• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM HUKUM KIRCHOFF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM HUKUM KIRCHOFF"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGUKURAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGUKURAN

HUKUM KIRCHOFF HUKUM KIRCHOFF

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Pengukuran Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Pengukuran

Semester Genap Tahun Akademik 2017/2018 Semester Genap Tahun Akademik 2017/2018

Dosen Pembina: Dosen Pembina:

Muhammad Fahmi Hakim, ST.,MT. Muhammad Fahmi Hakim, ST.,MT.

Oleh : Oleh : Aisyah La

Aisyah Laras Naras Nandini ndini 17311201311731120131 DIII

DIII TEKNIK TEKNIK LISTRIK LISTRIK 1E1E

POLITEKNIK NEGERI MALANG POLITEKNIK NEGERI MALANG

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

MALANG MALANG

(2)

2018 2018

HUKUM KIRCHOFF HUKUM KIRCHOFF

A.

A. Tujuan PercobaanTujuan Percobaan

Setelah melakukan percobaan ini, anda diharapkan dapat : Setelah melakukan percobaan ini, anda diharapkan dapat : 1.

1. Membuktikan kebenaran dari Hukum Kirchoff tentang Membuktikan kebenaran dari Hukum Kirchoff tentang arus (KCL)arus (KCL)  pada rangkaian listrik,

 pada rangkaian listrik, 2.

2. Membuktikan kebenaran dari Hukum Kirchoff tentang teganganMembuktikan kebenaran dari Hukum Kirchoff tentang tegangan (KVL) pada rangkaian listrik,

(KVL) pada rangkaian listrik, 3.

3. Menyelesaikan suatu persoalan pada suatu rangkaian listrik denganMenyelesaikan suatu persoalan pada suatu rangkaian listrik dengan menggunakan Hukum Kirchoff.

menggunakan Hukum Kirchoff. B.

B. Dasar TeoriDasar Teori 1.

1. Hukum Kirchoff ada dua, yaitu Hukum Kirchoff Hukum Kirchoff ada dua, yaitu Hukum Kirchoff I diesbut juga KCLI diesbut juga KCL yang membahas tentang arus listrik dan Hukum Kirchoff II disebut yang membahas tentang arus listrik dan Hukum Kirchoff II disebut  juga KVL yang m

 juga KVL yang membahas tentang tegangan listrik pada suatuembahas tentang tegangan listrik pada suatu

rangkaian. Hukum Kirchoff I, menyatakan bahwa jumlah aljabar dari rangkaian. Hukum Kirchoff I, menyatakan bahwa jumlah aljabar dari arus yang menuju ke satu titik cabang adalah nol (i=0). Dalam

arus yang menuju ke satu titik cabang adalah nol (i=0). Dalam  perjanjian arus yang arahnya masuk ke suatu titik diberi tand

 perjanjian arus yang arahnya masuk ke suatu titik diberi tanda positif,a positif, sedangkan yang keluar, diberi tanda negatif.

sedangkan yang keluar, diberi tanda negatif.

Hukum Kirchoff II menyatakan bahwa jumlah aljabar dari tegangan Hukum Kirchoff II menyatakan bahwa jumlah aljabar dari tegangan  pada suatu rangkaian tertutup adalah nol (V=0). Dalam megg

 pada suatu rangkaian tertutup adalah nol (V=0). Dalam meggunakanunakan Hukum Kirchoff II ini kita memberikan tanda polaritas positif pada Hukum Kirchoff II ini kita memberikan tanda polaritas positif pada tahanan di arah datangnya arus.

(3)

ini dalam ini dalam

 pemakainnya digunakan pad

 pemakainnya digunakan pada analisis rangkaian listrik, analisisa analisis rangkaian listrik, analisis rangkaian elektronika, perencanaan instalasi listrik dan sebagainya. rangkaian elektronika, perencanaan instalasi listrik dan sebagainya. C.

C. Alat dan Bahan yang DigunakanAlat dan Bahan yang Digunakan 1.

1. Sumber Sumber tegangan tegangan DC DC : : Power Power SupplySupply 2.

2. Tahanan (Ω)Tahanan (Ω) : 82Ω, 100Ω, 150: 82Ω, 100Ω, 150ΩΩ 3.

3. Multimeter Multimeter elavi elavi : : 1 1 buahbuah 4.

4. Proto Proto Board Board : : 1 1 buahbuah 5.

5. Kabel Kabel penghubung penghubung : : SecukupnyaSecukupnya 6.

6. Jepit Jepit Buaya Buaya : : 2 2 buahbuah D.

D. Langkah Langkah PercobaaPercobaann 1.

1. Memeriksa alat Memeriksa alat yang digunakan terlebih dahulu. Meyakinkan dalamyang digunakan terlebih dahulu. Meyakinkan dalam keadaan baik.

keadaan baik. 2.

