• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA

AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR

SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK

Michael

Jl. Palmerah Utara III No.1 0813 10723318

michaelwangsa@yahoo.co.id

Drs. Hery Gunawan, M.M.

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi dalam berkarir sebagai akuntan publik. Sampel penelitian ditentukan secara purposive sampling dengan kriteria mahasiswa akuntansi tingkat akhir (Binusian 2015) di Universitas Bina Nusantara. Jumlah sampel sebesar 190 responden. Data yang dikumpulkan berupa data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda dan diolah menggunakan bantuan software SPSS versi 20. Hasil penelitian membuktikan bahwa jenjang karir, pengakuan profesional, nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan, pertimbangan pasar kerja, lingkungan kerja, kelemahan dan kelebihan akuntan publik berpengaruh terhadap minat menjadi akuntan publik secara simultan dengan variasi yang terjelaskan yang ternyatakan dalam

adjusted R sebesar 17,5% variabel jenjang karir, pengakuan profesional, nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan,

pertimbangan pasar kerja, lingkungan kerja, kelemahan dan kelebihan akuntan publik berpengaruh terhadap minat menjadi akuntan publik berpengaruh positif terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik. Sedangkan sisanya sebesar 82,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini. Secara parsial variabel penghasilan, pertimbangan pasar kerja, lingkungan kerja, kelemahan dan kelebihan sebagai akuntan publik berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik, sedangkan jenjang karir, pengakuan profesional, nilai intrinsik pekerjaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik.(M).

Kata kunci : jenjang karir, pengakuan profesional, nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan, pertimbangan pasar

(2)

PENDAHULUAN

Profesi akuntan sangat berperan penting dalam dunia bisnis. Didalam bisnis, profesi akuntan memiliki tempat yang istimewa. Seperti halnya dengan profesi-profesi lainnya, profesi akuntan dituntut harus memiliki keahlian lebih dalam pada bidang akuntansi. Tidak hanya itu, profesi akuntan dituntut untuk mampu bertindak secara profesional sesuai dengan etika profesionalisme audit. Hal tersebut dikarenakan profesi akuntan mempunyai tanggungjawab terhadap apa yang diperbuat baik terhadap pekerjaannya, organisasinya, masyarakat dan dirinya sendiri. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan bagian dari profesi akuntan, hal tersebut bertujuan untuk mengendalikan operasi bisnis yang ada agar tetap akuntabel dan dapat dipercaya. “Profesi Akuntan adalah pekerjaan yang tidak hanya berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidup semata, tetapi juga memerlukan standar-standar kualitas, kode etik profesi sehingga integritas profesi akuntan senantiasa terjaga, dan akuntan semestinya senantiasa menjaga hubungan baik dengan lingkungan masyarakat disekitarnya.”

Beberapa macam profesi akuntan jika dilihat dari pekerjaan yang dilakukannya yaitu akuntan publik, akuntan pemerintah, akuntan manajemen dan akuntan pendidik. Masing-masing dari cabang profesi akuntan tersebut memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda-beda.

Pertumbuhan akuntan publik masih rendah yaitu hanya 4% pertahun. Pusat Pembinaan Akuntan Jasa dan Penilai (PPAJP) mencatat jumlah akuntan yang terdaftar di Indonesia sebanyak 51.800 orang. Dari seluruh akuntan tersebut yang menjadi akuntan publik hanya 1.014 orang dengan jumlah penduduk sebanyak 237 juta jiwa. Berbeda dengan negara-negara tetangga seperti Singapura dengan jumlah penduduk sekitar 5 juta jiwa mempunyai akuntan publik sekitar 15 ribu orang, Philipina dengan jumlah penduduk 88 juta jiwa mempunyai akuntan publik sebanyak 15 ribu orang, Thailand dengan jumlah penduduk 66 juta jiwa mempunyai akuntan publik 6.000 orang, dan Vietnam dengan jumlah penduduk 85 juta jiwa mempuyai akuntan publik 1.500 orang. Rendahnya perkembangan jumlah akuntan publik di Indonesia dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :

1. Landasan hukum terkait profesi akuntan dan pelaporan akuntansi keuangan yang belum memadai untuk memberikan peran bagi akuntan publik (terdapat kewajiban audit perusahaan (pasal 68 UU PT No.40, untuk perusahaan dengan asset atau peredaran bruto tertentu tetapi tidak ada pengawasan dan sanksi apabila ketentuan ini tidak dipatuhi, baru diterbitkannya UU No.5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik).

