• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN KONDISI GUA UNTUK PENGEMBANGAN WISATA MINAT KHUSUS DI KAWASAN KARST GUDAWANG, KABUPATEN BOGOR TETI MULYATI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN KONDISI GUA UNTUK PENGEMBANGAN WISATA MINAT KHUSUS DI KAWASAN KARST GUDAWANG, KABUPATEN BOGOR TETI MULYATI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN KONDISI GUA UNTUK PENGEMBANGAN WISATA

MINAT KHUSUS DI KAWASAN KARST GUDAWANG,

KABUPATEN BOGOR

TETI MULYATI

DEPARTEMEN

KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2007

(2)

RINGKASAN

TETI MULYATI. Kajian Kondisi Gua untuk Pengembangan Wisata Minat Khusus di Kawasan Karst Gudawang, Kabupaten Bogor. Dibimbing oleh E.K.S.HARINI MUNTASIB dan ARZYANA SUNKAR.

Maraknya eksploitasi kawasan karst untuk penambangan mengakibatkan banyaknya kerusakan di kawasan karst. Padahal, karst memiliki nilai-nilai penting bagi kehidupan, diantaranya nilai ekologis, ilmiah, ekonomis, sosial dan budaya. Salah satu upaya konservasi kawasan karst yang dapat memberikan keuntungan baik bagi kawasan maupun masyarakat adalah dengan pengembangan kegiatan wisata. Salah satu bentuk wisata yang bisa dikembangkan dapat berupa wisata minat khusus.

Penelitian ini dilakukan di kawasan Karst Gudawang, Kampung Cipining, Desa Argapura, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor selama 3 bulan (Desember 2006 - Februari 2007). Metode yang digunakan adalah metode forward untuk pemetaan gua, sedangkan untuk data potensi wisata menggunakan metode wawancara dan observasi.

Gua Gudawang merupakan salah satu kawasan karst yang dikembangkan sebagai obyek wisata yang mengutamakan gua sebagai obyek utama. Kawasan karst Gudawang terdiri dari 24 gua terbagi atas gua kering dan berair. Sebanyak 2 dari15 gua yang berair, 2 telah dikembangkan untuk wisata masal, 8 gua dapat dikembangkan sebagai wisata minat khusus, 2 gua tidak dapat dilakukan kajian dan 3 gua lainnya tidak dapat ditemukan.

Derajat kesulitan gua – gua ini dibagi menjadi 4 kelas, yaitu mudah, sedang, sulit dan sangat sulit. Gua dengan kriteria mudah adalah Gua Si Patahunan dan Si Kembar. Gua Si Garaan termasuk kriteria sedang. Sedangkan kriteria gua sulit yaitu Si Cayur, Si Aul Ujung dan Si Parat 1. Gua dengan kriteria sangat sulit yaitu Si Aul Tengah dan Si Parat 2. Bahaya-bahaya yang dapat terjadi di dalam gua diantaranya banjir, licin, batuan tajam, jatuh, terpeleset, lumpur dan amoniak berlebih yang dihasilkan dari kotoran kelelawar dan binatang beracun.

Gua Gudawang direkomendasikan untuk kelompok peminat anak-anak, usia sekolah dan umum umur 10 – 50 tahun terutama dalam kisaran klasifikasi umur penelusur untuk setiap kelas gua. Untuk kelas gua mudah berkisar 10-50 tahun, gua kelas sedang antara 13-45 tahun, dan gua kelas sulit adalah 15-40 tahun. Sedangkan untuk gua dengan kelas sangat sulit umur penelusur anatara 17-35 tahun. Pengunjung yang datang mayoritas dari kawasan Bogor. Hal ini membuktikan informasi keberadaan obyek wisata Gua Gudawang dinilai kurang.

Konsep wisata minat khusus yang dapat dikembangkan di Gua Gudawang diutamakan petualangan dan pendidikan Kriteria analisis wisata yang digunakan berupa kriteria daya tarik wisata, iklim, aksesibilitas, sarana, hubungan dengan obyek wisata di sekitarnya, keamanan, daya dukung kawasan, pengaturan pengunjung dan ketersediaan air bersih. Gua gua yang sangat layak dikembangkan yaitu Si Aul Tengah, Si Parat 2 dan Si Garaan. Termasuk gua layak yaitu Si Parat 1, Si Aul Ujung, dan Si Cayur. Sedangkan gua kurang layak yaitu Si Kembar dan Si Patahunan.

