BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 1..11 LLaattaar r BBeellaakkaanngg
Penyebab kecelakaan pesawat biasanya diakibatkan oleh 3 faktor utama yaitu, Penyebab kecelakaan pesawat biasanya diakibatkan oleh 3 faktor utama yaitu, faktor teknis, faktor cuaca dan faktor kesalahan manusia (
faktor teknis, faktor cuaca dan faktor kesalahan manusia (human error human error ). Pada tulisan). Pada tulisan ini kita hanya
ini kita hanya akan membahas faktor yang diakibatakan membahas faktor yang diakibatkan oleh kan oleh human error atau dalamhuman error atau dalam li
lingngkukup p yanyang g lelebibih h luluas as lalagi gi yayaitituu human human factfactor or (Fakto(Faktor r manusimanusia). a). BerdasBerdasarkanarkan beberapa studi dan statistik faktor
beberapa studi dan statistik faktor human error human error ini adalah faktor penyumbang terbesar ini adalah faktor penyumbang terbesar da
dalalam m kekecelcelakakaaaan, n, babahkhkan an 223 3 dardari i rarangkngkaiaian an penpenyeyebabab b kekecelcelakaakaan an pespesawawatat komer
komersial (!iesial (!iegmangman and and "happel, 2##$). %arena meningkatnya kecelakaan, se&ak "happel, 2##$). %arena meningkatnya kecelakaan, se&ak tah
tahun un '$#'$#, , dunidunia a penepenerbarbangan mulai fokungan mulai fokus s padpadaa human factor human factor yaitu bagaimana yaitu bagaimana me
memamahamhamii human decision human decision making procesmaking processs (Pros(Proses pengambilan keputusaes pengambilan keputusan) n) dandan bagaimana
bagaimana manusia manusia penerbangan penerbangan bereaksi bereaksi dan dan berinteraksi berinteraksi dengan dengan teknologi teknologi baru,baru, prosedur
prosedur dan dan peraturan peraturan keselamatan keselamatan penerbangan penerbangan yang yang terus terus menerus menerus diperbaharuidiperbaharui karena kita dituntut untuk mengambil keputusan yang bebas dari kesalahan (
karena kita dituntut untuk mengambil keputusan yang bebas dari kesalahan ( Error Error-- Free Judgement
Free Judgement ).).
ari semua unsur yang terlibat dalam suatu aktifitas penerbangan, penerbang ari semua unsur yang terlibat dalam suatu aktifitas penerbangan, penerbang memiliki andil human error yang lebih banyak, karena penerbang adalah rangkaian memiliki andil human error yang lebih banyak, karena penerbang adalah rangkaian terakhir dari rantai aktifitas penerbangan yang harus mengidentifikasi dan mengoreksi terakhir dari rantai aktifitas penerbangan yang harus mengidentifikasi dan mengoreksi error
error sebelsebelum berubah men&adi kecelakum berubah men&adi kecelakaan yang fatal. Pada dasarnyaaan yang fatal. Pada dasarnya human error human error adalah *
adalah * Poor Human Decision Making Poor Human Decision Making + (+ (%urang tepat dalam %urang tepat dalam mengambil keputusan).mengambil keputusan).
1
1..22 RRuummuussaan n MMaassaallaahh
da
dapun pun rumrumusausan n masmasalaalah h dardari i penpenuliulisan san makmakalaalah h ini ini adaadalah lah memmembahabahass bagaimana pengaruh
bagaimana pengaruh humanhuman factor terhadap penerbangan. factor terhadap penerbangan.
1
dapun tu&uan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh human factor terhadap penerbangan.
1. Batasan Masalah
alam makalah ini, batasan masalah hanya meliputi tentang bagiaman pengaruh human factor terhadap penerbangan.
1.! Man"aat
-anfaat dari makalah ini dapat di kembangkan men&adi dua sisi, diantaranya '. -anfaat teoritis
-akalah ini dapat memberikan manfaat secara teoritis, sekurang/ kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia penerbangan, khususnya di bidang human faktor.
2. -anfaat praktis
a. Bagi institusi
') apat menambah referensi yang ada di perpustakaan "ekolah 0inggi 0eknologi disut&ipto ("00) 1ogyakarta.
