• Tidak ada hasil yang ditemukan

DRAFT RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DRAFT RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

DRAFT RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

DINAS LINGKUNGAN HIDUP

PROVINSI KALIMANTAN UTARA

TAHUN 2016 – 2021

DINAS LINGKUNGAN HIDUP

PROVINSI KALIMANTAN UTARA

EMAIL : BLHPROVKALTARA@YAHOO.CO.ID

TELP/FAX : 0552 - 2028264

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sesuai dengan amanat pasal 272 ayat (2) Undang – undang 23 Tahun 2014, maka perangkat daerah (Renstra PD) dengan berpedoman pada RPJMD. Rencana strategis Perangkat Daerah memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan / atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah. Rencana strategis Perangkat Daerah ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah setelah RPJMD ditetapkan. Selanjutnya, rencana strategis Perangkat Daerah dirumuskan kedalam rancangan Rencana Kerja Perangkat Daerah dan digunakan sebagai bahan penyusunan rancangan RKPD.

Berpijak pada upaya mewujudkan keterpaduan dan berkelanjutan pembangunan, serta menjabarkan Perda Nomor 2 tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016-2021 maka disusunlah Renstra Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara.

Dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang - Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 2004, keberadaan Renstra Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara merupakan satu bagian yang utuh dari manajemen kerja dilingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara serta dari keberadaannya untuk setiap tahunnya selama periode perencanaan akan dijadikan pedoman bagi penyiapan Rencana Kerja Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara yang dalam penyusunannya mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Utara.

Selanjutnya, dalam kaitan dengan sistem keuangan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003, keberadaan Renja Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara akan menjadi pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara yang dalam kaitan ini substansi RKA tersebut akan tercermin pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja

(3)

Dengan demikian dalam penyusunan rencana pembangunan yang terkait dengan proses penganggaran pada penyusunan RKPD mengacu pada program dan kegiatan serta pendanaan yang telah ditetapkan dalam tahapan - tahapan perencanaan tahunan yang tercantum dalam matrik Renstra Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara dan RPJMD Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016 - 2021.

Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah sebagai salah satu amanat pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 maka seluruh pemerintah daerah wajib melakukan penyesuaian perangkat daerahnya. Perubahan perangkat daerah harus diikuti dengan penyesuaian perencanaan dan penganggaran. Amanat ini direspon oleh Provinsi Kalimantan Utara dengan menetapkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

Dengan adanya kondisi bahwa Perda tentang RPJMD Kalimantan Utara ditetapkan sebelum penetapan Perda tentang perangkat daerah yang baru, maka pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Utara melakukan evaluasi RPJMD di awal Tahun 2017.

Seyogyanya, pelaksanaan evaluasi hasil RPJMD dilakukan setelah RPJMD dilaksanakan 1 tahun untuk mengetahui kinerja dan pencapaian target-target pembangunan. Namun mengingat pentingnya penataan kembali atau penyesuaian dokumen rencana dan anggaran dengan perangkat daerah yang baru sesuai kebijakan pemerintah pusat, maka evaluasi terhadap RPJMD Provinsi Kalimantan Utara dilakukan.

Beberapa hal yang mendasari perubahan Renstra Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara berdasarkan hasil evaluasi Renstra, sebagai berikut: 1. Penyesuaian terhadap kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat,

antara lain:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. b. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 061/2911/SJ Tahun 2016 tentang

Tindak Lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Peraturan ini mengamanatkan pemerintah daerah untuk melakukan penyesuaian dokumen rencana pembangunan daerah sesuai dengan kelembagaan perangkat daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016.

2. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

(4)

3. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2017 telah menggunakan urusan pemerintahan daerah dan perangkat daerah yang baru. Dengan kondisi ini, maka terjadi ketidakselarasan urusan dan program yang dimuat dalam Renstra Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016-2021 dengan APBD Tahun 2017 sebab program di Renstra Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara masih menggunakan perangkat daerah yang lama.

1.2. Landasan Hukum

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara tahun 2016 - 2021 dilakukan berdasarkan pada beberapa peraturan- perundangan antara lain :

1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

6. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008, tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

(5)

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

9. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 229);

10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

11.Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3853);

12.Peraturan Pemerintah Nomor 150 Tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 267, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4068);

13.Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4161);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

(6)

18. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

19.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48);

20.Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca ;

21. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015– 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3); 22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang kemudian diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan terakhir diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

23.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peeraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara, Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 994);

26.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016;

27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);

(7)

28.Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor: 39 Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Tahun 2015-2019;

29.Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2005-2025.

30.Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016-2021.

31.Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi.

32.Peraturan Gubernur Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Kalimantan Utara.

1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara ini dimaksudkan untuk memberikan arah bagi Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016-2021 dalam melaksanakan tugas dan fungsi selama 5 (lima) tahun kedepan, dengan berpedoman pada RPJMD Provinsi Kalimantan Utara 2016-2021.

1.3.2. Tujuan

Sedangkan tujuannya adalah:

1. Menetapkaan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan serta program dan kegiatan Dinas Lingkungan Hidup dalam menjalankan tugas dan fungsi termasuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup;

2. Memberikan pedoman penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Lingkungan Hidup setiap tahun mulai Tahun 2017 sampai dengan 2021; dan

3. Memberikan acuan dalam pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Renstra.

1.4. Sistematika Penulisan

Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016 -2021, disusun dalam sistematika sebagai berikut :

(8)

Bab I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

1.2. Landasan Hukum

1.3. Maksud dan Tujuan

1.4. Sistematika Penulisan

Bab II Gambaran Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara

2.1.Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi

2.2. Sumber Daya Dinas Lingkungan Hidup

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup

2.4. Tantangan dan Peluang serta Pengembangan Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup

Bab III Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi

3.1.Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup

3.2.Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil KepalaDaerah Terpilih

3.3.Telaahan Renstra Kementerian Lingkungan Hidup

3.4.Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kalimantan Utara dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ( KLHS )

3.5.Penentuan Isu-isu Strategis

Bab IV Tujuan dan Sasaran Strategi dan Kebijakan

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Lingkungan Hidup

4.2. Strategi dan Kebijakan Dinas Lingkungan Hidup

Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Bab VI Indikator Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kaltara yang Mengacu Tujuan dan Sasaran RPJMD

(9)

Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016 - 2021 8

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI KALIMANTAN UTARA

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara berdasarkan Peraturan Daerah untuk melaksanakan peyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Kalimantan Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Kalimantan Utara, Dinas Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah bidang lingkungan hidup yang menjadi kewenangan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan, maka Fungsi yang didasarkan atas tugas pokok Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara antara lain adalah :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup daerah sesuai dengan rencana strategis yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah;

2. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis perencanaan lingkungan hidup;

3. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis kajian lingkungan hidup strategis (KLHS);

4. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup;

5. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis keanekaragaman hayati (Kehati);

6. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3);

7. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis pembinaan dan pengawasan terhadap izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH);

8. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat (MHA), kearifan lokal dan hak MHA yang terkait dengan PPLH;

(10)

9. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan lingkungan hidup untuk masyarakat;

10. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis penghargaan lingkungan hidup untuk masyarakat;

11. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis pengaduan lingkungan hidup;

12. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis persampahan;

13. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;

14. Pelaksanaan unit pelaksana teknis;

15. Pembinaan kelompok jabatan fungsional; dan

16. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

(11)

Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016 - 2021 10

2.1.1. Uraian Tugas dan Jabatan Struktural Dinas Lingkungan Hidup

Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dibantu oleh 1 (satu) orang Sekretaris, dan 3 (tiga) Kepala Bidang, sebagai berikut;

Sekretariat  Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan  Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Bidang I

Penataan dan Penaatan Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup

 Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan Hidup

 Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan

 Seksi Penegakan Hukum Lingkungan Bidang II Pengelolaan

Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas

 Seksi Pengelolaan Sampah

 Seksi Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

 Seksi Peningkatan Kapasitas Bidang III Pengendalian

Pencemaran dan

Kerusakan Lingkungan Hidup

 Seksi Pencemaran Lingkungan  Seksi Kerusakan Lingkungan

 Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup Unit Pelaksana Teknis

(12)

Gambar II-1. Bagan Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor

21 Tahun 2016

(13)

Menurut Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor ... tahun ... tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Inspektorat, Dinas Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Kalimantan Utara, uraian tugas jabatan struktural pada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara adalah sebagai berikut:

KEPALA DINAS:

a. Mengoordinasikan penyusunan program kerja dalam kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. Merumuskan, merencanakan, melaksanakan pembinaan, pengendalian teknis bagian kelembagaan, pendayagunaan aparatur, ketatalaksanaan, AKIP, dan teknologi informasi berdasarkan Rencana Strategis untuk mewujudkan keterpaduan dan keserasian kerja;

c. Menyusun pedoman kerja berdasarkan rencana kegiatan agar pelaksanaan kegiatan dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan;

d. Mendistribusikan tugas kepada Sekretaris, Kepala Bidang Penataan dan Penaatan PPLH, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Peningkatan Kapasitas serta Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup sesuai dengan tugas bidang masing-masing agar kegiatan berjalan sesuai dengan program kerja;

e. Menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang lingkungan hidup berdasarkan program kegiatan untuk terwujudnya keterpaduan dan keserasian kerja;

f. Mengendalikan pelaksanaan tugas administrasi dan teknis operasional Dinas Lingkungan Hidup dengan cara membimbing, mengarahkan dan mengawasi kepada Sekretaris, Kepala Bidang Penataan dan Penaatan PPLH, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Peningkatan Kapasitas serta Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup untuk kelancaran pelaksanaan tugas Dinas Lingkungan Hidup;

g. Menjalin kerjasama dengan instansi lain atau mitra kerja dengan cara melakukan koordinasi untuk keberhasilan program kegiatan;

h. Melakukan pembinaan dan penilaian kepada Sekretaris, Kepala Bidang Penataan dan Penaatan PPLH, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Peningkatan Kapasitas serta Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup dengan cara memberikan pengarahan sesuai dengan peraturan dan pedoman yang ada dalam rangka meningkatkan kinerja;

(14)

i. Mengevaluasi pelaksanaan tugas Dinas Lingkungan Hidup berdasarkan rencana dan realisasi untuk mengetahui tingkat pencapaian program dan permasalahan yang dihadapi, serta upaya pemecahan masalahnya;

j. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya;

k. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada pimpinan secara lisan maupun tertulis untuk bahan pertimbangan pengambilan keputsan;

2.2. Sumber Daya Dinas Lingkungan Hidup

2.2.1. Sumber Daya Manusia Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara

Sumberdaya manusia merupakan salah satu unsur penting yang harus dimiliki oleh instansi/Dinas usaha, karena kinerja para pegawai akan menentukan tingkat kinerja instansi/Dinas usaha tersebut.

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara memiliki Pegawai Negeri Sipil berjumlah 22 orang dan PTT berjumlah 17 orang, sehingga total keseluruhan pegawai berjumlah 39 orang. Berikut Tabel Pegawai Negeri Sipil Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara berdasarkan Golongan dan Gender.

Tabel II-1. Rekapitulasi Pegawai Sekretariat

Golongan Gender Jumlah Laki-Laki Perempuan (1) (2) (3) (4) IV 2 0 2 III 1 1 2 II 0 1 1 I 0 0 0 JUMLAH 3 2 5

(15)

Golongan Gender Jumlah Laki-Laki Perempuan (1) (2) (3) (4) IV 2 0 2 III 2 2 4 II 0 0 0 I 0 0 0 JUMLAH 4 2 6

Tabel II-3. Rekapitulasi Pegawai Bidang 2 (Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas)

Golongan Gender Jumlah Laki-Laki Perempuan (1) (2) (3) (4) IV 1 0 1 III 4 0 4 II 0 0 0 I 0 0 0 JUMLAH 5 0 5

Tabel II-4. Rekapitulasi Pegawai Bidang 3 (Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan) Golongan Gender Jumlah Laki-Laki Perempuan (1) (2) (3) (4) IV 2 0 2 III 2 2 4

(16)

II 0 0 0

I 0 0 0

JUMLAH 4 2 6

Tabel II-5. Rekapitulasi Pegawai Berdasarkan Golongan dan Gender

Golongan Gender Jumlah Laki-Laki Perempuan (1) (2) (3) (4) IV 6 1 7 III 9 5 14 II 0 1 1 I 0 0 0 JUMLAH 15 7 22

Sumber : Data Kepegawaian Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara 2016

Berikut Tabel Pegawai Negeri Sipil Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara berdasarkan Usia dan Gender.

Tabel II-6. Rekapitulasi Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Usia dan Gender

Usia Gender Jumlah Laki-Laki Perempuan (1) (2) (3) (4) > 55 1 0 1 51 -55 3 0 3 46 – 50 5 0 5 41 – 45 1 3 4

(17)

36 – 40 3 1 4

31 – 35 1 0 1

< 30 1 3 4

Jumlah 15 7 22

Sumber : Data Kepegawaian Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara 2017

Berikut Tabel Pegawai Negeri Sipil Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara berdasarkan Pendidikan dan Gender .

