VOLUME 1
DOKUMEN KONTRAK PEMBORONGAN
PELATIHAN
AHLI SUPERVISI STRUKTUR
BANGUNAN IRIGASI
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
KATA PENGANTAR
Laporan UNDP tentang : Human Development Index (HDI) tertuang dalam Human Development Report, 2004, mencantumkan Indeks Pengembangan SDM Indonesia pada urutan 111, satu tingkat di atas Vietnam urutan 112 dan jauh di bawah dari Negara-negara ASEAN terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25, dan Australia urutan 3, merupakan sebuah gambaran kondisi pengembangan SDM kita.
Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM paling tidak setara dengan Negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era globalisasi.
Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :
•
UU. No. 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan bahwa setiap tenaga : Perencana, Pelaksana, dan Pengawas harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau ketrampilan kerja. Untuk melaksanakan kegiatan sertifikasi berdasarkan kompetensi diperlukan tersedianya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi dalam setiap klasifikasi di bidang Jasa Konstruksi.•
UU. No. 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (Pasal 10 Ayat (2)). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standard kompetensi kerja.•
UU. No. 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).•
UU. No. 7 Tahun 2004, tentang : Sumber Daya Air menetapkan pada Pasal 71 Ayat 1 dan 2 bahwa :- (1) Menteri yang membidangi sumber daya air dan menteri yang terkait dengan bidang sumber daya air menetapkan standar pendidikan khusus dalam bidang sumber daya air
(2) Penyelenggaraan pendidikan bidang sumber daya air dapat dilaksanakan, baik oleh Pemerintah, pemerintah daerah maupun swasta sesuai dengan standar pendidikan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Mengacu pada amanat undang-undang tersebut di atas, diimplementasikan kedalam konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi, yang oleh PUSBIN KPK (Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK (Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukan ke dalam Katalog Jabatan Kerja.
Modul Pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat penting karena menyentuh langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarisasi jabatan kerja yang kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) dan SLK (Standar Latih Kompetensi) yang sudah disepakati dalam suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya disusun oleh Tim Penyusun/tenaga professional dalam bidangnya masing-masing, merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih, dan meningkatkan pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan dan peningkatan kualitas tenaga kerja konstruksi agar menjadi kompeten dalam melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.
Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya di bidang jasa konstruksi dapat terwujud.
Jakarta, Nopember 2006
Kepala Pusat
Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi
Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE. NIP : 110016435
PRAKATA
Modul ini membahas tentang Dokumen Kontrak Kontraktor dan Dokumen Kontrak Konsultan Supervisi. Isi dokumen Kontrak Kontraktor terutama menjelaskan Syarat-Syarat Umum Kontrak, Spesifikasi Bangunan Irigasi dan Gambar-Gambar Teknik. Selain itu dibahas juga hal-hal yang berhubungan dengan dokumen kontrak seperti Daftar Kuantitas dan Harga, adendum, amandemen, eskalasi, dan lain-lain.
Modul ini dibuat 3 buku yaitu : 1. Volume 1
Judul : Dokumen Kontrak Pemborongan Isinya antara lain :
- Surat Perjanjian
- Syarat-Syarat Umum Kontrak - Syarat-Syarat Khusus Kontrak - Daftar Kuantitas dan Harga
- Adendum, Amandemen, Eskalasi dan Denda 2. Volume 2
Judul : Spesifikasi Bangunan Irigasi Isinya adalah :
- Spesifikasi Umum - Spesifikasi Teknik - Spesifikasi Khusus 3. Volume 3
Judul : Dokumen Kontrak Konsultan Supervisi dan Gambar-Gambar Teknik Isinya adalah :
- Surat Perjanjian
- Syarat-Syarat Umum Kontrak - Rencana dan Syarat-Syarat - Surat Penawaran
Demikian modul ini disusun. Disadari modul ini jauh dari sempurna dan lengkap, namun diharapkan modul ini sudah bisa menjelaskan secara umum mengenai dokumen kontrak pemborongan maupun kontrak konsultan supervisi.
Masukan berupa koreksi untuk penyempurnaan modul ini sangat diharapkan..
Jakarta, Nopember 2006
LEMBAR TUJUAN
JUDUL PELATIHAN : AHLI SUPERVISI STRUKTUR BANGUNAN IRIGASI JUDUL MODUL : DOKUMEN KONTRAK
TUJUAN PELATIHAN : A. Tujuan Umum Pelatihan
Mampu melaksanakan Supervisi Pelaksanaan Struktur Bangunan Irigasi sesuai ketentuan yang tertuang dalam Dokumen Kontrak Kontraktor dan Kontrak Konsultan Supervisi serta ketentuan administrasi proyek.
B. Tujuan Khusus Pelatihan
Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu :
1. Menerapkan dan melakukan Supervisi Pelaksanaan Undang-undang Jasa Konstruksi (UUJK), Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan ketentuan pengendalian dampak lingkungan.
2. Menguasai Dokumen Kontraktor dan Dokumen Kontrak Konsultan Supervisi. 3. Melakukan Pekerjaan Persiapan Supervisi Struktur Bangunan Irigasi.
4. Melakukan Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Bangunan Irigasi sesuai Dokumen Kontrak.
5. Melakukan Supervisi terhadap Mutu, Waktu dan Volume Pekerjaan. 6. Melakukan Verifikasi Dokumen Pembayaran.
SERI / JUDUL :
ISE – 02 : DOKUMEN KONTRAK
(DOKUMEN KONTRAK PEMBORONGAN)
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU)
Setelah modul ini selesai dipelajari peserta mampu menguasai isi Dokumen Kontrak Pemborongan.
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK)
Setelah modul ini selesai dipelajari, peserta mampu : 1. Menjelaskan tentang Surat Perjanjian.
2. Menjelaskan mengenai Syarat-Syarat Umum dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak. 3. Menjelaskan tentang Daftar Kuantitas dan Harga (BOQ).
4. Menjelaskan tentang Norma, Standar, Pedoman dan Manual. 5. Menjelaskan tentang Adendum, Amandemen, Eskalasi dan Denda. 6. Menjelaskan tentang Rancana Mutu Kontrak.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...i
PRAKATA ... iii
LEMBAR TUJUAN ... v
DAFTAR ISI ... vii
DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN ... x
DAFTAR MODUL ...xi
PANDUAN PEMBELAJARAN ... xii
DAFTAR SINGKATAN DAN PENGERTIAN ... xvi
DAFTAR ISTILAH/DEFINISI ... xviii
MATERI SERAHAN ... xxii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1-1 1.1 Umum ... 1-1 1.2 Isi Dokumen Kontrak ... 1-2 1.3 Bentuk/Format Dokumen Kontrak ... 1-4 1.4 Sistem Kontrak ... 1-5 1.5 Kontrak Kerja Konstruksi ... 1-6 RANGKUMAN
PELATIHAN
BAB 2 SURAT PERJANJIAN ... 2-1 2.1 Umum ... 2-1 2.2 Pembukaan Perjanjian ... 2-1 2.3 Isi Perjanjian Jasa Pemborongan ... 2-1 2.4 Penutup Perjanjian ... 2-2 2.5 Lampiran Perjanjian ... 2-2 2.6 Syarat Hukum Perjanjian ... 2-3 2.7 Bentuk Surat Perjanjian ... 2-4 RANGKUMAN
BAB 3 SYARAT-SYARAT UMUM DAN SYARAT-SYARAT KHUSUS ... 3-1 3.1 Umum ... 3-1 3.2 Syarat-Syarat Umum Kontrak ... 3-3 3.3 Syarat-Syarat Khusus Kontrak ... 3-38 RANGKUMAN
PELATIHAN
BAB 4 DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA (BOQ = BILL OF QUANTITY) ... 4-1 4.1 Umum ... 4-1 4.2 Daftar Kuantitas dan Harga dalam Dokumen Kontrak ... 4-1 4.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi biaya ... 4-2 4.4 Harga Satuan Dasar/Harga Satuan Pekerjaan/Harga Satuan Pokok
Kegiatan ... 4-5 4.5 Harga Satuan Pekerjaan/Kegiatan ... 4-28 RANGKUMAN
PELATIHAN
BAB 5 NORMA, STANDAR, PEDOMAN DAN MANUAL (NSPM) ... 5-1 5.1 Umum ... 5-1 5.2 Contoh Penggunaan Standar ... 5-1 5.3 Penerapan NSPM ... 5-1 RANGKUMAN
PELATIHAN
BAB 6 ADDENDUM, AMANDEMEN, ESKALASI DAN DENDA ... 6-1 6.1 Umum ... 6-1 6.2 Prosedur Awal ... 6-2 6.3 Pelaksanaan Perintah Perubahan Kontrak ... 6-3 6.4 Pelaksanaan ”Adenda dan Amandemen” ... 6-3 6.5 Eskalasi/Penyesuaian Harga ... 6-4 6.6 Denda ... 6-9 RANGKUMAN
BAB 7 Rencana Mutu Kontrak (RMK) ... 7-1 7.1. Tujuan RMK ... 7-1 7.2. Isi RMK ... 7-1 BAB 8 LAMPIRAN-LAMPIRAN KONTRAK ... 7-1 DAFTAR PUSTAKA
DESKRIPSI SINGKAT
PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN
1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi dibakukan dalam SKKNI (Standar Kompetensi kerja Nasional Indonesia) yang didalamnya sudah dirumuskan uraian jabatan, unit-unit kompetensi yang harus dikuasai, elemen kompetensi lengkap dengan kriteria unjuk kerja dan batasan-batasan penilaian serta variabel-variabelnya.