(3)

SUMMARY

TETI MULYATI. Study of Caves for Special Interest Development in Gudawang Karst, Bogor. Under the supervision of E.K.S. HARINI MUNTASIB and ARZYANA SUNKAR.

Intensive exploitation in karst such as mining is damaging the area. On the other hand, karst possesses essensial values for human life, including ecological, economical, social and culturals. One form of conservation effort in karst, which can give benefit to local people and karst itself is ecotourism. Ecotourism development in Karst Gudawang can be to the form of special interest.

This study was conducted in Karst Gudawang, Kampung Cipining, village Argapura, Cigudeg bistrict, Bogor. Regency 3 months (December 2006 to February 2007). Methods use for forward method for cave mapping, interviews and field abservations for are tourism potencial.

Gudawang cave is a karst area which is develop tourism, with caves as the main object the area consists of 24 cave, which are a combination of wet and dry caves. Wet caves were have potencial to be develop for special interest. Two caves have been developed, 8 caves were study, 2 caves weren’t studied and 3 caves couldn’t be found.

The level of difficultties of the caves can be divided into four : easy, moderate, difficult and very difficult. Si Patahunan and Si Kembar are easy caver. Si Garaan is moderate, Si Cayur, Si Aul Ujung and Si parat 1 are difficult while, Si Aul Tengah and Si Parat 2 are very difficult. The danger risk in caving were fload, animal, slick, rubble, slip, dart away, mud, and ammoniac from bat faeces.

Recommended cavers are children, adulf and general the cavers criteria of Gudawang cave are between 10-50 years old : easy class 10-50 years old, moderate class for 13-45 years old, difficult class between 15-45 years old and for very difficult class are 17-35 years old. The visitor Gudawang cave majority was coming from Bogor. This cases showed that the information about Gudawang unintensifely.

Tourism analyses criteria consist of tourism interest, climate, accessibility, infrastructures, facility, other tourism objects, safety, caryying capacity area, tourist regulation and clean water surrounding supply. Special interest concept development in Gudawang are adventures and education essentialy. There are 3 classification of caves for developing special interest, very suitable, suitable and unsuitable. The very suitable caves to be developed are Si Aul Tengah, Si Parat 2 and Si Garaan. The sitable caves are Si Parat 1, Si Aul Ujung and Si Cayur. Si Kembar and Si Patahunan caver are not suitable to be developed.

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Kajian Kondisi Gua untuk Pengembangan Wisata Minat Khusus di Kawasan Karst Gudawang, Kabupaten Bogor adalah benar-benar hasil saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi ataupun lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Mei 2007

Teti Mulyati

(5)

Judul Penelitian : Kajian Kondisi Gua untuk Pengembangan Wisata Minat Khusus di Kawasan Karst Gudawang, Kabupaten Bogor

Nama Mahasiswa : Teti Mulyati

NRP : E 34102049

Menyetujui : Komisi Pembimbing

Ketua, Anggota,

Prof. Dr. E.K.S.Harini Muntasib Ir. Arzyana Sunkar MSc NIP. 131 124 017 NIP. 132 133 962

Mengetahui :

Dekan Fakultas Kehutanan IPB,

Dr. Ir. Hendrayanto, M.Agr NIP. 131 578 788

(6)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan karunia dan nikmatnya pada seluruh manusia. Atas izinnya pula penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kajian Kondisi Gua untuk

Pengembangan Wisata Minat Khusus di Kawasan Karst Gudawang, Kabupaten Bogor” sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana

kehutanan di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Skripsi ini disusun dalam upaya mengembangkan wisata, khususnya untuk daerah yang menjadi tempat penelitian umumnya untuk mengembangkan wisata di Indonesia. Sumberdaya alam yang dimiliki Indonesia sangat berlimpah salah satunya adalah potensi kawasan karst yang memiliki fungsi baik ekologi, ekonomi maupun sosial. Salah satu yang berfungsi sebagai fungsi ekonomi adalah dari aspek pariwisata yaitu kawasan karst memiliki gua-gua yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan wisata berupa petualangan dengan penelusuran gua. Kegiatan penelusuran gua ini dapat dikembangkan sebagai kegiatan wisata minat khusus. Pengembangan wisata yang dipilih penulis berupa wisata minat khusus diharapkan dapat menjadi salah satu usaha untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar dengan pemanfaatan kawasan secara lestari tetapi menghasilkan secara ekonomi.