Tabel II-7. Rekapitulasi Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Pendidikan dan Gender Usia Gender Jumlah Laki-Laki Perempuan (1) (2) (3) (4) STRATA 3 0 0 0 STRATA 2 4 1 6 STRATA 1 9 4 13 DIPLOMA IV 1 0 1 DIPLOMA III 0 1 1 DIPLOMA II 0 0 0 DIPLOMA I 0 0 0 SLTA 1 1 1 SLTP 0 0 0 SD 0 0 0 JUMLAH 15 7 22

Sumber : Data Kepegawaian Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara 2016

(18)

Tabel II-8. Rekapitulasi PTT Berdasarkan Pendidikan dan Gender Usia Gender Jumlah Laki-Laki Perempuan (1) (2) (3) (4) STRATA 3 0 0 0 STRATA 2 0 0 0 STRATA 1 7 4 11 DIPLOMA IV 0 0 0 DIPLOMA III 0 0 0 DIPLOMA II 0 0 0 DIPLOMA I 0 0 0 SLTA 5 1 6 SLTP 0 0 0 SD 0 0 0 JUMLAH 12 5 17

Berikut Tabel Pegawai Negeri Sipil Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara berdasarkan DIKLATPIM dan Gender.

Tabel II-9. Rekapitulasi Pegawai Berdasarkan Tingkatan DIKLATPIM dan Gender Pegawai

Usia Gender Jumlah Laki-Laki Perempuan (1) (2) (3) (4) DIKLATPIM. I 0 0 0 DIKLATPIM. II 1 0 1 DIKLATPIM. 4 0 4

(19)

III DIKLATPIM.

IV

8 2 10

JUMLAH 13 2 15

Sumber : Data Kepegawaian Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara 2016

Tabel II-10. Rekapitulasi Pegawai Berdasarkan Eselon dan Gender Pegawai

Usia Gender Jumlah Laki-Laki Perempuan (1) (2) (3) (4) Eselon I 0 0 0 Eselon II 1 0 1 Eselon III 4 0 4 Eselon IV 8 3 11 JUMLAH 13 3 16

2.2.2. Sarana dan Prasarana Dinas Lingkungan Hidup

Untuk menunjang kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara dilengkapi dengan sarana dan prasarana berupa bangunan gedung (kontrak), inventaris, kendaraan dinas, dan fasilitas lainnya. Sarana dan prasarana tersebut dalam kondisi baik sehingga semuanya dapat dimanfaatkan secara optimal.

Sampai dengan akhir Desember 2015 sarana kerja yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara adalah seperti pada tabel berikut.

Tabel.II-11 Sarana Kerja Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2015.

(20)

NO. JENIS BARANG JUMLAH KETERANGAN (tambah kolom tahun pengadaan)

1 Gedung Kantor 1 Bangunan Sewa / Kontrak

2 Kendaraan Roda 4 2 Unit Kondisi baik

3 Kendaraan Roda 2 9 Unit Kondisi baik

4 Papan Visuil 1 Unit Kondisi baik

5 Dispenser 5 Unit Kondisi baik

6 Kipas Angin 7 Unit Kondisi baik

7 Kompor Gas 1 Unit Kondisi baik

8 Meubeler 123 Unit Kondisi baik

9 Filing besi/Metal 6 Unit Kondisi baik 10 Mesin Ketik Manual

Portable

3 Unit Kondisi baik

11 Scanner 6 Unit Kondisi baik

12 Mesin Penghitung Uang 1 Unit Kondisi baik

13 Brand Kas 1 Unit Kondisi baik

14 Laptop 13 Unit Kondisi baik

15 AC 6 Unit Kondisi baik

16 Komputer 5 Unit Kondisi baik

17 Handy Cam 2 Unit Kondisi baik

18 Printer 10 Unit Kondisi baik

19 Mesin Absensi 1 Unit Kondisi baik

20 Tiang Bendera 20 Unit Kondisi baik

21 Camera Elektronik 6 Unit Kondisi baik

22 Proyektor 2 Unit Kondisi baik

23 Facsimile 1 unit Kondisi baik

24 Tabung Gas 1 Unit Kondisi baik

25 Jam Elektronik 6 Unit Kondisi baik

26 Lemari Es 3 Unit Kondisi baik

(21)

29 White Board 3 Unit Kondisi baik 30 Wireles Ampliefier 2 Unit Kondisi baik 31 Video Monitor (cctv) 6 Unit Kondisi baik

32 Mesin Foto Copy 1 Unit Kondisi baik

33 Alat Kantor lainnya (lain-lain)

Sumber : Data Inventaris Barang Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kaltara Tahun 2015

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Kalimantan Utara

Tingkat capaian kinerja Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara berdasarkan kinerja Dinas Lingkungan Hidup 2014-2015.

(22)

Tabel 2.1. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara.

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2014 – 2015

No

Indikator

Kinerja sesuai tugas dan Fungsi SKPD

Target Renstra SKPD Tahun

Realisasi Capaian Tahun

Rasio Capaian Tahun ke

-2014 2015 2014 2015 2014 2015

1 Persentase SDM Aparatur yang memiliki kualitas sesuai jabatannya

40 % 50 % 30 % 52 % 75 % 104 %

2 Persentase Beban Pencemaran Lingkungan Hidup di Provinsi Kalimantan Utara

30 % 30 % 20 % 25 % 67 % 83 %

3 Cakupan Pengelolaan dan

Perlindungan Terhadap SDA dan Keanekaragaman Hayati

50 % 55 % 30 % 39 % 60 % 71 %

4 Persentase masyarakat yang memiliki pengetahuan, kesadaran dan kepedulian terhadap kondisi dan permasalahan lingkungan hidup

(23)

Tabel 2.2. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara

Uraian Anggaran pada Tahun

Realisasi Anggaran pada Tahun Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Rata-rata Pertumbuhan 2014 2015 2014 2015 2014 2015 Anggaran Realisasi Belanja Tidak Langsung (BTL) 1.697.458.006,90 4.237.016.139 518.091.366 2.644.775.474 30,52 % 62,42 % 3.388.287.139 2.385729.791 Belanja Langsung (BL) 11.474.576.500 15.000.000.000 5.198.420.776 9.741.897.059 45,30 % 97,41 % 9.262.711.750 7.142.686.671

(24)

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara dalam 5 (lima) tahun kedepan untuk menjalankan tugas dan fungsinya sebagai salah satu instansi pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Utara, antara lain :

2.4.1. Tantangan

Berdasarkan kinerja pelayanannya di awal terbentuknya Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara, teridentifikasi tantangan yang dihadapi Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara sebagai berikut:

1) Belum adanya perencanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang komprehensif;

2) Makin kompleksnya isu lingkungan hidup global;

3) Kurang harmonisnya peraturan, perencanaan, dan pelaksanaannya.

4) Adanya kondisi eksisting pencemaran dan kerusakan lingkungan serta eksploitasi SDA

5) Adanya kondisi geografis yang memunculkan beban dalam penggunaan lahan di kabupaten/kota lain;

6) Adanya kecendrungan Alih fungsi lahan yang meningkat;

7) Rendahnya komitmen dari penanggung jawab usaha/kegiatan;

8) Disharmoni peraturan, perencanaan, dan pelaksanaannya;

9) Masih rendahnya partisipasi pihak swasta untuk berinvestasi dalam pembangunan infrasruktur bidang lingkungan hidup;

10) Belum lengkapnya petunjuk pelaksanaan perundang-undangan dan perda.

