• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2007,p11), penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam pelaksanaannya metode penelitian yang dilakukan adalah survey, yaitu penelitian dilakukan pada suatu populasi dengan menganalisis data yang diperoleh dari populasi itu sendiri. Unit analisis yang dituju adalah individu, yaitu para konsumen dari Sanken dan informasi yang didapat dari pelanggan tersebut hanya dikumpulkan satu kali pada waktu tertentu atau disebut juga Cross-Sectional.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus merupakan penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari objek yang diteliti, serta interaksinya dengan lingkungan. Tujuan stidu kasus adalah melakukan penyelidikan secara mendalam mengenai subyek tertentu (indriantoro dan Supomo, 2002, p26).

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui persepsi pelanggan tentang kualitas produk yang sudah dirasakan (perceived quality) dan brand image produk Sanken. Dan juga untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kedua variable tersebut secara bersamaan terhadap keputusan pembelian konsumen produk elektronik produk.

(2)

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Keterangan:

 T – 1 : Tujuan Penelitian 1 :

Untuk mengetahui pengaruh antara persepsi kualitas terhadap keputusan

pembelian produk elektronik Sanken dimata para pengunjung Service

 T – 2 : Tujuan Penelitian 2 :

Untuk mengetahui pengaruh antara citra merek terhadap keputusan

pembelian Sanken

 T – 3 : Tujuan Penelitian 3 :

Untuk mengetahui pengaruh simultan antara persepsi kualitas dan citra

merek terhadap keputusan pembelian konsumen.

Tujuan Desain Penelitian

Penelitian

Jenis &

Metode Penelitian Unit Analisis Time Horison

T - 1 Deskriptif - Survey

Individu

(Pengunjung Service Center

Sanken Cross sectional

T - 2 Deskriptif - Survey

Individu

(Pengunjung Service Center

Sanken ) Cross sectional

T - 3 Deskriptif - Survey

Individu

(Pengunjung Service Center

(3)

3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Konsep variabel Sub variabel Indikator Deskriptor Skala

Persepsi kualitas Persepsi konsumen terhadap keseluruan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasayang sama dengan maksud yang diharapkan . 1. Kinerja (Performance) 2. Fitur (Fetures) 3. Serviceability 3. . Konformasi (Conformance)

4. Fit and Finish

5. Keandalan (Reability) 6. . Keawetan (Durability) 7. Aeschetics Kinerja Keragaman Pelayanan Kualitas Produk Kualitas Inovasi Kualitas Material produk Ketahanan Produk Warna Layout ruangan display a. Kinerja Produk a. Keragaman Produk a. Kualitas layanan delivery order shopping services b. Kualitas Layanan produk a. Kualitas Produk secara Fisik b. Kualitas fungsi produk a. Kualitas inovasi produk a. Kepercayaan mengenai material yang ramah lingkungan.

b. Kualitas tinggi yang konsisten

a. Daya tahan dan Keawetan Produk

a. Warna Produk

a. Tampilan ruangan

(4)

Brand Image Kesan ataupun persepsi konsumen terhadap objek penelitian , yaitu produk elektronik Sanken. 1. Merchandise 2.Pelayanan purna jual 3. Pelayanan 4. Promosi 5. Citra 6. Store Ambiance 7. Lokasi 1. Harga Produk 2. Harga sebanding dengan nilai 1. Kemasan Produk 1. Kinerja pelayanan karyawan 1. Fitur Pelayanan 1. Berbagai promosi produk 1. Citra Produk 2. Familiaritas 1. Kenyaman Layanan

1. Lokasi yang mudah dijangkau

a. Harga Kompetitif

a. Harga Dikaitkan Dengan Nilai

a. Kemasan Produk yang akan Dijual

a. Keramahan dan Kesopanan Pelayanan b. Menjawab kebutuhan pelanggan c. Pengetahuan tenatng produk a. Kemudahan proses pembayaran a. Promosi penjualan langsung

b. Iklan produk Sanken

a. Citra produk dimata konsumen a. Familiaritas Terhadap Merk Sanken a. Atmosfir ruang layanan yang menyenangkan

a. Lokasi yang mudah dijangkau dan strategis

(5)

