PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
BIDANG STUDI BIOLOGI
BIDANG STUDI BIOLOGI
(PG 5102)
(PG 5102)
Oleh: Oleh:M. Noviar Darkuni
M. Noviar Darkuni
Editor
Editor
Dr. Hadi Suwono, M.Si
Dr. Hadi Suwono, M.Si
Universitas Negeri Malang
Universitas Negeri Malang
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Jurusan Biologi
Jurusan Biologi
2010
2010
PENGANTAR PENGANTARProses pembelajaran khususnya dikelas yang mentargetkan pencapaian kompetensi dasar Proses pembelajaran khususnya dikelas yang mentargetkan pencapaian kompetensi dasar seperti yang dipersyaratkan oleh kurikulum, menuntut ketersediaan berbagai fasilitas akademis dan seperti yang dipersyaratkan oleh kurikulum, menuntut ketersediaan berbagai fasilitas akademis dan non akademis (sarana dan prasarana).
non akademis (sarana dan prasarana).
Profesionalisme seorang guru (juga calon guru) salah satunya adalah kemampuan untuk Profesionalisme seorang guru (juga calon guru) salah satunya adalah kemampuan untuk membuat bahan ajar. Pembuatan bahan ajar melalui kemampuan guru sangat terkait dengan membuat bahan ajar. Pembuatan bahan ajar melalui kemampuan guru sangat terkait dengan pengetahuan guru terhadap pengenalan siswanya, artinya bahan ajar yang dibuat oleh guru (juga pengetahuan guru terhadap pengenalan siswanya, artinya bahan ajar yang dibuat oleh guru (juga calon guru?) dianggap sudah mengakomodasi tingkat kognitif siswanya, sehingga bahan ajar yang calon guru?) dianggap sudah mengakomodasi tingkat kognitif siswanya, sehingga bahan ajar yang disusun gurunya, tentu akan “mudah” dipahami oleh siswanya.
disusun gurunya, tentu akan “mudah” dipahami oleh siswanya.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa ketersediaan bahan ajar sangat membantu dalam banyak proses Tidak dapat dipungkiri, bahwa ketersediaan bahan ajar sangat membantu dalam banyak proses pembelajaran, terlebih–lebih dengan usaha pencapaian dan penguasaan kompetensi dasar. Oleh pembelajaran, terlebih–lebih dengan usaha pencapaian dan penguasaan kompetensi dasar. Oleh
karena terkait
menjamin tercapainya kompetensi tersebut. Bahan ajar yang baik, tentu disusun berdasarkan menjamin tercapainya kompetensi tersebut. Bahan ajar yang baik, tentu disusun berdasarkan kaidah-kaidah penyusunan bahan ajar.
kaidah penyusunan bahan ajar.
Banyak ragam bahan ajar yang dapat dipilih dan membantu pelaksanaan pembelajaran. Banyak ragam bahan ajar yang dapat dipilih dan membantu pelaksanaan pembelajaran. Pemilihan bahan ajar itu haruslah mempertimbangkan efesiensi dan efektifitas bilamana digunakan Pemilihan bahan ajar itu haruslah mempertimbangkan efesiensi dan efektifitas bilamana digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Tidak semua bentuk bahan ajar dapat membantu pencapaian dalam kegiatan pembelajaran. Tidak semua bentuk bahan ajar dapat membantu pencapaian kompetensi dasar yang dipersyaratkan.
kompetensi dasar yang dipersyaratkan.
Dalam bahan ajar Pengembangan Bahan Ajar ini, disajikan berbagai informasi yang berkaitan Dalam bahan ajar Pengembangan Bahan Ajar ini, disajikan berbagai informasi yang berkaitan dengan penyusunan bahan ajar yang tepat. Diawali dengan tujuan, target, macam bahan ajar, cara dengan penyusunan bahan ajar yang tepat. Diawali dengan tujuan, target, macam bahan ajar, cara penyusunan bahan ajar sampai dengan mengevaluasi bahan ajar yang disusun disajikan dengan penyusunan bahan ajar sampai dengan mengevaluasi bahan ajar yang disusun disajikan dengan cukup layak dalam bahan ajar ini. Akan tetapi buku ini akan lebih efesien dan efektif manakala cukup layak dalam bahan ajar ini. Akan tetapi buku ini akan lebih efesien dan efektif manakala pengembangan bahan ajar ini diekmabngkan dengan
pengembangan bahan ajar ini diekmabngkan dengan produk nyat yang produk nyat yang disusun secara riel.disusun secara riel.
Tentu buku pengembangan bahan ajar ini masih terlalu “kecil” untuk memberikan kontribusi Tentu buku pengembangan bahan ajar ini masih terlalu “kecil” untuk memberikan kontribusi optimal, dan maksimal, dalam kegiatan pembelajaran. Karena itu perlu ada tambahan wawasan lain optimal, dan maksimal, dalam kegiatan pembelajaran. Karena itu perlu ada tambahan wawasan lain yang
yang relevan dari relevan dari berbagai sumber berbagai sumber lain. Namun lain. Namun demikian, mudah-mudahan demikian, mudah-mudahan buku ini buku ini adaada manfaatnya, sekecil apapun. Penyempurnaannya berupa saran perbaikan sangat kami harapkan. manfaatnya, sekecil apapun. Penyempurnaannya berupa saran perbaikan sangat kami harapkan. Untuk itu disampaikan terima kasih.
Untuk itu disampaikan terima kasih.
Malang, 2010 Malang, 2010 Penulis Penulis Daftar Isi Daftar Isi halaman halaman Pengantar Pengantar BAB
BAB I I : Pendahuluan: Pendahuluan A.
A. Target Target Kompetensi………Kompetensi……… ……… 11 B.
B. Tujuan Tujuan ………..…… ..…… 22 C.
C. Manfaat Manfaat Pengembangan Pengembangan Bahan Bahan Ajar Ajar …..……… …..……… 22 BAB II : Sumber ealajar, Bahan
BAB II : Sumber ealajar, Bahan Ajar dan Materi Ajar Ajar dan Materi Ajar A.
A. Sumber Sumber Belajar……….……Belajar……….……….….. ……….….. 44 B.
B. Bahan Bahan Ajar Ajar ……….……….………… ……….……….………… 66 C.
C. Materi Materi Ajar………Ajar………..………..……… …… 77 D.
BAB III : Prinsip Pengembangan Bahan Ajar BAB III : Prinsip Pengembangan Bahan Ajar
A.
A. Prinsip Prinsip Pengembangan Pengembangan bahan bahan ajar….…………..……… ajar….…………..……… 1212 B.
B. Jenis Jenis Bahan Bahan Ajar Ajar ………..…… …………..…… 1515 C.
C. Bahan Bahan Ajar Ajar Cetak………Cetak………..……… …………..……… 1616 D.
D. Bahan Bahan Ajar Ajar Dengar Dengar (Audio) (Audio) ..………..………..…… …..…… 2121 E.
E. Bahan Bahan Ajar Ajar Pandang Pandang (Audio (Audio Visual) Visual) ……….…………..…….. ……….…………..…….. 2121 F.
F. Bahan Bahan Ajar Ajar Interaktif………Interaktif………..……….. ………..……….. 2323 BAB IV : Penyusunan Bahan Ajar
BAB IV : Penyusunan Bahan Ajar A.
A. Analisis Analisis Kebutuhan Kebutuhan Untuk Untuk Bahan Bahan Ajar……….………..………Ajar……….………..………. . 2525 B.
B. Penyusunan Penyusunan Peta Peta Bahan Bahan Ajar Ajar ………... …... 2828 C.
C. Struktur Struktur Bahan Bahan Ajar………Ajar……… ……… 2929 D.
D. Penyusunan Penyusunan Bahan Bahan Ajar Ajar Cetak……….…Cetak……….…………. ………. 3030 a.
a. Penyusunan Penyusunan Handout Handout ……….……...……….……...………….. …….. 3030 b.
b. Penyusunan Penyusunan Buku Buku ………..………..….………..………..….……….. …….. 3232 c.
c. Penyusunan Penyusunan Modul Modul ………. ………. 3333 d.
d. Penyusunan Penyusunan Lembar Lembar Kerja Kerja Siswa Siswa (LKS)……….... (LKS)……….... 3636 e.
e. Penyusunan Penyusunan Brusor………Brusor………. ………. 3838 f.
f. Penyusunan Penyusunan Leaflet………Leaflet………. ………. 3939 g.
g. Penyusunan Penyusunan Wallchart………Wallchart………. …………. 3939 h.
h. Penyusunan Penyusunan Foto/Gambar………Foto/Gambar……… ……… 4040 i.
i.Penyusunan Penyusunan Model/Maket………Model/Maket……… …… 4141 BAB
BAB V V : : Evaluasi Evaluasi dan dan Revisi Revisi ………..……… ..……… 4242
DAFTAR
BAB I BAB I Pendahuluan Pendahuluan
Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
Pendidikan (SNP), (SNP), Pemerintah Pemerintah dalam dalam hal hal ini Menterini Menteri i Pendidikan Pendidikan Pendidikan Pendidikan Nasional,Nasional, menerbitkan berbagai peraturan yang menyangkut penyelenggaraan pendidikan disemua wilayah menerbitkan berbagai peraturan yang menyangkut penyelenggaraan pendidikan disemua wilayah Indonesia dengan tujuan agar pendidikan di Indonesia paling tidak memenuhi standar minimal Indonesia dengan tujuan agar pendidikan di Indonesia paling tidak memenuhi standar minimal tertentu yang diharapkan. Ada 8 (delapan) standar yang ditetapkan yaitu,: (1) standar isi; (2) tertentu yang diharapkan. Ada 8 (delapan) standar yang ditetapkan yaitu,: (1) standar isi; (2) standar kompetensi lulusan (SKL); (3) standar proses, (4) standar pendidik dan tenaga standar kompetensi lulusan (SKL); (3) standar proses, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan.
dan (8) standar penilaian pendidikan.