11) Belum optimalnya koordinasi antar instansi;

(25)

13) Peningkatan jumlah penduduk yang mempengaruhi kebutuhan ruang, air bersih dan sanitasi yang sekaligus beresiko terhadap kelangsungan sumberdaya alam.

14) Menurunnya daya dukung, fungsi dan kualitas lingkungan hidup akibat laju pembangunan yang meningkat, jumlah dan kepadatan penduduk yang semakin tinggi serta keterbatasan lahan.

15) Pencemaran lingkungan (air, udara dan tanah) yang diakibatkan oleh aktivitas manusia.

16) Lemahnya sanksi penegakkan hukum bidang lingkungan, inkonsistensi dan tumpang tindihnya peraturan perundangan pengelolaan lingkungan baik di tingkat pusat dan daerah serta kurangnya koordinasi antar sektor.

17) Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan hidup.

18) Peningkatan terjadinya fenomena perubahan iklim seperti meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi, perubahan intensitas dan periode hujan, pergeseran musim hujan/kemarau dan kenaikan muka air laut.

19) Kurangnya keterpaduan pengelolaan lingkungan hidup lintas sektor sehingga perbaikan lingkungan hidup masih bersifat parsial.

2.4.2. Peluang

Sedangkan peluang bagi Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara untuk menjawab tantangan di atas dalam rangka pengembangan pelayanannya adalah:

1) Adanya peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup, termasuk peraturan daerah;

2) Adanya laboratorium lingkungan yang memungkinkan untuk diakreditasi;

3) Adanya jejaring kerjasama dengan pihak lain;

4) Adanya LSM lingkungan hidup dan masyarakat pemerhati lingkungan;

5) Adanya penyelenggaraan diklat pengelolaan lingkungan hidup yang intensif dari KLHK dan lembaga pelatihan lainnya;

(26)

6) Berkembangnya pemahaman tentang isu lingkungan;

7) Berkembangnya teknologi pengelolaan lingkungan; 8) Adanya peluang pendanaan dari sumber lain;

9) Adanya program dan kegiatan pengelolaan lingkungan yang sudah berjalan dilakukan.

(27)

Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016 - 2021 26

BAB III

ISU ISU STRATEGIS

DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI KALIMANTAN UTARA

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Tugas Dinas Lingkungan Hidup adalah melaksanakan urusan pemerintah bidang lingkungan hidup yang menjadi kewenangan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Fungsi dari Dinas Lingkungan Hidup antara lain :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup daerah sesuai dengan rencana strategis yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah;

2. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis perencanaan lingkungan hidup;

3. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis kajian lingkungan hidup strategis (KLHS);

4. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup;

5. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis keanekaragaman hayati (Kehati);

6. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3);

7. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis pembinaan dan pengawasan terhadap izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH);

8. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat (MHA), kearifan lokal dan hak MHA yang terkait dengan PPLH;

9. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan lingkungan hidup untuk masyarakat;

10. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis penghargaan lingkungan hidup untuk masyarakat;

11. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis pengaduan lingkungan hidup;

(28)

12. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis persampahan;

13. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;

14. Pelaksanaan unit pelaksana teknis;

15. Pembinaan kelompok jabatan fungsional; dan

16. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

Peluang pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup Kalimantan Utara masih memiliki prospek yang sangat tinggi. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan menjadikan sektor ini sebagai prime mover pembangunan ekonomi nasional, diperlukan upaya percepatan dan terobosan dalam pembangunan lingkungan hidup yang didukung dengan kebijakan ekonomi serta iklim sosial politik yang kondusif.

Pengelolaan lingkungan hidup saat ini sudah mengalami pergeseran paradigma. Awalnya lingkungan hidup hanyalah suatu entitas pasif yang hanya menerima dampak dari setiap pembangunan yang terjadi, namun saat ini mengelola lingkungan bukan hanya sekedar mengelola dampak, tapi pada hakekatnya adalah mengelola sumberdaya secara umum. Pengelolaan sumberdaya dapat dimulai dari kemampuan memelihara sumberdaya alam yang ada (air,udara, energi, tanah/lahan dan biota). Kemudian sumberdaya tersebut menjadi bahan baku ataupun tempat dimana pembangunan terjadi baik yang dilakukan pemerintah, swasta maupun masyarakat.

Pengelolaan lingkungan hidup selalu dihadapkan dengan banyak permasalahan yang kompleks. Walaupun telah banyak dilakukan upaya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, upaya perbaikan kerusakan lingkungan tersebut tidak sebanding dengan pemanfaatan sumberdaya alam yang melampaui batas. Kondisi ini diperparah dengan terjadinya peningkatan fenomena perubahan iklim, apabila tidak ada upaya serius untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.

Pembangunan yang baik akan memberikan manfaat maksimal dan menghasilkan sumberdaya yang tersisa minimal (sustainable development). Sebaliknya pembangunan yang buruk adalah pembangunan yang tidak efisien, tidak memberi manfaat banyak dan menghasilkan banyak masalah. Jika masih ada sumberdaya tersisa yang dihasilkan, maka pilihannya adalah di musnahkan dengan seaman mungkin sehingga tidak merusak sumberdaya yang ada atau di

(29)

Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016 - 2021 28

daur ulang menjadi produk lain yang siap dikonsumsi atau ditransformasi menjadi bentuk lain seperti sampah organik menjadi energi.

Mempelajari semua hal di atas, maka Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara memilah permasalahan lingkungan hidup didasarkan pada hal-hal sebagai berikut :

Tabel III-1

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup

Aspek Kajian/Bidang Permasalahan Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Aspek Fisik 1. Pencemaran air, udara, dan tanah yang disebabkan oleh

aktivitas manusia

2. Belum tertanganinya pengelolaan Limbah padat/sampah dan Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)

3. Banjir yang terus terjadi setiap tahun di sejumlah lokasi walaupun saat ini sifatnya hanya genangan sementara

4. Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam yang kurang menerapkan prinsip ramah lingkungan dan berkelanjutan

5. Kerusakan pesisir dan laut

6. Kerusakanan lahan akibat kegiatan pertambangan batubara

7. Degradasi hutan

8. Menurunnya keanekaragaman hayati

9. Gangguan terhadap kawasan lindung dan dilindungi yang masih sangat tinggi

10.Belum optimalnya implementasi rencana kelola dan perlindungan lingkungan/keanekaragaman hayati Aspek Kepranataan 1. Lemahnya fungsi pengendalian, penegakan hukum,

inkonsistensi dan tumpang tindihnya peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan baik di tingkat pusat dan daerah serta kurangnya koordinasinya antar sektor.