Keputusan Pembelian

Sikap dan tindakan serta persepsi konsumen untuk menentukan pilihan dalam membeli suatu produk berdasarkan pertimbangan dan faktor-faktor tertentu seperti implikasi dari suatu ekuitas merek yang kuat. 1. Pengenalan Masalah 2. Pencarian Informasi 3. Evaluasi Alternatif 4. Keputusan Pembelian 5. Perilaku Pasca Pembelian. 1. Kebutuhan Konsumen 2. Adanya masalah kebutuhan sehari-hari 3. Selera Konsumen 4. Pendapatan Konsumen 1. Mencari Informasi 2.Mempertimbangka n Merek 1. Evaluasi Merek Produk 2. Penetapan Harga 1. Keinginan Konsumen untuk membeli 2. Pemilihan akan merek produk yang dibeli 1. Harapan ke depan 2. Kepuasan konsumen setelah pembelian 3. Rekomendasi untuk konsumen lainnya a. Produk yangDiingkan a. Kebutuhan Rumah Tangga Sehari-hari a. Selera Terhadap Produk

a. Harga Produk sesuai dengan Daya Beli

a. Informasi Harga b. Informasi orang lain

a. Mencari merek elektronik lain. a. Membandingkan Merek a. Membandingkan Harga a. Adanya kesesuaian dengan selera dan kebutuhan b. Kemudahan pengoperasian produk. a. Pemilihan merek yang dikenal a. Harapan mengenai kualitas yang lebih baik a. Tidak akan berpindah merek

a. Ajakan kepada orang lain untuk membeli produk.

(6)

3.3 Jenis dan Sumber Data

Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data

TUJUAN DATA JENIS DATA SUMBER DATA

T1 Pengaruh Persepsi

Kualitas dengan

kepututsan

pembelian

konsumen.

Data Kuantatif Primer-Kuesioner &

wawancara

T2 Pengaruh Citra

Merek dengan

keputusan pembelian

konsumen.

Data Kuantatif Primer-Kuesioner &

wawancara

T3 Pengaruh persepsi

kualitas dan citra

merek dengan

keputusan pembelian

konsumen.

Data Kuantatif Primer-Kuesioner &

wawancara

3.3.1 Teknik Pengumpulan Data

Penulis menggunakan dua sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data

sekunder.

1. Sumber data primer adalah sumber data asli yang dikumpulkan oleh periset untuk

(7)

langsung dari sumbernya (Istijanto, 2005, p45). Penulis akan mendapatkan data secara

langsung melalui wawancara dan kuesioner.

a. Wawancara (interview), yaitu penulis melakukan wawancara secara langsung dengan

pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan untuk mendapatkan data-data

yang diperlukan.

Merupakan metode pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara

langsung kepada kepada manajer HRD dan staf penting di PT. Istana Argo Kencana,

untuk memperoleh data yang lebih jelas, akurat dan up to date berkaitan dengan

penelitian ini. Sifat wawancara yang dilakukan adalah wawancara tidak terstruktur

dimana peneliti hanya menggunakan pedoman berupa garis-garis besar pertanyaan

yang akan ditanyakan

b. Kuesioner, yaitu penulis melakukan teknik pengumpulan data dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden.

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala

Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Kuncoro, 2007, p20).

2. Sumber data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain

untuk tujuan yang lain (Istijanto, 2005, p38). Data sekunder berisikan

informasi-informasi yang telah ada dan dikumpulkan untuk melengkapi data primer.

Data-data sekunder ini diperoleh melalui studi literatur dengan cara melihat,

membaca, dan mencatat buku-buku, tesis, dokumen-dokumen perusahaan yang

bersangkutan dan berhubungan dengan topik penelitian skripsi serta data-data

(8)

3.5 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

probability sampling. Metode yag digunakan adalah Simple Random Sampling yang

merupakan cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak

tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Hal ini

dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen (sejenis)

Secara umum, besarnya konsumen dari suatu merek produk jarang diketahui

dengan pasti. Disamping itu produk dengan asosiasi dan persepsi / tanggpan yang kuat

umumnya memiliki populasi konsumen yang besar. Oleh karenanya, maka dalam

penelitian ini digunakan sampel. Sampel adala suatu segmen dari populasi yang

diperoleh dalam riset pemasaran untuk mewakili populasi secara keseluruhan.