Berkaitan dengan standar isi, ditetapkan berbagai kompetensi yang harus dicapai peserta Berkaitan dengan standar isi, ditetapkan berbagai kompetensi yang harus dicapai peserta didik, yaitu
didik, yaitu standar kompetensi standar kompetensi (SK) dan kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) dasar (KD) dengan melalui serangkaiandengan melalui serangkaian proses pembelajaran
proses pembelajaran pada berbagai jenjang. pada berbagai jenjang. Kompetensi dasar Kompetensi dasar yang ditetapkan, yang ditetapkan, harus dicapaiharus dicapai siswa melalui berbagai kegiatan dan proses pembelajaran dalam berbagai tahapan waktu dan siswa melalui berbagai kegiatan dan proses pembelajaran dalam berbagai tahapan waktu dan jenjang pendidikan. Mulai dari sekolah dasar sampai sekolah lanjutan dalam kurun waktu jenjang pendidikan. Mulai dari sekolah dasar sampai sekolah lanjutan dalam kurun waktu tertentu. Pada akhir pencapaian semua KD pada muaranya akan tercapai standar kompetensi tertentu. Pada akhir pencapaian semua KD pada muaranya akan tercapai standar kompetensi lulusan (SKL). Agar pencapaian SK, KD dan SKL tercapai oleh siswa, maka mutlak ada lulusan (SKL). Agar pencapaian SK, KD dan SKL tercapai oleh siswa, maka mutlak ada dukungan dari berbagai standar yang lainnya (yang ditetapkan) khususnya standar isi dan standar dukungan dari berbagai standar yang lainnya (yang ditetapkan) khususnya standar isi dan standar pendidik dan tenaga kependidikan.
pendidik dan tenaga kependidikan.
Pada PP nomor 19 tahun 2005 pasal 20, diisyaratkan guru diharapkan mengembangkan Pada PP nomor 19 tahun 2005 pasal 20, diisyaratkan guru diharapkan mengembangkan materi pembelajaran. Isyarat ini kemudian dipertegas lagi dengan Peraturan Menteri Pendidikan materi pembelajaran. Isyarat ini kemudian dipertegas lagi dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 41 tahun 2007 tentang standar proses. Dalam peraturan ini diatur Nasional (Permendiknas) No. 41 tahun 2007 tentang standar proses. Dalam peraturan ini diatur tentang perencanaan proses pembelajaran. Ini berarti tiap satuan pendidikan (baca: sekolah) tentang perencanaan proses pembelajaran. Ini berarti tiap satuan pendidikan (baca: sekolah) harus mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Salah satu elemen dalam RPP harus mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Salah satu elemen dalam RPP itu adalah sumber belajar. Dengan demikian guru diharapkan mengembangkan bahan ajar itu adalah sumber belajar. Dengan demikian guru diharapkan mengembangkan bahan ajar sebagai salah satu sumber belajar.
Dalam
Dalam lampiran lampiran Permendiknas No.16 Permendiknas No.16 tahun 2007 tahun 2007 tentang Standar tentang Standar Kualifikasi Kualifikasi AkademisAkademis dan Kompetensi Guru, diatur tentang kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, baik dan Kompetensi Guru, diatur tentang kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, baik kompetensi inti maupun kompetensi mata pelajaran. Kompetensi ini merupakan tuntutan yang kompetensi inti maupun kompetensi mata pelajaran. Kompetensi ini merupakan tuntutan yang meliputi kompetensi pedagogik maupun kompetensi profesional. Kompetensi ini berkaitan erat meliputi kompetensi pedagogik maupun kompetensi profesional. Kompetensi ini berkaitan erat dengan kemampuan guru mengembangkan sumber belajar dan bahan ajar. Oleh karena itu dengan kemampuan guru mengembangkan sumber belajar dan bahan ajar. Oleh karena itu seorang guru professional diharapkan mempunyai kemampuan untuk menyusun bahan ajar. seorang guru professional diharapkan mempunyai kemampuan untuk menyusun bahan ajar.
A.
A. Target kompetensiTarget kompetensi
Kompetensi yang ditargetkan dalam pengembangan bahan ini ajar adalah: Kompetensi yang ditargetkan dalam pengembangan bahan ini ajar adalah: (1)
(1) Mampu menentukan materi biologi secara tepat sebagai bahan ajaruntuk pembelajaranMampu menentukan materi biologi secara tepat sebagai bahan ajaruntuk pembelajaran Biologi
Biologi (2)
(2) Mampu menyusun bahan ajar untuk pembelajaran BiologiMampu menyusun bahan ajar untuk pembelajaran Biologi (3)
(3) Mampu melakukan validasi bahan ajar BiologiMampu melakukan validasi bahan ajar Biologi (4)
(4) Mampu melakukan evaluasi kelayakan bahan ajar untuk pembelajaran BiologiMampu melakukan evaluasi kelayakan bahan ajar untuk pembelajaran Biologi
B.
B. TujuanTujuan
Tujuan pengembangan bahan ajar adalah: Tujuan pengembangan bahan ajar adalah: (1)
(1) Dapat menjelaskan pentingnya bahan ajar dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran BiologiDapat menjelaskan pentingnya bahan ajar dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran Biologi (2)
(2) Mampu menujukkan bahan ajar yang baik untuk pembelajaran BiologiMampu menujukkan bahan ajar yang baik untuk pembelajaran Biologi (3)
(3) Dapat menjelaskan langkah-langkah penyusunan bahan ajar BiologiDapat menjelaskan langkah-langkah penyusunan bahan ajar Biologi (4)
(4) Mampu menyusun bahan ajar yang baik untuk pembelajaran BiologiMampu menyusun bahan ajar yang baik untuk pembelajaran Biologi (5)
(5) Mampu melakukan validasi bahan ajar Mampu melakukan validasi bahan ajar (6)
(6) Mampu melakukan evaluasi kelayakan bahan ajar.Mampu melakukan evaluasi kelayakan bahan ajar.
C.
C. Manfaat Pengembangan Bahan AjarManfaat Pengembangan Bahan Ajar
Sebagai implementasi dari lampiran Permendiknas No.16 tahun 2007 tentang Standar Sebagai implementasi dari lampiran Permendiknas No.16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademis dan Kompetensi Guru diatur tentang kompetensi yang harus dimiliki oleh Kualifikasi Akademis dan Kompetensi Guru diatur tentang kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru (kompetensi inti maupun kompetensi mata pelajaran), maka pengembangan bahan seorang guru (kompetensi inti maupun kompetensi mata pelajaran), maka pengembangan bahan ajar oleh guru merupakan langkah yang sangat strategis dalam kegiatan proses pembelajaran. ajar oleh guru merupakan langkah yang sangat strategis dalam kegiatan proses pembelajaran. Melalui bahan ajar guru akan lebih mudah melaksanakan kegiatan pembelajaran, sedangkan Melalui bahan ajar guru akan lebih mudah melaksanakan kegiatan pembelajaran, sedangkan siswa akan terbantu dan mudah dalam belajar. Sebab seorang guru akan menjadikan bahan ajar siswa akan terbantu dan mudah dalam belajar. Sebab seorang guru akan menjadikan bahan ajar ini sebagai rujukan dalam kegiatan pembelajaran sebagai sumber belajar, ditengah ini sebagai rujukan dalam kegiatan pembelajaran sebagai sumber belajar, ditengah
beranekaragamnya sumber-sumber belajar. Dengan demikian guru akan terbantu dalam beranekaragamnya sumber-sumber belajar. Dengan demikian guru akan terbantu dalam mengembangkan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pada akhirnya pembelajaran mengembangkan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pada akhirnya pembelajaran diharapkan dapat berjalan dengan efesien dan efektif.
diharapkan dapat berjalan dengan efesien dan efektif.
Pengembangan bahan ajar tidak hanya bermanfaat dalam kegiatan pembelajaran, tetapi Pengembangan bahan ajar tidak hanya bermanfaat dalam kegiatan pembelajaran, tetapi juga bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dengan pengembangan bahan ajar, juga bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dengan pengembangan bahan ajar, misalnya kepala sekolah, pengawas sekolah. Bagi Kepala sekolah bahan ajar dapat digunakan misalnya kepala sekolah, pengawas sekolah. Bagi Kepala sekolah bahan ajar dapat digunakan sebagai bahan pembinaan bagi guru yang mengalami kesulitan dalam mengembangkan bahan sebagai bahan pembinaan bagi guru yang mengalami kesulitan dalam mengembangkan bahan ajar.
ajar. Sebab pengembangan bahan ajar Sebab pengembangan bahan ajar merupakan tanggung jawab merupakan tanggung jawab guru sebagai guru sebagai pengajar bagipengajar bagi peserta didik disekolah.