2. SLK (Standar Latih Kompetensi) disusun dengan mengacu kepada SKKNI, dimana uraian jabatan dirumuskan sebagai Tujuan Umum Pelatihan dan unit-unit kompetensi dirumuskan sebagai Tujuan Khusus Pelatihan, kemudian elemen kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dikaji dan dianalisis unsur kompetensinya yaitu : pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, selanjutnya kurikulum, silabus dan indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.
3. Untuk mendukung tercapainya tujuan pelatihan tersebut, berdasarkan rumusan kurikulum, silabus dan indikator keberhasilan pembelajaran yang ditetapkan dalam SLK, disusunlah seperangkat modul-modul sebagai bahan pembelajaran pelatihan seperti tercantum dalam “DAFTAR MODUL” dibawah ini.
DAFTAR MODUL
NO. KODE JUDUL MODUL NO. REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI
1. ISE – 01 UUJK, SMK3 dan Pengendalian Dampak Lingkungan
1. Menerapkan dan Mensupervisi Pelaksanaan UUJK, SMK3 dan Ketentuan Pengendalian Dampak Lingkungan.
2. ISE – 02 Dokumen Kontrak 2. Menguasai Dokumen Kontrak Kontraktor dan Dokumen Kontrak Konsultan Supervisi.
3. ISE – 03 Pekerjaan Persiapan Supervisi Struktur Bangunan Irigasi
3. Melakukan Pekerjaan Persiapan Supervisi Bangunan Irigasi.
4. ISE – 04 Supervisi Pekerjaan Struktur Bangunan Irigasi
4. Melaksanakan Supervisi
Pelaksanaan Pekerjaan Struktur sesuai Dokumen Kontrak. 5. ISE – 05 Supervisi Mutu, Waktu dan
Volume Pekerjaan
5. Melakukan Supervisi terhadap Mutu, Waktu dan Volume Pekerjaan.
6. ISE – 06 Verifikasi Dokumen Pembayaran
6. Melakukan Verifikasi Dokumen Pembayaran.
7. ISE – 07 Evaluasi Fisik, Administrasi dan
Pelaporan Pelaksanaan Pekerjaan
7. Melakukan Evaluasi Data dan Membuat Laporan Akhir.
PANDUAN PEMBELAJARAN
PELATIHAN
: AHLI SUPERVISI STRUKTUR BANGUNAN IRIGASI
JUDUL : DOKUMEN KONTRAK
VOLUME 1 : DOKUMEN KONTRAK PEMBORONGAN
DESKRIPSI : Materi ini membahas tentang isi Dokumen Kontrak Kontraktor meliputi Surat Perjanjian, Aanwizyng, Syarat-syarat Umum Kontrak, Syarat-syarat Kontrak, Norma, Standar, Pedoman dan Manual (NSPM), Daftar Quantity dan Harga, Adendum, Amandemen, Eskalasi dan Denda.
Tempat kegiatan : Dalam ruang kelas dengan kapasitas ± 25 orang. Waktu Kegiatan : 4 jam pelajaran (1 jam pelajaran = 45 menit).
No. Kegiatan Instruktur Kegiatan Peserta Pendukung
1. Ceramah Pembukaan :
• Memberi pelajaran singkat mengenai modul
• Menjelaskan Tujuan Pembelajaran Umum dan Tujuan Pembelajaran Khusus, pokok dan sub pokok bahasan
• Merangsang motivasi peserta dengan pertanyaan atau
pengalamannya dalam Mensupervisi Pekerjaan Bangunan Irigasi
• Waktu = 5 menit
• Mengikuti penjelasan Tujuan Pembelajaran
Umum dan Tujuan
Pembelajaran Khusus serta pokok dan sub pokok bahasan dengan tekun
• Mengajukan
pertanyaan, bila ada hal yang kurang jelas.
• OHT 01 • OHT 02 • OHT 03 • OHT 04 2. Ceramah : Pendahuluan
• Menjelaskan istilah dan kedudukan Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa. • Menjelaskan bentuk/format
Dokumen Kontrak
• Menjelaskan sistem kontrak
• Waktu = 20 menit.rti
• Memperhatikan
penjelasan instruktur dengan tekun dan efektif
• Mencatat hal-hal yang perlu
• Bertanya bila perlu.
difahaencahalen
OHT 1-01 OHT 1-02 OHT 1-03 OHT 1-04
No. Kegiatan Instruktur Kegiatan Peserta Pendukung
3. Ceramah : Surat Perjanjian • Menjelaskan kaidah-kaidah
penyusunan Surat Perjanjian dan isi kontrak
• Menjelaskan lampiran-lampiran surat perjanjian
• Menjelaskan Syarat Hukum Perjanjian dan bentuk Surat Perjanjian
• Waktu = 15 menit.
• Memperhatikan
penjelasan instruktur dengan tekun dan efektif
• Mencatat hal-hal yang perlu
• Bertanya bila perlu.
• Menang belumncahalen
OHT 2-01 OHT 2-02 OHT 2-03
4. Ceramah : Syarat-Syarat Umum dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
• Menjelaskan maksud dan tujuan dari Syarat-Syarat Umum dan Khusus Kontrak
• Menjelaskan istilah dan definisi yang digunakan
• Menjelaskan isi Syarat-Syarat Umum antara lain mengenai ; jaminan-jaminan, pembayaran uang muka, prestasi pekerjaan dan penyesuaian harga, pekerjaan tambah kurang, kontrak kritis dan lain-lain.
• Waktu = 60 menit.r
• Memperhatikan
penjelasan instruktur dengan tekun dan efektif
• Mencatat hal-hal yang perlu
• Bertanya bila perlu. . • Menang bel • • • aencahalen OHT 3-01 OHT 3-02 OHT 3-03 s/d OHT 3-15 •
5. Ceramah : Daftar Kuantitas dan Harga (BOQ = Bill of Quantity)
• Menjelaskan maksud dari Daftar Kuantitas dan Harga dalam Dokumen Kontrak
• Menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi biaya
• Memperhatikan
penjelasan instruktur dengan tekun dan efektif
• Mencatat hal-hal yang perlu
• Bertanya bila perlu.
OHT 4-01 OHT 4-02 OHT 4-03 OHT 4-04
No. Kegiatan Instruktur Kegiatan Peserta Pendukung
• Menjelaskan harga satuan dasar upah/bahan, harga satuan upah/bahan, harga satuan pekerjaan.
• Menjelaskan Harga Satuan Pokok Pekerjaan.
• Menjelaskan contoh menghitung harga satuan bahan olahan • Menjelaskan perhitungan biaya
konstruksi/pekerjaan. • Waktu = 15 menit.
enang belum difahaencahalen
6. Ceramah : Norma, Standar, Pedoman dan Manual (NSPM)
• Menjelaskan penggunaan NSPM dalam suatu pekerjaan
• Menjelaskan contoh pemakaian Standar, pekerjaan beton dan pengukuran material.
• Waktu = 10 menit.
• Memperhatikan
penjelasan instruktur dengan tekun dan efektif
• Mencatat hal-hal yang perlu
• Bertanya bila perlu.
enang belum difahaencahalen
OHT 5-01
7. Ceramah : Adendum, Amandemen, Eskalasi dan Denda
• Menjelaskan adendum, amandemen, eskalasi dan penerapannya pada pekerjaan kontrak pemborongan • Waktu = 15 menit
• Memperhatikan
penjelasan instruktur dengan tekun dan efektif
• Mencatat hal-hal yang perlu
• Bertanya bila perlu.
OHT 6-01 OHT 6-02 OHT 6-03
No. Kegiatan Instruktur Kegiatan Peserta Pendukung
8. Ceramah : Rencana Mutu Kontrak • Menjelaskan tentang RMK yang
harus dibuat oleh Kontraktor segera setelah pengumuman pemenang sesuai Kepmen : 362/KPTS/M/2004
• Waktu : 10 menit
• Memperhatikan
penjelasan instruktur dengan tekun dan efektif
• Mencatat hal-hal yang perlu
• Bertanya bila perlu.