Menurut Durianto , et. All (2004, p 26). Sampel adalah sebagian dari observasi

yang dipilih dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan

dapat mewakili popualasinya. Populasi berarti keseluruhan unit/ individu dalam ruang

lingkup dan waktu yang ingin diteliti.

PT. Istana Argo kencana ingin mengetahui persepsi kualitas dan brand image

terhadap keputusan pembelian konsumen dan survey kepada para konsumen Sanken di

layanan purna jual Sanken cabang Pluit

Sedangkan kumpulan data didapat merupakan hasil dari pembagian kuesioner pada

pengunjung Service Center Sanken dan hasil data pelanggan dari PT. Istana Argo

Kencana sendiri. Setiap harinya +/- 100 orang yang mendatangi Pusat Layanan Servis

Sanken cabang Pluit , karena metode yang periset pakai adalah metode pengambilan

sampel probabilitas, maka setiap harinya periset menyebarkan kuesioner secara acak

(9)

Sampel penelitian jumlahnya tidak tentu setiap harinya. Diperkirakan dalam 1 bulan

populasi service center tersebut mencapai 3.000 pengunjung yang resmi dan secara

otomatis memiliki member card Sanken , dari hasil penelitian populasi kemudian diolah

kembali dengan metode Slovin sehingga mendapatkan angka 97 sampel atau responden.

3.5.1 Teknik Pengolahan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability

sampling. Merupakan teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap

anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, yang tergolong teknik probability

sampling, yaitu: Simple Random Sampling adalah cara pengambilan sampel dari anggota

populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam

anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen

(sejenis).(Kuncoro,2007,p41). Populasi penelitian ini adalah para pengunjung Service

Center Sanken, dan mempunyai member card Sanken, karena secara otomatis setelah

mereka membeli barang dan mengembalikan kartu garansi kepada Sanken, mereka akan

didata menjadi member dari Sanken.

Demikian siapa saja dapat dijadikan sebagai responden, tetapi harus memenuhi

kriteria dibawah sebagai berikut:

 Responden merupakan pengunjung Service Center Sanken

 Mempunyai member card Sanken

 Responden tahu, Mengenal, Pernah Memakai Produk Elektronik Sanken

Berkaitan dengan teknik pengambilan sampel, Arikunto (Kuncoro, 2007, p210)

mengemukakan bahwa: Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek kurang dari 100,

maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

(10)

Populasi dalam peneliatian ini adalah seluruh konsumen Segeer Bakery yang memiliki

member card yang berjumlah 368 orang. Memperhatikan pernyataan di atas, karena jumlah

populasi lebih dari 100 orang, maka penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan

sampel secara acak (Random sampling). Sedangkan teknik pengambilan sampel

menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin (Kuncoro, 2007, p210) sebagai berikut:

1

.

2

d

N

n

n

Dimana: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

d2= Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%)

Diketahui : (sampel menggunakan jumlah konsumen (member) pada Service Centre

Sanken, pada bulan November dan Desember 2007)

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:

maka : n = 3.000 1 + 3.000 (0,1)2

n = (96.774 penelitian)

jadi, jumlah sampel minimum yang harus diambil dibulatkan menjadi 97 konsumen .

3. 6 Skala Analisis Skala Likert

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Kuncoro,2007, p20). Skala Likert

(11)

mudah dan cepat dibuat. Skala Likert banyak digunakan dalam riset-riset pemasaran

yang menggunakan metode survei dan dapat dikategorikan sebagai skala interval.

( Isijanto 2005, p88) .

Jadi, kita dapat mempelajari bagaimana respon berbeda dari satu orang ke orang lain

dan bagaimana respon berbeda antar berbagai objek. Dalam skala ini, responden diminta

untuk memberikan respon terhadap setiap pertanyaan dengan memilih salah satu

diantara lima pilihan dengan bobot yang berbeda, yaitu :

 Sangat tidak setuju/ tahu/ suka/ berkualitas = 1

 Tidak setuju/ tahu/ suka/ berkualitas = 2

 Netral = 3

 Setuju / tahu/ suka / berkualitas = 4

 Sangat setuju/ tahu/ suka/ berkualitas = 5

3.7 Metode Analisis

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis

korelasi, yaitu Pearson Product Moment setelah itu dilanjutkan dengan Regresi

Sederhana dan Regresi Berganda. Uji korelasi untuk mengetahui korelasi antar variabel

dan tingkat signifikansinya. Uji regresi digunakan untuk mencari pengaruh antar variabel.