2) "ebagai bahan tambahan mata kuliah human faktir yang telah dilaksanakan.
b. Bagi penulis
asil tulisan dapat digunakan sebagai referensi dan acuan dalam kuliah human faktor serta menambah wawasan dan wacana bagi penulis. -enambah wawasan terutama dalam materi human faktor. c. Bagi pembaca
-emberikan wawasan dan referensi terutama pada peranan human factor terhadap penerbangan di dunia.
1.# $%stemat%ka Penul%san
una mempermudah dalam mempela&ari dan memahami makalah ini penulis menggunakan sistematika sebagai berikut
BAB I Pe&ahuluan
Pada bab ini akan dibahas sekilas tentang latar belakang, pelaksanaan, rumusan masalah, tu&uan, batasan masalah,
manfaat dan sistematika penulisan yang diambil oleh penulis dalam penulisan makalah
BAB II Lan&asa Te'r%
Bab ini berisi tentang landasan teori human faktor secara umum. %emudian berisi tentang pengertian human faktor.
BAB III Pem(ahsan
Bab ini akan membahas tentang uraiyan tentang peranan human factor terhadap penerbangan.
BAB ) *es%m+ulan
alam bab ini penulis me&abarkan mengenai kesimpulan yang telah diperoleh setelah melakukan pembahsan tentang pengaruh human factor terhadap penerbangan.
BAB II
LANDA$AN TE,RI
Pengert%an Human "akt'r
Human factor adalah akti4itas tentang manusia dalam kehidupan maupun situasi ker&a, tentang hubungan manusia dengan mesin, tentang hubungannya dengan prosedur dan lingkungannya serta aturan/aturan, dan tentang hubungan manusia dengan manusia lainnya. alam hal ini human factors merupakan pengetahuan terapan bersifat praktis dari teori/teori psikologi yang menekankan pada optimasi hubungan antar manusia beserta akti4itasnya, dengan aplikasi sistematikanya, yang terintegrasi dalam kerangka ker&a 5 system engineering 5.
"asarannya adalah efekti4itas sistem, termasuk keselamatan dan efisiensi, serta kese&ahteraan (well being ) indi4idu.
-anusia sebagai makhluk indi4idu memiliki perbedaan dalam hal kemampuan untuk menyelesaikan tugas/tugas, peker&aan, menggunakan peralatan, atau fungsi peralatan, meskipun terkadang telah dilakukan pelatihan atau perekrutan secara profesional dengan kualifikasi peker&aan yang sama.
"eiring dengan perkembangan teknologi maka aspek manusia men&adi penting untuk diperhatikan. alam hal ini, uman factor muncul sebagai salah satu aspek yang sangat diperhitungkan khususnya di negara/negara ma&u seperti merika "erikat dan 6ropa. Bentuk lain dari human factor sering dihubungkan dengan ergonomi atau human engineering .
Human factor terfokus pada aspek manusia serta interaksinya dengan produk, peralatan fasilitas yang digunakan, prosedur peker&aan, dan lingkungan dimana kegiatan tersebut dilakukan. -enurut 7hapanis ('$89), human factor berhubungan dengan informasi mengenai tingkah laku, kemampuan, dan keterbatasan manusia serta karakteristik mengenai perancangan peralatan, mesin, sistem, peker&aan dan lingkungan untuk menghasilkan keamanan, kenyamanan, dan efektifitas dalam penggunaannya. Pada pelaksanaannya, aspek human factor ini dicoba untuk
disesuaikan dengan sesuatu yang digunakan serta lingkungan tempat kegiatannnya beker&a sehingga dapat sesuai berdasarkan kapabilitas, keterbatasan dan kebutuhan
BAB III PEMBAHA$AN
3.1 Perlun-a Mem+elajar% Human akt'r
3.1.1 Manus%a Meru+akan Pen-e(a( Terja&%n-a Accident &an Incident Pesa/at Ter(ang
%ema&uan industri penerbangan yang pesat dalam beberapa puluh tahun terakhir yang ditandai dengan meningkatnya kehandalan dan kiner&a pesawat generasi baru hingga diaplikasikannya ino4asi/ino4asi peralatan dan prosedur/prosedur 07 (air traffic control) pada kenyataannya tidak menurunkan angka kecelakaan penerbangan yang disebabkan kesalahan manusia (human error). -enurut 7happell ('$$:), hampir 9; dari keseluruhan kecelakaan (accidents) maupun insiden (incidents) penerbangan disebabkan karena kegagalan manusia dalam memantau, mengelola dan mengoperasikan sistem penerbangan itu sendiri. pa pun alasannya, kecelakaan penerbangan harus dicegah, demi keselamatan manusia itu sendiri,