2. Pangsa pasar jasa audit yang terbatas jumlahnya. (terkait dengan faktor sebelumnya yaitu masih sedikitnya jumlah perusahaan terbuka dan jumlah perusahaan lain yang terikat dengan kebutuhan audit).

(3)

4. Tingginya biaya (diantaranya biaya untuk pendidikan, ujian profesi, perizinan, dan pelatihan professional berkelanjutan).

Perbedaan jumlah yang terlalu jauh tersebut juga disebabkan oleh sulitnya melalui berbagai proses dan tes yang harus dijalani oleh tiap-tiap calon akuntan publik. Tidak hanya harus mempunyai pendidikan tinggi, namun mereka juga harus mempunyai pengalaman dan pengakuan dari kementerian keuangan.Meskipun kita ketahui bahwa pemilihan sebuah karir bagi sarjana akuntansi tidak tertutup pada profesi akuntan publik saja, banyak pilihan profesi lainnya yang dapat mereka selami tergantung dari faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Begitu banyak pilihan karir yang dihadapkan bagi mahasiswa lulusan akuntansi.

Dalam pemilihan karir tentunya haruslah didasari oleh minat dan rencana karir. Minat dan rencana karir mahasiswa akuntansi akan sangat berguna bagi akademisi dalam mendesain kurikulum dan proses belajar mengajar yang lebih efektif sesuai dengan pilihan profesi mahasiswa (Kuningsih, 2013). Misalnya dengan mengadakan penjurusan mahasiswa akuntansi sesuai dengan minat berkarirnya. Kemudian pihak akademisi dapat memberikan fasilitas yang menunjang untuk mengembangkan dan menunjang karir tersebut. Oleh karena itu, diperlukan satu stimulasi untuk membuat mahasiswa mulai memikirkan secara serius tentang karir yang diinginkannya sejak masih dibangku kuliah agar mahasiswa dapat memanfaatkan waktu dan fasilitas kampus secara optimal (Widyasari, 2010).

Berbicara tentang minat pemilihan karir khususnya karir yang ditawarkan oleh jurusan akuntansi yakni salah satunya sebagai akuntan, pastinya semua mahasiswa akuntansi mempunyai minat terhadap pilihan karir tersebut. Dalam pemilihan karir tersebut, mahasiswa akuntansi memiliki banyak pertimbangan untuk menentukan apakah karir tersebut merupakan karir yang terbaik yang dapat diambilnya atau tidak. Menurut Rahayu dkk, 2003 (dalam Lara Absara Aprilyan, 2011) faktor-faktor yang mempengaruhi minat tersebut adalah penghargaan finansial, pelatihan professional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas.

Dalam penelitian kali ini diteliti mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi akuntan publik, faktor-faktor tersebut yaitu jenjang karir, pengakuan profesional, nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan, pertimbangan pasar kerja, lingkungan kerja dan kelemahan dan kelebihan akuntan publik. Sebagai seorang fresh graduate tentu akan mempertimbangkan beberapa faktor tersebut sebelum memilih profesi sebagai akuntan publik.

Berdasarkan uraian diatas, judul penelitian adalah ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK.

(4)

METODE PENELITIAN

1. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif 2. Jenis dari penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif

3. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui penyebaran kuisioner dan studi literatur

4. Horizontal waktu yang digunakan adalah silang tempat (cross-sectional) 5. Lingkungan penelitiannya yaitu lingkungan rill

6. Alat uji statistika yang digunakan adalah SPSS versi 20

7. Unit analisisnya adalah universitas yang bergerak di bidang pendidikan, memiliki jurusan Akuntansi dan Keuangan, bernama Universitas Bina

Nusantara.

