• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Human Faktoor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Human Faktoor"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 1..11 LLaattaar r BBeellaakkaanngg

Penyebab kecelakaan pesawat biasanya diakibatkan oleh 3 faktor utama yaitu, Penyebab kecelakaan pesawat biasanya diakibatkan oleh 3 faktor utama yaitu, faktor teknis, faktor cuaca dan faktor kesalahan manusia (

faktor teknis, faktor cuaca dan faktor kesalahan manusia (human error human error ). Pada tulisan). Pada tulisan ini kita hanya

ini kita hanya akan membahas faktor yang diakibatakan membahas faktor yang diakibatkan oleh kan oleh human error atau dalamhuman error atau dalam li

lingngkukup p yanyang g lelebibih h luluas as lalagi gi yayaitituu human human factfactor or  (Fakto(Faktor r manusimanusia). a). BerdasBerdasarkanarkan  beberapa studi dan statistik faktor

 beberapa studi dan statistik faktor human error human error  ini adalah faktor penyumbang terbesar  ini adalah faktor penyumbang terbesar  da

dalalam m kekecelcelakakaaaan, n, babahkhkan an 223 3 dardari i rarangkngkaiaian an penpenyeyebabab b kekecelcelakaakaan an pespesawawatat komer

komersial (!iesial (!iegmangman and and  "happel, 2##$). %arena meningkatnya kecelakaan, se&ak  "happel, 2##$). %arena meningkatnya kecelakaan, se&ak  tah

tahun un '$#'$#, , dunidunia a penepenerbarbangan mulai fokungan mulai fokus s padpadaa human factor human factor   yaitu bagaimana  yaitu bagaimana me

memamahamhamii human decision human decision making procesmaking processs (Pros(Proses pengambilan keputusaes pengambilan keputusan) n) dandan  bagaimana

 bagaimana manusia manusia penerbangan penerbangan bereaksi bereaksi dan dan berinteraksi berinteraksi dengan dengan teknologi teknologi baru,baru,  prosedur

 prosedur dan dan peraturan peraturan keselamatan keselamatan penerbangan penerbangan yang yang terus terus menerus menerus diperbaharuidiperbaharui karena kita dituntut untuk mengambil keputusan yang bebas dari kesalahan (

karena kita dituntut untuk mengambil keputusan yang bebas dari kesalahan ( Error  Error-- Free Judgement 

 Free Judgement ).).

ari semua unsur yang terlibat dalam suatu aktifitas penerbangan, penerbang ari semua unsur yang terlibat dalam suatu aktifitas penerbangan, penerbang memiliki andil human error yang lebih banyak, karena penerbang adalah rangkaian memiliki andil human error yang lebih banyak, karena penerbang adalah rangkaian terakhir dari rantai aktifitas penerbangan yang harus mengidentifikasi dan mengoreksi terakhir dari rantai aktifitas penerbangan yang harus mengidentifikasi dan mengoreksi error 

error  sebelsebelum berubah men&adi kecelakum berubah men&adi kecelakaan yang fatal. Pada dasarnyaaan yang fatal. Pada dasarnya human error human error  adalah *

adalah * Poor Human Decision Making  Poor Human Decision Making + (+ (%urang tepat dalam %urang tepat dalam mengambil keputusan).mengambil keputusan).

1

1..22 RRuummuussaan n MMaassaallaahh

da

dapun pun rumrumusausan n masmasalaalah h dardari i penpenuliulisan san makmakalaalah h ini ini adaadalah lah memmembahabahass  bagaimana pengaruh

 bagaimana pengaruh humanhuman factor terhadap penerbangan. factor terhadap penerbangan.

1

(2)

dapun tu&uan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui  bagaimana pengaruh human factor terhadap penerbangan.

1. Batasan Masalah

alam makalah ini, batasan masalah hanya meliputi tentang bagiaman  pengaruh human factor terhadap penerbangan.

