TUGAS 2
“PT POS INDONESIA”
Riwayatmu kini...?????
PT Pos Indonesia (PT. Pos) terancam tutup karena kalah bersaing dalam penggunaan teknologi. Sehingga warga mulai jarang memanfaatkan jasa Pos karena dinilai lamban dan beralih pada penyampaian informasi yang lebih cepat terutama penggunaan Handphone.Sejak perkembangan teknologi dan meningkatnya pengguna HP,menyebabkan PT Pos mengalami kerugian karena masyarakat mulai meninggalkan pola menyampaikan pesan melalui surat yang dinilai lamban. Sehingga untuk tahun 2004 pemerintah terpaksa mensubsidi PT Pos Indonesia sebesar 800 milliyar untuk menutupi kerugian pada pos-pos kecil di kecamatan di seluruh Indonesia dan subsidi ini kelihatannya terus berlanjut sampai tahun ini.
PT Pos sebenarnya sudah menyadari teknologi yang digunakan sudah jauh ketinggalan. Untuk itu pada tahun 2005 PT Pos telah meluncurkan program baru berupa Pos Instant. Masyarakat yang mengirimkan surat tidak perlu lagi menunggu sampai dialamat berhari-hari namun cukup satu hari saja. Apakah langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi kebangkrutan PT Pos lebih banyak lagi. Proses Pos Instant ini mirip dengan faximile dengan biaya lebih murah dan dalam satu hari bisa sampai di alamat tujuan.
Cerita klasik monopoli bisnis PT Pos Indonesia selama bertahun-tahun memang memunculkan gundah di tengah ancaman globalisasi. Muncul pertanyaan sampai kapan PT Pos Indonesia (Posindo) bertahan.
Monopoli memang masih dipertahankan pemerintah bagi PT Pos untuk pengiriman warkatpos, kartupos dan surat sampai tingkat berat 500 gram. Di luar itu, pihak swasta diberi keleluasaan melakukan bisnis yang sama untuk jasa pengiriman dan titipan barang. Padahal, dunia usaha seperti eksportir, bank, pelayanan, industri, dan pertambangan, sangat membutuhkan jasa kurir. Sedangkan PT Pos sendiri dinilai belum maksimal menangani seluruh kebutuhan yang ada.
Di sisi lain sampai saat ini keluhan mengenai surat tak sampai masih saja terjadi. diakui PT Pos baru mampu mengantarkan surat sampai ke kelurahan dan desa sekitar 68 persen, sedangkan untuk pengantaran surat tujuan ke kecamatan sampai tahun Juni 2001 telah mencapai 100 persen.
Dari kacamata pengusaha, monopoli bisnis PT Pos telah dianggap keterlaluan. Mereka menilai pemerintah telah bersikap tidak adil dalam bisnis jasa pengiriman surat di Tanah Air "Mereka yang sudah besar kok
diproteksi mati-matian, sedangkan pengusaha jasa swasta yang kecil seolah disuruh mati," . Dampak dari monopoli itu akan mematikan ratusan
perusahaan jasa pengiriman ekspres swasta terutama kurir dalam kota yang merupakan pengusaha kecil. Diantara pengusaha swasta yang bertahan dan sukses adalah perusahaan Tiki.
NAMUN, kondisi persaingan usaha nampaknya masih jauh jika melihat kiprah bisnis PT. Pos sekarang ini. Tuntutan pencabutan monopoli diabaikan begitu saja. Malah iklim monopoli dilakukan PT. Pos dianggap sebagai bentuk "penugasan" dari pemerintah kepada PT. Pos untuk menjangkau pelayanan surat yang lebih luas.
"Counter" Tiki - Suasana di counter jasa pengiriman ekspres Tiki di kawasan Cikini, Jalan Raden Saleh, disibukkan oleh pelanggan yang ingin mengirim paket dan dokumen. Perusahaan ini semula menempati bangunan kecil di belakang apotik di jalan yang sama, sekarang berkantor di gedung lima tingkat yang mencerminkan keberhasilan perusahaan ini
PT. POS indonesia dan PESAING: Mengenai isu tidak sehatnya persaingan karena Monopoli PT. Pos, semestinya antara PT. Pos dan swasta bisa berbagi kerja dan pendapatannya. Artinya untuk wilayah tertentu yang tidak bisa dijangkau swasta dilakukan oleh PT. Pos. Dalam hal ini peran swasta bersifat menjadi pengumpul barang, layaknya kerja sama operasional kargo ekspres PT. Pos dengan Garuda Indonesia Airlines waktu lalu. Dalam kerja sama itu, PT. Pos berperan sebagai
pengumpul, sedangkan pihak Garuda bertugas mengantar barang ke negara tujuan.