8. Langkah-langah pengujian menggunakan SPSS versi 20 : A. Uji Statistika :

1. Statistik Deskriptif B. Uji Instrumen :

1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas C. Uji Asumsi Klasik :

1. Uji Normalitas 2. Uji Multikolonieritas 3. Uji Heteroskedastisitas 4. Uji Autokorelasi D. Uji Hipotesis

1. Uji Regresi Linier Berganda 2. Uji Koefisien Korelasi (R) 3. Uji Statistik t

4. Uji Statistik F

HASIL DAN BAHASAN

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, uji regresi simultan (F Test), uji regresi parsial (t Test), dan uji koefisien determinasi (R²) di atas, di dalam penelitian ini terdapat 7 hipotesis yang digunakan untuk menguji variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi terhadap profesi sebagai akuntan publik, maka diperoleh hasil hipotesis sebagai berikut:

(5)

4.7.1 Pengaruh Jenjang Karir Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Dalam Berkarir Sebagai Akuntan Publik

H1: Jenjang Karir berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa dalam berkarir sebagai

akuntan publik.

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan terhadap variabel jenjang karir (X1) menunjukkan nilai koefisien regresi linier berganda sebesar -0.038 dengan hasil uji regresi parsial (t Test) diperoleh nilai thitung sebesar -0.448, serta dengan tingkat signifikansi t Test sebesar 0.655. Hal ini tentunya

didukung oleh kriteria uji yang menunjukkan, bahwa variabel jenjang karir (X1) yang dimiliki oleh mahasiswa meningkat sebesar satu satuan, maka minat mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik akan menurun sebesar -0.038 satuan, thitung -0.448 < ttabel 1.650, dan memiliki tingkat signifikansi t Test 0.655

> 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak, artinya variabel jenjang karir (X1) tidak

berpengaruh secara signifikan dan parsial terhadap minat mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik. Jadi, hasil hipotesis pertama (H1)ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Kurnia (2013) dan

Ayuningtyas dan Prihartini (2012) , dimana berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan bahwa jenjang karir secara signifikan tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarir sebagai akuntan publik. Sedangkan, penelitian ini juga tidak mendukung penelitian yang telah dilakukan Ismail dan B. Lestari (2012) dan Rizky (2012) yang menyatakan bahwa jenjang karir berpengaruh terhadap minat mahasiswa.

4.7.2 Pengakuan Profesional Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Dalam Berkarir Sebagai Akuntan Publik

H2: Pengakuan Profesional berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa dalam berkarir

sebagai akuntan publik.

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan terhadap variabel pengakuan profesional (X2) menunjukkan nilai koefisien regresi linier berganda sebesar -0.040 dengan hasil uji regresi parsial (t Test) diperoleh nilai thitung sebesar -0.480, serta dengan tingkat signifikansi t Test sebesar 0.632. Hal ini tentunya

didukung oleh kriteria uji yang menunjukkan, bahwa variabel pengakuan profesional (X2) yang dimiliki oleh mahasiswa meningkat sebesar satu satuan, maka minat mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik akan menurun sebesar -0.040 satuan, thitung -0.480 < ttabel 1.650, dan memiliki tingkat signifikansi t Test 0.632

> 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H2 ditolak, artinya variabel pengakuan profesional

(X2) tidak berpengaruh secara signifikan dan parsial terhadap minat mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik.

(6)

Jadi, hasil hipotesis kedua (H2) ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Novi (2007) dan H.

Chynthia (2014) , dimana berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan bahwa pengakuan profesional secara signifikan tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarir sebagai akuntan publik. Sedangkan, penelitian ini juga tidak mendukung penelitian yang telah dilakukan M. Simba (2009) yang menyatakan bahwa pengakuan profesional berpengaruh terhadap minat mahasiswa.