Semoga skripsi ini dapat berguna bagi berbagai pihak yang membutuhkannya. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan skripsi ini, maka penulis mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak untuk ke arah yang lebih baik.

Bogor, Mei 2007

(7)

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Cianjur, Jawa Barat pada tanggal 11 Desember 1983 merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Enggan Djuwaeni dan Ibu Imas Djamilah.

Jenjang pendidikan pertama yang dilalui penulis adalah masuk Sekolah Dasar Talaga I pada tahun 1990 dan lulus pada tahun 1996. Penulis pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan Sekolah Lanjutan Pertama di SLTPN I Cugenang dan lulus pada tahun 1999. Setelah menyelesaikan pendidikan jenjang SLTP penulis melanjutkan Sekolah Menengah Atas di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pacet-Cianjur hingga lulus pada tahun 2002. Pada tahun yang sama pula penulis diterima di Fakultas Kehutanan Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI.

Pada tahun 2005 penulis melakukan Praktek Pengenalan Pengelolaan hutan di Cagar Alam Leuweung Sancang, Taman Wisata Alam Kawah Kamojang dan Kesatuan Pemangkuan Hutan Ciamis. Pada awal tahun 2006 penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapang Kehutanan di Taman Nasional Kerinci Seblat.

Selama menempuh pendidikan di Institut Pertanian Bogor, penulis aktif di kegiatan Himakova (Himpunan Mahasiswa Konservasi) dalam Kelompok Pemerhati Gua. Pada tahun 2004 penulis mengikuti kegiatan Himakova berupa kegiatan Studi Konservasi Lingkungan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (Lampung) sekaligus melakukan kegiatan magang mandiri dan pada tahun 2005 penulis mengikuti kegiatan yang sama pula di Taman Nasional Betung Kerihun (Kalimantan Barat).

Salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kehutanan di Fakultas Kehutanan IPB, penulis melakukan penelitian yang berjudul “Kajian Kondisi

Gua untuk Pengembangan Wisata Minat Khusus di Kawasan Karst Gudawang, Kabupaten Bogor” dibawah bimbingan Prof.Dr.E.K.S.Harini

(8)

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini ;

1. Keluarga tercinta Bapak E. Djuwaeni, mama, kakak-kakakku dan adikku yang telah banyak memberikan doa, dorongan dan semangat yang terus diberikan sampai penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Prof. Dr. E.K.S. Harini Muntasib sebagai pembimbing pertama dan Ir.Arzyana Sunkar M.Sc sebagai pembimbing kedua yang banyak memberikan saran-saran dan nasehat dalam penyelesaian skripsi untuk menjadi lebih baik

3. Dra. Sri Rahayu, Msi sebagai wakil penguji dari Departemen Manajemen Hutan dan Dr. Ir. Juang Rata Matangaran, MS sebagai wakil penguji dari Departemen Hasil Hutan atas kesediaannya menguji

4. Muhamad Jamaludin yang memberikan masukan, semangat, waktu dan bantuannya dalam menyelesaikan penelitian

5. Pak Hoerudin dan keluarga atas informasi dan tumpangan tempat selama penelitian

6. Mbak Eva, Mbak Resti, Mbak Yun terima kasih untuk masukan dan pinjaman buku-bukunya

7. Sahabat-sahabatku Sari, Dewi, Indri, Susi, Retno, Melta, Maryanti, wini, Maya, D-S, Sumiati, Hanum, Ugi, Diajeng, Ie, Eka dan anak - anak pengguni Pondok Rizky yang membantu dan memberi semangat untuk menyelesaikan skripsi