1.! Man"aat

-anfaat dari makalah ini dapat di kembangkan men&adi dua sisi, diantaranya  '. -anfaat teoritis

-akalah ini dapat memberikan manfaat secara teoritis, sekurang/ kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia  penerbangan, khususnya di bidang human faktor.

2. -anfaat praktis

a. Bagi institusi

') apat menambah referensi yang ada di perpustakaan "ekolah 0inggi 0eknologi disut&ipto ("00) 1ogyakarta.

2) "ebagai bahan tambahan mata kuliah human  faktir yang telah dilaksanakan.

 b. Bagi penulis

asil tulisan dapat digunakan sebagai referensi dan acuan dalam kuliah human faktor serta menambah wawasan dan wacana bagi  penulis. -enambah wawasan terutama dalam materi human faktor. c. Bagi pembaca

-emberikan wawasan dan referensi terutama pada peranan human factor terhadap penerbangan di dunia.

1.# $%stemat%ka Penul%san

una mempermudah dalam mempela&ari dan memahami makalah ini penulis menggunakan sistematika sebagai berikut 

BAB I Pe&ahuluan

Pada bab ini akan dibahas sekilas tentang latar belakang,  pelaksanaan, rumusan masalah, tu&uan, batasan masalah,

(3)

manfaat dan sistematika penulisan yang diambil oleh penulis dalam penulisan makalah

BAB II Lan&asa Te'r%

Bab ini berisi tentang landasan teori human faktor secara umum. %emudian berisi tentang pengertian human faktor.

BAB III Pem(ahsan

Bab ini akan membahas tentang uraiyan tentang peranan human factor terhadap penerbangan.

BAB ) *es%m+ulan

alam bab ini penulis me&abarkan mengenai kesimpulan yang telah diperoleh setelah melakukan pembahsan tentang  pengaruh human factor terhadap penerbangan.

BAB II

LANDA$AN TE,RI

Pengert%an Human "akt'r

 Human factor  adalah akti4itas tentang manusia dalam kehidupan maupun situasi ker&a, tentang hubungan manusia dengan mesin, tentang hubungannya dengan prosedur dan lingkungannya serta aturan/aturan, dan tentang hubungan manusia dengan manusia lainnya. alam hal ini human factors  merupakan  pengetahuan terapan bersifat praktis dari teori/teori psikologi yang menekankan pada optimasi hubungan antar manusia beserta akti4itasnya, dengan aplikasi sistematikanya, yang terintegrasi dalam kerangka ker&a 5 system engineering 5.

(4)

"asarannya adalah efekti4itas sistem, termasuk keselamatan dan efisiensi, serta kese&ahteraan (well being ) indi4idu.

-anusia sebagai makhluk indi4idu memiliki perbedaan dalam hal kemampuan untuk menyelesaikan tugas/tugas, peker&aan, menggunakan peralatan, atau fungsi peralatan, meskipun terkadang telah dilakukan pelatihan atau perekrutan secara profesional dengan kualifikasi peker&aan yang sama.

"eiring dengan perkembangan teknologi maka aspek manusia men&adi penting untuk diperhatikan. alam hal ini, uman factor muncul sebagai salah satu aspek  yang sangat diperhitungkan khususnya di negara/negara ma&u seperti merika "erikat dan 6ropa. Bentuk lain dari human factor sering dihubungkan dengan ergonomi atau human engineering .