BAB II BAB II
Sumber Belajar, Bahan Ajar, dan Materi Ajar Sumber Belajar, Bahan Ajar, dan Materi Ajar
Pada jenjang pendidikan tertentu selain buku-buku teks atau buku pelajaran dikenal juga Pada jenjang pendidikan tertentu selain buku-buku teks atau buku pelajaran dikenal juga adanya
adanya lembar-lembar pembelajaran lembar-lembar pembelajaran dengan nama ydengan nama yang bermacam-macam, ang bermacam-macam, misalnya misalnya lembar lembar tugas (
tugas (instruction sheet instruction sheet ), lembar kerja (), lembar kerja (work sheet work sheet ), lembar informasi (), lembar informasi (information sheet information sheet ), dan), dan bahan ajar lainnya baik teks maupun non teks. Lembar-lembar tersebut di atas semuanya bahan ajar lainnya baik teks maupun non teks. Lembar-lembar tersebut di atas semuanya
digunakan untuk
digunakan untuk menunjang menunjang kegiatan kegiatan pembelajaran, mepembelajaran, membantu mbantu siswa siswa belajar belajar menemukanmenemukan wawasan pengetahuan. Semua lembar ini disebut dengan
wawasan pengetahuan. Semua lembar ini disebut denganbahan ajarbahan ajar ((teaching material teaching material ).).
Untuk mencapai kompetensi yang dipersyaratkan bagi siswa, maka diperlukan Untuk mencapai kompetensi yang dipersyaratkan bagi siswa, maka diperlukan kemampuan guru untuk mengembangkan pencapaian kompetensi itu dengan tepat. Salah satunya kemampuan guru untuk mengembangkan pencapaian kompetensi itu dengan tepat. Salah satunya adalah
adalah mengembangkan/menyusun mengembangkan/menyusun bahan ajar bahan ajar untuk untuk membantu membantu agar agar siswa siswa lebih lebih aktif aktif dalamdalam kegiatan belajar
kegiatan belajar dalam rangka dalam rangka mencapai kompetensi mencapai kompetensi dasar dasar tersebut. Kegtersebut. Kegiatan pencapaianiatan pencapaian kompetensi dasar
kompetensi dasar ini juga ini juga dibantu oleh dibantu oleh sarana pencapaian kompetensi sarana pencapaian kompetensi (pengetahuan) melalui(pengetahuan) melalui berbagai fasilitas dan sumber belajar.
berbagai fasilitas dan sumber belajar.
Berkaitan dengan bahan ajar dan sumber belajar, kedua istilah ini mempunyai maksud Berkaitan dengan bahan ajar dan sumber belajar, kedua istilah ini mempunyai maksud dan tujuan yang sama, yaitu berkenaan dengan “penyediaan” materi pelajaran/materi ajar sesuai dan tujuan yang sama, yaitu berkenaan dengan “penyediaan” materi pelajaran/materi ajar sesuai dengan kompetensi yang dipersy
dengan kompetensi yang dipersyaratkan, keduanya aratkan, keduanya mempunyai fungsi membantu mempunyai fungsi membantu siswa belajar.siswa belajar. Oleh karena itu penting dipahami lebih dulu hakekat dan pengetian atau terminologi dari kedua Oleh karena itu penting dipahami lebih dulu hakekat dan pengetian atau terminologi dari kedua istilah tersebut.
istilah tersebut.
A.
A. Sumber BelajarSumber Belajar
Sumber belajar atau
Sumber belajar atau learning resourcelearning resource sering diketahui orang adalah perpustakaan dansering diketahui orang adalah perpustakaan dan buku yang dianggap sebagai sumber belajar. Padahal bukan seperti itu saja. Sumber belajar buku yang dianggap sebagai sumber belajar. Padahal bukan seperti itu saja. Sumber belajar dapat berbentuk orang atau benda tertentu bahkan apa saja yang mereka gunakan sebagai dapat berbentuk orang atau benda tertentu bahkan apa saja yang mereka gunakan sebagai sumber informasi untuk belajar.
sumber informasi untuk belajar.
Sumber belajar sebenarnya adalah pesan yang ditetapkan sebagai informasi yang Sumber belajar sebenarnya adalah pesan yang ditetapkan sebagai informasi yang disimpan dalam bentuk media. Karena itu bentuknya tidak terbatas. Bisa saja berbentuk disimpan dalam bentuk media. Karena itu bentuknya tidak terbatas. Bisa saja berbentuk cetakan, video, perangkat lunak (
cetakan, video, perangkat lunak ( soft ware soft ware), ), orang, orang, benda, benda, pesan, pesan, bahan, bahan, teknik, teknik, dandan sebagainya. Semua bentuk tersebut biasa digunakan sebagai sumber belajar pada kegiatan sebagainya. Semua bentuk tersebut biasa digunakan sebagai sumber belajar pada kegiatan
pembelajaran. Bentuk
pembelajaran. Bentuk tersebut dapat dimanftersebut dapat dimanfaatkan secara sendiraatkan secara sendiri-sendiri i-sendiri atau dengan caraatau dengan cara penggabungan beerbagai bentuk untuk kepentingan belajar mengajar, agar terlaksana penggabungan beerbagai bentuk untuk kepentingan belajar mengajar, agar terlaksana
efesiensi dan efektivitas dalam pencapaian tujuan
efesiensi dan efektivitas dalam pencapaian tujuan pembelajaran.pembelajaran.
Sadiman mendefinisikan sumber belajar sebagai sesuatu yang dapat digunakan untuk Sadiman mendefinisikan sumber belajar sebagai sesuatu yang dapat digunakan untuk belajar, yakni dapat berupa orang, benda pesan, bahan, tehnik, dan latar (Sadiman, Arief S., belajar, yakni dapat berupa orang, benda pesan, bahan, tehnik, dan latar (Sadiman, Arief S.,
dalam Perangkat pembelajaran KTSP SMA, Depdiknas, 2008). dalam Perangkat pembelajaran KTSP SMA, Depdiknas, 2008).
Sumber belajar diartikan juga sebagai tempat atau lingkungan (sekitar), benda atau orang Sumber belajar diartikan juga sebagai tempat atau lingkungan (sekitar), benda atau orang yang
yang mengandung pesan atau wahana untuk belajar mengandung pesan atau wahana untuk belajar bagi peserta didik.bagi peserta didik.
Sumber belajar (mengacu pada Perangkat pembelajaran KTSP SMA, Depdiknas, 2008) Sumber belajar (mengacu pada Perangkat pembelajaran KTSP SMA, Depdiknas, 2008) dikategorikan sebagai berikut:
dikategorikan sebagai berikut: 1.
1. Tempat atau lingkunganTempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana saja seseorang dapat melakukanalam sekitar yaitu dimana saja seseorang dapat melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku maka tempat itu dikategorikan sebagai tempat belajar atau proses perubahan tingkah laku maka tempat itu dikategorikan sebagai tempat belajar y
belajar yang berarti ang berarti sumber untuk sumber untuk belajar, belajar, misalnya, misalnya, perpustakaan, pasar, perpustakaan, pasar, museum,museum, sungai, t
sungai, tempat pembuangan empat pembuangan sampah, kolam sampah, kolam ikan, gunung, ikan, gunung, hutan, hutan, hortikultura, kebunhortikultura, kebun raya, sawah, taman, rumah sakit, berbagai laboratorium, green house, light house, kebun raya, sawah, taman, rumah sakit, berbagai laboratorium, green house, light house, kebun percobaan,
percobaan, pusat penelitian, berbagai macam pusat penelitian, berbagai macam pabrik yang relepabrik yang relevan dan lain sebagainya.van dan lain sebagainya. 2.
2. Benda Benda,, yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagiyaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagi peserta didik, maka benda itu dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya peserta didik, maka benda itu dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya torso, rangka, berbagai macam model organ, tempat/bak pembuangan sampah, tempat torso, rangka, berbagai macam model organ, tempat/bak pembuangan sampah, tempat penampungan limbah pabrik, alat-alat laboratorium (thermometer, stestekop, otoklaf, penampungan limbah pabrik, alat-alat laboratorium (thermometer, stestekop, otoklaf,
lensa dan segala macam), hewan, tumbuhan, dan sebagainya. lensa dan segala macam), hewan, tumbuhan, dan sebagainya. 3.
3. Orang Orang , yaitu siapa saja yang mempunyai keahlian tertentu dimana siswa dapat belajar , yaitu siapa saja yang mempunyai keahlian tertentu dimana siswa dapat belajar sesuatu kepadanya, maka yang bersangkutan dapat dikategorikan sebagai sumber belajar, sesuatu kepadanya, maka yang bersangkutan dapat dikategorikan sebagai sumber belajar, misalnya guru, dokter, apoteker, ahli geologi, biologiwan, peneliti, petani, nelayan, misalnya guru, dokter, apoteker, ahli geologi, biologiwan, peneliti, petani, nelayan, pengrajin
pengrajin alat peraga, alat peraga, dan sebagainya.dan sebagainya. 4.
4. Bahan Bahan, yaitu segala sesuatu yang berupa teks tertulis, cetak, rekaman elektronik, web,, yaitu segala sesuatu yang berupa teks tertulis, cetak, rekaman elektronik, web, dan lain-lain yang dapat digunakan untuk belajar. Misalnya, makalah, jurnal ilmiah, dan lain-lain yang dapat digunakan untuk belajar. Misalnya, makalah, jurnal ilmiah, karya ilmi
karya ilmiah, leaflet, ah, leaflet, brosur, majalah brosur, majalah ilmiah, bahan ilmiah, bahan kimia tertentu kimia tertentu (reagen, air (reagen, air raksa,raksa, HCl), dan sebagainya.