2. Koordinasi antar sektor belum berjalan dengan baik dalam implementasi pembangunan

3. Kurangnya keterpaduan pengelolaan lingkungan hidup lintas sektorat sehingga perbaikan lingkungan hidup masih bersifat parsial.

Aspek Sosial 1. Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran serta partisipasi aktif masyarakat terhadap upaya pengelolaan lingkungan hidup dan pelestarian keanekaragaman hayati

2. Keterbatasan infrastruktur dan sistem informasi

(30)

pengetahuan penerapan teknologi ramah lingkungan

3. Terbatasnya sarana dan prsarana pemantauan kualitas lingkungan dan laboratorium lingkungan

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang ada di Kalimantan Utara serta mempertimbangkan budaya yang hidup dalam masyarakat, maka Visi Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Utara tahun 2016 - 2021 adalah :

“Berpadu dalam Kemajemukan untuk Mewujudkan Kaltara 2020 yang Mandiri, Aman, dan Damai, dengan Didukung Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa

Memperhatikan Visi tersebut serta perubahan paradigma dan kondisi yang akan dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan Provinsi Kalimantan Utara dapat lebih berperan dalam perubahan yang terjadi dilingkup nasional, regional maupun global, maka Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara akan mendukung terlaksananya visi dan misi Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara terutama Misi yaitu : Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Mandiri. Transformasi ekonomi berbasis unrenewable resources ke renewable

resources harus dilakukan dan hanya dapat diwujudkan bila ada keseimbangan

antara pilar ekonomi, lingkungan dan sosial dalam perencanaan pembangunan menuju ekonomi hijau. Hal ini dilakukan untuk menciptakan kondisi masyarakat yang lebih baik dan berkeadilan sosial serta mengurangi resiko lingkungan dan kerusakan ekologi.

Pilihan strategi untuk mencapai misi kedua telah digariskan dalam rencana aksi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (RAD-GRK), yang berfokus pada kegiatan berbasis energi dan berbasis lahan, termasuk pengelolaan limbah sesuai dengan peraturan dan perundang - undangan yang berlaku. Ketika menentukan program pembangunan prioritas, kegiatan inti dan kegiatan pendukung, khususnya harus relevan dengan tugas pokok dan fungsi sektor mereka dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Dalam rangka untuk memastikan keselarasan dan integrasi program pembangunan antara provinsi, kabupaten / kota, dan pemerintah pusat, serta pengusaha dan masyarakat setempat untuk mengurangi emisi, semua program dan rencana aksi harus tercermin dalam arah kebijakan RKPD per tahun. Tujuan dari misi tersebut adalah :

(31)

Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016 - 2021 30

Adapun sasaran dari misi adalah :

1. Meningkatnya infrastruktur fisik dan ekonomi wilayah

2. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup

Adapun pilihan strategi untuk pencapaian misi dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Pengendalian sistem penataaan ruang wilayah yang terintegrasi. 2. Pembangunan infrastruktur dasar wilayah

3. Peningkatan perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup

Untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran, diperlukan arah kebijakan yang akan mengarahkan pilihan-pilihan strategi agar selaras dengan arahan dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku, sebagai berikut :

1. Mewujudkan penyelenggaraan, pemanfaatan, dan pengelolaan ruang terbuka hijau

2. Mewujudkan pengelolaan sampah yang baik dan sehat

3. Meningkatkan peran serta SDM, kelembagaan, dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup

4. Meningkatkan efektivitas upaya pemanfaatan, perlindungan, dan pelestarian lingkungan hidup

5. Mengembangkan mekanisme mitigasi perubahan iklim

6. Mengendalikan pencemaran air, udara, tanah dan limbah tambang dengan meningkatkan ketaatan perusahaan melalui penerapan teknologi ramah lingkungan

3.3. Telaahan Renstra Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan 2015 – 2019

Presiden Republik Indonesia telah mengarahkan visi dan misi pembangunan Tahun 2015-2019 yang dijadikan peta jalan seluruh kementerian dalam merancang arah pembangunan, sasaran dan strategi yang akan dilaksanakannya. Arahan pembangunan Indonesia ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015.

Visi pembangunan nasional Tahun 2015-2019 adalah “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Misi yang diemban untuk memenuhi visi yang telah dirumuskan adalah : (1) Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,

(32)

menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan; (2) Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan negara hukum; (3) Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai Negara maritim; (4) Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera; (5) Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing; (6) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional; dan, (7) Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan 9 agenda pembangunan Tahun 2015-2019, yang di dalamnya memuat sub agenda dan sasaran yang hendak dicapai dan menjadi amanat bagi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pelaksanaan pembangunan dibagi ke dalam : prioritas nasional, yang memuat sasaran pembangunan yang memiliki kaitan langsung dengan janji Presiden dan Wakil Presiden; prioritas bidang, yang memuat sasaran yang memiliki kaitan terhadap bidang sumberdaya alam dan lingkungan untuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; dan lintas bidang yang sasarannya merupakan hasil kerja bersama lintas kementerian.

Berangkat dari pandangan, harapan dan permasalahan yang ada, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merumuskan tujuan pembangunan Tahun 2015-2019, yaitu memastikan kondisi lingkungan berada pada toleransi yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia dan sumberdaya berada rentang populasi yang aman, serta secara paralel meningkatkan kemampuan sumberdaya alam untuk memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional.

Berdasarkan tujuan pembangunan ini, peran utama Kementerian tahun 2015-2019 yang akan diusung, adalah : (1) Menjaga kualitas LH yang memberikan daya dukung, pengendalian pencemaran, pengelolaan DAS, keanekaragaman hayati serta pengendalian perubahan iklim; (2) Menjaga luasan dan fungsi hutan untuk menopang kehidupan, menyediakan hutan untuk kegiatan sosial, ekonomi rakyat, dan menjaga jumlah dan jenis flora dan fauna serta endangered species; (3) memelihara kualitas lingkungan hidup, menjaga hutan, dan merawat keseimbangan ekosistem dan keberadaan sumberdaya.

Selanjutnya, untuk memastikan peran pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dirumuskan sasaran strategis pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sasaran strategis ini akan menjadi panduan dan mendorong arsitektur kinerja tahun 2015-2019.

(33)

Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016 - 2021 32

Berangkat dari pandangan, harapan dan permasalahan yang ada, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merumuskan tujuan pembangunan Tahun 2015-2019, yaitu memastikan kondisi lingkungan berada pada toleransi yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia dan sumberdaya berada rentang populasi yang aman, serta secara paralel meningkatkan kemampuan sumberdaya alam untuk memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional.