 Human factor  terfokus pada aspek manusia serta interaksinya dengan produk,  peralatan fasilitas yang digunakan, prosedur peker&aan, dan lingkungan dimana kegiatan tersebut dilakukan. -enurut 7hapanis ('$89), human factor berhubungan dengan informasi mengenai tingkah laku, kemampuan, dan keterbatasan manusia serta karakteristik mengenai perancangan peralatan, mesin, sistem, peker&aan dan lingkungan untuk menghasilkan keamanan, kenyamanan, dan efektifitas dalam  penggunaannya. Pada pelaksanaannya, aspek human factor ini dicoba untuk 

disesuaikan dengan sesuatu yang digunakan serta lingkungan tempat kegiatannnya  beker&a sehingga dapat sesuai berdasarkan kapabilitas, keterbatasan dan kebutuhan

(5)

BAB III PEMBAHA$AN

3.1 Perlun-a Mem+elajar% Human akt'r

3.1.1 Manus%a Meru+akan Pen-e(a( Terja&%n-a  Accident &an  Incident  Pesa/at Ter(ang

%ema&uan industri penerbangan yang pesat dalam beberapa puluh tahun terakhir yang ditandai dengan meningkatnya kehandalan dan kiner&a pesawat generasi  baru hingga diaplikasikannya ino4asi/ino4asi peralatan dan prosedur/prosedur 07 (air traffic control) pada kenyataannya tidak menurunkan angka kecelakaan  penerbangan yang disebabkan kesalahan manusia (human error). -enurut 7happell ('$$:), hampir 9; dari keseluruhan kecelakaan (accidents) maupun insiden (incidents) penerbangan disebabkan karena kegagalan manusia dalam memantau, mengelola dan mengoperasikan sistem penerbangan itu sendiri. pa pun alasannya, kecelakaan penerbangan harus dicegah, demi keselamatan manusia itu sendiri,

(6)

kesiapan operasional maupun tempur dan tentu sa&a untuk alasan/alasan ekonomis (efisiensi). %arena itu program zero accident di kalangan operator penerbangan baik  sipil maupun militer perlu terus menerus diupayakan, antara lain dengan memanfaatkan data insiden penerbangan maupun data/data bahaya (ha<ard) dalam  penerbangan &auh sebelum kecelakaan ter&adi. "tudi terinci (Budiman =, '$$>) dari se&umlah ratusan kecelakaan penerbangan menun&ukan bahwa setiap satu kali ter&adi kecelakaan besar (ada korban manusia) terdapat 3# kecelakaan kecil (tidak ada korban manusia) dan 3## bahaya (ha<ard). "tudi lainnya menun&ukan hasil yang hampir sama walaupun istilah yang digunakan berbeda, yaitu ? ha<ard, incident @ accident, atau ha<ard, minor dan mayor incident. ubungan antara ha<ard, incident dan accident &uga penting dalam penelitian tentang permasalahan human factors.

alam dokumen circular 2:/A':8 tentang human factor di&elaskan bahwa acti4e failure menerangkan dalam penyelidikan tidak mencari yang salah tapi mencari apanya yang salah pada sistem tersebut. alam human factor dititikberatkan pada mencari penyebab kecelakaan dan memperbaikinya agar kedepan tidak terulang kembali pada kesalahan yang sama dan paling tidak bisa meminimais kesalahan yang sama. !alaupun biasanya dikaitkan dengan faktor manusianya, kehilapan manusia  &uga baru/baru ini men&adi perhatian utama dalam beker&a. -anusia diwa&ibkan  beker&a secara profesionalisme dengan pengetahuan yang dimilikinya mengenai  prestasi dan kecakapan untuk membantu pengendali meningkatkan keselamatan dan keamanan dalam operasi harian mereka. alam dunia penerbangan kususnya, faktor  manusia adalah bisa memahami yang lebih baik bagaimana manusia dapat mengendalikan dan mengintegrasikan dengan teknologi.

3.1.2 Terja&%n-a  Accident &an  Incident Da+at D%telusur% 0auh $e(elum *eja&%an

"ebenarnya ter&adinya ha<ards dan insiden telah diatur atau dipersyaratkan5 untuk segera dilaporkan. Aamun pada sebagian besar awak pesawat termasuk 

(7)

 penerbang tidak pernah melaporkannya, terutama bila pada saat itu tidak ada kerusakan atau tidak ada penumpang yang mengetahuinya. Padahal, apabila peraturan fundamental yang menekankan pada kewa&iban mendokumentasikan5 ha<ard dan insiden, serta 5memahami5 bahwa ha<ard dan insiden pada hakekatnya harus diperlakukan sama dengan kecelakaan (accident), maka kecelakaan dapat dicegah lebih dini.