OHT 7-01
9. Ceramah : Lampiran-lampiran Kontrak • Menjelaskan lampiran-lampiran
kontrak dalam dokumen kontrak antara lain berita acara aanwyzing juga perlu dipelajari Konsultan Supervisi.
• Waktu : 10 menit
• Memperhatikan
penjelasan instruktur dengan tekun dan efektif
• Mencatat hal-hal yang perlu
• Bertanya bila perlu.
OHT 8-01
10. Feedback dan Kesimpulan
DAFTAR SINGKATAN DAN PENGERTIAN
AASHTO = The American Association of State Highway and Transportation Officials
AC = Air Condtion
ASTM = The American Standar Testing Material
BM = Bench Mark (Titik Tetap)
BOQ = Bill Of Quantity (Daftar Kuantitas dan Harga)
BPS = Biro/Badan Pusat Statistik
CBR = California Bearing Ratio
CCO = Contract Change Order (Perintah Perubahan Kontrak)
CM = Construction Method (Metode Pelaksanaan)
COW = Commence of Work
CPM = Critical Paath Method
DIP = Daftar Isian Proyek
DIPA = Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
FHO = Final Hand Over (Serah Terima Akhir)
HSD = Harga Satuan Dasar
HSP = Harga Satuan Pekerjaan
HSPK = Harga Satuan Pokok Pekerjaan
ICB = International Competitive Bidding
JMF = Job Mix Formula (Rumus Campuran)
K3 = Keselamatan dan Kesehatan Kerja
KAK = Kerangka Acuan Kerja
Kasatker = Kepala Satuan Kerja
KepMen = Keputusan Menteri
Keppres = Keputusan Presiden
Kimpraswil = Pemukiman dan Prasarana Wilayah
KUK = Kriteria Unjuk Kerja
LCB = Local Competitive Bidding
MC = Montthly Certificate (Sertifikat Bulanan)
MC0 = Mutuak Check 0% (Pemeriksaan bersama pada progress 0%)
NOL = No Objection Letter
OHP = Overhead Projector
OHT = Overhead Transparancy
PAM = Perusahaan Air Minum
PBI = Peraturan Beton Indonesia
PCM = Pre Construction Meeting (Rapat Pra Pelaksanaan) PHO = Provisional Hand Over (Serah Terima Sementara) Pimbagpro = Pimpinan Bagian Proyek
Pimpro = Pimpinan Proyek
PLN = Perusahaan Listrik Negara
PO = Petunjuk Operasional
PPK = Pejabat Pembuat Komitmen
PPn = Pajak Pertambahan Nilai
PU = Pekerjaan Umum
PUIL = Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia
RAB = Rencana Anggaran Biaya
RKL = Rencana Pengelolaan Lingkungan
RMK = Rencana Mutu Kontrak
ROW = Right of way (Garis Sempadan)
RPL = Rencana Pemantauan Lingkungan
SCM = Show Cause Meeting (Rapat Pembuktian)
SDA = Sumber Daya Air
SII = Standar Industri Indonesia
SKKNI = Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
SLK = Standar Latihan Kompetensi
SNI = Standar Nasional Indonesia
SPMK = Surat Perintah Mulai Kerja
SPPJ = Surat Penunjukan Pemenang Jasa
TELKOM = Telekomunikasi
TKP = Tujuan Khusus Pelatihan
TOR = Term of Reference (Kerangka Acuan Kerja)
TPK = Tujuan Pembelajaran Khusus
TPU = Tujuan Pembelajaran Umum
TUP = Tujuan Umum Pelatihan
UMR = Upah Minimum Regional
UU = Undang-undang
DAFTAR ISTILAH/DEFINISI
Jasa Pemborongan adalah layanan pelaksanaan pekerjaan konstruksi teknis dan
spesifikasinya ditetapkan pengguna jasa dan proses serta pelaksanaannya diawasi oleh pengguna jasa atau pengawas konstruksi yang ditugasi .
Jasa Konsultansi adalah layanan jasa keahlian professional dalam berbagai bidang yang
meliputi jasa perencanaan konstruksi dan jasa pengawasan konstruksi, dalam rangka mencapai sasaran tertentu yang keluarannya berbentuk piranti lunak yang disusun secara sistematis berdasarkan kerangka acuan kerja yang ditetapkan pengguna jasa.
Pengguna Jasa adalah kepala kantor/ satuan kerja/ pemimpin proyek/ pemimpin bagian
proyek sebagai pemilik pekerjaan yang bertanggungjawab atas pengadaan jasa dalam lingkungan kantor/satuan kerja/ proyek/bagian proyek tertentu. Nama jabatan dan alamat pengguna jasa tercantum dalam syarat-syarat khusus kontrak
Kepala Kantor/satuan kerja adalah pejabat structural departemen yang bertanggungjawab
atas pelaksanaan pengadaan jasa yang di biayai dari dana anggaran belanja rutin APBN.
Pemimpin proyek/pemimpin bagian proyek adalah pejabat yang diangkat oleh
Menteri/pejabat yang diberi kuasa, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pangadaan jasa yang di biayai dari dana anggaran belanja pembangunan APBN.
Penyedia Jasa adalah badan usaha yang kegiatan usahanya menyediakan layanan jasa. Sub Penyedia Jasa adalah penyedia jasa yang mengadakan perjanjian kerja dengan
penyedia jas a penanggung jawab kontrak. u n t u k me la k s a n a k a n sebagian p e k e r ja a n setelah d is e t ujui oleh direksi pekerjaan:
Panitia pengadaan adalah t im yang diangkat o le h pengguna ja s a u n t u k me la k s a n a k a n
pemilihan penyedia jasa.
Kontrak adalah p e r ik a t a n hukum a n t a r a pengguna jasa dengan penyedia jasa dalam
Kontrak harga satuan adalah kontrak pengadaan ja s a pelaksanaan konstruksi atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas vvaktu tertentu berdasarkan ha rga satuan u n t u k setiap satuan/unsur pekerjaan d e n g a n spesifikasi teknis tertentu. yang kuantitas p e k e r ja a n n y a ma s ih b e r s if a t p e r k ir a a n s e me n t a r a , sedangkan p e mb a y a r a n n y a didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas k u a n t it a s p e k e r ja a n y a n g t e la h dilaksanakan oleh penyedia jasa.
Dokumen Kontrak Pemborongan adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan
hukum antara pengguna jasa dan penyedia jasa untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan. yang terdiri dari:
1) Surat Perjanjian
2) Surat penunjukan penyedia jasa: 3) Surat penawaran;
4) Adendum dokumen lelang (bila ada): 5) Syarat-syarat khusus kontrak: 6) Syarat-syarat umum kontrak; 7) Spesifikasi teknis;
8) Gambar-gambar;
9) Daiftar k u a nt it a s dan harga;
10). Dokumen la in yang tercantum dalam la mp iran kontrak;
Dokumen kontrak konsultansi adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan
hukum antara Pengguna Jasa Konsultansi untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan. Isi dokumen kontrak adalah :
1. Surat Perjanjian
2. Surat Penunjukan Penyedia Jasa 3. Surat Penawaran
4. Addendum Dokumen Seleksi 5. Syarat-Syarat Umum Kontrak 6. Syarat-Syarat Khusus Kontrak 7. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
8. Kerangka Acuan Kerja (TOR = Term Of Referance) 9. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak
Harga kontrak adalah harga yang tercantum dalam surat p e n u n ju k a n penyedia ja s a yang
Hari a d a lah hari k a le n de r; b u la n a d a la h b u la n kalender
Direksi pekerjaan adalah pejabat atau orang yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus
k o n t r a k u n t u k me n g e lo la a d min is t r a s i kontrak dan mengendalikan pekerjaan. Pada umumnya d ir e k s i pekerjaan d ija b a t o le h pengguna jasa. namun dapat dijabat o le h orang lain yang d it u n ju k oleh pengguna jasa
Direksi teknis adalah t im yang ditunjuk oleh d ir e k s i p e k e r ja a n yang b e r t u g a s u n t u k
mengawasi pekerjaan
Daftar kuantitas dan harga adalah daltar kuantitas yang telah diis i harga satuan dan
j u m l a h biaya keseluruhannya yang merupakan bagian dari penawaran
Mata pembayaran utama adalah mata pembayaran pokok dan penting yang nilai bobot
kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh persen) dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya terbesar yang ditetapkan dalam dokumen lelang.
Pekerjaan harian adalah pekerjaan yang pembayarannya berdasarkan penggunaan tenaga
kerja, bahan dan peralatan
Pekerjaan sementara adalah pekerjaan penunjang yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan permanen.