4.7.3 Pengaruh Nilai Intrinsik Pekerjaan Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Dalam Berkarir Sebagai Akuntan Publik

H3: Nilai Intrinsik Pekerjaan berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa dalam

berkarir sebagai akuntan publik.

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan terhadap variabel nilai intrinsik pekerjaan (X3) menunjukkan nilai koefisien regresi linier berganda sebesar -0.013 dengan hasil uji regresi parsial (t Test) diperoleh nilai thitung sebesar -0.101, serta dengan tingkat signifikansi t Test sebesar 0.920. Hal ini tentunya

didukung oleh kriteria uji yang menunjukkan, bahwa variabel nilai intrinsik pekerjaan (X3) yang dimiliki oleh mahasiswa meningkat sebesar satu satuan, maka minat mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik akan menurun sebesar -0.013 satuan, thitung -0.101 < ttabel 1.650, dan memiliki tingkat signifikansi t Test 0.920

> 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H3 ditolak, artinya variabel nilai intrinsik pekerjaan

(X3) tidak berpengaruh secara signifikan dan parsial terhadap minat mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik.

Jadi, hasil hipotesis ketiga (H3)ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Chairunnisa (2014),

dimana berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan bahwa nilai intrinsik pekerjaan secara signifikan tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarir sebagai akuntan publik. Sedangkan, penelitian ini juga tidak mendukung penelitian yang telah dilakukan Adi Surono Putro (2012) yang menyatakan bahwa nilai intrinsik pekerjaan berpengaruh terhadap minat mahasiswa.

4.7.4 Pengaruh Penghasilan Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Dalam Berkarir Sebagai Akuntan Publik

H4: Penghasilan berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa dalam berkarir sebagai

akuntan publik.

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan terhadap variabel penghasilan (X4) menunjukkan nilai koefisien regresi linier berganda sebesar 0.302 dengan hasil uji regresi parsial (t Test) diperoleh nilai thitung sebesar 2.779, serta dengan tingkat signifikansi t Test sebesar 0.006. Hal ini tentunya

(7)

didukung oleh kriteria uji yang menunjukkan, bahwa variabel penghasilan (X4) yang dimiliki oleh mahasiswa meningkat sebesar satu satuan, maka minat mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik akan meningkat sebesar 0.302 satuan, thitung 2.779 > ttabel 1.650, dan memiliki tingkat signifikansi t Test 0.006 < 0.05, maka

dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H4 diterima, artinya variabel penghasilan (X4) berpengaruh secara

signifikan dan parsial terhadap minat mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Adi Surono Putro (2012) yang mengemukakan hal yang sama.

4.7.5 Pengaruh Pertimbangan Pasar Kerja Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Dalam Berkarir Sebagai Akuntan Publik

H5: Pertimbangan Pasar Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa dalam

berkarir sebagai akuntan publik.

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan terhadap variabel pertimbangan pasar kerja (X5) menunjukkan nilai koefisien regresi linier berganda sebesar 0.062 dengan hasil uji regresi parsial (t Test) diperoleh nilai thitung sebesar 0.556, serta dengan tingkat signifikansi t Test sebesar 0.579. Hal ini tentunya

didukung oleh kriteria uji yang menunjukkan, bahwa variabel pertimbangan pasar kerja (X5) yang dimiliki oleh mahasiswa meningkat sebesar satu satuan, maka minat mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik akan meningkat sebesar 0.062 satuan, thitung 0.556 < ttabel 1.650, dan memiliki tingkat signifikansi t Test 0.579

> 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H5 ditolak, artinya variabel pertimbangan pasar kerja

(X5) tidak berpengaruh secara signifikan dan parsial terhadap minat mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Adi Surono Putro (2012) yang mengemukakan hal yang sama.