 James eason, seorang peneliti human factors pada akhir '$8#/an memunculkan gagasan mengenai human error yang pengaruhnya sangat diperhitungkan dalam memahami keselamatan penerbangan atau a4iation safety. -odel pendekatan Ceason tidak hanya melibatkan pendekatan sistemik dalam menganalisis suatu kecelakaan, tapi &uga bermanfaat untuk menganalisis kecelakaan  pada berbagai moda transportasi termasuk insiden dan kecelakaan penerbangan, kap al

laut dan keret aapi, kebakaran, dsb.

  -odel dari Ceason ini dapat dikatakan merupakan kelan&utan dari bentuk   pendekatan human factors sebelumnya, yaitu ? dari kiner&a penerbang secara

indi4idual ke arah kiner&a tim (crew performance), kemudian menu&u kiner&a organisasi (organi<ational performance), walaupun fokus perhatian dalam dimensi/ dimensi itu tetaplah pada indi4idunya. Ceason didukung ahli/ahli dari D7E memperkenalkan paradigma sentral dari pendekatan sistem terhadap safety yang membedakan antara acti4e failures (kegagalan aktif) dan latent failure.

 !cti"e failures berkaitan dengan kesalahan operator, dalam hal ini penerbang atau petugas 07. "edangkan latent failures merupakan kondisi yang mempengaruhi  bagaimana kiner&a operator saat melaksanakan tugasnya, atau bagaimana pengaruh kemampuan sistem untuk mengatasi perilaku atau situasi yang tidak diharapkan.  #atent failures ini dapat mencakup kegagalan komponen, seperti kegagalan struktur 

dari sistem atau tidak berfungsinya sistem, dan kegagalan ini dapat muncul &auh sebelum ter&adinya kecelakaan.

atent failures yang berhubungan dengan lingkungan yang terkait langsung dimana acti4e failure ter&adi dikenal sebagai local factors. alam kategori ini faktor/

(8)

faktornya antara lain ? moril di tempat ker&a, kelelahan (fatigue) operator, danatau masalah prosedur ker&a. atent failures yang berhubungan dengan organisasi atau sistem penerbangan terkait dengan kelemahan/kelemahan organisasional atau sering  &uga disebut kelemahan faktor sistemik. alam suatu kecelakaan atau kegagalan sistem, biasanya local factors akan menyebabkan operator (penerbang) bertindak  tidak aman (unsafe act). 0indakan ini selan&utnya akan memberikan konsekuensi  buruk yaitu kecelakaan bila tidak dapat diidentifikasi atau dikontrol oleh defences atau  safety net   (&aringan keselamatan). ocal factors dan defences atau safety net yang tidak adekuat dapat disebabkan oleh isu/isu sistemik yang lebih luas, seperti komunikasi antar sub/sistem yang buruk (tidak ada koordinasi) atau prosedur/  prosedur yang tidak adekuat .

ari model Ceason ini, dapat dipela&ari bahwa sebab/sebab kecelakaan dapat ditelusuri &auh sebelum ke&adian, dan umumnya ter&adi karena interaksi dari kelemahan/kelamahan sistem dan buruknya sistem deteksi serta kontrol. "ebenarnya, kelemahan/kelemahan tersebut masih dapat dikendalikan atau dihambat bila defences atu safety net berfungsi optimal, namun seringkali buruknya komunikasi antar sub/ sistem (departemen dalam struktur organisasi) atau tidak adekuatnya prosedur  membuat sub/sistem pelindung terakhir tidak mampu menghambat ter&adinya kecelakaan.