Perintah perubahan adalah perintah yang diberikan oleh direksi pekerjaan kepada penyedia
jasa untuk melakukan perubahan pekerjaan,
Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia jasa yang dinyatakan pada Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK). yang dikeluarkan oleh pengguna jasa
Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan pertama pekerjaan,
dinyatakan dalam berita acara penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh pengguna jasa
Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam syarat-syarat
khusus kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan.
Mediator adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan pengguna jasa dan penyedia jasa
Konsiliator adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan pengguna jasa dan penyedia jasa
untuk menyelesaikan perselisihan pada kesempatan kedua.
Arbiter adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan pengguna jasa dan penyedia jasa.
atau ditunjuk oleh pengadilan negeri, atau ditunjuk oleh lembaga arbitrase. untuk memberikan putusan mengenai sengketa tertentu yang diserahkan penyelesaiannya melalui arbitrase.
Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah diserahterimakan oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa menjadi tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak, dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan/atau keselamatan umum.
Pengguna Jasa = Pemilik Proyek = Kasatker = Pimpro = Pimbagpro
= Pejabat Pembuat Komitmen = Direksi Pekerjaan
Penyedia Jasa
Pelaksana Konstruksi = Konsultan Supervisi = Direksi Teknik = Pengawas Teknik
Penyedia Jasa
Perencana Konstruksi = Konsultan Perencana
Working Drawing = Gambar Kerja
Shop Drawing = Gambar Kerja
As Built Drawing = Gambar Terlaksana = Gambar Terbangun = Gambar Purna Laksana
MATERI
SERAHAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Umum
Dalam setiap pekerjaan konstruksi terdapat dua pihak yaitu : a. Pengguna Jasa dan
b. Penyedia Jasa
Penyedia Jasa terdiri dari : a. Perencana Konstruksi b. Pelaksana Konstruksi c. Pengawas Konstruksi
1.1.1. Pengguna Jasa
Pengguna Jasa adalah pemilik proyek/pekerjaan.
Dibidang Pemerintahan Pemilik Proyek (Owner) adalah Kepala Kantor/Kepala Satuan Kerja/Pemimpin Proyek/Pemimpin Bagian Proyek yang bertanggung jawab atas terlaksana dan terwujudnya suatu proyek/pekerjaan.
Dibidang non Pemerintah Pengguna Jasa adalah Pemilik Proyek/Pekerjaan yang terdiri dari Perorangan, Lembaga, atau Perusahaan yang menyediakan biaya untuk Proyek/Pekerjaan tersebut.
1.1.2. Penyedia Jasa
Penyedia Jasa adalah orang atau perusahaan yang memberi layanan jasa untuk perencanaan, pelaksanaan atau pengawasan konstruksi. Masing-masing layanan berdiri sendiri.
a. Perencanaan Konstruksi adalah layanan untuk merencanakan suatu proyek/pekerjaan mulai dari Studi Kelayakan sampai perencanaan teknis. Studi Kelayakan dilakukan oleh Konsultan, Studi Kelayakan untuk menganalisis suatu proyek layak atau tidak.
Perencanaan teknis dilakukan Konsultan Perencana dengan menyiapkan gambar-gambar teknis, spesifikasi, perkiraan biaya dan lain-lain, sehingga siap untuk ditenderkan/ dilaksanakan.
b. Pelaksanaan Jasa Konstruksi adalah layanan Jasa untuk melaksanakan/ mewujudkan proyek-proyek yang dilakukan oleh Kontraktor.
c. Pengawasan Jasa Konstruksi atau Konsultan Supervisi adalah jasa layanan untuk melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan Kontraktor agar hasil pekerjaan sesuai dengan apa yang diminta/disyaratkan dalam Dokumen Kontrak.
1.1.3. Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi adalah Tenaga Ahli dari Konsultan
Supervisi yang ditugaskan untuk mensupervisi pekerjaan Struktur Bangunan Irigasi. Untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, Ahli Supervisi harus mengerti, memahami, dan menguasai isi Dokumen Kontrak.
1.2. Isi Dokumen Kontrak
Dokumen Kontrak adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara pengguna jasa dan penyedia jasa untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan yang terdiri dari :
a. Surat Perjanjian
b. Surat Penunjukan Penyedia Jasa c. Surat Penawaran
d. Addendum Dokumen Lelang (bila ada) e. Syarat-syarat Khusus Kontrak
f. Syarat-syarat Umum Kontrak g. Spesifikasi Teknik
h. Gambar-gambar
i. Daftar Quantitas dan Harga (BOQ)
j. Dokumen lain yang tercantum dalam kontrak
1.2.1. Penyusunan Dokumen Kontrak
Penyusunan dokumen kontrak jasa pemborongan adalah kegiatan menyusun kontrak paket pekerjaan jasa pemborongan yang dilakukan oleh pihak pengguna jasa / panitia dan penyedia jasa pemborongan yang telah ditunjuk pada proses pelaksanaan lelang.
Dalam menyusun kontrak, pengguna dan penyedia jasa pemborongan mengacu kepada dan berdasarkan naskah draft kontrak yang ada dalam dokumen penawaran dan dokumen lainnya seperti : dokumen berita acara hasil pembukaan dokumen usulan, berita acara evaluasi, berita acara klarifikasi dan
negosiasi, berita acara penetapan calon pemenang penyedia jasa pemborongan dan keputusan penunjukkan penyedia jasa pemborongan dari pihak pengguna dan sebagainya.
1.3. Bentuk/Format Dokumen Kontrak
Bentuk / format dokumen kontrak yang dikembangkan dilingkungan Sumber Daya Air (SDA) pada umumnya dibagi menjadi 4 (empat) volume yaitu :
1). Volume I, berisi antara lain :
a. Bentuk Surat Undangan Lelang b. Instruksi Kepada Peserta Lelang c. Formulir-formulir Lelang
d. Format Surat Penawaran
e. Format Surat Perjanjian Kontrak f. Bentuk Jaminan-jaminan
g. Daftar Kuantitas dan Harga 2). Volume 2, berisi antara lain :
• Syarat-syarat Kontrak terdiri dari : Syarat Umum Kontrak
Syarat Khusus Kontrak 3). Volume 3, berisi antara lain :
• Spesifikasi Umum • Spesifikasi Khusus • Spesifikasi Teknik
4). Volume 4, berisi antara lain : • Gambar-gambar Kontrak
Semua dokumen tersebut diatas merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Dalam membaca dokumen kontrak maka setiap pasal harus diartikan dan dipahami sedemikian rupa, sehingga satu sama lainnya sejalan dan saling melengkapi dan menunjang.
Apabila terdapat keragu-raguan, maka kalimat persesuaian dengan hasil diskusi antara kedua belah pihak adalah menentukan.
1.4. Sistem Kontrak
Dalam kontrak pekerjaan konstruksi ada beberapa sistem kontrak, tergantung dari sifat pekerjaannya, kompleksitas perhitungan volumenya atau sistem imbalan jasanya. Isi dokumen kontrak mengacu pada UU 18/1999 tentang Jasa Konstruksi, Kepres 80/2003 dan Kepmen Pemukiman dan Prasarana Wilayah No. 349/KPTS/M/2004 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi.
Sistem kontrak yang dipilih adalah sistem kontrak yang telah ditentukan pada naskah draft kontrak yang ada dalam dokumen permintaan usulan. Pemilihan sistem kontrak yang digunakan tersebut disesuaikan dengan jenis, sifat, dan nilai pengadaan jasa pemborongan yang bersangkutan.
Berikut adalah jenis kontrak yang umumnya digunakan dalam pekerjaan jasa pemborongan
1.4.1 Kontrak Lumpsum
Kontrak lumpsum pada pekerjaan jasa pemborongan adalah kontrak yang berdasarkan total biaya yang disepakati oleh para pihak pada waktu dilakukan negosiasi.
Kontrak lumpsum dipilih untuk pekerjaan jasa pemborongan yang sifat pekerjaannya tidak rumit serta jenis pekerjaannya dan volumenya dapat ditentukan dan dihitung secara akurat.
Dalam kontrak lumpsum semua risiko yang mungkin terjadi dalam proses pengadaan jasa pemborongan tersebut, sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia jasa pemborongan kecuali dalam hal terjadi keadaan kahar (force
majeure).
Pembayaran dilakukan secara bertahap berdasarkan tahap penyelesaian pekerjaan jasa pemborongan, misalnya : Dalam jasa pekerjaan pembangunan rumah, pembayaran pertama sebesar 20% setelah pekerjaan pondasi selesai. Pembayaran kedua sebesar 30% setelah pekerjaan pembuatan dinding dan selanjutnya.