kesiapan operasional maupun tempur dan tentu sa&a untuk alasan/alasan ekonomis (efisiensi). %arena itu program zero accident di kalangan operator penerbangan baik sipil maupun militer perlu terus menerus diupayakan, antara lain dengan memanfaatkan data insiden penerbangan maupun data/data bahaya (ha<ard) dalam penerbangan &auh sebelum kecelakaan ter&adi. "tudi terinci (Budiman =, '$$>) dari se¨ah ratusan kecelakaan penerbangan menun&ukan bahwa setiap satu kali ter&adi kecelakaan besar (ada korban manusia) terdapat 3# kecelakaan kecil (tidak ada korban manusia) dan 3## bahaya (ha<ard). "tudi lainnya menun&ukan hasil yang hampir sama walaupun istilah yang digunakan berbeda, yaitu ? ha<ard, incident @ accident, atau ha<ard, minor dan mayor incident. ubungan antara ha<ard, incident dan accident &uga penting dalam penelitian tentang permasalahan human factors.
alam dokumen circular 2:/A':8 tentang human factor di&elaskan bahwa acti4e failure menerangkan dalam penyelidikan tidak mencari yang salah tapi mencari apanya yang salah pada sistem tersebut. alam human factor dititikberatkan pada mencari penyebab kecelakaan dan memperbaikinya agar kedepan tidak terulang kembali pada kesalahan yang sama dan paling tidak bisa meminimais kesalahan yang sama. !alaupun biasanya dikaitkan dengan faktor manusianya, kehilapan manusia &uga baru/baru ini men&adi perhatian utama dalam beker&a. -anusia diwa&ibkan beker&a secara profesionalisme dengan pengetahuan yang dimilikinya mengenai prestasi dan kecakapan untuk membantu pengendali meningkatkan keselamatan dan keamanan dalam operasi harian mereka. alam dunia penerbangan kususnya, faktor manusia adalah bisa memahami yang lebih baik bagaimana manusia dapat mengendalikan dan mengintegrasikan dengan teknologi.
3.1.2 Terja&%n-a Accident &an Incident Da+at D%telusur% 0auh $e(elum *eja&%an
"ebenarnya ter&adinya ha<ards dan insiden telah diatur atau dipersyaratkan5 untuk segera dilaporkan. Aamun pada sebagian besar awak pesawat termasuk
penerbang tidak pernah melaporkannya, terutama bila pada saat itu tidak ada kerusakan atau tidak ada penumpang yang mengetahuinya. Padahal, apabila peraturan fundamental yang menekankan pada kewa&iban mendokumentasikan5 ha<ard dan insiden, serta 5memahami5 bahwa ha<ard dan insiden pada hakekatnya harus diperlakukan sama dengan kecelakaan (accident), maka kecelakaan dapat dicegah lebih dini.
James eason, seorang peneliti human factors pada akhir '$8#/an memunculkan gagasan mengenai human error yang pengaruhnya sangat diperhitungkan dalam memahami keselamatan penerbangan atau a4iation safety. -odel pendekatan Ceason tidak hanya melibatkan pendekatan sistemik dalam menganalisis suatu kecelakaan, tapi &uga bermanfaat untuk menganalisis kecelakaan pada berbagai moda transportasi termasuk insiden dan kecelakaan penerbangan, kap al
laut dan keret aapi, kebakaran, dsb.
-odel dari Ceason ini dapat dikatakan merupakan kelan&utan dari bentuk pendekatan human factors sebelumnya, yaitu ? dari kiner&a penerbang secara
indi4idual ke arah kiner&a tim (crew performance), kemudian menu&u kiner&a organisasi (organi<ational performance), walaupun fokus perhatian dalam dimensi/ dimensi itu tetaplah pada indi4idunya. Ceason didukung ahli/ahli dari D7E memperkenalkan paradigma sentral dari pendekatan sistem terhadap safety yang membedakan antara acti4e failures (kegagalan aktif) dan latent failure.