Dalam uji ini digunakan regresi linier untuk menganalisis T-1 dan T-2 , sedangkan regresi

ganda untuk menganalisis T-3 dengan rumus sebagai berikut (Kuncoro, 2007, p224) :

Persamaan regresi dirumuskan: Ŷ =

a

+

b X

Dimana:

Ŷ = (baca Y topi) subyek variabel terikat yang diproyeksikan

(12)

ɑ = Nilai konstan harga Y jika X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai

peningkatan (+) atau nilai penurunan ( - ) variabel Y

b

2 2

.

.

.

.

 

Y

X

n

Y

X

XY

n

a

.

.

n

X

b

Y

Persamaan regresi ganda dirumuskan:

Ŷ =

a

+

b

1

X

1 +

b

2

X

2

3.7.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sejauh mana suatu alat ukur cocok

mengukur apa yang ingin diukur. Jika hasilnya valid berarti instrumen yang diuji dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Suatu kuesioner dapat dikatakan valid (sah) jika pertanyaan suatu kuesioner

Riduwan (2004) dalam Kuncoro (2007, pp216-217) menjelaskan bahwa validitas adalah

suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat

ukur yang kurang valid berarti memilki validitas rendah., untuk menguji validitas alat

ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara

keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor yang

merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus

Pearson Product Moment adalah:

hitung

r

 



2 2 2 2

.

.

.

.

i i i i i i i i

Y

Y

n

X

X

n

Y

X

Y

X

n

Dimana :

(13)

hitung

r

= Koefisien korelasi

X

i = Jumlah skor item

Y

i = Jumlah skor total (seluruh item)

n

= Jumlah responden

Selanjutnya dihitung dengan Uji t dengan rumus :

t

hitung

2

1

2

r

n

r

Dimana : t = Nilai

t

hitung

r = Koefisien korelasi hasil

r

hitung n = Jumlah responden

Distribusi (Tabel t) untuk  = 0.05 dan derajat kebebasan (dk = n - 2)

Kaidah keputusan : jika t hitung> t tabel berarti valid sebaliknya

t hitung < t tabel berarti tidak valid

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r)

sebagai berikut :

Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi

Antara 0,600 – 0,799 : tinggi

Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi

Antara 0,200 – 0,399 : rendah

Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah (tidak Valid)

Dalam penelitian ini, sebelum membagikan kuesioner kepada 97 responden

dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas pertanyaan kuesioner kepada 30 responden.

(14)

hasilnya dibandingkan dengan r hitung pada masing-masing butir pernyataan kuesioner

tersebut.

3.7.2 Uji Reabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keterandalan

atau keajegan) alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan. Uji reliabilitas

instrumen dilakukan dengan rumus alpha. Metode mencari reliabilitas internal yaitu

menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan

adalah Alpha (Kuncoro, 2007, pp220-221).

Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut.

Langkah 1: Menghitung Varians Skor tiap-tiap item dengan rumus:

i

S

N

N

X

X

i i

2 2

Dimana:

S

i = Varians skor tiap-tiap item

2

X

i = Jumlah kuadrat item

X

i

2

X

i = Jumlah item

X

idikuadratkan

N

= Jumlah responden

Langkah 2: Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus:

n

i

S

S

S

S

S

1

2

3

...

Dimana:

S

i = Jumlah Varians semua item

n

S

S

S

(15)

Langkah 3: Menghitung Varians total dengan rumus:

t

S

N

N

X

X

t t

2 2

Dimana:

S

t = Varians total

2

X

t = Jumlah kuadrat

X

total

2

X

t = Jumlah

X

total dikuadratkan

N

= Jumlah responden

Langkah 4: Masukkan nilai Alpha dengan rumus:

t i

S

S

k

k

r

1

1

11

Dimana:

r

11 = Nilai Reliabilitas

S

i = Jumlah varians skor tiap-tiap item

t

S

= Varians total

k

= Jumlah item

Kemudian diuji dengan Uji reliabilitas instrument dilakukan dengan rumus Korelasi

Pearson Moment dengan teknik belah dua awal-akhir yaitu:

b

r

 



2 2 2 2

.