Jadi, hasil hipotesis kelima (H5) ini tidak sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh, Adi Surono

Putro (2012) dan Mega (2011) dimana berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan bahwa pertimbangan pasar kerja secara signifikan berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarir sebagai akuntan publik. Sedangkan, sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan Chairunnisa (2014) yang menyatakan bahwa pertimbangan pasar kerja tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa.

(8)

4.7.6 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Dalam Berkarir Sebagai Akuntan Publik

H6: Lingkungan Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa dalam berkarir

sebagai akuntan publik.

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan terhadap variabel lingkungan kerja (X6) menunjukkan nilai koefisien regresi linier berganda sebesar 0.017 dengan hasil uji regresi parsial (t Test) diperoleh nilai thitung sebesar 0.327, serta dengan tingkat signifikansi t Test sebesar 0.744. Hal ini tentunya

didukung oleh kriteria uji yang menunjukkan, bahwa variabel lingkungan pekerjaan (X6) yang dimiliki oleh mahasiswa meningkat sebesar satu satuan, maka minat mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik akan meningkat sebesar 0.017 satuan, thitung 0.327 < ttabel 1.650, dan memiliki tingkat signifikansi t Test 0.744

> 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H6 ditolak, artinya variabel lingkungan kerja (X6)

tidak berpengaruh secara signifikan dan parsial terhadap minat mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Mega (2011) yang mengemukakan hal yang sama.

4.7.7 Pengaruh Kelemahan dan Kelebihan Akuntan Publik Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Dalam Berkarir Sebagai Akuntan Publik

H7: Kelemahan dan Kelebihan Akuntan Publik berpengaruh secara signifikan terhadap minat

mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik.

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan terhadap variabel kelemahan dan kelebihan akuntan publik (X7) menunjukkan nilai koefisien regresi linier berganda sebesar 0.163 dengan hasil uji regresi parsial (t Test) diperoleh nilai thitung sebesar 2.550, serta dengan tingkat signifikansi t Test sebesar

0.012. Hal ini tentunya didukung oleh kriteria uji yang menunjukkan, bahwa variabel kelemahan dan kelebihan akuntan publik (X7) yang dimiliki oleh mahasiswa meningkat sebesar satu satuan, maka minat mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik akan meningkat sebesar 0.163 satuan, thitung 2.550 > ttabel

1.650, dan memiliki tingkat signifikansi t Test 0.012 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan

H6 diterima, artinya variabel kelemahan dan kelebihan akuntan publik (X7) berpengaruh secara signifikan dan

parsial terhadap minat mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Adi Surono Putro (2012) yang mengemukakan hal yang sama.

(9)

4.7.8 Pengaruh Jenjang Karir, Pengakuan Profesional, Nilai Intrinsik Pekerjaan, Penghasilan, Pertimbangan Pasar Kerja, Lingkungan Pekerjaan, dan Kelemahan dan Kelebihan Akuntan Publik Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Dalam Berkarir Sebagai Akuntan Publik (H8)

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan terhadap jenjang karir, pengakuan profesional, nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan, pertimbangan pasar kerja, lingkungan pekerjaan, kelemahan dan kelebihan akuntan publik terlihat bahwa nilai Fhitung sebesar 6.716 lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 2.060

dengan tingkat signifikansi F Test sebesar 0.000 yang lebih kecil dari 0.05, maka disimpulkan bahwa minat mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik secara simultan atau bersama-sama dipengaruhi oleh ketujuh variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini.

Pengertian lainnya disimpulkan bahwa minat mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik (Y) akan meningkat apabila ketujuh variabel independen yang tediri atas jenjang karir (X1), pengakuan profesional (X2), nilai intrinsik pekerjaan (X3), penghasilan (X4), pertimbangan pasar kerja (X5), lingkungan pekerjaan (X6), dan kelemahan dan kelebihan akuntan publik (X7) yang dipahami oleh mahasiswa secara bersama-sama juga mengalami peningkatan, dan sebaliknya minat mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik (Y) menurun apabila ketujuh variabel independen yang tediri atas jenjang karir (X1), pengakuan profesional (X2), nilai intrinsik pekerjaan (X3), penghasilan (X4), pertimbangan pasar kerja (X5), lingkungan pekerjaan (X6), dan kelemahan dan kelebihan akuntan publik (X7) yang dipahami oleh mahasiswa secara bersama-sama juga mengalami penurunan.