3.1.3  Human akt'r Da+at Men%ngkatkan E"ekt%"%tas &an E"%s%ens% Terha&a+ Akt%"%tas -ang D%lakukan

"alah satu teori yang dapat digunakan untuk menciptakan kesesuaian antara manusia sebagai pusat kendali dengan komponen lainnya pada saat melakukan kegiatan adalah -odel "6. -odel ini merupakan gambaran dari unsur/unsur  utama yang saling berinteraksi. -anusia (li"eware) sebagai pusat interaksi dikelilingi oleh : (empat) kelompok utama yaitu

(9)

2. i4ewareGsoftware  manusia dan material lainnya (seperti dokumen,  prosedur, simbol dan sebagainya).

3. i4ewareGen4ironment  manusia dan lingkungan (termasuk faktor  internal dan eksternal tempat ker&a).

:. i4ewareGli4eware  manusia dan manusia lainnya (termasuk teman seker&a dan kolega).

0u&uan dari model ini adalah bagaimana menciptakan interaksi optimal antar  setiap komponen. alam melaksanakannya interaksi tersebut di atas, seringkali manusia (li4eware) merasakan gangguan sebagai akibat dari faktor pembebanan yang dirasakan. Faktor pembebanan ini dapat berupa fisik maupun psikis.

3.1.  Humanakt'r Akan Men%ngkatkan *eamanan &an *en-amanan

-anusia sebagai salah satu komponen penting dalam organisasi maupun kegiatan industri (baik yang menghasilkan produk maupun &asa) memiliki keterbatasan dan kelebihan satu dengan lainnya. gar manusia ini dapat beker&a dan menghasilkan suatu output yang optimal maka penting untuk diperhatikan berbagai aspek terkait dengan manusia tersebut. uman factor sebagai salah satu unsur  keilmuan yang sangat erat kaitannya dengan aspek manusia men&adi penting untuk  diperhatikan. Hntuk itu, berbagai metoda yang dilakukan untuk mendekati dan menentukan karakteristik pada manusia terkait dengan human factor. "alah satu hal yang dilakukan yakni dengan menentukan beban ker&a pada manusia tersebut khususnya yang terkait dengan beban ker&a fisik dan beban ker&a mental. al ini sangat bermanfaat guna mengetahui dan memahami manusia yang akan melakukan  peker&aan terutama peker&aan yang sangat spesifik.

3.2 Pengaruh Human akt'r Terha&a+ Pener(angan

ari semua unsur yang terlibat dalam suatu aktifitas penerbangan, penerbang memiliki andil human error  yang lebih banyak, karena penerbang adalah rangkaian

(10)

terakhir dari rantai aktifitas penerbangan yang harus mengidentifikasi dan mengoreksi error  sebelum berubah men&adi kecelakaan yang fatal. Pada dasarnya human error  adalah * Poor Human Decision Making + (%urang tepat dalam mengambil keputusan)  yang ter&adi karena 3 hal

'.  $complete %nformation (Dnformasi yang tidak lengkap).

2.  %naccurate %rrele"ant %nformation (Dnformasi yang tidak akurat). 3.  Poor %nformation Process (Proses informasi yang salah).

 Miller&s #aw mengatakan bahwa manusia mempunyai keterbatasan dalam memproses informasi, yaitu hanya terbatas pada  ob&ek (Plus minus 2) dalam memory di otak kita pada saat yang sama. Pada penerbang, ketika mereka menggunakan 4isual (Penglihatan) dan auditory (Pendengaran), kemampuan memproses ob&ek diperkirakan bisa lebih dari  karena perbedaan proses di otak kita.