1.4.2 Kontrak Harga Satuan
Kontrak berdasarkan Harga Satuan adalah kontrak pekerjaaan jasa pemborongan yang berdasarkan harga satuan setiap jenis pekerjaan yang disepakati.
Cara pembayarannya dilakukan bulanan berdasarkan nilai minimal yang disepakati.
Misalnya : Nilai pembayaran yang disepakati minimal sebesar Rp.10.000.000,- , maka apabila pada suatu bulan kontraktor menagih kurang dari pada Rp.10.000.000,- belum dapat dibayar.
1.4.3 Kontrak Biaya Tambah Imbalan Jasa (Cost Plus Fee)
Kontrak sistem cost plus fee adalah kontrak pengadaan jasa pemborongan yang berdasarkan biaya yang dikeluarkan ditambah fee yang disepakati. Pembayaran dilakukan secara periodik ( misalnya bulanan ) dengan nilai pembayaran minimum yang disepakati para pihak.
Kontrak jenis ini umumnya digunakan untuk jenis dan volume pekerjaannya belum pasti.
Pasal 30 Keppres No. 80 Tahun 2003 mengatur ketentuan mengenai jenis kontrak pengadaan barang dan jasa sebagai berikut :
Kontrak pengadaan barang/jasa dibedakan atas : 1. Berdasarkan bentuk imbalan :
a. Lumpsum
Kontrak Lumpsum adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah harga yang pasti dan tetap, dan semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh penyedia barang/jasa.
b. Harga Satuan
Kontrak Harga satuan adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelsaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan semetara, sedangkan pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa.
c. Gabungan Lumpsum dan Harga Satuan
Kontrak Gabungan Lumpsum edan Harga Satuan adalah kontrak yang merupakan gabungan lumpsum dan hartga satuan dalam satu pekerjaan yang diperjanjikan.
d. Terima Jadi (Turn Key)
Kontrak Terima Jadi adalah kontrak pengadaan barang/jasa pemborongan atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh bangunan/konstruksi, peralatan dan jaringan utama maupun penunjangnya berfungsi dengan baik sesuai dengan kriteria kinerja yang telah ditetapkan.
e. Persentase
Kontrak Persentase adalah kontrak pelaksanaan jasa konsultansi di bidang konstruksi atau pekerjaan pemborongan tertentu, dimana konsultan yang bersangkutan menerima imbalan jasa berdasarkan persentase tertentu dari nilai pekerjaan fisik konstruksi/pemborongan tersebut.
2. Berdasarkan jangka waktu pelaksanaan a. Tahun Tunggal
Kontrak Tahun Tunggal adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana anggaran vuntuk asa 1 (satu) tahun anggaran.
b. Tahun Jamak (multi years)
Kontrak Tahun Jamak adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana anggaran untuk masa lebih dari 1 (satu) tahun anggaran yang dilakukan atas persetujuan Menteri Keuangan untuk pengadaan yang dibiayai APBN, Gubernur untuk pengadaan yang dibiayai APBD Propinsi, Bupati/Walikota untuk pengadaan yang dibiayai APBD Kabupaten/Kota.
3. Berdasarkan jumlah pengguna barang/jasa ; a. Kontrak Pengadaan Tunggal
Kontrak Pengadaan Tunggal adalah kontrak antara satu unit kerja atau satu proyek dengan penyedia barang/jasa tertentu untuk menyelesaikan pekerjaan terentu dalam waktu tertentu
b. Kontrak Pengadaan Bersama
Kontrak Pengadaan Bersama adalah kontrak antara beberapa unit kerja atau beberapa proyek dengan penyedia barang/jasa tertentu untuk menyelesaikan
1.5. Kontrak Kerja Konstruksi (Kontrak Pemborongan) 1.5.1. Dokumen Kontrak Kerja konstruksi
Sesuai Pasal 22 Peraturan Pemerintah 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Kontrak Kerja Konstruksi sekurang-kurangnya memuat dokumen-dokumen yang meliputi :
a. Surat Perjanjian; b. Dokumen Lelang;
c. Usulan atau Penawaran;
d. Berita Acara berisi kesepakatan antar pengguna jasa dan penyedia jasa selama proses evaluasi oleh pengguna jasa antara lain klarifikasi atas hal-hal yang menimbulkan keragu-raguan;
e. Surat Perjanjian dari pengguna jasa menyatakan menerima atau menyetujui usulan penawaran dari penyedia jasa; dan
f. Surat pernyataan dari penyedia jasa yang menyatakan kesanggupan untuk melaksanakan pekerjaan.
Sementara itu dokumen kontrak untuk pekerjaan-pekerjaan konstruksi dengan dengan sistem Pelelangan Nasional (National/Local Competitive Bidding) dalam urutan prioritas terdiri dari :
a. Surat Perjanjian termasuk Adendum Kontrak (bila ada); b. Surat Penunjukan Pemenang Lelang;
c. Surat Penawaran;
d. Adendum Dokumen Lelang; e. Data Kontrak;
f. Syarat-syarat Kontrak; g. Spesifikasi;
h. Gambar-gambar;
i. Daftar Kuantitas dan harga yang telah diisi harga penawarannya;
j. Dokumen lain yang tercantum dalam Data Kontrak pembentuk bagian dari kontrak;
Sedangkan untuk kontrak-kontrak dengan sistem Pelelangan Internasional (International Competitive Bidding), dokumen kontrak tersebut secara urutan prioritas meliputi :
a. the Contract Agreement; b. the Letter of Acceptance;
c. the Bid and the Appendix to Bid; d. the Conditions of Contract, Part II; e. the Conditions of Contract, Part I; f. the Specifications;
g. the Drawings;
h. the priced Bill of Quantities; and
i. other documents, as listed in the Appendix to Bid.
Keppres N0. 80/2003 memuat ketentuan mengenai dokumen kontrak sebagai berikut : Kontrak terdiri dari :
1. Surat Perjanjian;
2. Syarat-syarat Umum Kontrak; 3. Syarat-syarat Khusus Kontrak; dan
4. Dokumen Lainya Yang Merupakan Bagian Dari Kontrak yang terdiri dari : a. Surat penunjukan;
b. Surat penawaran; c. Spesifikasi khusus; d. Gambar-gambar;
e. Adenda dalam proses pemilihan yang kemudian dimasukkan di masing-masing substansinya;
f. Daftar kuantitas dan harga (untuk kontrak harga satuan); g. Dokumen lainnya, misalnya :
1) Dokumen penawaran lainnya; 2) Jaminan pelaksanaan;
1.5.2 Isi Kontrak Kerja Konstruksi
Sesuai ketentuan Pasal 22 Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, kontrak kerja konstruksi sekurang-kurangnya harus memuat uraian mengenai :
a. Para pihak, yang memuat secara jelas identitas para pihak;
b. Rumusan pekerjaan, yang memuat uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup kerja, nilai pekerjaan, batasan waktu pelaksanaan;
c. Masa pertanggungan dan/atau pemeliharaan, yang memuat tentang jangka waktu pertanggungan dan/atau pemeliharaan yang menjadi tanggung jawab penyedia jasa;
d. Tenaga ahli, yang memuat ketentuan tentang jumlah, klasifikasi dan kualifikasi tenaga ahli untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi;
e. Hak dan kewajiban, yang memuat hak pengguna jasa untuk memperoleh hasil pekerjaan konstruksi serta kewajibannya untuk memenuhi ketentuan yang diperjanjikan serta hak penyedia jasa untuk memperoleh informasi dan imbalan jasa serta kewajibannya melaksanakan pekerjaan konstruksi; f. Cara pembayaran, yang memuat ketentuan tentang kewajiban pengguna
jasa dalam melakukan pembayaran hasil pekerjaan konstruksi;
g. Cidera janji, yang memuat ketentuan tentang tanggung jawab dalam hal salah satu pihak tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana diperjanjikan; h. Penyelesaian perselisihan, yang memuat ketentuan tentang tata c ara
penyelesaian perselisihan akibat ketidaksepakatan;
i. Pemutusan kontrak kerja konstruksi, yang memuat ketentuan tentang pemutusan kontrak kerja konstruksi yang timbul akibat tidak dapat dipenuhinya kewajiban salah satu pihak;
j. Keadaan memaksa (force majeure), yang memuat ketentuan tentang kejadian yang timbul di luar kemauan dankemampuan para pihak, yang menimbulkan kerugian bagi salah satu pihak;
k. Kegagalan bangunan, yang memuat ketentuan tentang kewajiban penyedia jasa dan/atau pengguna jasa atas kegagalan bangunan;
l. Perlindungan pekerja, yang memuat ketentuan tentang kewajiban para pihak dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja serta jaminan tenaga kerja;
m. Aspek lingkungan, yang memuat kewajiban para pihak dalam pemenuhan ketentuan tentang lingkungan.