5.
5. Buku Buku , , yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya buku pelajaran, buku teks, kamus, dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya buku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, petunjuk praktikum, dan lain sebagainya.
ensiklopedi, petunjuk praktikum, dan lain sebagainya. 6.
6. Peristiwa atau fakta yang sedang terjadi Peristiwa atau fakta yang sedang terjadi , misalnya banjir, tanah longsor, letusan gunung, misalnya banjir, tanah longsor, letusan gunung berapi, angin ribut, suhu dingin, temperatur suhu yang tinggi, kekeringan, dan peristiwa berapi, angin ribut, suhu dingin, temperatur suhu yang tinggi, kekeringan, dan peristiwa
lain yang oleh guru dapat dijadikan
lain yang oleh guru dapat dijadikan sebagai peristiwa atau fakta berupa sumber belajar.sebagai peristiwa atau fakta berupa sumber belajar. Sumber belajar seperti yang disebutkan di atas akan bermakna bagi guru dan siswa sebagai Sumber belajar seperti yang disebutkan di atas akan bermakna bagi guru dan siswa sebagai sumber belajar bila semua itu diorganisir melalui suatu rancangan yang jelas dan baik. Sehingga sumber belajar bila semua itu diorganisir melalui suatu rancangan yang jelas dan baik. Sehingga siswa dapat memanfaatkannya sebagai sumber untuk belajar untuk membantu dalam pencapaian siswa dapat memanfaatkannya sebagai sumber untuk belajar untuk membantu dalam pencapaian kompetensi yang disyaratkan.
kompetensi yang disyaratkan. Jika hal itu tidak diJika hal itu tidak didapatkannya maka, tempat, lingkungan, benda,dapatkannya maka, tempat, lingkungan, benda, orang dan buku serta peristiwa itu tidak berarti apa-apa, ia hanya berlaku sebagai informasi biasa orang dan buku serta peristiwa itu tidak berarti apa-apa, ia hanya berlaku sebagai informasi biasa yang kurang bermakna untuk pencapaian kompetensi.
yang kurang bermakna untuk pencapaian kompetensi.
B.
B. Bahan AjarBahan Ajar
Bahan ajar merupakan bagian dari sumber belajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan Bahan ajar merupakan bagian dari sumber belajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang dipergunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Ia yang dipergunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Ia dapat berupa bahan tertulis atau tidak tertulis.
dapat berupa bahan tertulis atau tidak tertulis. Bahan ajar atau
Bahan ajar atau teaching material teaching material terdiri dariterdiri dari teaching teaching dandan material material . Teaching adalah. Teaching adalah mengajar, dan material adalah bahan. Jadi bahan ajar adalah bahan untuk mengajar.
mengajar, dan material adalah bahan. Jadi bahan ajar adalah bahan untuk mengajar. Paul S. Ache, mengemukakan tentang teaching material, yaitu “
Paul S. Ache, mengemukakan tentang teaching material, yaitu “book can be used asbook can be used as reference material, or the can be used as paper weights, but the cannot teach
reference material, or the can be used as paper weights, but the cannot teach”. Buku dapat”. Buku dapat digunakan sebagai bahan rujukan, atau dapat digunakan sebagai bahan ajar yang tertulis. digunakan sebagai bahan rujukan, atau dapat digunakan sebagai bahan ajar yang tertulis.
Dalam website Dikmenjur, dikemukakan pengertian bahwa bahan ajar merupakan Dalam website Dikmenjur, dikemukakan pengertian bahwa bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok yang utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam sistematis, menampilkan sosok yang utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Karena dengan bahan ajar inilah siswa dapat mempelajari suatu kegiatan pembelajaran. Karena dengan bahan ajar inilah siswa dapat mempelajari suatu kompetensi dasar atau
kompetensi dasar atau KD secara runtut dan KD secara runtut dan sistematis sehingga sistematis sehingga secara akumulatif secara akumulatif mampumampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan padu.
menguasai semua kompetensi secara utuh dan padu.
Berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, maka bahan ajar berfungsi sebagai: Berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, maka bahan ajar berfungsi sebagai: (1)
(1) acuanacuan atau pedoman bagi guru untuk mengarahkan semua yang berkaitan denganatau pedoman bagi guru untuk mengarahkan semua yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran (termasuk substansi yang diberikan kepada siswa untuk kegiatan pembelajaran (termasuk substansi yang diberikan kepada siswa untuk mencapai kompetensi);
(2)
(2) alat evaluasialat evaluasi terhadap penguasaan materi pembelajaran yang berkaitan denganterhadap penguasaan materi pembelajaran yang berkaitan dengan kompetensi yang dipersyaratkan.
kompetensi yang dipersyaratkan.
Ada pendapat lain berkaitan dengan terminologi bahan ajar ini, bahan ajar adalah Ada pendapat lain berkaitan dengan terminologi bahan ajar ini, bahan ajar adalah informasi
informasi,, alat,alat, dandan teksteks yang diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaahanyang diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang dipergunakan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang dipergunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran. Bahan ini bisa berupa bahan untuk membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran. Bahan ini bisa berupa bahan tertulis atau tidak tertulis (
tertulis atau tidak tertulis ( National Center for Vocational Education Research Ltd/National National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training
Center for Competency Based Training ).).
Jadi, bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga Jadi, bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Oleh karena itu bahan tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Oleh karena itu bahan ajar paling tidak mencakup antara lain:
ajar paling tidak mencakup antara lain: 1.
1. Petunjuk belajar Petunjuk belajar (bagi guru (bagi guru dan siswa); dan siswa); dengan demikian dengan demikian maka dalam maka dalam pembelajaran akanpembelajaran akan ada acuan yang digunakan untuk mencapai kompetensi dasar,
ada acuan yang digunakan untuk mencapai kompetensi dasar, 2.
2. Kompetensi Kompetensi yang yang akan dicapai, akan dicapai, ditentukan dalam ditentukan dalam kurikulumkurikulum 3.
3. Contens atau Contens atau isi isi materi, materi, yang yang sesuai sesuai dan selaras dan selaras dengan kurikulum dengan kurikulum dan kompetensi dan kompetensi yangyang akan dasar dicapai
akan dasar dicapai 4.
4. Informasi Informasi pendukung pendukung pembelajaran; pembelajaran; misalnya misalnya petunjuk, petunjuk, acuan acuan atau atau wawasan wawasan yangyang relevan dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan
relevan dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan 5.
5. Latihan-latihan; Latihan-latihan; yang yang berfungsi berfungsi untuk melatih untuk melatih pemahaman dan pemahaman dan penguasaan konsep-penguasaan konsep-konsep yang harus dikuasai dan sesuai dengan KD
konsep yang harus dikuasai dan sesuai dengan KD 6.
6. Petunjuk Petunjuk Kerja Kerja (misalnya (misalnya LKS); LKS); yang yang akan akan menuntuk menuntuk pencapaian pencapaian kompetensikompetensi 7.
7. Evaluasi; yEvaluasi; yang digunakan ang digunakan sebagai acuan sebagai acuan untuk menilai untuk menilai pencapaian kompetensi pencapaian kompetensi oleholeh siswa, selain itu digunakan juga untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran
siswa, selain itu digunakan juga untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran 8.
8. Respon Respon atau balikan atau balikan terhadap evaluasterhadap evaluasi, agar i, agar didapat masdidapat masukkan atau ukkan atau informasi informasi berbagaiberbagai kelemahan (juga kelebihan) yang memerlukan perbaikan atau peningkatan.
kelemahan (juga kelebihan) yang memerlukan perbaikan atau peningkatan.
C.
C. Materi AjarMateri Ajar
Dalam PP 19 tahun 2005 pasal 20 dinyatakan bahwa “ perencanaan proses pembelajaran Dalam PP 19 tahun 2005 pasal 20 dinyatakan bahwa “ perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, dan penilaian hasil belajar. tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, dan penilaian hasil belajar. Berdasarkan PP 19 ini materi ajar merupakan bagian/komponen dari rencana pelaksanaan Berdasarkan PP 19 ini materi ajar merupakan bagian/komponen dari rencana pelaksanaan pembelajaran atau lebih dikenal dengan RPP.
Materi ajar
Materi ajar adalah materi atau adalah materi atau substansi pembelajaran ysubstansi pembelajaran yang ang harus dipelajari siharus dipelajari siswa sebagaiswa sebagai sarana pencapaian kompetensi dan yang akan dinilai dengan menggunakan indikator sarana pencapaian kompetensi dan yang akan dinilai dengan menggunakan indikator penilaian yang disusun berdasarkan indikator pencapaian belajar. Ada beberapa jenis materi penilaian yang disusun berdasarkan indikator pencapaian belajar. Ada beberapa jenis materi
ajar, yaitu; ajar, yaitu;
1.