2. Melengkapi gambar berikut ini dan memeriksakan ke instrukturMelengkapi gambar berikut ini dan memeriksakan ke instruktur masing-masing.

masing-masing.

3.

3. Menghidupkan sumber tegangan, kemudian mengatur besarMenghidupkan sumber tegangan, kemudian mengatur besar tegangannya sesuai dengan permitaan data pada Tabel 3.1 tegangannya sesuai dengan permitaan data pada Tabel 3.1 4.

4. Mencatat semua penunjukkan peukur (alat ukur) pada Tabel 3.1.Mencatat semua penunjukkan peukur (alat ukur) pada Tabel 3.1. 5.

5. Setelah selesai, melanjutkan percobaan berikutnya dengan melengkapiSetelah selesai, melanjutkan percobaan berikutnya dengan melengkapi gambaran rangkaian terlebih dulu.

(4)

6.

6. Menghidupkan sumber tegangan, mengatur tegangannya sesuai dataMenghidupkan sumber tegangan, mengatur tegangannya sesuai data yang diminta pada Tabel 3.2

yang diminta pada Tabel 3.2 7.

7. Mencatat hasil pengukuran pada Tabel 3.2Mencatat hasil pengukuran pada Tabel 3.2 8.

8. Melanjutkan percobaan untuk gambar 3.5 menggunakan dua sumberMelanjutkan percobaan untuk gambar 3.5 menggunakan dua sumber tegangan, melengkapi gambarnya.

tegangan, melengkapi gambarnya.

9.

9. Menghidupkan sumber tegangan V1 dan V2, mengatur tegangannyaMenghidupkan sumber tegangan V1 dan V2, mengatur tegangannya sesuai tabel 3.3.

sesuai tabel 3.3. 10.

10. Mengukur drop tegangan pada masing-masing tahanan. MemasukkanMengukur drop tegangan pada masing-masing tahanan. Memasukkan hasil pengukuran dalam tabel 3.3

hasil pengukuran dalam tabel 3.3 11.

11. Mengubah polaritas V2 (berlawanan) untuk tabel Mengubah polaritas V2 (berlawanan) untuk tabel 3.4 dan melanjutkan3.4 dan melanjutkan sesuai data.

sesuai data. 12.

12. Setelah percobaan selesai, mengembalikkan alat-alat, kemudiaSetelah percobaan selesai, mengembalikkan alat-alat, kemudia membuat laporan hasil percobaan.

membuat laporan hasil percobaan. E.

E. Data PercobaanData Percobaan Tabel 3.1

Tabel 3.1 (Percobaan Hukum Kirchoff 1) (Percobaan Hukum Kirchoff 1) Tegangan Tegangan (V) (V) Arus I (A) Arus I (A) Keterangan Keterangan R1 R1 (82 (82Ω)Ω) R2 R2 (100 (100Ω)Ω) R3 R3 (150 (150Ω)Ω) 9 9 15 15 21 21

(5)

Tegangan Tegangan (V) (V) R1R1 KeteranganKeterangan (82 (82Ω)Ω) R2 R2 (100 (100Ω)Ω) R3 R3 (150 (150Ω)Ω) 9 9 2.2 2.2 2.62.6 4.14.1 15 15 3.5 3.5 4.454.45 6.756.75 21 5.25 21 5.25 6.256.25 9.59.5 F.

F. Tugas dan Tugas dan PertanyaaPertanyaann 1.

1. Mengapa ketika sumber V2 dibalik Mengapa ketika sumber V2 dibalik polaritasnya menyebabkanpolaritasnya menyebabkan  berubahnya penunjuk

 berubahnya penunjukkan tegangan pada setiap tahanan?kan tegangan pada setiap tahanan? 2.

2. Hitung besarnya arus yang mengalir pada gambar percobaan 3.5 (adaHitung besarnya arus yang mengalir pada gambar percobaan 3.5 (ada dua jawaban)

dua jawaban) Jawaban :

Jawaban : 1.

1. Timbulnya gejala hukum Kirchoff pada suatu rangkaia yaitu, jika dalamTimbulnya gejala hukum Kirchoff pada suatu rangkaia yaitu, jika dalam arah arus yang melewati sumber tegangan, dari terminal (-) ke terminal arah arus yang melewati sumber tegangan, dari terminal (-) ke terminal  positif (+) menimbulkan potensial. Oleh karena itu, tegangan tersebut  positif (+) menimbulkan potensial. Oleh karena itu, tegangan tersebut