Peran monopoli dikembangkan PT Pos bakal menjadi bumerang bagi diri mereka sendiri, sebab ke depan persoalan jasa pengiriman ini akan terbuka dengan masuknya perusahaan asing seiring dengan arus globalisasi. Tahun 2003, Indonesia sudah menghadapi era perdagangan bebas terbatas AFTA kemudian diikuti globalisasi tahun 2010.
Untuk jasa pengiriman surat dan barang, sejumlah pemain asing memang telah mempersiapkan dirinya sejak awal. Perusahaan DHL, jasa pengiriman asal Amerika Serikat misalnya sudah menginvestasikan 12,5 juta dollar AS dalam jangka tiga tahun untuk merebut peluang pasar di Indonesia. Ekspansi perusahaan jasa pengiriman terkemuka internasional itu, tergolong agresif dibanding perusahaan perusahaan sejenis lainnya. Investasi dalam masa krisis moneter itu mencerminkan kepercayaan perusahaannya akan prospek pasar Indonesia. Karena itu, investasi mereka bukan hanya di Jakarta, tetapi juga kota-kota besar lainnya. Dengan program agresif tersebut, DHL berhasil merebut 52 persen pangsa pasar aerial express Indonesia, nyaris sama dengan pangsa pasar 53 persen di Afrika. Perusahaan ini melayani 55 negara.
Kesuksesan DHL tidak terlepas dari kepiawaiannya mengembangkan internal marketing yaitu SDM. Adapun pengembangan SDM yang telah dilakukan oleh DHL meliputi tiga cara, yaitu :
1. Vertikal, peningkatan/promosi jabatan/pangkat seseorang.
2. Horizontal, rotasi atau pengalihan seseorang dari fungsi satu ke fungsi lain pada tingkatan yang sama.
3. Kualifikasi kerja, pengembangan dengan memberikan pengetahuan dan ketrampilan guna mendukung kinerja.
Program ini juga turut mendukung keputusan dalam membangun kepuasan pelanggan, oleh karena itu DHL membuat program untuk front
line employees mereka khususnya di bidang customer service, yaitu
program Customer Service Excellence, sedangkan untuk staf TI diirim ke Kuala Lumpur yang merupakan Regional Headquarter.
Program pelatihan dan pengembangan DHL dimulai sejak karyawan masuk ke dalam perusahaan. Tahapan-tahapannya adalah :
1. Program pertama, terdiri dari induksi, pengenalan misi, visi dan budaya perusahaan.
2. Program Step to Excellence, berlangsung 1-2 tahun pertama.
3. Program Pengembangan manajer tahun 2000, berlaku bagi manajer muda dan madya.
Untuk manajer muda pelatihan yang diberikan adalah : Functional Program, Educational sponsorship, Step to Mgt dan Development Project. Dalam Educational Sponsorship, DHL membiayai karyawannya untuk belajar di lembaga pendidikan terkenal seperti IPMI dan Prasetya Mulya. Untuk naik ke jenjang manajer madya maka manajer muda akan dievaluasi. Bila lolos maka akan diberikan pelatihan: Secondment/Exchange, seminar-seminar DHL, Education Sponsorship, Management 2005 dan berbagai proyek pengembangan. Jenjang berikutnya adalah manajer senior dan eksekutif, disini pun akan dievaluasi kembali dan diberi pelatihan dan pengembangan.
Tampak pelatihan dan pengembangan SDM di DHL memang sangat ketat, hampir 2% waktu kerja karyawan dipergunakan untuk pelatihannya bahkan nilai tersebut akan terus ditingkatkan (target sekarang 4 – 6 % dari waktu kerja per tahun).Bila dilihat secara keseluruhan, maka strategi DHL dalam pengemasan SDM-nya memang sangat jitu dan patut dijadikan contoh. Pengembangan manajer yang selalu dari bawah membuat karyawan merasa dihargai dan loyal terhadap perusahaan. Selain itu karyawan terdorong untuk mengoptimalkan kinerja mereka tanpa harus dikontrol secara ketat, dengan demikian perusahaan dapat memfokuskan diri pada sektor-sektor konstruktif lainnya. Dengan SDM yang demikian berkualitasnya DHL dapat menekan complaint dari konsumen mereka hingga kurang dari 1%, sungguh merupakan hasil yang membanggakan. PT. POS BERBENAH DIRI
Bisnis yang dilakukan oleh PT. Pos adalah pengiriman surat, pengiriman wesel, pengiriman benda pos, dan sebagai perpanjangan tangan dari bank. Menghadapi perubahan lingkungan eksternal yang begitu besar dibidang teknologi komunikasi, informasi dan persaingan. PT Pos Indonesia mulai berbenah diri antara lain melalui pengembangan “corporate strategy”.