.

.

.

Y

Y

n

X

X

n

Y

X

XY

n

Harga

r

xyatau

r

b ini baru menunjukkan reliabilitas setengah tes. Oleh karena disebut

r

awalakhir. Untuk mencari reliabilitas seluruh tes digunakan rumus Spearman

(16)

Brown yakni: b b

r

r

r

1

.

2

11 untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau

tidak digunakan distribusi (Tabel r) untuk  = 0,05 atau  = 0,01 dengan derajad

kebebasan (dk = n – 2). Kemudian membuat keputusan membandingkan

r

11 dengan

.

tabel

r

Adapun kaidah keputusan: Jika

r

11 >

r

tabel berarti Reliabel dan

r

11 <

r

tabel

berarti Tidak Reliabel.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan cara one shot atau

pengukuran sekali saja. Pengukuran kehandalan butir pertanyaan dengan skala

menyebarkan kuesioner pada responden, kemudian hasil skornya diukur korelasinya

antara skor jawaban pada butir pertanyaan yang sama dengan bantuan komputer

program SPSS 14 dengan fasilitas Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel

dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60 (Sunyoto, 2007,

p74).

3.7.3 Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas

Dalam persamaan regresi berganda perlu juga diuji mengenai sama atau tidak

varians dari residual observasi yang satu dengan observasi yang lainnya. Jika residualnya

mempunyai varians yang sama disebut terjadi Homoskedastisitas dan jika variansnya tidak

sama atau berbeda disebut terjadi Heteroskedastisitas.

Analisis uji asumsi klasik heteroskedestisitas hasil output SPSS melalui grafik

scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang merupakan variabel bebas (sumbu X= Y hasil

prediksi) dan nilai residualnya (SRESID) merupakan variabel terikat. (Sumbu Y= Y riil).

Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah maupun di atas titik origin (angka 0) pada

(17)

sumbu Y dan tidak mempunyai pola teratur. Heteroskedastisitas terjadi jika pada

scatterplot titik-titiknya mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun

bergelombang-gelombang (Suntoyo, 2007, pp93-94).

3.7.4 Uji Asumsi Klasik Normalitas

Uji klasik lain yang dapat dilakukan adalah uji normalitas, dimana akan menguji data

variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan.

Berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika

mempunyai data variabel bebas dan data veriabel terikat berdistribusi normal atau sama

sekali normal. Uji normalitas mempunyai dua cara, yaitu cara statistik dan cara grafik

histogtam dan normal probability plots. Cara yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan cara normal probability plots.

Cara normal probability plot lebih handal daripada cara grafik histogram, karena cara

ini membandingkan data riil dengan data distribusi normal (otomatis oleh komputer) secara

kumulatif. Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika garis data riil mengikuti garis

diagonal (Suntoyo, 2007, pp95-104).

3.8 Rancangan Uji Hipotesis 3.8.1 Uji t

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel penjelas secara

individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Rumusnya adalah:

hitung

t

2

1

2

r

n

r

Dimana :

(18)

t = Nilai

t

hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan

t

tabel

r = korelasi parsial yang ditemukan

n = Jumlah sampel

Dasar pengambilan keputusanpengujian adalah :

 Jika t hitung> t tabel maka H0ditolak

 Jika t hitung < t tabel maka H0diterima

Hipotesis 1  Persepsi Kualitas Produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan

pembelian.

 H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Persepsi Kualitas terhadap

keputusan pembelian.

 H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara Persepsi Kualitas terhadap

keputusan pembelian.

Hipotesis dalam bentuk statistik:

 H0 : PYX1= 0

 H1 : PYX1≠ 0

Hipotesis 2  Brand Image berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.

 H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Citra Merek terhadap keputusan

pembelian.

 H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara Citra Merek terhadap keputusan pembelian.