Dengan ketentuan tersebut, maka kontrak kerja konstruksi yang tidak memuat ketiga belas uraian tersebut dapat dinyatakan sebagai cacat hukum.
RANGKUMAN
Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi adalah Tenaga Ahli dari Konsultan Supervisi yang bertugas untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor.
Agar dapat melaksanakan tugas dengan benar, Ahli Supervisi harus mengerti, memahami dan menguasai isi dokumen kontrak.
Dokumen kontrak adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara penguna jasa dan penyedia jasa untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan yang diikat dalam suatu Surat Perjanjian Kerja.
Dokumen kontrak berasal dari dokumen lelang ditambah semua hasil progres tender seperti berita acara, aanwyzing, berita acara perubahan penawaran, berita acara evaluasi, klarifikasi, negoisasi, penunjukan dan penetapan pemenang.
Sistem kontrak menurut Kepres 80/2003 yang masih dipakai sampai sekarang terdiri dari tiga macam yaitu :
- Sistem kontrak lumpsum - Sistem kontrak harga satuan
- Sistem gabungan lumpsum dan harga satuan
Pemilihan sistem kontrak yang dipakai tergantung dari sifat pekerjaannya, kompleksitas perhitungan voume atau sistem imbalan jasanya.
LATIHAN
1. Dalam suatu pekerjaan konstruksi ada beberapa pihak yang terlibat. Sebutkan pihak-pihak yang terlibat tersebut dan uraikan secara singkat tugas masing-masing.
2. Apakah yang disebut aanwyzing dan apa tujuan dilakukan aanwyzing tersebut?
3. Yang berkenaan dengan dokumen kontrak, peraturan-peraturan mana yang mengaturnya?
BAB 2
SURAT PERJANJIAN
2.1 Umum
Penyusunan surat perjanjian kontrak pekerjaan jasa pemborongan harus memperhatikan kaidah-kaidah penyusunan suatu perjanjian kontrak, diantaranya tentang kerangka dan isi perjanjian kontrak. Adapun kerangka dan isi perjanjian kontrak pekerjaan jasa pemborongan pada umumnya adalah sebagai berikut :
2.2. Pembukaan Perjanjian
Pembukaan perjanjian kontrak pekerjaan jasa pemborongan memuat ketentuan tentang:
- Judul atau nama kontrak pekerjaan jasa pemborongan, - Nomor kontrak ;
- Tempat, hari, tanggal, bulan dan tahun kontrak ditandatangani;
- Kalimat pembukaan, merupakan kalimat yang menjelaskan bahwa para pihak pada hari, tanggal, bulan dan tahun membuat dan menandatangani kontrak;
- Identitas para pihak yang menandatangani perjanjian meliputi : Nama, jabatan, alamat, serta kedudukannya dalam kontrak (sebagai pengguna dan penyedia jasa pemborongan), serta penjelasan tentang para pihak bertindak untuk atas nama siapa dan dasar mereka bertindak. Apabila pihak penyedia tidak terdiri dari satu penyedia jasa pemborongan, maka harus dijelaskaan bentuk kerjasama dan siapa yang akan bertindak atas nama penyedia jasa pemborongan yang tergabung dalam kerjasama tersebut;
Kewenangan para pihak sebagai wakil badan hukum atau pribadi.
2.3. Isi Perjanjian Jasa Pemborongan
Perjanjian pengadaan memuat ketentuan tentang:
- Kesepakatan para pihak untuk mengadakan perjanjian; - Hak dan kewajiban para pihak;
- Nilai kontrak yang telah disepakati; - Cara pembayaran;
- Jangka waktu pelaksanaan perjanjian;
- Ketentuan tentang mulai dan berakhirnya kontrak;
- Sanksi apabila para pihak melanggar ketentuan dalam perjanjian; - Keadaan kahar memaksa (force majeure);
Pilihan proses penyelesaian sengketa perjanjian dapat melalui jasa penengah, peradilan umum atau lembaga arbitrase. Apabila di dalam kontrak tidak ada ketentuan mengenai pilihan penyelesaian sengketa maka dianggap secara hukum diselesaikan di peradilan umum. Dan apabila memilih diselesaikan di lembaga arbitrase maka harus ditentukan di dalam kontrak
2.4. Penutup Perjanjian
Penutup perjanjian memuat tanda tangan para pihak yang membuat perjanjian. Apabila perjanjian tersebut disyahkan notaris maka pada bagian penutup, disamping tanda tangan para pihak juga ada tanda tangan saksi dan tanda tangan notaries.
2.5. Lampiran Perjanjian
Lampiran perjanjian merupakan salah satu kesatuan dengan perjanjian, memuat: - Naskah dokumen kontrak yang dilengkapi setelah klarifikasi;
- Biaya pelaksanaan pekerjaan;
- Barang dan fasilitas yang disediakan pengguna jasa pemborongan;
- Peralatan dan barang yang akan disediakan oleh penyedia jasa pemborongan; - Dokumen usulan biaya;
- Berita acara klarifikasi, dan negosiasi;
- Surat keputusan penetapan penyedia jasa pemborongan.
Huruf C Bab II Lampiran I Keppres No. 80/2003 memuat ketentuan mengenai surat perjanjian pengadaan barang/jasa sebagai berikut :
Kerangka surat perjanjian pengadaan barang/jasa terdiri dari : a. Pembukaan (Komparasi)
Pembukaan adalah bagian dari surat perjanjian yang meliputi : 1) Judul Kontrak;
2) Nomor Kontrak; 3) Tanggal Kontrak; 4) Kalimat Pembuka;
5) Penandatanganan Kontrak; 6) Para Pihak Dalam Kontrak;
b. Isi
1) Pernyataan bahwa para pihak telah sepakat atau setuju untuk mengadakan kontrak mengenai obyek yang dikontrakkan sesuai dengan jenis pekerjaannya;
2) Pernyataan bahwa para pihak telah menyetujui besarnya harga kontrak. Harga kontrak harus ditulis dengan angka dan huruf, serta rincian sumber pembiayaannya;
3) Pernyataan bahwa ungkapan-ungkapan dalam perjanjian harus mempunyai makna yang sama seperti yang tercantum dalam kontrak;
4) Pernyataan bahwa kontrak yang dibuat ini meliputi beberapa dokumen dan merupakan satu kesatuan yang disebut kontrak;
5) Pernyataan bahwa apabila terjadi pertentangan antara ketentuan yang ada dalam dokumen-dokumen perjanjian/kontrak maka yang dipakai adalah dokumen urutannya lebih dulu;
6) Pernyataan mengenai persetujuan para pihak untuk melaksanakan kewajibannya masing-masing, yaitu pihak pertama membayar harga kontrak dan pihak kedua melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan dalam kontrak; 7) Pernyataqan mengenai jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, yaitu kapan
dimulai dan diakhirinya pekerjaan terseburt
8) Pernyataan mengenai kapan mulai efektif berlakunya kontrak.
c. Penutup
Penutup adalah bagian surat perjanjian yang memuat :
1) Pernyataan bahwa para pihak dalam perjanjian ini telah menyetujui untuk melaksanakan perjanjian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia pada hari dan tanggal penandatangana perjanjian tersebut;
2) Tanda tangan paa pihak dalam surat perjanjian dengan dibubuhi meterai
2.6. Syarat Hukum Perjanjian
Sebagai dasar hukum dan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan jasa pemborongan oleh para pihak, maka dokumen kontrak harus disusun berdasarkan prinsip dan syarat hukum perjanjian/kontrak sebagai berikut :
• Para pihak dalam perjanjian/kontrak harus jelas yaitu orang atau badan hukum yang mempunyai kewenangan atau berhak dan mempunyai kemampuan bertindak; • Obyek yang diperjanjikan adalah barang/jasa yang nyata dan ada dalam
perniagaan;
• Perjanjian/kontrak dibuat secara syah dan mengikat bagi para pihak yang menandatanganinya;
• Kedudukan para pihak dalam hubungan kontrak serta dalam hak dan kewajiban sama (hubungan yang dapat saling menuntut/klaim);
• Perjanjian/kontrak dibuat tanpa ada paksaan, kekhilafan dan kekeliruan yang disengaja;
• Perjanjian/kontrak harus disusun tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Dalam hal penyedia adalah: (1) PT, maka yang menandatangani kontrak adalah direksi atau pejabat yang ditunjuk mwakili PT sesuai dengan akta pendirian PT; (2) CV, maka yang menandatangani kontrak adalah pengurus CV yang ditunjuk mewakili CV sesuai dengan akta pendirian CV;(3) LSM, NGO, maka yang menandatangani kontrak adalah pimpinan LSM/NGO sesuai dengan akta pendirian LSM/NGO; (4) Lembaga penelitian/pengabdian masyarakat adalah pimpinan lembaga tersebut; (5) Koperasi, maka yang menandatangani kontrak adalah pengurus koperasi yang ditunjuk mewakili koperasi sesuai dengan akte pendirian koperasi; (6) Perseorangan maka yang menandatangani adalah orang tersebut karena mereka mewakili diri sendiri.