1. Materi ajar yang sesuai dengan ranah Materi ajar yang sesuai dengan ranah kognitif kognitif , , adalah materi ajar yang ditentukanadalah materi ajar yang ditentukan berdasarkan
berdasarkan perilaku yperilaku yang menekankan ang menekankan aspek intelektual, aspek intelektual, sepertiseperti fakta fakta,, konsepkonsep,, prinsip prinsip dan
dan prosedu prosedur yang relevan.r yang relevan. FaktaFakta adalah asosiasi antar objek, peristiwa atau simbol yangadalah asosiasi antar objek, peristiwa atau simbol yang ada atau mungkin ada dalam lingkungan nyata atau imajinasi. Kompetensi dasar yang ada atau mungkin ada dalam lingkungan nyata atau imajinasi. Kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa
harus dikuasai siswa berupa “mengingat”“mengingat”. Materi ajar jenis fakta adalah materi berupa. Materi ajar jenis fakta adalah materi berupa nama-nama objek, nama tempat, nama orang, lambang, peristiwa, nama bagian atau nama-nama objek, nama tempat, nama orang, lambang, peristiwa, nama bagian atau komponen suatu benda. Misalnya, komposisi sitoplasma, komponen fotositesis, struktur komponen suatu benda. Misalnya, komposisi sitoplasma, komponen fotositesis, struktur sel, nukleus, asam amino esiensial, fungsi sel, berbagai macam jaringan penyusun tubuh sel, nukleus, asam amino esiensial, fungsi sel, berbagai macam jaringan penyusun tubuh dan sebagainya.
dan sebagainya. Konsep Konsep adalah sekelompok objek, atau peristiwa atau simbol yangadalah sekelompok objek, atau peristiwa atau simbol yang memiliki karakter
memiliki karakteristik istik yang sama yang sama dan diidentifikasikan dan diidentifikasikan dengan nama yang dengan nama yang sama pula,sama pula, kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa adalah
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa adalah kemampuan untuk menyatakan suatukemampuan untuk menyatakan suatu difinisi, menuliskan ciri khas sesuatu, mengklasifikasikan atau mengelompokkan
difinisi, menuliskan ciri khas sesuatu, mengklasifikasikan atau mengelompokkan beberapa beberapa contoh objek sesuai dengan difinisi, misalnya konsep manusia, substansi postulat Koch, contoh objek sesuai dengan difinisi, misalnya konsep manusia, substansi postulat Koch, teori sel, proses fotosintesis, transport aktif, difusi dan osmose, pembentukan protein, teori sel, proses fotosintesis, transport aktif, difusi dan osmose, pembentukan protein, transport makanan sari akar ke daun yang melibatkan daya tarik akar, daya isap daun, dan transport makanan sari akar ke daun yang melibatkan daya tarik akar, daya isap daun, dan sebagainya.
sebagainya. Prinsip Prinsip adalah hubungan sebab akibat antara konsep. Kompetensi dasar yangadalah hubungan sebab akibat antara konsep. Kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa adalah
harus dikuasai siswa adalah kemampuan menentukan hubungan antar beberapa konsepkemampuan menentukan hubungan antar beberapa konsep,, atau menerapkan hubungan antar berbagai konsep. Jadi materi prinsip berupa dalil, rumus, atau menerapkan hubungan antar berbagai konsep. Jadi materi prinsip berupa dalil, rumus, postulat, adagium, dan paradigma. Misalnya hubungan yang terjadi apabila bahan polutan postulat, adagium, dan paradigma. Misalnya hubungan yang terjadi apabila bahan polutan dalam lingkungan melebihi ambang batas toleransi daya dukungan lingkungan maka akan dalam lingkungan melebihi ambang batas toleransi daya dukungan lingkungan maka akan terjadi pencemaran yang pada akhirnya akan menjadi pemusnah makhluk hidup terjadi pencemaran yang pada akhirnya akan menjadi pemusnah makhluk hidup dilingkungan tersebut, atau daya dukung alam berkurang akibat pengrusakan lingkungan dilingkungan tersebut, atau daya dukung alam berkurang akibat pengrusakan lingkungan yang menyebakan hilanganya berbagai makhluk hidup dilingkungan itu, berjangkitnya yang menyebakan hilanganya berbagai makhluk hidup dilingkungan itu, berjangkitnya berbagai penyakit akibat lingkungan yang kotor dan tidak sehat, tumpahnya minyak bumi berbagai penyakit akibat lingkungan yang kotor dan tidak sehat, tumpahnya minyak bumi
kedalam lingkungan perairan yang berakibat rusaknya ekosistem, dan sebagainya. kedalam lingkungan perairan yang berakibat rusaknya ekosistem, dan sebagainya.
Prosedur
Prosedur adalah urutan langkah untuk mencapai suatu tujuan, memecahkan masalahadalah urutan langkah untuk mencapai suatu tujuan, memecahkan masalah tertentu, atau membuat sesuatu. Kompetesi dasar yang harus dikuasai siswa adalah tertentu, atau membuat sesuatu. Kompetesi dasar yang harus dikuasai siswa adalah
kemampuan menjelaskan atau melakukan langkah-langkah atau prosedur secara urut. kemampuan menjelaskan atau melakukan langkah-langkah atau prosedur secara urut. Misalnya melalukan langkah-langkah dalam menentukan golongan darah seseorang. Misalnya melalukan langkah-langkah dalam menentukan golongan darah seseorang. Melakukan pengamatan struktur daun dengan menggunakan mikroskop, penggunaan Melakukan pengamatan struktur daun dengan menggunakan mikroskop, penggunaan thermometer s
thermometer suhu tubuh, cuhu tubuh, cara pembuatan ara pembuatan nata de nata de coco, pembuatan coco, pembuatan tempe, pembuatantempe, pembuatan tape, dan sebagainya.
tape, dan sebagainya.
2.
2. Materi ajar sesuai ranah sikap atau Materi ajar sesuai ranah sikap atau nilai atau afektif.nilai atau afektif. Aspek kompetensi yang harusAspek kompetensi yang harus dikuasai siswa adalah kemampuan memilih berbuat atau memilih tidak berbuat dikuasai siswa adalah kemampuan memilih berbuat atau memilih tidak berbuat berdasarkan pertimbangan baik atau buruk, suka atau tidak suka, indah atau tidak indah. berdasarkan pertimbangan baik atau buruk, suka atau tidak suka, indah atau tidak indah.
Contoh pener
Contoh penerapan rapan ranah afektif anah afektif adalah, adalah, misalnya misalnya kasus kasus pada pada seorang seorang siswa siswa bernamabernama Budi yang memilih terlambat datang kesekolah karena ikut membantu memelihara Budi yang memilih terlambat datang kesekolah karena ikut membantu memelihara kebersihan lingkungan rumah dahulu, dari pada tidak terlambat datang kesekolah tapi kebersihan lingkungan rumah dahulu, dari pada tidak terlambat datang kesekolah tapi membiarkan lingkungan rumah kotor dan berpotensi menimbulkan penyakit. Atau sikap membiarkan lingkungan rumah kotor dan berpotensi menimbulkan penyakit. Atau sikap memilih membuang sampah ketempat sampah yang agak jauh dengan tujuan agar memilih membuang sampah ketempat sampah yang agak jauh dengan tujuan agar lingkungan tetap bersih dan sehat, dari pada membuang sampah sembarangan pada lingkungan tetap bersih dan sehat, dari pada membuang sampah sembarangan pada tempat yang dekat,
tempat yang dekat, tetapi menyebabkan lingkungan jadi tetapi menyebabkan lingkungan jadi kotor dan tidak kotor dan tidak sehat.sehat.
3.
3. MMateri ajar sesuai ranahateri ajar sesuai ranah psikomotor psikomotor . Adalah aspek yang menuntut kompetensi siswa. Adalah aspek yang menuntut kompetensi siswa untuk melakukan perbuatan secara fisik. Jadi disini dituntut untuk melakukan aktivitas untuk melakukan perbuatan secara fisik. Jadi disini dituntut untuk melakukan aktivitas fisik berupa keterampilan tertentu yang sesuai dengan kpmpetensi dasarnya. Misalnya fisik berupa keterampilan tertentu yang sesuai dengan kpmpetensi dasarnya. Misalnya prosedur yang benar dalam menggunakan mikroskop, membuat irisan daun, menyusun prosedur yang benar dalam menggunakan mikroskop, membuat irisan daun, menyusun
kerangka
kerangka manusia, manusia, dan dan sebagainya.sebagainya. Aspek keutuhan kompetensi
Aspek keutuhan kompetensi yang disyang disajikan ajikan pada kegiatan penyajian pada kegiatan penyajian materi ajar materi ajar yangyang harus dikuasai siswa harus ditentukan apakah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa harus ditentukan apakah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa termasuk
harus dikuasai siswa termasuk ranah kognitif ranah kognitif ,, psikomotor psikomotor ataukahataukah afektif afektif . Ranah kognitif jika. Ranah kognitif jika kompetensi yang ditetapkan meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, sintesis dan kompetensi yang ditetapkan meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, sintesis dan penilaian. Ranah psikomotor jika kompetensi yang ditetapkan meliputi gerak awal, semirutin penilaian. Ranah psikomotor jika kompetensi yang ditetapkan meliputi gerak awal, semirutin dan rutin, sedang ranah afektif jika kompetensi yang ditetapkan meliputi pemberian respon, dan rutin, sedang ranah afektif jika kompetensi yang ditetapkan meliputi pemberian respon, apresiasi, penilaian dan internalisasi.
apresiasi, penilaian dan internalisasi.