SIMPULAN DAN SARAN

Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi Universitas Bina Nusantara dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik. Faktor-faktor yang diuji antara lain jenjang karir, pengakuan profesional, nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan, pertimbangan pasar kerja, lingkungan kerja, kelemahan dan kelebihan akuntan publik. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Bina Nusantara Program Studi S1 Jurusan Akuntansi angkatan 2015. Jumlah seluruh sampel yang digunakan adalah 190 mahasiswa. Berdasarkan pada hasil uji statistik dan analisis penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulan sebagai berikut:

1. Jenjang karir secara signifikan tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik. Hal ini disebabkan masih adanya lapangan pekerjaan lain selain akuntan publik bagi mahasiswa jurusan akuntansi. Hal tersebut yang menyebabkan jenjang karir kurang berpengaruh dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik.

2. Pengakuan profesional secara signifikan tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Novi (2007) dan H. Chynthia (2014) , dimana berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan bahwa

(10)

pengakuan profesional secara signifikan tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarir sebagai akuntan publik.

3. Nilai intrinsik pekerjaan secara signifikan tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh H. Chynthia (2014) , dimana berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan bahwa nilai intrinsik pekerjaan secara signifikan tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarir sebagai akuntan publik.

4. Penghasilan secara siginifikan berpengaruh terhadap minat mahasiswa dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik. Hal ini dikarenakan dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan dirinya dalam rangka mencapai penghargaan finansial dan kemampuan ekonomi yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Adi Surono Putro (2012) yang mengemukakan hal yang sama.

5. Pertimbangan pasar kerja secara signifikan tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik. Hal ini dikarenakan jumlah lapangan pekerjaan sebagai akuntan publik yang masih luas. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh, Adi Surono Putro (2012) dan Mega (2011) dimana berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan bahwa pertimbangan pasar kerja secara signifikan berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarir sebagai akuntan publik.

6. Lingkungan kerja secara signifikan tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Mega (2011) yang mengemukakan hal yang sama.

7. Kelemahan dan kelebihan akuntan publik secara signifikan berpengaruh terhadap minat mahasiswa dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Adi Surono Putro (2012) yang mengemukakan hal yang sama.

8. Jenjang karir, pengakuan profesional, nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan, pertimbangan pasar kerja, lingkungan pekerjaan, dan kelemahan dan kelebihan akuntan publik secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa, sehingga apabila jenjang karir, pengakuan profesional, nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan, pertimbangan pasar kerja, lingkungan pekerjaan, dan kelemahan dan kelebihan akuntan publik secara bersama-sama mengalami peningkatan maka minat mahasiswa yang dihasilkan juga akan mengalami peningkatan.

Saran yang dapat berikan sebagai berikut :

Keterbatasan-keterbatasan yang dikemukakan dalam penelitian ini dapat menjadi ajang perbaikan bagi peneliti sejenis di masa yang akan datang. Penelitian mendatang sebaiknya memperluas cakupan geografis sampel, misal dengan mengambil sampel mahasiswa-mahasiswa lain seluruh Indonesia, dan juga terdiri dari dua atau lebih kampus di wilahyah yang sama sehingga hasil

(11)

penelitian memiliki daya generalisir yang lebih kuat. Disamping itu, penelitian mendatang perlu menambahkan variabel-variabel lain yang dapat mengukur minat mahasiswa dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik, serta sebaiknya dalam melakukan pengumpulan data tidak hanya menggunakan metode kuesioner akan tetapai juga melakukan wawancara (interview) langsung kepada mahasiswa yang dijadikan responden agar dapat dilakukan pengawasan atas jawaban responden dalam menjawab pertanyaan.