didahului dengan tanda negatif (-) dan sebaliknya dan sebaliknya apabila didahului dengan tanda negatif (-) dan sebaliknya dan sebaliknya apabila melalui sebuah tahanan (R) diamana arah loop tersebut searah dengan melalui sebuah tahanan (R) diamana arah loop tersebut searah dengan arusnya maka penurunan tegangan akan didahului dengan tanda negatif (-) arusnya maka penurunan tegangan akan didahului dengan tanda negatif (-) dan sebaliknya. Jadi, ketika sumber V2 dibalik polaritasnya menyebabkan dan sebaliknya. Jadi, ketika sumber V2 dibalik polaritasnya menyebabkan  berubahanya penunjukk

 berubahanya penunjukkan tegangan pada setiap tahanan adalah arus yangan tegangan pada setiap tahanan adalah arus yang melewati sumber tegangan berubah dari positif (+) ke negatif (-) menjadi melewati sumber tegangan berubah dari positif (+) ke negatif (-) menjadi negatif(-) ke positif (+) hal

negatif(-) ke positif (+) hal tersebut akan menimbulkan tegangan yagtersebut akan menimbulkan tegangan yag didahului dengan tanda negatif (-),

didahului dengan tanda negatif (-), sehingga penunjukkan tegangan padasehingga penunjukkan tegangan pada setiap tahanan akan berubah.

setiap tahanan akan berubah. 2.

2.  –  –  Sumber V2 tidak dibalik polaritasnya (dari terminal (+) ke terminal (-)) Sumber V2 tidak dibalik polaritasnya (dari terminal (+) ke terminal (-)) -V1+V2+ -V1+V2+ I(R1+R2+R3) I(R1+R2+R3) = = 00 -6 -6 + + 4 4 + + I(156+1200+2700) I(156+1200+2700) = = 00 -2 -2 + + 4056 4056 I I = = 00 4056 4056 I I = = 22 I I ==    = 0,000493 = 0,000493 

- Sumber V2 dibalik polaritasnya (dari terminal (-) ke terminal (+)) - Sumber V2 dibalik polaritasnya (dari terminal (-) ke terminal (+)) - V1 - V1 –  – V2 V2 + + I(R1+R2+R3) I(R1+R2+R3) =0=0 -12 -12 –  –  4 +  4 + I (156+1200+2700) I (156+1200+2700) =0=0 -16 -16 + + 4056 4056 I I =0=0 4056 4056 I I =16=16

(6)

I I ==    = = 0,00390,00394 4  G. G. AnalisisAnalisis Tabel 3.1

Tabel 3.1 (Perhitungan) (Perhitungan)

   0.008 = 0.007 0.008 = 0.007  Tegangan Tegangan (V) (V) Arus I (A) Arus I (A) Keterangan Keterangan R1 R1 (82 (82Ω)Ω) R2 R2 (100 (100Ω)Ω) R3 R3 (150 (150Ω)Ω) 9 9 15 15 21 21    12 = 2.2 12 = 2.2  Tegangan Tegangan (V) (V) Tegangan V (V) Tegangan V (V) Keterangan Keterangan R1 R1 (82 (82Ω)Ω) R2 R2 (100 (100Ω)Ω) R3 R3 (150 (150Ω)Ω) 9 9 2.2 2.2 2.62.6 4.14.1 15 15 3.5 3.5 4.454.45 6.756.75 21 21 5.255.25 6.256.25 9.59.5 H. H. KesimpulanKesimpulan 1.

1. Hukum Kirchoff arus (KCL) hanya berlaku pada suatu rangkaianHukum Kirchoff arus (KCL) hanya berlaku pada suatu rangkaian  paralel.Kirchoff current law berbunyi : “jumlah aljabar semua arus  paralel.Kirchoff current law berbunyi : “jumlah aljabar semua arus

yang melalui suatu titik atau penhubung dalam suatu rangkaian adalah yang melalui suatu titik atau penhubung dalam suatu rangkaian adalah sama dengan nol”

sama dengan nol” Ʃ

Ʃi = 0 atau i masuk = i keluari = 0 atau i masuk = i keluar Ʃ

Ʃi = pada suatu pi = pada suatu penghubung (junction)enghubung (junction) I1+i2=i3+i4

I1+i2=i3+i4

Jadi, jumlah arus yang masuk ke suatu titik percabangan sama dengan Jadi, jumlah arus yang masuk ke suatu titik percabangan sama dengan  jumlah arus yang keluar dari titik percabangan tersebut.

 jumlah arus yang keluar dari titik percabangan tersebut. Pembuktian :

Pembuktian :

Data Perhitungan : Data Perhitungan :

(7)

i masuk = i masuk =    = =   , , = 0,022 = 0,022 i keluar = 0,0192 + i keluar = 0,0192 + 0,0025+ 0,0011 = 0,02280,0025+ 0,0011 = 0,0228 2.