!cti"e failures berkaitan dengan kesalahan operator, dalam hal ini penerbang atau petugas 07. "edangkan latent failures merupakan kondisi yang mempengaruhi bagaimana kiner&a operator saat melaksanakan tugasnya, atau bagaimana pengaruh kemampuan sistem untuk mengatasi perilaku atau situasi yang tidak diharapkan. #atent failures ini dapat mencakup kegagalan komponen, seperti kegagalan struktur
dari sistem atau tidak berfungsinya sistem, dan kegagalan ini dapat muncul &auh sebelum ter&adinya kecelakaan.
atent failures yang berhubungan dengan lingkungan yang terkait langsung dimana acti4e failure ter&adi dikenal sebagai local factors. alam kategori ini faktor/
faktornya antara lain ? moril di tempat ker&a, kelelahan (fatigue) operator, danatau masalah prosedur ker&a. atent failures yang berhubungan dengan organisasi atau sistem penerbangan terkait dengan kelemahan/kelemahan organisasional atau sering &uga disebut kelemahan faktor sistemik. alam suatu kecelakaan atau kegagalan sistem, biasanya local factors akan menyebabkan operator (penerbang) bertindak tidak aman (unsafe act). 0indakan ini selan&utnya akan memberikan konsekuensi buruk yaitu kecelakaan bila tidak dapat diidentifikasi atau dikontrol oleh defences atau safety net (åan keselamatan). ocal factors dan defences atau safety net yang tidak adekuat dapat disebabkan oleh isu/isu sistemik yang lebih luas, seperti komunikasi antar sub/sistem yang buruk (tidak ada koordinasi) atau prosedur/ prosedur yang tidak adekuat .
ari model Ceason ini, dapat dipela&ari bahwa sebab/sebab kecelakaan dapat ditelusuri &auh sebelum ke&adian, dan umumnya ter&adi karena interaksi dari kelemahan/kelamahan sistem dan buruknya sistem deteksi serta kontrol. "ebenarnya, kelemahan/kelemahan tersebut masih dapat dikendalikan atau dihambat bila defences atu safety net berfungsi optimal, namun seringkali buruknya komunikasi antar sub/ sistem (departemen dalam struktur organisasi) atau tidak adekuatnya prosedur membuat sub/sistem pelindung terakhir tidak mampu menghambat ter&adinya kecelakaan.
3.1.3 Human akt'r Da+at Men%ngkatkan E"ekt%"%tas &an E"%s%ens% Terha&a+ Akt%"%tas -ang D%lakukan
"alah satu teori yang dapat digunakan untuk menciptakan kesesuaian antara manusia sebagai pusat kendali dengan komponen lainnya pada saat melakukan kegiatan adalah -odel "6. -odel ini merupakan gambaran dari unsur/unsur utama yang saling berinteraksi. -anusia (li"eware) sebagai pusat interaksi dikelilingi oleh : (empat) kelompok utama yaitu
2. i4ewareGsoftware manusia dan material lainnya (seperti dokumen, prosedur, simbol dan sebagainya).
3. i4ewareGen4ironment manusia dan lingkungan (termasuk faktor internal dan eksternal tempat ker&a).
:. i4ewareGli4eware manusia dan manusia lainnya (termasuk teman seker&a dan kolega).
0u&uan dari model ini adalah bagaimana menciptakan interaksi optimal antar setiap komponen. alam melaksanakannya interaksi tersebut di atas, seringkali manusia (li4eware) merasakan gangguan sebagai akibat dari faktor pembebanan yang dirasakan. Faktor pembebanan ini dapat berupa fisik maupun psikis.