Sasaran strategis pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2015-2019 adalah : (1) Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung lingkungan, ketahanan air dan kesehatan masyarakat, dengan indikator kinerja Indeks Kualitas Lingkungan Hidup berada pada kisaran 66,5-68,6, angka pada tahun 2014 sebesar 63,42. Anasir utama pembangun dari besarnya indeks ini yang akan ditangani, yaitu air, udara dan tutupan hutan; (2) Memanfaatkan potensi Sumberdaya hutan dan lingkungan hutan secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadailan, dengan indikator kinerja peningkatan kontribusi SDH dan LH terhadap devisa dan PNBP. Komponen pengungkit yang akan ditangani yaitu produksi hasil hutan, baik kayu maupun non kayu (termasuk tumbuhan dan satwa liar) dan eksport; dan, (3) Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta keberadaan SDA sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, dengan indikator kinerja derajat keberfungsian ekosistem meningkat setiap tahun. Kinerja ini merupakan agregasi berbagai penanda (penurunan jumlah hotpsot kebakaran hutan dan lahan, peningkatan populasi spesies terancam punah, peningkatan kawasan ekosistem esensial yang dikelola oleh para pihak, penurunan konsumsi bahan perisak ozon, dan lain-lain).

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kalimantan Utara dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

3.4.1. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kalimantan Utara

Rencana tata ruang wilayah merupakan produk perencanaan ruang yang digunakan sebagai pedoman didalam melaksanakan kegiatan yang menggunakan ruang, sehingga segala bentuk perencanaan pembangunan harus mengacu pada rencana tata ruang yang berlaku. Telaahan rencana tata ruang wilayah yang ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimanta Utara.

(34)

Hingga saat ini RTRW Kalimantan Utara masih berupa rancangan yang belum disyahkan oleh DPRD sebagai Peraturan Daerah. Namun demikian sebagai arahan dalam penyusunan Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kalimantan Utara, draft rancangan terakhir RTRW (tahun 2014) dapat dipergunakan sebagai acuan dan referensi untuk indikasi program pemanfaatan ruang jangka menengah Kalimantan Utara.

3.4.2. Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kalimantan Utara

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.

Hasil KLHS menjadi dasar bagi kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan dalam suatu wilayah. Apabila hasil KLHS menyatakan bahwa daya dukung dan daya tampung sudah terlampaui, maka: (1) kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan tersebut wajib diperbaiki sesuai dengan rekomendasi KLHS; dan (2) segala usaha dan/atau kegiatan yang telah melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup tidak diperbolehkan lagi.

Tabel III-2

Kajian Dokumen KLHS Provinsi Kalimantan Utara

No Aspek Kajian Ringkasan KLHS

1. Perkiraan

mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup

1. Trend abrasi di pantai Tarakan angat tinggi, yaitu sekitar (3 – 5 m/tahun) 2. Limbah domestik dari rumah tangga terutama yang berasal dari permukiman di

wilayah pesisir menimbulkan pencemaran yang akan menurunkan kualitas perairan dan akhirnya akan berdampak pada arahan program pemanfaatan ruang untuk kegiatan perikanan budidaya khususnya budidaya laut seperti budiaya ikan dan rumput laut.

3. Limbah dari hasil pemupukan di perkebunan dan pembukaan tambang menimbulkan pencemaran air sungai

3.5. Penentuan Isu - Isu Strategis Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara

Isu-isu Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kalimantan Utara, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan, adalah:

1. Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air. 2. Pengawasan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

3. Pengelolaan kualitas udara dan pengendalian pencemaran udara. 4. Pengendalian sampah domestik perkotaan.

(35)

Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016 - 2021 34

5. Pengendalian dampak lingkungan melalui instrumen AMDAL dalam perizinan dan pengawasan pelaksanaannya.

6. Pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan pesisir dan laut. 7. Pengendalian kerusakan hutan dan lahan.

8. Konservasi keanekaragaman hayati. 9. Adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. 10.Pengembangan teknologi ramah lingkungan.

11.Peningkatan sumber daya manusia di bidang lingkungan hidup.

12.Pengembangan sistem informasi lingkungan hidup sebagai penunjuang pemenuhan data series hasil pemantauan kualitas air dan udara laboratorium lingkungan.

(36)

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara

Dalam menentukan tujuan dan sasaran maka perlu mempertimbangkan kompetensi yang dimiliki segenap sumberdaya dalam organisasi. Seluruh sumberdaya dalam organisasi harus mempunyai kapasitas dan keunggulan untuk pencapaian tujuan.

Tujuan merupakan satu diantara komponen dari perencanaan strategis, yang dirumuskan adalah merupakan gambaran tentang keadaan yang diinginkan oleh Dinas Lingkungan Hidup selama kurun waktu lima tahun kedepan berdasarkan tugas pokok dan fungsinya, serta sebagai upaya mendukung pencapaian Pembangunan Pemerintah Daerah Provinsi seperti tertuang dalam RPJMD 2016-2021.

(37)

Tabel Tujuan dan Sasaran

NO TUJUAN IK TUJUAN TARGET 2021 SASARAN IK SASARAN

KONDISI KINERJA PADA AWAL RENSTRA

TARGET CAPAIAN KINERJAKONDISI PADA AKHIR RENSTRA 2017 2018 2019 2020 2021 1 Meningkatkan kapasitas pengelolaan sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup Persentase peningkatan kapasitas SDM, kelembagaan dan kebijakan dalam pengelolaan lingkungan hidup Meningkatnya pengetahuan, kesadaran dan kepedulian publik terhadap kondisi dan permasalahan lingkungan hidup Persentase Masyarakat dan komunitas profesional yang berpartisipasi dalam pengelolaan lingkungan hidup 30% 40% 50% 60% 70% 80% 80% 2 Meningkatkan kualitas lingkungan dalam rangka menjaga keseimbangan daya dukung dan daya tampung lingkungan Indeks kualitas lingkungan hidup 74,14% Meningkatnya upaya pencegahan, pengawasan dan pengendalian pengelolaan lingkungan hidup Persentase peningkatan pencegahan, pengawasan dan pengendalian kerusakan/pencemaran lingkungan hidup 20% 20% 25% 30% 35% 40% 40% Meningkatnya upaya penaatan hukum lingkungan secara konsisten terhadap pelanggar aturan lingkungan atau pelaku pencemaran lingkungan Persentase tingkat Ketaatan Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkugan Hidup 10,42% 50% 75% 90% 100% 100% 100%

(38)

NO TUJUAN IK TUJUAN TARGET 2021 SASARAN IK SASARAN KONDISI KINERJA PADA AWAL RENSTRA

TARGET CAPAIAN KINERJAKONDISI PADA AKHIR RENSTRA 2017 2018 2019 2020 2021 3 Meningkatkan upaya perlindungan lingkungan terhadap SDA dan keanekaragaman hayati Persentase SDA dan Kehati yang dipantau Meningkatnya pengelolaan dan perlindungan terhadap SDA dan keanekaragaman hayati Persentase Sumber Daya Alam dan

Keanekaragaman hayati yang dilindungi

(39)

Untuk mencapai tujuan dan sasaran didalam Rencana Strategis (Renstra) diperlukan strategi. Rumusan strategis merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran yang akan dicapai, yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan.