Hipotesis dalam bentuk statistik:

 H0 : PYX2= 0

(19)

3.8.2 Uji F

Uji F digunakan untuk menguji variabel-variabel bebas secara bersama-sama

terhadap variabel terikat. Rumusnya adalah:

F

1

/

1

/

2 2

R

n

k

k

R

F = Nilai

F

hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan

F

tabel

r = korelasi parsial yang ditemukan

n = Jumlah sampel

k = Jumlah variabel bebas

Dasar pengambilan keputusanpengujian adalah :

 Jika t hitung> t tabel maka H0ditolak

 Jika t hitung < t tabel maka H0diterima

Hipotesis 3  Persepsi Kualitas Produk dan Citra Merek berpengaruh secara signifikan

terhadap keputusan pembelian.

 H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Persepsi Kualitas Produk dan Citra

Merek.

terhadap keputusan pembelian.

 H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara Persepsi Kualitas Produk dan Citra Merek

terhadap keputusan pembelian konsumen.

Hipotesis dalam bentuk statistik:

 H0 : PY X1X2= 0

(20)

3.9 Rancangan Implikasi Data

Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu T-1: ingin mengetahui apakah persepsi kualitas

produk (perceived quality on product) dari produk Sanken berpengaruh secara signifikan

terhadap keputusan konsumen untuk membeli produk elektronik Sanken, T-2 : ingin

mentahui apakah citra mereka (brand image) dari produk Sanken berpengaruh signifikan

terhadap keputusan konsumen untuk membeli produk elektronik Sanken, T-3: ingin

mengetahui seberapa besar penagruh antara persepsi kualitas produk (perceived quality on

product) dan citra merek (brand image) terhadap keputusan konsumen untuk membeli

produk elektronik Sanken. Untuk mendapatkan hasil dari setiap tujuan penelitian ini, maka

terlebih dahulu dilakukan survey melalui kuesioner kepada para pelanggan di head office dan

pusat servis produk sanken di Pluit. Dari hasil kuesioner tersebut maka dapat dianalisis

mengenai persepsi kualitas (perceived quality), citra merek( brand image), serta keputusan

pembelian konsumen dan kemudian dilakukan analisis regresi sederhana dan berganda

terhadap variabel-variabel tersebut.

Rancangan implikasi hasil penelitian ini adalah bahwa Sanken dapat mengevaluasi

bagaimana persepsi kualitas produk (perceived quality on product) yang telah diterima oleh

masyarakat dan sejauh mana citra merek (brand image) yang terbentuk di benak para

pelanggan mengenai produk Sanken. Selain itu, apakah kedua variabel tersebut benar-benar

mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk elektronik Sanken. Diharapkan

hasil implikasi yang didapat dari penelitian ini dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi

pelanggan dan juga bagi PT. Istana Argo Kencana. Dengan begitu Sanken dapat terus

mempertahankan pelanggannya agar tetap mengingat sanken untuk produk yang akan

dibelinya dan memnerikan kualita produk dan layanan yang semakin baik untuk meraih pasar

Gambar

Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data

Referensi

Dokumen terkait

Evaluasi proses yang peneliti lakukan yaitu terkait dengan bagaimana siswa selama kegiatan berlangsung. Evaluasi ini dilihat berawal dari mulai pemberian layanan

Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat bimbingan dan kasih-Nya yang begitu besar sehingga skripsi yang berjudul “Upaya

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian kuantitatif deskriptif, karena pada penelitian menggambarkan dua variable, yaitu variabel bebas

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah kinerja Karyawan (Y). 1) Kuantitas hasil kerja, merupakan target jumlah kualitas pekerjaan yang ditetapkan

Memahami lebih dalam dan mengimplementasikan arsitektur Autoencoder (AE) - Dasar arsitektur Autoencoder (AE) diciptakan - Permasalahan dimensi dan dimensionality

Hasil penelitian klien III (SBN) klien kurang bertanggung jawab dan kurang perhatian dari orangtua yang menyebabkan ia berani dengan orang tua. Penerapan

Dalam konteks pemberdayaan ekonomi jemaat, disadari sungguh belum cukup mendapat perhatian serius dari gereja.Padahal mengembangkan kehidupan ekonomi jemaat adalah bagian

a) Konservasi Energi secara umum adalah adalah upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna melestarikan sumber daya energi serta meningkatkan