Ciset membuktikan bahwa kecelakaan yang diakibatkan oleh human error  ter&adi karena beban ker&a (workload ) yang tinggi dan ker&aan yang men&enuhkan ('ask saturation period ) di dalam kokpit sehingga penerbang mengalami o"erload   pada proses memoryingatannya. danya (rew duty and rest time adalah suatu cara

untuk menghindari kedua penyebab itu. Bahkan pada situasi darurat pun *penerbang  baru+ &uga harus dia&arkan * ! task )hedding )trategy+ untuk fokus pada tugas utama di

kokpit yaitu !"iate* $a"igate and (ommunicate .  engan bahasa yang sederhana,

 pada saat emergency, kendalikan pesawat, arahkan pesawat dengan benar &ika memungkinkan dan komunikasikan dengan 07.

aporan in4estigasi pada kecelakaan pesawat biasanya tidak semua akan memberikan detail apa yang ter&adi. %ebanyakan hanya fakta dan logika yang akan mengarah pada faktor teknis dan data analisa pada FC dan 7IC. -enentukan human factor  secara presisi sungguh diakui sebagai bagian yang sangat sulit karena luasnya cakupan permasalahannya. "ehingga tanpa memahami *human beha4iour+ maka faktor, tu&uan in4estigasi untuk mencegah kecelakaan berikutnya men&adi sesuatu yang mustahil.

(11)

!alaupun berisikan interaksi dengan teknologi yang canggih di pesawat, human factor   bukanlah suatu bentuk teknologi dalam dunia penerbangan. Human  factor  adalah suatu multi/disiplin ilmu yang mencoba mengoptimalkan interaksi

antara manusia, perangkatmesin, prosedur yang saling menun&ang dalam suatu sistem untuk mencapai suatu tu&uan tertentu. an karena cakupannya yang sangat luas sehingga human factor  memerlukan waktu riset yang lebih lama dibandingkan riset ilmu yang lain.  Human factor  konsentrasi pada kemampuan dan keterbatasan manusia dalam penggunaan suatu sistem. "eperti di awal pembahasan, human factor  mulai dikenal pada sekitar tahun '$#, di mana pada saat itu banyak kecelakaan yang disebabkan oleh interaksi antar manusia dan perangkat yang dioperasikannya dan  prosedur pengoperasiannya, dan belum adanya regulasi yang menun&ang semua

aktifitas penerbangan.

"ecara umum human factor  dipengaruhi oleh human performance yaitu aktifitas manusia yang digambarkan dalam bentuk bagaimana manusia men&alankan suatu aktifitaspeker&aan secara akurat, cepat dan tepat. da : faktor yang yang mempengaruhi human performance 

'. Faktor Fisik Hkuran badan, tinggi, pendek, usia, kekuatan, penglihatan,  pendengaran dll.

2. Faktor Fisiologi %esehatan dan kondisi medis secara umum seperti tekanan darah, gula darah, detak &antung, cacat secara fisik dll.

3. Faktor Psikologi -ental, emosional secara umum.

:. Faktor Psikososial -ental emosionalkesedihan yang diakibatkan karena  pengaruh sosial seperti kematian, problem keluarga, keuangan dll.

Pada <aman sekarang, human factor  di penerbangan terus berkembang dengan ditemukannya berbagai cara bagaimana meminimalisasi faktor ini sehingga kecelakan  bisa dihindari. "alah satunya, r. James Ceason telah menemukan model rangkaian kecelakaan *"wiss 7heese+ yang menggunakan analogi yang sangat menarik. Human error  adalah seperti nyamuk, pada saat hinggap di tubuh kita, walaupun telah kita coba pukul dengan keras, tetapi mereka dan teman temannya akan tetap datang. 0idak 

(12)

ada cara lain kecuali membuat pertahanan yang efektif (menutup tubuh kita) dan tetap menghalau supaya mereka tidak datang lagi.