3.1. Humanakt'r Akan Men%ngkatkan *eamanan &an *en-amanan
-anusia sebagai salah satu komponen penting dalam organisasi maupun kegiatan industri (baik yang menghasilkan produk maupun &asa) memiliki keterbatasan dan kelebihan satu dengan lainnya. gar manusia ini dapat beker&a dan menghasilkan suatu output yang optimal maka penting untuk diperhatikan berbagai aspek terkait dengan manusia tersebut. uman factor sebagai salah satu unsur keilmuan yang sangat erat kaitannya dengan aspek manusia men&adi penting untuk diperhatikan. Hntuk itu, berbagai metoda yang dilakukan untuk mendekati dan menentukan karakteristik pada manusia terkait dengan human factor. "alah satu hal yang dilakukan yakni dengan menentukan beban ker&a pada manusia tersebut khususnya yang terkait dengan beban ker&a fisik dan beban ker&a mental. al ini sangat bermanfaat guna mengetahui dan memahami manusia yang akan melakukan peker&aan terutama peker&aan yang sangat spesifik.
3.2 Pengaruh Human akt'r Terha&a+ Pener(angan
ari semua unsur yang terlibat dalam suatu aktifitas penerbangan, penerbang memiliki andil human error yang lebih banyak, karena penerbang adalah rangkaian
terakhir dari rantai aktifitas penerbangan yang harus mengidentifikasi dan mengoreksi error sebelum berubah men&adi kecelakaan yang fatal. Pada dasarnya human error adalah * Poor Human Decision Making + (%urang tepat dalam mengambil keputusan) yang ter&adi karena 3 hal
'. $complete %nformation (Dnformasi yang tidak lengkap).
2. %naccurate %rrele"ant %nformation (Dnformasi yang tidak akurat). 3. Poor %nformation Process (Proses informasi yang salah).
Miller&s #aw mengatakan bahwa manusia mempunyai keterbatasan dalam memproses informasi, yaitu hanya terbatas pada ob&ek (Plus minus 2) dalam memory di otak kita pada saat yang sama. Pada penerbang, ketika mereka menggunakan 4isual (Penglihatan) dan auditory (Pendengaran), kemampuan memproses ob&ek diperkirakan bisa lebih dari karena perbedaan proses di otak kita.
Ciset membuktikan bahwa kecelakaan yang diakibatkan oleh human error ter&adi karena beban ker&a (workload ) yang tinggi dan ker&aan yang men&enuhkan ('ask saturation period ) di dalam kokpit sehingga penerbang mengalami o"erload pada proses memoryingatannya. danya (rew duty and rest time adalah suatu cara
untuk menghindari kedua penyebab itu. Bahkan pada situasi darurat pun *penerbang baru+ &uga harus dia&arkan * ! task )hedding )trategy+ untuk fokus pada tugas utama di
kokpit yaitu !"iate* $a"igate and (ommunicate . engan bahasa yang sederhana,
pada saat emergency, kendalikan pesawat, arahkan pesawat dengan benar &ika memungkinkan dan komunikasikan dengan 07.
aporan in4estigasi pada kecelakaan pesawat biasanya tidak semua akan memberikan detail apa yang ter&adi. %ebanyakan hanya fakta dan logika yang akan mengarah pada faktor teknis dan data analisa pada FC dan 7IC. -enentukan human factor secara presisi sungguh diakui sebagai bagian yang sangat sulit karena luasnya cakupan permasalahannya. "ehingga tanpa memahami *human beha4iour+ maka faktor, tu&uan in4estigasi untuk mencegah kecelakaan berikutnya men&adi sesuatu yang mustahil.
!alaupun berisikan interaksi dengan teknologi yang canggih di pesawat, human factor bukanlah suatu bentuk teknologi dalam dunia penerbangan. Human factor adalah suatu multi/disiplin ilmu yang mencoba mengoptimalkan interaksi
antara manusia, perangkatmesin, prosedur yang saling menun&ang dalam suatu sistem untuk mencapai suatu tu&uan tertentu. an karena cakupannya yang sangat luas sehingga human factor memerlukan waktu riset yang lebih lama dibandingkan riset ilmu yang lain. Human factor konsentrasi pada kemampuan dan keterbatasan manusia dalam penggunaan suatu sistem. "eperti di awal pembahasan, human factor mulai dikenal pada sekitar tahun '$#, di mana pada saat itu banyak kecelakaan yang disebabkan oleh interaksi antar manusia dan perangkat yang dioperasikannya dan prosedur pengoperasiannya, dan belum adanya regulasi yang menun&ang semua
aktifitas penerbangan.
