN. kalimat yang tidak didahului oleh kata
SEMUA/BEBERAPA maka maksudnya adalah SEMUA. Contoh : Daging lokal Beras Sayur-mayur Daging impor Leb ih m ura h Leb ih m aha l
1. A. Semua dokter dapat membuat resep. B. Beberapa dokter adalah ahli penyakit
dalam. Maka:
A. Semua dokter adalah ahli penyakit dalam. B. Semua dokter adalah pembuat obat. C. Dokter ahli penyakit dalam dapat
membuat resep.
D. Semua dokter adalah ahli bedah. E. Tidak dapat ditarik kesimpulan.
Jawab : C
Semua dokter dapat membuat resep. Karena dokter ahli penyakit dalam adalah bagian dari seluruh dokter, maka dokter ahli penyakit dalam dapat membuat resep.
2. A. Semua mahasiswa berdasi. B. Sebagian mahasiswa berjas. Maka:
A. Sebagian mahasiswa bersepatu.
B. Sebagian mahasiswa berjas dan bersepatu. C. Sebagian mahasiswa berdasi dan berjas. D. Sebagian mahasiswa bersepatu tetapi tidak
berjas.
E. Semua mahasiswa berdasi dan berjas.
Jawab : C
Hanya sebagian mahasiswa yang berjas, sedangkan semua mahasiswa berdasi. Jadi, sebagian saja mahasiswa yang berdasi dan berjas.
3. A. Semua ban terbuat dari karet. B. Semua karet bersifat elastis. Maka:
A. Semua ban elastis dan berwarna hitam. B. Semua ban berwarna hitam.
C. Semua ban elastis berwarna hitam.
D. Sebagian ban berwarna hitam terbuat dari karet.
E. Semua ban elastis dan terbuat dari karet.
Jawab : E
Karena karet bersifat elastis dan semua ban terbuat dari karet, maka semua ban elastis dan terbuat dari karet.
4. A. Tito membenci Yanti dan Tirza. B. Luki adalah kakak Tito.
C. Tirza telah bersuami, dan Yanti adalah adik dari suami Tirza.
D. Yanti menyayangi semua anak Tirza. ' E. Hiro adalah anak Tirza.
Jadi:
A. Tidak mungkin Tito menyayangi Hiro. B. Tidak mungkin Yanti membenci Hiro. C. Tirza tidak menyayangi Hiro.
D. Mungkin Tito menyayangi Tirza.
E. Tidak ada kesimpulan yang benar.
Jawab : B
Dari paparan di atas, Yanti adalah saudara ipar Tirza. Tito dan Luki tak ada hubungannya dengan Yanti dan Tirza. Karena Hiro keponakannya Yanti, maka tidak mungkin Yanti membenci Hiro.
5. A. Semua pemain bola memiliki kaki yang kuat.
B. Dado pemain bola. Maka:
A. Dado pemain bola yang kuat. B. Kaki Dado belum tentu kuat. C. Kaki Dado pasti kuat.
D. Bagian tubuh Dado yang paling kuat adalah kaki.
E. Kaki dan kepala Dado sama kuat.
Jawab : C
Semua pemain bola memiliki kaki yang kuat. Karena Dado adalah pemain bola, berarti kaki Dado pasti kuat.