engan mengadopsi model *"wiss 7heese+ ini, r. ouglas !iegmann dan r. "cott "happell mengembangkan F7" ( Human factor   nalysis and  (lassification )ystem) untuk angkatan laut merika sebagai langkah responsif atas meningkatnya human error  dan tingginya kecelakaan. F7" secara teori adalah alat (tool) untuk in4estigasi, analisa, dan mengklasifikasikan human error  yang terdapat  pada suatu kecelakaan pesawat. -odel F7" ini telah resmi dicoba dan diteliti

secara menyeluruh pada '#2# in4estigasi kecelakaan pesawat di merika (A0"B/  Aational 0ransportation "afety Board) yang telah ter&adi lebih dari '3 tahun lalu. F7" menggunakan suatu pemahaman di mana human error  bukanlah suatu  penyebab tetapi hanya akibat dari sebuah masalah besar yang ada dalam suatu organisasiotoritasperusahaan penerbangan. "eperti model *"wiss 7heese+, F7"  &uga menggunakan : pertahananpenghalang yang efektif untuk mencegah kecelakaan

yaitu dengan mengontrol : faktor dan men&abarkannya secara detail seperti diagram  berikut ini 

+nsafe act  adalah akhir dari pertahanan yang terdiri dari error  (kesalahan) dan "iolation (pelanggaran). "edangkan error  itu sendiri adalah honest mistake (kesalahan tidak senga&a) dan "iolation (pelanggaran). Beda antara honest mistake dan "iolation terletak pada adanya kesenga&aan. Berikut ini adalah contoh kongkret aplikasi dari

(13)

F7" yang berbasis pada model rangkaian kecelakaan *"wiss 7heese+ yang di gunakan untuk analisa kecelakaan pesawat 7omair Flight 9'$' yang ter&adi di eKington, %entucky H", 2 gustus 2##>.

"ebuah 7CJ/'##6C mengalami kecelakaan pada saat take off. (rew  telah diinstruksikan oleh 07 untuk menggunakan runway 22, tetapi salah menggunakan runway 2> yang lebih pendek, sehingga pesawat keluar dari u&ung landasan sebelum tinggal landas yang mengakibatkan :$ penumpangnya tewas.

(14)

BAB ) PENUTUP

*es%m+ulan

ari pembahasn tentang pengaruh human factor terhadapa penerbangan, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa pengaruh human factor terhadap penerbangan adalah sebagi berikut 

'.  Human faktor dapat men&egah ter&adinya accident dan incident  yang ditimbulkan oleh manusia.

2.  Human faktor dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi terhadap aktifitas yang dilakukan di penerbangan.

3.  Human faktor dapat meningkatkan keaamanan dan kenyamana di dunia  penerbangan.

(15)

DATAR PU$TA*A

'. httpwww.ilmuterbang.comartikel/mainmenu/2$keselamatan/penerbangan/ mainmenu/:8$8/human/factor/analysis.

Referensi

Dokumen terkait

panas, suhu dingin), human error (kesalahan manusia), human activity (aktifitas manusia) planning mistake (kesalahan dalam perencanaan), natural factor (faktor alami; gempa,

Unsur-unsur pada periode yang sama memiliki jumlah kulit elektron yang sama; dengan masing-masing perpotongan golongan di sepanjang periode, unsur memiliki satu tambahan

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui apakah unsur lingkungan pengendalian dan aktifitas pengendalian dalam pengendalian intern atas

Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam bentuk monoatomik, unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang ada di udara,

Dari masalah Tiaka tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat semakin menuntut peran yang lebih nyata dari pelaku bisnis untuk terlibat lebih banyak dalam aktifitas sosial,

Tingginya persentase human error di kereta api Indonesia juga dialami oleh negara Asia lain, salah satunya adalah Korea yang memiliki persentase kecelakaan kereta api

Identifikasi human error menggunakan metode SHERPA ini dilakukan untuk mengetahui human error yang mungkin terjadi pada saat menggunakan mesin-mesin sehingga

Pihak yang Terlibat Peran Kementrian Kelautan dan Perikanan Memiliki andil dalam perencanaan, pengembangan dan pengelolaan sistem transportasi perahu nelayan yang terintegrasi