"ecara umum human factor dipengaruhi oleh human performance yaitu aktifitas manusia yang digambarkan dalam bentuk bagaimana manusia men&alankan suatu aktifitaspeker&aan secara akurat, cepat dan tepat. da : faktor yang yang mempengaruhi human performance
'. Faktor Fisik Hkuran badan, tinggi, pendek, usia, kekuatan, penglihatan, pendengaran dll.
2. Faktor Fisiologi %esehatan dan kondisi medis secara umum seperti tekanan darah, gula darah, detak &antung, cacat secara fisik dll.
3. Faktor Psikologi -ental, emosional secara umum.
:. Faktor Psikososial -ental emosionalkesedihan yang diakibatkan karena pengaruh sosial seperti kematian, problem keluarga, keuangan dll.
Pada <aman sekarang, human factor di penerbangan terus berkembang dengan ditemukannya berbagai cara bagaimana meminimalisasi faktor ini sehingga kecelakan bisa dihindari. "alah satunya, r. James Ceason telah menemukan model rangkaian kecelakaan *"wiss 7heese+ yang menggunakan analogi yang sangat menarik. Human error adalah seperti nyamuk, pada saat hinggap di tubuh kita, walaupun telah kita coba pukul dengan keras, tetapi mereka dan teman temannya akan tetap datang. 0idak
ada cara lain kecuali membuat pertahanan yang efektif (menutup tubuh kita) dan tetap menghalau supaya mereka tidak datang lagi.
engan mengadopsi model *"wiss 7heese+ ini, r. ouglas !iegmann dan r. "cott "happell mengembangkan F7" ( Human factor nalysis and (lassification )ystem) untuk angkatan laut merika sebagai langkah responsif atas meningkatnya human error dan tingginya kecelakaan. F7" secara teori adalah alat (tool) untuk in4estigasi, analisa, dan mengklasifikasikan human error yang terdapat pada suatu kecelakaan pesawat. -odel F7" ini telah resmi dicoba dan diteliti
secara menyeluruh pada '#2# in4estigasi kecelakaan pesawat di merika (A0"B/ Aational 0ransportation "afety Board) yang telah ter&adi lebih dari '3 tahun lalu. F7" menggunakan suatu pemahaman di mana human error bukanlah suatu penyebab tetapi hanya akibat dari sebuah masalah besar yang ada dalam suatu organisasiotoritasperusahaan penerbangan. "eperti model *"wiss 7heese+, F7" &uga menggunakan : pertahananpenghalang yang efektif untuk mencegah kecelakaan
yaitu dengan mengontrol : faktor dan men&abarkannya secara detail seperti diagram berikut ini
+nsafe act adalah akhir dari pertahanan yang terdiri dari error (kesalahan) dan "iolation (pelanggaran). "edangkan error itu sendiri adalah honest mistake (kesalahan tidak senga&a) dan "iolation (pelanggaran). Beda antara honest mistake dan "iolation terletak pada adanya kesenga&aan. Berikut ini adalah contoh kongkret aplikasi dari
F7" yang berbasis pada model rangkaian kecelakaan *"wiss 7heese+ yang di gunakan untuk analisa kecelakaan pesawat 7omair Flight 9'$' yang ter&adi di eKington, %entucky H", 2 gustus 2##>.
"ebuah 7CJ/'##6C mengalami kecelakaan pada saat take off. (rew telah diinstruksikan oleh 07 untuk menggunakan runway 22, tetapi salah menggunakan runway 2> yang lebih pendek, sehingga pesawat keluar dari u&ung landasan sebelum tinggal landas yang mengakibatkan :$ penumpangnya tewas.
BAB ) PENUTUP
*es%m+ulan
ari pembahasn tentang pengaruh human factor terhadapa penerbangan, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa pengaruh human factor terhadap penerbangan adalah sebagi berikut
'. Human faktor dapat men&egah ter&adinya accident dan incident yang ditimbulkan oleh manusia.
2. Human faktor dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi terhadap aktifitas yang dilakukan di penerbangan.
3. Human faktor dapat meningkatkan keaamanan dan kenyamana di dunia penerbangan.
DATAR PU$TA*A
'. httpwww.ilmuterbang.comartikel/mainmenu/2$keselamatan/penerbangan/ mainmenu/:8$8/human/factor/analysis.