2. Hukum Kirchoff tegangan (KVL) hanya berlaku pada suatu Hukum Kirchoff tegangan (KVL) hanya berlaku pada suatu rangkaianrangkaian seri. Kirchoff voltage law berbunyi :

seri. Kirchoff voltage law berbunyi :”jumlah aljabar semua tegangan”jumlah aljabar semua tegangan  pada suatu lintasan tertutup dalam suatu rangkaian adalah sama dengan  pada suatu lintasan tertutup dalam suatu rangkaian adalah sama dengan  jumlah tegangan jatuh pada

masing- jumlah tegangan jatuh pada masing-masing tegangan”masing tegangan” ƩV = 0 atau Vs= V1+V2+V3+….+ Vn ƩV = 0 atau Vs= V1+V2+V3+….+ Vn ƩV = Ʃ(I.R) ƩV = Ʃ(I.R) Pembuktian : Pembuktian : Data Percobaan: Data Percobaan: Vs= V1+V2+V3 Vs= V1+V2+V3 15 = 0,5+6,5+8 15 = 0,5+6,5+8 Data Perhitungan Data Perhitungan 15,0072 = 15,0072 = 0,5772+4.44+9,990,5772+4.44+9,99 3.

3. Menyelesaikan suatu persoalan pada suatu rangkaian listrik denganMenyelesaikan suatu persoalan pada suatu rangkaian listrik dengan menggunakan Hukum Kirchoff.

menggunakan Hukum Kirchoff.

tentukan: tentukan:

1. Kuat arus yang mengalir 1. Kuat arus yang mengalir melalui rangkaian melalui rangkaian 2. Tegangan antara ab 2. Tegangan antara ab Jawab: Jawab:

Misal kita ambil arah loop seperti Misal kita ambil arah loop seperti gambar di samping ini

gambar di samping ini a.

a. Misalkan arah kuat arus kitaMisalkan arah kuat arus kita anggap dulu berlawanan dengan anggap dulu berlawanan dengan arah loop arah loop Σε + ΣI. R = Σε + ΣI. R = 0 0 εε33 – εε –  22 + + εε11 –  –  I (R  I (R 11 + R  + R 22 + R  + R 33) = 0) = 0 4 4 –  –  2 + 4 2 + 4 –  –  I (15 + 5 + 10) = 0 I (15 + 5 + 10) = 0 6 6 –  –  30I = 0 30I = 0 30I = 6 30I = 6 I = 6/30 = 1/5 = 0,2 A I = 6/30 = 1/5 = 0,2 A  b.

(8)

Jika melalui jalur adcb (panjang) Jika melalui jalur adcb (panjang) V

Vabab = ε= ε33 –  – εε22 –  –  I (R  I (R 33 + R  + R 22) (I - karena berlawanan dengan arah I total)) (I - karena berlawanan dengan arah I total)

V Vabab = 4-2 = 4-2 –  –  0,2 (10 + 5) 0,2 (10 + 5) V Vabab = 2 = 2 –  –  0,2 (15) 0,2 (15) V Vabab = 2 = 2 –  –  3 = -1 V 3 = -1 V

Jika melalui jalur ab (pendek) Jika melalui jalur ab (pendek) V

Vabab = - = -εε11 + I R  + I R 11 ( I positif karena searah dengan I total) ( I positif karena searah dengan I total)

V

Vabab = = –  –  4  4 + + 0,2 0,2 (15)(15)

V

Vabab = -4 + 3 = -1 V = -4 + 3 = -1 V

Jadi tegangan

Gambar

gambar di samping ini a.

Referensi

Dokumen terkait

- Hukum tegangan kirchhoff yaitu tegangan yang diberikan pada suatu rangkaian tertutup sama dengan penjumlahan tegangan jatuh. - Hukum arus kirchhoff yaitu penjumlahan arus yang

Bila hambatan dalam sumber tegangan masing-masing 0,5 Ω , besar kuat arus yang melalui rangkaian tersebut adalah ..... Perhatikan gambar

“Jumlah arus listrik yang masuk melalui titik percabangan dalam suatu rangkaian listrik sama “Jumlah arus listrik yang masuk melalui titik percabangan dalam suatu rangkaian listrik

Pada generator DC arah arus saat tegangan negatif dibalik dengan mekanisme cincin-belah, sehingga siklusnya berubah menjadi: positif – nol – positif - nol (tegangan DC).Generator

Hubungan antara hambatan ( R ) suatu kawat berarus listrik dengan kuat arus ( I ) yang melewatinya, untuk tegangan listrik ( V ) yang tetap seperti grafik nomor. Dari kelima

Nilai arus yang dihasilkan adalah 6,667A, dimana nilai tersebut didapatkan dari pembagian tegangan sumber dengan hambatan ekivalen. Bentuk gelombang tegangan dan arus pada

Transistor NPN adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan tegangan positif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari

Arus dan tegangan berubah-ubah setiap saat sesuai dengan bentuk kurva sinusoidal pada rangkaian AC, sehingga arus dan tegangan terdiri dari tiga besaran nilai, sebagai berikut.. Suatu