8. Kelompok Pemerhati Gua (KPG) G-lX dan G-X dan Rekan - rekan KSHE 39 yang telah memberikan warna dan kenangan-kenangan

(9)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

RIWAYAT HIDUP ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.3 Manfaat Penelitian ... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kawasan Karst 2.1.1 Definisi Kawasan Karst dan Proses Pembentukannya ... 3

2.1.2 Nilai Kawasan Karst dari Aspek Pariwisata ... 4

2.2 Gua 2.2.1 Definisi Gua dan Proses Pembentukannnya ... 4

2.2.2 Ornamen-ornamen Gua ... 5

2.3 Pariwisata, Wisata dan Ekowisata 2.3.1 Definisi Pariwisata dan Wisata ... 6

2.3.2 Definisi Ekowisata ... 8

2.4 Wisata Minat Khusus 2.4.1 Definisi Wisata Minat Khusus ... 9

2.4.2 Persyaratan Wisata Minat Khusus ... 9

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 11

3.2 Alat dan Bahan ... 11

3.3 Data yang Diperlukan ... 11

(10)

v

3.5 Metode Penentuan Derajat Kesulitan Gua... 13

3.6 Metode Pengumpulan Data 3.6.1 Studi Literatur ... 14

3.6.2 Pengamatan ... 15

3.6.3 Wawancara ... 16

3.7 Metode Analisis Data 3.7.1 Metode Deskriptif ... 17

3.7.2 Metode Penggunaan software Cave-x ... 17

3.7.3 Metode Pengukuran Debit Air Sungai ... 17

3.7.4 Metode Analisis Derajat Kesulitan Gua ... 17

3.7.4 Metode ADO-ODTWA ... 18

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Fisik ... 19

4.1.1 Sejarah ... 19

4.1.2 Letak dan Luas ... 19

4.1.3 Iklim dan Topografi ... 20

4.2 Kondisi Flora dan Fauna ... 21

4.3 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat ... 21

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kondisi Fisik gua ... 22

5.1.1 Gua Kembar ... 26

5.1.2 Gua Si Parat 1 ... 27

5.1.3 Gua Si Parat 2 ... 28

5.1.4 Gua Si Aul Tengah ... 30

5.1.5 Gua Si Aul Ujung ... 31

5.1.6 Gua Sigaraan ... 33

5.1.7 Gua Si Cayur ... 34

5.1.8 Si Elong dan Legok Picung ... 35

5.1.9 Si Patahunan ... 36

5.2 Derajat Kesulitan dan Bahaya penelusuran gua ... 37

Referensi

Dokumen terkait

Akuntan forensik harus mempunyai kemampuan untuk mengkomunikasikan hasil Akuntan forensik harus mempunyai kemampuan untuk mengkomunikasikan hasil temuan yang dihasilakn dari

Berdasarkan hasil penelitian dari tabel di atas mengenai pendapat tentang Setelah Menggunakan Aplikasi Blackberry Mesenger Jarang Bertatap Muka dengan Teman, dapat

Satu lagi aktivitas yang mayoritas dilakukan oleh responden untuk memasarkan produknya adalah membuat tinjauan mengenai produk tersebut. Dengan mendeskripsikan produk yang

Pada saat di SMA Muhammadiyah 3 Surabaya mengamati ada beberapa hal yang penulis perhatikan dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru PPDB yaitu calon peserta yang melakukan

Isi ren'ana harian perawat pelaksana adalah tindakan keperawatan untuk  sejumlah pasien +an) dirawat pada shift dinasn+a dan merupakan hasil dari  post dan operan +an)

Program/ Kegiatan Sasaran Indikator Kinerja Target Kinerja 2010 2011 2012 2013 2014 Penelitian dan Pengembangan Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Meningkatnya

Gangguan hama/penyakit yang ber- bahaya merupakan ancaman bagi keber- lanjutan pertanaman jeruk di daerah tersebut. Upaya-upaya yang dapat dilaku- kan untuk mempertahankan

Konsep sistem drainase dan pengendali banjir di dalam garis pantai yang tidak mengalami land subsidence .... Konsep sistem drainase dan pengendali banjir di dalam garis pantai