Dalam kegiatan pembelajaran, strategi urutan penyampaian materi ajar ini dapat Dalam kegiatan pembelajaran, strategi urutan penyampaian materi ajar ini dapat dilakukan dengan
dilakukan dengan (1) dengan(1) dengan cara simultancara simultan (materi disajikan secara serentak), dan(materi disajikan secara serentak), dan (2)(2) dengan cara suksesif
dengan cara suksesif (disampaikan secara berurutan satu demi satu secara mendalam, baru(disampaikan secara berurutan satu demi satu secara mendalam, baru kemudian diberikan lagi materi berikutnya secara mendalam
D.
D. Pentingnya pengembangan bahan ajarPentingnya pengembangan bahan ajar
Pengembangan bahan ajar oleh guru sangatlah penting dalam membantu kegiatan Pengembangan bahan ajar oleh guru sangatlah penting dalam membantu kegiatan pembelajaran. Ada berbagai manfaat yang bisa dipetik dari adanya bahan ajar ini, pembelajaran. Ada berbagai manfaat yang bisa dipetik dari adanya bahan ajar ini,
diantaranya: diantaranya:
1. ketersediaan materi/bahan sesuai dengan tuntutan kurikulum. Dengan demikian hal ini 1. ketersediaan materi/bahan sesuai dengan tuntutan kurikulum. Dengan demikian hal ini akan membantu mempermudah proses pembalajaran. Tentu bahan yang disediakan ini akan membantu mempermudah proses pembalajaran. Tentu bahan yang disediakan ini harus s
harus sesuai dengan esuai dengan kompetensi dasar kompetensi dasar yang yang dipersayaratkan sdipersayaratkan serta sesuai erta sesuai dengan dengan kondisikondisi dan heterogenitas kemampuan inteletual (kogniti) siswanya;
dan heterogenitas kemampuan inteletual (kogniti) siswanya;
2. menambah ketersediaan bahan ajar sebagai alternatif sumber belajar; dengan demikian 2. menambah ketersediaan bahan ajar sebagai alternatif sumber belajar; dengan demikian
akan tersedia berbagai ragam sumber belajar dari berbagai sudut pandang atau tinjuan. akan tersedia berbagai ragam sumber belajar dari berbagai sudut pandang atau tinjuan. 3.
3. membantu guru membantu guru dalam pelaksanaan pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran terutama dengan pengembangan terutama dengan pengembangan materimateri yang menurut guru sesuai dengan pembentuk kompetensi; dengan demikian kegiatan yang menurut guru sesuai dengan pembentuk kompetensi; dengan demikian kegiatan pembelajaran akan lebih efesien dan efektif,
pembelajaran akan lebih efesien dan efektif,
4. keberadaan bahan ajar akan menambah nuansa referensi dengan versi yang lain, yang 4. keberadaan bahan ajar akan menambah nuansa referensi dengan versi yang lain, yang tentu akan dengan kondisi dan situasi pembelajaran yang ada dan suasana pembelajaran tentu akan dengan kondisi dan situasi pembelajaran yang ada dan suasana pembelajaran yang disusun dan dirancang guru;
yang disusun dan dirancang guru; 5.
5. bahan ajar ini akan membangun komunikasi ybahan ajar ini akan membangun komunikasi yang lebih pas antara guru dengan ang lebih pas antara guru dengan siswanyasiswanya (berkaitan pola interaksi pembelajarannya); sebab dengan bahan ajar yang ada akan (berkaitan pola interaksi pembelajarannya); sebab dengan bahan ajar yang ada akan mambtnu guru membuat acuan, kesepakatan tentang bahan ajar yang digunakan dalam mambtnu guru membuat acuan, kesepakatan tentang bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran, dengan demikian maka akan terbangun komunikasi yang ideal dan nyaman pembelajaran, dengan demikian maka akan terbangun komunikasi yang ideal dan nyaman
selama kegiatan belajar selama kegiatan belajar
6. bagi guru sendiri, pengembangan bahan ajar yang dibuatnya akan mempunyai manfaat 6. bagi guru sendiri, pengembangan bahan ajar yang dibuatnya akan mempunyai manfaat tersendiri yaitu sebagai karya ilmiah guru yang dapat digunakan untuk segala keperluan tersendiri yaitu sebagai karya ilmiah guru yang dapat digunakan untuk segala keperluan termasuk bukti keprofesionalannya dan lain sebagainya;
termasuk bukti keprofesionalannya dan lain sebagainya;
7. ketersediaan bahan ajar, bagi siswa akan menjadikan pembelajaran lebih menarik, 7. ketersediaan bahan ajar, bagi siswa akan menjadikan pembelajaran lebih menarik, membantu siswa untuk banyak kesempatan dalam belajar mandiri, dengan tidak banyak membantu siswa untuk banyak kesempatan dalam belajar mandiri, dengan tidak banyak menjadikan ketergantungan pada kehadiran guru, pencapaian kompetensi yang menjadikan ketergantungan pada kehadiran guru, pencapaian kompetensi yang dipersyaratkan akan lebih mudah dan terbantu dengan demikian akan membantu dipersyaratkan akan lebih mudah dan terbantu dengan demikian akan membantu
kelacaran dan kecepatan siswa mencapai dan menguasai kompetensi yang dipersyaratkan kelacaran dan kecepatan siswa mencapai dan menguasai kompetensi yang dipersyaratkan untuknya.
untuknya.
Tugas (1): Tugas (1):
Carilah informasi dan diskusikan dengan teman sejawat: dalam kegiatan pembelajaran, sumber Carilah informasi dan diskusikan dengan teman sejawat: dalam kegiatan pembelajaran, sumber belajar manakah (lihat kategori sumber belajar) yang lebih sering digunakan sebagai sumber belajar manakah (lihat kategori sumber belajar) yang lebih sering digunakan sebagai sumber belajar? Mengapa?
belajar? Mengapa?
Tugas (2) : Tugas (2) :
Dari ketiga terminologi (sumber belajar, materi ajar dan bahan ajar) kemukakan spesifik Dari ketiga terminologi (sumber belajar, materi ajar dan bahan ajar) kemukakan spesifik
masing-masing meliputi (kesamaan dan perbedaan, manfaat, dan sebagainya) masing-masing meliputi (kesamaan dan perbedaan, manfaat, dan sebagainya)
Tugas (3): Tugas (3):
1.
1. Carilah Sumber Belajar, Carilah Sumber Belajar, Bahan Ajar dan Bahan Ajar dan Materi Ajar, Materi Ajar, yang pernah Saudara ketahui/ yang pernah Saudara ketahui/ lihat,lihat, atau pernah dibuat.
atau pernah dibuat. 2.
2. Lakukan analisis kritis (menyangkut manfaat, relevansi, signifikan bahan tersebut, karakter, Lakukan analisis kritis (menyangkut manfaat, relevansi, signifikan bahan tersebut, karakter, jenis materi ajar dll) dari sumber belajar, materi ajar dan bahan ajar tersebut
jenis materi ajar dll) dari sumber belajar, materi ajar dan bahan ajar tersebut 3.
3. Buatlah portofolio yang Buatlah portofolio yang berisi sumber belajar, berisi sumber belajar, materi ajar dan materi ajar dan bahan ajar beserta analisisbahan ajar beserta analisis yang membantu
BAB III BAB III
Pengembangan Bahan Ajar Pengembangan Bahan Ajar A.
A. Prinsip Pengembangan Bahan AjarPrinsip Pengembangan Bahan Ajar
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pengembangan bahan ajar (mengacu Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pengembangan bahan ajar (mengacu pada Perangkat Pembelajaran KTSP SMA, Diknas, 2008) sebagai berikut, yaitu
pada Perangkat Pembelajaran KTSP SMA, Diknas, 2008) sebagai berikut, yaitu
1.
1. Mulailah dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dan dari yang kongkrit untuk Mulailah dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dan dari yang kongkrit untuk memahami yang abstrak.
memahami yang abstrak.