Kebijakan diambil sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program kegiatan untuk mencapai tujuan, kebijakan dapat bersifat internal yaitu kebijakan dalam mengelola pelaksanaan program-program pembangunan maupun bersifat eksternal yaitu kebijakan dalam rangka mengatur, mendorong dan memfasilitasi kegiatan masyarakat.

Tabel strategi dan kebijakan

Strategi Kebijakan

Meningkatkan peran Dinas Lingkungan Hidup dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup dan sumber daya alam Kalimantan Utara

Meningkatkan kapasitas SDM dan kelembagaan dalam pengelolaan LH

Meningkatkan komitmen para pemangku kepentingan dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup dan sumber daya alam.

Meningkatkan peran serta pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup

Meningkatkan pengendalian dan

pengawasan lingkungan terhadap sumber pencemar

Peningkatan perbaikan kualitas lingkungan hidup

Meningkatkan penerapan upaya pengelolaan lingkungan hidup bagi pelaku usaha

Meningkatkan ketaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup

Meningkatkan pemulihan dan pelestarian lingkungan hidup

Peningkatan efektivitas upaya perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup

(40)

Berdasarkan hal tersebut, wujud dari tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel IV-2 Tujuan, Sasaran, Indikator Kinerja Sasaran, Strategi, dan Kebijakan

Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

Sasaran

Target Strategi Kebijakan

2017 2018 2019 2020 2021

1. 1. Meningkatkan

kapasitas pengelolaan sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup

INDIKATOR TUJUAN (Persentase peningkatan kapasitas SDM, kelembagaan dan kebijakan dalam pengelolaan lingkungan hidup) Meningkatnya pengetahuan, kesadaran dan kepedulian publik terhadap kondisi dan permasalahan lingkungan hidup Persentase Masyarakat dan komunitas profesional yang berpartisipasi dalam pengelolaan lingkungan hidup 40% 50% 60% 70% 80% Meningkatkan peran

Dinas Lingkungan Hidup dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup dan sumber daya alam Kalimantan Utara

Meningkatkan kapasitas SDM dan kelembagaan dalam pengelolaan LH

Meningkatkan komitmen para pemangku

kepentingan dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup dan sumber daya alam.

Meningkatkan peran serta pemangku kepentingan dalam pengelolaan

lingkungan hidup

2. Meningkatkan kualitas lingkungan dalam rangka menjaga keseimbangan daya dukung dan daya tampung lingkungan Meningkatnya upaya pencegahan, pengawasan dan pengendalian pengelolaan Persentase peningkatan pencegahan, pengawasan dan pengendalian 20% 25% 30% 35% 40% Meningkatkan pengendalian dan pengawasan lingkungan terhadap sumber pencemar

Peningkatan perbaikan kualitas lingkungan hidup

(41)

INDIKATOR TUJUAN (Indeks kualitas lingkungan hidup) n lingkungan hidup Meningkatnya upaya penaatan hukum lingkungan secara konsisten terhadap pelanggar aturan lingkungan atau pelaku pencemaran lingkungan Persentase tingkat Ketaatan Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkugan Hidup 50% 75% 90% 100 % 100 % Meningkatkan penerapan upaya pengelolaan lingkungan hidup bagi pelaku usaha

Meningkatkan ketaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup

3.Meningkatkan upaya perlindungan lingkungan terhadap SDA dan keanekaragaman hayati

INDIKATOR TUJUAN

(Persentase SDA dan Kehati yang dipantau)

Meningkatnya pengelolaan dan perlindungan terhadap SDA dan keanekaragaman hayati

Persentase Sumber Daya Alam dan Keanekaragaman hayati yang dilindungi

20% 30% 40% 50% 60% Meningkatkan pemulihan dan pelestarian lingkungan hidup Peningkatan efektivitas upaya perlindungan

dan pelestarian lingkungan hidup

(42)

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

5.1. Rencana Program dan Kegiatan

Berdasarkan tujuan dan sasaran serta strategi dan kebijakan pada bagian sebelumnya, maka disusun langkah-langkah rencana strategi yang lebih operasional untuk kurun waktu lima tahun meliputi program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif. Program ini merupakan penjabaran dari kebijakan strategis pemerintah Provinsi Kalimantan Utara dengan tetap mengacu pada program pembangunan RPJMD Kaltara 2016-2021.

(43)

Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016 - 2021 46

BAB VI

INDIKATOR KINERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI

KALIMANTAN UTARA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN

SASARAN RPJMD

Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap unit kerja. Indikator kinerja atau indikator keberhasilan untuk setiap jenis pelayanan pada bidang bidang kewenangan yang diselenggarakan oleh unit organisasi perangkat daerah dalam bentuk standar pelayanan yang ditetapkan oleh masing-masing daerah. Penetapan standar pelayanan merupakan cara untuk menjamin dan meningkatkan akuntabilitas pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat.

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualikatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang akan dihitung atau diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkatan kinerja baik dalam tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi.

Indikator kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kalimantan Utara yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD, adalah sebagai berikut :

(44)

Tabel VI.1 Perbandingan Keterkaitan Dukungan Renstra Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016 – 2021 Terhadap RPJMD Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016 – 2021

Indikator Kinerja Dinas Lingkungan Hidup yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Provinsi Kalimantan Utara NO INDIKATOR KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE PJMD

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN KONDISI

KINERJA PADA AKHIR

PERIODE PJMD

2017 2018 2019 2020 2021

1 Persentase penanganan sampah 20% 30% 40% 50% 60% 70% 70%

2 Pencemaran status mutu air 25% 35% 40% 45% 50% 60% 60%

3 Cakupan pengawasan terhadap

pelaksanaan AMDAL 20% 50% 60% 70% 80% 90% 90%

4 Penegakan hukum lingkungan 40% 45% 55% 65% 75% 85% 85%

5

Persentase Masyarakat dan komunitas profesional yang berpartisipasi dalam pengelolaan lingkungan hidup

30% 40% 50% 60% 70% 80% 80%

6

Persentase peningkatan pencegahan, pengawasan dan pengendalian

kerusakan/pencemaran lingkungan hidup

20% 20% 25% 30% 35% 40% 40%

7 Persentase tingkat Ketaatan Perusahaan

Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup 10,42% 50% 75% 90% 100% 100% 100% 8 Persentase Sumber Daya Alam dan

Keanekaragaman hayati yang dilindungi 28,57% 30% 35% 40% 50% 60% 60%

9 Persentase sampah yang ditangani 20% 30% 40% 50% 60% 70% 70%

10

Persentase pengaduan masyarakat akibat

(45)

Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016 - 2021 48 NO INDIKATOR KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE PJMD