• Dokumen kontrak asli yang ditandatangani oleh para pihak sebanyak 2 (dua) dokumen; yang masing-masing disimpan oleh pihak pengguna dan pihak penyedia jasa pemborongan.;
• Dokumen kontrak ditandatangani di atas meterai secukupnya atau di kertas bermeterai;
• Para pihak yang memerlukan dokumen kontrak keperluan lain dibuatkan salinannya.
SURAT PERJANJIAN Nomor : ………..
ANTARA
KANTOR/SATUAN KERJA/ PROYEK/BAGIAN PKOYEK
...
DAN
...
(nama perusahaan)
UNTUK
MELAKSANAKAN PEKERJAAN JASA PEMBORONGAN
...
(nama pekerjaan yang akan dilaksanakan)
Surat Perjanjian ini dibuat di ... ... pada hari ... ………... tanggal
... ……….bulan ...tahun ...
(tempat, tanggal, bulan dan tahun penandatanganan Surat Perjanjian) antara
………. (Nama Kepala/Satuan Kerja/Pemimpin Proyek/Bagian Proyek),
selanjutnya disebut PIHAK KESATU, dan ...
(NAMA PEMIMPIN perusahaan yang mengikat perjanjian), selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.
Termasuk semua lampiran merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan yang selanjutnya disebut KONTRAK tertanggal ……….. 200..
MAKA DENGAN INI Kedua Belah Pihak menyetujui semua ketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal berikut:
1. Kata-kata dan ungkapan-ungkapan dalam surat perjanjian ini mempunyai arti yang sama sebagaimana yang dituangkan di dalam syarat-syarat surat perjanjian di bawah ini.
2. PIHAK KEDUA harus melaksanakan, menyelesaikan, dan memperbaiki pekerjaan, yaitu ………. (nama pekerjaan) sesuai dengan surat perjanjian ini dan lampirannya (kontrak).
Waktu penyelesaian pekerjaan dihitung sejak tanggal mulai kerja, adalah ……….. (………..) hari kalender.
3. Dokumen Kontrak yang ditentukan di bawah ini harus dibaca serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kontrak, yaitu :
a. Surat Perjanjian
b. Surat Penunjukan Penyedia Jasa ; c. Surat Penawaran ;
d. Addendum Dokumen Lelang (bila ada) ; e. Syarat-syarat Khusus Kontrak ;
f. Syarat-syarat Umum Kontrak ; g. Spesifikasi Teknis ;
h. Gambar-Gambar ;
i. Daftar Kuantitas dan Harga ;
j. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak.
4. Syarat-syarat Dokumen Kontrak mengikat Kedua Belah Pihak kecuali diubah dengan kesepakatan bersama.
5. Sesuai dengan ketentuan kontrak :
a. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan, menyelesaikan, memperbaiki pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanent maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang terinci dalam kontrak.
b. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan, menyelesaikan dan memperbaiki seluruh pekerjaan sesuai ketentuan kontrak, sampai diterima dengan baik oleh PIHAK KESATU.
6. Sesuai dengan ketentuan kontrak :
a. PIHAK KESATU wajib menyediakan fasilitas untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
b. PIHAK KESATU wajib membayar kepada PIHAK KEDUA atas pelaksanaan, penyelesaian, dan perbaikan pekerjaan berdasarkan hasil pengukuran, harga satuan pekerjaan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
7. Harga kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) diperoleh dari perkiraan kuantitas pekerjaan dan harga satuan pekerjaan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah Rp. ……….. (………..)
8. Surat Perjanjian ini berlaku mengikat Kedua Belah Pihak sejak tanggal ditandatangani. Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan setelah Surat Perjanjian ditandatangani.
9. Kecuali jika disepakati lain oleh Kedua Belah Pihak, alamat PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA adalah :
(nama dan alamat kantor/satuan kerja/proyek/bagian proyek)
Alamat PIHAK KEDUA
………..
(nama dan alamat kantor penyedia jasa)
10. Dengan tidak mengurangi kekuatan pasal 43. Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak, Kedua Belah Pihak setuju bahwa untuk perjanjian ini memilih tempat kediaman yang tetap dan seandainya perselisihan yang tidak dapat dimusyawarahkan (melalui mediasi, konsiliasi, dan artibrase), maka Kedua Belah Pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan melalui kantor Panitera Pengadilan Negeri ………di ……… (Pengadilan Negeri Lokasi Kantor/Satuan Kerja/Proyek/
Bagian Proyek).
DENGAN DEMIKIAN, Kedua Belah Pihak telah sepakat untuk menandatangani Surat Perjanjian ini pada tanggal tersebut diatas.
PIHAK KEDUA
(nama, jab atan, nama perusahaan)
(………)
(nama jelas)
PIHAK KESATU
(kepala kantor/satuan kerja/ proyek/b agian proyek)
(………..) (nama jelas) Materai Rp. 6000,- Bertanggal, tanda tangan, cap Materai Rp. 6000,- Bertanggal, tanda tangan, cap
RANGKUMAN
Surat Perjanjian Kontrak Pekerjaan Jasa Pemborongan disusun menurut suatu kaidah yaitu pembukaan perjanjian, isi perjanjian, penutup perjanjian dan lampiran perjanjian.
Pembukaan perjanjian memuat ketentuan tentang judul dan nomor kontrak ; tempat, hari, tanggal, bulan dan tahun penanda tangan kontrak ; identitas para pihak yang menanda tangani kontrak.
Isi perjanjian memuat ketentuan tentang hak dan kewajiban para pihak, nilai kontrak, cara pembayaran, jangka waktu pelaksanaan, sanksi apabila para pihak melanggar ketentuan perjanjian, keadaan kahar.
LATIHAN
Apabila terjadi sengketa antara pihak dalam suatu surat perjanjian, bagaimana cara penyelesaiannya? Uraikan dengan jelas!
BAB 3
SYARAT-SYARAT UMUM DAN SYARAT-SYARAT KHUSUS
3.1 Umum
Syarat-syarat Umum Kontrak adalah bagian dari Surat Perjanjian yang memuat dan mengatur hal-hal yang diperjanjikan seperti ketentuan mengenai batasan pengertian istilah yang digunakan, hak, kewajiban, tanggung jawab termasuk tanggung jawab pada pekerjaan yang di sub kontrakkan, sanksi, penyelesaian perselisihan, resiko pembayaran, jaminan, asuransi, perpajakan, penyesuaian kerja dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam pelaksanaan kontrak bagi setiap pihak. Sayarat-syarat khusus kontrak memuat ketentuan-ketentuan yang lebih spesifik sebagaimana yang dirujuk dalam pasal-pasal syarat Umum Kontrak. Syarat-syarat Khusus juga memuat perubahan, penambahan atau penghapusan ketentuan dalam Syarat-syarat Umum Kontrak dan sifatnya lebih mengikat.
Secara garis besar isi Syarat-syarat Umum dan Syarat-syarat Khusus Kontrak meliputi hal-hal sebagai berikut :
1). Definisi; 2). Interpretasi;
3). Bahasa dan Undang-undang;
4). Wewenang dan Keputusan Direksi Pekerjaan; 5). Delegasi;
6). Komunikasi; 7). Subkontrak; 8). Kontraktor lainnya; 9). Personil;
10). Risiki-risiko Pemilik dan Kontraktor; 11). Risiko Pemilik;
12). Risiko Kontraktor; 13). Asuransi;
14). Laporan Investigasi Lapangan; 15). Pertanyaan Mengenai Data Kontrak; 16). Pelaksanaan Pekerjaan oleh Kontraktor;
17). Pekerjaan Harus Selesai Pada Rencana Tanggal Penyelesaian;
19). Keselamatan; 20). Penemuan-penemuan; 21). Penyerahan Lapangan; 22). Memasuki Lapangan; 23). Instruksi; 24). Perselisihan; 25). Penyelesaian Perselisihan; 26). Penggantian Adjudicator; 27). Program;
28). Pengunduran Rencana Tanggal Penyelesaian; 29). Percepatan;
30). Penundaan Atas Perintah Direksi Pekerjaan; 31). Rapat Pelaksanaan;
32). Peringatan Dini;
33). Penemuan Cacat Mutu; 34). Pengujian;
35). Perbaikan Cacat Mutu;
36). Cacat Mutu Yang Tidak Diperbaiki; 37). Daftar Kuantitas;
38). Perubahan Kuantitas; 39). Perintah Perubahan;
40). Pembayaran Untuk Perubahan; 41). Proyeksi Arus Uang;
42). Sertifikat Pembayaran; 43). Pembayaran; 44). Peristiwa Kompensasi; 45). Pajak; 46). Mata Uang; 47). Penyesuaian Harga; 48). Retensi; 49). Denda Keterlambatan;
50). Bonus atas Pekerjaan Yang Selesai Sebelum Waktunya; 51). Uang Muka;
52). Jaminan-jaminan; 53). Pekerjaan Harian; 54). Biaya Perbaikan;
55). Penyelesaian; 56). Penyerahan; 57). Perhitungan Akhir;
58). Petunjuk Pengoperasian dan Pemeliharaan; 59). Pemutusan;
60). Pembayaran pada Pemutusan; 61). Pemanfaatan Milik Kontraktor; 62). Kegagalan.