Sama dengan keterampilan
Sama dengan keterampilan menjelaskan, penyajian matermenjelaskan, penyajian materi bahan ajar, i bahan ajar, sebaiknya sebaiknya dimulaidimulai dari yang mudah dipahami. Siswa biasanya akan lebih memahami suatu konsep tertentu dari yang mudah dipahami. Siswa biasanya akan lebih memahami suatu konsep tertentu apabila penjelasannya dimulai dari yang mudah atau yang kongkrit, kemudian apabila penjelasannya dimulai dari yang mudah atau yang kongkrit, kemudian berangsur-angsur berpindah kepada yang cukup sulit atau yang abstrak. Pada penyusunan bahan ajar, angsur berpindah kepada yang cukup sulit atau yang abstrak. Pada penyusunan bahan ajar, juga berlaku seperti ini. Mulailah dengan menyusun materi ajar dari hal-hal yang kongkrit juga berlaku seperti ini. Mulailah dengan menyusun materi ajar dari hal-hal yang kongkrit (dikongkritkan?) kemudian kebagian yang abstrak atau sebaliknya. Misalnya dalam (dikongkritkan?) kemudian kebagian yang abstrak atau sebaliknya. Misalnya dalam menjelaskan konsep
menjelaskan konsep keanekaragamn tumbuhan,keanekaragamn tumbuhan, maka mulailah dengan pengenalan tanamanmaka mulailah dengan pengenalan tanaman yang ada dilingkungan sekitar sekolah. Kemudian secara berangsur-angsur melebar yang ada dilingkungan sekitar sekolah. Kemudian secara berangsur-angsur melebar kelingkungan yang lebih jauh, yang lebih banyak macam tanamannya, lalu dibawa kelingkungan yang lebih jauh, yang lebih banyak macam tanamannya, lalu dibawa berimajinasi
berimajinasi ke lingkungan ke lingkungan hutan, semak hutan, semak dan sebagainya. dan sebagainya. Pada akhirnya Pada akhirnya siswa siswa dapatdapat menyimpulkan bahwa banyak jenis, spesies tumbuhan dialam ini. Contoh lain, misalnya menyimpulkan bahwa banyak jenis, spesies tumbuhan dialam ini. Contoh lain, misalnya pembelajaran/penjelasaan materi tentang sifat genetik pada berbagai makhluk hidup yang pembelajaran/penjelasaan materi tentang sifat genetik pada berbagai makhluk hidup yang melibatkan peranan gen, tentu akan relatif lebih mudah bila materi itu dimulai dengan melibatkan peranan gen, tentu akan relatif lebih mudah bila materi itu dimulai dengan pengamatan tentang berbagai variasi, sifat, bakat yang ada pada manusia/teman sejawat pengamatan tentang berbagai variasi, sifat, bakat yang ada pada manusia/teman sejawat sekolah, atau pada berbagai macam tumbuhan (bentuk daun, macam tumbuhan, rasa buah sekolah, atau pada berbagai macam tumbuhan (bentuk daun, macam tumbuhan, rasa buah yang dihasilkan, dan sebagainya), setelah itu secara berangsur-angsur dibawa kepada konsep yang dihasilkan, dan sebagainya), setelah itu secara berangsur-angsur dibawa kepada konsep penyebab variasi itu (sifat genetic pada gen)
penyebab variasi itu (sifat genetic pada gen)
Demikan juga dengan penjelasan hal yang abstrak. Setelah dijelaskan hal yang abstrak Demikan juga dengan penjelasan hal yang abstrak. Setelah dijelaskan hal yang abstrak kemudian siswa dibawa kepada hal yang kongkrit dari materi itu. Misal dalam pembelajaran kemudian siswa dibawa kepada hal yang kongkrit dari materi itu. Misal dalam pembelajaran variasi manusia (genotif dan fenotif), jelaskanlah apa itu genotif dan apa itu fenotif. Setelah variasi manusia (genotif dan fenotif), jelaskanlah apa itu genotif dan apa itu fenotif. Setelah penguasaan konsep ini dipahami, selanjutnya berikanlah hal yang kongkrit tentang genotif penguasaan konsep ini dipahami, selanjutnya berikanlah hal yang kongkrit tentang genotif
dan fenotif, yaitu dengan menunjukkan tanda-tanda yang terdapat pada masing-masing siswa, dan fenotif, yaitu dengan menunjukkan tanda-tanda yang terdapat pada masing-masing siswa, bentuk dari struktur organ luar seperti telinga, hidung, mata dan lainnya. Kemudian siswa bentuk dari struktur organ luar seperti telinga, hidung, mata dan lainnya. Kemudian siswa
diajak untuk mencari adanya sebab perbedaan ini, dan seterusnya. diajak untuk mencari adanya sebab perbedaan ini, dan seterusnya. 2.
2. Pengulangan dan memperkuat pemahaman Pengulangan dan memperkuat pemahaman , ,
Pemahaman konsep, fakta, prinsip dari materi pembelajaran tentu akan lebih diingat Pemahaman konsep, fakta, prinsip dari materi pembelajaran tentu akan lebih diingat siswa jika diberikan dengan berulang-ulang. Pengulangan perlu diberikan agar siswa lebih siswa jika diberikan dengan berulang-ulang. Pengulangan perlu diberikan agar siswa lebih memahami konsep itu. Sebab dengan pengulangan itu maka informasi itu akan lebih memahami konsep itu. Sebab dengan pengulangan itu maka informasi itu akan lebih membekas pada ingatan siswa.
membekas pada ingatan siswa.
Pengulangan pada penulisan pada
Pengulangan pada penulisan pada bahan ajar harus bahan ajar harus disajikan secara disajikan secara tepat dan bervariasitepat dan bervariasi sehingga tidak membosankan. Misalnya dalam pembelajaran tentang materi pemahaman sehingga tidak membosankan. Misalnya dalam pembelajaran tentang materi pemahaman terhadap perbedaan antara sel hewan dengan sel tumbuhan. Dalam penjelasan pada waktu terhadap perbedaan antara sel hewan dengan sel tumbuhan. Dalam penjelasan pada waktu kegiatan belajar dijelaskan bahwa perbedaan itu terletak pada dinding sel. Sel hewan kegiatan belajar dijelaskan bahwa perbedaan itu terletak pada dinding sel. Sel hewan mempunyai
mempunyai dinding yang tipisdinding yang tipis, sementara sel tumbuhan mempunyai, sementara sel tumbuhan mempunyai dinding yang tebal dinding yang tebal . Pada. Pada bagian lain (halaman lain?) disampaikan lagi bahwa karena
bagian lain (halaman lain?) disampaikan lagi bahwa karena dinding tumbuhan relatif tebal dinding tumbuhan relatif tebal maka sel relatif kuat, berbeda dengan sel hewan yang
maka sel relatif kuat, berbeda dengan sel hewan yang dindingnya tipisdindingnya tipis, tentu tidak sekuat sel, tentu tidak sekuat sel tumbuhan yang dindingnya tebal itu, dan
tumbuhan yang dindingnya tebal itu, dan seterusnya.seterusnya. Ada
Ada pengulangan (kata di pengulangan (kata di atas yang atas yang ditulis dengan cetak ditulis dengan cetak miring) tentang miring) tentang dindingdinding sel sel tumbuhan yang tebal dan sel hewan tipis.
tumbuhan yang tebal dan sel hewan tipis. Tapi hal itu disajikan dan diulang pada konteksTapi hal itu disajikan dan diulang pada konteks yang berbeda. Dengan demikian maka siswa akan “mendapatkan materi” itu secara yang berbeda. Dengan demikian maka siswa akan “mendapatkan materi” itu secara berulang-ulang secara “tidak disadarinya” yang diharapkan akan berdampak pada kemampuan ulang secara “tidak disadarinya” yang diharapkan akan berdampak pada kemampuan mengingatnya akan lebih mantap. Demikian seterusnya.
mengingatnya akan lebih mantap. Demikian seterusnya.
3.
3. Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar
Motivasi yang muncul dari dalam diri siswa akan menentukan keberhasilan belajar. Salah Motivasi yang muncul dari dalam diri siswa akan menentukan keberhasilan belajar. Salah satu faktor yang menentukan munculnya motivasi ini adalah keberhasilan siswa memahami satu faktor yang menentukan munculnya motivasi ini adalah keberhasilan siswa memahami pelajaran dengan baik. Karena itu tugas guru dalam kegiatan pembelajaran adalah mendorong pelajaran dengan baik. Karena itu tugas guru dalam kegiatan pembelajaran adalah mendorong
siswa untuk selalu meningkatkan motivasi pembelajaran. siswa untuk selalu meningkatkan motivasi pembelajaran.
Pengembangan bahan ajar yang merangsang atau menantang motivasi siswa akan Pengembangan bahan ajar yang merangsang atau menantang motivasi siswa akan meningkatkan keberhasilan belajar. Karena itu pengembangan bahan ajar hendaknya tidak meningkatkan keberhasilan belajar. Karena itu pengembangan bahan ajar hendaknya tidak melupakan faktor pembangkit motivasi ini. Keberhasilan siswa menguasai materi pelajaran melupakan faktor pembangkit motivasi ini. Keberhasilan siswa menguasai materi pelajaran dengan baik akan menjadi pendorong munculnya keinginan atau motivasi baru untuk dengan baik akan menjadi pendorong munculnya keinginan atau motivasi baru untuk menguasai materi yang diberikan selanjutnya, demikian seterusnya akan saling menguasai materi yang diberikan selanjutnya, demikian seterusnya akan saling
berkesinambungan. Misalnya pada penyajian tentang susunan tubuh manusia yang terdiri dari berkesinambungan. Misalnya pada penyajian tentang susunan tubuh manusia yang terdiri dari berbagai system organ. Bila siswa sudah mengetahui atau menguasai dengan mudah dan baik berbagai system organ. Bila siswa sudah mengetahui atau menguasai dengan mudah dan baik tentang pengertian organ, maka langkah selanjutnya pada pemberian materi tentang system tentang pengertian organ, maka langkah selanjutnya pada pemberian materi tentang system organ akan terasa “mudah” bagi siswa. Demikian juga pada penyajian materi ajar pada organ akan terasa “mudah” bagi siswa. Demikian juga pada penyajian materi ajar pada pembahasan topik keanekaragaman hewan, yang dimulai dengan “penyajian” berbagai pembahasan topik keanekaragaman hewan, yang dimulai dengan “penyajian” berbagai macam jenis hewan disekitar lingkungan kehidupan siswa, yang sudah dikenal dengan baik macam jenis hewan disekitar lingkungan kehidupan siswa, yang sudah dikenal dengan baik oleh siswa.
oleh siswa. Penyajian ini Penyajian ini tentu akan lebih tentu akan lebih “menarik” perhatian “menarik” perhatian siswa karena mereka siswa karena mereka sudahsudah mengenal hewan tersebut, selanjutnya ditugaskan untuk menyebatkan ciri-ciri morfologi mengenal hewan tersebut, selanjutnya ditugaskan untuk menyebatkan ciri-ciri morfologi hewan t
hewan tersebut atau ersebut atau yang yang lainnya. lainnya. Pembelajaran ini Pembelajaran ini tentu akan tentu akan lebih bermakna lebih bermakna daridari menyajikan contoh hewan-hewan lain (misal Pinguin) yang ada di tempat nun jauh disana. menyajikan contoh hewan-hewan lain (misal Pinguin) yang ada di tempat nun jauh disana. Hal ini tentu akan menyebabkan siswa menjadi “malas” dan tidak tertarik untuk Hal ini tentu akan menyebabkan siswa menjadi “malas” dan tidak tertarik untuk “membayangkan” hewan tersebut, apalagi untuk mempelajarinya.