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN KONDISI

KINERJA PADA AKHIR

PERIODE PJMD

2017 2018 2019 2020 2021

11 Cakupan sumber daya alam yang dilindungi

dan dikonservasi 42,86% 52% 54% 56% 58% 60% 60%

12 Persentase Data Informasi Lingkungan

Hidup yang dimutakhirkan 50% 55% 60% 65% 70% 75% 75%

13 Persentase perusahaan yang dilakukan

(46)

2017 2018 2019 2020 2021 target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp

01 Program pelayanan administrasi perkantoran

Persentase unit kerja yang memperoleh pelayanan administrasi perkantoran

60,23% 70% 2.681.400.000 75% 2.671.000.000 80% 2.384.400.000 90% 2.413.577.109 90% 10.150.377.109

01 01 Penyediaan jasa surat menyurat

Jumlah surat yang dikirim 350 lembar 500 lembar 25.000.000 500 lembar 25.000.000 450 lembar 20.000.000 450 lembar 20.000.000 2350 lembar 90.000.000 Sekretariat Tanjung Selor 01 02 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Jumlah penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 12 Bulan 12 Bulan 87.280.000 12 Bulan 85.280.000 12 Bulan 85.280.000 12 Bulan 85.280.000 12 Bulan 343.120.000 Sekretariat Tanjung Selor 01 03 Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor

Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang dipelihara

4 Unit 1 Unit 24.000.000 1 Unit 24.000.000 1 Unit 24.000.000 1 Unit 24.000.000 1 Unit 96.000.000 Sekretariat Tanjung Selor 01 06 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional Jumlah kendaraan dinas/operasional yang disediakan jasa pemeliharaan dan perizinan

21 Unit 21 Unit 28.120.000 21 Unit 28.120.000 21 Unit 28.120.000 21 Unit 28.120.000 21 Unit 112.480.000 Sekretariat Tanjung Selor

01 07 Penyediaan jasa administrasi keuangan

Jumlah penyediaan administrasi jasa keuangan

12 Bulan 12 Bulan

1.185.000.000 12 OB 1.185.000.000 12 OB 1.185.000.000 12 OB 1.185.000.000 12 OB 4.740.000.000 Sekretariat Tanjung Selor 01 08 Penyediaan alat tulis

kantor

Jumlah penyediaan alat tulis kantor yang disediakan

12 bulan 12 bulan 100.000.000 12 bulan 96.600.000 12 bulan 90.000.000 12 bulan 90.000.000 12 bulan 376.600.000 Sekretariat Tanjung Selor 01 11 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Jumlah penyediaan barang cetakan dan penggandaan

12 bulan 12 bulan 30.000.000 12 bulan 30.000.000 12 bulan 30.000.000 12 bulan 30.000.000 12 bulan 120.000.000 Sekretariat Tanjung Selor 01 13 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang disediakan

50 Unit 2 Unit 25.000.000 2 Unit 25.000.000 2 Unit 25.000.000 2 Unit 25.000.000 2 Unit 100.000.000 Sekretariat Tanjung Selor

01 15 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang undangan

Jumlah bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan yang disediakan 1080 Eksempla r 1080 Eksemp lar 47.000.000 1080 Eksem plar 47.000.000 1080 Eksemp lar 47.000.000 1080 Eksem plar 47.000.000 4320 Eksem plar 188.000.000 Sekretariat Tanjung Selor 01 16 Penyediaan Bahan logistik kantor

Jumlah penyediaan bahan logistik kantor yang disediakan

12 Bulan 12 Bulan 50.000.000 12 Bulan 50.000.000 12 Bulan 50.000.000 12 Bulan 50.000.000 12 Bulan 200.000.000 Sekretariat Tanjung Selor 01 17 Penyediaan makanan dan minuman

Jumlah makanan dan minuman yang disediakan 1872 Porsi 1600 Porsi 80.000.000 1500 Porsi 75.000.000 1000 Porsi 50.000.000 1000 Porsi 50.000.000 5100 Porsi 255.000.000 Sekretariat Tanjung Selor 01 18 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

Jumlah rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

333 kali 123 Kali 600.000.000 123 Kali 600.000.000 90 Kali 450.000.000 100 Kali 479.177.109 436 Kali 2.129.177.109 Sekretariat Tanjung Selor 01 19 Rapat-rapat koordinasi, pembinaan dan pengawasan ke dalam daerah

Jumlah rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah

236 Kali 210 Kali 400.000.000 210 Kali 400.000.000 180 Kali 300.000.000 180 Kali 300.000.000 780 kali 1.400.000.000 Sekretariat Tanjung Selor Indikator Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan (output) Data Capaian padaTah un Awal Perencan aan (2016)

Tahun- 2018 Tahun-2019 Tahun-2020 Tahun-2021 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD Unit Kerja SKPD Penanggung Jawab Lokasi Tujuan Sasaran Indikator

Sasaran

Target Capaian Kinerja Tahun

Kode Program dan Kegiatan

Gambar

Gambar II-1. Bagan Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor
Tabel II-1. Rekapitulasi Pegawai Sekretariat Golongan Gender Jumlah Laki-Laki Perempuan (1) (2) (3) (4) IV 2 0 2 III 1 1 2 II 0 1 1 I 0 0 0 JUMLAH 3 2 5
Tabel II-3. Rekapitulasi Pegawai Bidang 2 (Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas)
Tabel II-6. Rekapitulasi Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Usia dan Gender Usia Gender Jumlah Laki-Laki Perempuan (1) (2) (3) (4) &gt; 55 1 0 1 51 -55 3 0 3 46 – 50 5 0 5 41 – 45 1 3 4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tetapi kita harus bisa menata pola tidur kita yang baik supaya tidur bisa tepat waktu dan juga kan menyehatkan tubuh kita.. Sebenarnya pola hidup yang benar tidaklah susah akan

Tujuan dari proyek perubahan yang dilaksanakan ini adalah meningkatnya capaian Indikator Kinerja Utama Jumlah Penyelesaian Berkas Kasus Piutang Negara sebanyak 27 BKPN (

organisasi Kementrian, Departemen, Kesekretariatan Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara, dan instansi Pemerintah lainnya, baik pusat maupun Daerah termasuk Badan Usaha Milik

Penelitian dilakukan dengan cara deskripsi, yang terdiri dari suatu penilaian kondisi klimatologi, curah hujan, tanah, topografi, hidrotopografi, data teknis

Multiple sistem atrophy adalah penyakit degeneratif yang memiliki gejala parkinsonisme, dengan atau tanda cerebellar dan gangguan autonomy

• adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang pekerjaan dan proses menentukan persyaratan yang harus disiapkan, termasuk di dalamnya sistematika rekruitmen, evaluasi

Fungsi yang valid berupa sederetan huruf alfabet mulai dari a sampai z, bisa berupa huruf kapital atau nonkapital, panjang huruf sama setiap sukunya, dalam sebuah suku

yang menyangkut hubungan antara kategori usia menopause dengan