(12)

REFERENSI

Aligifari. 2009. Analisis Regresi : Teori, Kasus, dan Solusi. Edisi Kedua. BPFE. Yogyakarta.

Alhadar, Audi. 2013. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi dan PPAk Universitas Hasanuddin)”. Makasar :Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Aprylian, Lara Absara. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Chan, Andi Setiawan. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Jurusan Akuntansi. Jurnal vol. 1 no. 1. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi.

Ghozali. I. 2012. Aplikasi Analisis Multivarite Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hutaibat, Khaled Abed. 2012. Interest in the Management Accounting Profession : Accounting Student’s

Perceptions in Jordanian Universities. Journal Vol.8 No.3. Jordan University. Jordan.

IAPI. 2012. Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

I K.Yadnyana, I G.A.K.Lestari. 2013. Presepsi dan Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Terhadap Profesi Akuntan Publik. Jurnal Vol.3 No.1. Universitas Udayana. Denpasar.

Indriantoro. Nur. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan Kedua. Yogyakarta : BFEE UGM. Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga.

Kuningsih. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa untuk Berkarir Sebagai Akuntan Profesional. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Mahmud, Amir.2008. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntan. Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol.3 No.1. Universitas Negeri Semarang.

Nurhayani, Ulfa. 2012. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengetahui Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Jurnal Vol.4 No.1. Universitas Negeri Medan. Sumatera Utara.

Sarjono, H., & Julianita, W. 2011. SPSS vs LISREL: Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset (edisi pertama). Jakarta : Salemba Empat.

(13)

Siregar, Ir. Syfofian, MM. 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta : PT Bumi Aksara. Sulistyani.(2012).Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Berkarir Menjadi

Akuntan Publik. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta

Taniredja, Muhammad dan Mustofa. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Arruzz Media.

Tentang Akuntan Publik. http://www.iapi.or.id. (diakses pada 25 mei 2015)

Terry, George R. 2006. Prinsip-Prinsip Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik

Widyasari, Y. 2010. Presepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-Faktor yang Membedakan Pemilihan Karir. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Yardimcioglu, Mahmut dan Ada, Sebnem. 2015. Business Student’s Career Interest in Accounting

(14)

RIWAYAT PENULIS

Full Name

: Michael

Place / Date of Birth

: Jakarta, 25 Januari 1994

Elementary School

: SD Tarsisius II, Jakarta ( 1999-2005)

Junior High School

:SMP Tarsisius II, Jakarta ( 2005-2008 )

Senior High School

: SMA Tarsisius II, Jakarta (2008-2011 )

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Orang Kristen di Galatia dibingungkan dengan ajaran Taurat, sunat dsb, sehingga Paulus harus menjelaskan maksud Tuhan yang sebenarnya, bahwa hubungan manusia dengan Allah menjadi

Annastasia (2005) telah melakukan penelitian tentang analisa umur kelelahan pada tubular joint tipe T dengan pendekatan linear elastic fracture mechanics.

Model pembelajaran berbasis tantangan atau CBL adalah penggabungan model pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran kontekstual yang dikaitkan dalam penyelesaian

berwenang menghukum wajib mempelajari dengan teliti hasil dari pemeriksaan berupa LHP serta faktor – faktor yang dapat meringankan dan memberatkan penjatuhan hukuman

Alasan pemilihan subjek penelitian di SMP adalah karena usia siswa SMP (12-15 tahun) menurut Piaget berada pada tahap peralihan antara konkrit ke abstrak. Siswa pada rentang usia

Dari sisi eksternal, kinerja ekspor di tahun 2017 diperkirakan membaik seiring dengan perbaikan harga komoditas perkebunan yang mencapai kinerja tertingginya di awal tahun

indica dosis 500 mg/kgBB tidak berhubungan dengan perubahan inti sel saraf di area CA1, CA3, lapisan dalam dan lapisan luar girus dentatus hipokampus tikus sprague dawley