“membayangkan” hewan tersebut, apalagi untuk mempelajarinya.
Pada penyusunan bahan ajar, sebaiknya dimulai dengan sajian materi yang menarik, Pada penyusunan bahan ajar, sebaiknya dimulai dengan sajian materi yang menarik, ringan, mudah, tidak memulai dengan sajian materi yang memberatkan (pikiran) siswa. ringan, mudah, tidak memulai dengan sajian materi yang memberatkan (pikiran) siswa. Sangat dianjurkan memulai sajian materi secara kontekstual.
Sangat dianjurkan memulai sajian materi secara kontekstual.
4.
4. Mencapai tujuan ibarat naik anak tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan mencapai Mencapai tujuan ibarat naik anak tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan mencapai ketinggian tertentu,
ketinggian tertentu,
Dalam proses pembelajaran, penyajian atau pemberian materi pelajaran hendaklah Dalam proses pembelajaran, penyajian atau pemberian materi pelajaran hendaklah diberikan atau disajikan secara bertahap. Sebab pembelajaran adalah proses yang bertahap dan diberikan atau disajikan secara bertahap. Sebab pembelajaran adalah proses yang bertahap dan berkelanjutan. Sehingga perlu adanya terminal-terminal berupa tujuan-tujuan antara, ibaratnya berkelanjutan. Sehingga perlu adanya terminal-terminal berupa tujuan-tujuan antara, ibaratnya seperti anak tangga. Jika jarak antar anak tangga ini terlalu lebar, akan menyulitkan dalam seperti anak tangga. Jika jarak antar anak tangga ini terlalu lebar, akan menyulitkan dalam melangkah, semakin lebar jarak anak tangga, akan semakin sulit melangkahinya, sebaliknya melangkah, semakin lebar jarak anak tangga, akan semakin sulit melangkahinya, sebaliknya jika jarak anak tangga terlalu dekat, akan sangat mudah melewatinya, sepertinya tidak jika jarak anak tangga terlalu dekat, akan sangat mudah melewatinya, sepertinya tidak
tantangan atau hambatan dalam melewati anak tangga tersebut. Untuk itu maka perlu disusun tantangan atau hambatan dalam melewati anak tangga tersebut. Untuk itu maka perlu disusun jaak anak tangga y
jaak anak tangga yang pas, sesuai ang pas, sesuai dengan dengan karakter siswa. karakter siswa. Bahan ajar yang Bahan ajar yang disusun terlaludisusun terlalu sulit akan menyulitkan siswa untuk memahami materi ajar yang disajikan, sebaliknya bila sulit akan menyulitkan siswa untuk memahami materi ajar yang disajikan, sebaliknya bila bahan ajar disusun terlalu mudah, bahan ajar tersebut kurang menarik bagi siswa, bahan ajar bahan ajar disusun terlalu mudah, bahan ajar tersebut kurang menarik bagi siswa, bahan ajar
itu seolah-olah
itu seolah-olah tidak ada tidak ada tantangan bagi siswa tantangan bagi siswa untuk mempelajarinya. Bagi untuk mempelajarinya. Bagi siswa bisa siswa bisa sajasaja bahan ajar itu seperti “tidak berarti atau tidak bermakna”. Oleh karena itu dalam bahan ajar itu seperti “tidak berarti atau tidak bermakna”. Oleh karena itu dalam pengembangan bahan ajar
pengembangan bahan ajar “anak tangga” ter“anak tangga” tersebut perlu sebut perlu dirumuskan dalam dirumuskan dalam bentuk bentuk indikator- indikator-indikator kompetensi yang serasi, sesuai dan disajikan secara bertahap. Indikator-indikator-indikator indikator kompetensi yang serasi, sesuai dan disajikan secara bertahap. Indikator-indikator
yang disusun dan ditetapkan ini sebaiknya disampaikan kepada siswa agar siswa mengetahui yang disusun dan ditetapkan ini sebaiknya disampaikan kepada siswa agar siswa mengetahui tentang tahap-tahap pencapaian tujuan tersebut. Misalnya penguasan tentang konsep golongan tentang tahap-tahap pencapaian tujuan tersebut. Misalnya penguasan tentang konsep golongan darah pada manusia, akan membantu pemahaman tentang proses transfusi darah yang selama darah pada manusia, akan membantu pemahaman tentang proses transfusi darah yang selama ini terjadi, bahaya yang ditimbulkan akibat transfusi yang tidak baik, seperti penularan ini terjadi, bahaya yang ditimbulkan akibat transfusi yang tidak baik, seperti penularan berbagai penyakit lewat darah, dan sebagainya.
berbagai penyakit lewat darah, dan sebagainya.
5.
5. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong siswa untuk terus mencapai tujuan Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong siswa untuk terus mencapai tujuan
Pembelajaran ibarat menempuh perjalanan jauh untuk mencapai tujuan akhir. Dalam Pembelajaran ibarat menempuh perjalanan jauh untuk mencapai tujuan akhir. Dalam perjalanan itu akan melewati tempat-tempat tertentu, tempat-tempat inilah yang diibaratkan perjalanan itu akan melewati tempat-tempat tertentu, tempat-tempat inilah yang diibaratkan
dengan tujuan-tujuan
dengan tujuan-tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran. Proses pembelajaran dilakukan pembelajaran dilakukan untuk mencapai untuk mencapai tujuan- tujuan-tujuan yang
tujuan yang ditetapkan. ditetapkan. Guru akan Guru akan memfasilitasi smemfasilitasi siswanya untuk iswanya untuk mencapai tujuan-tujuanmencapai tujuan-tujuan antara tersebut, yaitu kompetensi dasar. Kompetensi dasar yang ditetapkan itu harus dicapai antara tersebut, yaitu kompetensi dasar. Kompetensi dasar yang ditetapkan itu harus dicapai oleh semua siswa, walaupun dengan “kecepatan” yang berbeda-beda.
oleh semua siswa, walaupun dengan “kecepatan” yang berbeda-beda.
Pengembangan bahan ajar hendaklah dilakukan dengan memperhatikan tujuan-tujuan Pengembangan bahan ajar hendaklah dilakukan dengan memperhatikan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Setiap tujuan hendaknya dapat dicapai, dipahami dan dikuasai dengan yang telah ditetapkan. Setiap tujuan hendaknya dapat dicapai, dipahami dan dikuasai dengan baik oleh semua siswa. Bahan ajar yang baik adalah ibarat “peta” yang baik dan jelas yang baik oleh semua siswa. Bahan ajar yang baik adalah ibarat “peta” yang baik dan jelas yang
memandu pencapaian
memandu pencapaian tujuan tertentu. Misalnytujuan tertentu. Misalnya, bila kita akan a, bila kita akan membelajarkan siswa tentangmembelajarkan siswa tentang materi jaringan pada manusia, maka sebelum sampai ke materi itu (jaringan sebagai tujuan materi jaringan pada manusia, maka sebelum sampai ke materi itu (jaringan sebagai tujuan akhir), siswa kita beri materi tentang konsep sel terlebih dahulu. Bila siswa telah menguasai akhir), siswa kita beri materi tentang konsep sel terlebih dahulu. Bila siswa telah menguasai tentang konsep tentang sel, maka pembelajaran tentang jaringan akan relatif lebih mudah tentang konsep tentang sel, maka pembelajaran tentang jaringan akan relatif lebih mudah dipahami siswa, dibandingkan bila siswa belum memahami atau menguasai tentang teori sel, dipahami siswa, dibandingkan bila siswa belum memahami atau menguasai tentang teori sel, atau konsep penunjang lainnya. Keberhasilan siswa memahami dan menguasai materi yang atau konsep penunjang lainnya. Keberhasilan siswa memahami dan menguasai materi yang diberikan dengan baik akan menjadi motivasi tersendiri bagi siswa untuk mempelajari materi diberikan dengan baik akan menjadi motivasi tersendiri bagi siswa untuk mempelajari materi selanjutnya (mencapai tujuan berikunya).
selanjutnya (mencapai tujuan berikunya).
B.
B. Jenis Bahan AjarJenis Bahan Ajar
Berdasarkan teknologi yang digunakan, bahan ajar dikelompokkan menjadi empat Berdasarkan teknologi yang digunakan, bahan ajar dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu:
kategori, yaitu: 1. bahan cetak (
1. bahan cetak ( printed printed ) seperti antara lain, handout, buku, modul, lembar kerja siswa (LKS),) seperti antara lain, handout, buku, modul, lembar kerja siswa (LKS), leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket;
leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket; 2.
2. bahan bahan ajar ajar dengar (dengar (audioaudio), seperti kaset,radio, compact disk audio;), seperti kaset,radio, compact disk audio; 3.