Corporate Strategy of PT.Posindo: Strategi Kami
penurunan harga, peningkatan layanan, implementasi yang lebih cepat dan fleksibel.
Business Process
IT berbasis Bisnis Proses Management
Management Unit Bisnis Total LogistikStrategic diarahkan pada sebuah institusi yang dedicated dan fokus dengan orientasi utama pada Total Solution kepada customer. Organisasi akan dikelola sebagai strategic business unit (SBU) PT Pos Indonesia yang mengedepankan prinsip-prinsip pengelolaan bisnis secara professional.
Our Resources Sumber daya yang dapat kami gunakan sepenuhnya sumber daya dan kekuatan (comparative advantages) yang dimiliki oleh PT. Pos (Persero) dengan keunggulan pada pengelolaan yang focus dan dedicated. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Unit Bisnis Total Logistik adalah mereka yang sudah terpilih (selected people) yang telah mendapatkan berbagai pelatihan dan benchmark di bidang Supply Chain Management, Integrated Logistics, Freight, dan Warehousing. Pengalaman selama bertahun-tahun mengelola bisnis pos dengan kompetensi pada saluran distribusi juga merupakan kekuatan yang diyakini mampu memberikan nilai tambah. Kapasitas produksi yang kami miliki selain gedung, tanah, dan kendaraan yang tersebar di seluruh Indonesia juga diperkuat dengan koneksi virtual dan kesisteman jaringan yang sangat kuat antar satu node dengan node lainnya yang hingga saat ini mungkin sulit disamai oleh pihak manapun juga.
Jaringan Layanan
Jaringan layanan kami adalah jaringan layanan yang berbasis kepada pelanggan. Secara channel of distribution, maka jaringan kami meliputi seluruh pelosok Indonesia yang meliputi tidak kurang dari 4.828 unit titik layanan tetap (gedung kantor) dan 39.434 titik simpul distribusi. Freight Forwarding akan dibangun dengan system konsolidasi dengan jumlah main hub sebanyak 4 buah yang terletak di Batam, Jakarta Tanjung Priuk , Jakarta Sukarno-Hatta, dan Denpasar. Titik konsolidasi
terletak di kota-kota Medan, Batam, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogya, Solo, Surabaya, Makassar, dan Denpasar.
Produk / Layanan
Memberikan layanan jasa logistik secara paripurna dan customized yang senantiasa dapat diintegrasikan kepada klien meliputi:
1. Integrated Logistics : Adalah sebuah konsep layanan Total Logistics yang memungkinkan penanganan sebuah produk mulai dari hulu hingga hilir (from tree to toilet) yang berbasis pada konsep supply chain management (scm). Konsep pelayanan ini memadukan tiga bidang bisnis logistic yaitu warehousing, Freight Forwarding dan Transporting.
2. Freight Forwarding : Adalah sebuah konsep pelayanan yang diberikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (consignee) mulai dari pengurusan dokumen hingga penanganan pengiriman barang mereka.
3. Transporting : Adalah suatu bentuk jasa trucking yang dibutuhkan customer untuk memindahkan kiriman dari satu tempat (pabrikasi) ke distribution center (DC) atau langsung ke retailer (Point To Point).
4. Warehousing : Adalah jasa layanan Distribution Center yang di dalamnya terdapat aktivitas Cross Docking, Inventory, Product Marking & Labeling, Selected Manufacturing Activities dengan dukungan IT System yang appropriate.
Kemitraan
Kemitraan yang menjadi salah satu pilar key success factor kami akan di arahkan pada penciptaan nilai tambah bagi customer. Kemitraan dengan pihak eksternal akan dibangun dengan beberapa provider (3PL Logistics) yang bonafide dengan prinsip win-win solution. Sedangkan kemitraan internal akan dibangun dengan prinsip bundling services.
PERTANYAAN
Agar PT. Pos ini tidak menjadi The Dying Company (perusahaan yang
mau mati), saudara diminta untuk memberikan rekomendasi mengenai
1. Mengembangkan strategi bauran pemasarannya agar produk jasa PT. Pos dapat menarik konsumen untuk kembali menggunakan jasanya. 2. Apakah PT. Pos perlu melakukan pengembangan produk secara
inovatif seperti yang telah dilakukan oleh DHL? Jika ya bagaimana caranya.
3. Jelaskan sampai sejauh mana PT. Pos dapat meningatkan peran karyawan untuk meningkatkan kinerjanya dengan mengacu pada apa yang sudah dilakukan perusahaan DHL.
Good Luck