3.2 Syarat-syarat Umum Kontrak
Dalam Kepres 80/2003, isi syarat-syarat umum telah ditetapkan yaitu mengatur
tentang :
a. Ketentuan umum
1). Definisi 2). Penerapan3). Asal Barang dan Jasa
4). Penggunaan Dokumen-dokumen Kontrak dan Informasi 5). Hak Paten, Hak cipta, dan Merek
6). Jaminan 7). Asuransi 8). Pembayaran 9). Harga
10). Amandemen Kontrak
11). Hak dan Kewajiban Para Pihak 12). Jadual Pelaksanaan Pekerjaan 13). Pengawasan
14). Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan 15). Keadaan Kahar (force majeure)
16). Itikad Baik
17). Pemutusan Kontrak 18). Penyelesaian Perselisihan 19). Bahasa dan Hukum 20). Perpajakan
21). Korespondensi
b. Ketentuan khusus
1). Personil2). Penilaian Pekerjaan sementara oleh Pengguna Jasa 3). Penemuan-penemuan
4). Kompensasi 5). Penangguhan 6). Hari Kerja 7). Pengambilalihan
8). Pedoman Pengoperasian dan Perawatan 9). Penyesuaian Biaya
c. Uraian dan penjelasan Syarat-syarat Umum Kontrak telah ditetapkan dalam Kepmen Kimpraswil No. 349/KPPS/M/2004 sebagai berikut :
Ketentuan Umum 1. Definisi :
1.1. Dalam Syarat-syarat Umum Kontrak ini kata-kata dan ungkapan-ungkapan harus mempunyai arti seperti yang dimaksudkan atau didefinisikan disini.
a. Jasa Pemborongan adalah layanan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi teknis dan spesifikasinya ditetapkan pengguna jasa dan proses serta pelaksanaannya diawasi oleh pengguna jasa atau pengawas konstruksi yang ditugasi ;
b. Pengguna Jasa adalah kepala kantor/ satuan kerja/ pemimpin
proyek/ pemimpin bagian proyek sebagai pemilik pekerjaan yang bertanggungjawab atas pengadaan jasa dalam lingkungan kantor/satuan kerja/ proyek/bagian proyek tertentu. Nama jabatan dan alamat pengguna jasa tercantum dalam syarat-syarat khusus kontrak,
c. Kepala Kantor/satuan kerja adalah pejabat structural departemen
yang bertanggungjawab atas pelaksanaan pengadaan jasa yang di biayai dari dana anggaran belanja rutin APBN ;
d. Pemimpin proyek/pemimpin bagian proyek adalah pejabat yang
diangkat oleh Menteri/pejabat yang diberi kuasa, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pangadaan jasa yang di biayai dari dana anggaran belanja pembangunan APBN ;
e. Penyedia Jasa adalah badan usaha yang kegiatan usahanya
menyediakan layanan jasa ;
f. Sub Penyedia Jasa adalah penyedia jasa yang mengadakan
perjanjian kerja dengan penyedia jas a penanggung jawab kontrak. u n t u k me la k s a n a k a n sebagian p e k e r ja a n setelah d is e t u ju i oleh direksi pekerjaan:
g. Panitia pengadaan adalah t im yang diangkat o le h pengguna ja s a
u n t u k me la k s a n a k a n pemilihan penyedia jasa;.
h. Kontrak adalah p e r ik a t a n hukum a n t a r a pengguna jasa dengan
penyedia jasa dalam pelaksanaan pengadaan jasa:
i. Kontrak harga satuan adalah kontrak pengadaan ja s a
pelaksanaan konstruksi atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas vvaktu tertentu berdasarkan harga satuan u n t u k setiap satuan/unsur pekerjaan d e n g a r spesifikasi teknis tertentu. yang kuantitas p e k e r ja a n n y a ma s ih b e r s if a t p e r k ir a a n s e me n t a r a , sedangkan p e mb a y a r a n n y a didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas k u a n t it a s p e k e r ja a n y a n g t e la h dilaksanakan oleh penyedia jasa;
j. Dokumen kontrak adalah keseluruhan dokumen yang mengatur
hubungan hukum antara pengguna jasa dan penyedia jasa untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan. yang terdiri dari:
1) Surat Perjanjian
2) Surat penunjukan penyedia jasa: 3) Surat penawaran;
4) Adendum dokumen lelang (bila ada): 5) Syarat-syarat khusus kontrak: 6) Syarat-syarat umum kontrak; 7) Spesifikasi teknis;
8) Gambar-gambar;
9) Daiftar k u a nt it a s dan harga;
10).Dokumen la in yang tercantum dalam la mp iran kontrak;
k. Harga kontrak adalah harga yang tercantum dalam surat p e n u n j u k a n
penyedia ja s a yang s e la n ju t n y a d is e s u a ik a n menurut ketentuan kontrak
m. Direksi pekerjaan adalah pejabat atau orang yang ditentuk a n d a la m
syarat-syarat khusus k o n t r a k u n t u k me n g e lo la a d min is t r a s i kontrak dan mengendalikan pekerjaan. Pada umumnya d ir e k s i pekerjaan d ija b a t o le h pengguna jasa. namun dapat dijabat o le h orang lain yang d it u n ju k oleh pengguna jasa
n. Direksi teknis adalah t im yang ditunjuk oleh d ir e k s i p e k e r ja a n yang
b e r t u g a s u n t u k mengawasi pekerjaan
o. Daftar kuantitas dan harga adalah daltar kuantitas yang telah diisi
harga satuan dan j u m l a h biaya keseluruhannya yang merupakan bagian dari penawaran
p. Mata pembayaran utama adalah mata pembayaran pokok dan
penting yang nilai bobot kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh persen) dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya terbesar yang ditetapkan dalam dokumen lelang.
q. Pekerjaan harian adalah pekerjaan yang pembayarannya
berdasarkan penggunaan tenaga kerja, bahan dan peralatan
r. Pekerjaan sementara adalah pekerjaan penunjang yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan permanen
s. Perintah perubahan adalah perintah yang diberikan oleh direksi
pekerjaan kepada penyedia jasa untuk melakukan perubahan pekerjaan,
t. Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia jasa
yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). yang dikeluarkan oleh pengguna jasa
u. Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan
pertama pekerjaan, dinyatakan dalam berita acara penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh pengguna jasa
v. Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak yang ditentukan
dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan;
w. Mediator adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan pengguna
jasa dan penyedia jasa untuk menyelesaikan perselisihan pada kesempatan pertama ;
x. Konsiliator adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan
pengguna jasa dan penyedia jasa untuk menyelesaikan perselisihan pada kesempatan kedua;
y. Arbiter adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan pengguna
jasa dan penyedia jasa. atau ditunjuk oleh pengadilan negeri, atau ditunjuk oleh lembaga arbitrase. untuk memberikan putusan mengenai sengketa tertentu yang diserahkan penyelesaiannya melalui arbitrase ;
z. Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah
diserahterimakan oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa menjadi tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak, dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan/atau keselamatan umum.
2. Penerapan :
2.1. Ketentuan-ketentuan pada syarat-syarat umum kontrak harus diterapkan secara luas tanpa melanggar ketentuan yang ada dalam dokumen kontrak keseluruhan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.2. Dokumen kontrak harus diinterpretasikan dalam urutan kekuatan hukum sebagai berikut:
a. Surat Perjanjian;
b. Surat Penunjukan Penyedia Jasa: c. Surat Penawaran;
d. Adendum Dokumen Lelang (bila ada): e. Syarat-Syarat Khusus Kcntrak;
f. Syarat-Syarat Umum Kontrak; g. Spesifikasi Teknis;
h. Gambar-Gambar;
i. Daftai Kuantitas daa Harga.